bab iii metode penelitian 3.1 jenis, desain, dan lokasi...
TRANSCRIPT
39
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis, Desain, dan Lokasi Penelitian
3.1.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian
Eksperimen Semu (Quasi Experimental Research). Penelitian eksperimen semu
memiliki tujuan untuk memperoleh informasi yang merupakan perkiraan bagi
informasi yang dapat diperoleh dengan eksperimen yang sebenarnya dalam keadaan
yang tidak memungkinkan untuk mengontrol dan/atau memanipulasi semua variabel
yang relevan (Slameto, 2015 : 137).
3.1.2 Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Nonequivalent
Control Group Design. Pada desain ini, kelompok eksperimen maupun kelompok
kontrol tidak dipilih secara random (Sugiyono, 2014 : 116). Berikut adalah bagan dari
desain penelitian ini.
Tabel 2.1
Desain Penelitian
Nonequivalent Control Group Design
Grup Pretest Variabel bebas Posttest
Ekperimen O1 X1 O2
Kontrol O3 X2 O4
Keterangan :
40
X1: perlakuan 1 ( pembelajaran menggunakan model kooperetif tipe Group
Investigation)
X2: perlakuan 2 (pembelajaran menggunakan model kooperatif tipe Think Pair
Share)
O1: hasil pretest kelompok eksperimen
O2: hasil posttets kelompok ekperimen
O3: hasil pretest kelompok kontrol
O4: hasil posttest kelompok kontrol
3.1.3 Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di SD Gugus Murai Kecamatan Tuntang Kabupaten
Semarang Jawa Tengah. Ada 5 sekolah dasar di Gugus Murai, namun peneliti hanya
mengambil 2 SD yang dirasa sudah mampu untuk mewakili populasi SD Gugus
Murai. Sekolah Dasar tersebut adalah SDN Kesongo 02, SDN Lopait 01.
3.2 Variabel Penelitian
Variabel penelitian menurut Slameto (2015:195) adalah suatu nilai / sifat dari
objek, individu / kegiatan yang mempunyai banyak variasi tertentu antara satu dan
lainnya yang telah ditentukan oleh peneliti untuk dipelajari dan dicari informasinya
serta ditarik kesimpulannya. Jenis variabel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas/independent adalah
variabel yang mempengaruhi atau variabel yang menjadi sebab timbulnya variabel
terikat. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah model pembelajaran
kooperatif tipe Group Investigation dan Think Pair Share. Sedangkan variabel terikat
/ dependent adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat dari pengaruh
variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah hasil belajar
PKn.
3.3 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel
3.3.1 Populasi
41
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek / subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2014 : 117). Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 5 SDN Gugus Murai Kabupaten
Semarang yang berjumlah 124 siswa, terdiri dari 5 SD. Berikut ini daftar populasi
penelitian.
Tabel 2.2
Daftar siswa kelas 5 SD Gugus Murai
No. Nama sekolah Jumlah siswa
1. SDN Kesongo 01 38 siswa
2. SDN Kesongo 02 27 siswa
3. SDN Kesongo 04 23 siswa
4. SDN Lopait 01 28 siswa
5. SDN Lopait 02 8 siswa
Jumlah 124 siswa
3.3.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono, 2014:118). Berikut adalah daftar SD yang dijadikan
sampel dalam penelitian :
Tabel 2.3
Daftar subjek penelitian
No. Sekolah Kelas Jumlah siswa kelompok
1. SDN Kesongo 02 5 27 siswa Eksperimen
2. SDN Lopait 01 5 28 siswa Kontrol
Jumlah 55 siswa
Latar belakang peneliti memilih 2 SD ini karena status SD yang sama yaitu
sekolah imbas dan jumlah siswa yang hampir sama.
42
3.3.3 Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini jenis yaitu
Cluster Sampling (Area Sampling). Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan
cara memilih beberapa SD yang dinilai sudah dapat mewakili populasi penelitian.
Dalam pemilihan teknik pengambilan sampel peneliti juga mempertimbangkan
luasnya daerah populasi, biaya, dan waktu. Adapun sekolah yang dijadikan sebagai
sampel penelitian ialah SDN Kesongo 02 dan SDN Lopait 01.
3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
3.4.1 Teknik Pengumpulan Data
Teknik Pengumpulan data adalah cara yang digunakan untuk memperoleh
data dalam sebuah penelitian . Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah hasil
belajar PKn siswa kelas V. Berikut adalah teknik pengumpulan data yang digunakan
dalam penelitian ini :
1. Observasi
Sugiyono, (2014 : 203) menyatakan bahwa teknik pengumpulan data
dengan observasi digunakan bila, penelitian berkenaan dengan perilaku
manusia, proses kerja, gejala – gejala alam dan bila responden yang diamati
tidak terlalu besar. Teknik observasi dalam penelitian ini digunakan untuk
melihat aktivitas yang dilakukan oleh guru dan siswa sesuai dengan langkah –
langkah model pembelajaran yang digunakan .
2. Tes
Teknik tes dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh data
hasil belajar yang diperoleh siswa dalam proses pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation dan
Think Pair Share. Tes yang digunakan adalah pilihan ganda yang diberikan
pada pre test dan post tes.
3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data
43
Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes
dan observasi.
3.4.2.1 Teknik Tes
Tes dilakukan untuk mengetahui hasil belajar siswa dalam ranah kognitif,
jenis tes yang digunakan adalah pilihan ganda yang diberikan saat pretest dan
posttest. Untuk menjamin bahwa soal pilihan ganda layak digunakan untuk
penelitian, maka harus melalui beberapa tahap, antara lain : (1) penyusunan kisi – kisi
soal, (2) uji coba instrument soal, (3) uji validitas, (4) uji reliabilitas.
Untuk melakukan validitas instrument, peneliti melalukan uji coba di SD yang
tidak dijadikan tempat penelitian, tetapi masih dalam data populasi penelitian. Hasil
dari uji coba ini, yang nantinya akan digunakan untuk soal pretest dan posttest.
Dalam penyusunan soal pilihan ganda didasarkan pada standar kompetensi,
kompetensi dasar dan indikator pencapaian mata pelajaran PKn kelas 5 yang telah
dipilih. Berikut ini adalah kisi – kisi soal pilihan ganda.
Tabel 2.4
Kisi – kisi instrument soal pilihan ganda
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Indikator Pencapaian Butir soal
Menghargai
Keputusan
Bersama
Mengenal
Bentuk – bentuk
Keputusan
Bersama
1. Memahami definisi
keputusan bersama.
1,2,3,4,26
2. Memahami bentuk –
bentuk keputusan
bersama.
5,9,10,14,15,20,27,31,32,3
3,38,41,44,45
3. Memahami prinsip –
prinsip keputusan
bersama.
6,7,8,11,17,19,21,22,23,25,
30,35,36,40,42,43
44
4. Menentukan sikap yang
tepat terhadap keputusan
bersama
12,13,16,18,24,28,29,34,37
,39
3.4.2.1.1 Uji Validitas Soal
Pengujian instrument soal pilihan ganda dilakukan di SDN Kesongo 4
Kabupaten Semarang dengan jumlah 22 siswa. Hasil uji coba instrument tersebut ,
kemudian dilakukan analisis validitas dan reliabilitas data menggunakan SPSS 20.0
for Windows. Soal dianggap valid apabila setiap soal mencapai koefisien korelasi
minimal 0,30 daya pembedanya dianggap memuaskan (Azwar, 2011 : 158). Berikut
ini hasil dari validitas soal yang sudah diolah menggunakan SPSS 20.0 for Windows.
Tabel 2.5
Data hasil uji validitas instrumen
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Indikator
Pencapaian
Butir
soal
Uji validitas
Valid Tidak
valid
Menghargai
Keputusan
Bersama
Mengenal
Bentuk –
bentuk
Keputusan
Bersama
1. Memahami
definisi
keputusan
bersama.
1,2,3,4,2
6
4,26 1,2,3
2. Memahami
bentuk –
bentuk
keputusan
bersam
5,9,10,1
4,15,20,
27,31,32
,33,38,4
1,44,45
5,10,14,2
7,31,32,3
3,38
9,15,20,
41,44,4
5.
3. Memahami
prinsip –
6,7,8,11,
17,19,21
11,17,21,
30,42
6,7,8,19
,22,23,2
45
prinsip
keputusan
bersama.
,22,23,2
5,30,35,
36,40,42
,43
5,35,36,
40,43.
4. Menentukan
sikap yang
tepat
terhadap
keputusan
bersama
12,13,16
,18,24,2
8,29,34,
37,39
28,29,34,
37,39
12,13,1
6,18,24
Jumlah 45 soal 20 soal 25 soal
Dari hasil uji validitas instrument soal, diperoleh hasil bahwa soal yang valid
berjumlah 20 soal, sedangkan yang tidak valid berjumlah 25 soal. Dalam penelitian
ini, jumlah soal yang akan digunakan untuk pre test dan post test berjumlah 20 soal
dari jumlah soal yang valid.
3.4.2.1.2 Uji Reliabilitas Soal
Setelah dilakukan hasil uji validitas, maka selanjutnya dilakukan uji
reliabilitas untuk mengetahui konsistensi alat ukur. Ketentuan uji reliabilitas mengacu
pada pendapat Sekaran, (Azwar, 2011 : 98) yang menyatakan bahwa reliability < 0,6
kurang baik, 0,7 dapat diterima, dan > 0,8 baik. Dari hasil uji reliabilitas yang
dilakukan dengan menggunakan SPSS 20.0 for Windows, maka hasil yang diperoleh
adalah sebagai berikut.
46
Tabel 2.6
Hasil uji reliabilitas instrumen
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based
on
Standardized
Items
N of
Items
.832 .840 39
Dari tabel diatas, maka dapat dinyatakan bahwa hasil dari uji reliabilitas
instrument penelitian adalah baik, karena nilai reliabilitas menunjukkan > 0,8.
3.4.2.1.3 Analisis Tingkat Kesukaran Soal
Rumus yang digunakan untuk menganalisi tingkat kesukaran soal objektif
menurut Nitko, (Elis & Rusdiana, 2015 : 164) adalah sebagai berikut :
Langkah – langkah analisinya :
Menjumlah skor masing – masing butir soal.
Menghitung indeks tingkat kesukaran butir soal.
Memberikan interprestasi terhadap hasil perhitungan
Klasifikasi Tingkat Kesukaran soal adalah sebagai berikut :
0,00 – 0,30 = soal tergolong sukar
0,31 – 0,70 = soal tergolong sedang
0,71 – 1,00 = soal tergolong mudah
Dari hasil analisis Tingkat Kesukaran Soal, maka dapat diperoleh hasil :
47
Tabel 2.7
Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Soal
Rentang Kriteria Nomor soal Jumlah
0,00 – 0,30 Sukar 1,38,44 3
0,31 – 0,70 Sedang 2,5,10,11,12,24,25,26,31,32,34,35,
37,41.
14
0,71 - 1,00 Mudah 3,4,6,7,8,9,13,14,15,16,17,18,19,20
,21,22,23,27,28,29,30,33,36,39,40,
42,43,45
28
Jumlah 45
Dari hasil tabel diatas, maka soal yang memiliki kriteria sukar berjumlah 3
soal, kriteria sedang 14 soal, dan kriteria mudah 28 soal. Sementara itu dari 20 soal
yang valid, yang tergolong kriteria sukar yaitu soal nomor 1, kriteria sedang yaitu
soal nomor 5, 10, 11, 26, 31, 32, 34, 37, dan kriteria mudah yaitu soal nomor 4, 14,
17, 21, 27, 28, 29, 30, 33, 39, 42.
3.4.2.2 Teknik Observasi
Teknik observasi dalam penelitian ini digunakan untuk melihat aktivitas yang
dilakukan oleh guru dan siswa sesuai dengan langkah – langkah model pembelajaran
yang digunakan. Jika guru dan siswa melakukan kegiatan yang sesuai dengan kisi –
kisi maka pada kolom “Ya” di beri tanda (v), tetapi jika guru dan siswa tidak
melakukan kegiatan sesuai dengan kisi – kisi maka pada kolom “ Tidak” di beri tanda
(v). Berikut ini kisi – kisi observasi kegiatan guru dan siswa dengan menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation dan Think Pair Share.
Tabel 2.8
Lembar Observasi Kegiatan Guru / Peneliti
Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Group Investigation
No. Kegiatan guru Ya Tidak
Pertemuan I
48
1. Guru melakukan kegiatan awal.
2. Guru melakukan apersepsi.
3. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran.
4. Guru menjelaskan materi pembelajaran.
5. Guru memberikan sebuah contoh masalah yang berkaitan
dengan materi.
6. Guru memberikan bantuan kepada siswa.
7. Guru melalakukan kegiatan penutup
Pertemuan II
1. Guru melakukan kegatan awal.
2. Guru melakukan apersepsi.
3. Guru membantu siswa untuk membentuk kelompok.
4. Guru memperhatikan pertanyaan yang di sampaikan siswa.
5. Guru menuliskan pertanyaan siswa dipapan tulis.
6. Guru membantu siswa untuk menentukan subtema
berdasarkan pertanyaan.
7. Guru membagi siswa berdasarkan minat terhadap subtema
yang dipilih.
8. Guru melakukan kegiatan penutup.
Pertemuan III
1. Guru melakukan kegiatan awal.
2. Guru melakukan apersepsi.
3. Guru membantu siswa dalam berdiskusi mengenai
pertanyaan yang akan dijadikan dasar untuk melakukan
penelitian.
4. Guru meminta siswa untuk menggunakan berbagi
informasi untuk mendukung penelitian.
5. Guru membimbing siswa dalam menemukan informasi.
6. Guru membantu siswa untuk memperjelas, meperluas, dan
menyaring informasi yang didapat.
7. Guru membantu siswa untuk merumuskan pernyataan dari
gagasan yang ditemukan.
8. Guru melakukan kegiatan penutup.
Pertemuan IV
1. Guru melakukan kegiatan awal.
2. Guru melakukan apersepsi.
3. Guru membantu siswa untuk mempersiapkan hasil
penelitian yang akan dipresentasikan.
4. Guru memimpin jalannya presentasi.
49
5. Guru meminta siswa yanglain untuk memberikan komentar
mengenai hasil presentasi.
6. Guru mengarahkan siswa untuk menyimpulkan hasil
presentasi.
7. Guru meluruskan jika ada jawaban siswa yang kurang
benar.
8. Guru meminta siswa untuk bertanya mengenai hal yang
belum dipahami.
9. Guru mengevaluasi hasil kerja kelompok.
10. Guru memberikan soal post test
11. Guru melakukan kegiatan penutup pembelajaran.
Tabel 2.9
Lembar Observasi Kegiatan Siswa
Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Group Investigation
No. Kegiatan Ya Tidak
Pertemuan I
1. Siswa melakukan kegiatan awal pembelajaran.
2. Siswa menjawab pertanyaan pada kegiatan apersepsi.
3. Siswa memperhatikan pemyampaian topik pembelajaran.
4. Siswa memperhatikan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai dalam pembelajaran.
5. Siswa memperhatikan penyampaian materi oleh guru.
6. Siswa membaca contoh masalah yang berkaitan dengan
materi pembelajaran.
7. Siswa mencari informasi yang berkaitan dengan masalah
yang diberikan oleh guru.
8. Siswa bertanya kepada guru mengenai hal yang belum
dipahami.
Petemuan II
1. Siswa melakukan kegiatan awal pembelajaran.
50
2. Siswa menjawab pertanyaan pada kegiatan apersepsi.
3. Siswa secara berkelompok membuat pertanyaan yang
sesuai dengan masalah yang diberikan.
4. Siswa meminta kepada guru jika mengalami kesuilitan
5. Siswa menyampaikan pertanyaan yang sudah dibuat
kepada guru.
6. Siswa dengan bantuan guru menentukan subtema
berdasarkan pertanyaan yang sudah dibuat.
7. Siswa dengan bantuan guru membentuk kelompok
berdasarkan minat yang sama terhadap sub tema.
Pertemuan III
1. Siswa melakukan kegiatan awal pembelajaran.
2. Siswa menjawab pertanyaan pada kegiatan apersepsi.
3. Siswa melakukan diskusi bersama kelompok mengenai
pertanyaan yang akan dijadikan dasar untuk melakukan
penelitian.
4. Siswa mencari, menggunakan, dan menyaring berbagai
informasi yang mendukung terhadap penelitian yang akan
dilakukan
5. Siswa meminta bantuan guru jika mengalami kesulitan.
6. Siswa meggunakan pertanyaan yang sudah dipilih untuk
membimbing ketika menemukan informasi baru.
7. Siswa memperjelas, memperluas dan menyaring
informasi yang didapat
8. Siswa merumuskan pernyataan yang mewakili semua
jawaban dan gagasan yang ditemukan.
9. Siswa meminta bantuan guru untuk merumuskan
51
pernyataan.
Pertemuan IV
1. Siswa melakukan kegiatan awal pembelajaran.
2. Siswa menjawab pertanyaan pada kegiatan apersepsi.
3. Siswa mempersiapkan hasil penelitian yang akan
dipresentasikan.
4. Siswa meminta bantuan guru dalam mempersiapkan
presentasi.
5. Siswa melakukan presentasi
6. Siswa yang lain memperhatikan presentasi.
7. Siswa memberikan komentar terhadap hasil presentasi.
8. Siswa dengan bantuan guru melakukan penyimpulan hasil
presentasi.
9. Siswa bertanya kepada guru mengenai hal yang belum
dipahami.
10. Siswa memberikan evaluasi mengenai hasil kerja
kelompok selama pembelajaran.
11. Siswa mengerjakan soal post test
Tabel 2.10
Lembar Observasi Kegiatan Guru / Peneliti
Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Think Pair Share
No. Kegiatan guru Ya Tidak
Pertemuan I :
1. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran.
2. Guru menjelaskan materi pembelajaran tentang
“keputusan bersama “
3. Guru mengajukan suatu contoh masalah dalam bentuk
bacaan yang berkaitan dengan materi pembelajaran.
4. Guru meminta siswa untuk berpikir secara mandiri
52
dengan cara menganalisis masalah.
5. Guru berkeliling dan memberikan bantuan kepada siswa.
6. Guru meminta siswa untuk mencari pasangan.
Pertemuan II :
7. Guru meminta siswa untuk mendiskusikan hasil dari
analisis mereka.
8. Guru berkeliling dan memberikan bantuan kepada siswa.
9. Guru meminta mereka untuk mempresentasikan hasil
diskusi didepan kelas.
10. Guru meminta siswa yang lain untuk memberikan
tanggapan terhadap hasil presentasi.
12. Guru memberikan soal posttest
Tabel 2.11
Lembar Observasi Kegiatan Siswa
Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Think Pair Share
No. Kegiatan siswa Ya Tidak
Pertemuan I :
1. Siswa memperhatikan penjelasan tujuan pembelajaran.
2. Siswa memperhatikan penjelasan materi pembelajaran yang
disampaikan guru.
3. Siswa mendengarkan contoh masalah dalam bentuk bacaan
yang diberikan guru.
4. Siswa berpikir secara individu dengan cara menganalisis
masalah yang telah diberikan guru.
5. Siswa mencari jawaban atas masalah yang dianalisis.
6. Siswa mencari pasangan.
Pertemuan II :
7. Siswa berdiskusi mengenai jawaban mereka masing – masing.
8. Siswa menyatukan jawaban.
9. Siswa mempresentasikan hasil diskusinya didepan kelas.
10. Siswa mengerjakan posttest
53
3.5 Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini, analisis data yang digunakan adalah statistik Inferensial
atau statistik Probabilitas. Teknik statistik inferensial digunakan untuk menganalisis
data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi (Sugiyono, 2014:209). Teknik
analisis data terdiri dari Uji Prasyarat dan Uji Hipotesis. Uji Prasyarat terdiri dari Uji
Normalitas dan Uji Homogenitas. Uji Normalitas digunakan untuk mengetahui bahwa
data berdistribusi normal, sedangkan Uji Homogenitas digunakan untuk mengetahui
bahwa data memiliki varian yang sama atau setara. Setelah dilakukan Uji Prasyarat,
maka dapat dilakukan uji t (beda rata – rata) sebagai acuan untuk menguji hipotesis.
3.5.1 Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui bahwa setiap kelas memiliki data
distribusi normal atau tidak. Apabila data berdistribusi normal maka dapat
menggunakan Statistik Parametrik, jika data tidak berdistribusi normal maka dapat
menggunakan Statistik Non Parametrik. Data dapat dikatakan berdistribusi dengan
normal, apabila nilai probabilitasnya atau p > 0,05 (Slameto, 2015 : 295). Dalam uji
normalitas data dengan Kolmogorov Smirnov dapat menggunakan SPSS 20.0 for
windows yaitu analyze > Non parametric test > 1-sample K-S > Test variable list >
test distribution > normal > ok.
3.5.2 Uji Homogenitas
Uji Homogenitas varian digunakan untuk mengetahui varian kedua kelompok
homogen atau tidak. Persyaratan data dapat dikatakan homogen apabila nilai
probabilitas > 0,05 (Slameto, 2015 : 298) . Analisis uji homogenitas dapat dilakukan
dengan bantuan SPSS 20.0 for windows.
3.5.3 Uji Beda Rata – rata
Uji t dapat dilakukan apabila uji prasyarat berupa normalitas dan homogenitas
terpenuhi. Setelah dilakukan uji homogenitas, jika hasil varian sama, maka uji t
menggunakan Equal Variance Assumed (diasumsikan varian sama) dan apabila
54
varian berbeda menggunakan Equal Variances Not Assumed (diasumsikan varian
berbeda).
3.5.4 Uji Hipotesis
Setelah diperoleh hasil uji t, maka dilakukan analisi uji hipotesis untuk
mengetahui apakah Ho diterima atau ditolak.
1. Menentukan Hipotesis
Ho: Tidak ada perbedaan hasil belajar PKn menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe Group Investigation dan tipe Think Pair Share pada siswa
kelas 5 SD di Gugus Murai Kabupaten Semarang semester II tahun ajaran
2015/2016.
Ha: Ada perbedaan hasil belajar PKn menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe Group Investigation dan tipe Think Pair Share pada siswa
kelas 5 SD di Gugus Murai Kabupaten Semarang semester II tahun ajaran
2015/2016.
2. Melakukan uji t dengan menggunakan Equal Variances Assumed dengan
kriteria pengujian sebagai berikut.
Ho diterima jika t hitung < t tabel
Ha diterima jika t hitung > t tabel
Berdasarkan signifikansi :
Ho diterima jika signifikansi > 0,05
Ha diterima jika signifikansi < 0,05
3. Kesimpulan
Setelah dianalisis hasil uji hipotesis, selanjutnya dirumuskan kesimpulan
sebagai berikut :
Ho : µ1 = µ2, artinya tidak ada perbedaan hasil belajar PKn menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation dan tipe Think
Pair Share pada siswa kelas 5 SD di Gugus Murai Kabupaten Semarang
semester II tahun ajaran 2015/2016.