petunjuk pemakaian hec-hms 3.3
TRANSCRIPT
PETUNJUK SINGKAT
Aplikasi HEC-HMS Versi 3.3
Oleh:
Joko Sujono
Jurusan Teknik Sipil dan Lingkungan
Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada
Yogyakarta
2009
2
HEC-HMS
(Hydrologic Engineering Center- Hydrologic Modeling System)
I. Model Hidrologi
Model hidrologi merupakan sebuah sajian sederhana dari sebuah sistem
hidrologi (lihat Gambar 1) pada suatu daerah aliran sungai (DAS). Model
tersebut bertujuan untuk menggambarkan tanggapan suatu DAS terhadap
proses hidrologi yang terjadi jika diberi masukan-masukan tertentu. Dalam
penyusunan model hidrologi, titik berat analisa dipusatkan pada proses
pengalihragaman hujan menjadi aliran melalui satu sistem DAS. Salah satu
model hidrologi yang dapat digunakan untuk mengalihragamkan hujan menjadi
aliran baik event flow maupun continuous flow adalah HEC-HMS (Hydrologic
Engineering Center- Hydrologic Modeling System, US Army Corps of Engineers,
2000).
Gambar 1.1 Siklus hidrologi
3
100 Precipitation on land
Infiltration Water table
Groundwater flow
1 Groundwater discharge
38 Surface discharge
61 Evaporation from land
39Moisture over land
385Precipitation
on ocean
424 Evaporationfrom ocean
Surface runoff
Impervious strata
Groundwater Recharge
Precipitation
Snow melt
II. Model HEC-HMS
Software HEC-HMS dirancang untuk menghitung proses hujan aliran
suatu sistem DAS. Sofware ini dikembangkan oleh Hidrologic Engineering
Center (HEC) dari US Army Corps of Engineering. HEC-HMS merupakan
pengembangan program HEC-1. HEC-HMS terus dikembangkan dan saat ini
telah sampai pada HEC-HMS versi 3.3 yang dikeluarkan pada Maret 2009. HEC-
HMS merupakan “Public Domain” Program dan dapat di download melalui
http://www.wrc-hec.usace.army.mil
Dalam HEC-HMS terdapat beberapa fasilitas seperti kalibrasi,
kemampuan simulasi model distribusi, model event flow maupun continuous
flow.
Komponen Model HEC-HMS
Komponen utama dalam model HEC-HMS adalah sebagai berikut:
1. Basin model – berisi elemen-elemen yang terdapat pada suatu DAS seperti
sub-DAS, titik control DAS, penggal/ruas sungai, waduk.
2. Meteorologic model – berisi data hujan dan penguapan
3. Control Specifications –berisi waktu mulai dan berakhirnya hitungan atau
simulasi.
Selain tiga komponen diatas masih terdapat komponen lain yaitu:
4. Time series data – berisi masukan data seperti runtun waktu data hujan,
debit
5. Paired data – berisi pasangan data seperti hidrograf satuan
Simulasi hujan-aliran Model HEC-HMS
Simulasi hujan-aliran dalam setiap sub-DAS memerlukan beberapa
komponen model yaitu:
1. hujan (precipitation) model - merupakan masukan pada sistem DAS
4
2. loss models - untuk menghitung volume runoff (hujan efektif)
3. transform model – untuk mentransformasikan hujan efektif yang merupakan
selisih antara besarnya hujan dengan kehilangan menjadi aliran/limpasan
permukaan
4. baseflow model – untuk mengitung besarnya aliran dasar
Apabila sistem DAS yang akan dimodelkan lebih dari 1 sub-basin (multi basins),
maka diperlukan analisis penelusuran aliran dari hulu ke hilir (titik kontrol DAS).
Dalam HEC-HMS analisis penelusuran aliran tersebut difasilitasi dengan
hidrologic routing models.
5
Berbagai metode dari model tersebut di atas yang terdapat dalam program HEC-
HMS disajikan pada Tabel 1 berikut ini (Anonim, 2001).
Tabel 1 Metode simulasi dalam program HEC-HMS
No Model Metode
1 Hujan User hyetograph User gage weighting Inverse-distance gage weights Gridded precipitation Frequency storm Standard project storm
2 Volume runoff Initial and constant-rate SCS curve number Gridded SCS curve number Green and Ampt Deficit and constant rate Soil moisture accounting Gridded SMA
3 Direct runoff User-specified unit hydrograph (UH) Clark’s UH Snyder’s UH SCS UH Modclark Kinematic wave
4 Baseflow Constant monthly Exponential recession Linear reservoir
5 Routing Kinematic wave Lag Modified Puls Muskingum Muskingum-Cunge Standard
Section Muskingum-Cunge 8- point section
6
Prosedur Penggunaan Software HEC-HMS
Secara garis besar, prosedur penggunaan Software HEC-HMS adalah
sebagai berikut ini.
1. Membuat suatu project baru (new project),
2. Membuat Component Models
a. Basin Model
b. Meteorologic Model
c. Control Specification
3. Membuat Time Series Data, seperti:
a. Time series data hujan
b. Time series data debit
4. Membuat Paired data (jika diperlukan), seperti:
a. Hidrograf satuan
b. Hubungan hubungan antara elevasi-tampungan
Setelah Component models selesai dibuat, selanjutnya dapat dilakukan
roses pengisian komponen tiap-tiap model tersebut.
5. Membuat Basin Models
6. Memilih dan mengisi Basin Models
7. Mengisi Meteorologic Model
8. Mengisi Control Specification
9. Mengisi Time-series Data
10.Mengisi Paired Data
11.Memeriksa Data
12.Melakukan Simulation
13.Melakukan Calibration (jika tersedia data debit)
7
III HEC-HMS Single Basin
Untuk mulai menggunakan software HEC-HMS click icon HEC-HMS
3.3, pada layar akan muncul tampilan HEC-HMS versi 3.3. berikut ini.
Gambar 3.1 Tampilan HEC-HMS versi 3.3
Gambar tersebut menunjukkan bahwa terdapat 4 (empat) windows dalam HEC-
HMS seperti disajikan pada gambar berikut ini.
Gambar 3.2 Windows dalam HEC-HMS
8
Component editor
Desktop
Message Log
Watershed/Basin Explorer
3.1 Pembuatan proyek baru (create a new project)
Langkah pertama menjalankan HEC-HMS adalah membuat suatu proyek
baru. Pembuatan proyek baru dilakukan dengan memilih menu File, New…
pada menu bar. Pada layar akan muncul tampilan create a new Project seperti
pada gambar berikut:
Gambar 3.3 Pembuatan proyek baru
9
Pada Create a New Project, isikan nama project , deskripsi proyek dan lokasi
dimana file akan disimpan serta unit satuan yang akan digunakan. Dengan
menekan tombol Create, maka akan muncul tampilan seperti berikut ini. Isikan
nama projectnya dan deskripsi (optional) seperti contoh berikut.
Gambar 3.4 Tampilan pada pembuatan proyek baru
10
3.2 Pembuatan Model Components
Model components utama pada HEC-HMS terdiri dari basin model,
meteorologic model dan control specifications. Selain itu pada menu
Components masih terdapat 3 (tiga) komponen lain yaitu Time Series Data,
Paired Data dan Grid Data
a. Pembuatan Basin Model
Dari menu Components pada menu bar, pilih Basin Model Manager.
Pada layar akan muncul Basin Model Manager editor sebagai berikut.
Gambar 3.4 Basin model manager
11
Click New… pada layar akan muncul Create a new basin Model editor.
Isikan nama Basin Model beserta deskripsinya seperti gambar berikut.
Gambar 3.5 Pembuatan basin model
Dengan click Create, akan muncul Basin Model Manager beserta nama
basin yang telah dimasukkan. Selanjutnya tutup editor tersebut dan pada
layar khususnya pada Window Basin Explorer akan muncul tampilan
berikut.
12
Gambar 3.6 Pembuatan basin model
b. Pembuatan Meteorologic Model
Meteorologic model dapat dibuat dengan prosedur yang sama seperti
pembuatan basin model yaitu dengan memilih Meteorologic Model Manager
pada menu Components seperti pada gambar berikut ini.
13
Gambar 37 Meteorologic model manager
Click New… pada layar akan muncul Create A New Meteorologic Model
editor. Isikan nama Meteorologic Model beserta deskripsinya seperti
gambar berikut (optional). Contoh pengisian dan hasil dari pengisian tersebut
dapat dilihat pada gambar berikut.
14
15
Gambar 3.8 Pembuatan Meteorologic model
c. Pembuatan Control Specifications
Control Specifications yang digunakan sebagai konrol dalam proses
running model (simulasi maupun kalibrasi) dibuat dengan prosedur yang
sama seperti pembuatan basin model maupun meteorologic model. Pada
menu Components pilih Control Specifications Manager, pada layar
akan muncul tampilan berikut.
16
17
Gambar 3.9 Pembuatan Control Specifications
d. Pembuatan Time-Series Data
Melalui Time-Series Data Manager beberapa tipe data yang akan
digunakan dalam aplikasi model HEC-HMS dapat dibuat. Data tersebut
antara lain adalah data hujan, data debit, data elevasi muka air, data
temperatur.
Pada menu Components pilih Time-Series Data Manager, selanjutnya
pilih tipe data yang akan dibuat seperti pada gambar berikut ini.
18
Gambar 3.10 Time series data manager
1. Pembuatan Time Series Data Hujan
Melalui Time-Series Data Manager, click New…, pilih
Precipitation Gages seperti gambar berikut ini. Selanjutnya isikan nama
stasiun hujan beserta deskripsinya.
19
Gambar 3.11 Pembuatan Time Series Data Hujan
20
2. Pembuatan Time Series Data Debit
Pembuatan time seires data debit dilakukan dengan cara yang
sama sepeti pada data hujan. Melalui Time-Series Data Manager pilih
dan click Discharge Gages. Selanjutnya pada Time-Series Data
Manage, click New…, dan isikan nama stasiun debit beserta
deskripsinya.
Gambar 3.12 Pembuatan Time Series Data Debit
21
e. Pembuatan Paired Data
Pasangan data seperti hubungan antara tampungan vs debit, elevasi vs
tampungan, elevasi vs luas, kurva-hidograf satuan dibuat melalui Paired
Data Manager. Pada menu Components pilih Paired Data Manager,
selanjutnya pilih tipe data yang akan dibuat seperti pada contoh berikut ini.
Gambar 3.13 Paired Data Manager Component
22
Misalkan dalam transformasi hujan aliran ingin menggunakan hidrograf
satuan terukur atau sintetik, maka tipe data yang akan dibuat adalah Unit
Hydrograph Curves. Pada Paired Data Manager, pilih Unit Hydrograph
Curves.
Click New…., selanjutnya isikan nama hidrograf satuan dan diskripsinya yang
akan digunakan untuk transformasi hujan menjadi aliran.
Gambar 3.14 Pengisian nama hidrograf satuan
23
Hasil dari pengisian tersebut ditampilkan pada gambar berikut.
Gambar 3.15 Pembuatan paired data: hidrograf satuan
24
3.3 Membuat Basin Model
Basin model terdiri dari banyak elemen DAS seperti berikut ini.
Subbasins – berisi data tentang sub-basins seperti
kehilangan/losses (misal metode SCS Curve Number), transform
model (misal metode hidrograf satuan), baseflow (misal metode
resesi). Data tersebut ini digunakan untuk transformasi hujan
menjadi aliran
Reaches – menghubungkan elemen-element yang ada (sub-DAS,
junction) dan berisi data penelusuran sungai. Digunakan untuk
membawa/menelusur aliran dari hulu ke hilir.
Junctions - titik hubung antar elemen-elemen yang ada atau titik
kontro pada setiap sub-DAS. Digunakan untuk menggabungkan
aliran dari sub-DAS maupun reaches (ruas-ruas sungai).
Reservoirs – sebagai tampungan dan melepaskan aliran sesuai
laju yang telah ditentukan (hubungan antara tampungan-debit).
Diversions – digunakan untuk memodelkan alian dari sungai
utama berdasarkan rating curve yang ada (digunakan untuk kolam
tampungan retensi atau overflows).
Sources – mempunyai outflow tetapi tidak ada inflow; digunakan
untuk memodelkan alran masuk ke basin model
Sinks – mempunyai inflow tetapi tidak ada outflow. Digunakan
untuk merepresentasikan outlet dari DAS.
Untuk menggambarkan elemen-elemen hidrologi pada suatu DAS ke dalam
HEC-HMS dilakukan langkah berikut ini. Double click pada basin model
yang terdapat pada Basin Explorer, maka akan tampak Basin Model Editor
pada Window Dekstop seperti gambar berikut.
25
Gambar 3.16 Basin Model Editor pada Window Dekstop
Sub-basin dibuat dengan menggunakan sub-basin creation tool
yang ditempatkan pada window Desktop.
Gambar 3.16 Sub-basin creation tool
26
Click mouse kiri maka akan diperoleh tampilan Create A New Subbasin
Element sebagai berikut.
Dengan mengisi nama sub-basin/sub-DAS beserta diskripsinya (optional)
selanjutnya akan diperoleh hasil berikut ini.
Gambar 3.17 Pembuatan elemen Sub-DAS
Dengan menggunakan basin model element tools seperti pada
pembuatan sub-DAS di atas, maka semua elemen DAS yang lain dapat
digambarkan. Berikut contoh lain dalam pembuatan elemen DAS yaitu
27
membuat junction yang dilakukan dengan junction creation
tool.
28
Gambar 3.17 Pembuatan elemen Junction
Elemen DAS Code Hulu dan Junction Sta. AWLR Pogung merupakan
satu kesatuan, sehingga kedua elemen tersebut harus dihubungkan.
Untuk menghubungkan elemen DAS Code Hulu dan Sta. AWLR
Pogung dapat dilakukan dengan dua cara:
1. Menggunakan Component Editor window (kiri bawah)
Double Click DAS Code di Basin Explorer Window, kemudian pilih
elemen DAS Code Hulu.
29
Di Component Editor window, pilih Sta. AWLR Pogung sebagai
downstream dari DAS Code Hulu, kemudian click element Junction di
Basin Explorer window (kiri atas) sehingga akan dihasilkan gambar
berikut.
Gambar 3.18 Menghubungkan dua elemen DAS
30
2. Menggunakan Arrow Tool
Dengan Arrow tool, letakkan pointer pada DAS Code, Click mouse
kanan dan pilih Connect Downstream. Selanjutnya click pointer pada
Sta. AWLR Pogung, maka kedua elemen tersebut akan terhubungkan.
Gambar 3.19 Menghubungkan dua elemen DAS dengan Arrow Tool
31
3.4 Memilih dan Mengisi Basin Model
a. Memilih Basin Model
Untuk setiap Subbasin terdapat tiga model untuk transformasi hujan
menjadi aliran. Ketiga model tersebut akan muncul di Component Editor
dengan Click elemen DAS Code Hulu yang terdapat pada
Watershed/Basin Explorer, yaitu (lihat Gambar 3.20):
a. Loss model : utk menghitung hujan yang menjadi limpasan (hujan
efektif)
b. Transform model : untuk transformasi dari hujan efektif menjadi aliran
limpasan langsung,
c. Baseflow model : untuk simulasi aliran dasar.
Untuk setiap sub-basin, luas DASnya perlu diisi sesuai dengan sub-basin yang ditinjau, Dalam contoh ini luas DAS Code Hulu adalah 29.218 km2.
Gambar 3.20 Subbasin model DAS Code Hulu
32
Selanjutnya pilih metode yang ingin digunakan dalam simulasi hujan aliran
dengan cara Click pada anak panah untuk setiap modelnya, seperti pada
gambar berikut. Dalam contoh ini dipilih metode sebagai berikut:
Loss method : Initial and Constant
Transform method : User Specified Unit Hydrograph
Basefow method : Recession.
Gambar 3.21 Pemilihan Loss method: Initial and Constant
Gambar 3.22 Pemilihan Transform method:user specified unit hydrograph
33
Gambar 3.23 Pemilihan Baseflow method: recession
b. Mengisi Basin Model Parameters
Setiap basin model yang digunakan untuk merepresentasikan DAS terdiri
dari beberapa parameters. Jumlah dan jenis parameter berbeda antara metoda
yang satu dengan lainnya. Pengisian nilai parameter model sesuai dengan data
yang ada, apabila nilai parameter tidak diketahui dapat dilakukan dengan
sembarang nilai sebagai nilai awal (initial value) namun demikian nilai tersebut
harus sesuai/logis untuk DAS yang ditinjau.
1. Parameter Loss Method
Click Loss yang terdapat pada Component Editor, selanjutnya isikan nilai
parameter yang sesuai. Misal nilai parameter Loss dengan metode phi-Index
sbb:
Parameter Nilai
Initial loss (mm) 0
Constant rate (mm/jam) 10
Imprevious (%) 0
34
Gambar 3.24 Pengisian parameter Loss method (Phi-index)
2. Parameter Transform Method
Click Transform yang terdapat pada Component Editor, selanjutnya pilih
metode yang sesuai. Dalam contoh ini metode transform yang digunakan
yaitu User Specified Unit Hydrograph: HS terukur di Pogung.
35
Gambar 3.25 Pemilihan hidrograf satuan
3. Parameter Baseflow Method
Click Baseflow yang terdapat pada Component Editor, selanjutnya isikan
nilai parameter/ pilihan yang sesuai yang sesuai. Misal nilai parameter
baseflow dengan metode resesi sbb:
Parameter Nilai
Initial discharge (m3/s) 4.0
Recession constant 1
Ratio to peak 0.05
36
Gambar 3.26 Pengsisian parameter baseflow
37
4. Option
Click Option yang terdapat pada Component Editor, selanjutnya isikan nilai
parameter/ pilihan yang sesuai. Dalama contoh ini pilih Observed flow: Sta.
AWLR Pogung.
Gambar 3.27 Pengisian Option pada komponen subbasin
38
3.5 Mengisi Meteorologic Model
Pengisian meteorologic model dilakukan dengan click Meteorologic Model
pada Watershed/Basin Explorer. Click pada nama meteorologic modelnya
(Hujan 23-24 Feb. 2005) selanjutnya isikan pilihan yang sesuai dengan data
yang ada. Dalam contoh ini dipilih pada Precipitation: Specified Hyetograph
Gambar 3.28 Pemilihan tipe data hujan
39
Selanjutnya dengan Click pada Basins dan Option yang terdapat pada
Component Editor, isikan pilihan yang sesuai, seperti gambar berikut.
40
Pemilihan stasiun hujan yang akan digunakan dalam analisis dilakukan dengan
click pada pilihan data hujan yang telah dilakukan sebelumnya (di Watershed
Explorer), dalam contoh ini adalah Specified Hyetograph. Selanjutnya pilih
stasiun hujan yang akan digunakan untuk DAS Code Hulu seperti pada gambar
berikut.
Gambar 3.29 Pemilihan stasiun data hujan
3.6 Mengisi Control Specification
Pengisian Control Specification dilakukan dengan click Control
Specification pada Watershed Explorer. Selanjutnya Click pada nama
controlnya (dalam contoh ini Banjir 23-24 Feb. 2005); isikan range waktu untuk
simulasi dan interval waktu yang akan digunakan (waktu mulai sampai akhir
simulasi) seperti contoh berikut.
41
Gambar 3.30 Pengisian Control Specifications
42
3.7 Mengisi Time Series Data
Pengisian Time Series Data dilakukan dengan double click Time
Series Data pada Watershed Explorer, selanjutnya click jenis data yang akan
diisi. Dalam contoh ini ada dua pilihan yaitu data hujan dan data debit seperti
tampilan berikut.
a. Data Hujan
Double click pada Precipitation Gages akan tampak layar nama stasiun
hujan yang ada. Selanjutnya dengan click stasiun tersebut akan muncul layar
Time-Series Gage pada Component Editor. Selanjutnya isikan data sesuai
dengan karakteristik data stasiun hujan yang ada seperti satuan data hujan
(incremental atau cummulative dalam mm), cara memasukkan data, interval
waktu data seperti pada gambar berikut.
43
Gambar 3.31 Pemilihan tipe dan durasi hujan
44
Pada Component Editor, click Time window untuk mengisi ketersediaan
data hujan. Isikan tanggal dan jam ketersediaan datanya, seperti tampak
pada tampilan berikut ini.
Gambar 3.32 Pengisian ketersediaan data hujan
45
Pengisian data hujan dilakukan dengan click Table. Pengisian data
hujandapat dilakukan secara manual atau copy dari file lain misal Microsoft
Excel. Untuk melihat grafik dari data hujan yang telah dimasukkan, click
Graph pada Component Editor.
Gambar 3.33 Pengisian data hujan
46
b. Data Debit
Prosedur pengisian data debit sama seperti pada time-series data yang lain
seperti data hujan di atas. Double click pada Discharge Gages akan tampak
layar nama stasiun debit yang telah dimasukkan pada saat pembuatan Time-
series Data Manager. Selanjutnya dengan click stasiun tersebut akan
muncul layar Time-Series Gage pada Exponent Editor. Selanjutnya isikan
data sesuai dengan karakteristik data debit yang ada seperti satuan debit
(cubic meters per second), cara memasukkan data, interval waktu dari data
seperti berikut.
Pada Component Editor, click Time window untuk mengisi ketersediaan
data hujan seperti tampak pada tampilan berikut ini. Dalam pengisian
ketersediaan data, waktu mulai data harus sama dengan data hujannya.
47
Gambar 3.34 Pengisian waktu ketersediaan data debit
Pengisian data debit dilakukan dengan click Table yang terdapat pada
Component Editor, sedang pengisian datanya dapat dilakukan secara
manual atau copy dari file lain misal Microsoft Excel. Untuk melihat grafik dari
data yang telah dimasukkan, click Graph pada Component Editor.
48
Gambar 3.35 Pengisian data debit
49
3.8 Mengisi Paired Data
Pengisian Paired Data dilakukan dengan double click Paired Data
Components pada Watershed Explorer, selanjutnya click data yang ada
(dalam contoh ini Unit Hydrograph Curve). Selanjutnya click Paired data di
Component Editor seperti tampilan berikut. Isikan karakteristik dari Paired Data
(HS Terukur di Pogung) yang akan dimasukkan. Dalam contoh ini time interval
HS di Pogung adalah 1 jam
Gambar 3.36 Pengisian time interval Hidrograf Satuan
Pengisian datanya (HS terukur) dilakukan dengan click Table yang terdapat
pada Component Editor, pengisian data dapat dilakukan secara manual atau
copy dari file lain misal Microsoft Excel. Untuk melihat grafik dari data yang telah
dimasukkan, click Graph pada Component Editor.
50
Gambar 3.37 Pengisian data Hidrograf Satuan
51
3.9 Memeriksa Data Parameter DAS
Parameter DAS yang telah dimasukkan dapatnya dapat dicek/diperiksa
melalui menu Parameters yang terdapat pada menu Bar. Click Parameters
pilih parameter yang akan dicek datanya, misal Loss parameter. Selanjutnya
pilih metode Loss yang digunakan misalkan metode Initial aand Constant
52
Gambar 3.38 Checking data parameter DAS
3.10 Melakukan Simulasi
Simulasi pada model HEC-HMS dilakukan dengan prosedur berikut.
a. Create Simulation Run
Pada menu bar, Click Compute click Create Simulation Run akan
tampil layar seperti pada gambar berikut ini. Isikan nama dari simulation run,
kemudian click Next>
53
Terdapat 4 (empat) langkah dalam pembuatan Simulation Run, yaitu:
1. pemberian nama Simulasi,
2. pemilihan basin model yang akan di run,
3. pemilihan meteorologic model dan
4. pemilihan control specification.
Ke empat langkah tersebut dapat dilihat pada tampilan berikut ini.
Gambar 3.38 Pembuatan simulation run
54
b. Simulasi
Click Compute di Watershed Explore, akan muncul Simulation Runs.
Double click Simulation Runs, akan tampak nama simulasi yang telah
dibuat.
Selanjutnya click nama simulasi dalam contoh ini Simulasi awal, maka pada
Component Editor akan tampak nama dari tiga komponen yang telah dipilih
pada saat pembuatan Simulation Runs (basin model, meteorologic model dan
Control Specifications). Selanjutnya click Simulasi Awal tekan mouse kanan
dan pilih Compute, maka proses simulasi akan berjalan sebagai berikut.
Simulasi dapat juga dilakukan dengan Click pada simbol compute current run
.
55
Catatan : Pada HEC-HMS 3.3, pertama kali melakukan simulasi dengan menggunakan User Specified Unit Hydrograph biasanya tidak jalan atau terjadi Error 14703: No data source is specified for unit hydrograph “null” seperti tampak pada Message Log. Hal ini karena data HS atau HSS yang sudah dimasukkan tidak dapat diakses oleh program. Untuk mengatasinya keluar dari program, dan jalankan kembali program HEC-HMS. Isikan kembali data unit hydrograph-nya, selanjutnya ulangi proses simulasi di atas.
56
c. Melihat Hasil Simulasi
Untuk melihat hasil running simulasi, di Watershed Explorer click
Results. Double click nama simulasinya, pada Watershed Explorer akan
tampak beberapa pilhan hasil yang dapat dilihat baik Global Summary
maupun pada komponen basin dan junction. Click icon yang akan dilihat
hasilnya. Misal double click maka akan tampak banyak pilihan dari hasil
simulasi.
Gambar 3.40 Melihat hasil simulasi
57
Dari pilihan hasil yang ada, pilih hasil yang akan dilihat seperti contoh berikut.
Gambar 3.41 Contoh hasil simulasi
58
3.11 Kalibrasi model
Kalibrasi dilakukan untuk mendapatkan parameter model optimum yang
memberikan hasil debit/hidrograf simulasi mendekati dengandebit terukur.
a. Create Optimization Trial
Sebelum kalibrasi dilakukan, terlebih dahulu harus membuat Create
Optimization Trial. Pilih menu Compute pada menu bar. Click Create
Optimization Trial, di layar akan muncul gambar berikut.
Untuk membuat suatu Optimization Trial, diperlukan kondisi berikut:
1. diperlukan nama Trial,
2. optimasi didasarkan pada hasil simulasi sebelumnya dan harus tersedia
data aliran (debit),
3. evaluasi parameter didasarkan pada data debit terukur.
59
b. Kalibrasi Parameter Model
Double click nama Calibration Trial, akan muncul layar berikut ini. Click
objective functions dan pilih salah satu dari metoda yang tersedia (pada
Component Editor) sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai misal
Percent Error Peak, seperti contoh berikut.
60
Untuk mengkalibrasi parameter model, click nama Optimization Trial (dalam
hal ini Kalibrasi Trial 1). Click mouse kanan dan pilih Add Parameter. Di
Watershed Explorer akan muncul Parameter 1, Parameter 2 , dst…, sesuai
dengan jumlah parameter yang akan dikalibrasi seperti pada gambar berikut.
Selanjutnya ulangi prosedur di atas untuk menambah parameter yang akan
dikalibrasi.
61
Misalkan parameter yang akan dikalibrasi adalah parameter dari Loss
model, dalam contoh ini menggunakan metode Initial and Constant. Pada
metode ini terdapat dua parameter yaitu initial loss dan nilai Constant loss
rate. Click parameter 1, maka pada Component Editor akan muncul banyak
option tentang parameter yang akan dikalibrasi. Pilih parameter constant
loss rate (phi-index). Nilai minimum dan maximum dari parameter dapat
diubah sesuai dengan karakteristik DAS yang ditinjau. Dengan cara yang
sama untuk Parameter 2 dan seterusnya.
62
c. Proses Kalibrasi
Untuk mengkalibrasi parameter di atas, click Kalibration Phi-index tekan
mouse kanan dan pilih compute maka proses kalibrasi akan berjalan seperti
gambar berikut. Running kalibrasi juga dapat dilakukan dengan dengan Click
pada simbol compute current run .
63
d. Hasil Kalibrasi
Untuk melihat hasil kalibrasi click Results, dilayar akan muncul banyak
pilihan hasil yang dapat dilihat baik secara global maupun tiap elemen DAS.
Bila ingin melihat parameter optimum, click Optimized Parameters seperti
gambar berikut.
64
Untuk melihat hasil yang lain, click pada pilihan hasil yang dikehendaki misal
Hydrograph Comparison untuk grafik hidrograf hasil kalibrasi dan terukur.
Grafik tersebut dihasilkan dengan nilai optimum parameter hasil kalibrasi
seperti gambar di bawah. Demikian pula untuk hasil yang lainnya.
65
Hasil kalibrasi tersebut masih dapat ditingkatkan dengan mengubah nilai
parameter yang ada atau mengubah fungsi tujuannya. Hasil kalibrasi
dianggap optimal apabila nilai % difference pada baris volume maupun peak
flow menunjukkan angka di bawah nilai tertentu sesuai yang diinginkan
misal10 %. Jika nilai % difference masih di atas 10 % maka proses kalibrasi
harus diulangi lagi dengan merubah parameter-parameter model DAS-nya.
Kalibrasi dilakukan dengan cara trial and error sampai diperoleh nilai %
difference lebih kecil dari 10%.
66
IV. HEC-HMS Multi Basins
Prosedur aplikasi HEC-HMS yang telah dijelaskan di atas berlaku untuk
satu basin. Untuk multi basins (dalam satu project terdapat banyak sub-DAS)
prosedur yang digunakan sama dengan single basin, hanya terdapat tambahan
elemen basin yaitu Reaches . Reaches berfunsi untuk menghubungkan
elemen-elemen basin yang ada (subbasins, junctions). Pada setiap reach
berisi data penelusuran sungai yang digunakan untuk membawa/menelusur
aliran ke hilir.
Pembuatan Reaches
Prosedur pembuatan elemen Reaches sama dengan pembuatan
elemen yang lain seperti pada elemen yang ada di single basin. Contoh
pembuatan multi basin ditunjukkan pada gambar berikut. Pertama buat
subbasin yang lain seperti pada single basin, kemudian click elemen reaches
creation tool. Click pointer di Desktop window, maka akan muncul layar
Create A New Reach Element. Selanjutnya isikan nama reach dan
diskripsinya.
67
Perlu diingat bahwa untuk subbasin yang lain (DAS Code Hilir) proses
pemilian dan pengisian parameter basinnya sama dengan yang dilakukan
pada single basin. Pada setiap subbasin terdapat Loss method, Transform
dan Baseflow method beserta nilai parameter-parameternya. Dalam contoh
ini metode dan nilai parameternya disajikan pada Tabel berikut.
68
Tabel Model, Metode dan parameter DAS Code Hilir
Model Metode Parameter Nilai
Initial Loss (mm) 0
Constant rate (mm/jam) 10
Imprevious (%) 0
Time of Concentration (jam) 2
Storage Coefficient (jam) 2
Initial Discharge (m3/s) 1
Recession Constant 1
Ratio to peak 0.01
RecessionBaseflow
Initial and ConstantLoss
(volumeRunoff)
Clark Unit HydrographTransform
Untuk menghubungkan junction Sta. AWLR Pogung dan junction Sta.
AWLR Kaloran dengan Ruas Pogung-Kaloran dilakukan langkah-langkah
berikut.
a. Double Click junction Sta. AWLR di Watershed Explorer, maka
pada Component Editor akan muncul pilihan tentang Downstream dari
junction tersebut. Pilih Ruas Pogung-Kaloran sebagai hilir dari Sta. AWLR
Pogung.
69
b. Double Click Sungai Code di Watershed Explorer, maka pada
Component Editor akan muncul pilihan tentang Downstream dari Ruas
Pogung-Kaloran tersebut. Pilih DAS Sta. AWLR Kaloran sebagai hilir dari
Ruas Pogung-Kaloran. Ketiga elemen tersebut akan terhubungkan
seperti pada layar berikut.
70
Metoda Penelusuran
Click Ruas Pogung-Kaloran, pilih metode penelusuran yang akan
digunakan dan lengkapi nilai parameternya dengan click Routing di
Component Editor. Click Option apabila di hilir dari Ruas Pogung-
Kaloran terdapat data aliran.
Nilai awal parameter penelusuran dengan metoda Muskinghum disajikan
pada table berikut:
Tabel Nilai awal parameter Muskinghum
Metode Parameter NilaiMuskinghum K (jam) 2Muskinghum X (jam) 0.25
Muskinghum
Simulasi dan Kalibrasi
Prosedur untuk simulasi dan kalibrasi pada kondisi multi basin sama
dengan prosedur yang ada pada single basin. Pertama pada menu
71
Compute pilih Create Simulasion Run. Misal simulasi ini diberi nama
Simulasi multi basins. Contoh hasil simulasi disajikan pada gambar berikut.
72
Hasil di atas menunjukkan bahwa, hasil simulasi multi basin belum
memberikan hasil yang optimal. Perbedaan volume antara simulasi dan
terukur masih relatif besar terutama pada sisi resesi. Untuk itu kalibrasi perlu
dilakukan. Hasil kalibrasi disajikan pada gambar berikut.
73
Contoh data
1. Berikut adalah data yang digunakan pada contoh aplikasi HC-HMS versi
3.3 seperti dijelaskan di atas.
74
Parameter Pogung Kaloran
Area (km2) 29.218 40.760
SCS Curve Number 72.18 74.25
Impervious area (%) 4.13 5.85
Phi-index (mm/hr) 18.30 19.22
Length of main river (km) 24.00 41.00
Estimated time concentration (hr) 5.56 9.49
Basic characteristics Code river basin
75
P (mm) Q (m3/s) P (mm) Q (m3/s)23/02/05 14:00 0 4.044 0 3.228
15:00 17.53 4.044 17.53 3.22816:00 44.28 4.228 44.28 5.68517:00 22.14 21.285 22.14 30.75018:00 6.54 68.338 6.54 78.18719:00 0.00 46.918 0.00 92.07620:00 0.00 29.231 0.00 41.94221:00 0.00 21.656 0.00 28.94522:00 0.00 18.410 0.00 20.78923:00 0.00 16.042 0.00 14.7890:00 0.00 14.436 0.00 12.419
24/02/05 1:00 0.00 12.903 0.00 10.8912:00 0.00 11.873 0.00 9.8653:00 0.00 11.729 0.00 8.8934:00 0.00 11.443 0.00 8.3355:00 0.00 11.020 0.00 7.4496:00 0.00 10.466 0.00 7.1097:00 0.00 9.791 0.00 6.6168:00 0.00 8.004 0.00 6.2979:00 0.00 7.285 0.00 5.835
10:00 0.00 6.937 0.00 5.68511:00 0.00 6.483 0.00 5.685
Data hujan jam-jaman dan hidrograf banjir 23-24 Februari 2005
Tanggal JamAWLR Pogung AWLR Kaloran
76
Tanggal Jam P (mm) Q (m3/s) Baseflow HLL U-P1ef U-P2ef HS (1mm)
23/02/05 0 17.53 4.04 4.04 0.00 0.00 0
1 44.28 4.23 4.17 0.06 0.06 0 0.002
2 22.14 21.28 4.29 17.00 16.99 0.00924 0.654
3 6.54 68.34 4.41 63.93 61.42 2.51058 2.364
4 0.00 46.92 4.53 42.39 33.31 9.07672 1.282
5 0.00 29.23 4.65 24.58 19.65 4.92266 0.757
6 0.00 21.66 4.78 16.88 13.98 2.90471 0.538
7 0.00 18.41 4.90 13.51 11.45 2.0655 0.441
8 0.00 16.04 5.02 11.02 9.33 1.69175 0.359
9 0.00 14.44 5.14 9.29 7.92 1.37896 0.305
24/02/05 10 0.00 12.90 5.26 7.64 6.47 1.16982 0.249
11 0.00 11.87 5.39 6.49 5.53 0.95609 0.213
12 0.00 11.73 5.51 6.22 5.40 0.8175 0.208
13 0.00 11.44 5.63 5.81 5.02 0.79866 0.193
14 0.00 11.02 5.75 5.27 4.53 0.74116 0.174
15 0.00 10.47 5.87 4.59 3.92 0.66908 0.151
16 0.00 9.79 6.00 3.80 3.22 0.57987 0.124
17 0.00 8.00 6.12 1.89 1.41 0.47526 0.054
18 0.00 7.29 6.24 1.05 0.84 0.20858 0.032
19 0.00 6.94 6.36 0.58 0.45 0.12376 0.000
20 0.00 6.48 6.48 0.00 0.00 0
volume limpasan langsung (m3) 871165.83tinggilimpasan (VOL/luas DAS), mm 29.82
Jam P (mm) Phi index Pef. (mm)0 17.53 01 44.28 25.982 22.14 3.843 6.54 0
29.82
18.30
Jumlah
Penurunan HS terukur DAS Code Di Pogung
77
78