bab iii metode penelitian 3.1 jenis dan desain...

16
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah kuantitatif, yaitu penelitian yang berusaha mencari pengaruh variabel tertentu terhadap variabel yang lain dalam kondisi yang terkontrol secara ketat (Sugiyono, 2011). Desain penelitian menggunakan eksperimen, yaitu Quasi Experimental Design menurut Campbell dan Stanley dengan bentuk Nonequivalent Control Group Design (Sugiyono, 2011). Bentuk desain eksperimen tersebut adalah: Tabel 3 Desain Penelitian Nonequivalent Control Group Design (Sugiyono, 2011) Kelompok Pretest Perlakuan Posttest Eksperimen O1 X O2 Kontrol O3 - O4 Keterangan: O1 = pretest kelas eksperimen O2 = posttest kelas eksperimen O3 = pretest kelas kontrol O4 = posttest kelas kontrol X = perlakuan atau treatment - = tidak ada perlakuan 3.2 Tahapan Penelitian Penelitian ini dilakasanakan melalui tiga tahap, yaitu (1) Tahap persiapan, (2) Tahap pelaksanaan, (3) Tahap pengolahan dan analisis data. No Tahapan Penelitian Keterangan 1 Tahap persiapan - Wawancara - Studi Literature - Menentukan populasi dan sampel - Menyiapkan materi - Menyusun angket - Menyusun soal tes 2 Tahap pelaksanaan - Memberikan tes awal (pretest) kelas control dan eksperimen - Memberikan perlakuan (treatment) - Memberikan tes akhir (posttest)

Upload: vantu

Post on 03-Mar-2019

240 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10721/3/T1_702011044_BAB...peneliti dan guru kemudian bisa dijadikan sebagai pembanding

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Desain Penelitian

Jenis penelitian ini adalah kuantitatif, yaitu penelitian yang berusaha mencari pengaruh

variabel tertentu terhadap variabel yang lain dalam kondisi yang terkontrol secara ketat

(Sugiyono, 2011). Desain penelitian menggunakan eksperimen, yaitu Quasi Experimental

Design menurut Campbell dan Stanley dengan bentuk Nonequivalent Control Group Design

(Sugiyono, 2011). Bentuk desain eksperimen tersebut adalah:

Tabel 3 Desain Penelitian Nonequivalent Control Group Design (Sugiyono, 2011)

Kelompok Pretest Perlakuan Posttest

Eksperimen O1 X O2

Kontrol O3 - O4

Keterangan:

O1 = pretest kelas eksperimen O2 = posttest kelas eksperimen

O3 = pretest kelas kontrol O4 = posttest kelas kontrol

X = perlakuan atau treatment - = tidak ada perlakuan

3.2 Tahapan Penelitian

Penelitian ini dilakasanakan melalui tiga tahap, yaitu (1) Tahap persiapan, (2)

Tahap pelaksanaan, (3) Tahap pengolahan dan analisis data.

No Tahapan Penelitian Keterangan

1 Tahap persiapan - Wawancara

- Studi Literature

- Menentukan populasi dan sampel

- Menyiapkan materi

- Menyusun angket

- Menyusun soal tes

2 Tahap pelaksanaan - Memberikan tes awal (pretest) kelas

control dan eksperimen

- Memberikan perlakuan (treatment)

- Memberikan tes akhir (posttest)

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10721/3/T1_702011044_BAB...peneliti dan guru kemudian bisa dijadikan sebagai pembanding

kelas control dan eksperimen

3 Pengolahan dan analisis

data

- Mengolah hasil pretest

- Mengolah hasil posttest

- Mengolah hasil angket

Tabel 4 tahapan penelitian

Kegiatan yang dilakukan pada tahap persiapan meliputi wawancara dengan guru atau

pengajar untuk mengetahui permasalahan yang diahadapi dalam proses belajar mengajar.

Studi literature dilakukan untuk memperoleh teori mengenai permasalahan yang akan diteliti.

Menentukan populasi dan sampel penelitian yang nantinya akan akan diterapkan media

pembelajaran, menyiapkan materi dan perancangan media pembelajaran Group Investigation

berbantuan aplikasi web blendspace, menyusun instrumen penelitian berupa angket dan soal

tes dan menganalisa instrumen penelitian yang kemudian akan diterapkan dalam penelitian.

Tahap kedua dalam penelitian yaitu tahap pelaksanaan kegiatan, yang akan dilakukan

pada tahap pelaksanaan adalah memberikan tes awal (pretest) untuk kelas kontrol dan juga

kelas treatment, kemudian memberikan perlakuan (treatment) menggunakan Group

Investigation berbantuan aplikasi web blendspace sebagai media pembelajaran untuk kelas

yang akan diteliti. Selanjutnya memberikan tes akhir (postest) untuk mengetahui nilai

ulangan siswa baik dari kelas kontrol maupun kelas treatment. Angket diberikan kepada

siswa untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap metode pembelajaran Group Investigation

berbantuan aplikasi blendspace.

(1) Mengadakan Pretest

Pemberian pretest dilakukan pada kelas kontrol dan eksperimen. Tes ini diberikan untuk

mengetahui tingkat kemampuan siswa terhadap materi yang diterima sebelum mendapatkan

treatment. Adapun pretest yang digunakan peneliti dalam penelitian ini berbentuk pilihan

ganda yaitu penilaian seputar materi yang akan diajarkan. Hasil pretest yang dinilai oleh

peneliti dan guru kemudian bisa dijadikan sebagai pembanding untuk nilai posttest setelah

pemberian treatment.

(2) Memberikan perlakuan (treatment)

Perlakuan (treatment) diberikan kepada subyek yang dieksperimen, berupa penerapan

metode pembelajaran Group Investigation berbantuan media web blendspace. Penerapan

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10721/3/T1_702011044_BAB...peneliti dan guru kemudian bisa dijadikan sebagai pembanding

metode pembelajaran Group Investigation berbantuan media web blendspace ini

dimaksudkan untuk mendapatkan respon positif dari siswa dan meningkatkan keaktifan dan

hasil belajar siswa. Blendspace akan dijadikan sebagai sumber belajar untuk mendapatkan

bahan atau materi tentang topik yang sedang siswa teliti. Pelaksanaan perlakuan (treatment)

dilakukan 3 kali pertemuan selama 3 minggu, 6 x 40 menit.

(3) Mengadakan Posttest

Posttest diberikan kepada masing-masing kelompok, yaitu kelompok kontrol dan

eksperimen. Tujuan dari pemberian posttest ini adalah untuk mengetahui perubahan yang

dialami oleh subyek sesudah diberikan perlakuan, dalam hal ini adalah meningkatnya nilai

siswa. Posttest pada penelitian ini juga sama seperti penilaian pretest, yaitu menggunakan

bentuk pilihan ganda dengan materi yang sudah diberikan sebelumnya.

Tahap ketiga yaitu pengolahan dan analisis data. Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini

adalah mengolah data hasil pretest dan postest. Hasil tes akan dibandingkan antara sebelum

diberikan perlakuan dan setelah diberikan perlakuan untuk melihat dan menentukan apakah

terdapat peningkatan keaktifan dan hasil belajar siswa setelah menggunakan metode

pembelajaran Group Investigation berbantuan aplikasi web blendspace sebagai media

pembelajaran. Langkah selanjutnya menghitung atau mengolah skor angket untuk

mengetahui tanggapan siswa. Hasil perhitungan semua data yang dianalisa kemudian diambil

kesimpulan berdasarkan hasil yang diperoleh dari pengolahan data. Pembuatan laporan

penelitian dibuat berdasarkan hasil yang diperoleh selama penelitian.

3.3 Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau

kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono dalam Widoyoko, 2012). Variable yang akan

digunakan dalam penelitian ini ada dua macam, diantaranya adalah :

a. Variabel bebas (independent)

Variabel bebas adalah variable yang mempengaruhi atau menjadi penyebab terjadinya

perubahan pada variable lain(Widoyoko, 2012). Variabel bebas dalam penelitian ini

adalah penerapan metode pembelajaran Group Investigation berbantuan aplikasi web

blendspace dalam mata pelajaran Sejarah Indonesia.

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10721/3/T1_702011044_BAB...peneliti dan guru kemudian bisa dijadikan sebagai pembanding

b. Variabel terikat (variabel dependent)

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat, karena adanya

variable bebas(Widoyoko,2012). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah

keaktifan siswa.

3.4 Subyek Penelitian

a. Populasi

Populasi merupakan totalitas semua nilai yang mungkin, hasil menghitung maupun

pengukuran, kuantitatif maupun kualitatif mengenai krakteristik tertentu dari semua anggota

kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya(Sudjana,2005). Populasi

dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMK Negeri 2 Salatiga.

b. Sampel

Sampel yaitu sebagian populasi yang akan di jadikan penelitian(Arikunto, 2006). Menurut

Sugiono (2004: 56) sampel adalah sebagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki populasi.

Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling atau sampel

bertujuan(Sandjaja, 2011). Sampel yang digunakan adalah X TKJ A dan B dengan jumlah

siswa tiap kelas masing-masing sebanyak 36 orang.

3.5 Desain Pembelajaran

Mengacu pada tahap-tahap penerapan metode pembelajaran Cooperative tipe Group

Investigation seperti yang diungkapkan oleh Slavin, berikut adalah tahapan metode

pembelajaran yang dilaksanakan dalam penelitian ini.

No Langkah-Langkah

pembelajaran Cooperative

tipe Group Investigation

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa

1 Kegiatan awal Guru memberi salam.

Guru mengecek absen siswa.

Siswa menjawab salam

guru.

Siswa memperhatikan dan

memberitahu siswa yang

mungkin tidak masuk kelas.

2 Kegiatan Inti (Group

Investigation berbantuan

blendspace)

Mengidentifikasi

topik dan membagi

siswa ke dalam

kelompok.

Guru memberikan kesempatan

kepada siswa untuk mengusulkan

topik yang akan dibahas.

Guru mempersilakan siswa untuk

membuat kelompok.

Siswa mengusulkan topik

pembahasan materi pokok

tentang perkembangan

agama dan budaya hindu-

budda di Indonesia.

Siswa membentuk

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10721/3/T1_702011044_BAB...peneliti dan guru kemudian bisa dijadikan sebagai pembanding

Merencanakan tugas

yang akan dipelajari.

Melaksanakan

investigasi.

Menyiapkan laporan

akhir.

Mempresentasikan

laporan akhir.

Evaluasi.

guru memberikan sedikit

gambaran apa yang harus

dilakukan selama kelompok

melakukan investigasi.

Guru memfasilitasi materi yang

akan di investigasi melalui

Blendspace. Guru menjadi

fasilitator atau narasumber jika

ada siswa yang bertanya tentang

materi.

Guru memberitahu siswa bahwa

tiap kelompok harus menyiapkan

laporan untuk di presentasikan di

depan kelas.

Guru memberikan masukan atau

koreksi terhadap kelompok yang

presentasi.

Guru memberikan evaluasi.

kelompok. Tiap kelompok

terdiri dari 4 anggota.

Kelompok akan membagi

subtopik kepada seluruh

anggota. Kemudian

membuat perencanaan dari

masalah yang akan diteliti,

bagaimana proses dan

sumber/bahan materi apa

yang akan dipakai.

Tiap kelompok akan

mencari materi dari

sumber yang sudah

disediakan oleh guru

(melalui Blendspace).

Sumber belajar hanya

dari blendspace.

Tiap kelompok

mempersiapkan yang akan

dipresentasikan (bahan, ppt

atau yang lainnya).

Siswa memprentasikan hasil

kerjanya. Kelompok lain

memberikan tanggapan.

Siswa mengerjakan evaluasi

melalui blendspace.

3 Penutup Guru memberikan angket kepada

siswa.

Siswa mengisi angket sesuai

dengan pendapatnya.

Tabel 5 desain pembelajaran (mengadaptasi dari langkah-langkah pembelajaran tipe

Group Investigation menurut Slavin (2007) )

3.6 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data menggunakan tiga teknik, yaitu tes, observasi, dan angket

(Musfiqon, 2012:131).

1. Metode observasi

Observasi yaitu melakukan pengamatan secara langsung ke objek penelitian untuk

melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan (Riduwan, 2013). Metode observasi digunakan

untuk mengamati aktivitas siswa saat kegiatan belajar mengajar berlangsung, metode yang

digunakan guru saat mengajar, materi yang diberikan kepada siswa, serta kondisi lingkungan

sekolah. Untuk mengetahui dan mengamati pelaksanaan pembelajaran yang sedang

berlangsung dikelas digunakan indikator keaktifan siswa dikelas (Nana Sudjana, 2010) : (1)

Turut serta dalam melakukan tugas belajarnya, (2) Terlibat dalam pemecahan masalah, (3)

Bertanya kepada siswa lain atau guru apabila tidak memahami persoalan yang dihadapinya,

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10721/3/T1_702011044_BAB...peneliti dan guru kemudian bisa dijadikan sebagai pembanding

(4) Berusaha mencari berbagai informasi yang diperlukan untuk memecahkan masalah, (5)

melaksanakan diskusi kelompok sesuai dengan petunjuk guru, (6) Menilai kemampuan

dirinya dan hasil yang diperoleh, (7) melatih diri dalam memecahkan soal atau masalah yang

sejenis, (8) kesempatan menggunakan atau menerapkan apa yang telah diperolehnya dalam

menyelesaikan tugas atau persoalan yang dihadapinya.

2. Metode Tes

Tes merupakan salah satu alat untuk melakukan pengukuran, yaitu alat untuk

mengumpulkan informasi karakteristik suatu objek (Widoyoko, 2012). Metode tes (pretest dan

postest) bertujuan untuk mengetahui kemampuan siswa. Soal tes ini dalam bentuk objektif pilihan

ganda. Tes dilakukan setelah perlakuan diberikan kepada kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol dengan tujuan mendapatkan data akhir yaitu hasil belajar siswa. Tes

diberikan kepada kedua kelompok sampel dengan alat tes yang sama dan hasil pengolahan

data digunakan untuk menguji hipotesis penelitian. Sebelum soal tes ini digunakan, telah

terlebih dahulu dilakukan uji coba kepada siswa kelas X (bukan kelompok kontrol dan

eksperimen). Hasil uji coba tersebut kemudian dicari validitas dan reliabilitas. Indikator

keberhasilan kemampuan siswa atau hasil belajar siswa menggunakan KKM dari sekolah SMK

Negeri 2 Salatiga, yaitu B- atau 66 dari skala 100.

3. Metode Angket

Sering sekali metode angket disebut juga sebagai metode kuesioner atau dalam bahasa

Inggris disebut questionnaire (daftar pertanyaan). Metode angket merupakan serangkaian

atau daftar pertanyaan yang disusun sistematis, kemudian dikirim untuk diisi oleh responden

(Bungin, 2006). Metode angket digunakan untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap

metode pembelajaran Group Investigation berbantuan aplikasi web blendspace selama

mengikuti pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran Group Investigation

berbantuan aplikasi web blendspace. Angket atau kuesioner yang akan digunakan adalah

angket cheklist atau daftar cek skala likert dengan 5 kategori. Tujuannya yaitu ingin

mengetahui tanggapan siswa terhadap media dan metode yang sudah diterapkan ini sudah

layak atau belum jika nantinya digunakan untuk guru atau pengajar yang ada disekolah

tersebut. Jika tanggapan siswa baik berarti media dan metode yang peneliti gunakan baik

untuk digunakan oleh pengajar di SMK N 2 Salatiga.

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10721/3/T1_702011044_BAB...peneliti dan guru kemudian bisa dijadikan sebagai pembanding

3.7 Instrumen Penelitian

Instrumen dalam penelitian ini ada 2 model, yaitu instrumen tes dan non tes.

Instrumen tes terdiri dari pretest dan posttest. Instrument non tes terdiri dari angket checklist

dan observasi checklist. Instrumen non tes dalam penelitian ini menggunakan angket, dan

observasi. Instrumen non tes dapat disusun dalam bentuk check list (daftar cek) sehingga

responden, interviewer maupun observer tinggal memberi tanda cek pada kolom yang

tersedia sesuai keadaan yang sebenarnya, baik keadaan responden maupun objek yang

diamati (Widoyoko, 2012). Instrumen non tes terdiri dari dibawah ini :

a. Instrumen Observasi

Observasi digunakan bila objek penelitina bersifat perilaku manusia, proses kerja,

gejala alam, responden kecil (Sugiyono,2012). Lembar observasi ini digunakan untuk

mengetahui aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran terhadap metode Group

Investigation berbantuan aplikasi web blendspace. Instrumen lembar observasi yang akan

digunakan dalam penelitian ini adalah skala Guttman. Skala Guttman biasanya berisi jawaban

tegas iya atau tidak dan dapat dibuat skor tertinggi 1 dan terendah 0 (Sugiyono, 2012). Skala

Guttman berupa pernyataan opini tentang sesuatu objek secara berurutan. Skala pengukuran

dengan tipe ini akan didapat jawaban yang jelas (tegas) dan konsisten misalnya : ya-tidak;

benar-salah; pernah-tidak pernah; positif-negatif; yakin-tidak yakin; setuju-tidak setuju dan

lain-lain (Widoyoko, 2012). Lembar observasi skala Guttman ini disusun berdasarkan atau

mengadaptasi dari indikator keaktifan siswa.

No Indikator YA TIDAK

1 Turut serta dalam melakukan tugas belajarnya (siswa ikut serta dalam

proses pembelajaran, seperti siswa mendengarkan, memperhatikan,

mencatat dan mengerjakan soal).

2 Terlibat dalam pemecahan masalah (siswa ikut aktif dalam

menyelesikan masalah masalah yang sedang dibahas dalam kelas).

3 Bertanya kepada siswa lain atau guru apabila tidak memahami

persoalan yang dihadapinya (jika ada materi yang belum

dimengerti/belum paham siswa akan bertanya pada guru atau bertanya

pada siswa lain)

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10721/3/T1_702011044_BAB...peneliti dan guru kemudian bisa dijadikan sebagai pembanding

4 Berusaha mencari berbagai informasi yang diperoleh untuk pemecahan

masalah (berusaha mencari informasi atau cara yang dapat digunakan

dalam menyelesaikan suatu soal dengan cara siswa mencari informasi

dari materi yang diberikan dari pengajar).

5 melaksanakan diskusi kelompok sesuai dengan petunjuk guru.

6 Menilai kemampuan dirinya dan hasil yang diperoleh (menilai

kemampuan dirinya dengan mencoba mengerjakan soal setelah guru

menerangkan materi)

7 melatih diri dalam memecahkan soal atau masalah yang sejenis

Tabel 6 lembar observasi (modifikasi dari indikator keaktifan siswa menurut Sudjana,

2010)

Analisis observasi keaktifan siswa

Analisis data observasi keaktifan siswa menggunakan skala guttman yang pemberian skor

nya bernilai 1 jika siswa memenuhi indikator, dan nilai 0 jika siswa tidak memenuhi

indikator. Hasil jumlah skor akan di presentase susuai dengan rumus dibawah ini

mengadaptasi dari Rinawan (2014) :

Dibawah ini adalah kriterian keaktifan siswa menurut Nafisah dalam Linggariani (2014)

adalah sebagai berikut :

Persentase Keaktifan Siswa Kriteria Keaktifan Siswa

75% - 100% Sangat aktif

50% - 75% Aktif

25% - 50% Cukup aktif

< 25% Tidak aktif

b. Instrumen Angket atau Kuesioner

Instrumen Angket atau Kuesioner yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

cheklist atau daftar cek. Cheklist atau daftar cek adalah suatu daftar yang berisi subjek dan

aspek aspek yang akan diamati (Riduwan, 2013). Penilaian respon angket menggunakan

X 100% Jumlah Indikator Terpenuhi

Jumlah Siswa

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10721/3/T1_702011044_BAB...peneliti dan guru kemudian bisa dijadikan sebagai pembanding

skala likert yaitu dengan respon skala 4 (Widoyoko,2012). Angket digunakan untuk

mengetahui pendapat siswa mengenai metode pembelajaran Group Investigation berbantuan

blendspace.

No Pernyataan SS S N TS STS

1 Materi pelajaran Sejarah Indonesia dapat dipelajari dan dipahami

dengan mudah melalu pembelajaran Cooperative tipe Group

Investigation berbantuan blendspace.

2 Belajar Sejarah Indonesia menggunakan model pembelajaran

Cooperative tipe Group Investigation berbantuan blendspace ternyata

menyenangkan.

3 Model pembelajaran Cooperative tipe Group Investigation

berbantuan blendspace membuat saya lebih akrab dan dekat dengan

teman-teman di kelas.

4 Model pembelajaran Cooperative tipe Group Investigation

berbantuan blendspace membuat saya dapat belajar dan mengerjakan

tugas secara kelompok, dapat membantu untuk mengerti pelajaran

Sejarah Indonesia lebih baik.

5 Model pembelajaran Cooperative tipe Group Investigation

berbantuan blendspace membantu saya dalam meningkatkan hasil

belajar.

6 Model pembelajaran Cooperative tipe Group Investigation

berbantuan blendspace memberikan kesempatan untuk diskusi dan

saling tukar pendapat lebih banyak.

7 Model pembelajaran Cooperative tipe Group Investigation

berbantuan blendspace membuat saya belajar menyampaikan

pendapat dan mendengar pendapat orang lain.

8 Model pembelajaran Cooperative tipe Group Investigation

berbantuan blendspace membuat saya lebih bersemangat dalam

mengikuti pelajaran Sejarah Indonesia.

9 Saya lebih bergairah dan antusias dalam belajar menggunakan model

pembelajaran Cooperative tipe Group Investigation berbantuan

blendspace.

10 Model pembelajaran Cooperative tipe Group Investigation

berbantuan blendspace dapat membuat saya belajar dari teman, tidak

hanya dari guru

11 Saya merasa senang apabila dalam mengajar guru memberikan

pekerjaan/tugas secara kelompok dalam mengerjakan tugas tersebut.

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10721/3/T1_702011044_BAB...peneliti dan guru kemudian bisa dijadikan sebagai pembanding

Tabel 7 Lembar Angket Tanggapan Siswa (modifikasi dari Solihatin dan

Raharjo, 2011)

Keterangan (menggunakan skala Likert kategori 5) :

SS (sangat setuju) : Sangat Setuju (5)

S (setuju) : Setuju (4)

N (netral) : Netral (3)

TS (tidak setuju) : Tidak Setuju (2)

STS (sangat tidak setuju) : Sangat Tidak Setuju (1)

Jawaban “Sangat Setuju” diberi skor 5, jawaban “setuju” diberi skor 4, jawaban

“Netral” diberi skor 3, jawaban “Tidak setuju” diberi skor 2 dan jawaban “Sangat Tidak

Setuju” diberi skor 1 (Riduwan, 2010). Jumlah skor yang diperoleh selanjutnya dihitung

persentasenya. Persentase yang diperoleh selanjutnya diinterpretasikan berdasarkan tabel

skala kelayakan berikut:

Jumlah skor ideal untuk item nomer 1 (skor tertinggi) = 5 x 35 = 175 (SS)

Jumlah skor rendah = 1 x 35 = 35 (STS)

Keterangan: Kriteria Interpretasi Skor

0% - 20% Sangat tidak baik

21%- 40% Tidak baik

41% - 60% Cukup baik

61% - 80% Baik

81% - 100% Sangat baik

Tabel 7 kriteria skor angket siswa ( modifikasi dari Riduwan, 2010).

3.8 Prosedur Pelaksanaan Penelitian

A. Tahap Persiapan

Tahap persiapan merupakan langkah awal yang dilakukan sebelum

mengadakan penelitian. Adapun langkah-langkah yang dimaksud antara lain:

1) Menyusun proposal penelitian

Menyusun proposal merupakan tahap awal sebelum melakukan penelitian.

2) Menentukan lokasi penelitian

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10721/3/T1_702011044_BAB...peneliti dan guru kemudian bisa dijadikan sebagai pembanding

3) Mengurus Surat Izin Penelitian

Dalam mengurus surat izin penelitian, langkah-langkah yang ditempuh adalah

sebagai berikut:

a) Mengumpulkan revisi proposal penelitian,

b) Mengajukan surat izin penelitian ke KPTA,

c) Surat izin harus ditanda tangani oleh Wakil Dekan Fakultas, dan

d) Kemudian surat diserahkan sekolah.

Pada penelitian ini ditetapkan lokasi penelitian di SMK N 2 Salatiga.

4) Survei dan observasi awal

Survei dan observasi tempat penelitian dilakukan sesudah mengurus perijinan

penelitian.

5) Metode wawancara

Wawancara dilakukan dengan guru Sejarah Indonesia tentang bagaimana

keaktifan dan hasil belajar siswa. Metode wawancara juga digunakan untuk

melihat nilai harian dan ulangan siswa sebelum untuk nantinya menentukan kelas

mana yang akan diambil menjadi kelompok kontrol dan kelompok eksperimen

dengan teknik pengambilan sample purpose sampling.

6) Menentukan Sampel Kelas, kelompok control dan kelompok eksperimen

Teknik sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Purposive sampling

adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu

(Sugiyono, 2010). Pemilihan sampel kelompok control dan eksperimen diambil

berdasarkan rata-rata nilai harian dan ulangan masing-masing kelas. Setelah

dilakukan penentuan kelas sampel dengan purposive sampling, selanjutnya

mengumpulkan data-data populasi yang diperlukan dalam penelitian untuk

menententukan kelas eksperimen dan kelas control.

7) Membuat Instrumen Penelitian Tes

Penelitian ini menggunakan instrumen berupa tes, observasi dan angket. Untuk

tes terdiri dari pretest dan posttest. Pretest dan posttest diberikan pada masing-

masing kelompok kontrol dan eksperimen. Tes ini diberikan untuk melihat

perbandingan hasil nilai yang didapat siswa meningkat atau menurun setelah

mendapat treatment (kelompok eksperimen).

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10721/3/T1_702011044_BAB...peneliti dan guru kemudian bisa dijadikan sebagai pembanding

8) Melakukan uji coba soal tes pada kelas uji coba

Setelah membuat instrument penelitian berupa pretest dan posttest, soal yang

dibuat nantinya akan diuji coba pada kelas yang lain(kelas yang bukan kelompok

kontrol dan eksperimen). Data hasil uji coba ini nantinya akan dianalisis untuk

mengetahui validitas dan reliabilitas. Soal yang tidak memenuhi persyaratan tidak

digunakan dalam tes hasil belajar pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

B. Tahap Pelaksanaan Penelitian

Tahap ini merupakan tahap pelaksanaan penelitian setelah tahap persiapan

dilakukan, adapun langkah-langkah yang dilakukan pada tahap pelaksanaan adalah

sebagai berikut:

1) Mengadakan Pretest

Pemberian pretest adalah untuk mengetahui kemampuan belajar siswa sebelum

diberikan perlakuan (treatment). Pretest yang digunakan berupa soal pilihan

ganda sesuai dengan kompetensi dasar dari pokok materi yang diberikan. Nilai

pretest ini nantinya digunakan untuk mengukur kemampuan belajar siswa

sebelum diberikan treatment.

2) Memberikan Treatment

Memberikan perlakuan berupa penerapan metode pembelajaran Group

Investigation berbantuan media web blendspace yang didalam web tersebut

terdapat materi pelajaran, video pembelajaran, dan media untuk evaluasi.

Adapun pelaksanaan perlakuan tersebut, meliputi:

a) Pelaksanaan perlakuan dilakukan dua kali pertemuan yaitu 4 x 45 menit

selama 2 jam pelajaran. Selanjutnya dilakukan posttes pada akhir

pembelajaran setelah semua perlakuan telah selesai diberikan.

b) Pemberian perlakuan/treatment di kelas. Sebelum diberikan treatment,

guru menjelaskan tujuan dan indikator tentang materi yang akan

dibawakan. Selanjutnya treatment (metode pembelajaran Group

Investigation berbantuan media web blendspace) diberikan, dengan

penjelasan sedikit dari guru tentang metode Group Investigation dan

penggunaan blendspace. Materi yang akan digunakan untuk inestigasi

nantinya bersumber pada blendspace, dan di dalam blendspace ini juga

disertakan soal sebagai evaluasi pembelajaran. Waktu untuk treatment

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10721/3/T1_702011044_BAB...peneliti dan guru kemudian bisa dijadikan sebagai pembanding

diberikan selama 135 menit, 45 menit terakhir digunakan untuk

mengambil nilai posttest.

3) Kegiatan treatment

kegiatan yang dilakukan dalam pemberian perlakuan(treatment) pada penelitian

ini adalah sebagai berikut:

a) Kegiatan awal

Mengkondisikan dan memberikan pemahaman kepada siswa terlebih

dahulu tentang metode pembelajaran Group Investigation berbantuan media

web blendspace, selanjutnya penjelasan tujuan pembelajaran dan indikator

di dalam materi yang harus dikuasai.

b) Kegiatan Inti

Kegiatan inti dibagi menjadi tiga tahapan, yaitu: 1) Sebelum perlakuan

diberikan terlebih dahulu peneliti memberikan pemahaman, aturan dan alur

dalam metode Group Investigation berbantuan media web blendspace, 2)

Web dipakai siswa tetap dipantau dan didampingi oleh peneliti serta

memberikan intruksi-instruksi tambahan jika terdapat siswa yang masih

belum faham tentang penggunaan web blendspace tersebut dan materi yang

dirasa belum mengerti. Treatment dilakukan selama 135 menit, 3) setelah

proses belajar selesai dilakukan, siswa diminta untuk menutup web

blendspace dan diminta menjawab soal posstest yang sudah disediakan

berupa lembar soal pilihan ganda.

c) Kegiatan Penutup

Siswa diminta mengumpulkan hasil posttest ke depan dan keluar kelas

dengan tertib. Data-data yang sudah terkumpul nantinya akan dianalisis

sesuai dengan metode-metode yang sudah ditentukan.

d) Bentuk Posttest

Posttest ini menggunakan soal obyektif yaitu pilihan ganda dengan

bentuk a, b, c, d. Soal diberikan di lembar kertas yang sudah disiapkan oleh

peliti. Waktu pengerjaan posttest adalah 45 menit, setelah selesai dikerjakan

soal dikumpulkan didepan.

4) Pengisian angket

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10721/3/T1_702011044_BAB...peneliti dan guru kemudian bisa dijadikan sebagai pembanding

Setelah treatment selesai diberikan dan hasil posttest dikumpulkan, angket

dibagikan kepada siswa. Angket ini diberikan untuk mengetahui respon siswa

terhadap metode pembelajaran Group Investigation berbantuan blendspace

yang sudah diterapkan dalam mata pelajaran Sejarah materi pokok bahasan

perkembangan agama dan budaya hindu-budda di Indonesia.

3.9 Validitas dan Reabilitas

Instrumen tes yang akan digunakan oleh peneliti terdiri dari 2, yaitu pretest dan posttest.

Soal pretest dan posttest nantinya akan disusun sesuai dengan kompetensi dasar dan indikator

mata pelajaran sejarah Indonesia tingkat SMK. Bentuk soal yang digunakan yaitu pilihan

ganda. Guru akan membuat soal berdasarkan kompetisi dasar materi perkembangan

teknologi. Butir soal tersebut akan diuji validitas dan reabilitasnya di kelas lain dan masih

satu tingkat atau level jenjang kelas. Butir soal yang sudah dinyatakan valid tersebut akan

digunakan sebagai bahan pre-test dan post-test. Validitas adalah suatu ukuran menunjukkan

tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrument (Arikunto, 2010). Reabilitas menunjukkan

pada satu pengertian bahwa suatu instrument cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai

alat pengumpul data karena instrument tersebut sudah baik (Arikunto, 2010). Penyusunan

instrument dalam penelitian ini dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Melakukan pembatasan materi. Materi pokok yang akan diujikan adalah pokok

bahasan tentang perkembangan agama dan kebudayaan hindu-budda di Indonesia.

2. Menyusun kisi-kisi instrument tes.

3. Menyusun butir-butir soal test.

4. Melakukan uji coba instrument test. Uji coba soal atau validitas soal dilakukan di

kelas yang tidak dijadikan sebagai sampel penelitian yaitu XI TKJ A dan XI TKJ B.

5. Analisis dan perbaikan soal tes. Analisis dilakukan untuk mendapatkan butir soal

yang valid dan reliable. Soal tes uji coba berjumlah 30 soal.

6. Penataan akhir butir soal.

Soal yang akan dipakai dalam pre-test dan post-test adalah soal yang telah dinyatakan

valid dan reliable dari hasil uji coba yang telah dilakukan. Untuk menentukan validitas tes

digunakan rumus product moment (Siregar, 2012) sebagai berikut :

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10721/3/T1_702011044_BAB...peneliti dan guru kemudian bisa dijadikan sebagai pembanding

Keterangan :

rxy : Koefisien Korelasi

N : Jumlah subjek

X : Skor soal yang dicari validitasnya

Y : Skor total

XY : Perkalian antara skor soal dengan skor total

∑X2 : Jumlah kuadrat skor item

∑Y2 : Jumlah kuadrat skor total

Untuk menguji reabilitas tes digunakan teknik Spearman Brown karena soal berupa pilihan

ganda dengan jawaban benar bernilai 1 dan jawaban salah bernilai 0 menggunakan rumus

sebagai berikut (Siregar, 2012) :

Keterangan :

rxy : Nilai korelasi

X : Skor belahan awal

Y : Skor belahan akhir

N : Jumlah data

Setelah diperoleh rxy kemudian menghitung nilai indeks reliabilitas dengan rumus sebagai

berikut (Siregar, 2012) :

r11 = 2 x rxy

(1+ rxy)

Keterangan :

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10721/3/T1_702011044_BAB...peneliti dan guru kemudian bisa dijadikan sebagai pembanding

r11 : reliabilitas instrument

rxy : nilai korelasi

Instrumen dikatakan reliabel jika r11>rtabel. Klasifikasi reliabilitas menurut Arikunto (2009)

adalah sebagai berikut :

0,80 ≤ r11 ≤ 1,00 : sangat tinggi

0,60 ≤ r11 ≤ 0,80 : tinggi

0,40 ≤ r11 ≤ 0,60 : cukup

0,20 ≤ r11 ≤ 0,40 : rendah

0,00 ≤ r11 ≤ 0,20 : sangat rendah

Uji validitas dan reabilitas dalam penelitian ini menggunakan SPSS 16.