bab iii metode penelitian 3.1 jenis...
TRANSCRIPT
36
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk jenis penelitian korelasional. Menurut Arikunto
(1998), penelitian korelasional merupakan penelitian untuk mengetahui ada atau tidak
adanya hubungan antara dua variabel atau lebih. Dengan teknik korelasional peneliti
dapat mengetahui hubungan sebuah variabel dengan variabel lain. Besar atau
tingginya hubungan tersebut dinyatakan dalam koefisien korelasi. Di dalam penelitian
ini diharapkan dapat memastikan hubungan antara harga diri dengan perilaku agresif
fisik dan perilaku agresif kemarahan. Penelitian ini dilakukan di Universitas Kristen
Satya Wacana Salatiga
3.2 Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang
mempunyai karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010). Populasi dalam penelitian ini
adalah semua mahasiswa program studi bimbingan dan konseling UKSW dari
angkatan 2007 sampai dengan angkatan 2012 yang berjumlah 360 orang mahasiswa.
Yang terdiri dari angkatan 2006 berjumlah 2 orang mahasiswa, angkatan 2007
berjumlah 7 orang mahasiswa,angkatan 2008 berjumlah 32 orang mahasiswa,
angkatan 2009 berjumlah 99 orang mahasiswa, angkatan 2010 orang berjumlah 104
orang mahasiswa, angkatan 2011 berjumlah 53 orang mahasiswa dan angkatan 2012
37
berjumlah 63 orang mahasiswa. Total populasi dalam penelitian ini adalah 360 orang
mahasiswa program studi bimbingan dan konseling Universitas Kristen Satya
Wacana.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah proportionate
simple random sampling. Karena pada populasi yang akan digunakan mempunyai
anggota / unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional.
Mengacu pada tabel penentuan jumlah sampel dari populasi yang
dikembangkan dari Isaac dan Michael (dalam Sugiyono, 2010). Dari populasi yang
berjumlah 360 orang mahasiswa dengan tingkat kesalahan 5 % maka sampel yang
ditetapkan dalam penelitian minimal 177 orang mahasiswa. Dalam penelitian ini
jumlah sampelnya adalah 324 orang mahasiswa bibingan dan knseling.
Tabel 3.1 Penentuan Jumlah Sampel Penelitian
No Angkatan Populasi Perhitungan
pengambilan
sampel
Sampel
1 2006 2 × 234 1.3
2 2007 7 × 234 5
3 2008 32 21
4 2009 99 64
5 2010 104 68
6 2011 53 34
7 2012 63 41
Jumlah 360 234
Dari tabel 3.1 di atas jumlah sampel pada angkatan 2006 adalah 1.3 karena
hasilnya lebih dari satu maka peneliti memustuskan untuk mengambil 1 orang
38
mahasiswa, angkatan 2007 adalah 5 orang mahasiswa, angkatan 2008 berjumlah 21
orang mahasiswa, angkatan 2009 adalah 64 orang mahasiswa, angkatan 2010 adalah
68 orang mahasiswa dan angkatan 2011 adalah 34 orang mahasiswa, dan angkatan
2012 adalah 41 orang mahasiswa.Jadi jumlah keseluruhan sampel dari semua
angkatan adalah 234 orang mahasiswa bimbingan dan konseling UKSW Salatiga.
3. 3 Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal
tersebut, kemudian ditarik kesimpulanya (Sugiyono,2010).
Penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu
1. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi menjadi
sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat (Sugiyono,2010) variabel
bebas dalam penelitian ini adalah Harga Diri ( χ )
2. Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat,
karena adanya variabel bebas (Sugiyono,2010) variabel terikat dalam penelitian
ini adalah Perilaku Agresif Fisik ( ) dan perilaku Agresif kemarahan ( ).
3.4 Definisi Operasional
1. Perilaku Agresif
Perilaku agresif adalah perilaku atau kecenderungan perilaku yang niatnya untuk
menyakiti orang lain, baik secara fisik maupun psikologis Buss & Perry (1992).
Perilaku agresif diukur berdasarkan skor yang diperoleh dari hasil pengisian skala
perilaku agresif yang dilakukan oleh sampel penelitian (234 orang mahasiswa ),
39
dengan ketentuan semakin tinggi skor yang diperoleh berarti semakin tinggi tingkat
perilaku agresif mahasiswa, dan sebaliknya semakin rendah skor yang diperoleh
berarti semakin rendah tingkat perilaku agresif mahasiswa. Pengukuran perilaku
agresif dapat diidentifikasi melalui aspek perilaku agresif fisik, perilaku agresif
verbal, perilaku agresif kemarahan, perilaku agresif permusuhan.
2. Harga diri
Harga diri merupakan proses penilaian yang dilakukan oleh seseorang terhadap
diri sendiri Coopersmith (1978). Harga diri diukur berdasarkan skor yang diperoleh
dari hasil pengisian instrument harga diri yang dilakukan oleh sampel penelitian ( 234
mahasiswa ), dengan ketentuan semakin tinggi skor yang diperoleh berarti semakin
tinggi harga diri mahasiswa, dan sebaliknya semakin rendah skor yang diperoleh
berarti semakin rendah harga diri mahasiswa. Pengukuran harga diri dapat
diidentifikasi melalui aspek penyesuaian diri, penerimaan diri, interaksi sosial,
penghargaan. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan instrument Self Esteem
yang disusun Coopersmith (1978)
3.5 Teknik Pengumpulan Data
1. Variabel Perilaku Agresif
Perilaku agresif diukur menggunakan skala perilaku agresif yang disusun oleh
Buss & Perry (1992). Kuesioner ini diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia
kemudian menerjemahkan kedalam bahasa Inggris (Back Traslation) dalam
penelitian ini. Kuesioner perilaku agresif (aggression questionnaire) terdiri dari
perilaku agresif fisik, perilaku agresif verbal, perilaku agresif kemarahan, perilaku
40
agresif permusuhan. Kisi-kisi kuisioner perilaku agresif dijabarkan dalam table 3.2
sebagai berikut:
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Skala Perilaku Agresif
Konsep Sub
konsep
Indikato
r
Item No
item
F U
agresif
adalah
kecenderun
gan
perilaku
atau
perilaku
yang
niatnya
untuk
Perilaku
menyakiti
orang lain,
baik secara
fisik
maupun
psikologis
(Buss &
Perry,1992
)
Agresi
Fisik,
Yakni
tindakan
agresi yang
menyakiti
individu
lain secara
fisik
Memuku
l
Terkadang saya merasa begitu
ingin memukul teman.
1
Bila teman saya mencari
masalah dengan saya, saya dapat
saja memukulnya
5
Saya akan balas memukul bila
dipukul
9
Menurut saya memukul orang
lain adalah tindakan yang salah,
apapun alasannya
2
4
Saya sering ringan tangan 1
9
Perkelahi
an
Saya pernah terlibat perkelahian
fisik.
1
3
Agresi
Fisik,
Yakni
tindakan
agresi yang
menyakiti
individu
lain secara
fisik
Perkelahi
an
Bila ada teman yang menyakiti
atau mengancam saya, maka
saya akan berkelahi dengannya
2
1
Melakuk
an
kekerasa
n
Bila saya harus menggunakan
kekerasan untuk mendapatkan
hak-hak saya, maka saya akan
melakukan kekerasan
1
7
Mengaca
m
Saya pernah mengancam teman
saya untuk mendapatkan apa
yang saya inginkan
2
6
Merusak
barang
Saya pernah merusak barang
yang ada disekitar saya ketika
saya marah
2
8
Agresi
verbal,
yakni
respon
vokal yang
menyampai
kan
stimulus
Memban
tah
Bila saya tidak setuju dengan
teman saya, saya akan langsung
membantahnya.
2
Menurut teman-teman, saya
senang membantah
1
8
Bertengk
ar mulut
Saya sering bertengkar mulut
dengan teman saya (misal :
mengejek, membantah)
6
41
yang
menyakiti
mental
dalam
bentuk
penolakan
dan
ancaman
Berterus
terang
apabila
jengkel
Ketika saya jengkel pada
seseorang, saya akan
mengatakannya dengan terus
terang.
1
0
Pendapat
harus
diterima
Saya membantah teman-teman
yang tidak setuju dengan saya.
(Pendapat saya harus diterima)
1
4
Perilaku
agresif
adalah
kecenderun
gan
perilaku
atau
perilaku
yang
niatnya
untuk
menyakiti
orang lain,
baik secara
fisik
maupun
psikologis
(Buss &
Perry,1992
)
Kemarahan
, yakni
emosi
negatif
yang
disebabkan
oleh
harapan
yang tidak
terpenuhi
dan bentuk
ekspresinya
dapat
Marah Saya mudah marah, tetapi
mudah pula melupakan
kemarahan saya
3
Menurut beberapa teman, saya
mudah marah.
1
5
Saya heran karena sering kali
merasakan kepahitan ( marah )
atas hal-hal tertentu
1
6
Kadang saya merasa begitu
marah sehingga saya merasa
akan meledak
1
1
Saya sering tidak dapat
mengendalikan kemarahan saya
2
2
Menujuk
an
perasaan
terpukul
Saat saya terpukul (sedih,
kecewa), saya menunjukkan
perasaan saya kepada teman-
teman saya
7
Tidak
mudah
marah
Saya adalah orang yang tenang
(tidak mudah marah).
2
9
Permusuha
n, yakni
tindakan
yang
mengekspr
esikan
kebencian,
permusuha
n,
antagonism
e, ataupun
kemarahan
yang
sangat
kepada pihak lain
Merasa
iri
Saya sering merasa iri 4
Merasa
hidup tak
adil
Saya merasa hidup saya tidak
adil
8
Teman
tidak
mau
bermain
bersama
Teman-teman tidak mau
bermain dengan saya.
1
2
Merasa
dibicarak
an
kejeleka
nnya
Saya tahu, teman-teman sering
membicarakan kejelekan saya
tanpa sepengetahuan saya
2
0
Merasa Saya curiga bila ada orang asing 2
42
curiga yang sangat ramah. 3
Kalau teman saya berbuat baik
pada saya, pasti mereka punya
maksud tertentu.
2
7
Merasa
ditertawa
kan
Terkadang saya merasa teman –
teman mentertawakan saya tanpa
sepengetahuan saya.
2
5
2. Variabel Harga Diri
Harga diri diukur menggunakan instrument self esteem inventory (SEI) yang
disusun oleh Coopersmith (1978). Instrument ini diterjemahkan kedalam bahasa
Indonesia kemudian menerjemahkan kedalam bahasa Inggris (Back Traslation) dalam
penelitian ini. Instrument self Esteem inventory (SEI) terdiri dari aspek penerimaan
diri, penerimaan sosial, interaksi sosial, penghargaan. Inventori harga diri ini terdiri
dari 58 item dimana 8 item adalah item kebohongan dimana item ini digunakan untuk
mengetahui kebenaran atas jawaban yang diberikan oleh sampel. Yaitu item
1,6,13,20,27,34,41,48 apabila pada item tersebut memberi jawaban lebih dari 5
jawaban yang menujukkan seperti saya maka instrument itu tidak digunakan atau
dikembalikan untuk mengulang kembali pengisiannya yang sesuai dengan diri
sampel. Kisi-kisi inventori self esteem dijabarkan dalam tabel 3.3 sebagai berikut:
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Inventori Harga Diri
Konsep Sub
Konsep
Indikator Item No Item
F U
Harga diri
merupan
suatu
proses
penilaian
yang
dilakukan
oleh
seseorang
penerimaa
n diri
Mudah
menyesuaikan diri
Saya sering berharap
seperti orang lain
3
Sulit berbicara
didepan kelompok
Saya mudah tertarik pada
sesuatu
4
Berharap masih
muda
Saya sering mengalami
kesukaran berbicara
didepan kelas
7
Ada banyak hal
dalam diri ingin saya
Saya berharap berusia
lebih muda
8
43
terhadap
diri
sendiri
Coopersm
ith (1978)
ubah
Bisa mengambil
keputusan
Ada banyak hal yang
ingin saya ubah dalam
diri saya jika saya dapat
kesempatan merubahnya
9
Bangga terhadap
pekerjaannya
Saya dapat memperbaiki
kemampuan pikiran saya
tanpa banyak kesulitan
10
Membutuhkan waktu
yang lama untuk
mendapatkan sesuatu
yang baru
Saya merasa bangga
dengan akan hasil belajar
saya
14
Merasa menyesal
untuk hal-hal yang
dilakukan
Saya butuh waktu yang
cukup lama untuk
beradaptasi pada hal
yang baru
16
Melakukan
pekerjaan dengan
sebaik-baiknya
Saya sering menyesali
apa yang telah saya
lakukan
17
Mudah menyerah Saya melakukan
pekerjaan sebaik-
baiknya semampu saya
21
Bisa mengurus diri
sendiri
Saya cekatan dan mudah
tanggap sesuatu
22
Harga diri
merupan
suatu
proses
penilaian
yang
dilakukan
oleh
seseorang
terhadap
diri
sendiri
Coopersm
ith (1978)
Memahami diri
sendiri
Saya biasanya dapat
merawat atau mengurus
diri saya sendiri
23
Cukup sulit menjadi
diri sendiri
Saya memahami
kelemahan dan kebaikan
saya
29
Dengan keadaan saya
seperti ini sangat susah
untuk mencapai cita-cita
30
Penyesuai
an diri
Hal-hal diramu
dalam diri sendiri
Dalam menjalani
kehidupan ini saya
menghadapi banyak
masalah
31
Punya pendapat
rendah diri
Saya memadang rendah
diri saya sendiri
38
Merasa malu pada
diri sendiri
Saya sering merasa malu
akan diri saya sendiri
43
Tidak sebaik orang
lain
Saya tidak menarik
(dalam hal penampilan)
seperti kebanykan orang
44
Tidak peduli yang
terjadi pada diri saya
Saya tidak peduli apa
yang terjadi pada diri
saya
50
Kegagalan Saya seseorang yang 51
44
gagal
Sering berkecil hati Saya sering tidak
mendapat dukungan di
sekolah
56
Pikiran menggagu
saya
Saya biasanya tidak
merasa terganggu olah
banyak hal
57
Tidak bisa
bergantung
Saya memiliki prinsip
sendiri sehingga tidak
mudah dipaksa untuk
menuruti kehendak orang
lain
58
Penerimaa
n sosian
Keluarga dan saya
memiliki banyak
kesenangan bersama
Saya merasa nyaman
bersama keluarga
5
Mudah marah Saya mudah marah jika
ada dirumah
12
Keluarga biasanya
mempertimbangkan
perasaan saya
Orang tua saya biasanya
menghargai perasaan
saya
19
Cukup bahagia Saya cukup bahagia 24
Keluarga berharap
terlalu banyak
Orang tua saya berharap
terlalu banyak dari diri
saya
26
Tidak ada yang
menaruh perhatian
dirumah
Dirumah saya tidak
mendapat perhatian
33
Bisa membuat
pikiran dan tepatilah
Saya dapat memahami
pikiran saya dan
konsisten
36
Tidak suka dengan
seorang pria/wanita
Saya sangat tidak suka
menjadi seseorang anak
laki-laki atau perempuan
37
Tidak suka dengan
orang lain
Saya tidak suka berada
bersama orang lain
39
Harga diri
merupan
suatu
proses
penilaian
yang
dilakukan
oleh
seseorang
terhadap
diri
sendiri
Coopersm
Interaksi
sosial
Sering kali ingin
meninggalkan rumah
Saya sering berfikir
untuk pergi dari rumah
40
Sering merasa kesal Saya sering marah dan
jengkel disekolah
42
Keluarga mengeri
saya
Orang tua saya
memahami saya
47
Merasa keluarga
selalu memberikan
dorongan kepada
saya
Saya sering merasa
sepertinya orang tua saya
menekan saya
54
Senang dengan
kebersamaan
Saya adalah orang yang
menyenangkan
11
Orang selalu Seseorang selalu harus 15
45
ith (1978) mengatakan apa
yang harus dilakukan
mengatakan pada saya,
apa yang saya lakukan
Lebih suka bergaul
dengan orang yang
lebih muda
Saya lebih suka bermain
dengan teman yang lebih
muda dari diri saya
25
Tidak ingin
melakukan yang
terbaik ditempat
kerja
Saya tidak bisa
melakukan semaksimal
mungkin disekolah
seperti yang saya
inginkan
35
Jika ingin
mengatakan sesuatu
langsung
mengatakan
Jika saya ingin
mengatakan sesuatu,
saya langsung
mengatakannya
45
Guru merasa tidak
cukup baik
Guru / atasan saya
membuat saya merasa
tidak cukup baik
49
Mudah marah ketika
dimarahi
Saya mudah marah
ketika saya dimarahi
52
Tahu apa yang harus
dikatakan kepada
orang lain
Saya tahu apa yang harus
saya katakana kepada
orang-orang
55
pengharga
an
Popular diantara
teman-teman
Saya sedang popular
diantara teman-teman
sebaya saya
18
Sering disebut ketika
dalam kelompok
Saya sering disebut
ketika dalam kelompok
28
Ide-idenya selalun
diikuti
Orang-orang biasanya
mengikuti ide-ide saya
32
Bisa membuat
pikiran dan tepatilah
Saya dapat memahami
pikiran-pikiran saya dan
konsisten
36
Orang lain senang
memilih saya
Orang-orang sering
memilih saya
46
Orang lain lebih
disukai dari pada
saya
Orang lain lebih disukai
dari pada saya
53
3.6 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Sebelum penelitian dilaksanakan terlebih dahulu melakukan uji coba
instrument untuk mengetahui validitas item dan reliabilitas instrument. Karena dalam
suatu alat ukur yang baik harus memenuhi persyaratan validitas dan reliabelitas, alat
46
ukur yang tidak reliable atau tidak valit akan memberikan informasi yang tidak akurat
mengenai keadaan subyek atau model dikenai tes (Azwar,2001).
Validitas adalah ketepatan mengukur yang dimiliki oleh sebutir item, dalam
mengukur apa yang seharusnya diukur lewat butir item tersebut Sugiyono (2005).
Kriteria untuk menentukan validitas instrumen digunakan pedoman dari Ali (1995)
yang menyatakan bahwa suatu item instrumen penelitian dianggap valid jika memilki
coefisien corrected item to total correlation ≥ 0,20 dengan kategori sebagai berikut :
0,00 – 0,20 : tidak valid
0,21 – 0,40 : validitas rendah
0,41 – 0,60 : validitas sedang
0,61 – 0,80 : validitas tinggi
0,81 – 1,00 : validitas sangat tinggi
Sedangkan untuk menentukan tingkat reabilitas instrumen menggunakan
kriteria yang dikemukakan oleh Goerge & Mallery (1995) sebagai berikut :
α> 0,9 sangat bagus ( excellent)
α> 0,8 dikatakan bagus ( good)
α> 0,7 dapat diterima (acceptable)
α> 0,6 dapat dipertanyakan ( questionable)
α> 0,5 jelek ( poor)
α< 0,5 tidak adapat diterima ( unacceptable)
47
Tabel 3.4 Validitas Skala Perilaku Agresif
No
Item
Corrected item to
total correlation
Keterangan
1 .405 Valid
2 .752 Valid
3 .642 Valid
4 .615 Valid
5 .616 Valid
6 .642 Valid
7 .431 Valid
8 .752 Valid
9 .614 Valid
10 .505 Valid
11 .549 Valid
12 .589 Valid
13 .426 Valid
14 .639 Valid
15 .473 Valid
16 .450 Valid
17 .354 Valid
18 .476 Valid
19 .603 Valid
20 .401 Valid
21 .619 Valid
22 .682 Valid
23 .353 Valid
24 .682 Valid
25 .380 Valid
26 .398 Valid
27 .376 Valid
28 .260 Valid
29 .286 Valid
Dari tabel 3.4 di atas terlihat dari 29 item pada skala perilaku agresif yang
telah diuji dengan koefisien validitas yang ditunjukkan oleh Corrected item to total
correlation (besarnya nilai r) ≥ 0,2. Dikemukakan oleh Ali (1995) yang menyatakan
bahwa suatu item instrumen penelitian dianggap valid jika memiliki koefisien
corrected item to total correlation ≥ 0,2.
48
Berdasarkan uji validitas yang dilakukan, didapat hasil sebagai berikut: Tidak
ada item yang memiliki koefisien corrected item to total correlation antara 0,0 –
0,20. Ada 6 item yang memiliki koefisien corrected item to total correlation antara
0,21 – 0,40. Ada 13 item yang memiliki koefisien corrected item to total correlation
antara 0,41 – 0,60. Ada 10 item yang memiliki koefisien corrected item to total
correlation antara 0,61 – 0,80. Dan tidak ada item yang memiliki koefisien corrected
item to total correlation antara 0,81 – 1,00. Dengan demikian semua item dapat
dikatakan valid.
Tabel 3.5 Validitas Inventori Harga Diri
No
Item
Corrected item to
total correlation
Keterangan
1 .255 Valid
2 .255 Valid
3 .429 Valid
4 .618 Valid
5 .607 Valid
6 .618 Valid
7 .618 Valid
8 .261 Valid
9 .255 Valid
10 .364 Valid
11 .618 Valid
12 .255 Valid
13 .261 Valid
14 .448 Valid
15 .274 Valid
16 .261 Valid
17 .274 Valid
18 .466 Valid
19 .448 Valid
20 .428 Valid
21 .304 Valid
22 .448 Valid
23 .516 Valid
49
24 .448 Valid
25 .318 Valid
26 .379 Valid
27 .318 Valid
28 .379 Valid
29 .318 Valid
30 .348 Valid
31 .232 Valid
32 .304 Valid
33 .466 Valid
34 .503 Valid
35 .466 Valid
36 .503 Valid
37 .466 Valid
38 .298 Valid
39 .348 Valid
40 .562 Valid
41 .469 Valid
42 .654 Valid
43 .654 Valid
44 .342 Valid
45 .304 Valid
46 .360 Valid
47 .401 Valid
48 .401 Valid
49 .239 Valid
50 .304 Valid
51 239 Valid
52 .654 Valid
53 .401 Valid
54 .325 Valid
55 .231 Valid
56 .466 Valid
57 .231 Valid
58 .328 Valid
Dari tabel 3.5 di atas terlihat dari 58 item pada inventori harga di yang telah
diuji dengan koefisien validitas yang ditunjukkan oleh Corrected item to total
correlation (besarnya nilai r) ≥ 0,2. Dikemukakan oleh Ali (1995) yang menyatakan
50
bahwa suatu item instrumen penelitian dianggap valid jika memiliki koefisien
corrected item to total correlation ≥ 0,2.
Berdasarkan uji validitas yang dilakukan, didapat hasil sebagai berikut: Tidak
ada item yang memiliki koefisien corrected item to total correlation antara 0,0 –
0,20. Ada 34 item yang memiliki koefisien corrected item to total correlation antara
0,21 – 0,40. Ada 17 item yang memiliki koefisien corrected item to total correlation
antara 0,41 – 0,60. Ada 7 item yang memiliki koefisien corrected item to total
correlation antara 0,61 – 0,80. Dan tidak ada item yang memiliki koefisien corrected
item to total correlation antara 0,81 – 1,00. Dengan demikian semua item dapat
dikatakan valid.
Tabel 3. 6 Reliabilitas Perilaku Agresif
Tabel 3.6 di atas diperoleh angka koefisien Alpha = 0,917. Menurut George
dan Mallery (1995) termasuk memiliki tingkat reabilibilitas yang sangat bagus
(excellent). Untuk itu, agression questionnaire yang disusun oleh Buss dan Perry
(1992) dapat digunakan.
Tabel 3. 7 Reliabilitas Harga Diri
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.917 29
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.914 58
51
Tabel 3.7 di atas diperoleh angka koefisien Alpha = 0,914. Menurut George
dan Mallery (1995) termasuk memiliki tingkat reabilibilitas yang sangat bagus
(excellent). Untuk itu, Instrument self Esteem inventory (SEI) yang disusun oleh
Coopersmith (1978) dapat digunakan.
3.7 Analisis Data
Analisis data yang digunakan untuk melihat analisis deskriptif korelasi
hubungan antara Harga diri dengan Perilaku agresif Fisik dan Perilaku Agresif
Kemarahan, adalah dengan menggunakan korelasi teknik korelasi Kendall’s tau_b,
karena skala datanya adalah ordinal dan ordinal. Cara perhitungannya dibantu dengan
menggunakan program SPSS 16.0 for window