international seminar - repository.unp.ac.idrepository.unp.ac.id/7337/1/multikultural.pdf · negeri...

32

Upload: trinhtruc

Post on 24-May-2019

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: INTERNATIONAL SEMINAR - repository.unp.ac.idrepository.unp.ac.id/7337/1/MULTIKULTURAL.pdf · Negeri Padang and at IPG Khas Cheras Malaysia who have worked extra hard so that the proceeding
Page 2: INTERNATIONAL SEMINAR - repository.unp.ac.idrepository.unp.ac.id/7337/1/MULTIKULTURAL.pdf · Negeri Padang and at IPG Khas Cheras Malaysia who have worked extra hard so that the proceeding

' INTERNATIONAL SEMINAR

"Stre1zgtIzening Teachers and Edrrcation Personnel Competence in Scour Change"

Page 3: INTERNATIONAL SEMINAR - repository.unp.ac.idrepository.unp.ac.id/7337/1/MULTIKULTURAL.pdf · Negeri Padang and at IPG Khas Cheras Malaysia who have worked extra hard so that the proceeding

UNDANG-UNDANG REPUBI.IK INDONESIA N O 19 TAHUN 2002

TENTANG HAK CIPTA

I'ASAL 72 KETENTGAN PIDANA

SANGSI PELANGGARAN

1. Barang siapa d r ~ ~ g n n sengaj.1 dan tanpa hak mengumumkan atau mernperhanyaksua~u Ciptaall ,+tau nicrliberi izin untuk itu, dipidana dengan pidana perijara paling singkat 1 (sato) Pula11 danlatau denda paling sedikit Rp. 1.000.000,00 (sah~ juta rupiah), atau pidana penjara paling lanla 7(tujul1) tahun danlatau denda paling han!.ak Rp. 5.000.000.000,00 (lima ~uilyar rupiah)

2. Barang siapa dengan sengaja menyeral&an, menyiarkan, memamerkan, mengedarkan ntau rnenjual umum suatr~ Ciptnari atau harang liasil pelanggaran HakCipta atau Hak Terknit sehagaimana dimaksuil dalam ayat (I), dipidana dengan pidana penjara paling iania 5 (lima) tahun danfatau denda paling banyak Rp. 30.000,00 (lima ratus juta rupiah)

Page 4: INTERNATIONAL SEMINAR - repository.unp.ac.idrepository.unp.ac.id/7337/1/MULTIKULTURAL.pdf · Negeri Padang and at IPG Khas Cheras Malaysia who have worked extra hard so that the proceeding

PROCEEDING 2014 EDUCATION INTERNATIONAL SEMINAR

"Strengtkening Teachers and Edzrcation Perso~nel Competence in Scozrr Change"

DITERBITKAN OLEH : FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGEW PADANG

Page 5: INTERNATIONAL SEMINAR - repository.unp.ac.idrepository.unp.ac.id/7337/1/MULTIKULTURAL.pdf · Negeri Padang and at IPG Khas Cheras Malaysia who have worked extra hard so that the proceeding

PROCEEDING 2014 EDUCATION INTERNATIONAL SEMINAR

"S trengtltening Teaclrers arr d Edzt ca tion Personnel Conzpete~zce in Scozrr Clrnnge"

Editor : Dr. Syafruddin Wahid, M.Pd. Dr. Yeni Karneli, M.Pd., Kons Dra. Syur'aini, M.Pd. Elsa Efrina, S.Pd., M.Pd. Dr. Nenny Mahyuddin, M.Pd.

I (satu) jilid; A 4 1306 Hal

ISBN :978-602-17125-6-6

Hak c i p t a G 2014 pada Fakultas Ilrnu Pendidikan Universitas Negeri Padang Dilarang rnengutip sebagian atau seluruh isi buku ini dengan cara apapun, terrnasuk dengan cara penggunaan mesin rnesin fotocopy, tanpa izin sah dari penerbit

Percetakan : Sukabina Penyusun : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Padang Layout : Sari Jumiatti Desain Sarnpul : Zadrian Ardi

Hak Cipta dilindungi Undang-undang Isi diluar tanggung jawab Penerbit dan Percetakan

Page 6: INTERNATIONAL SEMINAR - repository.unp.ac.idrepository.unp.ac.id/7337/1/MULTIKULTURAL.pdf · Negeri Padang and at IPG Khas Cheras Malaysia who have worked extra hard so that the proceeding

Foreword

Developments in science and technology in many developed and developing' countries trigger changes in areas directly related to the provision of education. such as curriculum and learning, teachers and education personnel, facilities and infrastructure. finance, and organizational structures.

These changes need to be assessed. anticipated and addressed by proactive measures, so that they had a positive impact on the development of nation. Assessment of changes in the scientific side, is a positive step that can be done by scientists, experts in the field of education to make the provision of education and scientific development to be more grounded in accordance with the facts and practices of education.

The International seminar conducted at Universitas Negeri Padang has collected thoughts, positive ideas that have extraordinary usefulness to the development of science and technology in a practical or implementation of education in many countries. All those positive thoughts need to be documented in the form of proceedings.

On this occasion, we would like to thank Rectors and Deans of the colleges who have supported the scientific tradition through the International Seminar on Education, from the Universitas Negeri of Padang, lnstitut Pendidikan Guru Karnpus Ilmu Khas Cheras, Malaysia, Union o f Faculty of EducationIDepartment of Education, Indonesia, and Union of Faculty of Education, Malaysia.

We would like to thank all the writers who have contributed positively to writing articles. Let us also highly appreciate to the seminar organizers. in particular to the proceeding team at the Universitas Negeri Padang and at IPG Khas Cheras Malaysia who have worked extra hard so that the proceeding be realized as it is today. May all that we do get a reward deserving of Allah, the results collected in the proceeding of the seminar are beneficial for all. Amien.

Padang, 2znd November 20 14 Committee Leader.

dto

Hadiyanto

Page 7: INTERNATIONAL SEMINAR - repository.unp.ac.idrepository.unp.ac.id/7337/1/MULTIKULTURAL.pdf · Negeri Padang and at IPG Khas Cheras Malaysia who have worked extra hard so that the proceeding

SAMBUTAN DEKAN FAKULTAS ILMU PPENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG

Assalaamu'alaikurn warahrnatullaahi wabarakaatuh. Bidang pendidikan rnerupakan sektor utarna dalarn pengernbangan surnber daya manusia (SDM) di

era globalisasi. Perubahan pendidikan rnencakup segi kuantitas dan kualitas, sejalan dengan perturnbuhan ekonorni menu-ju kesejahteraan umat rnanusia. Keberlangsungan pelaksanaan pendidikan di lndonesia sangat ditentukan oleh pendidik dan tenaga kependidikan sebagai ujung tornbak di Sekolahl Lernbaga Pelatihan' Masyarakat. Peningkatan dan pernantapan kernarnpuan profesional pendidik dan tenaga kependidikan rnempakan jaminan bahwa penyediaan surnberdaya manusia yang dibutuhkan rnasyarakat dapat berlangsung dengan baik.

Peranan pendidik dan tenaga kependidikan sangat penting artinya dan rnerupakan salah satu kunci utarna keberhasilan pembangunan pendidikan. Sejalan dengan era globalisasi. ilrnu pengetahuan dan teknologi berkembang sangat cepat dan rnakin canggih, dengan peran yang rnakin luas maka diperlukan pendidik dan tenaga kependidikan yang profesional. Tantansan pendidik dan tenaga kependidikan denasa ini tidak ringan. Di sisi lain, tugasnya tidak sederhana tetapi sernakin kornpleks dalarn rnenghadapi tantangan Jang sernakin berat dan kornpleks sehingga profesionalisrne pendidik dan tenaga kependidikan harus dapat ditingkatkan dari yang sudah ada sela~na ini.

Fakultas llrnu Pendidikan Universitas Negeri Padang (FIP UNP) lndonesia bekerjasarna dengan lnstitut Guru Pendidikan Khas (IPGK) Kualalurnpur Malaysia bekerjasarna rnelaksanakan Seminar lntemasional Pendidikan. dengan tema 'Penguatan Kornpetensi Pendidik dan Tenaga Kependidikan dalarn menyelusuri Perubahan. Melalui seminar ini diharapkan para pesena rnernperoleh wanasan ham dalam pengernbangan guru sena tenaga kependidikan lainnya di kedua negara. Seminar ini rnerupakan realisasi dari nota kesepaharnan antara Rektor UNP dengan Ketua IPGK Kualurnpur ?an% dilakukan beberapa waktu yang lalu.

Karni rnengharapkan kerjasama ini dapat dilanjutkan dengan berbagai kegiatan. diantaranya: penelitian. pertukaran dosen/pensyarah. penulisan buku bersarna serta kegiatan Tridharma Perguruan Tinggi lainnya. Kerjasarna UNP dengan lPGK diharapkan dapat rneningkatkan kualitas pelayanan kedua Perguman Tinggi dalarn rnenyiapkan guru serta tenaga kependidikan lainnya di kedua negara.

Terima kasih atas perhatian serta surnbangan pikiran dari berbagai pihak, derni terselengaranya perternuan dan seminar ini. Semoga kerjasama ini bermanfaat hendaknya dalarn peningkatan kualitas pendidikan di lndonesia dan Malaysia.

., Wasalaamu alaikurn warahrnatullaahi wabarakaatuh,

Padang, 22 November 20 14 Dekan FIP Universitas Negeri Padang

dto

Prof. Dr. Firman, MS. Kons.

- vii

Page 8: INTERNATIONAL SEMINAR - repository.unp.ac.idrepository.unp.ac.id/7337/1/MULTIKULTURAL.pdf · Negeri Padang and at IPG Khas Cheras Malaysia who have worked extra hard so that the proceeding

Kata Alu-aluan Pengarah Institut Pendidikan G u r u K a m p u s l lmu Khas, Kuala L u m p u r , Malaysia

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Salam Sejahtera dan Salam 1 Malaysia

Seminar lnternasional 20 14 Pendidikan anjuran bersama Universitas Negeri Padang Sumatera dan lnstitut Pendidikan Guru Kampus Ilmu Khas. Kuala Lumpur. Malaysia ini inerupakan julung-julung kali diadakan di peringkat internasional antara Malaysia dan Indonesia. Penganjuran seminar ini bertepatan dengan usaha institut ini untuk meinbudayakan aspek penyelidi:..an dalam pendidikan dalam kalangan warga lnstitut Pendidikan Guru supaya setanding dengan institusi pendidikan lain di negara ini.

Usaha secara bersama ini dilihat dapat mewujudkan forum ilinu yang memberi peluang kepada para peserta berinteraksi dan meluahkan idea serta kepakaran dalam bidang rnasing-masing.Selain itu, para pembentang dapat dipertemukan untuk mengukuhkan hubungan dan rangkaian kerjasama berbentuk akademik yang lebih bermakna pada masa hadapan.

Saya mengharapkan seminar pendidikan ini akan terus dipupuk dan diperkasakan dari semasa ke semasa sebagai satu langkah memartabatkan pendidikan bertaraf dunia di kedua-dua institusi selaras dengan tema seminar Pengzra~an Kotnpefetai Pendidik dun Ten~~gu Kep~ndidiknn dalan~ Mewehrsrrri Perzrbahan.

Ketika ini ramai orang mernperkatakan tentang pendidikan. Di sekolah guru dan pelajar bukan bercakap mengenai lulus sahaja bahkan lulus dengan cemerlang. Srkolah tersebut dikatakan berkualiti seandainya mencapai peratus kelulusan yang tinggi. Arnalan berkualiti satu cara untuk mengurus sesuatu organisasi bagi rneningkatkan kecekapan agar dapat memuaskan keperluan dan harapan pengguna melalui proses penambahbaikan secara berkesan dan memberi kelebihan untuk berjaya dalam persaingan. Terdapat gesaan bukan sahaja kita harus mencapai kejayaan tetapi kejayaan yang dihasilkan itu hendaklah cenierlang dan berkualiti.Amalan berkualiti merangkumi aspek kbmitmen pihak pengurusan, perancangan strategi, keutamaan pelanggan. latihan dan pengiktirafan, kepastian kualiti. semangat kerja berpasukan dan penglibatan penggiat pendidikan perlu diterapkan agar kecemerlangan dinikmati.

Justeru itu seminar yang dianjurkan ini diharapkan dapat rnenemukan kompetensi tenaga pendidik dan amalan kerja berkualiti demi mewujudkan iklim perubahan dalam pembelajaran dan pengajaran yang berkesan. Amatlah diharapkan dengan pelaksanaan amalan berkualiti ini dapat meningkatkan perubahan dan prestasi kerja para pendidik dan pelajar secara menyeluruh dan akhirnya rnemartabatkan kecernerlangan pendidikan.

Saya mengharapkan agar seminar ini akan mengirmpulkan penggiat pendidikan ini dijangka bukan sahaja disertai oleh guru-guru, pendidik dan tenaga kependidikan dari Malaysia, Indonesia dan Brunei Darussalam. Akhir kalam. saya ucapkan selamat berseininar dan moga perkongsian ilmu ini dapat dimanfaatkan ke arah kecemerlangan pendidikan.

Pengarah lnstitut Pendidikan Guru Kampus llmu Khas. Kuala Lumpur, Malaysia

dto

Shaar i Bin O s m a n

Page 9: INTERNATIONAL SEMINAR - repository.unp.ac.idrepository.unp.ac.id/7337/1/MULTIKULTURAL.pdf · Negeri Padang and at IPG Khas Cheras Malaysia who have worked extra hard so that the proceeding

SAMBUTAN R E K T O R UNIVERSTAS N E C E R I P A D A N C

Bismillahirrahrnaanirrahiim Assalaamu'alaikurn warahmatullaahi wabarakaatuh.

Di era globalisasi. kondisi sosial budaya yang sebelumnya bersifat lokal berkembang menjadi global dari pendidikan bangsa merupakan faktor utirrna penggerak perubahan tersebut. Pernbaharuan bidang pendidikan menjadi salah satu ciri dunia modern. dan ukuran perkembangannya dewasa ini mengikuti standar internasional.

Perubaha~: dalam bidang pendidikan di lndonesia dan Malaysia mencakup segi kuantitas dan kualitas seiring dengan pertumbuhan dalarn bidang ekonomi. sosial dan budaya menuju kesejahteraan masyarakat. Kami menyambut baik pelaksanaan seminar ini. yang diselenggarakan oleh Fakultas llrnu Pendidikan Universitas Negeri Padang bekerjasama dengan lnstitut Pendidikan Guru Khas (IPGK) Kualalurnpur. sebagai wujud kerjasama dan tindali lanjut nota kesepahaman yang sudah ditanda tanggani oleh Rektor UNP dengan Ketua IPGK. Seminar ini tentunya berguna bagi kemajuan pendidikan guru di Malaysia dan Indonesia. karena melalui seminar inilah para PendidiWDosenIPensyarah di Perguruan Tinggi dan para guru serta praktisi pendidikan lainnya dapat bertukar pikiran dengan berbagai pennasalahan pendidikan beserta solusinya yang telah diperoleh melalui hasil-hasil penelitian di Malaysia dan Indonesia.

Pendidik dan tenasa kependidikan sebaeai aktor utama perbaikan kualitas SDM lndonesia dan Malaysia. ditunrut melaksanakan tugas pendidikan dan pembelajaran dengan rnenguasai dan menerapkan ilrnu pendidikan.Kendala utama yang sering mendapat kritikan dewasa ini berhubungan dengan kualitas dan profesionalisasi pendidik dan tenaga kependidikan dalarn menjalankan tugasnya. UNP sebagai Universitas yang sudah lebih setengah Abad menyiapkan guru dan tenaga pendidik lainnya. tentu punya pengalarnan tersendiri, begitu juga sebaliknya IPGK dalam pcnyiapan guru di Malaysia. Kedua Perguruan T i n g ~ i diharapkan dapat berbagi pengalaman l a n g berbeda untuk rnernperkaya kemarnpuan dalam penyiapan guru dan tenaga kependidikan di niasinynasingnegara. Kerjasama UNP dengan IPGK untuk masa datang. diliarapkan tidak hanya rnelalui seminar saja. tetapi melalui kegiatan penelitian, pertukaran pelajar/dosen'pensyarah. publikasi ilrniah serta penulisan buku bersama untuk sating menimba pengalaman berbeda antara dua perguruan tinggi tersebut.

Upaya peningkatan kualitas pendidikan di lndonesia dan Malaysia, UNP dan IPGK bekerjasarna rnelaksanakan Seminar lnternasional Pendidikan. dengan tema 'Penguatan Kornpetensi Pendidik dan Tenaga Kependidikan dalarn menyelusuri Perubahan.' mendatangkan nara sumber dari lndonesia dan Malaysia yang akan rnembentangkan kertas kerja. Peserta yang mengikuti seminar diperkirakan berasal dari Indonesia, Malaysia serta Negara lainnya. Kami rnengharapkan peserta seminar rnemanfaatkan seminar ini untuk nlernperoleh wawasan dalam rnenemukan pola serta arah pengembangan pendidikan di masing-masing negara.

Terirna kasih atas partisipasi dan dukungan pakar pendidikan serta peserta seminar lainnya. baik berasal dari lndonesia rnaupun Malaysia serta negera lain yang sengaja datang membahas perrnasalahan pendidikan tersebut. Diharapkan pertemuan ini nienghasilkan solusi untuk peningkatan profesionalisasi guru dan tenaga kependidikan dalam menghadapi persaingan global.

Wassalaarnu alaikuln warahmatullaahi wa barakaatuli,

Padang, 22 November 20 14 Rektor Universitas Negeri Padang

dto

Prof. Dr.Phil. Yanuar Kiram

Page 10: INTERNATIONAL SEMINAR - repository.unp.ac.idrepository.unp.ac.id/7337/1/MULTIKULTURAL.pdf · Negeri Padang and at IPG Khas Cheras Malaysia who have worked extra hard so that the proceeding

DAFTAR IS1

Foreword v Kata Sambutan Dekan Fakultas llmu Pendidikan Universitas Negeri vii Padang Kata Alu-aluan ix Pengarah lnstitut Pendidikan Gurv Kampus llmu Khas, Kuala Lumpur, Malaysia Kata Sambutan Rektor Universitas Negeri Padang xi

Transforming Education and Improving Outcome: Change Management Perspective Sinlit7 Ghuvjfekr

Profesionalisme Perguruan Malaysia Abd~rl Rushid Mohamed

Cabaran Pendidikan Alaf 21: Perancangan Pembangunan Pendidikan 27-39 Untuk Menyelusuri Pembangunan Modal lnsan Rozicrh binri Abdzrllah

Revolusi Pembelajaran Bermuatan Karakter - Cerdas Prqvilno

Pendidikan Multikultural dalam Perkembangan Teknologi lnformasi dan Komunikasi di Lingkungan Masyarakat Majemuk Indonesia Firnicrii

Model Program Bimbingan Karir Bagi Siswa Berkebutuhan Khusus Di S m kn Kota Padang .4sep Ahmcrd Sopundi dun h 'urhm~u~i

The Role of Teachers to Prepare Children With Hearing Impairment for Success in Inclusive Education Elsa Efiina

Preventing Students With Behavioral Disorder Toward Succees in Inclusive Education Setting Garida Sunlekar

Implementation of Training Model Professional competence to Improve Held in Primary Teacher lnclusive Education 6-daniz~rni

Operation Management Inclusive SDN 06 Padang City Kasiyari

Increasing Social Skills Through Peer-Mediated lnterventions a t The Children With Learning Disabilities a t lnclusive Elementary Schools : ~ ~ l c ~ r l i ~ i u

Page 11: INTERNATIONAL SEMINAR - repository.unp.ac.idrepository.unp.ac.id/7337/1/MULTIKULTURAL.pdf · Negeri Padang and at IPG Khas Cheras Malaysia who have worked extra hard so that the proceeding

Developing Social Competence Held In Primary Teacher Inclusive Education Mega lswari

Tahap Efikasi Guru Pelatih jQAF Pendidikan Khas dan Hubungannya dengan Kualiti Penyeliaan Pengajaran dan Pembelajaran Guru Pem bim bing Norlela Ali dun Mohd Mzmaini A4ahmz1d

Psychological Approach for Children Learning Disabilities Read and Write in School Inclusion Zzrln~iyetri

Pengembangan Model Bahan Ajar Sastra Rerbasis Cerita Rakyat dengan Pendekatan Contextual Teaching & Learning untu k Pendidikan Kara kter (Penelitian Pengembangan di SD Kota Bengkulu) A hdzrl Mzikradir

Role of Citizenship Education Teacher Coaching and Developing Character in Students in School Caterina Lo

Character-Based Education Through Storytelling Damaiwafy Rm;

Inovasi Pendidikan dalam Pembentukkan Karakter Denlina

Character Education for Environmental Awareness a t Minangkabau Natural School in Padang Ernm~uri

Changing Character Through School Management Had(vanto

Model of The Character Education in Civic Education Subject at The Primary Schcol in Padang Jlrnuidi Indruwadi

Membangun Karakter Siswa SD Melalui Pembelajaran Matematika Melva Zainil

Peran Pendidik Anak Usia Dini dalam Mengembangkan Karakter Anak Nasriah

The Impacts of Classroom Interaction to Students' Learning Attitude Rarmanida

Science Learning Tool Development Using Integrated Model Based on Characters in State Elementary School 15 Subdistrict Lubuk Begalung Padang City Risdcr Amini

Page 12: INTERNATIONAL SEMINAR - repository.unp.ac.idrepository.unp.ac.id/7337/1/MULTIKULTURAL.pdf · Negeri Padang and at IPG Khas Cheras Malaysia who have worked extra hard so that the proceeding

Student's Problems and Developing Materials of Guidance & Counseling Based on Building Character Riska Ahmad

Innovation in Building Character for Early Childhood Through Language and Literature Rismareni Pransiska

Collaboration of Formal Education, Nonformal Education, and Informal Education to National Character Building S\~zrr 'aini

Developing Thematic Learning Using Multiple Intelligences a s an Attempt to Form Students' Dimensions of Strength a t The Lower Grade of Elementary Taz!fina

The Role of PAUD Teachers in Character Building of Disaster Preparedness in the Context of Disa:ter Mitigation .. .

Vevi Szmarfi

Model Konseling Kelompok Adlerian untuk Meningkatkan Karakter Siswa Sekolah Dasar Wirda Hanim

Developing Character Building Learning Model for Students of Education Equality Program (Paket C) at Learning Activity Community Centre (PKBM) l~~'irdu~zd ' A ini

Development Text-Based Learning of Indonesian Language in Formation of Character Students Yadi Szrtikno

Penerapan Pendidikan Karakter Melalui Kurikulum Muatan Lokal Zuu~irna

Readiness Teacher Competence in Implementation Curriculum 2013 in Padang Abna Hidqaf i

Peningkatan Kompetensi Pendidik dalam Menghadapi Perubahan Melalui Pendekatan Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah Aman Sirnuremare

Perencanaan Pengembangan Sekolah Anisah dun R$na

Hubungan Antara Perlakuan Proaktif dari Suara Pelajar Guru disalah Sebuah IPG Zon Utara Anpalakan AIL Vadiappan Lavanee.~\~ari A/P Manogaran

Page 13: INTERNATIONAL SEMINAR - repository.unp.ac.idrepository.unp.ac.id/7337/1/MULTIKULTURAL.pdf · Negeri Padang and at IPG Khas Cheras Malaysia who have worked extra hard so that the proceeding

Hubungan Antara Kepimpinan Transformasional Guru Besar dengan Komitmen Organisasi Guru Pendidikan Khas lntegrasi di Kedah A wang bin Lokey dun Tan Cheng In1

Improvement of Principals' Transformational Leadership Competency Trough Implementation of Action Learning Based Training Model Bamhang Btrdi Wlvono

The Use of Thinking Maps in Teaching Practice Chiang Ee Fong. Ph. D. Teh Chiew Lan, PI?. D. Chon Fan Ho, M. Mgrnl. Ng Weng Tzrtf, M. Ed. Lee Sui sun^. M. Ed.

Entrepreneurship Training In Increasing The Independence of Learners of Independent Entrepreneurial Literacy (IEL) at PKBM Harapan Sukamulya Village District of Cilamaya K111on Regency of Karawang Dwut Hidqat

Model Rancangan dan lmplementasi Pengukuran Kinerja Jurusan dengan Menggunakan Integrated Performance Measurement System (IPMS) pada SM K N 1 Painan De.s~ni iric~nti

llmu Pendidikan dan Profesionalisasi Pendidik E!dar.tii

Pelatihan Penelitian Tindakan Kelas Bagi Guru pada Seliolah Dasar Negeri Kecamatan Gunung Talang Solok Elizm Rcr1111i

Interpersonal Communication and Employee Performance of Staff a t The Office of Education, Youth and Sports Solok District Ermiro

Keterikatan Siswa pada Pelajaran Matematika ditinjau dari Persepsi Sislva tentang Kompetensi Pedagogik Guru clan Efikasi Diri Akademik Faruh Aztlia

Sikap Guru Pelatih j-QAF Bahasa Arab Terhadap Penggunaan Lughatul Fasli dalam PDP Firdazrs bt Abdul Fatuh

Hubungan Gaya Pembelajaran dengan Pencapaian Akademik dalam Kalangan Pelajar PISMP Tahun 3 di lnstitut Pendidikan Guru Kampus Ipoh, Perak f-labibah hititi Mohd Scrrnin

Isu-lsu Peribadi Pelajar Bermasalah Pembelajaran daripada Perspektif Guru Bimbingan dan Kaunseling, Guru Pendidikan Khas dan Ibu Bapa Hanani Hal-l~n Rasif, PIiD tlasnah Toran. PhD Salleh Amat, PhD Rahnlah Mohd MUZ~/OI

Page 14: INTERNATIONAL SEMINAR - repository.unp.ac.idrepository.unp.ac.id/7337/1/MULTIKULTURAL.pdf · Negeri Padang and at IPG Khas Cheras Malaysia who have worked extra hard so that the proceeding

51. Uji Efektifitas Model Pembelajaran Kalkulus 11 Berdasarkan Teori APOS (M PK-APOS) Hanifah

52. Kondisi Empati Dasar Mahasiswa Bimbingan dan Konseling Se-DKI Jaka r t a Happy Karlinn Marjo

53. Pentingnya Konsep Sekolah Ramah Anak Bagi Mahasiswa Calon Guru lrsan

54. Keberkesanan Team Teaching dalam Pembelajaran dan Pengajaran daripada Perspektif Pelajar Ismail Hj Radzlan Ramesh Rao PhD, Munira Mohsin PhD, Gananathan M. Nadarajah

55. Efforts In Developing Independence Teachers in Early Childhood Katnrini

56. Meramu Pembelajaran Tematik Melalui Kecerdasan Majemuk Masniladevi dun Yz~l[vs Helsa

57. Pengembangan Strategi Pembelajaran Akhlak Mulia pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Kota Padangsidimpuan h.tzthunimad Dat-wis Dmopang

58 . Pelaksanaan Pengajaran dan Pembelajaran Tamadun Islam dan Tamadun Asia di lnstitut Pendidikan Guru Kampus llmu Khas: Kajian Terhadap Kaedah dan Masalah ~Vrslapha Kamal Bin Ahniad Kussini Zaliiah Bitiri Haris (3 Haritl7 PhD

59. Peningkatan Kemampuan Guru Mengunakan Pendekatan Pembelajaran Praktek Langsung Materi dalam Pembelajaran Melalui Pembinaan Berkelanjutan di Sekolah Binaan h411-7varto

60. Pembangunan dan Pengesahan Instrumen 2P2S Untuk Mengenal Pasti Persepsi Guru Matematik dalam Komuniti Pembelajaran Profesional: Lesson Study ,4'anc)' Ng Yur Kuati

61. Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Motivasi Kerja dan Kinerja Guru di SMA Negeri Kota Medan Nasnm

62. Hubungan Kepemimpinan Kepala Sekolah Dengan Kompetensi Pedagogik Guru Di S M K Negeri 2 Padang Nellirawari dun Yztsof Bin Boon

63. Peningkatan Aktivitas Mahasiswa pada Mata Kuliah IPA Melalui Pendekatan Problem Based Learning h'e!!~ As/iniar

Page 15: INTERNATIONAL SEMINAR - repository.unp.ac.idrepository.unp.ac.id/7337/1/MULTIKULTURAL.pdf · Negeri Padang and at IPG Khas Cheras Malaysia who have worked extra hard so that the proceeding

Kajian Bimbingan dan Konseling dalam Penguatan Penyelenggaraan Pendidikan Nev~j~arni S

Pengembangan Soft Skill Melalui Pembelajaran Sastra Anak h'ur Aznzi AIwi

Meningkatkan Kompetensi Guru Dalam Membentuk Karakter Peserta Didik Melalui lmplementasi lnovasi Pendidikan Pzrspa Djzrwito

Model 3D dan Warna Dengan 'Faux Cupcake' Rahmah binti Mohd Maulot Rosmmvali Hamzah, PhD. Szrrayo Hani Zakaria Hununi Hurzrn Rasit. PhD.

Meneroka Elemen-Elemen Kecerdasan Emosi dalam Kalangan Tiga Kumpulan Pendidik di Wialayah Persekutuan Kuala Lumpur

-. Rajugopal Ponnusamy

The Early Childhood Development of Creativity in The Creativity Center at Nibras Islamic Kindergarten, Padang-West Sumatera Rakin~ah~al i

Model Guidance Material Pedagogical Competence Primary Teacher R$nu don Anisoh

'Paint With Homemade Colours' Rosnru~~nti Hamrah (Phi4 S~rruyu Hani Zakaria Ruhmuh Alohd Maulot Il'indq~ Sinia3iani

Parenting Style Contribution Toward Learning Achievement of Package B Students Sol$ema

Peningkatan Kompetensi Kepala Sekolah Menengah Kejuruan Untuk Menghadapi Perubahan Kebutuhantenaga ke r ja S~ifi~ar-ma M

Kefahaman Terhadap Tajuk Ceometri Dalam Kalangan Pelajar Sekolah Rendah Di BandarPadang S~.afri .4 hmad

Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (Lptk) As Educator Institution Of Educators And Professional Educational Personnel Svafi-uddin Wahid

Commitment of Principal In Implementing Tasks In High School First State In Padang Svahril

Effectiveness of Problem Based Learning to Reduce Stress and Improve Student's Achievement in Statistics Tuti Rahmi

Page 16: INTERNATIONAL SEMINAR - repository.unp.ac.idrepository.unp.ac.id/7337/1/MULTIKULTURAL.pdf · Negeri Padang and at IPG Khas Cheras Malaysia who have worked extra hard so that the proceeding

Hubungan Amalan Pemakanan Dengan Aktiviti Masa Lapang Dalam Kalangan Murid Obes Sekolah Rendah Daerah Kota Kinabalu, Sabah Winday Binti Sini /@ Siuni Ramlee Mustapha, PhD Dalilah Mohd Rtrbi, Rosmawati Binti Harnruh, PIID

Social Studies: Global Issues on Elementary Schools Learning Process Yalvema Miaz

Important Role Pedagogical Content Knowledge (Pck) Of Teacher Quality Learning In The Making )'anti Firria

Peningkatan Kompetensi Konselor Dalam Pelaksanaan Konseling Perorangan Berdasarkan Lima Fokus Layanan Yarniis Syukur-

Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Lingkungan Kerja,Motivasi Kerjadan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Dosen (Studi Di PTS Kota Padang) Yeni AI

Development Of The Child's Independence In Kindengarden Sandhy Putra Padang Yzilsyofriend dat7 Nova .vrilio

Narrative Writing Learning Model For Elementary Schools Durnis Arief

Pengembangan Model Pembelajaran lnteraktif Berbasis Web: Sebuah Studi Pendahuluan Di Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknili Universitas Negeri Padang Hami Egendi

Terapan Teknologi Pendidikan dalam Praksis Kurikulurn 2013: Optimalisasi Peran Jabatan Fungsional Pengembang Teknologi Pembelajaran Hunlono

Penerapan Pendekatan Tematik Melalui Penggunaan Media Audio Visual Untuk Meningkatkan Proses Dan Hasil Belajar Siswa Kelas I SDN 4 Batiknau Bengkulu Utara Hemfan Li~sa

Pengembangan Media Pembelajaran Menggunakan Model Assure /da Murni Saan

Garis 4 - 1 J a r i h'clsninii B/ Mar Senlc~n

Kajian Delphi Terhadap Memperkenalkan Homeschooling Sebagai Pendidikan Alternatif Di Malaysia Km.irfia Sz/bran7un7iari 1'. I.*~iaj.a I'nsuduvrri

Page 17: INTERNATIONAL SEMINAR - repository.unp.ac.idrepository.unp.ac.id/7337/1/MULTIKULTURAL.pdf · Negeri Padang and at IPG Khas Cheras Malaysia who have worked extra hard so that the proceeding

MOBILE - LEARNING : An Overview for Foreign Language Teachers hlelvina

lmplementasi Information Comunication and Technology Untuk Pendidikan Dan Pembelajaran Pada Kurikulum 2013 (Antara Peluang Dan Tan tangan) Novrianri

Pembangunan Aplikasi Matrik Kompetensi Pensyarah Dalam Meningkatkan Kualiti Pengajaran Dan Pembelajaran Di Politeknik Sultan Mizan Zainal Abidin (PSIMZA) Shajini Mohamad Ali & Raja In~an Sariah Raja Mahmood

Optimalisasi Penggunaan Website Sekolah SebagaiSarana Partisipasi Masyarakat Dalam Peningkatan Mutu Pendidikan di SMK Wilayah DKI Jakar ta Siri Zulaiklia

A Perception of Social Networking Technologies on Teaching And Learning: A Case Study Teh C h i e ~ Lan, Ph.D

Penggunaan Media Sosial ; Facebook Dalam Pengajaran Bahasa lnggris Di Sekolah Menengah Di Malaysia V. l/';jwa l~'as2rdm:en Kuvirha Subratnumian

Pembelajaran Materi Bangun Datar Berbasis IT Pada Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Yerli Ariani

Development of Online Learning Model in the Dasar-d;tsar llmu Pendidikan Course Zelhendri Zen Ulfia Rahmi

Optimalisasi Akreditasi Sekolah Untuk Menjamin Mutu Pembelajaran Di Sekolah Menengah Pertama lnklusif Danlri

Studi Perbandingan Hasil Belajar antara Kelompok Model PBL dan lnkuiri dalam Pembelajaran Tematik Terpadr~ bagi Siswa SD Feri Noperman dun Endang Widi Winartii

Pemetaan Materi Sulit Ujian Nasional Ekonorni SMA Friyatmi

Optimalisasi Hasil Belajar dan Pemahaman Konsep Kecerdasan Emosional (Suatu Tinjauan Terhadap Pembelajaran di Sekolah Dasar) Hamimah

Studi Tentang Akuntabilitas Kinerja "Research" di Universitas Negeri Padang - Sumatera Barat HunyAl Kadri, S. Pd M. Pd.

Page 18: INTERNATIONAL SEMINAR - repository.unp.ac.idrepository.unp.ac.id/7337/1/MULTIKULTURAL.pdf · Negeri Padang and at IPG Khas Cheras Malaysia who have worked extra hard so that the proceeding

Evaluasi untuk Penjaminan Mutu Penditlikan lke Sylvia

The Implementation IPOO (Input, Process, Output dan Outcome) 1040- 1048 Evaluation in Organizing Course Program MHD. h'arsir

Amalan Kepimpinan Instruksional Guru Besar Dan Hubungannya Dengan 1049-1060 Komitmen dan Kepuasan Kerja Guru h1or'~rishah Alimcrd dun J~~~~rulul lui l Abd Wuhab

Tajuk: Kepimpinan Berintegriti Guru Besar Dan Kepuasan Kerja Guru- 1061-1071 Guru Ruritcr A.ld Hassun dun Jarnulzll Lail Bin Abdul Wahab

Pro Kontra Ujian Nasional Ditengah Masyarakat Dalam Perspektif Budaya 1072-1079 Pendidikan Sulasrri

Model Pembelajaran Agama Islam Berbasis Multikultural sebagai 1080-1091 Alternatif (Studi pada SMA Negeri kabupaten Pasaman Barat) A driun~o

Praktis Pidato Umum Dalam Ketrampilan Bertutur Sub Topik Negara Dan 1092-1 103 Kewarganegaraan Subjek Wajib Kemahiran Dinamika . ~ . S I ~ N I I ~ U I ~ Moliarnud Ali. .Vol.aikun Istrliril, .Yori:al Abdul Kurirn 13 SA B dun Anircr .Wollamed

Membudayakan Amalan Penyelidikan Dan lnovasi Dalam Memperkasa 1104-1 114 Generasi Ulul Albab Asmaitw~i A.lohaniacl.41i R- ProJ Dr. Abd Jrrlil Rorhani

Studi lmplementasi Muatan Lokal Pembelajaran Bahasa Rejang Di Kabupaten Bengkulu Utara Doitnlrti

Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Motivasi Kerja Guru BK SMA Negeri Se-Kota Medan Tahun Ajaran 201312014 Edidon Hztr~~uhzt/

Life of Vegetables Traders Woman in Pasar Raya Padang Forinnr4~ari

Kearifan (Wisdom) Konselor Multikultural 1143-1 154 Kerangka Pikir Ke Arah Pengembangan Kearifan Konselor Multikultural Pada Program Pendidikan Konselor Di Indonesia Herdi, S ~ n i a n ~ o Kai-radinura duri .4gzis Tnz!fiq

The Effect oMealth Education About Knowledge of Tuberculosisand the 1155-1 164 Action of Precautions about Tuberculosis Transmission in the Family At Health Center in Muara Panas District of Solok on the 2014 Nenrien Des1'~ll.i. dcrn Dedi 11-awvan

Page 19: INTERNATIONAL SEMINAR - repository.unp.ac.idrepository.unp.ac.id/7337/1/MULTIKULTURAL.pdf · Negeri Padang and at IPG Khas Cheras Malaysia who have worked extra hard so that the proceeding

Development Of Integrated Learning Model Based On Local Culture In Enhancing The Competence And Character Education Of Kindergarten Children Sariana Marbun

Kajian Keberkesanan Program Diploma Pengurusan Peruncitan Dalam Kalangan Lepasan Latihan Industri Sesi Disember 2013 Politeknik Sultan Azlan Shah (PSAS) Shareaha Binti Din dun Fairart11 Abshorizan Binti Abzr Bakar

Implementasi Pendidikan Multikultur Untuk Menyongsong Perubahan Sosial Budaya Di Era Globalisasi Siti Fadjarajani

Pembelajaran Shalat Lima Waktu Anak Usia Dini Berbasis Keteladanan Keluarga Yarnlis Hasan

Konseling Modifikasi Kognitif Perilaku Dengan Latar Budaya Minangkabau Untuk Meningkatkan ~Motivasi Belajar Siswa Yeni Karneli

Kesan Pembelajaran Program Pra Vokasional Ke Atas Pelatih Orang Kurang Upaya (OKU) Zaharah Binri A. Wahid, darl Zrthuruh Bitiri H~nsiri

Instructional Management in Implementing Curriculum 2013 Ferri Yeni J

Pelatihan lmplementasi Kurikulum 2013 Bagi Guru Pada Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Gunung Talang Solok Nelfia Adi

Pemberdayaan Pusat Pembelajaran Masyarakat Dalam Pengembangan Pendidikan Untuk Pembangunan Berkelanjutan Yzrsnadi

Cadangan Pensyarah Pendidikan lslam Untuk Meningkatkan Kualiti Pengajaran Dan Pembelajaran Kurikulum Pendidikan lslam Di lnstitut Pendidikan Guru Malaysia Zahiah Binti Haris f i Harith M~ntupha Katnal Bin .Ahmad Kussim

Manajemen lmplementasi Kurikulum 2013 Di Kota Padang Ahlen Benrri

Ilmu Pendidikan Kontemporer Terlopakan, Dan Dibutuhkan Hadirkan Generasi Emas Yang Berkarakter Arrr~ildq~anto

Page 20: INTERNATIONAL SEMINAR - repository.unp.ac.idrepository.unp.ac.id/7337/1/MULTIKULTURAL.pdf · Negeri Padang and at IPG Khas Cheras Malaysia who have worked extra hard so that the proceeding

129. Pengembangan Model Konseling Karir Berbasis Media Film Animasi untuk 1284-1293 Meningkatkan Kompetensi Karir Peserta Didilc Sekolah Dasar Louise Siwabessy dun Ganrina Komalasari

130. Persepsi Pelajar Terhadap Elemen Campuran Peruneitan Dalam Penggunaan Kiosk Sebagai Tempat Simulasi Shareaha br Din

xxiii

Page 21: INTERNATIONAL SEMINAR - repository.unp.ac.idrepository.unp.ac.id/7337/1/MULTIKULTURAL.pdf · Negeri Padang and at IPG Khas Cheras Malaysia who have worked extra hard so that the proceeding

PENDIDIKAN MULTIKULTURAL DALAM PERKEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DI LINGKUNGAN

MASYARAKAT MAJEMUK INDONESIA

Prof. Dr. Firman. MS. Kons. Delcan Fakultas Ilmu Pendidikari Universitas Negeri Padang

Abstract

Various conflicts experienced Indonesian pluralistic society after the interaction of various tribes who have different cultures. This paper describes the efforts of growers sense of togetherness and mutual understanding through multicultural education in the development of information technology. Implementation of multicultural education began with designing curriculum activities, with an emphasis of matter on individual rights and collective, justice and minority rights, individual freedom and culture , guarantee speak for minorities , inter- ethnic

- tolerance. Utilizing information technology -centered learning strategies to students can be done in a multicultural learning by designing and developing media / teaching materials from a variety of cultures. Media information technology used by teachers in multicultural learning can connect a variety of knowledge of students with real-life conditions in the community.

A. Pendahuluan Kepulauan Indonesia dari Sabang sampai Merauke didiami oleh masyarakat

majemuk. Kemajemukan masyarakat tersebut ditunjukan oleh keberanekaragam suku bangsa, agama, bahasa dan kebudayaan. Awal perkembangan suku-suku bangsa tersebut menempati wilayah permukiman tertentu dan akhir-akhir ini sebagian anggota masyarakat yang berasal dari berbagai suku berpindah dan bertemu dalam satu wilayah. Pertemuan masyarakat dari berbagai suku itu terlihat secara nyata di perkotaan dan pusat-pusat industri maupun tempat-tempat lain dengan beraneka ragam aktifitas dan kebudayaan secara horizontal. Keberagaman juga ditunjukan oleh kamajuan ekonorni, teknologi serta organisasi sosial politik dan sebagainya. Kondisi masyarakat serta kebudayaan masing-masing suku berlainan satu lainnya. Hal ini disebabkan oleh latar belakang geografis, sejarah, perkembangan kerajaan-kerajaan besar maupun kecil yang membawa struktur sosial politik berbeda, ditarnbah dengan pengaruh budaya asing. Interaksi masyarakat dari latar budaya berbeda tidak jarang menyebabkan te jadinya perubahan kebudayaan yang membawa kemajuan atau kemunduran dalarn masyarakat.

Pergolakan sosial politik yang terjadi sebagai darnpak negatif dari perubahan social budaya dapat merongrong perkembangan masyarakat serta identitas bangsa yang kehidupannya dilandasi oleh Pancasila dan Undang-undang Dasar 45. Bangsa Indonesia yang sebelurnnya dikenal sebagai bangsa yang ramah dan memiliki tengang rasa berubah menjadi bangsa yang brigas dengan memaksakan kehendak sendiri.

Page 22: INTERNATIONAL SEMINAR - repository.unp.ac.idrepository.unp.ac.id/7337/1/MULTIKULTURAL.pdf · Negeri Padang and at IPG Khas Cheras Malaysia who have worked extra hard so that the proceeding

Kerusuhan yang terjadi silih berganti dari tahun ke tahun berikutnya, misalnya kejadian Situbondo Tahun 1996, Tasik Malaya Tahun 1996. Galela iMaluku Tahun 1999, Poso Tahun 2000, tauran antar pelajar serta banyak lagi sederet konflik sampai hari ini masih belunl dapat diselesaikan sanipai ke akar persoalan, sebagai darnpak negative dari perubahan social budaya.

Potensi konflik menjadi sebuah permasalahan yang beragam dalam masyarakat rnajemuk di Indonesia. Keberagaman etnik yang ada di Indonesia mempunyai tujuan yane sama dala~n mewjudkan masyarakat adil makmur dan sejahtera. Gagasan besar tersebut ditemukan belum menyatukan masyarakat dari berbagai lapisan. Kemajemukan masyarakat Indonesia sering terabaikan dalam usaha pembangunan bangsa menuju kebersamaan. Dinamika pergolakan sosial sebagai akibat interaksi antar sukufgolongan dalam masyarakat majemuk, menimbulkan ketidak seimbangan atau pembaharuan menuju persatuan dan kesatuan dalam membangun masyarakat yang damai dan sejahtera. Perjalanan bangsa I~donesia sejak dari Sumpah Pemuda Tahun 1928 serta Proklamasi Kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945, telah mempersatukan masyarakat di Kepulauan Nusantara menjadi satu bangsa. Identitas kebersamaan dengan perasaan satu bangsa menimbulkan berbagai tantangan yang memerlukan pendekatan khusus melalui pendidikan multikultutal dalam menanamkan kesadaran bermasyarakat, berbangsa dan bemegara kesatuan kepada generasi muda.

Pendidikan multikultural diartikan sebagai pendidikan yang menawarkan ragam model untuk keragaman budaya dalam masyarakat. Pada gilirannya melalui pendidikan multikultural diharapkan dapat membina sikap peserta didik agar menghargai keragaman budaya masyarakat (~unarto~2004; Firman,2013). Implementasi pendidikan multikultural di berbagai negara berbeda-beda. Apabila dilihat pendidikan multikultural di Arnerika Serikat, Tilaar (2004:138) menjelaskan, implementasi pendidikan multikultural di Amerika Serikat, meliputi dimensi : (1) kurikulum, yaitu norma-noma kultul yang akan disampaikan kepada peserta didik diintegrasikan dalam sebuah mata pelajaran dengan rurnusan kompetensi yang jelas, (2) ilmu pengetahuan, yaitu perurnusan keilmuaan dari norma kultur yang disampaikan dirumuskan melalui proses penelitian historis, (3) perlakukan yang adil dalam pembelajaran, (4) perberdayaan budaya sekolah dalam memberikan dukungan terhadap pengembangan pendidikan multikultural.

Apabila ditelusuri lebih lanjut dalarn pelaksanaan pendidikan multikultural di Indonesia, Firman (201 3) mengungkapkan pendidikan multikultural di Indonesia belum berjalan sebagai mana mestinya, kondisi ini disebabkan oleh berbagai faktor, antra lain : (1) sistem pendidikan yang tidak berorientasi pada rakyat, (2) tidak menumbuhkan kreatifitas peserta didik sesuai dengan kondisi daerahnya masing-masing, (3) korupsi Kolusi Nepotisme (KKN) merasuk ke dalam berbagai lini, (4) pemikiran barat yang tidak diadaptasi sebelumnya, (5) ketimpangan dari satus sosial, ekonomi dan domili, (5) kurikulurn sarat ilmu pengetahuan dan belum tentu berguna dalam kehidupan, (6) siswa kurang bergairah dalarn belajar karena kurang berorientasi budaya.

Page 23: INTERNATIONAL SEMINAR - repository.unp.ac.idrepository.unp.ac.id/7337/1/MULTIKULTURAL.pdf · Negeri Padang and at IPG Khas Cheras Malaysia who have worked extra hard so that the proceeding

Setelah terjadinya perubahan kurikulunl dengan diin~plementasikannya kurikulum 2013, yang pada prinsipnya lebih berorientasi kepada peserta didik (student centred learninlt), memerlukan guru professional sebagai actor utama dalam pelaksanaan pendidikan multikultural. Tuntutan terhadap guru profesional dalam pelaksanaan pendidikan ~nulticultural semakin dirasakan oleh peserta didik, karena guru berperan sebagai manager pembelajaran bagi para peserta didiknya. Segala sesuatu yang berkaitan dengan kegiatan pembelajaran yang berorientasi multikultural di dalam kelas menjadi wewenang dan tanggungjawab gun!. Strategi dan sumber-sumber belajar multicultural yang akan digunakan dalam pembelajaran sepenuhnya berada di tangan guru. Begitu juga metode, materi pembelajaran yang akan diterapkan di dalam kelas, juga menjadi tanggungjawab guru. Sekalipun sudah ada panduan tentang metode pembelajaran yang ditetapkan untuk digunakan guru dalam menyajikan materi pelajaran, namun tetap saja guru memiliki kewenangan memilih dan menetapkan metode penibelajaran yang akan digunakannya di dalam kelas. Kondisi ini memerlukan wawasan guru dalam menciptakan pembelajaran kreatif dan inovatif dalam pelaksanaan kurikulum 20 1 3.

Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) telah memberikan pengaruh dalarn proses pembelajaran. Kondisi ini sudah barang tentu akan member peluang ke arah yang lebih baik dalam pelaksanaan pendidikan multikultural di sekolah. Rosenberg (2001), menjelaskan dengan berkembangnya penggunaan .TIK. ada lima pergeseran dalam proses pembelajaran yaitu: (1) dari pelatihan ke penampilan, (2) dari ruang kelas ke di mana dan kapan saja, (3) dari kertas ke on line atau saluran, (4) fasilitas fisik ke fasilitas jaringan kerja, (5) dari waktu siklus ke waktu nyata.'l(omunikasi sebagai media pendidikan dilakukan dengan menggunakan media komunikasi , seperti: telepon, komputer, internet, e-mail dan sebagainya. Interaksi antara guru dan siswa tidak hanya dilakukan melalui hubungan tatap muka tetapi juga dilakukan dengan menggunakan media baikdi kelas maupun di luar sekolah. Kondisi ini akan mernberi peluang bagi guru untuk meransang pembelajaran yang berorientasi multikultal dengan lebih komplek lagi .

Berdasarkan uraian tersebut, menarik ditelusuri lebih lanjut, bagaimana penyelenggaran pendidikan multikultural dalam perkembangan teknologi informasi dm komunikasi di lingkungan majemuk masyarakat Indonesia. Pengupasan permasalahan tersebut bermanfaat untuk menemukan jalan keluar penggunaan teknologi informasi dalam mengoptimalkan pembelajaran y'mg berorientasi multikultural guna pengembangan hasrat serta kehendak masyarakat Indonesia berbangsa dan bemegara.

B. Silang Budaya dan Pendidikan Multikultural dalam Masyarakat Majemuk Kemajuan masyarakat Indonesia dengan beranekaragam suku bangsa, agarna,

bahasa dan kebudayaan, sudah barang tentu akan mengalami berbagai permasalahan berkaitan dengan silang budaya. Nilni-nilai yang terkandung dalam kebudayaan masing- masing suku, menjadi acuan bertingkahlaku masyarakatnya. Persentuhan budaya sebagai manifestasi dinamika masyarakat tidak selamanya berjalan mulus.

Page 24: INTERNATIONAL SEMINAR - repository.unp.ac.idrepository.unp.ac.id/7337/1/MULTIKULTURAL.pdf · Negeri Padang and at IPG Khas Cheras Malaysia who have worked extra hard so that the proceeding

Permasalahan silang budaya dalan~ rnasyarakat majemuk seringkali bersurnber dari masalah kornunikasi, kesenjangan tingkat pengetahuan, status sosial, geografis, adat kebiasaan dan sebagainya. Kondisi tersebut rnerupakan kendala tercapainya consensus yang perlu disepakati masyarakat Indonesia.

Masyarakat majemuk Indonesia dengan beragam budaya rnerniliki standar perilaku yang berbeda satu dengan lainnya. Berbagai kegiatan dan pranata khusus dirnana setiap kultur rnerupakan surnber nilai yang rnernungkinkan terpeliharanya kondisi kernapanan dalarn kehidupan rnasyarakat. Setiap rnasyarakat cenderung menjadikan kebudayaannya sebagai acuan dalarn hidup, sekaligus rnengukuhkan jati diri etnik dengan kebudayaannya.

Perbedaan kebudayaan bermanfaat dalarn mempertahankan identitas diri dan integrasi sosial masyarakat. Pluralisme rnasyarakat merupakan kekayaan yang tak ternilai harganya dalam khasanah budaya nasional. Permasalahan multicultural rnerupakan suatu keindahan, apabila indentitas masing-masing budaya dapat bermakna dan diagungkan oleh masyarakat pendukungnya serta dihormati oleh kelompok masyarakat yang lain. Masyarakat majemuk tidak jarang mengalami permasalahan setelah terjadi persentuhan antara kebudayaan suku bangsa dengan kebudayaan lokal. Upaya penyeragaman budaya seringkali memperkuat penolakan dari budaya daerah dengan semakin menguatriya etnosentrime. Etnosentrisme merupakan pandangan - bahwa kelompok sendiri sebagai pusat acuan dan kelompok lain akan dinilai lebih rendah. Etnosentrisme membuat kebudayaan diri sendiri sebagai patokan dalam mengukur baik buruknya, atau tinggi rendahnya kebudayaan lain.

Proses-proses demokiatisasi, ideology di dalam masyarakat majemuk harus digeser menjadi ideology keanekaragaman budaya atau multi kulturalisme. Kemajemukan masyarakat Indonesia yang terdiri atas berbagai suku bangsa dijadikan sebagai acuan utama membangun jati diri bangsa. sentimen-sentimen kesukubangsaan yang memiliki potensi untuk terjadinya konflik perlu diatasi. Kendala utama dalam perwujudan kehidupan multikultural, disebabkan antara lain : (1) rendahnya tingkat pengetahuan, pengalaman, dan jangkauan komunikasi masyarakaat dengan suku bangsa lain, (2) kurang maksimalnya media komunikasi dalam memerankan fungsinya sebagai mediator dan korektor informasi, dan (3) paradigma pendidikan yang lebih menekankan pengembangan intelektual dengan mengabaikan pengembangan kecerdasan emosional, pembentukan sikap moral, dan penanaman nilai budaya.

Penyelesaian permasalahan tersebut dapat dilakukan dengan membangun kehidupan bersama melalui pendidikan multi kultural. Gagasan pendidikan multikultutral mulai masuk serta dirasakan pentingnya dalam dunia pendidikan di Indonesia. Pendidikan multikultural mengandung arti , sebagai berikut : (1) pembelajaran tentang keragaman budaya sebush pendekatan asimilasi kultural, (2) pengajaran tentang berbagai pendekatan dalam tata hubungan sosial, (3) pembelajaran untuk memajukan pluralisme tanpa membedakan starata sosial dalam masyarakat, dan (4) pembelajaran tentang refleksi keragaman untuk meningkatkan pluralisme dan kesamaan (Sada, 2004, Firman, 2009)

Page 25: INTERNATIONAL SEMINAR - repository.unp.ac.idrepository.unp.ac.id/7337/1/MULTIKULTURAL.pdf · Negeri Padang and at IPG Khas Cheras Malaysia who have worked extra hard so that the proceeding

Sasaran utama dalam pelaksanaan pendidikan n~ultikultural ditujukan untuk seluruh peserta didik dengan tidak rnernbedakan perlakuan yang disebabkan perbedaan etnik? budaya dan agama. Prosedur utama yang harus dilakukan dalam pelaksanaan pendidikan mu1 tikultur di Indonesia, melalui penyiapan kurikulum. Berbagai kompetensi yang harus diniiliki siswa tentang multikulturalisme disisipkan pada mata pelajaran yaog relevan. Pendidikan multiki~lturalisrne merupakan sebuah nlissi dan bukan sebuah ilmu yang berdiri sendiri. Setelah kurikulum dirumuskan, selanjutnya dirancang berbagai pendekatan yang digunakan dalam pelaksanaan pendidikan mu1 tikultural. Pendekatan pen~bela.jarn rnultikul tural sebaiknya mengacu kepada teori- teori yang da. Pendekatn teori multikultural diawali dengan teori melting pot oleh J Hector yang menekankan penyatuaan budaya dan melelehkan budaya asal. Setelah etnik di Amerika beragam dan budaya kian majemuk, maka teori melting spot dikritik dan muncul teori baru , yang diberi nama salad ~ O M J I yang dipopulerkan oleh Horace Kallen. Teori salad bowl tidak menghilangkan budaya asal, tapi sebaliknya liultur-kultur lain di luar diakomodir dengan baik dan masing-masing memberikan kontribusi untuk membangun budaya nasional. Selanjutnya interaksi kultur antar berbagai etnik memerlukan ruang gerak maka berkembanglan teori Cultural Pluralism. Teori kultural pluralism membagi ruang pergerakan budaya menjadi ruang publik dan private. Melalui ruang public selumh etnik mengatikulasikan budaya politik dan mengekspresikan partisipasi social politik mereka. Dalarn konteks ini mereka homogen dalarn sebuah tatanan budaya .Sedangkan melalui ruang private mengekspresikan b;daya etnisitasnya secara leluasa (Budianta, 2003:s-9).

Pemenuhan kebutuhan akan kerangka acuan dalarn kehidupan bernegara perlu dikembangkan kebudayan nasional, sesuai dengan UUD 1945 pasal 32. Pengembangan budaya nasional melalui pendidikan multikultural secara tereneana di sekolah Indonesia belurn dilaksanakan secara optimal. Sehubungan dengan ha1 itu, pendidikan multikultural di Indonesia perlu dirancang Will Kyrnlicka (Kymlicka,2000: ix), mendeskripsikan Multicultural Citizenship, pengalaman di Arnerika utara, maka materi- materi seharusnya disarnpaikan dalam pendidikan multikulural menyangkut, dengan : (1) hak-hak individual dan hak-hak kolektif dalam masyarakat, (2) kebebasar. individual dan budaya, (3) keadilan dan hak-hak minoritas, yakni seluruh anggota masyarakat memiliki hak yang sarna memperoleh keadilan dari negara, (4) jaminan minoritas bisa berbicara dan terwakilkan aspirasinya dalam struktur pemerintahan atau legislatif, (5) toleransi dan batas-batasnya, yakni bahwa etnik minoritas yang tidak memiliki wakil langsung di lembaga legislatif atau dalam lembaga birokrasi pemerintahan, harus dilindungi oleh etnik atau kelompok mayoritas yang menguasai lembaga-lembaga pemerintahan sebagai lembaga otoritatif.

Pendidikan multikultutal di Indonesia dapat diintegrasikan dengan mata pelajaran : Agama, Ilmu Pengetahuan Sosial (Sejarah, Pendidikan Moral Pancasila/Kewarganegaraan, Geografi, Sosiologi Dan Antropologi), Bahasa Indonesia serta berbagai kegiatan dalam Layanan Bimbingan dan Konseling di sekolah. Pelaksanaan pendidikan multikultural secara komprehensif dimungkinkan akan

Page 26: INTERNATIONAL SEMINAR - repository.unp.ac.idrepository.unp.ac.id/7337/1/MULTIKULTURAL.pdf · Negeri Padang and at IPG Khas Cheras Malaysia who have worked extra hard so that the proceeding

berjalan dengan baik melalui kurikulum 2013. Sehubungan dengan ha1 itu, sekolah ditulltut tnerencanakan dan mengontrol seluruh elemen sekolah yang dapat mendukung proses pendidikan multikultural dengan baik. Guru-guru merencanakan proses pelnbelajaran yang dapat menumbuhkan sikap multikultur siswa untuk menjadi ansota nlasyarakat yang dernokratis, menghargai hak azazi manusia dan keadilan. Sekolah diharapkan juga mempersiapkan guru yang memiliki persepsi, sikap dan perilaku multikultur.

Peralihan paradigma pembelajaran dari ~eacher centred learning ke sttrdent centred learning, memungkinkan guru dapat melakukan diskusi dengan berbagai variasi, simulasi, bermain peran, game serta karyawisata dalam pelaksanaan pembelajaran berwawasan multikultural. Strategi pelibatan siswa dalam belajar dengan strategi collaborative learning, Active learning membuat pesrta didik lebih aktif mengakses berbagai informasi dari berbagai sumber seperti : buku teks, perpustakaan, internet atau sumber-sumber belajar lain. Melalui kegiatan tersebut, peserta didik memperoleh berbagai pengalaman yang tidak saja menambah kompetensi pengetahuan mereka, tetapi juga kemampuan analitis, sintesis dan menilai infonnasi yang relevan untuk dijadikan nilai baru. Berkaitan dengan ha1 itu, guru hams mampu merancang kegiatan belajar dengan merumuskan skenario pembelajaran, tujuan, sumber informasi, cara mengolah dan membahasnya serta menarik kesimpulan. Sedangkan collaborative learning adalah proses pembelajaran yang dilakukan bersama antara guru dengan peserta didik. Guru membantu berbagai kesulitan yang dihadapi siswa, begitu pula antar peserta didik lainnya. Sehingga peer teaching, atau tutorial rnenjadi bagian penting dalam kegiatan belajar seperti ini.

Selanjutnya pendekatm cooperatiflearning, yang menurut Kauchak lebih efektif daripada groupwork (Kauchak, 1998: 234). Groupwork adalah sebuah proses pembelajaran yang memberi kesempatan pada semua siswa untuk terlibat dalam kelompoknya dalam melaksanakan tugas yang diberikan guru. Sehubungan denegan ha1 itu, guru diharuskan merencanakan proses pembelajaran, diantaranya : (1) memberitahukan tugas siswa secara kelompok, (2) mempe~iapkan siswa untuk melaksanakan tugas kelompok, (3) masing-masing siswa memiliki penjabaran tugas yang jelas dalam kelompoknya, (4) memberi siswa batas waktu yang jelas dan tegas dalam menyelesaikan tugas-tugas, (5) perintahkan siswa untuk menyelesaikan tugas mereka dalarn kelompok.

Pelaksanaan pendidikan multikultur, melalui mata pelajamn Pendidikan Moral Pancasila, agama, sejarah harus dilakukan secara komprehensif, dimulai dari design perencanaan dan kurikulum melalui proses penyisipan, pengayaan dan atau penguatan terhadap berbagai kompetensi yang telah ada, mendesign proses pembelajaran yang bisa mengembangan sikap siswa untuk bisa menghormati hak-hak orang lain, tanpa membedakan latar belakang ras, agama, bahasa dan budaya, dan tanpa membedakan mayoritas dan minoritas. Selanjutnya pencapaian tujuan pendidikan multikultur hams dapat dikur melalui evaluasi, dalam bentuk tes, non-tes atau melalui proses pengarnatan longitudinal dengan menggunakan portofolio siswa.

Page 27: INTERNATIONAL SEMINAR - repository.unp.ac.idrepository.unp.ac.id/7337/1/MULTIKULTURAL.pdf · Negeri Padang and at IPG Khas Cheras Malaysia who have worked extra hard so that the proceeding

C. pendidiltan Multikultural dalam Perkembangan Teknologi Inforrnasi dan Komunikasi

Teknologi sebagai media pendidikan telah lama dimanfaatkan di negara-negara rnaju, nlisalnya : teknologi elektronika, seperti halnya radio, film, video, televise dan video kaset. Media TIK yang banyak tersedia di pasaran adalah CDIkaset audio, VCD. dan internet dalam pembelajaran secara terprogram. Masyarakat Indonesia telah berupaya memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran, namun karena mengalami kesulitan dalam pengelolaan, baik menyangkut sumber daya manusia serta sarana pendukung maka hasilnya belum maksimal dirasakan masyarakat.

Media elektronika awalnya digunakan sebagai alat hiburanlpenerangan dan belum didesain untuk pembelajaran. Setelah dilakukan berbagai penelitian ditemukan betapa besarnya potensi yang dimilikinya untuk digunakan sebagai alat penyampaian pesan dalam pendidikan, khususnya pada proses pembelajaran. Salah satu keunggulan teknologi elektronika adalah memiliki daya jangkau. yang sangat luas dan dalam tempo yang sangat singkat dapat menyampaikan pesan pembelajaran. Melalui teknologi elektronika tersebut, dapat dikemas berbagai informasi materi pelajaran yang diperlukan peserta didik.

Dewasa ini terjadi pembahan pradigma dalam pendidikan yang semula bersifat centralistic menjadi desentralistik. Begitu juga perubahan paradigam dalam pembelajaran yang telah bergeser dari teacher centred menjadi student centred. Pembahan tersebut membawa konsekuensi dalam pengelolaan pendidikan serta pembelajaran, khususnya di tingkat sekolah. Kebijakan tersebut dapat dirnaknai sebagai pemberian otonomi yang seluas-luasnya kepada sekolah,serta guru dalarn mengelola sekolah serta pembelajaran, termasuk di dalamnya berinovasi dalam pengembangan kurikulum dan model-model pembelajaran. Peralihan kondisi pembelajaran tersebut lebih memungkinkan pelaksanaan pendidikan multikultural di sekolah.

Kesempatan berotonomi sekolah dan guru seyogyanya diimbangi dengan

I perubahan yang berorientasi kepada kine rja serta partisipasi secara menyeluruh dari komponen pendidikan yang terkait, member peluang dalam pelaksanaan pendidikan I multikultural dengan baik di sekolah. Hal ini didukung oleh perubahan kurikulum yang

/ awalnya kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) menjadi kurikulum 2013.

I Pennasalahan tersebut diiringgi oleh restrukturisasi dalam pengelolaan sekolah I ( C ~ P ~ C ~ V building), profesionalisme guru, penyiapan infrastruktur, kesiapan siswa

1 da1a1-11 proses belajar dan iklim akademik sekolah dalam pelaksanaan pendidikan / multiklultural.

Penerapan kurikulum 201 3 d m pemberian otonomi pendidikan kepada sekolah 1 dm guru diharapkan melahirkan organisasi sekolah sang sehat dalam ~elaksan-

~endidikan multikultural. Beriringan dengan perkembangan teknologi infomasi~

1 sek0la.h dan guru hendaknya dapat meningkatkan kualitas pembelajarah dengan memcane dan mengembangkan medi&ahan pernbelajamn bemawasan multikultural krbasis teknologi informmi. Salah satu cars yang dapat dilakukan dengan pemanfaatan teknol%i infonnasi dan komunikasi (TIK) &lam pembelajaran melalui program e-

l

Page 28: INTERNATIONAL SEMINAR - repository.unp.ac.idrepository.unp.ac.id/7337/1/MULTIKULTURAL.pdf · Negeri Padang and at IPG Khas Cheras Malaysia who have worked extra hard so that the proceeding

learning. Melalui program e-learning, guru dapat merancang dan mengembangkan bahan serta media pembelajaran berbasis pendidikan multikultural.

Pembelajaran pendidikan multikultural berbasis teknologi informasi komunikasi dengan menggunakan e-learning. berakibat pada perubahan budaya belajar dalam kontek penlbela-jaran. Perubahan yang terjadi, antra lain : ( 1 ) siswa dituntut secara n~andiri dalam belajar dengan berbagai pendekatan, (2) guru mampu mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan. memfasilitasi dalam pembelajaran berwawasan multikulturaI, (3) tersedianya infrastruktur yang memadai, (4) administrator yang kreatif serta penyiapan infrastrukur dalam memfasilitasi pembelejaran pendidikan multikultural berbasis teknologi informasi.

R4edia komunikasi dan informasi dapat dimanfaatkan oleh guru dalam upaya pencapaian tujuan pembelajaran berwawasan multikuitural dengan efektif. Penerapatan teknologi informasi dan komunikasi dalam pendidikan multikultural sangat cocok dengan perubahan paradigma pendidikan serta pembelajaran yang berlangsung dewasa ini. Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi serta perubahan kurikulum di sekolah, telah berpengaruh terhadap proses relasi antara pendidik dengan peserta didik. Pernbelajaran selama ini berpusat kepada guru telah berubah menjadi pembelajaran yang berpusat kepada peserta didik. Kondisi ini memungkinkan sekolah dan guru merancang serta melaksanakan pembelajaran multikulturan secara maksimal dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi yang tersedia.

Perubahan paradigam pembelajaran dan perkembangan teknologi inforrnasi menyebabkan perubahan peran yang harus dijalankan guru dalarn pelaksanaan pendidikan multikultural. Guru dituntut mengidentifikasi berbagai permasalahan multikultur~l dan merancang pembelajaran. Selama berlangsungnya proses pembelajaran berwawasan multikultural, guru diharapkan memaharni dan mengetahui secara jelas arah perkembangan peserta didik dalarn pemahaman serta aktifitas kehidupan multikultural. Berdasarkan hasil penilai itu, guru dapat mengevaluasi proses pendidikan multikultural yang sudah berlangsung, sehingga dapat dijadikan bahan pertimbangn dalarn memilih pendekatan yang menyenangkan serta hovatif dalarn pembelajaran multikultural berikutnya. Kegiatan-kegiatan yang bersifat memaksa dalam pelaksanaih pendidikan multikultural dapat dimodifikasi menjadi kegiatan menyenangkan dengan cara memberikan berbagai kesempatan kepada peserta didik untuk membuat kesimpulddan atau menjelaskan materi yang baru saja selesai dibahas. Peserta didik juga haruslah dikondisikan untuk mengajukan pertanyaan yang bersifat konstruktir berdaasarkaan pengalaman keseharian sehubungan dengan materi yang dipelajari,

Di samping itu, melalui pembelajaran yang berpusat kepada peserta didik, diharapkan guru menggunakan berbagai media teknologi informhsi untuk membantu peserta didik agar dapat menghubungkan berbagai pengetahuannya dengan kondisi kehidupan multikultural nyata. Kondisi semacam ini dewasa ini sangat didukung dengan adanya perkembangan teknologi infonnasi yang sangat maraknya, baik yang sudah disediakan di sekolah maupun masyarakat. Guru diharapkan dapat merancang

Page 29: INTERNATIONAL SEMINAR - repository.unp.ac.idrepository.unp.ac.id/7337/1/MULTIKULTURAL.pdf · Negeri Padang and at IPG Khas Cheras Malaysia who have worked extra hard so that the proceeding

berbagai media dan bahan ajar berwawasan multikultural, selanjutnya mendorong peserta didik menggunakan sarana-prasarana teknologi informasi yang tersedia dalam pendidikan multikultural.

Perkembangan teknologi inforrnasi dan perubahan paradigma pembelajaran telah merubah budaya guru serta peserta didik dalam pembelajaran. Guru dituntut rnerumuska~l strategi pernbelajaran yang berlnakna untuk membuat peserta didik lebih aktif memanfaatkan surnber belajar dalam mencapai tujuan pembelajaran multikultural. Kemampuan guru merumuskan strategi pembelajaran yang bermakna, tergantung dari kreatifitas serta imajinasi mengablikasikan kondisi budaya masyarakat dalarn pembelajaran berwawasan multikultural. Budaya merupakan keseluruhan yang ada dalam masyarakat, menyangkut dengan gagasan-gagasan, ide-ide, nilai-nilai, pola tingkah laku serta benda hasil karya. Pembelajaran berwawasan budaya menjadikan siswa tidak terasing dan dapat mengaplikasikan berbagai ilmu pengetahuan yang diperoleh dengan kondisi yang ada di sekitar mereka.

Sebelum penggunaan media teknologi informasi dalam pembelajaran multikultural diharapkan guru : ( I ) mengidentifikasi materi pelajaran yang tersedia, (2) merenca~akan . waktu pemanfaatan media, . (3) mengkomunikasikan rencana pemanfaatan media teknologi informasi kepada peserta didik. (4) mengkomunikasikan rencana pemanfaatan media teknologi informasi kepada pengelola fasilitas teknologi informasi sekolah, (5) mengevaluasi pemanfaat teknologi informasi dalam pembelajaran multikultural, serta (6 ) merancang tindak lanjut kegiatan berdasarkan hasil penilaian.

penyiapd program pembelajaran multikultural berbasis teknologi informasi membutuhkan kema'ban dan kornitmen yang kuat untuk menuju ke arah itu. Pihak sekolah diharapkan merumuska~ perencanaan dan leadership yang terarah dengan mempertimbangkan efektifitas dalam pembiayaan, integritas sistem teknologi serta kemampuan guru dalam mengadopsi perubahan model pembelajaran alam pembelajaran multikultural. Mempersiapkan budaya belajar berbasis teknologi informasi menuntut keterlibatan orang tua murid dan masyarakat dalarn pelaksanaan pendidikan multikultural~ Kemampuan dan kemauan guru membuat pendidikan multikultunll melalui desain instruksional sesuai dengan kaedah-kaedah paedagogis yang dituangkan dalam rencana pembelelajaran sangat diharpkan. Langkah-langkah kongkrit yang hams dilalui oleh guru dalarn pengembangan bahan pembelajaran, antara lain : mengidentifikasi bahan pelajaran multikultural yang akan disajikan setiap pertemuan, menyusun kerangka materi pembelajaran dan pencapainnya sesuai dengan indikator- indikator yang telah ditetapkan. Bahan pembelajaran multikultural tersebut selanjutnya ditarnpilkan yang dengan semenarik mungkin dalarn bentuk power point, didukung oleh gambar, video dan bahan animasi lainnya agar siswa lebih tertarik dengan materi multikultural yang akan dipelajarinya.

I D. Penutup Proses demokratisasi, ideology di dalam masyarakat majemuk dapat digeser

menjadi ideology kebersamaam melalui pendidikan multikultur. Prosedur utama dalarn

Page 30: INTERNATIONAL SEMINAR - repository.unp.ac.idrepository.unp.ac.id/7337/1/MULTIKULTURAL.pdf · Negeri Padang and at IPG Khas Cheras Malaysia who have worked extra hard so that the proceeding

learning. Melalui program e-learning, guru dapat merancang dan mengembangkan bahan serta media pembelajaran berbasis pendidikan multikultural.

Pembelajaran pendidikan multikultural berbasis teknologi informasi komunikasi dengan menggunakan e-learning. berakibat pada perubahan budaya belajar dalam kontek pembelajaran. Perubahan yang terjadi, antra lain : (1) siswa dituntut secara mandiri dalam belajar dengan berbagai pendekatan, (2) guru mampu mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan, memfasilitasi dalam pembelajaran berwawasan multikultural, (3) tersedianya infrastruktur yang memadai, (4) administrator yang kreatif serta penyiapan infrastrukur dalam memfasilitasi pembelejaran pendidikan multikultural berbasis teknologi informasi.

A4edia komunikasi dan informasi dapat dimanfaatkan oleh guru dalam upaya pencapaian tujuan pembelajaran berwawasan multikultural dengan efektif. Penerapatan teknologi informasi dan komunikasi dalam pendidikan multikultural sangat cocok dengan perubahan paradigma pendidikan serta pembelajaran yang berlangsung dewasa ini. Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi serta perubahan kurikulum di sekolah, telah berpengaruh terhadap proses relasi antara pendidik dengan peserta didik. Pembelajaran selama ini berpusat kepada guru telah berubah menjadi pembelajaran yang berpusat kepada peserta didik. Kondisi ini memungkinkan sekolah dan guru merancang serta melaksanakan pembelajaran multikulturan secara maksimal dengan memanfaatkan teknologi infonnasi dan komunikasi yang tersedia.

Perubahan paradigam pembelajaran dan perkembangan teknologi informasi menyebabkan perubahan peran yang hams dijalankan guru dalam pelaksanaan pendidikan multikultural. Guru dituntut mengidentifikasi berbagai pennasalahan multikultur~l dan merancang pembelajaran. S e l m a berlangsungnya proses pembelajaran berwawasan multikultural, guru diharapkan memahami dan mengetahui secara jelas arah perkembangan peserta didik dalam pemahaman' serta aktifitas kehidupan multikultural. Berdasarkan hasil penilai itu, guru dapat mengevalu&i proses pendidikan multikultural yang sudah berlangsung, sehingga dapat dijadikan bahan

' pertimbangn dalam memilih pendekatan yang menyenangkan serta inovatif dalam pembelajaran multikultural berikutnya. Kegiatan-kegiatan yang bersifat memaksa dalam pelaksanaan pendidikan multikultural dapat dimodifikasi menjadi kegiatan menyenangkan dengan cara memberikan berbagai kesempatan kepada peserta didik untuk membuat kesimpulanldan atau menjelaskan materi yang baru saja selesai dibahas. Peserta didik juga haruslah dikondisikan untuk mengajukan pertanyaan yang bersifat konstruktir berdaasarkaan pengalaman keseharian sehubungan dengan materi yang dipelajari,

Di samping itu, melalui pembelajaran yang berpusat kepada peserta didik, diharapkan guru menggunakan berbagai media teknologi informsi untuk membantu peserta didik agar dapat menghubungkan berbagai pengetahuannya dengan kondisi kehidupan multikultural nyata. Kondisi semacam ini dewasa ini sangat didukung dengan adanya perkembangan teknologi informasi yang sangat maraknya, baik yang sudah disediakan di sekolah maupun masyarakat. Guru diharapkan dapat merancang

Page 31: INTERNATIONAL SEMINAR - repository.unp.ac.idrepository.unp.ac.id/7337/1/MULTIKULTURAL.pdf · Negeri Padang and at IPG Khas Cheras Malaysia who have worked extra hard so that the proceeding

berbagai media dan bahan ajar berwawasan multikultural, selanjutnya mendorong peserta didik menggunakan sarana-prasarana teknologi informasi yang tersedia dalam pendidikan multikultural.

Perkembangan teknologi informasi dan perubahan paradignla pembelajaran telah merubah budaya guru serta peserta didik dalam pembelajaran. Guru dituntut m e r u n ~ u ~ k a ~ strategi pembelajaran yang bermakna untuk membuat peserta didik lebih aktif memanfaatkan sumber bela-jar dalam mencapai tujuan pembelajaran multikultural. Kemampuan guru merumuskan strategi pembelajaran yang bermakna, tergantung dari kreatifitas serta imajinasi mengablikasikan kondisi budaya masyarakat dalam pembelajaran berwawasan multikultural. Budaya merupakan keseluruhan yang ada &lam masyarakat, menyangkut dengan gagasan-gagasan, ide-ide, nilai-nilai, pola tingkah laku serta benda hasil karya. Pembelajaran benvawasan budaya menjadikan siswa tidak terasing dan dapat mengaplikasikan berbagai ilmu pengetahuan yang diperoleh dengan kondisi yang adasdi sekitar mereka.

Sebelurn penggunaan media teknologi informasi dalarn pembelajaran multikultural diharapkan guru : ( I ) mengidentifikasi materi pelajaran yang tersedia, (2) meren~a~akan waktu pemanfaatan media, (3) mengkomunikasikan rencana pemanfaatan media teknologi informasi kepada peserta didik. (4) mengkomunikasikan rencana pemanfaatan media teknologi informasi kepada pengelola fasilitas teknologi informasi sekolah, (5) mengevaluasi pemanfaat teknologi informasi dalam pembelajaran multikultural, serta (6) merancang tindak lanjut kegiatan berdasarkan hasil penilaian.

penyiap& program pembelajaran multikultural berbasis teknologi informasi membutuhkan kema'ban dan komitmen yang kuat untuk menuju ke arah itu. Pihak sekolah diharapkan merumuska~ perencanaan dan leadership yang terarah dengan mempertimbangkan efektifitas dalam pembiayaan, integritas sistem teknologi serta kemarnpuan guru dalam mengadopsi perubahan model pembelajaran d a m pembelajaran multikultural. Mempersiapkan budaya belajar berbasis teknologi informasi menuntut keterlibatan orang tua murid dan masyarakat dalarn pelaksanaan pendidikan multikultural: Kemampuan dan kernauan guru membuat pendidikan multikultural melalui desain instruksional sesuai dengan kaedah-kaedah paedagogis yang dituangkan dalam rencana pembelelajaran sangat diharpkan. Langkah-langkah kongkrit yang hams dilalui oleh guru dalarn pengembangan bahan pembelajaran, antara lain :

mengidentifikasi bahan pelajaran multikultural yang akan disajikan setiap pertemuan, menYusun kerangka materi pembelajaran dan pencapainnya sesuai dengan indikator- indikator yang telah ditetapkan. Bahan pembelajaran multikultural tenebut selanjutnya ditampilkan yang dengan semenarik mungkin dalam bentuk power point, didukung oleh gambar, video dan bahan animasi lainnya agar siswa lebih tertarik dengan materi multikultural yang akan dipelajarinya.

I D. Penutup

Proses demokratisasi, ideology di dalam masyarakat majemuk dapat digeser menjadi ideology kebersamaam melalui pendidikan multikultur. Prosedur utarna dalam

Page 32: INTERNATIONAL SEMINAR - repository.unp.ac.idrepository.unp.ac.id/7337/1/MULTIKULTURAL.pdf · Negeri Padang and at IPG Khas Cheras Malaysia who have worked extra hard so that the proceeding

pelaksanaan pendidikan rnultikultur di dilalui rnelalui penyiapan kurikulum, yang rnenekankan materi berkaitan dengan hak-hak individual dan kolektif dalam masyarakat, keadilan dan hak-hak minoritas. kebebasan individual dan kebudayaan, jaminan berbicara bagi kaum minoritas, toleransi antar suku bangsa. Pendidikan n~ultikultutal di Indonesia dapat diintegrasikan dengan mata pelajaran : Agama. Illnu Pengetahuan Sosial (Sejarah, Pendidikan Moral Pancasila/Kewarganegaraan, Geografi, Sosiologi Dan Antropologi), Bahasa Indonesia serta berbagai kegiatan dalam Layanan Bimbingan dan Konseling di sekolah. Pelaksanaan pendidikan multikultural secara komprehensif dimungkinkan akan berjalan dengan n~enggunakan strategi pembelajaran yang berpusat kepada peserta didik.

Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dapat meningkatkan kualitas pembelajaran pendidikan multikultural dengan merancang clan mengembangkan medialbahan ajar bersumber dari berbagai budaya. Melalui berbagai media teknologi informasi tersebut, guru dapat menghubungkan berbagai pengetahuan siswa dengan kondisi kehidupan multikultur yang nyata. Langkah utama yang dapat dilakukan guru dalam dalam ha1 ini, antara lain : mengidentifikasi bahan pembelajaran multikultural, menyusun kerangka materi dan pencapaian indikator yang diharapkan dari pembelajaran multikultural.

Daftar Kepustakaan Azra, Azyumardi, (2004) : Pendidikan Multikultural; Membangun Kembali Indonesia

Bhineka Tunggallka, dalam Tsaqafah, Vol. I, No.2, tahun 2003. Budianta, Melani, (2003) : Multiculturalisme dan Pendidikan Multileultural, Sebuah

Gambaran Umum, dalam Tsaqafah, Vol. I, No.2, tabun 2003. Firman, (2009) : Tanggung Jawab Profesi Guru dalam Era Teknologi Informasi.

Medan : Pusat Pengembangan Profesi Tenaga Kependidikan Fakultas Tarbiyah IAIN Sumatera Utara.

------------ , (20 13) : Silang Budaya dan Pendidikan Multikultural Di Indonesia Menuju

Indonesia Emas 2045. Padang : Fakultal Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Padang.

Kymlicka, Will, (2000) : Multicultural Citizenship, A Liberal Theory of Minority Rights. New York : oxford University Press.

Suratno, Karnanto, (2004) : Multicultural Education in Schools, Challenges in its Implementation, dalarn Jurnal Multicultural Education in Indonesia and South East Asia, edisi I , tahun 2004.

Tilaar, H.A.R., (2004) : Paradigma Baru Pendidikan Nasional. Jakarta: Rineka Cipta.

. , (2004) : Multikulturalisme, Tantangan-Tantangan Global - Masa Depan dalam Transformasi Pendidikan Nasional. Jakarta : Grasindo.