bab iii metode penelitian 3.1 umumeprints.umm.ac.id/54199/4/bab iii.pdf · 2019. 10. 25. ·...
TRANSCRIPT
56
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Umum
Metode yang akan digunakan di dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan metode deskriptif, yaitu dengan meneliti status dari sekelompok
manusia, obyek, sistem pemikiran, ataupun sebuah peristiwa yang terjadi pada saat
ini. Memiliki tujuan untuk menggambarkan suatu fenomena suatu keadaan yang
terjadi secara jelas yang disajikan dengan data yang dapat dipecaya dan dijelaskan
secara rinci pada kesimpulan akhir dari penulisan metode deskriptif.
Berdasarkan ciri dan karakteristik dari metode deskriptif ada beberapa langkah
yang perlu dilakukan antara lain sebagai berikut.
1. Memilih dan merumuskan suatu permasalahan
2. Menentukan jenis informasi yang diperlukan
3. Menentukan cara pengumpulan data
4. Membuat Kesimpulan
3.2 Lokasi Penelitian
Objek penelitian yang dilakukan berada pada Ruas Jalan Letjen Hertasning
Kecamatan Paccekarang Kota Makassar Provinsi Sulawesi Selatan dengan total
panjang jalan 2.80 km dengan lebar jalan 10.5 m. Jalan Letjen Hertasning ini
menghubungkan antara Jalan Aeropala (Kabupaten Gowa) dengan Jalan A.Pettarani
yang merupakan salah satu alternatif untuk menuju Kabupaten Gowa. Merupakan
kawasan yang terbilang padat dikarenakan banyak tempat umum yang ada di
sepanjang jalan ini seperti Universitas, SPBU, tempat perbelanjaan dan perumahan,
bahkan untuk menuju sebuah universitas swasta biasanya jalan ini dijadikan akses
yang paling tepat. Jalan Letjen Hertasning merupakan jalan dengan kelas IIIA yaitu
kolektor primer yang bias dilalui oleh kendaraan bermotor yang memiliki ukuran
tidak lebih dari 2.500 mm dengan ukuran panjang maksimal 18.000 dan muatan
sumbu terberat yang diijinkan hanya 8 ton lihat Gambar 3.1.
57
Gambar 3.1 Peta Ruas Jalan Letjen Hertasning (Google Earth, 2019)
3.3 Tahapan Penelitian
Sebelum melakukan sebuah penelitian, maka tahapan penelitian harus
ditentukan, agar pada saat melakukan penelitian susai pada jalur yang semestinya dan
bisa menghasilkan kesimpulan sesuai dengan yang diharapkan. Sebuah data yang
akurat dalam suatu penelitian merupakan subjek yang sangat dibutuhkan untuk
melakukan sebuah penelitian tingkat keakuratan sebuah data dapat memengaruhi
hasil dari penelitian, maka dari itu dalam proses pengambilan data dibutuhkan data
yang valid dan aktual agar pada proses pengolahan data tidak terjadi kesalahan yang
mengakibatkan penulisan bisa menjadi berantakan. Adapun tahapan penelitian yang
akan dilakukan telah penulis rincikan secara garis agar pembaca bisa mengerti alur
dari penelitian hingga hasil dari penelitian ini bisa di lihat pada Gambar 3.2.
Segmen 2 STA 2+100 – 2+800
Segmen 2 STA 1+400 – 2+100
Segmen 2 STA 0+700 – 1+400
Segmen STA 0+00 – 0+700
58
Gambar 3.2 Diagram Alur Penelitian
Mulai
Survei Pendahuluan
Pengumpulan Data
Analisa Jenis dan tingkat
Kerusakan dengan Metode PCI
Perhitungan Biaya Perbaikan
Pemilihan perbaikan
Kesimpulan dan Saran
Selesai
Desain Perbaikan:
1. Pelapisan Ulang (Overlay)
2. Perkerasan kaku (Rigid
Pavement)
Data Primer:
1. Jenis Kerusakan
2. Dimensi Kerusakan
Data Sekunder:
1. Peta Ruas Jalan Letjen Hertasning
2. Data Struktur yang ada
3. Data CBR Lapangan
4. Volume LHR pada tahun sebelumnya
5. HSP Kota Makassar
59
3.3.1 Survei Pendahuluan
Sebelum dilakukan penelitian tentunya harus melakukan sebuah kegiatan
kegiatan agar bisa memperoleh suatu informasi yang akan memudahkan dalam proses
pengumpulan data yang dinamakan survei pendahuluan. Survei ini dilakukan tanpa
melakukan pengecekan secara rinci mengenai kondisi jalan yang dijadikan objek
penelitian, survei pendahuluan dilakukan bertujuan untuk memahami lebih baik
mengenai tujuan, proses, dan pengendalian dari bagian/atau fungsi yang akan diteliti.
Pada saat melakukan survei pendahuluan di Jalan Letjen Hertasning ada
beberapa hal yang dilakukan antara lain :
1. Menentukan ruas jalan yang akan dilakukan penelitian.
2. Menghitung dimensi jalan berupa panjang dan lebar.
3. Mengukur setiap jenis kerusakan jalan.
4. Menetukan solusi perbaikan untuk setiap perkerasan ruas jalan.
5. Menentukan setiap segmen jalan
Peralatan yang digunaan saat survei pendahuluan adalah :
a. Sepeda Motor.
b. Alat tulis.
c. Form pengisian kerusakan jalan.
d. Jam/arloji dan stopwatch.
e. Meteran/Roll meter.
f. Kalkulator.
3.3.2 Pengumpulan Data
Suatu keterangan mengenai kondisi terkini, sebuah kejadian, angka, grafik,
tabel, warna yang dapat diperoleh secara visual maupun melalui sebuah alat bantu
disebut sebagai data. Data adalah suatu komponen yang sangat penting dan paling
dibutuhkan dalam suatu penelitian.
Pengumpulan data merupakan kegiatan mencari dan memperoleh sebuah
informasi yang dilakukan langsung dilapangan yang bertujuan untuk menjawab
60
semua pertanyaan yang muncul pada saat penelitian. Penggunaan secara baik sebuah
instrumen dalam proses pengumpulan data serta kualifikasi pengumpul data sangat
diperlukan untuk memperoleh data yang akurat dan berkualitas.
Secara umum data terbagi menjadi dua, yaitu data primer dan sekunder:
1. Data Primer
Data Primer yang diperoleh dari objek penelitian yaitu Ruas Jalan Letjen
Hertasning Kota Makassar menggunakan cara survei dan pengamatan langsung di
lapangan agar pada saat pengerjaan proses penelitian tidak mengalami perubahan.
Adapun hasil dari pengumpulan data primer berupa :
a. Mengetahui jenis kerusakan yang terjadi pada ruas jalan Letjen Hertasning
dengan membagi ruas jalan menjadi 4 segmen, dengan total panjang jalan 2,80
km dibagi menjadi 700 m setiap segmennya. Pencatatan dilakukan dengan cara
survei langsung dilapangan melihat serta mengidentifikasi kerusakan apa saja
yang terjadi pada jalan tersebut. Kemudian mengelompokkan jenis kerusakan
yang sama.
b. Pencatatan dimensi kerusakan dilakukan pada setiap kerusakan yang terjadi
pada ruas Letjen Hertasning, sehingga dapat diketahui jenis kerusakanan serta
panjang, lebar dan luasnya.
c. Dokumentasi kerusakan yang sudah dilakukan pengukuran dengan
menggunakan kamera handphone.
d. Pencatatan kerusakan dilapangan dilakukan pada tanggal 21,22 Juni 2019
2. Data Sekunder
Data Sekunder yang diperoleh dengan cara mengumpulkan data melalui
instansi yang terkait. Dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang serta
Dinas Perhubungan Kota Makassar. Data sekunder yang dibutuhkan dalam
penelitian ini adalah:
a. Denah ruas jalan Letjen Hertasning
b. Berupa data struktur perkerasan yang ada
61
c. Berupa Nilai CBR lapangan
d. Volume lalu lintas harian rata-rata (LHR) pada tahun sebelumnya
e. Harga Satuan Pekerjaan Kota Makassar
3.3.3 Contoh Perhitungan
1. Perhitungan Metode PCI
a. Perhitungan luasan kerusakan
Luasan kerusakan = Panjang x Lebar
STA 0+073 Tambalan = 1.5 m x 0.8 m = 1.2 m2
STA 0+148 Tambalan = 1.5 m x 3 m = 4.5 m2
b. Jumlah Luasan Kerusakan
Kerusakan Tambalan
Ad = 1,2 m2 + 4,5 m2 + 0,3 m2 + 21 m2 + 9 m2 + 11 m2 = 47 m2
c. Perhitungan Density
Density jenis kerusakan tambalan :
Density (%) = 𝐴𝑑
𝐴𝑆 x 100 =
47
1050 x 100 = 4.47
Density jenis kerusakan pelepasan butiran :
Density (%) = 𝐴𝑑
𝐴𝑆 x 100 =
94,7
1050 x 100 = 9.01
d. Perhitungan Deduct Value
Kerusakan tambalan diperoleh nilai Deduct Value 22 dengan memplotkan
nilai Density sebesar 4.47
62
Gambar 3.3 Kerusakan Tambalan
e. Menghitung nilai mi
mi = 1 + (9/98) (100 – HDVi)
mi = 1 + (9/98) (100 – 42) = 6.32
f. Perhitungan nilai Corrected Deduct Value
Dengan memasukkan nilai Deduct Value sebesar 48 dari kerusakan retak
kulit buaya maka diperoleh nilai Corrected Deduct Value sebesar 30
Gambar 3.4 Koreksi Hubungan CDV dan TDV
g. Perhitungan Nilai PCI
PCI = 100 – CDV
PCI = 100 – 52 = 48 dikategorikan sedang
h. Perhitungan Nilai PCI rata-rata
63
Nilai PCI rata-rata = Nilai PCI keseluruhan/n
Nilai PCI rata-rata = 48/4 = 48 dikategorikan sedang
2. Perhitungan Perbaikan Standar Bina Marga
a. Pengelompokkan jenis perbaikan
Metode Perbaikan = Jumlah luasan x Tebal Perbaikan
P2 (Pengaspalan) = (95.7 + 0.2 + 69.5 + 1.1) m2 x 0.06 m
= 166.5 m2 x 0.06 m
= 9.99 m3
P3 (Penutupan retak) = (0.6 + 69.5 + 0.61) m2 x 0.06 m
= 70.71 m2 x 0.06 m
= 4.24 m3
3. Perhitungan Perbaikan Overlay
a. Perhitungan Nilai ITPada
Lapisan = Koefisien relatif x tebal perkerasan
Laston = 0.25 x 1.75 inch = 0.33 inch
ATB = 0.25 x 2.76 inch = 0.69 inch
b. Perhitungan angka Ekivalen
Jenis kendaraan (koef)4 + koef = E
Kendaraan ringan 2 ton (10/53)4 + 0.002= 0.0015
Bus 8 ton (30/53)4 + 0.1410= 0.2437
c. Perhitungan Beban Gandar
W18 = (LHR kendaraan x E)
W18 = (6056 x 0.0015) + (321 x 0.2437) + (250 x 1.7159) +
(89 x 2.3877)
= 728.74
W18 = DD x DL x Ŵ18
= 0.5 x 0.85 x 728.74
W18pertahun = W18 x 365
= 728.74 x 365
64
= 113044.15
d. Perhitungan nilai perkembangan lalu lintas g
LHR 2016 = 1534 smp/jam
LHR 2017 = 1690 mp/jam
LHRn = LHR x (1+g)n
1690 = 1534 x (1+g)1
1,1017 = (1+g)1
g = 0.1017
e. Perhitungan nilai perkembangan lalu lintas kumulatif g
Nilai g = Jumlah nilai g yang diketahui/n
= (10.1 + 17.7)/2
= 13.5
f. Menghitung beban gandar selama umur rencana
W18 = W18 pertahun x (1+𝑔)𝑛−1
𝑔
= 113044.15 x (1+0.135)20−1
0,135
= 113044.15 x 46,945
= 52251507.08
g. Menghitung Modulus Resilen
MR = 1500 x CBR
= 1500 x 4.95
= 7425 psi
h. Menentukan Nilai Tingkat Reliabilitas
R = 90 (dari Tabel 2.5. Klasifikasi Jalan Kolektor, Antar Kota)
i. Menentukan nilai Deviasi Standar (So) yaitu sebesar 0.40, rentang nilai
So adalah 0.40 – 0.50
j. Indeks Permukaan (IP)
IPT = 2.0
IP0 = 3.9 – 3.5
65
ΔPSI = IP0 – Ipt
ΔPSI = 3.8 – 2.0 = 1.80
k. Menentukan nilai ITP dengan memplotkan setiap data yang ada ke dalam
grafik Nomogram tebal perkerasan lentur.
MR = 7425 psi
So = 0.40
R = 90
W18 = 52251507.08
ΔPSI = 1.80
Sehingga dapat diperoleh nilai ITP20 = 4.8 inch = 13 cm
4. Perhitungan Perbaikan Rigid Pavement
a. Menghitung Jumlah Sumbu Kendaraan Niaga
JSKN = 365 x JSKNH x R x C
R = (1+𝑖)𝑈𝑅−1
𝑖
R = (1+0,135)20−1
0,135 = 46.945
JSKN = 365 x JSKNH x R x C
= 365 x 3120 x 46.945 x 0.50
= 25976028
b. Perhitungan Jumlah Sumbu Berdasarkan Jenis Kendaraanya
Jumlah sumbu kendaraan = jumlah kendaraan x jumlah sumbu
Perkendaraan
Jumlah sumbu kendaraan = Bus (321) x 2
= 642
c. Perhitungan Repetisi Sumbu Rencana
Repetisi yang terjadi = Proporsi beban x Proporsi Sumbu x Lalu
Lintas rencana
Repetisi STRT 6 ton = 0.12 x 0.66 x 25976028
= 2057301.42
66
Repetisi STRG 8 ton = 0.91 x 0.25 x 25976028
= 59095462.37
d. Analisa Fatik dan Erosi Tebal Pelat 18 mm
Gambar 3.5 Analisa Fatik Gambar 3.6 Analisa Erosi
e. Perhitungan Tulangan
- Tulangan Memanjang
As =
𝜇.𝐿.𝑀.𝑔.ℎ
2.𝑓𝑠
As = 1,3 𝑥 10 𝑥 2400 𝑥 9,81 𝑥 0,180
2 𝑥 240 = 143, 47 mm2 / m’
As min = 0,1 % x 180 x 1000 = 180 mm2 / m’ > As perlu
Maka digunakan tulangan diameter 10 mm, jarak 25 cm
- Tulangan Melintang
67
As =
𝜇.𝐿.𝑀.𝑔.ℎ
2.𝑓𝑠
As = 1,3 𝑥 10,5 𝑥 2400 𝑥 9,81 𝑥 0,180
2 𝑥 240 = 100, 51 mm2 / m’
As min = 0,1 % x 150 x 1000 = 180 mm2 / m’ > As perlu
Maka digunakan tulangan diameter 10 mm, jarak 25 cm
- Sambungan Ruji
Dengan tebal plat 18 mm maka digunakan tulangan dengan diameter
Ø28 – 300 mm panjang 450 mm
- Sambungan tie bar
Digunakan Ø16 – 750 mm dengan panjang 700 mm
5. Perhitungan Rencana Anggaran Biaya
a. Perhitungan Rencana Anggaran Biaya Perbaikan Standar
RAB perbaikan = Volume x Harga Satuan
(P2) Pengaspalan = 9.99 m3 x Rp. 2.484.941.02
= Rp. 24.824.560.79
(P3) Penutupan Retak = 4.24 m3 x Rp. 2.484.941.02
= Rp. 10.536.149.92
Total RAB = Jumlah Harga Keseluruhan Perbaikan
= Rp. 2.484.941.02 + Rp. 10.536.149.92 +
Rp. 2.087.350.46 + Rp. 10.536.149.92 +
Rp. 8.573.046.52
= Rp. 55.557.725.71
b. Perhitungan Rencana Anggaran Biaya Overlay
RAB = Volume x Harga Satuan
RAB 8 cm = 10914 ton x Rp.978.161.66
= Rp. 10.675.656.384.09
RAB 5 cm = 8185 ton x Rp.979.962.66
= Rp. 8.020.994.336.17
68
Total RAB = RAB 8 cm + RAB 5 cm
= Rp. 10.675.656.384.09 + Rp.8.020.994.336.17
= Rp. 18.696.650.720.25
c. Perhitungan Rencana Anggaran Biara Rigid Pavement
RAB 18 cm = Volume x Harga Satuan
= 10440 m3 x 2.267.210.26
= Rp. 23.669.675.153.40
6. Perhitungan Pemilihan Perbaikan
Perbaikan = Pelaksanaan + Biaya + Pemeliharaan +
Keamanan dan Kenyamanan
Perbaikan Overlay = 16 + 3 + 8 + 6
= 33
Perbaikan Rigid Pavement = 11 + 1 + 8 + 2
= 22
3.4 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data pada umumnya dilakukan setelah proses pengumpulan data
telah dilakukan. Namun ada beberapa kasus kejadian dimana teknik analisis data bisa
dilakukan sejak awal contohnya saja penelitian kualitatif. Teknik analisis data dapat
dilihat pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1 Teknik Analisa Data
No Bahasan Metode Tujuan Langkah
1. Klasifikasi
Kerusakan
pada
Perkerasan
Jalan
PCI Menentukan jenis
kerusakan yang
terjadi
Membagi segementasi
jalan
Memplotkan peta
kerusakan jalan
Menentukan jenis
kerusakan dan
dimensinya
2. Teknik
Perbaikan
Jalan
Bina Marga
Perencanaan Tebal
Perkerasan Lentur 2002
Menghitung tebal
Overlay
Menghitung LHR
Menentukan koefisien
relatif (a)
Menghitung nilai
ITPada
69
Tabel Lanjutan No Bahasan Metode Tujuan Langkah
Menghitung angka
ekivalen (E)
Menghitung beban
gandar standar rencana
selama UR
Menghitung modulus
resilien (MR)
Menentukan tingkat
reliabilitas
Menentukan nilai
deviasi standar (So)
Menentukan IPT dan
IP0
Menentukan ITPperlu
Mencari tebal Overlay
Perencanaan Perkerasan
Jalan Beton Semen
2003
Menghitung tebal
pelat beton semen
Menghitung jumlah
sumbu
Menentukan R
Menghitung JSKN dan
JSKN rencana
Menghitung repetisi
sumbu rencana
Menentukan faktor
keamananan beban FKB
Menentukan CBR
efektif
Menghitung biaya total
penangan (perbaikan
CTRB + lapisan atas)
Menghitung fatik dan
erosi
Menghitung tebal pelat
Menentukan tulangan
3. Biaya
Perbaikan
Analisa Biaya Harga
Satuan Pekerjaan
Bidang Bina Marga
2013
Menentukan biaya
total penanganan
jalan
Menghitung harga
satuan
Menghitung biaya
perbaikan Standar
Menghitung biaya
overlay
Menghitung biaya
rigid pavement
4. Pemilihatn
perbaikan
Pemberian nilai dari
aspek pertimbangan
Menentukan
perbaikan yang tepat Menentukan jenis
pertimbangan
Pemberian nilai pada
setiap pertimbangan