bab iii metode penciptaan karya...4. menetapkan tujuan 2 hari menentukan tujuan sebuah program...

19
28 BAB III METODE PENCIPTAAN KARYA Dalam membuat sebuah perancangan program siaran, tentunya harus ada dukungan hasil survey di objek lapangan yang dituju. Tentunya agar rancangan yang dibuat dapat mengatasi masalah yang muncul di lapangan. Adanya ide atau konsep dalam merancang suatu program siaran pun sangat diperlukan. Memang sepertinya mudah, namun mengolah suatu ide atau konsep menjadi sebuah program yang menarik bukanlah pekerjaan yang mudah. Perlu beberapa waktu untuk menentukan sebuah ide atau konsep yang sesuai dengan hasil survey lapangan. Tujuannya agar program siaran yang dibuat tepat untuk sasaran yang dituju serta menyesuaikan kebutuhannya. Terkadang banyak kendala yang dihadapi, namun tetap harus berjalan sampai ide atau konsep itu bisa tertuang dari fikiran menjadi sebuah program acara. Setelah itu baru melanjutkan untuk membuat sebuah program acara. Tetapi hal yang perlu dilakukan, penulis harus menuangkan ide atau konsep yang ada dalam fikiran dalam sebuah proposal. Proposal wajib dibuat, agar apa yang ingin dirancang bisa terlihat jelas dan mempermudah cara kita untuk memproduksi sebuah program siaran. Bukan hanya itu saja, adanya perencanaan pun sangat diperlukan untuk melancarkan rancangan program siaran terlaksana dengan baik. Tentunya memerlukan suatu pengelolaan waktu agar pengelolaan rancangan program acara berjalan secara sistematis dan tepat waktu. Tabel 3.1 Time Table Tahapan Produksi Program Siaran Radio No Kegiatan Waktu Target Proses produksi Perencanaan

Upload: others

Post on 30-Jan-2021

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 28

    BAB III

    METODE PENCIPTAAN KARYA

    Dalam membuat sebuah perancangan program siaran, tentunya harus ada

    dukungan hasil survey di objek lapangan yang dituju. Tentunya agar rancangan yang

    dibuat dapat mengatasi masalah yang muncul di lapangan. Adanya ide atau konsep

    dalam merancang suatu program siaran pun sangat diperlukan. Memang sepertinya

    mudah, namun mengolah suatu ide atau konsep menjadi sebuah program yang

    menarik bukanlah pekerjaan yang mudah. Perlu beberapa waktu untuk menentukan

    sebuah ide atau konsep yang sesuai dengan hasil survey lapangan. Tujuannya agar

    program siaran yang dibuat tepat untuk sasaran yang dituju serta menyesuaikan

    kebutuhannya. Terkadang banyak kendala yang dihadapi, namun tetap harus berjalan

    sampai ide atau konsep itu bisa tertuang dari fikiran menjadi sebuah program acara.

    Setelah itu baru melanjutkan untuk membuat sebuah program acara. Tetapi hal yang

    perlu dilakukan, penulis harus menuangkan ide atau konsep yang ada dalam fikiran

    dalam sebuah proposal. Proposal wajib dibuat, agar apa yang ingin dirancang bisa

    terlihat jelas dan mempermudah cara kita untuk memproduksi sebuah program siaran.

    Bukan hanya itu saja, adanya perencanaan pun sangat diperlukan untuk melancarkan

    rancangan program siaran terlaksana dengan baik. Tentunya memerlukan suatu

    pengelolaan waktu agar pengelolaan rancangan program acara berjalan secara

    sistematis dan tepat waktu.

    Tabel 3.1

    Time Table

    Tahapan Produksi Program Siaran Radio

    No Kegiatan Waktu Target

    Proses produksi

    Perencanaan

  • 29

    1. Mengamati :

    peristiwa dan ide

    2 minggu Mewawancarai

    narasumber

    yang terkait

    2. Memilih angle 1 minggu Menentukan

    angle yang

    tepat untuk

    diangkat

    sebagai topic

    program acara

    3. Merumuskan topic 2 hari Menentukan isi

    konten atau

    konsep acara

    yang akan

    diangkat

    4. Menetapkan tujuan 2 hari Menentukan

    tujuan sebuah

    program acara,

    agar pesan

    dapat

    tersampaikan

    ke audiens

    5. Mendesin produksi :

    seleksi

    1 minggu Membuat

    gambaran

    program acara

    yang akan

    diproduksi

    6. Narasumber, data &

    info untuk naskah,

    gambaran ambience,

    target durasi

    1 minggu Pemilihan

    narasumber,

    pengumpulan

    data dan

    memantapkan

    rancangan

    design

    produksi

    Proses produksi

    Menghimpun bahan

  • 30

    7. Melakukan

    wawancara:

    mendapatkan data,

    suara wawancara

    (insert)

    1 minggu Mendapatkan

    data yang

    sesuai dengan

    rancangan

    design

    produski

    8. Merekam ambience:

    merekam suasana,

    backsound

    1 minggu Mendapatkan

    rekaman

    backsound

    yang bisa

    mendukung isi

    konsep acara

    9. Data literature: data

    pendukung

    3 hari Mendapatkan

    data tambahan

    Proses produksi

    Pra produksi

    10. Menyusun skenario:

    kerangka naskah

    1 minggu Menghasilkan

    sebuah naskah

    yang akan

    dipakai oleh

    penyiar

    11. Menyunting hasil

    wawancara: memilih

    insert, sebagai bahan

    data

    1 minggu Mendapatkan

    hasil

    wawancara

    yang akan

    memperkuat isi

    dari naskah

    12. Menyunting

    ambience: bersyarat

    informasi, layak

    backsound

    1 minggu Menghasilkan

    backsound

    yang dapat

    menyesuaikan

    isi konten

    program acara

    13. Menulis naskah 3 hari Menghasilkan

    naskah yang

    sudah jadi,

    baik, benar dan

  • 31

    sesuai konsep

    program acara

    Proses produksi

    Produksi

    14. Merekam narasi:

    narrator melatih

    membaca

    1 minggu Menghasilkan

    rekaman yang

    baik, benar dan

    sesuai dengan

    standard

    penyiaran

    15. Merekam narrator,

    pekerjaan ini

    dikerjakan dengan

    komputer memakai

    software khusus yaitu

    Adobe Audition cs 5.5

    (terbaru)

    1 minggu Menghasilkan

    rekaman yang

    baik, benar dan

    sesuai dengan

    standard

    penyiaran

    16. Melakukan mixing:

    rekaman narrator,

    narasumber berupa

    insert, rekaman

    ambience

    1 minggu Menghasilkan

    rekaman yang baik,

    benar dan sesuai

    dengan standard

    penyiaran

    17. Mendengarkan

    produksi utuh:

    kesesuaian scenario,

    kualitas radio

    1 minggu Menghasilkan

    rekaman secara

    utuh, sesuai

    scenario dan

    standard

    penyiaran

    Proses produksi

    Pasca produksi

    18. Proses editing hasil

    rekaman (memotong-

    motong hasil rekaman,

    memasukkan sound effect

    dan backsound sebagai

    pelengkap program siaran

    1 minggu Menghasilkan

    sebuah program

    siaran yang sesuai

    dengan konsep dan

    tema siaran

  • 32

    tersebut).

    19. Proses finishing dengan

    menghilangkan noise

    (gangguan) dan

    melakukan mixdown hasil

    editing yang sudah diedit

    2 hari Mendapatkan hasil

    akhir yaitu sebuah

    program siaran

    anak-anak yang

    sesuai dengan

    standard penyiaran

    20. Analisis hasil produksi

    program siaran radio

    dengan cara

    menyesuaikan dengan

    rancangan yang sudah

    direncanakan

    2 hari Selesai dengan

    waktu yang sudah

    direncanakan

    21. Mendengarkan hasil

    produksi program radio

    kepada pendengar yaitu

    anak-anak

    2 hari Mendapatkan

    respon dan

    tanggapan dari

    anak-anak

    22. Penulisan laporan 2 minggu Menghasilkan

    laporan hasil kerja

    yang telah

    direncanakan dan

    maksimal.

    3.1 Perancangan Program Siaran

    Melihat fenomena sosial yang muncul pada beberapa radio di Kab. Tegal,

    salah satunya adalah kurangnya perhatian program siaran untuk anak-anak.

    Padahal dari pihak radio menginginkan program siarannya sesuai target, namun

    pelaksanaan dalam produksi program siaran tidak memenuhi kebutuhan anak-

    anak. Berkaca dari masalah yang muncul, membuat penulis melakukan rancangan

    program siaran radio dengan segmentasi anak-anak. Pemilihan rentan usia untuk

    anak-anak adalah 6 hingga 12 tahun. Setara anak-anak yang masih duduk

    dibangku sekolah dasar. Alasan penulis menentukan batasan untuk usia anak-anak

  • 33

    sebagai target sasaran, karena dengan umur tersebut anak-anak sudah bisa belajar

    untuk mendengarkan, memperhatikan, bisa dibimbing baik oleh orang dewasa

    dan mampu menerima hal baru dalam lingkungannya. Namun jika anak-anak lain

    yang usia kurang atau lebih dari yang ditentukan akan mendengarkan program

    siaran tersebut, itu tidak menutup kemungkinan untuk bergabung.

    Dalam program siaran radio ini, penulis sangat mengutamakan isi konten

    acaranya berunsurkan pendidikan (educative), memberikan informasi

    (informative) dan tentunya tetap ada sisi hiburannya, agar dapat menarik minat

    anak-anak untuk mendengarkan. Dalam pengemasannya dibuat sebaik mungkin,

    supaya anak-anak tidak bosan. Penulis mencoba menawarkan sebuah program

    siaran anak-anak yang diberi nama “Enyong Bocah Tegal”. Konsep yang dibuat

    yaitu memutarkan lagu anak-anak, talk show dengan mendatangkan

    narasumbernya langsung di meja siaran, pemutaran file rekaman cerita anak-anak

    daerah Kab. Tegal mengenai kehidupan/prestasi/dll dan adanya kuis interaktif.

    Tujuannya untuk mempersuasif anak-anak lebih semangat lagi mendengarkan

    radio. Pemilihan 3 kata oleh penulis untuk menentukan judul program acaranya,

    mempunyai arti tersendiri. “Enyong” merupakan kata yang berasal dari bahasa

    tegalan atau yang biasa dikenal dengan bahasa ngapak, dalam Kamus Besar

    Bahasa Indonesia berarti “Saya, aku”. Untuk kata “bocah” itu sendiri merupakan

    sebuah sebutan untuk anak-anak yang dianggap masih kecil, sedangkan kata

    terakhir yaitu “Tegal” merupakan sebuah kota kecil yang terdapat di provinsi

    Jawa Tengah. Pemilihan tempat penelitian penulis di daerah Kab. Tegal, sehingga

    menyesuaikan objek yang dituju. Jadi arti judul dari “Enyong Bocah Tegal”

    adalah suatu program siaran radio yang sangat menginspirasi anak-anak, dapat

    memberikan contoh kepada anak-anak Tegal sebagai pendengar, bahwa anak-

    anak itu yang berprestasi, berani berbicara, pandai dalam bersikap, dan dapat

    mendapatkan informasi yang tidak mereka dapat dari sekolah maupun lingkungan

    sekitarnya.

  • 34

    Kebutuhan dalam membuat produksi program siaran radio, dengan

    mempertimbangkan data-data yang sudah didapat. Data yang dimaksud berupa

    data dari narasumber maupun data teoritis, karena menyangkut pembuatan konsep

    acara bisa tersampaikan ke pendengar. Diperlukan penyusuanan elemen program

    siaran radio atau konsep acara radio menjadi kekuatan tersendiri bagi stasiun

    radio. Tujuannya agar program siaran yang radio suguhkan, dianggap berkualitas

    dan layak untuk dinikmati oleh pendengar. Program siaran radio yang tersusun

    dengan konsep acara sebagai berikut:

    a. Deskripsi Program Siaran Radio Anak-anak “Enyong Bocah Tegal)

    Nama yang dipilih untuk program siaran anak adalah Enyong Bocah

    Tegal. Nama ini dipilih oleh penulis, karena menyesuaikan bahasa

    kebudayaan Kab. Tegal dan kalimat yang digunakan memang tidak asing lagi

    didengar oleh anak-anak yang menetap di Kab. Tegal. Enyong mempunyai

    arti dalam Bahasa Indonesia yaitu ”saya”. Yang artinya sesuatu hal yang

    merumpamakan kepemilikan milik dirinya sendiri. Bocah berarti ”anak”.

    Program siaran radio lebih tersegmentasi ke anak-anak. Kata itu dipilih,

    karena setiap anak-anak bahkan orang tua di Kab. Tegal memanggil teman

    atau anaknya dengan sebutan bocah. Sedangkan Tegal, sebagai kata

    pelengkap nama program siaran di Radio yang berada di daerah tersebut.

    Bentuk pengemasan konten acaranya, penulis mencontohkan seorang anak

    yang memberanikan dirinya untuk sharing mengenai kehidupan pribadinya. Ia

    mau memberitahukan seputar kesibukannya sebagai anak-anak. Contohnya

    kesukaan bermainnya, prestasi yang didapat dan sebagainya. Memberikan

    pengetahuan bahwa anak-anak Tegal itu dikenal dengan keberaniannya.

    Sharing anak-anak ini, berbentuk taping atau rekaman suara narasumber yang

    dipilih. Akan diputar diawal acara sebagai pembuka program siaran. Setelah

    itu, narasumber didatangkan di saat on air. Bertujuan agar anak-anak yang

    mendengar bisa terpersuasif dan ikutserta dalam program siarannya. Anak-

  • 35

    anak yang mendengarkan dapat bergabung melalui telephone, dalam

    percakapan saat talkshow.

    Isi konten program siaran, anak-anak diajak untuk berpartisipasi seperti

    telephone interaktif dan sms (short message sent) untuk sharing kegiatan

    sehari-hari/pengalaman, mengenai bakat minatnya, dan lain sebagainya.

    Tentunya dengan diiringi lagu anak-anak dari tradisional maupun pop.

    Dalam proses pembuatan rancangan program siaran radio untuk anak-

    anak, perlu adanya strategi dalam perencanaannya. Peran penting dalam

    pemilihan penyiar untuk memandu program siaran radio untuk anak-anak

    ”Enyong Bocah Tegal”, harus menyesuaikan karakter seorang anak. Penyiar

    harus bisa merangkul anak-anak dengan gaya berbicara yang centil, semangat,

    ceria dan menggunakan bahasa anak-anak. Bukan hanya itu saja, naskah pun

    menjadi hal yang sangat penting bagi penyiar. Melalui naskah, penyiar

    mendapatkan gambaran mengenai isi konten program acaranya, sehingga

    dapat memandu dengan baik.

    Adanya jingle dalam pembuatan perancangan program siaran radio untuk

    anak-anak pun sangat dibutuhkan. Ketika seorang penyiar mulai

    mengudarakan program acaranya, jingle hadir menjadi pembatas atau jeda

    ketika pergantian segment serta iklan. Dalam pembuatan jingle pun harus

    menyesuaikan ciri dari program acara.

    Musik pun mempunyai peran yang sangat penting, untuk perancangan

    program siaran radio. Pemilihan target pendengar adalah anak-anak, musik

    yang diputar pun menyesuaikan usianya. Penulis menentukan usia target

    pendengar yaitu 6 hingga 12 tahun. Di usia tersebut, anak-anak sudah mampu

    berkomunikasi dengan baik, mau menerima informasi dari luar dan proses

    pengakuan diri terhadap lingkungan sudah ia pelajari dengan sendirinya.

  • 36

    Dari perancanganan program siaran radio, sangat diperlukan promosi.

    Instansi yang terkait dapat saling bekerjasama untuk memperkenalkan radio,

    khususnya kepada anak-anak. Radio bisa menjadi teman pelengkap, dengan

    menyuguhkan informasi yang tidak ia dapat dari rumah maupun sekolah.

    b. Visi

    Latar belakang dirancangnya program siaran radio untuk anak-anak ini,

    dilihat dari fenomena sosial yang terdapat di Kab. Tegal. Program siaran

    anak-anak dibeberapa radio yang masih aktif mengudara, menganggap kurang

    menjual untuk diudarakan. Jika ada radio yang masih mengudarakan program

    siaran anak-anak, menginginkan bisa sesuai dengan target sasaran

    pendengarnya. Namun dalam proses pengemasannya, dinilai masih kurang

    memperhatikan isi konten acar yang dibutuhkan anak-anak. Program siaran

    dianggap monoton, sehingga target sasaran tidak sesuai yang diharapkan.

    c. Misi

    Adanya program siaran radio untuk anak-anak yaitu Enyong Bocah Tegal,

    diharapkan bisa menyesuaikan kebutuhan informasi anak-anak usia 6 hingga

    12 tahun di Kab. Tegal.

    d. Target Audience

    Dalam merancang sebuah program siaran radio untuk anak-anak, harus

    memilih target audience. Tujuannya untuk mempermudah si perancang

    menyesuaikan isi konten acaranya sesuai dengan target pendengar. Pemilihan

    target pedengar program siaran radio untuk anak-anak Enyong Bocah tegal,

    yaitu 6 hingga 12 tahun.

    e. Target Iklan

  • 37

    Jikalau program siaran ini dapat mengudara terus di radio Kab. Tegal,

    diharapkan untuk target iklannya menyesuaikan program siaran yang sedang

    disiarkan. Misalnya, program siaran radio untuk anak-anak yaitu Enyong

    Bocah Tegal, target iklannya seperti ILM (Iklan Layanan Masyarakat) khusus

    untuk anak-anak. Dinas Pendidikan yang menyampaikan informasi seputar

    pendidikan, dan lain sebagainya.

    f. Budget

    Untuk budget sendiri, menyesuaikan kebutuhan produksi program siaran

    yang sudah dirancang.

    g. SDM/type of announcer

    Penyiar yang bisa membuat suasana program siaran anak-anak melekat

    dihatinya. Tipe penyiar yang humoris, periang dan mampu menyesuaikan

    bahasa anak-anak pada umumnya.

    h. Jenis lagu

    Jenis lagunya, seperti lagu pop, lagu daerah maupun nasional. Lagu

    menyesuaikan usia target sasaran pendengarnya. Contohnya Balonku, Desaku

    dan Indonesia Raya.

    i. Materi siaran

    Bentuk pengemasan konten acaranya, penulis mencontohkan seorang anak

    yang memberanikan dirinya untuk sharing mengenai kehidupan pribadinya. Ia

    mau memberitahukan seputar kesibukannya sebagai anak-anak. Contohnya

    kesukaan bermainnya, prestasi yang didapat dan sebagainya. Memberikan

    pengetahuan bahwa anak-anak Tegal itu dikenal dengan keberaniannya.

    Sharing anak-anak ini, berbentuk taping atau rekaman suara narasumber yang

    dipilih. Pemutaran taping diawal acara sebagai pembuka program siaran.

  • 38

    Setelah itu, narasumber didatangkan di saat on air. Pada segment kedua,

    bertujuan agar anak-anak yang mendengar bisa terpersuasif dan ikutserta

    dalam program siarannya.

    Isi konten program siaran, anak-anak diajak untuk berpartisipasi seperti

    telphone interaktif dan sms untuk sharing kegiatan sehari-hari/pengalaman,

    mengenai bakat minatnya, dan lain sebagainya. Tentunya dengan diiringi lagu

    anak-anak dari tradisional maupun pop.

    j. Gaya siaran (air personality)

    Penyiar bisa membawakan program siaran dengan gaya siaran yang

    humoris, semangat, periang dan menghibur.

    k. Format O’clock atau rundown program

    Pengalokasian waktu agar lebih teratur sebelum seorang penyiaran

    bersiaran. Adanya rundown program siaran sangat penting dimiliki seorang

    penyiar, tujuannya agar informasi yang suguhkan bisa tersampaikan sesuai isi

    konten atau konsep acara.

    Format clock adalah pola atau pedoman terhadap isi acara berbentuk

    diagram yang tediri dari unsur-unsur isi atau item materi siaran. dalam format

    clock terdapat stasion call, keterangan durasi, ucapan penyiar, jumlah lagu,

    jumlah iklan, bentuk-bentuk insert serta keterangan lainnya sebagai panduan

    operasionalisasi siaran bagi penyiar, produser juga operator siar.

    Dalam penataan konsep acara, penulis sebaiknya menyusun dengan

    elemen pendukung acara seperti rangkaian kata, musik, iklan, gaya siaran dan

    penjadwalan acara sesuai dengan segmen waktu yang telah ditentukan. Oleh

    karena itu, setiap jam sebaiknya disusun secara rapid an baik. Agar apa yang

  • 39

    direncanakan bisa terlaksana sesuai harapan. Adanya format clocking akan

    sangat membantu saat dilakukannya penyusunan konsep acara.

    GAMBAR 2

    Format Clock

    Program Siaran Anak-anak “Enyong Bocah Tegal”

    Tabel 3.2

    Musik 1

    Smash (SFx)

    Seg. 1 + Opening

    Typing

    Musik 2

    Smash (SFx)

    Seg. 2

    Musik 3

    Smash (SFx)

    Seg. 3

    Musik 4

    Smash (SFx)

    Seg.4 + Clossing

    Musik 5

  • 40

    Time Table Program Siaran Radio “Enyong Bocah Tegal

    Durasi 40 menit 40 detik

    No. Waktu Acara Keterangan

    1. 08.00’00 – 08.00’15 Smash (SFx) 15 Detik

    2. 08.00’15 – 08.03’15 Musik 1 3 Menit

    3. 08.03’15 – 08.08’15 Opening Program

    Acara

    5 Menit

    4. 08.08’15 – 08.23’15 Segment 1: Pemutaran

    file rekaman

    10 Menit

    5. 08.23’15 – 08.24’30 Smash (SFx) 15 Detik

    6. 08.24’30 – 08.34’30 Segment 2 10 Menit

    7. 08.34’30 – 08.37’30 Musik 3 3 Menit

    8. 08.37’30 – 08.37’45 Smash (SFx) 15 Detik

    9. 08.37’45 – 08.42’45 Segment 3 5 Menit

    10. 08.42’45 – 08.45’45 Musik 4 3 Menit

    11. 08.45’45 – 08.46’00 Smash (SFx) 15 Detik

    12. 08.46’00 – 08.56’00 Segment 4 + Clossing 10 Menit

    13. 08.56’00 – 08.59’00 Musik 5 3 Menit

    3.2 Tujuan Produksi Program Siaran

  • 41

    Tujuan dilakukannya produksi program siaran anak-anak ini yaitu agar

    dapat memberikan informasi yang bersifat baik, informatif, edukatif serta

    menghibur untuk anak-anak yang ada di Tegal. Untuk memperkenalkan radio

    sejak dini dan memberikan inspirasi bagi pihak radio lainnya agar lebih

    bersemangat lagi memproduksi program siaran untuk anak-anak. Dalam proses

    pengemasan isi konten acaranya, harus menyesuaikan kebutuhan anak-anak.

    3.3 Pendekatan Produksi Program Siaran

    Pendekatan memang sangat diperlukan dalam pembuatan program siaran,

    khususnya anak-anak. Penulis harus bisa mendapatkan informasi, porsi yang

    dibutuhkan menyesuaikan anak-anak. Baik dari karakter, gaya bahasa bahkan cara

    berfikirnya. Sehingga cara yang tepat untuk melakukan pendekatan sebelum

    merancang suatu program siaran, adalah mencari informasi dari berbagai pihak

    yang tersangkut. Informasi yang diperoleh akan menjadi dasar dalam proses

    perancangan program siaran, sehingga dapat tercipta program siaran yang

    menarik dan edukatif untuk anak-anak. Oleh karena itu, penulis perlu mencari

    infromasi yang diperoleh dari Radio yang berada di Kab, Tegal, pendengar yaitu

    anak-anak, dan juga narasumber yang terkait seperti instansi pendidikan dan

    pemuka seni di Kab. Tegal.

    3.3.1 Teknik Pengambilan Data

    1. Wawancara

    Dalam KBBI wawancara mempunyai pengertian, yaitu proses

    Tanya jawab dengan seseorang yang diperlukan, untuk dimintai

    keterangan atau pendapatnya mengenai suatu hal. Jadi, sebenarnya

    wawancara adalah upaya yang dilakukan seseorang atau pendapat

    mengenai sesuatu hal yang diperlukannya untuk sebuah tujuan

    tertentu, dari seseorang atau pihak lain dengan cara tanya jawab.

  • 42

    Teknik wawancara yang dilakukan oleh penulis, untuk

    melengkapi datanya adalah dengan mewawancarai seseorang yang

    diwawancarai dengan tidak terstruktur. Jadi, hanya memuat garis besar

    yang akan ditanyakan kepada seseorang yang diwawancarai, sehingga

    sangat diperlukannya kreatifitas dalam membangun pertanyaan.

    2. Observasi

    Observasi atau pengamatan adalah salah satu metode dalam

    pengumpulan data saat membuat sebua karya tulis ilmiah. Nawawi dan

    matini mengungkapkan bahwa observasi adalah pengamatan

    sistematik atas unsur-unsur yang muncul dalam suatu gejaladalam

    suatu objek penelitian.

    Sedangkan pengertian dari metode observasi adalah metode

    pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan dan

    pencacatan sistematis terhadap kenyataan-kenyataan yang akan

    diselidiki.

    3.3.2 Sumber Informasi dari Radio

    Sumber informasi yang di dapat oleh penulis dari hasil

    wawancara dengan pihak Radio yang masih aktif mengudara di Kab.

    Tegal. Adapun radio yang masih mengudarakan program siaran anak-

    anak. Penulis melakukan wawancara dengan Direktur Utama, Kepala

    Bidang Divisi Programming dan Penyiar program siaran anak-anak.

    Dari hasil wawancara, penulis memperoleh data dan dikumpulkan

    untuk diolah. Penulis juga menanyakan perihal program siaran anak-

    anak yang sudah dibuat, mengenai respon pedengar dan pengemasan

    acara sebelumnya. Di dapat beberapa kendala, penulis akhirnya

  • 43

    menanyakan pendapat mereka tentang rancangan program yang akan

    diajukan.

    Radio yang masih aktif mengudarakan program siaran anak-

    anak adalah Radio Slawi FM dan Radio Darussalam FM. Dari kedua

    program siaran anak-anak yang disuguhkan kedua radio tersebut, tidak

    jauh berbeda isi atau konsep acaranya. Bentuk pengemesaanya

    disuguhkan secara live dengan seorang penyiar dewasa yang

    membawakan program siaran tersebut. Untuk Radio Darussalam FM

    mempunyai sebuah program siaran anak-anak yang bernama Dunia

    Anak Pintar. Mengudara setiap hari Minggu Pukul 08.00-10.00 WIB.

    target sasaran pendengarnya ditujujan ke anak-anak yang masih duduk

    dibangku Sekolah Dasar. Isi atau konsep pengemasan program

    siarannya yaitu talkshow. Untuk pembahas topik berbeda setiap

    minggunya, adanya interaktif berupa sms atau telephone bagi anak-

    anak yang ingin bergabung, penyiar menceritakan dongeng dan adanya

    kuis. Penulis juga memperoleh fakta bahwa anak-anak sangat antusias

    bergabung dengan sms atau telephone. Anak-anak bisa request lagu

    ataupun salam-salam untuk teman sebayanya, pada saat program

    siaran sedang On Air.

    Sedangkan untuk Radio Slawi FM, acaranya berbentuk live

    juga. Dimana program acaranya bersegmentasi anak-anak masih

    duduk di bangku TK (Taman Kanak-kanak). Anak-anak TK tersebut

    akan diajak menyanyi, membaca puisi, membaca serta berdoa. Adanya

    interaktif juga dengan membuka termin sms atau telephone, bisa

    request lagu, request dongeng yang akan diceritakan dan salam-salam

    kepada teman sebayanya. Di 15 menit pada saat akhir acara, penyiar

    memutarkan dongeng berupa rekaman yang bekerjasama dengan

    Radio Edukasi Yogyakarta.

  • 44

    3.3.3 Riset Audiens

    Adanya riset kepada pendengar sangatlah penting bagi seorang

    perancanga suatu program acara di radio. Dari riset audiens, mendapatkan

    informasi seberapa banyak pendengar dan siapa yang mendengarkan

    program-program yang disiarkan oleh stasiun radio tersebut. Riset pendengar

    meliputi pengumpulan data, siapa sasaran sebuah program, apakah mereka

    mendengarkan atau tidak, manfaat untuk pengelolaan radio agar mengetahui

    penjadwalan program yang tepat. Tujuannya agar perancang program tidak

    keliru saat menempatkan jadwal waktu suatu propgram siaran.

    Penulis melakukan riset terhadap audiens, untuk mengetahui apa

    kebutuhan pendengar khususnya anak-anak. hal yang disukai dan diinginkan

    oleh anak-anak, agar bisa menyesuaikan kebutuhan informasi mereka. Riset

    yang dilakukan penulis ini, bertujuan untuk menentukan format acara yang

    cocok sehingga berdampak bagi pendengar. Riset ini dilakukan pada anak-

    anak TK dan SD yang berada Kab. Tegal. Penulis menyebar kuisioner ke

    beberapa anak yang dipilih sampelnya yaitu 2 TK dan SD yang berada di

    tengah Kota dan Desa. Penulis berhasil meneliti TK Dharma Bhakti, TK

    Tunas Harapan Nusa,SD N Slawi kulon 03 A B C dan SD N Dukuh Wringin

    01. Hasil yang diperoleh bisa mempertimbangkan hasilnya, bahwa anak-anak

    di Kota dan Desa terdapat perbedaan tidak dalam mengenal dan mendengar

    radio. Dari hasil penelitian tersebut, bisa ditarik kesimpulan untuk anak-anak

    yang masih berada dibangku TK memang mengenal radio, hanya saja tidak

    secara detail. Untuk mendengarkan, anak-anak TK yang berada di Desa

    mempunyai respon yang bagus, bahkan mereka mengetahui adanya program

    siaran radio anak-anak. sedangkan untuk anak-anak yang masih duduk

    dibangku Sekolah Dasar, penulis membatasi kelasnya yaitu 1, 2 dan 3. Dari

    ketiga kelas tersebut, anak-anak SD yang berada dikelas 3 dianggap mampu

    mengenal radio secara detail, sering mendengar dan mengetahui adanya

  • 45

    program siaran anak-anak. hasilnya sama, baik SD yang berada di Desa

    maupun SD.

    Bukan hanya itu saja, penulis menyisipkan pesan di akhir pertanyaan

    kepada radio yang ada di Kab. Tegal. Mayoritas jawaban dari anak-anak,

    mereka masih membutuhkan adanya radio di lingkungannya, sekiranya bisa

    memberikan informasi yang mereka tidak dapatkan dari sekolah maupun

    rumah, bisa mengajak mereka untuk sharing bersama dan dapat mengetahui

    wawasan baru yang edukatif serta menghibur. Penulis dapat mengetahui apa

    saja yang dibutuhkan oleh anak-anak. Dari hasil penelitian tersebut, bisa

    dijadikan patokan untuk pembuatan format program siaran anak-anak yatiu

    “Enyong Bocah Tegal”.

    3.4 Proses Pembuatan Naskah

    Proses ini merupakan lanjutan dari wawancara data. Semua data

    wawancara yang di butuhkan dirasa sudah lengkap, kemudian masuk pada

    pembuatan naskah. Naskah yang dibuat tidak semuanya di tulis (hanya inti pokok

    persoalan saja), karena dalam siaran radio penyiar akan banyak memberikan

    improvisasi dalam membahas program ”Enyong Bocah Tegal”.

    Naskah yang dibuat ini, menyesuaikan jenis produksi yang dirancangan

    penulis yaitu taping dan live. Untuk proses pembuatan naskah taping sendiri,

    bercerita tentang kisah kegiatan sehari-hari seorang anak dengan kisaran usia 6

    hingga 12 tahun, yang memiliki segudang prestasi yang ia dapat, baik dari

    akademis maupun non akademis. Tentunya seorang anak yang tinggal di daerah

    Kab. Tegal dan sekitarnya, sedangkan untuk proses pembuatan naskah live,

    penulis merancang agar penyiar mampu mengulas kesimpulan dari cerita kisah

    seorang anak tersebut kepada pendengar, dengan gaya bahasa yang menyesuaikan

    karakter seorang anak yaitu periang, semangat dan centil. Dalam proses taping

  • 46

    maupun live, bahasanya yang digunakan campuran yaitu Bahasa Indonesia dan

    Bahasa Daerah Tegal.

    Penulis membuat naskah siaran didukung dari data-data informasi yang

    telah diperoleh dari narasumber yang telah diwawancarai, yaitu Hesti Indriyani. Ia

    merupakan sosok anak kecil yang duduk dibangku kelas 6 SDN Bengle 01. Ia

    sangat berprestasi baik dibidang akademis maupun non akademis. Dari kisahnya,

    pendengar yaitu anak-anak bisa mencontoh perilaku baiknya yang sudah

    membanggakan keluarga dan sekolah, meskipun ia hidup dengan kesederhanaan.

    Dengan prosentase 40% naskah taping yang dibuat adalah informasi dari Hesti

    Indriyani, mulai dari kronologi kegiatan sebelum dan sesudah ia sekolah, prestasi

    yang ia capai di dalam kelas, prestasi yang ia capai dari membatik dan juga

    informasi-informasi lain.