bab iii managemen
DESCRIPTION
keperawatanTRANSCRIPT
BAB III
ANALISA DATA
III.1 Gambaran UGD RSUD Depok
III.1.1 Visi dan Misi RSUD Depok
a. Visi
Visi adalah pernyataan umum arah organisasi dan impian atau cita-cita yang
ingin diwujudkan untuk dapat mengantisipasi perubahan yang sedang dan akan
terjadi. visi juga merupakan gambaran masa depan yang digunakan sebagai cara
pandang rumah sakit, sehingga RSUD Kota Depok dapat memberikan gambaran
yang jelas kepada seluruh karyawannya mengenai apa yang akan dicapai dimasa
yang akan dating sesuai dengan target-target yang telah direncanakan sebelumnya.
Visi RSUD Kota Depok adalah “Menjadi Rumah Sakit Umum Daerah Kelas B
Sebagai Jejaring Pusat Stroke”.
b. Misi
Misi merupakan komponen arah dan pelaksanaan visi suatu organisasi. Dalam
mewujudkan visi RSUD Kota Depok, perlu dilakukan upaya-upaya yang telah
tercantum pada misi RSUD Kota Depok, yaitu sebagai berikut :
1. Memberikan pelayanan paripurna yang bermutu prima kepada seluruh
lapisan masyarakat;
2. Membentuk RSUD Kota Depok sebagai organisasi pembelajar menuju
Rumah Sakit Kelas B dengan keunggulan Jejaring Pusat Stroke;
3. Meningkatkan komitmen, profesionalisme dan produktivitas SDM RSUD
Kota Depok
4. Mengembangkan manajemen RSUD Kota Depok yang efektif dan mandiri
c. Tujuan RSUD Kota Depok
Tujuan merupakan rincian lebih lanjut dari visi dan misi yang telah
ditetapkan. Tujuan RSUD Kota Depok dirumuskan dengan detail dan jelas sehingga
memudahkan untuk menjadikan pedoman dalam menentukan arah haluan organisasi.
Tujuan RSUD Kota Depok adalah : “Meningkatkan derajat kesehatan bagi
semua lapisan masyarakat Kota Depok melalui pelayanan kesehatan yang
50
berkualitas prima dan komprehensif yang ditunjang dengan tenaga yang
professional, produktif, berkomitmen tinggi serta manajemen yang efektif dan
mandiri”.
d. Motto
Dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan, RSUD Kota Depok
memiliki motto yang bertujuan untuk menjiwai semangat bekerja karyawan RSUD
Kota Depok. Motto RSUD Kota Depok adalah memberikan pelayanan yang CERIA
(Cepat, Efektif, Ramah, Inovatif, Aman) dan Profesional.
Motto tersebut dilaksanakan secara berlanjut dan menyeluruh dengan sasaran
meningkatkan kepuasan pelanggan dalam hal ini adalah pasien dan keluarganya.
III.1.2 Gambaran Ruangan UGD RSUD Depok
Unit Gawat Darurat RSUD Depok terletak di bagian depan RSUD Depok, dimana
UGD melayani pasien dengan kondisi gawat maupun darurat berdasarka triage yang
dilakukan. Pelayanan UGD ditunjang oleh pelayanan laboratorium, Radiologi dan
Farmasi yang melayani secara 24 jam.
51
a. Denah UGD RSUD Depok
52
Bed 5Bed 4 Bed 6
Bed
7
Bed 8
R. Resusitasi
Bed 2
Bed 1
Depo obat
Bed 3
R. Dokter
Toilet
R. T
riag
e
Nurse station
b. Struktur Organisasi
53
Kabid keperawatan
Diah fitri S.Kep
Kasie Keperawatan Rajal Dan Askep
Winarni S. kep
Koordinator Perawat UGD
Pratitis citra S. Amk
PJ Askep
Ages Ismayantri. Amk
Pelaksana
Ka. Tim malam
PJ Alkes
Desti. Amk
Ka. Tim pagi Ka. Tim siang
PJ Linen
Libralia. Amk
POS
Rini, Varra, Laras, Nursalam, Satria
III.1.3 Sarana dan Prasarana (M2-Material)
a. Lokasi dan Denah
Lokasi UGD RSUD Depok terletak
1) Sebelah utara berbatasan dengan ruang Kamar Operasi dan kamar Bersalin
2) Sebelah Timur berbatasa dengan poliklinik paru dan psikiatri
3) Sebelah Selatan Parkir motor
4) Sebelah barat pintu masuk ke dalamUGD
b. Peralatan dan Fasilitas
No. Nama Barang Jumlah Kondisi Ideal Usulan
1. Tempat Tidur 9 Baik
2. Meja Nurse
stationKursi
3 Baik
3. Kursi Roda 2 Baik
4. Lemari Obat
Alkes
3 Baik
5. Timbangan 2 Baik
6. Jam dinding 1 Baik
7. Kamar Mandi 2 Baik
8. Ruang
Dokter
1 Baik
9. Ruang
Perawat
1 Baik
10. Wastafel 2 Baik
11. Komputer
(PC)
2 Baik
12. Kursi 7 Baik
13 Syring pump 1 baik
14 Infuse pump 1 baik
15 Lampu
rontgen
1 baik
54
16 Minor set 5 baik
17 Tangga bed 5 baik
18 pispot 1 baik
19 urinal 1 baik
20 Monitor dc
syok
1 baik
21 Standar
laringoscopy
2 baik
Fasilitas untuk petugas kesehatan terdiri atas ruang istirahat perawat 1, ruang kepala
ruangan 1, ruang istirahat dokter,kamar mandi 2. Sebelah depan nurse station tedapat
depo obat.
Fasilitas dan alat kesehatan yang ada di ruang UGD RSUD Depok.
No. Nama Barang Jumlah Kondisi Ideal usulan
1. Stetoskop 4 baik
2. Tensi meter 2 1 baik,dan 1
kurang baik
3. Tabung 02 6 baik
4. Senter/Penlight 1/2 Senter
rusak,
penlight 1
rusak 1 baik
5. Bengkok 2 baik
6. Gunting
Perban
1 baik
7. Set jahit luka 3 set baik
8. Doek bolong 10 baik
9. Teromol Besar 1 baik
10. Teromol Kecil 3 baik
55
11. Suction 1 baik
12. EKG 1 baik
13. Pulst Oximetri 2 baik
14. Lemari Obat 1 baik
15. Meja Tindakan 4 baik
16. Kereta Obat 2 baik
17. Standar
Waskom
1 baik
18. Termometer 1 baik
19. Emergency
kamar
1 baik
20. Ambu bag 1 baik
21. Korentang 1 baik
22. Standar Infus 8 baik
c. Administrasi Penunjang
Saran dan prasarana di Ruang UGD sudah cukup baik fasilitas penunjang antara
lain 1 nurse station dilengkapi system SIR, meja dokter, merangkap sebagai Triase atau
pemeilihan pasien,seharusnya ruang UGD terdapat mehad triase tersendiri sisertai dengan
petugas-petugas yang terlatih. Formulir pengkajian pasien di UGD sudah cukup baik
namun ada beberapa pon yang seharusnya terdapat di dalam formulir pengkajian sperti
skala nyeri, status lokalis, resiko jatuh,alergi.
1. Metode Asuhan Keperawatan (M3-Method)
a. Penerapam MAKP
b. Motto RSUD Kota Depok adalah memberikan pelayanan yang CERIA (Cepat,
Efektif, Ramah, Inovatif, Aman) dan Profesional.
c. Operan
Operan dilakuikan setiap pergantiaan shift pada pukul 07.00 wib,14.00 wib dan
21.00 wib.operan dilakukan tepat pada waktunya dan system pencatatan dioperkan
melakui register dab status pasien dan dioperkan berdasarakan diagnosa dokter
untuk memperhatikan dan lebih efisien.
d. Pengelolaan logistic dan Obat56
Cara untuk mendapatkan obat untuk pasien yang berada di UGD adalah dengan
dengan cara dokter terlebih dahulu membuatkan resepya.selanjutnya keluarga
mengajukan ke farmasi yang terletak di depan UGD. Setelah obat danalkes yang
dibutuhkan diterima oleh keluarga, keluarga memberikan kepada perawat untuk
diberikan kepada pasien,namun bila dalam keadaan emergency petugas UGD dapat
mengambil langsung ke depo farmasi tanpa harus menunggu resep yang dibuat oleh
dokter. Hal ini cukup efisien dan lebih terkoordinir dengan baik.
e. Alur pasien UGD (RI,RJ)
Pasien dinyatakan rawat jalan (pulang) bila tidak terdapat tanda-tanda kegawat
aruratan seperti mengancam nyawa seseorang dan selanjutnya dianjurkan untuk
kontrol ke polkilinik. Pasien dinaytakan rawat inap bila ditemukan tanda-tanda
kegawat daruratan atau memerlukan tindakan. Selanjutnya jika ditemukan pasien
yang menemukan penanganan khusus yang tidak terdapat fasilitas rumah sakit
pasien dirujuk ke rumah sakit yang lain atau ruang raawat inap yang penuh pasien
akan dirujuk ke ruamh sakit lain.
f. Sistem Pedokumentasian
System pendokumentasian di UGD RSUD depok masih dilakukan secara manual
tetapi ada beberapa pendokumentasian yang dilakuakan secara SIRS, hal ini sudah
baik dan terkoordinir dnegan baik.
2. Money (keuangan )
Sebagian besar pasien yang berobat menggunakan BPJS.
3. Pemasaran (MS)
Pasien yang datang ke UGD RSUD Depok mayoritas adalah masyarakat yang
berdomisili disekitar RSUD Depok sperti parug, bojo sari, cinere, serta bogor. RSUD
Depok merupakan Rumah Sakit pemerintah yang bertipe C yang merupakan tempat
rujukkan terdekat bagi puskesmas-puskesmas yang berada didaerahBojong
Saridansekitarnya. Sehingga secara otomatis tidak memerlukan, penasaran atau
marketing yangkhusus, selain itu juga berdasarkan programpemerintag mengenai
BPJS.RSUD Depok melayani pasien dengan BPJS, Jamkesda,Jampersal dan juga
melayani pasien yang tidak mempunyai jaminan.
4. Mutu Pelayanan UGD
Pelayanan UGD RSUD Kota Depok sangat baik dan menjalankan motto dari rumah
sakit.
57
5. Pencegahan Infeksi Nosokomial
Berdasarkan hasil pengamatan selama mahasuswa berdinas di RSUD Depok khususnya
di Ruang UGD ditemukan alat-alat emergency dan set hecting yang masih kurang
terkoordinir dengan baik sehingga memperlambat atau mengganggu proses penanganan
dan menyebarkan infeksi nosokomial.
III.2 Analisa SWOT UGD RSUD Depok
1. Strenght
a. Dari hasil observasi hubungan kerja di ruang UGD terlihat baik, kerjasama antar
perawat terjalin akrab dan penuh kekeluargaan
b. Adanya komunikasi yang baik antar sesama perawat, dokter dan tim medis lainnya.
c. Pemeliharaan kebersihan di ruangan UGD terjaga
d. Sudah tersedia wastafel di nurse station serta handrub di ruangan.
e. Perawat di ruangan UGD sebagian besar sudah memahami peran dan fungsinya dalam
menjalankan askep
f. Adanya format renpra, catatan perkembangan dan pengkajian yang telah dijadikan
acuan ruangan, sehingga memudahkan perawat dalam melakukan pengkajian dan
pelaksanaan askep serta pendokumentasian
g. Terciptanya lingkungan kerja yang harmonis
h. Kerjasama yang terjalin antara petugas medis dan non medis sangat baik
i. Perawat baik dan sopan
2. Weakness
a. Sebagian besar pendidikan perawat adalah Ahli Madya Keperawatan.
b. Kurang lengkapnya format pengkajian belum ada skala nyeri dan status lokasi
c. Belum terdapat struktur organisasi di ruang UGD.
d. Kurangnya pemberian pendidikan kesehataan pada klien yang akan pulang.
e. Kurang diterapkannya metode operan dalam pergantian shift.
f. Tidak efektifnya peraturan batas pengunjung atau pendamping pasien di UGD.
g. Tidak ditulisnya evaluasi pasien pada saat pasien pulang.
h. Terdapat papan identitas di setiap bed tetapi tidak digunakan secara maksimal.
i. Penataan alat medis yang kurang tertata rapi.
j. Kurang efektifnya penggunaan Triage dalam menangani pasien.
58
k. Kurang mendukungnya penyediaan alat-alat tidak habis pakai di ruangan seperti
timbangan bayi maupun alat-alat emergency lainnya.
l. Pendokumentasian kurang maksimal.
3. Oppotunities
a. Manajemen rumah sakit memberi kesempatan untuk pengembangan pengetahuan
perawat.
b. Adanya mahasiswa FIKES UPN “Veteran” Jakarta praktek profesi manajemen yang
diharapkan agen pembaharu dalam manajemen ruangan.
c. Ruangan UGD mempunyai peluang untuk meningkatkan akreditasi.
4. Threathts
a. Semakin kritisnya masyarakat dengan kualitas pelayanan rumah sakit, sehingga
masyarakat akan lebih memilih rumah sakit yang dianggap lebih baik.
b. Banyaknya Rumah Sakit lain yang lebih lengkap dari segi pelayanan kesehatan
maupun fasilitas.
III.3 Perumusan Masalah
Berdasarkan hasil analisa situasi ruangan, analisa SWOT, hasil observasi dan wawancara maka dapat
dirumuskan masalah sebagai berikut:
No Data Masalah
1. Data hasil dari observasi :
1) Masih adanya beberapa perawat yang pada
saat melakukan tindakan hecting tidak
menggunakan sarung tangan steril
2) Instrumen yang di gunakan masih belum
dalam bentuk hecting set yang siap pakai
3) Dalam melakukan tindakan hecting tidak
menggunakan system steril tetapi bersih
4) Tidak ada labeling atau indicator
kesterilan alat/ instrumen
Data dari hasil wawancara:
1) Perawat mengatakan kurang nyaman
Kurang efektifnya prinsip
steril dalam tindakan
kegawatdaruratan.
59
dalam menggunakan sarung tangan steril
sehingga membuat perawat menggunakan
sarung tangan yang bersih
2. Data observasi didapatkan hasil:
1) Dalam pengkajian kegawat daruratan
belum terdapat pengakajian skala nyeri,
status lokasi, alergi obat, dan riwayat
penyakit dahulu.
2) Sedangkan pasien yang berobat ke ugd
mayoritas datang dengan keluhan nyeri
yang hebat.
Data hasil dari wawancara:
1) Perawat mengatakan karena dalam format
pengakajian tidak ada.
2) Perawat mengatakan dalam mengatsi
pasien dengan keluhan nyeri lebih
cenderung berkolaborasi dengan dokter
dalam pemberian analgetik.
Ketidakefektifan
pengakajian status lokasi,
skala nyeri, riwayat
penyakit dahulu, alergi obat
3. Data hasil dari observasi
1).troley emergency yang ada di ugd rsud
depok kurang penataan yang baik sehingga
mempersulit saat akan digunakan
2) obat dan disposable yang ada di trolley
emergency belum ada penamaan yang teratur
dan informative sehingga membinggungkan
perawat dalam menggunakan.
3) alat DC Syok belum ada SPO dan pencatatan
dalam melakukan kalibrasi sehingga belum
terlihat apakah alat DC syok tersebut dapat
berfungsi dengan baik.
Kurang maksimalnya dalam
penataan obat-obatan dan
alat-alat emergency
60
Data dari hasil wawancara
1) Perawat mengatakan kurang nya kerja sama
bila trolley emergency setelah digunakan
tidak dirapikan kembali sesuai dengan
daftar yang tertera.
2) Belum semua perawat paham dalam
melakukan pengetasan/kalibarsi DC SYOK.
III.1.1 Prioritas Masalah
Setelah didiskusikan dengan penanggung jawab ruangan dan perawat ruangan UGD RSUD
Depok didapatkan prioritas masalah sebagai berikut:
1. Kurang maksimalnya dalam penataan obat-obatan dan alat-alat emergency
2. Kurang efektifnya prinsip steril dalam tindakan kegawatdaruratan
3. Kurang efektifnya dalam penatalaksanaan nyeri di ruang UGD
61
62
PRIORITAS MASALAH DAN MANAJEMEN KEPERAWATAN DI RUANG UGD
NO PROBLEM A B C D E F G H I J K L M N
1 Ketidakefektifan Ketidaksterilan dalam melakukan tindakan
hecting (pencegahan infeksi nosokomial).
5 4 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 57 2
2 Ketidakefektifan pengakajian status lokasi, skala nyeri,
riwayat penyakit dahulu, alergi obat
5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 54 3
3 Ketidakefektifan dalam pelaksanaan alat dan obat resusitasi 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 58 1
Keterangan : A: Resiko Terjadi H : Waktu 1 : Sangat rendahB : Resiko Parah I : Dana 2 : rendah C : Potensial untuk Pelatihan J : Fasilitas Kesehatan 3 : CukupD : Minat Perawat K : sumber Daya 4 : Tinggi E : Mungkin Untuk di atasi L : Sesuai dengan peran perawat 5 : Sangat Tinggi F : Sesuai program Institusi M :skor totalG : Tempat N : Urutan Prioritas
63
III.5 PLANNING OF ACTION
NO Uraian Kegiatan Tujuan Sasaran Metode Media Biaya Waktu Penanggung jawab
1 Kurang efektifnya
prinsip steril dalam
tindakan kegawat
daruratan
1. membuat set
hecting yang
siap pakai.
2. mengajarkan
cara
mengemas set
hecting
3. Membuat SOP
tentang
prosedur set
steril dan
penggunaanny
Agar tidak terjadi infeksi nosokomial
Perawat ruangan
Pembentukan tim diskusi, dan observasi.
Alat set hecting
14 sampai 20-01-2015 M. Adhe
Armansyah
64
a
2 Kurang efektifnya
dalam
penatalaksanaan nyeri
di ruang UGD
1. Menerapkan
format
pengkajian
dalam praktetk
kelompok.
1. Untuk mengetahui lebih detail tentang kesehatan pasien.
2. Untuk mengetahui lebih lanjut tindakan selanjutnya
Perawat ruangan
Pembentukan tim diskusi, dan observasi
Format Pengkajian
14 sampai 20 -01-2015
Dwi Ayu Fajar Cahyati
3 Kurang maksimalnya
dalam penataan obat-
obatan dan alat-alat
emergency.
1. Merapihkan
trolley
emergency
2. melabeling
trolley
Agar kerja lebih nyaman dan efisien.
Perawat ruangan, keluarga, serta pengunjung pasien.
Pembentukan tim diskusi, dan observasi
15-01-2015 Yunita Dwi Kusuma
65
emergency
3. Membuat SOP
dalam
menataan alat
dan obat-obat
emergency
66