bab iii laporan studi kasus -...
TRANSCRIPT
20
BAB III
LAPORAN STUDI KASUS
A. Pengkajian
Ruang : Lantai 3 RSU Handayani Kotabumi
No. MR/CM : 149824
Tanggal pengkajian : 15 Mei 2019
Pukul : 07.25 WIB
1. Pengkajian data demografi
a. Identitas Klien
Nama : Ny. K
Usia : 30 Tahun
Status perkawinan : Menikah
Pekerjaan : Petani
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Suku : Jawa
Bahasa : Indonesia
Alamat Rumah : Abung Selatan Kotabumi Lampung Utara
Sumber Biaya : BPJS
Tanggal Masuk RS : 15 Mei 2019
Diagnosa Medis : Dispepsia
b. Sumber informasi ( penanggung jawab)
Nama : Tn. H
Umur : 40 Tahun
Hubungan dengan klien : Suami
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Petani
Alamat : Abung Selatan Kotabumi Lampung Utara
21
2. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Kesehatan Masuk Rumah Sakit
Pada tanggal 15 Mei 2019 pukul 06.25 WIB, klien datang dengan
keluarganya dengan keluhan nyeri pada ulu hati, mengatakan perih
dan seperti ditusuk-tusuk, mengatakan mual dan tidak nafsu makan,
rasa ingin muntah, klien tampak pucat dan tampak lemah, klien
memiliki riwayat hipertensi. Didapatkan hasil tekanan darah 150/100
mmHg, frekuensi nadi 80x/menit, frekuensi pernapasan 22x/menit,
suhu aksila 36,8 ̊ C,klien mendapatkan terapi infus RL 20 tpm,
Ranitidine 2x1 mg (iv), Ceftriaxone 2x1 mg (iv), Ondancentron 3x1
mg (iv), Keterolac 3x1 gr (iv).
b. Riwayat Kesehatan Saat Pengkajian
1) Keluhan utama
Saat dilakukan pengkajian klien mengatakan nyeri pada perut /ulu
hati nyeri terasa perih dan seperti ditusuk-tusuk, klien tampak
memegangi area perut, klien tampak meringis kesakitan, skala
nyeri 7 (1-10), klien mengatakan mual dan tidak nafsu makan, klien
mengatakan lemas, klien tampak tirah baring.
a) Provokatif : Nyeri bertambah jika makan yang asam dan pedas
b) Paliatif : Saat diberi obat pengurang nyeri
c) Quality : Nyeri terasa perih dan seperti ditusuk-tusuk
d) Quanity : Nyeri berat
e) Region : Nyeri dirasakan dibagian ulu hati
f) Radiation : Nyeri dirasakan hanya dibagian perut atas
g) Severity : Klien tidak dapat beraktivitas seperti biasa
h) Scale : Skala nyeri 7 (0-10)
i) Time : Nyeri dirasakan hilang timbul
2) Keluhan penyerta
Mual
3. Riwayat Kesehatan Lalu
Klien mengatakan memiliki riwayat penyakit hipertensi sejak 3 tahun
yang lalu, klien tidak memiliki alergi terhadap obat dan makanan,
22
klien belum pernah dirawat di rumah sakit dan belum pernah
melakukan operasi.
4. Riwayat psikososial-spiritual
a. Sumber stress : Penyakit yang diderita sekarang
b. Kebiasaan Menghadapi stress : Berdiskusi dengan keluarga
c. Support Sistem : Keluarga memberi dukungan
dalam kesehatan
d. Komunikasi : Baik, klien kooperatif saat
ditanya dengan perawat
e. Sistem Nilai Kepercayan : Klien percaya terhadap agama
yang dianut
5. Lingkungan
a. Rumah
Klien mengatakan lingkungan disekitar rumahnya bersih, bebas
polusi dan aman
b. Pekerjaan
Klien mengatakan lingkungan disekitar tempat kerjanya sedikit
berpolusi, berdebu karena klien bekerja sebagai buruh di pabrik.
6. Pola Kebiasaan Sehari-hari Sebelum dan saat sakit
1. Pola Nutrisi dan Cairan
a. Pola Nutrisi
1) Sebelum sakit
Klien mengatakan asupan makanan sebelum sakit baik,
frekuensi makan 3x sehari, nafsu makan baik tidak ada keluhan
2) Saat sakit
Asupan nutrisi klien saat sakit, frekuensi 3x sehari namun klien
tidak nafsu makan dan mual, klien hanya menghabiskan
seperempat porsi makanan yang disediakan dari rumah sakit.
b. Pola cairan
1) Sebelum Sakit
Klien mengatakan mengkonsumsi air putih 6-8 gelas perhari.
23
2) Saat sakit
Klien mengatakan mengkonsumsi air putih 5-6 gelas perhari dan
asupan cairan parentral Ringer Laktat 500 ml 20 tetes permenit.
2. Pola Eliminasi
a. Buang air kecil
1) Sebelum Sakit
Klien mengatakan pada saat sebelum sakit buang air kecil 3-4
kali sehari, warna urine kuning, bau khas urine, buang air kecil
secara mandiri.
2) Saat sakit
Klien mengatakan buang air kecil 3 kali sehari, warna urine
kuning, bau khas urine dan klien dibantu keluarga untuk
kekamar mandi.
b. Buang air besar
1) Sebelum sakit
Klien mengatakan buang air besar 1-2 kali sehari, secara
mandiri.
2) Saat sakit
Klien mengatakan buang air besar 1 kali sehari, klien dibantu
keluarga untuk kekamar mandi.
3. Pola Personal Hygiene
a. Sebelum Sakit
Klien mengatakan sebelum sakit mandi 2x sehari pada waktu pagi
dan sore hari, klien menggosok gigi 2x sehari pada saat mandi,
klien juga mencuci rambut 2x sehari saat mandi secara mandiri.
b. Saat sakit
Klien mengatakan saat sakit mandi 2x sehari dibantu oleh
keluargannya untuk mandi di kamar mandi, klien dilap dengan air
hangat dan dibantu untuk gosok gigi.
24
4. Pola Istirahat dan Tidur
a. Sebelum Sakit
Lama klien tidur setiap hari 8 jam sehari, klien tidur siang 2 jam
dan malam 6 jam, tidak ada kebiasaan mengkonsumsi obat tidur
dan klien tidak memiliki gangguan tidur.
b. Saat sakit
Klien mengatakan saat ini tidurnya berkurang menjadi 4-5 jam
sehari karena sering terbangun akibat nyeri pada perutnya.
5. Pola Aktivitas dan Latihan
a. Sebelum sakit
Sebelum sakit klien tidak memiliki kesulitan dalam beraktivitas
dan klien mengatakan aktivitas makan, minum, mandi,
menggunakan pakaian, buang air kecil, buang air besar klien
melakukannya secara mandiri.
b. Saat sakit
Klien tidak melakukan pekerjaan selama sakit, klien memiliki
keterbatasan dalam melakukan aktivitast klien mengeluh lelah
jika beraktivitas, untuk aktivitas makan, minum, menggunakan
pakaian, mandi, buang air kecil, buang air besar dibantu oleh
keluargannya.
6. Pemeriksaan Fisik
1. Pemeriksaan Umum
Tekanan darah 150/100 mmHg, frekuensi nadi 80x/menit, lokasi
pemeriksaan di nadi radialis, frekuensi pernapasan 22x/menit,
dengan irama teratur, suhu aksila 36,8 C̊.
2. Pemeriksaan Fisik Persistem
a. Sistem Penglihatan
Penglihatan klien jelas, posisi mata simetris, konjungtiva tidak
anemis, pergerakan bola mata normal, pupil isokor, reaksi pupil
terhadap cahaya normal, dan tidak menggunakan alat bantu
penglihatan.
25
b. Sistem Pendengaran
Pada saat pengkajian fungsi pendengaran klien baik, telinga
klien simetris, tidak ada tanda peradangan pada telinga, tidak
menggunakan alat bantu pendengaran.
c. Sistem Wicara
Pada saat pengkajian klien tidak mengalami kesulitan atau
gangguan dalam berbicara.
d. Sistem pernapasan
Pada saat pengkajian jalan napas klien bersih,tidak ada tanda-
tanda sesak nafas, klien tidak menggunakan alat bantu
pernapasan, tidak ada secret, frekuensi pernapasan 22x/menit,
irama teratur, suara napas vesikuler.
e. Sistem kardiovaskuler
Pada saat pengkajian frekuensi nadi klien 80x/menit, irama
teratur, tidak ada distensi vena jugularis ,pengisian kapiler
(CRT) <3 detik, temperatur kulit tangan teraba hangat.
f. Sistem Neurologis
Pada saat pengkajian tingkat kesadaran klien composmentis,
dengan glaslow coma scale (GCS) E4V5M6, kekuatan otot
motorik kaki kanan dan kiri melemah, namun tidak ada
kelainan.
5555 5555
4444 4444
g. Sistem Pencernaan
Pada saat pengkajian klien mengatakan mual, keadaan mulut
pasien tampak bersih dan tidak mengalami kesulitan dalam
menelan, tampak adanya penengangan abdomen, terdengar
bising usus 33 x, adanya nyeri tekan pada abdomen, adanya
bunyi timpani.
26
h. Sistem Imunologi
Pada saat pengkajian klien tidak mengalami pembesaran
kelenjar getah bening pada leher.
i. Sistmen Endokrin
Pada saat pengkajian napas klien tidak berbau keton dan tidak
terdapat luka.
j. Sistem urogenital
Pada saat pengkajian klien tidak mengalami distensi kandung
kemih, tidak ada nyeri tekan.
k. Sistem Integumen
Pada saat pengkajian keadaan rambut klien tampak bersih,
kekuatan rambut baik, warna rambut hitam, keadaan kuku
bersih, keadaan kulit bersih.
l. Sistem Muskuloskeletal
Pada saat pengkajian klien mengalami keterbatasan dalam
pergerakan, klien mengatakan lemas, aktivitas dibantu oleh
keluarga.
Tabel 3.1
Penatalaksanaan medis yang diberikan pada Ny.K Diruang lantai 3 RSU Handayani kotabumiLampung utara tanggal 15-17 Mei 2019
15 Mei 2019 16 Mei 2019 17 Mei 2019 Infus ringer laktat 20 tpm Injeksi : a. Ranitidin 2x1 mg b. Ceptriaxone 2x1 mg c. Ondancentron 3x1
mg d. Keterolac 3x1 gr Oral : Cur cuma 3x1 tab
Infus ringer laktat 20 tpm Injeksi : a. Ranitidin 2x1 mg b. Ceptriaxone 2x1
mg c. Ondancentron 3x1
mg d. Keterolac 3x1 gr Oral : Cur cuma 3x1 tab
Infuse ringer laktat 20 tpm Injeksi : a. Ranitidin 2x1 mg b. Ceptriaxone 2x1
mg c. Ondancentron
3x1 mg d. Keterolac 3x1 gr Oral : Cur cuma 3x1 tab
27
18.Hasil Laboratorium
Tabel 3.2 Hasil pemeriksaan laboratorium Ny.K di ruang lantai 3 RSU Handayani
Kotabumi Lampung Utara tanggal 15 Mei 2019
No Nama pemeriksaan Hasil Nilai Normal
1 Hemoglobin 13.40 g/dl 12.00-16.00 2 Leukosit 44.500 4000-10000 3 Hematokrit 39 37-47 4 SGOT/AST 19 U/L 5-40 U/L 5 SPGT/ALT 20 U/L 5-41 U/L 6 Ureum 43 mg/dL 15-39 mg/dL 7 Kreatinin 0,90 L: 0,9-1,2 P: 0,6-1,1 8 Glukosa sewaktu 120 Mg/dL 100-200 mg/dL
19.Data fokus
Tabel 3.3 Ny. K di ruang lantai 3 RSU Handayani Kotabumi
Lampung Utara Tanggal 15 Mei 2019
Data Subjektif Data Objektif 1 2
1. Klien mengatakan nyeri perut /ulu hati
2. Klien mengatakan nyeri terasa perih dan seperti di tusuk-
tusuk 3. Klien mengatakan nyeri
timbul saat makan pedas/asam
4. Klien mengatakan tidak nafsu makan
5. Klien mengatakan mual dan ingin muntah
6. Klien mengatakan lemas 7. Klien mengatakan aktivitas dibantu oleh keluarga
8. Klien mengeluh lelah jika beraktifitas
9. Klien mengatakan saat ini tidurnya berkurang menjadi 4-5 jam sehari
10. Klien mengatakan sering terbangun akibat nyeri pada perutnya
1. Klien tampak meringis kesakitan
2. Klien tampak pucat 3. Skala nyeri 7 (0-10) 4. Klien tampak memegangi area perut 5. Tekanan darah 150/100 mmHg 6. Frekuensi nadi 80x/menit 7. Frekuensi pernapasan 22x/menit 8. Klien tampak lemah 9. Klien tampak tirah baring 10. Klien tampak mual 11. Klien tampak sering menguap 12. Terdapat kantung mata pada klien Terapi obat : 1. Infuse ringer laktat 20 tpm Injeksi : 1.Ranitidin 2x1 mg 2.Ceptriaxone 2x1 mg 3.Ondancentron 3x1 mg 4. Keterolac 3x1 gr Cur cuma 3x1 tab Pemeriksaan hasil lab: 1. Leukosit 44.500
28
20. Analisa Data
Tabel 3.4 Analisa Data Ny. K di Ruang Lantai 3 RSU Handayani
Kotabumi Lampung Utara Tanggal 15 Mei 2019
No Data Masalah Etiologi
1 2 3 4 1 Data Subjektif
1. Klien mengatakan nyeri di bagian perut/ulu hati. 2. Klien mengatakan nyeri terasa perih dan seperti di tusuk- tusuk.
3. Klien mengatakan nyeri timbul saat makan
pedas/asam. Data Objektif
1. Klien tampak meringis kesakitan.
2. Skala nyeri 7 (0-10). 3. Klien tampak pucat. 4. Klien tampak memegangi area
perut 5. Keterolac 3x1 gr 6. Ceptriaxone 2x1 mg
Nyeri akut
Iritasi mukosa lambung
2
Data Subjektif 1. Klien mengatakan mual dan rasa ingin muntah. 2. Klien mengatakan tidak nafsu makan. 3. Klien mengatakan makan
hanya ¼ porsi. Data Objektif 1. Klien tampak mual 2. Klien tampak lemah 3. Klien tampak pucat 4. Ranitidin 2x1 mg 5. Ondancentron 3x1 mg
Nausea
Iritasi lambung
3
Data Subjektif 1. Klien mengatakan lemas 2. Klien mengatakan
aktivitasnya di bantu keluarga Data Objektif 1. Aktivitas klien dibantu oleh
keluarga seperti ke kamar
Intoleransi aktivitas
Kelemahan
29
1 2 3 4 mandi,makan.
2. Klien tampak lemah 3. Klien tampak tirah baring
4 Data Subjektif 1. Klien mengatakan tidurnya
berkurang menjadi 4-5 am sehari
2. Klien mengatakan sering terbangun akibat nyeri pada perutnya
Gangguan pola tidur
Kurang control tidur
B. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang dapat ditegakkan berdasarkan data hasil
pengkajian terhadap Ny. K adalah sebagai berikut .
1. Nyeri akut b.d dengan iritasi mukosa lambung d.d tampak nyeri
2. Nausea b.d iritasi lambung d.d mengeluh mual
3. Intoleransi aktivitas b.d kelemahan d.d merasa lemah
4. Ganggguan pola tidur b.d kurang control tidur d.d mengeluh pola tidur
berubah
Prioritas Utama Diagnosa Keperawatan
Diagnosa Keperawatan yang ditegakan berdasarkan data hasil
pengkajian terhadap Ny. K adalah sebagai berikut:
1. Nyeri akut b.d dengan iritasi mukosa lambung d.d tampak nyeri
2. Nausea b.d iritasi lambung d.d mengeluh mual
3. Intoleransi aktivitas b.d kelemahan d.d merasa lemah
30
21. Rencana Keperawatan
Tabel 3.5 Rencana Keperawatan pada Ny. K di ruang lantai 3 RSU Handayani Kotabumi
Lampung Utara tanggal 15-17 Mei 2019 No Diagnosa
Keperawatan Tujuan Keperawatan Rencana Keperawatan
1 2 3 4 1
Nyeri akut b.d iritasi mukosa lambung d.d tampak nyeri Data Subjektif
1. Klien mengatakan nyeri di bagian
ulu hati 2. Klien mengatakan
nyeri terasa perih dan seperti di tusuk-tusuk
3. Klien mengatakan nyeri timbul saat makan pedas/asam
Data Objektif
1. Klien tampak meringis kesakitan
2. Skala nyeri 7 (0- 10)
3. Klien tampak pucat 4. Klien tampak
memegangi area perut
Kontrol nyeri 1605 Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam diharapkan nyeri dapat hilang dengan kriteria hasil:
1. Klien tampak tidak meringis kesakitan
2. Skala nyeri 3 3. Pasien dapat
beristirahat dengan nyaman
Manajemen nyeri 1400
1. Lakukan pengkajian nyeri komprehensif yang meliputi lokasi, karakteristik, onset,/durasi, frekusensi, kualitas, intensitas atau beratnya nyeri dan factor pencetus
2. Pastikan perawatan analgesik bagi pasien dilakukan dengan pemantauan yang ketat
3. Ajarkan metode farmakologi untuk menurunkan nyeri
4. Dorong pasien untuk menggunakan obat-obatan penurun nyeri yang adekuat
5. Dukung istirahat/tidur yang adekuat untuk membantu penurunan nyeri
Pemberian analgesik 2210
1. Tentukan lokasi, karakteristik, kualitas dan keparahan nyeri
2. Cek perintah pengobatan meliputi obat, dosis, dan frekuensi obat analgesik yang
31
1 2 3 4 diresepkan
3. Pilih analgesik atau kombinasi analgesik yang sesuai ketika lebih dari satu diberikan
4. Monitor tanda-tanda vital
2
Nausea b.d iritasi lambung d.d mengeluh mual Data Subjektif
1. Klien mengatakan mual dan rasa ingin muntah
2. Klien mengatakan tidak nafsu makan Data Objektif
1. Klien tampak mual 2. Klien tampak
lemah
Nafsu makan 1014 Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam diharapkan nafsu makan dan mual dapat teratasi dengan kriteria hasil:
1. Mual yang dirasakan berkurang
2. Nafsu makan klien membaik
3. Klien tampak segar dan tidak lemas
Manajemen mual 1450
1. Dorong pasien untuk belajar strategi mengatasi mual
2. Identifikasi faktor-faktor yang dapat menyebabkan atau berkontribusi terhadap mual
3. Pastikan bahwa obat antimetik yang efektif diberikan untuk mencegah mual bila memungkinkan
4. Kendalikan faktor-faktor lingkungan yang mungkin membangkitkan mual (misalnya, bau yang tidak menyenangkan)
5. Kurangi atau hilangkan faktor-faktor yang bersifat personal yang memicu atau meningkatkan mual (kecemasan, takut, kelelahan, dan kurangnya pengetahuan)
6. Dorong pola makan dengan porsi sedikit makanan yang menarik bagi pasien
Manajemen pengobatan 2380
1. Tentukan obat apa
32
1 2 3 4 yang diperlukan,dan
kelola menurut resep dan/protocol
2. Monitor pasien mengenai efek terapeutik obat
3 Intoleransi aktivitas
b.d kelemahan d.d merasa lemah Data Subjektif
1. Klien mengatakan lemas 2 . Klien mengatakan Aktivitasnya dibantu keluarga Data Objektif
1. Aktivitas klien dibantu oleh keluarga seperti makan, minum, ke kamar mandi
2. Klien tampak lemah 3. Klien tampak tirah baring
Daya tahan 0001 Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam diharapkan masalah dapat teratasi dengan kriteria hasil:
1. Melakukan aktivitas secara mandiri 2. Aktivitas fisik normal
Manajemen energi 0180
1. Bantu klien mengidentifikasi pilihan aktivitas yang dilakukan
2. Anjurkan klien memilih aktivitas-aktivitas yang membangun
3. Bantu klien dalam aktivitas sehari hari secara teratur sesuai kebutuhan
4. Anjurkan aktivitas sesuai kemampuan 5. Mengobservasi tanda-
tanda vital klien 6. Anjurkan pasien untk
memilih aktivitas-aktivitas yang akan dilakukan
7. Lakukan ROM aktif/pasif untuk menghilangkan ketegangan otot
Terapi aktivitas 4310 1. Bantu klien dan
keluarga untuk mengidentifikasi kelemahan dalam level aktivitas tertentu
2. Dorong aktivitas kreatif yang tepat
3. Sarankan metode-metode untuk meningkatkan aktivitas yang tepat.
33
22. Catatan perkembangan
Tabel 3.6 Catatan perkembangan pada Ny. K di ruang lantai 3 RSU Handayani Kotabumi
Lampung Utara No dx Implementasi Evaluasi
1 2 3 1 Diagnosa 1
Tanggal 15 Mei 2019 Shift pagi pukul 08.00 - Melakukan pengkajian
nyeri komprehensif yang meliputi lokasi karakteristik durasi frekuensi kualitas
Pukul 08:30 - Mengecek perintah
pengobatan meliputi obat, dosis, dan frekuensi obat analgesik yang diresepkan
Pukul 09:00 - Memberikan terapi
analgesik Keterolac 1 gr Ranitidine 1 mg
Pukul 10:00 - Mengukur tanda- tanda vital Pukul 11:00 - Mengajarkan tehnik non
farmakologi (mengajarkan pasien tehnik nafas dalam
Pukul 15:00 - Mengecek perintah
pengobatan meliputi obat, dosis, dan frekuensi obat analgesik yang diresepkan
Melihat dokumentasi buku catatan perkembangan perawat shift sore Pukul 16:00 - Memberikan terapi
Tanggal 15 Mei 2019 Pukul 08.10 S
- Klien mengatakan nyeri pada ulu hati
- Klien mengatakan perih seperti di tusuk-tusuk
- Klien mengatakan nyeri timbul saat klien beraktifitas
Pukul 09:30 - Klien tampak nyaman setelah
disuntikan obat Pukul 10:05 - Tekanan darah 150/80 mmHg - Suhu aksila 36,8 C̊ - Frekuensi nadi 80x/m - Frekuensi pernapaan 22X/m Pukul 11:15 - Klien mengikuti cara tehnik napas
dalam yang diajarkan perawat
Pukul 16:30 - Klien mengatakan nyeri berkurang
setelah disuntikan obat
O - Klien tampak meringis - Klien memegangi lokasi nyeri - skala nyeri 7 A Masalah belum teratasi P Lanjutkan intervensi - Mengobservasi perkembangan
nyeri - Pantau tanda- tanda vital
34
analgesik Keterolac 1 gr Ranitidine 1 mg
Pukul 19:00 - Melakukan kompres hangat
pada perut bagian yang nyeri
Pukul 23:00 - Memberikan terapi
analgesic Keterolac 1 gr
- Pastikan perawatan analgesik bagi pasien dilakukan dengan pemantauan yang ketat
Fadhlurrahman sadiq
Tanggal 16 Mei 2019 Shift pagi pukul 08:00 - Mengobservasi
perkembangan nyeri Pukul 09:00 - Memberikan terapi
analgesic Keterolac 1 gr Ranitidine 1 mg
Pukul 10:00 - Memastikan perawatan
analgesik bagi pasien dilakukan dengan pemantauan yang ketat
Pukul 14:15 - Melakukan kompres
hangat pada perut bagian yang nyeri
Pukul 15:40 - Mengecek perintah
pengobatan meliputi obat, dosis, dan frekuensi obat analgesik yang diresepkan
Pukul 16:00 - Memberikan terapi
analgesik Keterolac 1 gr Ranitidine 1 mg
Tanggal 16 Mei 2019 Pukul 08:05 S - Klien mengatakan nyeri masi hilang
timbul - Klien mengatakan mulai mengerti
penyebab nyeri
Pukul 09:30 - Klien mengatakan nyeri sedikit
berkurang dan terasa nyaman
O - Klien tampak meringis
Skala nyeri 5 - Tekanan darah 140/90 mmHg - Frekuensi nadi 82x/menit - Frekuensi pernapasan 20x/menit - Suhu aksila 36,5 C̊ Pukul 16:30
Klien mengatakan nyeri berkurang
A Masalah teratasi sebagian P Lanjutkan intervensi
- Dorong pasien untuk menggunakan obat-obatan penurun nyeri yang adekuat
- Lanjutkan untuk melakukan teknik relaksasi napas dalam bila nyeri terjadi
35
Pukul 17: 00 - Mengukur tanda-tanda
vital
Pukul 23:00 - Memberikan terapi
analgesic Keterolac 1 gr
- Anjurkan keluarga untuk mengompres hangat bagian nyeri
Fadhlurrahman sadiq
Tanggal 17 Mei 2019 Shift sore pukul 14:10
Mendorong pasien untuk menggunakan obat-obatan penurun nyeri yang adekuat
Pukul 15:20 - Mengajarkan untuk
melakukan teknik relaksasi napas dalam bila nyeri terjadi
Pukul 15: 45 - Melakukan kompres hangat
pada bagian nyeri Pukul 16:00 - Memberikan terapi analgesik Keterolac 1 gr Pukul 17:30 - Mengukur tanda-tanda vital Pukul 19:00 - Mengecekperintah
pengobatan meliputi obat, dosis, dan frekuensi obat analgesik yang diresepkan
Pukul 23:00 - Memberikan terapi analgesik
Keterolac 1 gr
Pukul 06:00 - Mengukur tanda-tanda vital
Pukul 09:00 - Memberikan terapi
analgesic Keterolac 1 gr
Tanggal 17 Mei 2019 Pukul 14:15 S - Klien mengatakan nyeri sedikit
hilang - Skala nyeri 3 Pukul 15:30 - Klien mengatakan sudah bisa
melakukan teknik relaksasi napas dalam dan nyeri sedikit hilang
Pukul 17:30 - Klien mengatakan nyaman setelah
disuntikan obat
Pukul 17: 40 - Tekanan darah 140/90 mmHg - Frekuensi nadi 83x/menit - Frekuensi pernapasan 23x/menit - Suhu aksila 36,5 ̊ C
Pukul 21:30 - Klien mengatakan nyeri berkurang
dan terasa nyaman
O - Klien tidak tampak meringis lagi - Skala nyeri 3 A - Masalah teratasi sebagian P Lanjutkan intervensi dirumah - Melakukan teknis relaksasi nafas
dalam Fadhlurrahman sadiq
36
2 Diagnosa 2 Tanggal 15 mei 2019 Shift pagi pukul 08:00 - Mengajarkan pasien untuk
belajar strategi mengatasi mual dengan minum air hangat
Pukul 08:15 - Mengidentifikasi faktor-
faktor yang dapat menyebabkan atau berkontribusi terhadap mual
Pukul 08:20 - Menganjurkan klien untuk
tidak makan-makanan yang asam untuk menghindari mual
Pukul 09:00 - Memberikan terapi obat
Ondancentron 1 mg Cur Cuma 1 tab
Pukul 12:00 - Menganjurkan makan
sedikit tapi sering
- Pukul 14:15 Menganjurkan untuk minum air hangat
Pukul 15:00 - Kendalikan faktor-faktor
lingkungan yang mungkin membangkitkan mual (misalnya, bau yang tidak menyenangkan)
Pukul 16:00 - Memberikan terapi obat
Ondancentron 1 mg Ranitidine 1 mg Cur Cuma 1 tab
Pukul 17:00 - Mengukur tanda-tanda vital
Pukul 08:10 Tanggal 15 mei 2019 S - Klien mengatakan mual - Klien tidak nafsu makan - Klien merasa ingin muntah Pukul 08:30 - Klien mengatakan mengerti yang
dikatakan oleh perawat Pukul 09:30
- Klien mengatakan mual terasa ilang setelah diberi obat
Pukul 12:00 - Klien tampak makan sedikit
Pukul 16:30 - Klien mengatakan mual berkurang
setelah disuntikan obat Pukul 17:15 - Tekanan darah 150/80 mmHg - Suhu aksila 36,8 C̊ - Frekuensi nadi 80x/m - Frekuensi pernapaan 22X/m
O - Klien tampak mual - Klien tampak lemah A Masalah belum teratasi P Lanjutkan intervensi - Menganjurkan makan sedikit tapi
sering - Pastikan bahwa obat antimetik yang
efektif diberikan untuk mencegah mual bila memungkinkan
37
Pukul 19:00 - Menganjurkan makan
sedikit tapi sering
Pukul 21:00 - Memberikan terapi obat
Ondancentron 1 mg
Cur Cuma 1 tab
Fadhlurrahman sadiq
Tanggal 16 Mei 2019 Shift pagi pukul 08:00 - Menganjurkan makan-
makanan dalam keadaan hangat untuk menambah nafsu makan dan menghindari mual
Pukul 09:00 - Memberikan terapi obat
Ondancentron 1 mg Ranitidine 1 mg Cur Cuma 1 tab
Pukul 10:00 - Melakukan observasi
tanda-tanda vital Pukul 12:00 - Menganjurkan klien untuk
makan-makanan yang bergizi untuk memenuhi kebutuhan nutrisi
Pukul 14:00 - Monitor pasien mengenai
efek terapeutik obat Pukul 16:00 - Memberikan terapi obat
Ondancentron 1 mg Ranitidine 1 mg Cur Cuma 1 tab
Pukul 17:00 - Mengukur tanda-tanda vital
Pukul 23:00 - Memberikan terapi obat
Ondancentron 1 mg
Tanggal 16 Mei 2019 Pukul 08:00 S - Klien masih sedikit merasakan mual - Klien mengatakan sudah mulai nafsu
makan O - Pukul 09:30 - Klien tampak nyaman setelah
diberikan obat - Nafsu makan klien meningkat
Pukul 10:15 - Tekanan darah 140/90 - Frekuensi nadi 82x/ menit - Frekuensi pernapasan 22x/menit - Suhu aksila 36,5 ̊ C - Nafsu makan klien meningkat 5
sendok/porsi
Pukul 16:30 - Klien mengatakan mual terasa
berkurang setelah diberi obat
Pukul 17:15 - Tekanan darah 140/90 mmHg - Frekuensi nadi 82x/menit - Frekuensi pernapasan 20x/menit - Suhu aksila 36,5 C̊
A Masalah teratasi sebagian P Lanjutkan intervensi - Menganjurkan makan yang padat
gizi - Menganjurkan minum air hangat
38
Cur Cuma 1 tab
untuk mengatasi mual Fadhlurrahman sadiq
Tanggal 17 Mei 2019 Shift sore pukul 14:00 - Mengajarkan klien untuk
belajar strategi mengatasi mual untuk makan-makanan yang hangat
Pukul 15:00 - Mengidentifikasi faktor-
faktor yang dapat menyebabkan atau berkontribusi terhadap mual
Pukul 16:00 - Memberikan terapi obat
Ondancentron 1 mg Ranitidine 1 mg Cur Cuma 1 tab
Pukul 17:00 - Mengukur tanda-tanda vital Pukul 20:00 - Kendalikan faktor-faktor
lingkungan yang mungkin membangkitkan mual (misalnya, bau yang tidak menyenangkan
Pukul 20:30 - Menganjurkan klien untuk
makan-makanan yang bergizi untuk memenuhi kebutuhan nutrisi
Pukul 23:00 - Memberikan terapi obat
Ondancentron 1 mg
Tanggal 17 Mei 2019 Pukul 14:15 S - Klien mengatakan tidak mual lagi - Klien mengatakan sudah mulai
nafsu makan O Pukul 16:30 - Klien tampak lebih segar dan tidak
lemah - Klien tampak nyaman setelah
diberikan obat Pukul 17:10 - Tekanan darah 140/90 mmHg - Frekuensi nadi 83x/menit - Frekuensi pernapasan 23x/menit - Suhu aksila 36,5 ̊ C
A Masalah teratasi P Lanjutkan intervensi - Menganjurkan makan yang padat
gizi
39
Cur Cuma 1 tab
Fadhlurrahman sadiq
3 Diagnosa 3 Tanggal 15 Mei 2019 Shift pagi pukul 08:00 - Membantuklien untuk
melakukan aktivitas yang dilakukan seperti berjalan
Pukul 10:10 - Menganjurkan klien memilih
aktivitas aktivitas yang membangun
Pukul 10:30 - Membantu klien dalam
aktivitas sehari hari secara teratur sesuai kebutuhan
Pukul 11:00 - Mengajarkan latihan ROM
aktif/pasif untuk menghilangkan ketegangan otot
Pukul 17:00 Mengukur tanda-tanda vital
Pukul 08:00 S - Klien mengatakan aktivitasnya di
bantu keluarga - Kien mengatakan masih terasa
lemah
Pukul 11:10 - Klien mengikuti latihan ROM
aktif/pasif
Pukul 17:05 - Tekanan darah 150/80 mmHg - Suhu aksila 36,8 C̊ - Frekuensi nadi 80x/m - Frekuensi pernapaan 22X/m
O - Klien tampak lemas - Klien tampak berbaring di tempat
tidur A Masalah belum teratasi P Lanjutkan intervensi - Bantu klien mengidentifikasi pilihan
aktivitas yang dilakukan - Anjurkan aktivitas sesuai
kemampuan
Fadhlurrahman sadiq
40
Tanggal 16 Mei 2019 Shift pagi pukul 08:00 - Mengidentifikasi pilihan
aktivitas yang dilakukan Pukul 09:10
- Menganjurkan klien memilih aktivitas aktivitas yang membangun
Pukul 10:30 - Membantu klien dalam
aktivitas sehari hari secara teratur sesuai kebutuhan
Pukul 14:00 - Mengajarkan metode-
metode untuk meningkatkan aktivitas yang tepat
Pukul 16:00 - Menganjurkan pasien untk
memilih aktivitas-aktivitas yang akan dilakukan
Pukul 17:00 - Mengukur tanda-tanda vital Pukul 20:00 - Menganjurkan aktivitas
sesuai kemampuan
Tanggal 16 Mei 2019 Pukul 18:00 S - Klien mengatakan lemas berkurang - Klien mengatakan aktivitasnya
sudah bisa secara mandiri
Pukul 17:10 - Tekanan darah 140/90 mmHg - Frekuensi nadi 82x/menit - Frekuensi pernapasan 20x/menit - Suhu aksila 36,5 C̊
O - Klien tampak Lebih membaik - Keluarga mengatakan klien sudah
dapat berjalan ke kamar mandi
A Masalah teratasi sebagian P Lanjutkan intervensi - Bantu klien mengidentifikasi
pilihan aktivitas yang dilakukan
- Dorong aktivitas kreatif yang tepat
- Observasi tanda tanda vital klien
Fadhlurrahman sadiq
3 Tanggal 17 Mei 2019 Shif sore pukul 14:00 - Membantuklien
mengidentifikasi aktivitas yang dilakukan
Pukul 14:15 - Menganjurkan aktivitas
sesuai kemampuan
Tanggal 17 Mei 2019 Pukul 14:10 S - Klien mengatakan tidak lemas lagi - Keluarga mengatakan klien sudah
mulai beraktivitas mandiri seperti ke kamar mandi tetapi terkadang masih di bantu keluarga
41
Pukul 17:00 - Mengukur tanda tanda vital
klien
Pukul 20:00 - Mendorong aktivitas kreatif
yang tepat Pukul 07:00 Menyarankan metode-metode untuk meningkatkan aktivitas yang tepat
O - Klien tampak sehat - Klien tampak kembali beraktivitas
mandiri Pukul 17:10 - Tekanan darah 140/90 mmHg - Frekuensi nadi 80x/menit - Frekuensi pernapasan 22x/menit - Suhu aksila 36,8̊ C A Masalah teratasi P Hentikan intervensi
Fadhlurrahman sadiq