manajemen keuangan fakultas ekonomi dan bisnis...

112
ANALISIS PENGARUH PENERAPAN FINANCIAL LEVERAGE, PRICE EARNING RATIO (PER), RETURN ON ASSETS (ROA) DAN DEBT TO EQUITY RATIO (DER) TERHADAP EARNING PER SHARE (EPS) (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur yang Go Public Di BEI Periode 2006-2009) ANGGI PERMANA 206081003937 MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2010 M/1431 H

Upload: dangtu

Post on 13-May-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1034/1/ANGGI PERMANA-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH PENERAPAN FINANCIAL LEVERAGE,

ANALISIS PENGARUH PENERAPAN FINANCIAL LEVERAGE, PRICE

EARNING RATIO (PER), RETURN ON ASSETS (ROA) DAN DEBT TO EQUITY

RATIO (DER) TERHADAP EARNING PER SHARE (EPS)

(Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur yang Go Public Di BEI Periode 2006-2009)

ANGGI PERMANA

206081003937

MANAJEMEN KEUANGAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2010 M/1431 H

Page 2: MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1034/1/ANGGI PERMANA-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH PENERAPAN FINANCIAL LEVERAGE,

i

ANALISIS PENGARUH PENERAPAN FINANCIAL LEVERAGE,

PRICE EARNING RATIO (PER), RETURN ON ASSETS (ROA) DAN

DEBT TO EQUITY RATIO (DER) TERHADAP EARNING PER

SHARE (EPS)

(Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur yang Go Public Di BEI Periode 2006-2009)

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

ANGGI PERMANA

206081003937

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2010 M/1431 H

Page 3: MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1034/1/ANGGI PERMANA-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH PENERAPAN FINANCIAL LEVERAGE,

ii

Page 4: MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1034/1/ANGGI PERMANA-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH PENERAPAN FINANCIAL LEVERAGE,

iii

Page 5: MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1034/1/ANGGI PERMANA-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH PENERAPAN FINANCIAL LEVERAGE,

iv

Page 6: MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1034/1/ANGGI PERMANA-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH PENERAPAN FINANCIAL LEVERAGE,

v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Data Pribadi

Nama

Alamat

Tempat / Tanggal Lahir

Jenis Kelamin

Telepon

E-mail

Anggi Permana

Jl. Raya Serpong-Puspiptek RT 07/01

No: 03 Kp. Serpong, Tangerang

Selatan 15310

Indramayu / 12 Juli 1987

Laki-laki

021-75871670 / 08569918709

[email protected]

Pendidikan Formal Tahun

SDN Karang Tumaritis II Haurgeulis

SLTP Negeri 1 Serpong (sekarang SLTPN 1 Tangerang Selatan)

SMA Negeri 1 Cisauk (sekarang SMAN 2 Tangerang Selatan)

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

1994-2000

2000-2003

2003-2006

2006- 2010

Latar Belakang Keluarga

1. Ayah : Sangkan

2. Ibu : Suna’ah

3. Alamat : Jl.Raya Serpong-Puspiptek RT 07/01 No: 03

Kp.Serpong, Tangerang Selatan 15310

4. Telepon : (021) 75871670

Page 7: MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1034/1/ANGGI PERMANA-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH PENERAPAN FINANCIAL LEVERAGE,

vi

ABSTRACT

This research has a purpose, To know the effect that occurs between

Financial Leverage, PER, Return on Assets and DER on Earning Per Share and

To find out what the most influential variables in between Financial Leverage,

PER, Return on Assets and DER on Earning Per Share. Data used in this study

uses secondary data obtained from the Indonesian Stock Exchange. Sample

selection in this study were manufacturing companies started from 2006 until

2009. The results of this study indicate that there are significant variables

simultaneously on Financial Leverage, PER, Return on Assets and DER on

Earning Per Share. The results also show variable Financial Leverage, Return on

Assets and significant DER partially to the Earning Per Share, while the PER

variables no significant effect on Earning Per Share. In this study, the analysis

found that the most dominant variable is Return On Assets (ROA). The result of

the determination coefficient 0.452, this means the ability of the independent

variables explain the dependent variable at 45.2%, while the remaining 54.8% is

influenced by other variables and not included in this regression analysis.

Key words: the Financial Leverage, PER, ROA, DER, EPS

Page 8: MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1034/1/ANGGI PERMANA-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH PENERAPAN FINANCIAL LEVERAGE,

vii

ABSTRAK

Penelitian ini memiliki tujuan, Untuk menganalisis pengaruh yang terjadi

antara Financial Leverage, PER, Return on Asset dan DER terhadap Earning Per

Share dan Untuk menganalisis variabel apa yang paling berpengaruh di antara

Financial Leverage, PER, Return on Asset dan DER terhadap Earning Per Share.

Data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yang

diperoleh dari Bursa Efek Indonesia. Pemilihan sampel pada penelitian ini adalah

perusahaan manufaktur mulai dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2009. Hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh secara simultan pada

variabel Financial Leverage, PER, Return on Asset dan DER terhadap Earning

Per Share. Hasil penelitian ini juga menunjukkan variabel Financial Leverage,

Return on Asset dan DER berpengaruh signifikan secara parsial terhadap Earning

Per Share, sedangkan variabel PER tidak berpengaruh signifikan terhadap

Earning Per Share. Pada penelitian ini ditemukan hasil analisa variabel yang

paling dominan adalah Return On Asset (ROA). Hasil koefisien determinasi

sebesar 0,452 hal ini berarti kemampuan variabel independen menjelaskan

variabel dependen sebesar 45,2 %, sedangkan sisanya 54,8% dipengaruhi oleh

variabel lain dan tidak termasuk ke dalam analisis regresi ini.

Kata kunci: Financial Leverage, PER, ROA, DER, EPS

Page 9: MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1034/1/ANGGI PERMANA-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH PENERAPAN FINANCIAL LEVERAGE,

viii

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah S.W.T yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya

kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul

ANALISIS PENGARUH PENERAPAN FINANCIAL LEVERAGE, PRICE

EARNING RATIO (PER), RETURN ON ASSETS (ROA) DAN DEBT TO

EQUITY RATIO (DER) TERHADAP EARNING PER SHARE (EPS).(Studi

Kasus Pada Perusahaan Manufaktur yang Go Public Di BEI Periode 2006-2009)

Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi sebagian syarat-

syarat guna mencapai gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih

dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah

membantu dalam penyusunan skripsi ini terutama kepada:

1. Allah S.W.T atas rahmat dan karunia-Nya yang diberikan kepada penulis

sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.

2. Kedua orang tua yang penulis cintai dan hormati sepanjang hidup, yang

dengan rasa cinta dan kasih sayangnya secara tulus telah mengurus,

membesarkan, mendidik penulis hingga sekarang ini serta memberikan

semangat dan doa yang tiada henti-hentinya kepada penulis.

3. Adinda, Nurul Aisyah, Putri Kannaya, dan Rezky Wahyu Saputra , serta

saudara-saudaraku yang tak pernah henti memberikan semangat dan motivasi

kepada penulis.

4. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Bapak. Prof. Dr. Ahmad Rodoni, MM selaku Dosen Pembimbing Skripsi I

yang telah bersedia meluangkan waktunya, memberikan pengarahan dan

bimbingan dalam penulisan skripsi ini.

6. Bapak. M. Arief Mufraini, Lc., M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi II

yang telah bersedia meluangkan waktunya, memberikan pengarahan dan

bimbingan dalam penulisan skripsi ini.

Page 10: MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1034/1/ANGGI PERMANA-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH PENERAPAN FINANCIAL LEVERAGE,

ix

7. Seluruh dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) yang telah memberikan

ilmu akademis selama ini. Semoga ilmu yang penulis peroleh, dapat menjadi

ilmu yang bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi orang lain.

8. Segenap staf dan karyawan akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB),

Mba Ani, Mas Ajis, Mas Heri, Mpok Heny, Mas Alfred, Pak Sukmadi, dan

lain-lain. Terima kasih atas pelayanan dan bantuannya selama ini.

9. Saktika Miladina, yang selalu memberikan semangat dan motivasi dalam

penyelesaian skripsi ini.

10. Sahabat-sahabat tercinta, Ade Ridwan, Aditya Yudhistira, Ali Murtadlo,

Ardian Prima, Eko Andrianto, Ika Caya Putri, Julfi fajrihan, Nurrina, Nurul

Faizah Rahma, Rika Perdana Putri, yang telah memberikan dukungannya

kepada penulis.

11. Teman-teman seperjuangan Manajemen B 2006, Ahmad Faisal, Anggi

Saputra, , Alamsyah, Anwar Riyadih, Febrian Djaka P., Ghafur, Lia Marlia,

Lutfiah Hilyanti, M. Bukhari Muslim, Muzakir, Purwanti Rosalina, Renal

Ramadhan, Restu Ibrahim, Rheina Amalia, Rosim, Umar Syaifuddin, dan

Vaditya Rizky P.

12. Rekan-rekan Akuntansi dan manajemen angkatan 2006 yang telah

memberikan dukungannya selama ini kepada penulis.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna

dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki penulis. Oleh

karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan

kritik yang membangun dari berbagai pihak.

Jakarta, 28 September 2010

Penulis,

Page 11: MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1034/1/ANGGI PERMANA-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH PENERAPAN FINANCIAL LEVERAGE,

x

DAFTAR ISI

Halaman Judul .................................................................................................... i

Lembar Pengesahan Skripsi ............................................................................. ii

Lembar Pengesahan Uji Komprehensif ............................................................ iii

Lembar Pengesahan Uji Skripsi ....................................................................... iv

Daftar Riwayat Hidup ....................................................................................... v

Abstract ............................................................................................................... vi

Abstrak ............................................................................................................... vii

Kata Pengantar ................................................................................................... viii

Daftar Isi ............................................................................................................. x

Daftar Tabel ....................................................................................................... xiii

Daftar Gambar ................................................................................................... xiv

Daftar Lampiran ................................................................................................ xv

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1

A. Latar Belakang .................................................................................. 1

B. Perumusan Masalah .......................................................................... 6

C. Tujuan dan Manfaat .......................................................................... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................... 9

A. Manajemen Keuangan ........................................................................ 9

1. Pengertian ...................................................................................... 9

2. Fungsi Manajemen Keuangan ...................................................... 10

B. Pengertian Saham .............................................................................. 13

C. Harga Saham ..................................................................................... 18

D. Pengertian Earning Per Share (EPS) ................................................. 19

E. Pengertian Financial Leverage .......................................................... 24

Page 12: MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1034/1/ANGGI PERMANA-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH PENERAPAN FINANCIAL LEVERAGE,

xi

F. Pengertian Price Earning Ratio (PER) .............................................. 27

G. Return On Assets (ROA) .................................................................. 30

H. Debt to Equity Ratio (DER) .............................................................. 33

I. Kerangka Pemikiran .......................................................................... 35

J. Hipotesis ............................................................................................ 37

K. Penelitian Terdahulu ......................................................................... 38

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ....................................................... 41

A. Ruang Lingkup Penelitian .................................................................. 41

B. Metode Penentuan Sampel ................................................................. 41

C. Metode Pengumpulan Data ................................................................ 42

D. Metode Analisis Data ......................................................................... 43

E. Operasional Variabel Penelitian ........................................................ 49

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...................................................... 52

A. Gambaran Umum Objek Penelitian .................................................. 52

1. Sejarah Pasar Modal di Indonesia ................................................ 52

2. Struktur Pasar Modal indonesia ................................................... 53

3. Lembaga-lembaga yang Terlibat di BEI ....................................... 53

4. Mekanisme Perdagangan ............................................................... 57

B. Sejarah Objek Penelitian ................................................................... 58

1. Sejarah Perusahaan Manufaktur ................................................... 58

2. Perusahaan yang Menjadi Objek Penelitian ................................. 59

C. Hasil dan Pembahasan........................................................................ 60

1. Deskriptif Data ............................................................................. 60

2. Pengujian Asumsi Klasik ............................................................. 69

3. Uji Signifikansi ............................................................................. 74

4. Analisis Regresi Berganda ........................................................... 77

D. Interpretasi ......................................................................................... 78

Page 13: MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1034/1/ANGGI PERMANA-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH PENERAPAN FINANCIAL LEVERAGE,

xii

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI .................................................... 83

A. Kesimpulan ....................................................................................... 83

B. Saran dan Implikasi ........................................................................... 83

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 87

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 14: MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1034/1/ANGGI PERMANA-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH PENERAPAN FINANCIAL LEVERAGE,

xiii

DAFTAR TABEL

TABEL KETERANGAN HALAMAN

2.1 Penelitian Terdahulu ........................................................ 38

4.1 Tabel Perusahaan Objek Penelitian .................................. 59

4.2 Financial Leverage .......................................................... 61

4.3 Per Earning Ratio ..………. ............................................. 62

4.4 Return On Assets .............................................................. 64

4.5 Debt To Equity Ratio ......................................................... 65

4.6 Earning Per Share ............................................................ 66

4.7 Tabel Deskripsi Data Variabel FL, PER, ROA,

dan DER Terhadap EPS .................................................... 68

4.8 Uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

(Uji Normalitas) ................................................................ 70

4.9 Hasil Pengujian Multikolinearitas ………. ....................... 71

4.10 Hasil Pengujian Autokolerasi ........................................... 72

4.11 Hasil Pengujian Uji t ........................................................ 74

4.12 Hasil Pengujian Uji F ….. ................................................. 75

4.13 Hasil Pengujian Adj R Square .......................................... 76

4.14 Hasil Analisis Regresi ...................................................... 77

Page 15: MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1034/1/ANGGI PERMANA-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH PENERAPAN FINANCIAL LEVERAGE,

xiv

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR KETERANGAN HALAMAN

2.1 Kerangka Pemikiran ......................................................... 36

4.1 Struktur Pasar Modal Indonesia ....................................... 53

4.2 Uji Normalitas ................................................................... 69

4.3 Uji Heteroskedastisitas ..................................................... 73

Page 16: MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1034/1/ANGGI PERMANA-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH PENERAPAN FINANCIAL LEVERAGE,

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Daftar Nama Perusahaan Objek Penelitian

Lampiran 2 Perhitungan Data Mentah

Lampiran 3 Hasil Output Pengujian Regresi Linier Berganda

Page 17: MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1034/1/ANGGI PERMANA-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH PENERAPAN FINANCIAL LEVERAGE,

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Semakin maraknya dunia investasi dalam perekonomian Indonesia pada

era globalisasi, membuat banyak investor menanamkan modalnya pada suatu

perusahaan untuk mendapatkan keuntungan dari investasi tersebut. Seorang

investor tentunya akan memiliki pertimbangan dan penilaian akan alternatif

investasi yang akan dipilihnya. Oleh karena itu, kepercayaan investor menjadi

suatu hal yang penting bagi perusahaan dalam menanamkan modalnya yang

dapat meningkatkan nilai perusahaan sehingga performa perusahaan dapat

terjaga dengan baik.

Setiap modal atau dana yang di investasikan selalu mengaitkan antara

hasil dan resiko. Seorang investor yang berinvestasi akan menganalisis dengan

cermat dan teliti perusahaan tempat berinvestasi. Kinerja perusahaan yang

menurun tentu akan direspon di pasar modal. Hal tersebut dapat

mempengaruhi para investor dalam menanamkan dananya di perusahaan

tersebut. Secara umum teknis analisis yang digunakan melakukan penilaian

investasi yaitu analisis fundamental dan analisis teknikal (Anoraga dan

Prakarti, 2006:108). Beragamnya analisis keuangan didasarkan perbedaan

tujuan dan harapan yang ingin dicapai. Salah satu contoh pemilik saham dan

calon investor akan melihat segi profitabilitas dan resiko, karena kestabilan

1

Page 18: MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1034/1/ANGGI PERMANA-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH PENERAPAN FINANCIAL LEVERAGE,

2

harga saham sangat bergantung dengan tingkat keuntungan yang diperoleh dan

dividen dimasa mendatang.

Masih banyak investor yang menggunakan perkiraan semata dalam

melakukan investasi. Cara demikian, jelas berisiko dan cenderung tidak

menguntungkan, karena perlu dipikirkan risiko dalam memilih saham yang

ditawarkan. Jika ingin melakukan investasi di Pasar Modal maka dana yang

dikehendaki, kita investasikan dan harus ada tujuan investasi yang jelas, target

yang akan dicapai dan wahana dalam Pasar Modal.

Investor yang melakukan penanaman modal dalam bentuk saham

diharapkan melihat kecenderungan perkembangan harga saham dan besarnya

volume perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia, sebagai salah satu

indikator yang penting guna mempelajari kinerja suatu perusahaan. Dalam

proses pengambilan keputusan investasi, seorang investor pada akhirnya

memerlukan suatu informasi akuntansi guna menilai, mengevaluasi, dan

memprediksi keadaan keuangan perusahaan serta layak tidaknya investor

menginvestasikan dananya pada saham perusahaan tersebut. Maka perusahaan

tersebut harus mengambil keputusan dari berbagai alternatif dengan metode

yang ada. Salah satu tujuan dalam pemilihan berbagai alternatif dengan

metode pembelanjaan adalah untuk memperbesar pendapatan bagi pemilik

modal sendiri atau pemegang saham biasa tersebut.

Beberapa faktor penting yang menjadi perhatian calon investor sebelum

membeli saham antara lain: financial leverage, price earning ratio (PER),

return on assets (ROA), debt to equity ratio (DER) dan earning per share.

Page 19: MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1034/1/ANGGI PERMANA-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH PENERAPAN FINANCIAL LEVERAGE,

3

Tidak dapat diingkari bahwa Earning Per Share (EPS) merupakan salah satu

indikator utama yang digunakan para investor dalam melihat daya tarik

perusahaan, karena laba per lembar saham merupakan cermin dari nilai

perusahaan. Bila laba per lembar saham semakin meningkat berarti dapat

dikatakan bahwa performa perusahaan adalah baik, begitu juga sebaliknya

sehingga investor pun dapat menilai dan memilih sendiri perusahaan yang

dapat dipercaya untuk berinvestasi. Apabila perusahaan ingin memperoleh

dana dari pasar modal dengan menjual sahamnya, maka saham tersebut harus

menarik investor dan untuk membuat saham itu menarik maka salah satunya

adalah nilai EPS harus tinggi.

Informasi EPS digunakan baik oleh pimpinan perusahaan, investor

maupun pemegang saham. Bagi pemegang saham biasa EPS yang besar

menunjukkan bahwa perusahaan mampu memberikan deviden yang besar

kepada pemegang saham. Sehingga apabila EPS terus meningkat akan

menyebabkan harga saham di pasar modal terdorong naik dan kenaikan saham

akan menimbulkan capital gain yang akan dinikmati oleh para pemegang

saham biasa. Bagi para investor atau calon investor, EPS merupakan informasi

yang sangat mereka butuhkan karena suatu saham yang memiliki EPS tinggi

menunjukkan kinerja perusahaan yang baik, sehingga mereka akan tertarik

memiliki saham tersebut, sedangkan bagi manajemen perusahaan sendiri EPS

digunakan untuk menentukan dividen yang akan dibagikan dan merupakan

tolok ukur profitabilitas perusahaan yang dipimpinnya.

Page 20: MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1034/1/ANGGI PERMANA-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH PENERAPAN FINANCIAL LEVERAGE,

4

Dalam penerapan financial leverage penggunaan sumber dana tetap

yang memiliki beban tetap seperti hutang jangka panjang dan modal saham

dengan harapan bahwa akan memberikan tambahan keuntungan. Sedangkan

pada pendekatan price earning ratio (PER) suatu saham dikatakan bernilai

jika memiliki prospek pada laba dimasa yang akan datang. Selanjutnya tingkat

pengembalian aset suatu perusahaan merupakan salah satu cara bagi investor

untuk mengukur kinerja suatu perusahaan dalam menghasilkan laba atas suatu

investasi tertentu. Pertumbuhan return on assets (ROA) merupakan salah satu

sasaran utama setiap perusahaan. Metode pengukuran pertumbuhan return on

assets telah banyak digunakan oleh perusahaan-perusahaan dan biasa

disertakan dalam laporan keuangannya.

Penelitian-penelitian mengenai Earning Per Share (EPS) pun telah

banyak dilakukan. Rina Intani dan Teddy Oswari (2009) meneliti tentang

penerapan financial leverage terhadap peningkatan earning per share (EPS)

dan analisis financial leverage menunjukkan perubahan EPS sebagai

perubahan EBIT dan memiliki kecenderungan menurun yang tidak signifikan.

Sampel yang digunakan yaitu PT. Indofood Sukses Makmur Tbk.

Yeye Susilowati (2003) meneliti tentang Pengaruh Price Earning Ratio

(PER) Terhadap Faktor Fundamental Perusahaan (Dividend Payout Ratio,

Earning Per Share, dan Risiko) Pada Perusahaan Publik Di Bursa Efek

Jakarta (BEJ). Penelitian ini menggunakan 60 sampel. Pemilihan sampel

didasarkan purposive sampling. Data yang digunakan yaitu data archival dan

alat analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis yaitu regresi berganda.

Page 21: MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1034/1/ANGGI PERMANA-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH PENERAPAN FINANCIAL LEVERAGE,

5

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa portofolio yang dibentuk oleh price

earning ratio (PER), price to bool value (PBV), dan price to sales ratio (PSR)

yang rendah. memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan

portofolio yang dibentuk oleh PER, PBV, dan PSR yang tinggi.

Pengaruh Return on Assets Dan Return on Equity terhadap Earning Per

Share. Penelitian yang digunakan oleh Yunina, SE.,M.Si, Ak,. Nazir, SE.,

M.Si dan Ghazali Syamni, SE., M.Sc (2009). dari penelitian di ini dapat

disimpulkan bahwa variabel return on assets (ROA) dan return on equity

(ROE) secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap earning per

share pada PT. Bank Muamallat Indonesia,Tbk. Hasil penelitian juga

menemukan secara parsial variabel return on assets (X1) dan return on equity

(X2) berpengaruh signifikan terhadap earning per share (Y).

Yuli Winarni (2003) melakukan penelitian tentang “Analisis Variabel-

Variabel yang Mempengaruhi Earning Per Share”. Hasil penelitian ini adalah

Variabel Net Profit Margin, Current Assets Turn Over, dan Leverage Ratio

memiliki pengaruh signifikan terhadap Earning Per Share sedangkan variabel

lainnya yaitu Net Sales, Current Ratio, Debt to Equity Ratio (DER), Inventory

Turn Over, Total Asset Turn Over, Operating Profit Margin, dan Gross Profit

Margin tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap Earning Per Share.

Sampel yang digunakan yaitu Perusahaan Tekstil di Bursa Efek Jakarta (BEJ).

Hsu-Ling Chang, et al. (2008). The Relationship Between Stock Price

And EPS: Evidence Based On Taiwan Panel Data. A primary conclusion that

stock prices moves with EPS in the long-run, but not necessary at the same

Page 22: MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1034/1/ANGGI PERMANA-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH PENERAPAN FINANCIAL LEVERAGE,

6

rate. There exists an inverse relation between the growth rate of operating

revenue and degree of EPS impact on stock prices. So, EPS could impact

stock prices and the "Earning Information Content" exists in Taiwan.

Dalam penelitian-penelitian tersebut, terlihat cukup banyak faktor yang

diduga dapat mempengaruhi earning per share (EPS) suatu perusahaan. Para

peneliti tersebut juga sependapat bahwa earning per share (EPS) masih

menjadi teka-teki yang diperdebatkan. Berdasarkan penjelasan yang telah

diuraikan tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih

lanjut terhadap earning per share (EPS) ini. Variabel utama yang digunakan

yakni Financial Leverage, Price Earning Ratio (PER), Return On Assets

(ROA) dan Debt To Equity Ratio (DER). Sehubungan dengan itu penulis

mencoba melakukan penelitian dan menyusun hasil penelitian dengan judul “

Analisis Pengaruh Penerapan Financial Leverage, Price Earning Ratio (PER),

Return On Assets (ROA) dan Debt To Equity Ratio (DER) Terhadap Earning

Per Share (EPS). Penelitian ini dilakukan terhadap perusahaan-perusahaan

manufaktur go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode

2006-2009.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka

masalah yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini, yaitu:

Page 23: MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1034/1/ANGGI PERMANA-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH PENERAPAN FINANCIAL LEVERAGE,

7

1. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan variabel Financial Leverage,

Price Earning Ratio (PER), Return On Assets (ROA), dan Debt To Equity

Ratio (DER) terhadap Earning Per Share (EPS) parsial maupun simultan?

2. Variabel independen manakah yang paling dominan mempengaruhi

Earning Per Share (EPS)?

C. Tujuan dan Manfaat

Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah yang telah diuraikan

sebelumnya, maka tujuan dan manfaat dari penelitian ini adalah sebagai

berikut.

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk menganalisis pengaruh yang signifikan variabel Financial

Leverage, Price Earning Ratio (PER), Return On Assets (ROA) dan

Debt To Equity Ratio (DER) terhadap Earning Per Share (EPS.

b. Untuk menganalisis variabel yang paling dominan mempengaruhi

Earning Per Share (EPS).

2. Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Bagi Akademisi

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat khususnya bagi

pengembangan ilmu ekonomi sebagai sumber bacaan atau referensi

yang dapat memberikan informasi teoritis dan empiris pada pihak-pihak

yang akan melakukan penelitian lebih lanjut mengenai permasalahan

ini, dan menambah sumber pustaka yang telah ada. Untuk

Page 24: MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1034/1/ANGGI PERMANA-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH PENERAPAN FINANCIAL LEVERAGE,

8

meningkatkan pengetahuan bagi si penulis dan pembaca mengenai

Analisis Pengaruh Penerapan Financial Leverage, Price Earning Ratio

(PER), Return On Assets (ROA) dan Debt To Equity Ratio (DER)

Terhadap Earning Per Share (EPS).

b. Bagi Manajemen Perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak manajemen

perusahaan yang dapat digunakan sebagai masukan atau dasar untuk

meningkatkan kinerja perusahaan yang dapat dilihat dari rasio keuangan

yang baik menunjukkan prospek bagus bagi perusahaan di masa yang

akan datang yang dapat menarik investor untuk menanamkan modal di

perusahaan sehingga dimungkinkan dapat menambah modal untuk

usaha pengembangan perusahaan dan sebagai bahan informasi dalam

pengambilan keputusan.

c. Bagi Investor

Hasil dari penelitian ini dapat memberikan informasi tentang Analisis

Pengaruh Penerapan Financial Leverage, Price Earning Ratio (PER),

Return On Assets (ROA) dan Debt To Equity Ratio (DER) Terhadap

Earning Per Share (EPS), sehingga dapat dijadikan sebagai

pertimbangan dalam pengambilan keputusan untuk berinvestasi serta

dapat dipergunakan sebagai salah satu alat untuk memilih atau

menentukan perusahaan mana yang mempunyai EPS yang baik.

Page 25: MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1034/1/ANGGI PERMANA-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH PENERAPAN FINANCIAL LEVERAGE,

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Manajemen Keuangan

1. Pengertian

Divisi keuangan seperti halnya divisi yang lain dalam perusahaan

ataupun badan usaha memiliki kepentingan dan tanggung jawab yang

besar. Setiap keputusannya berpengaruh dan menentukan masa depan serta

kelangsungan hidup perusahaan atau badan usaha tersebut, karena

kegiatannya berhubungan dengan keuangan perusahaan.

Menurut Bambang Riyanto, (1999 : 4) pengertian manajemen

keuangan yaitu “Keseluruhan aktifitas perusahaan yang bersangkutan

dengan usaha untuk mendapatkan dana dan menggunakan atau

mengalokasikan dana tersebut.” Sedangkan menurut Sartono, (1998 : 2)

menyatakan hal yang sama mengenai definisi dari manajemen keuangan,

yaitu: “Manajemen keuangan dapat diartikan sebagaimana manajemen

yang baik yang berkaitan dengan mengalokasikan dana dalam bentuk

investasi secara efektif maupun usaha pengumpulan dana untuk

pembiayaan investasi atau pembelanjaan efisien.”

Menurut Suad Husnan, (1996 : 2) “Manajemen keuangan

merupakan kegiatan yang menyangkut perencanaan, analisis dan

pengendalian kegiatan keuangan”.

9

Page 26: MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1034/1/ANGGI PERMANA-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH PENERAPAN FINANCIAL LEVERAGE,

10

Secara sederhana manajemen keuangan mengandung makna segala

sesuatu yang berhubungan dengan cara mengatur uang. Secara spesifik,

manajemen keuangan meliputi: analisis situasi keuangan, merumuskan

rencana-rencana keuangan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan,

dan menyediakan sistem pengendalian keuangan yang efektif untuk

memastikan rencana berjalan menuju tujuan yang telah ditetapkan

sebelumnya.

Pengertian manajemen dapat pula ditinjau dari tugas utama pimpinan

bagian keuangan, yaitu: “Merencanakan untuk memperoleh dana dan

menggunakan dana tersebut untuk memaksimisasi nilai perusahaan”.

Dari definisi tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa kegiatan

manajemen keuangan perusahaan tidak hanya mengutamakan usaha

mendapatkan dana saja akan tetapi juga memberikan pengertian yang lebih

dalam penggunaan dana atau alokasi dana. Jadi, manajer keuangan

berkewajiban untuk mengatur keuangan perusahaan agar tidak terjadi

kekurangan atau kelebihan dana yang dapat mengganggu kelancaran dan

kelangsungan hidup perusahaan.

Sehingga dapat dikatakan bahwa manajemen keuangan dalam

perkembangannya telah berubah dari studi yang bersifat deskriptif menjadi

studi yang meliputi analisis dan teori yang normatif.

2. Fungsi Manajemen Keuangan

Pengelolaan keuangan yang baik akan membantu setiap perusahaan

dalam meningkatkan laba perusahaannya. Penerapan fungsi-fungsi

Page 27: MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1034/1/ANGGI PERMANA-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH PENERAPAN FINANCIAL LEVERAGE,

11

keuangan secara tepat pada suatu perusahaan akan sangat menunjang

tercapainya tujuan peruasahaan itu.

Menurut Suad Husnan dan Enny Pudjiastuti;

“Manajemen keuangan mempunyai fungsi yang penting dalam suatu

perusahaan. Apabila pimpinan perusahaan memutuskan untuk meminjam

dana, terlebih dahulu harus diperhitungkan dahulu antara tingkat

pendapatan yang diharapkan dengan biaya yang dikeluarkan untuk dana

yang dipinjam serta resiko yang mungkin terjadi”. (2004 : 4)

Murthada Sinuraya, (1999 : 6) berpendapat bahwa “seorang manajer

keuangan harus dapat berperan dalam mengembangkan aneka fungsi

manajemen keuangan, yang terdiri dari”:

1. Fungsi Pengendalian Kualitas

a. Perencana Aliran Kas

Sangat berperan dalam menyusun rencana terperinci aliran kas

masuk dan keluar. Maka perlu diperhatikan berbagai sumber aliran

kas sebagai aliran keluar yang perlu dirancang keseimbangannya

dengan baik.

b. Pencarian Dana

Manajemen keuangan berperan dalam memiliki sumber dana yang

akan dipakai untuk mendanai kegiatan perusahaan, baik dari dalam

maupun dari luar perusahaan.

Page 28: MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1034/1/ANGGI PERMANA-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH PENERAPAN FINANCIAL LEVERAGE,

12

c. Penjagaan hubungan baik dengan pemilik dana secara individu

maupun lembaga. Hal ini diperlukan untuk menjaga kemungkinan

kebutuhan dana yang mendadak untuk keperluan usaha.

Dari fungsi manajemen kualitas dapat disimpulkan bahwa terdapat

tiga fungsi yaitu perencana aliran kas yang berperan dalam pengendalian

arus kas masuk dan keluar, kedua fungsi pencarian dana yang mempunyai

peran untuk mencari dana untuk membiayai perusahaan baik dari luar

maupun dari dalam perusahaan, dan yang ketiga yaitu penjagaan hubungan

baik dengan pemilik dana.

2. Fungsi Pengendalian Laba Perusahaan

Fungsi pengendalian laba merupakan gabungan dari 3 fungsi

manajemen yang menjadi satu, yakni:

a. Perencanaan laba berkaitan dengan penetapan harga dan

pengendalian biaya. Dalam hal ini, yang terpenting adalah dapat

memaksimumkan nilai perusahaan, bukan mengharapkan laba yang

sebesar-besarnya.

b. Penetapan atau penentuan biaya, manajer keuangan turut serta

dalam menetapkan suatu harga yang layak bagi produk yang

dihasilkan.

c. Pengendalian biaya, manajer keuangan dapat mengatur segala yang

berkenaan dengan biaya produksi.

Dari kedua fungsi pengendalian laba perusahaan maka dapat

disimpulkan bahwa gabungan dari tiga fungsi tersebut dalam

Page 29: MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1034/1/ANGGI PERMANA-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH PENERAPAN FINANCIAL LEVERAGE,

13

memaksimalkan nilai perusahaan bukan hanya mengharapkan laba yang

sebesar-besarnya tetapi dapat merencanakan laba dengan pengendalian

biaya yang sesuai dengan produk yang dihasilkan.

Weston dan Brigham (1998 : 13) berpendapat, “The main functions

financial management are planning for accuring and utilizing funds in

ways that maximize the eficiency of the organization.”

Dari pendapat yang dikemukakan oleh Weston dan Brigham dapat

diartikan bahwa fungsi utama dari manajemen keuangan adalah

merencanakan untuk memanfaatkan dana dengan harapan dapat

memaksimalkan efisiensi dari organisasi.

B. Pengertian Saham

Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau pemilikan

seseorang atau badan terhadap suatu perusahaan atau perseroan terbatas.

Wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas

adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat tersebut. Porsi kepemilikan

ditentukan oleh seberapa besar penyertaan yang ditanamkan di perusahaan

(Tjiptono dan Hendy:2001). Mendefinisikan saham sebagai bentuk modal

penyertaan (equity capital) atau bukti posisi kepemilikan dalam suatu

perusahaan.

Sifat dasar investasi saham adalah memberikan peran bagi investor

dalam memperoleh laba perusahaan. Setiap pemegang saham merupakan

sebagian pemilik perusahaan, sehingga mereka berhak atas sebagian dari laba

Page 30: MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1034/1/ANGGI PERMANA-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH PENERAPAN FINANCIAL LEVERAGE,

14

perusahaan. Namun hak tersebut terbatas karena pemegang saham berhak atas

bagian penghasilan perusahaan hanya setelah seluruh kewajiban perusahaan

dipenuhi.

Pada dasarnya saham dapat digunakan untuk mencapai tiga tujuan

investasi utama yaitu :

1. Sebagai gudang nilai, berarti investor mengutamakan keamanan prinsipal,

sehingga mereka akan mencari saham blue chips dan saham non-spekulatif

lainnya.

2. Untuk pemupukan modal, berarti investor mengutamakan investasi jangka

panjang, sehingga mereka akan mencari saham pertumbuhan untuk

memperoleh capital gain atau saham sumber penghasilan untuk mendapat

dividen.

3. Sebagai sumber penghasilan, berarti investor mengandalkan pada

penerimaan dividen sehingga mereka akan mencari saham penghasilan

yang bermutu baik dan hasil tinggi.

Menurut Robbert Ang (1997), saham adalah surat berharga sebagai

bukti penyertaan atau pemilikan individu maupun institusi dalam suatu

perusahaan. Nilai suatu saham berdasarkan fungsinya dapat dibagi menjadi

tiga, yaitu :

1. Nilai Nominal

Nilai nominal adalah nilai yang tercantum pada saham yang

bersangkutan dan berfungsi untuk tujuan akuntansi. Dalam modal suatu

perseroan, dikenal adanya modal disetor. Perubahan modal disetor ini sama

Page 31: MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1034/1/ANGGI PERMANA-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH PENERAPAN FINANCIAL LEVERAGE,

15

dengan merupakan suatu nilai yang berguna bagi pencatatan akuntansi, di

mana nilai nominal dicatat sebagai model ekuitas perseroan di dalam

neraca. Setiap saham yang diterbitkan di Indonesia harus mempunyai nilai

nominal yang tercantum pada surat sahamnya. Namun untuk satu jenis

saham yang lama harus mempunyai satu jenis nilai nominal.

2. Base Price (Harga Pasar)

Harga dasar suatu saham sangat erat kaitannya dengan harga pasar

suatu saham. Harga dasar suatu saham baru merupakan harga perdananya.

Harga dasar ini berubah sesuai aksi emiten yang dilakukan seperti right

issue, stock split, warrant dan lain-lain, sehingga harga saham dasar yang

baru harus dihitung sesuai dengan perubahan harga teoritis hasil

perhitungan antara harga dasar dengan jumlah saham yang diterbitkan.

3. Market Price (Harga Saham)

Harga pasar merupakan harga saham pada pasar yang sedang

berlangsung. Jika pasar bursa efek tutup, maka harga pasar adalah harga

penutupan (closing price). Jadi harga pasar ini yang menyatakan naik

turunnya suatu saham. Jika harga pasar dikalikan jumlah saham yang

diterbitkan, maka didapat market value.

Surat berharga saham memiliki bermacam-macam bentuk. Macam-

macam saham terbagi berdasarkan peralihan hak, berdasar hak tagih dan

berdasar kinerja saham itu sendiri meliputi :

1. Berdasarkan Peralihan Hak

a. Saham Atas Unjuk (Bearer Stock)

Page 32: MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1034/1/ANGGI PERMANA-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH PENERAPAN FINANCIAL LEVERAGE,

16

Yaitu jenis saham yang tidak menyertakan nama pemilik dengan

tujuan agar saham tersebut dapat dengan mudah dipindahtangankan atau

mudah berganti pemilik dan siapapun yang memegang saham tersebut

secara sah menjadi pemilik saham tersebut dan berhak ikut dalam RUPS

(Rapat Umum Pemegang Saham).

b. Saham Atas Nama (Registered Stock)

Saham ini mencantumkan nama dari pemilik saham pada lembar

sahamnya. Saham ini dapat dipindahtangankan tetapi harus melalui

prosedur tertentu.

2. Berdasarkan Hak Tagih atau Klaim

a. Saham Biasa (Common Stock)

Saham biasa merupakan saham yang memiliki hak klaim berdasar

laba atau rugi yang diperoleh perusahaan. Bila terjadi likuidasi,

pemegang saham biasalah yang mendapatkan prioritas paling akhir

dalam pembagian dividen dan penjualan asset perusahaan.

b. Saham Preferen (Preferred Stock)

Saham preferen adalah saham dengan bagian hasil yang tetap dan

apabila perusahaan mengalami kerugian maka pemegang saham preferen

akan mendapat prioritas utama dalam pembagian hasil atas penjualan

asset.

Page 33: MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1034/1/ANGGI PERMANA-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH PENERAPAN FINANCIAL LEVERAGE,

17

3. Berdasarkan Kinerja Saham

a. Blue Chip Stock

Yaitu saham unggulan karena diterbitkan oleh perusahaan yang

memiliki kinerja baik, dapat membagikan dividen secara stabil dan

konsisten. Perusahaan yang menerbitkan saham ini biasanya adalah

perusahaan besar yang telah memiliki pangsa pasar tetap.

b. Growth Stock

Merupakan jenis saham yang diterbitkan oleh perusahaan yang

memiliki pertumbuhan pendapatan tinggi.

c. Income Stock

Merupakan saham yang memiliki dividen progresif atau besarnya

dividen yang dibagikan lebih tinggi dari rata-rata dividen tahun

sebelumnya.

d. Speculative Stock

Saham ini menghasilkan dividen yang tidak tetap karena

perusahaan yang menerbitkan memiliki pendapatan yang berubah-ubah,

dan memungkinkan memiliki prospek yang bagus di masa yang akan

datang.

e. Counter Cyclical Stock

Perusahaan yang menerbitkan saham ini operasionalnya tidak

banyak dipengaruhi oleh kondisi ekonomi makro. Perusahaan ini

biasanya bergerak dalam bidang produksi atau layanan jasa vital.

Page 34: MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1034/1/ANGGI PERMANA-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH PENERAPAN FINANCIAL LEVERAGE,

18

C. Harga Saham

Nilai pasar dari sekuritas merupakan harga pasar dari sekuritas itu

sendiri. Untuk sekuritas yang diperdagangkan dengan aktif, nilai pasar

merupakan harga terakhir yang dilaporkan pada saat sekuritas terjual (Horne,

1997:70).

Dalam teori manajemen dijelaskan bahwa tujuan dan sasaran yang

digunakan sebagai standar dalam memberikan penilaian efisien atau tidaknya

suatu keputusan keuangan dapat dilihat dari nilai perusahaan. Perusahaan yang

menerbitkan saham, nilai perusahaan yaitu nilai saham ditambah dengan nilai

pasar hutang. Husnan (2001) mengemukakan bahwa nilai saham adalah harga

pasar dikalikan dengan jumlah saham yang beredar.

Horne (1997:5) mengemukakan bahwa harga pasar bertindak sebagai

barometer dari kinerja bisnis. Harga pasar menunjukkan seberapa baik

manajemen menjalankan tugasnya atas nama para pemegang saham. Oleh

karena itu manajemen selalu berada dalam pengawasan. Para pemegang

saham yang tidak puas dengan kinerja manajemen dapat menjual saham yang

mereka miliki dan menginvestasikan uangnya di perusahaan lain. Tindakan-

tindakan tersebut jika dilakukan oleh para pemegang saham akan dapat

mengakibatkan turunnya harga saham di pasar. Pada dasarnya tinggi rendah

harga saham lebih banyak dipengaruhi oleh pertimbangan pembeli dan penjual

tentang kondisi internal dan eksternal perusahaan. Hal ini berkaitan dengan

analisis sekuritas yang umumnya dilakukan investor sebelum membeli atau

menjual saham.

Page 35: MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1034/1/ANGGI PERMANA-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH PENERAPAN FINANCIAL LEVERAGE,

19

D. Pengertian Earning Per Share (EPS)

EPS merupakan rasio yang menunjukkan berapa besar keuntungan

(return) yang diperoleh investor atau pemegang saham per lembar saham

(Darmaji, 2001:139)

Menurut Simamora (2000:530), EPS adalah laba bersih per Lembar

saham biasa yang beredar selama periode tertentu. Sedangkan menurut

Fabozzi (1999:359) EPS merupakan alat analisis yang menggunakan konsep

laba konvensional. EPS adalah salah satu dari dua alat analisis yang sering

digunakan mengevaluasi saham biasa disamping PER dalam lingkaran

keuangan.

Berdasarkan pendapat diatas, pengertian EPS yang dimaksud dalam

penelitian ini adalah ratio yang menunjukkan seberapa besar keuntungan yang

diperoleh investor atau pemegang saham per lembar saham yang beredar

selama suatu periode.

Kalangan investor berharap bisa memperoleh suatu imbalan atas

investasi mereka melalui dividen maupun kenaikan harga saham. Pembayaran

dividen maupun apresiasi harga saham sangatlah terkait dengan kemampuan

perusahaan memperoleh pendapatan. Suatu ukuran kunci yang

menghubungkan pendapatan perusahaan dengan saham biasanya adalah laba

per lembar saham (Earning Per Share / EPS). (Garrison dan Norren, 2001 :

787).

Menurut Weston dan Brigham, (1996 : 15) “Earning per share is net

income divided by the number of shares of common stock outstanding”.

Page 36: MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1034/1/ANGGI PERMANA-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH PENERAPAN FINANCIAL LEVERAGE,

20

Sedangkan menurut Horne dan Wachowicz, (1998 : 3). “Earning per share is

earning after tax (EAT) divided by the number of common shares outstanding.

EPS means different things for different firm’s. For some firm’s they mean

more than for other”. Dari pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa

EPS atau laba per lembar saham menunjukkan kemampuan perusahaan untuk

mendistribusikan pendapatan yang diraih perusahaan kepada pemegang

sahamnya. Para investor atau pemegang saham menyukai perusahaan yang

memiliki EPS yang tinggi untuk menanamkan modalnya tersebut karena akan

berpengaruh terhadap naiknya nilai perusahaan tersebut. Semakin tinggi

kemampuan perusahaan untuk menghasilkan pendapatan kepada pemegang

sahamnya mencerminkan semakin besar keberhasilan usaha yang dijalankan

perusahaan tersebut.

Horne dan Wachowicz, (1998 : 3) juga menerangkan EPS dihitung

dengan cara membagi keuntungan yang tersedia bagi pemegang saham biasa

(keuntungan setelah dikurangi pajak pendapatan) dengan jumlah lembar

saham biasa yang beredar.

1. Kegunaan EPS

Variabel EPS merupakan proxy bagi laba per saham perusahaan yang

diharapkan dapat memberikan gambaran bagi investor mengenai bagian

keuntungan yang dapat diperoleh dalam suatu periode keuntungan yang dapat

diperoleh dalam suatu periode tertentu dengan memiliki suatu saham. Seorang

investor membeli dan mempertahankan saham suatu perusahaan dengan

harapan akan memperoleh deviden atau capital gain. Laba biasanya menjadi

Page 37: MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1034/1/ANGGI PERMANA-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH PENERAPAN FINANCIAL LEVERAGE,

21

dasar penentuan pembayaran deviden dan kenaikan nilai saham di masa

mendatang. Oleh karena itu, para pemegang saham biasanya tertarik dengan

angka EPS yang dilaporkan perusahaan.

EPS atau laba per lembar saham adalah tingkat keuntungan bersih untuk

tiap lembar sahamnya yang mampu diraih perusahaan pada saat menjalankan

operasinya. Laba per lembar saham diperoleh dari laba yang tersedia bagi

pemegang saham biasa dibagi dengan rata-rata saham biasa yang beredar. EPS

merupakan hasil atau pendapatan yang akan diterima oleh pemegang saham

untuk setiap lembar saham yang dimilikinya atas keikutsertaannya dalam

perusahaan. laba per lembar saham biasanya merupakan indikator laba yang

diperhatikan oleh para investor yang umumnya terhadap korelasi yang kuat

antara pertumbuhan laba dan pertumbuhan harga saham.

Jumlah pendapatan yang tersedia bagi pemegang saham adalah

pendapatan bersih setelah dikurangi pajak pendapatan. Pendapatan bersih ini

setelah dikurangi dengan deviden dan hak-hak lainnya untuk pemegang saham

biasa. Dengan cara membagi jumlah pendapatan yang tersedia untuk

pemegang saham biasa dengan jumlah lembar saham biasa yang beredar maka

akan diketahui jumlah lembar pendapatan untuk setiap lembar saham tersebut.

Husnan (2001:317) bahwa jika kemampuan perusahaan untuk

menghasilkan laba meningkat, maka harga saham akan meningkat. Dengan

meningkatnya harga saham perusahaan, maka return saham yang akan

diperoleh investor juga akan semakin tinggi. Jika nilai EPS naik maka harga

saham mengalami kenaikan, return sahamnya juga mengalami kenaikan.

Page 38: MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1034/1/ANGGI PERMANA-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH PENERAPAN FINANCIAL LEVERAGE,

22

Pendapatan per saham (Earning per share/EPS) perusahaan biasanya

menjadi perhatian pemegang saham pada umumnya atau calon pemegang

saham dan manajemen. EPS menunjukkan jumlah uang yang dihasilkan

(return) dari setiap lembar saham. Semakin besar nilai EPS, semakin besar

keuntungan/return yang diterima pemegang saham.

Jadi jika saham yang beredar dari saham prioritas dan saham biasa

maka langkah pertama adalah menentukan pendapatan yang menjadi hak

pemegang saham prioritas dan hak tersebut dikurangkan pada laba bersih yang

diperoleh baru kemudian dapat dihitung laba per lembar saham.

2. Rumus EPS

Laba Per lembar saham dapat dirumuskan:

(Ang, 1997:6.23)

Menurut Robbert Angg (1997), EPS merupakan perbandingan antara

laba bersih setelah pajak pada suatu tahun buku dengan jumlah saham yang

diterbitkan. Di dalam perhitungan EPS, terdapat dua jenis EPS, yaitu :

a. EPS Historis

EPS yang dihitung berdasarkan kinerja perusahaan pada tahun buku

yang telah lampau. EPS historis merupakan nilai yang telah terjadi pada

masa lampau.

EPS = SahamLembar Jumlah

Tax)After (Earning EAT

Page 39: MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1034/1/ANGGI PERMANA-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH PENERAPAN FINANCIAL LEVERAGE,

23

b. EPS Proyektif

EPS yang diperkirakan akan terjadi dengan asumsi sesuai dengan

proyeksi kinerja emiten.

EPS yang besar menunjukkan kemampuan perusahaan yang lebih besar

dalam menghasilkan keuntungan bersih dari setiap lembar saham. Peningkatan

EPS menandakan bahwa perusahaan berhasil meningkatkan kemakmuran para

investor dan dari hal tersebut akan mendorong investor untuk menambah

jumlah modal yang ditanamkan pada perusahaan. Dan itu akan mengakibatkan

kenaikan laba yang pada akhirnya ada kecenderungan kenaikan harga saham,

begitu juga sebaliknya.

Angka per lembar saham diperoleh dari laporan keuangan yang

disajikan oleh perusahaan berdasarkan atas prinsip-prinsip akuntansi yang

sudah diterima. Laporan keuangan yang utama yaitu laporan neraca dan

laporan rugi laba. Neraca menunjukkan posisi kekayaan kewajiban dan modal

pada waktu tertentu sedangkan laporan laba rugi menunjukkan berapa laba

diperoleh perusahaan pada waktu tertentu. Pada level atau tingkat perusahaan

laba per lembar saham yang mencerminkan kombinasi berbagai faktor yang

mempengaruhinya.

Analisis faktor-faktor tersebut dapat dilakukan dengan analisis rasio

keuangan:

a. EPS = ROE X Nilai Buku Per Saham

ROE = Laba setelah pajak/ekuitas

Nilai Buku Per Saham = Ekuitas/jumlah saham

Page 40: MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1034/1/ANGGI PERMANA-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH PENERAPAN FINANCIAL LEVERAGE,

24

b. ROE = ROA X Leverage

ROA = Laba setelah pajak

Leverage = total ekuitas

c.ROA = Net Income Margin X Perputaran Aktiva

Net Income Margin = laba setelah pajak/penjualan bersih

Perputaran aktiva = penjualan bersih/total aktiva

d. Net Income Margin = Income Rasio X Operating Efficienci

Income ratio = laba setelah pajak

Operating Eficiency = Laba operasi/penjualan bersih

ROA adalah tingkat keuntungan yang diperoleh dari penggunaan aset,

sedangkan leverage menunjukkan seberapa banyak hutang digunakan

perusahaan. Net Income Margin menunjukkan kemampuan memperoleh laba

dari setiap penjualan yang diciptakan oleh perusahaan, sedangkan perputaran

aktiva menunjukkan seberapa jauh perusahaan mampu menciptakan penjualan

dari aktiva yang dimilikinya. Apabila salah satu dari kedua faktor tersebut

meningkat maka ROA juga akan meningkat (Riyanto,1995:332-336).

E. Pengertian Financial leverage

Modal atau dana yang dibentuk di luar perusahaan (sumber eksternal)

terdiri dari modal sendiri dan modal asing (pinjaman/utang). (Bambang

Riyanto, 1997 : 209). Modal sendiri merupakan modal yang berasal dari

pemilik, peserta atau pengambil bagian di dalam perusahaan. Sedangkan

modal asing merupakan utang bagi perusahaan.

Page 41: MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1034/1/ANGGI PERMANA-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH PENERAPAN FINANCIAL LEVERAGE,

25

Keown, dkk (2000 : 496). “financial leverage adalah membiayai

sebagian dari aset perusahaan dengan surat berharga yang mempunyai tingkat

bunga yang tetap dengan mengharapkan peningkatan yang luar biasa pada

pendapatan bagi para pemegang saham”.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa penggunaan financial

leverage akan menimbulkan adanya beban bunga yang harus dibayar oleh

perusahaan tanpa mempedulikan apakah perusahaan sedang mengalami

keuntungan ataupun kerugian. Dengan adanya penambahan beban bunga akan

mengurangi keuntungan bersih pemegang saham biasa. Penggunaan ini berarti

risiko yang harus ditanggung oleh pemegang saham biasa.

Financial leverage menunjukkan proporsi atas penggunaan utang untuk

membiayai investasinya. (R. Agus Sartono, 2001 : 120). Menurut Higgins,

(2001 : 44) financial leverage dapat dihitung dengan menggunakan rumus

sebagai berikut:

Total liabilities

Financial leverage =

Total Asset

Besarnya penggunaan utang dalam suatu perusahaan tergantung pada

besar kecilnya perusahaan. Semakin besar utang yang digunakan, maka

semakin besar biaya tetap (bunga) yang akan ditanggung oleh perusahaan. Hal

ini menimbulkan risiko financial bagi kreditur yaitu risiko atas

ketidakmampuan perusahaan dalam melaksanakan kewajibannya.

Page 42: MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1034/1/ANGGI PERMANA-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH PENERAPAN FINANCIAL LEVERAGE,

26

Menurut Bambang Riyanto, (1997 : 375). Menguntungkan atau

tidaknya financial leverage perusahaan dalam rangka meningkatkan EPS

tergantung pada: Perusahaan yang menggunakan dana dengan beban tetap

dikatakan menghasilkan leverage yang menguntungkan atau efek positif

kalau pendapatan yang diterima dari penggunaan dana tersebut lebih besar

daripada beban tetap dari penggunaan dana itu. Sedangkan suatu perusahaan

dikatakan memiliki leverage yang merugikan kalau perusahaan tidak dapat

memperoleh pendapatan dari penggunaan dana tersebut sebanyak beban tetap

yang harus dibayar.

Financial leverage memberikan pengaruh positif maupun negatif bagi

perusahaan yang menggunakannya. Pengaruh postitif atas penggunaan

financial leverage akan meningkatkan laba bersih per lembar saham (EPS)

perusahaan yang bertujuan untuk memberikan kemakmuran pada pemegang

saham. Penggunaan financial leverage yang berbeda-beda besarnya akan

menghasilkan EPS yang berbeda. Semakin tinggi financial leverage yang

digunakan akan memperbesar EPS, sedangkan pengaruh negatif atas

penggunaan financial leverage adalah meningkatnya biaya operasi

perusahaan sebagai akibat dari meningkatnya beban bunga atas modal

pinjaman. Selain itu pengaruh negatif yang lainnya adalah timbulnya risiko

keuangan. Semakin besar penggunaan financial leverage akan semakin besar

risiko yang ditanggung perusahaan. Risiko keuangan meliputi risiko

kemungkinan ketidakmampuan membayar kewajiban dan risiko

Page 43: MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1034/1/ANGGI PERMANA-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH PENERAPAN FINANCIAL LEVERAGE,

27

ketidakpastian pendapatan bagi pemilik saham perusahaan yang diakibatkan

penggunaan financial leverage.

Penggunaan utang atau financial leverage yang tinggi dapat

menimbulkan EPS yang negatif, untuk itu rasio utang (debt ratio) tidak boleh

melampaui 50%.(Weston dan Brigham, 1997 : 159). EPS diharapkan naik

sampai pembiayaan dengan utang 50%. Beban bunga menjadi naik, tetapi

pengaruh kenaikan beban bunga tersebut belum menurunkan EPS karena

makin sedikitnya jumlah saham yang beredar ketika ekuitas ditukar dengan

utang, EPS malah ikut naik. Akan tetapi, kenaikan EPS mencapai puncaknya

pada saat rasio utang mencapai 50%. Diatas rasio 50%, suku bunga naik

begitu pesatnya sehingga EPS menurun meskipun jumlah saham yang beredar

mengecil.

Jadi apabila perusahaan menggunakan financial leverage yang tinggi

berarti tambahan modal untuk keperluan investasi semakin bertambah dan

risiko yang ditanggung juga semakin besar, maka perusahaan mengharapkan

dapat meningkatkan EPS perusahaan sehingga nilai perusahaan pun

meningkat. Peningkatan EPS ini tidak terlepas dari kaitannya dengan volume

penjualan perusahaan serta biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk

menghasilkan produk atau jasa yang akan dijual oleh perusahaan.

F. Pengertian Price Earning Ratio (PER)

PER menggambarkan apresiasi pasar terhadap kemampuan perusahaan

dalam menghasilkan laba (Darmaji, 2001:139). Sedangkan menurut Ang

Page 44: MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1034/1/ANGGI PERMANA-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH PENERAPAN FINANCIAL LEVERAGE,

28

(1997:24) PER merupakan perbandingan antara harga pasar suatu saham

dengan Earning Per Share (EPS) dari saham yang bersangkutan. PER

merupakan hubungan antara pasar saham dengan EPS saat ini yang digunakan

secara luas oleh investor sebagai panduan umum untuk mengukur nilai saham.

Berdasarkan pendapat diatas pengertian PER yang dimaksud dalam

penelitian ini adalah rasio yang membandingkan antara harga saham per

lembar saham biasa yang beredar dengan laba per lembar saham.

Kegunaan PER adalah untuk melihat bagaimana pasar menghargai

kinerja perusahaan yang dicerminkan oleh EPSnya. PER menunjukkan

hubungan antara pasar saham biasa dengan EPS. Makin besar PER suatu

saham maka harga saham tersebut akan semakin mahal terhadap pendapatan

bersih per sahamnya. Jika dikatakan saham mempunyai PER 10X, berarti

harga pasar saham tersebut 10X lipat terhadap EPS nya (pendapatan bersih per

saham). Angka rasio ini biasanya digunakan investor untuk memprediksi

kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba (earning power) dimasa

yang akan datang.

Kesediaan investor untuk menerima kenaikan PER sangat bergantung

pada prospek perusahaan. Perusahaan dengan peluang tingkat pertumbuhan

tinggi biasanya mempunyai PER yang tinggi pula, dan hal ini menunjukkan

bahwa pasar mengharapkan pertumbuhan laba di masa mendatang. Sebaliknya

perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang rendah cenderung mempunyai

PER yang rendah pula. PER tidak punya makna apabila perusahaan

mempunyai laba yang sangat rendah (abnormal) atau menderita rugi. Dalam

Page 45: MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1034/1/ANGGI PERMANA-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH PENERAPAN FINANCIAL LEVERAGE,

29

keadaan ini PER perusahaan akan begitu tinggi (abnormal) atau bahkan

negatif. Semakin rendah harga PER sebuah saham maka semakin baik atau

murah harganya untuk diinvestasikan. PER menjadi rendah nilainya bisa

karena harga saham cenderung semakin turun atau karena meningkatnya laba

bersih perusahaan. Jadi semakin kecil nilai PER maka semakin murah saham

tersebut untuk dibeli dan semakin baik pula kinerja per lembar saham dalam

menghasilkan laba bagi perusahaan. Semakin baik kinerja per lembar saham

akan mempengaruhi banyak investor untuk membeli saham tersebut.

Penafsiran terhadap rasio ini juga dipengaruhi oleh persepsi pemodal terhadap

kualitas perusahaan dan trend pendapatannya, risiko relatif, penggunaan

metode akuntansi alternatif , dan faktor-faktor lain.

Semakin tinggi PER semakin nampak rendah nilai EPS apabila

dibandingkan dengan harga sahamnya (Husnan, 2001:300). Kalau suatu

saham mempunyai PER sebesar 20x, berarti apabila saham tersebut

memberikan EPS sebesar Rp 1.000,- saham tersebut dapat terjual dengan

harga Rp 20.000,-. Hal itu berarti bahwa jika nilai PER naik maka harga

saham mengalami kenaikan dan Return saham juga mengalami kenaikan.

Begitupun sebaliknya jika nilai PER mengalami penurunan maka harga

sahamnya dan return sahamnya mengalami penurunan.

Rumus PER

Harga Saham

PER =

Earning Per Share (EPS)

(Arifin, 2002:87)

Page 46: MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1034/1/ANGGI PERMANA-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH PENERAPAN FINANCIAL LEVERAGE,

30

G. Return On Assets (ROA)

Return On Asset (ROA) adalah salah satu bentuk dari rasio profitabilitas

yang dimaksudkan untuk mengukur kemampuan perusahaan atas keseluruhan

dana yang ditanamkan dalam aktivitas yang digunakan untuk aktivitas operasi

perusahaan dengan tujuan menghasilkan laba dengan memanfaatkan aktiva

yang dimilikinya.

Pengukuran kinerja keuangan perusahaan dengan ROA menunjukkan

kemampuan atas modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva yang

dimiliki untuk menghasilkan laba. ROA (Return On Asset) adalah rasio

keuntungan bersih setelah pajak untuk menilai seberapa besar tingkat

pengembalian dari asset yang dimiliki oleh perusahaan. ROA yang negatif

disebabkan laba perusahaan dalam kondisi negatif pula atau rugi. Hal ini

menunjukkan kemampuan dari modal yang diinvestasikan secara keseluruhan

belum mampu untuk menghasilkan laba.

Return On Asset (ROA) merupakan rasio yang terpenting di antara rasio

profitabilitas yang ada (Ang, 1997). Return On Asset (ROA) atau yang sering

disebut juga Return On Investment (ROI) diperoleh dengan cara

membandingkan net income after tax (NIAT) terhadap average total asset.

Secara matematis ROA dapat dirumuskan sebagai berikut:

Net Income After Tax (NIAT)

ROA =

Average Total Asset

(Ang,1997: 18.32)

Page 47: MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1034/1/ANGGI PERMANA-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH PENERAPAN FINANCIAL LEVERAGE,

31

NIAT merupakan pendapatan bersih sesudah pajak. Average Total asset

merupakan rata-rata total assets awal tahun dan akhir tahun. Semakin besar

ROA atau ROI menunjukkan kinerja yang semakin baik, karena tingkat

pengembalian yang semakin besar (Ang, 1997 : 18.33).

1. Manfaat Return On Asset (ROA)

Menurut Munawir (2001 : 91-92) adalah :

a. Jika perusahaan telah menjalankan praktek akuntansi dengan baik maka

dengan analisis ROA dapat diukur efisiensi penggunaan modal yang

menyeluruh, yang sensitif terhadap setiap hal yang mempengaruhi

keadaan keuangan perusahaan.

b. Dapat diperbandingkan dengan rasio industri sehingga dapat diketahui

posisi perusahaan terhadap industri. Hal ini merupakan salah satu

langkah dalam perencanaan strategi.

c. Selain berguna untuk kepentingan kontrol, analisis ROA juga berguna

untuk kepentingan perencanaan.

Menurut Halim dan Supomo (2001: 151) adalah :

a. Perhatian manajemen dititik beratkan pada maksimalisasi laba atas

modal yang diinvestasikan.

b. ROA dapat dipergunakan untuk mengukur efisiensi tindakan-tindakan

yang dilakukan oleh setiap divisinya dan pemanfaatan akuntansi

divisinya. Selanjutnya dengan ROA akan menyajikan perbandingan

berbagai macam prestasi antar divisi secara obyektif. ROA akan

Page 48: MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1034/1/ANGGI PERMANA-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH PENERAPAN FINANCIAL LEVERAGE,

32

mendorong divisi untuk menggunakan dalam memperoleh aktiva yang

diperkirakan dapat meningkatkan ROA tersebut.

c. Analisa ROA dapat juga digunakan untuk mengukur profitabilitas dari

masing-masing produksi yang dihasilkan oleh perusahaan.

2) Keunggulan ROA (Return On Asset)

Keunggulan ROA diantaranya adalah sebagai berikut:

a. ROA merupakan pengukuran yang komprehensif dimana seluruhnya

mempengaruhi laporan keuangan yang tercermin dari rasio ini.

b. ROA mudah dihitung, dipahami, dan sangat berarti dalam nilai absolut.

c. ROA merupakan denominator yang dapat diterapkan pada setiap unit

organisasi yang bertanggung jawab terhadap profitabilitas dan unit

usaha.

3) Kelemahan Return On Asset (ROA)

Menurut Munawir (2001 : 94) adalah :

a. ROA sebagai pengukur divisi sangat dipengaruhi oleh metode depresiasi

aktiva tetap.

b. ROA mengandung distorsi yang cukup besar terutama dalam kondisi

inflasi. ROA akan cenderung tinggi akibat dan penyesuaian (kenaikan)

harga jual, sementara itu beberapa komponen biaya masih dinilai dengan

harga distorsi.

Menurut Halim dan Supomo (2001 : 157) adalah:

a. ROA lebih menitikberatkan pada maksimasi pada rasio laba

dibandingkan jumlah absolut laba.

Page 49: MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1034/1/ANGGI PERMANA-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH PENERAPAN FINANCIAL LEVERAGE,

33

b. Manajer divisi enggan menambah investasi yang menghasilkan ROA

rendah dalam jangka panjang.

c. Manajer divisi mungkin mengambil investasi yang menguntungkan

divisinya dalam jangka pendek tetapi dalam jangka panjang bertentangan

dengan keputusan perusahaan.

d. Kurang mendorong divisi untuk menambah investasi, jika ROA yang

diharapkan untuk divisi itu terlalu tinggi.

H. Debt to Equity Ratio (DER)

DER adalah rasio yang menunjukkan hubungan antara jumlah pinjaman

jangka panjang dengan jumlah modal sendiri yang diberikan pemilik

perusahaan. Berdasarkan pendapat di atas, pengertian DER dalam penelitian

ini adalah rasio yang membandingkan antara total hutang dengan total ekuitas

pemilik. (Lukman Syamsuddin (2001:54)

DER mengidentifikasikan sejauh mana perusahaan dapat menanggung

kerugian tanpa harus membahayakan kepentingan kreditornya. Dalam hal

terjadi likuiditas, kreditor mempunyai prioritas klaim dibandingkan

pemegang saham. Dari sudut pandang kreditor, jumlah ekuitas dalam struktur

permodalan perusahaan dapat dianggap sebagai katalisator, membantu

memastikan bahwa terdapat asset yang memadai untuk menutup klaim pihak

lain. Rasio yang tinggi dapat mengindikasikan bahwa klaim pihak lain relatif

lebih besar ketimbang asset yang tersedia untuk menutupnya, sehingga

Page 50: MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1034/1/ANGGI PERMANA-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH PENERAPAN FINANCIAL LEVERAGE,

34

meningkatkan risiko bahwa klaim kreditor kemungkinan tidak akan tertutup

secara penuh bilamana terjadi likuidasi.

Dalam mengukur risiko, perhatian kreditor jangka panjang terutama

difokuskan pada prospek laba dan perkiraan arus kas. Meskipun demikian

mereka tetap memperhatikan keseimbangan antara proporsi aktiva yang

didanai oleh kreditor dan pemilik perusahaan. Keseimbangan proporsi

tersebut diukur dengan rasio debt to equity ratio. Rasio ini juga dapat

memberikan gambaran mengenai struktur modal yang dimiliki oleh

perusahaan sehingga dapat dilihat tingkat risiko tak tertagihnya suatu utang

(Dwi Prastowo, 2002:84). Kreditor jangka panjang pada umumnya lebih

menyukai angka DER yang kecil. Semakin kecil angka rasio ini, berarti

semakin besar jumlah aktiva yang didanai oleh pemilik perusahaan dan

semakin besar penyangga risiko kreditor. Jika DER semakin meningkat maka

menunjukkan kinerja perusahaan yang semakin memburuk, selain itu semakin

tinggi DER menunjukkan struktur permodalan lebih banyak dibiayai oleh

pinjaman sehingga ketergantungan perusahaan terhadap kreditur semakin

meningkat. Dengan meningkatnya DER maka beban perusahaan kepada

pihak luar (kreditur) juga semakin meningkat sehingga harapan tingkat

kembalian (return) para pemegang saham semakin kecil (Farchan & Sunarto,

2002:72).

Rasio ini menunjukkan perbandingan antara hutang yang diberikan oleh

para kreditur dengan jumlah modal sendiri yang diberikan oleh pemilik

perusahaan (Husnan 1997:561). Salah satu rasio yang paling banyak

Page 51: MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1034/1/ANGGI PERMANA-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH PENERAPAN FINANCIAL LEVERAGE,

35

digunakan ialah rasio utang terhadap ekuitas. Besarnya utang yang terdapat

dalam struktur modal perusahaan sangat penting untuk memahami

pertimbangan antara resiko dan laba yang didapat. Utang membawa risiko

karena setiap utang pada umumnya akan menimbulkan keterikatan yang tetap

bagi perusahaan berupa kewajiban untuk membayar beban bunga beserta

cicilan kewajiban pokoknya (principal) secara periodik. Rumus :

(Husnan 1997:561)

Kewajiban bukan sesuatu yang jelek jika dapat memberikan keuntungan

kepada pemiliknya. Jika kewajiban dimanfaatkan dengan efektif dan laba yang

didapat cukup untuk membayar biaya bunga secara periodik. Dengan DER

yang tinggi perusahaan menanggung resiko kerugian yang tinggi tetapi juga

berkesempatan untuk memperoleh laba yang meningkat. DER yang tinggi

berdampak pada peningkatan perubahan laba, berarti memberikan efek

keuntungan bagi perusahaan (Kuswadi 2005:90).

I. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran konseptual pada dasarnya merupakan review atau

tinjauan pustaka yang dituangkan dalam bentuk skema serta mencerminkan

keterikatan antara variabel yang diteliti. Berdasarkan tinjauan pustaka yang

telah dijabarkan sebelumnya, maka dapat digambarkan dalam suatu bagan

sebagai berikut :

Modal sendiri

DER =

Total Kewajiban

Page 52: MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1034/1/ANGGI PERMANA-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH PENERAPAN FINANCIAL LEVERAGE,

36

Gambar 2.1

Kerangka Pemikiran

Bursa Efek Indonesia (BEI)

Perusahaan Manufaktur Go Public

Data dan Laporan Keuangan Tahunan

Financial Leverage (X1)

Price Earning Ratio (X2)

Return On Assets (X3)

Debt to Equity Ratio (X4)

Earning Per Share (Y)

Uji Asumsi Klasik

Uji t (Parsial) Uji Koefisien Determinasi

Kesimpulan dan Implikasi

Uji Model Regresi

Uji F (Simultan)

Uji Regresi Linear Berganda

Page 53: MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1034/1/ANGGI PERMANA-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH PENERAPAN FINANCIAL LEVERAGE,

37

J. Hipotesis

Hipotesis yang diuji dalam penelitian ini berkaitan dengan ada atau

tidaknya pengaruh yang signifikan dari seperangkat variabel bebas

(independent variable) terhadap variabel terikat (dependent variable) baik

secara parsial maupun simultan. Adapan hipotesis yang diuji yakni sebagai

berikut.

1. H0 : b1 = 0 Tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara

Financial Leverage terhadap Earning per Share (EPS)

Ha :b1 ≠ 0 Terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara

Financial Leverage terhadap Earning per Share (EPS)

2. H0 : b2 = 0 Tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara

Price Earning Ratio (PER) terhadap Earning per Share (EPS)

Ha : b2 ≠ 0 Terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara Price

Earning Ratio (PER) terhadap Earning per Share (EPS)

3. H0 : b3 = 0 Tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara

Return On Assets (ROA) terhadap Earning per Share (EPS)

Ha : b3 ≠ 0 Terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara Return

On Assets (ROA) terhadap Earning per Share (EPS)

4. H0 : b4 = 0 Tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara

Debt to Equity Ratio (DER) terhadap Earning per Share (EPS)

Ha : b4 ≠ 0 Terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara Debt

to Equity Ratio (DER) terhadap Earning per Share (EPS)

Page 54: MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1034/1/ANGGI PERMANA-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH PENERAPAN FINANCIAL LEVERAGE,

38

5. H0 : b1, b2, b3, b4 = 0 Variabel manakah yang tidak berpengaruh signifikan

secara simultan terhadap Earning Per Share (EPS)?

Ha : b1, b2, b3, b4 ≠ 0 Variabel manakah yang berpengaruh signifikan

secara simultan terhadap Earning Per Share (EPS)?

K. Penelitian Terdahulu

Telah banyak penelitian mengenai Earning Per Share (EPS) yang

dilakukan oleh peneliti-peneliti dengan berbagai variabel yang diduga dapat

mempengaruhinya. Penelitian-penelitian terdahulu tersebut akan dijabarkan

pada tabel di bawah ini.

Tabel 2. 1

Penelitian Terdahulu

No Peneliti Judul Variabel Metode

Analisis Hasil

1

Rina Intani

dan Teddy

Oswari

(2009)

Analisis Penerapan

Financial Leverage

Terhadap

Peningkatan Earning

Per Share

Financial

Leverage

indifference

point

analisis financial

leverage

menunjukkan

perubahan EPS

sebagai perubahan

EBIT dan memiliki

kecenderungan

menurun yang tidak

signifikan

2

Yunina,

SE.,M.Si,

Ak, Nazir,

SE., M.Si dan

Ghazali

Syamni, SE.,

M.Sc

Pengaruh Return on

Assets Dan Return

on Equity terhadap

Earning Per Share

pada PT. Bank

Muamalat Indonesia

Return on

Assets

(ROA) dan

Return on

Equity

(ROE)

Regresi

Linear

Berganda

(Multiple

Regression)

variabel return on

assets dan return on

equity secara

bersama-sama

berpengaruh

signifikan terhadap

earning per share

Page 55: MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1034/1/ANGGI PERMANA-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH PENERAPAN FINANCIAL LEVERAGE,

39

3

Yeye

Susilowati

(2003)

Pengaruh Price

Earning Ratio (PER)

Terhadap Faktor

Fundamental

Perusahaan

(Dividend Payout

Ratio, Earning Per

Share, dan Risiko)

Pada Perusahaan

Publik Di Bursa

Efek Jakarta (BEJ)

Price

Earning

Ratio

(PER)

Regresi

Berganda

Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa

portofolio yang

dibentuk oleh price

earning ratio (PER),

price to bool value

(PBV), dan price to

sales ratio (PSR)

yang rendah.

memberikan hasil

yang lebih baik

dibandingkan dengan

portofolio yang

dibentuk oleh PER,

PBV, dan PSR yang

tinggi.

4 Yuli Winarni

(2003)

Analisis Variabel-

Variabel yang

Mempengaruhi

Earning Per Share

Pada Perusahaan

Tekstil Tbk. Di

Bursa Efek Jakarta

(BEJ)

Net Sales,

Current

Ratio, Debt

to Equity

Ratio

(DER),

Inventory

Turn Over,

Total Asset

Turn Over,

Net Profit

Margin,

Operating

Profit

Margin,

Current

Assets

Turn Over,

Leverage

Ratio, dan

Gross

Profit

Margin

Regresi

Linear

Berganda

(Multiple

Regression)

Variabel Net Profit

Margin, Current

Assets Turn Over,

dan Leverage Ratio

memiliki pengaruh

signifikan terhadap

Earning Per Share

sedangkan variabel

lainnya yaitu Net

Sales, Current Ratio,

Debt to Equity Ratio

(DER), Inventory

Turn Over, Total

Asset Turn Over,

Operating Profit

Margin, dan Gross

Profit Margin tidak

memiliki pengaruh

signifikan terhadap

Earning Per Share.

Page 56: MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1034/1/ANGGI PERMANA-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH PENERAPAN FINANCIAL LEVERAGE,

40

5

Hsu-Ling

Chang, et al.

(2008)

The Relationship

Between Stock Price

And EPS: Evidence

Based On Taiwan

Panel Data

Stock

Prices And

Earning

Per Share

(EPS)

Panel Data

(Panel Unit

Root Tests,

Panel

Cointegrati

on Test,

The ERCs

Estimation

of Panel

Cointegrati

on

Regression)

A primary

conclusion that stock

prices moves with

EPS in the long-run,

but not necessary at

the same rate. There

exists an inverse

relation between the

growth rate of

operating revenue

and degree of EPS

impact on stock

prices. So, EPS

could impact stock

prices and the

"Earning

Information

Content" exists in

Taiwan.

Sumber : Hasil olah kesimpulan penelitian terdahulu

Page 57: MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1034/1/ANGGI PERMANA-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH PENERAPAN FINANCIAL LEVERAGE,

41

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh

Financial Leverage, Price Earning Ratio (PER),Return On Assets (ROA),

Debt to Equity Ratio (DER) sebagai variabel utama terhadap Earning Per

Share (EPS). Penelitian ini dilakukan terhadap perusahaan-perusahaan

Manufaktur yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2006-2009

dengan menggunakan data laporan keuangan perusahaan-perusahaan tersebut.

B. Metode Penentuan Sampel

Dalam penelitian ini, sampel yang digunakan dengan metode purposive

sampling. Metode purposive sampling adalah pantauan sampel dengan

pengambilan data-data tertentu yang dianggap sesuai dan terkait dengan

penelitian yang dilakukan. Sampel dalam penelitian ini ditentukan berdasarkan

beberapa kriteria sebagai berikut:

a. Perusahaan manufaktur yang go public dan terdaftar di Bursa Efek

Indonesia (BEI) periode tahun 2006-2009

b. Perusahaan tersebut harus tetap ada selama periode penelitian.

c. Telah menerbitkan laporan keuangan secara terus-menerus.

d. Perusahaan tersebut memiliki EPS yang positif serta data-data lain yang

dibutuhkan dalam penelitian ini.

41

Page 58: MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1034/1/ANGGI PERMANA-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH PENERAPAN FINANCIAL LEVERAGE,

42

C. Metode Pengumpulan Data

Data dalam penelitian ini yang digunakan adalah data sekunder yang

bersifat kuantitatif. Bertujuan untuk membuat deskripsi, gambaran secara

sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan

antar fenomena yang diselidiki. Data sekunder merupakan data yang

informasinya diperoleh secara tidak langsung dari perusahaan. Pada penelitian

ini data sekunder tersebut didapat dengan cara sebagai berikut:

1. Studi Kepustakaan (Library Research)

Mengumpulkan teori dan data-data yang akan dijadikan sebagai

landasan pelaksanaan yang diperoleh dari perpustakaan dengan cara

mengumpulkan, membaca, dan memahami bahan-bahan (misal: buku,

majalah, jurnal, artikel, internet dan sebagainya) yang berkaitan dengan

bidang yang menjadi topik pembahasan penulis. Tujuan dari studi ini

dimaksudkan agar penulis memperoleh gambaran yang jelas tentang

aspek-aspek teoritis dari masalah yang akan penulis bahas.

Dalam penelitian ini data laporan keuangan yang digunakan

sebagai data penelitian tiap variabel didapat dari beberapa situs internet

seperti www.idx.co.id, www.idsaham.co.id.

2. Penelitian Lapangan

Mengunjungi lembaga yang berkaitan dengan informasi yang

dibutuhkan, salah satunya adalah Pusat Referensi Pasar Modal (PRPM)

BEI. Data yang digunakan adalah data sekunder berupa :

Page 59: MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1034/1/ANGGI PERMANA-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH PENERAPAN FINANCIAL LEVERAGE,

43

a. Data mengenai profil perusahaan-perusahaan manufaktur yang go

public melalui Bursa Efek Indonesia (BEI) yang meliputi sejarah,

kegiatan dan struktur organisasi.

b. Data mengenai laporan keuangan tahunan perusahaan-perusahaan

manufaktur yang go public melalui Bursa Efek Indonesia (BEI) yang

meliputi EPS dari tahun 2006-2009.

D. Metode Analisis Data

1. Metode Analisis

Dalam penelitian ini, persamaan regresi dikembangkan dan dipakai

sebagai dasar untuk menguji hipotesis yang telah dijabarkan sebelumnya.

Teknik statistik yang digunakan dalam analisis data dengan mengunakan

model regresi linear berganda. Penggunaan model regresi linear ini

bertujuan untuk menguji pengaruh penerapan financial leverage, price

earning ratio (PER), return on assets (ROA), debt to equity ratio (DER)

terhadap earning per share (EPS) secara simultan. Model ini dirumuskan

sebagai berikut:

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + ε

Dalam hal ini:

Y = laba per lembar saham perusahaan

a = konstanta

X1 = financial leverage perusahaan

X2 = price earning ratio perusahaan

Page 60: MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1034/1/ANGGI PERMANA-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH PENERAPAN FINANCIAL LEVERAGE,

44

X3 = return on assets perusahaan

X4 = debt to equity ratio perusahaan

ε = standar error

2. Uji Asumsi Klasik

Dalam dalam penelitian ini, diperlukan pengujian asumsi klasik pada

model regresi yang digunakan agar menunjukan hubungan yang valid atau

tidak bias. Adapun asumsi dasar yang harus dipenuhi antara lain.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk melakukan pengujian apakah dalam

model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi

normal. Dalam uji normalitas terdapat dua cara untuk mendeteksi

apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis

grafik dan uji statistik (Imam ghazali, 2005).

a) Analisa Grafik

Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual adalah

dengan melihat histogram yang membandingkan antara data

observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal.

b) Uji Statistik

Selain dengan analisis grafik maka perlu dianjurkan dengan uji

statistik, agar mencapai keakuratan yang lebih baik lagi. Uji

statistik sederhana dapat dilakukan dengan melihat nilai kurtosis

dan skewness dari residual.

Page 61: MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1034/1/ANGGI PERMANA-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH PENERAPAN FINANCIAL LEVERAGE,

45

Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran

data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat

histogram dari residualnya. Adapun dasar pengambilan keputusan :

1) Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah

garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukan pola distribusi

normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

2) Jika data menyebar jauh dari diagonal dan/atau tidak mengikuti

arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukan pola

distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi

normalitas.

b. Uji Multikolinieritas

Uji multikoloniaritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya kolerasi antar variabel bebas (independen). Model

regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel

independen. Jika variabel independen berkorelasi maka variabel-

variabel ini tidak ortogonal (Imam Ghozali, 2005). Nilai cutoff yang

umum dipakai untuk menunjukan adanya multikoloniaritas adalah nilai

Tolerance < 0,10 atau sama dengan nilai VIF > 10.

c. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linier

ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t-1

(sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem

autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan

Page 62: MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1034/1/ANGGI PERMANA-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH PENERAPAN FINANCIAL LEVERAGE,

46

sepanjang waktu berkaitan satu sama lainya (Imam Ghozali, 2005).

Untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi dalam suatu

penelitian.

1) Uji Durbin – Watson

Uji durbin Watson hanya digunakan untuk autokorelasi tingkat satu

(first order autocorrelation) dan mensyaratkan adanya intercept

(konstanta) dalam model regresi dan tidak ada variabel lagi di

antara variabel independen hipotesis yang akan diuji adalah :

Ho : tidak ada autokorelasi (r = 0)

Ha : ada autokorelasi (r ≠ 0)

Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi

Hipotesis nol Keputusan Jika

Tdk ada autokorelasi positif

Tdk ada autokorelasi positif

Tdk ada korelasi negatif

Tdk ada korelasi negatif

Tdk ada autokorelasi positif atau

negatif

Tolak

No desicien

Tolak

No desicien

Tdk ditolak

0 < d < dl

dl ≤ d ≤ du

4 dl d 4

4 – da ≤ d ≤ 4 - dl

Du < d < 4 - du

d. Uji Heteroskedatisitas

Singih Santoso, (2002: 208). Pengujian ini dilakukan untuk

mengetahui apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan

varians dan residual dari satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika

varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka

Page 63: MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1034/1/ANGGI PERMANA-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH PENERAPAN FINANCIAL LEVERAGE,

47

disebut homoskedatisitas dan jika varians berbeda disebut

heteroskedatisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi

heteroskedatisitas.

Dengan melihat grafik normal P-P plot dan grafik scatter plot,

dapat diketahui ada atau tidaknya heteroskedatisitas. Jika pada grafik

normal P-P plot titik-titik menyebar mengelilingi garis diagonal, maka

pengujian ini bebas dari heteroskedatisitas dan sebaliknya jika titik-

titik pada grafik tidak mengelilingi garis diagonal atau berada jauh dari

garis diagonal, maka diindikasikan adanya heteroskedatisitas.

Sedangkan pada grafik scatter plot, jika pada grafik tersebut

terdapat pola tertentu seperti titik-titik membentuk pola teratur (misal:

bergelombang, melebar, dan menyempit), maka diindikasikan telah

terjadi heteroskedatisitas dan jika tidak terdapat pola yang jelas serta

titik-titiknya menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y,

maka tidak terjadi heteroskedatisitas.

3. Uji Koefisien Determinasi

Pengujian ini bertujuan untuk melihat seberapa besar kemampuan

variabel bebas menjelaskan variabel terikat yang dilihat melalui adjusted

R2. Adjusted R

2 ini digunakan karena variabel bebas dalam penelitian ini

lebih dari dari dua. Nilai pengujian ini terletak antara 0 dan 1. Jika hasil

yang diperoleh > 0,5, maka model yang digunakan dianggap cukup handal

dalam membuat estimasi.

Page 64: MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1034/1/ANGGI PERMANA-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH PENERAPAN FINANCIAL LEVERAGE,

48

Semakin besar angka R2, maka semakin baik model yang digunakan

untuk menjelaskan hubungan variabel bebas terhadap variabel terikatnya.

Jika angka R2 semakin kecil berarti semakin lemah model tersebut untuk

menjelaskan variabilitas dari variabel terikat.

4. Uji t (Uji Parsial)

Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah variabel

independen (bebas) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

variabel dependen (terikat) secara parsial (individual). Setelah t hitung

diperoleh, maka untuk menginterpretasikan hasilnya berlaku ketentuan

sebagai berikut.

a. Jika t hitung > t tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti

variabel independen secara parsial mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap variabel dependen.

b. Jika t hitung < t tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak. Hal ini

berarti secara parsial tidak ada pengaruh yang signifikan antara

variabel independen terhadap variabel dependen.

Hipotesis:

Ho: βi = 0, tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel

independen terhadap variabel dependen secara parsial

Ha: βi ≠ 0, terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel independen

terhadap variabel dependen secara parsial

Page 65: MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1034/1/ANGGI PERMANA-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH PENERAPAN FINANCIAL LEVERAGE,

49

5. Uji F (Uji Simultan)

Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah variabel-variabel

independen (bebas) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

variabel dependen (terikat) secara simultan (bersama-sama). Setelah f

hitung diperoleh, maka untuk menginterpretasikan hasilnya berlaku

ketentuan sebagai berikut.

a. Jika f hitung > f tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti

variabel-variabel independen mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap variabel dependen

b. Jika f hitung < f tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak. Hal ini berarti

variabel-variabel independen tidak mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap variabel dependen

Hipotesis:

Ho: βi = 0, tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel-

variabel independen terhadap variabel dependen secara simultan

Ha: βi ≠ 0, terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel-variabel

independen terhadap variabel dependen secara simultan.

E. Operasional Variabel Penelitian

Operasional variabel penelitian merupakan spesifikasi kegiatan penulis

dalam mengukur suatu variabel. Spesifikasi tersebut menunjukkan pada

dimensi-dimensi dan indikator-indikator dari variabel penelitian yang

diperoleh melalui pengamatan dan penelitian terdahulu.

Page 66: MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1034/1/ANGGI PERMANA-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH PENERAPAN FINANCIAL LEVERAGE,

50

Berdasarkan pokok permasalahan dari rumusan hipotesis yang telah

dijabarkan sebelumnya, variabel penelitian yang akan dianalisis

dikelompokkan menjadi dua, yakni:

1. Variabel Y

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Earning Per Share

(EPS). EPS merupakan rasio yang menunjukkan berapa besar keuntungan

(return) yang diperoleh investor atau pemegang saham per lembar saham

(Darmaji, 2001:139). Laba Per lembar saham dapat dirumuskan:

EAT (Earning After Tax)

EPS =

Jumlah lembar saham

2. Variabel Independen (Bebas)

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Penerapan financial

leverage, price earning ratio (PER), return on assets (ROA), dan debt to

equity ratio (DER) sebagai variabel utama.

a. Financial Leverage

Keown, dkk (2000 : 496). “financial leverage adalah membiayai

sebagian dari asset perusahaan dengan surat berharga yang mempunyai

tingkat bunga yang tetap dengan mengharapkan peningkatan yang luar

biasa pada pendapatan bagi para pemegang saham”. Menurut Higgins,

(2001 : 44) financial leverage dapat dihitung dengan menggunakan

rumus sebagai berikut:

Total liabilities

Financial leverage =

Total Asset

Page 67: MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1034/1/ANGGI PERMANA-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH PENERAPAN FINANCIAL LEVERAGE,

51

b. Price Earning Ratio (PER)

Ang (1997:24) PER merupakan perbandingan antara harga pasar

suatu saham dengan Earning Per Share (EPS) dari saham yang

bersangkutan. Rumus PER:

Harga Saham

PER =

Earning Per Share (EPS)

c. Return On Assets (ROA)

ROA merupakan rasio yang terpenting di antara rasio

profitabilitas yang ada (Ang, 1997). Secara matematis ROA dapat

dirumuskan sebagai berikut:

Net Income After Tax (NIAT)

ROA =

Average Total Asset

d. Debt to Equity Ratio

Rasio ini menunjukkan perbandingan antara hutang yang

diberikan oleh para kreditur dengan jumlah modal sendiri yang

diberikan oleh pemilik perusahaan (Husnan 1997:561). Rumus :

Modal sendiri

DER =

Total Kewajiban

Page 68: MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1034/1/ANGGI PERMANA-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH PENERAPAN FINANCIAL LEVERAGE,

52

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Sejarah Bursa Efek Indonesia (BEI)

Penggabungan Bursa Efek Jakarta (BEJ) dengan Bursa Efek

Surabaya (BES) menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 30 November

2007. Selanjutnya BEI mulai aktif 1 Desember 2007. di mana Bursa Efek

Surabaya melebur ke dalam Bursa Efek Jakarta.

Sebelum penggabungan ini, telah dilakukan RUPS (Rapat Umum

Pemegang Saham) pada tanggal 30 Oktober 2007 untuk pembahasan

rencana merger tersebut. Pada saat itu, proses merger kedua bursa tersebut

masih menunggu persetujuan dari Dephukham. Sebab badan hukum dan

nama keduanya berubah menjadi Bursa Efek Indonesia. Setelah menjalani

beberapa proses, maka sekarang namanya telah menjadi Bursa Efek

Indonesia. Mengenai direksi Bursa Efek Indonesia, posisi-posisi masih

ditempati oleh direksi-direksi kedua bursa. Direksi tersebut akan

melanjutkan tugas sampai RUPS 2009 dilakukan.

52

Page 69: MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1034/1/ANGGI PERMANA-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH PENERAPAN FINANCIAL LEVERAGE,

53

2. Struktur Pasar Modal Indonesia

Gambar 4.1

Struktur Pasar Modal Indonesia

3. Lembaga-lembaga yang terlibat di Bursa Efek Indonesia

Sebagai suatu bisnis yang berdampak sosial yang sangat luas, Bursa

Efek Indonesia melibatkan banyak lembaga masing-masing pihak

mempunyai peranan dan fungsi yang berbeda dan saling menunjang

kepentingan pihak lainnya. Pihak-pihak dan kegiatan di Bursa Efek

Indonesia adalah :

BAPEPAM

Bursa Efek Lembaga Keuangan Dan Lembaga Penyimpanan Dan

Penjamin Penyelesaian

Perusahaan Efek Lembaga

Penunjang

Profesi

Penunjang

Pemodal

Emiten

Perusahaan

Publik

Reksa Dana

Penjamin

Emisi Efek

Perantara

Pedagang Efek

Manajer

Investasi

Penasehat

Investasi

Biro Adm

Efek

Custodian

Wali Amanat

Penanggung

Akuntan

Konsultan

Hukum

Penilai

Notaris

Domestik

Asing

Menteri Keuangan

Page 70: MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1034/1/ANGGI PERMANA-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH PENERAPAN FINANCIAL LEVERAGE,

54

a. Perusahaan yang go public (Emiten)

Adalah perusahaan yang melakukan emisi atau yang telah

melakukan penawaran dalam surat berharga. Pihak ini membutuhkan

dana guna membelanjai operasi rencana investasi.

b. Perusahaan Efek

Adalah perusahaan yang telah memperoleh izin usaha untuk

beberapa kegiatan seperti penjamin emisi efek, perantara pedagang

efek, manager investasi atau penasehat investasi.

c. Lembaga kliring dan penyelesaian penyimpanan

Adalah suatu lembaga yang menyelenggarakan kliring dan

penyelesaian transaksi yang terjadi di bursa efek, penyimpanan efek

serta penitipan harta untuk pihak lain.

d. Perusahaan Reksa dana

Adalah pihak yang kegiatan umumya melakukan investasi,

investasi kembali (reinvestasi).

e. Lembaga Penunjang

Lembaga penunjang meliputi tempat penitipan harta, wali

amanat atau penanggung yang menyediakan jasa. Tempat penitipan

harta adalah yang menyelenggarakan penyimpanan harta dalam

penitipan untuk kepentingan pihak lain berdasarkan suatu kontrak tanpa

mempunyai hak kepemilikan atas harta tersebut. Wali amanat (trust

agent) adalah pihak yang dipercayakan untuk mewakili kepentingan

seluruh pemegang obligasi atau sertifikat kredit. Penanggung (gurator)

Page 71: MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1034/1/ANGGI PERMANA-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH PENERAPAN FINANCIAL LEVERAGE,

55

adalah pihak yang menanggung kembali jumlah pokok atau bunga

emisi obligasi atau sekuritas kredit dalam hal emiten cedera janji.

Sedangkan Biro Administrasi Efek (BAE) yang semula berperan

penting dalam regristrasi saham, setelah scripless berperan memelihara

investasi hingga memantau peroleh deviden investor, penawaran

perdana (IPO), atau corporate action lainnya. Dan saat ini pencatatan

semua dalam investor beralih ke Kustodian Sentral Efek Indonesia

(KSEI).

f. Profesi Penunjang

Terdiri dari akuntan publik, notaris, perusahaan penilai

(appraisal) dan konsultan hukum. Akuntan publik adalah pihak yang

memiliki keahlian dalam bidang akuntansi dan pemeriksa akuntan

(auditing). Fungsi akuntan adalah memberi pendapat atas kewajaran

laporan keuangan emiten atau calon emiten. Notaris adalah pejabat

yang berwenang membuat akte otentik sebagaimana dimaksudkan

dalam Staad Glad 1860 No. 3 tentang pengaturan jabatan notaris.

Peran notaris adalah membuat perjanjian, penyusunan anggaran

dasar dan perubahannya, perubahan pemilik modal dan lain-lain.

Penilaian appraisal adalah pihak yang menerbitkan dan

menandatangani laporan penilai. Laporan penilai mencakup pendapat

atas aktiva yang disusun berdasarkan pemeriksaan menurut keahlian

penilai. Konsultan hukum adalah ahli hukum mengenai emisi atau

emiten. Fungsi utama konsultan hukum adalah melindungi pemodal

Page 72: MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1034/1/ANGGI PERMANA-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH PENERAPAN FINANCIAL LEVERAGE,

56

atau calon pemodal dari segi hukum. Tugasnya antara lain meneliti akte

pendirian, izin usaha dan lain-lain.

g. Pemodal (Investor)

Adalah pihak perorangan maupun lembaga yang menanamkan

modalnya dalam efek-efek yang diperdagangkan.

h. Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM)

Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) merupakan

lembaga pemerintah yang mempunyai tugas sebagai berikut :

1) Memonitor dan mengatur surat pasar dimana sekuritas-sekuritas

dapat diterbitkan dan diperdagangkan secara teratur, wajar dan

efisien dengan maksud untuk melindungi kepentingan para pemodal

dan masyarakat.

2) Mengawasi dan memonitor pertukaran sekuritas, clearing,

settlement dan lembaga-lembaga penyimpanan reksa dana,

perusahaan sekuritas dan para pialang, berbagai lembaga

pendukung pasar modal dan para profesional.

3) Untuk memberikan rekomendasi tentang pasar modal kepada

Menteri Keuangan.

Dengan fungsi tersebut diharapkan Badan Pengawas Pasar

Modal (BAPEPAM) lebih bisa melaksanakan fungsi pengawasan

karena kegiatan perdagangan efek dan berbagai kegiatan yang berkaitan

yang diselenggarakan oleh Bursa Efek sendiri, selain itu peraturan yang

Page 73: MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1034/1/ANGGI PERMANA-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH PENERAPAN FINANCIAL LEVERAGE,

57

dilakukan oleh badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) secara

konsisten.

4. Mekanisme Perdagangan

a. Sistem Perdagangan Bursa Efek Indonesia

Perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) terpusat di lantai

perdagangan di Indonesia Stock Exchange Building, Jl. Jenderal

Sudirman Kav 52 – 53 Jakarta 12190, hingga saat ini, instrumen-

instrumen yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) adalah

saham, bukti right, warant, obligasi dan obligasi konversi. Sejak 22 Mei

1995, sistem perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) sudah

menggunakan komputer. Sistem yang tergolong paling modern yaitu

Jakarta Automated Trading System (JATS), sedangkan kegiatan

administratif dan manajemen Bursa Efek Indonesia terpusat di lantai

empat gedung yang sama.

b. Sistem pasar : digerakkan oleh Order dan Lelang Terbuka

Bursa Efek Indonesia menganut sistem order – driven market

atau pasar yang digerakkan oleh order-order dari pialang dengan sistem

lelang secara terus-menerus. Pembeli atau penjual, yang hendak

melakukan transaksi harus menghubungi perusahaan pialang.

Perusahaan pialang membeli dan menjual efek dilantai bursa atas

perintah atau permintaan (order) investor. Akan tetapi, perusahaan

Page 74: MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1034/1/ANGGI PERMANA-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH PENERAPAN FINANCIAL LEVERAGE,

58

pialang melakukan jual efek untuk dan atas nama perusahaan itu sendiri

sebagai bagian dari investasi portofolio.

Setiap perusahaan pialang mempunyai orang yang akan

memasuki semua order yang diterima ke terminal masing-masing di

lantai bursa. Orang-orang yang bertindak di perusahaan pialang tersebut

disebut Wakil Perantara Perdagangan Efek (WPPE). Dengan

menggunakan Jakarta Automated Trading system (JATS), order-order

tersebut diolah oleh komputer yang akan melakukan matcing dengan

mempertimbangkan prioritas harga dan prioritas waktu. Dengan

demikian sistem perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) adalah

sistem lelang secara terbuka yang berlangsung terus-menerus selama

jam bursa. Hingga saat ini, seluruh order dari perusahaan pialang

memang harus dimasukkan ke dalam sistem melalui terminal yang ada

di lantai bursa. Bursa Efek Indonesia telah menerapkan akses jarak jauh

atau remote trading access untuk Jakarta Automated Trading System

(JATS) sehingga seluruh perusahaan pialang bisa langsung melakukan

perdagangan dari luar lantai bursa, bahkan dari luar Jakarta.

B. Sejarah Objek Penelitian

1. Sejarah Perusahaan Manufaktur

Perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang bergerak bidang

pengolahan suatu produk yang mengolah dari barang mentah menjadi

barang jadi. Di Indonesia perusahaan manufaktur dapat berkembang pesat,

Page 75: MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1034/1/ANGGI PERMANA-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH PENERAPAN FINANCIAL LEVERAGE,

59

hal ini terlihat dari jumlah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia dari periode ke periode semakin banyak, walaupun ada beberapa

perusahaan yang pernah mengalami defisiensi modal untuk sementara

karena imbas dari krisis ekonomi.

Tetapi tidak menutup kemungkinan perusahaan ini sangat

dibutuhkan masyarakat sehingga prospeknya menguntungkan baik di masa

sekarang maupun yang akan datang. Di sisi lain didasarkan atas prediksi

bahwa perusahaan manufaktur merupakan perusahaan yang sangat

dibutuhkan untuk kebutuhan sehari-hari sehingga sangat kecil

kemungkinan untuk rugi (ICMD,2000). Adapun yang termasuk ke dalam

perusahaan yang terdaftar di BEI yang masuk kategori perusahaan

manufaktur, adalah:

2. Perusahaan yang menjadi Objek Penelitian

Tabel 4.1

Perusahaan Objek Penelitian

No. Nama Perusahaan Kode Saham

1 PT.Aqua Golden Missisippi TBK AQUA

2 PT.Astra Graphia TBK. ASGR

3 PT.Delta Djakarta TBK DLTA

4 PT.Duta Pertiwi Nusantara Tbk DPNS

5 PT.Dynaplast Tbk DYNA

6 PT.Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk HMSP

7 PT.Fast Food Indonesia Tbk FAST

8 PT.Gudang Garam Tbk GGRM

9 PT.Goodyear Indonesia Tbk GDYR

10 PT.Intan Wijaya Internasional Tbk INCI

11 PT.Pan Brother Tex Tbk PBRX

12 PT.Semen Gresik Tbk SMGR

13 PT.Unilever Indonesia Tbk UNVR

14 PT.Selamat Sampoerna Tbk SMSM

15 PT.Mustika Ratu Tbk MRAT

Page 76: MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1034/1/ANGGI PERMANA-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH PENERAPAN FINANCIAL LEVERAGE,

60

C. Hasil Dan Pembahasan

1. Deskriptif Data

Pengolahan data dilakukan secara elektronik mempergunakan

Microsoft Excel dan SPSS 16.0 for Windows untuk mempercepat

perolehan data hasil yang dapat menjelaskan variabel-variabel yang

diteliti. Tabel deskriptif menunjukkan semua variabel yang digunakan

dalam model analisis Regresi Berganda, yaitu variabel Y (Earning per

Share), variabel X1 Financial Leverage, X2 Price Earning Ratio (PER), X3

Return On Assets (ROA), dan X4 Debt to Equity Ratio (DER) sebagai

variabel bebas. Penjelasan lengkap masing-masing variabel adalah:

a. Financial Leverage

Financial Leverage Modal atau dana yang dibentuk di luar

perusahaan (sumber eksternal) terdiri dari modal sendiri dan modal

asing (pinjaman/utang). (Bambang Riyanto, 1997 : 209). Modal sendiri

merupakan modal yang berasal dari pemilik, peserta atau pengambil

bagian di dalam perusahaan. Sedangkan modal asing merupakan utang

bagi perusahaan.

Keown, dkk (2000 : 496). “financial leverage adalah membiayai

sebagian dari aset perusahaan dengan surat berharga yang mempunyai

tingkat bunga yang tetap dengan mengharapkan peningkatan yang luar

biasa pada pendapatan bagi para pemegang saham”.

Page 77: MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1034/1/ANGGI PERMANA-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH PENERAPAN FINANCIAL LEVERAGE,

61

Tabel 4.2

Financial Leverage

EMITEN 2006 2007 2008 2009

AQUA 0,431185 0,423516 0,411032 0,422189

ASGR 0,493956 0,497122 0,604216 0,53869

DLTA 0,238873 0,221916 0,24963 0,227595

DPNS 0,158217 0,217214 0,262919 0,219959

DYNA 0,582956 0,565869 0,581295 0,53318

HMSP 0,542907 0,485595 0,501034 0,467184

FAST 0,404004 0,400535 0,385104 0,394973

GGRM 0,393798 0,409104 0,355323 0,341931

GDYR 0,381703 0,483277 0,709753 0,619548

INCI 0,118942 0,131625 0,090404 0,081494

PBRX 0,796559 0,828447 0,896453 0,840649

SMGR 0,255488 0,210874 0,22911 0,205157

UNVR 0,486248 0,49486 0,522376 0,480008

SMSM 0,042372 0,044039 0,043303 0,03666

MRAT 0,158969 0,120456 0,094061 0,099672

Berdasarkan hasil perhitungan Financial leverage masing-

masing perusahaan pada Tabel 4.2, Pada Tahun 2006, Financial

leverage, tertinggi dimiliki oleh PT. Pan Brother Tex Tbk sebesar

0,796559 dan terendah dipegang oleh PT. Selamat Sampoerna Tbk

sebesar 0,042372. Pada Tahun 2007, Financial leverage, tertinggi

dimiliki oleh PT. Pan Brother Tex Tbk sebesar 0,828447 dan terendah

dipegang oleh PT. Selamat Sampoerna Tbk sebesar 0,044039. Pada

Tahun 2008, Financial leverage, tertinggi dimiliki oleh PT. Pan Brother

Tex Tbk sebesar 0,896453 dan terendah dipegang oleh PT. Selamat

Sampoerna Tbk sebesar 0,043303. Dan pada Tahun 2009, Financial

leverage, tertinggi dimiliki oleh PT. Pan Brother Tex Tbk sebesar

Page 78: MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1034/1/ANGGI PERMANA-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH PENERAPAN FINANCIAL LEVERAGE,

62

0,840649 dan terendah dipegang oleh PT. Selamat Sampoerna Tbk

sebesar 0,03666.

b. Price Earning Ratio

PER menggambarkan apresiasi pasar terhadap kemampuan

perusahaan dalam menghasilkan laba (Darmaji, 2001:139). Sedangkan

menurut Ang (1997:24) PER merupakan perbandingan antara harga

pasar suatu saham dengan Earning Per Share (EPS) dari saham yang

bersangkutan.

Tabel 4.3

Price Earning Ratio

EMITEN 2006 2007 2008 2009

AQUA 24,47 20,30 31,28 31,28

ASGR 11,04 4,32 6,35 7,05

DLTA 6,07 3,82 9,71 10,97

DPNS 34,78 (58,73) 24,63 28,97

DYNA 23,22 14,44 3,57 3,83

HMSP 15,66 9,11 9,27 12,03

FAST 12,27 11,04 12,57 13,29

GGRM 10,07 4,35 12,56 13,99

GDYR 12,57 252,45 3,12 3,12

INCI (9,58) 18,58 4,64 15,27

PBRX 4,09 (1,32) 1,34 1,38

SMGR 19,59 9,81 13,95 14,78

UNVR 24,51 24,72 27,75 28,38

SMSM 6,56 6,59 6,87 7,73

MRAT 13,34 13,58 15,06 11,79

Berdasarkan hasil perhitungan Price Earning Ratio masing-

masing perusahaan pada Tabel 4.3. Pada Tahun 2006, Price Earning

Page 79: MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1034/1/ANGGI PERMANA-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH PENERAPAN FINANCIAL LEVERAGE,

63

Ratio, tertinggi dimiliki oleh PT. Dynaplast Tbk sebesar 34,78 dan

terendah dipegang oleh PT. Inti Wijaya International Tbk sebesar -9,58.

Pada Tahun 2007, Price Earning Ratio, tertinggi dimiliki oleh PT.

Goodyear Indonesia Tbk sebesar 252,45 dan terendah dipegang oleh

PT. Dynaplast Tbk sebesar -58,73. Pada Tahun 2008, Price Earning

Ratio, tertinggi dimiliki oleh PT. Unilever Indonesia Tbk sebesar 27,75

dan terendah dipegang oleh PT. Pan Brother Tex Tbk sebesar 1,34. Dan

pada Tahun 2009, Price Earning Ratio, tertinggi dimiliki oleh PT. Aqua

Golden Missisipi Tbk sebesar 31,28 dan terendah dipegang oleh PT.

Pan Btother Tex Tbk sebesar 1,38. Pertumbuhan yang tinggi (high

Growth) biasanya mempunyai PER yang besar, perusahaan dengan

pertumbuhan yang rendah (low growth) biasanya memiliki PER yang

rendah. Semakin besar PER memungkinkan harga pasar dari setiap

lembar saham akan semakin baik, demikian pula sebaliknya.

c. Return On Asset

Return On Asset (ROA) adalah salah satu bentuk dari rasio

profitabilitas yang dimaksudkan untuk mengukur kemampuan

perusahaan atas keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktivitas

yang digunakan untuk aktivitas operasi perusahaan dengan tujuan

menghasilkan laba dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya.

Pengukuran kinerja keuangan perusahaan dengan ROA

menunjukkan kemampuan atas modal yang diinvestasikan dalam

keseluruhan aktiva yang dimiliki untuk menghasilkan laba. ROA

Page 80: MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1034/1/ANGGI PERMANA-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH PENERAPAN FINANCIAL LEVERAGE,

64

(Return On Asset) adalah rasio keuntungan bersih setelah pajak untuk

menilai seberapa besar tingkat pengembalian dari asset yang dimiliki

oleh perusahaan. ROA yang negatif disebabkan laba perusahaan dalam

kondisi negatif pula atau rugi.

Tabel 4.4

Return On Asset

EMITEN 2006 2007 2008 2009

AQUA 10,03 10,75 11,76 9,72

ASGR 13,95 15,26 9,98 8,31

DLTA 10,52 11,25 16,86 15,10

DPNS 3,50 (4,83) 1,11 2,47

DYNA 0,35 1,46 0,67 7,36

HMSP 42,22 34,09 35,93 32,00

FAST 19,85 22,90 21,40 19,59

GGRM 7,38 9,21 11,03 13,73

GDYR 8,06 10,55 0,65 13,33

INCI (2,90) 1,84 2,54 0,91

PBRX 2,47 3,55 (4,30) 4,07

SMGR 24,77 30,07 33,85 28,32

UNVR 53,28 52,90 53,01 44,64

SMSM 15,06 15,39 14,70 12,11

MRAT 6,96 3,88 4,66 3,62

Berdasarkan hasil perhitungan Return On Asset masing-masing

perusahaan pada Tabel 4.4, Pada Tahun 2006, Return On Asset,

tertinggi dimiliki oleh PT. Unilever Indonesia Tbk sebesar 53,28 dan

terendah dipegang oleh PT. Inti Wijaya International Tbk sebesar -2,90.

Pada Tahun 2007, Return On Asset, tertinggi dimiliki oleh PT. Unilever

Indonesia Tbk sebesar 52,90 dan terendah dipegang oleh PT. Duta

Pertiwi Nusantara Tbk sebesar -4,83. Pada Tahun 2008, Return On

Asset, tertinggi dimiliki oleh PT. Unilever Indonesia Tbk sebesar 53,01

dan terendah dipegang oleh PT. Pan Brother Tex Tbk sebesar -4,30.

Page 81: MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1034/1/ANGGI PERMANA-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH PENERAPAN FINANCIAL LEVERAGE,

65

Dan pada Tahun 2009, Return On Asset, tertinggi dimiliki oleh PT.

Unilever Indonesia Tbk sebesar 44,64 dan terendah dipegang oleh PT.

Inti wijaya International Tbk sebesar 0,91.

d. Debt to Equity Ratio

DER adalah rasio yang menunjukkan hubungan antara jumlah

pinjaman jangka panjang dengan jumlah modal sendiri yang diberikan

pemilik perusahaan. Berdasarkan pendapat di atas, pengertian DER

dalam penelitian ini adalah rasio yang membandingkan antara total

hutang dengan total ekuitas pemilik. (Lukman Syamsuddin (2001:54)

Tabel 4.5

Debt to Equity Ratio

EMITEN 2006 2007 2008 2009

AQUA 0,77 0,74 0,71 0,74

ASGR 0,98 0,99 1,53 1,17

DLTA 0,31 0,29 0,34 0,30

DPNS 0,20 0,29 0,38 0,30

DYNA 1,71 1,63 1,79 1,46

HMSP 1,21 0,94 1,00 0,88

FAST 0,68 0,67 0,63 0,65

GGRM 0,65 0,69 0,55 0,52

GDYR 0,62 0,94 2,45 1,63

INCI 0,13 0,15 0,10 0,09

PBRX 3,73 4,85 8,69 5,29

SMGR 0,35 0,27 0,30 0,26

UNVR 0,95 0,98 1,10 0,92

SMSM 0,71 0,61 0,53 0,57

MRAT 0,19 0,14 0,10 0,11

Berdasarkan hasil perhitungan Debt To Equity Ratio masing-

masing perusahaan pada Tabel 4.5. Pada Tahun 2006, Debt to Equity

Ratio, tertinggi dimiliki oleh PT. Pan Brother Tex Tbk sebesar 3,73 dan

Page 82: MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1034/1/ANGGI PERMANA-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH PENERAPAN FINANCIAL LEVERAGE,

66

terendah dipegang oleh PT. Inti Wijaya International Tbk sebesar 0,13.

Pada Tahun 2007, Debt to Equity Ratio, tertinggi dimiliki oleh PT. Pan

Brother Tex Tbk sebesar 4,85 dan terendah dipegang oleh PT. Mustika

Ratu Tbk sebesar 0,14. Pada Tahun 2008, Debt to Equity Ratio,

tertinggi dimiliki oleh PT. Pan Brother Tex Tbk sebesar 8,69 dan

terendah dipegang oleh PT. Mustika Ratu sebesar 0,10. Dan pada

Tahun 2009, Debt to Equity Ratio, tertinggi dimiliki oleh PT. Pan

Brother Tex Tbk Tbk sebesar 5,29 dan terendah dipegang oleh PT. Inti

Wijaya International Tbk Indonesia Tbk sebesar 0,09.

e. Earning Per Share

EPS merupakan rasio yang menunjukkan berapa besar

keuntungan (return) yang diperoleh investor atau pemegang saham per

lembar saham (Darmaji, 2001:139).

Tabel 4.6

Earning Per Share

EMITEN 2006 2007 2008 2009

AQUA 3.711.590.000 5.007.630.000 6.255.430.000 5.869.540.000

ASGR 41.200.000 53.440.000 46.330.000 3.490.000

DLTA 2.703.040.000 2.955.730.000 5.230.340.000 4.786.620.000

DPNS 29.040.000 (8.510.000) 4.160.000 9.490.000

DYNA (21.220.000) 2.460.000 10.000 168.240.000

HMSP 805.500.000 826.840.000 888.720.000 841.490.000

FAST 154.460.000 229.780.000 280.710.000 310.340.000

GGRM 523.790.000 750.270.000 977.340.000 1.286.540.000

GDYR 619.430.000 1.034.130.000 19.810.000 230.940.000

INCI (25.570.000) 21.370.000 18.970.000 7.860.000

PBRX 21.880.000 55.310.000 (92.620.000) 75.440.000

SMGR 2.184.130.000 299.320.000 425.450.000 406.010.000

UNVR 225.630.000 257.490.000 315.500.000 298.610.000

SMSM 44.180.000 46.310.000 45.970.000 41.700.000

MRAT 30.730.000 19.880.000 21.250.000 18.770.000

Page 83: MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1034/1/ANGGI PERMANA-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH PENERAPAN FINANCIAL LEVERAGE,

67

Berdasarkan hasil perhitungan Earning Per Share masing-

masing perusahaan pada Tabel 4.6, Pada Tahun 2006, Earning Per

Share, tertinggi dimiliki oleh PT. Aqua Golden Misisipi Tbk sebesar

3.711.590.000 dan terendah dipegang oleh PT. Intan Wijaya

Internasional Tbk sebesar - 25.570.000. Pada Tahun 2007, Earning Per

Share, tertinggi dimiliki oleh PT. Aqua Golden Misisipi Tbk sebesar

5.007.630.000 dan terendah dipegang oleh PT. Duta Pertiwi Nusantara

Tbk sebesar - 8.510.000. Pada Tahun 2008, Earning Per Share,

tertinggi dimiliki oleh Aqua Golden Misisipi Tbk sebesar

6.255.430.000 dan terendah dipegang oleh PT. Pan Brother Tex Tbk

sebesar - 92.620.000. Dan pada Tahun 2009, Earning Per Share,

tertinggi dimiliki oleh PT. Aqua Golden Misisipi Indonesia Tbk sebesar

5.869.540.000 dan terendah dipegang oleh PT. Astra Graphia Tbk

sebesar 3.490.000.

Setelah melakukan pengolahan data maka penulis dapat

menjelaskan mengenai variabel-variabel yang terdapat dalam model

yang digunakan dalam penelitian ini, seperti terlihat dalam tabel :

Page 84: MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1034/1/ANGGI PERMANA-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH PENERAPAN FINANCIAL LEVERAGE,

68

Tabel 4.7

Tabel Deskripsi Data Variabel Financial Leverage, Price Earning Ratio,

Return On Asset dan Debt to Equity Ratio Terhadap Earning Per Share

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

FL (X1) 60 .04 .90 .3744 .21517

PER (X2) 60 -58.73 252.45 15.4708 33.66018

ROA (X3) 60 -4.83 53.28 14.3817 14.38640

DER (X4) 60 .09 8.69 1.0410 1.41756

EPS (Y) 60 -9.E7 6.E9 8.57E8 1.586E9

Valid N (listwise) 60

Dari tabel 4.7 dapat dijelaskan bahwa variabel dependent yaitu

Earning Per Share (Y) dengan jumlah data sebanyak 60 memiliki nilai

terkecil (min) sebesar -9.E7 dan nilai terbesar (Max) sebesar 6.E9 dan

nilai rata-rata 8.57E8 dan standar deviasinya 1.586E9. Financial

Leverage (X1) dengan jumlah data sebanyak 60 memiliki nilai terkecil

(min) sebesar 0.04 dan nilai terbesar (Max) sebesar 0.90 dan nilai rata-

rata 0.3744 dan standar deviasinya 0.21517. Price Earning Ratio (X2)

dengan jumlah data sebanyak 60 memiliki nilai minimum sebesar -

58.73 dan terbesar 252.45 (max) sebesar nilai rata-ratanya sebesar

15.4708 dan standar deviasinya 33.66018. Return On Asset (X3) dengan

jumlah data sebanyak 60 memiliki nilai minimum sebesar -4.83 dan

terbesar 53.28 (max) sebesar nilai rata-ratanya sebesar 14.3817 dan

standar deviasinya 14.38640. Variabel Debt Equity Ratio (X4) dengan

jumlah data sebanyak 60 memiliki nilai minimum sebesar 0.09 dan

terbesar (max) sebesar 8.69 nilai rata-ratanya sebesar 1.0410 dan

standar deviasinya 1.41756.

Page 85: MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1034/1/ANGGI PERMANA-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH PENERAPAN FINANCIAL LEVERAGE,

69

2. Pengujian Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas Data

Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.

Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal

atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik (Ghozali, 2005:

110-112).

1. Analisis Grafik

Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual adalah

dengan melihat grafik histogram yang membandingkan antara data

observasi dengan distribusi yang mendeteksi distribusi normal.

Namun demikian hanya dengan melihat histogram hal ini dapat

menyesatkan khususnya untuk jumlah sampel yang kecil. Metode

yang lebih handal adalah dengan melihat normal probability plot

yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal.

Gambar 4.2

Uji Normalitas

Page 86: MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1034/1/ANGGI PERMANA-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH PENERAPAN FINANCIAL LEVERAGE,

70

Sumber : data diolah

Dari gambar grafik di atas dapat dilihat bahwa titik-titik

menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal

(mengikuti pada wilayah garis linear). Hal ini menunjukkan bahwa

data pada penelitian ini terdistribusi secara normal dan model regresi

tersebut layak dipakai untuk memprediksi variabel dependen yaitu

Earning Per Share berdasarkan masukan variabel independen yaitu

Financial Leverage, Price Earning Ratio, Return On Assets dan

Debt to Equity Ratio.

2. Analisis Statistik

Uji Normalitas dengan grafik dapat menyesatkan kalau tidak hati-

hati secara visual kelihatan normal, padahal secara statistik bisa

sebaliknya.

Tabel 4.8

Uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test (Uji Normalitas)

FL (X1) PERX2 ROAX3 DERX4 EPSY

N 60 60 60 60 60

Normal Parametersa Mean 3.7442541E1 3.71500E1 3.76833E1 3.80583E1 3.78500E1

Std. Deviation 2.15174920E1 2.213045E1 2.243408E1 2.233055E1 2.221301E1

Most Extreme Differences Absolute .098 .087 .083 .091 .098

Positive .098 .087 .083 .082 .098

Negative -.080 -.082 -.080 -.091 -.066

Kolmogorov-Smirnov Z .758 .670 .644 .706 .756

Asymp. Sig. (2-tailed) .614 .760 .802 .702 .617

a. Test distribution is Normal.

Berdasarkan uji kolmogorof-Smirnov di atas, terlihat nilai

Asymp.Sig memiliki nilai > 0,05, Hal ini menunjukkan bahwa data

Page 87: MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1034/1/ANGGI PERMANA-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH PENERAPAN FINANCIAL LEVERAGE,

71

pada penelitian ini terdistribusi secara normal dan model regresi

tersebut layak dipakai untuk memprediksi variabel dependen yaitu

Earning Per Share berdasarkan masukan variabel independen yaitu

Financial Leverage, Price Earning Ratio, Return On Assets dan

Debt to Equity Ratio. Maka data penelitian layak digunakan sebagai

penelitian.

b. Uji Multikolinieritas

Penelitian dilakukan pengujian terhadap data bahwa data harus

terbebas dari gejala multikolinearitas, gejala ini ditunjukan dengan

korelasi antar variabel independen. Pengujian dalam uji

multikolinearitas dengan melihat nilai VIF (Variance Inflation Factor)

harus berada di bawah 10, hal ini akan dijelaskan sebagai berikut :

Tabel 4.9

Hasil Pengujian Multikolinearitas

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 (Constant)

FL (X1) .154 6.484

PERX2 .902 1.109

ROAX3 .862 1.160

DERX4 .151 6.606

a. Dependent Variable: EPSY

(Sumber data diolah)

Tabel di atas menjelaskan bahwa data yang ada tidak terjadi

gejala multikolinearitas antara masing-masing variabel independen

yaitu dengan melihat nilai VIF. Nilai VIF yang diperbolehkan hanya

Page 88: MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1034/1/ANGGI PERMANA-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH PENERAPAN FINANCIAL LEVERAGE,

72

mencapai 10 maka data di atas dapat dipastikan tidak terjadi gejala

multikolinearitas. Karena data di atas menunjukan bahwa nilai VIF

lebih besar dari 10, keadaan seperti itu membuktikan tidak terjadinya

multikolinearitas.

c. Uji Autokolerasi

Autokorelasi digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah

model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada

periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi

korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Untuk mendeteksi

autokorelasi dalam penelitian ini maka digunakan uji Durbin Watson

(DW).

Pada tabel 4.10 diketahui nilai Durbin Watson (d) sebesar 2.260

nilai ini akan dibandingkan dengan nilai tabel dengan menggunakan

nilai signifikansi 5%, jumlah sample (n) 60 dan jumlah variabel

independen (k) adalah 5. Maka dari tabel didapat nilai du = 1.360 dan 4

– du = 4 – 1.360 = 2.64. Oleh karena nilai du < d < 4-du atau 1.360 <

2.260 < 2,64 maka dapat disimpulkan tidak ada autokorelasi baik positif

maupun negatif

Tabel 4.10

Hasil Pengujian Autokolerasi

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .700a .489 .452 16.438214 2.260

a. Predictors: (Constant), FL (X1), ROAX3, PERX2, DERX4

b. Dependent Variable: EPSY

Page 89: MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1034/1/ANGGI PERMANA-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH PENERAPAN FINANCIAL LEVERAGE,

73

d. Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas varian variabel dependen dalam model tidak

equal terhadap variabel independen. Konsekuensi adanya

heteroskedastisitas dalam model regresi adalah estimator yang

diperoleh tidak efisien, baik pada sampel kecil maupun besar. Diagnosis

adanya heteroskedastisitas dalam uji regresi dapat diidentifikasi dari

pola scatter plot diagram.

Gambar 4.3

Uji Heteroskedastisitas

Pada gambar 4.3 terlihat bahwa titik-titik menyebar di atas dan

di bawah angka nol pada sumbu Y dan tidak terlihat pola tertentu.

Dengan demikian pada persamaan regresi linier berganda dalam model

ini tidak ada gejala atau tidak terjadi heteroskedastisitas.

Page 90: MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1034/1/ANGGI PERMANA-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH PENERAPAN FINANCIAL LEVERAGE,

74

3. Uji Signifikansi

a. Uji Signifikansi Parsial (Uji t)

Uji t bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel independen

yang terdiri dari dari Financial Leverage, Price Earning Ratio, Return

On Assets dan Debt to Equity Ratio terhadap Earning Per Share di

Bursa Efek Indonesia secara parsial.

Tabel 4.11

Hasil Pengujian Uji t

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 5.995 6.720 .892 .376

FL (X1) .585 .243 .566 2.409 .019

PERX2 .109 .102 .109 1.069 .290

ROAX3 .682 .103 .688 6.631 .000

DERX4 -.506 .236 .522 2.202 .032

a. Dependent Variable: EPSY

(Sumber : Data diolah)

Variabel Financial Leverage, dengan nilai t hitung sebesar 2.409

> 2,00 atau nilai alpha lebih kecil dari 0,05 (0,019 < 0,05), maka dapat

disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima yang berarti Financial

Leverage berpengaruh signifikan secara parsial terhadap Earning per

Share.

Variabel Price Earning Ratio, dengan nilai t hitung sebesar

1.069 < 2,00 atau nilai alpha lebih besar dari 0,05 (0.290 > 0,05), maka

dapat disimpulkan H0 diterima dan Ha ditolak yang berarti Price

Earning Ratio tidak berpengaruh signifikan secara parsial terhadap

Earning Per Share.

Page 91: MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1034/1/ANGGI PERMANA-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH PENERAPAN FINANCIAL LEVERAGE,

75

Variabel Return On Asset, dengan nilai t hitung sebesar 6.631 >

2,00 atau nilai alpha lebih kecil dari 0,05 (0.000 < 0,05), maka dapat

disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima yang berarti Return On

Asset berpengaruh signifikan secara parsial terhadap Earning Per

Share.

Variabel Debt Equity Ratio, dengan nilai t hitung sebesar 2.202

> 2,00 atau nilai alpha lebih kecil dari 0,05 (0,032 < 0,05), maka dapat

disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima yang berarti Debt equity

Ratio berpengaruh signifikan secara parsial terhadap Earning Per

Share.

b. Uji Signifikansi Simultan (Uji F)

Uji F digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen

yang terdiri dari Financial Leverage, Price Earning Ratio, Return On

Assets dan Debt to Equity Ratio terhadap Earning Per Share secara

simultan atau serentak.

Tabel 4.12

Hasil Pengujian Uji F

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 14249.831 4 3562.458 13.184 .000a

Residual 14861.819 55 270.215

Total 29111.650 59

a. Predictors: (Constant), FL (X1), ROAX3,PERX2,DERX4

b. Dependent Variable: EPSY

(Sumber : Data diolah)

Hasil pengujian ANOVA dengan menggunakan uji F dapat

dilihat nilai F hitung sebesar 13.184 dengan signifikan 0,000. Dengan

Page 92: MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1034/1/ANGGI PERMANA-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH PENERAPAN FINANCIAL LEVERAGE,

76

mencari pada table F, diperoleh nilai F tabel 2.37. Dengan kondisi

dimana F hitung lebih besar daripada F tabel dan nilai signifikan lebih

kecil dari alpha (0,05), maka dapat diambil kesimpulan adalah H0

ditolak dan Ha diterima yang berarti variabel-variabel independen

berpengaruh signifikan secara simultan terhadap Earning Per Share.

c. Koefisien Determinasi (Adj.R Square)

Melalui pengujian serentak dapat diketahui besarnya koefisien

determinasi (Adj.R2

). Dari koefisien determinasi (Adj.R2

) dapat

diketahui derajat ketepatan dari analisis regresi linier berganda

menunjukkan besarnya variasi sumbangan seluruh variabel bebas

terhadap variabel terikatnya.

Besarnya nilai pengaruh variabel bebas ditunjukkan oleh nilai

(R2

) = 0,452 yaitu persentase pengaruh variabel Financial Leverage,

Price Earning Ratio, Return On Assets dan Debt to Equity Ratio

terhadap Earning Per Share sebesar 45,2%.

Tabel 4.13

Hasil Pengujian Adj R Square

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .700a .489 .452 16.438214 2.260

a. Predictors: (Constant), FL(X1), PER(X2), ROA(X3), DER(X4)

b. Dependent Variable: EPSY

(Sumber : Data diolah)

Page 93: MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1034/1/ANGGI PERMANA-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH PENERAPAN FINANCIAL LEVERAGE,

77

4. Analisis Regresi Linier Berganda

Adapun hasil regresi linier berganda pengaruh Financial Leverage,

Price Earning Ratio, Return On Assets dan Debt to Equity Ratio terhadap

Earning Per Share di BEI adalah sebagai berikut:

Tabel 4.14

Hasil Analisis Regresi

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 5.995 6.720 .892 .376

FL (X1) .585 .243 .566 2.409 .019

PERX2 .109 .102 .109 1.069 .290

ROAX3 .682 .103 .688 6.631 .000

DERX4 -.519 .236 .522 2.202 .032

a. Dependent Variable: EPSY

(Sumber : Data diolah)

Dari tabel di atas dapat dirumuskan suatu persamaan regresi untuk

mengetahui pengaruh Financial Leverage, Price Earning Ratio, Return On

Assets dan Debt to Equity Ratio sebagai berikut:

Y = 5.995 + 0.585 X1 + 0.682 X3 - 0.519 X4 + ei

Keterangan :

Y = Earning Per Share

a = konstanta

X1 = Financial Leverage

X3 = Return On Assets

X4 = Debt to Equity Ratio

Ei = error term

Koefisien-koefisien persamaan regresi linier berganda di atas dapat

diartikan koefisien regresi untuk konstan sebesar 5.995 menunjukkan

Page 94: MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1034/1/ANGGI PERMANA-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH PENERAPAN FINANCIAL LEVERAGE,

78

bahwa jika variabel Financial Leverage, Price Earning Ratio, Return On

Asset bernilai nol maka nilai Earning Per Share adalah 5.995. Sedangkan

variabel Financial Leverage sebesar 0.585 menunjukkan bahwa jika

variabel Financial Leverage meningkat 1 satuan maka akan meningkatkan

Earning Per Share sebesar 0.585 satuan dengan ketentuan variabel yang

dianggap konstan. Variabel Return On Asset sebesar 0.682 menunjukkan

bahwa jika variabel Return On Asset meningkat 1 satuan maka akan

meningkatkan Earning Per Share sebesar 0.682 satuan, Variabel Debt

Equity Ratio sebesar 0.519 menunjukkan bahwa jika variabel Debt Equity

Ratio meningkat 1 satuan maka akan menurunkan Earning Per Share

sebesar 0.519 satuan, dengan catatan variabel lain dianggap konstan.

D. Interpretasi

Hasil uji regresi berganda yang didapat adalah yang paling

berpengaruh dan signifikan adalah Financial Leverage, Return On Assets dan

Debt to Equity Ratio, dengan nilai signifikansi dibawah 0,05 Financial

Leverage dengan nilai signifikasi 0,019 < 0,05, Return On Asset dengan nilai

signifikansi 0,000 < 0,05 dan Debt Equity Ratio dengan nilai signifikansi

0,032 < 0,05. Hasil ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Yuli

Winarni (2003), menggunakan model Regresi Linear Berganda (Multiple

Regression), dengan variabel dependent Earning Per Share dan Variabel

Independent Net Sales, Current Ratio, Debt to Equity Ratio (DER), Inventory

Turn Over, Total Asset Turn Over, Net Profit Margin, Operating Profit

Page 95: MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1034/1/ANGGI PERMANA-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH PENERAPAN FINANCIAL LEVERAGE,

79

Margin, Current Assets Turn Over, Leverage Ratio, dan Gross Profit Margin.

Hasil Penelitian menyatakan bahwa Variabel Net Profit Margin, Current

Assets Turn Over, dan Leverage Ratio memiliki pengaruh signifikan terhadap

Earning Per Share sedangkan variabel lainnya yaitu Net Sales, Current Ratio,

Debt to Equity Ratio (DER), Inventory Turn Over, Total Asset Turn Over,

Operating Profit Margin, dan Gross Profit Margin tidak memiliki pengaruh

signifikan terhadap Earning Per Share.

Lain halnya dengan Penelitian yang dilakukan oleh Yunina, SE.,M.Si,

Ak, Nazir, SE., M.Si dan Ghazali Syamni, SE., M.Sc (2008) mengenai

analisis Pengaruh Return on Assets Dan Return on Equity terhadap Earning

Per Share pada PT. Bank Muamalat Indonesia penelitian ini menggunakan

regresi berganda menggunakan variabel dependen Earning Per Share dan

dengan variabel independent Return on Assets (ROA) dan Return on Equity

(ROE. Hasil penelitian pada variabel return on assets dan return on equity

secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap earning per share.

Dalam hal ini perbedaan antara hasil pengujian sebelumnya dengan

pengujian ini dikarenakan adanya perbedaan waktu penelitian, sektor yang

diteliti, dan merubah variabel bebas menjadi Financial Leverage, Price

Earning Ratio, Return On Assets, Debt to Equity Ratio karena pada penelitian

sebelumnya menggunakan variabel terikat dengan return. Sehingga adanya

perbedaan hasil analisis.

Menurut Keown, dkk (2000 : 496) “financial leverage adalah

membiayai sebagian dari aset perusahaan dengan surat berharga yang

Page 96: MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1034/1/ANGGI PERMANA-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH PENERAPAN FINANCIAL LEVERAGE,

80

mempunyai tingkat bunga yang tetap dengan mengharapkan peningkatan

yang luar biasa pada pendapatan bagi para pemegang saham”. Teori ini

sejalan dengan penelitian ini bahwa semakin tinggi Financial Leverage

semakin tinggi juga Earning Per Share ini terlihat pada hasil penelitian.

Karena Financial Leverage tidak mempengaruhi perusahaan. Besarnya

penggunaan utang dalam suatu perusahaan tergantung pada besar kecilnya

perusahaan. Semakin besar utang yang digunakan, maka semakin besar biaya

tetap (bunga) yang akan ditanggung oleh perusahaan. Hal ini menimbulkan

risiko Financial bagi kreditur yaitu risiko atas ketidakmampuan perusahaan

dalam melaksanakan kewajibannya.

Semakin tinggi PER semakin nampak rendah nilai EPS apabila

dibandingkan dengan harga sahamnya (Husnan, 2001:300). Kalau suatu

saham mempunyai PER sebesar 20x, berarti apabila saham tersebut

memberikan EPS sebesar Rp 1.000,- saham tersebut dapat terjual dengan

harga Rp 20.000,-. Hal itu berarti bahwa jika nilai PER naik maka harga

saham mengalami kenaikan dan Return saham juga mengalami kenaikan.

Begitupun sebaliknya jika nilai PER mengalami penurunan maka harga

sahamnya dan return sahamnya mengalami penurunan. Semakin rendah hasil

PER sebuah saham, maka semakin baik atau murah harganya untuk

diinvestasikan. PER menjadi rendah nilainya bisa karena harga saham cenderung

semakin turun atau karena meningkatnya laba bersih perusahaan. Penafsiran

terhadap rasio ini juga dipengaruhi oleh persepsi pemodal terhadap kualitas

perusahaan dan trend pendapatannya, risiko relatif, penggunaan metode

Page 97: MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1034/1/ANGGI PERMANA-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH PENERAPAN FINANCIAL LEVERAGE,

81

akuntansi alternatif , dan faktor-faktor lain. Teori tersebut sejalan dengan hasil

penelitian ini yang menyatakan bahwa PER tidak berpengaruh terhadap EPS.

Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam menghasilkan

keuntungan (return) yang akan didapat. Dalam penelitian ini profitabilitas

diproksikan dengan ROA menunjukkan bahwa ROA berpengaruh positif dan

signifikan terhadap EPS. Dalam hal ini, semakin besar keuntungan yang

diperoleh perusahaan, semakin besar pula laba per lembar saham. Seiring

dengan meningkatnya nilai EPS maka calon investor pun akan tertarik untuk

menanamkan investasi di perusahaan-perusahaan tersebut.

Debt to Equity Ratio (DER) dalam penelitian ini terbukti berpengaruh

positif secara signifikan terhadap Earning Per Share (EPS). Variabel Debt to

Equity Ratio menunjukkan berapa kali besarnya debt dibandingkan dengan

equity. Semakin besar ratio ini berarti semakin besar sumber dana yang

berasal dari utang sehingga assets yang dimiliki oleh perusahaan sebagian

besar didanai oleh utang dan semakin besar risiko yang akan dihadapi

perusahaan. Hal ini akan berpengaruh pada profitabilitas perusahaan apalagi

bila penjualan bersih tidak ditingkatkan dan dimungkinkan karena pada

perusahaan manufaktur kenaikan hutang pun dapat meningkatkan

kemampuan perusahaan menghasilkan EPS selama penggunaan hutang

tersebut selalu diiringi dengan peningkatan laba perusahaan. Oleh karena itu,

semakin tinggi DER semakin tinggi pula EPS.

Sedangkan untuk Earning per Share, bila dikaitkan dengan variabel

yang berpengaruh dan signifikan yaitu Financial leverage, Return on assets

Page 98: MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1034/1/ANGGI PERMANA-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH PENERAPAN FINANCIAL LEVERAGE,

82

dan Debt to Equity Ratio merupakan variabel yang mempengaruhi Earning

Per Share dan Earning Per Share adalah salah satu patokan dari para

pemegang saham untuk menanamkan modalnya dalam berinvestasi, sehingga

akan mendapat keuntungan yang lebih baik lagi. Financial Leverage, Return

On Assets dan Debt to Equity Ratio menjadi suatu patokan yang dapat

mempengaruhi naik turunnya Earning Per Share.

Page 99: MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1034/1/ANGGI PERMANA-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH PENERAPAN FINANCIAL LEVERAGE,

83

BAB V

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan, maka dapat diperoleh kesimpulan

sebagai berikut:

1. Hasil uji regresi ditemukan bahwa secara simultan variabel independen

(Financial leverage, Price Earning Ratio, Return on assets, dan Debt to

Equity Ratio) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Earning Per

Share. Hasil Uji regresi ditemukan bahwa secara parsial variabel yang

berpengaruh signifikan terhadap Earning Per Share adalah Financial

leverage, Return on assets dan Debt to Equity Ratio sedangkan Price

Earning Ratio, tidak berpengaruh signifikan terhadap Earning Per Share.

2. Berdasarkan koefisien regresi pada setiap variabel, dapat dijelaskan bahwa

variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap Earning Per Share

adalah Return on Assets. Dapat diketahui dengan melihat nilai koefisien

beta yang paling besar antara variabel independen lainnya. Dengan nilai

0,682 adalah nilai paling besar dengan variabel independen lainnya.

B. Saran Dan Implikasi

Berdasarkan hasil dan analisa yang telah dilakukan peneliti, penelitian

ini masih banyak kekurangan dan kelemahan, sehingga masih banyak yang

perlu diperbaiki dan diperhatikan lagi untuk penelitian-penelitian berikutnya,

83

Page 100: MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1034/1/ANGGI PERMANA-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH PENERAPAN FINANCIAL LEVERAGE,

84

beberapa saran perlu ditambahkan guna penelitian yang lebih baik lagi,

adapun sarannya sebagai berikut :

1. Menggunakan seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

sebagai sampel penelitian sehingga dapat mencerminkan keadaan pasar

yang sesungguhnya yang terjadi di Bursa Efek Indonesia.

2. Memperpanjang periode (waktu) penelitian agar menambah jumlah data.

3. Menambah variabel lain yang dapat mempengaruhi Earning Per Share

sehingga dapat menjadi luas penelitian

4. Mencari teori yang relevan dengan keadaan sekarang.

Implikasi :

Earning Per Share adalah EPS merupakan rasio yang menunjukkan

berapa besar keuntungan (return) yang diperoleh investor atau pemegang

saham per lembar saham (Darmaji, 2001:139). Earning Per Share

mencerminkan seberapa besar kekuatan perusahaan, seperti yang

diungkapkan oleh Weston dan Brigham, (1996 : 15) “Earning per share is net

income divided by the number of shares of common stock outstanding”.

Sedangkan menurut Horne dan Wachowicz, (1998 : 3). “Earning per share is

earning after tax (EAT) divided by the number of common shares

outstanding. EPS means different things for different firm’s. For some firm’s

they mean more than for other”, yang menyatakan bahwa Semakin tinggi

kemampuan perusahaan untuk menghasilkan pendapatan kepada pemegang

sahamnya mencerminkan semakin besar keberhasilan usaha yang dijalankan

Page 101: MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1034/1/ANGGI PERMANA-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH PENERAPAN FINANCIAL LEVERAGE,

85

perusahaan tersebut, sehingga Earning Per Share menjadi pedoman atau

patokan dalam melakukan investasi.

Adapun penelitian ini akan bermanfaat bagi pihak-pihak tertentu yang

dimanfaatkan sesuai dengan tujuanya, yaitu:

1. Implikasi Bagi Investor

Pada umumnya hampir semua investasi mengandung unsur

ketidakpastian. Investor tidak tahu dengan pasti hasil yang akan

diperolehnya dari investasi yang dilakukan. Karena investor menghadapi

kesempatan investasi yang berisiko maka pilihan investasi tidak dapat

hanya mengandalkan hanya pada tingkat keuntungan saja tetapi investor

harus bersedia menanggung risiko atas investasinya. Oleh karena itu dalam

melakukan investasi, investor seharusnya mempertimbangkan secara

matang mengenai beberapa hal yang sangat penting dalam pengambilan

keputusan investasi yang dilakukannya, sehingga menghasilkan

keuntungan yang lebih baik lagi dan untuk mengetahui perubahan-

perubahan sehingga tidak salah dalam melakukan investasi.

2. Implikasi Bagi Perusahaan

Hasil Penelitian ini dapat dijadikan informasi tambahan dan

pertimbangan bagi perusahaan dalam melakukan kebijakan yang

berhubungan dengan investasi.

3. Implikasi Bagi Akademis

Penilaian analisis Pengaruh Financial Leverage, Price Earning

Ratio, Return On Assets dan Debt to Equity Ratio yang mempengaruhi

Page 102: MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1034/1/ANGGI PERMANA-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH PENERAPAN FINANCIAL LEVERAGE,

86

Earning Per Share dapat dijadikan tambahan pengetahuan bagi penelitian

selanjutnya.

Page 103: MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1034/1/ANGGI PERMANA-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH PENERAPAN FINANCIAL LEVERAGE,

87

DAFTAR PUSTAKA

Ang, Robert. 1997. Buku Pintar Pasar Modal Indonesia (The Intelligent Guide to

Indonesian Capital Market). Jakarta: Mediasoft Indonesia.

Anoraga, Pandji, Piji Prakarti.2006. Pengantar Pasar Modal. Semarang : Penerbit

Rineka Cipta.

Darmaji, Tjiptono.2006. Pasar Modal di Indonesia: Pendekatan Tanya Jawab.

Edisi Kedua. Jakarta: Salemba Empat.

Darmadji, Tjiptono dan Fakhruddin, Hendy M. 2001. Pasar Modal di Indonesia.

Jakarta : Salemba Empat.

Fabozzi., J, Frank. 1999. Manajemen Investasi Buku Satu. Jakarta : Salemba

Empat.

Farchan & Sunarto. 2002. “Pengaruh Informasi Akuntansi terhadap Kapitalisasi

Pasar di Bursa Efek Jakarta”. Fokus Ekonomi, Vol. 1, No.1, April, 2002

Hamid, Abdul, “Pedoman Penulisan Skripsi”, Jakarta, Lembaga Penerbit Feis

UIN, 2007.

Higgins, Robert C. 2001. Analysis For Financial Management. Edisi 6. New

York: Mcgraw-Hill Companies, Inc.

Hsu-Ling Chang, et al. “The Relationship Between Stock Price And EPS:

Evidence Based On Taiwan Panel Data”2008.

Husnan, Suad. 1996. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan: Teori dan

Penerapannya. Edisi Keempat. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta

Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS, Badan

Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Intani, Rina dan Teddy Oswari, “penerapan financial leverage terhadap

peningkatan earning per share (EPS)” 2009.

87

Page 104: MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1034/1/ANGGI PERMANA-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH PENERAPAN FINANCIAL LEVERAGE,

88

Keown dkk., “Manajemen Keuangan (Prinsip-Prinsip dan Aplikasi)”, Jakarta,

Indeks, 2002.

Munawir.2001.Analisis Laporan Keuangan.Yogyakarta:Liberty

Prastowo, Dwi. 2002. Analisis Laporan Keuangan Konsep dan Aplikasi.

Yogyakarta: YKPN.

Riyanto, Bambang. 1999. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta:

BPFE Yogyakarta.

Rodoni, Ahmad, dan Indoyama Nasaruddin, “Modul Manajemen Keuangan”,

Jakarta, Lembaga Penerbit FEIS UIN, 2007.

Syamsuddin, Lukman. 2001. Manajemen Keuangan Perusahaan Konsep Aplikasi

dalam Perencanaan, Pengawasan, dan Pengambilan Keputusan.Jakarta:

Raja Grafindo Persada.

Sartono, Agus. 2001. Ringkasan Teori Manajemen Keuangan Soal dan

Penyelesaian. Edisi Ketiga. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.

Simamora, Henry (2002). Akutansi Manajemen, Edisi II, UPP AMP YKPN.

Sinuraya, Murthada. 1999. Teori Manajemen Keuangan. Edisi Revisi. Jakarta:

LPFEUI.

Susilowati, Yeye, “pengaruh PER terhadap faktor fundamental perusahaan

(dividend payout ratio, EPS, dan resiko)”. 2003.

Weston, J. Fred dan Brigham, F. Eugene. 1997. Dasar-dasar Manajemen

Keuangan. Edisi Kesembilan. Jilid II. Jakarta: Erlangga.

Weston, J. Fred dan Thomas F Copeland. 1999. Dasar-dasar Manajemen

Keuangan. Edisi revisi yang disempurnakan. Jakarta: Erlangga.

Winarni, Yuli, “Analisis Variabel-Variabel yang Mempengaruhi Earning Per

Share”.2003.

Yunina, SE.,M.Si, Ak,. Nazir, SE., M.Si dan Ghazali Syamni, SE., M.Sc,

“Pengaruh Return on Assets Dan Return on Equity terhadap Earning Per

Share”. 2009.

Page 105: MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1034/1/ANGGI PERMANA-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH PENERAPAN FINANCIAL LEVERAGE,

LAMPIRAN 1 : Daftar Nama Perusahaan Objek Penelitian

Daftar Nama Perusahaan Manufaktur

No. Nama Perusahaan Kode Saham

1 PT.Aqua Golden Missisippi TBK AQUA

2 PT.Astra Graphia TBK. ASGR

3 PT.Delta Djakarta TBK DLTA

4 PT.Duta Pertiwi Nusantara Tbk DPNS

5 PT.Dynaplast Tbk DYNA

6 PT.Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk HMSP

7 PT.Fast Food Indonesia Tbk FAST

8 PT.Gudang Garam Tbk GGRM

9 PT.Goodyear Indonesia Tbk GDYR

10 PT.Intan Wujaya Internasional Tbk INCI

11 PT.Pan Brother Tex Tbk PBRX

12 PT.Semen Gresik Tbk SMGR

13 PT.Unilever Indonesia Tbk UNVR

14 PT.Selamat Sampoerna Tbk SMSM

15 PT.Mustika Ratu Tbk MRAT

Page 106: MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1034/1/ANGGI PERMANA-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH PENERAPAN FINANCIAL LEVERAGE,

LAMPIRAN 2 : Perhitungan Data Mentah

Financial Leverage

EMITEN 2006 2007 2008 2009

AQUA 0,431185 0,423516 0,411032 0,422189

ASGR 0,493956 0,497122 0,604216 0,53869

DLTA 0,238873 0,221916 0,24963 0,227595

DPNS 0,158217 0,217214 0,262919 0,219959

DYNA 0,582956 0,565869 0,581295 0,53318

HMSP 0,542907 0,485595 0,501034 0,467184

FAST 0,404004 0,400535 0,385104 0,394973

GGRM 0,393798 0,409104 0,355323 0,341931

GDYR 0,381703 0,483277 0,709753 0,619548

INCI 0,118942 0,131625 0,090404 0,081494

PBRX 0,796559 0,828447 0,896453 0,840649

SMGR 0,255488 0,210874 0,22911 0,205157

UNVR 0,486248 0,49486 0,522376 0,480008

SMSM 0,042372 0,044039 0,043303 0,03666

MRAT 0,158969 0,120456 0,094061 0,099672

Price Earning Ratio

EMITEN 2006 2007 2008 2009

AQUA 24,47 20,30 31,28 31,28

ASGR 11,04 4,32 6,35 7,05

DLTA 6,07 3,82 9,71 10,97

DPNS 34,78 (58,73) 24,63 28,97

DYNA 23,22 14,44 3,57 3,83

HMSP 15,66 9,11 9,27 12,03

FAST 12,27 11,04 12,57 13,29

GGRM 10,07 4,35 12,56 13,99

GDYR 12,57 252,45 3,12 3,12

INCI (9,58) 18,58 4,64 15,27

PBRX 4,09 (1,32) 1,34 1,38

SMGR 19,59 9,81 13,95 14,78

UNVR 24,51 24,72 27,75 28,38

SMSM 6,56 6,59 6,87 7,73

MRAT 13,34 13,58 15,06 11,79

Page 107: MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1034/1/ANGGI PERMANA-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH PENERAPAN FINANCIAL LEVERAGE,

Return on Asset

EMITEN 2006 2007 2008 2009

AQUA 10,03 10,75 11,76 9,72

ASGR 13,95 15,26 9,98 8,31

DLTA 10,52 11,25 16,86 15,10

DPNS 3,50 (4,83) 1,11 2,47

DYNA 0,35 1,46 0,67 7,36

HMSP 42,22 34,09 35,93 32,00

FAST 19,85 22,90 21,40 19,59

GGRM 7,38 9,21 11,03 13,73

GDYR 8,06 10,55 0,65 13,33

INCI (2,90) 1,84 2,54 0,91

PBRX 2,47 3,55 (4,30) 4,07

SMGR 24,77 30,07 33,85 28,32

UNVR 53,28 52,90 53,01 44,64

SMSM 15,06 15,39 14,70 12,11

MRAT 6,96 3,88 4,66 3,62

Debt Equity Ratio

EMITEN 2006 2007 2008 2009

AQUA 0,77 0,74 0,71 0,74

ASGR 0,98 0,99 1,53 1,17

DLTA 0,31 0,29 0,34 0,30

DPNS 0,20 0,29 0,38 0,30

DYNA 1,71 1,63 1,79 1,46

HMSP 1,21 0,94 1,00 0,88

FAST 0,68 0,67 0,63 0,65

GGRM 0,65 0,69 0,55 0,52

GDYR 0,62 0,94 2,45 1,63

INCI 0,13 0,15 0,10 0,09

PBRX 3,73 4,85 8,69 5,29

SMGR 0,35 0,27 0,30 0,26

UNVR 0,95 0,98 1,10 0,92

SMSM 0,71 0,61 0,53 0,57

MRAT 0,19 0,14 0,10 0,11

Page 108: MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1034/1/ANGGI PERMANA-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH PENERAPAN FINANCIAL LEVERAGE,

Earning Per Share

EMITEN 2006 2007 2008 2009

AQUA 3.711.590.000 5.007.630.000 6.255.430.000 5.869.540.000

ASGR 41.200.000 53.440.000 46.330.000 3.490.000

DLTA 2.703.040.000 2.955.730.000 5.230.340.000 4.786.620.000

DPNS 29.040.000 (8.510.000) 4.160.000 9.490.000

DYNA (21.220.000) 2.460.000 10.000 168.240.000

HMSP 805.500.000 826.840.000 888.720.000 841.490.000

FAST 154.460.000 229.780.000 280.710.000 310.340.000

GGRM 523.790.000 750.270.000 977.340.000 1.286.540.000

GDYR 619.430.000 1.034.130.000 19.810.000 230.940.000

INCI (25.570.000) 21.370.000 18.970.000 7.860.000

PBRX 21.880.000 55.310.000 (92.620.000) 75.440.000

SMGR 2.184.130.000 299.320.000 425.450.000 406.010.000

UNVR 225.630.000 257.490.000 315.500.000 298.610.000

SMSM 44.180.000 46.310.000 45.970.000 41.700.000

MRAT 30.730.000 19.880.000 21.250.000 18.770.000

Page 109: MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1034/1/ANGGI PERMANA-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH PENERAPAN FINANCIAL LEVERAGE,

LAMPIRAN 3 : Hasil Output Pengujian Regresi Linier Berganda

Tabel Deskripsi Data Variabel Financial Leverage, Price Earning Ratio, Return On Asset dan

Debt Equity Ratio Terhadap Earning Per Share

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

FL (X1) 60 .04 .90 .3744 .21517

PER (X2) 60 -58.73 252.45 15.4708 33.66018

ROA (X3) 60 -4.83 53.28 14.3817 14.38640

DER (X4) 60 .09 8.69 1.0410 1.41756

EPS (Y) 60 -9.E7 6.E9 8.57E8 1.586E9

Valid N (listwise) 60

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .700a .489 .452 16.438214 2.260

a. Predictors: (Constant), DERX4, ROAX3, PERX2, FL (X1)

b. Dependent Variable: EPSY

ANOVA

b

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 14249.831 4 3562.458 13.184 .000a

Residual 14861.819 55 270.215

Total 29111.650 59

a. Predictors: (Constant), DERX4, ROAX3, PERX2, FL (X1)

b. Dependent Variable: EPSY

Page 110: MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1034/1/ANGGI PERMANA-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH PENERAPAN FINANCIAL LEVERAGE,

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 5.995 6.720 .892 .376

FL (X1) .585 .243 .566 2.409 .019 .168 5.953

PERX2 .109 .102 .109 1.069 .290 .899 1.112

ROAX3 .682 .103 .688 6.631 .000 .862 1.161

DERX4 -.519 .236 .522 2.202 .032 .165 6.058

a. Dependent Variable: EPSY

Charts

Page 111: MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1034/1/ANGGI PERMANA-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH PENERAPAN FINANCIAL LEVERAGE,
Page 112: MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1034/1/ANGGI PERMANA-FEB.pdf · ANALISIS PENGARUH PENERAPAN FINANCIAL LEVERAGE,

NPar Tests One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

FL (X1) PERX2 ROAX3 DERX4 EPSY

N 60 60 60 60 60

Normal Parametersa Mean 3.7442541E1 3.71500E1 3.76833E1 3.80583E1 3.78500E1

Std. Deviation

2.15174920E1 2.213045E1 2.243408E

1 2.233055E1

2.221301E1

Most Extreme Differences Absolute .098 .087 .083 .091 .098

Positive .098 .087 .083 .082 .098

Negative -.080 -.082 -.080 -.091 -.066

Kolmogorov-Smirnov Z .758 .670 .644 .706 .756

Asymp. Sig. (2-tailed) .614 .760 .802 .702 .617

a. Test distribution is Normal.