bab iii ketentuan hukum mengenai kejahatan …repository.unair.ac.id/13777/11/11. bab 3.pdf ·...
TRANSCRIPT
34
BAB III
KETENTUAN HUKUM MENGENAI KEJAHATAN TERHADAP
KEMERDEKAAN BURUH
3.1. Tinjauan Umum Tentang Tindak Pidana
3.2.1. Pengertian Tindak Pidana
Tindak pidana atau perbuatan pidana yang dalam bahasa Belanda
“strafbaar feit” yang memiliki arti sama. Beberapa pendapat para ahli hukum
pidana mengenai arti dari tindak / perbuatan pidana antara lain:
- Menurut Moeljatno bahwa perbuatan pidana adalah perbuatan yang dilarang
oleh suatu aturan hukum larangan mana disertai ancaman (saksi) yang berupa
pidana tertentu, bagi barang siapa yang melanggar larangan tersebut.34
- Menurut Pompe, pengetian tindak pidana adalah suatu pelanggaran norma
(gangguan terhadap tertib hukum) yang dengan sengaja ataupun dengan tidak
sengaja telah dilakukan seorang pelaku, dimanapun penjatuhan hukuman
terhadap pelaku tersebut adalah perlu demi terpeliharanya tertib hukum dan
terjaminnya kepentingan umum.35
- Menurut E. Utrecht, pengertian tindak pidana dengan istilah peristiwa pidana
yang sering juga ia sebut delik, karena peristiwa sebuah perbuatan (handelen
atau doen positif) atau suatu melalikan (natalen – negatif) , maupun
34
Moeljatno, Asas – Asas Hukum Pidana, Rineka Cipta, Jakarta, 2008, hlm. 59. (selanjutnya
Moeljanto I) 35
P.A.F. Lamintang, Dasar – Dasar Hukum Pidana Indonesia, Citra Adi Bakti, Bandung, 1997,
hlm.182.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi SANKSI PIDANA BAGI PENGUSAHA YANG MELAKUKAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA
KRISANTUS STANLEY.B
35
akitbatnya (keadaan yang ditimbulkan karena perbuatan atau melalaikan
itu).36
- Menurut Simons menerangkan, bahwa strafbaar feit adalah kelakuan
(handeling) yang diancam dengan pidana, yang bersifat melawan hukum,
yang berhubungan dengan kesalahan dan yang dilakukan oleh orang yang
mampu bertanggung jawab.37
- Menurut Van Hamel merumuskan strafbaar faith adalah kelakuan orang
(menselijke gedraging) yang dirumuskan dalam wet, yang bersifat melawan
hukum, yang patut dipidana (strafwaardig) dan dilakukan dengan
kesalahan.38
3.2.2. Unsur – Unsur Tindak Pidana
Menurut Moeljanto, bahwa pada hakikatnya setiap perbuatan pidana
memiliki unsur – unsur sebagai berikut:39
a) Kelakuan dan akibat.
Dalam hal kelakuan dan akibat merupakan unsur lahiriah (fakta) yang berarti
perbuatan yang mengandung kelakuan dan akibat yang ditimbulkan
karenanya.
b) Hal ikhwal atau keadaan tertentu yang menyertai perbuatan.
36
www.hukumsumberhukum.com/2014/2006/apa-itu-pengetian-tindak-pidana.html#_ 37
Moeljatno I, op.cit, hlm. 6. 38
Ibid. 39
Ibid. hlm. 64-70.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi SANKSI PIDANA BAGI PENGUSAHA YANG MELAKUKAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA
KRISANTUS STANLEY.B
36
Mengenai hal ikhwal yang mana oleh Van Hamel dibagi menjadi 2 (dua)
golongan, yaitu yang mengenai diri orang yang melakukan perbuatan dan
yang mengenai di luar diri si pelaku.
Selain itu, keadaan tertentu yang menyertai perbuatan merupakan unsur
tambahan yang bahwa tanpa adanya keadaan itu, perbuatan yang dilakukan
tidak cukup.
c) Keadaan tambahan yang memberatkan pidana.
Keadaan tambahan yang dimaksud di atas yaitu suatu keadaan dimana setelah
para pelaku pidana melakukan perbuatan tertentu setelah terjadi tindak pidana
yang menimbulkan kerugikan bagi orang lain, sehingga ada atau tidaknya
keadaan tambahan dalam suatu tindak pidana, pelaku tetap dijatuhi sanksi
pidana. Tetapi dengan adanya keadaan tambahan maka dapat memberatkan
ancaman pidana bagi pelakunya.
d) Melawan hukum yang objektif.
Dalam unsur melawan hukum yang objektif merujuk kepada perbuatan atau
keadaan lahiriah.
e) Melawan hukum yang Subjektif.
Keadaan subyektif yaitu dalam batin terdakwa apakah terdakwa benar - benar
ingin melakukan suatu tindakan pidana atau tidak. Dalam teori unsur
melawan hukum yang demikian ini dinamakan subjektif onrechtselement
yaitu, unsur melawan hukum yang subyektif.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi SANKSI PIDANA BAGI PENGUSAHA YANG MELAKUKAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA
KRISANTUS STANLEY.B
37
3.2.3. Pertanggungjawaban Dalam Hukum Pidana
Membahas mengenai tindak pidana maka akan membahas juga
mengenai pertanggungjawaban dalam hukum pidana. Walaupun dalam pengertian
tindak pidana tidak termasuk masalah pertanggungjawaban pidana karena pada
tindak pidana hanya merujuk pada dilarangnya suatu perbuatan.40
Asas dalam
pertanggungjawaban dalam hukum pidana adalah tidak dipidana jika tidak ada
kesalahan (Geen straf zonder schuld; actus non facit reum nisi mens sist rea).41
Tetapi menurut Moeljanto, meskipun melakukan perbuatan pidana tidak selalu dia
dapat dipidana karena orang dapat dikatakan mempunyai kesalahan, jika dia
punya waktu melaksanakan perbuatan pidana.42
Selain itu, pertanggungjawaban dalam hukum pidana selalu
berhubungan dengan kemampuan untuk bertanggung jawab
(toerekeningsvarbaarheid). Dalam hal kemampuan bertanggung jawab harus
ada:43
1) Kemapuan untuk membeda-bedakan antara perbuatan yang baik dan yang
buruk; yang sesuai hukum dan yang melawan hukum (faktor akal atau
intelektual factor);
2) Kemampuan untuk menentukan kehendaknya menurut keinsafan tentang baik
dan buruknya perbuatan tadi (factor khendak atau volitional factor).
40
Dwidja Priyanto, Kebijakan Legisalasi Tentang Sistem Pertanggungjawaban Pidana
Koorporasi di Indonesia,CV. Utama, Bandung, 2004, hlm.30. 41
Moeljatno I, op.cit, hlm.165. 42
Moeljatno I, op.cit, hlm. 167-169. 43
Moeljatno I, op.cit, hlm. 178.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi SANKSI PIDANA BAGI PENGUSAHA YANG MELAKUKAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA
KRISANTUS STANLEY.B
38
3.2. Peraturan Mengenai Kejahatan Terhadap Kemerdekaan Buruh
3.2.1. Undang – Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan
Hak - hak buruh dikaitkan dengan kemerdekaan maka dilihat adanya
persamaan antara hak dan kemerdekaan karena sebelum kemerdekaan Republik
Indonesia terlihat jelas bahwa terjadi pelanggaran terhadap hak – hak buruh atau
pekerja oleh para penjajah yang ada di Negara Republik Indonesia, namun setelah
masa penjajahan tepatnya pada masa Kemerdekaan Republik Indonesia, para
Buruh mendapatkan kembali hak – haknya untuk hidup layak, mendapatkan upah
layak, menyampaikan pendapat, berserikat dan berkumpul serta terbebas dari
perbudakan. Maka dapat disimpulkan bahwa kemerdekaan buruh merupakan hak-
hak yang dimiliki oleh para pekerja atau buruh.
Oleh karena itu, apabila hak-hak buruh tidak dipenuhi maka
kemerdekaan buruh tidak dapat terwujud. Sehingga pemerintah membuat Undang
– Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan untuk mengatur
hubungan antara pekerja atau buruh dengan pemberi kerja atau pengusaha serta
hak dan kewajiban yang harus dipenuhi oleh kedua belah pihak. Dalam Undang –
Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan yang berisi mengenai
ketentuan khusus yang mengatur Pada pasal 183 sampai 189 mengenai ketentuan
pidana serta pada pasal 190 mengenai sanksi administratif dalam Undang –
Undang Nomor 13 Tahun 2003. Ketentuan pidana dalam Undang – Undang
Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan adalah sebagai berikut:
a. Pasal 183
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi SANKSI PIDANA BAGI PENGUSAHA YANG MELAKUKAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA
KRISANTUS STANLEY.B
39
(1)Barang siapa melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 74,
dikenakan sanksi pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun dan paling
lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling sedikit Rp200.000.000,00 (dua
ratus juta rupiah) dan paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta
rupiah).
(2) Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan tindak
pidana kejahatan.
b. Pasal 184
(1) Barang siapa melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal
167 ayat (5), dikenakan sanksi pidana penjara paling singkat 1 (satu)
tahun dan paling lama 5 (lima) tahun dan atau denda paling sedikit
Rp100.000.000.00 (seratus juta rupiah) dan paling banyak
Rp500.000.000.00 (lima ratus juta rupiah).
(2) Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan tindak
pidana kejahatan.
c. Pasal 185
(1) Barang siapa melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42
ayat (1) dan ayat (2), Pasal 68, Pasal 69 ayat (2), Pasal 80, Pasal 82, Pasal
90 ayat (1), Pasal 139, Pasal 143, dan Pasal 160 ayat (4) dan ayat (7),
dikenakan sanksi pidana penjara paling singkat 1 (satu) tahun dan paling
lama 4 (empat) tahun dan/atau denda paling sedikit Rp100.000.000,00
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi SANKSI PIDANA BAGI PENGUSAHA YANG MELAKUKAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA
KRISANTUS STANLEY.B
40
(seratus juta rupiah) dan paling banyak Rp400.000.000,00 (empat ratus
juta rupiah).
(2) Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan tindak
pidana kejahatan.
d. Pasal 186
(1) Barang siapa melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35
ayat (2) dan ayat (3), Pasal 93 ayat (2), Pasal 137 dan Pasal 138 ayat (1),
dikenakan sanksi pidana penjara paling singkat 1 (satu) bulan dan paling
lama 4 (empat) tahun dan/atau denda paling sedikit Rp10.000.000,00
(sepuluh juta rupiah) dan paling banyak Rp400.000.000,00 (empat ratus
juta rupiah).
(2) Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan tindak
pidana pelanggaran.
e. Pasal 187
(1) Barang siapa melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37
ayat (2), Pasal 44 ayat (1), Pasal 45 ayat (1), Pasal 67 ayat (1), Pasal 71
ayat (2), Pasal 76, Pasal 78 ayat (2), Pasal 79 ayat (1) dan ayat (2), Pasal
85 ayat (3), dan Pasal 144, dikenakan sanksi pidana kurungan paling
singkat 1 (satu) bulan dan paling lama 12 (dua belas) bulan dan/atau denda
paling sedikit Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) dan paling banyak
Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah).
(2) Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan tindak
pidana pelanggaran.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi SANKSI PIDANA BAGI PENGUSAHA YANG MELAKUKAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA
KRISANTUS STANLEY.B
41
f. Pasal 188
(1) Barang siapa melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14
ayat (2), Pasal 38 ayat (2), Pasal 63 ayat (1), Pasal 78 ayat (1), Pasal 108
ayat (1), Pasal 111 ayat (3), Pasal 114, dan Pasal 148, dikenakan sanksi
pidana denda paling sedikit Rp5.000.000,00 (lima juta rupiah) dan paling
banyak Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah).
(2) Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan tindak
pidana pelanggaran.
g. Pasal 189
Sanksi pidana penjara, kurungan, dan/atau denda tidak menghilangkan
kewajiban pengusaha membayar hak-hak dan/atau ganti kerugian kepada
tenaga kerja atau pekerja/buruh.
Di samping itu, terdapat juga ketentuan mengenai sanksi administratif
dalam Pasal 190 Undang – Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang
Ketenagakerjaan yang berbunyi :
(1) Menteri atau pejabat yang ditunjuk mengenakan sanksi administratif atas
pelanggaran ketentuan-ketentuan sebagaimana diatur dalam Pasal 5, Pasal 6,
Pasal 15, Pasal 25, Pasal 38 ayat (2), Pasal 45 ayat (1), Pasal 47 ayat (1),
Pasal 48, Pasal 87, Pasal 106, Pasal 126 ayat (3), dan Pasal 160 ayat (1) dan
ayat (2) Undang-undang ini serta peraturan pelaksanaannya.
(2) Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa:
a. teguran;
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi SANKSI PIDANA BAGI PENGUSAHA YANG MELAKUKAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA
KRISANTUS STANLEY.B
42
b. peringatan tertulis;
c. pembatasan kegiatan usaha;
d. pembekuan kegiatan usaha;
e. pembatalan persetujuan;
f. pembatalan pendaftaran;
g. penghentian sementara sebahagian atau seluruh alat produksi;
h. pencabutan ijin.
(3) Ketentuan mengenai sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dan ayat (2) diatur lebih lanjut oleh Menteri.
3.2.2. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2000 Tentang Serikat
Pekerja/Serikat Buruh
Hak berorganisasi merupakan salah satu dari hak yang dimiliki para
buruh, yang telah diatur dalam Pasal 28 Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2000
Tentang Serikat Pekerja/Serikat Buruh. Dalam ketentuan pasal tersebut diatur
mengenai siapapun dilarang menghalang-halangi atau memaksa pekerja/buruh
untuk membentuk atau tidak membentuk, menjadi pengurus atau tidak menjadi
pengurus, menjadi anggota atau tidak menjadi anggota dan/atau menjalankan atau
tidak menjalankan kegiatan serikat pekerja/serikat buruh dengan cara :
a. melakukan pemutusan hubungan kerja, memberhentikan sementara,
menurunkan jabatan, atau melakukan mutasi;
b. tidak membayar atau mengurangi upah pekerja/buruh;
c. melakukan intimidasi dalam bentuk apapun ;
d. melakukan kampanye anti pembentukan serikat pekerja/serikat buruh.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi SANKSI PIDANA BAGI PENGUSAHA YANG MELAKUKAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA
KRISANTUS STANLEY.B
43
Apabila pengusaha melanggar kententuan Pasal 28 dapat dikenakan
sanksi sebagaimana yang diatur Pasal 43 Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2000
Tentang Serikat Pekerja/Serikat Buruh yang berbunyi :
1. Barang siapa yang menghalang-halangi atau memaksa pekerja/buruh
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28, dikenakan sanksi pidana penjara paling
singkat 1 (satu) tahun dan paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling
sedikit Rp 100.000.000,00 (seratus juta rupiah) dan paling banyak Rp
500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
2. Tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) merupakan tindak pidana
kejahatan.
Oleh karena adanya Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2000 Tentang
Serikat Pekerja/Serikat Buruh dapat melindungi hak buruh untuk berorganisasi
atau berserikat dari pemutusan hubungan kerja, intimidasi, upah tidak dibayar
maupun kampanye anti serikat pekerja/serikat buruh yang dilakukan oleh
pengusaha. Selain itu, pengusaha tidak lagi dapat menghalangi maupun memaksa
para buruh/ pekerja untuk tidak melakukan kegiatan organisasi atau berserikat.
3.3. Pengingkaran Terhadap Pesangon Pemutusan Hubungan Kerja
Istilah pesangon atau biasa disebut uang pesangon tentu saja sudah
tidak asing lagi dalam dunia perekonomian, pesangon sendiri dapat diartikan
sebagai uang yang diberikan sebagai bekal kepada karyawan (pekerja atau buruh)
yang diberhentikan dari pekerjaan dalam rangka pengurangan tenaga kerja.44
Pembayaran pesangon biasanya bukanlah hukuman yang dijatuhkan kepada
44
http://kbbi.web.id/pesangon
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi SANKSI PIDANA BAGI PENGUSAHA YANG MELAKUKAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA
KRISANTUS STANLEY.B
44
majikan karena tindakan yang salah, tetapi pembayaran uangan sebagai tambahan
atas upah atau gaji yang menjadi hak pekerja semata – mata karena pekerja
diberhentikan setelah bekerja pada majikan itu selama waktu tertentu.45
Dalam hal
pengikaran terhadap pesangon dapat ditinjau dari salah satu kasus yaitu 17 Tahun
Kerja, di PHK Tanpa Pesangon yang beritanya sebagai berikut:46
BINTAN (HK) - Nasib malang menimpa Sunarto (45), asisten Chief
Engenering hotel berbintang lima, Bintan Lagoon Resort, Lagoi, sudah
mengabdi selama 17 tahun di hotel internasional tersebut harus mengakhiri
karirnya secara pahit. Ia terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) secara tidak
hormat dan tidak mendapat pesangon. Sunarto di PHK berawal dari penemuan
sebuah ponsel yang rusak, dianggap manajemen perusahaan telah melakukan
penggelapan serta mencemarkan nama baik perusahan, akhirnya ia di PHK.
"Ponsel itu saya temukan dalam keadaan kumal dan tidak aktif. Saat itu tidak ada
yang merasa kehilangan dan diperbaiki, namun setelah mengetahui dari
manajemen ponsel itu milik warga negara asing maka langsung saya kembalikan
kepada chief security. Tapi malah di PHK," ujar Sunarto dengan nada sedih, Rabu
(12/6).
Ia menjelaskan, penemuan ponsel iPod itu ditemukannya sekitar bulan
Maret 2013 lalu. Setelah diperbaiki dan ponsel tersebut aktif lantas WNA
pemiliknya melacak keberadaan ponsel dan disampaikan kepada manajemen.
Karena mendapatkan informasi tersebut, lantas ponsel tersebut langsung
45
Lanny Ramli,,Op.cit, hlm.36. 46
http://www.haluankepri.com/bintan/47852-17-tahun-kerja-di-phk-tanpa-pesangon.html
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi SANKSI PIDANA BAGI PENGUSAHA YANG MELAKUKAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA
KRISANTUS STANLEY.B
45
dikembalikan melalui Maridan, Chief Security Bintan Lagoon. "Manajemen
menganggap ada penggelapan dan pencemaran nama baik sehingga dijadikan
alasan untuk membrikan sanksi serta keluarnya surat PHK dua minggu
kemudian," terangnya.
Surat PHK yang dikeluarkan oleh manajemen Hotel Bintan Lagoon
Resort, Senin (10/6), menyebutkan Sunarto telah melakukan pelanggaran berat.
Sehingga seluruh hak karyawan seperti pesangon dan hak lainnya, tidak diberikan.
Sunarto berharap kepada manajemen Bintan Lagoon dapat memberikan hak-
haknya selaku karyawan yang sudah di PHK, sebagaimana Undang-undang dan
peraturan yang berlaku. Sementara itu Raja Bambang Sutikno, HRD Bintan
Lagoon secara terpisah melalui ponselnya mengatakan dirinya tidak bisa
memberikan keterangan. "Berhubungan dengan masalah itu, saya no comment,"
jawabnya singkat.(rof)
Maka dilihat dari kasus diatas bahwa Sunarto merupakan salah satu
contoh Pemutusan Hubungan kerja tanpa pesangon. Dalam penyelesaiannya dapat
dilakukan melalui penyelesaian perselisihan hubungan industrial sebagaimana
yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004 Tentang Penyelesaian
Perselisihan hubungan Industrial.
Dalam Undang-Undang ini diatur penyelesaian perselisihan hubungan
industrial sebagaimana diatur dalam Pasal 3, Pasal 4, dan Pasal 5 Undang-Undang
Nomor 2 Tahun 2004 dapat dilakukan dengan cara:
1. Biparti
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi SANKSI PIDANA BAGI PENGUSAHA YANG MELAKUKAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA
KRISANTUS STANLEY.B
46
Perundingan antara pekerja atau buruh atau serikat pekerja atau serikat buruh
dengan pengusaha untuk menyelesaikan perselisihan hubungan industrial.
(Pasal 1 angka 10 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004)
2. Konsiliasi
Penyelesaian perselisihan kepentingan, perselisihan pemutusan hubungan
kerja, atau perselishan antar serikat pekerja atau serikat buruh hanya dalam
satu perusahaan melalui musyawarah yang ditengahi oleh seorang atau lebih
konsiliator yang netral. (Pasal 1 angka 13 Undang-Undang Nomor 2 Tahun
2004)
3. Pengadilan Hubungan Industrial
Pengadilan khusus yang dibentuk dilingkungan pengadilan negeri yang
berwenang memeriksa, mengadili, dan memberikan putusan terhadap
perselisihan hubungan industrial.
Dalam hal ini, apabila dalam penyelesaian perselisihan buruh melalui
pengadilan hubungan industrial dan putusan pengadilan bahwa Sunarto terbukti
melakukan pengelapan dan pencemaran nama baik Hotel Bintan Lagoon Resort
maka Hotel Bintan Lagoon Resort harus membayar uang penggantian hak
sebagaimana diatur dalam Pasal 156 ayat (4) dan uang pisah yang besarnya dan
pelaksanaannya diatur dalam perjanjian kerja, peraturan perusahaan, atau
perjanjian kerja bersama. (Pasal 158 ayat (1) juncto Pasal 158 ayat (4) Undang –
Undang Nomor 13 Tahun 2003).
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi SANKSI PIDANA BAGI PENGUSAHA YANG MELAKUKAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA
KRISANTUS STANLEY.B
47
Tetapi apabilla Sunarto tidak terbukti melakukan pengelapan dan
pencemaran nama baik Hotel Bintan Lagoon Resort maka Hotel Bintan Lagoon
Resort harus membayar uang pesangon dan atau uang penghargaan masa kerja
dan uang penggantian hak yang seharusnya diterima sebagaimana diatur dalam
Pasal 156 Undang – Undang Nomor 13 Tahun 2003.
Terkait Sunarto tidak terbukti melakukan penggelapan dan
pencemaran nama baik Hotel Bintan Lagoon Resort, Sunarto bias menuntut balik
kepada Hotel Bintan Lagoon Resort atas pencemaran nama baik dengan dasar
hukum Pasal 310 ayat (1) KUHP yaitu Barangsiapa sengaja menyerang
kehormatan atau nama baik seorang dengan menuduh sesuatu halyang maksudnya
terang supaya hal itu diketahui umum, diancam, karena pencemaran, dengan
pidana penjara paling lama Sembilan bulan atau denda paling banyak tiga ratus
rupiah.47
Perbuatan yang dituduhkan itu tidak perlu suatu perbuatan yang boleh
dihukum seperti mencuri, menggelapkan, berzina dan sebagainya, cukup dengan
perbuatan biasa, sudah tentu suatu perbuatan yang memalukan.48
47
Moeljanto II, Op.cit, hlm. 114. 48
http://www.hukumonline.com/klinik/detail/lt517f3d9f2544a/perbuatan-perbuatan-yang-
termasuk-pencemaran-nama-baik
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi SANKSI PIDANA BAGI PENGUSAHA YANG MELAKUKAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA
KRISANTUS STANLEY.B