bab iii isu-isu strategis berdasarkan tugas...

22
Renstra 2013 – 2018 Dinas Koperasi UKM dan Perindag Kota Bandung III - 40 Penyusunan Rencana Strategis ( Renstra ) Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung Tahun 2013- 2018 terlebih dahulu perlu digali permasalahan-permasalahan yang terjadi, yang dirumuskan menjadi isu strategis. Isu strategis adalah permasalahan utama yang disepakati untuk dijadikan prioritas penanganan selama kurun waktu 5 (lima) tahun mendatang, isu strategis diidentifikasi dari berbagai sumber antara lain diangkat dari situasi dan kondisi ekonomi saat ini serta kemungkinan kondisi dimasa datang. Penentuan isu strategis melalui tahapan-tahapan sebagai berikut : A. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas Koperasi UKM dan perindustrian Perdagangan Kota Bandung Berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan yang dilaksanakan oleh Dinas Koperasi UKM dan perindustrian Perdagangan Kota Bandung yang berkaitan dengan pelayanan ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

Upload: vanmien

Post on 03-Feb-2018

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS …ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/05/Bab-III.pdf · A. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi ... Meningkatkan

Renstra 2013 – 2018 Dinas Koperasi UKM dan Perindag Kota Bandung

III - 40

Penyusunan Rencana Strategis ( Renstra ) Dinas Koperasi

UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung Tahun 2013-

2018 terlebih dahulu perlu digali permasalahan-permasalahan yang

terjadi, yang dirumuskan menjadi isu strategis. Isu strategis adalah

permasalahan utama yang disepakati untuk dijadikan prioritas

penanganan selama kurun waktu 5 (lima) tahun mendatang, isu

strategis diidentifikasi dari berbagai sumber antara lain diangkat

dari situasi dan kondisi ekonomi saat ini serta kemungkinan kondisi

dimasa datang. Penentuan isu strategis melalui tahapan-tahapan

sebagai berikut :

A. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi

Pelayanan Dinas Koperasi UKM dan perindustrian

Perdagangan Kota Bandung

Berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan yang

dilaksanakan oleh Dinas Koperasi UKM dan perindustrian

Perdagangan Kota Bandung yang berkaitan dengan pelayanan

ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

Page 2: BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS …ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/05/Bab-III.pdf · A. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi ... Meningkatkan

Renstra 2013 – 2018 Dinas Koperasi UKM dan Perindag Kota Bandung

III - 41

bidang Koperasi, UKM, Perindustrian dan perdagangan

teridentifikasi permasalahan yaitu sebagai berikut :

1. Kurangnya keberpihakan pemerintah terhadap koperasi;

2. Kurangnya partisipasi anggota terhadap pengembangan

koperasi;

3. Kurangnya pemahaman masyarakat tentang koperasi;

4. Terbatasnya kemampuan pelaku usaha Koperasi, UKM,

Perindustrian dan Perdagangan dalam mengakses

permodalan, memanfaatkan peluang pasar dan kemampuan

SDM;

5. Terbatasnya daya saing produk KUMKM dan Perindag;

6. Belum adanya sistem informasi dan data base Koperasi,

UKM, Perindustrian dan Perdagangan yang akurat;

7. Terbatasnya kewenangan dalam upaya menanggulangi

terjadinya gejolak harga dan kelangkaan bahan pokok.

Adapun identifikasi permasalahan sebagaimana tersebut diatas

sangat dipengaruhi serta memiliki korelasi dengan lingkungan

eksternal sebagaimana tabel dibawah ini :

Page 3: BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS …ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/05/Bab-III.pdf · A. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi ... Meningkatkan

Renstra 2013 – 2018 Dinas Koperasi UKM dan Perindag Kota Bandung

III - 42

Tabel 3.1

Identifikasi Isu - isu Strategis

( Lingkungan Eksternal )

No.

Isu Strategis

Dinamika

Internasional Dinamika Nasional Dinamika Regional / Lokal Lain – lain

1 2 3 4 5

1.

Komitmen bersama

tentang

pengembangan

koperasi tingkat

dunia yang di canangkan oleh ICA

( International

Cooperative Aliance )

meliputi :

Kemandirian

Kemitraan Keanggotaan

Permodalan

Lahirnya UU Nomor 17

Tahun 2012 tentang

Perkoperasian

UU Nomor 01 Tahun 2013 tentang Lembaga

Keuangan Mikro

UU Nomor 21 Tahun

2011 tentang Otoritas

Jasa Keuangan (OJK)

PP Nomor 46 Tahun

2013 tentang Pajak

Penghasilan atas

Penghasilan Dari Usaha

yang Diterima atau Diperoleh Wajib Pajak

yang Memiliki Peredaran

Bruto Tertentu

Maraknya rentenir

Maraknya toko modern

Adanya keinginan untuk membubarkan koperasi

Lembaga keuangan yang

berkedok koperasi

Menurunnya daya saing produk

Menurunnya daya beli

masyarakat

Menurunnya ekspor

2.

Pemberlakuan AFTA, NAFTA, AEC

Pengaturan tentang Waralaba

Kenaikan BBM dan LPG

(Liquid Petrolum Gas)

Tingginya harga beberapa bahan pokok

Merosotnya nilai tukar

rupiah

Page 4: BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS …ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/05/Bab-III.pdf · A. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi ... Meningkatkan

Renstra 2013 – 2018 Dinas Koperasi UKM dan Perindag Kota Bandung

III - 43

Tabel 3.2

Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan

Dinas Koperasi UKM dan Perindag Kota Bandung Terhadap

Pencapaian Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan

Wakil Kepala Daerah

Visi : “ Terwujudnya Kota Bandung yang Unggul, Nyaman dan Sejahtera “

No.

Misi dan

Program

KDH dan Wakil

KDH Terpilih

Permasalahan

Pelayanan

Faktor

Penghambat Pendorong

1 2 3 4 5

1 Membangun perekonomian

yang kokoh,

maju, dan

berkeadilan.

Belum optimalnya

pemahaman

masyarakat terhadap berbagai peraturan

yang berkaitan dengan

Koperasi, UKM,

Perindustrian dan

Perdagangan

Belum optimal dan

konsisten terhadap

penegakan Peraturan

Daerah

Menurunnya daya beli

masyarakat

Belum optimalnya daya dukung anggaran

Keterbatasan

jangkauan pelayanan,

fasilitasi dan

pembinaan KUMKM

Mayoritas pergerakan

harga dan distribusi

barang tidak secara

langsung dikontrol oleh Pemerintah tetapi

melalui mekanisme

pasar

Lemahnya sosialisasi

Terbatasnya SDM

Rendahnya kesadaran

hukum pelaku usaha

Kurangnya keberpihakan

terhadap dunia usaha

Terbatasnya anggaran

Keterbatasan

anggaran/alokasi

anggaran yang relatif

kecil

Belum dimilikinya data

seluruh potensi KUMKM

secara up to date

Kurangnya sinergitas

antar SKPD dan dengan stakeholder lain

Adanya peraturan

yang mendukung

Peningkatan

kesadaran hukum

Peningkatan

kemitraan usaha

Peningkatan alokasi anggaran

adanya komitmen

pengembangan

KUMKM

banyaknya jumlah BUMN, perbankan

dan pengusaha

besar yang

terdapat di Kota

Bandung tingginya jumlah

dan aktifitas

komunitas kreatif

di Kota Bandung

Page 5: BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS …ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/05/Bab-III.pdf · A. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi ... Meningkatkan

Renstra 2013 – 2018 Dinas Koperasi UKM dan Perindag Kota Bandung

III - 44

B. Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala daerah dan wakil

kepala daerah Terpilih

Visi Kota Bandung Tahun 2013-2018 adalah :

“ Terwujudnya Kota Bandung yang unggul, nyaman dan

sejahtera “. Dalam mencapai Visi tersebut dituangkan ke

dalam misi yang terkait dengan pembangunan ekonomi

terdapat pada misi ke empat yaitu “ Membangun

perekonomian yang kokoh, maju, dan berkeadilan “.

Adapun Tujuan yang ingin dicapai yaitu :

1. Membangun perekonomian Kota yang kokoh.

2. Membangun perekonomian kota yang maju.

3. Membangun perekonomian Kota yang berkeadilan.

Page 6: BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS …ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/05/Bab-III.pdf · A. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi ... Meningkatkan

Renstra 2013 – 2018 Dinas Koperasi UKM dan Perindag Kota Bandung

III - 45

Dengan memperhatikan visi, misi serta kebijakan umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah tersebut,

maka yang terkait dengan tugas dan fungsi Dinas KUKM & Perindag adalah sebagai berikut :

TUJUAN VISI MISI SASARAN KEBIJAKAN

1. Membangun

Perekonomian kota yang kokoh.

2. Membangun

perekonomian kota

yang maju.

3. Membangun

perekonomian kota yang berkeadilan.

Terwujudnya Kota

Bandung yang unggul, nyaman

dan sejahtera

Membangun

perekonomian yang kokoh,

maju, dan

berkeadilan

1. Terjaganya Stabilitas harga.

2. Terjaganya pertumbuhan ekonomi.

3. Meningkatnya akses dan kualitas

usaha perdagangan dalam dan luar

negeri.

4. Berkembangnya sentra industri

potensial,industri kreatif,industri

kecil menengah dan KUKM.

5. Meningkatkan kesempatan kerja.

1. Menjaga keseimbangan antara permintaan

dan ketersediaan barang.

2. Peningkatan penataan usaha dibidang

perdagangan dan sistem distribusi yang

menjamin kelancaran arus barang dan

jasa,kepastian usaha dan daya saing produk,

3. Pembinaan dan fasilitasi untuk mendorong

potensi ekspor dan optimalisasi pangsa pasar

lokal sentra-sentra industri potensial melalui

pengenalan produk dan promosi offline dan

online.

4. Meningkatkan pendapatan sektor

perdagangan.

5. Mengoptimalkan kolaborasi peran pemerintah

daerah dan dunia usaha dalam mendukung

kegiatan pemberdayaan masyarakat dan

pengembangan usaha UMKM di Kota

Bandung.

Page 7: BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS …ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/05/Bab-III.pdf · A. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi ... Meningkatkan

Renstra 2013 – 2018 Dinas Koperasi UKM dan Perindag Kota Bandung

III - 46

C. Telaahan Renstra Kementerian dan Renstra Dinas yang

Membidangi Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan

Provinsi

Pada dasarnya, penetapan Rencana Stategis Dinas

Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung

merupakan bentuk pengembangan dari Visi dan Misi Kota dan

telah diselaraskan dengan Renstra kementerian maupun

renstra dinas yang membidangi Koperasi, UKM, Perindustrian

dan Perdagangan Provinsi.

Faktor-faktor penghambat dan pendorong pelayanan

Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian dan Perdagangan Kota

Bandung ditinjau dari sasaran jangka menengah Renstra

Kementerian Koperasi dan UMKM, Perindustrian dan

Perdagangan adalah sebagai berikut :

Page 8: BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS …ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/05/Bab-III.pdf · A. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi ... Meningkatkan

Renstra 2013 – 2018 Dinas Koperasi UKM dan Perindag Kota Bandung

III - 47

Visi Kementrian Koperasi dan UMKM : “Menjadi Kementerian yang Kredibel Guna

Mewujudkan Koperasi dan UMKM yang Tangguh dan Mandiri sebagai Soko Guru

Perekonomian Nasional “

Misi

1. Memberikan kontribusi nyata dalam pembangunan nasional melalui perumusan

kebijakan nasional;

2. Pengkoordinasian perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian kebijakan

pemberdayaan di bidang koperasi dan UMKM;

3. Peningkatan sinergi dan peran aktif masyarakat dan dunia usaha dalam rangka meningkatkan produktivitas, daya saing dan kemandirian koperasi dan UMKM secara

sistimatis, berkelanjutan dan terintegrasi secara nasional.

Sasaran jangka menengah

Renstra Kementerian

Koperasi dan UKM

Permasalahan

Pelayanan

Faktor

Penghambat Pendorong

1 2 3 4

1) Peningkatan jumlah

dan peran Koperasi dan

UMKM dalam

perekonomian Nasional

2) Peningkatan Pemberdayaan Koperasi

dan UMKM

3) daya saing produk

Koperasi dan UMKM

4) Peningkatan pemasaran

produk Koperasi dan UMKM

5) Penyediaan akses

pembiayaan dan

penjaminan bagi

Koperasi dan UMKM

6) Perbaikan ikLim usaha yang lebih berpihak

pada Koperasi dan

UMKM

7) Pengembangan

wirausaha Koperasi dan UKM baru

Keterbatasan

jangkauan

pelayanan,

fasilitasi dan

pembinaan KUMKM

1. Keterbatasan

anggaran

2. Belum

diketahuinya

data seluruh potensi KUMKM

3. Kurangnya

sinergitas antar

SKPD dan

dengan

stakeholder lain

1) adanya

komitmen

pengembangan

KUMKM

2) adanya kesesuaian

program dengan

Kementrian

Page 9: BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS …ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/05/Bab-III.pdf · A. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi ... Meningkatkan

Renstra 2013 – 2018 Dinas Koperasi UKM dan Perindag Kota Bandung

III - 48

Visi Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Barat : “ Mewujudkan Koperasi dan UMKM

yang Berkualitas dan Berdaya Saing “

Misi

1. Meningkatkan Kualitas dan Kapasitas SDM aparatur dan KUMKM;

2. Meningkatkan Tatakelola Kelembaagn Koperasi dan UMKM;

3. Meningkatkan Akses Pemasaran, Jaringan Usaha dan Pengembangan KUMKM;

4. Meningkatkan Akses Pembiayaan dan Teknologi bagi KUMKM;

5. Mendorong Kemandirian dan Daya Saing KUMKM.

Sasaran jangka menengah

Renstra Dinas Koperasi

dan UKM Prov. Jabar

Permasalahan

Pelayanan

Faktor

Penghambat Pendorong

1 2 3 4

1. Kelembagaan koperasi Terbatasnya

kewenangan dan

sistem

pembelanjaan

APBD

Terbatasnya

kewenangan

provinsi dengan

Kabupaten/Kota

Sinergitas program

pemberdayaan

KUMKM tingkat

Pusat, Provinsi dan

Kabupaten/Kota

2. SDM KUMKM Terbatasnya SDM Aparatur

yang memiliki

kompetensi

dibidang

perkoperasian

Tingginya rotasi dan mutasi SDM

yang berkompeten

dalam bidang

koperasi di

Kab/Kota

Pemberdayaan koperasi merupakan

urusan wajib

3. Pembiayaan KUMKM Terbatasnya

SDM aparatur yang memiliki

kompetensi

dibidang

perbankan

Terbatasnya

kemampuan SDM aparatur dibidang

perbankan

Mengembangkan

hubungan kemitraan dengan

lembaga keuangan

4. Pemasaran produk

KUMKM

Terbatasnya

pengembangan saluran media

untuk akses

pasar

Terbatasnya

pengembangan saluran media

untuk akses pasar

Mengembangkan

hubungan interaktif antara pemerintah

dan pelaku usaha

KUMKM

5. Pemberdayaan KUMKM Alokasi

anggaran

belanja bidang

ekonomi masih relatif kecil

Kepedulian pada

sektor KUMKM

masih rendah

Terjalinnya

hubungan antar

stakeholder dalam

pemberdayaan KUMKM

6. Aspek legalitas usaha

KUMKM

Terbatasnya

alokasi anggaran

untuk fasilitasi

legalitas produk

KUMKM

Kewenangan dalam

mengeluarkan

legalitas usaha

Terjalinnya

hubungan antar

stakeholder dalam

pemberdayaan

KUMKM

Page 10: BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS …ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/05/Bab-III.pdf · A. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi ... Meningkatkan

Renstra 2013 – 2018 Dinas Koperasi UKM dan Perindag Kota Bandung

III - 49

Visi Pembangunan Industri Nasional Jangka Panjang (2025) : “ Membawa Indonesia pada

tahun 2025 untuk menjadi Negara Industri Tangguh Dunia “ yang bercirikan :

1. Industri kelas dunia;

2. PDB sektor Industri yang seimbang antara Pulau Jawa dan Luar Jawa; 3. Teknologi menjadi ujung tombak pengembangan produk dan penciptaan pasar.

Dalam rangka mewujudkan visi 2025 di atas, Kementerian Perindustrian sebagai institusi

pembina Industri Nasional mengemban misi sebagai berikut:

1. Menjadi wahana pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat;

2. Menjadi dinamisator pertumbuhan ekonomi nasional; 3. Menjadi pengganda kegiatan usaha produktif di sektor riil bagi masyarakat;

4. Menjadi wahana (medium) untuk memajukan kemampuan teknologi nasional;

5. Menjadi wahana penggerak bagi upaya modernisasi kehidupan dan wawasan budaya

masyarakat;

6. Menjadi salah satu pilar penopang penting bagi pertahanan negara dan penciptaan rasa

aman masyarakat; 7. Menjadi andalan pembangunan industri yang berkelanjutan melalui pengembangan dan

pengelolaan sumber bahan baku terbarukan, pengelolaan lingkungan yang baik, serta

memiliki rasa tanggung jawab sosial yang tinggi.

Sasaran jangka menengah

Renstra Kementerian

Perindustrian

Permasalahan

Pelayanan

Faktor

Penghambat Pendorong

1. Perkembangan industri

yang mampu

menciptakan lapangan kerja;

2. Meningkatnya sentra

unggulan Kota

Bandung;

3. Meningkatnya daya

saing industri Kecil dan Menengah yang

berorientasi ekspor;

4. Tumbuhnya sentra –

sentra industri potensial

yang memiliki daya

saing;

5. Tumbuh

berkembangnya IKM di

Kota Bandung

6. Berkembangnya sektor

industri kreatif Kota Bandung

7. Peningkatan pemasaran

produk IKM pada

Sentra Industri dan

Industri Kreatif

- Keterbatasan

promosi dan daya saing produk

- Belum terbentuknya

Sinergi antar stake

holder (Akademisi, Pelaku Usaha,

Pemerintah dan

Komunitas)untuk

menyeimbangkan

pertumbuhan

industri

- Keterbatasan

Anggaran

- Keterbatasan

Sumber daya

manusia

- SDM yang

Kreatif

- Potensi Produk

unggulan Kota

Bandung

- Potensi Industri Kreatif Kota

Bandung

Page 11: BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS …ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/05/Bab-III.pdf · A. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi ... Meningkatkan

Renstra 2013 – 2018 Dinas Koperasi UKM dan Perindag Kota Bandung

III - 50

Visi Kementerian Perdagangan : ” Perdagangan Sebagai Sektor Penggerak Pertumbuhan

dan Daya Saing Ekonomi serta Pencipta Kemakmuran Rakyat Yang Berkeadilan”

MISI

1. Meningkatkan kinerja ekspor nonmigas secara berkualitas.

2. Menguatkan pasar dalam negeri.

3. Menjaga ketersediaan bahan pokok dan penguatan jaringan distribusi nasional.

Sasaran jangka menengah

Renstra Kementerian

Perdagangan

Permasalahan

Pelayanan

Faktor

Penghambat Pendorong

1. Meningkatnya

keunggulan komparatif

produk ekspor Indonesia di pasar global, yang

menunjukkan semakin

banyaknya produk-

produk dalam negeri

yang mampu bersaing di

pasar global; dan

2. Perbaikan citra produk

ekspor Indonesia di

pasar global,yang pada

akhirnya akan

mendukung kontinuitas dan pertumbuhan

ekspor.

3. Meningkatnya

pertumbuhan ekspor

non migas, sebagai salah

satu sumber utama pertumbuhan ekonomi

nasional;

4. Diversifikasi pasar

tujuan ekspor yang

semakin baik,sebagai indikasi berkurangnya

ketergantungan ekspor

ada suatu negara

tertentu, sehingga

keberlanjutan

pertumbuhan ekonomi semakin baik; dan

5. Diversifikasi produk

ekspor nonmigas yang

semakin baik, sehingga

ketergantungan pada produk ekspor tertentu

menjadi berkurang.

- Keterbatasan

promosi diversifikasi dan

daya saing produk

- Banyaknya jenis

barang/jasa yang harus diawasi

- Banyaknya

pertumbuhan usaha

sektor perdagangan yang tidak sesuai

dengan ketentuan

yang ada

- Keterbatasan

anggaran

- Keterbatasan

Sumber Daya

manusia

- Keterbatasan fasilitasi untuk

melaksanakan

pelayanan

- Potensi produk

unggulan Kota Bandung

- Fasilitasi

promosi dari

Kementrian

- Potensi usaha

perdagangan

Page 12: BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS …ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/05/Bab-III.pdf · A. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi ... Meningkatkan

Renstra 2013 – 2018 Dinas Koperasi UKM dan Perindag Kota Bandung

III - 51

Sasaran jangka menengah

Renstra Kementerian

Perdagangan

Permasalahan

Pelayanan

Faktor

Penghambat Pendorong

6. Meningkatnya output

sektor perdagangan yang senantiasa tumbuh

semakin positif setiap

tahunnya.

7. Penurunan disparitas

harga bahan pokok

antarprovinsi,sehingga kelangkaan dan

penimbunan bahan

pokok dapat

diminimalisasi.

8. Meingkatnya pembinaan dan pengawasan

perlindungan konsumen.

9. Meingkatnya upaya-

upaya menjaga stabilitas

harga dan distribusi

bahan pokok serta upaya menanggulangi gejolak

harga dan kelangkaan

pasokan.

Page 13: BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS …ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/05/Bab-III.pdf · A. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi ... Meningkatkan

Renstra 2013 – 2018 Dinas Koperasi UKM dan Perindag Kota Bandung

III - 52

Visi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat : “ Terwujudnya

Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat yang Berdaya Saing Tinggi “

Misi

1. Meningkatkan daya saing industri Jawa Barat;

2. Mendorong peningkatan perdagangan luar negeri;

3. Meningkatkan kelancaran dan stabilitasi sistem distribusi, pengamanan pasar dalam

negeri dan peran kemetrologian;

4. Meningkatkan kinerja sumber daya Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat.

Sasaran jangka

menengah Renstra

Dinas Perindag Prov.

Jabar

Permasalahan

Pelayanan

Faktor

Penghambat Pendorong

1 2 3 4 Bidang Industri

1. Terselesaikannya permasalahan yang menghambat dan rampungnya program revitalisasi, konsolidasi, dan restrukturisasi industri yang terkena dampak krisis;

2. Tumbuhnya industri yang mampu menciptakan lapangan kerja besar;

3. Terolahnya potensi sumberdaya alam daerah menjadi produk-produk olahan;

4. Semakin meningkatnya

daya saing industri berorientasi ekspor;

5. Tumbuhnya industri-industri potensial yang akan menjadi kekuatan penggerak pertumbuhan industri masa depan

6. Tumbuh berkembangnya IKM khususnya industri menengah sekitar duakali lebih cepat dari pada industri kecil.

1. Kebijakan teknis bidang perindustrian dan kerjasama industri belum optimal;

2. Penyelenggaraan dan fasilitasi pengendalian dan pengawasan perindustrian dan kerjasama industri belum optimal;

3. Daya saing produk rendah;

4. Ketersediaan

bahan baku produk yang relatif terbatas;

5. Kompetensi sumber daya manusia pengolah industri yang rendah.

1. Keterbatasan jumlah dan kompetensi SDM dalam mendukung pelaksanaan program/ kegiatan belum sesuai dengan yang dibutuhkan, utamanya jumlah pejabat fungsional Penyuluh Perindustrian dan Perdagangan yang semakin menurun.

2. Anggaran Provinsi relatif terbatas jumlahnya sehingga harus bisa mengefisienkan

penggunaan anggaran pada kegiatan-kegiatan tertentu.

3. Penggunaan sarana dan prasarana masih belum secara optimal dapat dimanfaatkan secara efisien dan efektif termasuk mengefektifkan fungsi pelayanan yang harus dilakukan seperti Instalasi di Balai Pengembangan Perindustrian

1. Jumlah Sumber daya aparatur yang banyak

2. Tersedianya sarana dan prasarana kerja yang memadai

3. Meningkatnya anggaran belanja dan anggaran penerimaan baik APBD maupun dana dekonsentrasi

4. Tersedianya regulasi industri dan perdagangan

yang mendukung penanganan urusan Pemerintah Provinsi

5. Tersedianya data/ informasi sarana dan prasarana industri dan perdagangan

Page 14: BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS …ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/05/Bab-III.pdf · A. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi ... Meningkatkan

Renstra 2013 – 2018 Dinas Koperasi UKM dan Perindag Kota Bandung

III - 53

1 2 3 4 4. Kurangnya integrasi

berbagai kegiatan secara sinergis sehingga tujuan masing-masing kegiatan belum lebih terlihat kontribusinya terhadap tujuan utama yang ditetapkan dalam setiap program selain itu output kegiatan masih perlu lebih

diarahkan secara tegas untuk mendukung masing-masing program pembangunan Jawa Barat.

5. Evaluasi dan monitoring pelaksanaan kegiatan masih perlu ditingkatkan.

6. Kegiatan belum dapat menyelesaikan permasalahan menahun dan belum bersifat terobosan dan monumsesuai keTematik Kewilayahan.

7. Industri kreatif belum sepenuhnya dijadikan konsep yang utuh dalam pola pengembangan perekonomian didaerah Kabupaten/Kota;

8. Masih lemahnya daya saing produk khususnya produk yang

dihasilkan para Industri Kecil Menengah, yang tidak mampu bersaing dengan produk impor atau produk yang dihasilkan industri yang berskala besar, terutama disebabkan masih lemahnya kemampuan dalam mendesain produk yang berkualitas maupun kemasan yang menarik

yang mengarah terhadap pencitraan produk sehingga dapat tercipta produk yang memilki nilai tambah baik dalam peningkatan kapasitas maupun mutu produk;

Page 15: BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS …ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/05/Bab-III.pdf · A. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi ... Meningkatkan

Renstra 2013 – 2018 Dinas Koperasi UKM dan Perindag Kota Bandung

III - 54

1 2 3 4 9. Belum dilakukan kajian

rantai nilai yang utuh dan terintegrasi mulai dari kegiatan kreasi nilai, produksi, dan distribusi/bisnis.

Bidang Perdagangan

1. Pertumbuhan ekspor non migas;

2. Diversifikasi pasar ekspor;

3. Diversifikasi produk ekspor;

4. Penyederhanaan perizinan perdagangan luar negeri;

5. Pencitraan Indonesia (Anholt-Eksport);

6. Peran Indonesia di Forum Internasional

7. Keunggulan Komparatif produk ekspor;

8. Penederhanaan perizinan perdagangan dalam negeri;

9. Pertumbuhan PDB sektor perdagangan;

10. Kontribusi ekonomi kreatif;

11. Akumulasi jumlah BPSK yang dibentuk;

12. Disparitas harga antar pasar;

13. Gejolak harga bahan

pokok dalam negeri; 14. Logistics Performance

Index; 15. Kinerja keuangan; 16. Performasi organisasi; 17. Tingkat kepuasan SDM.

1. Lemahnya pengawasan di bidang ekspor dan impor;

2. Terbatasnya sarana perdagangan/ distribusi yang representatif;

3. Kurang memadainya jumlah maupun kualitas SDM bidang perdagangan;

4. Adanya berbagai pungutan yang mengakibatkan ekonomi biaya tinggi;

5. Infratruktur sarana perhubungan antar daerah yang jelek;

6. kebijakan yang mengatur mata

rantai perdagangan sektor hulu dan hilir tidak jelas.

1. Keterbatasan jumlah dan kompetensi SDM dalam mendukung pelaksanaan program/kegiatan belum sesuai dengan yang dibutuhkan, utamanya jumlah pejabat fungsional

Penera yang semakin menurun;

2. Anggaran Provinsi relatif terbatas jumlahnya sehingga harus bisa mengefisienkan penggunaan anggaran pada kegiatan-kegiatan tertentu.

3. Keterbatasan sarana dan prasarana Balai Kemetrologian seperti fasilitas gedung dan alat-alat kemetrologian standar/ laboratorium Kemetrologian yang belum memadai.

4. Kurangnya integrasi

berbagai kegiatan secara sinergis sehingga tujuan masing-masing kegiatan belum lebih terlihat kontribusinya terhadap tujuan utama yang ditetapkan dalam setiap program selain itu output kegiatan masih perlu lebih diarahkan secara tegas untuk mendukung masing-masing program pembangunan Jawa Barat.

5. Evaluasi dan monitoring pelaksanaan kegiatan

masih perlu ditingkatkan.

1. Jumlah Sumber daya aparatur yang banyak;

2. Tersedianya sarana dan prasarana pelayanan public yang memadai dan tertelusur;

3. Meningkatnya anggaran belanja dan anggaran penerimaan baik APBD maupun dana dekonsentrasi;

4. Tersedianya regulasi industri dan perdagangan yang mendukung penanganan urusan Pemerintah Provinsi;

5. Tersedianya data/ informasi sarana dan prasarana

industri dan perdagangan.

Page 16: BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS …ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/05/Bab-III.pdf · A. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi ... Meningkatkan

Renstra 2013 – 2018 Dinas Koperasi UKM dan Perindag Kota Bandung

III - 55

1 2 3 4 6. Masih lemahnya daya

saing produk khususnya produk yang dihasilkan para Industri Kecil Menengah, yang tidak mampu bersaing dengan produk impor atau produk yang dihasilkan industri yang berskala besar, terutama disebabkan masih lemahnya

kemampuan dalam mendesain produk yang berkualitas maupun kemasan yang menarik yang mengarah

terhadap pencitraan produk sehingga dapat tercipta produk yang memilki nilai tambah baik dalam peningkatan kapasitas maupun mutu produk;

7. Belum dilakukan kajian rantai nilai yang utuh dan terintegrasi mulai dari kegiatan kreasi nilai, produksi, dan distribusi/ bisnis;

8. Frekuensi, luas jangkauan dan ketersedian sarana dan prasarana aktivitas pengendalian kepada pemilik Ukuran, Takaran, Timbangan dan Perlengkapan (UTTP) dalam

penggunaannya masih terbatas, hal ini akan berdampak kepada lemahnya aspek perlindungan konsumen.

Page 17: BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS …ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/05/Bab-III.pdf · A. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi ... Meningkatkan

Renstra 2013 – 2018 Dinas Koperasi UKM dan Perindag Kota Bandung

III - 56

D. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian

Lingkungan Hidup Strategis

Tujuan penataan ruang kota yaitu mewujudkan tata

ruang yang aman, nyaman, produktif, efektif, efisien,

berkelanjutan, dan berwawasan lingkungan, berbasis

perdagangan, jasa dan industri kreatif.

Adapun peran yang berkenaan dengan pengaturan

ruang bagi kepentingan pengembangan Koperasi UKM dan

Perindustrian perdagangan yang harus selaras dengan

pengembangan pembangunan di masa mendatang, secara

umum dapat di jelaskan sebagai berikut :

1. RTRWK berfungsi sebagai

a. Penyelaras kebijakan penataan ruang Nasional, Provinsi

dan Kota; serta

b. Acuan bagi Pemerintah, Pemerintah Provinsi,

Pemerintah Daerah dan masyarakat untuk

mengarahkan lokasi kegiatan dan menyusun program

pembangunan yang berkaitan dengan pemanfaatan

ruang kota.

2. Kedudukan RTRWK yaitu sebagai pedoman bagi

a. Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Daerah (RPJMD), rencana rinci tata ruang kota, dan

rencana sektoral lainnya;

b. Pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan

Page 18: BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS …ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/05/Bab-III.pdf · A. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi ... Meningkatkan

Renstra 2013 – 2018 Dinas Koperasi UKM dan Perindag Kota Bandung

III - 57

ruang kota;

c. Perwujudan keterpaduan, keterkaitan, dan

keseimbangan antar sektor, antar daerah, dan antar

pemangku kepentingan;

d. Penetapan lokasi dan fungsi ruang untuk investasi; dan

e. Penataan ruang kawasan strategis kota.

3. Kebijakan dan strategi perencanaan tata ruang

sebagaimana dimaksud terdiri atas :

a. Kebijakan dan strategi struktur ruang;

c. Kebijakan dan strategi pola ruang; dan

d. Kebijakan dan strategi kawasan strategis kota.

4. Kebijakan struktur ruang kota terdiri atas :

a. Perwujudan pusat-pusat pelayanan kota yang efektif dan

efisien dalam menunjang perkembangan fungsi kota

sebagai kota perdagangan dan jasa yang didukung

industri kreatif dalam lingkup Kawasan Perkotaan

Cekungan Bandung, Provinsi Jawa Barat dan Nasional;

b. Pengembangan dan peningkatan kualitas pelayanan

sarana dan prasarana transportasi berbasis transportasi

publik yang terpadu dan terkendali; dan

c. Peningkatan kualitas, kuantitas, keefektifan dan

efisiensi pelayanan prasarana kota yang terpadu dengan

sistem regional.

Page 19: BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS …ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/05/Bab-III.pdf · A. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi ... Meningkatkan

Renstra 2013 – 2018 Dinas Koperasi UKM dan Perindag Kota Bandung

III - 58

Strategi untuk perwujudan pusat-pusat pelayanan kota yang

efektif dan efisien dalam menunjang perkembangan fungsi kota

sebagai kota perdagangan dan jasa yang didukung industri

kreatif dalam lingkup Kawasan Perkotaan Cekungan Bandung,

Provinsi Jawa Barat dan Nasional meliputi :

a. Mengembangkan 2 (dua) Pusat Pelayanan Kota (PPK) untuk

wilayah Bandung Barat (Alun-alun) dan wilayah Bandung Timur

(Gedebage);

b. Membagi kota menjadi 8 (delapan) Sub Wilayah Kota (SWK),

masing-masing dilayani oleh 1 (satu) Sub Pelayanan Kota (SPK);

c. Mengembangkan pusat-pusat pelayanan lingkungan secara

merata;

d. Menyediakan fasilitas yang memadai pada tiap pusat pelayanan

sesuai skala pelayanannya; dan

e. Menyerasikan sebaran fungsi kegiatan pusat-pusat pelayanan

dengan fungsi dan kapasitas jaringan jalan.

Strategi untuk pengembangan dan peningkatan kualitas

pelayanan sarana dan prasarana transportasi berbasis

transportasi publik yang terpadu dan terkendali meliputi :

a. Membuka peluang investasi dan kemitraan bagi sektor privat

dan masyarakat dalam menyediakan prasarana dan sarana

transportasi;

b. Mengawasi fungsi dan hirarki jalan;

Page 20: BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS …ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/05/Bab-III.pdf · A. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi ... Meningkatkan

Renstra 2013 – 2018 Dinas Koperasi UKM dan Perindag Kota Bandung

III - 59

c. Meningkatkan kapasitas jaringan jalan melalui pembangunan

dan pelebaran jalan, manajemen dan rekayasa lalu lintas serta

menghilangkan gangguan sisi jalan;

d. Memprioritaskan pengembangkan sistem angkutan umum

massal yang terpadu;

e. Menyediakan fasilitas parkir yang memadai dan terpadu dengan

pusat-pusat kegiatan;

f. Mengembangkan sistem terminal dalam kota serta membangun

terminal di batas kota dengan menetapkan lokasi yang

dikoordinasikan dengan Pemerintah Daerah yang berbatasan;

dan

g. Mengoptimalkan pengendalian dan penyelenggaraan sistem

transportasi kota.

Kebijakan pola ruang kota terdiri atas :

a. perwujudan keseimbangan proporsi kawasan lindung;

b. optimalisasi pembangunan wilayah terbangun.

Strategi untuk perwujudan keseimbangan proporsi kawasan

lindung meliputi :

a. Menjaga keseimbangan proporsi kawasan lindung khususnya di

Kawasan Bandung Utara;

b. Mempertahankan dan menjaga hutan lindung sebagai kawasan

hutan kota;

c. Mempertahankan dan merevitalisasi kawasan-kawasan resapan

Page 21: BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS …ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/05/Bab-III.pdf · A. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi ... Meningkatkan

Renstra 2013 – 2018 Dinas Koperasi UKM dan Perindag Kota Bandung

III - 60

air atau kawasan yang berfungsi hidrologis untuk menjamin

ketersediaan sumber daya air dan kesuburan tanah serta

melindungi kawasan dari bahaya longsor dan erosi;

d. Mengembangkan kawasan jalur hijau pengaman prasarana

dalam bentuk jalur hijau sempadan sungai, jalur tegangan

tinggi, dan jalur rel kereta api;

e. Mempertahankan fungsi dan menata RTH yang ada dan tidak

memberi izin alih fungsi ke fungsi lain didalam mencapai

penyediaan ruang terbuka hijau;

f. Melestarikan dan melindungi kawasan dan bangunan cagar

budaya yang telah ditetapkan, terhadap perubahan dan

kerusakan struktur, bentuk, dan wujud arsitektural;

g. Meminimalkan dampak resiko pada kawasan rawan bencana.

Penyusunan rencana pembangunan harus disesuaikan dengan

perencanan tata ruang sebagai wadah dimana perencanan tersebut

akan diimplementasikan, sehingga lokasi dimana kegiatan akan

dijalankan dapat diarahkan.

Dalam kebijakan Kebijakan struktur ruang kota untuk

mewujudkan pusat pelayanan kota yang efektif dan efisien dalam

menunjang perkembangan fungsi kota sebagai kota perdagangan

dan jasa yang didukung industri kreatif dalam lingkup Kawasan

Perkotaan, perencanaan yang berkaitan dengan pengembangan

Bandung sebagai kota jasa menjadi perhatian penting.

Page 22: BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS …ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/05/Bab-III.pdf · A. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi ... Meningkatkan

Renstra 2013 – 2018 Dinas Koperasi UKM dan Perindag Kota Bandung

III - 61

E. Penentuan Isu-isu Strategis

Setelah melakukan kajian terhadap kondisi permasalahan

dari berbagai aspek pembangunan Koperasi, UKM, Prindustrian

dan perdagangan Kota Bandung dapat dirumuskan beberapa

kebijakan serta isu trategis Dinas Koperasi,UKM dan

Perindustrian Perdagangan Kota Bandung.Penentuan isu

strategis menjadi bagian penting bagi penyusunan RENSTRA

Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota

Bandung Tahun 2013-2018.

Berdasarkan hasil analisis tersebut dengan

mempertimbangkan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan, maka

dapat diidentifikasi Isu Strategis Dinas Koperasi UKM dan

Perindustrian Perdagangan Kota Bandung sebagai berikut :

1. Terbatasnya daya saing produk KUMKM dan Perindag;

2. Maraknya rentenir;

3. Kurang optimalnya pengembangan ekonomi kreatif dan One

Vilage One Product ( OVOP );

4. Masih rendahnya kesadaran masyarakat terhadap

perlindungan konsumen dan persaingan usaha yang sehat,

terjadinya gejolak harga dan kelangkaan barang konsumsi

serta beredarnya barang-barang tiruan dan ilegal;

5. Belum tertibnya usaha PKL.