bab iii identifikasi data - abstrak.ta.uns.ac.id · tentang problematika cinta, kita akan cenderung...

17
42 BAB III IDENTIFIKASI DATA A. MEDIA SOSIAL 1. Penggunaan Media Sosial pada Remaja SMP Peneliti melakukan sampling pengambilan data pada 100 siswa dan siswi SMP Negeri 8 Purwokerto sebagai responden. Dengan menggunakan beberapa pertanyaan yang tersusun dalam satu angket didapatkanlah data sebagai berikut : a. Jenis media sosial yang digunakan Dengan menggunakan pertanyaan “Media Sosial apakah yang sering adik – adik gunakan ? (boleh pilih lebih dari satu)” didapatkan data penggunaan media sosial sebagai berikut : Diagram 1 : Penggunaan media Sosial pada remaja SMP Dari data yang didapat bisa dilihat bahwa penggunaan media sosial oleh responden berturut – turut mulai dari yang terbanyak adalah Facebook, Line, Twitter, Instagram, ask.fm dan terakhir Tumblr. 89 54 15 47 35 12 66 0 20 40 60 80 100 Facebook Twitter Ask.fm Instagram Path Tumblr Line Penggunaan Media Sosial Penggunaan Media Sosial

Upload: lyduong

Post on 18-Mar-2019

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

42

BAB III IDENTIFIKASI DATA

A. MEDIA SOSIAL

1. Penggunaan Media Sosial pada Remaja SMP

Peneliti melakukan sampling pengambilan data pada 100 siswa dan

siswi SMP Negeri 8 Purwokerto sebagai responden. Dengan menggunakan

beberapa pertanyaan yang tersusun dalam satu angket didapatkanlah data

sebagai berikut :

a. Jenis media sosial yang digunakan

Dengan menggunakan pertanyaan “Media Sosial apakah yang sering

adik – adik gunakan ? (boleh pilih lebih dari satu)” didapatkan data

penggunaan media sosial sebagai berikut :

Diagram 1 : Penggunaan media Sosial pada remaja SMP

Dari data yang didapat bisa dilihat bahwa penggunaan media sosial oleh

responden berturut – turut mulai dari yang terbanyak adalah Facebook,

Line, Twitter, Instagram, ask.fm dan terakhir Tumblr.

89

54

1547 35

12

66

0

20

40

60

80

100

Facebook Twitter Ask.fm Instagram Path Tumblr Line

Penggunaan Media Sosial

Penggunaan Media Sosial

43

b. Frekuensi penggunaan media sosial

Selanjutnya pada pertanyaan “Seberapa sering adik – adik mengakses

media sosial milik adik – adik ? (total penggunaan semua media sosial)”

data yang didapat dari responden adalah sebagai berikut :

Diagram 2 : Presentase frekuensi penggunaan media sosial

Dari survei yang dilakukan kepada responden, didapatkan data bahwa

rata – rata penggunaan media sosial secara keseluruhan oleh responden

berkisar diatas 7 kali sehari (42%), disusul dengan penggunaan 5 – 7

kali sehari (28%), 3 – 5 kali sehari (22%) dan terakhir penggunaan

dibawah 3 kali sehari (8%).

c. Tingkat kebutuhan akan penggunaan media sosial

Pada pertanyaan “Apakah adik – adik merasa perlu menggunakan

media sosial ?” responden memberikan data sebagai berikut :

8%

22%

28%

42%

Frekuensi penggunaan media sosial

Dibawah 3x sehari 3 - 5 kali sehari 5 - 7 kali sehari Diatas 7X sehari

44

Diagram 3 : Presentase tingkat kebutuhan media sosial pada remaja SMP

Sebanyak 47% dari responden mengatakan perlu dengan adanya media

sosial, 34% ragu – ragu, 12% mengatakan tidak perlu, dan 8%

menjawab sangat perlu.

d. Kegiatan saat menggunakan media sosial

Memasuki pertanyaan “Apa yang sering adik – adik lakukan saat

mengakses media sosial ? (boleh pilih lebih dari satu)” terkumpul data

sebagai berikut :

Diagram 4 : Jumlah kegiatan di media sosial

Kegiatan terbanyak yang dilakukan responden saat menggunakan

media sosial adalah melihat – lihat, disusul dengan upload file,

77

2053 69

44 390

20406080

100

Melihat -lihat

Mengobrol Share link upload updatestatus

Curhat

Kegiatan di media sosial

Kegiatan di media sosial

7%

47%34%

12%

Tingkat kebutuhan media sosial

Sangat perlu Perlu Ragu - ragu Tidak perlu

45

kemudian membagikan link suatu berita atau info, update status, curhat,

dan terakhir mengobrol.

2. Etika Penggunaan Media Sosial

Seperti halnya bersosialisasi dalam kehidupan sehari – hari, di media

sosial dengan berbagai macam penggunanya kita juga harus menjaga etika

kita, bersikap dan berperilaku yang baik agar hubungan yang kita bangun

dengan pengguna lain juga baik dan tidak menimbulkan masalah yang pada

akhirnya akan membuat kita menerima kerugian dari penggunaan media

sosial. Beberapa tips dalam menjaga etika bermedia sosial kurang lebih

sebagai berikut :

a. Selalu gunakan bahasa dan sikap yang baik

Dalam setiap aspek kehidupan, hal yang paling mendasar

dalam keseharian adalah bahasa dan logat hidup sosial kita. Tentu saat

kita ingin memposting sebuah gagasan kita ke publik harus selalu

menggunakan bahasa yang baik. Karena saat kita berkomunikasi

dengan orang lain belum tentu bahasa kita dapat diterima mereka,

misalnya penggunaan kalimat – kalimat yang bersikap profokatif,

berbau sara, tidak mengindahkan tata krama dan lain – lain hanya akan

mengundang respon negatif.

b. Hargai orang lain yang ada di media sosial

Menghargai orang lain yang ada di media sosial perlu

diterapkan karena dengan ini, komunikasi pada media sosial akan

menjadi lebih baik. misalkan kita menyapa orang tersebut dengan

mengomentari status mereka, mengajak mereka berbincang – bincang,

46

sharing dan lain – lain, cobalah untuk tidak membawa ego pribadi,

cobalah pahami orang yang kita ajak komunikasi pada media sosial.

Memang terlihat sepele, namun manfaat dari hal ini sangat baik untuk

diri kita dan juga pada orang yang kita ajak berkomunikasi.

c. Jangan mempublish sesuatu yang bersifat pribadi

Pintar – pintarlah membagikan sesuatu di media sosial, apalagi

saat itu menyangkut diri kita sendiri. Hal ini sangat penting agar kesan

kita di media sosial itu baik, karena misal ketika kita terlalu mengumbar

sesuatu yang tidak seharusnya, terutama hal – hal yang bersifat pribadi,

akan mengundang banyak spekulasi yang seringkali buruk pada diri

kita. Hendaknya hal – hal tersebut cukup disimpan untuk sendiri, atau

kalau mau diceritakan, ceritakanlah hanya dengan orang – orang

terdekat dan paham dengan diri kita.

d. Jangan overposting di media sosial

Biasanya kita terlalu asyik dengan media online, sampai

memposting sesuatu secara berlebihan, mulai dari foto, status, maupun

informasi yang bersifat pribadi. Padahal belum tentu yang kita share itu

membuat orang lain nyaman. Lebih baik kita berbagi seperti informasi,

terutama yang bersifat membangun, namun batasi juga karena di jaman

sekarang banyak informasi yang bersifat hoax atau tidak benar.

e. Mempertimbangkan terlebih dahulu sesuatu yang akan di share

Hal ini termasuk saat kita memposting status, foto, link, video

dan lain – lain di media sosial. Mengapa demikian? Karena dengan kita

mempertimbangkan terlebih dahulu sebelum memanfaatkan media

47

sosial sebagai tempat sharing, akan memperkecil kemungkinan kita

menyebarkan sesuatu yang ternyata diragukan kebenarannya, terutama

dengan semakin banyaknya informasi – informasi yang tidak kredibel

yang saat ini banyak beredar di media sosial.

f. Jadilah diri sendiri

Biasanya karakter seseorang yang sering berada di media

sosial lambat laun akan mengikuti apa yang sering dia posting di media

sosial dan terbiasa dengannya, yaitu, misal kita sering update status

tentang problematika cinta, kita akan cenderung memposting

kegelisahan itu dan terus terbawa seakan kita akan selalu

mengalaminya. Bersikap dewasa dalam hal ini penting.

g. Jangan terlalu banyak menggunakan media sosial

Hal terakhir yaitu, jangan terlalu banyak menggunakan media

sosial, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, penggunaan media

sosial yang terlalu sering dapat mempengaruhi karakter pribadi, dan

juga akan mempengaruhi hubungan bersosialisasi kita secara langsung.

Misal tata bahasa saat bertemu orang langsung, bahkan bisa jadi kita

lebih memilih silaturahmi menggukanan media online dari para

bertemu langsung.

B. DATA PERUSAHAAN

Untuk perancangan komik sebagai media kampanye ini, direncanakan

akan diadakan kerjasama dengan instansi pemerintah. Untuk instansi yang akan

48

diajak bekerjasama adalah Kementrian Komunikasi dan Informatika, yang detail

instansinya adalah sebagai berikut :

1. Sejarah

Kementerian Komunikasi dan Informatika (sebelumnya bernama

"Departemen Penerangan" (1945-1999), "Kementerian Negara Komunikasi

dan Informasi" (2001-2005), dan Departemen Komunikasi dan Informatika

(2005-2009), disingkat Depkominfo) adalah Departemen/kementerian dalam

Pemerintah Indonesia yang membidangi urusan komunikasi dan informatika.

Kementerian Kominfo dipimpin oleh seorang Menteri Komunikasi dan

Informatika (Menkominfo) yang sejak tanggal 27 Oktober 2014 dijabat oleh

Rudiantara.

2. Visi dan Misi

a. Visi

Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian

Berlandaskan Gotong Royong

b. Misi

1) Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga

kedaulatan wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan

mengamanan sumberdaya maritim, dan mencerminkan

kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan.

2) Mewujudkan masyarakat maju, berkesimbangan dan demokratis

berlandaskan negara hukum

3) Mewujudkan politik luar negeri bebas aktif dan memperkuat jati

diri sebagai negara maritim

49

4) Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju

dan sejahtera

5) Mewujudkan bangsa yang berdaya saing

6) Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri,

maju, kuat dan berbasikan kepentingan nasional

7) Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam

kebudayaan.

3. Tugas dan Fungsi

a. Tugas :

Kementerian Komunikasi dan Informatika mempunyai tugas

menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang komunikasi dan

informatika untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan

pemerintahan negara.

b. Fungsi :

1) Perumusan dan penetapan kebijakan di bidang pengelolaan

sumber daya dan perangkat pos dan informatika,

penyelenggaraan pos dan informatika, penatakelolaan aplikasi

informatika, pengelolaan informasi dan komunikasi publik;

2) Pelaksanaan kebijakan di bidang pengelolaan sumber daya dan

perangkat pos dan informatika, penyelenggaraan pos dan

informatika, penatakelolaan aplikasi informatika, pengelolaan

informasi dan komunikasi publik;

3) Pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi atas pelaksanaan

pengelolaan sumber daya dan perangkat pos dan informatika,

50

penyelenggaraan pos dan informatika, penatakelolaan aplikasi

informatika, pengelolaan informasi dan komunikasi publik;

4) Pelaksanaan penelitian dan pengembangan sumber daya manusia

di bidang komunikasi dan informatika;

5) Pelaksanaan dukungan yang bersifat substantif kepada seluruh

unsur organisasi di lingkungan Kementerian Komunikasi dan

Informatika;

6) Pembinaan dan pemberian dukungan administrasi di lingkungan

Kementerian Komunikasi dan Informatika;

7) Pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi

tanggung jawab Kementerian Komunikasi dan Informatika;

8) Pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian

Komunikasi dan Informatika;

51

4. Struktur Organisasi

Bagan 2 : Struktur Organisasi Kemenkominfo

Sumber : https://www.kominfo.go.id/struktur-organisasi

C. TARGET MARKET DAN TARGET AUDIENCE

1. Geografis

Untuk letak geografis target market meliputi wilayah pulau Jawa,

dan bila memungkinkan juga menyasar ke kota – kota besar yang ada diluar

pulau Jawa.

2. Demografis

- Usia : 11 – 16 tahun

- Jenis kelamin : Laki – laki dan perempuan

- Kelas sosial : menengah

- Pendidikan : Sekolah Menengah Pertama

- Agama : Semua agama

Men

teri

Kom

unik

asi d

an

Info

rmat

ika

Staf Ahli Menteri komunikasi dan Informatika

Sekertariat Jenderal

Direktorat Jenderal Sumber Daya Perangkat Pos dan Informatika

Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika

Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika

Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik

Badan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Inspektorat Jenderal

52

3. Psikografis

- Remaja usia SMP yang suka membaca komik

- Remaja usia SMP yang suka menggunakan media sosial

- Remaja usia SMP yang baru mempunyai gadget baru dan

berkemungkinan menggunakannya untuk mengakses media sosial

4. Perilaku

Untuk segmentasi perilaku, dari segi kepribadian yaitu para remaja

usia SMP yang memasuki masa puber dan terjadi banyak perubahan sehingga

psikisnya belum stabil dan butuh bimbingan. Dari segi kebiasaan, yaitu para

remaja yang sering menggunakan dan atau berpotensi menggunakan media

sosial untuk berinteraksi sehari – hari.

D. KOMPARASI

1. Nikki Tersesat, Aman Berinternet

Gambar 9 : Buku cerita “Nikki Tersesat – Aman Berinternet”

Sumber : Dokumen pribadi Akhmad Faishal Aji

53

Gambar 10 : Buku cerita “Nikki Tersesat – Aman Berinternet”

Sumber : Dokumen pribadi Akhmad Faishal Aji

a. Deskripsi Singkat

Buku ini menceritakan tentang seorang anak berumur 7 tahun

bernama Nikki yang baru pertama kali mencoba media sosial

menggunakan akun milik ibunya yang lupa tidak di log out. Buku ini

mengajarkan kepada anak secara tidak langsung untuk berhati – hati

dalam menggunakan media sosial karena banyak orang asing yang

menakutkan dan berbahaya berkeliaran di media sosial.

b. Target Audience

Buku ini lebih menyasar kepada anak – anak usia SD awal, dan

karena harga buku yang lumayan mahal jika dilihat dari ketebalannya,

buku ini lebih menyasar ke kalangan menengah keatas.

c. Distribusi

Karena diterbitkan oleh M&C yang termasuk kedalam

kelompok Gramedia Pustaka, distribusi buku ini sudah menjangkau ke

54

seluruh toko buku Gramedia yang terdapat di seluruh wilayah

Indonesia, utamanya di kota – kota besar.

2. Yuk Berinternet

Gambar 11 : Komik “Yuk Berinternet”

Sumber : cendanabooks.com

a. Deskripsi Singkat

“Yuk Berinternet” adalah sebuah komik Indonesia yang

didalamnya berisi berbagai macam informasi mengenai internet,

kebiasaan – kebiasaan yang lazim ditemui di internet, dan juga tips –

tips menggunakan internet secara cerdas. Komik ini dibuat dengan

55

pendekatan gaya cerita komedi, yang membuat isi dari buku ini bisa

diterima dengan mudah oleh pembacanya.

b. Target Audience

Dari pengamatan isi, harga, dan gaya visual komik ini, target

audience yang disarar lebih ke semua usia dari golongan menengah

keatas, selama mereka mulai dan bisa menggunakan internet di

kehidupannya sehari – hari.

c. Distribusi

Komik yang diterbitkan oleh Cendana Art Media ini juga

sudah masuk kedalam toko buku besar seperti Gramedia, dan sudah

menyebar ke seluruh kota – kota besar di Indonesia.

56

E. ANALISA SWOT

Ana

lisa Komik “Medsosmu

Harimaumu”

Buku Cerita “Nikki

Tersesat – Aman

Berinternet

Komik “Yuk

Berinternet”

Stre

ngth

- Merupakan jenis

komik digital

interaktif dimana

pembaca disediakan

alternatif jalan cerita

sesuai pilihan yang

ditentukan oleh

pembaca.

- Komik yang

menggunakan

prinsip user

experience untuk

memberikan

pengajaran kepada

pembaca.

- Cerita yang mudah

dipahami oleh anak –

anak.

- Visual yang

menarik bagi anak –

anak karena berwarna

– warni.

- Menggunakan gaya

cerita komedi sehingga

menarik untuk dibaca.

- Berisi banyak topik

mengenai segala sesuatu

tentang internet.

57

Wea

knes

s

- Komik yang dibuat

oleh pemula

sehingga susah

untuk

disebarluaskan

mengingat

popularitas

pengarang yang

belum tinggi.

- Hanya bisa diakses

menggunakan

komputer / laptop.

- Harga yang lumayan

mahal jika

dibandingkan dengan

isi keseluruhan buku.

- Merupakan buku

terjemahan sehingga

pengambilan sudut

pandang agak berbeda

dengan sudut pandang

masyarakat

Indonesia.

- Sekarang hanya bisa

didapatkan secara online

karena stok yang ada di

toko buku sudah banyak

yang habis.

- Merupakan komik lokal,

kalah pamor dengan

komik – komik luar

negeri.

Opp

ortu

nity

- Menjadi salah satu

terobosan baru di

dunia perkomikan.

- Bisa menjadi bahan

pembelajaran

mandiri bagi remaja

usia SMP agar bisa

lebih bijak dalam

menggunakan media

sosial.

- Sebagai media

pembelajaran untuk

anak – anak mengenai

internet khususnya

media sosial.

- Sebagai buku

panduan bagi

orangtua dalam

mendidik anaknya

mengenai media

sosial.

- Ikut membantu

memajukan industri

perkomikan Indonesia.

- Menjadi buku panduan

bagi keluarga dalam

menggunakan internet.

58

Thr

eat

- Munculnya komik

interaktif lain yang

dibuat oleh

pengarang yang

lebih terkenal.

- Keterbatasan media

yang bisa digunakan.

- Hanya bisa

dinikmati oleh

golongan menengah

keatas

- Penggambaran

cerita anak berusia 7

tahun yang

menggunakan media

sosial bisa memicu

anak – anak

pembacanya untuk

ikut mengakses media

sosial.

- Stok cetak di toko buku

yang sudah habis

sehingga sulit dicari

secara langsung, harus

melalui situs jual-beli

online.

- Komik – komik dari luar

negeri yang lebih

menarik.