bab iii identifikasi data a. identifikasi objek · pembangunan kesehatan yang meliputi upaya...
TRANSCRIPT
33
BAB III
IDENTIFIKASI DATA
A. Identifikasi Objek
1. Instansi Terkait
Perancangan media animasi 3 dimensi untuk panduan senam pagi anak
ini bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kota Surakarta. Data-data mengenai
profil Dinas Kesehatan Kota Surakarta sebagai instansi pendukung didapatkan
melalui buku Profil Kesehatan Kota Surakarta tahun 2013 yang diproduksi
tahun 2014 oleh Dinas Kesehatan Kota Surakarta. Buku profil tersebut
merupakan dokumen dan arsip pribadi instansi yang didapat langsung dari
Dinas Kesehatan Kota Surakarta. Data-data mengenai instansi terkait
dijelaskan sebagai berikut:
a. Profil Dinas Kesehatan Kota Surakarta
Dinas Kesehatan Kota Surakarta terletak di Jl. Jenderal Sudirman
no.2 komplek Balai Kota Surakarta telepon (0271) 632202. Dinas
Kesehatan merupakan instansi yang bertanggungjawab terhadap
permasalahan kesehatan dan penentuan kebijakan mengenai kesehatan di
Kota Surakarta.
Visi pembangunan kesehatan Kota Surakarta yang ingin dicapai
adalah “Terwujudnya Masyarakat Surakarta yang Sehat, Mandiri, dan
Berbudaya”. Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya maka Dinas
Kesehatan Kota Surakarta adalah penggerak pembangunan kesehatan guna
terwujudnya masyarakat Surakarta yang sehat, mandiri, dan berbudaya.
34
Misi, fungsi, dan kewenangan seluruh jajaran organisasi kesehatan di
Kota Surakarta, yang bertanggungjawab secara teknis terhadap pencapaian
tujuan dan sasaran pembangunan kesehatan Kota Surakarta. Untuk
mewujudkan visi tersebut ada misi yang diemban, yaitu:
1) Mengoptimalkan pelayanan kesehatan yang paripurna. Disamping
berperan sebagai dinamisator, maka Dinas Kesehatan juga melakukan
pembangunan kesehatan yang meliputi upaya kesehatan perorangan dan
upaya kesehatan masyarakat.
2) Meningkatkan kualitas sumber daya kesehatan.
3) Meningkatkan sistem kewaspadaan dini penanggulangan penyakit.
Pengumpulan, pengolahan, dan analisa data pengamatan penyakit sebagai
upaya untuk mencegah terjadinya kejadian luar biasa dan wabah
penyakit.
4) Memantapkan manajemen kesehatan yang efektif, efisien, dan akuntabel.
Peningkatan kinerja dan mutu upaya kesehatan dilakukan oleh Dinas
Kesehatan melalui pengembangan kebijakan pembangunan kesehatan,
yang meliputi kebijakan manajerial, kebijakan teknis, serta
pengembangan standar dan pedoman upaya kesehatan. Dengan
terciptanya manajemen kesehatan yang akuntabel di lingkungan Dinas
Kesehatan, diharapkan fungsi-fungsi administrasi kesehatan dapat
terselenggara secara efektif dan efisien yang didukung oleh sistem
informasi kesehatan, IPTEK, serta hukum kesehatan.
5) Meningkatnya upaya promotif dan preventif untuk mewujudkan budaya
hidup bersih dan sehat serta kemandirian masyarakat. Lebih
35
mengedepankan upaya promotif dan preventif tanpa mengabaikan upaya
kuratif dan rehabilitatif. Upaya promotif dan preventif lebih efisien
dibandingkan upaya kuratif dan rehabilitatif.
6) Menggerakkan kemitraan dan peran serta masyarakat di bidang
kesehatan. Keberhasilan pembangunan berwawasan kesehatan tidak
hanya semata-mata hasil usaha keras sektor kesehatan saja, tetapi sangat
dipengaruhi oleh kontribusi dari berbagai sektor pembangunan lainnya.
Dinas Kesehatan berperan sebagai penggerak utama dalam memfasilitasi
sektor-sektor lain agar segala upayanya memberikan kontribusi yang
positif terhadap perwujudan pembangunan berwawasan kesehatan.
b. Tujuan Dinas Kesehatan Kota Surakarta
Guna mewujudkan misi, terdapat tujuan yang akan dicapai oleh
Dinas Kesehatan Kota Surakarta, yaitu:
1) Meningkatnya derajat kesehatan ibu, anak, remaja, dan lansia.
2) Menurunnya angka kesakitan dan kematian penyakit menular dan
penyakit tidak menular.
3) Meningkatnya pengawasan dan pembinaan kesehatan lingkungan.
4) Meningkatnya status gizi masyarakat.
5) Tersedianya sumber daya kesehatan yang berkualitas unuk mewujudkan
pelayanan sesuai standar.
6) Meningkatnya kemandirian masyarakat di bidang kesehatan.
7) Meningkatnya budaya hidup bersih dan sehat.
8) Meningkatnya kemitraan dan peran serta masyarakat di bidang
kesehatan.
36
9) Berkembangnya sistem informasi kesehatan yang efektif.
10) Optimalnya fungsi regulasi Dinas Kesehatan.
c. Strategi Dinas Kesehatan Kota Surakarta
Guna tercapainya tujuan yang telah ditetapkan tersebut maka
diperlukan strategi sebagai berikut:
1) Mengembangkan dan meningkatkan kemitraan dengan masyarakat, lintas
sektor, institusi pendidikan kesehatan, sarana kesehatan, organisasi
profesi dan dunia usaha dalam rangka sinergisme, koordinasi diantara
pelaku pembangunan guna mendorong pembangunan berwawasan
kesehatan.
2) Mewujudkan komitmen pembangunan berwawasan kesehatan, melalui
peningkatan advokasi kesehatan kepada stakeholder.
3) Mendorong pemerataan, jangkauan, dan mutu pelayanan kesehatan
secara menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan sesuai standar
pelayanan minimal.
4) Memantapkan kebijakan dan manajemen pembangunan kesehatan di
semua jenjang administrasi melalui pengembangan kebijakan, sistem
informasi, keterpaduan dalam perencanaan, penatalaksanaan, dan
evaluasi serta memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi dalam menanggulangi masalah kesehatan.
5) Mengoptimalkan sumber daya kesehatan yang ada melalui peningkatan
kompetensi dan profesionalisme SDM kesehatan.
37
d. Promosi Dinas Kesehatan Kota Surakarta
Dinas Kesehatan Kota Surakarta akan membutuhkan media-media
promosi untuk mewujudkan visi dan misi perusahaan. Dinas Kesehatan
memiliki target dalam meningkatkan ketersediaan media promosi kesehatan
(spanduk, leaflet, buku saku, dan dialog interaktif).
2. Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Usia 7-9 Tahun
Data mengenai pertumbuhan dan perkembangan anak usia 7-9 tahun
didapat melalui wawancara dengan Soegeng Santoso, S.M.Ph. yang berprofesi
sebagai fisioterapis di RS. Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta sejak 1964
hingga 1997 dan sampai sekarang masih menjadi konsultan bagi pasien-
pasiennya.
a. Wawancara Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Usia 7-9 Tahun
Berikut daftar pertanyaan beserta jawaban pertanyaan wawancara
yang bertujuan untuk mendapatkan data pertumbuhan dan perkembangan
anak usia 7-9 tahun (huruf T untuk pertanyaan dan huruf J untuk jawaban):
T: Bagaimana pertumbuhan dan perkembangan anak usia 7-9 tahun
terutama dalam segi fisiologi dan anatomi anak?
J: Pertumbuhan fisik setiap anak berbeda-beda tergantung gizi yang
diperolehnya. Ada beberapa anak yang pertumbuhan fisiknya cepat ada
juga anak yang pertumbuhan fisiknya lambat. Ada anak yang berat
badannya lebih besar daripada anak lainnya. Pertumbuhan fisik anak
sebaiknya rutin dicek untuk mengetahui anak tersebut sehat atau tidak
serta mencegah penyakit atau gangguan pada anak. Pertumbuhan fisik
yang tampak jelas adalah pada pertumbuhan lengan dan kaki. Otot,
38
tulang, dan syaraf juga sedang berkembang. Sebenarnya tulang, otot, dan
tubuh manusia terus berkembang hingga ia dewasa tetapi pada usia 7-9
tahun pertumbuhan tulang, otot, dan tubuh sedang berkembang pesat.
T: Apa saja faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
anak usia 7-9 tahun?
J: Faktor pertumbuhan dan perkembangan anak paling penting adalah gizi
anak. Kebutuhan 4 sehat 5 sempurna pada anak harus tercukupi dulu.
Semakin tercukupi gizi 4 sehat 5 sempurna akan semakin baik
pertumbuhan dan perkembangannya. Gizi akan membantu pertumbuhan
tulang dan otot anak. Setelah gizi tercukupi, maka anak akan dapat
beraktivitas dengan maksimal. Anak juga harus rutin mengontrol dan
menjaga kesehatan. Jauh lebih baik lagi apabila kesehatan anak dikontrol
dengan dokter sehingga penyakit dan gangguan dapat dicegah. Tetapi
saat ini, masih banyak anak yang belum memperhatikan kebutuhan gizi 4
sehat 5 sempurna. Hal tersebut membuat perkembangan otot dan tulang
tidak maksimal.
b. Kesimpulan Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Usia 7-9 Tahun
Pertumbuhan fisik setiap anak berbeda-beda. Ada beberapa anak
yang pertumbuhan fisiknya cepat ada juga anak yang pertumbuhan fisiknya
lambat. Ada anak yang berat badannya lebih besar daripada anak lainnya
dengan umur yang sama. Pertumbuhan fisik anak tampak jelas pada
pertumbuhan lengan dan kaki. Pada usia 7-9 tahun, otot, tulang, dan syaraf
juga sedang berkembang. Tubuh manusia sebenarnya terus berkembang dari
39
ia lahir hingga dewasa tetapi pada usia 7-9 tahun perkembangan tulang, otot,
dan tubuh sedang berkembang pesat.
Faktor pertumbuhan dan perkembangan anak yang paling penting
adalah gizi anak. Pada dasarnya anak bergantung pada gizi yang diperoleh.
Kebutuhan 4 sehat 5 sempurna pada anak harus tercukupi. Semakin
tercukupi gizi 4 sehat 5 sempurna pada anak akan semakin baik
pertumbuhan dan perkembangannya. Setelah gizi tercukupi maka anak akan
dapat beraktivitas dengan maksimal. Pertumbuhan dan perkembangannya
juga akan maksimal. Anak juga harus rutin mengontrol dan menjaga
kesehatan. Kesehatan anak sebaiknya dikontrol dengan dokter sehingga
penyakit dan gangguan pada anak dapat dicegah.
Saat ini, masih banyak anak yang belum memperhatikan kebutuhan
gizi 4 sehat 5 sempurna dan kebutuhan kesehatan seperti senam pagi. Hal
tersebut membuat perkembangan otot dan tulang tidak maksimal.
3. Senam Pagi Anak
Data mengenai senam pagi anak yang berisi tentang manfaat dan
pentingnya senam pagi didapat melalui wawancara dengan Soegeng Santoso,
S.M.Ph. sebagai fisioterapis.
a. Wawancara Senam Pagi Anak
Berikut daftar pertanyaan beserta jawaban pertanyaan wawancara
yang bertujuan untuk mendapatkan data senam pagi anak (huruf T untuk
pertanyaan dan huruf J untuk jawaban):
T: Apakah anak usia 7-9 tahun membutuhkan senam pagi untuk
pertumbuhan dan perkembangannya?
40
J: Ya, senam pagi yang dilakukan secara rutin minimal seminggu 3 kali
kalau bisa dilakukan setiap hari akan bermanfaat untuk pertumbuhan dan
perkembangan dengan catatan senam pagi harus dilakukan semaksimal
mungkin dengan gerakan-gerakan yang maksimal.
T: Bagaimana peran senam pagi bagi pertumbuhan dan perkembangan anak
usia 7-9 tahun?
J: Anak yang rajin senam pagi pertumbuhan dan perkembangannya akan
pesat. Tulang dan tubuh bertambah panjang atau tinggi, dan otot
bertambah gemuk. Anak yang memiliki kesadaran senam pagi ketika
dewasa sudah terbiasa senam pagi sehingga akan menerima dampak yang
besar ketika ia dewasa nanti, seperti tidak mudah terkena penyakit, lebih
bersemangat dalam menjalani hidup, dan konsentrasi meningkat.
T: Apa saja manfaat dari senam pagi untuk anak usia 7-9 tahun?
J: Badan akan segar ketika anak sudah melakukan senam pagi sebelum
belajar. Senam akan membantu dan memacu peredaran darah yang
membawa sari makanan dari sumber gizi ke seluruh tubuh. Tubuh
terutama otot telah siap untuk bekerja. Darah yang mengalir ke otak juga
banyak sehingga otak anak akan siap untuk berpikir dan berkonsentrasi.
Senam pagi akan menaikkan berat badan. Setelah senam pagi anak akan
lapar karena seluruh tubuh sudah melakukan aktivitas maksimal sehingga
anak akan makan setelah senam pagi. Gizi dan sari-sari makanan akan
dicerna kembali setelah senam pagi. Senam juga membuat anak menjadi
disiplin untuk mematuhi aturan-aturan gerak senam. Senam juga dapat
membentuk pribadi anak. Senam pagi dapat memelihara kesehatan
41
jantung dan paru-paru karena organ tersebut terus bekerja lebih aktif
ketika melakukan senam pagi. Anak yang senam pagi teratur akan
mempunyai jantung dan paru-paru yang sehat, tulang yang kuat, massa
otot yang lebih besar, jaringan lemak yang sedikit, dan sendi yang
fleksibel. Senam pagi akan membakar lebih banyak kalori. Anggota
tubuh yang aktif bergerak akan membangun metabolisme tubuh yang
baik sehingga anak dapat melakukan kegiatan sehari-hari secara
maksimal.
T: Apakah ada perbedaan antara anak yang sering senam pagi dengan anak
yang tidak sering senam pagi?
J: Ada, anak yang tidak senam pagi pertumbuhannya tidak pesat dan berat
badannya hanya sedikit karena peredaran darah tidak dipicu untuk
membawa sari-sari makanan sehingga peredaran darah dalam membawa
sari makanan kurang maksimal. Fungsi sendi anak yang tidak senam pagi
tidak baik sehingga anak belum siap beraktivitas.
T: Apakah ada gangguan atau penyakit anak yang dapat disembuhkan
dengan senam pagi?
J: Senam jika dilakukan secara rutin dapat menyembuhkan penyakit
jantung dan penyakit pernafasan seperti asma dengan penanganan dokter.
Penyakit-penyakit seperti obesitas, diabetes, penyakit yang menyerang
sistem kekebalan tubuh, dan gangguan kesehatan tulang, otot, dan sendi
juga dapat disembuhkan dengan senam pagi.
42
b. Kesimpulan Wawancara Senam Pagi
Senam pagi anak memiliki banyak manfaat bagi kesehatan anak.
Senam pagi sebaiknya dilakukan secara rutin minimal seminggu 3 kali kalau
bisa dilakukan setiap hari. Senam pagi penting diajarkan kepada anak sejak
dini agar timbul sikap terbiasa senam pagi dan timbul kesadaran pentingnya
senam pagi. Anak merupakan pribadi yang cepat menangkap informasi.
Anak yang memiliki kesadaran akan pentingnya senam pagi diharapkan
ketika dewasa sudah terbiasa senam pagi. Anak yang teratur atau rajin
senam pagi akan menerima dampak yang besar ketika ia dewasa nanti,
seperti tidak mudah terkena penyakit, lebih bersemangat dalam menjalani
hidup, dan konsentrasi meningkat. Ketika anak sehat maka aktifitasnya akan
lancar sehingga kualitas hidupnya akan lebih baik.
Badan akan segar ketika anak sudah melakukan senam pagi sebelum
belajar. Tubuh terutama otot juga telah siap untuk bekerja. Senam akan
membantu dan memacu peredaran darah yang membawa sari makanan dari
sumber gizi ke seluruh tubuh. Darah yang mengalir ke otak juga banyak
sehingga otak anak akan siap untuk berpikir dan berkonsentrasi. Senam pagi
juga dapat menaikkan berat badan. Setelah senam pagi anak akan lapar
karena seluruh tubuh sudah melakukan aktivitas maksimal sehingga anak
akan makan setelah senam pagi. Gizi dan sari-sari makanan akan dapat
dicerna kembali setelah senam pagi. Senam juga membuat anak menjadi
disiplin untuk mematuhi aturan-aturan gerak senam. Senam juga dapat
membentuk pribadi anak.
43
Senam pagi akan menyehatkan organ tubuh anak karena senam pagi
membuat seluruh anggota tubuh bergerak aktif. Anggota tubuh yang aktif
bergerak akan membangun metabolisme tubuh yang baik sehingga anak
dapat melakukan kegiatan sehari-hari secara maksimal. Senam pagi dapat
memelihara kesehatan jantung dan paru-paru karena organ tersebut terus
bekerja lebih aktif ketika melakukan senam pagi. Anak yang senam pagi
teratur akan mempunyai jantung dan paru-paru yang sehat, tulang yang kuat,
massa otot yang lebih banyak, jaringan lemak yang sedikit, dan sendi yang
fleksibel. Senam pagi akan membakar lebih banyak kalori.
Senam pagi dapat menjadi obat yang murah bagi masyarakat. Senam
pagi dapat mencegah bahkan menyembuhkan berbagai macam penyakit
yang diderita anak jika dilakukan secara teratur dan sesuai petunjuk dokter.
Penyakit yang dapat dicegah dan disembuhkan adalah penyakit jantung,
asma, obesitas, diabetes, penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh,
dan gangguan kesehatan tulang, otot, dan sendi.
Anak yang jarang senam pagi pertumbuhannya tidak pesat dan berat
badannya hanya sedikit karena peredaran darah tidak dipicu untuk
membawa sari-sari makanan. Fungsi sendi anak yang tidak senam pagi
kurang sempurna sehingga anak belum siap untuk melakukan aktivitas
sehari-hari.
4. Panduan Senam Pagi Anak
Data mengenai panduan senam pagi anak yang berisi tentang dasar-
dasar senam yang didapat melalui wawancara dengan Soegeng Santoso,
S.M.Ph.
44
a. Wawancara Panduan Senam Pagi Anak
Berikut daftar pertanyaan beserta jawaban pertanyaan wawancara
yang bertujuan untuk mendapatkan data panduan senam pagi anak (huruf T
untuk pertanyaan dan huruf J untuk jawaban):
T: Bagaimana panduan senam pagi anak saat ini?
J: Panduan senam pagi yang diajarkan ke anak kurang tepat dan maksimal.
Senam banyak yang tidak menggunakan pemanasan. Durasinya juga
kurang. Panduan gerak senam juga kurang sempurna menurut fisiologi
dan anatomi. Contohnya, anak diajarkan menarik nafas secukupnya dan
mengeluarkan nafas panjang. Seharusnya udara yang masuk sebanding
dengan udara yang keluar agar pembakaran di dalam tubuh sempurna.
Umumnya, pada pernafasan biasa tekanan udara di dalam paru-paru
dengan tekanan udara diluar paru-paru adalah sama atau sebanding, yaitu
sebesar 76 cmHg. Tekanan udara 76 cmHg ini kurang cukup untuk
melakukan olahraga sehingga tubuh memerlukan banyak tekanan udara.
Hal tersebut dapat diatasi dengan mengeluarkan nafas panjang yang
menyebabkan paru-paru akan mengempis sehingga udara akan masuk
secara otomatis dengan sendirinya ketika menarik nafas dengan demikian
ada gerakan dari paru-paru secara maksimal.
T: Berapa durasi yang dibutuhkan anak untuk senam pagi?
J: Durasinya sekitar 20 atau maksimal 30 menit. Tetapi sekarang anak
sekolah tidak melakukan senam yang durasinya lama karena waktu anak
yang terbatas dan harus melakukan aktivitas lain seperti sekolah. Dalam
45
senam harus terdapat pemanasan minimal 5 menit, gerakan inti, dan
relaksasi.
T: Apa prinsip dan guna dari pemanasan tersebut?
J: Pemanasan penting dilakukan agar tubuh terutama otot dan syaraf anak
siap untuk melakukan senam. Pemanasan lebih terkonsentrasi pada
pernafasan. Pernafasan membantu paru-paru untuk mengolah oksigen
menjadi karbondioksida yang akan dikeluarkan bersama racun tubuh.
Pada saat senam, peredaran darah harus siap untuk menyalurkan nutrisi
dan sel makanan ke seluruh tubuh. Ketika peredaran darah sudah siap
maka oksigen yang masuk cukup untuk pembakaran.
T: Bagaimana gerak tubuh dan panduan senam yang dianjurkan untuk anak
usia 7-9 tahun?
J: Anak sudah dapat mengikuti gerakan yang kompleks. Semua sendi dan
tulang pada tubuh harus digerakkan dengan maksimal, jangan setengah-
setengah. Anak cukup diberi asupan gizi berupa roti atau susu sekedar
memberi nutrisi yang cukup untuk melakukan senam pagi. Apabila anak
memang harus sarapan maka harus diberi jeda waktu terlebih dahulu.
Anak diperbolehkan makan setelah senam pagi selesai dilakukan. Senam
idealnya dilakukan pada pagi hari karena udara masih segar. Paru-paru
akan dipompa dengan udara yang segar dan bersih sehingga pikiran akan
rileks dan nyaman. Pada pagi hari anak belum banyak beraktifitas
sehingga tubuh siap untuk menjalankan kegiatan secara maksimal.
Panduan senam pagi anak sesuai anatomis terdiri dari 3 tahap, yaitu
pemanasan, gerakan inti, dan relaksasi. Tahap pemanasan terdiri dari
46
gerakan-gerakan santai berupa pernafasan yang memacu tekanan udara
pada paru-paru, kesiapan otot, dan kesiapan sendi. Sendi dan otot harus
siap agar tidak terjadi keseleo atau mengalami gangguan ketika
melakukan gerakan inti. Tahap gerakan inti lebih dikonsentrasikan pada
gerakan-gerakan yang melatih sendi dan otot. Semua sendi dan otot harus
bergerak secara maksimal dan tidak boleh dilakukan separuh-separuh.
Tahap terakhir adalah relaksasi yang terdiri dari gerakan pernafasan
dengan pelan seperti pada tahap pemanasan.
b. Kesimpulan Wawancara
Saat ini, banyak panduan senam yang dibuat dan diedarkan di
masyarakat. Beberapa panduan senam pagi yang diajarkan ke anak kurang
tepat dan maksimal. Beberapa panduan senam pagi anak kurang memiliki
tujuan yang selaras dengan ilmu anatomi dan fisiologi. Kurang
maksimalnya senam pagi anak terdapat pada kurangnya durasi pemanasan.
Saat ini, banyak senam yang tidak menggunakan pemanasan terlebih
dahulu. Pemanasan yang ada kurang membuat sendi, tulang, dan otot untuk
siap bergerak lebih aktif.
Durasi senam pagi yang dianjurkan adalah sekitar 20 atau maksimal
30 menit. Saat ini, anak sekolah tidak melakukan senam yang durasinya
lama karena waktu anak yang terbatas dan harus melakukan aktivitas lain,
seperti sekolah. Dalam senam harus terdapat pemanasan minimal 5 menit,
gerakan inti, dan relaksasi. Pemanasan penting dilakukan agar tubuh
terutama otot dan syaraf anak siap untuk melakukan senam. Pemanasan
lebih terkonsentrasi pada pernafasan. Pernafasan membantu paru-paru untuk
47
mengolah oksigen menjadi karbondioksida yang akan dikeluarkan bersama
racun tubuh. Pada saat senam, peredaran darah harus siap untuk
menyalurkan nutrisi dan sel makanan ke seluruh tubuh. Ketika peredaran
darah sudah siap maka oksigen yang masuk cukup untuk pembakaran.
Panduan gerak senam yang diajarkan di sekolah kurang sempurna
menurut ilmu fisiologi dan anatomi. Contohnya, anak diajarkan menarik
nafas secukupnya dan mengeluarkan nafas panjang. Seharusnya udara yang
masuk sebanding dengan udara yang keluar agar pembakaran di dalam
tubuh sempurna. Pada pernafasan biasa tekanan udara di dalam paru-paru
dengan tekanan udara di luar paru-paru adalah sama atau sebanding, yaitu
sebesar 76 cmHg. Tekanan udara 76 cmHg ini kurang cukup untuk
melakukan olahraga sehingga tubuh memerlukan banyak tekanan udara.
Solusinya adalah keluarkan nafas panjang yang menyebabkan paru-paru
akan mengempis sehingga udara akan masuk secara otomatis dengan
sendirinya ketika menarik nafas dengan demikian ada gerakan dari paru-
paru secara maksimal.
Panduan senam pagi anak sebaiknya sesuai dengan ilmu anatomi dan
fisiologi agar manfaat yang ditimbulkan dari kegiatan senam pagi semakin
maksimal. Panduan senam pagi anak sesuai anatomis terdiri dari 3 tahap,
yaitu pemanasan, gerakan inti, dan relaksasi. Tahap pemanasan terdiri dari
gerakan-gerakan santai berupa pernafasan yang memacu tekanan udara pada
paru-paru, kesiapan otot, dan kesiapan sendi. Sendi dan otot harus siap agar
tidak terjadi keseleo atau mengalami gangguan ketika melakukan gerakan
inti. Tahap gerakan inti lebih dikonsentrasikan pada gerakan-gerakan yang
48
melatih sendi dan otot. Semua sendi dan otot harus bergerak secara
maksimal dan tidak boleh dilakukan separuh-separuh. Tahap terakhir adalah
relaksasi yang terdiri dari gerakan pernafasan dengan pelan seperti pada
tahap pemanasan.
Senam pagi anak idealnya dilakukan pada pagi hari karena udara
masih segar. Paru-paru akan dipompa dengan udara yang segar dan bersih
sehingga pikiran akan rileks dan nyaman. Pada pagi hari anak belum banyak
beraktifitas sehingga tubuh siap untuk menjalankan kegiatan secara
maksimal.
Anak usia 7-9 tahun sudah dapat mengikuti gerakan yang kompleks.
Semua sendi dan tulang pada tubuh harus digerakkan dengan maksimal dan
jangan setengah-setengah. Anak tidak dianjurkan makan berat sebelum
melakukan senam pagi. Anak cukup diberi asupan gizi berupa roti atau susu
sekedar memberi nutrisi yang cukup untuk melakukan senam pagi. Apabila
anak memang harus sarapan maka harus diberi jeda waktu terlebih dahulu.
Anak diperbolehkan makan setelah senam pagi.
5. Tahap-tahap Senam Pagi Anak
Tahap-tahap panduan senam pagi anak disusun berdasarkan ilmu
fisiologi dan anatomi. Tahap ini disusun dengan panduan dari fisioterapis
Soegeng Santoso, S.M.Ph. yang dijabarkan sebagai berikut:
a. Sikap Awal
Berdiri tegak dengan kaki rapat. Lengan di samping paha dan jari-jari rapat.
Pandangan lurus ke depan.
49
b. Pemanasan
Pemanasan berisi gerakan pernafasan dan penarikan sendi dan otot.
Fungsinya untuk memacu tekanan udara pada paru-paru dengan pernafasan,
kesiapan otot, dan kesiapan sendi. Durasi: 5 menit 5 detik.
No. Gambar Keterangan
1
Sikap awal. Pernafasan.
Hembuskan nafas melalui mulut,
ambil nafas.
Hitungan 4x8.
Durasi: 32 detik.
2A
Sikap awal. Tangan di pinggang,
kepala tunduk. Tangan
dipinggang, kepala tengadah.
Hitungan 2x8.
Durasi: 16 detik.
2B
Sikap awal. Tangan di pinggang,
kepala tengok kanan. Sikap
awal. Tangan dipinggang, kepala
tengok kiri.
Hitungan 2x8.
Durasi: 16 detik.
2C
Sikap awal. Tangan di pinggang,
seperti mematahkan leher ke
samping kanan. Sikap awal.
Ganti leher ke samping kiri.
Hitungan 2x8.
Durasi: 16 detik.
2D
Sikap awal. Tangan di pinggang,
kepala putar searah jarum jam.
Kepala putar berlawanan arah
jarum jam.
Hitungan 4x8.
Durasi: 32 detik.
50
3A
Sikap awal, bahu diangkat tahan
kemudian bahu jatuhkan dengan
lemas sambil membuang nafas.
Hitungan 1x8.
Hitungan 2x4.
Ulangi tahap 3A sekali lagi.
Durasi: 32 detik.
3B
Sikap awal, bahu putar ke depan
Hitungan 1x8.
Sikap awal, bahu putar ke
belakang.
Hitungan 1x8.
Ulangi tahap 3B sekali lagi.
Durasi: 32 detik.
3C
Rentangkan tangan, bahu diputar
ke depan lalu belakang, ulangi.
Hitungan 2x8.
Ulangi tahap 3C sekali lagi.
Durasi: 32 detik.
4
Rentangkan tangan, kibaskan
telapak tangan ke atas ke bawah.
Sikap awal
Hitungan 2x8. Ulangi sekali
lagi.
Durasi: 32 detik.
5A
Sikap awal. Tangan dipinggang.
Pinggang agak membungkuk
lalu tengadah.
Hitungan 2x8.
Durasi: 16 detik.
51
5B
Sikap awal. Putar pinggang ke
kanan lalu ke kiri dengan tangan
dipinggang. Kembali ke sikap
awal.
Hitungan 2x8.
Durasi: 16 detik.
5C
Sikap awal. Condongkan badan
ke kanan dan ke kiri.
Hitungan 2x8.
Durasi: 16 detik.
6
Sikap awal. Tangan di depan
dada, telapak tangan menghadap
ke bawah, jongkok lalu berdiri.
Hitungan 2x8.
Durasi: 16 detik.
7
Sikap awal. Tangan di pinggang,
kedua kaki jinjit bertumpu pada
jari-jari kaki. Kembali ke sikap
awal.
Hitungan 2x8.
Durasi: 16 detik.
Tabel 1. Panduan Senam Tahap Pemanasan
Sumber: dokumentasi pribadi
c. Gerakan Inti
Gerakan inti berisi gerakan-gerakan yang melatih sendi dan otot. Gerakan
inti akan diulang 2 kali agar semakin maksimal. Gerakan akan menaikkan
denyut nadi secara maksimal. Fungsinya untuk melatih sendi dan otot tubuh
anak terutama pada tangan dan kaki. Durasi: 7 menit.
52
No. Gambar Keterangan
1
Sikap awal. Pernafasan.
Hembuskan nafas melalui mulut,
ambil nafas. Rileks dan santai.
Durasi: 50 detik.
2
Sikap awal. Langkahkan satu
kaki ke samping kanan sambil
meninjukan tangan ke samping
kanan, pandangan ke samping.
Ganti yang sebelah kiri.
Hitungan 2x8, ulangi 2x.
Durasi: 32 detik.
3
Sikap awal. Langkahkan satu
kaki ke samping kanan sambil
meninjukan tangan kanan ke
atas, pandangan ke samping.
Ganti yang sebelah kiri.
Hitungan 2x8, ulangi 2x.
Durasi: 32 detik.
4
Sikap awal. Rentangkan tangan,
lutut lurus. Tekuk lengan di
depan dada, kaki kanan dibuka
selebarnya. Ganti buka kaki kiri.
Hitungan 2x8, ulangi 2x.
Durasi: 32 detik
5
Sikap awal. Kaki dibuka, tangan
di depan dada. Tangan ditarik ke
belakang, kaki kanan di angkat
tekuk ke belakang. Ganti kaki
kiri.
Hitungan 2x8, ulangi 2x.
Durasi: 32 detik.
6
Sikap awal. Kaki kanan maju ke
samping depan, tangan kanan ke
samping atas. Kaki kiri maju
kesamping depan, kedua tangan
di atas membentuk v. Kaki
kanan ke belakang, tangan kanan
turun. Kaki kiri ke belakang,
kedua tangan di samping paha.
Hitungan 2x8, ulangi 2x.
Durasi: 32 detik. Tabel 2. Panduan Senam Tahap Inti
Sumber: dokumentasi pribadi
53
d. Relaksasi atau Pelemasan
Relaksasi berisi gerakan pernafasan dengan pelan yang berfungsi
mengistirahatkan dan melemaskan otot dan sendi yang sudah banyak
bergerak. Tubuh akan mengalami oksidasi sehingga vitamin di dalam tubuh
mengalir ke jaringan, dan udara masuk dan keluar dengan leluasa. Semua
racun tubuh akan dikeluarkan. Pada pelemasan ini tidak ada hitungan dan
hanya diberi durasi waktu 5 menit. Tidak adanya hitungan tertentu
dikarenakan setiap anak memiliki waktu sendiri untuk mengistirahatkan
tubuhnya.
No. Gambar Keterangan
1
Sikap awal. Pernafasan.
Hembuskan nafas melalui mulut,
ambil nafas. Rileks dan santai.
Durasi: 30 detik.
2
Sikap awal. Pernafasan.
Tangan diangkat ke atas,
turunkan ke bawah dengan
lemas. Lakukan berulang-ulang.
Rileks dan santai.
Durasi: 60 detik
3
Sikap awal. Pernafasan.
Hembuskan nafas melalui mulut,
ambil nafas. Rileks dan santai.
Durasi: 30 detik.
54
4
Tangan di pinggang. Pejamkan
mata sejenak. Buka mata
kembali. Angkat alis, lemaskan.
Gembungkan pipi, lemaskan.
Rileks.
Durasi: 120 detik
5
Sikap awal. Pernafasan.
Hembuskan nafas melalui mulut,
ambil nafas. Rileks dan santai.
Durasi: 60 detik.
Tabel 3. Panduan Senam Tahap Relaksasi
Sumber: dokumentasi pribadi
B. Target Market dan Target Audience
Sasaran dalam perancangan media animasi 3 dimensi untuk panduan
senam pagi anak ini meliputi:
1. Target market
Target market primer perancangan media animasi 3 dimensi untuk panduan
senam pagi anak adalah anak usia awal sekolah (7-9 tahun) dengan target
market sekunder orang tua anak sebagai pendukung, yang dapat dijabarkan
sebagai berikut:
a. Segmentasi geografis : wilayah Indonesia terutama Kota Solo.
b. Segmentasi demografis :
1) Jenis kelamin : laki-laki dan perempuan.
2) Usia target market primer : 7-9 tahun.
Usia target market sekunder : 30-35 tahun
55
3) Pendidikan target market primer : sekolah dasar (SD) atau sederajat.
Pendidikan target market sekunder : semua jenjang pendidikan.
4) Kelas sosial : semua status ekonomi.
c. Segmentasi psikografis : anak yang menyukai media animasi 3 dimensi dan
orang tua yang menyayangi anak, memperhatikan
anak, membutuhkan alternatif media pembelajaran,
dan ingin mendidik anaknya untuk lebih sehat
dengan senam pagi.
d. Segmentasi perilaku : anak yang belum banyak beraktifitas di pagi hari.
2. Target audience
Target audience perancangan media animasi 3 dimensi untuk panduan senam
pagi anak adalah anak usia awal sekolah (7-9 tahun), sebagai berikut:
a. Segmentasi geografis : wilayah Indonesia terutama Kota Solo.
b. Segmentasi demografis :
1) Jenis kelamin : laki-laki dan perempuan.
2) Usia : 7-9 tahun.
3) Pendidikan : sekolah dasar (SD) atau sederajat.
4) Kelas sosial : semua status ekonomi.
c. Segmentasi psikografis : anak yang menyukai media animasi 3 dimensi dan
ingin menjaga kesehatan.
d. Segmentasi perilaku : anak yang belum banyak beraktifitas di pagi hari.
56
C. Komparasi
1. Senam Bugar Anak Indonesia
Gambar 3. SBAI versi latihan
Sumber: CD Senam Bugar Anak Indonesia
Senam Bugar Anak Indonesia diproduksi oleh PERWOSI (Persatuan
Wanita Olahraga Seluruh Indonesia) yang bekerjasama dengan Kementrian
Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia. Kantor PERWOSI berada di Jl.
H.R. Rasuna Said Kav. C, No. 22 Jakarta Selatan, Indonesia. Telepon 021-
5263238 atau 021-9151377. Alamat website: www.perwosi.or.id. Senam Bugar
Anak Indonesia disusun menurut konsultasi dengan dokter ahli olahraga.
Senam Bugar Anak Indonesia merupakan video peragaan senam kesegaran
jasmani untuk anak. Senam Bugar Anak Indonesia ini dalam pemasarannya
menggunakan media DVD dengan teknik video live shoot. DVD tersebut dijual
dengan harga Rp 50.000,00.
Video Senam Bugar Anak Indonesia ini terdapat 4 versi, yaitu SBAI
versi lomba dengan hitungan, SBAI versi lomba tanpa hitungan, SBAI versi
latihan dengan hitungan, dan instruksi SBAI. Keempat versi tersebut terdapat
dalam satu CD Senam Bugar Anak Indonesia. Video ini diperagakan oleh
anak-anak yang memakai seragam olahraga, yaitu Zaki, Elang, Seila, Jihan,
dan Varisha. Video ini menggunakan latar tempat halaman di pinggir waduk.
Video ini terdapat musik pengiring yang menjadi panduan hitungan dan
57
melengkapi video. Pada video SBAI versi latihan yang digunakan untuk senam
anak durasinya sekitar 15 menit yang terdiri dari pemanasan, gerakan inti, dan
pendinginan.
2. Belajar tentang Tubuh bersama Adiboo
Belajar tentang Tubuh Manusia bersama Adiboo merupakan animasi
3D pembelajaran untuk anak yang diproduksi oleh Emperor Edutainment dan
diterbitkan pada 9 November 2007 oleh Video Unggul. VCD Belajar tentang
Tubuh Manusia bersama Adiboo merupakan seri ketiga dari seluruh seri
Belajar bersama Adiboo dijual dengan harga Rp 50.000,00 dengan 5 judul
dalam satu CD. Pada seri ketiga ini terdapat pembahasan mengenai mulut yang
dapat merasakan manis, cara tulang dan otot yang menggerakkan tubuh, otak
yang dapat membuat mual, kejadian pada mata ketika kita menangis, dan
proses melihat pada mata. Animasi 3 dimensi ini merupakan animasi yang
berisi edukasi. Anak akan diberi pengetahuan biologi mengenai hal-hal yang
terjadi di dalam tubuh manusia. Animasi ini berisi narasi yang menjelaskan dan
menceritakan kepada anak apa yang sedang terjadi pada film tersebut.
Belajar tentang Tubuh Manusia bersama Adiboo menggunakan konsep
cerita petualangan seorang anak bersama teman robotnya, Robitoc, untuk
menguak pertanyaan-pertanyaan yang ada di kehidupan sehari-hari yang dapat
menambah ilmu pengetahuan anak. Pada seri ini, Adiboo dan kawan robotnya
berpetualang ke dalam tubuh manusia untuk belajar bagaimana sesuatu di
dalam tubuh dapat terjadi. Adiboo dan Robitoc melakukan gerakan-gerakan
unik untuk memperkecil tubuhnya. Adiboo yang dapat memperkecil diri
58
membuatnya dapat masuk ke tubuh manusia dan melihat jaringan tubuh
manusia dengan pesawat canggih yang ia punya.
Karakter utama yang dipilih adalah karakter yang ceria, memiliki rasa
ingin tahu yang besar, dan kritis terhadap suatu masalah. Latar tempat yang
dipilih adalah rumah kecil di sebuah pulau dan di dalam beberapa bagian tubuh
manusia. Warna yang dipilih adalah warna-warna cerah dengan banyak variasi.
Gambar 4. Scene Belajar tentang Tubuh Manusia bersama Adiboo
Sumber: CD Belajar tentang Tubuh Manusia bersama Adiboo
59
D. Analisis SWOT
Bagan analisis SWOT akan dijelaskan sebagai berikut:
Analisis
Animasi 3 Dimensi untuk Panduan
Senam Pagi Anak
Senam Bugar Anak Indonesia
(Video live shoot senam)
Belajar tentang Tubuh bersama
Adiboo (Film animasi 3 dimensi)
Strength
- Tokoh menggunakan karakter 3
dimensi berbentuk kartun yang
lucu
- Panduan senam sesuai dengan
ilmu anatomi dan fisiologi
- Gerakan maksimal untuk tubuh
terutama otot, sendi, dan syaraf
- Menggunakan media animasi 3
dimensi yang disukai anak
- Karakter berjenis kelamin laki-
- Tokoh menggunakan anak-anak
sekolah dasar yang dapat menarik
minat anak
- Sudah dikenal oleh masyarakat
- Banyak digunakan oleh masyarakat
termasuk anak di sekolah dasar
- Peraga berjenis kelamin laki-laki
dan perempuan yang berkesan untuk
semua anak
- Tidak hanya dapat dilihat tetapi
- Tokoh menggunakan karakter
berbentuk kartun 3 dimensi yang
lucu
- Sudah dikenal oleh masyarakat
- Menggunakan media animasi 3
dimensi yang disukai anak-anak
- Visualisasi menarik
- Warna yang diambil warna cerah
60
laki dan perempuan sehingga
berkesan untuk semua anak
- Tidak hanya dapat dilihat tetapi
anak juga dapat ikut melakukan
gerakan-gerakan yang ada
- Visualisasi menarik
anak juga dapat ikut melakukan
gerakan-gerakan yang ada
Weakness
- Merupakan produk baru yang
belum dikenal masyarakat
- Belum banyak digunakan oleh
masyarakat khususnya anak
- Panduan gerak senam tidak sesuai
dengan ilmu anatomi dan fisiologi
- Gerakan yang dibuat kurang
maksimal
- Pemilihan media video live shoot
sudah banyak beredar di pasar dan
kurang menarik minat anak
- Visualisasi kurang menarik
- Karakter hanya berjenis kelamin
laki-laki sehingga animasi ini
berkesan hanya untuk laki-laki
- Hanya dapat dilihat sehingga anak
tidak ikut beraksi
61
Opportunity
- Merupakan panduan senam pagi
anak dengan media animasi 3
dimensi pertama yang sesuai
dengan ilmu anatomi fisiologi
- Merupakan senam untuk anak yang
diperagakan oleh anak-anak yang
sudah dikenal masyarakat
- Merupakan media animasi 3
dimensi yang berisi materi
pembelajaran
Threat
- Adanya senam yang sudah
dikenal dan banyak dipakai oleh
masyarakat
- Adanya media animasi 3 dimensi
berisi materi pembelajaran yang
dapat menjadi pesaing
- Adanya panduan senam baru yang
lebih bermanfaat bagi tubuh
- Adanya media baru yang lebih
menarik yang akan menjadi pesaing
- Adanya media animasi 3 dimensi
yang berisi materi pembelajaran
yang dapat menjadi pesaing
- Adanya media yang dapat mengajak
anak ikut aktif melakukan aksi yang
lebih menarik
Tabel 4. Tabel Analisis SWOT