bab iii hasil penelitian dan analisa 3.1 gambaran umum ... · 3.1 gambaran umum lokasi penelitian...

91
56 BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISA 3.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 3.1.1 Letak Geografis Dilihat secara astronomi Kota Salatiga terletak di antara 110º.27'.56,81" sampai dengan 110º.32'.4,64" Bujur Timur dan 007º.17' sampai dengan 007º.17'.23" Lintang Selatan. 53 Secara morfologi Kota Salatiga berada di daerah cekungan kaki Gunung Merbabu, di antara gunung-gunung kecil antara lain : Gajah Mungkur, Telomoyo dan Payung Rong. Kota Salatiga beriklim tropis, berhawa sejuk dan udaranya segar. 54 Topografi kota Salatiga berada pada ketinggian kurang lebih 450 meter sampai dengan 850 meter di atas permukaan laut (dpl). Permukaan tanahnya sebagian besar bergelombang dan banyak terdapat sungai. Kondisi topografi kota Salatiga pada masing-masing Kecamatan adalah: 55 1. Kecamatan Sidorejo berada pada ketinggian ± 450 m - 712,5 m dpl. 2. Kecamatan Tingkir berada pada ketinggian ± 510 m - 700 m dpl. 3. Kecamatan Argomulyo berada pada ketinggian ± 595 m - 850 m dpl. 53 Profil Daerah Kota Salatiga, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Salatiga, 2010, hal. 1 54 Ibid, hal. 3 55 Ibid, hal. 3

Upload: others

Post on 12-Nov-2020

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISA 3.1 Gambaran Umum ... · 3.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 3.1.1 Letak Geografis Dilihat secara astronomi Kota Salatiga terletak di antara 110º.27'.56,81"

56

BAB III

HASIL PENELITIAN DAN ANALISA

3.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

3.1.1 Letak Geografis

Dilihat secara astronomi Kota Salatiga terletak di antara

110º.27'.56,81" sampai dengan 110º.32'.4,64" Bujur Timur dan 007º.17'

sampai dengan 007º.17'.23" Lintang Selatan.53 Secara morfologi Kota Salatiga

berada di daerah cekungan kaki Gunung Merbabu, di antara gunung-gunung

kecil antara lain : Gajah Mungkur, Telomoyo dan Payung Rong. Kota Salatiga

beriklim tropis, berhawa sejuk dan udaranya segar.54

Topografi kota Salatiga berada pada ketinggian kurang lebih 450

meter sampai dengan 850 meter di atas permukaan laut (dpl). Permukaan

tanahnya sebagian besar bergelombang dan banyak terdapat sungai. Kondisi

topografi kota Salatiga pada masing-masing Kecamatan adalah:55

1. Kecamatan Sidorejo berada pada ketinggian ± 450 m - 712,5 m dpl.

2. Kecamatan Tingkir berada pada ketinggian ± 510 m - 700 m dpl. 3. Kecamatan Argomulyo berada pada ketinggian ± 595 m - 850 m

dpl.

53 Profil Daerah Kota Salatiga, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Salatiga, 2010, hal. 1 54 Ibid, hal. 3 55 Ibid, hal. 3

Page 2: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISA 3.1 Gambaran Umum ... · 3.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 3.1.1 Letak Geografis Dilihat secara astronomi Kota Salatiga terletak di antara 110º.27'.56,81"

57

4. Kecamatan Sidomukti berada pada ketinggian ± 515 m - 650 m dpl.

Kondisi topografi Kota Salatiga terbagi dalam tiga bagian permukaan

terdiri dari:56

a. Daerah bergelombang ± 65 % terdapat di wilayah Dukuh, Ledok, Kutowinangun, Salatiga, Sidorejo Lor, Bugel, Kumpulrejo, dan Kauman Kidul.

b. Daerah miring ± 25 % terdapat di wilayah Tegalrejo, Mangunsari, Sidorejo Lor, Sidorejo Kidul, Tingkir Lor, Pulutan, Kecandran, Randuacir, Tingkir Tengah, dan Cebongan.

c. Daerah datar ± 10 % terdapat di wilayah Kalicacing, Noborejo, Kalibening, dan Blotongan.

Secara administrasi Kota Salatiga dikelilingi wilayah Kabupaten

Semarang. Wilayah yang berbatasan dengan Kabupaten Semarang adalah

sebagai berikut:57

1. Utara a. Kecamatan Pabelan: Desa Pabelan dan Pejaten. b. Kecamatan Tuntang: Desa Kesongo dan Watu Agung.

2. Timur a. Kecamatan Pabelan: Desa Ujung-ujung, Sukoharjo dan

Glawan. b. Kecamatan Tengaran: Desa Bener, Tegal Waton dan

Nyamat. 3. Selatan

a. Kecamatan Getasan: Desa Sumogawe, Samirono dan Jetak. b. Kecamatan Tengaran: Desa Patemon dan Karang Duren.

4. Barat a. Kecamatan Tuntang: Desa Candirejo, Jombor, Sraten dan

Gedongan. b. Kecamatan Getasan: Desa Polobogo.

56 Ibid, hal. 4 57 Ibid, hal. 1

Page 3: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISA 3.1 Gambaran Umum ... · 3.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 3.1.1 Letak Geografis Dilihat secara astronomi Kota Salatiga terletak di antara 110º.27'.56,81"

58

3.1.2 Pembagian Wilayah Kota Salatiga Dengan Luas Masing-Masing

Kecamatan dan Kelurahan

Luas wilayah Kota Salatiga pada tahun 2011 tercatat sebesar

5.678,110 hektar atau 56.781 km².58 Luas Wilayah Kota Salatiga terbagi

dalam 4 Kecamatan dan 22 Kelurahan dengan luas tanah sebagai berikut:

Tabel 2

Luas Masing-Masing Kecamatan dan Kelurahan

Kecamatan Kelurahan Luas (ha) Kecamatan Kelurahan Luas (ha) Argomulyo 1.852,690 Sidomukti 1.145,850 Noborejo 332,200 Kecandran 399,200 Cebongan 138,100 Dukuh 377,150 Randuacir 377,600 Mangunsari 290,770 Ledok 187,330 Kalicacing 78,730 Tegalrejo 188,430 Sidorejo 1.624,720 Kumpulrejo 629,030 Pulutan 237,100 Tingkir 1.054,850 Blotongan 423,800 Tingkir

Tengah 137,800 Sidorejo

Lor 271,600

Tingkir Lor 177,300 Salatiga 202,000 Kalibening 99,600 Bugel 294,370 Sidorejo Kidul 277,500 Kauman

Kidul 195,850

Kutowinangun 293,750 Gendongan 68,900 Sumber: Kantor Pertanahan Kota Salatiga, 10 Mei 2012

58 Ibid, hal. 2

Page 4: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISA 3.1 Gambaran Umum ... · 3.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 3.1.1 Letak Geografis Dilihat secara astronomi Kota Salatiga terletak di antara 110º.27'.56,81"

59

Berdasarkan tabel 2 tersebut maka dapat dilihat bahwa kecamatan yang

memiliki wilayah paling luas adalah Kecamatan Argomulyo dengan luas wilayah

1.852,690 ha, dan kecamatan yang memiliki wilayah paling sempit adalah Kecamatan

Tingkir dengan luas wilayah 1.054,850 ha. Sedangkan kelurahan yang memiliki

wilayah paling luas adalah Kelurahan Kumpulrejo dengan luas wilayah 629,030 ha,

dan kelurahan yang paling sempit wilayahnya adalah Kelurahan Gendongan dengan

luas wilayah 68,900 ha.

3.2 Tata Guna Tanah Kota Salatiga

Penatagunaan tanah adalah sama dengan pola pengelolaan tata guna tanah

yang meliputi penguasaan, penggunaan dan pemanfaatan tanah yang berwujud

konsolidasi pemanfaatan tanah melalui pengaturan kelembagaan yang terkait dengan

pemanfaatan tanah sebagai satu kesatuan sistem untuk kepentingan masyarakat secara

adil.59 Penggunaan tanah adalah penggunaan untuk segala kegiatan baik untuk

pertanian maupun untuk non pertanian. Penggunaan tanah merupakan proses yang

selalu dinamis dan dapat mencerminkan aktivitas penduduk suatu wilayah atau

daerah tertentu. Selain itu penggunaan tanah merupakan salah satu faktor utama

aktivitas ekonomi penduduk untuk menunjang dan meningkatkan kesejahteraan

masyarakat.60 Penggunaan tanah di Kota Salatiga dilaksanakan dalam berbagai

kegiatan, antara lain perumahan, jasa, perusahaan, perindustrian, pertanian meliputi

59 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2004 tentang Penatagunaan Tanah 60 Deny Catur Purnayudha, Permasalahan Hukum Pengadaan Tanah Pembangunan Jalan Lingkar Selatan Di Kecamatan Sidomukti Salatiga, UNDIP, Semarang, 2010, hal. 82

Page 5: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISA 3.1 Gambaran Umum ... · 3.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 3.1.1 Letak Geografis Dilihat secara astronomi Kota Salatiga terletak di antara 110º.27'.56,81"

60

sawah, tegalan, kebun campur, perkebunan dan lain-lain sebagaimana ditunjukkan

pada tabel berikut.

Tabel 3

Luas Penggunaan Tanah Per Kecamatan Kota Salatiga Tahun 2011 (Ha)

Argomulyo Tingkir Sidomukti Sidorejo Jumlah

Perumahan

Jasa

Perusahaan

Perindustrian

Pertanian:

a. Sawah

b. Tegalan

c. Kebun Campur

d. Perkebunan

Lain-lain

651,7138

16,1400

3,9300

42,8400

1.096,6462

39,7033

164,6270

793,9159

98,4000

41,4200

464,1930

14,6640

17,0400

7,5688

521,6042

295,6052

52,0860

173,9130

0

29,7800

330,4887

67,1400

13,8400

4,2100

560,2013

62,7287

73,4900

423,9826

0

39,9700

696,5508

52,7360

13,0800

0,2300

813,3332

427,6429

26,4150

211,5053

147,7700

48,7900

2.142,9463

150,6800

47,8900

54,8488

2,991,7849

825,6801

316,6108

1.603,3168

246,1700

159,9600

Sumber: Kantor Pertanahan Kota Salatiga, 10 Mei 2012

Dari tabel 3 tersebut dapat dilihat bahwa sebagian besar wilayah Kota Salatiga

digunakan untuk pemukiman yaitu 2.142,9463 ha atau sekitar 41,92 % dari luas

keseluruhan. Sedangkan penggunaan tanah yang paling kecil adalah untuk keperluan

perusahaan yaitu 47,8900 ha atau sekitar 1,35 % saja.61

Kecamatan Sidorejo memiliki luas tanah untuk pemukiman terbanyak karena

di daerah tersebut terdapat perumahan-perumahan seperti, Perumahan Lembah Hijau, 61 Taufik, Wawancara, Kasubsi Penatagunaan Tanah dan Kawasan Tertentu Seksi Pengaturan Penataan Pertanahan, Kantor Pertanahan Kota Salatiga, 10 Mei 2012

Page 6: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISA 3.1 Gambaran Umum ... · 3.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 3.1.1 Letak Geografis Dilihat secara astronomi Kota Salatiga terletak di antara 110º.27'.56,81"

61

Perumahan Dliko Indah, Perumahan Domas, Perumahan Kemiri, Perumahan Cemara.

Selain perumahan juga terdapat pusat pendidikan antara lain Universitas Kristen

Satya Wacana, Sekolah Tinggi Bahasa Asing, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi AMA,

dimana disekitar perguruan tinggi tersebut terdapat perumahan yang digunakan

sebagai kos bagi mahasiswa, contoh seperti yang terdapat di daerah Kemiri.

Penggunaan tanah paling luas dibidang jasa terdapat di Kecamatan Sidomukti dimana

terdapat hotel-hotel atau penginapan antara lain Hotel Beringin, Hotel Ngawen Indah,

Hotel Slamet. Selain hotel juga terdapat rumah sakit seperti Rumah Sakit Umum, dan

Rumah Sakit Paru-Paru. Penggunaan tanah untuk keperluan perusahaan paling luas

terdapat di Kecamatan Tingkir, antara lain di Kelurahan Gendongan dimana terdapat

perusahaan pengolahan daging, serta perusahaan konveksi yang terdapat di Kelurahan

Tingkir Tengah, Kelurahan Kalibening dan Kelurahan Tingkir Lor. Penggunaan tanah

untuk perindustrian banyak terdapat di Kecamatan Argomulyo. karena terdapat

pabrik-pabrik antara lain yaitu pabrik Damatex dan pabrik Timatex. Sedangkan

penggunaan tanah untuk pertanian paling luas terdapat di Kecamatan Argomulyo

yang berupa perkebunan baik dalam tanah pertanian maupun pekarangan, seperti

kelapa, cengkeh, tembakau, tebu, salak dan perkebunan kopi banyak terdapat di

daerah Ngawen, Bendosari dan Kumpulrejo.

Jumlah penduduk Kota Salatiga pada tahun 2010 tercatat berjumlah 170.022

jiwa62, dan pada tahun 2011 jumlah penduduk meningkat mencapai 174.234 jiwa.63

62 Buku Kerja Pemerintah Kota Salatiga, Humas Setda Kota Salatiga, 2010, hal. 15 63 Agenda Kerja Pemerintah Kota Salatiga, Humas Setda Kota Salatiga, 2011, hal. 21

Page 7: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISA 3.1 Gambaran Umum ... · 3.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 3.1.1 Letak Geografis Dilihat secara astronomi Kota Salatiga terletak di antara 110º.27'.56,81"

62

Pertambahan jumlah penduduk tersebut memungkinkan permintaan akan tanah untuk

perumahan meningkat. Salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan tanah untuk

pembangunan perumahan tersebut adalah dengan alih fungsi tanah pertanian menjadi

non pertanian.

3.3 Pelaksanaan Alih Fungsi Tanah Pertanian Menjadi Non Pertanian Kota

Salatiga

Pembangunan memerlukan ketersediaan tanah yang cukup. Namun tanah

merupakan sumber daya alam yang sifatnya terbatas. Intensitas pembangunan yang

membutuhkan penyediaan tanah yang relatif luas untuk berbagai keperluan menuntut

alih fungsi tanah pertanian menjadi tanah non pertanian. Dinamika perubahan Kota

Salatiga telah tumbuh dan bergerak cukup pesat. Alih fungsi tanah pertanian

menjadikan luas areal tanah pertanian di Salatiga mengalami penyusutan hingga

98.344 m² yang mana pada tahun 2010 tercatat 27.360.794 m², berkurang menjadi

27.262.450 m² pada tahun 2011.64 Tanah pertanian yang dialih fungsi tersebut terdiri

dari tanah pertanian berstatus tegal maupun tanah pertanian berstatus sawah. Kegiatan

alih fungsi tanah pertanian menjadi non pertanian berstatus tegal maupun sawah Kota

Salatiga pada tahun 2011 tersebut tersebar di empat Kecamatan sebagaimana tersebut

dalam tabel berikut.

64 Taufik, Wawancara, Kasubsi Penatagunaan Tanah dan Kawasan Tertentu Seksi Pengaturan Penataan Pertanahan, Kantor Pertanahan Kota Salatiga, 10 Mei 2012

Page 8: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISA 3.1 Gambaran Umum ... · 3.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 3.1.1 Letak Geografis Dilihat secara astronomi Kota Salatiga terletak di antara 110º.27'.56,81"

63

Tabel 4

Alih Fungsi Tanah Tegal Kota Salatiga Tahun 2011 (m²)

Kecamatan dan

Kelurahan

Luas Tanah Tegal Tahun

2010

Luas Tanah Tegal Yang Di

Alih Fungsi

Luas Tanah Tegal Tahun

2011 Argomulyo

1. Randuacir 2. Ledok 3. Tegalrejo 4. Kumpulrejo

2.775.883

340.520 536.650

3.480.207

1.561 6.102 8.208 3.973

2.774.322

334.418 528.442

3.476.234 Tingkir

1. Sidorejo Kidul 2. Kutowinangun

1.072.700

568.336

2.034

11.313

1.070.666

557.023 Sidomukti

1. Dukuh 2. Mangunsari

2.188.053

832.800

16.561

1.179

2.171.492

831.621 Sidorejo

1. Pulutan 2. Sidorejo Lor

123.800 258.261

2.245

16.347

121.555 241.914

Jumlah 69.523 Sumber: Kantor Pertanahan Kota Salatiga, 10 Mei 2012

Dari tabel 4 tersebut dapat dilihat bahwa alih fungsi tanah pertanian berstatus

tegal pada tahun 2011 mencapai 69.523 m². Kelurahan yang mengalami alih fungsi

tanah tegal paling luas adalah Kelurahan Dukuh yaitu 16.561 m² untuk kawasan

permukiman, sedangkan kecamatan yang mengalami alih fungsi tanah tegal paling

luas terdapat di Kecamatan Argomulyo yaitu berjumlah 19.884 m², juga untuk

kawasan permukiman.65 Selain tanah pertanian yang berstatus tegal, terdapat pula

tanah pertanian yang berstatus sawah yang dialihfungsikan sebagaimana disebutkan

dalam tabel berikut. 65 Taufik, Wawancara, Kasubsi Penatagunaan Tanah dan Kawasan Tertentu Seksi Pengaturan Penataan Pertanahan, Kantor Pertanahan Kota Salatiga, 10 Mei 2012

Page 9: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISA 3.1 Gambaran Umum ... · 3.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 3.1.1 Letak Geografis Dilihat secara astronomi Kota Salatiga terletak di antara 110º.27'.56,81"

64

Tabel 5

Alih Fungsi Tanah Sawah Kota Salatiga Tahun 2011 (m²)

Kecamatan dan

Kelurahan

Luas Tanah Sawah Tahun

2010

Luas Tanah Sawah Yang Di

Alih Fungsi

Luas Tanah Sawah Tahun

2011 Argomulyo

1. Ledok

262.068

400

261.668 Tingkir

1. Tingkir Tengah 2. Kalibening 3. Kutowinangun

474.273 568.465 459.700

1.324 6.175 4.257

472.949 562.290 455.443

Sidomukti 1. Kecandran

331.500

365

331.135

Sidorejo 1. Pulutan 2. Blotongan 3. Sidorejo Lor 4. Salatiga 5. Bugel

1.619.280

831.059 20.940

153.620 479.598

2.392

902 6.139 6.093

774

1.616.888

830.157 14.801

147.581 478.824

Jumlah 28.821 Sumber: Kantor Pertanahan Kota Salatiga, 10 Mei 2012

Berdasarkan tabel 5 tersebut dapat dilihat bahwa alih fungsi tanah pertanian

berstatus sawah pada tahun 2011 mencapai 28.821 m². Kelurahan yang mengalami

alih fungsi tanah sawah paling luas terdapat di Kelurahan Kalibening dengan luas

mencapai 6.175 m² untuk kawasan permukiman. Sedangkan kecamatan yang

mengalami alih fungsi tanah sawah paling luas terdapat di Kecamatan Sidorejo yaitu

berjumlah 16.300 m² untuk kawasan permukiman dan lainnya.66 Dari tabel alih fungsi

lahan tegal dan tabel alih fungsi lahan sawah tersebut, nampak bahwa daerah yang

66 Taufik, Wawancara, Kasubsi Penatagunaan Tanah dan Kawasan Tertentu Seksi Pengaturan Penataan Pertanahan, Kantor Pertanahan Kota Salatiga, 10 Mei 2012

Page 10: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISA 3.1 Gambaran Umum ... · 3.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 3.1.1 Letak Geografis Dilihat secara astronomi Kota Salatiga terletak di antara 110º.27'.56,81"

65

mengalami alih fungsi lahan pertanian menjadi non pertanian paling luas terdapat di

Kelurahan Dukuh dengan tanah pertanian berstatus tegal seluas 16.561 m². Kelurahan

Dukuh mengalami alih fungsi tanah pertanian paling luas dikarenakan untuk

memenuhi keperluan pembangunan berupa perumahan karena jumlah penduduk yang

relatif banyak. Tanah petanian di daerah Dukuh dialih fungsi oleh para pemilik tanah

kemudian dijual kepada kontraktor untuk dijadikan perumahan. Selain itu

penggunaan tanah di Kelurahan Dukuh sebagian besar masih merupakan tanah

pertanian yang berupa tegalan bersifat produktif dan non produktif, dan dalam

Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota

Salatiga Tahun 2010-2030 termasuk dalam kawasan peruntukan perumahan dengan

kepadatan rendah. Sehingga memungkinkan alih funngsi tanah pertanian untuk

pembangunan perumahan.67

3.4 Prosedur Alih Fungsi Tanah Pertanian Menjadi Non Pertanian Kota

Salatiga68

Pada tahun 2011 Kota Salatiga mengalami kegiatan alih fungsi tanah

pertanian menjadi non pertanian. Dalam pelaksanaan alih fungsi tanah pertanian

tersebut diperhatikan beberapa hal antara lain adalah peraturan perundang-undangan,

prosedur, dan pihak-pihak yang berwenang. Salah satu peraturan peraturan

perundang-undangan yang menjadi dasar dalam pelaksanaan alih fungsi tanah

67 Taufik, Wawancara, Kasubsi Penatagunaan Tanah dan Kawasan Tertentu Seksi Pengaturan Penataan Pertanahan, Kantor Pertanahan Kota Salatiga, 20 Juni 2012 68 Taufik, Wawancara, Kasubsi Penatagunaan Tanah dan Kawasan Tertentu Seksi Pengaturan Penataan Pertanahan, Kantor Pertanahan Kota Salatiga, 20 Juni 2012

Page 11: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISA 3.1 Gambaran Umum ... · 3.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 3.1.1 Letak Geografis Dilihat secara astronomi Kota Salatiga terletak di antara 110º.27'.56,81"

66

pertanian adalah peraturan mengenai tata ruang wilayah. Kota Salatiga pada tanggal 8

Agustus 2011 mengeluarkan Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2011 tentang Rencana

Tata Ruang Wilayah Kota Salatiga Tahun 2010-2030. Dengan demikian di Salatiga

telah terjadi pelaksanaan alih fungsi tanah pertanian menjadi non pertanian sebelum

dan sesudah Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 4 Tahun 2011 tentang Rencana

Tata Ruang Wilayah Kota Salatiga Tahun 2010-2030 tersebut diundangkan.

Berikut adalah beberapa contoh pelaksanaan alih fungsi tanah pertanian

menjadi non pertanian sebelum dan sesudah diundangkannya Peraturan Daerah Kota

Salatiga Nomor 4 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Salatiga

Tahun 2010-2030 yang terdapat di Kecamatan Sidomukti Kelurahan Dukuh Salatiga.

3.4.1 Sebelum Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 4 Tahun 2011

Sebelum Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 4 Tahun 2011

tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Salatiga Tahun 2010-2030, Kota

Salatiga telah terjadi alih fungsi tanah pertanian menjadi non pertanian.

Contoh pelaksanaan alih fungsi tanah pertanian menjadi non pertanian terletak

di lingkungan Kembangarum dengan Sertipikat HM. No. 353 berstatus tegal

seluas 514 m² dan di daerah Ngemplak dengan Sertipikat HM. No. 1209

berstatus tegal seluas 423 m² seperti yang dipaparkan berikut ini.

3.4.1.1 Sertipikat HM. No. 353 atas nama Mardi Subarkah

Mardi Subarkah dengan alamat Jl. Merak No. 58 Klaseman

Salatiga, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri,

mengajukan permohonan ijin perubahan penggunaan tanah pertanian

Page 12: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISA 3.1 Gambaran Umum ... · 3.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 3.1.1 Letak Geografis Dilihat secara astronomi Kota Salatiga terletak di antara 110º.27'.56,81"

67

ke non pertanian berstatus tegal dengan mengisi formulir permohonan

dan diketahui oleh Sugeng Wahyono, SE selaku Kepala Kelurahan

Dukuh kepada Kepala Kantor Pertanahan Kota Salatiga pada tanggal 6

April 2011, dengan keterangan sebagai berikut:

1. Mengenai diri pemohon

Nama : Mardi Subarkah

Tempat dan tanggal lahir : Salatiga, 29 Desember 1962

Kewarganegaraan : WNI

Pekerjaan/Jabatan : Wiraswasta

Alamat : Jl. Merak No. 58, Klaseman

Salatiga

2. Mengenai tanah yang dimohon perubahannya

Kelurahan : Dukuh

Kecamatan : Sidomukti

Kota : Salatiga

Luas : 514 m²

Batas-batas, Utara : Jalan

Timur : Sumarno

Selatan : Triarso

Barat : Jalan

No. Sertipikat : 353/Dukuh

Penggunaan tanah saat ini : Tegalan

Page 13: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISA 3.1 Gambaran Umum ... · 3.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 3.1.1 Letak Geografis Dilihat secara astronomi Kota Salatiga terletak di antara 110º.27'.56,81"

68

Akan dipergunakan untuk : Tempat tinggal

3. Surat yang dilampirkan:

a. Salinan Kartu Tanda Penduduk atas nama Mardi

Subarkah

b. Sertipikat HM. No. 353 atas nama Mardi Subarkah

c. Gambar rencana penggunaan tanah

d. Surat pernyataan bahwa:

Nama : Mardi Subarkah

Pekerjaan : Wiraswasta

Alamat : Jl. Merak No. 58 Klaseman

Atas nama perorangan menyatakan bahwa apabila

permohonan atas sebidang tanah:

Letak tanah:

a. Kelurahan : Dukuh

b. Kecamatan : Sidomukti

c. Kota : Salatiga

Dengan tujuan penggunaan tanah adalah bidang

bukan pertanian yaitu perumahan, dapat dikabulkan

maka menyatakan:

1. Menjaga kualitas tanah sebaik-baiknya dengan

sistem pengawetan tanah dan air.

Page 14: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISA 3.1 Gambaran Umum ... · 3.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 3.1.1 Letak Geografis Dilihat secara astronomi Kota Salatiga terletak di antara 110º.27'.56,81"

69

2. Menjaga dan mencegah terjadinya pencemaran

air, tanah dan udara di sekitarnya yang

disebabkan oleh sampah kotoran, limbah

industri dan sebagainya.

Apabila tidak melaksanakan atau menyimpang dari

yang tertulis dalam surat pernyataan, maka bersedia

membongkar kembali atau menyerahkan kembali hak

atas tanah kepada pemerintah.

Kemudian diadakan Pertimbangan Teknis Pertanahan Nomor

400.9/38/PTP/V/2011 tanggal 25 Mei 2011 yaitu sidang Panitia

Pertimbangan Perubahan Penggunaan Tanah Pertanian ke Non

Pertanian dan pemeriksaan tanah ke lapang. Susunan panitia tersebut

adalah:

1. Ribut Hari Cahyono, SH, M.Hum (Kepala Kantor Pertanahan

Kota Salatiga, selaku Ketua merangkap Anggota)

2. Martinus Mijan Rukait (atas nama Kepala Bagian Tata

Pemerintahan Setda Kota Salatiga, selaku Wakil Ketua

merangkap Anggota)

3. Drs. Susanto (Kepala Bappeda Kota Salatiga, selaku Anggota

4. Wiryawan (atas nama Kepala Bagian Hukum Setda Kota

Salatiga, selaku Anggota)

Page 15: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISA 3.1 Gambaran Umum ... · 3.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 3.1.1 Letak Geografis Dilihat secara astronomi Kota Salatiga terletak di antara 110º.27'.56,81"

70

5. Ir. Husnani (Kepala Dinas Pertanian Kota Salatiga, selaku

Anggota)

6. Nunuk Dartini, Spd, MSi (Camat Sidomukti Kota Salatiga,

selaku Anggota)

7. Sugeng Wahyono, SE (Lurah Dukuh, Kecamatan Sidomukti,

selaku Anggota)

8. Samsul Ma’arif, BSc (Kepala Seksi Pengaturan dan Penataan

Pertanahan, Kantor Pertanahan Kota Salatiga, selaku

Sekretaris)

Dalam sidang panitia dan peninjauan tanah ke lapang, tiap anggota

memberikan tanggapan-tanggapan sebagai berikut:

a. Bappeda Kota Salatiga

1. Lokasi yang dimohon masuk dalam kawasan

pemukiman

2. Dalam membangun diminta untuk memperhatikan

sempadan jalan

3. Memperhatikan masalah penghijauan lingkungan dan

saluran pembuangan air

4. Prinsip tidak ada keberatan

b. Bagian Tata Pemerintahan Setda Kota Salatiga

1. Sesuai dengan tata ruang Kota Salatiga lokasi yang

dimohon diperuntukkan sebagai kawasan pemukiman

Page 16: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISA 3.1 Gambaran Umum ... · 3.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 3.1.1 Letak Geografis Dilihat secara astronomi Kota Salatiga terletak di antara 110º.27'.56,81"

71

2. Prinsip dari bagian tata pemerintahan tidak ada masalah

c. Bagian Hukum Setda Kota Salatiga

1. Berdasarkan tata ruang peruntukkan tanah sudah jelas

(kawasan pemukiman)

2. Prinsip tidak ada masalah

d. Dinas Pertanian Kota Salatiga

1. Tanah yang dimohon adalah tanah tegalan kurang

produktif

2. Prinsip tidak ada masalah

e. Camat Sidomukti

1. Lokasi yang dimohon masuk dalam kawasan

pemukiman

2. Tidak ada masalah karena sekitar lokasi sudah

merupakan pemukiman

f. Lurah dukuh

1. Fisik dilapangan adalah kebun campur

2. Akan dibangun tempat tinggal tidak ada keberatan

Setelah sidang panitia dan peninjauan tanah ke lapang, Berita Acara

Pemeriksaan Panitia Pertimbangan Perubahan Penggunaan Tanah

Pertanian ke Non Pertanian Nomor 400.9/35/PPT/VI/2011 diajukan

kepada Walikota tanggal 16 Juni 2011 yang menyebutkan bahwa

Panitia Pertimbangan Perubahan Penggunaan Tanah Pertanian ke Non

Page 17: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISA 3.1 Gambaran Umum ... · 3.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 3.1.1 Letak Geografis Dilihat secara astronomi Kota Salatiga terletak di antara 110º.27'.56,81"

72

Pertanian telah mengadakan pemeriksaan dan peninjauan lapangan

atas permohonan ijin perubahan penggunaan tanah dari:

Nama : Mardi Subarkah

Alamat : Jl. Merak No. 58, Klaseman, Mangunsari, Sidomukti

Pekerjaan : Wiraswasta

Untuk merubah atas sebidang tanah miliknya dari tanah pertanian

yaitu tegal ke tanah non pertanian yang akan digunakan untuk tempat

tinggal, yang terletak di:

Lingkungan : Kembangarum

Kelurahan : Dukuh

Kecamatan : Sidomukti

Kota : Salatiga

Dengan batas-batas sebagai berikut:

Utara : Jalan

Timur : Sumarno

Selatan : Paulus Triarso

Barat : Jalan

Sebagaimana tersebut dalam Sertipikat Hak Milik No. 353 Kelurahan

Dukuh seluas 514 m², dengan pertimbangan-pertimbangan sebagai

berikut:

1. Hubungan pemohon dengan tanah tersebut adalah milik sendiri

Page 18: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISA 3.1 Gambaran Umum ... · 3.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 3.1.1 Letak Geografis Dilihat secara astronomi Kota Salatiga terletak di antara 110º.27'.56,81"

73

2. Tanah yang diajukan perubahan penggunaan tanah tersebut

fisiknya kurang produktif

3. Dengan perubahan penggunaan tanah ini tidak mengganggu

produksi pangan

4. Perubahan penggunaan tanah tersebut tidak mengganggu

saluran air/irigasi

5. Kemungkinan pencemaran udara, air sungai tidak ada

6. Kemungkinan sumur disekitarnya menjadi kering tidak ada

7. Lokasi yang dimohon terletak pada kawasan pemukiman

8. Lokasi yang dimohon sesuai terkait dengan Peraturan Daerah

Kotamadya Daerah Tingkat II Salatiga Nomor 5 Tahun 1996

tentang Rencana Umum Tata Ruang Kota Salatiga Tahun

1996-2006 dan Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat

II Salatiga Nomor 8 Tahun 1997 tentang Rencana Detail Tata

Ruang Kotamadya Salatiga Tahun 1997 sampai dengan Tahun

2004

9. Kepastian luas tanah yang diberikan pertimbangan untuk

disetujui ijin perubahan penggunaan tanahnya seluas 514 m²

Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut, Panitia

berkesimpulan bahwa perubahan penggunaan tanah seperti yang

dimohon tidak terdapat keberatan-keberatan, dan selanjutnya agar

permohonan dapat diijinkan dengan alasan-alasan/syarat-syarat:

Page 19: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISA 3.1 Gambaran Umum ... · 3.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 3.1.1 Letak Geografis Dilihat secara astronomi Kota Salatiga terletak di antara 110º.27'.56,81"

74

1. Paling lambat 12 bulan setelah ijin perubahan penggunaan

tanah diterbitkan, pemohon harus sudah memulai

kegiatan/pembangunan sesuai dengan permohonan/rencana

induk

2. Bagi pembangunan yang menggunakan tenaga kerja harus

menggunakan tenaga kerja setempat

3. Berita Acara lebih lanjut akan ditetapkan dalam Keputusan Ijin

Perubahan Penggunaan Tanah Pertanian ke Non Pertanian,

yang akan dikeluarkan oleh Kepala Kantor Pertanahan Kota

Salatiga

Dari pertimbangan-pertimbangan tersebut, maka permohonan

perubahan penggunaan tanah pertanian ke non pertanian untuk rumah

tempat tinggal, atas nama Mardi Subarkah letak tanah di

Kembangarum Dukuh Sidomukti Salatiga dapat dikabulkan.

Berdasarkan hasil sidang telah memberikan saran dan pendapat untuk

menanggapi permohonan dari Mardi Subarkah, pada prinsipnya tidak

keberatan, dengan syarat: pemohon wajib mentaati dan melaksanakan

saran-saran dari panitia.

Berdasarkan Berita Acara Sidang Pemeriksaan Panitia Pertimbangan

Perubahan Penggunaan Tanah Pertanian ke Non Pertanian, Kepala

Kantor Pertanahan Kota Salatiga mengeluarkan Surat Keputusan

Nomor 400.9.33.73/461/2011 tentang Ijin Perubahan Penggunaan

Page 20: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISA 3.1 Gambaran Umum ... · 3.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 3.1.1 Letak Geografis Dilihat secara astronomi Kota Salatiga terletak di antara 110º.27'.56,81"

75

Tanah Pertanian ke Non Pertanian tanggal 28 Juni 2011 yang

menyatakan:

Menimbang:

a. bahwa sesuai ketentuan Pasal 8 Peraturan Pemerintah Nomor

16 Tahun 2004 tentang Penatagunaan Tanah, pemegang hak

atas tanah wajib menggunakan dan memanfaatkan tanah sesuai

dengan Rencana Tata Ruang Wilayah,

b. bahwa dalam rangka pengendalian perubahan penggunaan

tanah pertanian ke non pertanian perlu mendapatkan ijin dari

Kepala Kantor Pertanahan,

c. bahwa dari hasil pemeriksaan oleh panitia pertimbangan yang

dibentuk dengan Keputusan Walikota Nomor 591-05/23/2002

tanah yang menjadi obyek permohonan sudah sesuai dengan

Rencana Umum Tata Ruang Kota,

d. bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut perlu ditetapkan

dengan Keputusan Kepala Kantor Pertanahan.

Mengingat:

1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar

Pokok-Pokok Agraria.

2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

Daerah.

Page 21: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISA 3.1 Gambaran Umum ... · 3.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 3.1.1 Letak Geografis Dilihat secara astronomi Kota Salatiga terletak di antara 110º.27'.56,81"

76

3. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan

Ruang.

4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan

dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

5. Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 5 Tahun 1996 tentang

Rencana Umum Tata Ruang Kota Salatiga Tahun 1996-2006.

6. Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 8 Tahun 1997 tentang

Rencana Detail Tata Ruang Kota Salatiga 1997-2004.

Memperhatikan:

1. Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 590/11108/SJ

tanggal 24 Oktober 1984 tentang Perubahan Tanah Pertanian

ke Non Pertanian.

2. Instruksi Gubernur Jawa Tengah Nomor 590/107/1985 tanggal

25 Maret 1985 tentang Pencegahan Perubahan Tanah Pertanian

ke Non Pertanian Yang Tidak Terkendalikan.

3. Surat Menteri Negara Agraria/Kepala BPN Nomor 410-1851

tanggal 15 Juni 1994 tentang Pencegahan Penggunaan Tanah

Sawah Beririgasi Teknis Untuk Penggunaan Non Pertanian

Melalui Penyusunan Rencana Tata Ruang.

4. Surat Menteri Negara Perencanaan Pembangunan

Nasional/Ketua BAPPENAS Nomor 5334/MK/9/1994 tanggal

29 September 1994 tentang Perubahan Penggunaan Tanah

Page 22: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISA 3.1 Gambaran Umum ... · 3.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 3.1.1 Letak Geografis Dilihat secara astronomi Kota Salatiga terletak di antara 110º.27'.56,81"

77

Sawah Beririgasi Teknis untuk Penggunaan Tanah Non

Pertanian.

5. Surat Menteri Negara Perencanaan Pembangunan

Nasional/Ketua BAPPENAS Nomor 5335/MK/9/1994 tanggal

29 September 1994 tentang Penyusunan Rencana Tata Ruang

Wilayah tingkat Kabupaten/Kota.

6. Surat Menteri Negara Perencanaan Pembangunan/Ketua

BAPPENAS Nomor 5417/MK/10/1994 tanggal 4 Oktober

1994 tentang Efisiensi Pemanfaatan Lahan Bagi Pembangunan

Perumahan.

7. Surat Menteri Negara Agraria/Kepala BPN Nomor 460-3346

tanggal 31 Oktober 1994 tentang Perubahan Penggunaan

Tanah Sawah Beririgasi Teknis Untuk Penggunaan Tanah Non

Pertanian

8. Surat Menteri Negara Agraria/Kepala BPN Nomor 460-1594

tanggal 5 Juni 1996 tentang Pencegahan Konversi Tanah

Sawah Irigasi Teknis Menjadi Tanah Kering

9. Surat Keputusan Walikota Salatiga Nomor 591.05/23/2002

tanggal 1 Februari 2002 tentang Panitia Pertimbangan

Perubahan Penggunaan Tanah Pertanian ke Non Pertanian.

Page 23: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISA 3.1 Gambaran Umum ... · 3.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 3.1.1 Letak Geografis Dilihat secara astronomi Kota Salatiga terletak di antara 110º.27'.56,81"

78

10. Pertimbangan Teknis Pertanahan dalam Rangka Pemberian Ijin

Perubahan Penggunaan Tanah Nomor 400.9/38/PTP/V/2011

tanggal 25 Mei 2011.

11. Berita Acara Pemeriksaan Panitia Pertimbangan Perubahan

Penggunaan Tanah Pertanian ke Non Pertanian Nomor

400.9/35/PPT/VI/2011 tanggal 16 Juni 2011.

Memutuskan untuk memberikan ijin perubahan tanah pertanian ke non

pertanian kepada:

Nama : Mardi Subarkah

Peruntukkan : Rumah Tinggal

Letak Tanah : Kembangarum, Dukuh, Sidomukti, Salatiga

Luas : 514 m² (Sertipikat HM. No. 353)

3.4.1.2 Sertipikat HM. No. 1209 atas nama Noer Aini Komala

Maedi Aloysius dengan alamat Jl. Nyai Jinten 23 B Pengilon,

Sidomukti, Salatiga, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Noer

Aini Komala yang beralamat Jl. Wibisono No. 12 Dukuh, Sidomukti,

Salatiga, mengajukan permohonan ijin perubahan penggunaan tanah

pertanian ke non pertanian berstatus tegal dengan mengisi formulir

permohonan dan diketahui oleh Sugeng Wahyono, SE selaku Kepala

Kelurahan Dukuh kepada Kepala Kantor Pertanahan Kota Salatiga

pada tanggal 24 Mei 2011, dengan keterangan sebagai berikut:

Page 24: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISA 3.1 Gambaran Umum ... · 3.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 3.1.1 Letak Geografis Dilihat secara astronomi Kota Salatiga terletak di antara 110º.27'.56,81"

79

1. Mengenai diri pemohon

Nama : Maedi Aloysius bertindak untuk

dan atas nama Noer Aini

Komala

Tempat dan tanggal lahir : Magelang, 4 Mei 1953

Kewarganegaraan : WNI

Pekerjaan/Jabatan : PNS

Alamat : Jl. Nyai Jinten No. 23 B

Pengilon

Sidomukti Salatiga

2. Mengenai tanah yang dimohon perubahannya

Kelurahan : Dukuh

Kecamatan : Sidomukti

Kota : Salatiga

Luas : 423 m²

Batas-batas, Utara : Noer Aini Komala, Jalan

Timur : Noer Aini Komala, Dardjo

Selatan : Noer Aini Komala

Barat : Paimin, Jalan

No. Sertipikat : 1209/Dukuh

Penggunaan tanah saat ini : Tegalan

Akan dipergunakan untuk : Tempat tinggal

Page 25: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISA 3.1 Gambaran Umum ... · 3.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 3.1.1 Letak Geografis Dilihat secara astronomi Kota Salatiga terletak di antara 110º.27'.56,81"

80

3. Surat yang dilampirkan

a. Salinan Kartu Tanda Penduduk atas nama Maedi

Aloysius

b. Sertipikat HM. No. 1209 atas nama Noer Aini

Komala

c. Gambar rencana penggunaan tanah

d. Surat pernyataan bahwa:

Nama : Maedi Aloysius

Pekerjaan : PNS

Alamat : Jl. Nyai Jinten No. 23 Pengilon

Atas nama Noer Aini Komala menyatakan bahwa

apabila permohonan atas sebidang tanah:

Letak tanah:

a. Kelurahan : Dukuh

b. Kecamatan : Sidomukti

c. Kota : Salatiga

Dengan tujuan penggunaan tanah adalah bidang

bukan pertanian yaitu perumahan, dapat dikabulkan

maka menyatakan:

1. Menjaga kualitas tanah sebaik-baiknya dengan

sistem pengawetan tanah dan air

Page 26: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISA 3.1 Gambaran Umum ... · 3.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 3.1.1 Letak Geografis Dilihat secara astronomi Kota Salatiga terletak di antara 110º.27'.56,81"

81

2. Menjaga dan mencegah terjadinya pencemaran

air, tanah dan udara di sekitarnya yang

disebabkan oleh sampah kotoran, limbah

industri dan sebagainya.

Apabila tidak melaksanakan atau menyimpang dari

yang tertulis dalam surat pernyataan, maka bersedia

membongkar kembali atau menyerahkan kembali

hak atas tanah kepada pemerintah.

Kemudian diadakan Pertimbangan Teknis Pertanahan Nomor

400.9/44/PTP/VI/2011 tanggal 13 Juni 2011 yaitu sidang Panitia

Pertimbangan Perubahan Penggunaan Tanah Pertanian ke Non

Pertanian dan pemeriksaan tanah ke lapang. Susunan panitia tersebut

adalah:

1. Ribut Hari Cahyono, SH, M.Hum (Kepala Kantor Pertanahan

Kota Salatiga, selaku Ketua merangkap Anggota)

2. Martinus Mijan Rukait (atas nama Kepala Bagian Tata

Pemerintahan Setda Kota Salatiga, selaku Wakil Ketua

merangkap Anggota)

3. Drs. Susanto (Kepala Bappeda Kota Salatiga, selaku Anggota

4. Wiryawan (atas nama Kepala Bagian Hukum Setda Kota

Salatiga, selaku Anggota)

Page 27: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISA 3.1 Gambaran Umum ... · 3.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 3.1.1 Letak Geografis Dilihat secara astronomi Kota Salatiga terletak di antara 110º.27'.56,81"

82

5. Ir. Husnani (Kepala Dinas Pertanian Kota Salatiga, selaku

Anggota)

6. Nunuk Dartini, Spd, MSi (Camat Sidomukti Kota Salatiga,

selaku Anggota)

7. Sugeng Wahyono, SE (Lurah Dukuh, Kecamatan Sidomukti,

selaku Anggota)

8. Samsul Ma’arif, BSc (Kepala Seksi Pengaturan dan Penataan

Pertanahan, Kantor Pertanahan Kota Salatiga, selaku

Sekretaris)

Dalam sidang panitia dan peninjauan tanah ke lapang, tiap anggota

memberikan tanggapan-tanggapan sebagai berikut:

a. Bappeda Kota Salatiga

1. Lokasi yang dimohon masuk dalam kawasan campuran

2. Memperhatikan masalah penghijauan lingkungan dan

saluran pembuangan air

3. Prinsip tidak ada keberatan

b. Bagian Tata Pemerintahan Setda Kota Salatiga

1. Sesuai dengan tata ruang Kota Salatiga lokasi yang

dimohon diperuntukkan sebagai kawasan campuran

2. Prinsip dari bagian tata pemerintahan tidak ada masalah

c. Bagian Hukum Setda Kota Salatiga

Page 28: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISA 3.1 Gambaran Umum ... · 3.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 3.1.1 Letak Geografis Dilihat secara astronomi Kota Salatiga terletak di antara 110º.27'.56,81"

83

1. Berdasarkan tata ruang peruntukkan tanah sudah jelas

(kawasan campuran)

2. Prinsip tidak ada masalah

d. Dinas Pertanian Kota Salatiga

1. Tanah yang dimohon adalah tanah tegalan kurang

produktif

2. Prinsip tidak ada masalah

e. Camat Sidomukti

1. Lokasi yang dimohon masuk dalam kawasan campuran

2. Tidak ada masalah karena sekitar lokasi sudah

merupakan pemukiman

f. Lurah dukuh

1. Fisik dilapangan sudah berdiri bangunan rumah

2. Prinsip tidak ada keberatan

Setelah sidang panitia dan peninjauan tanah ke lapang, Berita Acara

Pemeriksaan Panitia Pertimbangan Perubahan Penggunaan Tanah

Pertanian ke Non Pertanian Nomor: 400.9/41/PPT/VI/2011 diajukan

kepada Walikota tanggal 16 Juni 2011 yang menyebutkan bahwa

Panitia Pertimbangan Perubahan Penggunaan Tanah Pertanian ke Non

Pertanian telah mengadakan pemeriksaan dan peninjauan lapangan

atas permohonan ijin perubahan penggunaan tanah dari:

Page 29: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISA 3.1 Gambaran Umum ... · 3.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 3.1.1 Letak Geografis Dilihat secara astronomi Kota Salatiga terletak di antara 110º.27'.56,81"

84

Nama : Maedi Aloysius untuk dan atas nama Noer Aini

Komala

Alamat : Jl. Nyai Jinten 23 B, Mangunsari, Sidomukti, Salatiga

Pekerjaan : PNS

Untuk merubah atas sebidang tanah kuasanya dari tanah pertanian

yaitu tegal ke tanah non pertanian yang akan digunakan untuk rumah

tempat tinggal, yang terletak di:

Lingkungan : Ngemplak

Kelurahan : Dukuh

Kecamatan : Sidomukti

Kota : Salatiga

Dengan batas-batas sebagai berikut:

Utara : Noer Aini Komala

Timur : Noer Aini Komala

Selatan : Noer Aini Komala

Barat : Jalan

Sebagaimana tersebut dalam Sertipikat Hak Milik No. 1209 Kelurahan

Dukuh seluas 2345 m² (yang dimohon seluas 423 m²), dengan

pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:

1. Hubungan pemohon dengan tanah tersebut adalah kuasa tanah

orang lain

Page 30: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISA 3.1 Gambaran Umum ... · 3.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 3.1.1 Letak Geografis Dilihat secara astronomi Kota Salatiga terletak di antara 110º.27'.56,81"

85

2. Tanah yang diajukan perubahan penggunaan tanah tersebut

fisiknya kurang produktif

3. Dengan perubahan penggunaan tanah ini tidak mengganggu

produksi pangan

4. Perubahan penggunaan tanah tersebut tidak mengganggu

saluran air/irigasi

5. Kemungkinan pencemaran udara, air sungai tidak ada

6. Kemungkinan sumur disekitarnya menjadi kering tidak ada

7. Lokasi yang dimohon terletak pada kawasan campuran

8. Lokasi yang dimohon sesuai terkait dengan Peraturan Daerah

Kotamadya Daerah Tingkat II Salatiga Nomor 5 Tahun 1996

tentang Rencana Umum Tata Ruang Kota Salatiga Tahun

1996-2006 dan Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat

II Salatiga Nomor 8 Tahun 1997 tentang Rencana Detail Tata

Ruang Kotamadya Salatiga Tahun 1997 sampai dengan Tahun

2004

9. Kepastian luas tanah yang diberikan pertimbangan untuk

disetujui ijin perubahan penggunaan tanahnya seluas 423 m²

Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut, Panitia

berkesimpulan bahwa perubahan penggunaan tanah seperti yang

dimohon tidak terdapat keberatan-keberatan, dan selanjutnya agar

permohonan dapat diijinkan dengan alasan-alasan/syarat-syarat:

Page 31: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISA 3.1 Gambaran Umum ... · 3.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 3.1.1 Letak Geografis Dilihat secara astronomi Kota Salatiga terletak di antara 110º.27'.56,81"

86

1. Paling lambat 12 bulan setelah ijin perubahan penggunaan

tanah diterbitkan, pemohon harus sudah memulai

kegiatan/pembangunan sesuai dengan permohonan/rencana

induk

2. Bagi pembangunan yang menggunakan tenaga kerja harus

menggunakan tenaga kerja setempat

3. Berita Acara lebih lanjut akan ditetapkan dalam Keputusan Ijin

Perubahan Penggunaan Tanah Pertanian ke Non Pertanian,

yang akan dikeluarkan oleh Kepala Kantor Pertanahan Kota

Salatiga

Dari pertimbangan-pertimbangan tersebut, maka permohonan

perubahan penggunaan tanah pertanian ke non pertanian untuk rumah

tempat tinggal, atas nama Noer Aini Komala letak tanah di Ngemplak

Dukuh Sidomukti Salatiga dapat dikabulkan.

Berdasarkan hasil sidang telah memberikan saran dan pendapat untuk

menanggapi permohonan dari Maedi Aloysius untuk dan atas nama

Noer Aini Komala, pada prinsipnya tidak keberatan, dengan syarat:

pemohon wajib mentaati dan melaksanakan saran-saran dari panitia.

Berdasarkan Berita Acara Sidang Pemeriksaan Panitia Pertimbangan

Perubahan Penggunaan Tanah Pertanian ke Non Pertanian, Kepala

Kantor Pertanahan Kota Salatiga mengeluarkan Surat Keputusan

Nomor 400.9.33.73/461/2011 tentang Ijin Perubahan Penggunaan

Page 32: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISA 3.1 Gambaran Umum ... · 3.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 3.1.1 Letak Geografis Dilihat secara astronomi Kota Salatiga terletak di antara 110º.27'.56,81"

87

Tanah Pertanian ke Non Pertanian tanggal 28 Juni 2011 yang

menyatakan:

Menimbang:

a. bahwa sesuai ketentuan Pasal 8 Peraturan Pemerintah Nomor

16 Tahun 2004 tentang Penatagunaan Tanah, pemegang hak

atas tanah wajib menggunakan dan memanfaatkan tanah sesuai

dengan Rencana Tata Ruang Wilayah,

b. bahwa dalam rangka pengendalian perubahan penggunaan

tanah pertanian ke non pertanian perlu mendapatkan ijin dari

Kepala Kantor Pertanahan,

c. bahwa dari hasil pemeriksaan oleh panitia pertimbangan yang

dibentuk dengan Keputusan Walikota Nomor 591-05/23/2002

tanah yang menjadi obyek permohonan sudah sesuai dengan

Rencana Umum Tata Ruang Kota,

d. bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut perlu ditetapkan

dengan Keputusan Kepala Kantor Pertanahan.

Mengingat:

1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar

Pokok-Pokok Agraria.

2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

Daerah.

Page 33: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISA 3.1 Gambaran Umum ... · 3.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 3.1.1 Letak Geografis Dilihat secara astronomi Kota Salatiga terletak di antara 110º.27'.56,81"

88

3. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan

Ruang.

4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan

dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

5. Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 5 Tahun 1996 tentang

Rencana Umum Tata Ruang Kota Salatiga Tahun 1996-2006.

6. Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 8 Tahun 1997 tentang

Rencana Detail Tata Ruang Kota Salatiga 1997-2004.

Memperhatikan:

1. Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 590/11108/SJ

tanggal 24 Oktober 1984 tentang Perubahan Tanah Pertanian ke

Non Pertanian.

2. Instruksi Gubernur Jawa Tengah Nomor 590/107/1985 tanggal

25 Maret 1985 tentang Pencegahan Perubahan Tanah Pertanian

ke Non Pertanian yang Tidak Terkendalikan.

3. Surat Menteri Negara Agraria/Kepala BPN Nomor 410-1851

tanggal 15 Juni 1994 tentang Pencegahan Penggunaan Tanah

Sawah Beririgasi Teknis Untuk Penggunaan Non Pertanian

Melalui Penyusunan Rencana Tata Ruang.

4. Surat Menteri Negara Perencanaan Pembangunan

Nasional/Ketua BAPPENAS Nomor 5334/MK/9/1994 tanggal

29 September 1994 tentang Perubahan Penggunaan Tanah

Page 34: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISA 3.1 Gambaran Umum ... · 3.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 3.1.1 Letak Geografis Dilihat secara astronomi Kota Salatiga terletak di antara 110º.27'.56,81"

89

Sawah Beririgasi Teknis untuk Penggunaan Tanah Non

Pertanian.

5. Surat Menteri Negara Perencanaan Pembangunan

Nasional/Ketua BAPPENAS Nomor 5335/MK/9/1994 tanggal

29 September 1994 tentang Penyusunan Rencana Tata Ruang

Wilayah tingkat Kabupaten/Kota.

6. Surat Menteri Negara Perencanaan Pembangunan/Ketua

BAPPENAS Nomor 5417/MK/10/1994 tanggal 4 Oktober 1994

tentang Efisiensi Pemanfaatan Lahan Bagi Pembangunan

Perumahan.

7. Surat Menteri Negara Agraria/Kepala BPN Nomor 460-3346

tanggal 31 Oktober 1994 tentang Perubahan Penggunaan Tanah

Sawah Beririgasi Teknis Untuk Penggunaan Tanah Non

Pertanian

8. Surat Menteri Negara Agraria/Kepala BPN Nomor 460-1594

tanggal 5 Juni 1996 tentang Pencegahan Konversi Tanah Sawah

Irigasi Teknis Menjadi Tanah Kering

9. Surat Keputusan Walikota Salatiga Nomor 591.05/23/2002

tanggal 1 Februari 2002 tentang Panitia Pertimbangan Perubahan

Penggunaan Tanah Pertanian ke Non Pertanian.

Page 35: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISA 3.1 Gambaran Umum ... · 3.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 3.1.1 Letak Geografis Dilihat secara astronomi Kota Salatiga terletak di antara 110º.27'.56,81"

90

10. Pertimbangan Teknis Pertanahan dalam Rangka Pemberian Ijin

Perubahan Penggunaan Tanah Nomor 400.9/44/PTP/VI/2011

tanggal 13 Juni 2011.

11. Berita Acara Pemeriksaan Panitia Pertimbangan Perubahan

Penggunaan Tanah Pertanian ke Non Pertanian Nomor

400.9/41/PPT/VI/2011 tanggal 16 Juni 2011.

Memutuskan untuk memberikan ijin perubahan tanah pertanian ke non

pertanian kepada:

Nama : Maedi Aloysius untuk dan atas nama Noer Aini

Komala

Peruntukkan : Rumah Tinggal

Letak Tanah : Ngemplak, Dukuh, Sidomukti, Salatiga

Luas : 423 m² (sebagian dai Sertipikat HM. No. 1209)

Dari kedua contoh tersebut dapat disimpulkan bahwa jangka waktu

pemrosesan permohonan alih fungsi tanah pertanian ke non pertanian yang

paling lama adalah permohonan atas nama Mardi Subarkah yaitu, setelah

diterimanya permohonan tanggal 6 April 2011 panitia melakukan sidang dan

pemeriksaan tanah yang dimohon ke lapang pada tanggal 25 Mei 2011 dengan

Pertimbangan Teknis Pertanahan Nomor 400.9/38/PTP/V/2011 atau tepatnya

49 hari setelah diterimanya permohonan. Setelah dilakukan peninjauan

lapang, berita acara pemeriksaan diajukan kepada Walikota tanggal 16 Juni

Page 36: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISA 3.1 Gambaran Umum ... · 3.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 3.1.1 Letak Geografis Dilihat secara astronomi Kota Salatiga terletak di antara 110º.27'.56,81"

91

2011 atau 22 hari setelah dilakukan peninjauan lapang dengan Berita Acara

Pemeriksaan Tanah Nomor 400.9/35/PPT/VI/2011.

Sedangkan jangka waktu pemrosesan permohonan alih fungsi tanah

pertanian ke non pertanian yang paling cepat adalah permohonan atas nama

Noer Aini Komala yaitu, permohonan diajukan pada tanggal 24 Mei 2011

kemudian panitia melakukan sidang dan pemeriksaan tanah yang dimohon ke

lapang 20 hari setelah diterimanya permohonan, tepatnya pada tanggal 13 juni

2011 dengan Pertimbangan Teknis Pertanahan Nomor 400.9/44/PTP/VI/2011.

Setelah melaksanakan penelitian tanah ke lapang, berita acara pemeriksaan

diajukan kepada Walikota tanggal 16 Juni 2011 dengan Berita Acara

Pemeriksaan Tanah Nomor 400.9/41/PPT/VI/2011, atau 3 hari setelah

diadakan peninjauan lapang.

Berita acara pemeriksaan atas nama Mardi Subarkah dan Noer Aini

Komala, diajukan kepada Walikota di hari yang sama pada tanggal 16 Juni

2011 dengan susunan panitia pertimbangan yang sama yaitu:

1. Kepala Kantor Pertanahan Kota Salatiga, selaku Ketua

merangkap Anggota

2. Kepala Bagian Tata Pemerintahan Setda Kota Salatiga, selaku

Wakil Ketua merangkap Anggota

3. Kepala Bappeda Kota Salatiga, selaku Anggota

4. Kepala Bagian Hukum Setda Kota Salatiga, selaku Anggota

5. Kepala Dinas Pertanian Kota Salatiga, selaku Anggota

Page 37: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISA 3.1 Gambaran Umum ... · 3.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 3.1.1 Letak Geografis Dilihat secara astronomi Kota Salatiga terletak di antara 110º.27'.56,81"

92

6. Camat Sidomukti Kota Salatiga, selaku Anggota

7. Lurah Dukuh, Kecamatan Sidomukti, selaku Anggota

8. Kepala Seksi Pengaturan dan Penataan Pertanahan, Kantor

Pertanahan Kota Salatiga, selaku Sekretaris

Terhadap permohonan atas nama Mardi Subarkah dan Noer Aini

Komala tersebut panitia berpendapat bahwa tidak ada keberatan dan dapat

dikabulkan karena lokasi yang dimohon sesuai dengan Peraturan Daerah

Kotamadya Daerah Tingkat II Salatiga Nomor 5 Tahun 1996 tentang Rencana

Umum Tata Ruang Kota Salatiga Tahun 1996-2006 dan Peraturan Daerah

Kotamadya Daerah Tingkat II Salatiga Nomor 8 Tahun 1997 tentang Rencana

Detail Tata Ruang Kotamadya Salatiga Tahun 1997 sampai dengan Tahun

2004 yaitu terletak pada kawasan pemukiman untuk permohonan atas nama

Mardi Subarkah dengan HM. No. 353 dan kawasan campuran untuk

permohonan atas nama Noer Aini Komala dengan HM. No. 1209.

Berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan Tanah Nomor

400.9/35/PPT/VI/2011 tanggal 16 Juni 2011 atas nama Mardi Subarkah,

Kepala Kantor Pertanahan mengeluarkan Surat Keputusan untuk memberikan

ijin perubahan penggunaan tanah pertanian ke non pertanian 12 hari

berikutnya tanggal 28 Juni 2011 dengan Keputusan Kepala Kantor Pertanahan

Kota Salatiga Nomor 400.9/33.73/461/2011.

Kemudian berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan Tanah Nomor

400.9/41/PPT/VI/2011 tanggal 16 Juni 2011 atas nama Noer Aini Komala,

Page 38: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISA 3.1 Gambaran Umum ... · 3.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 3.1.1 Letak Geografis Dilihat secara astronomi Kota Salatiga terletak di antara 110º.27'.56,81"

93

Kepala Kantor Pertanahan mengeluarkan Surat Keputusan untuk memberikan

ijin perubahan penggunaan tanah pertanian ke non pertanian 12 hari

berikutnya tanggal 28 Juni 2011 dengan Keputusan Kepala Kantor Pertanahan

Kota Salatiga Nomor 400.9/33.73/461/2011.

Jadi jangka waktu pemrosesan permohonan alih fungsi tanah pertanian

menjadi non pertanian sebelum Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 4

Tahun 2011 adalah, pelaksanaan sidang dan peninjauan lapang setelah

diterimanya permohonan berkisar antara 20 sampai dengan 49 hari. Kemudian

pembuatan berita acara hasil pemeriksaan lapang setelah dilakukan

peninjauan lapang berkisar antara 3 sampai dengan 22 hari. Selanjutnya Surat

Keputusan dikeluarkan 12 hari setelah Berita Acara diterima oleh Walikota.

3.4.2 Sesudah Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 4 Tahun 2011

Sesudah Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 4 Tahun 2011 tentang

Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Salatiga Tahun 2010-2030, Kota Salatiga

telah terjadi alih fungsi tanah pertanian menjadi non pertanian. Contoh

pelaksanaan alih fungsi tanah pertanian menjadi non pertanian terletak di

lingkungan Warak dengan Sertipikat HM. No. 3300 berstatus tegal seluas 104

m² dan di daerah Ngemplak dengan Sertipikat HM. No. 5053 berstatus tegal

seluas 883 m² seperti yang dipaparkan berikut ini.

3.4.2.1 Sertipikat HM. No. 3300 atas nama Karsiyem

Page 39: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISA 3.1 Gambaran Umum ... · 3.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 3.1.1 Letak Geografis Dilihat secara astronomi Kota Salatiga terletak di antara 110º.27'.56,81"

94

Karsiyem dengan alamat Warak RT 06 RW 06 Dukuh

Sidomukti Salatiga, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri

sendiri, mengajukan permohonan ijin perubahan penggunaan tanah

pertanian ke non pertanian berstatus tegal dengan mengisi formulir

permohonan dan diketahui oleh Sugeng Wahyono, SE selaku Kepala

Kelurahan Dukuh kepada Kepala Kantor Pertanahan Kota Salatiga

pada tanggal 10 Oktober 2011, dengan keterangan sebagai berikut:

1. Mengenai diri pemohon

Nama : Karsiyem

Tempat dan tanggal lahir : Salatiga, 12 Agustus 1943

Kewarganegaraan : WNI

Pekerjaan/Jabatan : Jualan

Alamat : Warak RT 06 RW 06 Dukuh

Sidomukti Salatiga

2. Mengenai tanah yang dimohon perubahannya

Kelurahan : Dukuh

Kecamatan : Sidomukti

Kota : Salatiga

Luas : 104 m²

Batas-batas, Utara : Jalan

Timur : HM No. 3300

Selatan : HM No. 3300

Page 40: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISA 3.1 Gambaran Umum ... · 3.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 3.1.1 Letak Geografis Dilihat secara astronomi Kota Salatiga terletak di antara 110º.27'.56,81"

95

Barat : HM No. 3300

No. Sertipikat : 3300/Dukuh

Penggunaan tanah saat ini : Tegalan

Akan dipergunakan untuk : Tempat tinggal

3. Surat yang dilampirkan

a. Salinan Kartu Tanda Penduduk atas nama Karsiyem

b. Sertipikat HM. No. 3300 atas nama Karsiyem

c. Gambar rencana penggunaan tanah

d. Surat pernyataan bahwa:

Nama : Karsiyem

Pekerjaan : Jualan

Alamat : Dukuh Warak RT 06 RW 06

Atas nama perorangan menyatakan bahwa apabila

permohonan atas sebidang tanah:

Letak tanah:

a. Lingkungan : Warak

b. Kelurahan : Dukuh

d. Kecamatan : Sidomukti

e. Kota : Salatiga

Dengan tujuan penggunaan tanah adalah bidang

bukan pertanian yaitu perumahan, dapat dikabulkan

maka menyatakan:

Page 41: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISA 3.1 Gambaran Umum ... · 3.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 3.1.1 Letak Geografis Dilihat secara astronomi Kota Salatiga terletak di antara 110º.27'.56,81"

96

1. Menjaga kualitas tanah sebaik-baiknya dengan

sistem pengawetan tanah dan air

2. Menjaga dan mencegah terjadinya pencemaran

air, tanah dan udara di sekitarnya yang

disebabkan oleh sampah kotoran, limbah

industri dan sebagainya.

Apabila tidak melaksanakan atau menyimpang dari

yang tertulis dalam surat pernyataan, maka bersedia

membongkar kembali atau menyerahkan kembali hak

atas tanah kepada pemerintah.

Kemudian diadakan Pertimbangan Teknis Pertanahan Nomor

400.9/62/PTP/XI/2011 tanggal 3 November 2011 yaitu sidang Panitia

Pertimbangan Perubahan Penggunaan Tanah Pertanian ke Non

Pertanian dan pemeriksaan tanah ke lapang. Susunan panitia tersebut

adalah:

1. Ribut Hari Cahyono, SH, M.Hum (Kepala Kantor Pertanahan

Kota Salatiga, selaku Ketua merangkap Anggota)

2. Martinus Mijan Rukait (atas nama Kepala Bagian Tata

Pemerintahan Setda Kota Salatiga, selaku Wakil Ketua

merangkap Anggota)

3. Jadi Amali (atas nama Kepala Bappeda Kota Salatiga, selaku

Anggota

Page 42: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISA 3.1 Gambaran Umum ... · 3.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 3.1.1 Letak Geografis Dilihat secara astronomi Kota Salatiga terletak di antara 110º.27'.56,81"

97

4. Wiryawan, SH (atas nama Kepala Bagian Hukum Setda Kota

Salatiga, selaku Anggota)

5. Beni Sudafto (atas nama Kepala Dinas Pertanian Kota Salatiga,

selaku Anggota)

6. Sugeng Wahyono, SE (atas nama Camat Sidomukti Kota

Salatiga, selaku Anggota)

7. Sugeng Wahyono, SE (Lurah Dukuh, Kecamatan Sidomukti,

selaku Anggota)

8. Samsul Ma’arif, BSc (Kepala Seksi Pengaturan dan Penataan

Pertanahan, Kantor Pertanahan Kota Salatiga, selaku

Sekretaris)

Dalam sidang panitia dan peninjauan tanah ke lapang, tiap anggota

memberikan tanggapan-tanggapan sebagai berikut:

a. Bappeda Kota Salatiga

1. Berdasarkan RTRW Kota Salatiga, lokasi yang

dimohon diperuntukkan sebagai kawasan pemukiman

kepadatan rendah

2. Dalam membangun tidak boleh menghabiskan lahan

(sisa lahan untuk open space/lahan peresapan)

3. Prinsip tidak ada keberatan

b. Bagian Tata Pemerintahan Setda Kota Salatiga

Page 43: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISA 3.1 Gambaran Umum ... · 3.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 3.1.1 Letak Geografis Dilihat secara astronomi Kota Salatiga terletak di antara 110º.27'.56,81"

98

1. Lokasi yang dimohon telah sesuai dengan RTRW Kota

Salatiga Tahun 2010-2030

2. Tidak ada keberatan untuk dibangun rumah tinggal

c. Bagian Hukum Setda Kota Salatiga

1. Berdasarkan tata ruang peruntukkan tanah sebagai

kawasan pemukiman kepadatan rendah

2. Prinsip tidak ada masalah

d. Dinas Pertanian Kota Salatiga

1. Kaitannya dengan RTRW, lokasi yang dimohon telah

sesuai

2. Jika belum segera dibangun diminta tanah tetap

dimanfaatkan

3. Sisa tanah yang tidak dimohon diminta untuk tetap

dimanfaatkan untuk kegiatan pertanian

4. Sependapat dengan tim yang lain, dan intinya juga

tidak ada keberatan

e. Camat Sidomukti

1. Lokasi yang dimohon telah sesuai dengan tata ruang

wilayah (kawasan pemukiman kepadatan rendah)

2. Lokasi yang dimohon telah berdiri bangunan rumah

3. Prinsip tidak ada keberatan untuk dibangun rumah

tinggal

Page 44: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISA 3.1 Gambaran Umum ... · 3.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 3.1.1 Letak Geografis Dilihat secara astronomi Kota Salatiga terletak di antara 110º.27'.56,81"

99

e. Lurah dukuh

1. Untuk pemohon atas nama Karsiyem telah sesuai

dengan tata ruang kota

2. Prinsip tidak ada keberatan

Setelah sidang panitia dan peninjauan tanah ke lapang, Berita Acara

Pemeriksaan Panitia Pertimbangan Perubahan Penggunaan Tanah

Pertanian ke Non Pertanian Nomor: 400.9/59/PPT/XI/2011 diajukan

kepada Walikota tanggal 17 November 2011 yang menyebutkan

bahwa Panitia Pertimbangan Perubahan Penggunaan Tanah Pertanian

ke Non Pertanian telah mengadakan pemeriksaan dan peninjauan

lapangan atas permohonan ijin perubahan penggunaan tanah dari:

Nama : Karsiyem

Alamat : Warak RT 06 RW 06 Dukuh, Sidomukti

Pekerjaan : Jualan

Untuk merubah atas sebidang tanah miliknya dari tanah pertanian

yaitu tegal ke tanah non pertanian yang akan digunakan untuk tempat

tinggal, yang terletak di:

Lingkungan : Warak

Kelurahan : Dukuh

Kecamatan : Sidomukti

Kota : Salatiga

Dengan batas-batas sebagai berikut:

Page 45: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISA 3.1 Gambaran Umum ... · 3.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 3.1.1 Letak Geografis Dilihat secara astronomi Kota Salatiga terletak di antara 110º.27'.56,81"

100

Utara : Jalan

Timur : HM No. 3300

Selatan : HM No. 3300

Barat : HM No. 3300

Sebagaimana tersebut dalam Sertipikat Hak Milik No. 3300 Kelurahan

Dukuh seluas 4.410 m² (yang dimohon seluas 104 m²), dengan

pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:

1. Hubungan pemohon dengan tanah tersebut adalah milik sendiri

2. Tanah yang diajukan perubahan penggunaan tanah tersebut

fisiknya kurang produktif

3. Dengan perubahan penggunaan tanah ini tidak mengganggu

produksi pangan

4. Perubahan penggunaan tanah tersebut tidak mengganggu

saluran air/irigasi

5. Kemungkinan pencemaran udara, air sungai tidak ada

6. Kemungkinan sumur disekitarnya menjadi kering tidak ada

7. Lokasi yang dimohon terletak pada kawasan pemukiman

kepadatan rendah

8. Lokasi yang dimohon mendukung terkait dengan Peraturan

Daerah Kota Salatiga Nomor 4 Tahun 2011 tentang Rencana

Tata Ruang Wilayah Kota Salatiga Tahun 2010-2030

Page 46: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISA 3.1 Gambaran Umum ... · 3.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 3.1.1 Letak Geografis Dilihat secara astronomi Kota Salatiga terletak di antara 110º.27'.56,81"

101

9. Kepastian luas tanah yang diberikan pertimbangan untuk

disetujui ijin perubahan penggunaan tanahnya seluas 104 m²

Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut, Panitia

berkesimpulan bahwa perubahan penggunaan tanah seperti yang

dimohon tidak terdapat keberatan-keberatan, dan selanjutnya agar

permohonan dapat diijinkan dengan alasan-alasan/syarat-syarat:

1. Paling lambat 12 bulan setelah ijin perubahan penggunaan

tanah diterbitkan, pemohon harus sudah memulai

kegiatan/pembangunan sesuai dengan permohonan/rencana

induk

2. Bagi pembangunan yang menggunakan tenaga kerja harus

menggunakan tenaga kerja setempat

3. Berita Acara lebih lanjut akan ditetapkan dalam Keputusan Ijin

Perubahan Penggunaan Tanah Pertanian ke Non Pertanian,

yang akan dikeluarkan oleh Kepala Kantor Pertanahan Kota

Salatiga

Dari pertimbangan-pertimbangan tersebut, maka permohonan

perubahan penggunaan tanah pertanian ke non pertanian untuk rumah

tempat tinggal, atas nama Karsiyem letak tanah di Warak Dukuh

Sidomukti Salatiga dapat dikabulkan.

Berdasarkan hasil sidang telah memberikan saran dan pendapat untuk

menanggapi permohonan dari Karsiyem, pada prinsipnya tidak

Page 47: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISA 3.1 Gambaran Umum ... · 3.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 3.1.1 Letak Geografis Dilihat secara astronomi Kota Salatiga terletak di antara 110º.27'.56,81"

102

keberatan, dengan syarat: pemohon wajib mentaati dan melaksanakan

saran-saran dari panitia.

Berdasarkan Berita Acara Sidang Pemeriksaan Panitia Pertimbangan

Perubahan Penggunaan Tanah Pertanian ke Non Pertanian, Kepala

Kantor Pertanahan Kota Salatiga mengeluarkan Surat Keputusan

Nomor 400.9.33.73/473/2011 tentang Ijin Perubahan Penggunaan

Tanah Pertanian ke Non Pertanian tanggal 28 November 2011 yang

menyatakan:

Menimbang:

a. bahwa sesuai ketentuan Pasal 8 Peraturan Pemerintah Nomor

16 Tahun 2004 tentang Penatagunaan Tanah, pemegang hak

atas tanah wajib menggunakan dan memanfaatkan tanah sesuai

dengan Rencana Tata Ruang Wilayah,

b. bahwa dalam rangka pengendalian perubahan penggunaan

tanah pertanian ke non pertanian perlu mendapatkan ijin dari

Kepala Kantor Pertanahan,

c. bahwa dari hasil pemeriksaan oleh panitia pertimbangan yang

dibentuk dengan Keputusan Walikota Nomor 591-05/23/2002

tanah yang menjadi obyek permohonan sudah sesuai dengan

Rencana Tata Ruang Wilayah,

d. bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut perlu ditetapkan

dengan Keputusan Kepala Kantor Pertanahan.

Page 48: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISA 3.1 Gambaran Umum ... · 3.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 3.1.1 Letak Geografis Dilihat secara astronomi Kota Salatiga terletak di antara 110º.27'.56,81"

103

Mengingat:

1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar

Pokok-Pokok Agraria.

2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

Daerah.

3. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan

Ruang.

4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan

dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

5. Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 4 Tahun 2011 tentang

Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Salatiga Tahun 2010-2030.

Memperhatikan:

1. Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 590/11108/SJ

tanggal 24 Oktober 1984 tentang Perubahan Tanah Pertanian

ke Non Pertanian.

2. Instruksi Gubernur Jawa Tengah Nomor 590/107/1985 tanggal

25 Maret 1985 tentang Pencegahan Perubahan Tanah Pertanian

ke Non Pertanian yang Tidak Terkendalikan.

3. Surat Menteri Negara Agraria/Kepala BPN Nomor 410-1851

tanggal 15 Juni 1994 tentang Pencegahan Penggunaan Tanah

Sawah Beririgasi Teknis Untuk Penggunaan Non Pertanian

Melalui Penyusunan Rencana Tata Ruang.

Page 49: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISA 3.1 Gambaran Umum ... · 3.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 3.1.1 Letak Geografis Dilihat secara astronomi Kota Salatiga terletak di antara 110º.27'.56,81"

104

4. Surat Menteri Negara Perencanaan Pembangunan

Nasional/Ketua BAPPENAS Nomor 5334/MK/9/1994 tanggal

29 September 1994 tentang Perubahan Penggunaan Tanah

Sawah Beririgasi Teknis untuk Penggunaan Tanah Non

Pertanian.

5. Surat Menteri Negara Perencanaan Pembangunan

Nasional/Ketua BAPPENAS Nomor 5335/MK/9/1994 tanggal

29 September 1994 tentang Penyusunan Rencana Tata Ruang

Wilayah tingkat Kabupaten/Kota.

6. Surat Menteri Negara Perencanaan Pembangunan/Ketua

BAPPENAS Nomor 5417/MK/10/1994 tanggal 4 Oktober

1994 tentang Efisiensi Pemanfaatan Lahan Bagi Pembangunan

Perumahan.

7. Surat Menteri Negara Agraria/Kepala BPN Nomor 460-3346

tanggal 31 Oktober 1994 tentang Perubahan Penggunaan

Tanah Sawah Beririgasi Teknis Untuk Penggunaan Tanah Non

Pertanian

8. Surat Menteri Negara Agraria/Kepala BPN Nomor 460-1594

tanggal 5 Juni 1996 tentang Pencegahan Konversi Tanah

Sawah Irigasi Teknis Menjadi Tanah Kering

Page 50: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISA 3.1 Gambaran Umum ... · 3.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 3.1.1 Letak Geografis Dilihat secara astronomi Kota Salatiga terletak di antara 110º.27'.56,81"

105

9. Surat Keputusan Walikota Salatiga Nomor 591.05/23/2002

tanggal 1 Februari 2002 tentang Panitia Pertimbangan

Perubahan Penggunaan Tanah Pertanian ke Non Pertanian.

10. Pertimbangan Teknis Pertanahan dalam Rangka Pemberian Ijin

Perubahan Penggunaan Tanah Nomor 400.9/62/PTP/XI/2011

tanggal 3 November 2011.

12. Berita Acara Pemeriksaan Panitia Pertimbangan Perubahan

Penggunaan Tanah Pertanian ke Non Pertanian Nomor

400.9/59/PPT/XI/2011 tanggal 17 November 2011.

Memutuskan untuk memberikan ijin perubahan tanah pertanian ke non

pertanian kepada:

Nama : Karsiyem

Peruntukkan : Rumah Tinggal

Letak Tanah : Warak, Dukuh, Sidomukti, Salatiga

Luas : 104 m² (sebagian dari Sertipikat HM. No. 3300)

3.4.2.2 Sertipikat HM. No. 5053 atas nama Fenny Siswanti

Fenny Siswanti dengan alamat Jl. MT. Haryono 687-B

Kelurahan Wonodri, Kecamatan Semarang Selatan, Kota Semarang,

dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, mengajukan

permohonan ijin perubahan penggunaan tanah pertanian ke non

pertanian berstatus tegal dengan mengisi formulir permohonan dan

Page 51: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISA 3.1 Gambaran Umum ... · 3.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 3.1.1 Letak Geografis Dilihat secara astronomi Kota Salatiga terletak di antara 110º.27'.56,81"

106

diketahui oleh Sugeng Wahyono, SE selaku Kepala Kelurahan Dukuh

kepada Kepala Kantor Pertanahan pada tanggal 7 November 2011

dengan keterangan sebagai berikut:

1. Mengenai diri pemohon

Nama : Fenny Siswanti

Tempat dan tanggal lahir : Salatiga, 10 September 1987

Kewarganegaraan : WNI

Pekerjaan/Jabatan : Mahasiswa

Alamat : Jl. MT. Haryono No. 687 B

Wonodri Semarang

2. Mengenai tanah yang dimohon perubahannya

Dusun : Ngemplak RT 03 RW 08

Kelurahan : Dukuh

Kecamatan : Sidomukti

Kota : Salatiga

Luas : 883 m²

Batas-batas, Utara : Fenny Siswanti

Timur : Sungai

Selatan : Fenny Siswanti

Barat : Jalan

No. Sertipikat : HM 5053

Penggunaan tanah saat ini : Tegalan

Page 52: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISA 3.1 Gambaran Umum ... · 3.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 3.1.1 Letak Geografis Dilihat secara astronomi Kota Salatiga terletak di antara 110º.27'.56,81"

107

Akan dipergunakan untuk : Pekarangan

3. Surat yang dilampirkan

a. Salinan Kartu Tanda Penduduk atas nama Fenny

Siswanti

b. Sertipikat HM. No. 5030 atas nama Fenny Siswanti

c. Gambar rencana penggunaan tanah

d. Surat pernyataan bahwa:

Nama : Fenny Siswanti

Pekerjaan : Mahasiswa

Alamat : Jl. MT. Haryono No. 687 B Semarang

Atas nama perorangan menyatakan bahwa apabila

permohonan atas sebidang tanah:

Letak tanah:

a. Lingkungan : Ngemplak RT 03 RW 08

b. Kelurahan : Dukuh

c. Kecamatan : Sidomukti

d. Kota : Salatiga

Dapat dikabulkan maka menyatakan:

1. Menjaga kualitas tanah sebaik-baiknya dengan

sistem pengawetan tanah dan air

2. Menjaga dan mencegah terjadinya pencemaran

air, tanah dan udara di sekitarnya yang

Page 53: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISA 3.1 Gambaran Umum ... · 3.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 3.1.1 Letak Geografis Dilihat secara astronomi Kota Salatiga terletak di antara 110º.27'.56,81"

108

disebabkan oleh sampah kotoran, limbah

industri dan sebagainya.

Apabila tidak melaksanakan atau menyimpang dari

yang tertulis dalam surat pernyataan, maka bersedia

membongkar kembali atau menyerahkan kembali hak

atas tanah kepada pemerintah.

Kemudian diadakan Pertimbangan Teknis Pertanahan Nomor

400.9/70/PTP/XI/2011 tanggal 14 November 2011 yaitu sidang panitia

dan pemeriksaan tanah ke lapang. Panitia pertimbangan perubahan

penggunaan tanah pertanian ke non pertanian tersebut adalah:

1. Ribut Hari Cahyono, SH, M.Hum (Kepala Kantor Pertanahan

Kota Salatiga, selaku Ketua merangkap Anggota)

2. Martinus Mijan Rukait (atas nama Kepala Bagian Tata

Pemerintahan Setda Kota Salatiga, selaku Wakil Ketua

merangkap Anggota)

3. Jadi Amali (atas nama Kepala Bappeda Kota Salatiga, selaku

Anggota

4. Wiryawan, SH (atas nama Kepala Bagian Hukum Setda Kota

Salatiga, selaku Anggota)

5. Beni Sudafto (atas nama Kepala Dinas Pertanian Kota Salatiga,

selaku Anggota)

Page 54: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISA 3.1 Gambaran Umum ... · 3.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 3.1.1 Letak Geografis Dilihat secara astronomi Kota Salatiga terletak di antara 110º.27'.56,81"

109

6. Sugeng Wahyono, SE (atas nama Camat Sidomukti Kota

Salatiga, selaku Anggota)

7. Sugeng Wahyono, SE (Lurah Dukuh, Kecamatan Sidomukti,

selaku Anggota)

8. Samsul Ma’arif, BSc (Kepala Seksi Pengaturan dan Penataan

Pertanahan, Kantor Pertanahan Kota Salatiga, selaku

Sekretaris)

Dalam sidang panitia dan peninjauan tanah ke lapang, tiap anggota

memberikan tanggapan-tanggapan sebagai berikut:

a. Bappeda Kota Salatiga

1. Berdasarkan RTRW Kota Salatiga, lokasi yang

dimohon diperuntukkan sebagai kawasan pemukiman

kepadatan rendah

2. Dalam membangun tidak boleh menghabiskan lahan

(sisa lahan untuk open space/lahan peresapan)

3. Prinsip tidak ada keberatan

b. Bagian Tata Pemerintahan Setda Kota Salatiga

1. Lokasi yang dimohon telah sesuai dengan RTRW Kota

Salatiga Tahun 2010-2030

2. Tidak ada keberatan untuk dijadikan pekarangan

c. Bagian Hukum Setda Kota Salatiga

Page 55: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISA 3.1 Gambaran Umum ... · 3.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 3.1.1 Letak Geografis Dilihat secara astronomi Kota Salatiga terletak di antara 110º.27'.56,81"

110

1. Berdasarkan tata ruang peruntukkan tanah sebagai

kawasan pemukiman kepadatan rendah

2. Prinsip tidak ada masalah

d. Dinas Pertanian Kota Salatiga

1. Kaitannya dengan RTRW, lokasi yang dimohon telah

sesuai

2. Jika belum segera dibangun diminta tanah tetap

dimanfaatkan

3. Sependapat dengan tim yang lain, dan intinya juga

tidak ada keberatan

e. Camat Sidomukti

1. Lokasi yang dimohon telah sesuai dengan tata ruang

wilayah (kawasan pemukiman kepadatan rendah)

2. Fisiknya sudah berupa pekarangan

3. Prinsip tidak ada keberatan untuk dijadikan tanah

pekarangan

f. Lurah dukuh

1. Untuk pemohon atas nama Fenny Siswanti telah sesuai

dengan tata ruang kota

2. Prinsip tidak ada keberatan

Setelah sidang panitia dan peninjauan tanah ke lapang, Berita Acara

Pemeriksaan Panitia Pertimbangan Perubahan Penggunaan Tanah

Page 56: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISA 3.1 Gambaran Umum ... · 3.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 3.1.1 Letak Geografis Dilihat secara astronomi Kota Salatiga terletak di antara 110º.27'.56,81"

111

Pertanian ke Non Pertanian Nomor 400.9/67/PPT/XI/2011 diajukan

kepada Walikota tanggal 17 November 2011 yang menyebutkan

bahwa Panitia Pertimbangan Perubahan Penggunaan Tanah Pertanian

ke Non Pertanian telah mengadakan pemeriksaan dan peninjauan

lapangan atas permohonan ijin perubahan penggunaan tanah dari:

Nama : Fenny Siswanti

Alamat : Jl. MT. Haryono 687 B Wonodri Semarang Selatan

Pekerjaan : Mahasiswa

Untuk merubah atas sebidang tanah miliknya dari tanah pertanian

yaitu tegal ke tanah non pertanian yang akan digunakan untuk

pekarangan, yang terletak di:

Lingkungan : Ngemplak

Kelurahan : Dukuh

Kecamatan : Sidomukti

Kota : Salatiga

Dengan batas-batas sebagai berikut:

Utara : Fenny Siswanti

Timur : Saluran

Selatan : Fenny Siswanti

Barat : Jalan

Page 57: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISA 3.1 Gambaran Umum ... · 3.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 3.1.1 Letak Geografis Dilihat secara astronomi Kota Salatiga terletak di antara 110º.27'.56,81"

112

Sebagaimana tersebut dalam Sertipikat Hak Milik No. 5053 Kelurahan

Dukuh seluas 883 m², dengan pertimbangan-pertimbangan sebagai

berikut:

1. Hubungan pemohon dengan tanah tersebut adalah milik sendiri

2. Tanah yang diajukan perubahan penggunaan tanah tersebut

fisiknya kurang produktif yang saat ini berupa tanah kosong

diperuntukkan untuk pekarangan

3. Dengan perubahan penggunaan tanah ini tidak mengganggu

produksi pangan

4. Perubahan penggunaan tanah tersebut tidak mengganggu

saluran air/irigasi

5. Kemungkinan pencemaran udara, air sungai tidak ada

6. Kemungkinan sumur disekitarnya menjadi kering tidak ada

7. Lokasi yang dimohon terletak pada kawasan perumahan

kepadatan rendah

8. Lokasi yang dimohon sesuai terkait dengan Peraturan Daerah

Kota Salatiga Nomor 4 Tahun 2011 tentang Rencana Tata

Ruang Wilayah Kota Salatiga Tahun 2010-2030

9. Kepastian luas tanah yang diberikan pertimbangan untuk

disetujui ijin perubahan penggunaan tanahnya seluas 883 m²

Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut, Panitia

berkesimpulan bahwa perubahan penggunaan tanah seperti yang

Page 58: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISA 3.1 Gambaran Umum ... · 3.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 3.1.1 Letak Geografis Dilihat secara astronomi Kota Salatiga terletak di antara 110º.27'.56,81"

113

dimohon tidak terdapat keberatan-keberatan, dan selanjutnya agar

permohonan dapat diijinkan dengan alasan-alasan/syarat-syarat:

1. Paling lambat 12 bulan setelah ijin perubahan penggunaan

tanah diterbitkan, pemohon harus sudah memulai

kegiatan/pembangunan sesuai dengan permohonan/rencana

induk

2. Bagi pembangunan yang menggunakan tenaga kerja harus

menggunakan tenaga kerja setempat

3. Berita Acara lebih lanjut akan ditetapkan dalam Keputusan Ijin

Perubahan Penggunaan Tanah Pertanian ke Non Pertanian,

yang akan dikeluarkan oleh Kepala Kantor Pertanahan Kota

Salatiga

Dari pertimbangan-pertimbangan tersebut, maka permohonan

perubahan penggunaan tanah pertanian ke non pertanian untuk

pekarangan, atas nama Fenny Siswanti letak tanah di Ngemplak

Dukuh Sidomukti Salatiga dapat dikabulkan.

Berdasarkan hasil sidang telah memberikan saran dan pendapat untuk

menanggapi permohonan Fenny Siswanti, pada prinsipnya tidak

keberatan, dengan syarat: pemohon wajib mentaati dan melaksanakan

saran-saran dari panitia.

Berdasarkan Berita Acara Sidang Pemeriksaan Panitia Pertimbangan

Perubahan Penggunaan Tanah Pertanian ke Non Pertanian, Kepala

Page 59: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISA 3.1 Gambaran Umum ... · 3.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 3.1.1 Letak Geografis Dilihat secara astronomi Kota Salatiga terletak di antara 110º.27'.56,81"

114

Kantor Pertanahan Kota Salatiga mengeluarkan Surat Keputusan

Nomor 400.9.33.73/473/2011 tentang Ijin Perubahan Penggunaan

Tanah Pertanian ke Non Pertanian tanggal 28 November 2011 yang

menyatakan:

Menimbang:

a. bahwa sesuai ketentuan Pasal 8 Peraturan Pemerintah Nomor

16 Tahun 2004 tentang Penatagunaan Tanah, pemegang hak

atas tanah wajib menggunakan dan memanfaatkan tanah sesuai

dengan Rencana Tata Ruang Wilayah,

b. bahwa dalam rangka pengendalian perubahan penggunaan

tanah pertanian ke non pertanian perlu mendapatkan ijin dari

Kepala Kantor Pertanahan,

c. bahwa dari hasil pemeriksaan oleh panitia pertimbangan yang

dibentuk dengan Keputusan Walikota Nomor 591-05/23/2002

tanah yang menjadi obyek permohonan sudah sesuai dengan

Rencana Tata Ruang Wilayah,

d. bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut perlu ditetapkan

dengan Keputusan Kepala Kantor Pertanahan.

Mengingat:

1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar

Pokok-Pokok Agraria.

Page 60: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISA 3.1 Gambaran Umum ... · 3.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 3.1.1 Letak Geografis Dilihat secara astronomi Kota Salatiga terletak di antara 110º.27'.56,81"

115

2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

Daerah.

3. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan

Ruang.

4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan

dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

5. Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 4 Tahun 2011 tentang

Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Salatiga Tahun 2010-2030.

Memperhatikan:

1. Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 590/11108/SJ

tanggal 24 Oktober 1984 tentang Perubahan Tanah Pertanian

ke Non Pertanian.

2. Instruksi Gubernur Jawa Tengah Nomor 590/107/1985 tanggal

25 Maret 1985 tentang Pencegahan Perubahan Tanah Pertanian

ke Non Pertanian yang Tidak Terkendalikan.

3. Surat Menteri Negara Agraria/Kepala BPN Nomor 410-1851

tanggal 15 Juni 1994 tentang Pencegahan Penggunaan Tanah

Sawah Beririgasi Teknis Untuk Penggunaan Non Pertanian

Melalui Penyusunan Rencana Tata Ruang.

4. Surat Menteri Negara Perencanaan Pembangunan

Nasional/Ketua BAPPENAS Nomor 5334/MK/9/1994 tanggal

29 September 1994 tentang Perubahan Penggunaan Tanah

Page 61: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISA 3.1 Gambaran Umum ... · 3.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 3.1.1 Letak Geografis Dilihat secara astronomi Kota Salatiga terletak di antara 110º.27'.56,81"

116

Sawah Beririgasi Teknis untuk Penggunaan Tanah Non

Pertanian.

5. Surat Menteri Negara Perencanaan Pembangunan

Nasional/Ketua BAPPENAS Nomor 5335/MK/9/1994 tanggal

29 September 1994 tentang Penyusunan Rencana Tata Ruang

Wilayah tingkat Kabupaten/Kota.

6. Surat Menteri Negara Perencanaan Pembangunan/Ketua

BAPPENAS Nomor 5417/MK/10/1994 tanggal 4 Oktober

1994 tentang Efisiensi Pemanfaatan Lahan Bagi Pembangunan

Perumahan.

7. Surat Menteri Negara Agraria/Kepala BPN Nomor 460-3346

tanggal 31 Oktober 1994 tentang Perubahan Penggunaan

Tanah Sawah Beririgasi Teknis Untuk Penggunaan Tanah Non

Pertanian

8. Surat Menteri Negara Agraria/Kepala BPN Nomor 460-1594

tanggal 5 Juni 1996 tentang Pencegahan Konversi Tanah

Sawah Irigasi Teknis Menjadi Tanah Kering

9. Surat Keputusan Walikota Salatiga Nomor 591.05/23/2002

tanggal 1 Februari 2002 tentang Panitia Pertimbangan

Perubahan Penggunaan Tanah Pertanian ke Non Pertanian.

Page 62: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISA 3.1 Gambaran Umum ... · 3.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 3.1.1 Letak Geografis Dilihat secara astronomi Kota Salatiga terletak di antara 110º.27'.56,81"

117

10. Pertimbangan Teknis Pertanahan dalam Rangka Pemberian Ijin

Perubahan Penggunaan Tanah Nomor 400.9/70/PTP/XI/2011

tanggal 14 November 2011.

11. Berita Acara Pemeriksaan Panitia Pertimbangan Perubahan

Penggunaan Tanah Pertanian ke Non Pertanian Nomor

400.9/67/PPT/XI/2011 tanggal 17 November 2011.

Memutuskan untuk memberikan ijin perubahan tanah pertanian ke non

pertanian kepada:

Nama : Fenny Siswanti

Peruntukkan : Pekarangan

Letak Tanah : Ngemplak, Dukuh, Sidomukti, Salatiga

Luas : 883 m²

Dari kedua contoh tersebut dapat disimpulkan bahwa jangka waktu

pemosesan permohonan alih fungsi tanah pertanian ke non pertanian yang

paling lama adalah permohonan atas nama Karsiyem yang diajukan pada

tanggal 10 Oktober 2011 dengan HM. No. 3300. Panitia melakukan sidang

dan pemeriksaan tanah yang dimohon ke lapang tanggal 3 November 2011

dengan Pertimbangan Teknis Pertanahan Nomor 400.9/62/PTP/XI/2011 atau

23 hari setelah diterimanya permohonan. Setelah dilakukan peninjauan lapang

kemudian berita acara pemeriksaan diajukan kepada Walikota 14 hari

Page 63: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISA 3.1 Gambaran Umum ... · 3.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 3.1.1 Letak Geografis Dilihat secara astronomi Kota Salatiga terletak di antara 110º.27'.56,81"

118

kemudian pada tanggal 17 November 2011 dengan Berita Acara Pemeriksaan

Tanah Nomor 400.9/59/PPT/XI/2011.

Sedangkan pemrosesan permohonan alih fungsi tanah pertanian ke non

pertanian yang paling cepat adalah permohonan atas nama Fenny Siswanti

dengan HM. No. 5053. 7 hari setelah diajukannya permohonan tanggal 7

November 2011, panitia melakukan sidang dan pemeriksaan tanah yang

dimohon ke lapang tanggal 14 November 2011 dengan Pertimbangan Teknis

Pertanahan Nomor 400.9/70/PTP/XI/2011. Setelah melaksanakan penelitian

tanah ke lapang, 3 hari kemudian berita acara pemeriksaan diajukan kepada

Walikota tanggal 17 November 2011 dengan Berita Acara Pemeriksaan Tanah

Nomor 400.9/67/PPT/XI/2011.

Berita acara pemeriksaan atas kedua permohonan tersebut diajukan

kepada Walikota pada hari yang sama tanggal 17 November 2011 dengan

susunan panitia pertimbangan yang sama yaitu:

1. Kepala Kantor Pertanahan Kota Salatiga, selaku Ketua

merangkap Anggota

2. Kepala Bagian Tata Pemerintahan Setda Kota Salatiga, selaku

Wakil Ketua merangkap Anggota

3. Kepala Bappeda Kota Salatiga, selaku Anggota

4. Kepala Bagian Hukum Setda Kota Salatiga, selaku Anggota

5. Kepala Dinas Pertanian Kota Salatiga, selaku Anggota

6. Camat Sidomukti Kota Salatiga, selaku Anggota

Page 64: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISA 3.1 Gambaran Umum ... · 3.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 3.1.1 Letak Geografis Dilihat secara astronomi Kota Salatiga terletak di antara 110º.27'.56,81"

119

7. Lurah Dukuh, Kecamatan Sidomukti, selaku Anggota

8. Kepala Seksi Pengaturan dan Penataan Pertanahan, Kantor

Pertanahan Kota Salatiga, selaku Sekretaris

Terhadap permohonan atas nama Karsiyem dan Fenny Siswanti

tersebut panitia berpendapat bahwa tidak ada keberatan dan dapat dikabulkan

karena lokasi yang dimohon sesuai dengan Peraturan Daerah Kota Salatiga

Nomor 4 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Salatiga

Tahun 2010-2030 yaitu kedua tanah yang dimohon tersebut terletak pada

kawasan pemukiman kepadatan rendah.

Berdasarkan Acara Pemeriksaan Tanah Nomor 400.9/59/PPT/XI/2011

tanggal 17 November 2011 atas nama Karsiyem, Kepala Kantor Pertanahan

mengeluarkan Surat Keputusan untuk memberikan ijin perubahan penggunaan

tanah pertanian ke non pertanian tanggal 28 November 2011 atau 11 hari

kemudian dengan Keputusan Kepala Kantor Pertanahan Kota Salatiga Nomor

400.9/33.73/473/2011.

Kemudian berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan Tanah Nomor

400.9/67/PPT/XI/2011 tanggal 17 November 2011 atas nama Fenny Siswanti,

Kepala Kantor Pertanahan mengeluarkan Surat Keputusan untuk memberikan

ijin perubahan penggunaan tanah pertanian ke non pertanian tanggal 28

November 2011 atau 11 hari kemudian dengan Keputusan Kepala Kantor

Pertanahan Kota Salatiga Nomor 400.9/33.73/473/2011.

Page 65: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISA 3.1 Gambaran Umum ... · 3.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 3.1.1 Letak Geografis Dilihat secara astronomi Kota Salatiga terletak di antara 110º.27'.56,81"

120

Jadi jangka waktu pemrosesan permohonan alih fungsi tanah pertanian

menjadi non pertanian sesudah Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 4

Tahun 2011 adalah, pelaksanaan sidang dan peninjauan lapang setelah

diterimanya permohonan berkisar antara 7 sampai dengan 23 hari. Kemudian

pembuatan berita acara hasil pemeriksaan lapang setelah dilakukan

peninjauan lapang berkisar antara 3 sampai dengan 14 hari. Selanjutnya Surat

Keputusan dikeluarkan 11 hari setelah Berita Acara diterima oleh Walikota.

3.5 Perbandingan Alih Fungsi Tanah Pertanian ke Non Pertanian Kota

Salatiga Tahun 2011 Antara Sebelum dan Sesudah Diundangkannya

Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 4 Tahun 2011 tentang Rencana

Tata Ruang Wilayah Kota Salatiga Tahun 2010-2030

Untuk memperjelas perbandingan pelaksanaan alih fungsi tanah

pertanian ke non pertanian sebelum dan sesudah keluarnya Peraturan Daerah

Kota Salatiga Nomor 4 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah

Kota Salatiga Tahun 2010-2030 dapat dilihat dalam tabel berikut.

Page 66: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISA 3.1 Gambaran Umum ... · 3.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 3.1.1 Letak Geografis Dilihat secara astronomi Kota Salatiga terletak di antara 110º.27'.56,81"

121

Tabel 6

Pelaksanaan Alih Fungsi Tanah Pertanian ke Non Pertanian Kota Salatiga

Tahun 2011

Sebelum Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 4 Tahun 2011

Sesudah Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 4 Tahun 2011

Syarat: 1. Salinan Kartu Tanda Penduduk 2. Sertipikat HM 3. Gambar rencana penggunaan tanah 4. Surat permohonan 5. Surat pernyataan pemohon Panitia Pertimbangan Perubahan Penggunaan Tanah Pertanian ke Non Pertanian: 1. Kepala Kantor Pertanahan Kota

Salatiga 2. Kepala Bagian Tata Pemerintahan

Setda Kota Salatiga 3. Kepala Bappeda Kota Salatiga 4. Kepala Bagian Hukum Setda Kota

Salatiga 5. Kepala Dinas Pertanian Kota Salatiga 6. Camat Sidomukti 7. Lurah Dukuh 8. Kepala Seksi Pengaturan dan

Penataan Pertanahan Kantor Pertanahan Kota Salatiga

Dasar Peraturan: 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun

1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria

2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

Syarat: 1. Salinan Kartu Tanda Penduduk 2. Sertipikat HM 3. Gambar rencana penggunaan tanah 4. Surat permohonan 5. Surat pernyataan pemohon

Panitia Pertimbangan Perubahan Penggunaan Tanah Pertanian ke Non Pertanian: 1. Kepala Kantor Pertanahan Kota

Salatiga 2. Kepala Bagian Tata Pemerintahan

Setda Kota Salatiga 3. Kepala Bappeda Kota Salatiga 4. Kepala Bagian Hukum Setda Kota

Salatiga 5. Kepala Dinas Pertanian Kota

Salatiga 6. Camat Sidomukti 7. Lurah Dukuh 8. Kepala Seksi Pengaturan dan

Penataan Pertanahan Kantor Pertanahan Kota Salatiga

Dasar Peraturan: 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun

1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria

2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun

Page 67: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISA 3.1 Gambaran Umum ... · 3.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 3.1.1 Letak Geografis Dilihat secara astronomi Kota Salatiga terletak di antara 110º.27'.56,81"

122

3. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang

4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

5. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2004 tentang Penatagunaan Tanah

6. Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 590/11108/SJ tanggal 24 Oktober 1984 tentang Perubahan Tanah Pertanian ke Non Pertanian.

7. Surat Menteri Negara Agraria/Kepala BPN Nomor 410-1851 tanggal 15 Juni 1994 tentang Pencegahan Penggunaan Tanah Sawah Beririgasi Teknis Untuk Penggunaan Non Pertanian Melalui Penyusunan Rencana Tata Ruang.

8. Surat Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Ketua BAPPENAS Nomor 5334/MK/9/1994 tanggal 29 September 1994 tentang Perubahan Penggunaan Tanah Sawah Beririgasi Teknis untuk Penggunaan Tanah Non Pertanian.

9. Surat Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Ketua BAPPENAS Nomor 5335/MK/9/1994 tanggal 29 September 1994 tentang Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah tingkat Kabupaten/Kota.

10. Surat Menteri Negara Perencanaan Pembangunan/Ketua BAPPENAS Nomor 5417/MK/10/1994 tanggal 4

2004 tentang Pemerintahan Daerah 3. Undang-Undang Nomor 26 Tahun

2007 tentang Penataan Ruang 4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun

2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

5. Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 2004 tentang Penatagunaan Tanah

6. Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 590/11108/SJ tanggal 24 Oktober 1984 tentang Perubahan Tanah Pertanian ke Non Pertanian.

7. Surat Menteri Negara Agraria/Kepala BPN Nomor 410-1851 tanggal 15 Juni 1994 tentang Pencegahan Penggunaan Tanah Sawah Beririgasi Teknis Untuk Penggunaan Non Pertanian Melalui Penyusunan Rencana Tata Ruang.

8. Surat Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Ketua BAPPENAS Nomor 5334/MK/9/1994 tanggal 29 September 1994 tentang Perubahan Penggunaan Tanah Sawah Beririgasi Teknis untuk Penggunaan Tanah Non Pertanian.

9. Surat Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Ketua BAPPENAS Nomor 5335/MK/9/1994 tanggal 29 September 1994 tentang Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah tingkat Kabupaten/Kota.

10. Surat Menteri Negara Perencanaan Pembangunan/Ketua BAPPENAS Nomor 5417/MK/10/1994 tanggal 4

Page 68: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISA 3.1 Gambaran Umum ... · 3.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 3.1.1 Letak Geografis Dilihat secara astronomi Kota Salatiga terletak di antara 110º.27'.56,81"

123

Oktober 1994 tentang Efisiensi Pemanfaatan Lahan Bagi Pembangunan Perumahan.

11. Surat Menteri Negara Agraria/Kepala BPN Nomor 460-3346 tanggal 31 Oktober 1994 tentang Perubahan Penggunaan Tanah Sawah Beririgasi Teknis Untuk Penggunaan Tanah Non Pertanian

12. Surat Menteri Negara Agraria/Kepala BPN Nomor 460-1594 tanggal 5 Juni 1996 tentang Pencegahan Konversi Tanah Sawah Irigasi Teknis Menjadi Tanah Kering

13. Instruksi Gubernur Jawa Tengah Nomor 590/107/1985 tanggal 25 Maret 1985 tentang Pencegahan Perubahan Tanah Pertanian ke Non Pertanian yang Tidak Terkendalikan.

14. Surat Keputusan Walikota Salatiga Nomor 591.05/23/2002 tanggal 1 Februari 2002 tentang Panitia Pertimbangan Perubahan Penggunaan Tanah Pertanian ke Non Pertanian.

15. Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 5 Tahun 1996 tentang Rencana Umum Tata Ruang Kota Salatiga Tahun 1996-2006.

16. Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 8 Tahun 1997 tentang Rencana Detail Tata Ruang Kota Salatiga 1997-2004.

Pertimbangan-pertimbangan: 1. Hubungan pemohon dengan tanah

adalah milik sendiri dan kuasa tanah orang lain

Oktober 1994 tentang Efisiensi Pemanfaatan Lahan Bagi Pembangunan Perumahan.

11. Surat Menteri Negara Agraria/Kepala BPN Nomor 460-3346 tanggal 31 Oktober 1994 tentang Perubahan Penggunaan Tanah Sawah Beririgasi Teknis Untuk Penggunaan Tanah Non Pertanian

12. Surat Menteri Negara Agraria/Kepala BPN Nomor 460-1594 tanggal 5 Juni 1996 tentang Pencegahan Konversi Tanah Sawah Irigasi Teknis Menjadi Tanah Kering

13. Instruksi Gubernur Jawa Tengah Nomor 590/107/1985 tanggal 25 Maret 1985 tentang Pencegahan Perubahan Tanah Pertanian ke Non Pertanian yang Tidak Terkendalikan.

14. Surat Keputusan Walikota Salatiga Nomor 591.05/23/2002 tanggal 1 Februari 2002 tentang Panitia Pertimbangan Perubahan Penggunaan Tanah Pertanian ke Non Pertanian.

15. Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 4 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Salatiga Tahun 2010-2030

Pertimbangan-pertimbangan: 1. Hubungan pemohon dengan tanah

adalah milik sendiri

Page 69: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISA 3.1 Gambaran Umum ... · 3.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 3.1.1 Letak Geografis Dilihat secara astronomi Kota Salatiga terletak di antara 110º.27'.56,81"

124

2. Tanah yang diajukan perubahan penggunaan tanah tersebut fisiknya kurang produktif

3. Perubahan penggunaan tanah tidak mengganggu produksi pangan

4. Perubahan penggunaan tanah tidak mengganggu saluran air/irigasi

5. Jarak dari pemukiman/jalan terdekat 0 m / 0 m

6. Kemungkinan pencemaran udara, air sungai tidak ada

7. Kemungkinan sumur disekitarnya kering tidak ada

8. Lokasi yang dimohon terletak pada kawasan pemukiman dan campuran (BWK III Blok 2)

9. Lokasi yang dimohon sesuai terkait dengan Rencana Umum Tata Ruang Kota/Rencana Detail Tata Ruang Kota

Jangka Waktu: 1. Pelaksanaan sidang dan peninjauan

lapang setelah menerima permohonan adalah 20 sampai dengan 49 hari

2. Pengajuan Berita Acara Hasil Pemeriksaan lapang kepada Walikota setelah melakukan peninjauan lapang adalah 3 sampai dengan 22 hari

3. Penerbitan Surat Keputusan setelah Berita Acara diterima oleh Walikota adalah 12 hari

2. Tanah yang diajukan perubahan

penggunaan tanah tersebut fisiknya kurang produktif

3. Perubahan penggunaan tanah tidak mengganggu produksi pangan

4. Perubahan penggunaan tanah tidak mengganggu saluran air/irigasi

5. Jarak dari pemukiman/jalan terdekat 0 m / 0 m

6. Kemungkinan pencemaran udara, air sungai tidak ada

7. Kemungkinan sumur disekitarnya kering tidak ada

8. Lokasi yang dimohon terletak pada kawasan pemukiman dan perumahan kepadatan rendah

9. Lokasi yang dimohon sesuai dan mendukung terkait dengan Rencana Tata Ruang Wilayah

Jangka Waktu: 1. Pelaksanaan sidang dan peninjauan

lapang setelah menerima permohonan adalah 7 sampai dengan 23 hari

2. Pengajuan Berita Acara Hasil Pemeriksaan lapang kepada Walikota setelah melakukan peninjauan lapang adalah 3 sampai dengan 14 hari

3. Penerbitan Surat Keputusan setelah Berita Acara diterima oleh Walikota adalah 11 hari

Page 70: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISA 3.1 Gambaran Umum ... · 3.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 3.1.1 Letak Geografis Dilihat secara astronomi Kota Salatiga terletak di antara 110º.27'.56,81"

125

3.6 Analisa

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka penulis menganalisa

bahwa, tahun 2011 Kota Salatiga mengalami kegiatan alih fungsi tanah. Tanah yang

dialih fungsi pada umumnya adalah tanah pertanian berupa tegal dan sawah. Alih

fungsi tanah pertanian menjadikan luas areal tanah pertanian di Kota Salatiga

mengalami penyusutan hingga 98.344 m². Tahun 2010 luas areal tanah pertanian

Kota Salatiga tercatat 27.360.794 m², berkurang menjadi 27.262.450 m² pada tahun

2011.69 Kegiatan alih fungsi tanah pertanian ke non pertanian Kota Salatiga tahun

2011 umumnya bersifat alih fungsi tanah sebagai respon atas pertumbuhan penduduk

(population growth driven land conversion) atau lebih lanjut disebut konversi

adaptasi demografi, dimana dengan meningkatnya pertumbuhan penduduk, tanah

terkonversi untuk memenuhi kebutuhan tempat tinggal.70

Tanggal 8 Agustus 2011, Kota Salatiga mengundangkan Peraturan Daerah

Nomor 4 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Salatiga Tahun

2010-2030. Dengan demikian tahun 2011 Kota Salatiga terjadi kegiatan alih fungsi

tanah pertanian ke non pertanian sebelum dan sesudah Perda.

Permohonan ijin perubahan tanah pertanian ke non pertanian diajukan dengan

cara mengisi formulir yang tersedia di Kantor Pertanahan Kota Salatiga. Permohonan

69 Taufik, Wawancara, Kasubsi Penatagunaan Tanah dan Kawasan Tertentu Seksi Pengaturan Penataan Pertanahan, Kantor Pertanahan Kota Salatiga, 10 Mei 2012 70 http://kolokiumkpmipb.wordpress.com/2009/04/22/dampak-konversi-lahan-pertanian-bagi-taraf-hidup-petani/

Page 71: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISA 3.1 Gambaran Umum ... · 3.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 3.1.1 Letak Geografis Dilihat secara astronomi Kota Salatiga terletak di antara 110º.27'.56,81"

126

ijin perubahan tanah pertanian ke non pertanian sebelum dan sesudah Perda, diajukan

ke Kantor Pertanahan Kota Salatiga disertai kelengkapan meliputi:

1. Salinan Kartu Tanda Penduduk 2. Sertipikat HM 3. Gambar rencana penggunaan tanah 4. Surat permohonan 5. Surat pernyataan pemohon

Syarat-syarat yang harus dipenuhi tersebut sesuai dengan ketentuan yang ada

dalam Instruksi Gubernur Jawa Tengah Nomor 590/107/1985 tanggal 25 Maret 1985

tentang Pencegahan Perubahan Tanah Pertanian ke Non Pertanian yang Tidak

Terkendalikan.

Dalam rangka penyelesaian permohonan ijin alih fungsi tanah pertanian ke

non pertanian, harus memperhatikan Pertimbangan dari Panitia Petimbangan

Perubahan Tanah Pertanian ke Non Pertanian yang dibentuk oleh Walikota.71 Panitia

Pertimbangan Perubahan Penggunaan Tanah Pertanian ke Non Pertanian Kota

Salatiga sebelum dan sesudah Perda Kota Salatiga, adalah:

a. Kepala Kantor Pertanahan selaku Ketua merangkap Anggota b. Kepala Bagian Tata Pemerintahan Setda selaku Wakil Ketua

merangkap Anggota c. Kepala Seksi Penatagunaan Tanah Kantor Pertanahan selaku

Sekretaris bukan Anggota d. Ketua Bappeda selaku Anggota e. Kepala Bagian Hukum dan Ortala Setda selaku Anggota f. Kepala Dinas Pertanian selaku Anggota g. Camat Sidomukti selaku Anggota h. Lurah Dukuh selaku Anggota

71 Instruksi Gubernur Jawa Tengah Nomor 590/107/1985 tentang Pencegahan Perubahan Tanah Pertanian ke Non Pertanian yang Tidak Terkendalikan

Page 72: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISA 3.1 Gambaran Umum ... · 3.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 3.1.1 Letak Geografis Dilihat secara astronomi Kota Salatiga terletak di antara 110º.27'.56,81"

127

Terdapat dua instansi yang tidak ikut serta dalam sidang panitia dan penelitian

lapang sebagaimana disebutkan dalam Keputusan Walikota Salatiga Nomor 591-

05/23/2002 Tanggal 1 Februari 2002 tentang Panitia Pertimbangan Perubahan

Penggunaan Tanah Pertanian ke Non Pertanian, yaitu Kepala Bagian Perekonomian

Setda selaku Anggota tidak tetap dan Kepala Dinas Pekerjaan Umum selaku Anggota

tidak tetap. Dalam Keputusan Walikota tersebut, kedua instansi merupakan anggota

tidak tetap. Maka dalam pelaksanaan alih fungsi tanah pertanian ke non pertanian

dalam rapat sidang dan penelitian tanah ke lapang kedua instansi tersebut dapat

diikutsertakan maupun tidak diikutsertakan.

Dalam menyajikan bahan-bahan pertimbangan tentang tanah yang dimohon,

Panitia Pertimbangan Perubahan Penggunaan Tanah Pertanian ke Non Pertanian

melakukan pembahasan dengan memperhatikan Peraturan Perundang-undangan yang

berlaku. Salah satu peraturan perundang-undangan yang menjadi dasar pelaksanaan

alih fungsi tanah pertanian ke non pertanian adalah peraturan daerah tentang tata

ruang. Rencana tata ruang berisi rencana struktur ruang dan rencana pola

pemanfaatan ruang. Rencana tata ruang merupakan arahan pengembangan elemen-

elemen pembentuk struktur ruang yang terdiri dari sistem pusat-pusat permukiman,

sistem jaringan transportasi, sistem jaringan energi dan kelistrikan, sistem jaringan

telekomunikasi, dan sistem jaringan prasarana sumber daya air yang berfungsi

sebagai pendukung kegiatan sosial ekonomi masyarakat. Adapun rencana pola

pemanfaatan ruang berisi arahan distribusi peruntukan ruang untuk berbagai kegiatan

Page 73: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISA 3.1 Gambaran Umum ... · 3.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 3.1.1 Letak Geografis Dilihat secara astronomi Kota Salatiga terletak di antara 110º.27'.56,81"

128

baik peruntukan ruang untuk fungsi lindung maupun fungsi budidaya. Pelaksanaan

alih fungsi tanah pertanian Kota Salatiga tahun 2011 mengacu pada Peraturan Daerah

Kota Salatiga Nomor 5 Tahun 1996 tentang Rencana Umum Tata Ruang Kota

Salatiga Tahun 1996-2006 dan Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 8 Tahun 1997

tentang Rencana Detail Tata Ruang Kota Salatiga 1997-2004 serta Peraturan Daerah

Nomor 4 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Salatiga Tahun

2010-2030.

Sebelum Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 4 Tahun 2011 tentang

Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Salatiga Tahun 2010-2030 diundangkan,

peraturan daerah tentang tata ruang yang menjadi dasar pelaksanaan alih fungsi tanah

pertanian menjadi non pertanian Kota Salatiga adalah Peraturan Daerah Kotamadya

Daerah Tingkat II Salatiga Nomor 5 Tahun 1996 tentang Rencana Umum Tata Ruang

Kota Salatiga Tahun 1996-2006 dan Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II

Salatiga Nomor 8 Tahun 1997 tentang Rencana Detail Tata Ruang Kotamadya

Salatiga Tahun 1997 sampai dengan Tahun 2004. Hal tersebut tidak sesuai dengan

amanat dalam Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang

sebagaimana disebutkan dalam Pasal 78 ayat (4) huruf c yaitu, semua peraturan

daerah kabupaten/kota tentang rencana tata ruang wilayah kabupaten/kota disusun

atau disesuaikan paling lambat 3 (tiga) tahun terhitung sejak Undang-Undang ini

diberlakukan. Seharusnya Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Salatiga

Nomor 5 Tahun 1996 tentang Rencana Umum Tata Ruang Kota Salatiga Tahun

1996-2006 dan Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Salatiga Nomor 8

Page 74: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISA 3.1 Gambaran Umum ... · 3.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 3.1.1 Letak Geografis Dilihat secara astronomi Kota Salatiga terletak di antara 110º.27'.56,81"

129

Tahun 1997 tentang Rencana Detail Tata Ruang Kotamadya Salatiga Tahun 1997

sampai dengan Tahun 2004 tidak lagi diberlakukan dan yang justru diberlakukan

adalah Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 4 Tahun 2011 tentang Rencana Tata

Ruang Wilayah Kota Salatiga Tahun 2010-2030 yang seharusnya diundangkan paling

lambat Desember 2010.

Pelaksanaan alih fungsi tanah pertanian ke non pertanian Kota Salatiga

rencana peruntukannya disesuaikan dengan keadaan lokasi tanah yang dimohon

dalam peraturan daerah tentang tata ruang. Sebelum Peraturan Daerah Nomor 4

Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Salatiga Tahun 2010-2030,

permohonan alih fungsi tanah pertanian ke non pertanian rencana peruntukannya

sesuaikan dengan Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Salatiga Nomor 5

Tahun 1996 tentang Rencana Umum Tata Ruang Kota Salatiga Tahun 1996-2006 dan

Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Salatiga Nomor 8 Tahun 1997

tentang Rencana Detail Tata Ruang Kotamadya Salatiga Tahun 1997 sampai dengan

Tahun 2004, yang mana lokasi tanah yang dimohon terletak di kawasan pemukiman

dan campuran (BWK III Blok 2). Begitu juga dengan permohonan alih fungsi tanah

pertanian ke non pertanian setelah Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2011 tentang

Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Salatiga Tahun 2010-2030. Rencana peruntukan

tanah pertanian yang dialih fungsi disesuaikan dengan Peraturan Daerah Nomor 4

Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Salatiga Tahun 2010-2030,

dimana lokasi tanah yang dimohon terletak di kawasan pemukiman dan perumahan

kepadatan rendah. Sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960

Page 75: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISA 3.1 Gambaran Umum ... · 3.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 3.1.1 Letak Geografis Dilihat secara astronomi Kota Salatiga terletak di antara 110º.27'.56,81"

130

tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria Pasal 2 dan Pasal 14, Negara diberi

wewenang untuk mengatur segala sesuatu yang berkenaan dengan tanah. Pemerintah

sebagai wakil Negara dapat mengatur peruntukan dan penggunaan tanah.

Kewenangan di bidang yang dilimpahkan kepada Pemerintah Daerah diatur dalam

Keputusan Presiden Nomor 34 Tahun 2003 tentang Kebijaksanaan Nasional dibidang

Pertanahan pada Pasal 2 ayat (1) bahwa sebagian kewenangan Pemerintah di bidang

pertanahan dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah. Pemerintah Daerah mengatur

peruntukan dan penggunaan tanah untuk daerahnya, sesuai dengan keadaan daerah

dalam Peraturan Daerah. Dalam Instruksi Gubernur Jawa Tengah Nomor

590/107/1985 tanggal 25 Maret 1985 tentang Pencegahan Perubahan Tanah Pertanian

ke Non Pertanian yang Tidak Terkendalikan, Surat Edaran Menteri Dalam Negeri

tanggal 24 Oktober 1984 Nomor 590/11108/SJ perihal perubahan tanah pertanian ke

non pertanian, dan Surat Keputusan Walikota Salatiga Nomor 591.05/23/2002

tanggal 1 Februari 2002 tentang Panitia Pertimbangan Perubahan Penggunaan Tanah

Pertanian ke Non Pertanian, UUPA merupakan salah satu peraturan perundangan

yang menjadi dasar dalam pembentukan peraturan tersebut. Hal ini menandakan

bahwa UUPA merupakan peraturan perundangan yang menjadi dasar dalam

pelaksanaan alih fungsi tanah pertanian Kota Salatiga.

Setiap perubahan tanah pertanian ke non pertanian sebelum dan sesudah

Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota

Salatiga Tahun 2010-2030, harus dengan ijin dari Kepala Kantor Pertanahan Kota

Salatiga yang didasari pertimbangan-pertimbangan dari Panitia Pertimbangan

Page 76: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISA 3.1 Gambaran Umum ... · 3.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 3.1.1 Letak Geografis Dilihat secara astronomi Kota Salatiga terletak di antara 110º.27'.56,81"

131

Perubahan Penggunaan Tanah Pertanian ke Non Pertanian yang terdiri dari instansi-

instansi pemerintah yang terkait. Instansi-instansi Pemerintah tersebut adalah Kantor

Pertanahan, Sekretariat Daerah, Bappeda, Dinas Pertanian, Kantor Kecamatan,

Kantor Kelurahan. Instansi-instansi tersebut merupakan perangkat daerah sebagai

unsur penyelenggara pemerintahan daerah. Pemerintahan daerah dalam

menyelenggarakan urusan pemerintahan memiliki hubungan dengan Pemerintah.

Pemerintahan daerah mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut

asas otonomi dan tugas pembantuan sebagaimana disebutkan dalam Undang-Undang

Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah Pasal 2. Kewenangan yang

dilimpahkan kepada Pemerintah Daerah di bidang pertanahan juga diatur dalam

Keputusan Presiden Nomor 34 Tahun 2003 tentang Kebijaksanaan Nasional dibidang

Pertanahan pada Pasal 2 ayat (1) bahwa sebagian kewenangan Pemerintah di bidang

pertanahan dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah. Kewenangan tersebut meliputi

kewenangan pemberian ijin lokasi. Pemerintah Kota Salatiga mengatur dan mengurus

sendiri urusan pemerintahan dalam hal pelaksanaan alih fungsi tanah pertanian.

Pemerintahan Kota Salatiga dalam menyelenggarakan alih fungsi tanah pertanian

disesuaikan dengan keadaan di daerah dan memiliki hubungan dengan Pemerintah.

Hubungan tersebut meliputi pemanfaatan sumber daya alam meliputi pengelolaan

tanah pengalihan fungsi tanah pertanian menjadi non pertanian. Pemerintah sebagai

wakil Negara dapat mengatur peruntukan, penggunaan, persediaan dan pemeliharaan

bumi, air dan ruang angkasa termasuk di dalamnya juga mengenai tanah. Selain itu

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah merupakan

Page 77: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISA 3.1 Gambaran Umum ... · 3.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 3.1.1 Letak Geografis Dilihat secara astronomi Kota Salatiga terletak di antara 110º.27'.56,81"

132

salah satu peraturan yang menjadi dasar dalam Surat Keputusan Walikota Salatiga

Nomor 591.05/23/2002 tanggal 1 Februari 2002 tentang Panitia Pertimbangan

Perubahan Penggunaan Tanah Pertanian ke Non Pertanian. Dengan demikian

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah juga

merupakan salah satu peraturan yang menjadi dasar dalam pelaksanaan alih fungsi

tanah pertanian Kota Salatiga. Sesuai dengan ketentuan dalam UUD 1945 Pasal 33

ayat (3) yang berbunyi: “Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya

dikuasai oleh Negara dan digunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat” dan

Pasal 2 ayat (1) UUPA: “Atas dasar ketentuan dalam Pasal 33 ayat 3 Undang-

Undang Dasar, bumi air dan ruang angkasa, termasuk kekayaan alam yang

terkandung di dalamnya, pada tingkatan tertinggi dikuasai oleh Negara, sebagai

organisasi kekuasaan seluruh rakyat.”

Dalam berita acara pemeriksaan panitia sebelum dan sesudah Perda

dinyatakan bahwa, dengan alih fungsi tanah pertanian tersebut kemungkinan

pencemaran udara, air sungai tidak ada, juga kemungkinan sumur di sekitarnya

menjadi kering tidak ada. Alih fungsi tanah dalam arti perubahan atau penyesuaian

peruntukan penggunaan tanah, pada dasarnya tidak dapat dihindarkan dalam

pelaksanaan pembangunan. Kebutuhan akan alih fungsi tanah tersebut terjadi karena

adanya keperluan untuk memenuhi kebutuhan penduduk yang semakin bertambah

jumlahnya, dan berkaitan dengan pesatnya pembangunan sebagai tuntutan akan

bertambahnya jumlah penduduk serta, berkembangnya perekonomian. Pelaksanaan

pembangunan sumber-sumber alam harus dipergunakan secara rasional. Pemanfaatan

Page 78: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISA 3.1 Gambaran Umum ... · 3.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 3.1.1 Letak Geografis Dilihat secara astronomi Kota Salatiga terletak di antara 110º.27'.56,81"

133

sumber kekayaan alam tersebut diusahakan agar tidak merusak tata lingkungan hidup,

dilaksanakan dengan kebijaksanaan yang menyeluruh dan memperhitungkan

kebutuhan generasi yang akan datang.

Hal tersebut menunjukkan bahwa dalam pelaksanaan alih fungsi tanah

pertanian ke non pertanian Kota Salatiga merupakan suatu kegiatan pengeloaan

lingkungan hidup berupa tanah pertanian. Pelaksanaan alih fungsi tanah pertanian

Kota Salatiga telah mengupayakan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup

yang sistematis dan terpadu untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup dan

mencegah terjadinya pencemaran atau kerusakan lingkungan hidup. Sebagaimana

disebutkan dalam Surat Keputusan Walikota Salatiga Nomor 591.05/23/2002 tanggal

1 Februari 2002 tentang Panitia Pertimbangan Perubahan Penggunaan Tanah

Pertanian ke Non Pertanian bahwa, Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang

Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup merupakan salah satu peraturan

yang menjadi dasar pertimbangan dalam Keputusan Walikota tersebut. Sebagaimana

diatur dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan

Pengelolaan Lingkungan Hidup Pasal 63 ayat (3) bahwa Pemerintah Kabupaten/Kota

bertugas dan berwenang melakukan penegakan hukum lingkungan hidup.

Pengupayaan perlindungan dan pengelolaan linkungan hidup tersebut dilaksanakan

dalam alih fungsi tanah pertanian Kota Salatiga sebagaimana disebutkan dalam

Keputusan Walikota Salatiga Nomor 591-05/23/2002 tentang Panitia Pertimbangan

Perubahan Penggunaan Tanah Pertanian ke Non Pertanian bahwa dalam

Page 79: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISA 3.1 Gambaran Umum ... · 3.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 3.1.1 Letak Geografis Dilihat secara astronomi Kota Salatiga terletak di antara 110º.27'.56,81"

134

pembentukan panitia tersebut didasarkan pada Undang-Undang Nomor 32 Tahun

2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2004, penatagunaan tanah

adalah sama dengan pola pengelolaan tata guna tanah yang meliputi penguasaan,

penggunaan dan pemanfaatan tanah yang berwujud konsolidasi pemanfaatan tanah

melalui pengaturan kelembagaan yang terkait dengan pemanfaatan tanah.

Pelaksanaan alih fungsi tanah pertanian ke non pertanian merupakan suatu kegiatan

penatagunaan tanah. Pasal 4 ayat (3) ditegaskan bahwa penatagunaan tanah

diselenggarakan berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah. Kemudian Pasal 8

ditegaskan bahwa pemegang hak atas tanah wajib menggunakan dan memanfaatkan

tanah sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah. Instrumen tata ruang wilayah

merupakan suatu upaya dalam memenuhi berbagai kebutuhan sumber daya alam

khususnya tanah. Dalam memenuhi kebutuhan tanah untuk berbagai macam

kebutuhan perlu ditata dan diarahkan sesuai dengan jenis kebutuhan guna

menciptakan keserasian. Pembagian pemenuhan kebutuhan tanah diatur dalam suatu

bentuk penataan ruang, sehingga antara suatu wilayah dengan wilayah lainnya tidak

bercampuraduk satu dengan yang lain.

Pelaksanaan alih fungsi tanah pertanian Kota Salatiga disesuaikan dengan tata

ruang wilayah. Sebelum Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 4 Tahun 2011

tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Salatiga Tahun 2010-2030,

diselenggarakan berdasarkan Rencana Tata Ruang Kota/Rencana Detail Tata Ruang

Kota Salatiga. Sebagaimana dinyatakan dalam berita acara hasil pemeriksaan yang

Page 80: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISA 3.1 Gambaran Umum ... · 3.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 3.1.1 Letak Geografis Dilihat secara astronomi Kota Salatiga terletak di antara 110º.27'.56,81"

135

menyebutkan bahwa lokasi yang dimohon terletak pada kawasan pemukiman dan

kawasan campuran (BWK III Blok 2) sesuai dengan Peraturan Daerah Kotamadya

Daerah Tingkat II Salatiga Nomor 5 Tahun 1996 tentang Rencana Umum Tata Ruang

Kota Salatiga Tahun 1996-2006 dan Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II

Salatiga Nomor 8 Tahun 1997 tentang Rencana Detail Tata Ruang Kotamadya

Salatiga Tahun 1997 sampai dengan Tahun 2004.

Sedangkan setelah Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 4 Tahun 2011

tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Salatiga Tahun 2010-2030, pelaksanaan

alih fungsi tanah pertanian ke non pertanian Kota Salatiga diselenggarakan

berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Salatiga. Sebagaimana disebutkan

dalam berita acara hasil pemeriksaan bahwa lokasi yang dimohon terletak pada

kawasan pemukiman dan perumahan kepadatan rendah sesuai dengan Peraturan

Daerah Kota Salatiga Nomor 4 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah

Kota Salatiga Tahun 2010-2030.

Dalam Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 590/11108/SJ tanggal 24

Oktober 1984 tentang Perubahan Tanah Pertanian ke Non Pertanian,

menginstruksikan kepada Gubernur untuk melaksanakan koordinasi antar instansi

Pemerintah Daerah untuk mencegah terjadinya alih fungsi tanah dengan

dikeluarkannya Instruksi Gubernur Jawa Tengah Nomor 590/107/1985 tanggal 25

Maret 1985 tentang Pencegahan Perubahan Tanah Pertanian ke Non Pertanian yang

Tidak Terkendalikan yang menjadi dasar peraturan dalam Surat Keputusan Walikota

Salatiga Nomor 591.05/23/2002 tanggal 1 Februari 2002 tentang Panitia

Page 81: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISA 3.1 Gambaran Umum ... · 3.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 3.1.1 Letak Geografis Dilihat secara astronomi Kota Salatiga terletak di antara 110º.27'.56,81"

136

Pertimbangan Perubahan Penggunaan Tanah Pertanian ke Non Pertanian dan

merupakan peraturan perundang-undangan yang menjadi acuan dalam pelaksanaan

alih fungsi tanah pertanian Kota Salatiga.

Berkenaan dengan alih fungsi tanah pertanian berupa sawah beririgasi teknis

pemerintah Kota Salatiga mengacu pada ketentuan-ketentuan yang dimuat dalam

Surat Menteri Negara Agraria/Kepala BPN Nomor 410-1851 tanggal 15 Juni 1994

tentang Pencegahan Penggunaan Tanah Sawah Beririgasi Teknis Untuk Penggunaan

Non Pertanian Melalui Penyusunan Rencana Tata Ruang, Surat Menteri Negara

Perencanaan Pembangunan Nasional/Ketua BAPPENAS Nomor 5334/MK/9/1994

tanggal 29 September 1994 tentang Perubahan Penggunaan Tanah Sawah Beririgasi

Teknis untuk Penggunaan Tanah Non Pertanian, Surat Menteri Negara Perencanaan

Pembangunan Nasional/Ketua BAPPENAS Nomor 5335/MK/9/1994 tanggal 29

September 1994 tentang Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah tingkat

Kabupaten/Kota, Surat Menteri Negara Perencanaan Pembangunan/Ketua

BAPPENAS Nomor 5417/MK/10/1994 tanggal 4 Oktober 1994 tentang Efisiensi

Pemanfaatan Lahan Bagi Pembangunan Perumahan, Surat Menteri Negara

Agraria/Kepala BPN Nomor 460-3346 tanggal 31 Oktober 1994 tentang Perubahan

Penggunaan Tanah Sawah Beririgasi Teknis Untuk Penggunaan Tanah Non

Pertanian, Surat Menteri Negara Agraria/Kepala BPN Nomor 460-1594 tanggal 5

Juni 1996 tentang Pencegahan Konversi Tanah Sawah Irigasi Teknis Menjadi Tanah

Kering. Peraturan perundang-undangan tersebut diterapkan dalan pelaksanaan alih

fungsi tanah pertanian Kota Salatiga dan menjadi dasar dikeluarkannya Surat

Page 82: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISA 3.1 Gambaran Umum ... · 3.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 3.1.1 Letak Geografis Dilihat secara astronomi Kota Salatiga terletak di antara 110º.27'.56,81"

137

Keputusan Kepala Kantor Pertanahan Kota Salatiga dalam memberikan ijin

perubahan penggunaan tanah pertanian sawah beririgasi teknis ke non pertanian.

Tata cara pemberian ijin perubahan penggunaan tanah pertanian ke non

pertanian diatur dengan Instruksi Gubernur Jawa Tengah Nomor 590/107/1985

tanggal 25 Maret 1985 tentang Pencegahan Perubahan Tanah Pertanian ke Non

Pertanian yang Tidak Terkendalikan. Tata cara pemberian ijin perubahan penggunaan

tanah pertanian ke non pertanian Kota Salatiga adalah:

1. Pemohon mengajukan permohonan ijin perubahan tanah pertanian ke

non pertanian kepada Walikota Salatiga lewat Kepala Kantor

Pertanahan Kota Salatiga.

2. 7 sampai dengan 49 hari setelah menerima permohonan dan telah

membayar biaya, Panitia melakukan sidang dan pemeriksaan tanah ke

lapang.

3. 3 samapai dengan 22 hari setelah dilakukan peninjauan lapang, Berita

Acara Hasil Pemeriksaan lapang diajukan kepada Walikota Salatiga.

4. Berdasarkan Berita Acara Sidang Pemeriksaaan Panitia Pertimbangan

Perubahan Penggunaan Tanah Pertanian ke Non Pertanian, Kepala

Kantor Pertanahan Kota Salatiga mengeluarkan Surat Keputusan

tentang diterima atau tidaknya permohonan tersebut.

5. Surat Keputusan tersebut diterbitkan 11 sampai dengan 12 hari setelah

Berita Acara diterima oleh Walikota Salatiga.

Page 83: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISA 3.1 Gambaran Umum ... · 3.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 3.1.1 Letak Geografis Dilihat secara astronomi Kota Salatiga terletak di antara 110º.27'.56,81"

138

Dalam pelaksanaan alih fungsi tanah pertanian menjadi non pertanian kota

Salatiga terdapat ketidaksesuaian dalam pelaksanaan pemberian ijin perubahan

penggunaan tanah pertanian ke non pertanian dengan ketentuan-ketentuan yang

tercantum dalam instruksi tersebut. Ketidaksesuaian tersebut terletak pada:

1. Jangka waktu pelaksanaan sidang dan pemeriksaan tanah yang

dimohon ke lapang setelah diterimanya permohonan.

Dalam Instruksi Gubernur Jawa Tengah Nomor 590/107/1985

tanggal 25 Maret 1985 tentang Pencegahan Perubahan Tanah

Pertanian ke Non Pertanian yang Tidak Terkendalikan ditegaskan

bahwa, “Selambat-lambatnya enam hari setelah menerima

permohonan maka panitia melakukan sidang dan pemeriksaan tanah

yang dimohon ke lapang.”

Sebelum Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 4 Tahun 2011

tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Salatiga Tahun 2010-2030

diundangkan, pelaksanaan sidang berkisar antara 20 sampai dengan 49

hari setelah diterimanya permohonan, yaitu:

a. Mardi Subarkah dengan HM. No. 353 mengajukan

pemohonan alih fungsi tanah pertanian pada tanggal 6

April 2011, panitia melakukan sidang dan pemeriksaan

tanah yang dimohon ke lapang 49 hari setelah

diterimanya permohonan dengan Pertimbangan Teknis

Page 84: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISA 3.1 Gambaran Umum ... · 3.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 3.1.1 Letak Geografis Dilihat secara astronomi Kota Salatiga terletak di antara 110º.27'.56,81"

139

Pertanahan Nomor 400.9/38/PTP/V/2011 tanggal 25

Mei 2011.

b. Permohonan atas nama Noer Aini Komala dengan HM.

No. 1209 diajukan pada tanggal 24 Mei 2011. Panitia

melakukan sidang dan pemeriksaan tanah ke lapang 20

hari setelah diterimanya permohonan, dengan

Pertimbangan Teknis Pertanahan Nomor

400.9/44/PTP/VI/2011 tanggal 13 Juni 2011.

Setelah Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 4 Tahun 2011

tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Salatiga Tahun 2010-2030

diundangkan, pelaksanaan sidang berkisar antara 7 sampai dengan 23

hari setelah diterimanya permohonan, yaitu:

a. Permohonan atas nama Karsiyem dengan HM. No.

3300 yang diajukan pada tanggal 10 Oktober 2011,

panitia melakukan sidang dan pemeriksaan tanah yang

dimohon ke lapang 23 hari setelah diterimanya

permohonan dengan dengan Pertimbangan Teknis

Pertanahan Nomor 400.9/62/PTP/XI/2011 tanggal 3

November 2011.

b. Permohonan dengan HM. No. 5053 yang diajukan pada

tanggal 7 November 2011 atas nama Fenny Siswanti, 7

hari setelah diajukannya permohonan panitia

Page 85: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISA 3.1 Gambaran Umum ... · 3.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 3.1.1 Letak Geografis Dilihat secara astronomi Kota Salatiga terletak di antara 110º.27'.56,81"

140

melakukan sidang dan pemeriksaan tanah yang

dimohon ke lapang dengan Pertimbangan Teknis

Pertanahan Nomor 400.9/70/PTP/XI/2011 tanggal 14

November 2011.

2. Jangka waktu pengajuan berita acara hasil pemeriksaan lapang kepada

Walikota.

Dalam Instruksi Gubernur Jawa Tengah Nomor 590/107/1985

tanggal 25 Maret 1985 tentang Pencegahan Perubahan Tanah

Pertanian ke Non Pertanian yang Tidak Terkendalikan ditegaskan

bahwa, ”Dua hari setelah dilakukan peninjauan lapang maka berita

acara hasil pemeriksaan lapang harus sudah diajukan kepada

Walikota.”

Sebelum Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 4 Tahun 2011

tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Salatiga Tahun 2010-2030

diundangkan, pengajuan berita acara pemeriksaan lapang kepada

Walikota berkisar antara 3 sampai dengan 22 hari setelah dilakukan

peninjauan lapang, yaitu:

a. Setelah peninjauan tanah ke lapang tanggal 25 Mei

2011 dengan Pertimbangan Teknis Pertanahan Nomor

400.9/38/PTP/V/2011 atas nama Mardi Subarkah,

dibuat berita acara pemeriksaan 22 hari kemudian

setelah dilakukan peninjauan lapang dengan Berita

Page 86: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISA 3.1 Gambaran Umum ... · 3.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 3.1.1 Letak Geografis Dilihat secara astronomi Kota Salatiga terletak di antara 110º.27'.56,81"

141

Acara Pemeriksaan Tanah Nomor

400.9/35/PPT/VI/2011 tanggal 16 Juni 2011.

b. Pemeriksaan tanah ke lapang atas nama Noer Aini

Komala pada tanggal 13 Juni 2011 dengan

Pertimbangan Teknis Pertanahan Nomor

400.9/44/PTP/VI/2011, dibuat berita acara pemeriksaan

3 hari kemudian pada tanggal 16 Juni 2011 dengan

Berita Acara Pemeriksaan Tanah Nomor

400.9/41/PPT/VI/2011.

Setelah Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 4 Tahun 2011

tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Salatiga Tahun 2010-2030

diundangkan, pengajuan berita acara pemeriksaan lapang kepada

Walikota berkisar antara 3 sampai dengan 14 hari setelah dilakukan

peninjauan lapang, yaitu:

a. Setelah dilakukan peninjauan lapang atas nama

Karsiyem pada tanggal 3 November 2011 dengan

Pertimbangan Teknis Pertanahan Nomor

400.9/62/PTP/XI/2011, dibuat berita acara pemeriksaan

14 hari kemudian dengan Berita Acara Pemeriksaan

Tanah Nomor 400.9/59/PPT/XI/2011 tanggal 17

November 2011.

Page 87: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISA 3.1 Gambaran Umum ... · 3.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 3.1.1 Letak Geografis Dilihat secara astronomi Kota Salatiga terletak di antara 110º.27'.56,81"

142

b. Setelah penelitian tanah ke lapang atas nama Fenny

Siswanti tanggal 14 November 2011 dengan

Pertimbangan Teknis Pertanahan Nomor

400.9/70/PTP/XI/2011, 3 hari kemudian dibuat berita

acara pemeriksaan yaitu Berita Acara Pemeriksaan

Tanah Nomor 400.9/67/PPT/XI/2011 tanggal 17

November 2011.

3. Jangka waktu diterbitkannya surat keputusan.

Dalam Instruksi Gubernur Jawa Tengah Nomor 590/107/1985

tanggal 25 Maret 1985 tentang Pencegahan Perubahan Tanah

Pertanian ke Non Pertanian yang Tidak Terkendalikan ditegaskan

bahwa, ” Surat Keputusan diterbitkan selambatnya tiga hari sesudah

Berita Acara diterima oleh Walikota.”

Sebelum Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 4 Tahun 2011

tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Salatiga Tahun 2010-2030

diundangkan, penerbitan Surat Keputusan berkisar 12 hari, yaitu:

Berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan Tanah Nomor

400.9/35/PPT/VI/2011 atas nama Mardi Subarkah dan Berita Acara

Pemeriksaan Tanah Nomor 400.9/41/PPT/VI/2011 atas nama Noer

Aini Komala tanggal 16 Juni 2011, Kepala Kantor Pertanahan

mengeluarkan keputusan untuk memberikan ijin perubahan

penggunaan tanah pertanian ke non pertanian kepada Mardi Subarkah

Page 88: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISA 3.1 Gambaran Umum ... · 3.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 3.1.1 Letak Geografis Dilihat secara astronomi Kota Salatiga terletak di antara 110º.27'.56,81"

143

dan Noer Aini Komala 12 hari kemudian dengan Keputusan Kepala

Kantor Pertanahan Kota Salatiga Nomor 400.9/33.73/461/2011

tanggal 28 Juni 2011.

Kemudian setelah Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 4

Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Salatiga

Tahun 2010-2030 diundangkan, penerbitan Surat Keputusan berkisar

11 hari, yaitu:

Berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan Tanah Nomor

400.9/59/PPT/XI/2011 atas nama Karsiyem dan Berita Acara

Pemeriksaan Tanah Nomor 400.9/67/PPT/XI/2011 tanggal 17

November 2011 atas nama Fenny Siswanti, Kepala Kantor Pertanahan

mengeluarkan keputusan untuk memberikan ijin perubahan

penggunaan tanah pertanian ke non pertanian kepada Karsiyem dan

Fenny 11 hari kemudian dengan Keputusan Kepala Kantor Pertanahan

Kota Salatiga Nomor 400.9/33.73/473/2011 tanggal 28 November

2011.

Sebagaimana ditegaskan dalam Instruksi Gubernur Jawa

Tengah Nomor 590/107/1985 tanggal 25 Maret 1985 tentang

Pencegahan Perubahan Tanah Pertanian ke Non Pertanian yang Tidak

Terkendalikan bahwa, setiap perubahan tanah pertanian ke non

pertanian harus mendapat ijin dari Walikota. Keputusan ijin perubahan

tanah pertanian ke non pertanian sebelum dan sesudah Peraturan

Page 89: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISA 3.1 Gambaran Umum ... · 3.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 3.1.1 Letak Geografis Dilihat secara astronomi Kota Salatiga terletak di antara 110º.27'.56,81"

144

Daerah Kota Salatiga Nomor 4 Tahun 2011 tentang Rencana Tata

Ruang Wilayah Kota Salatiga Tahun 2010-2030 ditetapkan dengan

Keputusan Kepala Kantor Pertanahan Kota Salatiga. Sebagaimana

disebutkan dalam Surat Keputusan Kepala Kantor Pertanahan Kota

Salatiga yang menimbang bahwa dalam rangka Pengendalian

Perubahan Penggunaan Tanah Pertanian ke Non Pertanian perlu

mendapatkan ijin dari Kepala Kantor Pertanahan. Berdasarkan

pertimbangan tersebut perlu ditetapkan dengan Keputusan Kepala

Kantor Pertanahan.

Berdasarkan pelaksanaan alih fungsi tanah pertanian yang telah

dilaksanakan jauh sebelumnya, keputusan mengenai perubahan

penggunaan tanah pertanian ke non pertanian yang dikeluarkan oleh

Walikota membutuhkan waktu yang lama. Untuk itu pemberian ijin

alih fungsi tanah pertanian ke non pertanian ditetapkan dengan

Keputusan Kepala Kantor Pertanahan Kota Salatiga. Instansi tersebut

merupakan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara

pemerintahan daerah yang bertindak untuk dan atas nama Walikota

Salatiga dan merupakan salah satu anggota Panitia Pertimbangan

Perubahan Penggunaan Tanah Pertanian ke Non Pertanian yang

bertugas membantu Walikota dalam pengendalian dan penyelesaian

ijin perubahan penggunaan tanah pertanian ke non pertanian.

4. Pengiriman surat panggilan kepada pemohon.

Page 90: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISA 3.1 Gambaran Umum ... · 3.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 3.1.1 Letak Geografis Dilihat secara astronomi Kota Salatiga terletak di antara 110º.27'.56,81"

145

Dalam Instruksi Gubernur Jawa Tengah Nomor 590/107/1985

tanggal 25 Maret 1985 tentang Pencegahan Perubahan Tanah

Pertanian ke Non Pertanian yang Tidak Terkendalikan, ditegaskan

bahwa: “Dua hari setelah Surat Keputusan diterima oleh Panitia

Pertimbangan Alih Fungsi Tanah Pertanian ke Non Pertanian, maka

dikirim surat panggilan kepada pemohon mengenai keputusan atas

permohonan ijin perubahan penggunaan tanah.”

Dalam hal ini Kantor Pertanahan Kota Salatiga tidak mengirim

surat panggilan kepada pemohon mengenai keputusan atas

permohonan ijin perubahan penggunaan tanah dikarenakan pemohon

lebih berinisiatif untuk datang ke Kantor Pertanahan Kota Salatiga dan

menanyakan kepada pihak Kantor Pertanahan kapan kira-kira Surat

Keputusan tersebut dapat diambil. Pengambilan Surat Keputusan di

Kantor Pertanahan yang dilakukan oleh pemohon berkisar antara 1

sampai dengan 2 hari.

Berkenaan dengan ketidaksesuaian dalam tata cara pelaksanaan pemberian

ijin perubahan penggunaan tanah pertanian ke non pertanian dengan ketentuan-

ketentuan yang tercantum dalam instruksi tersebut, seharusnya Walikota Salatiga

memberi teguran baik lisan atau tertulis jika terjadi perubahan penggunaan tanah

yang tidak melalui prosedur yang diatur oleh Instruksi Gubernur Nomor

590/107/1985 dengan petunjuk teknisnya sebagaimana ditegaskan dalam Instruksi

Gubernur Jawa Tengah Nomor 590/107/1985 tanggal 25 Maret 1985 tentang

Page 91: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISA 3.1 Gambaran Umum ... · 3.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 3.1.1 Letak Geografis Dilihat secara astronomi Kota Salatiga terletak di antara 110º.27'.56,81"

146

Pencegahan Perubahan Tanah Pertanian ke Non Pertanian yang Tidak Terkendalikan

yang menegaskan bahwa, Bupati/Walikota wajib memberi teguran baik lisan atau

tertulis jika terjadi perubahan penggunaan tanah yang tidak melalui prosedur yang

diatur oleh Instruksi Gubernur Nomor 590/107/1985 dengan petunjuk teknisnya.