bab iii gambaran umum perusahaan 3.1 sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/bab3/2010-1-00855-ka bab...
TRANSCRIPT
40
BAB III
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
3.1 Sejarah Perusahaan
PT. Markaindo Selaras merupakan perusahaan swasta Indonesia yang
berdiri pada tahun 1982 oleh Djoni Muksin dan pada tanggal 19 maret 1996
disahkan oleh notaris Ronny Gunawan, SH dengan nomor notaris 23.
Perusahaan yang bergerak dalam bidang trading bahan baku industri
makanan ini merupakan sister company dari PT. Indexim Alpha. PT. Indexim
Alpha sendiri adalah mitra lokal dari Mead Johnson-USA. Dengan moto “supplier
of quality to the food industry”.
3.2 Visi, Misi, dan Nilai Utama Perusahaan
Visi
Dengan menyediakan berbagai jenis bahan baku yang diperlukan oleh
industri pengolahan daging dan hasil laut, diharapkan akan mempermudah pihak
pengguna untuk mendapatkan beberapa bahan baku yang diperlukan hanya dari
satu supplier. Kami menyebutnya dengan istilah ”one stopping shopping”.
Misi
Perusahaan didirikan dengan tujuan mensuplai dan menjaga ketersediaan
bahan baku berkualitas untuk industi makanan, khususnya industri pengolahan
daging dan hasil laut.
41
Salah satu karakteristik yang harus dipenuhi oleh bahan baku industri
makanan adalah memiliki spesifikasi food grade. Selain itu, sesuai dengan
mayoritas agama yang dianut oleh penduduk indonesia makan selain food grade,
seluruh bahan baku juga harus halal. Oleh karena itu PT. Markaindo Selaras hanya
mensuplai produk-produk dengan kualifikasi food grade dan halal.
Nilai Utama
Adapun nilai utama dari PT. Markaindo Selaras adalah
a. Excellent Service
Memberikan pelayanan yang terbaik bagi para pelanggan
b. Good Product
Memiliki produk pengembangan bahan baku makanan yang berkualitas
tinggi
c. Harga lebih tinggi / bersaing
3.3 Struktur Organisasi
Dalam menjalankan perusahaan PT. Markaindo Selaras memiliki karyawan
yang mempunyai tugas dan tanggung jawabnya masing-masing pada setiap bagian,
sehingga diharapkan para karyawan mampu mengemban tugas dan tanggung jawab
secara efektif dan efisien dan seprofesional mungkin dalam membantu
menjalankan bisnis perusahaan. Adapun struktur organisasi PT. Markaindo Selaras
adalah seperti diagram pada halaman berikut ini:
42
STRUKTUR ORGANISASI PT. MARKAINDO SELARAS
GeneralManager
Import and Purchasing Accounting
ManagerMarketingManager
FinanceManager
Personalia & GA
WareHouse Food Techonologist
Wakil Direktur Direktur
Divisi TI
Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Markaindo Selaras Tahun 2005
(Sumber: PT. Markaindo Selaras)
43
3.4 Uraian Jabatan
Berdasarkan struktur organisasi yang terlihat, setiap bagian memiliki tugas
dan tanggung jawab yang berbeda sesuai jabatan dan fungsinya dalam menjalankan
setiap pekerjaan dalam perusahaan. Adapun tugas dan tanggung jawab dari setiap
bagian yang terkait dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Direktur
a. Bertindak sebagai pimpinan utama
b. Memiliki hak dan kuasa penuh terhadap proses bisnis yang ada dalam
PT. Markaindo Selaras
c. Menetapkan visi dan misi perusahaan
d. Menjaga stabilitas perusahaan
e. Mengambil keputusan yang berhubungan dengan kegiatan bisnis PT.
Markaindo Selaras
f. Melakukan pengawasan terhadap karyawan
Wakil Direktur:
a. Mendukung kegiatan proses bisnis perusahaan
b. Menjalankan amanat dan perintah dari direktur langsung
c. Ikut menghadiri segala kegiatan yang berhubungan dengan klien PT.
Markaindo Selaras
d. Menjadi wakil perusahaan pada saat direktur berhalangan hadir
44
2. General Manager
a. Bertanggung jawab langsung kepada Direktur atas operasional
perusahaan secara keseluruhan
b. Membawahi setiap manager-manager di perusahaan
3. Bagian Import and Purchasing
a. Memesan barang-barang yang diperdagangkan
b. Mengurus izin import
c. Bertanggung jawab atas setiap barang dari supplier ke gudang
d. Mengatur persedian barang
4. Accounting Manager
a. Memegang kendali keuangan yang berjalan dalam PT. Markaindo
Selaras
b. Bertanggung jawab atas semua aliran kas besar dan kas kecil yang
keluar dari PT. Markaindo Selaras
c. Menangani permintaan kas keluar
d. Membuat laporan keuangan pada setiap akhir bulan
5. Marketing Manager
a. Melakukan penawaran terhadap pihak yang dapat diajak bekerjasama
dengan PT. Markaindo Selaras
b. Mengawasi setiap PO yang masuk
45
c. Bertanggung jawab atas semua klien PT. Markaindo Selaras
7. Divisi TI
a. Bertanggung jawab untuk sistem dan semua peralatan yang
berhubungan dengan TI.
b. Mencari solusi terbaik untuk kebutuhan TI.
8. Finance Manager
a. Melakukan perhitungan atas setiap transaksi keuangan yang terjadi
dalam PT. Markaindo Selaras
b. Melakukan setiap pembayaran atas kas yang keluar dari PT Markaindo
Selaras
c. Mengecek setiap bukti transaksi yang masuk dan keluar
d. Menangani pembayaran gaji terhadap karyawan
9. Personalia and GA
a. Mengawasi setiap kegiatan yang terjadi dalam perusahaan
b. Menangani dan memilih penerimaan karyawan baru sesuai dengan
kriteria yang dibutuhkan perusahaan
c. Menangani absensi karyawan
10. Warehouse
a. Mengawasi persediaan stok barang yang ada di gudang
46
b. Mengecek persediaan stok barang yang ada di gudang
c. Bertanggung jawab penuh atas semua barang yang masuk dan keluar
dari gudang
11. Bagian Food Technologist
a. Menjelaskan pemakaian produk-produk perusahaan
b. Menciptakan pasar dengan mengembangkan aplikasi pemakaian
produk perusahaan
c. Mencari produk baru untuk pasar yang sama
3.5 Sistem yang sedang Berjalan
3.5.1 Uraian Proses Bisnis Perusahaan
Perusahaan mengajukan permintaan penawaran dengan pihak
customer. Sambil menunggu waktu, customer dengan perusahaan
melakukan negosiasi harga dan cara pembayaran. Setelah terjadi
penawaran, ketika customer setuju dengan penawaran harga maka dari
pihak customer mengeluarkan purchase order dengan harga yang telah di
setujui kedua belah pihak. Setelah mengeluarkan purchases order, maka
perusahaan memasukan ke dalam sistem dengan mengeluarkan sales order.
Setelah itu diverifikasi terlebih dahulu dengan mengecek latar belakang
customer (apakah customer mempunyai banyak hutang) setelah itu
mengecek jumlah barang apakah memenuhi stok barang. Setelah itu bagian
penjualan membuat surat jalan atau delivery order dan sales invoice dan
47
masuk ke sistem piutang. (dari sistem perusahaan, ketika bagian penjualan
mengeluarkan surat jalan ketika mau di kirim masuk ke piutang sehingga
pada saat dibayar baru dinyatakan lunas.
3.5.2 Uraian Komputerisasi
3.5.2.1 Fitur-Fitur Aplikasi
Fitur-fitur yang terdapat didalam software pada PT.
Markaindo Selaras antara lain:
- Daftar
Gambar 3.2 Tampilan Layar Daftar
Sumber: PT. Markaindo Selaras
48
- Laporan
Gambar 3.3 Tampilan Layar Laporan
Sumber: PT. Markaindo Selaras
3.5.3 Konfigurasi Komputer atau Jaringan
3.5.3.1 Hardware
Berdasarkan wawancara yang dilakukan dengan staf TI dari
PT. Markaindo Selaras, hardware yang digunakan pada perusahaan
adalah sebagai berikut:
49
1. Komputer Client : 10 Unit
2. Komputer Server : 1 Unit
2. Printer : 5 Unit
3. Mesin Fax : 2 Unit
4, Scanner : 1 Unit
5. Multimedia Projector : 1 Unit
6. Connector : 50 Unit
7. Switch : 1 Unit
8. Kabel LAN : 100 M
3.5.3.2 Software
Berdasarkan wawancara yang dilakukan dengan staf TI dari
PT. Markaindo Selaras, software yang digunakan pada perusahaan
adalah sebagai berikut:
1. Windows Server 2003
2. Windows XP Professional
3. Microsoft Office 2007
4. Open Office 2.03
5. Aplikasi Accurate 3
50
3.5.3.3 Uraian Jaringan Local Area Network (LAN)
Server
Client 6
Client 9
Client 7
Client 10
Client 8
Client 1
Client 2
Client 5
Client 4
Client 3
Gambar 3.4 Jaringan LAN PT. Markaindo Selaras
(Sumber: PT. Markaindo Selaras)
51
3.6 Data yang Dapat Diperoleh untuk Evaluasi Investasi SI/TI
3.6.1 Data Keuangan
3.6.1.1 Data Investasi
Teknik tradisional cost benefit analysis merupakan sarana mengukur
keuangan yang umum dalam menilai dan menentukan hasil dari keuntungan
investasi teknologi informasi secara langsung. Keuntungan investasi yang
diukur dalam hal ini adalah keuntungan dari pengurangan biaya operasional
perusahaan sejak investasi teknologi informasi diimplementasikan.
a. Biaya investasi awal pengembangan proyek TI pada PT. Markaindo
Selaras pada periode 2005-2006:
No Keterangan Unit
Harga
(Rp) Total (Rp)
1 Biaya Perangkat Keras
(Hardware)
Komputer Client 10 4.500.000 45.000.000
Komputer Server 1 11.000.000 11.000.000
Printer 5 550.000 2.750.000
Notebook - -
Notebook - -
Pembelian Kabel LAN 100 M
5.000 500.000
Pembelian Kabel Komputer Free
Biaya Jaringan - - 3.000.000
Modem - - -
CPU Server IBM - - -
52
UPS komputer 11 400.000 4.400.000
Mesin Fax 2 900.000 1.800.000
Scanner 1 600.000 600.000
Multimedia Projector 1 6.000.000 6.000.000
2 Biaya Perangkat Lunak
(Software)
My SQL Free
Windows Server 2003 1 7.000.000 7.000.000
Windows XP Proffesional 1 1.100.000 1.100.000
Microsoft Office 2007 1 2.500.000 2.500.000
Open Office 2.03 1 Free
Aplikasi Accurate 3 1 8.500.000 8.500.000
3 Biaya Pemasangan Internet
Biaya Pemasangan 1 10.000.000 1.000.000
Switch /Router 1 500.000 500.000
Connector 50 1.000 50.000
Pembelian Kertas 10 30.000 300.000
Pembelian Toner 5 100.000 500.000
Tabel 3.1 Biaya Pengembangan Proyek TI Tahun 2005
(Sumber: PT. Markaindo Selaras)
53
b. Biaya berjalan digunakan untuk mendukung kegiatan operasional
penerapan teknologi informasi agar berjalan dengan baik. Rincian
biaya berjalan proyek TI pada PT.Markaindo Selaras adalah sebagai
berikut:
- Biaya berjalan TI pada tahun 2005
No Keterangan Harga
1 Tinta Printer 6.000.000
2 Maintenance Komputer 2.200.000
3 Maintenance LAN 1.500.000
4 Biaya Listrik 2.000.000
5 Biaya Pembelian CD Software 850.000
6 Biaya Pemeliharaan CPU 300.000
Tabel 3.2 Biaya Berjalan Proyek TI Tahun 2005
- Biaya berjalan TI pada tahun 2006
No Keterangan Harga
1 Tinta Printer 7.000.000
2 Maintenance Komputer 4.000.000
3 Maintenance LAN 1.000.000
4 Biaya Listrik 2.500.000
5 Biaya Pembelian CD Software 700.000
6 Biaya Pemeliharaan CPU 200.000
Tabel 3.3 Biaya Berjalan Proyek TI tahun 2006
54
- Biaya berjalan TI pada tahun 2007
No Keterangan Harga
1 Tinta Printer 5.000.000
2 Maintenance Komputer 2.000.000
3 Maintenance LAN 500.000
4 Biaya Listrik 1.000.000
7 Biaya Pembelian CD Software 500.000
8 Biaya Pemeliharaan CPU 100.000
Tabel 3.4 Biaya Berjalan Proyek TI tahun 2007
- Biaya berjalan TI pada tahun 2008
No Keterangan Harga
1 Tinta Printer 3.500.000
2 Maintenance Komputer 1.500.000
3 Maintenance LAN 300.000
4 Biaya Listrik 750.000
7 Biaya Pembelian CD Software 300.000
8 Biaya Pemeliharaan CPU 100.000
Tabel 3.5 Biaya Berjalan Proyek TI Tahun 2008
Berdasarkan data-data yang ada diatas maka kita dapat memperoleh
total berjalan selama tahun 2005 sampai dengan 2008 adalah sebagai
berikut:
55
Tahun Biaya Berjalan
2005 12.850.000
2006 15.400.000
2007 9 100.000
2008 6.450.000
Total 43.800.000
Tabel 3.6 Total Biaya Berjalan
(Sumber: PT. Markaindo Selaras)
Biaya operasional setelah investasi teknologi informasi pada PT. Markaindo
Selaras mengalami penghematan. Biaya operasional yang mengalami penghematan
tersebut adalah biaya penggunaan alat tulis kantor dan biaya penggunaan kertas.
Berikut ini akan ditampilkan kertas dan alat tulis kantor PT. Markaindo Selaras
dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2008:
1. Biaya Alat Tulis Kantor (ATK)
Dampak dari penggunaan komputer dan jaringan LAN pada PT. Markaindo
Selaras adalah berkurangnya biaya operasional berupa biaya penggunaan ATK.
Total biaya penggunaan alat tulis kantor pada tahun 2004 adalah sebesar Rp.
4.000.000. Biaya di tahun-tahun berikutnya dapat dilihat dalam tabel berikut ini:
Sejak penggunaan teknologi informasi pada tahun 2005, biaya penggunaan
teknologi informasi:
56
Tahun Biaya Alat Tulis Kantor
2005 5.000.000
2006 2.500.000
2007 2.000.000
2008 2.000.000
Total 9.500.000
Tabel 3.7 Total Biaya Penggunaan ATK
(Sumber: PT. Markaindo Selaras)
Berdasarkan data yang ada pada tabel 3.7 maka dapat diketahui adanya
penghematan dalam penggunaan biaya ATK yang terjadi setelah adanya
impelementasi teknologi informasi pada tahun 2005 dibandingkan tahun 2004
sebelum adanya teknologi informasi.
Penghematan biaya penggunaan ATK, antara lain:
Tabel 3.8 Total Biaya Penghematan ATK
Tahun Penghematan Alat Tulis Kantor
2005 Rp. (1.000 000)
2006 Rp. 1.500 .000
2007 Rp. 2. 000 .000
2008 Rp. 2.000 . 000
Total Rp . 6. 500 .000
57
2. Biaya Penggunaan Kertas
Dampak dari penggunaan komputer dan jaringan LAN pada PT. Markaindo
Selaras adalah berkurangnya biaya operasional berupa biaya penggunaan kertas.
Total biaya penggunaan kertas pada tahun 2004 adalah sebesar Rp. 7.000.000,
dimana biaya tersebut digunakan untuk membeli kertas fax, kertas kwarto, A4,
folio dan kertas lainnya.
Sejak penggunaan teknologi informasi pada tahun 2005, biaya penggunaan
kertas dapat ditekan karena LAN dan komputer mempermudah dalam komunikasi
pertukaran data dan informasi, sehingga pada tahun berikutnya PT. Markaindo
Selaras mengeluarkan biaya dengan rincian sebagai berikut:
Tahun Biaya Penggunaan Kertas
2005 5.000.000
2006 3.000.000
2007 3.000.000
2008 2.000.000
Total 13.000.000
Tabel 3.9 Rincian Biaya Penggunaan Kertas
(Sumber: PT. Markaindo Selaras)
Berdasarkan data yang ada pada tabel 3.8 maka dapat diketahui adanya
penghematan dalam penggunaan biaya kertas yang terjadi setelah adanya
implementasi teknologi informasi pada tahun 2005 dibandingkan tahun 2004
sebelum adanya teknologi informasi.
Penghematan biaya kertas, antara lain:
58
Tahun Penghematan Biaya Kertas
2005 2.000.000
2006 4.000.000
2007 4.000.000
2008 5.000.000
Total 15.000.000
Tabel 3.10 Total Penghematan Biaya Penggunaan Kertas
3. Peningkatan Pendapatan
Dampak dari penggunaan komputer dan jaringan LAN pada PT. Markaindo
Selaras adalah meningkatnya dalam penjualan dan pelaporan-pelaporan yang ada,
pendapatan perusahaan meningkat adanya teknologi informasi dibandingkan
dengan sebelum menggunakan teknologi informasi pendapatan nya berkurang
karena fasilitas dan layanan yang masih manual dan cukup lama tapi setelah
menggunakan teknologi informasi,perusahaan dapat dengan sangat mudah untuk
melayani transaksi penjualan yang ada.
3.6.1.2 Data untuk Value Linking
Berdasarkan perhitungan data keuangan, pada tahun 2005
perusahaan mengalami kerugian karena pembatalan transaksi
dengan total kerugian yang dialami perusahaan sebesar
Rp.96.500.000 dalam setahun. Dikarenakan sistem manual tidak up
date, maka perusahaan mengalami pembatalan penjualan oleh
pelanggan yang sebelumnya diperkirakan keuntungan yang
seharusnya diraih adalah sebesar 10% dari omset penjualan,
59
kemudian perusahaan menggunakan aplikasi sistem informasi
sehingga tidak lagi terjadi kerugian akibat pembatalan seperti pada
tahun sebelumnya.
3.6.1.3 Data untuk Value Acceleration
Value acceleration menghitung perbandingan percepatan
dalam mengerjakan tugas dengan menggunakan teknologi informasi
yang diterapkan oleh perusahaan dengan yang sebelumnya tanpa
menggunakan teknologi informasi. Berdasarkan hasil wawancara
yang dilakukan dengan manager, sebelum menggunakan teknologi
informasi, karyawan pada bagiannya dapat menghabiskan waktu 3
jam lembur dalam satu minggu. Setelah menggunakan teknologi
informasi waktu lembur tersebut berkurang menjadi hanya 1 jam
saja per minggu.
3.6.2 Domain Bisnis
Didalam domain bisnis terdapat beberapa aspek yang perlu
dievaluasi yaitu: strategic match, competitive advantage, management
information support, competitive response. Penilaian domain bisnis tersebut
antara lain didasarkan dari data yang diperoleh dari kuesioner dan
wawancara. Kuesioner dibagikan kepada bagian-bagian yang terkait dengan
bisnis, alasanya adalah bahwa orang-orang yang bekerja di bidang bisnis
tersebut yang mengetahui apakah TI dirasakan sesuai atau tidak dengan
60
tujuan jangka panjang perusahaan dan apakah TI mendukung kemampuan
bersaing perusahaan. Kuesioner yang dibagikan ada 10 responden, yaitu
bagian import and purchasing, bagian accounting manager, bagian
marketing, bagian keuangan dan bagian warehouse, dimana masing-masing
bagian mengisi dua kuesioner.
Pilihan 0, responden merasa nilai-nilai dan resiko dalam investasi
sistem informasi perusahaan tidak berhubungan sama sekali dengan
investasi sistem informasi.
Pilihan 1, responden merasa nilai-nilai dan resiko dalam investasi
sistem informasi perusahaan sangat sedikit hubungannya dengan investasi
sistem informasi.
Pilihan 2, responden merasa nilai-nilai dan resiko dalam investasi
sistem informasi perusahaan sedikit berhubungan dengan investasi sistem
informasi.
Pilihan 3, responden merasa nilai-nilai dan resiko dalam investasi
sistem informasi perusahaan cukup berhubungan dengan investasi sistem
informasi.
Pilihan 4, responden merasa nilai-nilai dan resiko dalam investasi
sistem informasi perusahaan memiliki hubungan dengan investasi sistem
informasi.
Pilihan 5, responden merasa nilai-nilai dan resiko dalam investasi
sistem informasi perusahaan sangat erat hubungannya dengan investasi
sistem informasi.
61
Tabel 3.11 Skor Responden dari Domain Bisnis
Sumber: Kuesioner
3.6.2.1 Strategic Match
Berdasarkan hasil questionnaire yang dibagikan kepada
responden, diperoleh hasil bahwa penggunaan komputer dan
jaringan yang diimplementasikan oleh PT. Markaindo Selaras
merupakan prasyarat sistem dalam mencapai sebagian tujuan
strategis perusahaan. Berdasakan hasil wawancara dengan Advisor
PT. Markaindo Selaras implementasi teknologi informasi pada
perusahaan merupakan sebuah syarat untuk mencapai tujuan
strategis perusahaan, karena teknologi informasi dapat mempercepat
kinerja dari para karyawan yang dapat meningkatkan keuntungan
bagi perusahaan.
62
3.6.2.2 Competitive Advantage
Dari hasil questionnaire yang dibagikan kepada responden,
penggunaaan sistem informasi pada perusahaan dapat meningkatkan
posisi kompetitif perusahaan dengan meningkatkan efisensi
operasinya pada suatu area strategis perusahaan. Advisor PT.
Markaindo Selaras mengatakan bahwa persaingan di antara
perusahaan-perusahaan dalam bidang yang sejenis semakin marak,
hal ini membuat perusahaan harus mengambil langkah untuk dapat
mengimbangi persaingan tersebut. Salah satu langkah yang diambil
adalah dengan melakukan investasi sistem informasi yang
diharapkan dapat mempertahankan keunggulan kompetitifnya.
3.6.2.3 Management Information Support
Dukungan sistem informasi manajemen atau management
information ini berhubungan dengan kemampuan investasi sistem
informasi dengan menggunakan jaringan dan komputer dalam
menyediakan informasi secara cepat dan tepat dalam mendukung
kegiatan utama perusahaan. Berdasarkan hasil questionnare,
dukungan informasi sangatlah dibutuhkan untuk mendukung
perencanaan strategis perusahaan. Hal ini juga didukung oleh hasil
wawancara dengan advisor PT. Markaindo Selaras yang
mengatakan bahwa informasi yang dihasilkan dari investasi sistem
63
informarsi ini sangat membantu dalam menentukan rencana jangka
panjang maupun jangka pendek perusahaan.
3.6.2.4 Competitive Response
Berdasarkan hasil questionnaire yang dibagikan kepada
responden, maka diperoleh hasil bahwa perusahaan mengambil
keputusan untuk melakukan investasi sistem informasi agar dapat
mempertahankan keunggulan kompetitifnya dengan perusahaan lain
sehingga manfaat yang diperoleh perusahaan semakin tinggi.
3.6.2.5 Resiko-Resiko Proyek yang Dihadapi
Berdasarkan hasil questionnaire yang di bagikan kepada
responden, investasi sistem informasi pada PT. Markaindo Selaras
memiliki rencana yang diforrmulasikan dengan baik, dengan
prosedur yang didokumentasikan pelaksanaannya. Wawancara yang
dilakukan dengan advisor PT. Markaindo Selaras juga memperkuat
hasil kuesioner yang dibagikan bahwa investasi sistem informasi di
perusahaan dilaksanakan dengan perencanaan yang baik sehingga
dapat memberikan hasil yang maksimal kepada setiap pelanggan
secara rutinnya.
64
3.6.3 Domain Teknologi
Berdasarkan kuesioner yang telah dibagikan dan diisi oleh 10 orang
responden yang ada di dalam perusahaan yang terdiri dari bagian import
dan purchasing, bagian accounting manager, bagian marketing manager,
bagian TI, bagian finance manager, bagian warehouse dan bagian food
tecnologist dimana bagian TI yang terdiri dari dua orang masing-masing
mengisi dua kuesioner, maka dapat dilihat untuk penilaian domain
teknologi yang didasarkan pada hasil kuesioner yang berhubungan dengan
bagian TI.
Adapun pembagian kuesioner tetap dibagikan kepada bagian yang
tidak berhubungan dengan sistem accurate 3 yaitu bagian warehouse dan
bagian food technology karena perusahaan ingin mengetahui seberapa
penting teknologi informasi yang digunakan dalam perusahaan tersebut
secara keseluruhan.
Pilihan 0, responden merasa nilai-nilai dan resiko dalam investasi
sistem informasi perusahaan tidak berhubungan sama sekali dengan
investasi sistem informasi.
Pilihan 1, responden merasa nilai-nilai dan resiko dalam investasi
sistem informasi perusahaan sangat sedikit hubungannya dengan investasi
sistem informasi.
Pilihan 2, responden merasa nilai-nilai dan resiko dalam investasi
sistem informasi perusahaan sedikit berhubungan dengan investasi sistem
informasi.
65
Pilihan 3, responden merasa nilai-nilai dan resiko dalam investasi
sistem informasi perusahaan cukup berhubungan dengan investasi sistem
informasi.
Pilihan 4, responden merasa nilai-nilai dan resiko dalam investasi
sistem informasi perusahaan memiliki hubungan dengan investasi sistem
informasi.
Pilihan 5, responden merasa nilai-nilai dan resiko dalam investasi
sistem informasi perusahaan sangat erat hubungannya dengan investasi
sistem informasi.
Tabel 3.12 Skor Responden dari Teknologi
Sumber: Kuesioner
3.6.3.1 Strategic IS Architecture
Strategi SI arsitektur ini mengevaluasi derajat yang sama
implementasi sistem informasi disesuaikan dengan kebutuhan dari
sistem informasi perusahaan. Berdasarkan hasil questionnaire yang
66
dibagikan, diperoleh hasil bahwa investasi sistem informasi yang
dilaksanakan, dibangun dengan perencanaan dan memiliki payoff
hasil yang rendah.
3.6.3.2 Defitional Uncertainty
Data hasil questionnaire yang dibagikan kepada bagian
import dan purchasing, bagian accounting manager, bagian
marketing manager, bagian TI, bagian finance manager, bagian
warehouse dan bagian food tecnologist, maka diperoleh hasil bahwa
investasi sistem informasi yang telah dilakukan memiliki prasyarat
yang jelas, spesifikasi yang cukup jelas, area yang telah ditelaah
jelas serta memiliki probabilitas non rutin yang masuk akal.
3.6.3.3 Technical Uncertainty
Technical uncertainty atau ketidakpastian teknologi
merupakan faktor yang digunakan untuk mengetahui kesiapan
dalam melaksanakan investasi sistem informasi. Hal ini meliputi
keterampilan yang dibutuhkan, ketergantungan perangkat keras,
ketergantungan piranti lunak, piranti lunak aplikasi, ketergantungan
implementasi aplikasi.
Berdasarkan questionnaire yang telah dibagikan kepada
bagian import dan purchasing, bagian accounting manager, bagian
marketing manager, bagian TI, bagian finance manager, bagian
67
warehouse dan bagian food tecnologist, investasi sistem informasi
yang ada dalam hal keterampilan yang dibutuhkan, karyawan
merasa bahwa sistem yang digunakan sangat mudah dipelajari
sehingga tidak memerlukan keterampilan khusus dalam
menggunakannya.
Perangkat keras yang digunakan pada aplikasi sejenis,
sehingga tidak diperlukan perangkat keras khusus untuk divisi-divisi
tertentu. Dalam menggunakan perangkat lunak, perusahaan
menggunakan piranti lunak yang standar dengan pemrograman yang
kompleks. Piranti lunak aplikasi menggunakan program yang
tersedia secara komersil, hanya saja membutuhkan modifikasi yang
agak banyak. Untuk ketergantungan implementasi aplikasi, hasil
yang diperoleh yaitu perusahaan menggunakan aplikasi dengan
ukuran menengah jika dibandingkan dengan aplikasi yang ada.
3.6.3.4 Infrastructure Risk
Resiko terkait infratruktur SI ini digunakan untuk
mengetahui seberapa besar resiko yang akan dihadapi organisasi
dengan adanya sistem yang baru. Berdasarkan hasil questionnaire
yang dibagikan kepada bagian import dan purchasing, bagian
accounting manager, bagian marketing manager, bagian TI, bagian
finance manager, bagian warehouse dan bagian food tecnologist,
maka hasilnya diperoleh bahwa dibutuhkan sedikit perubahan pada
68
beberapa investasi berikutnya untuk integrasi lebih lanjut atas
investasi sistem informasi dengan mengunakan jaringan LAN dan
komputer dari lingkungan sistem informasi.
3.7 Data PT. Markaindo Selaras terkait SWOT
Berdasarkan wawancara yang dilakukan dengan advisor dari PT.
Markaindo Selaras, maka diperoleh data mengenai faktor strategi eksternal dan
faktor strategi internal perusahaan, yang terdiri dari:
3.7.1 Data Faktor Strategi Eksternal Perusahaan
3.7.1.1 Opportunity (Peluang)
a. Selalu ada dalam mencari produk-produk baru
b. Untuk pengembangan produk di perusahaan
3.7.1.2 Threats (Ancaman)
a. Faktor pemerintah: barang impor yang mengalami
penurunan atau pengurangan bobot atau kapsitas di tanjung
priok.
b. Tidak kompeten dari karyawan
c. Faktor demokrasi
d. Faktor birokasi
Bila dianalisis lebih lanjut kaitan antara sistem yang digunakan perusahaan
dengan faktor strategi eksternal perusahaan dilihat dari opportunity dan threats
adalah tidak berhubungan dengan sistem yang digunakan perusahaan tetapi faktor
eksternal ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas produk perusahaan dan
69
kualitas persaingan dengan perusahaan lain serta perlindungan seperti apa yang
akan digunakan oleh perusahaan terhadap ancaman yang dating.
3.7.2 Data Faktor Strategis Internal Perusahaan
3.7.2.1 Strengths (Kekuatan)
a. Mempermudah penghitungan laporan keuangan perusahaan
dalam setiap transaksi.
b. Perusahaan memiliki sumber daya manusia yang
berpengalaman di bidang TI
3.7.2.2 Weaknesses (Kelemahan)
a. Dana terbatas dalam pengembangan sistem.
b. Belum membutuhkan adanya regenerasi..