bab iii dasar teori injeksi co2 final
TRANSCRIPT
-
7/25/2019 BAB III Dasar Teori injeksi co2 Final
1/59
BAB III
DASAR TEORI
3.1 Karakteristik ReservoirReservoir merupakan suatu tempat terakumulasinya fluida hidrokarbon
dan air. Gambar 3.1di bawah ini menunukkan karakteristik reservoir
Gambar 3.1 Karakteristik Reservoir 11)
!roses akumulasi minyak bumi di bawah permukaan haruslah
memenuhi beberapa syarat" yan# merupakan unsur$unsur keterdapatan
minyak bumi. %nsur$unsur yan# menyusun sistem minyak bumi adalah
seba#ai berikut &
'. Batuan reservoir" seba#ai wadah yan# diisi dan dienuhi oleh minyak
bumi" #as bumi atau keduanya. Biasanya batuan reservoir berupa lapisan
batuan yan# porous dan permeable.
(. )apisan penutup *+ap ro+k," yaitu suatu lapisan batuan yan# bersifat
impermeable" yan# terdapat pada ba#ian atas suatu reservoir" sehin##a
berfun#si seba#ai penyekat fluida reservoir.
-. !eran#kap reservoir *reservoir trap," merupakan suatu unsur pembentuk
reservoir yan# mempunyai bentuk sedemikian rupa sehin##a lapisan
beserta penutupnya merupakan bentuk konkav ke bawah dan dan
menyebabkan minyak dan #as bumi berada diba#ian teratas reservoir.
arakteristik suatu reservoir san#at dipen#aruhi oleh karakteristik
batuan penyusunnya" fluida reservoir yan# menempatinya dan kondisi
reservoir itu sendiri" yan# satu sama lain akan salin# berkaitan. eti#a
6
-
7/25/2019 BAB III Dasar Teori injeksi co2 Final
2/59
7
faktor itulah yan# akan kita bahas dalam mempelaari karakteristik
reservoir.
-.'.' Sifat /isik Batuan Reservoir
Beberapa +ontoh dari sifat sifat fisik batuan reservoir adalah&
'. !orositas
!orositas *, didefinisikan seba#ai perbandin#an antara
volume ruan# pori$pori terhadap volume batuan total *bulk
volume,. Besar$ke+ilnya porositas suatu batuan akan menentukan
kapasitas penyimpanan fluida reservoir. Se+ara matematis
porositas dapat dinyatakan seba#ai &
0b
0p
0b
0s0b=
=
................................................................ *-.',
dimana &
0b 1 volume batuan total *bulk volume,
0s 1 volume padatan batuan total *volume #rain,
0p 1 volume ruan# pori$pori batuan.
!orositas batuan reservoir dapat diklasifikasikan menadi dua"
yaitu&
!orositas absolut" adalah perbandin#an antara volume pori
total terhadap volume batuan total yan# dinyatakan dalam persen"
atau se+ara matematik dapat ditulis sesuai persamaan seba#ai
berikut &
2'33volumebulk
totalporivolume=
.................................... *-$(,
-
7/25/2019 BAB III Dasar Teori injeksi co2 Final
3/59
8
!orositas efektif" adalah perbandin#an antara volume pori$
pori yan# salin# berhubun#an terhadap volume batuan total *bulk
volume, yan# dinyatakan dalam persen.
2'33volumebulk
nberhubun#ayan#porivolume=
...........*-$-,
Gambar 3.2. pada halaman berikut menunukkan
perbandin#an antara porositas efektif" non efektif dan porositas
total dari suatu batuan. %ntuk selanutnya" porositas efektif
di#unakan dalam perhitun#an karena dian##ap seba#ai fraksi
volume yan# produktif.
C o n n e c t e d o rE f e c t i v eP o r o s i t y
I s o l a t e d o rN o n - E f e c t i v eP o r o s i t y
To t a lP o r o s i t y
Gambar 3.2 Skema Perbandingan Porositas Efektif, Non-
Efektif dan Porositas Abso!t "at!an 11)
Berdasarkan waktu dan +ara teradinya" maka porositas dapat
u#a diklasifikasikan menadi dua" yaitu &
!orositas primer" yaitu porositas yan# terbentuk pada waktu
yan# bersamaan den#an proses pen#endapan berlan#sun#.
!orositas sekunder" yaitu porositas batuan yan# terbentuk
setelah proses pen#endapan.
(. !ermeabilitas
-
7/25/2019 BAB III Dasar Teori injeksi co2 Final
4/59
9
!ermeabilitas didefinisikan seba#ai suatu bilan#an yan#
menunukkan kemampuan dari suatu batuan untuk men#alirkan
fluida. Definisi kwantitatif permeabilitas pertama$tama
dikemban#kan oleh 4enry Dar+y *'567, dalam hubun#an empiris
den#an bentuk differensial seba#ai berikut &
v=q
A= -
k
dP
dL ...................................................... *-$8,
dimana &
v 1 ke+epatan aliran" +m9se+ 1 viskositas fluida yan# men#alir" +p
d!9d) 1 #radien tekanan dalam arah aliran" atm9+m
k 1 permeabilitas media berpori.
Tanda ne#atip pada !ersamaan -$8 menunukkan bahwa bila
tekanan bertambah dalam satu arah" maka arah alirannya
berlawanan den#an arah pertambahan tekanan tersebut. Asumsi$
asumsi yan# di#unakan dalam !ersamaan -$8 adalah&
Alirannya mantap *steady state,"
/luida yan# men#alir satu fasa"
0iskositas fluida yan# men#alir konstan "
ondisi aliran isothermal" dan
/ormasinya homo#en dan arah alirannya hori:ontal.
/luidanya in+ompressible.
Berdasarkan umlah fasa yan# men#alir dalam batuan
reservoir" permeabilitas dibedakan menadi ti#a" yaitu &
!ermeabilitas absolut" adalah yaitu dimana fluida yan#
men#alir melalui media berpori tersebut hanya satu fasa" misalnya
hanya minyak atau #as saa.
!ermeabilitas efektif" yaitu permeabilitas batuan dimana
fluida yan# men#alir lebih dari satu fasa" misalnya minyak dan air"
air dan #as" #as dan minyak atau keti#a$ti#anya.
-
7/25/2019 BAB III Dasar Teori injeksi co2 Final
5/59
10
!ermeabilitas relatif" merupakan perbandin#an antara
permeabilitas efektif den#an permeabilitas absolut.Dasar penentuan besaran permeabilitas adalah hasil
per+obaan yan# dilakukan oleh 4enry Dar+y." seperti yan# terlihat
pada Gambar 3.3" berikut ini.
h -1 h 2
h 1
h 2l
A
Gambar 3.3 Skema Per#obaan Penent!an Permeabiitas11)
Dari per+obaan dapat ditunukkan bahwa ;..)9A.*!'$!(,
adalah konstan dan akan sama den#an har#a permeabilitas batuan
yan# tidak ter#antun# dari +airan" perbedaan tekanan dan dimensi
batuan yan# di#unakan. Den#an men#atur lau ; sedemikian rupa
sehin##a tidak teradi aliran turbulen" maka diperoleh har#a
permeabilitas absolut batuan" sesuai persamaan berikut &
,!!*.A
)..;k
('
=
....................................................... *-$6,
Satuan permeabilitas dalam per+obaan ini adalah &
,atm*,!!*.,+m.s
-
7/25/2019 BAB III Dasar Teori injeksi co2 Final
6/59
11
Dari Persamaan 3-$ dapat dikemban#kan untuk berba#ai
kondisi aliran yaitu aliran linier dan radial" masin#$masin# untuk
fluida yan# +ompressible dan in+ompressible.
!ada prakteknya di reservoir" aran# sekali teradi aliran satu
fasa" akan tetapi dua atau bahkan ti#a fasa. Oleh karena itu
dikemban#kan pula konsep men#enai permeabilitas efektif dan
permeabilitas relatif. 4ar#a permeabilitas efektif dinyatakan
seba#ai ko" k#" kw" dimana masin#$masin# untuk minyak" #as" dan
air. Sedan#kan permeabilitas relatif untuk masin#$masin# fluida
reservoir dinyatakan den#an persamaan seba#ai berikut &
k
kk oro=
"k
kk
#r#=
"
.k
kk wrw =
............. *-$=,
*keteran#an & o 1 minyak" # 1 #as dan w 1 air,
Sedan#kan besarnya har#a permeabilitas efektif untuk
minyak dan air dinyatakan den#an persamaan &
,!!*.A
)..;k
('
ooo
=
..................................................... *-$5,
,!!*.A
)..;k
('
www
=
..................................................... *-$>,
4ar#a$har#a ko dan kw pada Persamaan 3-% dan
Persamaan 3-& ika diplot terhadap So dan Sw akan diperoleh
hubun#an seperti yan# ditunukkan pada Gambar 3.'." yan#
menunukkan bahwa ko pada Sw 1 3 dan pada So 1 ' akan sama
den#an k absolut" demikian u#a untuk har#a k absolutnya *titik A
dan B,
-
7/25/2019 BAB III Dasar Teori injeksi co2 Final
7/59
12
E!!e
c
tive
Pe
r"
e
a
#
ility
to
$
a
te
r%
&'
E!!e
c
tive
Pe
r"
e
a
#
ility
to
(
il%
&
o
( i l ) a t * r a t i o n % )o
$ a t e r ) a t * r a t i o n % ) '
0
1
0
1
0
10
1
A+
,C
Gambar 3.'. K!rva Permeabiitas Efektif !nt!k
Sistem (inak dan Air 11)
Ada ti#a hal pentin# untuk kurva permeabilitas efektif sistem
minyak$air pada Gambar 3.'" yaitu &
ko akan turun den#an +epat ika Sw bertambah dari nol"
demikian u#a kw akan turun den#an +epat ika Sw berkuran# dari
satu" sehin##a dapat dikatakan untuk So yan# ke+il akan
men#uran#i lau aliran minyak karena ko$nya yan# ke+il"
demikian pula untuk air.
ko akan turun menadi nol" dimana masih ada saturasi minyak
dalam batuan *titik ?, atau disebut Residual Oil Saturation *Sor,"
demikian u#a untuk air yaitu *Swr,.
4ar#a ko dan kw selalu lebih ke+il dari har#a k" ke+uali pada
titik A dan B" sehin##a diperoleh persamaan &
'kk wo +.............................................................. *-$'3,
-
7/25/2019 BAB III Dasar Teori injeksi co2 Final
8/59
1
E!!e
c
tive
Pe
r"
e
a
#
ility
to
$
a
te
r%
&'
E!!e
c
tive
Pe
r"
e
a
#
ility
to
(
il%
&o
( i l ) a t * ra t i o n % ) o
0
1
0
1
10
Gambar 3.$ K!rva kreatif sistem Air-(inak 11)
@ika har#a kro dan krw diplot terhadap saturasi fluida So dan
Sw" maka akan didapat kurva seperti Gambar 3.$.
4ar#a kro dan krw berkisar antara 3 sampai '" sehin##a
diperoleh persamaan &
'kk rwro + .......................................................... *-.'',
%ntuk sistem #as dan air" har#a r# dan rw selalu lebih
ke+il dari satu atau &
'kk rwr# + .......................................................... *-$'(,
-. Saturasi
Saturasi fluida batuan didefinisikan seba#ai perbandin#an
antara volume pori$pori batuan yan# ditempati oleh suatu fluida
tertentu den#an volume pori$pori total pada suatu batuan berpori.
Dalam batuan reservoir minyak umumnya terdapat lebih dari satu
ma+am fluida" kemun#kinan terdapat air" minyak" dan #as yan#
tersebar ke seluruh ba#ian reservoir. Se+ara matematis" besarnya
saturasi untuk masin#$masin# fluida dituliskan dalam persamaan
berikut &
Saturasi minyak *So, adalah &
-
7/25/2019 BAB III Dasar Teori injeksi co2 Final
9/59
1.
totalporiporivolume
yakminolehdiisiyan#poriporivolumeSo
=
......*-$'-,
Saturasi air *Sw, adalah &
totalporiporivolume
airolehdiisiyan#poriporivolumeSw
=
................*-$'8,
Saturasi #as *S#, adalah &
totalporiporivolume
#asolehdiisiyan#poriporivolumeS#
=
...............*-$'6,
@ika pori$pori batuan diisi oleh #as$minyak$air maka berlaku
hubun#an &
S# So Sw 1 ' .........................................................*-$'7,
Sedan#kan ika pori$pori batuan hanya terisi minyak dan air"
maka &
So Sw 1 ' ................................................................*-$'=,
/aktor$faktor pentin# yan# harus diperhatikan dalam
mempelaari saturasi fluida antara lain adalah &
Saturasi fluida akan bervariasi dari satu tempat ke tempat lain
dalam reservoir" saturasi air +enderun# untuk lebih besar dalam
ba#ian batuan yan# kuran# porous. Ba#ian struktur reservoir yan#
lebih rendah relatif akan mempunyai Sw yan# tin##i dan S# yan#
relatip rendah" demikian u#a untuk ba#ian atas dari struktur
reservoir berlaku sebaliknya. 4al ini disebabkan oleh adanya
perbedaan densitas dari masin#$masin# fluida.
Saturasi fluida akan bervariasi den#an kumulatip produksi
minyak. @ika minyak diproduksikan maka tempatnya di reservoir
akan di#antikan oleh air dan atau #as bebas" sehin##a pada
-
7/25/2019 BAB III Dasar Teori injeksi co2 Final
10/59
1/
lapan#an yan# memproduksikan minyak" saturasi fluida berubah
se+ara kontinyu.Saturasi minyak dan saturasi #as serin# dinyatakan dalam
istilah pori$pori yan# diisi oleh hidrokarbon. @ika volume batuan
adalah 0" ruan# pori$porinya adalah .0" maka ruan# pori$pori
yan# diisi oleh hidrokarbon adalah &
So 0 S# 0 1 *' Sw , 0 .......................... *-$'5,
8. Tekanan apilerTekanan kapiler *!+, didefinisikan seba#ai perbedaan tekanan
yan# ada antara permukaan dua fluida yan# tidak salin# +ampur
*minyak$air atau air$#as, seba#ai akibat dari teradinya pertemuan
permukaan yan# memisahkan kedua fluida tersebut. Besarnya
tekanan kapiler dipen#aruhi oleh te#an#an permukaan" sudut
kontak antara minyakair:at padat dan ari$ari kelen#kun#an
pori.
0 1 0 2 0 0 . 0 / 0 6 0 7 0 8 0 9 0 1 0 00
6
9
1 2
1 /
1 8
2 1
2 .
2 7
0
0
2 0
. 0
6 0
8 0
1 0 0
1 2 0
1 . 0
1 6 0
1 8 0
2 0 0
0
9
1 8
2 7
6
. /
/ .
6
7 2
8 1
9 0
$ a t e r ) a t* r a t io n %
Gambar 3.* K!rva +istrib!si !ida 11).
-
7/25/2019 BAB III Dasar Teori injeksi co2 Final
11/59
16
!en#aruh tekanan kapiler dalam sistem reservoir antara lain
adalah &Cen#ontrol distribusi saturasi di dalam reservoir Gambar
3.*. pada halaman berikut menunukkan kurva distribusi fluida
yan# merupakan hubun#an antara saturasi fluida den#an tekanan
kapiler pada beberapa permeabilitas batuan,
Cerupakan mekanisme pendoron# minyak dan #as untuk
ber#erak atau men#alir melalui pori$pori se+ara vertikal.
h
++
aP
aPa i r
' a t e rAA
'P
a 3 A i r - $ a t e r
' a t e r
AA
' aP
( i l
o #P
' #P +
+
o aP
# 3 ( i l - $ a t e r
h
Gambar 3.. ekanan daam Pi/a Ka/ier 11)
Berdasarkan pada Gambar 3.." sebuah pipa kapiler dalam
suatu beana terlihat bahwa air naik ke atas di dalam pipa akibat
#aya adhesi antara air dan dindin# pipa yan# arah resultannya ke
atas.
aya$#aya yan# bekera pada sistem tersebut adalah &
Besar #aya tarik keatas adalah (rAT" dimana r adalah ari$
ari pipa kapiler.
Sedan#kan besarnya #aya doron# ke bawah adalah
r(h#*w$o,.
!ada kesetimban#an yan# ter+apai kemudian" #aya ke atas
akan sama den#an #aya ke bawah yan# menahannya yaitu #aya
berat +airan. Se+ara matematis dapat dinyatakan dalam persamaan
seba#ai berikut &
-
7/25/2019 BAB III Dasar Teori injeksi co2 Final
12/59
17
,*#hrAr( ow(
T =............................ *-$'>,
atau &
#,*r
A(h
ow
T
=
................................................. *-$(3,
dimana &
h 1 ketin##ian +airan di dalam pipa kapiler" +m
r 1 ari$ari pipa kapiler" +m.
w 1 massa enis air" #r9++
o 1 massa enis minyak" #r9++
# 1 per+epatan #ravitasi" +m9dt(
Den#an memperlihatkan permukaan fasa minyak dan air
dalam pipa kapiler maka akan terdapat perbedaan tekanan yan#
dikenal den#an tekanan kapiler *!+,. Besarnya !+ sama den#an
selisih antara tekanan fasa air den#an tekanan fasa minyak"
sehin##a diperoleh persamaan seba#ai berikut &
!+ 1 !o !w 1 *o $ w, # h ............................. *-$(',
Tekanan kapiler dinyatakan berdasarkan sudut kontak dalam
hubun#an seba#ai berikut &
r
+os(!+
=
......................................................... *-$((,
dimana &
!+ 1 tekanan kapiler
1 te#an#an permukaan minyak$air
1 sudut kontak permukaan minyak$air
r 1 ari$ari pipa kapiler
Cenurut !lateau" tekanan kapiler merupakan fun#si te#an#an
antar muka dan ari$ari len#kun#an bidan# antar muka" dan dapat
dinyatakan den#an persamaan &
+=
('+
R
'
R
'!
.................................................. *-$(-,
dimana &
-
7/25/2019 BAB III Dasar Teori injeksi co2 Final
13/59
18
R' dan R( 1 ari$ari kelen#kun#an konvek dan
konkaf" in+h 1 te#an#an permukaan" lb9in+h
!enentuan har#a R' dan R(" dilakukan den#an perhitun#an
ari$ari kelen#kun#an rata$rata *Rm," yan# didapatkan dari
perbandin#an Persamaan 3-22 den#an Persamaan 3-23. Dari
perbandin#an tersebut didapatkan persamaan perhitun#an ari$ari
kelen#kun#an rata$rata seba#ai berikut &
=
=
+=
h#
r
+os(
R
'
R
'
R
'
t('m
.................. *-$(8,
Gambar 3.%. di bawah ini menunukkan distribusi dan
pen#ukuran R' dan R(. edua ari$ari kelen#kun#an tersebut
diukur pada bidan# yan# salin# te#ak lurus.
4 14 2
Gambar 3.% +istrib!si dan Peng!k!ran Radi!s Kontak
Antara !ida Pembasa0 dengan Padatan 11)
6. etabilitas
ettabilitas didefinisikan seba#ai suatu kemampuan batuan
untuk dibasahi oleh fasa fluida" ika diberikan dua fluida yan# tak
salin# +ampur *immisible,. !ada bidan# antar muka +airan den#an
benda padat teradi #aya tarik$menarik antara +airan den#an benda
-
7/25/2019 BAB III Dasar Teori injeksi co2 Final
14/59
19
padat *#aya adhesi," yan# merupakan faktor dari te#an#an
permukaan antara fluida dan batuan.Dalam sistem reservoir di#ambarkan seba#ai air dan minyak
*atau #as, yan# ada diantara matrik batuan.
s 's o
' o
s 's oc o s
=
' o
' o
s 's oc o s
=
( i l $ a t e r ) o l i d
Gambar 3.& Kesetimbangan Gaa-gaa /ada "atas Air-
(inak-Padatan 11)
Gambar 3.&. di atas memperlihatkan sistem air minyak
yan# kontak den#an benda padat" den#an sudut kontak sebesar o.
Sudut kontak diukur antara fluida yan# lebih rin#an terhadap
fluida yan# lebih berat" yan# berhar#a 3o $ '53o" yaitu antara air
den#an padatan" sehin##a te#an#an adhesi *AT, dapat dinyatakan
den#an persamaan &
AT 1 so $ sw 1 wo. +os wo" ............................ *-.(6,
dimana &
so 1 te#an#an permukaan benda padat$minyak"
dyne9+m
sw 1 te#an#an permukaan benda padat$air" dyne9+mwo 1 te#an#an permukaan air$minyak" dyne9+m
wo 1 sudut kontak air$minyak.
Suatu +airan dapat dikatakan membasahi :at padat ika
te#an#an adhesinya positip *F =6o," yan# berarti batuan bersifat
water wet. Apabila sudut kontak antara +airan den#an benda padat
antara =6 $ '36" maka batuan tersebut bersifat intermediet.
-
7/25/2019 BAB III Dasar Teori injeksi co2 Final
15/59
20
Apabila air tidak membasahi :at padat maka te#an#an adhesinya
ne#atip *G '36o," berarti batuan bersifat oil wet. Gambar 3.1
dan Gambar 3.11 di bawah ini menunukkan besarnya sudut
kontak dari air yan# berada bersama$sama den#an hidrokarbon
pada media yan# berbeda" yaitu pada permukaan silika dan kalsit.
5 0o
5 8 o 5 1 / 8
o
5 /o
I s o - ( c t a n e I s o - ( c t a n e / % 7 Is o - * i n o l in e
I s o - * i n o li n e N a h th e n i cA c i d
Gambar 3.1. S!d!t Kontak Antar Perm!kaan Air dengan
idrokarbon /ada Perm!kaan Siika 11)
5 0o
5 . 8o
5 / .o
5 1 0 6o
I s o - ( c t a n e I s o - ( c t a n e / % 7 I s o - * i n o l in e
I s o - * i n o li n e N a h th e n icA c i d
Gambar 3.11. S!d!t Kontak Antar Perm!kaan Air dengan
idrokarbon /ada Perm!kaan Kasit 11)
!ada umumnya reservoir bersifat water wet" sehin##a air
+enderun# untuk melekat pada permukaan batuan sedan#kan
minyak akan terletak diantara fasa air. @adi minyak tidak
mempunyai #aya tarik$menarik den#an batuan dan akan lebih
mudah men#alir.
!ada waktu reservoir mulai diproduksikan" dimana har#a
saturasi minyak +ukup tin##i dan air hanya merupakan +in+in$
+in+in yan# melekat pada batuan formasi" butiran$butiran air tidak
-
7/25/2019 BAB III Dasar Teori injeksi co2 Final
16/59
21
dapat ber#erak atau bersifat immobile" dan saturasi air yan#
demikian disebut residual water saturation. !ada saat yan#
demikian minyak merupakan fasa yan# kontinyu dan bersifat
mobile.
Setelah produksi mulai beralan" minyak akan terus
berkuran# di#antikan oleh air. Saturasi minyak akan semakin
berkuran# dan saturasi air akan terus bertambah" sampai pada saat
tertentu saturasi air akan menadi fasa kontinyu" dan minyak
merupakan +in+in$+in+in. !ada saat ini" air bersifat mobile dan
akan ber#erak bersama$sama minyak.
ambaran tentan# water wet dan oil wet ditunukkan pada
Gambar 3.12" pada halaman berikut yaitu pembasahan fluida
dalam pori$pori batuan. /luida yan# membasahi akan +enderun#
menempati pori$pori batuan yan# lebih ke+il" sedan#kan fluida
tidak membasahi +enderun# menempati pori$pori batuan yan#
lebih besar.
a 3 ( i l $ e t # 3 $ a te r $ e t
P o r e s a c e o c c * i e d # y (4 o c & " a t r i P o r e s a c e o c c * i e d # y ( i l
Gambar 3.12. Pembasa0an !ida daam Pori-
/ori "at!an 11)
-
7/25/2019 BAB III Dasar Teori injeksi co2 Final
17/59
22
Cenurut Srobod *'>6(," har#a wetabilitas dan sudut kontak
nyata ditentukan berdasarkan karakteristik pembasahan" yan#
merupakan fun#si dari threshold pressure *!t," sesuai den#an
persamaan berikut &
ettabilitiy Humber 1woToaoa
oaTwowo
!+os
!+os
............. *-$(7,
?onta+t An#le 1
woToa
oaTwo
wo!
!+os
=
................... *-$(=,
dimana &
?os wo 1 sudut kontak air den#an minyak dalam
inti batuan
?os oa 1 sudut kontak minyak den#an udara dalam
inti batuan *1',
!Two 1 tekanan threshold inti batuan terhadap
minyak * pada waktu batuan berisi air ,
!Toa 1 tekanan threshold inti batuan terhadap
udara * pada waktu batuan berisi minyak,
wo 1 te#an#an antar muka antara air den#anminyak
oa 1 te#an#an antar muka antara minyak
den#an udara
Tekanan threshold" yan# merupakan fun#si dari permeabilitas
ditentukan berdasarkan Gambar 3.13.
P e r " e a # i l i t y % " , : a t a t " o s h e r ic r e s s * r e ;
Th
re
sh
o
ld
Pre
ss*
re
%
"
"
8
,
dimana &
oS? 1 densitas minyak *'8"= psiaN 73 o/,
oS?i 1 densitas komponen minyak ke$i *'8"= psiaN 73 o/,
Mi 1 fraksi mol komponen minyak ke$i
Ci 1 berat mol komponen minyak ke$i
Densitas minyak biasanya dinyatakan dalam spe+ifi+ #ravity
minyak *o," yan# didefinisikan seba#ai perbandin#an densitas
minyak terhadap densitas air" yan# se+ara matematis" dituliskan &
w
oo
=
................................................................... *-$83,
dimana &
o 1 spe+ifi+ #ravity minyak
o 1 densitas minyak" lb9+uft
w 1 densitas air" lb9+uft
-
7/25/2019 BAB III Dasar Teori injeksi co2 Final
24/59
29
Industri perminyakan serin#kali menyatakan spe+ifi+ #ravity
minyak dalam satuan oA!I" yan# dinyatakan den#an persamaan
seba#ai berikut &
oA!I 1
6"'-'6"'8'
o
............................................. *-$8',
2. Viskositas in!ak
0iskositas minyak *o, didefinisikan seba#ai ukuran
ketahanan minyak terhadap aliran" atau den#an kata lain viskositas
minyak adalah suatu ukuran tentan# besarnya keen##anan minyak
untuk men#alir" den#an satuan +enti poise *+p, atau #r9'33 detik9'
+m.
0iskositas minyak dipen#aruhi oleh temperatur" tekanan dan
umlah #as yan# terlarut dalam minyak tersebut. enaikan
temperatur akan menurunkan viskositas minyak" dan den#an
bertambahnya #as yan# terlarut dalam minyak maka viskositas
minyak u#a akan turun. 4ubun#an antara viskositas minyak
den#an tekanan ditunukkan pada Gambar 3.1'. di bawah ini
A
+
C
,
+ 3 P
+ 3 P
+ 3 P
+ 3 P
0 1 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0
1
2
.
/
6
7
P r e s s * r e % s io
r"
a
tio
n-
=o
l*
"
e
>a
c
to
r%
+
o
1
Gambar 3.1$. 5iri A!r aktor 4o!me ormasi
er0ada/ ekanan !nt!k (inak 12)
Terdapat dua hal pentin# dari Gambar 3.1$.diatas" yaitu &
@ika kondisi tekanan reservoir berada diatas !b" maka Bo
akan naik den#an berkuran#nya tekanan sampai men+apai !b"
sehin##a volume sistem +airan bertambah seba#ai akibat
teradinya pen#emban#an minyak.
Setelah !b di+apai" maka har#a Bo akan turun den#an
berkuran#nya tekanan" disebabkan karena semakin banyak #as
yan# dibebaskan.
!roses pembebasan #as ada dua" yaitu &
-
7/25/2019 BAB III Dasar Teori injeksi co2 Final
27/59
2
a. Differential )iberation.
Cerupakan proses pembebasan #as se+ara kontinyu. Dalam
proses ini" penurunan tekanan disertai den#an men#alirnya
seba#ian fluida menin##alkan sistem. Cinyak hanya berada dalam
kesetimban#an den#an #as yan# dibebaskan pada tekanan tertentu
dan tidak den#an #as yan# menin##alkan sistem. @adi selama
proses ini berlan#sun#" maka komposisi total sistem akan berubah.
b. /lash )iberation
Cerupakan proses pembabasan #as dimana tekanan dikuran#i
dalam umlah tertentu dan setelah kesetimban#an di+apai #as baru
dibebaskan.
4ar#a Bo dari kedua proses tersebut berbeda sesuai den#an
keadaan reservoir selama proses produksi berlan#sun#. !ada
ambar -.'7. terlihat bahwa har#a Bo pada proses flash liberation
lebih ke+il daripada proses differential liberation.
N T IA(
4I?
IN
A
@
4
E)E4
=(
I4
P4E))
4E
4 e s e r v o i r P r e s s * r e % s ia
)7
e
c
i!ic
?
ra
vity
o
!
@i#
e
ra
te
d
?
a
s
:a
ir
5
1
%0;
?
a
s
in
)o
l*
tio
n
%
c
*
3!tB++@
:
)T3
5
6
0
>
;
o
il
o
0 . 0 0 8 0 0 1 2 0 0 1 6 0 0 2 0 0 0 2 . 0 0 2 8 0 0 2 0 0 6 0 00
2 0 0
. 0 0
6 0 0
8 0 0
1 0 0 0
0 % 8
1 % 0
1 % 2
1 % .
1 % 6
1 % 8
Gamb
ar 3.1*.Perbedaan antara as0 6iberation +engan
+ifferentia 6iberation 11)
4. Kelarutan Gas "alam in!ak
-
7/25/2019 BAB III Dasar Teori injeksi co2 Final
28/59
elarutan #as *Rs, adalah banyaknya S?/ #as yan# terlarut
dalam satu STB minyak pada kondisi standar '8"= psi dan 73 /"
ketika minyak dan #as masih berada dalam tekanan dan
temperatur reservoir.
elarutan #as dalam minyak *Rs, dipen#aruhi oleh tekanan"
temperatur dan komposisi minyak dan #as. !ada temperatur
minyak yan# tetap" kelarutan #as tertentu akan bertambah pada
setiap penambahan tekanan. !ada tekanan yan# tetap kelarutan #as
akan berkuran# terhadap kenaikan temperatur.#. Kompressibilitas in!ak
ompressibilitas minyak didefinisikan seba#ai perubahan
volume minyak akibat adanya perubahan tekanan" se+ara
matematis dapat dituliskan seba#ai berikut&
=
!
0
0
'?o
.................................................. *-$86,
Persamaan 3-31dapat dinyatakan dalam bentuk yan# lebih
mudah dipahami" sesuai den#an aplikasi di lapan#an" yaitu &
( )bioi
oiobo
!!B
BB?
=
.................................................. *-$87,
dimana &
Bob 1 faktor volume formasi pada tekanan bubble point
Boi 1 faktor volume formasi pada tekanan reservoir!i 1 tekanan reservoir
!b 1 tekanan bubble point.$. Sifat Fisik Air Formasi
Sifat fisik minyak yan# akan dibahas adalah densitas"
viskositas" kelarutan #as dalam air formasi" kompressibilitas air
formasi dan faktor volume air formasi.
1. Densitas Air Formasi
-
7/25/2019 BAB III Dasar Teori injeksi co2 Final
29/59
.
Densitas air formasi dinyatakan dalam massa per volume"
spe+ifi+ volume yan# dinyatakan dalam volume per satuan
massa dan spe+ifi+ #ravity" yaitu densitas air formasi pada
suatu kondisi tertentu yaitu pada tekanan '8"= psi dan
temperatur 73 /.
Beberapa satuan yan# umum di#unakan untuk
menyatakan sifat$sifat air murni pada kondisi standard adalah
seba#ai berikut & 3">>>3'3 #r9++ N 5"--8 lb9#alN 7("-8 lb9+uftN
-63 lb9bbl *%S,N 3"3'738 +uft9lb. Dari besaran$besaran satuan
tersebut dapat dibuat suatu hubun#an seba#ai berikut &
w 1
-8"7(
w
1wv-8"7(
'
1w3'738"3
1wv
3'738"3
.....
.......................................................................................... *-$8=,
dimana &
'1 spe+ifi+ #ravity air formasi
w 1 density" lb9+uft
vw 1 spe+ifi+ volume" +uft9lb
%ntuk melakukan pen#amatan terhadap densitas air
formasi dapat dihubun#kan den#an densitas air murni pada
kondisi seba#ai berikut &
ww
wb
wb
w B
v
v
=
................................................ *-$85,
dimana &
vwb 1 spe+ifi+ volume air pada kondisi dasar" lb9+uft
wb 1 density dari air pada kondisi dasar" lb9+uft
Bw 1 faktor volume formasi air
Den#an demikian ika densitas air formasi pada kondisi
dasar *standard, dan faktor volume formasi ada har#anya *dari
pen#ukuran lan#sun#," maka densitas air formasi dapat
-
7/25/2019 BAB III Dasar Teori injeksi co2 Final
30/59
/
ditentukan. /aktor yan# san#at mempen#aruhi densitas air
formasi adalah kadar #aram dan temperatur reservoir. 4al ini
ditunukkan pada Gambar 3.1di bawah ini
/ 0o
>% 0 s i a
7 0o
>% 0 s i a
8 0 o >% 0 s i a9 0
o >% 0 s i a
1 0 0o
>% 0 s i a
/ 1 0 1 / 2 0 2 / 0 / . 0
6
6 .
6 /
6 6
6 2
) a l in i ty % " 1 0-
,
e
n
sity%
l#
Bc
*
3!t
Gambar 3.1.
Pengar!0 Konsentrasi Garam dan em/erat!r /ada +ensitas Air
ormasi 12)
2. Viskositas Air Formasi
Besarnya viskositas air formasi *w, ter#antun# pada
tekanan"temperatur dan salinitas yan# dikandun# air formasi
tersebut. Gambar 3.1%. menunukkan viskositas air formasi
seba#ai fun#si temperatur. 0iskositas air murni pada tekanan
atmosfir dan pada tekanan ='33 psia serta viskositas air pada
kadar #aram 72 pada tekanan atmosfir.
-
7/25/2019 BAB III Dasar Teori injeksi co2 Final
31/59
6
Te " e r a t * r% >o
A
#
so
l*
t
=
isc
o
sity%
c
7
00 / 0 1 0 0 1 / 0 2 0 0 2 / 0 0 0 / 00
0 % 2
0 % .
0 % 6
0 % 8
1 % 0
1 % 2
1 % .
1 % 6
1 % 8
$ a t e r s a l i n i ty 6 0 0 0 0 "
a t 1 . % 7 s ia r e s s * r e
a t 1 . % 2 s ia r e s s * r e
a t 7 1 0 0 s ia r e s s * r e
a t v a o * r r e s s * r e
Gambar 3.1%. 4iskositas Air /ada ekanan dan
em/erat!r Reservoir 11)
!ada Gambar 3.1%. diatas" terlihat bahwa pen#aruh
salinitas di atas 7333 ppm dan tekanan di atas =333 psi
mempunyai pen#aruh yan# ke+il pada viskositas air formasi"
yaitu hanya men+apai 3"6 +p meskipun temperatur dinaikkan.
!ada temperatur dan tekanan yan# tetap" den#an naiknya
salinitas maka akan menaikkan viskositas air.3. Kelarutan Gas "alam Air Formasi
Standin# dan Dodson telah menentukan kelarutan #as
dalam air formasi seba#ai fun#si dari tekanan dan temperatur.
Cereka men##unakan #as den#an berat enis 3"766 dan
men#ukur kelarutan #as ini dalam air murni serta dua +ontoh
air asin. omposisi #as dan air asin diperlihatkan pada ambar
-
7/25/2019 BAB III Dasar Teori injeksi co2 Final
32/59
7
-.'>." sedan#kan ambar -.(3. menunukkan kelarutan #as
dalam air murni sesuai den#an temperatur.C l1 0 0
C (1 0
) (1 0
.
C (1 0
N a1 0 0
C a1 0
D e1 0 0
C l1 0 0
C (1 0
) (1 0
.
C (1 0
N a1 0 0
C a1 0
D e1 0 0
C l1 0 0
C (1 0
) (1 0.
C (1 0
N a1 0 0
C a1 0
D e1 0 0
) c a l e " e B l i t e r
Gambar 3.1&. Grafik Kom/osisi Gas Aam dan Air
Garam ang +ig!nakan /ada Eks/erimen Peng!k!ran
Kear!tan Gas 11)
Dari hasil penelitian" seperti terlihat pada Gambar 3.2*,
disimpulkan beberapa pernyataan yan# bersifat umum tentan#
kelarutan #as dalam air dan air asin adalah seba#ai berikut &
elarutan #as dalam air formasi lebih ke+il ika
dibandin#kan den#an kelarutan #as dalam minyak pada
kondisi tekanan dan temperatur yan# sama.
!ada temperatur yan# tetap" kelarutan #as dalam air
formasi akan naik den#an naiknya tekanan.
elarutan #as alam dalam air asin akan berkuran# den#an
bertambahnya kadar #aram.
elarutan #as alam dalam air formasi akan berkuran#
den#an naiknya berat enis #as.
-
7/25/2019 BAB III Dasar Teori injeksi co2 Final
33/59
8
6 0 1 0 0 1 . 0 1 8 0 2 2 0 2 6 00
1 2
.
8
1 6
2 0
2 .
Te " e r a t * r e % >o
)o
l*#
ility
o
!N
a
t*
ra
l?
a
s
in
$
a
te
r%
c
*3
!tB#
#
l
1 0 0 0 s i a
/ 0 0 s i a
Gambar 3.2. Grafik Kear!tan Gas daam Air 11)
4. Faktor Volume Formasi Air Formasi
/aktor volume air formasi *Bw, menunukkan perubahan
volume air formasi dari kondisi reservoir ke kondisi
permukaan. /aktor volume formasi air formasi ini dipen#aruhi
oleh tekanan dan temperatur" yan# berkaitan den#an
pembebasan #as dan air den#an turunnya tekanan"
pen#emban#an air den#an turunnya tekanan dan penyusutan
air den#an turunnya temperatur.
4ar#a faktor volume formasi air$formasi dapat ditentukan
den#an men##unakan persamaan seba#ai berikut &Bw 1 *' 0wp,*' 0wt, .............................. *-$8>,
dimana &
Bw 1 faktor volume air formasi" bbl9bbl
0wt 1 penurunan volume seba#ai akibat
penurunan suhu" o/
0wp 1 penurunan volume selama penurunan
tekanan" psi
-
7/25/2019 BAB III Dasar Teori injeksi co2 Final
34/59
9
P r e s s * r e % s ia
$
a
te
r>
o
r"
a
tio
n
=o
l*
"
e
>a
c
to
r%#
#l
B#
#
l
0 1 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 . 0 0 0 / 0 0 00 % 9 8
0 % 9 9
1 % 0 0
1 % 0 1
1 % 0 2
1 % 0
1 % 0 .
1 % 0 /
1 % 0 6
1 % 0 7
2 / 0 >o
2 0 0 >o
1 / 0 >o
1 0 0 >o
* r e ' a t e r * r e ' a t e r a n d n a t * r a l < a s
Gambar 3.21. aktor 4o!me Air ormasi sebagai f!ngsi
dari ekanan dan em/erat!r 11)
#. Kompressibilitas Air Formasi
ompresibilitas air formasi didefinisikan seba#ai
perubahan volume yan# disebabkan oleh adanya perubahan
tekanan yan# mempen#aruhinya. Besarnya kompressibilitas air
murni *?pw, ter#antun# pada tekanan" temperatur dan kadar
#as terlarut dalam air murni" seba#aimana terlihat pada
Gambar 3.22.
-
7/25/2019 BAB III Dasar Teori injeksi co2 Final
35/59
.0
Tw p
!
0
0
'?
=T
w p!
0
0
'?
=
. 0 0 0/ 0 0 0
6 0 0 0
6 0 1 0 0 1 . 0 1 8 0 2 2 0 2 6 0
2 % 8
2 % .
% 2
% 6
Te " e r a t * r e % >o
$
a
te
r
C
o
"
7
re
ssi#
ilit
y%
C
9
1
0
%
#
#
lB#
#
l37s
i
'
6
Gambar 3.22. arga Kom/ressibiitas Air (!rni
"erdasarkan em/erat!r dan ekanan 12)
Se+ara matematik" besarnya kompressibilitas air murni
dapat ditulis seba#ai berikut &
Twp
!
0
0
'?
=
*-$63,
dimana &?wp 1 kompressibilitas air murni" psi '
0 1 volume air murni" bbl
0N! 1 perubahan volume *bbl, dan tekanan *psi,
air murni
Sedan#kan pada air formasi yan# men#andun# #as" hasil
perhitun#an har#a kompressibilitas air formasi" harus dikoreksi
den#an adanya pen#aruh #as yan# terlarut dalam air murni.
oreksi terhadap har#a kompressibilitas air dapat dilakukan
den#an men##unakan Gambar 3.23.
-
7/25/2019 BAB III Dasar Teori injeksi co2 Final
36/59
.1
? a s -$ a t e r 4 a t io % c * 3 ! t B # # l
)o
l*
tio
n
C
o
"
7
re
ssi
#
lity
$
a
te
r
C
o
"
7
re
ssi#
ility
0 / 1 0 1 / 2 0 2 /1 % 0
1 % 1
1 % 2
1 %
Gambar 3.23. Koreksi arga Kom/ressibiitas Air
ormasi er0ada/ kand!ngan Gas erar!t
12)
Se+ara matematik" koreksi terhadap har#a
kompressibilitas air *?w, dapat dihitun# den#an persamaan
seba#ai berikut &
,R3355"3'*?? swwpw +=.................................. *-$6',
dimana &
?wp 1 kompressibilitas air murni" psi$'
Rsw 1 kelarutan #as dalam air" +u ft9bbl3.2 Prod!ktivitas ormasi
Prod*&tiFtas !or"asi adalah &e"a"*an s*at* !or"asi *nt*&
"e"rod*&si&an G*ida yan< di&and*n
-
7/25/2019 BAB III Dasar Teori injeksi co2 Final
37/59
.2
-.(.'. !roduktivitas Inde *!I,
Inde adalah ualitas kinera aliran fluida dari formasi produktif
masuk ke luban# sumur. !roduktifitas formasi adalah kemampuan suatu
formasi untuk memproduksikan fluida yan# dikandun#nya pada kondisi
tekanan tertentu. !arameter yan# menyatakan produktifitas formasi adalah
!rodu+tivity Inde *!I, dan Inflow !erforman+e Relationship *I!R,. !I
dapat berhar#a konstan atau tidak" ter#antun# pada kondisi aliran yan#
teradi.
4ar#a !I didapatkan dari persamaan&
PI= Q
PsPwf ...................................................................................*-.6(,
eteran
-
7/25/2019 BAB III Dasar Teori injeksi co2 Final
38/59
Pr
"a :##lBday;
P'!
:Psi;
.
1. K!rva 7PR Airan Sat! asa
urva I!R untuk aliran satu fasa akan merupakan suatu #aris lurus
den#an har#a !I yan# konstan untuk setiap har#a !wf. 4al ini teradi apabila
tekanan reservoir *!r, lebih besar dari tekanan #elembun# *!b,.
Berdasarkan definisi !I pada diatas untuk suatu saat tertentu dimana
!s konstan dan !I u#a konstan" maka variabelnya adalah lau produksi *
-
7/25/2019 BAB III Dasar Teori injeksi co2 Final
39/59
..
tekanan dasar sumur *!wf,
tekanan statis atau tekanan rservoar *!r,
eti#a data tersebut diperoleh dari hasil test produksi dari sumur yan#
bersan#kutan.
Aliran fluida dalam media berpori telah dikemukakan oleh Dar+y
*'567, dalam persamaan&
v=q
A=k
dP
dL ..................................................................................*-.66,
!ersamaan tersebut men+akup beberapa an##apan" diantaranya adalah&
Aliran mantap
/luida yan# men#alir satu fasa
Tidak teradi reaksi antara batuan den#an fluidanya
/luida bersifat in+ompressible.
0iskositas fluida yan# men#alir konstan.
ondisi aliran isotermal.
/ormasi homo#en dan arah aliran hori:ontal.
!ersamaan diatas kemudian dikemban#kan untuk kondisi aliran radial"
dimana dalam satuan lapan#an persamaan tersebut berbentuk&
Qo=0.007082koh (PePwf)
oBo ln( rw ) ............................................................*-.'6,
eteran
-
7/25/2019 BAB III Dasar Teori injeksi co2 Final
40/59
./
h C &ete#alan laisan% !t
k C er"ea#ilitas #at*an% "do C vis&ositas "inya&% c
Bo C !a&tor vole"e !or"asi "inya&% ##lB)T+3
Pwf C te&anan alirsan dasar s*"*r% si
Pe C te&anan !or"asi ada Hara& re% si
re 5 Jari K Hari en
-
7/25/2019 BAB III Dasar Teori injeksi co2 Final
41/59
"a
Pr
P'!
:Psi;
:##lBd;
.6
Q
Qmax=10.2(PwfPs)0.8(PwfPs)
2
........................................................*-.67,
atau&
Pwf=0.125Ps [1+8180 ( QQmax )] .................................................*-.6=,
Gambar 3.2$ K!rva 7PR d!a asa1')
Selain itu dalam pen#emban#annya dilakukan an##apan&
8 Reservoir bertena#a doron#an #as pelarut
8 4ar#a skin disekitaran luban# bor sama den#an nol
8 Tekanan reservoar dibawah tekanan saturasi *pb,
3. K!rva 7PR iga asa (etode
Asumsi yan# di#unakan metode ini adalah&
8 /aktor skin sama den#an nol
8 Cinyak" air dan #as berada pada satu lapisan dan men#alir bersama
sama se+ara radial.
-
7/25/2019 BAB III Dasar Teori injeksi co2 Final
42/59
.7
%ntuk menyatakan kadar air dalam lau produksi total di#unakan
parameter Pwater +ut *?,P" yaitu perbandin#an lau produksi air den#an lau
produksi total. Dimana har#a water +ut dinyatakan dalam persen. Dalam
perkemban#an kinera aliran ti#a fasa dari formasi produktif ke luban# sumur
telah di#unakan = kelompok data hipotensi reservoar" yan# mana untuk
masin#$masin# kelompok dilakukan perhitun#an kurva I!R untuk lima har#a
water +ut berbeda" yaitu (32" 832" 732" 532" dan >32.
Dalam metode !udo Sukarno membuat persamaan seba#ai berikut&
Q
Qmax=Ao+A1(PwfPs)+A2(PwfPs)
2
........................................................*-.65,
Dimana&
An* n 1 3" ' dan (, adalah konstanta persamaan" yan# har#anya berbeda
untuk water +ut yan# berbeda.
An1 ?3 ?'*water +ut, ?(*water +ut,(................................................*-.6>,
?n *n 1 3" ' dan (, untuk masin# masin# har#a An ditunukan dalam
tabel -.(" seba#ai berikut &
abe 3.1 Konstanta 5n!nnt!k masing-masing An11)
An 5 51 52A3 3">53-(' $3"''677'.'3
$' 3"'=>363.'3$8
A' $3"8'8-73 3"->(=>>.'3$( 3"(-=3=6.'3$6
A( $3"6785=3 3"=7(353.'3$( $3.(3(3=>.'3$8
Sedan#kan hubun#an antara tekanan alir dasar sumur terhadap water +ut
dapat dinyatakan seba#ai !wf9 !r" terhadap ? *? Q !wf 1 !r, telah
ditentukan den#an analisis re#resi yan# men#hasilkan persamaan berikut &
-
7/25/2019 BAB III Dasar Teori injeksi co2 Final
43/59
.8
PrP2Pwf/
WCWC@Pwf=Pr
=P1x exp................................................................*-.73,
Dimana !' dan !( ter#antun# dari har#a water +ut. Dari hasil analisa re#resi
men#hasilkan persamaan berikut&
P1=1.606207ln (WC) .......................................................................*-.7',
P2=0.517792+0.110604 ln (WC) ...................................................*-.7(,
Dimana water +ut dinyatakan dalam persen *2, dan merupakan data ui
produksi.
!rosedur pembuatannya kinera aliran ti#a fasa dari metode !udo Sukarno
adalah seba#ai berikut.
6angka0 1.
Cempersiapkan data data penunan# meliputi &
Tekanan reservoar 9 Tekanan statis sumur.
Tekanan aliran dasar sumur
)au produksi minyak dan air
4ar#a water +ut *?, berdasarkan data ui produksi *2,
6angka0 2.
!enentuan ? Q !wf !s
Cen#hitun# terlebih dahulu har#a !' dan !(yan# diperoleh dari persamaan *-.67,
dan *-.-6,. emudian hitun# har#a ? Q !wf !s den#an persamaan *-.66,
-
7/25/2019 BAB III Dasar Teori injeksi co2 Final
44/59
.9
6angka0 3.
!enentuan konstanta A3" A' dan A(
Berdasarkan har#a ?Q !wf !s kemudian men#hitun# har#a konstanta
tersebut men##unakan persamaan *-.68, dimana konstanta ?3" ?'dan ?( diperoleh
dalam Tabel -.( onstanta ?nunntuk masin#$masin# An.
6angka0 '.
!enentuan ;t maksimum
Cen#hitun# ;t maksimum dari persamaan *-.6-, dan konstanta A3" A'dan A(dari
lan#kah -"
6angka0 $.
!enentuan lau produksi minyak *;o,
Berdasarkan ;t maksimum lan#kah 8" kemudian men#hitun# har#a lau produksi
minyak ;o untuk berba#ai har#a !wf.
6angka0 *.
!enentuan lau produksi air *;w,
Cen#hitun# besarnya lau produksi air dari har#a water +ut *?, pada tekanan
alir dasar sumur *!wf, den#an persamaan &
Qw=( WC100WC)Qo .................................................................................*-.7-,
6angka0 .
Cembuat tabel har#a$har#a ;w" ;o dan ;t untuk berba#ai har#a !wf pada !s
aktual.
6angka0 %.
-
7/25/2019 BAB III Dasar Teori injeksi co2 Final
45/59
/0
Cembuat #rafik hubun#an antara !wf terhadap ;t" dimana !wf mewakili sumbu
y dan ;t mewakili sumbu .
1. (etode Prod!ksi
Cetode produksi se+ara umum di klasifikasikan menadi - yaitu &
1. Primary Recovery
!rimary re+overy adalah proses untuk memproduksi fluida
*hydro+arbon, den#an memanfaatkan ener#i alami yan# terkandun#
dalam reservoir itu sendiri.Primary recoveryyaitu terdiri dari sembur
alam *natural flow, dan pen#an#katan buatan *artificial lift,. Natural
Flowyaitu produksi sumur minyak dan #as bumi se+ara alami tanpa
bantuan peralatan$peralatan buatan. Sumur produksi ini memiliki fluida
yan# dapat men#alir den#an sendirinya ke permukaan melalui tubin#
karena memiliki tekanan reservoir yan# lebih tin##i daripada tekanan
hidrostatik kolom fluida yan# berada dalam luban# sumur tersebut.
Sedan#kan artificial lift adalah metode pen#an#katan buatan fluida
den#an men##unakan peralatan pen#an#katan buatan. !ertimban#an
untuk memasan# alat bantu tersebut karena ke+ilnya tekanan sumur
yan# ada. Selain itu peralatan ini u#a untuk men#ear tar#et produksi"
-
7/25/2019 BAB III Dasar Teori injeksi co2 Final
46/59
/1
sehin##a sumur$sumur yan# masih men#alir se+ara alami u#a dipasan#
peralatan artificialbaru.
2. Secondary Recovery
Secondary recovery ini bertuuan untuk men##antikan tekanan
yan# hilan# setelahprimary recovery" dan se+ara prakteknya sekaran#
yan# banyak di#unakan adalah men##unakan waterflooding" yaitu
den#an +ara men#ineksikan air ke dalam reservoir untuk mena#a
tekananan reservoir dan mendoron# minyak ke permukaan. Secondary
recovery terdiri dari ineksi air *waterflooding, dan pressure
maintenance. Waterflooding adalah den#an men#ineksikan air ke
dalam formasi yan# berfun#si untuk mendesak minyak menuu sumur
produksi *produser, sehin##a akan menin#katkan produksi minyak
ataupun dapat u#a berfun#si untuk mempertahankan tekanan reservoir.
Pressure maintenance berfun#si untuk mempertahankan tekanan
reservoir a#ar lau produksi tetap ekonomis den#an alan
men#ineksikan fluida dalam reservoir pada saat tena#a pendoron#
reservoir mampu untuk memproduksikan minyak ke permukaan. Ineksi
fluida ini untuk men#endalikan tekanan reservoir a#ar tidak men#alami
penurunan yan# drastis selama produksi berlan#sun#.
-. Tertiery Recovery
Tertiery Recovery merupakan proses pen#urasan +adan#an yan#
memiliki efesiensi pen#an#katan yan# lebih baik. Den#an metode EOR
ini" hanya sekitar -3 732 kandun#an minyak bumi yan# dapat
diambil dari sumbernya. Teriery recovery terdiri dari Enanced !il
Recovery *EOR,.
-
7/25/2019 BAB III Dasar Teori injeksi co2 Final
47/59
/2
EOR ini adalah optimisasi pada suatu sumur minyak a#ar minyak$
minyak yan# kental" berat" poor permeabilitydan irre#ular faultlines bisa
dian#kat ke permukaan. Ada beberapa metode EOR" yaitu& thermal
re+overy" #as mis+ible dan +hemi+al floodin#. !ada thermal re+overy"
metode yan# di#unakan den#an +ara memanaskan minyak mentah dalam
formasi untuk men#uran#i viskositas dan men#uapkan seba#ian dari minyak
sehin##a menurunkan rasio mobilitas. as mis+ible biasanya di#unakan
seba#ai metode tersier karena pemulihan nya melibatkan pen#$ineksi$an
#as alam" nitro#en atau karbon dioksida ke dalam reservoir. as$#as ini
dapat mendoron# minyak melalui reservoir atau akan ikut larut di dalam
minyak sehin##a menurunkan viskositas dan menin#katkan aliran minyak
tersebut. "emical flooding EOR ini adalah membebaskan minyak yan#
terperan#kap di dalam reservoir.
(. Ineksi as ?O(
Ineksi #as ?O( atau serin# u#a disebut seba#ai ineksi #as ?O(
ter+ampur yaitu den#an men#ineksikan seumlah #as ?O( ke dalam
reservoir den#an melalui sumur ineksi sehin##a dapat diperoleh minyak
yan# tertin##al. ?O( adalah molekul stabil dimana ' atm +arbon men#ikat (
atom oksi#en" berat molekulnya 88.3'" temperatur kritik -'.3 3 ?O( dan
tekanan kritik =-.- Bars *''75.76 !si,.
Dibawah ini di#ambarkan parameter$parameter untuk Ineksi ?O(yan#
merupakan s+reenin# +riteria se+ara umum untuk penerapan Ineksi ?O(ini.
http://en.wikipedia.org/wiki/Permeabilityhttp://en.wikipedia.org/wiki/Permeability -
7/25/2019 BAB III Dasar Teori injeksi co2 Final
48/59
/
Gambar 3.2* 7n9eksi 5:2 ied)
-.-.' Sifat$sifat ?O(
!erubahan sifat kimia fisika yan# disebabkan oleh adanya ineksi ?O(
adalah seba#ai berikut &
a. !en#emban#an volume minyak
b. !enurunan vis+ositas
+. enaikan densitas
d. Ekstraksi seba#ian komponen minyak
A. !en#emban#an volume minyak
Adanya ?O( yan# larut dalam minyak akan menyebabkan
pen#emban#an volume minyak. !en#emban#an volume ini dinyatakan
den#an suatu swellin# fa+tor" yaitu & P!erbandin#an volume minyak yan#
telah dienuhi ?O(den#an volume minyak awal sebelum dienuhi ?O(" bila
besarnya S/ ini lebih dari satu" berarti menunukkan adanya pen#emban#an.
-
7/25/2019 BAB III Dasar Teori injeksi co2 Final
49/59
/.
Oleh Simon dan rause" dikatakan bahwa S/ dipen#aruhi oleh fraksi
mol ?O(yan# terlarut dalam minyak *M ?O(, dan ukuran molekul minyak
yan# dirumuskan den#an perbandin#an berat molekul densitas *C9,.
Disampin# itu" hasil penelitian alker dan Dunlop menunukkan bahwa
swellin# fa+tor dipen#aruhi pula oleh tekanan dan temperature
B. !enurunan vis+ositas
Adanya seumlah ?O(dalam minyak akan men#akibatkan penurunan
vos+ositas minyak. Oleh Simon dan ause dinyatakan bahwa penurunan
vis+ositas tersebut dipen#aruhi oleh tekanan dan vis+ositas minyak awal
sebelum dienuhi ?O(.
Dalam #ambar tersebut bahwa m9o *perbandin#an vis+ositas
+ampuran ?O( minyak den#an vis+ositas awal, akan lebih ke+il untuk
vis+ositas minyak awal *o, yan# lebih besar pada tekanan saturasi tertentu.
Artinya pen#aruh ?O(terhadap penurunan vis+ositas minyak akan lebih
besar untuk minyak kental *vis+ous,. %ntuk satu enis minyak" kenaikan
tekanan saturasi akan menyebabkan penurunan viskositas minyak.
?. enaikan densitas
Terlarutnya seumlah ?O( dalam minyak menyebabkan kenaikan
densitas" hal yan# menarik ini oleh 4olm dan @osendal dimana besarnya
kenaikan densitas dipen#aruhi oleh tekanan saturasinya
Ceskipun demikian bila fraksi ?O(terlarut telah men+apai suatu har#a
tertentu" kenaikan fraksi mol lebih lanut akan menyebabkan turunnya
densitas"
-
7/25/2019 BAB III Dasar Teori injeksi co2 Final
50/59
//
D. Ekstraksi seba#ian komponen minyak
Sifat ?O(yan# terpentin# adalah kemampuan untuk men#ekstraksikan
seba#ian komponen minyak. 4asil dari penelitian Helson dan Cen:ile
menunukkan bahwa pada '-6 / dan pada tekanan (333 !si minyak den#an
#ravity -6 A!I men#alami ekstraksi lebih besar dari 63 2.
!enelitian dari 4olm dan @osendal menunukkan volume minyak
menurun akibat adanya ekstraksi seba#ian fraksi hidrokarbon dalam minyak"
Dari komposisi hidrokarbon yan# terekstraksi selama proses
pendesakan ?O(" menunukkan fraksi menen#ah *?=$?-3, hampir semuanya
terekstraksi. Sedan#kan pada fraksi rin#an *?($?7," u#a fraksi berat har#a
ekstraksi san#at ke+il.
Gambar 2.2 Ekstraksi (inak :e0 5:2)
-.-.( Sumber ?O(
Sumber ?O( san#at menentukan dalam keberhasilan proyek ineksi
?O(" sebab ?O( yan# diperlukan harus tersedia untuk an#ka waktu yan#
-
7/25/2019 BAB III Dasar Teori injeksi co2 Final
51/59
/6
panan#. as yan# tersedia u#a harus relatif murni sebab beberapa #as
seperti metana dapat menin#katkan tekanan yan# diperlukan untuk
ber+ampur" sedan#kan yan# lainnya seperti hidro#en sulfida berbahaya dan
berbau serta menimbulkan permasalahan lin#kun#an.
!erlu diperhatikan bahwa adanya kesulitan dalam menentukan volume
aktual dan waktu pen#antaran #as ke proyek" sebab kebo+oran dapat teradi
pada proyek ineksi skala besar selama periode waktu yan# panan#. /aktor
yan# tidak diketahui lainnya adalah volume ?O(yan# harus dikembalikan
la#i *re+y+le,. @ika #as ?O(menembus sebelum waktunya ke dalam sumur
produksi" maka #as ini harus diproses dan ?O(diineksikan kembali.
Sumber ?O( alami adalah yan# tebaik" baik yan# berasal dari sumur
yan# memproduksi #as ?O(yan# relatif murni ataupun yan# berasal dari
pabrik yan# men#olah #as hidrokarbon yan# men#andun# banyak ?O(
seba#ai kontaminan.
Sumber yan# lain adalah kumpulan #as *sta+k #as, dari pembakaran
batubara *+oal fired,. Alternatif lain adalah #as yan# dilepaskan dari pabrik
amonia. Beberapa kelebihan sumber tersebut adalah &
'. !abrik amonia dan lapan#an minyak yan# dapat didirikan berdekatan(. uantitas ?O(dari tiap sumber dapat diketahui
-. as ?O( yan# dilepaskan dari pabrik amonia +enderun# dapat
dikumpulkan dalam sebuah area industrial yan# tersedia
8. Tidak memerlukan pemurnian" karena ?O( yan# diperoleh mempunyai
kemurnian >5 2 *!ullman kello#"'>==,.
eberhasilan suatu proyek ?O(ter#antun# pada &
'. arakteristik minyak
-
7/25/2019 BAB III Dasar Teori injeksi co2 Final
52/59
/7
(. Ba#ian reservoir yan# kontak se+ara efektif
-. Tekanan yan# biasa di+apai
8. etersediaan dan biaya penyediaan #as ?O(
Gambar 2.2% S!mber 5:2)
-.-.- elebihan dan ekuran#an Ineksi ?O(
!en##unaan ?O(untuk menin#katkan perolehan minyak mulai menarik
banyak perhatian seak '>63. Ada beberapa alasan *kelebihan utama,"
sehin##a dilakukan ineksi ?O(yaitu &
'. Ineksi ?O(men#emban#kan minyak dan menurunkan viskositas.
(. Cembentuk fluida ber+ampur den#an minyak karena ekstraksi"
pen#uapan dan pemindahan kromatolo#i.
-. Ineksi ?O( bertindak seba#ai solution #as drive sekalipun fluida tidak
ber+ampur sempurna.
8. !ermukaan fluida +ampur *mis+ible front, ika rusak akan memperbaiki
diri.
6. ?O( akan ber+ampur den#an minyak yan# telah berubah menadi fraksi
?($?7.
7. ?O( mudah larut di air menyebabkan air men#emban# dan
menadikannya bersifat a#ak asam.
=. eter+ampuran 9 mis+ibility dapat di+apai pada tekanan diatas '633 psi
pada beberapa reservoir.
-
7/25/2019 BAB III Dasar Teori injeksi co2 Final
53/59
/8
5. ?O(merupakan :at yan# tidak berbahaya" #as yan# tidak mudah meledak
dan tidak menimbulkan problem lin#kun#an ika hilan# ke atmosfir
dalam umlah yan# relatif ke+il.
>. ?O( dapat diperoleh dari #as buan#an atau dari reservoir yan#
men#andun# ?O(.
Sedan#kan beberapa kekuran#an ineksi ?O(adalah seaba#ai berikut
'. elarutan ?O( di air dapat menaikkan volume yan# diperlukan selam
ber+ampur den#an minyak.(. 0iskositas yan# rendah dari setiap #as ?O(bebas pada tekanan reservoir
yan# rendah akan menyebabkan penembusan yan# lebih awal pada
sumur produksi sehin##a men#uran#i effisiensi penyapuan.
-. Setelah fluida ter+ampur terbentuk" viskositas minyak lebih rendah dari
pada minyak reservoir sehin##a menyebabkan fin#erin# dan penembusan
yan# belum waktunya. %ntuk men#uran#i fin#erin# maka diperlukan
ineksi slu# water.
8. ?O(den#an air akan membentuk asam karbonik yan# san#at korosif.
6. Ineksi alternatif slu# ?O(dan air memerlukan sistem ineksi #anda dan
hal ini akan menambah biaya dan kerumitan sistem.
7. Diperlukan ineksi dalam umlah yan# besar *6 '3 C?/ #as untuk
memproduksi satu STB minyak,.
=. Sumber ?O(biasanya tidak diperoleh ditempat yan# berdekatan den#an
proyek ineksi ?O( sehin##a memerlukan pemipaan dalam arak yan#
panan#.
-.-.8 Cis+ibility dan !en#aruhnya
Cis+ibility didefinisikan seba#ai kemampuan suatu fluida untuk
ber+ampur den#an fluida lainnya dan membentik suatu fasa yan# homo#en
sehin##a tidak tampak batas fasa fluida tersebut. Ter+apainya mis+ibility ?O(
-
7/25/2019 BAB III Dasar Teori injeksi co2 Final
54/59
/9
den#an minyak ditandai den#an men#e+ilnya te#an#an permukaan sampai
mendekati nol.
%ntuk men+apai mis+ibility" kondisi temperatur serta komposisi harus
memenuhi syarat tertentu. /aktor$faktor yan# dapat mempen#aruhi
ter+apainya mis+ibility ?O(dan minyak adalah kemurnian ?O(" komposisi
minyak" temperatur serta tekanan.
'. emurnian ?O(
4asil per+obaan pada berba#ai tin#kat kemurnian yan# di#unakan"
menunukkan bahwa semakin murni ?O( semakin besar mis+ibilitasnya.
Adanya ?'dan H( di dalam ?O( akan mempen#aruhi teradinya mis+ibilitas"
sedan#kan adanya 4(S didalam ?O(pen#aruhnya lebih ke+il disbandin# ?'
dan H(.
(. omposisi Cinyak
4olm dan @osendal menyatakan bahwa dalam sistem biner *dia#ram dua
fasa," komposisi dari minyak u#a akan mempen#aruhi tekanan yan#
diperlukan untuk pendoron#an mis+ible.
Cenurut penelitian dari 4olm dan @osendal didapatkan komposisi kimia
?O( dan hidrokarbon selama pendoron#an ?O( terhadap minyak PCead
Strawn pada tekanan (333 psi dan temperatur '-6 /. !ada daerah mis+ible
hanya terdapat seumlah ke+il pada komponen ?($?8dalam fasa #abun#an :at
+air dan uap. Dari analisa produksi fasa uap selama pendoron#an telah
breakthrou#h ?O(" tetapi sebelum mis+ible" diperlihatkan pen#uapan
komponen ?($?8+enderun# menempati ba#ian depan front pendoron#.
-
7/25/2019 BAB III Dasar Teori injeksi co2 Final
55/59
60
4al ini terlihat den#an adanya kenaikan 2 mol ?($?8dari 6"'' menadi
'3"57 pada daerah ini. !ada saat ?O(diineksikan" maka ?O(akan terserap
kedalamnya" komponen$komponen rin#an akan men#uap" maka
terbentuklah kesetimban#an fasa ternyata dari hasil pen#amatan dapat ditarik
kesimpulan ?6$?-3atau ?6terekstraksi lebih banyak.
-. Temperatur
Temperature minyak u#a akan mempen#aruhi tekanan yan# diperlukan
untuk pendoron#an mis+ible dapat ditarik kesimpulan bahwa temperatur yan#
semakin besar" tekanan pendoron#an makin besar.
8. Tekanan
Tekanan yan# diperlukan untuk pendoron#an mis+ible akan dipen#aruhi
oleh kemurnian ?O(" komposisi minyak dan tekanan reservoir. Dapat ditarik
beberapa kesimpulan bahwa pada tekanan pendoron#an mis+ible ?O(
terhadap minyak reservoir den#an adanya komponen hidrokarbon rin#an ?("
?-" ?8 didalam minyak reservoir tidak mempen#aruhi proses mis+ibility.
!endoron#an mis+ible san#at dipen#aruhi oleh adanya komponen ?6$?-3 di
dalam reservoir.
Dari kenyataan ini 4olm dan @osendal memberikan suatu kesimpulan
bahwa tekanan diineksi a#ar teradi pendoron#an yan# mis+ible ditentukan
oleh adanya komponen ?6" dalam minyak reservoir.
-.-.6 @enis$enis !endoron#an as ?O(
-
7/25/2019 BAB III Dasar Teori injeksi co2 Final
56/59
61
!emakaian ?O(seba#ai fluida pendesak untuk perolehan minyak telah
diteliti di laboratorium maupun di lapan#an. Dari keduanya telah dapat
diperkirakan bahwa ?O(dapat menadi fluida pendesak yan# efisien.
@enis pendoron#an #as karbondioksida terdiri dari solution #as drive dan
dynamin mis+ible drive.
A. Solution #as drive
elarutan ?O(didalam minyak makin besar den#an adanya kenaikan
tekanan" den#an diikuti pula pen#emban#an volume minyak makin besar.
4olm dan @osendal melakukan pen#amatan terhadap enis drive ini den#an
men##unakan #ravity minyak (( A!I yan# dienuhi den#an Berea sandstone
sepanan# 8 feet. !enenuhan dilakukan pada tekanan >33 psi yan# berisi 8="(
2 !0 dan sisanya air asin. Cinyak yan# diproduksikan '8"( 2 OI! sampai
penurunan tekanan 833 psi#" dan '8 2 OI! pada tekanan men+apai (33 psi#
@adi ?O(adalah #as yan# masuk dalam larutan den#an pen#emban#an
minyak seba#ai suatu kenaikan tekanan" minyak dapat keluar dari larutan
den#an penurunan tekanan.
B. Dynami+ mis+ible drive
Sifat yan# +ukup pentin# dari ?O( adalah kemampuannya
men#ekstraksikan atau men#uapkan seba#ian fraksi hidrokarbon dari minyak
reservoir. Skema kondisi mis+ible dan mendekati mis+ible dari proses
pendoron#an #as ?O(pada temperatur -'6 / Cenurut 4olm dan @osendal
pada #ambar tersebut seba#ai hasil penyelidikannya dielaskan seba#ai
berikut &
-
7/25/2019 BAB III Dasar Teori injeksi co2 Final
57/59
62
Dua #ambar ba#ian atas" memperlihatkan tekanan pendoron#an ?O (
terhadap minyak pada tekanan '533 dan ((33 psi. !ada saat diineksikan ?O (
selanutnya akan men#ekstrasi ?O(" ?6$?-3dan membentuk :ona transisi ?O($
hidrokarbon. )uasnya :ona transisi ?O( sampai hidrokarbon merupakan
fun#si dari tekanan pendoron#an. Lona transisi yan# +ukup panan#
menandakan pendoron#an pada tekanan yan# rendah. onsentrasi
hidrokarbon yan# tin##i akan terdapat pada :ona transisi den#an tekanan
pendoron#an yan# tin##i dan Ptotal residual saturation yan# lebih rendah
akan tertin##al dalam media porous setelah proses pendesakan.
PTotal residual saturation yan# tidak turut terdesak pada saat
pendoron#an ?O(terhadap minyak pada tekanan '533 psi dan '-6 / yaitu
komponen ?'3 berarti komponen ?' sampai ?'5 ikut terdesak oleh
pendoron#an ?O(tersebut.
Sedan#kan pada proses pendoron#an ?O(terhadap minyak pada ((33
psi dan '-6 /" ternyata komponen hidrokarbon ?((tidak ikut terdesak" hal
ini membuktikan bahwa tekanan pendoron#an yan# lebih tin##i maka lebih
banyak la#i komponen hidrokarbon yan# turut terproduksi. 4al ini
membuktikan bahwa untuk mendapatkan re+overy minyak yan# tin##i"
haruslah pada tekanan pendoron#an yan# tin##i.
as ?O( telah ter+ampur den#an Oil In !la+e" dimana tekanan
pendoron#an ?O(menyebabkan ?O(dan minyak ter+ampur se+ara sempurna.
Dalam hal ini tidak teradi ekstraksi hidrokarbon dan dari analisa :ona transisi
diperlihatkan teradinya +ampuran ?O(dan Oil In !la+e dalam satu fasa.
-
7/25/2019 BAB III Dasar Teori injeksi co2 Final
58/59
6
-.-.7 Cekanisme Ineksi ?O(
Cekanisme dasar ineksi ?O(adalah ber+ampurnya ?O(den#an minyak
dan membentuk fluida baru yan# lebih mudah didesak dari pada minyak
reservoir awal. !roses pelaksanaannya sama seperti pada proses EOR lainnya"
yaitu den#an men#ineksikan seumlah #as ?O( yan# telah diren+anakan
melalui sumur$sumur ineksi yan# telah ada" kemudian minyak yan# keluar
diproduksikan melalui sumur produksi. Ada empat enis mekanisme
pendesakan ineksi ?O(.
Dalam pelaksanaan ini" #as ?O( yan# diineksikan" dapat dilakukan
den#an beberapa +ara seba#ai berikut &
'. Ineksi ?O(se+ara kontinyu selama proyek berlan#sun#.
(. Ineksi ?arbonate ater *Ineksi slu# ?O(diikuti air,.
-. Adanya slu# ?O(oleh +airan yan# diikuti den#an air *Ineksi slu# ?O(dan
air se+ara ber#antian,.
8. Adanya slu# ?O(oleh +airan yan# diikuti ineksi air dan ?O (*Ineksi ?O(
dan air se+ara simultan,.
%ntuk #as yan# dibawa den#an men#ineksikan terus menerus #as ?O (
ke dalam reservoir maka diharapkan #as ?O(ini dapat melarut dalam minyak
dan men#uran#i viskositasnya" dapat menaikkan densitas *sampai tahap
tertentu" yan# kemudian diikuti den#an penurunan densitas," dapat
men#emban#kan volume minyak dan merefraksi seba#ian minyak" sehin##a
minyak akan lebih banyak terdesak keluar dari media berpori.
%ntuk +ara yan# kedua" yaitu den#an men#ineksikan +arbonat water ke
dalam reservoir. Sebenarnya +arbonat water adalah per+ampuran antara air
den#an #as ?O(*reaksi ?O( 4(O, sehin##a membentuk air karbonat yan#
-
7/25/2019 BAB III Dasar Teori injeksi co2 Final
59/59
6.
di#unakan seba#ai ineksi dalam proyek ?O(floodin#. Tuuan utama adalah
untuk teradi per+ampuran yan# lebih baik terhadap minyak sehin##a akan
men#uran#i viskositas dari minyak serta men#emban#kan seba#ian volume
minyak sehin##a den#an demikian penyapuan akan lebih baik.
!ada +ara yan# keti#a" yaitu membentuk slu# pen#halan# dari ?O(yan#
kemudian diikuti air seba#ai fluida pendoron#. Sama seperti +ara pertama dan
kedua" pembentukan slu# ini untuk lebih dapat men+ampur #as ?O( kedalam
minyak" kemudian karena adanya air yan# berfun#si seba#ai pendoron# maka
diharapkan efisiensi pendesakan akan lebih baik.
%ntuk +ara yan# keempat sebenarnya sama den#an +ara yan# keti#a
tetapi disini lebih banyak fluida di#unakan ?O( untuk lebih melarutkan
minyak setelah proses penyapuan terhadap pendesakan minyak" maka minyak
yan# telah tersapu dan akan diproduksikan melalui sumur produksi.
Dari studi yan# dilakukan menunukkan bahwa ineksi ?O( dan air
se+ara simultan terbukti merupakan mekanisme pendesakan yan# terbaik
diantara keempat metode tersebut *oil re+overy sekitar 63 2,. Disusul
kemudian ineksi slu# ?O( dan air ber#antian. Ineksi lan#sun# ?O( dan
ineksi slu# ?O(diikuti air sama buruknya den#an kemampuan men#ambil
minyak hanya sekitar (6 2. Dalam semua kasus" pemisahan #aya berat antara
?O( dan air teradi sebelum seten#ah dari batuan batuan re+overy tersapu
oleh +ampuran dari dua fluida tersebut