bab iii analisis sistem yang berjalan -...

47
48 BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Dinas Perhubungan 3.1.1 Sejarah Singkat Dinas Perhubungan Dinas Perhubungan DKI Jakarta atau yang dikenal dulunya sebagai Direktorat Jendral (DirJen) Perhubungan DKI Jakarta adalah instalasi pemerintah daerah Jakarta yang bergerak di bidang perhubungan, baik itu perhubungan darat, laut, maupun udara. Tugas dari Dinas Perhubungan dispesifikasikan kepada sistem angkutan umum dan trayek angkutan umum. Selain itu, terdapat juga instalasi pemerintah yang dinamakan Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (DLLAJ), yang bertugas untuk mengatur kegiatan lalu lintas seperti contohnya lampu lalu lintas dan marka jalan. Namun, berdasarkan Surat Keputusan (SK) Menteri tahun 2003, maka DirJen Perhubungan dan DLLAJ disatukan menjadi Dinas Perhubungan yang berlokasi di Jl. Taman Jati Baru I, Tanah Abang, Jakarta Pusat. 3.1.2 Latar Belakang Dinas Perhubungan Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta merupakan unsur pelakasana Pemerintah Daerah di bidang perhubungan darat, laut dan udara, Dishub dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggung

Upload: dangcong

Post on 23-Mar-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2009-2-00226-IF Bab 3.pdf · pembangunan, pengelolaan, pengendalian, dan pengkoordinasian kegiatan

48

 

BAB III

ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

3.1 Gambaran Umum Dinas Perhubungan

3.1.1 Sejarah Singkat Dinas Perhubungan

Dinas Perhubungan DKI Jakarta atau yang dikenal dulunya sebagai

Direktorat Jendral (DirJen) Perhubungan DKI Jakarta adalah instalasi pemerintah

daerah Jakarta yang bergerak di bidang perhubungan, baik itu perhubungan darat,

laut, maupun udara. Tugas dari Dinas Perhubungan dispesifikasikan kepada

sistem angkutan umum dan trayek angkutan umum.

Selain itu, terdapat juga instalasi pemerintah yang dinamakan Dinas Lalu

Lintas dan Angkutan Jalan (DLLAJ), yang bertugas untuk mengatur kegiatan lalu

lintas seperti contohnya lampu lalu lintas dan marka jalan. Namun, berdasarkan

Surat Keputusan (SK) Menteri tahun 2003, maka DirJen Perhubungan dan

DLLAJ disatukan menjadi Dinas Perhubungan yang berlokasi di Jl. Taman Jati

Baru I, Tanah Abang, Jakarta Pusat.

3.1.2 Latar Belakang Dinas Perhubungan

Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta merupakan unsur pelakasana

Pemerintah Daerah di bidang perhubungan darat, laut dan udara, Dishub

dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggung

Page 2: BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2009-2-00226-IF Bab 3.pdf · pembangunan, pengelolaan, pengendalian, dan pengkoordinasian kegiatan

49

 

jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah. Dalam melaksanakan tugas

dan fungsinya Dishub dikoordinasikan oleh Asisten Pembangunan.

3.1.3 Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Perhubungan

3.1.3.1. Tugas Pokok

Tugas pokok dari Dinas Perhubungan adalah menyelenggarakan pembinaan,

pembangunan, pengelolaan, pengendalian, dan pengkoordinasian kegiatan di

bidang perhubungan, baik itu perhubungan darat, laut, maupun udara.

3.1.3.2. Fungsi

Fungsi dari Dinas Perhubungan adalah:

a. Penyusunan, dan pelaksanaan rencana kerja dan anggaran Dinas

Perhubungan

b. Perumusan kebijakan teknis pelaksanaan urusan perhubungan

c. Penyelenggaraan di bidang perhubungan darat, laut, dan udara

d. Pembinaan dan pengembangan sistem perhubungan darat, laut, dan

udara

e. Pengawasan dan pengendalian sistem usaha dan kegiatan perhubungan

darat, laut dan udara

f. Pengembangan sistem transportasi perkotaan

g. Pelayanan, pembinaan dan pengendalian perizinan, standarisasi/

sertifikasi atau rekomendasi di bidang perhubungan

Page 3: BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2009-2-00226-IF Bab 3.pdf · pembangunan, pengelolaan, pengendalian, dan pengkoordinasian kegiatan

50

 

h. Penetapan lokasi, pengelolaan, dan pembinaan usaha perparkiran

i. Penegakan peraturan perundang – undangan di bidang perhubungan

j. Pelaksanaan pengujian kendaraan bermotor angkutan umum dan

barang, dan pemeriksaan mutu karoseri kendaraan bermotor

k. Perhitungan, pengawasan dan evaluasi tarif angkutan darat, laut, dan

udara

l. Penataan, penetapan, pengawasan dan evaluasi, jaringan trayek

angkutan jalan

m. Pemungutan, penatausahaan, penyetoran, pelaporan, dan

pertanggungjawaban penerimaan retribusi di bidang perhubungan

darat, laut dan udara

3.1.4 Visi dan Misi Dinas Perhubungan

3.1.4.1 Visi

Visi dari Dinas Perhubungan adalah terciptanya sistem transportasi yang

terintegrasi dan berkualitas yang sejajar dengan kota besar negara maju.

3.1.4.2 Misi

a. Mewujudkan transportasi darat yang aman, tertib, terintegrasi, terjangkau

b. Mewujudkan transportasi laut, dengan standar internasional dengan

memanfaatkan keunggulan teknologi serta pengembangan wilayah

c. Mewujudkan transportasi udara dengan standar internasional serta untuk

pengembangan wilayah

Page 4: BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2009-2-00226-IF Bab 3.pdf · pembangunan, pengelolaan, pengendalian, dan pengkoordinasian kegiatan

51

 

d. Mewujudkan sistem pelayanan yang efisien dengan pelayanan prima

3.1.5 Struktur Organisasi Dinas Perhubungan

Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta No. 10 Tahun 1998

Tanggal 14 Desember 2008, telah ditetapkan struktur organisasi Dinas

Perhubungan adalah sebagai berikut, yang digambarkan pada bagan 3.1 dibawah

ini:

Gambar 3.1: Bagan Struktur Organisasi Dinas Perhubungan

Page 5: BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2009-2-00226-IF Bab 3.pdf · pembangunan, pengelolaan, pengendalian, dan pengkoordinasian kegiatan

52

 

3.1.6 Tugas dan Wewenang dalam Dinas Perhubungan

Tugas dan wewenang setiap bagian dalam Dinas Perhubungan dapat

dijabarkan sebagai berikut:

a. Kepala Dinas

Memimpin, merencanakan, mengatur, mengkoordinasikan, membina,

mengendalikan, dan mengevaluasi pelaksanaan tugas Dinas Perhubungan.

b. Sekertariat, yang dibagi menjadi beberapa sub bagian, yaitu:

1. Sub Bagian Umum

i. Melaksanakan kegiatan surat-menyurat dan kearsipan antara lain meliputi

penerimaan, pencatatan, pentaklikan, penomoran, stempel,

pendistribusian dan pengiriman surat, serta penyimpanan, penelusuran

dan pemeliharaan arsip

ii. Melaksanakan kegiatan pengadaan, pemeliharaan dan perawatan

prasarana dan sarana kerja seperti bangunan gedung dan inventaris

kantor

2. Sub Bagian Kepegawaian

i. Melaksanakan perencanaan kebutuhan, penempatan, pengembangan,

mutasi, pendidikan dan pelatihan pegawai

Page 6: BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2009-2-00226-IF Bab 3.pdf · pembangunan, pengelolaan, pengendalian, dan pengkoordinasian kegiatan

53

 

ii. Melaksanakan monitoring, pengendalian, pembinaan, pengembangan dan

pelaporan kinerja dan disiplin pegawai

iii. Melaksanakan pengurusan hak, kesejahteraan, penghargaan, kenaikan

pangkat, cuti, dan pensiun pegawai

3. Sub Bagian Program dan Anggaran

i. Menghimpun bahan dan menyusun rencana strategis dinas

ii. Menghimpun bahan dan menyusun Rencana Kerja dan Anggaran (RKA)

dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Dinas Perhubungan

4. Sub Bagian Keuangan

i. Melaksanakan penatausahaan keuangan dinas

ii. Menghimpun dan menyusun bahan pertanggungjawaban keuangan dinas

c. Bidang Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas

1. Menyusun bahan perencanaan teknis dan penyelenggaraan manajemen

lalu lintas

2. Menyusun bahan kebijakan teknis di bidang pembangunan, pengadaan,

penyempurnaan, dan pemeliharaan alat pengendali dan pengaman

pemakai jalan, fasilitas pendukung, dan lokasi penyeberangan orang

3. Melaksanakan kegiatan pembinaan teknis pemasangan prasarana lalu

lintas yang di bangun oleh Suku Dinas Perhubungan

Page 7: BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2009-2-00226-IF Bab 3.pdf · pembangunan, pengelolaan, pengendalian, dan pengkoordinasian kegiatan

54

 

d. Bidang Angkutan Darat

Melaksanakan pembinaan, bimbingan, pengendalian dan pengawasan

kegiatan angkutan dan transportasi darat

e. Bidang Pengendalian Operasional

Melaksanakn perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di

bidang keselamatan jalan, pengawasan dan pengamanan jalan, dan

pemeriksaan kendaraan

f. Bidang Transportasi Laut dan Udara

Melaksanakan pembinaan, bimbingan, pengendalian dan pengawasan

kegiatan angkutan perairan, keselamatan pelayaran, kepelabuhanan,

penjagaan laut dan pantai, jasa maritim serta transportasi udara

g. Suku Dinas Perhubungan Kota Administrasi

Melaksanakan kegiatan pembinaan, pembangunan, pengelolaan,

pengendalian dan pengkoordinasian lalu lintas angkutan jalan di wilayah

kota administrasi

h. Suku Dinas Perhubungan Kabupaten Administrasi

Melaksanakan kegiatan pembinaan, pembangunan, pengelolaan,

pengendalian dan pengkoordinasian lalu lintas angkutan jalan di wilayah

kabupaten administrasi

Page 8: BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2009-2-00226-IF Bab 3.pdf · pembangunan, pengelolaan, pengendalian, dan pengkoordinasian kegiatan

55

 

i. Sub Bagian Tata Usaha

Melaksanakan kegiatan surat-menyurat, menyediakan segala perlengkapan

dan mengurus segala kegiatan yang berhubungan dengan ‘rumah tangga’

Dinas Perhubungan

3.2 Sistem yang Sedang Berjalan

Sistem yang sedang berjalan pada saat ini di dalam Dinas Perhubungan

adalah sistem yang bekerja secara manual. Dengan kata lain, segala prosedur dan

sistem yang dijalankan belum bersifat komputerisasi.

Data dari titik-titik rawan kemacetan yang terdapat di wilayah Jakarta

Selatan saat ini dibuat dalam bentuk gambar dan tulisan, dengan gambar berupa

peta yang seadanya. Selain itu, data-data tersebut merupakan dokumen pribadi

dari Dinas Perhubungan dan tidak disebarluaskan di kalangan masyarakat umum.

Dalam mengumpulkan data-data mengenai titik rawan kemacetan tersebut,

Dinas Perhubungan melakukan survei lapangan ke tempat yang bersangkutan.

Segala aspek yang diperhatikan berupa kepadatan lalu lintas di wilayah

tersebut, luas jalan, ada atau tidaknya terminal bus yang dapat mengganggu

kelancaran lalu lintas, maupun trayek angkutan umum yang melewati wilayah

tersebut, yang juga memungkinkan untuk menambah faktor penyebab

kemacetan.

Page 9: BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2009-2-00226-IF Bab 3.pdf · pembangunan, pengelolaan, pengendalian, dan pengkoordinasian kegiatan

56

 

3.3 Permasalahan yang Sedang Dihadapi

Permasalahan utama yang sedang dihadapi saat ini oleh Dinas

Perhubungan adalah sistem yang berjalan saat ini masih bersifat manual. Segala

data-data yang tersedia di Dinas Perhubungan disimpan sebagai data pribadi,

padahal tujuan lain dari menentukan titik-titik rawan kemacetan adalah sebagai

informasi untuk masyarakat luas juga, agar mereka bisa mendapatkan jalan

keluar dari masalah kemacetan yang ada di Jakarta Selatan, seperti misalnya

dengan cara mencari jalan alternatif lain untuk menghindari kemacetan di titik

yang seharusnya dilewati.

Kemacetan yang terjadi di beberapa titik di wilayah Jakarta Selatan itu

sendiri mempunyai beberapa indikasi yang menandainya, seperti misalnya:

a. Terjadi pada jam-jam tertentu, yaitu pada jam berangkat dan pulang kantor,

jam berangkat dan pulang sekolah.

b. Terjadi di wilayah-wilayah yang terdapat pintu perlintasan kereta api.

c. Terjadi di wilayah-wilayah yang terdapat halte.

d. Terjadinya suatu hal yang diluar perkiraan, seperti misalnya, lampu merah

mati dan kecelakaan.

e. Terjadinya suatu hal yang disebabkan oleh bencana, seperti misalnya hujan

yang mengakibatkan banjir, atau kebakaran di suatu lokasi tertentu.

Page 10: BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2009-2-00226-IF Bab 3.pdf · pembangunan, pengelolaan, pengendalian, dan pengkoordinasian kegiatan

57

 

Dari beberapa indikasi diatas yang menyebabkan terjadinya kemacetan di

wilayah Jakarta Selatan ini, maka dapat disimpulkan bahwa masyarakat

memerlukan suatu mekanisme khusus dengan suatu penyajian aplikasi yang lebih

praktis dan akurat, yang dapat membantu mereka untuk mendapatkan informasi

mengenai titik-titik rawan kemacetan di Jakarta, khususnya wilayah Jakarta

Selatan dengan jalur alternatif yang dapat dilewati oleh para pengguna jalan

untuk menghindari kemacetan.

3.4 Alternatif Pemecahan Masalah

Melihat permasalahan yang sedang dihadapi oleh Dinas Perhubungan saat

ini, maka penulis memberikan alternatif pemecahan masalah berupa sebuah

aplikasi sistem informasi berupa peta spasial atau yang lebih sering disebut

sebagai Sistem Informasi Geografi, yang berisi lokasi titik-titik rawan kemacetan

di wilayah Jakarta Selatan dan jalur alternatif yang dapat digunakan untuk dapat

sampai ke daerah yang dituju.

Sistem kami dirancang untuk menampilkan informasi yang berisi titik-titik

rawan kemacetan di wilayah Jakarta Selatan berdasarkan indikasi yang telah

ditentukan. Sebagai tambahan, masyarakat juga dapat mencari informasi tentang

jalur alternatif dalam menghindari kemacetan yang dapat mereka lalui untuk

dapat mencapai tujuan yang diinginkan.

Jalur alternatif merupakan jalur minimum dan disertakan dengan analisis

dari suatu jalur yang ingin dilalui, hal ini disebabkan karena dalam mencari suatu

lokasi dalam jalur tercepat harus diperhitungkan waktu kemacetan, dan hal-hal

Page 11: BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2009-2-00226-IF Bab 3.pdf · pembangunan, pengelolaan, pengendalian, dan pengkoordinasian kegiatan

58

 

yang menghambat dari suatu jalur tercepat seperti adanya lampu lalu-lintas,

dimana faktor ini akan sangat mempengaruhi dalam penentuan jalur alternatif

terbaik. Dan dapat disimpulkan bahwa jalur alternatif terbaik sudah pasti

terpendek, dimaksudkan terpendek bisa dikarenakan faktor macet yang bisa

diminimalisasikan menjadi waktu tempuh yang efisien. Dalam hal ini, pencarian

jalur terpendek untuk jalur alternatif terbaik dilakukan oleh penulis dengan

menggunakan metode algoritma Dijkstra, seperti yang sudah dijelaskan dalam

bab sebelumnya.

Sistem juga akan menandai dan menunjukkan informasi yang

bersangkutan dalam peta sehingga informasi yang didapat bisa lebih jelas dan

bermanfaat bagi pengguna.

Dengan dibuatnya sistem ini, maka Dinas Perhubungan tidak perlu lagi

bekerja secara manual untuk menentukan titik-titik rawan kemacetan yang ada di

Jakarta, khususnya wilayah Jakarta Selatan. Sedangkan untuk mengatasi masalah

penyampaian informasi kemacetan dan jalur alternatif kepada masyarakat, Dinas

Perhubungan dapat mendistribusikan aplikasi dari sistem ini secara luas melalui

berbagai cara.

Aplikasi ini dapat disebarluaskan secara komersil ataupun cuma-cuma,

yang dapat dimiliki oleh masyarakat luas dalam bentuk CD. Masyarakat dapat

menjalankan aplikasi ini di komputer pribadi mereka ataupun di mobil sebagai

panduan mereka untuk dapat mengetahui jalur alternatif dari tempat mereka

berada untuk sampai di tujuan tanpa harus melewati kemacetan yang ada.

Page 12: BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2009-2-00226-IF Bab 3.pdf · pembangunan, pengelolaan, pengendalian, dan pengkoordinasian kegiatan

59

 

3.5 Diagram Aliran Data

Pada Diagram Aliran Data, atau yang biasa disebut Data Flow Diagram,

dijelaskan bagaimana data spasial maupun data atribut yang diperlukan saling

berkaitan satu sama lain dengan pengguna dan sumbernya.

Terdapat dua jenis diagram yang termasuk Diagram Aliran Data, yaitu

Diagram Konteks dan Diagram Nol, yang dijabarkan melalui gambar 3.2 dan

gambar 3.3 dibawah ini:

3.5.1 Diagram Konteks

 

Gambar 3.2: Diagram Konteks

Page 13: BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2009-2-00226-IF Bab 3.pdf · pembangunan, pengelolaan, pengendalian, dan pengkoordinasian kegiatan

60

 

3.5.2 Diagram Nol

 

Gambar 3.3: Diagram Nol

Page 14: BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2009-2-00226-IF Bab 3.pdf · pembangunan, pengelolaan, pengendalian, dan pengkoordinasian kegiatan

61

 

3.6 Perancangan Database (Basis Data)

3.6.1 Normalisasi

UNF

ID_Titikmacet + daerah_titik_macet + indeks + {ID_Kendaraan +

jenis_kendaraan} + {ID_pintuKA + nm_pintuKA} + {ID_Lampulalulintas +

lokasi_lampu} + {ID_Jlnraya + nm_jalan_raya + {ID_Jlnutama +

nm_jalan_utama} + {ID_Haltebusway + nm_halte} + {ID_Bangunan +

nm_bangunan + almt_bangunan} + {ID_Jlnalternatif + nm_jalan_alternatif}

1NF

ID_Titikmacet (PK) + daerah_titik_macet + indeks + ID_Kendaraan +

jenis_kendaraan + ID_PintuKA + nm_pintuKA + ID_Lampulalulintas +

lokasi_lampu + ID_Jlnraya + nm_jalan_raya + ID_Jlnutama + nm_jalan_utama +

ID_Haltebusway + nm_halte + ID_Bangunan + nm_bangunan + almt_bangunan

+ ID_Jlnalternatif + nm_jalan_alternatif

2NF

Titik Macet = ID_Titikmacet (PK) + daerah_titik_macet + indeks

Bangunan = ID_Bangunan (PK) + nm_bangunan + almt_bangunan +

ID_Titikmacet

Kendaraan = ID_Kendaraan (PK) + jenis_kendaraan + Id_Titikmacet

Page 15: BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2009-2-00226-IF Bab 3.pdf · pembangunan, pengelolaan, pengendalian, dan pengkoordinasian kegiatan

62

 

Pintu KA = ID_PintuKA (PK) + nm_pintuKA + ID_Titikmacet

Halte Busway = ID_Haltebusway (PK) + nm_halte + ID_Titikmacet

Lampu Lalu Lintas = ID_Lampulalulintas (PK) + lokasi_lampu + ID_Titikmacet

Jalan Tol = ID_Jlntol (PK) + nm_jalan_tol + ID_Titikmacet

Jalan Utama = ID_Jlnutama (PK) + nm_jalan_utama + ID_Titikmacet

Jalan Raya = ID_Jlnraya (PK) + nm_jalan_raya + ID_Titikmacet

Jalan alternatif = ID_Jlnalternatif (PK) + nm_jalan_alternatif + ID_Titikmacet

(Karena sampai di 2NF sudah tidak ada repetisi, kalkulasi, ketergantungan

parsial dan ketergantungan transitif maka tidak perlu ada 3NF)

3.6.2 Kamus Data

Bangunan = ID_Bangunan (PK) + nm_bangunan + almt_bangunan +

ID_Titikmacet

Kendaraan = ID_Kendaraan (PK) + jenis_kendaraan + ID_Titikmacet

LampuLaluLintas = ID_Lampulalulintas (PK) + lokasi_lampu + ID_Titikmacet

PintuKA = ID_PintuKA (PK) + nm_pintuKA + ID_Titikmacet

HalteBusway = ID_Haltebusway (PK) + nm_halte + ID_Titikmacet

JalanRaya = ID_Jlnraya (PK) + nm_jalan_raya + ID_Titikmacet

JalanUtama = ID_Jlnutama (PK) + nm_jalan_utama + ID_Titikmacet

Page 16: BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2009-2-00226-IF Bab 3.pdf · pembangunan, pengelolaan, pengendalian, dan pengkoordinasian kegiatan

63

 

JalanTol = ID_Jlntol (PK) + nm_jalan_tol + ID_Titikmacet

JalanAlternatif = ID_Jlnalternatif (PK) + nm_jalan_alternatif +ID_Titikmacet

TitikMacet = ID_Titikmacet (PK) + daerah_titik_macet + indeks

3.6.3 Entity Relationship Diagram (ERD)

 

Gambar 3.4: ERD

Page 17: BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2009-2-00226-IF Bab 3.pdf · pembangunan, pengelolaan, pengendalian, dan pengkoordinasian kegiatan

64

 

3.6.4 Spesifikasi Tabel

1. Tabel Kendaraan

Nama Tabel : Kendaraan

Deskripsi : Database untuk Kendaraan di Jakarta Selatan

Key : ID_Kendaraan

Tabel 3.1: Tabel Kendaraan

Nama Field Tipe Panjang Keterangan

ID_Kendaraan Varchar 5 Kode Kendaraan

jenis_kendaraan Varchar 30 Jenis Kendaraan

ID_Titikmacet Varchar 5 Kode Titikmacet

2. Tabel Bangunan

Nama Tabel : Bangunan

Deskripsi : Database untuk Bangunan di Jakarta Selatan

Key : ID_Bangunan

Tabel 3.2: Tabel Bangunan

Nama Field Tipe Panjang Keterangan

ID_Bangunan Varchar 5 Kode Bangunan

nm_bangunan Varchar 30 Nama Bangunan

almt_bangunan Varchar 50 Alamat Bangunan

ID_ Titikmacet Varchar 5 Kode Titikmacet

3. Tabel Lampu Lalu Lintas

Nama Tabel : LampuLaluLintas

Page 18: BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2009-2-00226-IF Bab 3.pdf · pembangunan, pengelolaan, pengendalian, dan pengkoordinasian kegiatan

65

 

Deskripsi : Database untuk Lampu Lalu Lintas di Jakarta Selatan

Key : ID_LampuLaluLintas

Tabel 3.3: Tabel Lampu Lalu Lintas

Nama Field Tipe Panjang Keterangan

ID_Lampulalulintas Varchar 5 Kode Lampu Lalu Lintas

Lokasi_lampu Varchar 30 Lokasi Lampu Lalu Lintas

ID_Titikmacet Varchar 5 Kode Titikmacet

4. Tabel Pintu KA

Nama Tabel : PintuKA

Deskripsi : Database untuk Pintu Kereta Api di Jakarta Selatan

Key : ID_PintuKA

Tabel 3.4: Tabel Pintu KA

Nama Field Tipe Panjang Keterangan

ID_PintuKA Varchar 5 Kode PintuKA

nm_pintuKA Varchar 30 Nama PintuKA

ID_ Titikmacet Varchar 5 Kode Titikmacet

5. Tabel Halte Busway

Nama Tabel : HalteBusway

Deskripsi : Database untuk Halte Busway di Jakarta Selatan

Key : ID_Haltebusway

Page 19: BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2009-2-00226-IF Bab 3.pdf · pembangunan, pengelolaan, pengendalian, dan pengkoordinasian kegiatan

66

 

Tabel 3.5: Tabel Halte Busway

Nama Field Tipe Panjang Keterangan

ID_Haltebusway Varchar 5 Kode Haltebusway

nm_halte Varchar 30 Nama Haltebusway

ID_ Titikmacet Varchar 5 Kode Titikmacet

6. Tabel Jalan Raya

Nama Tabel : Jalan Raya

Deskripsi : Database untuk Jalan Raya di Jakarta Selatan

Key : ID_JalanRaya

Tabel 3.6: Tabel Jalan Raya

Nama Field Tipe Panjang Keterangan

ID_Jlnraya Varchar 5 Kode Jalan Raya

nm_jalan_raya Varchar 30 Nama Jalan Raya

ID_Titikmacet Varchar 5 Kode Titikmacet

7. Tabel JalanUtama

Nama Tabel : JalanUtama

Deskripsi : Database untuk Jalan Utama di Jakarta Selatan

Key : ID_JalanUtama

Tabel 3.7: Tabel Jalan Utama

Nama Field Tipe Panjang Keterangan

ID_Jlnutama Varchar 5 Kode Jalan Utama

nm_jalan_utama Varchar 30 Nama Jalan Utama

Page 20: BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2009-2-00226-IF Bab 3.pdf · pembangunan, pengelolaan, pengendalian, dan pengkoordinasian kegiatan

67

 

ID_ Titikmacet Varchar 5 Kode Titikmacet

8. Tabel JalanTol

Nama Tabel : JalanTol

Deskripsi : Database untuk Jalan Tol di Jakarta Selatan

Key : ID_JalanTol

Tabel 3.8: Tabel Jalan Tol

Nama Field Tipe Panjang Keterangan

ID_Jlntol Varchar 5 Kode Jalan Tol

nm_jalan_tol Varchar 30 Nama Jalan Tol

ID_ Titikmacet Varchar 5 Kode Titikmacet

9. Tabel JalanAlternatif

Nama Tabel : JalanAlternatif

Deskripsi : Database untuk Jalan Alternatif di Jakarta Selatan

Key : ID_JalanAlternatif

Tabel 3.9: Tabel Jalan Alternatif

Nama Field Tipe Panjang Keterangan

ID_Jlnalternatif Varchar 5 Kode Jalan Alternatif

nm_jalan_alternatif Varchar 30 Nama Jalan Alternatif

ID_ Titikmacet Varchar 5 Kode Titikmacet

Page 21: BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2009-2-00226-IF Bab 3.pdf · pembangunan, pengelolaan, pengendalian, dan pengkoordinasian kegiatan

68

 

10. Tabel Rawan Macet

Nama Tabel : Titik Macet

Deskripsi : Database untuk Titik Macet di Jakarta Selatan

Key : ID_ Titikmacet

Tabel 3.10: Tabel Titik Macet

Nama Field Tipe Panjang Keterangan

ID_ Titikmacet Varchar 5 Kode Titik Macet

daerah_titik_macet Varchar 30 Daerah Titik Macet

ID_ Titikmacet Varchar 5 Kode Titik Macet

3.7 Perancangan Menu

Didalam menu utama terdapat empat sub menu, yaitu File, Map, About,

Help. Sub menu dijabarkan sebagai beikut:

a. Menu File

Menu ini terdiri dari dua sub-menu, yaitu:

1. Print, untuk mencetak peta pada aplikasi

2. Exit, untuk keluar dari aplikasi secara keseluruhan

b. Menu Map

Menu ini terdiri dari dua sub-menu, yaitu:

1. Custom Map Interface, untuk menampilkan peta standar yang berisi data

atribut dan jalur alternative dengan pilihan akses jalan bagi pengguna

Page 22: BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2009-2-00226-IF Bab 3.pdf · pembangunan, pengelolaan, pengendalian, dan pengkoordinasian kegiatan

69

 

Kemudian custom map interface dapat dibagi lagi menjadi lima sub-

menu, yaitu:

a. Zoom, untuk memperbesar gambar peta

b. Pan, untuk menggeser gambar peta

c. Info, untuk memberikan info pada peta

d. Full Extend, untuk mengembalikan ukuran peta seperti semula

e. Custom, untuk menampilkan destinasi asal dan tujuan yang dapat

dipilih oleh pengguna. Custom dibagi lagi menjadi tiga sub-menu,

yaitu:

1. Road Access, yang dapat menampilkan pilihan akses jalan

2. Traffic Jam Route, yang juga menampilkan titik-titik rawan

macet

3. Best Alternative Route, yang dapat menunjukkan rute terbaik

yang dapat dilalui untuk menghindari kemacetan

4. Traffic Map Interface, untuk menampilkan peta yang berisi keterangan

tentang titik-titik rawan macet di wilayah Jakarta Selatan

Kemudian custom map interface dapat dibagi lagi menjadi lima-sub

menu, yaitu:

a. Zoom, untuk memperbesar gambar peta

Page 23: BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2009-2-00226-IF Bab 3.pdf · pembangunan, pengelolaan, pengendalian, dan pengkoordinasian kegiatan

70

 

b. Pan, untuk menggeser gambar peta

c. Full Extend, untuk mengembalikan ukuran peta seperti semula

c. Menu About

Menu ini terdiri dari satu sub-menu, yaitu:

1. About Program, berisi tentang spesifikasi program yang dibuat

d. Menu Help

Menu ini terdiri dari satu sub-menu, yaitu:

1. How to Use, berisi tentang cara penggunaan aplikasi ini

Sedangkan gambar dibawah ini adalah gambar diagram hierarki yang

menjabarkan relasi dari perancangan menu yang ada, yang dapat dilihat pada

gambar 3.5 berikut:

Page 24: BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2009-2-00226-IF Bab 3.pdf · pembangunan, pengelolaan, pengendalian, dan pengkoordinasian kegiatan

71

 

Gambar 3.5: Diagram Hierarki

Page 25: BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2009-2-00226-IF Bab 3.pdf · pembangunan, pengelolaan, pengendalian, dan pengkoordinasian kegiatan

72

 

3.8 Perancangan Layar

1. Layar Link Page

Tampilan yang akan muncul pertama kali pada saat program dijalankan.

Pada saat meng-klik enter maka halaman akan menuju ke home page.

Gambar 3.6: Rancangan Layar Link Page

2. Layar Home Page

Layar home page merupakan tampilan dari menu utama dari aplikasi ini.

Pada menu utama ini ditampilkan pilihan yang tersedia pada aplikasi ini,

seperti File, Map, About, Help.

Page 26: BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2009-2-00226-IF Bab 3.pdf · pembangunan, pengelolaan, pengendalian, dan pengkoordinasian kegiatan

73

 

Gambar 3.7: Rancangan Layar Home Page

3. Layar Print

Layar print merupakan tampilan dari sub-menu print yang memberikan

fasilitas bagi para pengguna untuk mencetak hasil peta pada program, jika

mereka ingin memiliki tampilan peta pencarian mereka dalam bentuk hard

copy. Rancangan untuk layar print ditampilkan pada gambar 3.8 dibawah

ini.

Page 27: BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2009-2-00226-IF Bab 3.pdf · pembangunan, pengelolaan, pengendalian, dan pengkoordinasian kegiatan

74

 

Gambar 3.8: Rancangan Layar Print

4. Layar Exit

Layar exit merupakan tampilan dari sub-menu exit yang menampilkan

pilihan bagi pengguna apakah ingin keluar dari aplikasi atau tidak. Jika iya,

maka tampilan aplikasi akan ditutup dan tampilan kembali ke system

operasi, namun jika tidak maka tampilan akan kembali ke layar home page.

Page 28: BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2009-2-00226-IF Bab 3.pdf · pembangunan, pengelolaan, pengendalian, dan pengkoordinasian kegiatan

75

 

Gambar 3.9: Rancangan Layar Exit

5. Layar Custom Map Interface

Layar custom map interface merupakan tampilan peta standar yang hanya

menampilkan data atribut pada peta saja, namun pada layar ini terdapat

sub-menu custom yang berisi jalur alternatif beserta segala pilihan akses

jalan yang dapat dipilih oleh pengguna jika pengguna ingin mengetahui

informasi tentang destinasi asal dan tujuan dari suatu lokasi di wilayah

Jakarta Selatan. Rancangan untuk layar custom map interface ditampilkan

pada gambar 3.10 dibawah ini.

Page 29: BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2009-2-00226-IF Bab 3.pdf · pembangunan, pengelolaan, pengendalian, dan pengkoordinasian kegiatan

76

 

Gambar 3.10: Rancangan Layar Custom Map Interface

6. Layar Custom Map Interface (Zoom)

Layar zoom merupakan pilihan dari sub-menu custom map interface yang

memungkinkan pengguna untuk memperbesar gambar peta yang ingin

dilihat.

Gambar 3.11: Rancangan Layar Zoom

Page 30: BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2009-2-00226-IF Bab 3.pdf · pembangunan, pengelolaan, pengendalian, dan pengkoordinasian kegiatan

77

 

7. Layar Custom Map Interface (Pan)

Layar Pan merupakan pilihan dari sub-menu custom map interface yang

memungkinkan pengguna untuk menggeser gambar peta yang ingin dilihat

lebih jelas oleh pengguna. Rancangan untuk layar zoom ditampilkan pada

gambar 3.12 dibawah ini.

Gambar 3.12: Rancangan Layar Pan

8. Layar Custom Map Interface (Info)

Layar info dapat menampilkan informasi data pada peta yang ingin

diketahui oleh user, baik itu data spasial maupun data non-spasial.

Rancangan untuk layar zoom ditampilkan pada gambar 3.13 dibawah ini.

Page 31: BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2009-2-00226-IF Bab 3.pdf · pembangunan, pengelolaan, pengendalian, dan pengkoordinasian kegiatan

78

 

Gambar 3.13: Rancangan Layar Info

9. Layar Custom Map Interface (Full Extend)

Layar Layar full extend merupakan pilihan dari sub-menu custom map

interface yang memungkinkan pengguna untuk mengembalikan ukuran

gambar peta seperti tampilan awal.

Gambar 3.14: Rancangan Layar Full Extend

Page 32: BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2009-2-00226-IF Bab 3.pdf · pembangunan, pengelolaan, pengendalian, dan pengkoordinasian kegiatan

79

 

10. Layar Custom Map Interface (Custom)

Layar custom berisikan jalur alternatif beserta segala pilihan akses jalan

yang dapat dipilih oleh pengguna jika pengguna ingin mengetahui

informasi tentang destinasi asal dan tujuan dari suatu lokasi di wilayah

Jakarta Selatan. Pada layar ini terdapat tiga sub-menu yang dapat

ditampilkan, yaitu road access, traffic route, dan best alternative route.

Gambar 3.15: Rancangan Layar Custom (Road Access)

Gambar 3.16: Rancangan Layar Custom (Traffic Route)

Page 33: BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2009-2-00226-IF Bab 3.pdf · pembangunan, pengelolaan, pengendalian, dan pengkoordinasian kegiatan

80

 

Gambar 3.17: Rancangan Layar Custom (Best Alternative Route)

11. Layar Traffic Map Interface

Layar Traffic Map Interface menampilkan titik-titik rawan kemacetan yang

terdapat di wilayah Jakarta Selatan beserta atribut-atribut dari beberapa

indikasi yang menyebabkan kemacetan tersebut.

Gambar 3.18: Rancangan Layar Traffic Map Interface

Page 34: BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2009-2-00226-IF Bab 3.pdf · pembangunan, pengelolaan, pengendalian, dan pengkoordinasian kegiatan

81

 

12. Layar Traffic Map Interface (Zoom)

Seperti pada custom map interface, layar zoom pada traffic map interface

mempunyai fungsi yang sama namun dengan tampilan yang berbeda.

Rancangan untuk layar zoom ditampilkan pada gambar 3.19 dibawah ini.

Gambar 3.19: Rancangan Layar Zoom

Page 35: BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2009-2-00226-IF Bab 3.pdf · pembangunan, pengelolaan, pengendalian, dan pengkoordinasian kegiatan

82

 

13. Layar Traffic Map Interface (Pan)

Layar pan pada traffic map interface juga mempunyai fungsi yang sama

dengan pan pada custom map interface, namun dengan tampilan yang

berbeda. Rancangan untuk layar pan ditampilkan pada gambar 3.20

dibawah ini.

Gambar 3.20: Rancangan Layar Pan

Page 36: BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2009-2-00226-IF Bab 3.pdf · pembangunan, pengelolaan, pengendalian, dan pengkoordinasian kegiatan

83

 

14. Layar Traffic Map Interface (Full Extend)

Layar full extend juga memiliki fungsi yang sama dengan full extend pada

custom map interface, yaitu memungkinkan pengguna untuk

mengembalikan ukuran gambar peta seperti tampilan awal. Rancangan

untuk layar full extend ditampilkan pada gambar 3.21 dibawah ini.

Gambar 3.21: Rancangan Layar Full Extend

Page 37: BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2009-2-00226-IF Bab 3.pdf · pembangunan, pengelolaan, pengendalian, dan pengkoordinasian kegiatan

84

 

15. Layar About Program

Layar about program menampilkan keterangan akan spesifikasi program

secara keseluruhan yang digunakan pada pembuatan aplikasi ini.

Rancangan untuk layar about program ditampilkan pada gambar

3.22dibawah ini.

Gambar 3.22: Rancangan Layar About Program

Page 38: BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2009-2-00226-IF Bab 3.pdf · pembangunan, pengelolaan, pengendalian, dan pengkoordinasian kegiatan

85

 

16. Layar How to Use

Layar how to use menampilkan tahap-tahap dan keterangan akan

bagaimana cara menggunakan aplikasi ini. Rancangan untuk layar how to

use ditampilkan pada gambar 3.23 dibawah ini.

Gambar 3.23: Rancangan Layar How to Use

Page 39: BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2009-2-00226-IF Bab 3.pdf · pembangunan, pengelolaan, pengendalian, dan pengkoordinasian kegiatan

86

 

3.9 Perancangan STD

Gambar 3.24: STD Home Page

Gambar 3.25: STD File

Page 40: BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2009-2-00226-IF Bab 3.pdf · pembangunan, pengelolaan, pengendalian, dan pengkoordinasian kegiatan

87

 

Gambar 3.26: STD Map

Page 41: BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2009-2-00226-IF Bab 3.pdf · pembangunan, pengelolaan, pengendalian, dan pengkoordinasian kegiatan

88

 

HomePage About About

Program

Klik About

TampilkanAbout

KlikAbout

Program

Klik (X)

TampilkanAbout

Program

Gambar 3.27: STD About

HomePage Help How to Use

Klik Help

TampilkanHelp

TampilkanHow to Use

KlikHow to Use

Klik (X)

Gambar 3.28: STD Help

3.10 Spesifikasi Program

Modul Link Page

Panggil Modul Pembuka

Menampilkan Layar “WELCOME TO GIS FOR TRAFFIC JAM SPOTS

AND BEST ALTERNATIVE ROUTES LOCATOR IN SOUTH

JAKARTA”

Tekan Tombol “Enter”

Page 42: BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2009-2-00226-IF Bab 3.pdf · pembangunan, pengelolaan, pengendalian, dan pengkoordinasian kegiatan

89

 

Akhir modul

Modul Home Page

Menampilkan Layar Utama

Lakukan Pilihan

Menampilkan Menu File

Lakukan Pilihan

Pilih “Print”

Panggil Modul Print

Pilih “Exit”

Panggil Modul Exit

Akhir Pilihan

Menampilkan Menu Map

Pilih “Custom Map Interface”

Panggil Modul Custom Map Interface

Page 43: BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2009-2-00226-IF Bab 3.pdf · pembangunan, pengelolaan, pengendalian, dan pengkoordinasian kegiatan

90

 

Pilih “Traffic Map Interface”

Panggil Modul Traffic Map Interface

Akhir Pilihan

Menampilkan Menu About

Lakukan Pilihan

Pilih “About Program”

Menampilkan Layar About Program

Akhir Pilihan

Menampilkan Menu Help

Lakukan Pilihan

Pilih “How to Use”

Menampilkan Layar “How to Use”

Akhir Pilihan

Modul Print

Menampilkan form Print

Page 44: BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2009-2-00226-IF Bab 3.pdf · pembangunan, pengelolaan, pengendalian, dan pengkoordinasian kegiatan

91

 

Lakukan Pilihan

Verifikasi “Print”

Print Sesuai Peta

Verifikasi “Cancel”

Kembali ke Home Page

Akhir Modul

Modul Exit

Menampilkan Form Exit

Lakukan Pilihan

Verifikasi “Yes”

Keluar Aplikasi Secara Keseluruhan

Verifikasi “No”

Kembali ke Home Page

Akhir Pilihan

Page 45: BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2009-2-00226-IF Bab 3.pdf · pembangunan, pengelolaan, pengendalian, dan pengkoordinasian kegiatan

92

 

Akhir Modul

Modul Custom Map Interface

Menampilkan Form Custom Map Interface

Lakukan Pilihan

Pilih “Zoom”

Lakukan Zooming Map

Pilih “Pan”

Lakukan Panning Map

Pilih “Info”

Menampilkan Info

Pilih “Full Extend”

Lakukan Full Extend Map

Page 46: BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2009-2-00226-IF Bab 3.pdf · pembangunan, pengelolaan, pengendalian, dan pengkoordinasian kegiatan

93

 

Pilih “Custom”

Panggil Modul Custom

Akhir Pilihan

Modul Traffic Map Interface

Menampilkan Form Traffic Map Interface

Lakukan Pilihan

Pilih “Zoom”

Lakukan Zooming Map

Pilih “Pan”

Lakukan Panning Map

Pilih “Full Extend”

Lakukan Full Extend Map

Akhir Pilihan

Page 47: BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2009-2-00226-IF Bab 3.pdf · pembangunan, pengelolaan, pengendalian, dan pengkoordinasian kegiatan

94

 

Modul Custom

Menampilkan Form Custom

Isi Destinasi Asal dan Tujuan

Verifikasi “OK”

Lakukan Pilihan

Pilih “Road Access”

Menampilkan Pilihan Akses Jalur Alternatif

Pilih “Traffic Jam Route”

Menampilkan Titik-titik Rawan Macet

Pilih “Best Alternative Route”

Menampilkan Jalur Alternatif Terbaik Untuk Menghindari Macet

Akhir Pilihan

Akhir Modul