bab iii analisa pendekatan program arsitektur …repository.unika.ac.id/16221/4/13.11.0119 fala...

71
79 BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KETRAMPILAN BAGI DISABILITAS 3.1 Analisa Pendekatan Arsitektur 3.1.1 Studi Aktifitas- Pola Kegiatan Sifat Kegiatan A. Pengelompokan Aktifitas Sebelum memasuki pola kegiatan dan studi aktivitas kita harus mengklompokkan aktivitas-aktivitas para pelaku yang mana akan mempermudah pendekatan progam pada proyek ini, pengklompokan aktifitas pada pusat pendidikan dan pelatihan ketrampilan bagi disabilitas ditunjukan skema 3.1: Skema 3.1, Pengelompokan Aktivitas Sumber: Analisis Pribadi, 2017 ANGGOTA DIDIK PENGUNJUN G PENGELOL A UTAMA PENUNJAN G UTAMA PENUNJAN G UTAMA PENUNJAN G KANTOR PENGELOLAAN PENGELOLAAN MEDIK TEKNISI DAN PERAWATAN PELAYANAN PUBLIK EDUKASI PENDIDIKAN EDUKASI PELATIHAN PELAYANAN ASRAMA PELAYANAN PUBLIK PELAYANAN SERVIS

Upload: others

Post on 30-Dec-2019

13 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/16221/4/13.11.0119 FALA KEENA KHOIRUNNISA.BAB III.pdfPenanggung jawab seluruh operasional dan sebagai pengawas

79

BAB III

ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KETRAMPILAN BAGI

DISABILITAS

3.1 Analisa Pendekatan Arsitektur

3.1.1 Studi Aktifitas- Pola Kegiatan –Sifat Kegiatan

A. Pengelompokan Aktifitas

Sebelum memasuki pola kegiatan dan studi aktivitas kita harus

mengklompokkan aktivitas-aktivitas para pelaku yang mana akan

mempermudah pendekatan progam pada proyek ini, pengklompokan

aktifitas pada pusat pendidikan dan pelatihan ketrampilan bagi disabilitas

ditunjukan skema 3.1:

Skema 3.1, Pengelompokan Aktivitas Sumber: Analisis Pribadi, 2017

ANGGOTA

DIDIK

PENGUNJUN

G

PENGELOL

A

UTAMA

PENUNJAN

G

UTAMA

PENUNJAN

G

UTAMA

PENUNJAN

G

KANTOR PENGELOLAAN

PENGELOLAAN MEDIK

TEKNISI DAN PERAWATAN

PELAYANAN PUBLIK

EDUKASI PENDIDIKAN

EDUKASI PELATIHAN

PELAYANAN ASRAMA

PELAYANAN PUBLIK

PELAYANAN SERVIS

Page 2: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/16221/4/13.11.0119 FALA KEENA KHOIRUNNISA.BAB III.pdfPenanggung jawab seluruh operasional dan sebagai pengawas

80

A. Aktivitas

Terdapat beberapa aktivitas yang dilakukan dalam pusat pendidikan

dan pelatihan ketrampilan bagi disabilitas yang aktivitas-aktivitas itu terdiri

sebagai berikut :

a.1 Aktivitas Utama

Aktivitas utama yang terdapat di pusat pelatihan dan pendidikan bagi

disabilitas adalah

Pembelajaran Kurikulum, Pembelajaran ini diberikan dengan tujuan

agar para penyandang cacat juga mendapatkan ilmu,

Pelatihan kejenjang setelah pendidikan dan pelatihan yaitu pelatihan

pekerjaan.

Pelatihan Keahlian,ketrampilan atau Kesukaan, Pelatihan ini

diberikan dengan tujuan agar para penyandang cacat dapat

menjalakan keahlihannya atau menyalurkan bakatnya sehingga

mereka dapat memiliki hasil kreasi-kreasi yang baik dan dapat

ditujukkan kepada masyarakat luas.

Pelatihan Mental, Pelatihan ini diberikan dengan tujuan agar para

penyandang cacat tidak minder, sehingga mereka dapat bersosial

seperti biasanya.

Pemandirian

.

Page 3: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/16221/4/13.11.0119 FALA KEENA KHOIRUNNISA.BAB III.pdfPenanggung jawab seluruh operasional dan sebagai pengawas

81

a.2 Aktivitas Pendukung

Aktivitas pendukung merupakan sebagai aktivitas yang menunjang

aktivitas utama yang mana aktivitas utama dalah sebagai penghibur bagi

pelaku :

Rekreasi atau Bermain, Hal ini diberikan dengan tujuan untuk

sekedar memeberikan hiburan atau dan agar mereka dapat saling

mengenal satu sama lain.

Berinteraksi dengan Menjualkan karya yang telah dibuat pada

weekend (sabtu-minggu) di tempat yang telah disediakan

Pembelajaran Agama, Pembelajaran ini deberikan dengan tujuan

agar para penyandang cacat selalu semangat dalam menjalakan

hidupnya dan agar mendapat bimbingan rohani

Olahraga sebagai sumber kesehatan

Hiburan, seperti kunjungan ke tempat unik, liburan, sekedar jalan –

jalan.

Mengunjungi dan menjenguk anggota didik,silaturahmi,mengobrol

dan berkumpul bersama

a.3 Aktivitas Servis

Aktivitas servis ini merupakan aktivitas yang dilakukan dalam

perawatan dan pengelolaan pusat pendidikan dan pelatihan ketrampilan

bagi disabilitas

Kegiatan bersih-bersih yang dilakukan bagian kebersihan dan para

disabilitas yang terdapat diasrama.

Page 4: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/16221/4/13.11.0119 FALA KEENA KHOIRUNNISA.BAB III.pdfPenanggung jawab seluruh operasional dan sebagai pengawas

82

Kegiatan keamanan lingkungan dan penjagaan sekitar pusat

pendidikan dan pelatihan bagi disabilitas

Kegiatan parkir kendaraan, merupakan kegiatan yang dilakukan oleh

para pengelola.

B. Kategori Pelaku

Pengunjung yang berada di pusat pendidikan dan pelatihan

ketrampilan bagi disabilitas sebagai berikut

b.1 Anggota didik( para disabilitas)

Tuna Daksa Wanita dan pria berumur 17-40 th

Tuna Netra Wanita dan pria berumur 17-40 th

Tuna Rungu Wicara wanita dan pria berumur 17-40 th

b.2 Pengunjung

Pengunjung pusat pendidikan dan pelatihan ketrampilan bagi disabilitas

dikelompokkan menjadi 2 kelompok yaitu

Pengunjung Khusus :

Pengunjung khusus adalah orang-orang yang berasal dari instansi

tertentu,pemerintahan ataupun orang-orang ahli .Seperti dinas

sosial,mahasiswa,komunitas dan sebagainya.

Pengunjung anggota didik

Pengunjung anggota didik yang mana para keluarga atau kerabat

anggota yang sedang menjenguk.

Page 5: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/16221/4/13.11.0119 FALA KEENA KHOIRUNNISA.BAB III.pdfPenanggung jawab seluruh operasional dan sebagai pengawas

83

b.3 Pengelola

Pengelola pusat pendidikan dan pelatihan ketrampilan bagi disabilitas

terdiri dari;

Dinas Sosial Pemerintah Kota Semarang

Dinas Sosial merupakan yang bertanggung jawab mengenai semua

hal yang ada di bangunan ini dan pemilik utamanya adalah

Pemerintah Kota Semarang.

Kepala pusat pendidikan dan pelatihan ketrampilan bagi disabilitas

Penanggung jawab seluruh operasional dan sebagai pengawas

operasional pusat pendidikan dan pelatihan ketrampilan bagi

disabilitas

Bagian tata usaha

Sebagai koordinator mengurusi semua urusan administrasi dari mulai

pendaftaran absen pegawai, keuangan, surat-menyurat dan

mengatur jalanya operasional kantor.

Kelompok jabatan fungsional

betugas sebagai petugas yang langsung turun ke lapangan untuk

memberikan bimbingan dan penyuluhan sekaligus keterampilan

kepada anggota didik.

Sub bagian pendidikan dan pelatihan ketrampilan aparatur

pemerintahan

Bertugas sebagai coordinator bagian pendidikan dan pelatihan

menurut standar pemerintah yang menyajikan sebuah mutu dan

Page 6: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/16221/4/13.11.0119 FALA KEENA KHOIRUNNISA.BAB III.pdfPenanggung jawab seluruh operasional dan sebagai pengawas

84

beberapa kerjasama dalam sistem pendidikan dan

pelatihan/mengatur sistem modul pembelajaran dan mutu

Sub bagian rehabilitasi sosial penyandang disabilitas fisik.

Mengurusi bagian pembinaan secara fisik,mental .rohani bagian

pembinaan psikologi,penyaluran pendidikan dan pengembangan

ketrampilan disabilitas.

b.4 Tim Medis

Psikiater atau ahli psikologi.

Ahli fisioterapi

Perawat

Dokter

Studi aktivitas pada projek pusat pendidikan dan pelatihan ketrampilan bagi

disabilitas ditunjukan pada tabel 3.1:

BA

GIA

N

BID

AN

G

FA

SIL

ITA

S

AKTIVITAS

PELAKU

RUANG

AN

GG

OT

A D

IDIK

PU

SA

T P

EN

DID

IKA

N D

AN

PE

LA

TIH

AN

KE

TR

AM

PIL

AN

UT

AM

A

PUSAT PENDIDIKAN DISABILITAS Anggota didik Tuna daksa

17-40th Tuna netra

17-40th Tuna tuna rungu wicara 17-40th

R.Kelas computer

Belajar ,mendengarkan teori dan materi ,pemahaman kurikulum ,berdiskusi,mengobrol ,membaca,menulis,bercanda,bekerja kelompok,menyalurkan gagasan ide dan pendapat,debat positif

R. Kelas desain grafis

R.kelas bahasa inggris

R.Kelas kewirausahaan

PELATIHAN KETRAMPILAN DISABILITAS

Anggota didik Tuna daksa

17-40th Tuna netra

17-40th

Tuna tuna rungu wicara 17-40

th

R.Pelatihan Seni

Melatih kreatifitas,membuat sebuah karya,mengembangkan inovasi,melatih pola pikir yang kritis terhadapkarya,mengobrol,berdiskusi ,bekerjasama,beristirahat,makan,

R.Pelatihan Menjahit dan Bordir

R.Pelatihan Perbengkelan

R.Pelatihan Seni

Berkumpul,mengikuti acara yang diadakan,menyambut tamu penting,acara bakat/pentas,renungan

Seluruh anggota didik

R Aula / Audotrorium

Tabel 3.1 Studi aktivitas pada projek pusat pendidikan dan pelatihan ketrampilan bagi disabilitas

Page 7: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/16221/4/13.11.0119 FALA KEENA KHOIRUNNISA.BAB III.pdfPenanggung jawab seluruh operasional dan sebagai pengawas

85

Merekam music,berkarya dalam music,bernyanyi,memainkan alat music

Anggota didik berbakat

R,Studio music

Seminar,berkumpul,mengobrol,mendengarkan motivasi.

Seluruh anggota didik

R, Workshop/Seminar

PE

NU

NJA

NG

Memeriksakesehatan,menyembuhkan sakit,istirahat,minum obat

Seluruh anggota didik

Poliklinik

Terapi,menggerakkan saraf tubuh dan mengobrol,konsultasi sistem gerak,

Seluruh anggota didik

R.Fisioterapi

Memamerkan karya,menjual karya,mengobrol,melihat pameran karya.jalan-jalan,membeli karya

Publik

R,Galeri

Membaca buku ,melihat-lihat,meminjam buku,berdiskusi

Anggota didik

Perpustakaan

AN

GG

OT

A D

IDIK

SE

RV

IS

BAB/BAK Seluruh Penghuni Toilet

Transit barang,meletakkan barang antaran,transit barang

Staff dan sopir truk

Loading Dock

Meletakkan alat pembersih Staff kebersihan Janitor

AS

RA

MA

UT

AM

A

Beristirahat,tidur,bersantai,makan,minum,mengobrol,belajar,bergurau,bersosialisasi,saling bercerita.

Anggota didik disabilitas

R.Tidur

Makan,mengobrol,mencuci piring,minum

Anggota didik R,Makan

Memasak,menyediakan makanan,menyediakan minuman.

Staff karyawan dan anggota didik

R.Dapur

PE

NU

NJA

NG

Berolahraga,bermain,mengobrol,mengkuatkan tubuh,meningkatkan kesehatan

Anggota didik R.Fitnes

Beribadah,berdoa,merenung,mencari pencerahan

Seluruh penghuni Masjid

Bersantai,mengobrol,berkumpul,menikmati udara sejuk.

Seluruh penghuni Taman

SE

RV

IS BAK ,BAB, mandi,wudlu Anggota didik Toilet

Menyimpan alat kebersihan Staff asrama Janitor

Transit barang,transit pasien Anggota didik dan staff

Loadingdock

Tempat merokok,mengobrol Anggota didik Smoking area

TIM

ME

DIS

PU

SA

T P

EN

DID

IKA

N D

AN

PE

LA

TIH

AN

KE

TR

AM

PIL

AN

BA

GI

DIS

AB

ILIT

AS

U

TA

MA

Menganalisa,merawat pasien,mendata,menjaga pasien

Staff perawat R kantor medic

Memriksa pasien,memberikan obat,konsultasi kesehatan

Staff dokter R.kantor medic

Konsultasi,berbagi cerita,mengobrol,pengembangan mental

Staff psikologi R.konsultasi psikoloi

Pengembangan perilaku keseharian,mengobrol,pelatihan

Staaf fisioterapi R. terapi okupasi

Pengembangan daya gerak tubuh,mengobrol,memeriksa

Staff fisio terapi R.terapi saraf motorik

SE

RV

IS Penyimpanan kendaraan ambulan Sopir ambulan Parkir mobil ambulan

Transit mobil ambulan Mobil ambulan Loading dock

Page 8: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/16221/4/13.11.0119 FALA KEENA KHOIRUNNISA.BAB III.pdfPenanggung jawab seluruh operasional dan sebagai pengawas

86

PE

NG

EL

OL

A

PU

SA

T P

EN

DID

IKA

N D

AN

PE

LA

TIH

AN

KE

TR

AM

PIL

AN

BA

GI

DIS

AB

ILIT

AS

UT

AM

A

Bertanggung jawab keseluruhan operasional.mengatur.mengawasi.membuat laporan dan data

Kepala pimpinan R.kepala bagian

Mengatur absen,megatur gaji,administrasi,mengatur opresaional

Kepala TU dan Staff TU

R.TU

Mengajar,melatih,membimbing anggota didik langsung.mengawasi lapangan

Kelompok jabatan fungsional

R.Staff karyawan

Membuat kurikulum,memeriksa data.mengatur operasional pendidikan

Staff bagian pendidikan

R,Staff karyawan bag.pendidikan

Memeriksa data pasien,mengatur dan membina rehab sosial

Staff bagian rehab sosial

R ,Staff karyawan bag rehab sosial

Mengelola arsip.mendata.merekap Staff TU R.Arsip

Menyimpan barang.merawat barang Staff TU Gudang Barang

Menyimpan uang,mengurus uang,mengatur pemasukan dan pengeluaran

Bendahara R.TU

Mengelola pendaftaran.data anggota.rekap keuangan

Staff Administrasi R.TU

Berdiskusi,debat,mengobrol,berpendapat,berkumpul.

Seluruh staff R.Rapat

Memberikan informasi Staff karyawan R.Informasi

Mengobrol,bertanya,bersilaturahmi,bersantai.

Tamu khusus dan tamu publik

R.Tamu

Mengatur mutu anggota,bekerja sama dengan perusahaan

Bagpenjamin mutu dan program

R .Staff bag pendidikan

PE

NU

NJA

NG

Beristirahat.tidur,bersantai,mengobrol wifi-an

Seluruh Staff R.istirahat staff

Membuat minuman,membuat makanan ringan,mencuci pring,da gelas

Staff OB Pantry

SE

RV

IS

BAB,BAK,dan Cuci tangan Semua staff Toilet

Menyimpan alat pembersih Staff OB Janitor

Mengawasi.memantau keamanan,berkeliling

Staff Security R.Keamanan

Mengatur listrik dan memperbaiki listrik

Teknisi R. Elektrikal mekanikal

Mengatur daya listrik Teknisi R.Genset

Mengawasi,memantau,dan menjaga lingkungan koomplek

Staff Security R.CCTV

Memarkir kendaraan Selmua staff Parkir

Page 9: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/16221/4/13.11.0119 FALA KEENA KHOIRUNNISA.BAB III.pdfPenanggung jawab seluruh operasional dan sebagai pengawas

87

C. Kapasitas Seluruh Anggota Pusat Pendidikan dan Pelatihan

Ketrampilan Bagi Disabilitas

Berikut merupakan jumlah kapaitas Pusat Pendidikan dan Pelatihan

Ketrampilan Bagi Disabilitas

PLK Kegiatan Ruang PELAKU KPS

AN

GG

OT

A D

IDIK

kelas Bidang computer

Tuna daksa,

Tuna runguwicara

Tuna Netra

30

kelas Desain Grafis

Tuna daksa

Tuna rungu wicara

30

Bidang seni music,vocal,lukis dan tari

Tuna netra

Tuna daksa

Tuna runguwicara

40

Pelatihan menjahit dan border Tuna daksa

Tuna rungu wicara

20

Bidang Elektro/Mesin Tuna daksa

Tuna rungu wicara

20

Kelas Pelatihan Bahasa Inggris

Tuna netra

Tuna runguwicara

Tuna daksa

30

kelas Ilmu kewirausahaan

Tuna daksa

Tuna runguwicara

Tuna netra

40

Total kapasitas anggota KETERANGAN

TD = TUNA DAKSA

TR =TUNA RUNGU WICARA

TN =TUNA NETRA

210

Kegiatan Ruang PELAKU KPS

PE

NG

EL

OL

A

R.kepala bagian Kepala pimpinan 1

R.TU Kepala TU ADministrasi,Staff TU,Bendahara,bagian arsip

8

R.Staff karyawan Kelompok jabatan fungsional 20

R,Staff karyawan bag.pendidikan Staff bagian pendidikan 14

R ,Staff karyawan bag rehab sosial Staff bagian rehab sosial 10

R Pengurus Asrama Penjaga Asrama 6

R.OB Staff OB 2

Staff kebersihan 5

R.keamanan Security 7

Total kapasitas anggota 73

Tabel 3.2 Jumlah kapasitas dan jam operasional pusat pendidikan dan pelatihan ketrampilan bagi disabilitas

SATU ANGGOTA DIDIK DAPAT MEMILIH 2

MATERI TUK DIPELAJARI

Page 10: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/16221/4/13.11.0119 FALA KEENA KHOIRUNNISA.BAB III.pdfPenanggung jawab seluruh operasional dan sebagai pengawas

88

Kegiatan Ruang PELAKU KPS

TIM

ME

DIK

R.kantor medic Perawat Dokter

4

2

R.konsultasi psikoloi Staff psikologi 2

R. terapi okupasi Staff fisioterapi 2

R.terapi saraf motorik Staff fisio terapi 2

Loadingdock Sopir ambulan 2

Total kapasitas anggota 14

Total kapasitas anggota keseluruhan : 210+73+14 = 297 orang

Page 11: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/16221/4/13.11.0119 FALA KEENA KHOIRUNNISA.BAB III.pdfPenanggung jawab seluruh operasional dan sebagai pengawas

89

D. Pola Kegiatan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Ketrampilan Bagi Disabilitas

POLIKLINIK

KETERANGAN =PENGELOLA =ANGGOTA DIDIK =PENGUNJUNG Diagram 3.2 Pola Kegiatan Pusat pendidikan dan pelatihan ketrampilan bagi

disabilitas

WISMA TAMU

INAP

MASJID

PENDIDIKAN BAGI

DISABILITAS

ASRAMA PELATIHAN

KETRAMPILAN BAGI

DISABILITAS

SERVIS

TAMAN

LOADINGDOCK

AULA/AUDITO

RIUM

DATANG & PULANG PARKIR TAMU

INAP

PARKIR

PENGUNJUNG

BAGIAN

PENDIDIKAN

SERVIS

BAGIAN MEDIK

KANTOR

PENGELOLA

BAGIAN RAHAB

SOSIAL

PARKIR

AMBUILAN

POS

PENJAGAAN

RUANG TUNGGU &

TAMUKELAS

INFORMAS

I

LOBBY

RUANG

FISIOTERAPI

R.KONSULTASI

PSIKOLOGIS

PARKIR

PENGELOLA

GALERI

Page 12: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/16221/4/13.11.0119 FALA KEENA KHOIRUNNISA.BAB III.pdfPenanggung jawab seluruh operasional dan sebagai pengawas

90

d.1 Pola Kegiatan pengelola

Pola kegiatan pengelola pada pusat pendidikan dan pelatihan

ketrampilan bagi disbilitas dapat dilihat dari diagram berikut

d.2 Pengunjung

Pola kegiatan pengelola Museum pengunjung ditunjukan pada

diagram berikut

Diagram 3.4 Pola Aktivitas Bagian Pengunjung

Diagram 3.3 Pola Aktivitas Bagian Pengelola

Makan Minum

Datang-

Pulang

Absen

Mengerjakan

tugas sesuai

bidang

Diskusi/Rapat

BAB/BAK

Parkir Absen

Datang

Parkir

berkunjung

anggota didik Parkir

Pulang

kunjungan dinas

berkunjung

penelitian R.informasi/

lobby

R.tunggu/Tam

u

menginap

makan minum

bab/bak

bersilaturahmi

Page 13: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/16221/4/13.11.0119 FALA KEENA KHOIRUNNISA.BAB III.pdfPenanggung jawab seluruh operasional dan sebagai pengawas

91

d.3 Anggota Didik Disabilitas

Pola aktivitas anggota didik disabilitas pada pusat pendidikan dan

pelatihan ketrampilan bagi disabilitas dapat dilihat dari daiagram

berikut;

Datang Pendaftaran

percobaan 1

minggu

penempatan

bidang yang sesuai

pembelajaran

sesuai bidang

pelatihan sesuai

kemampuan

terapi

fisioterapi

menginap

asrama

terapi

okupasi

ibadah tidur makan &

minum mengikuti

kegiatan

kemandirian

pelatihan 7 bulan

magang 1 bulan

wisuda

pulang

Diagram 3.5 Pola Aktivitas Bagian anggota didik disabilitas

Page 14: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/16221/4/13.11.0119 FALA KEENA KHOIRUNNISA.BAB III.pdfPenanggung jawab seluruh operasional dan sebagai pengawas

92

A. Pendekatan Jumlah Anggota Didik

Tabel 3.3 Jumlah Penyandang Cacat Di Kota Semarang

Tahun Jenis Cacat

Tubuh Tuna Netra Mental Tuna Rungu Ganda Jumlah

2012 862 806 667 694 528 3.557

2011 758 390 980 526 94 2.748

2010 378 192 245 214 97 1.126

2009 612 349 422 309 81 1.773

2008 616 346 416 320 86 1.784

sumber; http://simgakin.semarangkota.go.id/2014/website/web/pages/119

TAHUN

JENIS CACAT

Tuna daksa Tuna Netra Tuna runguwicara jumlah

2012 862 806 694 2362

2011 758 390 526 1674

2010 378 192 214 784

2009 612 349 309 1270

2008 616 346 320 1282

Dapat dilihat dari tabel pendataan diatas bahwa terjadinya

peningkatan dan penurunanya presentase setiap tahunnya

penyandang cacat di Semarang yang mana jika dirata-rata dari 2008

menuju 2012 presentase meningkat pesat.

Perhitungan jumlah Prediksi presentase Peningkatan penyandang

disabilitas di Semarang

2009-2008 = 1270-1282 x100% 1270 = 0.9%

2010-2009 = 784 – 1270 x 100% 784 =-16 % (menurun)

20011-2010=1674-784x100%

1674

=53.1(naik)

2012-2011 = 2362 – 1674 x 100%

2362

=29,1 % (menurun)

Tabel 3.1Jumlah Pengunjung MuseumJawaTengah Ronggowarsito Sumber : Analisis Pribadi, 2017

Page 15: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/16221/4/13.11.0119 FALA KEENA KHOIRUNNISA.BAB III.pdfPenanggung jawab seluruh operasional dan sebagai pengawas

93

3.1.2 Studi Fasilitas

A. Sifat Kegiatan

Terdapat 3 kategori sifat kegiatan yang berada di pusat pendidikan

dan pelatihan ketrampilan disabilitas yaitu public,privat,semi publik,

- Publik

Merupakan kegiatan yang bersifat terbuka, kegiatan bersifat

umum dan dapat terjadi antar pelaku kegiatan .kegiatan bersifat

umum biasanya terjadi pada area yang mudah diakses , seperti:

Parkir kendaraan di area parkiran

Lobby

R.Informasi

Taman

Masjid

Toilet umum

- Privat

Merupakan kegiatan yang dilakukan oleh orang tertentu biasanya

secara tertutup.

Ruang ME

Ruang Kantor

Ruang teknisi

Ruang tidur

Toilet pribadi

Page 16: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/16221/4/13.11.0119 FALA KEENA KHOIRUNNISA.BAB III.pdfPenanggung jawab seluruh operasional dan sebagai pengawas

94

- Semi publik

merupakan kegiatan yang dilakukan banyak orang namun hanya

orang yang terlibat dan tertentu saja

Aula

Ruang workshop

Wisma pengunjung

R,kelas anggota didik

B. Kebutuhan Ruang

Kebutuhan ruang Dalam bangunan pusat pendidikan dan

pelatihan ketrampilan bagi para disabilitas sebagai berikut

e) Fasilitas utama

Pada bangunan yang akan direncanakan memiliki fasilitas utama

yaitu;

3) Pusat pendidikan dan pelatihan ketrampilan Bagi Disabilitas

Ruang kelas sesuai bidang yang disediakan

Auditorium/Aula

Ruang Workshop/Seminar

Studio Studio music

Poliklinik

Ruang fisioterapi

Galeri

Perpustakaan

4) Asrama

Ruang Tidur

Ruang Ibadah

Ruang makan

Dapur

Ruang fitness

Page 17: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/16221/4/13.11.0119 FALA KEENA KHOIRUNNISA.BAB III.pdfPenanggung jawab seluruh operasional dan sebagai pengawas

95

f) Fasilitas Penunjang

3) Pusat pendidikan dan pelatihan ketrampilan;

Ruang Kantor pelatih/pengajar

Ruang pimpinan

Ruang Rapat

Informasi

Ruang konselling/konsultasi

Ruang Tata Usaha

Ruang Penyimpanan Karya

Pantry

4) Asrama

Ruang kantor pengurus asrama

Ruang belarjar/diskusi

Ruang Perawatan

R.tamu inap/Wisma

g) Kebutuhan ruang Servis

Ruang servis yang terdapat dalam bangunan pusat pendidikan

dan pelatihan ketrampilan para disabilitas adalah:

Ruang Mekanikal Elektrikal

Ruang CCTV

Ruang Genset

Pos keamanan

Toilet

h) Kebutuhan ruang outdoor

Adanya Kebutuhan ruang outdoor yang tersedia pada bangunan

tersebut yaitu;

Taman

Area Parkir

Ruang-ruang yang tesedia dalam kawasan pusat pendidikan dan

pelatihan ketrampilan bagi disabilitas dikelompokkan menjadi 2 fungsi

utama yaitu untuk pendidikan dan pelatihan ketrampilan bagi para

Page 18: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/16221/4/13.11.0119 FALA KEENA KHOIRUNNISA.BAB III.pdfPenanggung jawab seluruh operasional dan sebagai pengawas

96

disabilitas dan bangunan untuk tempat tinggal/asrama..Setiap fasilitas

yang tersedia dibangunan tersebut akan disesuaikan dengan setiap

kegiatan dan Kebutuhan para anggota disabilitas dalam menjalani

pelatihan.yang ditunjukan pada diagram 3.6

Pusat pendidikan

dan pelatihan

ketrampilan bagi

disabilitas

Ruang kelas sesuai bidang yang disediakan

Auditorium/Aula

Ruang Workshop/Seminar

Studio Studio music

Poliklinik

Ruang fisioterapi

Galeri

Perpustakaan

Ruang Kantor pelatih/pengajar

Ruang pimpinan

Ruang Rapat

Informasi

Ruang konselling/konsultasi

Ruang Adminstrasi ( Ruang Tata Usaha )

Ruang Penyimpanan Karya

Pantry

Fasilitas Utama

Fasilitas penunjang

Ruang Mekanikal Elektrikal

Ruang CCTV

Ruang Genset

Pos keamanan

Toilet

Servis

Taman

Area Parkir

Outdoor

Page 19: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/16221/4/13.11.0119 FALA KEENA KHOIRUNNISA.BAB III.pdfPenanggung jawab seluruh operasional dan sebagai pengawas

97

BA

GIA

N

BID

AN

G

KA

TE

GO

RI

Ruang

Perabot

Sifat

AN

GG

OT

A D

IDIK

PU

SA

T P

EN

DID

IKA

N D

AN

PE

LA

TIH

AN

KE

TR

AM

PIL

AN

UT

AM

A

R.Kelas computer Meja, Kursi ,Almari, Rak, Loker

penyimpanan, papan tulis.komputer

Semi Publik

R. Kelas desain grafis Meja, Kursi ,Almari, Rak, Loker

penyimpanan, papan tulis,lcd

Semi Publik

R.kelas bahasa

inggris

Meja, Kursi ,Almari, Rak, Loker

penyimpanan, papan tulis.lcd

Semi Public

R.Kelas

kewirausahaan

Meja, Kursi ,Almari, Rak, Loker

penyimpanan, papan tulis.lcd

Semi Publik

R.Pelatihan Seni Alat music,meja,kursi Semi Public

R.Pelatihan perbengkelan

Peralatan mesin bongkar meja kursi,las Semi Publik

R.Pelatihan Menjahit&border

Mesin

jahit.meja.kursi.etalase.manaquin/boneka

.almari

Semi Public

R Aula / Audotrorium Meja kursi altar

pidato,karpet,lcd.proyektor

Publik

R,Studio music Mic.kursi ,mesin rekaman Semi Publik R,Workshop/Seminar Kursi,meja,lcd,proyektor Publik

PE

NU

NJA

NG

Poliklinik Tempat tidur,alat periksa,meja,kursi,obat Privat R.Fisioterapi Traetmeal.perelatam terai,meja

kursi,tempat tidur

Privat

R,Galeri Meja.kursi,etalase Publik Perpustakaan Alamri.meja,kursi Public

AN

GG

OT

A D

IDIK

SE

RV

IS Toilet Kloset.tong sampah Privat

Loading Dock Tanaman hias.pintu.tempat sampah Semi Publik Janitor Sapu,pel,ember,alat kebersihan

Privat

Diagram 3.6kebutuhs ruang

pusat pendidikan dan pelatihan ketrampilan bagi disabilitas

Asrama

Ruang Tidur

Ruang Ibadah

Ruang makan

Dapur

Ruang fitness

Ruang kantor pengurus asrama

Ruang belarjar/diskusi

Ruang Perawatan

R.tamu inap

Utama

Penunjang

Tabel 3.4 Pola Kebutuhan ruang dan Sifat Ruang

Page 20: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/16221/4/13.11.0119 FALA KEENA KHOIRUNNISA.BAB III.pdfPenanggung jawab seluruh operasional dan sebagai pengawas

98

AS

RA

MA

UT

AM

A R.Tidur Tempat tidur,tong sampah,almari,meja privat

R,Makan Meja,kursi,tempat sampah Public R.Dapur Meja,kursi,almari,lemari es Privat

PE

NU

NJA

NG

R.Fitnes Alat-alat fitness,matras Semi publik

Masjid Sajadah,rukuh,meja,mimbar Public

Taman Macam-macam tanaman.kolam.tempat

duduk

publik

SE

RV

IS Toilet Closet,tong sampah Privat

Janitor Alat-alat kebersihan Privat Loadingdock Tanaman hias Semi public Smoking area Tempat duduk Public

TIM

ME

DIS

PU

SA

T P

EN

DID

IKA

N D

AN

PE

LA

TIH

AN

KE

TR

AM

PIL

AN

BA

GI D

ISA

BIL

ITA

S

UT

AM

A

R kantor medic Meja, Kursi ,Almari, Rak, Loker

penyimpanan,.lcd

Privat

R.konsultasi psikoloi Meja, Kursi ,Almari, Rak, Loker

penyimpanan,.lcd

Privat

R. terapi okupasi Meja, Kursi ,Almari, Rak, Loker

penyimpanan,.lcd,alat terapi

Privat

R.terapi saraf motorik Meja, Kursi ,Almari, Rak, Loker

penyimpanan,.lcd,alatbterapi

Privat

SE

RV

IS Parkir mobil ambulan Mobil ambulan

Public

Loading dock Perabot tanaman

Semi public

PE

NG

EL

OL

A

PU

SA

T P

EN

DID

IKA

N D

AN

PE

LA

TIH

AN

KE

TR

AM

PIL

AN

BA

GI D

ISA

BIL

ITA

S

UT

AM

A

R.kepala bagian Meja, Kursi ,Almari, Rak, Loker

penyimpanan,.lcd.komputer

Privat

R.TU Meja, Kursi ,Almari, Rak, Loker

penyimpanan,.lcd.komputer

Privat

R.Staff karyawan Meja, Kursi ,Almari, Rak, Loker

penyimpanan,.lcd.komputer

Privat

R,Staff karyawan bag.pendidikan

Meja, Kursi ,Almari, Rak, Loker

penyimpanan,.lcd.komputer

Privat

R ,Staff karyawan bag rehab sosial

Meja, Kursi ,Almari, Rak, Loker

penyimpanan,.lcd.komputer

Privat

R.Arsip Meja ,Almari, Rak, Loker penyimpanan,. Privat Gudang Barang Meja ,Almari, Rak, Loker penyimpanan,. Privat R.Rapat Meja, Kursi ,Almari, Rak, Loker

penyimpanan,.lcd.komputer

Semi public

R.Informasi Meja, Kursi ,Almari, Rak,

penyimpanan.komputer

Public

R.Tamu sofa ,kursi,vas bunga Public

R .Staff bag pendidikan

Meja, Kursi ,Almari, Rak, Loker

penyimpanan,.lcd.komputer

Privat

SE

RV

IS

R.istirahat staff Tempat tidur ,meja,kursi, Semi public

Pantry Gelas,gallon,meja,kursi Privat

Toilet Closet,tempat sampah Privat

Janitor Alat alat kebersihan Privat

PE

NU

NJA

NG

R.Keamanan Meja,kurs Privat R. ME Stop kontak,lampu Privat R.Genset Lampu Privat R.CCTV Meja ,kursi,computer,rak,almari

Privat

Page 21: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/16221/4/13.11.0119 FALA KEENA KHOIRUNNISA.BAB III.pdfPenanggung jawab seluruh operasional dan sebagai pengawas

99

C. Hubungan Ruang Dan Pola Ruang

c.1 Hubungan Ruang dan Pola Ruang Makro

Pola ruang makro pada pusat pendidikan dan pelatihan ketrampilan

bagi disabilitas:

TAMAN

KETERANGAN

Public =

Semi public =

Privat =

Servis =

Diagram 3.7 Pola Ruang Makro

KETERANGAN

= Erat

= Sedang

=Tidak Erat

AULA GALE

RI

MAIN ENTRANCE

DAN PINTU KELUAR

LOBBY

/R.INFORMASI

KANTOR

PENGELOLA

KANTOR MEDIK

FASILITAS

MEDIK

PARKIR

PENGUNJUNG

PARKIR

PENGOLA

PARKIR TAMU

INAP

WISMA TAMU

ASRAMA

KELAS

PENDIDIKAN

KELAS PELATIHAN

KETRAMPILAN

SERVIS

PENGELOL

A

SERVIS PUSAT

PENDIDIKAN DAN

PELATIHAN

SERVIS

ASRAMA

SERVIS

PENGELOL

A MEDIK

MASJI

D

Page 22: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/16221/4/13.11.0119 FALA KEENA KHOIRUNNISA.BAB III.pdfPenanggung jawab seluruh operasional dan sebagai pengawas

100

c.2. Pola ruang mikro

LOBBY

POLIKLINIK

GALERI

KETERANGAN =PENGELOLA =ANGGOTA DIDIK =PENGUNJUNG

Diagram 3.8 Pola Ruang Mikro

R.MAKA

N

KELAS PENDIDIKAN

BAGI DISABILITAS

ASRAMA PELATIHAN

KETRAMPILAN BAGI

DISABILITAS

SERVIS

TAMAN

LOADINGDOCK

AULA/AUDITO

RIUM

ENTRANCE&OUT PARKIR TAMU

INAP

WISMA TAMU

INAP

MASJID

PARKIR

PENGUNJUNG

BAGIAN

PENDIDIKAN

SERVIS

BAGIAN MEDIK

KANTOR

PENGELOLA

BAGIAN RAHAB

SOSIAL

PARKIR

AMBUILAN

POS

PENJAGAAN

RUANG TUNGGU &

TAMU

RUANG

FISIOTERAPI

R.KONSULTASI

PSIKOLOGIS

PARKIR

PENGELOLA

INFORMAS

I

R,MAKA

N

Page 23: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/16221/4/13.11.0119 FALA KEENA KHOIRUNNISA.BAB III.pdfPenanggung jawab seluruh operasional dan sebagai pengawas

101

D. Studi Ruang Khusus

Studi ruang khusus pada pusat pendidikan dan pelatihan ketrampilan

bagi disabilitas terbagi menjadi 3 kelompok yaitu sesui dengan Kebutuhan

para pelaku disabilitas yaitu para tuna daksa,tunu netra,tuna runguwicara

yang mana dari segi ruang ketiga pelaku tersebut mememilki karakter

ruang yang khusus terlebih lagi para tuna daksa dan tuna netra

d.1 Studi Ruang Khusus untuk penyandang disabilitas

PERSYARATAN GAMBAR+KETERANGAN

Sirkulasi yang disediakan untuk penyandang disabilitas tuna daksa

Memutar diperlukan space 138 cm min 130 cm

Berjalan memerlukan 65-70 cm untuk satu sirkulasi kursi roda

Ukuran kursi roda disabilitas p .107 l. 65-70 t. 102

Sirkulasi masuk min berukuran 90 cm

Sirkulasi turning

circle menuju1 dan

2 pintu diberikan

ukuran minimal 150

cm

Sirkulasi turning

circle menuju 3

pintu diberikan

ukuran minimal 188

cm

Dimensi sirkulasi ruang

pada tuna daksa ruang

Tabel 3.5 Persyaratan Ruang khusus

Page 24: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/16221/4/13.11.0119 FALA KEENA KHOIRUNNISA.BAB III.pdfPenanggung jawab seluruh operasional dan sebagai pengawas

102

Sirkulasi

aksesbilitas dengan

perabot ruang

minimal 140 cm

normal space 90cm

Sirkulasi lebar

minimal 90cm

Pada ramp yang

aman untuk tuna

daksa memiliki

kemiringan 6%

dengan diserta

pegangan setinggi

85 cm sepanjang

ram

Space parkir yang

diperlukan untuk

para tuna daksa

memiliki ukuran

lebar 3.80 cm dan

600 cm yang mana

ukuran ini sangat

dianjurkan dalam

pembuatan parkir

atau garasi yang

pelakunya tuna

daksa

s

Gambar 3.1 ,Persyaratan sirkulasi penyandang cacat

sumber. data arsitek jilid 2,3 dan analisa pribadi

Page 25: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/16221/4/13.11.0119 FALA KEENA KHOIRUNNISA.BAB III.pdfPenanggung jawab seluruh operasional dan sebagai pengawas

103

Pada Tuna Netra sangat perlu diperhatikkanya beberapa konsep

suatu ruang atau bangunan sebagai berikut;

1. Konsep pola Jarak

Menjaga arah berjalannya tetap lurus, memanfaatkan tepi

pengaman dan tekstur permukaan jalan untuk menghadapi jarak tempu yang

jauh.

2. Konsep Material

Penggunaan material yang bervariasi secara jenis dan tekstur

(kasar-halus). Material yang dipakai pada interior bangunan diusahakan dengan

menggunakan material yang memberi kesan alami.

3. Konsep Cahaya

Penggunaan bentuk bukaan yang bervariatif, sehingga bentuk

cahaya yang masuk ke setiap ruangan berbeda-beda. Hal ini dapat memudahkan

penyandang low-vision dalam mengidentifikasikan ruangan. Bentuk bukaan yang

dipakai antara lain adalah bentuk persegi, lingkaran, dan persegi panjang

4. Konsep Keamanan

Gambar 3.2, bukaan yang mempermudah tuna netra low vision dalam pengenalan ruang sumber , http://ejurnal.its.ac.id/index.php/sains_seni/article/viewFile/18603/2983

5 agustus2017 10.48 pm)

Page 26: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/16221/4/13.11.0119 FALA KEENA KHOIRUNNISA.BAB III.pdfPenanggung jawab seluruh operasional dan sebagai pengawas

104

Pada segi keamanan ditekankan pada penggunaan ramp pada

perancangan. Hal ini didasari oleh pengguna tunanetra yang cenderung

mengalami kesulitan dalam menggunakan tangga. Selain itu material pada ramp

juga dipilih dengan material yang tidak licin. Pemakaian railing pada ramp juga

digunakan demi alasan keamanan. menghindari bentuk ruang segitiga, lingkaran

dan bergelombang agar tidak akan menimbulkan ilusi optik yang dapat

membahayakan karena perbedaan struktur ukuran ruang dan keterbatasan jarak

pandang anak low vision.

5. Konsep Penggunaan Warna

Penggunaan warna yang dominan pada bangunan adalah hitam dan

kuning. Hal ini didasari oleh kemampuan penyandang low-vision yang mampu

mengidentifikasi warna dengan tingkat kekontrasan yang tinggi. Pengaplikasian

warna yang kontras diadakan pada bagian batas-batas bangunan, seperti pinggir

ramp dan pintu masuk.

Peranan dan fungsi warna terbagi kedalam beberapa golongan yaitu:

1. Fungsi Identifikasi : Warna dapat menjadi suatu tanda pengenal terhadap

sesuatu. Misalnya warna biru identik dengan langit dan laut, warna merah identik

dengan api, kuning identik dengan matahari, hijau identik dengan tumbuhan, dan

lain sebagainya.

2. Fungsi Psikologis : Warna mampu mempengaruhi suasana, perasaan, dan

kepribadian manusia.Warna-warna tertentu dapat memberi pengaruh yang

berbeda-beda. Misalnya biru menunjukan rasa tenang dan nyaman, merah

menimbulkan kesan berani, dan lain sebagainya.

Page 27: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/16221/4/13.11.0119 FALA KEENA KHOIRUNNISA.BAB III.pdfPenanggung jawab seluruh operasional dan sebagai pengawas

105

3. Fungsi Isyarat : Warna tertentu yang berdiri sendiri maupun yang

dikombinasikan memiliki fungsi yang telah disepakati sebagai suatu tanda,

misalnya warna merah sebagai tanda.

4. Fungsi Estetik : Warna memiliki nilai keindahan, penggunaan warna yang tepat

pada suatu benda akan mampu memberi nilai lebih pada benda tersebut.

5. Fungsi Warna dapat memberikan “kedalaman” pada bangunan, menegaskan

serta memberikan dimensi baik pada ruang maupun pada bangunan. Sehingga

memudahkan dalam orientasi pandangan

6. Konsep Sekuen Indera

Yang dimaksud dengan sekuen indera adalah penerapan konsep

indera berdasaarkan intensitas penggunaannya. yang menonjol adalah

penggunaan indera peraba, oleh karena itu terdapat banyak elemen bangunan

yang memberikan rangsang sentuhan pada area.

Sedangkan area ruang musik terdapat banyak penggunaan indera

pendengaran, oleh karena itu elemen bangunan yang memberi rangsang suara

banyak terdapat di area. Area transisi adalah area yang segala elemen

perangsang indera memiliki kadar keberadaan yang sama.

7. Konsep Vegetasi

Terdapat tiga kategori dalam penerapan konsep vegetasi, yaitu tanaman

pewangi, tanaman pengarah dan tanaman perimbun. Tanaman pewangi adalah

tanaman yang dapat mengeluarkan aroma untuk memberikan rangsang pada

indera penciuman.Tanaman yang digunakan antara lain adalah frangipani, jeruk

dan melati.

Page 28: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/16221/4/13.11.0119 FALA KEENA KHOIRUNNISA.BAB III.pdfPenanggung jawab seluruh operasional dan sebagai pengawas

106

Tanaman pengarah adalah tanaman yang diadakan untuk difungsikan sebagai

pengarah pada jalan, jenis tanaman yang dipakai adalah palem. Sedangkan

tanaman perimbun adalah tanaman berdaun lebat dan banyak yang difungsikan

untuk memberikan kesan rimbun dan teduh pada rancangan, jenis tanaman yang

digunakan adalah pohon tanjung dan pohon kersen

(Sumber,http://ejurnal.its.ac.id/index.php/sains_seni/article/viewFile/18603/29835

agustus2017 10.48 pm)

d.2 Besaran ruang pusat pendidikan dan pelatihan ketrampilan bagi

disabilitas

Kebutuhan besaran ruang , kapasitas didasarkan pada:

SB : Studi Banding

O : Observasi

SRK : Studi Ruang Khusus

SR : Studi ruang

TSS : Time Server Standar for Building Types 2nd

Penetuan sirkulasi untuk perhitungn kebutuhan ruang ditetapkan berdasarkan

pada Time Saver for Building for Building Types 2ndEdition.

5%-10% : Sirkulasi minimum

20 % : Kebutuhan akan keleluasan sirkulasi

30 % : Kenyamanan fisik

40% : Kenyamanan Psikologis

50% : Sirkulasi sesuai dengan spesifik kegiatan

70%-100% : Sirkulasi dengan banyak kegiatan

150% : Sirkulasi Parkir

Page 29: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/16221/4/13.11.0119 FALA KEENA KHOIRUNNISA.BAB III.pdfPenanggung jawab seluruh operasional dan sebagai pengawas

107

d.3 Studi Besaran Ruang khusus Pusat Pendidikan dan Pelatihan Ketrampilan

Bagi Disabilitas

Kamar tidur anggota didik

Dimensi Luas

10,5 m x 6 m 63 m2

keterangan aktivitas

Ruangan tersebut ditujukkan khusus tuna daksa yang mana kapasitas hanya 4 Disabilitas A= pintu masuk B= pintu menuju kamar mandi C= pintu kamar mandi Sirkulasi yang berada dalam ruangan tersebut disesuaikan oleh kebutuhan pelaku sesuai dengan tingkat kenyamanan pelaku.

Tidur.

Mandi.

Makan.

Minum.

Beristirahat

Mengobrol

Beribadah

Bersantai

Ruang Kelas Seni Lukis

Keterangan

Ruang kelas seni dengan ukuran 12x10m yang mana akan diisi 10 anggota didik yang disusun dengan aksesbilitas tuna daksa sehingga kelas ini sangant fleksible untuk digunakan seluruh disabilitas.Akses masuk menggunakan dua pintu otomatis yang berukuran 220 yang akan mempermudah para disabilitas. Aktivitas

Menggambar & melukis

Belajar

Mengobrol

Berkarya

A B

C

Tabel, 3.6 Studi Besaran Ruang Khusus Pusat Pendidikan dan Pelatihan

Ketrampilan Bagi Disabilitas

Page 30: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/16221/4/13.11.0119 FALA KEENA KHOIRUNNISA.BAB III.pdfPenanggung jawab seluruh operasional dan sebagai pengawas

108

Kelas Praktek Komputer

Dimensi Luas

8 m x 8.5 m 68 m2

keterangan aktivitas

Ruangan ini digunakan hanya untuk tuna daksa yang mana berkapasitas maximal 12 yang memiliki sirkulasi yang cukup luas

Belajar

Mendengarkan

materi

Mengobrol

Berdiskusi

Kelas Teori

Dimensi Luas

5 m x 4.5 m 22,5 m2

keterangan aktivitas Ruangan kelas teori merupakan suatu ruang dengan ukuran 5x4,5 m yang digunakan hanya untuk penyampaian teori pada pembelajaran

Belajar

Mendengarkan

materi

Mengobrol

Berdiskusi

Taman

Dimensi Luas

12 m x 10 m 120 m2

keterangan aktivitas

Taman dengan ukuran 10x12 akan digunakan untuk penghuni pusat pendidikan dan peltaihan ketrampiolan bagi disabilitas yang mana pad ataman ini didesain sesui Kebutuhan anggota didik disabilitas

Belajar

Bersantai

Mengobrol

Berdiskusi

Berkumpul dengan

teman

A

B

C

A

B

C

A

B

C

Page 31: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/16221/4/13.11.0119 FALA KEENA KHOIRUNNISA.BAB III.pdfPenanggung jawab seluruh operasional dan sebagai pengawas

109

Perpustakaan

Dimensi Luas

18 m x 10 m 180m2

keterangan aktivitas

Perpustakaan berukuran 18x10m diperuntukkan bagi anggota didik disabilitas yang mana tersedia beberapa lemari buku dan tempat membaca yang telah diberikan sirkulasi pada disabilitas tuna daksa sehingga akses untuk mencari buku tidak akan saling bertabrakan dan amemberikan kenyamanan dan keselamatan bagi para disabilitas

Membaca buku

Meminjam buku

Mencari buku

Mengembalikan buku

Ruang Kelas Menjahit & Bordir

Keterangan

Ruang kelas menjahit dan bordir dengan ukuran 12x20m yang mana akan diisi 15 anggota didik yang disusun dengan aksesbilitas tuna daksa sehingga kelas ini sangant fleksible untuk digunakan seluruh disabilitas.Akses masuk menggunakan dua pintu otomatis yang berukuran 230 yang akan mempermudah para disabilitas. Aktivitas

Menjahit

Bordir

Belajar

Mengobrol

Berkarya

Berdiskusi

A B

C

Page 32: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/16221/4/13.11.0119 FALA KEENA KHOIRUNNISA.BAB III.pdfPenanggung jawab seluruh operasional dan sebagai pengawas

110

Kelas Desain Grafis

Dimensi Luas

8 m x 8.5 m 68 m2

keterangan aktivitas

Ruangan ini didesain fdengan sirkulasi tuna daksa yang mana berkapasitas maximal 10 orang yang memiliki sirkulasi yang cukup luas.

Belajar

Mendengark

an materi

Mengobrol

Berdiskusi

Mengaplikasi

kan

komputer

Kelas Perbengkelan

Dimensi Luas

12 m x 10 m 120 m2

keterangan aktivitas Ruangan ini di desain dengan sirkulasi tuna daksa yang mana berkapasitas maximal 10 orang yang memiliki sirkulasi yang cukup luas.

Belajar

Mendengark

an materi

Mengobrol

Berdiskusi

Kelas Bahasa Inggris

Dimensi Luas

5 m x 4,5 m 120 m2

keterangan aktivitas

Ruangan ini di desain dengan sirkulasi tuna daksa yang mana berkapasitas maximal 10

Belajar

Bersantai

Mengobrol

Berdiskusi

A

B

C

A

B

C

A

B

C

Page 33: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/16221/4/13.11.0119 FALA KEENA KHOIRUNNISA.BAB III.pdfPenanggung jawab seluruh operasional dan sebagai pengawas

111

E. Studi Kebutuhan Luas / Besaran Bangunan dan Lahan

Kebutuhan luas atau besaran ruang dibedakan dari beberapa fasilitas

yang telah dikategorikan yaitu fasilitas utama,penunjang,servis,dan outdoor.

BA

GIA

N

BID

AN

G

FA

SIL

ITA

S

Ruang

Kap

as

ita

s

Bes

ara

n

Ru

an

g

Ju

mla

h

Perabot

AN

GG

OT

A D

IDIK

PU

SA

T P

EN

DID

IKA

N D

AN

PE

LA

TIH

AN

KE

TR

AM

PIL

AN

w3

w2

UT

AM

A

R kelas computer 8X8,5 30% (sirkulas)

68m

2

20,4

Meja, Kursi ,Almari, Rak, Loker penyimpanan, papan tulis.komputer

tuna daksa 10

tuna netra 10

tuna rungu wicara) 10

R. Kelas desain grafis 8X8,5 30% (sirkulas)

68m

2

20,4

Meja, Kursi ,Rak,Loker ,computerpenyimpanan, papan tulis,lcd

tunadaksa 10

tunarungu wicar 10

R.kelas bahasa inggris 5 X4,5 30%

(sirkulas)

22,5m

2

6,75

Meja, Kursi lipat ,Almari, Rak, Loker penyimpanan, papan tulis.lcd

tuna daksa 10

tuna netra 10

tuna rungu wicara 10

R.Kelas kewirausahaan 8X8,5

30% (sirkulasi)

68m

2

20,4

Meja, Kursi ,Almari, Rak, Loker penyimpanan, papan tulis.lcd

tuna daksa 15

tuna netra 15

tuna runguwicara 10

R. kelas Seni

kelas lukis 10 12X10 30% (sirkulasi)

120 m2

36 Standgambar,meja,kursi.almari

kelas tari 15 12x10 30%

(sirkulasi)

120 m2

36 Sound,almari,kaca,alat tari

kelas music dan vokal

15 20x10 30% (sirkulasi)

200 m2

60 Alat music,meja,kursi. sound

R.Pelatihan perbengkelan 10X12 30%

(sirkulasi)

120 m2

36 Peralatan mesin bongkar meja kursi,las

tuna daksa 10

tuna rungu wicara 10

R.Pelatihan Menjahit&border 20X10 30%

(sirkulasi)

200 m

2

60

Mesin jahit.meja.kursi.etalase.manaquin/boneka.almari

tuna daksa 15

tuna runguwicara 15

R Aula / Audotrorium

250

25X25 30%

(sirkulasi)

625m2

187,5 Meja kursi altar pidato,karpet,lcd

R,Studio music

4

4X4 30%

16 m2

4,8 Mic.kursi ,mesin rekaman

Tabel 3.7, Kebutuhan Luas Fasilitas pusat pendidikan dan pelatihan ketrampilan bagi disabilitas

Page 34: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/16221/4/13.11.0119 FALA KEENA KHOIRUNNISA.BAB III.pdfPenanggung jawab seluruh operasional dan sebagai pengawas

112

R,Workshop/Seminar

150

16X20 30%

(sirkulasi)

320m2

96 Kursi,meja,lcd,proyektor

Jumlah besaran ruang fasilat utama 2531,75 m2

PE

NU

NJ

AN

G

Poliklinik

7

9X8 20%

(sirkulasi)

72 m2

14,4 Tempat tidur,alat periksa,meja,kursi,

R.Fisioterapi

5

9X5 20%

(sirkulasi)

45m2

9 Traetmeal.perelatam terai,meja kursi,tempat tidur

R,Galeri

40

20X12 20%

(sirkulasi)

240m2

48

Meja.kursi,etalase

Perpustakaan

20 18X10 30%

(sirkulasi)

180m2

54 Alamri.meja,kursi

Jumlah besaran ruang fasilitas penunjang 662,4 m2

AN

GG

OT

A

DID

IK

SE

RV

IS

Toilet

1

2X2,5 30%

(sirkulasi)

5m2

1,5 Kloset.tong sampah

Loading Dock

3

3X4 20%

(sirkulasi)

12m2

2,4 Tanaman hias.pintu.tempat sampah

Janitor

2X1 20%

(sirkulasi

2m2

0.4

Sapu,pel,ember,alat kebersihan

Jumlah besaran ruang servis 23,3 m2

AS

RA

MA

UT

AM

A

R.Tidur Asrama Tempat tidur,tong sampah,almari,meja KETERRANGAN: Tuna daksa 80 Tuna rungu wicara 70 Tuna Netra 60

a) tuna daksa

6

10,5X6 30%

(sirkulasi)

63 m2

18,9

81,9X13 (kamar)= 1064,7m2

b) runa netra

6

10,5x6 30%

(sirkulasi)

63 m2

18,9

81,9X12 (kamar)=982,8m

2

c) tuna runguwicara

6

10,5x6 30%

(sirkulasi)

63 m2

18,9

81,9X10 (kamar)=819m

2

R,Makan

210

20x23 30%

(sirkulasi)

460m

2

138

Meja,kursi,cuci piring

R.Dapur

5

8x6 20%

(sirkulasi)

48m

2

9,6

Meja,kursi,,lemari es

Jumlah besaran ruang fasilitas utama 3.522,1 m2

PE

NU

NJ

AN

G

R.Fitnes

10

10x18 20% (sirkulasi)

180 m2

36 Alat-alat fitness,matras

Page 35: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/16221/4/13.11.0119 FALA KEENA KHOIRUNNISA.BAB III.pdfPenanggung jawab seluruh operasional dan sebagai pengawas

113

Masjid

50%

15x20 20%

(sirkulasi)

300m2

60 Sajadah,rukuh,meja,mimbar

Wisma pengunjung 10

3x4 20%

(sirkulasi)

12 m2

2,4 Tempat tidur,meja

SE

RV

IS

Toilet

1

2X2,5

20% (sirkulasi)

5m

2

1

Kloset.tong sampah

Loading Dock

3

3X4 20%

(sirkulasi)

12m

2

2,4

Tanaman hias.pintu.tempat sampah

Janitor

2X1 20%

(sirkulasi)

2m

2

0.4

Sapu,pel,ember,alat kebersihan

Smoking area 5

6x5 20%

(sirkulasi)

30m2

6 Tempat duduk.meja

Jumlah besaran ruang fasilitas servis dan penunjang

649,2 m2

TIM

ME

DIS

PU

SA

T P

EN

DID

IKA

N D

AN

PE

LA

TIH

AN

KE

TR

AM

PIL

AN

BA

GI

DIS

AB

ILIT

AS

UT

AM

A

R kantor medic

2

4x5 20%

(sirkulasi)

20m2

4 Meja, Kursi ,Almari, Rak, Loker penyimpanan,.lcd

R.konsultasi psikoloi

2

4x5 20%

(sirkulasi)

20m2

4 Meja, Kursi ,Almari, Rak, Loker penyimpanan,.lcd

R. ahli terapi okupasi

2

4x5 20%

(sirkulasi)

20m2

42

Meja, Kursi ,Almari, Rak, Loker penyimpanan,.lcd,alat terapi

R.ahli terapi saraf motorik

2

4x5 20%

(sirkulasi)

20m2

4 Meja, Kursi ,Almari, Rak, Loker lcd, alat terapi

R perawat

4

4x5 20%

(sirkulasi)

20m2

4 Meja, Kursi ,Almari, Rak, Loker penyimpanan

R.dokter

2

4x6 20%

(sirkulasi)

24m2

4,8 Meja, Kursi ,Almari, Rak, Loker penyimpanan

Jumlah besaran fasilitas utama 148,8 m2

SE

RV

IS

Parkir mobil ambulan

6x4 20%

(sirkulasi)

24m2

4,8 Mobil ambulan

Loading dock

3x4 20%

(sirkulasi)

12m2

2,4 Perabot tanaman

Jumlah besaran fasilitas servis 43,2 m2

PE

NG

EL

OL

A

PU

SA

T

PE

ND

IDIK

A

N D

AN

PE

LA

TIH

A

N

KE

TR

AM

PI

LA

N B

AG

I

DIS

AB

ILIT

A

S

UT

AM

A R.kepala bagian

1 3x4 20%

(sirkulasi)

12m2

2,4 Meja, Kursi ,Almari, Rak, .komputer Loker penyimpanan,.lcd

R.TU 8

10x12

120m

2 Meja, Kursi ,Almari, Rak, .komputer Loker

Page 36: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/16221/4/13.11.0119 FALA KEENA KHOIRUNNISA.BAB III.pdfPenanggung jawab seluruh operasional dan sebagai pengawas

114

20% (sirkulasi)

24 penyimpanan,.lcd

R.Staff karyawan 30

20x18

20% (sirkulasi)

36m

2

7,2

Meja, Kursi ,Almari, Rak, .komputer Loker penyimpanan,.lcd

R,Staff karyawan bag.pendidikan

14 10x12 20%

(sirkulasi)

120m

2

24

Meja, Kursi ,Almari, Rak, .komputer Loker penyimpanan,.lcd

R ,Staff karyawan bag rehab sosial

8

8x9 20% (sirkuls)

72 m2

14,4 Meja, Kursi ,Almari, Rak, .komputer Loker penyimpanan,.lcd

R.Arsip

1

3x4 20%

(sirkulasi)

12 m2

2,4 Meja ,Almari, Rak, Loker penyimpanan,.

R.Rapat

50

20x10 20%

(sirkulasi)

20m2

4 Meja, Kursi ,Almari, Rak, Loker lcd.komputer

R.Informasi

1

3x3 20%

(sirkulasi)

9m2

1,8 Meja, Kursi ,Almari, Rak,computer

R.Tamu

8

6x8 20%

48m2

5,6 sofa ,kursi,vas bunga

Jumlah besaran fasilitas utama 534,8 m2

PE

NU

NJ

AN

G

R.istirahat staff

2 4x5 20%

20 m2

4 Tempat tidur ,meja,kursi,tong sampah

Gudang Barang

1

4x4 20%

(sirkulasi)

16 m2

3.2 Meja ,Almari, Rak, Loker penyimpanan,.

Pantry

1

2x3 20%

(sirkulasi)

6 m2

1,2 Gelas,gallon,meja,kurs

Jumlah besaran fasilitas penunjang 50,4 m2

SE

RV

IS

Toilet

1

2x2.5 20%

(sirkulasi)

5 m2

1 Closet,tempat sampah

Janitor

2x1 20%

(sirkulasi)

2 m2

0,4 Alat alat kebersihan

R.Keamanan 7

3x2.5 20%

(sirkulasi)

7.5m2

1,5 Meja,kurs

R. Elektrikal mekanikal

2

3x3 20%

(sirkulasi)

9 m2

1,8

Stop kontak,lampu

R.Genset

2

3x4

20% (sirkulasi)

12 m

2

2,4

Lampu,mesin genset

R.CCTV

2

3x4 20%

12 m2

2,4 Meja ,kursi,computer,rak

Jumlah besaran fasilitas servis 57 m2

Total Besaran Ruang Pusat pendidikan dan pelatihan ketrampilan disabilitas: 2531,75+662,4+23,3+3522,1+649,2+148,8+43,2+534,8+50,4+57=8.222,95m

2

Page 37: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/16221/4/13.11.0119 FALA KEENA KHOIRUNNISA.BAB III.pdfPenanggung jawab seluruh operasional dan sebagai pengawas

115

Besaran ruang area parkir dan taman (outdoor)

Jenis Kps orang Kps kendaran

Besaran

Parkir pengunjung wisma

20 orang Asumsi 80% Motor,15 % Mobil,5% Angkutan umum

3 mobil 8 motor

15x3=45 8x2,2=17,6

Parking pengunjung tamu

100 orang (Asumsi) 10% Angkutan Umum , 50% Motor, 40% Mobil

10 mobil 25 motor

15x10=150 25x2,2=55

Parkir pengelola 87 orang dibagi dengan 2 shift Asumsi 35% Motor,12% Mobil,3% naik angutan umum x2 Sift (total100%)

10 mobil 30motor

15x10=150 30x2,2=66

Jumlah total+150 % 483,6 x 150% =725,4 483,6+725,4 = 1.209 m

2

483,6m2

Taman

10 orang

10x12=120 m2

120x20%(sirkulasi)=24

1.209 m2 + 144 m2= 1.333m2 Total Keseluruhan = 1.353m2

F. Citra Arsitektural

Pusat pendidikan dan pelatihan ketrampilan bagi disabilitas memiliki gaya

arsitektur modern yang mana arsitektur modern memeiliki gaya dan bentuk yang

sederhana sehingga menciptakan aksesbilitas yang mudah bagi para penyandang

disabilitas dalam aktivitas dan dalam studinya selain aksesbilitas yang sederhana

arsitektur modern merupakan suatu bangunan yang salah satunya berpacu pada

fungsional sehingga bangunan tersebut sangat mencerminkan fungsi dari aktivitas

pelaku dan tujuan diciptakanya bangunan tersebut.

Ciri arsitek modern pada umumnya:

Terinspirasi bentukan alam

Adanya unsur pengulangan

Elastis, lentur, mengikuti aliran

Pendalaman terhadap konsep serta kepuasan dalam ide bentuk

Tabel 3.8,Besaran Ruang Fasilitas Parkir( Outdoor )

Page 38: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/16221/4/13.11.0119 FALA KEENA KHOIRUNNISA.BAB III.pdfPenanggung jawab seluruh operasional dan sebagai pengawas

116

Unik dan lain dari yang lain

Penuh dengan kejutan dan permainan

Mengkespresikan konsep ide secara kuat

Karakteristik arsitektur modern

Mengenai bentuk ruang lebih menekankan pada fungsi dan kegunaan ruang. Bentuk

bangunan cenderung kubisme, geometris, asimetri dan

Bukan merupakan masa. Sederhana, teratur, seragam, bersih dan anti ornamen.

Konstruksi terekspose baik itu material struktur yang terfabrikasio maupun

konvensional.

Interior dan eksterior terdiri dari garis vertikal,asimetri dan teratur.

Tidak berhubungan dengan sejarah masa lalu, berdiri sendiri sesuaidengan

perkembangan iptek.

Bersifat universal karena adanya industrialisasi, ilmu pengetahuan,teknologi serta

manusianya yang universal.

Secara simplifikasi bentuk seringkali mengikuti fungsi (secara formal simplifikasi

bentuk)

Arsitektur direduksi menjadi suatu image dan komoditi ekonomis.

(Sumber,http://Jurnalelib.unikom.ac.id/files/disk1/543/jbptunikompp-gdl-riamaertha-27144-5-unikom_r-3.pdf 27 juli

2017 ,10.43 pm)

3.2 Analisa pendekatan Sistem Bangunan

3.2.1 Studi Sistem Struktur

a) Analisisis tinggi bangunan

Bangunan pusat pendidikan dan pelatihan ketrampilan bagi disabilitas

merupakan bangunan yang akan dibangun secara vertical yang mana akan dibangun

Page 39: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/16221/4/13.11.0119 FALA KEENA KHOIRUNNISA.BAB III.pdfPenanggung jawab seluruh operasional dan sebagai pengawas

117

2 lantai sehingga bangunan ini merupakan bangunan yang dikategorikan sebagai low-

rise building.

Bangunan ini didesain 2 lantai agar para disabilitas dapat pengalaman dalam

kemandirian mereka yang mana mereka dilatih dapat melakukan apa yang dilakukan

orang normal lainya tanpa mengabaikan kterbatasan mereka sehingga mereka dapat

memiliki kepercayaan diri dalam berbaur masyarakat terbuka.

b) Keamanan Bangunan

Dalam pembangunan pusat pendidikan dan pelatihan ketrampilan bagi

disabilitas sangat penting dalam pengoptimalan keamanan dari segi penghuni atau

pelaku memiliki keterbatasan dalam pergerakan yang cepat dan bebas sehingga

pengoptimalan kemanan akan sangat diperhatikkan dalam bangunan ini dengan

tujuan member keselamatan bagi para disabilitas dan menghindari kemungkinan yang

ada.

c) Keseimbangan Bangunan

Pada dasarnya bangunan pusat pendidikan dan pelatihan ketrampilan bagi

disabilitas ini merupakan bangunan yang low-rise building yang memiliki tekanan

angin yang rendah sehingga keseimbangan bangunan ini berpacu pada daya dukung

tanah pada bangunan tersebut dan juga gaya gravitasi beban bangunan dan struktur

yang menompang bangunan itu sendiri.

d) Jenis Struktur

Terdapat 3 jenis struktur yang berada pada bangunan pusat pendidikan dan

pelatihan ketrampilan bagi disabilitas yaitu:

struktur bawah

struktur tengah

Page 40: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/16221/4/13.11.0119 FALA KEENA KHOIRUNNISA.BAB III.pdfPenanggung jawab seluruh operasional dan sebagai pengawas

118

struktur atas

Selain itu faktor-faktor yang digunakan sebagai pertimbangan pemilihan sistem

struktur pada proyek ini antara lain:

Lingkungan

Fungsi Bangunan

Jenis Kegiatan

Kondisi Site

Ketinggian Bangunan

e) Sistem Struktur

Pembagian sistem struktur dibagi atas 3 bagian :

Struktur Rangka

Struktur Masif

Struktur Dinding Sejajar

Pada bangunan yang akan direncanakan akan menggunakansistemstruktur

rangka yang mana berupa kolom-kolom yang memperkuat bangunan dari beban

bangunan itu sendiri.

3.2.1.1. Studi Struktur Sistem Bawah

Struktur sistem bawah merupakan sistem yang menahan beban dari atas

yang mana disalurkan menuju tanah contoh studi struktur bawah adalah pondasi yang

mana dibedakan menjadi 2 jenis yaitu

a) pondasi dangkal kedalaman 1-2m

b) pondasi dalam kedalaman lebih 2m

a) Pondasi dangkal (shallow foundation)

Disebut Pondasi dangkal karena kedalaman masuknya ke tanah

relatif dangkal, hanya beberapa meter masuknya ke dalam tanah kurang dari 3 m.

Page 41: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/16221/4/13.11.0119 FALA KEENA KHOIRUNNISA.BAB III.pdfPenanggung jawab seluruh operasional dan sebagai pengawas

119

Pondasi berfungsi sebagai penyalur beban atas menuju ke tanah yang mana

pondasi dangkal merupakan pondasi yang tepat untuk membangun bangunan

sederhana dan tidak bertingkat banyak sehingga pondasi dangkal sering digunakan

untuk membangun rumah,perukoan,dan lain-lain.

Pondasi dangkal memiliki beberapa jenis yang berbeda yaitu sebagai berikut:

Pondasi setempat (single flooting)

Gambar 3.3, pondasi setempat

Sumber,https://www.google.co.id/search?q=

pondasi+setempat&source=lnms&tbm=24 may

2017,14,23PM

Pada pemakaian pondasi setempat ini masih tetap diperlukan adanya pondasimenerus, tetapi fungsinya tidak mendukung beban bangunan melainkan untuk tumpuanmencor balok sloof. Ukuran dan bentuk pondasi menerus dibuat lebih kecil dan letaknyatidak perlu sama dalam dengan pondasi setempat (pondasi utama).

Pondasi cakar ayam

Gambar 3.4, pondasi cakar ayam

Sumber,https://www.google.co.id/search?=

pondasi+cakar ayam&source=lnms&tbm24 may

2017,14,23PM

Pondasi tapak merupakan pondasi yang

banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia

ketika mendirikan sebuah bangunan.

Terutama bangunan bertingkat serta

bangunan yang berdiri di atas tanah lembek.

Pondasi lajur menerus(continuos flooting)

Gambar 3.5 pondasi lajur menerust

Sumber,https://www.google.co.id/search?q=macam+p

ondasi+dangkal&source=lnms&tbm=isch&sa 24 may

2017,14,23PM

Pondasi jalur/ pondasi memanjang (kadang disebut juga pondasi menerus) adalah jenis pondasi yang digunakan untuk mendukung beban memanjang atau beban garis, baik untuk mendukung beban dinding atau beban kolom dimana penempatan kolom dalam jarak yang dekat dan fungsional kolom tidak terlalu mendukung beban berat sehingga pondasi tapak tidak terlalu dibutuhkan.

Pondasi pelat (plate foundation)

Gambar 3.6 pondasi lajur menerust

Sumber,https://www.google.co.id/search?q=

macam+pondasi+pelat&source=lnms&tbm=isch24

may 2017,14,23PM

Digunakan untuk mendukung beban titik individual seperti kolom struktural. Pondasi pini dapat dibuat dalam bentuk bukatan (melingkar), persegi atau rectangular. Jenis pondasi ini biasanya terdiri dari lapisan beton bertulang dengan ketebalan yang seragam, tetapi pondasi pad dapat juga dibuat dalam bentuk bertingkat atau haunched jika pondasi ini dibutuhkan untuk menyebarkan beban dari kolom berat. Pondasi tapak disamping diterapkan dalam pondasi dangkal dapat juga

Tabel 3.9 studi jenis pondasi dangkal

Tabel 3.9 Studi Jenis Pondasi Dangkal

Page 42: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/16221/4/13.11.0119 FALA KEENA KHOIRUNNISA.BAB III.pdfPenanggung jawab seluruh operasional dan sebagai pengawas

120

digunakan untuk pondasi dalam.

3.2.1.2 Studi Struktur Sistem Tengah

Struktur tengah merupakan struktur yeng menerima beban dari struktur atas

dan menyalurkanyan kepada struktur bawah

Berikut merupakan struktur tengah pada bangunan:

a) kolom

b) balok

c) dinding

d) plat lantai

e) lantai

a) Kolom

Kolom adalah batang tekan vertikal dari rangka struktur yang memikul

beban dari balok. Kolom merupakan suatu elemen struktur tekan yang

memegang peranan penting dari suatu bangunan, sehingga keruntuhan pada

suatu kolom merupakan lokasi kritis yang dapat menyebabkan runtuhnya

(collapse) lantai yang bersangkutan dan juga runtuh total (total collapse) seluruh

struktur (Sudarmoko, 1996).

SK SNI T-15-1991-03 mendefinisikan kolom adalah komponen struktur

bangunan yang tugas utamanya menyangga beban aksial tekan vertikal dengan

bagian tinggi yang tidak ditopang paling tidak tiga kali dimensi lateral terkecil.

a.1 Jenis-Jenis Kolom

Page 43: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/16221/4/13.11.0119 FALA KEENA KHOIRUNNISA.BAB III.pdfPenanggung jawab seluruh operasional dan sebagai pengawas

121

Menurut Wang (1986) dan Ferguson (1986) jenis-jenis kolom ada

tiga, yaitu

1. Kolom ikat (tie column).

2. Kolom spiral (spiral column).

3. Kolom komposit (composite column).

Gambar 3.7 kolom struktrur sumber,https://www.google.co.id/s

earch?biw=1310&bih =612&tbm=isch&sa=1&q=kolom&o

q=kolom&gs_l 28May2017,08.55Am

Kolom menggunakan pengikat sengkang lateral. Kolom ini merupakan kolom beton yang ditulangi dengan batang tulangan pokok memanjang,pada jarak spasi tertentu diikat dengan pengikat sengkang ke arah lateral.Tulangan ini berfungsi untuk memegang tulangan pokok memanjang agar kokoh

Kolom menggunakan pengikat spiral. Bentuknya sama dengan yang pertama hanya saja sebagai pengikat tulangan pokok memanjang adalah tulangan spiral yang dililitkan keliling membentuk heliks menerus di sepanjang kolom. Fungsi dari tulangan spiral adalah memberi kemampuan kolom untuk menyerap deformasi cukup besar sebelum runtuh, sehingga mampu mencegah terjadinya kehancuran seluruh struktur sebelum proses redistribusi momen dan tegangan terwujud

Struktur kolom komposit, merupakan komponen struktur tekan yang diperkuat pada arah memanjang dengan gelagar baja profil atau pipa, dengan atau tanpa diberi batang tulangan pokok memanjang

b) Balok

Balok adalah bagian dari structural

sebuah bangunan yang kaku dan

dirancang untuk menanggung dan

mentransfer beban menuju elemen-

elemen kolom penopang. Selain itu ring

balok juga berfungsi sebag pengikat

kolom-kolom agar apabila terjadi pergerakan kolom-kolom tersebut tetap bersatu

padu mempertahankan bentuk dan posisinya semula. Pola gaya yang tidak

Gambar 3.8 Balok struktrur sumber,http://ariefkurnia97.blogspot.co.id/2016/04/strukt

ur-gedung-bagian-atas.html (28 july 2017,1018 am)

Tabel 3.10 Studi Jenis-Jenis Kolom Bangunan

Page 44: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/16221/4/13.11.0119 FALA KEENA KHOIRUNNISA.BAB III.pdfPenanggung jawab seluruh operasional dan sebagai pengawas

122

seragam dapat mengakibatkan balok melengkung atau defleksi yang harus

ditahan oleh kekuatan internal material.Beberapa jenis balok antara lain :

Balok sederhana bertumpu pada kolom diujung-ujungnya, dengan satu ujung

bebas berotasi dan tidak memiliki momen tahan. Seperti struktur statis lainnya,

nilai dari semua reaksi,pergeseran dan momen untuk balok sederhana adalah

tidak tergantung bentuk penampang dan materialnya.

Kantilever adalah balok yang diproyeksikan atau struktur kaku lainnya didukung

hanya pada satu ujung tetap

Balok teritisan adalah balok sederhana yang memanjang melewati salah satu

kolom tumpuannya.

Balok dengan ujung-ujung tetap menahan translasi dan rotasi

Bentangan tersuspensi adalah balok sederhana yang ditopang oleh teristisan dari

dua bentang dengan konstruksi sambungan pin pada momen nol.

Balok terbagi dari beberapa macam, yaitu :

Balok kayu ,Balok kayu menopang papan atau dek structural. Balok dapat

ditopang oleh balok induk, tiang, atau dinding penopang beban.

Balok baja,Balok baja menopang dek baja atau papan beton pracetak. Balok

dapat ditopang oleh balok induk ( girder ), kolom, atau dinding penopang beban.

Balok beton, Pelat beton yang dicor di tempat dikategorikan menurut

bentangan dan bentuk cetakannya.

Page 45: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/16221/4/13.11.0119 FALA KEENA KHOIRUNNISA.BAB III.pdfPenanggung jawab seluruh operasional dan sebagai pengawas

123

c) Dinding

berikut merupakan beberapa material dinding yang biasa digunakan yaitu:

DINDING BETON BATA RINGAN

Kelebihan: • Bata ringan memiliki sifat yang tahan api. bata ringan juga bersifat tahan terhadap cuaca ekstrim • Untuk penggunaan rumah, dinding bata ringan juga bebas lumut, jamur, ngengat, dan tentunya bebas pengeroposan. • Dinding yang terbuat dari bata ringan juga kedap suara, • Dinding beton terbilang berukuran besar, namun membuat bangunan lebih cepat selesai didirikan. kekurangan saat aplikasi plester kadang kala adukan tidak dapat menempel

sempurna Gambar 3.9 dinding beton bata ringan Sumber, : http://rumahrich88.blogspot.com/2012/06/macam-macam-dinding.html 18july 2017,16.05PM

DINDING BATU BATA

Dinding bata merah terbuat dari tanah liat/ lempung yang dibakarDinding dari pasangan bata dapat dibuat dengan ketebalan 1/2 batu (non struktural) dan min. 1 batu (struktural). Dinding pengisi dari pasangan bata 1/ 2 batu harus diperkuat dengan kolom praktis, sloof/ rollag, dan ringbalk yang berfungsi untuk mengikat pasangan bata dan menahan/ menyalurkan beban struktural pada bangunan agar tidak mengenai dinding Gambar 3.10 dinding batu bata Sumber, : http://rumahrich88.blogspot.com/2012/06/macam-macam-

dinding.html18july 2017,16.05PM

DINDING BATAKO

Batako merupakan material untuk dinding yang terbuat dari batu buatan/ cetak yang tidak dibakar. Terdiri dari campuran tras, kapur (5 : 1), kadang – kadang ditambah PC. Karena dimensinya lebih besar dari bata merah, penggunaan batako pada bangunan bisa menghemat plesteran 75%, berat tembok 50% – beban pondasi berkurang. Gambar 3.11 dinding batako

Sumber, : http://rumahrich88.blogspot.com/2012/06/macam-macam-dinding.html18july 2017,16.05PM DINDING KAYU

Kontruksi dinding seperti ini umumnya ditemui pada rumah-rumah tradisional di eropa timur. Terdiri dari susunan batang kayu bulat atau balok. Sistem konstruksi seperti ini tidak memerlukan rangka penguat/ pengikat lagi karena sudah merupakan dinding struktural. Gambar 3.12 dinding kayu

Sumber, : http://rumahrich88.blogspot.com/2012/06/macam-macam-dinding.html18july 2017,16.05PM DINDING PAPAN Dinding papan biasanya digunakan pada bangunan konstruksi rangka kayu. Papan digunakan untuk dinding eksterior maupun interior, dengan sistem pemasangan horizontal dan vertikal.

DINDING SIRAP Dinding sirap untuk bangunan kayu merupakan material yang paling baik dalam penyesuaian terhadap susut dan muai. Selain itu juga memberikan perlindungan yang baik terhadap iklim, tahan lama dan tidak membutuhkan perawatan.

Tabel 3.11 Studi Jenis-Jenis Dinding Bangunan

Page 46: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/16221/4/13.11.0119 FALA KEENA KHOIRUNNISA.BAB III.pdfPenanggung jawab seluruh operasional dan sebagai pengawas

124

DINDING BATU ALAM : Dinding batu alam biasanya terbuat dari batu kali utuh atau pecahan batu cadas. Prinsip pemasangannya hampir sama dengan batu bata, dimana siar vertikal harus dipasang selang-selingDinding dari batu alam umumnya memiliki ketebalan min. 30 cm, sehingga sudah cukup kuat tanpa kolom praktis. Gambar,3.13 Dinding Batu Alam

Sumber: http://rumahrich88.blogspot.com/2012/06/macam-macam-dinding.html1 august 2017,20.20 pm

DINDING KAMPROT Kamprot pada dasarnya adalah teknik pengaplikasian adukan beton untuk membuat permukaan dinding menjadi bertekstur. Teknik ini sangat bertolak belakang dengan penerapan plesteran dan acian yang notabene bertujuan untuk meratakan dan memperhalus permukaan dinding. Gambar,3.14 Dinding Kamprot

Sumber,https://www.google.co.id/search?q=dinding+kamprot&source=lnms&tbm=isch&sa. 1 august 2017,20.20 pm

d) Plat lantai

Plat lantai adalah lantai yang tidak terletak di atas tanah

langsung, merupakan lantai tingkat pembatas antara tingkat yang satu

dengan tingkat yang lain. Plat lantai didukung oleh balok-balok yang

bertumpu pada kolom-kolom bangunan.Konstruksi untuk plat lantai dapat

dibuat dari kayu, beton, baja dan yumen (kayu semen).

PPlat Lantai Kayu

Plat lantai kayu umumnya dibuat dari rangkaian papan

kayu yang disatukan menjadi kesatuan yang kuat,

sehingga membentuk bidang injak yang luas.

Keuntungan plat lantai kayu:

Harganya relatif murah,

Mudah dikerjakan

Beratnya ringan, menghemat ukuran pondasi

Gambar, 3.15 Plat Lantai Kayu sumber,http://bebas-unik.blogspot.co.id/2014/05/alternatif-untuk- dak-rumah-bertingkat.html 20 july 2017,11.12am

Kerugian plat lantai kayu:

Hanya boleh untuk konstruksi bangunan sederhana dengan beban ringan

Bukan peredam suara yang baik, suara gaduh atau hentakan kaki dari penghuni atas dapat mengganggu penghuni di lantai bawahnya

Sifat bahan rembes air, jadi tidak dapat dibuat km/wc di lantai atas

Mudah terbakar, jadi tidak boleh membuat dapur diatasnya

Dapat dimakan bubuk/serangga, berarti keawetan bahan terbatas

Mudah rusak oleh pengaruh cuaca yang berubah-rubah (panas dan hujan

Tabel 3.12 studi jenis-jenis plat lantai

Page 47: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/16221/4/13.11.0119 FALA KEENA KHOIRUNNISA.BAB III.pdfPenanggung jawab seluruh operasional dan sebagai pengawas

125

Plat Lantai Beton Plat lantai beton bertulang umumnya dicor ditempat,

bersama-sama balok penumpu dan kolom pendukungnya.

Plat lantai dari beton mempunyai keuntungan

Mampu mendukung beban besar

Merupakan isolasi suara yang baik

Tidak dapat terbakar dan kedap air, jadi diatasnya boleh dibuat dapur dan km/wc

Dapat dipasang tegel untuk keindahan lantai

Merupakan bahan yang kuat dan awet, tidak perlu perawatan dan dapat berumum panjang.

Gambar, 3.16 Plat Lantai Beton sumber,https://www.google.co.id/search?biw=1310&bih= 612&tbm=isch&sa=1&q=plat+lantai+beton&oq20 july 2017,11.12am

Plat lantai baja Konstruksi ini biasanya digunakan pada bangunan yang sebagian besar komponen-komponen strukturnya terdiri dari material baja. Tangga ini digunakan pada bangunan semi permanen seperti bangunan peruntukan bengkel, bangunan gudang.

Gambar, 3.17 Plat Lantai Baja sumber,https://www.google.co.id/search?biw=1310&bih=612&tbm =isch&sa=1&q=plat+lantai+baja&oq20 july 2017,11.20 am

e ) Lantai

LANTAI

Keramik

Lantai keramik digunakan sebagai salah satu pada ruang-ruang public seperti,lobby,ruang pengelolaan, ruang asrama, dapur, kamar mandi, dan ditunjukan pada gambar 3.18

Kelebihan

Gambar 3.18 Lantai Keramik Sumber,https://www.google.co.id/search?biw= 1310&bih=612&tbm=isch&sa=1&q=keramik&oq= keramik&gs_l20 july2017,12.16pm

Bahan material dapat tahan lama.

Motif dan warna beragam

Tahan api

Tahan zat kimia

Tahan goresan

Perawatan mudah

Kekurangan

Dapat menyerap dingin

Kurang yaman diinjak jika kondisi basah, karena jenis material keras dan licin.

Mudah pecah saat pemasangan dan saat pengangkutan.

Lantai Geranit Digunakan sebagai pilihan pada, lobby / hall, dan ditunjukan pada gambar 3.19

Kelebihan

memiliki kesan mewah

Tahan Api

Mampu menahan beban berat

Tahan goresan

Kekurangan

Tabel 3.13 studi jenis-jenis lantai

Page 48: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/16221/4/13.11.0119 FALA KEENA KHOIRUNNISA.BAB III.pdfPenanggung jawab seluruh operasional dan sebagai pengawas

126

Mahal

Bila terkena cairan berwarna tidak mudah hilang

dibutuhkan perawatan lebih

Gambar 3.19 Lantai Granit Sumber:https://www.google.co.id/search?q= kelebihan+dan+kekurangan+lantai+granit&source20 july2017,12.21pm

Lantai Beton Expoxy Digunakan sebagai pilihan lantai pada ruang publik ditunjukan pada gambar 3.20

Kelebihan

Gambar 3.20 Lantai Beton Expoxy Sumber: http://kontraktorepoxylantai.com/epoxy-floor-atau-epoxy-lantai/20 july2017,12.25pm

Daya tahan yang kuat dan Tahan lama

Hemat

Tidak mudah pecah dan rusak

Memiliki kesan bersih

Kekurangan

Permukaan beton minimal beton K-300

Pelaksananan permukaan harus bersih dari sampah, debu dan kotoran lain.

Lantai Parket Kayu

Digunakan sebagai pilihan penutup lantai dengan tekstur yang alami dan nyata. ditunjukan pada gambar 3.21:

Kelebihan

Gambar 3.21 Lantai Parket Kayu Sumber: https://www.google.co.id/search?q= kelebihan+dan+kekurangan+parket+kayu&source 20

july2017,12.20pm

Bahan material dapat menyerap panas

memiliki tektur yang alami dan indah

cara Pemasanganya cukup mudah

Kekurangan

Mudah menyusut dan memuai

Rawan terhadap kelembapan dan serangan rayap

Pada ruangan yang memiliki kelembaban tinggi akan mudah lapuk dan membusuk

Harganya juga mahal

Tactile Paving & Grass Block Digunakan sebagai penunjukk arah bagi disabilitas,area parkir, taman dan lantai outdoor

Kelebihan

Gambar 3.22 tactile Paving & Grass Block Sumber: https://www.google.co.id/search?q= grass+block+paving&source,20 july2017,12.18pm)

Cara Pemasanganya mudah

Tidak mudah rusak oleh cuaca

Mudah menyerap air sehingga menjaga keseimbangan tanah

Tidak mudah rusak oleh beban kendaraan

Mudah dibongkar dan dipasang kembali

Beratnya lebih ringan disbanding pengeras jalan lainya

Memiliki tekstur yang mudah dikenali

Kekurangan

Pemasangan tidak benar ,maka penataanya akan mudah tergeser dan pemasangan pola cepat berubah

Jika satu lepas , bagian yang lain juga mudah lepas

Page 49: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/16221/4/13.11.0119 FALA KEENA KHOIRUNNISA.BAB III.pdfPenanggung jawab seluruh operasional dan sebagai pengawas

127

3.2.1.3 Studi Struktur Sistem Atas

a) Atap

Atap adalah penutup atas suatu bangunan yang melindungi bagian dalam

bangunan dari cuaca yang mana dapat terbuat dari rangkaian kayu,baja ataupun

beton bertulang. Terdapat beberapa atap yang akan diaplikasikan dalam bangunan

pusat pendidikan dan pelatihan ketrampilan bagi disabilitas sebagai berikut:

Tabel 3.14, jenis-jenis atap

JENIS- JENIS ATAP a) Atap Setengah Bola/ Kubah

Kubah merupakan salah satu unsur arsitektur yang

selalu digunakan. Ia berbentuk seperti separuh bola, atau

seperti kerucut yang permukaannya melengkung keluar.

b) Atap Gergaji Atap gergaji adalah atap yang bentuknya seperti atap

beberapa pelana yang digabung menjadi satu dan berbentuk

seperti gergaji.

Atap Silang

c) Atap silang merupakan gabungan dari beberapa atap pelana yang bebentuk menyilang seperti tanda plus. Atap silang juga dapat menggunakan atap perisai.

d) Atap Gabungan

Atap gabungan merupakan gabungan dari atap-atap

lain. Pada umumnya atap yang digunakan untuk digabungkan

adalah atap perisai dengan pelana. e) Atap Datar(Plat Dak)

Kelebihannya :

Cenderung lebih praktis karena bentuknya dan tidak terlalu

rumit.

Dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan atap sehingga fleksibel

Kekuranganya : Kurang mampu mengalirkan air sehingga menimbulkan

genangan yang memungkinkan terjadinya kebocoran. f) Atap Sengkuap/Sandar

. Pada bentuk atap sandar menggunakan konstruksi setengah kuda – kuda untuk mendukung balok gording. Kemiringan atapnya dapat diambil 30 derajat atau40

o

g) Atap Pelana Atap ini memiliki kemiringan 30

o – 40

o

Kelebihannya :

Kemiringan pada atap menciptakan cukup ruang sehingga menahan radiasi panas matahari.

Hujan yang menerpa atap langsung dapat dialirkan dengan lancar .Kekurangannya :

Page 50: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/16221/4/13.11.0119 FALA KEENA KHOIRUNNISA.BAB III.pdfPenanggung jawab seluruh operasional dan sebagai pengawas

128

Bagian gunungan yang terekspos mudah retak akibat terpaan angin, hujan, dan panas matahari yang menimbulkan masalah bocor. h) Atap Tenda/Limas

Atap ini banyak digunakan untuk bangunan kantor, pendopo, dan bangunan untuk tempat tinggal. i) Atap Limas

Kelebihannya :

Memudahkan air hujan mengalir.

Sudut yang ditimbulkan pada atap ini memberikan ruang yang cukup untuk sirkulasi udara sehingga meminalisir panas ruang di bawahnya.

Bentuk atap limas sederhana mudah pemasangan talang. Kekurangannya :

Rangka atap rumit memerlukan biaya besar.

Ruang di bawah atap tidak dapat digunakan untuk fungsi lain, misalnya loteng atau kamar.

Atap jenis ini susah untuk dikombinasikan. j) Atap Mansard k) Atap Piramida l) Atap Menara

Gambar,3.23, jenis-jenis atap

sumber http://rahman-h-syahputra.blogspot.co.id/2014/11/atap.html1 august 2017,20.25pm

sumber http://rahman-h-syahputra.blogspot.co.id/2014/11/atap.html 20 july 2017,03.16PM

b) Bahan Penutup Atap

Tabel 3.15 Jenis Penutup Atap

Keramik

Gambar 3.24 Penutup

Atap Keramik

Jenis kramik ini termasuk perkembangan dari tanah liat yang di-finishing glazur di bagian atasnya. Membuat tampilannya terlihat licin, mengkilap, dan mempunyai banyak pilihan warna. Termasuk juga bahan yang tahan lama, warnanya pun awet jadi tak memerlukan pengecatan ulang. Namun, pemasangan atap ini memerlukan kemiringan 30 derajat supaya air hujan dapat mengalir dengan baik serta tidak mudah lepas ketika diterpa angin.

Metal

Gambar 3.25 Penutup Atap Metal

Atap metal biasanya terbuat dari baja ringan (zincalume steel). dapat di bentuk menyerupai jenis lain, seperti sirap, genteng, ataupun beton. Selain itu, jenis material ini dilengkapi teknologi yang bisa memantulkan panas sehingga terasa sejuk. Atap jenis ini pun ramah lingkungan karena bisa didaur ulang, anti api, karat, dan bebas perawatan.

Tanah Liat

Gambar 3.26 Penutup

Atap Tanah Liat

Jenis material atap ini sudah umum di berbagai kalangan masyarakat., atap berbahan tanah ini kuat terhadap angin ataupun ketika curah hujan tinggi. Walaupun ukuran serta variasinya tak begitu banyak, namun, kelebihannya jenis atap ini lebih murah. Dalam penggunaannya, membutuhkan rangka yang dipasang pada kemiringan tertentu

Beton

Gambar 3.27 Penutup

Atap Tanah Liat

Material atap satu ini mempunyai bobot yang sangat berat, lebih berat dari material tanah liat. Tetapi kelebihan dari bahan ini, yaitu sangat kuat terhadap segala macam cuaca. Dengan diberi campuran semen serta bahan aditif lain, bahan beton ini tahan terhadap api ataupun pelapukan. Bentuknya bisa di desain bergelombang maupun datar, warnanya pun sangat bervariasi sekali . sebanding dengan kualitasnya, harga atap ini cenderung lebih mahal dari bahan lainnya

Sumber,http://fotorumahidaman.com/20-model-dan-jenis-atap-rumah-terpopuler-2017.html 20 july 2017,03.14PM

Page 51: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/16221/4/13.11.0119 FALA KEENA KHOIRUNNISA.BAB III.pdfPenanggung jawab seluruh operasional dan sebagai pengawas

129

3.2.2 Studi Sistem pencahayaan dan penghawaan

3.2.2.1. Pencahayaan

Selain sebagai fungsi penerangan dalam sebuah ruangan, cahaya juga

dapat memberikan dampak psikologis kebebasan bagi penggunanya. Cahaya

atau pencahayaan merupakan elemen yang sangat esensial dan memiliki

peranan yang penting. Karena cahaya akan memberikan kesan suasana ruang

terhadap pengguna ruangan tersebut. Pencahayaan memiliki dua kategori

berdasarkan sumber cahaya tersebut, yaitu pencahaaan alami dan pencahayaan

buatan (artificial).

a) Pencahayaan alami

Pencahayaan alami pada pusat pendidikan dan pelatihan ketrampilan

memanfaatkan cahaya matahari secara tidak langsung yang mana penggunakan

pencahayaan alami ini difungsikan agar memberikan kesehatan terhadap

penghuni maupun bangunanya dan lebih menghemat daya listrik yang keluar.

terdapat beberapa jenis pencayaan alami yaitu

Pencahayaan bukaan dinding

Skylight

Pencahayaan pantulan

b) Pencahayaan buatan

Pencahyaan buatan merupakan pencahayaan yang tidak memanfaatkan

cahaya alami yang mana pencahayaan buatan membantu penerangan pada

malam hari dan alat yang digunakan sebagai pencahayaan buatan merupakan

sebuah lampu yang menggunakan daya listrik.

Page 52: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/16221/4/13.11.0119 FALA KEENA KHOIRUNNISA.BAB III.pdfPenanggung jawab seluruh operasional dan sebagai pengawas

130

Berikut merupakan beberapa jenis lampu

Lampu LED

Lampu Tubular lamp

Lampu essential lamp/soft lamp

Pencahayaan pada ruang kelas harus terang namun tidak boleh

menyilaukan. Hal ini disebabkan karena anak tunanetra yang total blind peka

terhadap cahaya dan tidak bisa fokus dengan baik karena terlalu silau terhadap

penerangan, namun anak low vision membutuhkan cahaya lebih untuk

membantu penglihatnnya.

Karena itu, intensitas cahaya harus 91 disesuaikan terhadap kebutuhan

pengguna. Hal- hal yang dipertimbangkan dalam konsep pencahayaan adalah:

1. Penerangan dalam ruang, baik secara alamiah maupun buatan harus

menghasilkan penyinaran yang merata keseluruhan ruang.

2. Intensitas pencahayaan berkisar antara 50 – 150 lux tergantung pada intensitas

pemakaian, tingkat bahaya dan kebutuhan keamanan dan jenis penerangan

disesuaikan dengan kebutuhan tiap jenis kegiatan yang ada pada tiap ruang.

Tabel 3.16. klasifikasi kuat penerangan berdasarkan fungsi

Fungsi bangunan Kuat penerangan(lux)

Intensitas daya(watt/m)

Kantor 250-350 15-30

Hunian 100-250 10-20

Restoran toko,pameran 200-500 15-30

Ruang computer tempat pembelanjaan 500 30-50

Basement hall koridor tangga gudang toilet 150-350 5-10

Rumah sakit 150-350 15-30

Sumber Jimmy S,Juana (2005)

Page 53: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/16221/4/13.11.0119 FALA KEENA KHOIRUNNISA.BAB III.pdfPenanggung jawab seluruh operasional dan sebagai pengawas

131

3.2.2.2. Penghawaan

Penghawaan pada pusat pendidikan dan pelatihan ketrampilan bagi

disabilitas merupakan penghawaan yang terdiri dari penghawaan alami dan

penghawaan buatan.

a) Penghawaan Alami

Penghawaan alami merupakan sebuah proses udara pada luar bangunan

masuk kedalam bangunan melalui sirkulasi bukaan-bukaan pada bangunan

tersebut dan segi orientasi bangunan sangat dibutuhkan dalam pemanfaatn

penghawaan alami yang mana arah angin sangat berpengeruh terhadap

penghawaan alami.

Menggunakan ventilasi alami atau ventilasi mekanis, serta harus memenuhi

ketentuan sebagai berikut:

Luas bukaan minimum adalah 6 % dari luas lantai efektif

Perletakan ventilasi alami harus diatur mengikuti pergerakan udara silang

b) Penghawaan Buatan

Penghawaan buatan membutuhkan perantara /alat yang dapat

menghasilkan udara. menggunkan ventilasi buatan harus memenuhi:

Volume pergantian udara minimum sebesar 10-15 m3 /jam/orang;

Alat ventilasi buatan tidak menimbulkan kebisingan

Penghawaan buatan terdiri dari

Air Conditioner (AC)(ac central,ac split wall,ac standing floor)

Exhaust Fan biasa digunakan didapur dan toilet

Fan

Page 54: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/16221/4/13.11.0119 FALA KEENA KHOIRUNNISA.BAB III.pdfPenanggung jawab seluruh operasional dan sebagai pengawas

132

3.2.3 Studi Sistem Utilitas

3.2.3.1 Sistem Penyediaan Air

Diagram 3.9 Sumber Air Bersih

Sumber air bersih diperoleh dari dua sumber, yaitu berlangganan dari

PDAM dan pengadaan mandiri melalui sumur. Untuk menampung pasokan air

akan digunakan bak penampungan.

Gambar 3.28 isntalasi utilitas sistem downfeed Sumber,http://umarcivilengineering.blogspot.co.id /2015/02/sistem-instalasi-plumbing-pemipaan.html12

july2101,13.21 pm

Keberadaan bak ini selain

memperingan kerja pompa yang

terus menerus bekerja akan mampu

penghematan konsumsi listrik.

Pendistribusian air ke ruang ruang

akan menggunakan prinsip down

feed.Dalam sistem ini air ditampung

dulu di tangki bawah (ground tank),

kemudian dipompakan ke tangki atas

(upper tank) yang biasanya dipasang

di atas atap atau di lantai tertinggi

bangunan.Dari sini air

didistribusikankeseluruh bangunan.

Sistem tangki atap ini cukup efisien diterapkan karena:

a. Selama airnya digunakan, perubahan tekanan yang terjadi pada alat plumbing

hampir tidak berarti.

b. Sistem pompa yang menaikkan air ke tangki atas bekerja secara otomatis

dengan cara yang sangat sederhana sehingga kesulitan dapat ditekan.

c. Perawatan tangki sangat sederhana dibandingkan dengan tangki tekan.

SUMUR

PDAM

POMPA

BAK

PENAMPUNG

PERAWATAN LAPANGAN

LAVATORY /WASTAFEL

DAPUR

Tabel 3.17. Instalasi utilitas sistem downfeed

Page 55: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/16221/4/13.11.0119 FALA KEENA KHOIRUNNISA.BAB III.pdfPenanggung jawab seluruh operasional dan sebagai pengawas

133

Kelebihan down feed system ini adalah:

a. Pompa tdak bekerja secara terus-menerus sehingga lebih efisien.

b. Air bersih selalu tersedia setiap saat.

c. Tidak memerlukan pompa otomatis, kecuali untuk sistem pencegah bahaya

kebakaran (sprinkle dan hydrant).

Kekurangan sistem ini adalah:

a. Membutuhkan biaya tambahan untuk pengadaan tangki tambahan.

b. Menambah beban pada struktur bangunan.

c. Menambah biaya pemeliharaan.

Tabel 3.18. Kebutuhan air berdasarkan fungsi bangunan

Fungsi bangunan unit Kebutuhan (liter)

Apartemen Orang 135-225

Hotel Orang 185-225

Kantor Orang 45-90

Restaurant/kafetaria Orang 70

Rumah sakit Orang 280-470

Sekolah tanpa asrama Murid 45-90

Sekolah dengan asrama Murid 135-225

3.2.3.2 Sistem Pengolahan Limbah

a) Limbah Cair

Sumber Jimmy S,Juana (2005)

Gambar diagram 3.10 Proses air bersih dan kotor

sumber Https//www.google.co.id/search?/=bowplank+ blogspot+source=Inms&tbm=

Page 56: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/16221/4/13.11.0119 FALA KEENA KHOIRUNNISA.BAB III.pdfPenanggung jawab seluruh operasional dan sebagai pengawas

134

b) Limbah Grey water

Berbeda dengan blackwater, greywater tidak dapat dibuang keseptic

tank karena kandungan detergen dapatmembunuh bakteri pengurai yang

dibutuhkan septic tank. Karena itu, diperlukan pengolahan khusus yang

dapat menetralisasi kandungan detergen dan juga menangkap lemak.

Cara yang paling sederhana mengatasi pencemaran greywater adalah

dengan menanami selokan dengan tanaman air yang bisa menyerap zat

pencemar. Tanaman yang bisa digunakan, antara lain jaringan, Pontederia

cordata (bunga ungu), lidi air, futoy ruas,Thypa angustifolia (bunga coklat),

melati air, dan lili air. Cara ini sangat mudah, tapi hanya bisa menyerap

sedikit zat pencemar dan tak bisa menyaring lemak dan sampah hasil dapur

yang ikut terbuang ke selokan.

Cara yang lebih efektif adalah membuat instalasi pengolahan yang

sering disebut dengan sistem pengolahan air limbah (SPAL). Caranya

gampang; bahan yang dibutuhkan adalah bahan yang murah meriah

sehingga Instalasi SPAL terdiri dari dua bagian, yaitu bak pengumpul dan

tangki resapan. Di dalam bak pengumpul terdapat ruang untuk menangkap

sampah yang dilengkapi dengan kasa 1 cm persegi, ruang untuk penangkap

lemak, dan ruang untuk menangkap pasir.

Tangki resapan dibuat lebih rendah dari bak pengumpul agar air dapat

mengalir lancar.Di dalam tangki resapan ini terdapat arang dan batu koral

berfungsi untuk menyaring zat-zat pencemar yang ada dalam greywater

Page 57: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/16221/4/13.11.0119 FALA KEENA KHOIRUNNISA.BAB III.pdfPenanggung jawab seluruh operasional dan sebagai pengawas

135

3.2.3.3. Sistem Pengolahan Sampah

Jaringan Sampah Disediakan tong sampah dengan pemisah jenis sampah-

sampah kertas, sampah plastik/kaca, dan sampah organic. Sampah-sampah

disetiap lantai diangkut menggunakan trolley sampah. Untuk sampah outdoor

disediakan tong-tong sampah ditempat-tempat tertentu di pinggir jalur sirkulasi

sehingga dapat dijangkau oleh truk pengumpul sampah.

gambar diagram 3.11 proses air pembuangan limbah

sumber Https//www.google.co.id/search?/=bowplank+ blogspot+source=Inms&tbm=28

may2017,21.09pm

gambar diagram 3.12 Proses pengolahan sampah

sumberhttps://www.google.co.id/search?q=pengola

han+sampah&source=lnms&tbm=isch&sa28

may2017,23.11pm

Page 58: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/16221/4/13.11.0119 FALA KEENA KHOIRUNNISA.BAB III.pdfPenanggung jawab seluruh operasional dan sebagai pengawas

136

3.2.3.4. Sistem Jaringan Listrik

Distribusi listrik berasal dari PLN yang disalurkan ke gardu utama. Setelah

melalui transformator (trafo), aliran tersebut dialirkan ke panel utama dan

dilanjutkan ke beberapa sub panel untuk diteruskan ke semua perangkat listrik

yang ada di dalam bangunan.

Untuk keadaan darurat disediakan generator set yang dilengkapi dengan

automatic switch system yang secara otomatis (dalam waktu kurang dari 5 detik)

akan langsung menggantikan daya listrik dari sumber utama PLN yang terputus.

3.2.3.5 Sistem Telekomunikasi

Konsep Perancangan Jaringan Telekomunikasi dan Media Jaringan

telekomunikasi dan media pada bangunan terdiri atas jaringan komunikasi,

internet, dan multimedia (data).

Jaringan komunikasi menggunakan penyedia jasa PT Telkom,

penggunaan beberapa telpon induk dengan masing -masing ekstensi untuk

departemen terkait.

Komunikasi internal antar ruang atau lintas bangunan dapat

menggunakan intercom.

Gambar diagram 3.13 Sistem Jaringan Listrik sumber:https://www.google.co.id/search?biw=1366&bih=662&tbm=isch&sa

=1&q=skema+sistem+jaringan+listrik&oqlank blogspot.com28 may 2017,20.18 pm

Page 59: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/16221/4/13.11.0119 FALA KEENA KHOIRUNNISA.BAB III.pdfPenanggung jawab seluruh operasional dan sebagai pengawas

137

3.2.3.6 Sistem Transportasi Vertikal

a) Tangga

Tangga merupakan suatu sambungan yang dapat dilalui antara tingkat

sebuah bangunan, dan dapat dibuat dari kayu, pasangan batu, baja, beton

bertulang.

c) Lift

Lift merupakan alat tranportasi vertical yang mana membantu para

penghuni bangunan untuk menuju lantai atas.

c) Ramp

Ramp digunakan pada bangunan dengan harapan

orang penyandang cacat dapat tetap menikmati

seluruh fasilitas. Diperkirakan kemiringan ramp 6%

menurut data arsitek dan diselesaikan dengan

tekstur kasar sebagai anti slide

gambar diagram 3.29 Tangga

sumberhttps://www.google.co.

id/search?biw=1366&bih=662

&tbm=isch&sa=1&q=tangga&

oq=30may2017,08.19am

gambar diagram 3.30 Lift sumber:https://www.google.co.id/search?biw=1366&bih=662&tbm=

isch&sa=1&q=lift&oq=30may2017,08.19am

Gambar diagram 3.31 Ramp Sumber:Data Arsitek jilid 2 dan 3

Page 60: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/16221/4/13.11.0119 FALA KEENA KHOIRUNNISA.BAB III.pdfPenanggung jawab seluruh operasional dan sebagai pengawas

138

3.2.4. Pemanfaatan Teknologi

A. Teknologi Photovoltaic

Mengetahui pengertian dari Solar Photovoltaic System (PV) atau disebut ju ga

Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Teknologi PV (Sel Surya) berbasis

Silikon .

Panel Photovoltaic (PV panel) adalah sumber listrik pada sistem pembangkit

listrik tenaga surya, material semikonduktor yang mengubah secara langsung energi

sinar matahari menjadi energi listrik. Daya listrik yang dihasilkan PV berupa daya

DC.cara kerja panel surya photovaltaic

1. Cara kerja menggunakan grid-connected panel sel surya photovoltaic.

2. Modul sel surya photovoltaic mengubah energi surya menjadi arus listrik DC. Arus

listrik DC yang dihasilkan ini akan dialirkan melalui inverter (konversi daya) yang

mengubahnya menjadi arus listrik AC, yang secara otomatis juga akan mengatur

seluruh sistem.

3. Listrik AC akan didistribusikan melalui panel distribusi indoor yang akan mengalirkan

listrik sesuai kebutuhan alat elektronik (televisi, radio, AC, pompa air dll). Besar dan

biaya konsumsi listrik yang dipakai akan diukur dalam Watt-Hour Meter

Penggunaan photovoltaic memiliki beberapa kelebihan jika dibanding dengan

pembangkit tenaga listrik lain, yakni:

Bersih ,bebas polusi dan bebas biaya transportasi seperti minyak

Beroperasi tanpa ada bagian yang perlu dibongkar pasang

Menghasilkan listrik tanpa suara dan Minim perawatan

Awet dan tahan lama (bisa mencapai 25 tahun).

Gambar 3.32 SIstem, Photovaltoic Sumber, http://jatas.co.id/2015/09/cara-kerjaphotovoltaic/?lang=id20 august 2017.12.31pm

&sa=X&ved

Page 61: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/16221/4/13.11.0119 FALA KEENA KHOIRUNNISA.BAB III.pdfPenanggung jawab seluruh operasional dan sebagai pengawas

139

B. Lampu Jalan Tenaga Listrik Panel Surya

Lampu Penerangan Jalan Umum

Tenaga Surya (PJU-TS) adalah

lampu penerangan jalan yang

menggunakan cahaya matahari

sebagai sumber energi listriknya.

Menggunakan Modul/Panel Surya yang kemudian diubah menjadi listrik melalui proses

photovoltaic. Lampu Jalan Tenaga Surya ( PJU Tenaga Surya) secara otomatis dapat

mulai menyala pada sore hari dan padam pada pagi hari.Menggunakan Lampu LED jenis

hi-power yang sangat terang, hemat energi dan tahan lama . Masa pemakaian

Lampu LED bisa mencapai 50.000 jam dengan sumber daya DC.

Baterai yang digunakan adalah baterai bebas perawatan (maintenance free) jenis

VRLA dan tipe Deep Cycle. tanpa ketergantungan dengan pihak lain, hemat BBM,ramah

lingkungan dan tentunya dapat terhindar dari black out total jika terjadi

gangguan.Keunggulan:

Hemat energi , Hemat biaya perawatan ,Terang dan tahan lama

Ramah lingkungan, mudah dalam pemasangan dan Bebab Polusi

Tersedia dengan daya mulai dari lampu dengan daya 15w (950Lm) -168w (14.558 Lm)

C. Sliding Door Automatic

Umumnya digunakan pada pintu entrance ataupun pintu indoor. Pintu otomatis ini

dapat dihubungkan dengan sensor untuk fungsi otomatisasi dan akses kontrol sistem.

Gambar diagram 3.34 Sliding Door Automatic Sumber:https://www.google.co.id/search?biw=1366&bih=662&tbm=isch&sa=1&q=Sliding+D

oor

gambar 3.33, lampu jalan tenaga listrik panel surya Sumber,https://www.google.co.id/search?q=lampu+jalan+panel+surya&source 20august 2017,13.01 pm

Page 62: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/16221/4/13.11.0119 FALA KEENA KHOIRUNNISA.BAB III.pdfPenanggung jawab seluruh operasional dan sebagai pengawas

140

D. Teknologi Berbasis Braille Siafu "Siafu" juga dapat membuat gambar pada halaman

web dalam tiga dimensi, menjadikan user merasakan

apa yang ada di layar mereka. Teknologi konversi

Gambar, bersama dengan sifat yang menakjubkan

dari Magneclay, memungkinkan gambar yang akan

realistis diterjemahkan menjadi suatu tampilan 3D.

Dan juga "Siafu" dapat mensintesis kata-kata di layar dan membacanya dengan

keras. Dan jika pengguna memilih untuk tidak mengetik, mereka memiliki pilihan untuk

berbicara ke dalam mikrofon komputer, di mana perangkat lunak pengenal suara

menerjemahkan kata yang diucapkan mereka ke kata yang diketik. Siafu salah satu

desain yang paling mutakhir yang pernah ditujukan untuk orang tunanetra dengan

komputasi sederhana

E. Diamond, keyboard ramah difabel

Diamond tersebut dibuat dari kotak kayu dengan tombol yang

dipasang secara melingkar. Tujuannya agar semua tombol itu bisa

dijangkau secara mudah dengan jemari kaki. Bagian atas keyboard

didesain miring hingga 15 derajat.

Jumlah tombol telah disederhanakan jumlahnya. Tombol numerik, simbol dan

fungsi khusus disatukan dengan tombol abjad. Hasil proses penyederhanaan adalah

dalam satu keyboard terdapat 32 tombol.

F. JAWS (Job Access With Speech)

JAWS (Job Access With Speech) adalah software untuk membantu

tuna netra dan low vision dalam menggunakan komputer terutama

Microsoft Windows.

Cara kerja JAWS adalah dengan membaca semua tulisan yang muncul pada layar,

Peneliti dari ITB, memodifikasi JAWS versi 7.10. Pada prototipe ini teks yang dipindai

kemudian dikonversikan oleh openbook, kemudian

gambar 3.35, Teknologi berbasis Braille Siafu Sumber http://ejournal.unp.ac.id/index.php/jupekhu/JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS// 26Augst 2017,16.15 pm

gambar,3.36 Diamond keyboard ramah difabel. Sumber http://ejournal.unp.ac.id/index.php/jupekhu/JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS//26Augst 2017,16.15 pm

gambar 3.37, Teknologi JAWS(Job Access With Speech Sumber http://ejournal.unp.ac.id/index.php/jupekhu/JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS//26Augst 2017,16.15 pm

Page 63: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/16221/4/13.11.0119 FALA KEENA KHOIRUNNISA.BAB III.pdfPenanggung jawab seluruh operasional dan sebagai pengawas

141

Komputer akan membacanya kata per kata secara otomatis.

Sebelumnya pun telah dimasukkan ke dalam komputer perbendaharaan kata

dari kamus hingga 10 miliar kata. JAWS mampu membaca teks namun JAWS

tidak bisa membaca grafik yang menyulitkan, gambar tanpa caption dan

program berbasis flash.

3.2.5. Analisis Pemilihan Lokasi

3.2.5.1.Pemilihan Lokasi

Proyek bangunan pusat pendidikan dan pelatihan ketrampilan bagi para

Disabilitas akan diletakkan di Jawa Tengah tepatnya berada di Kota

Semarang.

Secara rinci pembagian Kota Semarang terbagi 10 BWK yaitu;

BWK I meliputi ; Kecamatan Semarang Tengah, Kecamatan Semarang Timur,

dan Kecamatan Semarang Selatan

BWK II meliputi ; Kecamatan Candisari dan Kecamatan Gajahmungkur

BWK III meliputi ; Kecamatan Semarang Barat dan Semarang Utara

BWK IV meliputi ; Kecamatan Genuk

BWK V meliputi ; Kecamatan Gayamsari dan KecamatanPedurungan

Gambar 3.38 Peta Jawa Tengah (Jateng) http://indonesia-peta.blogspot.co.id/2015/10/gambar-peta-jawa-tengah-jateng.html

Lokasi berada di Kota Semarang Jawa Tengah

Page 64: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/16221/4/13.11.0119 FALA KEENA KHOIRUNNISA.BAB III.pdfPenanggung jawab seluruh operasional dan sebagai pengawas

142

BWK VI meliputi ; Kecamatan Tembalang

BWK VII meliputi ; Kecamatan Banyumanik

BWK VIII meliputi ; Kecamatan Gunungpati

BWK IX meliputi ; Kecamatan Mijen

BWK X meliputi ; Kecamatan Ngaliyan dan Kecamatan Tugu

(sumber: www.peta-pembagian-bwk-kota-semarang.html)

Data Penyandang cacat di Kota Semarang tahun 2012 sebanyak 3.557 orang.

Penyandang cacat ini terdiri dari cacat tubuh sebanyak 862 orang, tuna netra

sebanyak 806 orang, cacat mental sebanyak 667 orang dan cacat ganda sebanyak

528 orang.

Dengan data tabel dibawah ini membuktikan bahwa merupakan salah satu

lokasi yang tepat dalam proyek ini.

Tabel 3.19 Jumlah Penyandang Cacat Di Kota Semarang

Tahun Jenis Cacat

Tubuh Tuna Netra Mental Tuna Rungu Ganda Jumlah

2012 862 806 667 694 528 3.557

2011 758 390 980 526 94 2.748

2010 378 192 245 214 97 1.126

2009 612 349 422 309 81 1.773

2008 616 346 416 320 86 1.784

sumber; http://simgakin.semarangkota.go.id/2014/website/web/pages/119

3.2.5.2.Pemilihan BWK

Lokasi yang sudah dianalisis dari segi

potensi yang serta apa saja kendalanya. Sehingga

dapat disimpulkan kriteria lokasi yang sesuai untuk

wadah Pusat Pendidikan dan Pelatihan

Ketrampilan Para Disabilitas di Kota Semarang ini

Gambar 3.39 : Peta BWK VIII Kota Semarang

Sumber: Perda No.14 Tahun 2011

Page 65: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/16221/4/13.11.0119 FALA KEENA KHOIRUNNISA.BAB III.pdfPenanggung jawab seluruh operasional dan sebagai pengawas

143

adalah pada BWK VIII yaitu kecamatan Gunungpati.

Ruang lingkup mikro rencana ini adalah BWK VIII Kota Semarang, dengan

luas wilayah Kecamatan Gunungpati adalah 5.399,085 Ha, dengan batas-batas

wilayah administrative sebagai berikut:

Sebelah Timur : Kecamatan Banyumanik

Sebelah Selatan : Kecamatan Ungaran, Kabupaten Semarang

Sebelah Barat : Kecamatan Mijen

Sebelah Utara : Kecamatan Ngaliyan, Kecamatan Gajahmungkur

Kecamatan Gunungpati terletak di bagian selatan Kota Semarang, berbatasan

langsung dengan Ungaran. Dari pusat Kota Semarang jaraknya sektar 17 km.

Wilayah Gunungpati didominasi perbukitan dengan ketinggian + 300 meter dari

permukaan laut.Kecamatan Gunungpati merupakan daerah pengembangan kota

yang memiliki. Jumlah penduduknya 70.901 jiwa atau 20.605 KK.

Kecamatan Gunungpati terdiri dari 16 Kelurahan, yaitu :

1. Kelurahan Pakintelan Luas Wilayah = 274.808 ha.

2. Kelurahan Mangunsari Luas Wilayah = 221.154 ha.

3. Kelurahan Plalangan Luas Wilayah = 331.727 ha.

4. Kelurahan Gunungpati Luas Wilayah = 667.696 ha.

5. Kelurahan Nongkosawit Luas Wilayah = 190.906 ha.

6. Kelurahan Pongangan Luas Wilayah = 319.762 ha.

Gambatr ,3.40 peta pembagian

wilayah keluruhan kecamatan

Gunungpati

Sumber:https://www.google.co.id/se

arch?biw=1366&bih=662&tbm=isch

&sa=1&q=Peta+Kelurahan+Gunung

pati=29august 2017,23.11PM

Page 66: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/16221/4/13.11.0119 FALA KEENA KHOIRUNNISA.BAB III.pdfPenanggung jawab seluruh operasional dan sebagai pengawas

144

7. Kelurahan Ngijo Luas Wilayah = 318.762 ha.

8. Kelurahan Patemon Luas Wilayah = 499.088 ha.

9. Kelurahan Sekaran Luas Wilayah = 490.718 ha.

10. Kelurahan Sukorejo Luas Wilayah = 288.063 ha.

11. Kelurahan Sadeng Luas Wilayah = 425.503 ha.

12. Kelurahan Cepoko Luas Wilayah = 245.405 ha.

13. Kelurahan Jatirejo Luas Wilayah = 247.776 ha.

14. Kelurahan Sumurejo Luas Wilayah = 325.159 ha.

15. Kelurahan Kalisegoro Luas Wilayah = 281.884 ha.

16. Kelurahan Kandri. Luas Wilayah = 245.490 ha.

Potensi :

Berada di Semarang bagian atas, kemungkinan terjadi banjir sangat kecil dan sangat

cukup tenang sehingga sangat mendukung untuk kegiatan meditasi.

Banyak terdapat vegetasi,sehingga lingkungan masih terasa sejuk

Fasilitas umum yang terdapat di BWK VIII sudah cukup memadai

Jarang sekali terjadi kemacetan

Sudah ada transportasi umum yang melewati jalur menuju Gunung Pati

Kendala :

Lokasi berada tidak terlalu dekat dengan Pusat Kota Semarang sehingga

memerlukan waktu untuk menuju lokasi.

Lahan berkontur

Pada malam hari sepi, jarang ada kendaraan yang lewat sehingga rawan terjadi

tindakan kriminal.

Page 67: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/16221/4/13.11.0119 FALA KEENA KHOIRUNNISA.BAB III.pdfPenanggung jawab seluruh operasional dan sebagai pengawas

145

3.2.6 Analisa Pemilihan Tapak

A. Alternative tapak 1

Kelebihan Tapak :

Memiliki akses yang mudah dicapai dan mudah ditemukan.

Dekat dengan pertokoan,rumah masyarakat maupun permukiman

Memiliki utilitas yang lengkap dan rapi

Tidak ada kemancetan sama sekali terhadap aksesnya

Strategis dan dilewati angkutan umum

Tanah keras

Suasana sekitar tenang

gambar 3.41: alternative tapak 1

RU

MA

H W

AR

GA

DA

N

PE

RT

OK

OA

N

RUMAH WARGA DAN

PERTOKOAN

RUMAH WARGA DAN

PERTOKOAN

SAWAH

SAWAH

TAPAK

Page 68: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/16221/4/13.11.0119 FALA KEENA KHOIRUNNISA.BAB III.pdfPenanggung jawab seluruh operasional dan sebagai pengawas

146

Dari Pusat Kota Semarang memiliki jarak tempuk 14km dengan waktu 28 menit

Kekurangan Tapak :

Berada dekat dengan pertigaan

Jalur utama jalan raya kurang lebar

Kurang terang jika dimalam hari karena kurangnya lampu jalan yang tersedia

Lahan tapak 30% merupakan bangunan rumah dan pertokoan yang

berkepemilikan yang resmi dan sah.

Tabel 3.20 Spesifikasi Data Tapak 1

Lokasi Tapak JL.Mr Koesbiyono Tjondrowibowo Kec.Gunung Pati

Kel.Pakintelan Semarang

Suhu :28-320C

Kelembapan :35-54 %RH

Kecepatan Angin :1,2 -2,9 m/s

Kebisingan :92 Db

Aksesbilitas Memiliki jalan yang lebarnya 10 m untuk 2 arah

Dapat dilalui menggunakan transportasi umum ataupun

pribadi

Utiltitas Adanya selokan yang tertutup dan terbuka.Tiang listrik

Kabel,Telepon,Tower

Kontur Tapak Tapaknya cukup datar dibagian depan (bagian timur) namun

pada bagian belakang (bagian barat laut)tapak terdapat

perbedaan tinggi yang mana adanya sedikit penurunan pada

tanahnya.

Kemiringan Tapak = 15 - 25% ketinggian 50 -450m dpl

Regulasi KDB = 60%

Bangunan Pelayanan Umum maksimal 2 lantai dan

KLB 0,8

GSB = Bangunan Pelayanan umum 32 meter.

VIew Tidak view yang berada disekitar tapakhanya terlihat

pertokoan,warung,jalan,dan rumah

Citra Arsitektur Bangunan sekitar merupakan bangunan modern yang mana

sederhana dan juga srsitektur yawa

Arah Tapak Menghadap ke timur

Kondusi Tanah Cukup Keras

Luas Tapak 15.280 m2

Page 69: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/16221/4/13.11.0119 FALA KEENA KHOIRUNNISA.BAB III.pdfPenanggung jawab seluruh operasional dan sebagai pengawas

147

B. Alternative tapak 2

Kelebihan Tapak :

Akses ke tapak lebih mudah

Dekat dengan Pusat Kota Semarang jarak tempuh 10km dalam Waktu 21

menit

Tanah bersifat keras

Lokasi strategis

Kawasan Area pendidikan

Terdapat banyak fasilitas umum

Terdapat drainase lengkap di depan tapak

gambar 3.42: alternative tapak 2

AREA KAMPUS

UNNES FAKULTAS

HUKUM

RU

MA

H W

AR

GA

DA

N

PE

RT

OK

OA

N

PE

RT

OK

OA

N

TAPAK

Page 70: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/16221/4/13.11.0119 FALA KEENA KHOIRUNNISA.BAB III.pdfPenanggung jawab seluruh operasional dan sebagai pengawas

148

kawasanya sangat terang jika dimalam hari karena memiliki lampu jalan yang

cukup terang.

Kekurangan Tapak :

Adanya kabel listrik yang melintang di tapak

kabel listrik dan telepon tidak rapi sehingga menimbulkan saling timpang

tindih

Kurang nya vegetasi di tapak ( gersang)

Terlalu bising suasananya

Aksesbilitasnya sangat ramai kendaraan

Menimbulkan kemancetan yang cukup padat

Suasanaya terlalu padat dari segi penduduk dan bangunanya.

Lahan tapak 80% merupakan bangunan rumah dan pertokoan yang

berkepemilikan yang resmi.

20% lahan kosong yang tandus dan panas

Termasuk kedalam tanah yang bergerak sehingga terdapat presentase

terjadinya longsor.

Page 71: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/16221/4/13.11.0119 FALA KEENA KHOIRUNNISA.BAB III.pdfPenanggung jawab seluruh operasional dan sebagai pengawas

149

Tabel 3.21 Spesifikasi Data Tapak 2

Lokasi Tapak JL.Taman Siswa Kel. Sekaran Kec.Gunung Pati Semarang

Suhu :28-320C

Kelembapan :23-39 %RH

Kecepatan Angin :1,0 -1,8 m/s

Kebisingan :102 dB cukup bising

Aksesbilitas memiliki jalan yang lebarnya 8 m untuk 2 arah

dapat dilalui menggunakan transportasi umum ataupun pribadi

Utiltitas Adanya selokan yang tertutup dan terbuka.Tiang listrik

Kabel,Telepon,Tower

Kontur Tapak Pada Tapak tidak terdapat kontur namun sekitarnya memiliki

kemiringan 8-15 % ketinggian 50 – 250m dpl

Regulasi KDB = 40%

Bangunan Pelayanan Umum maksimal 2 lantai dan

KLB 0,8

GSB = Bangunan Pelayanan umum 32 meter.

View Tidak view yang berada disekitar tapakhanya terlihat

pertokoan,warung,jalan,dan rumah

Citra Arsitektur Bangunan sekitar merupakan bangunan modern yang mana

sederhana dan juga srsitektur yawa

Arah Tapak Menghadap ke timur

Kondusi Tanah Cukup Keras

Luas Tapak 25.551 m2

C. Perbandingan Pemilihan Tapak

Kriteria

Bobot

Tapak 1 Tapak 2

Skor 1-10

Total skor

Skor 1-10

Total skor

Aksesbilitas menuju jalan arteri

15 4 60 6 90

Jauh dari kebisingan 15 8 120 2 30

Kelengkapan fasilitas utilitas

20 6 120 6 120

Jauh dari potensi longsor/tanah gerak

20 8 160 8 160

Dukungan transportasi angkutan umum

15 4 60 6 90

Tingkat kelancaran pencapaian tapak

15 8 120 4 60

Jumlah total skor 100 38 640 32 550 Tabel 3.21 Spesifikasi Perbandingan Pemilihan Tapak