bab iii abfc
DESCRIPTION
bab iii abfc (adjustable bed flow channnel)TRANSCRIPT
BAB III
BAB IIIPERALATAN DAN PROSEDUR KERJA
3.1 Bahan Percobaan3.1.1 Air (H2O)A. Sifat-sifat fisika :1. Berat molekul: 18,02 gr/mol2. Titik didih: 100 oC3. Tekanan uap: 2,3 kPa (20 oC)4. Densitas uap: 0,625. Specific Gravity: 1(Sciencelab, 2012)B. Sifat-sifat kimia :1. Pelarut yang baik2. Berdisosiasi sebagian dalam ion asam [H3O+] dan basa [OH-]3. Mempunyai ikatan hidrogen4. Mempunyai ikatan polar5. Mempunyai ikatan covalen(Ozh2o, 2012)
3.2Peralatan Percobaan
Gambar 3.1 Rangkaian Peralatan Percobaan Adjustable Bed Flow Channel
Keterangan gambar :1. Pengatur valve inletFungsi : untuk mengatur laju air masuk2. Pengatur valve outletFungsi : untuk mengatur laju air keluar3. Tombol power onFungsi : untuk menghidupkan peralatan4. Tombol power offFungsi : untuk mematikan peralatan5. Pengatur tinggi bedFungsi : untuk mengatur tinggi bed yang diinginkan6. Bak airFungsi : untuk menampung air7. PompaFungsi : untuk memompa air dari bak penampung8. PiezometerFungsi : untuk menunjukkan adanya tekanan9. Tabung pitotFungsi : untuk mengukur tinggi air (H)10. Gelas UkurFungsi : untuk mengukur volume air
3.3 Prosedur Percobaan3.3.1 Mengukur Kecepatan Fluida dengan Menggunakan Tabung Pitot1. Bak penampung diisi dengan air hingga batas yang telah ditentukan.2. Dihidupkan pompa aliran.3. Diatur laju alir dengan menggunakan valve inlet untuk Q = 20,6 liter/menit.4. Diatur ketinggian bed section (z) = 14 mm.5. Diatur tinggi fluida (yo) pada 250 mm dengan menggunakan valve outlet.6. Diukur tinggi fluida pada piezometer (h) dan pitot tube (H) untuk section 2.7. Prosedur 4-6 diulangi untuk variasi nilai z = 27, 31, 40, 42, 50, 53 dan 66 mm.8. Prosedur 3-6 diulangi untuk variasi nilai laju alir Q = 32,8 ; 46,7 dan 52,7 liter/menit.
3.3.2 Penentuan Profil Kecepatan Fluida1. Bak penampung diisi dengan air hingga batas yang telah ditentukan.2. Dihidupkan pompa aliran.3. Diatur laju alir dengan menggunakan valve inlet untuk Q = 20,6 liter/menit.4. Diatur ketinggian bed section (z) = 27 mm.5. Diatur tinggi pitot tube pada section 1, 2 dan 3.6. Diatur tinggi fluida (yo) pada 250 mm dengan menggunakan valve outlet.7. Diukur tinggi fluida pada piezometer (h) dan pitot tube (H) untuk y1= y3= y2= 0.8. Diulangi prosedur 5-7 untuk variasi y1' = y3' = 16, 22, 30, 35, 43, 50, 60 mm y2' = 15, 24, 33, 41, 49, 52, dan 69 mm.9. Diulangi prosedur 3-8 untuk variasi nilai laju alir Q = 32,8 ; 46,7 dan 52,7 liter/menit.
3.3.3 Aplikasi Persamaan Kontinuitas1. Bak penampung diisi dengan air hingga batas yang telah ditentukan.2. Dihidupkan pompa aliran.3. Diatur laju alir dengan menggunakan valve inlet untuk Q = 20,6 liter/menit.4. Diatur ketinggian bed section (z) = 14 mm.5. Diatur tinggi pitot tube pada section 1,2 dan 3.6. Diatur tinggi fluida (yo) pada 250 mm dengan menggunakan valve outlet.7. Diukur tinggi fluida pada piezometer (h) dan pitot tube (H) untuk section 1 dan 2.8. Diulangi prosedur 4-7 untuk variasi nilai z = 27, 31, 40, 42, 50, 53 dan 66 mm.9. Diulangi prosedur 3-8 untuk variasi laju alir Q = 32,8 ; 46,7 dan 52,7 liter/menit.
3.3.4 Penggunaan Kontraksi sebagai Alat Ukur Aliran1. Dihidupkan pompa aliran.2. Diatur laju alir dengan menggunakan valve inlet untuk Q = 20,6 liter/menit.3. Diatur ketinggian bed section (z) = 27 mm.4. Diatur tinggi fluida (yo) pada 250 mm dengan menggunakan valve outlet.5. Diukur tinggi fluida pada piezometer (h) untuk section 1 dan 2.6. Diulangi prosedur 2-5 untuk variasi laju alir Q = 32,8 ; 46,7 dan 52,7 liter/menit.7. Dimatikan pompa aliran dan peralatan dibersihkan.
3.4 Flowchart Percobaan
Mulai3.4.1 Flowchart Percobaan Mengukur Kecepatan Fluida dengan Menggunakan Tabung Pitot
Ditampung air ke dalam bak penampung
Dihidupkan pompa aliran
Diatur laju alir
Diatur ketinggian bed (z)
Diatur tinggi fluida (yo) pada 250 mm
Diukur tinggi fluida pada piezometer (h) dan pitot tube (H) untuk section 2
Apakah masih ada variasi nilai z yang lain?
Ya
Tidak
Apakah masih ada variasi laju alir yang lain?
Ya
Tidak
Selesai
Gambar 3.2 Flowchart Percobaan Mengukur Kecepatan Fluida dengan Menggunakan Tabung Pitot3.4.2 Flowchart Percobaan Penentuan Profil Kecepatan Fluida
Mulai
Ditampung air ke dalam bak penampung
Dihidupkan pompa aliran
Diatur laju alir
Apakah masih ada variasi laju alir yang lain?TidakDiatur ketinggian bed (z)
Diatur tinggi pitot tube pada section 1,2 dan 3
Diatur tinggi fluida (yo) pada 250 mm
Diukur tinggi fluida pada piezometer (h) dan pitot tube (H) untuk y3= y1= y2=0
Apakah masih ada variasi nilai y3= y1 dan y2 yang lain?
Ya
Tidak
Ya
Selesai
Gambar 3.3 Flowchart Percobaan Penentuan Profil Kecepatan Fluida3.4.3 Flowchart Percobaan Aplikasi Persamaan Kontinuitas
Mulai
Ditampung air ke dalam bak penampung
Dihidupkan pompa aliran
Diatur laju alir
Diatur ketinggian bed (z)
Diatur tinggi pitot tube pada section 1,2 dan 3
Diatur tinggi fluida (yo) pada 250 mm
Diukur tinggi fluida pada piezometer (h) dan pitot tube (H) untuk section 1 dan 2
Apakah masih ada variasi nilai z yang lain?
Ya
Tidak
Apakah masih ada variasi laju alir yang lain?
Ya
Tidak
Selesai
Gambar 3.4 Flowchart Percobaan Aplikasi Persamaan Kontinuitas3.4.4 Flowchart Percobaan Penggunaan Kontraksi sebagai Alat Ukur Aliran
Mulai
Dihidupkan pompa aliran
Diatur laju alir
Diatur ketinggian bed (z)
Diatur tinggi fluida (yo) pada 250 mm
Diukur tinggi fluida pada piezometer (h) untuk section 1 dan 2
Apakah masih ada variasi laju alir yang lain?
Ya
Tidak
Dimatikan pompa aliran dan peralatan dibersihkan
Selesai
Gambar 3.5 Flowchart Percobaan Penggunaan Kontraksi sebagai Alat Ukur Aliran