bab iii

3
BAB III PEMBAHASAN Wanita 49 tahun datang dengan diantar oleh suami pasien, berjalan dengan tertatih dan keringat dingin dibantu oleh suami pasien mengeluhkan nyeri pinggang kiri yang memberat sejak 1 bulan yang lalu sebelum masuk rumah sakit. Nyeri dirasakan tajam dan terlokalisir di pinggang bawah kiri. Nyeri tajam dirasakan menjalar ke paha kiri bagian belakang ke bagian tungkai bawah hingga mata betis dan mata kaki kiri. Nyeri dirasakan terus menerus dan semakin hari semakin mengganggu. Pasien juga mengeluhkan bahwa nyeri dalam 1 bulan terakhir ini menggangu aktivitas pekerjaan maupun keseharian tetapi tetap dipaksakan oleh pasien seperti menggeser menggendong belanjaan, berjalan ke daerah seberang rumah dengan keadaan nyeri. Nyeri dirasakan semakin berat saat pasien melakukan perubahan posisi seperti tidur miring ke lurus dari tidur ke duduk atau duduk ke berdiri, membungkuk, menegakkan badan, terbatuk dan bersin. Kebas dan kesemutan juga dirasakan pasien akhir-akhir ini. Nyeri dirasakan berkurang dengan posisi berbaring. Riwayat trauma (+), Riwayat Kanker (+), riwayat kontak dengan penderita TB (+) Keluhan nyeri pinggang ini mungkin disebabkan oleh HNP atau keluarnya nukleus pulposus dari discus hingga menekan medulla spinalis mengakibatkan iritasi dan penekanan radiks saraf sehingga di daerah iritasi terasa nyeri yang menjalar. Gejala ini sesuai dengan radiks dan saraf mana yang terkena. Hal ini harus dibuktikan dengan lebih

Upload: made-widhia

Post on 16-Jul-2016

215 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

BAB III

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III

BAB III

PEMBAHASAN

Wanita 49 tahun datang dengan diantar oleh suami pasien, berjalan dengan tertatih dan

keringat dingin dibantu oleh suami pasien mengeluhkan nyeri pinggang kiri yang memberat

sejak 1 bulan yang lalu sebelum masuk rumah sakit. Nyeri dirasakan tajam dan terlokalisir di

pinggang bawah kiri. Nyeri tajam dirasakan menjalar ke paha kiri bagian belakang ke bagian

tungkai bawah hingga mata betis dan mata kaki kiri. Nyeri dirasakan terus menerus dan semakin

hari semakin mengganggu. Pasien juga mengeluhkan bahwa nyeri dalam 1 bulan terakhir ini

menggangu aktivitas pekerjaan maupun keseharian tetapi tetap dipaksakan oleh pasien seperti

menggeser menggendong belanjaan, berjalan ke daerah seberang rumah dengan keadaan nyeri.

Nyeri dirasakan semakin berat saat pasien melakukan perubahan posisi seperti tidur miring ke

lurus dari tidur ke duduk atau duduk ke berdiri, membungkuk, menegakkan badan, terbatuk dan

bersin. Kebas dan kesemutan juga dirasakan pasien akhir-akhir ini. Nyeri dirasakan berkurang

dengan posisi berbaring. Riwayat trauma (+), Riwayat Kanker (+), riwayat kontak dengan

penderita TB (+)

Keluhan nyeri pinggang ini mungkin disebabkan oleh HNP atau keluarnya nukleus

pulposus dari discus hingga menekan medulla spinalis mengakibatkan iritasi dan penekanan

radiks saraf sehingga di daerah iritasi terasa nyeri yang menjalar. Gejala ini sesuai dengan radiks

dan saraf mana yang terkena. Hal ini harus dibuktikan dengan lebih tepat dengan pemeriksaan

MRI. Keluhan lain adalah merasa kesemutan yang mungkin disebabkan karena proses kronis,

diduga adanya kompresi pada daerah lumbal.

Dari pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran compos mentis GCS 15 (E4M6V5), tekanan

darah 100/60 mmHg, suhu 36,5°c, nadi 69 x/menit, nafas 20 x/menit. Refleks cahaya langsung

dan tidak langsung kanan kiri normal . Pupil isokor, bulat, Ø 3mm/3mm, Pemeriksaan nervus

kranialis dalam batas normal. Anggota gerak bagian atas dalam pergerakan tidak ditemukan

kelaianan, kekuatan 5555/4444, normotonus, tidak ada atrofi sensibilitas baik. Anggota gerak

bagian bawah gerakan terbatas, kekuatan 5555/4444, normotonus, tidak ada atrofi dan

sensibilitas baik. Refleks fisiologis dalam batas normal. Refleks patologis (-), Tanda rangsal

Page 2: BAB III

meningeal laseque +/+, tanda kernig -/+, patrick +/+, kontrapatrick +/+. Hasil dari laboratorium

darah ditemukan adanya kelaianan pada diff count.

Namun begitu, nyeri punggung bawah pada pasien ini perlu diwaspadai karena memenuhi

beberapa kriteria red flags seperti:

Memiliki riwayat jatuh atau trauma pada tulang belakang

Adanya kelemahan dan kesemutan pada kaki

Memiliki riwayat tumor ganas (kanker) atau osteoporosis

Perlu dicurigai mengarah pada sindrom kauda equina dikarenakan pada pasien ini saat datang

pasien mengeluhkan nyeri pinggang menjalar ke kaki yang memberat, asimetris dominan di

ekstremitas bawah kiri.

Dari gejala klinis, pasien masih tergolong dalam keadaan yang masih ringan karena tidak adanya

gangguan motoric sedang sampai berat dan atrofi (kekuatan motorik masih bagus), tidak ada

gangguan sensibilitas saddle anesthesia dan tidak ada gangguan sfingter(tidak ada keluhan BAK

dan BAB).

Dengan kondisi nyeri pasien saat datang maka pasien disarankan untuk rawat inap, termasuk

dalam terapi konservatif dengan tujuan untuk mengurangi nyeri memberat, mengurangi iritasi

saraf dan memperbaiki keadaan umum maupunk kondisi pasien. termasuk didalamnya tirah

baring bertujuan untuk mengurangi nyeri mekanik dan tekanan interdiskal. Pasien juga

dijadwalkan untuk dilakukan MRI. MRI merupakan gold standard untuk mendiagnosis

terjadinya kompresi tulang belakang, melihat lokasi dan penyebab terjadinya.

Untuk mengurangi gejala pada pasien ini diberikan dapat diberikan IVFD RL + 1 Amp

Remopain, berisi ketorolac merupakan golongan OAINS bertujuan untuk meredakan nyeri

sedang berat secara intens, diberikan juga provelyn berisi pregabalyn, pregabalyn adalah

golongan antiepileptic yang digunakan untuk mengurangi nyeri neuropatik pada perifer, sirdalut

diberikan berisi tizanidine hcl merupakan muscle relaksan bertujuan untuk mengurangi nyeri

akibat kejang otot, dan sinkronik berisi tramadol 37,5 hcl dan paracetamol 350 mg. Penting

sekali untuk dijelaskan kepada pasien bahwa penggunaan obat hanyalah untuk mengurangi

gejala nyeri, pasien juga disarankan untuk memakai korset lumbal dan fisioterapi apabila belum

ada rencana melakukan operasi. Aktivitas fisik yang berat juga harus dikurangi.

Page 3: BAB III