bab iii

3
34 BAB III PENUTUP A. Simpulan Berdasarkan PBL kali ini, dapat disimpulkan yaitu : 1. Analisis model studi merupakan rekam medik ortodonti yang digunakan untuk mempelajari model studi menganalisa kasus dan memberikan banyak informasi, pembuatannya cenderung murah dan mudah. Diskrepansi kasus adalah kekurangan ruang 6,7 RA, dan kekurangan ruang 5,2 RB. 2. Analisa kasus berdasarkan diagnosa maloklusi adalah pasien menderita malokusi angle kelas I tipe 1. Merupakan maloklusi dengan crowding anterior dan ektopik pada gigi 13. 3. Analisa kasus berdasarkan rencana perawatan adalah untuk memenuhi kekurangan ruang tersebut dilakukan dengan mengekstraksi gigi 14 RA, dan gigi 35 RB. Hal ini dilakukan karena berdasarkan metode sitepu diskrepansi kekurangan tersebut masuk kedalam grey area dimana dapat dilakukan slicing, ekspansi, dan ekstraksi. Piranti yang digunakan pasien adalah alat piranti orto lepasan baik rahang atas maupun rahang bawah.

Upload: suci-nourmaliza

Post on 13-Jul-2016

240 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

pembahasan

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III

34

BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan PBL kali ini, dapat disimpulkan yaitu :

1. Analisis model studi merupakan rekam medik ortodonti yang digunakan

untuk mempelajari model studi menganalisa kasus dan memberikan banyak

informasi, pembuatannya cenderung murah dan mudah. Diskrepansi kasus

adalah kekurangan ruang 6,7 RA, dan kekurangan ruang 5,2 RB.

2. Analisa kasus berdasarkan diagnosa maloklusi adalah pasien menderita

malokusi angle kelas I tipe 1. Merupakan maloklusi dengan crowding

anterior dan ektopik pada gigi 13.

3. Analisa kasus berdasarkan rencana perawatan adalah untuk memenuhi

kekurangan ruang tersebut dilakukan dengan mengekstraksi gigi 14 RA,

dan gigi 35 RB. Hal ini dilakukan karena berdasarkan metode sitepu

diskrepansi kekurangan tersebut masuk kedalam grey area dimana dapat

dilakukan slicing, ekspansi, dan ekstraksi. Piranti yang digunakan pasien

adalah alat piranti orto lepasan baik rahang atas maupun rahang bawah.

B. Saran

Saran kami berdasarkan laporan ini yaitu :

1. Diagnosa yang baik wajiblah diketahui oleh seluruh calon dokter gigi,

untuk menunjang perawatan yang akan dilakukan kepada pasien.

2. Penentuan rencana perawatan yang dilakukan oleh dokter gigi seharusnya

bertahap dari analisis umum hingga alnalisis model studi.

3. Dokter gigi wajib memahami berbagai maloklusi untuk menentukan

rencana perawatan yang tepat untuk pasien.

4. Ortodonti dasar wajib dipahami oleh mahasiswa kedokteran gigi sebagai

landasan perawatan ortodonti dasar dan dalam kasus yang ringan

Page 2: BAB III

35

DAFTAR PUSTAKA

Bakar, A., 2013, Kedokteran gigi klinis, Edisi 2, Quantum Sinergis Media, Yogyakarta.

Foster, T, D, 1993. Buku Ajar Ortodonsi edisi III, EGC, Jakarta.

Iman, P, 2008, Buku Ajar Orto II KGO II, UGM, Yogyakarta

Phulari, B.S., 2011, Orthodontics: Principles and Practice, Jaypee Brothers Medical Publisher, India.

Proffit, W. R., Fields, H.W., Sarver, D.M., 2007, Contemporary orthodontics. 4 th

ed., Elvisier, Philadelphia.

Rahardjo, P. 2011. Diagnosis Ortodontik. Ed 2. Surabaya :Airlangga University

Press.

Sulandjari, H., 2008, Buku Ajar Ortodonsia 1, FKG UGM, Yogyakarta.