bab iii

4
19 BAB III LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Landasan Teori DM merupakan kumpulan gangguan metabolisme yang ditandai dengan hiperglikemia dan sekresi glukosa dalam urin akibat kurangnya sekresi insulin, menurunnya daya kerja insulin, atau keduanya (3,4). Kondisi DM dapat mengakibatkan terjadinya berbagai komplikasi, antara lain hipertensi. DM tipe 2 merupakan bagian dari sindrom metabolik yang meliputi obesitas, tekanan darah tinggi, dan lipid darah yang tinggi. Pasien dengan DM tipe 2 pertama kali akan mengalami resistensi insulin, kelainan pada otot, lemak, dan sel-sel hati tidak menggunakan insulin secara tepat. Awalnya, pankreas memproduksi banyak insulin, namun secara perlahan kapasitas pankreas untuk mensekresi insulin menurun, dan sekresi insulin selanjutnya akan menjadi abnormal. Dengan demikian, terjadi dua mekanisme yang menyebabkan kelainan pada DM tipe 2, yaitu adanya resistensi insulin dan sekresi insulin yang menurun yang menyebabkan defisiensi insulin. (7). Pada pasien defisiensi insulin akan terjadi peningkatan aktivitas enzim lipase yang mengakibatkan pembentukan lipolisis dan peningkatan konsentrasi asam lemak bebas dalam plasma serta hati. Kadar glukagon juga meningkat pada pasien ini, dan hal ini menggiatkan pelepasan asam lemak bebas. Glukagon melawan sebagian besar kerja insulin, dan keadaan metabolisme penderita DM merupakan pencerminan kadar relatif glukagon dan insulin. Sebagian asam lemak bebas dimetabolisasi menjadi asetil KoA (pembalikan lipogenesis), dan kemudian

Upload: entedzzz

Post on 12-Jul-2016

225 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

KTI Hipertensi

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III

19

BAB III

LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS

A. Landasan Teori

DM merupakan kumpulan gangguan metabolisme yang ditandai dengan

hiperglikemia dan sekresi glukosa dalam urin akibat kurangnya sekresi insulin,

menurunnya daya kerja insulin, atau keduanya (3,4). Kondisi DM dapat

mengakibatkan terjadinya berbagai komplikasi, antara lain hipertensi.

DM tipe 2 merupakan bagian dari sindrom metabolik yang meliputi

obesitas, tekanan darah tinggi, dan lipid darah yang tinggi. Pasien dengan DM tipe

2 pertama kali akan mengalami resistensi insulin, kelainan pada otot, lemak, dan

sel-sel hati tidak menggunakan insulin secara tepat. Awalnya, pankreas

memproduksi banyak insulin, namun secara perlahan kapasitas pankreas untuk

mensekresi insulin menurun, dan sekresi insulin selanjutnya akan menjadi

abnormal. Dengan demikian, terjadi dua mekanisme yang menyebabkan kelainan

pada DM tipe 2, yaitu adanya resistensi insulin dan sekresi insulin yang menurun

yang menyebabkan defisiensi insulin. (7).

Pada pasien defisiensi insulin akan terjadi peningkatan aktivitas enzim

lipase yang mengakibatkan pembentukan lipolisis dan peningkatan konsentrasi

asam lemak bebas dalam plasma serta hati. Kadar glukagon juga meningkat pada

pasien ini, dan hal ini menggiatkan pelepasan asam lemak bebas. Glukagon

melawan sebagian besar kerja insulin, dan keadaan metabolisme penderita DM

merupakan pencerminan kadar relatif glukagon dan insulin. Sebagian asam lemak

bebas dimetabolisasi menjadi asetil KoA (pembalikan lipogenesis), dan kemudian

Page 2: BAB III

20

menjadi CO2 dan H2O lewat siklus asam sitrat. Pada pasien defisiensi insulin,

kapasitas proses ini dengan cepat akan dilampaui dan asetil KoA akan diubah

menjadi asetoasetil KoA, serta kemudian pada defisiensi insulin yang berat

terdapat pecepatan liposisis. Peristiwa ini mengakibatkan kenaikan kadar triasil

gliserol plasma (hiperlipidemia). (21,22)

Hiperlipidemia berkaitan dengan asupan lemak dan karbohidrat dalam

jumlah yang berlebihan dalam tubuh. Keadaan tersebut akan menimbulkan risiko

terjadinya aterosklerosis. Pembuluh darah koroner yang menderita aterosklerosis,

selain menjadi tidak elastis, juga mengalami penyempitan, sehingga tahanan

aliran darah dalam pembuluh koroner juga naik. Naiknya tekanan sistolik karena

pembuluh darah tidak elastis serta naiknya tekanan diastolik akibat penyempitan

pembuluh darah mengakibatkan tekanan darah tinggi atau hipertensi.(21,22)

Page 3: BAB III

21

Kerangka konsep penelitian ini ditunjukkan pada Gambar 1.1.

Keterangan:

= mengakibatkan

= yang diteliti

= yang tidak diteliti

Diabetes Mellitus

Tipe 2

Resistensi

Insulin

Sekresi

Insulin

Defisiensi

Insulin

aktifitas Enzim

Lipase

lipolisis

\I

konsentrasi asam

lemak bebas

kadar triasil gliserol

plasma (hiperlipidemia)

Aterosklerosis

Hipertensi

glukagon

Page 4: BAB III

22

Gambar 1.1. Kerangka Konsep Penelitian Hubungan Diabetes mellitus tipt 2 dengan kejadian hipertensi pada pasien di Poliklinik Penyakit Dalam RSUD Ulin Bnajarmasin periode Mei 2009-Mei 2010 B. Hipotesis

Hipotesis penelitian ini adalah terdapat hubungan diabetes melitus tipe 2

dengan kejadian hipertensi pada pasien di Poliklinik Penyakit Dalam RSUD Ulin

Banjarmasin pasien periode Mei 2009-Mei 2010.