bab iii
DESCRIPTION
CRMTRANSCRIPT
BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Objek penelitian merupakan suatu permasalahan yang dijadikan sebagai topik
penulisan dalam rangka menyusun suatu laporan. Penelitian ini dilakukan untuk
memperoleh data-data yang berkaitan dengan objek penelitian tersebut yang
berjudul “Analisa Loyalitas Pelanggan berdasarkan konsep Customer Relatinship
Management (CRM) di D’Corners Cafe”.
Dalam penelitian ini, penulis mengemukakan dua variabel yang akan diteliti.
Adapun variabel tersebut adaah:
1. Variabel Independen (independent variable) atau variabel bebas, yaitu
variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau
timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel independen (variabel X)
dalam penelitian ini adalah konsep customer relationship management.
2. Variabel Dependen (dependent valiable) atau variabel terikat, yaitu variabel
yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.
Variabel dependen (variabel Y) dalam penelitian ini adalah loyalitas
pelanggan. Customer relationship management merupakan faktor penyebab,
sedangkan loyalitas pelanggan merupakan faktor akibat.
3.2 Metode Penelitian
Metode penelitian adalah suatu teknik atau suatu cara untuk mencari,
memperoleh, mengumpulkan, atau mencatat data, baik berupa data primer
maupun data skunder yang dapat digunakan untuk keperluan menyusun karya
ilmiah atau penelitian ini. Dan kemudian menganalisa faktor-faktor yang
berhubungan dengan pokok-pokok permasalahan sehingga akan didapat suatu
kebenaran atas data yang diperoleh. Dalam penelitian ini metode penelitian yang
digunakan adalah metode Survey Explanatory menurut Husein Umar (2002)
Survey Explanatory yaitu :
“Suatu survey yang digunakan untuk menjelaskan hubungan kasual antara 2
variabel melalui pengujian hipotesis,survey dilakukan dengan cara mengambil
sampel dari suatu populasi dengan menggunakan kuesioner sebagai alat
pengumpul data”.
Dalam pelaksanaannya, penelitian ini menggunakan jenis atau bentuk penelitian
deskriptif dan verifikatif yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di
lapangan. Menurut Husein Umar (2002), Penelitian deskriptif ; yaitu jenis
penelitian yang menggambarkan apa yang dilakukan oleh perusahaan berdasarkan
faktor – faktor yang ada untuk selanjutnya diolah menjadi data. Faktor-faktor
tersebut merupakan indikator dari CRM (Customer Relationship Management)
diantaranya Proses, Manusia, dan teknologi. Data tersebut kemudian dianalisis
untuk memperoleh suatu kesimpulan. Penelitian deskriptif digunakan untuk
menggambarkan pengaruh Customer Relationship Management Terhadap
Loyalitas Pelanggan.
Sedangkan penelitian verifikatif ; pada dasarnya untuk menguji teori dengan
pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan
perhitungan statistik yang digunakan dalam variabel X terhadap variabel Y yang
diteliti, dalam hal ini pengaruh pelaksanaan Customer Relationship Management
Terhadap Loyalitas Pelanggan. Verifikatif berarti menguji teori dengan pengujian
status hipotesis, apakah diterima atau ditolak.
3.2.1 Operasionalisasi Variabel Penelitian
Menurut Sugiyono, variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai
dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.
Variabel yang akan diteliti adalah customer relationship management sebagai
variabel independent atau bebas (X), yaitu variabel yang mempengaruhi variabel
lainnya (Y). sedangkan loyalitas pelanggan adalah variabel dependent atau terikat
(Y), dimana variabel ini adalah yang timbul dan diperoleh oleh variabel lain (X).
Operasionalisasi variabel penelitian digambarkan dalam bentuk tabel dan dapat
dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel
Variabel Dimensi Indikator Skala Kategori
CRM
Proses
Menu yang digunakan untuk memesan sudah jalas dan
mudah dimengerti bagi responden
Likert
interval
STS – SS
1 - 6
Lama waktu untuk menuggu pesanan sudah dipesan
sudah cepat menurut responden
Penangan keluhan responden sudah sesuai dengan
harapan
Responden dilayani dengan baik, merasa
diistimewakan saat berada di d’corner cafe
Pembayaran sudah jelas dan tidak ada keraguan
responden dengan penipuan
Responden pernah diberikan diskon khusus, atau
dilayani secara spesial pada hari spesial bagi responden
Suasana d’corner café sudah nyaman bagi responden
Event-event yang diadakan d’corners café sudah sesuai
dengan harapan responden
Seluruh fasilitas yang ada di d’corners café sudah baik
menurut responden
Responden pernah berinteraksi dengan manajemen
untuk perbaikan kualitas pelayanan
SDM Custumer care melayani responden dengan baik dan
ramah
Likert
interval
STS – SS
1 - 6
Customer care menjelaskan dengan baik menu yang
disediakan kepada responden
saat responden membutuhkan sesuatu karyawan
melayani dengan cepat dan tanggap
Karyawan senatiasa menjaga sikap sopan dan santun
serta bersahabat kepada responden
Responden mengenal salah satu karyawan secara
peribadi
Karyawan d’corners café pernah mendatangi anda
hanya untuk menyapa dan berbincang secara peribadi
dengan responden
Teknologi
Pengunaan teknologi informasi did corners café sudah
baik menurut respondenLikert
interval
STS – SS
1 - 6Responden mudah untuk berkomunikasi dengan pihak
dcorners café melalui media telephone atau media
online
Loyalitas
Pelanggan
Komitmen responden terhadap layanan d’corners cafe
Likert
interval
STS – SS
1 - 6
Kepercayaan responden terhadap d corners cafe
Komitmen responden untuk selalu menggunakan jasa d
corners café
Keinginan responden untuk menyarankan kepada
teman-teman dan keluarga untuk menggunakan jasa d
corners cafe
Keinginan responden untuk membantu d corners café
dalam berpromosi dan penigkatan kualitas pelayanan
3.2.2 Metode Penarikan Sampel
Dalam melakukan penarikan sampel penelitian, penulis menggunakan metode-
metode yang akan diuraikan sebagai berikut :
1. Populasi
Menurut Sugiyono, “Populasi adalah wilayah generalisasi yang tediri atas objek
yang mempengaruhi karakteristik dan kuantitatif tertentu yang diterapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan”. untuk penelitian
diperlukan sekelompok orang dalam satu wilayah yang diteliti untuk diberikan
kuesioner yang berisi sejumlah pertanyaan yang berisikan indikator dan variabel
yang diteliti.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari sejumlah dan karakteristik yang dimiliki populasi
tersebut (Sugiyono, 2008). Penggunaannya adalah dengan mengambil sampel
acak sederhana ( simple random sampling ), yaitu sampel yang diambil
sedemikian rupa sehingga setiap unit penelitian dari populasi mempunyai
kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai sempel. Adapun ukuran sampel yang
akan diteliti dengan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan datanya
sesuai dengan jumlah populasi yang disebutkan di atas, yaitu berjumlah 2.250
orang sedangkan penetapan jumlah sampel yang dilakukan dengan menggunakan
rumus dari Slovin, yang diambil dari buku Husein Umar (2002) yaitu sebagai
berikut :
n= N1+Ne2
Dimana : n = Ukuran sampel
N = Ukuran populasi
e = Tingkat kesalahan dalam memilih anggota sampel yang
ditolelir (tingkat kesalahan yang diambilbil dalam sampling
Berdasarkan perhitungan diatas maka penulis menetapkan anggota sampel
penelitian (n) yang digunakan dalam penelitian ini adalah 100 responden.
3.2.3 Prosedur Pengumpulan Data
1. Jenis dan Sumber Data
Data yang dikumpulkan dan digunakan dalam penelitian ini adalah data primer
dan data sekunder. Data primer merupakan data yang didapat secara langsung dari
sumber-sumber pertama baik individu maupun kelompok. Sedangkan data
sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung atau data primer yang
telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer atau
pihak lain.
Dalam penelitian ini data primer diambil dari hasil wawancara dan kuisioner yang
digunakan sebagai alat untuk mengumpulkan data, sedangkan data sekunder
diperoleh dari tinjauan pustaka beserta data-data dari perusahaan yang menjadi
obyek penelitian.
2. Teknik Pengumpulan Data
Teknik dalam prosedur pengumpulan data yang dilakukan penulis dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Penelitian Lapangan (Field Research)
Penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan data primer yang akan
digunakan untuk menjawab masalah penelitian dengan menggunakan kegiatan
berupa :
1. Wawancara
Merupakan pengumpulan data yang diperoleh dengan cara melakukan tanya
jawab langsung dengan nara sumber yang dianggap kompeten dan akan
memberikan data yang akurat dan benar.
2. Observasi
Merupakan penelitian secara langsung terhadap objek penelitian guna
memperoleh data dan informasi yang diperlukan.
3. Kuesioner
Merupakan pengumpulan data yang dilakukan dengan cara menyebarkan atau
membagikan kuesioner kepada objek penelitian.
b. Studi Kepustakaan (Library Research)
Penelitian dilakukan dengan cara mencari, mengumpulkan dan mempelajari
buku – buku dan literatur lain yang ada kaitannya dengan masalah yang
diteliti.
c. Analisis Data
Sebelum data dianalisis, terlebih dahulu dilakukan pengolahan data. Setelah
data terkumpul melalui kuesioner maka langkah selanjutnya adalah melakukan
tabulasi, yaitu memberikan nilai (Scorring) sesuai dengan sistem yang
diterapkan. Scorring dilakukan dengan menggunakan skala Likert 6-5-4-3-2-
1. Ini bertujuan untuk menncegah kecenderungan responden menjawab ragu-
ragu, hal ini dikarenakan objek dalam penelitian ini cukup sensitif sehingga
pilihan ragu-ragu tidak diberikan kepada responden.
1. Uji Hipotesis
Dalam usaha mengambil suatu keputusan, kita perlu membuat bebrapa
asumsi atau dugaan mengenai populasi-populasi yang terlibat. Asumsi-
asumsi semacam ini, yang mungkin benar atau tidak, disebut hipotesi-
hipotesis statistik dan secara umum adalah pernyataan-pernyataan
mengenai ditribusi probabilitas dari populasi tersebut. Jika berdasarkan
suatu asumsi bahwa suatu hipotesis tertentu adalah benar, kita
mendapatkan bahwa hasil-hasil pengamatan dalam sampel acak sangat
berbeda dari hasil yang diaharapkan melalui hipotesis tersebut dengan
basisi peluang dan kita akan menolak (atau setidaknya, tidak menerimanya
atas dasar bukti yang diperoleh).
Prosedur-prosedur yang memungkinkan kita untuk menerima atau
menolak hipotesis-hipotesis atau untuk menentukan apakah sampel-sampel
yang diamati berbeda secara signifikan dari hasil yang diharapkan tersebut.
Jika kita menmenolak suatu hipotesis ketika hipotesis tersebut benar, kita
mengatakan bahwa telah terjadi error tipe 1. Sementara dipihak lain, jika
kita menerima suatu hipotesis yang seharusnya ditolak, kita mengatakan
bahwa telah terjadi error tipe 2. Keduanya mengindikasikan bahwa telah
diambil keputusan atau terjadi eror dalam penelitian.
Agar suatau uji hipotesis dapat diputuskan dengan baik, maka harus
dirancang sedemikian rupa sehingga dapat meminimalisir eror dalam
pengambilan keputusan. Dalam menguji hipotesis yang telah diketahui,
probabilitas maksimum yang bersedia kita terima demi mempertahankan
error tipe satu disebut tingkat signifikansi dari suatu uji. Probabilitas ini
seringkali ditentukan sebelum dilakukan sampling, sehingga hasil-hasil
yang diperoleh tidak akan mempengaruhi keputusan yang kita ambil.
Dalam kenyataan tingkat signifikansi 0.05 atau 0.01 biasa digunakan,
meskipun nilai lain juga dapat digunakan. Jika misalnya 0.05 atau 5%
tingkat signifikansi dipilih dalam perencanaan suatu uji hipotesis, maka
terdapat 5 kemungkina dalam 100, bahwa kita akan menolak hipotesis
tersebut ketika seharusnya kita menerimanya, yaitu, kapanpun hipotesis
nol adalah benar, kira-kira 95% yakni akan membuat suatu keputusan yang
benar. Dalam kasus-kasus semacam ini kita mengatakan bahwa hipotesis
tersebut telah ditiolak pada tingkat signifikansi 0.05, yang berate bahwa
ada kemungkinan kita salah dengan probabilitas 0,05. (Murray dkk. 2004)
Uji hipotesis bertujuan untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas
dalam hal ini adalah konsep Customer Relationship Management dengan
variabel terikat yaitu Loyalitas Pelanggan, maka, Uji hipotesisnya adalah
sebagai berikut:
H0 : Tidak terdapat hubungan antara variabel bebas dan variabel
terikat
H1 : Terdapat hubungan antara varibel bebas dengan variabel terikat
2. Analisis Statistik Deskriptif
Analisis ststistik deskriptif adalah analisis informasi data mentah kedalam
bentuk yang mudah dipahami dan diinterpretasi. Analisis statistik
deskriptif bertujuan untuk menggambarkan data yang terkumpul sebagai
mana adanya, tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk
umum atau digeneralisir (sugiyono 2005). Analisis statistik deskriptif
berkenaan dengan deskripsi data seperti menghitung nilai rata-rata/mean
dan varians dari data mentah, mendeskripsikan menggunakan tabel atau
grafik sehinggan data mentah lebih mudah dibaca. Tujuannya untuk
memberikan gambaran umum tentang data yang telah dikumpulkan.
Hasil dari analisis statistik deskriptif dikelompokkan menjadi dua, yaitu
rangkuman statistik yang menunjukkan karakteristik responden dan
rangkuman yang menunjukkan mean. Berdasarkan informasi tersebut,
dalam penelitian ini analisis statistik deskriptif akan memberikan uraian
mengenai karakteristik responden dan bagaimana tanggapan responden
terhadap CRM dan Loyalitas Pelanggan.
Untuk memudahkan peneliti dalam menginterpretasikan jawaban
responden terhadap pertanyaan yang disampaikan, maka digunakan mean
jawaban responden untuk melihat kecenderungan penilaian responden
terhadap pernyataan yang diberikan dalam kuisioner. Pemberian batas
kelas dalam kategori baru bertujuan untuk memudahkan peneliti
memutuskan kategorisasi mean. Variabel CRM dan Loyalitas Pelanggan
diukur dengan menggunakan 6 point scale derajat kesetujuan, yaitu
sebagai berikut, 1 = Sangat Tidak Setuju 2 = Tidak Setuju 3 = Agak Tidak
Setuju 4 = Agak Setuju 5 = Setuju 6 = Sangat Setuju. Penggunaan skala
likert dengan interval skala 6 tersebut memiliki tujuan untuk mengurangi
kecenderungan responden menjawab ragu-ragu atau netral. Hal ini
dikarenakan objek dalam penelitian cukup sensitif, sehingga pilihan
jawaban ragu-ragu tidak diberikan kepada responden (sugiyono 2005).
Untuk mengetahui batasan nilai untuk setiap kelas maka digunakan rumus
rentang skala (Simamora, 2005) sebagai berikut :
RS = (m-n) /b
Dimana : m = Nilai tertinggi yang mungkin
n = Nilai terendah yang mungkin
b = Jumlah kelas
berdasarkan persamaan diatas, maka kategori kelas dapat dibagi sebagai
berikut:
Tabel 3.1 Pembagian Kelas Analisis Deskriptif Mean
Batasan Kategori
1,0 < X ≤ 1,83 Sangat Rendah
1,83 < X ≤ 2,66 Rendah
2,66 < X ≤ 3,49 Agak Rendah
3,49 < X ≤ 4,32 Agak Tinggi
4,32 < X ≤ 5,15 Tinggi
5,15 < X ≤ 6,00 Sangat Tinggi
3. Uji Validitas
Uji validatas merupakan uji yang bertiujuan untuk mengetahui sebrapa
baik konstruk penelitian yang didefenisikan oleh variabel pengukuran yang
digunakan dalam penelitian. Suatu skala dapat diakatakan valid bila skala
tersebut melakukan apa yang seharusnya dilakukan dan mengukur apa
yang sebenarnya diukur. Pengukuran validitas dilakukan dengan
menganalisis faktor penelitian yang telah dilakukan, untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada tabel 3.2 berikut ini :
N
OUkuran Validitas
Nilai Pertimbangan Yang
Disyaratkan
1
Kaiser-Mayen-Olkin Measure Of
Sampling Adequacy
KMO – MSA merupakan Variabel yang
merupakan varians umum, yaitu variansi
yang disebabkan oleh faktor-faktor
dalam penelitian
Jika nila KMO-MSA lebih
besar dari 0,5 maka faktor
analisi dapat digunakan.
2 Bartlett’s Test Of Sphericity berguna
untuk menunjukkan matrisk korelasi
adalah matriks identitas, yang
mengindikasikan bahwa variabel-
Jika nilanya kurang dari 0,05
dapat disimpulkan bahwa
variabel penelitian
menunjukkan hubungan yang
variabel dalam faktor bersifat related
atau unrelated
signifikan antar variabel dan
merupakan nilai yang
diaharapkan
3
Anti Image Matriks setiap nilai pada
kolom diagonal matriks korelasi anti
image menunjukkan measure of
sampling adequacy dari masing-masin
indicator
Jika nilainya lebih besar dari
0,5 maka dapat dikatakan
bahwa variabel sesuai dengan
struktur penelitian.
4
Total Variances Explained
Nilai pada kolom cumulative %
menunjukkan presentase yang
disebabkan oleh keseluruhan faktor
Nilai presentase cumulative
harus lebih besar dari 60%
5
Component Matriks
Nilai faktor loading dari variabel-
variabel komponen faktor
Nilai faktor lebih besar atau
sama dengan 0,5
4. Uji Realibilitas
Analisis realibilitas digunakan untuk mengukur tingkat akurasi dan presisi
pertanyaan yang mungkin dari beberapa jawaban. Uji reaalibilitas
bertujuan untuk mengetahui sejauh mana konsistensi alat ukur, artinya bila
realibilitas pengukuran baik maka dapat disimpulkan bahwa data yang
dikumpulkan kosisten. Pada penelitian ini realibilitas diukur berdasarkan
nilai cronbanch’s alpha. Nilai variasi cronbanch’s alpha berskala 0
sampai 1, dan nilai yang baik untuk indikator penelitian adalah 0,6 atau
cronbanch’s alpha lebih besar atau sama dengan 0,6 (Maholtra 2004). Jika
nilai cronbanch’s alpha diluar dari batas diatas maka dapat dikatakan
variabel penelitian tidak konsisten.
5. Analisis Regresi Sederhana
Digunakan untuk mengetahui adanya hubungan antara variabel X dan Y.
Dalam hal ini adalah pengaruh antara variabel bebas (CRM) terhadap
variabel terikat (Loyalitas Pelanggan)
Rumus persamaan regresi :
Y = a + b.X +e
Dimana :
Y = variabel dependen
X = Variabel Independen
a = Konstanta
b = Koefisien regresi
e = error estimasi ( kemungkinan kesalahan )
Untuk mengukur kebenaran penggunaan model analisa regresi digunakan
koefisien determinan. R2 merupakan ukuran ikhtisar yang menyatakan
seberapa baik garis regresi sample sesuai dengan data yang dibentuk dalam
formula atau persamaan regresi, jika nilai R2 mendekati angka 1 maka
dapat dikatakan bahwa penggunaan model tersebut bisa dibenarkan. Dari
koefisien determinan (R2) ini dapat diperoleh suatu nilai untuk mengukur
besarnya pengaruh dari beberapa variabel dari X terhadap variasi naik
turunnya variabel Y yang biasanya dapat dinyatakan pula dalam
prosentase.
Untuk menjawab seberapa erat kuat hubungan itu, kita memerlukan
koefisien korelasi. Koefisien korelasi yang digunakan pada penelitian ini
adalah korelasi pearson, korelasi ini berada pada rentang 0-1 yang
menyatakan bahwa semakin besar angka koefisien maka semakin baik
korelasi variabel yang dibentuk. Untuk lebih jelasnyua dapat dilihat dalam
tabel 3.4 berikut ini :
Tabel 3.4 Tabel Koefisien KorelasiInterval Koefisien Keeratan Hubungan
0,00 < r < 0,20 Sangat Rendah
0,20 < r < 0,40 Rendah
0,40 < r < 0,60 Sedang
0,60 < r < 0,80 Kuat
0,80 < r < 1,00 Sangat Kuat
Sumber : Simamora 2004
Uji t digunakan untuk menguji signifikan pengaruh variabel independent
(X) terhadap variabel dependen (Y). Pengambilan keputusan :
pengambilan keputusan dilakukan dengan membandingkan nilai thitung
dengan ttabel.
Jika thitung < ttabel maka Ho diterima artinya variabel independent tidak
berpengaruh terhadap variabel dependen.
Jika thitung > dari ttabel maka Ho ditolak artinya semua variabel bebas
berpengaruh terhadap variabel terikat.
Gambar 3.1
Daerah ditolak
Daerah diterima
α=0 , 05
Uji F digunakan untuk mengukur dan mengetahui seberapa besar variabel
bebas secara bersama-sama atau simultan mempengaruhi variabel terikat.
Pengambilan keputusan : Dilakukan dengan membandingkan nilai Fhitung
dan Ftabel.
a) Jika Fhitung < dari Ftabel maka Ho diterima artinya secara barsama-sama
variabel independent tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.
b) Jika Fhitung > dari Ftabel maka Ho ditolak artinya secara bersama-sama
variabel independent berpengaruh terhadap variabel dependen.
Gambar 3.2
Daerah ditolak
DaerahDiterima
α=0 , 05
3.3 Diagram Alir Penelitian
Studi Pendahuluan
Menentukan Topik penelitian
Menemukan Permasalahan Surevey dan Studi Literatur
Menentukan Rumusan, Tujuan Dan Batsan
Masalah
Observasi Data Yang Diperlukan
Menyusun Task Yang analisis dan Kuisioner
Mengumpulkan data dengan uji responden
Variabel Dependen (Loyalitas Pelanggan) dengan Skala
Likert
Variabel Independen (Customer Relationship Management)
dengan Skala Likert
Melakukan Pengujian Data Dengan Menggunakan Analisis
Statitik
Analisa Hubungan Antara Variabel Independen dengan
variable Dependen
Evaluasi Kekurangan Dari Variabel Independen
Usulan Perbaikan dari Variabel Independen
Kesimpulan dan Saran
Stop
Taha
p Pe
rsia
pan
Taha
p Pe
ngum
pula
n D
ata
Taha
p Pe
ngol
ahan
D
ata
Taha
p A
nalis
a D
an
Pem
baha
san
Penu
tup