bab iii

24
BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Dalam penelitian ini, metode penelitian yang digunakan adalah metode campuran (mixed methods design), penelitian metode campuran merupakan penelitian yang melibatkan penggunaan dua metode, yaitu metode kuantitatif dan metode kualitatif dalam studi tunggal (satu penelitian). Penggunaan dua metode ini dipandang lebih memberikan pemahaman yang lebih lengkap tentang masalah penelitian dari pada penggunaan salah satu di antaranya. 1 Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian kombinasi model eksplanatory sekuensial, yaitu pengumpulan data dan analisis data kuantitatif pada tahap pertama diikuti dengan pengumpulan dan analisis data kualitatif pada tahap kedua guna memperkuat hasil 1 Brannen, Mixing Methods Qualitative and Quantitative Research (diterjemahkan oleh Nuktah Arfawie Kurde, dkk), (Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 1997), hal. 32.

Upload: rizkiramadhan111059

Post on 03-Feb-2016

214 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

hhhf

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

Dalam penelitian ini, metode penelitian yang digunakan adalah metode

campuran (mixed methods design), penelitian metode campuran merupakan

penelitian yang melibatkan penggunaan dua metode, yaitu metode kuantitatif dan

metode kualitatif dalam studi tunggal (satu penelitian). Penggunaan dua metode

ini dipandang lebih memberikan pemahaman yang lebih lengkap tentang masalah

penelitian dari pada penggunaan salah satu di antaranya.1

Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian kombinasi

model eksplanatory sekuensial, yaitu pengumpulan data dan analisis data

kuantitatif pada tahap pertama diikuti dengan pengumpulan dan analisis data

kualitatif pada tahap kedua guna memperkuat hasil penelitian kuantitatif yang

dilakukan pada tahap pertama. Penelitian kuantitatif adalah pendekatan utama

(mayor approach) dan metode kualitatif adalah pendekatan pendukung

(secondary approach). Rancangan penelitian metode campuran eksplanatory

adalah sebagai berikut:2

QUAN (Data dan

Hasil) tidak lanjut

1 Brannen, Mixing Methods Qualitative and Quantitative Research (diterjemahkan oleh Nuktah Arfawie Kurde, dkk), (Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 1997), hal. 32.

2 John W.Creswell, Educational Research Planing Conduting And Evaluating Quantitative and Qualitative Research, (USA: Pearson Education.2008), hal. 557.

Qual (data dan hasil)

Page 2: BAB III

Metode kuantitatif yang digunakan yaitu metode eksperimen. Penelitian

eksperimen merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya

akibat dari “sesuatu” yang dikenakan pada subjek.3 Penelitian eksperimen

mencoba meneliti ada tidaknya hubungan sebab akibat, dengan cara

membandingkan satu atau lebih kelompok eksperimen yang diberikan perlakuan

dengan satu atu lebih kelompok eksperimen yang diberi perlakuan denagnsatu

atau lebih kelompok pembanding yang tidak menerima perlakuan.4

Rancangan penelitian eksperimen yang peneliti gunakan adalah “Desain

pra dan post-eksperimen” dalam desain ini dibentuk kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol. Sebelum percobaan kedua kelompok dipelajari untuk

memperoleh data kuantitatif untuk membendingkannya. Kemudian diberi variabel

eksperimen kepada kelompok percobaan akan tetapi tidak kepada kelompok

kontrol. Dalam desain ini kedua kelompok di observasi dua kali, sehingga

diketahui keadaannya sebelum dan sesudah eksperimen.5 Secara singkat

rancangan penelitian ini dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 3.1: Rancangan Penelitian

Kelas Tes awal Perlakuan Tes akhir

Eksperimen

Kontrol

O1

O3

X

-

O2

O4

Sumber: Desain pra dan post-eksperiment6

3 Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, (Jakarta : Rineka Cipta, 2007), h. 207.4 Ibid,...,h. 208.5 Prof. Dr. S. Nasution, M.A, Metode Research, (Jakarta: Bumi aksara, 2012), hal. 36.

6 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), hal. 125.

Page 3: BAB III

Keterangan: O1 = Skor tes awal kelas eksperimen

O3 = Skor tes awal kelas kontrol

O2 = Skor tes akhir kelas eksperimen

O4 = Skor tes akhir kelas control

X = treatment yang diberikan pada kelas eksperimen

- =

Penelitian eksperimen terdapat variabel bebas dan variabel terikat.

Variabel bebas adalah suatu variabel yang variasinya mempergaruhi variabel lain.

Variabel tergantung (terikat) adalah variabel penelitian yang diukur untuk

mengetahui besarnya efek atau pengaruh variabel lain. Besarnya efek tersebut

diamati dari ada-tidanya, timbul-hilangnya, membesar-mengecilnya, atau

berubahnya variasi yang tampak sebagai akibat perubahan pada variabel lain.

Adapun yang menjadi variabel bebas adalah pengaruh pembelajaran pendekatan

flow dan variabel terikat yaitu hasil belajar siswa.

Pendekatan kualitatif digunakan untuk mengetahui kesulitan-kesulitan

siswa yang tidak mencapai ketetuntasan belajar dengan menggunakan pendekatan

flow tersebut. Pengumpulan data kualitatif dilakukan dengan teknik wawancara.

B. Populasi dan Teknik Pemngambilan Sampel

Menurut suharsimi Arikunto, populasi adalaha seluruh subjek penelitian

sedangkan sampel sebagian atau wakil populasi yang diteliti.7 Setiap penelitian

selalu melibatkan objek, karena penetapan objek merupakan suatu hal yang

penting dalam suatu penelitian. Penelitian bertujuan mengambil kesimpulan

tentang objek itu secara keseluruhan. Yang menjadi populasi dalam penelitian ini

7 Suharsimi arikunto, prosedur penelitian,(Jakarta: Rineka Cipta, 2006),h.108-109

Page 4: BAB III

adalah seluruh siswa kelas X MA Darul ‘Ulum Banda Aceh tahun ajaran

2014/2015 yang terdiri dari 4 kelas. Sedangkan yang menjadi sampel dalam

penelitian ini adalah siswa untuk kelas eksperimen yang akan diteliti kelas X-1

sebanyak 32 siswa.

Untuk keperluan pengumpulan data kualitatif diambil beberapa orang

siswa yang mengalami kesulitan dalam menjawab soal tes akhir, data ini diperoleh

memlalui wawancara. Dari sejumlah siswa yang mengalami kesulitan diambil 5

siswa dengan pertimbangan siswa tersebut paling banyak mengalam kesulitan dan

kesalahan dalam menjawab soal.

C. Teknik pengumpulan data

Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Hasil Tes

Tes merupakan sejumlah soal diberikan kepada siswa untuk mengetahui

kemampuan siswa dalam memecahkan masalah pada materi trigonometri. Tes

yang terdiri dari pretest dan posttest. Pretest diberikan sebelum diterapkan

perlakuan. Tujuannya untuk melihat kemampuan awal siswa sebelum diberikan

perlakuan. Sedangkan posttest diberikan setelah diterapkan pembelajaran.

Tujuannyan untik melihat kemampuan pemecahan masalah siswa setelah

diterapkan pembelajaran.

Sebelum tes ini digunakan terlebih dahulu diadakan uji coba untuk

mengetahui validitas dan reliabilitas instrument tes tersebut.

Setelah dilaksanakan uji coba kemudian dilakukan analisis butir soal tes

sebagai berikut:

Page 5: BAB III

a) Uji validitas isi

Valitas adalah suatu alat ukur yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan dan

kesahilan sesuai instrument.8 Suatu tes disebut valid apabila tes tersebut dapat

mengukur apa yang hendak dan seharusnya diukur, jadi validitas itu merupakan

tingkat ketetapan tes dalam mengukur materi dan prilaku yang harus diukur.

Penghitungan validitas suatu soal dengan menggunakan rumus sebagai

berikut:9

r xy=n∑ xy−(∑ x ) (∑ y )

√(n∑ x2−(∑ x )2)¿¿¿

Dengan

r xy = Koefesien korelasi

n = Banyaknya sampel data

X = Jumlah nilai variabel X

Y = Jumlah nilai Variabel Y

X2 = Jumlah kuadrat nilai variabel X

Y 2 = Jumlah kuadrat nilai variabel Y10

Setelah diketahui nilai r, maka langkah selanjutnya adalah melakukan

perhitungan uji t dengan rumus sebagai berikut:

t hitung=r √n−2

√1−r 2

Keterangan :

8 Suharsimi Arikunto, prosedur penelitian,…,h. 2119 Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, ( Jakarta: raja Grafindo persada, 2009)

hal. 18110 Ibid., hal . 215

Page 6: BAB III

r = koefisien korelasi hasil r hitung

n = jumlah responden

Setelah didapat t hitung, maka langkah selanjutnya adalah mencari t tabel

dengan t tabel = t α( dk = n-2), dengan α = 0,05 kemudia membuat kesimpulan

dengan kriteria pengujian sebagai berikut:

1. Jika t hitung > t tabel, maka interpretasinya valid

2. Jika t hitung ≤ t tabel, maka interpretasinya tidak valid.

Rincian uji validitas tes hasil belajar matematika disajikan pada tabel 3.2

berikut ini.

Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas Soal Tes Matematika

Nomor Soal t hitung t tabel Keterangan

1 5,67 2,074 Valid

2 3,70 2,074 Valid

3 7,67 2,074 Valid

4 5,02 2,074 Valid

Hasil pengolahan data

Berdasarkan hasil dari tabel di atas terlihat bahwa keempat soal tersebut

mempunyai interprestasi yang valid. Dengan demikian soal yang sudah

diujicobakan dapat digunakan dalam penelitian ini.

b) Uji reliabilitas

Reabilita menunjukkan pada satu pengertian bahwa sesuatu instrument

cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data karena

instrument tersebut sudah baik. Suatu tes dikatakan mempunyai tarafkepercayan

Page 7: BAB III

yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap. Dalam penelitian

ini tes hasil belajar yang peneliti gunakan adalah tes objektif dengan setiap

jawaban diberi skor 1, dan setiap jawaban salah diberi skor 0 sehingga untuk

menghitung tingkat reliabilitas tes ini digunakan rumus Kuder Richardson KR-20

yaitu :

r11=( nn−1 )( st

2−∑ pi q i

st2 )

Dengan

r11 = indeks reliabilitas instrument

n = banyaknya butir instrument

st2 = variansi total

pi = proporsi subjek yang menjawab benar pada butir ke-i

q i = 1- pi

Syarat soal dikatakan reliable jika r11 > 0.711

Interpretasi terhadap koefisien reabilitas yang diperoleh dapat dilihat pada

tebel 3.3 berikut.

Tabel 3.3 Interpretasi nilai r

Besarnya nilai r Interpretasi

0.80 < r 1,00 Sangat tinggi

0.60 < r 0,80 Tinggi

0.40 < r 0,60 Cukup

0.20 < r 0,40 Rendah

0.00 < r 0,20 Sangat rendah11 Budiyono, metodologi penelitian pendidikan (Surakarta: UNS Press), 2003, hal. 70

Page 8: BAB III

(Sumber : Sundayana)12

Berdasarkan hasil analisis menggunakan program anates versi 4.05 didapat

hasil reabilitas tes adalah 0,83 yaitu mempunyai interpretasi yang sangat tinggi.

Dengan demikian hasil tes matematika memiliki konsistensi yang bagus walaupun

dikerjakan oleh siapa saja.

c) Daya pembeda

Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan

antara siswa yang berkempuan tinggi dengan berkampuan rendah. 13 Suatu butir

soal mempunyai daya pembeda yang baik apabila butir soal tersebut mampu

membedakan antara siswa yang mempunyai kemampuan tinggi dengan siswa

yang mempunyai kemampuan yang rendah. Bagi soal yang dapat dijawab benar

oleh siswa yang mempunyai kemampuan yang tinggi maupun siswa yang

kemampuan yang rendah, maka soal tersebut tidak baik Karen asoal itu tidak

punya daya pembeda. Soal yang baik itu adalah soal yang hanya bisa dijawab oleh

siswa yang mempunyai kemampuan yang tinggi.

Sebelum menghitung daya pembeda setiap butir soal, terlebih dahulu

dilakukan dengan mengurutkan skor total siswa dari skor tertinggi sampai ke skor

terendah. Tujuan pengurutan skor ini yaitu untuk menentukan kelompok atas dan

kelompok bawah. Indek daya pembeda soal dihitung dengan rumus sebagai

berikut:12 Rostina Sundayana, Statistika Penelitian Pendidikan, (Garut: STKIP Garut Press,

2010), hal. 7113 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2005),

h. 211.

Page 9: BAB III

D p=¿ S A+SB

I A

Keterangan :

D p = Daya Pembeda

X A = Jumlah skor siswa kelompok atas

X B = Jumlah skor siswa kelompok bawah

I A = Jumlah skor ideal kelompok atas14

Kriteria daya pembeda soal dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3.4 Interpretasi Daya Pembeda

Daya Pembeda Interpretasi

DP 0,00 Sangat jelek

0,00 < DP 0,20 Jelek

0,20 < DP 0,40 Cukup

0,40 < DP 0,70 Baik

0,70 < DP 1,00 Sangat baik

(Sumber: Sundayana)15

Adapun rincian hasil uji daya pembeda soal tes matematika dapat dilihat

pada tabel berikut ini.

Tabel 3.5 Hasil uji Daya Pembeda soal tes matematika

14 Rostina Sundayana, Statistika Penelitian ..., h. 78

15

Ibid. ,hal. 78

Page 10: BAB III

Nomor Soal Daya Pembeda Interpretasi

1 0,48 Baik

2 0,44 Baik

3 0,61 Baik

4 0,50 Baik

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa daya pembeda soal

adalah berinterpretasi baik.

d) Tingkat kesukaran

Soal yang baik adalah soal yang mempunyai tingkat kesukaran yang

memadai artinya tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar. Untuk menentukan

tingkat kesukaran tiap-tiap butir tes digunakan rumus:

p= BJ

Keterangan

P = indeks kesukaran

B = banyak peserta tes yang menjawab soal benar

J = jumlah seluruh peserta tes

Dalam penelitian ini soal tes yang dipakai jika 0.30 ≤ P ≤ 0.70.16

2. Wawancara

Wawancara dilakukan setelah penulis mempelajari jawaban dari siswa.

Wawancara digunakan untuk menjaring data kualitatif sebanyak-banyaknya.

Kemudian hasil tes dianalisis untuk mengetahui kesulitan siswa dalam

menyelesaikan soal, kemudian ditentukan 5 orang siswa untuk diwawancara.

16 Suharsimi arikunto, dasar-dasar evaluasi pendidikan, (Jakarta: bumi antariksa, 2001) cet. 2 hal. 100-101

Page 11: BAB III

Wawancara dilakukan untuk menelusuri lebih jauh tentang kesulitan-

kesulitan siswa dalam memperlajari matematika dengan menggunakan pendekatan

flow.

D. Instrumen Pengumpulan Data

Intrumen pengumpulan data adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh

peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya

lebih baik, dalam arti lebih cermat, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah.

Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Perangkat pembelajaran

Perangakat pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini berupa

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan lembar soal tes awal dan tes akhir

yang berupa soal-soal yang disusun menacu pada indikator yang telah ditetapkan

dab dikembangkan dari Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD).

2. Lembar Soal tes

Soal tes dimaksud disini adalah soal-soal yang akan diberikan peneliti

kepada siswa yang disusun dalam bentuk essay. Tes ini akan digunakan sebanyak

dua kali yaitu tes awal dan tes akhir. Tes awal diberikan sebelum pembelajaran

berlangsung yang disusun dalam bentuk essay berjumlah 4 butir soal dengan

tujuan untuk mengetahui kemampuan awal siswa, dan pada pertuman terakhir

diberikan tes akhir yang disusun dalam bentuk essay yang berjumlah 4 butir soal.

3. Pedoman Wawancara

Penulis menyiapkan sejumlah pertanyaan semi terstruktur sebagai

wawancara. Wawancara dilakukan kepada siswa yang diajar dengan pembelajaran

Page 12: BAB III

pendekatan flow dan tidak mencapai ketetuntasan belajar matematika setelah

dilakukan tes akhir.

E. Teknik Analisi Data

1. Data Hasil Tes

Setelah data tes hasil belajar terkumpul, maka langkah selanjutnya adalah

menganalisis dengan menggunakan statistik uji-t yang dibantu dengan program

SPSS versi 21. Adapun untuk analisis data digunakan langkah-langkah berikut ini:

a. Buat daftar distribusi frekuensi dengan panjang kelas yang sama, langkah-

langkah yang harus di tempuh adalah dengan menentukan:

1. Rentang (R), yaitu data terbesar dikurangin data terkencil

2. Banyaknya kelas interval (K) dengan menggunakan aturan sturgen yaitu:

K= 1+(3,3) log n

3. Panjang kelas interval dengan rumus:

P = Rentang

Banyak kelas

Pilih ujung bawah kelas interval pertama. Untuk ini bisa diambil sama

dengan data terkecil atau nilai data yan lebih kecil dari data terkecil tetapi

selisinya harus kurang dari panjang kelas yang telah ditentukan.17

a. Menghitung rata-rata dengan rumus sebagai berikut:

x=∑ f i x i

∑ f i

(sumber: Sudjana)18

Keterangan : x = rataan

x i = data ke i

17 Sudjana, Metode Statistik, (Bandung: Tarsito, 2005), h. 47.18 Ibid,h.70.

Page 13: BAB III

f i = frekuensi ke i

b. Menghitung varians (s) dapat digunakan rumus :

s2=n∑ f i x i

2−(∑ f i x i )2

n (n−1 ) ( Sumber: sudjana)19

Keterangan : s2 = standar devisi.

c. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data sampel berasal

dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Perumusan hipotesis untuk uji

normalitas adalah sebagai berikut:

X2=∑i=1

k (O i−Ei )2

Ei

( Sumber: Sudjana)20

Keterangan : X2 = statistik chi-kuadrat

Oi = frekuensi pengamatan

Ei = frekuensi yang diharapkan

Hipotesis yang akan diuji adalah:

H 0 : sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal

H 1: sampel berasal dari populasi yang tidak bertribusi normal

Adapun kriterianya adalah

Jika nilai X2 hitung < nilai X2 tabel, maka sampel berdistribusi normal

Jika nilai X2 hitung > nilai X2 tabel, maka sampel tidak berdistribusi normal.

d. Uji Hipotesis

19 Ibid,h. 95.20 Ibid, h. 273.

Page 14: BAB III

Uji ini dilakukan untuk mengatahui hasil belajar siswa kelas eksperimen

dengan hasil belajar siswa kelas kontrol setalah masing-masing kelas diberikan

perlakuan yang berbeda. Uji yang dilakukan adalah uji-t.

Ada pun hipotensis yang akan diuji dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

H 0 : μ1=μ2: hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan

pendekatan flow sama dengan hasil belajar siswa yang

diajarkan dengan menggunakan pendekatan lain pada

materi sistem persamaan linier dua variabel di kelas X MA

Darul ‘Ulum.

H 0 : μ1>μ2: hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan

pendekatan flow lebih baik dari hasil belajar siswa yang

diajarkan dengan menggunakan pendekatan lain pada

manteri sistem persamaan linier dua variabel di kelas X

MA Darul ‘ Ulum.

Untuk menguji hipontesi tersebut digunakan uji-t dengan rumus sebagai

berikut:

t=( x1−x2 )

s p √ 1n1

+ 1n2

Sedangkan sp2=

( n1−1 ) s12+ (n2−1 ) s2

2

n1+n2−2

Karena selisih rata-rata tidak dibicarakan disini maka d0= 0

Page 15: BAB III

Keterangan:

t = harga statistik yang dicari

x1 = rata-rata nilai tes mata pelajaran matematika pada kelompok

eksperimen

x2 = rata-rata tes mata pelajaran matematika pada kelompok control

s12 = variansi kelompok eksperimen

s22 = variansi kelompok control

n1 = jumlah siswa kelompok eksperimen

n2 = jumlah siswa kelompok control.21

Untuk melihat nilai signifikasi uji independent sampel T Test dengan

menggunakan taraf signifikasi 5 % (∝=0,05¿, kriteria pengambilan keputusannya

adalah sebagai berikut:

1. Jika nilai signifikansi < 0,05 maka H 0 ditolak

2. Jika nilai signifikasi ≥ 0,05 maka H 0diterima

2. Wawancara

Teknik analisi data yang diguanakn dalam penelitian ini adalah analisis dat

kualitatif. Miles dan Huberman (dalam Sugiono) mengemukakan bahwa aktifitas

dalam analisi data kualitatif dilakukan secara interaktif sampai tuntas datanya dan

berlangsungnya terus menerus pada setiap tahap penelitian sampai jenuh. Aktifitas

dalam analisis data meliputi : 1) reduksi data, 2) penyajian data, 3) verifikasi/

penarikan kesimpulan.22

Langkah-langkah tahapan dalam menganalisis data kualitatif:

21 Budiyono, statistika untuk penelitian (surakarta: UNS Press), 2004, hal. 15122 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2013), h. 91.

Page 16: BAB III

1. Mereduksi data, kegiatan yang mengacu pada prose menyeleksi,

menyederhanakan, mengelompokkan, mengabstraksikan, dan

mentranformasikan data mentah yang tertulis dan direkam dalam

catatan laporan

2. Menyajikan data, menulis laporan dan metransformasikan data mentah

sehingga memungkinkan menafsirkan, memberikan makna dan

pengertian

3. Menyimpulkan data, menarik kesimpulan dari data yang telah

ditentukan.23

Kegiatan yang dilakukan setelah pengumpulan data adalah membuat

transkrip seluruh hasil wawancara. Hasil transkrip tersebut direduksi, hal yang

tidak berkaitan dengan tujuan penelitian dibuang dari transkrip. Data hasil reduksi

dianalisis untuk ditarik kesimpulan.

23 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2013), h. 91.