bab iii
DESCRIPTION
GUTRANSCRIPT
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. HASIL
1. Skala 1 : Hypochondriasis (Hs)
Pasien mengembangkan gangguan psikis menjadi keluhan fisik
yang sering diistilahkan sebagai keluhan hipokondrial. Skala 1 dibagi
menjadi 4 bagian skor, yaitu:
- Sangat berat : skor >80
- Berat : skor 60-80
- Sedang : skor 40-59
- Ringan : skor <40
Hasil yang didapat untuk skala 1 (Hypochondriasis) dari 94 calon Bintara
menurut pembagian skor pada tabel 1.
Tabel 1. Frekuensi Skala 1 (Hypochondriasis) Menurut Pembagian SkorSkala 1 (Hypochondriasis)
Derajat Jumlah PersentasiSangat Berat - 0%Berat 2 2,13%Sedang 91 96,81%Ringan 1 1,06%
Total 94 100 %
Tabel 1 menunjukkan bahwa hasil tes MMPI pada skala 1
(Hypochondriasis) dari 94 orang calon Bintara didapatkan calon Bintara
yang memiliki skor sangat berat tidak ada (0%), skor berat sebanyak 2
orang (2,13%), skor sedang sebanyak 91 orang (96,81%) dan skor ringan
sebanyak 1 orang (1,06%).
10
2. Skala 2 : Depression (D)
Digambarkan pasien mengalami perasaan sedih atau tidak bahagia.
Skala 2 dalam referat ini dibagi menjadi 4 bagian skor yaitu:
- Sangat Berat : >70
- Berat : skor 60-70
- Sedang : skor 40-59
- Ringan : skor < 40
Hasil yang didapat untuk skala 2 (Depression) dari 94 calon Bintara
menurut pembagian skor pada tabel 2.
Tabel 2. Frekuensi Skala 2 (Depression) Menurut Pembagian SkorSkala 2 (Depression)
Derajat Jumlah PersentasiSangat berat - 0%Berat 1 1,06%Sedang 87 92,55%Ringan 6 6,39%
Total 94 100 %
Tabel 2 menunjukkan bahwa hasil tes MMPI pada skala 2
(Depression) dari 94 orang calon Bintara didapatkan calon Bintara yang
memiliki skor sangat berat tidak ada (0%), skor berat sebanyak 1 orang
(1,06%), skor sedang sebanyak 87 orang (92,55%) dan skor ringan
sebanyak 6 orang (6,39%).
3. Skala 3 : Hysteria (Hy)
Skala ini dipahami dari munculnya simptom somatis dari
penampilan kepribadian yang menunjukkan ketidakmampuan secara efektif
11
dalam menghadapi stressor (tekanan). Skala 3 dibagi menjadi 4 bagian
skor, yaitu:
- Sangat berat : skor >80
- Berat : skor 60-80
- Sedang : skor 40-59
- Ringan : skor <40
Hasil yang didapat untuk skala 3 (Hysteria) dari 94 calon Bintara menurut
pembagian skor pada tabel 3.
Tabel 3. Frekuensi Skala 3 (Hysteria) Menurut Pembagian SkorSkala 3 (Hysteria)
Derajat Jumlah PersentasiSangat Berat 0 0%Berat 12 12,77%
Sedang 78 82,98%Ringan 4 4,25%
Total 94 100 %
Tabel 3 menunjukkan bahwa hasil tes MMPI pada skala 3
(Hysteria) dari 94 orang calon Bintara didapatkan calon Bintara yang
memiliki skor sangat berat tidak ada (0%), skor berat sebanyak 12 orang
(12,77%), skor sedang sebanyak 78 orang (82,98%) dan skor ringan
sebanyak 4 orang (4,25%).
4. Skala 4 : Psychopathic deviant (Pd)
Orang dengan psychopathic deviant cenderung menyalahkan orang
lain terhadap masalahnya, yang dapat direfleksikan dari pengalamannya
seperti kurang berprestasi dirinya di sekolah, perilaku buruk dalam bekerja
12
atau hubungan perkawinan yang kurang harmonis.Skala 4 dibagi menjadi 4
bagian skor, yaitu:
- Sangat berat : skor >75
- Berat : skor 60-75
- Sedang : skor 40-59
- Ringan : skor <40
Hasil yang didapat untuk skala 4 (Psychopathic deviant) dari 94 calon
Bintara menurut pembagian skor pada tabel 4.
Tabel 4. Frekuensi Skala 4 (Psychopathic deviant) Menurut Pembagian Skor
Skala 4 (Psychopathic deviant)Derajat Jumlah Persentasi
Sangat Berat 0 0%Berat 25 26,6%Sedang 68 72,34%Ringan 1 1,06%
Total 94 100 %
Tabel 4 menunjukkan bahwa hasil tes MMPI pada skala 4
(Psychopathic deviant) dari 94 orang calon Bintara didapatkan calon
Bintara yang memiliki skor sangat berat tidak ada (0%), skor berat
sebanyak 25 orang (226,6%), skor sedang sebanyak 68 orang (72,34%) dan
skor ringan sebanyak 1 orang (1,06%).
5. Skala 5 : Masculinity-feminity (Mf)
Kecenderungan skala ini lebih melihat peran gender dan bukan
skala psikopatologis. Skala 5 dibagi menjadi 4 bagian skor untuk pria dan 4
bagian skor untuk perempuan, yaitu:
13
Pria : - Sangat berat : skor >75
- Berat : skor 60-75
- Sedang : skor 40-59
- Ringan : skor <40
Perempuan: - Sangat berat : skor >75
- Berat : skor 60-75
- Sedang : skor 40-59
- Ringan : skor <40
Hasil yang didapat untuk skala 5 (Masculinity-feminity) dari 94 calon
Bintara menurut pembagian skor pada tabel 5.
Tabel 5. Frekuensi Skala 5 (Masculinity-feminity) Menurut Pembagian SkorSkala 5 (Masculinity-feminity)
Derajat Jumlah PersentasiPria Perempuan Pria Perempuan
Sangat Berat 0 2 0% 33,33%Berat 6 0 6,82% 0%Sedang 43 4 48,86% 66,67%Ringan 39 0 44,32% 0%
Total 88 6 100% 100%
Tabel 5 menunjukkan bahwa hasil tes MMPI pada skala 5
(Masculinity-feminity) pada pria dari 88 orang calon Bintara didapatkan
calon Bintara yang memiliki skor sangat berat tidak ada (0%), skor berat
sebanyak 6 orang (6,82%), skor sedang sebanyak 43 orang (48,86%) dan
skor ringan sebanyak 39 orang (44,32%).
Sedangkan pada perempuan dari 6 orang calon Bintara didapatkan
calon Bintara yang memiliki skor sangat berat sebanyak 2 orang
14
(33,33%), skor berat tidak ada (0%), skor sedang sebanyak 4 orang
(66,67%) dan skor ringan tidak ada (0%).
6. Skala 6 : Paranoia (Pa)
Skala ini digunakan untuk melihat simptom atau karakteristik
kepribadian dengan gangguan paranoid . Skala 6 dibagi menjadi 4 bagian
skor, yaitu:
- Sangat berat : skor >70
- Berat : skor 60-70
- Sedang : skor 45-59
- Ringan : skor <45
Hasil yang didapat untuk skala 6 (Paranoia) dari 94 calon Bintara menurut
pembagian skor pada tabel 6.
Tabel 6. Frekuensi Skala 6 (Paranoia) Menurut Pembagian SkorSkala 6 (Paranoia)
Derajat Jumlah PersentasiSangat Berat 0 0%Berat 4 4,26%Sedang 69 73,4%Ringan 21 22,34%
Total 94 100 %
Tabel 6 menunjukkan bahwa hasil tes MMPI pada skala 6
(Paranoia) dari 94 orang calon Bintara didapatkan calon Bintara yang
memiliki skor sangat berat tidak ada (0%), skor berat sebanyak 4 orang
(4,26%), skor sedang sebanyak 69 orang (73,4%) dan skor ringan sebanyak
21 orang (22,34%).
15
7. Skala 7 : Psychasthenia (Pt)
Skala ini mudah dilihat sebagai pengukuran kecemasan dan
gangguan penyesuaian diri secara umum. Skala 7 dibagi menjadi 4 bagian
skor, yaitu:
- Sangat berat : skor >75
- Berat : skor 60-75
- Sedang : skor 40-59
- Ringan : skor <40
Hasil yang didapat untuk skala 7 (Psychasthenia) dari 94 calon Bintara
menurut pembagian skor pada tabel 7.
Tabel 7. Frekuensi Skala 7 (Psychasthenia) Menurut Pembagian SkorSkala 7 (Psychasthenia)
Derajat Jumlah PersentasiSangat Berat 0 0%Berat 1 1,06%Sedang 86 91,49%Ringan 7 7,45%
Total 94 100 %
Tabel 7 menunjukkan bahwa hasil tes MMPI pada skala 7
(Psychasthenia) dari 94 orang calon Bintara didapatkan calon Bintara yang
memiliki skor sangat berat tidak ada, skor berat sebanyak 1 orang (1,06%),
skor sedang sebanyak 86 orang (91,49%) dan skor ringan sebanyak 7 orang
(7,45%).
16
8. Skala 8 : Schizophrenia (Sc)
Skala ini menunjukkan kompleksitas intepretasi dan memiliki
cakupan luas sebelum melakukan diagnosa secara tepat. Skala 8 dibagi
menjadi 4 bagian skor, yaitu:
- Sangat berat : skor >75
- Berat : skor 60-75
- Sedang : skor 40-59
- Ringan : skor <40
Hasil yang didapat untuk skala 8 (Schizophrenia) dari 94 calon Bintara
menurut pembagian skor pada tabel 8.
Tabel 8. Frekuensi Skala 8 (Schizophrenia) Menurut Pembagian SkorSkala 8 (Schizophrenia)
Derajat Jumlah PersentasiSangat Berat 0 0%Berat 3 3,19%Sedang 80 85,11%Ringan 11 11,7%
Total 94 100 %
Tabel 8 menunjukkan bahwa hasil tes MMPI pada skala 8 (Schizophrenia)
dari 94 orang calon Bintara didapatkan calon Bintara yang memiliki skor
sangat berat tidak ada, skor berat sebanyak 3 orang (3,19%), skor sedang
sebanyak 80 orang (85,11%) dan skor ringan sebanyak 11 orang (11,7%).
9. Skala 9 : Hypomania (Ma)
Skala yang terdiri dari 49 pernyataan dan menggambarkan dimensi
hipomania, emosionalitas, impulsivitas, pikiran-pikiran dan aktivitas-
17
aktivitas yang berlebihan. Skala 9 dalam referat ini dibagi menjadi 4 bagian
skor yaitu.
- Sangat berat : skor >80
- Berat : skor 60-80
- Sedang : skor 40-59
- Ringan : skor < 40
Hasil yang didapat untuk skala 9 (hipomania) dari 94 calon Bintara menurut
pembagian skor pada tabel 9.
Tabel 9. Frekuensi Skala 9 (Hipomania) Menurut Pembagian SkorSkala 9 (Hipomania)
Derajat Jumlah Persentasi
Sangat berat 0 0%Berat 2 2,13%Sedang 67 71,27%Ringan 25 26,6%
Total 94 100 %
Tabel 9 menunjukkan bahwa hasil tes MMPI pada skala 9 (hipomania)
dari 94 orang calon Bintara didapatkan calon Bintara yang memiliki skor
sangat berat tidak ada (0%), skor berat sebanyak 2 orang (2,13%), skor
sedang sebanyak 67 orang (71,27%) dan skor ringan sebanyak 25 orang
(26,6%).
10. Skala 10 : Social Introvertion (Si)
Skala yang terdiri dari 70 pernyataan dan menggambarkan dimensi
minat untuk berpatisipasi secara sosial. Skala 10 dalam referat ini dibagi
menjadi 4 bagian skor yaitu.
- Sangat berat : skor >75
18
- Berat : skor 60-75
- Sedang : skor 40-59
- Ringan : skor ≤40
Hasil yang didapat untuk skala 10 (social introvertion) dari 94 orang calon
Bintara menurut pembagian skor pada tabel 10.
Tabel 10. Frekuensi Skala 10 (Social Introvertion) Menurut Pembagian Skor
Skala 10 (Social Introvertion)Derajat Jumlah Persentase
Sangat berat 0 0%Berat 0 0%Sedang 85 90,43%Ringan 9 9,57%
Total 94 100 %
Tabel 10 menunjukkan bahwa hasil tes MMPI pada skala 10 (social
introvertion) dari 94 orang calon Bintara didapatkan calon Bintara yang
memiliki skor sangat berat tidak ada (0%), skor berat tidak ada (0%), skor
sedang sebanyak 85 orang (90,43%) dan skor ringan sebanyak 9 orang
(9,57%).
B. PEMBAHASAN
1. Skala 1 : Hypochondriasis (Hs)
Hasil tes MMPI pada skala 1 (Hypochondriasis) dari 94 orang calon
Bintara didapatkan calon Bintara yang memiliki skor sangat berat tidak ada
(0%), skor berat sebanyak 2 orang (2,13%), skor sedang sebanyak 91 orang
(96,81%) dan skor ringan sebanyak 1 orang (1,06%).
19
Dengan skor Hs tinggi menunjukkan perhatian terhadap kondisi
tubuh yang berlebih dari gangguan-gangguan yang muncul. Gangguan
tersebut meluas terhadap gejala somatis tidak jelas yang bervariatif seperti
gangguan epigastrik, fatig, gejala kronis dan lemah atau lesu secara umum.
Dalam terapi, pasien dengan nilai Hs tinggi menunjukkan kecemasan yang
lebih sedikit dibandingkan dengan gangguan lain. Sifat yang muncul
biasanya mementingkan diri sendiri, berorientasi diri sendiri dan
narsistik.Penelitian menunjukkan mereka dengan kondisi Hs tinggi adalah
orang yang pesimis, pertahanan diri kuat, merasa tidak puas dengan orang
lain dan secara umum merasa kurang bahagia. Mereka menunjukkan
sinisme terhadap hidup.
2. Skala 2 : Depression (D)
Hasil tes MMPI pada skala 2 (Depression) dari 94 orang calon
Bintara didapatkan calon Bintara yang memiliki skor sangat berat tidak ada
(0%), skor berat sebanyak 1 orang (1,06%), skor sedang sebanyak 87 orang
(92,55%) dan skor ringan sebanyak 6 orang (6,39%).
Orang dengan skor tinggi tidak dilaporkan adanya perasaan tidak
berharga atau lemah dalam beraktivitas. Ia tampak sebagai orang yang
kurang agresif, pemalu, hambatan dalam kepercayaan dirinya dan sering
merasa cemas terhadap hal-hal kecil yang terjadi. Menjauhkan diri secara
sosial mungkin saja terjadi, karena kecenderungan mereka menjaga jarak
dengan kontak yang terjadi secara psikis khususnya hubungan emosional
yang mendalam. Banyak dari mereka menunjukkan keraguan dalam
berpikir atau berperilaku. Mereka akan kesulitan dalam mengambil
keputusan.
20
3. Skala 3 : Hysteria (Hy)
Hasil tes MMPI pada skala 3 (Hysteria) dari 94 orang calon Bintara
didapatkan calon Bintara yang memiliki skor sangat berat tidak ada (0%),
skor berat sebanyak 12 orang (12,77%), skor sedang sebanyak 78 orang
(82,98%) dan skor ringan sebanyak 4 orang (4,25%).
Orang dengan skor tinggi pada skala ini menunjukkan simptom fisik
yang tidak jelas seperti sakit kepala, pegal-pegal pada bahu, otot lemah,
detak jantung tidak normal atau simptom fisik lain yang tidak jelas dengan
tidak adanya diagnosa medis yang menunjukkan gangguan pada fisik.
Tidak banyak dilaporkan muncul delusi, halusinasi atau kecurigaan
berlebih, namun seringkali disertai sedikit gangguan kecemasan, tegang
atau depresi.
4. Skala 4 : Psychopathic deviant (Pd)
Hasil tes MMPI pada skala 4 (Psychopathic deviant) dari 94 orang
calon Bintara didapatkan calon Bintara yang memiliki skor sangat berat
tidak ada (0%), skor berat sebanyak 25 orang (226,6%), skor sedang
sebanyak 68 orang (72,34%) dan skor ringan sebanyak 1 orang (1,06%).
Orang dengan skor tinggi menunjukkan karakteristik perilaku anti-
sosial, termasuk perilaku membangkang terhadap figur otoritas, ketegangan
dalam hubungan keluarga dan tindakan berlebih dengan tanpa
pertimbangan konsekuensi atau akibat yang akan dihasilkan. Mereka akan
cenderung menyalahkan orang lain terhadap masalahnya, yang dapat
21
direfleksikan dari pengalamannya seperti kurang berprestasi dirinya di
sekolah, perilaku buruk dalam bekerja atau hubungan perkawinan yang
kurang harmonis. Bermasalah dengan hukum mungkin saja terjadi.
5. Skala 5 : Masculinity-feminity (Mf)
Hasil tes MMPI pada skala 5 (Masculinity-feminity) pada pria dari
88 orang calon Bintara didapatkan calon Bintara yang memiliki skor sangat
berat tidak ada (0%), skor berat sebanyak 6 orang (6,82%), skor sedang
sebanyak 43 orang (48,86%) dan skor ringan sebanyak 39 orang (44,32%).
Dengan skor > 80 memperlihatkan individu memiliki konflik
terhadap identitas seksual dan merasa tidak aman dengan peran maskulin.
Mereka akan cenderung menyukai aestetik dan artistik melebihi laki-laki
pada umumnya. Penelitian menunjukkan mereka menunjukkan intelegensi
tinggi dan dapat melakukan aktivitas kognitif dengan baik.
Skor antara 70-79 terlihat sebagai figur sensitif, insight dan toleran.
Mereka memiliki ketertarikan luas terhadap budaya, dan terkadang tenang
dan pasif dalam menjalin hubungan interpersonal. Pada analisa klinis dapat
menunjukkan kebingungan peran seksual atau permasalahan pada
penyesuaian jenis kelamin.
Skor < 35 menunjukkan dirinya “macho” dengan orientasi tinggi
terhadap maskulinitas. Mereka ingin menunjukkan dirinya secara fisik kuat,
gagah dan agresif. Mereka menunjukkan ketertarikan terhadap pencarian
sensasi ketegangan adrenalin melalui aktivitas fisik, petualangan dan
cenderung vulgar dalam menjalin hubungan.
22
Dengan skala Mf rendah pada laki-laki menunjukkan keterbatasan
pada intelektualitasnya dan kurang tertarik terhadap budaya. Mereka
kurang fleksibel dalam bertindak dan memiliki pendekatan permasalahan
yang tidak original. Mereka cenderung bertindak praktis dan non-teoritis.
Sedangkan pada perempuan dari 6 orang calon Bintara didapatkan
calon Bintara yang memiliki skor sangat berat sebanyak 2 orang (33,33%),
skor berat tidak ada (0%), skor sedang sebanyak 4 orang (66,67%) dan skor
ringan tidak ada (0%).
Skor > 70 akan menolak perilaku atau peran tradisional wanita,
cenderung tertarik dengan aktivitas maskulin yang sering dilakukan oleh
laki-laki dalam pekerjaan, hobi, olah raga atau aktivitas-aktivitas rutin
harian.
Skor < 35 menunjukkan wanita dengan figur dan peran feminis. Ia
dapat dikatakan ultra-feminist, tertarik dengan aktivitas feminin, pasif,
tenang, pendiam dan cerewet dalam berinteraksi sosial. Penelitian
menunjukkan skala rendah pada perempuan tidak diterapkan untuk
kalangan yang berpendidikan tinggi.
6. Skala 6 : Paranoia (Pa)
Hasil tes MMPI pada skala 6 (Paranoia) dari 94 orang calon Bintara
didapatkan calon Bintara yang memiliki skor sangat berat tidak ada (0%),
skor berat sebanyak 4 orang (4,26%), skor sedang sebanyak 69 orang
(73,4%) dan skor ringan sebanyak 21 orang (22,34%).
23
Orang dengan skor > 80 secara jelas dapat menunjukkan perilaku
psikotik, gangguan pikir, delusi persekusi atau delusi grande atau kedua-
duanya dan delusi keyakinan seperti ideas of reference. Dengan skor
moderat (65-79) menunjukkan predisposisi paranoid kalo tidak
memunculkan simptom atau gangguan delusi.
7. Skala 7 : Psychasthenia (Pt)
Hasil tes MMPI pada skala 7 (Psychasthenia) dari 94 orang calon
Bintara didapatkan calon Bintara yang memiliki skor sangat berat tidak ada,
skor berat sebanyak 1 orang (1,06%), skor sedang sebanyak 86 orang
(91,49%) dan skor ringan sebanyak 7 orang (7,45%).
Pasien dengan skor tinggi menunjukkan kecemasan, tegang dan
kegelisahan. Mereka akan mudah sekali khawatir dan sangat cemas
meskipun terhadap masalah kecil. Mereka merasa terancam dan takut.
Dalam berkonsentrasi sulit. Orang lain melihat dirinya ragu-ragu dan
khawatir dengan terlalu banyak introspeksi diri, obsesif dan kompulsif
hampir setiap waktu. Terkadang simptom fisik menyertainya terutama pada
detak jantung. Seringkali pasien menganggapnya sakit jantung.
8. Skala 8 : Schizophrenia (Sc)
Hasil tes MMPI pada skala 8 (Schizophrenia) dari 94 orang calon
Bintara didapatkan calon Bintara yang memiliki skor sangat berat tidak ada,
skor berat sebanyak 3 orang (3,19%), skor sedang sebanyak 80 orang
(85,11%) dan skor ringan sebanyak 11 orang (11,7%).
24
Individu dengan range skor 80-90 dapat secara yakin menunjukkan
perilaku psikotik. Individu seperti ini menunjukkan kecenderungan
bingung, tidak terkontrol perilakunya dan mengalami disorientasi. Mereka
memiliki ketidakwajaran pikir atau sikap dengan delusi keyakinan (salah
satunya ideas of reference), dan terkadang mengalami halusinasi.
Pertimbangan keputusan perilaku yang buruk tampak dalam dirinya.
Skor dengan range 65-79 menunjukkan gaya hidup schizoid.
Mereka merasa terasingkan dari kondisi sosial, merasa terisolasi dan salah
dimengerti oleh orang lain.
Pasien dengan tipe seperti ini biasanya merespon situasi dengan
salah dalam waktu lama, tidak beradaptasi dan perilaku aneh. Perasaan
inferioritasnya tinggi, tidak puas dengan kehidupannya, bingung dengan
peran seksual, perilaku eksentrik, keras kepala, impulsif dan kekanak-
kanakan.
9. Skala 9 : Hipomania
Hasil tes MMPI pada skala 9 (hipomania) dari 94 orang calon
Bintara didapatkan calon Bintara yang memiliki skor sangat berat tidak ada
(0%), skor berat sebanyak 2 orang (2,13%), skor sedang sebanyak 67 orang
(71,27%) dan skor ringan sebanyak 25 orang (26,6%). Dimana seseorang
yang memiliki skor berat cenderung menunjukkan perilaku mengganggu,
termasuk perilaku over-acting, hiperaktif dan percepatan bicara.
Aktivitasnya meluas, berenergi dan antusias. Mengalami gangguan pikir
dan kurang dapat mengatur energi dengan baik. Mereka merasa kesulitan
25
beraktivitas rutin, cepat merasa bosan dan kemampuan detailnya rendah.
Terkadang pada tahap tertentu menunjukkan kurang stabil, agresif dan
kekerasan terhadap objek atau orang lain.
Skor 65-79 dengan kondisi seperti ini perlu berhati-hati dalam
mengintepretasikan karena individu cenderung normal dengan tidak adanya
gangguan afeksi. Dapat dilihat mereka karakteristiknya adalah over-aktif,
energetik dan banyak berbicara. Mereka menunjukkan ketertarikan di
berbagai bidang dan terkadang tidak realistis dengan ketertarikannya.
Mereka terkadang terlalu bergairah dalam beraktivitas namun kurang
melihat tujuan dari aktivitasnya.
Orang dengan skor <35seperti ini terlihat kurang berenergi, kurang
bergairah, banyak ketidaktertarikan aktivitas dalam sosial dan cenderung
pendiam, rutin dan sulit dimotivasi dalam treatmen
10. Skala 10 : Social Introvertion
Hasil tes MMPI pada skala 10 (social introvertion) dari 94 orang
calon Bintara didapatkan calon Bintara yang memiliki skor sangat berat
tidak ada (0%), skor berat tidak ada (0%), skor sedang sebanyak 85 orang
(90,43%) dan skor ringan sebanyak 9 orang (9,57%).
Skor >65 memiliki sifat sangat malu dalam pergaulan sosial dan
tertutup pribadinya. Mereka sangat nyaman bila sendiri atau dengan
segelintir teman dekatnya.
Apabila skor <= 45 menunjukkan sangat sosial dan terbuka.
Tampak dirinya mudah bergaul, senang ngobrol atau berkecimpung dalam
26
kelompok, sopan dan banyak bicara. Dorongan untuk dikelilingi orang
banyak tinggi dan banyak menghabiskan waktu dengan kongkow. Mereka
terkesan spontan dan ekpresif dalam bersikap dan senang dengan situasi
kompetitif. Dengan skor sangat rendah dapat berarti kurang dewasa,
impusif dan berorientasi pada kesenangan pribadi.
27