bab iii

27
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL 1. Skala 1 : Hypochondriasis (Hs) Pasien mengembangkan gangguan psikis menjadi keluhan fisik yang sering diistilahkan sebagai keluhan hipokondrial. Skala 1 dibagi menjadi 4 bagian skor, yaitu: - Sangat berat : skor >80 - Berat : skor 60-80 - Sedang : skor 40-59 - Ringan : skor <40 Hasil yang didapat untuk skala 1 (Hypochondriasis) dari 94 calon Bintara menurut pembagian skor pada tabel 1. Tabel 1. Frekuensi Skala 1 (Hypochondriasis) Menurut Pembagian Skor Skala 1 (Hypochondriasis) Derajat Jumlah Persentasi Sangat Berat - 0% Berat 2 2,13% Sedang 91 96,81% 10

Upload: nursulviyana

Post on 26-Jan-2016

221 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

GU

TRANSCRIPT

Page 1: Bab III

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. HASIL

1. Skala 1 : Hypochondriasis (Hs)

Pasien mengembangkan gangguan psikis menjadi keluhan fisik

yang sering diistilahkan sebagai keluhan hipokondrial. Skala 1 dibagi

menjadi 4 bagian skor, yaitu:

- Sangat berat : skor >80

- Berat : skor 60-80

- Sedang : skor 40-59

- Ringan : skor <40

Hasil yang didapat untuk skala 1 (Hypochondriasis) dari 94 calon Bintara

menurut pembagian skor pada tabel 1.

Tabel 1. Frekuensi Skala 1 (Hypochondriasis) Menurut Pembagian SkorSkala 1 (Hypochondriasis)

Derajat Jumlah PersentasiSangat Berat - 0%Berat 2 2,13%Sedang 91 96,81%Ringan 1 1,06%

Total 94 100 %

Tabel 1 menunjukkan bahwa hasil tes MMPI pada skala 1

(Hypochondriasis) dari 94 orang calon Bintara didapatkan calon Bintara

yang memiliki skor sangat berat tidak ada (0%), skor berat sebanyak 2

orang (2,13%), skor sedang sebanyak 91 orang (96,81%) dan skor ringan

sebanyak 1 orang (1,06%).

10

Page 2: Bab III

2. Skala 2 : Depression (D)

Digambarkan pasien mengalami perasaan sedih atau tidak bahagia.

Skala 2 dalam referat ini dibagi menjadi 4 bagian skor yaitu:

- Sangat Berat : >70

- Berat : skor 60-70

- Sedang : skor 40-59

- Ringan : skor < 40

Hasil yang didapat untuk skala 2 (Depression) dari 94 calon Bintara

menurut pembagian skor pada tabel 2.

Tabel 2. Frekuensi Skala 2 (Depression) Menurut Pembagian SkorSkala 2 (Depression)

Derajat Jumlah PersentasiSangat berat - 0%Berat 1 1,06%Sedang 87 92,55%Ringan 6 6,39%

Total 94 100 %

Tabel 2 menunjukkan bahwa hasil tes MMPI pada skala 2

(Depression) dari 94 orang calon Bintara didapatkan calon Bintara yang

memiliki skor sangat berat tidak ada (0%), skor berat sebanyak 1 orang

(1,06%), skor sedang sebanyak 87 orang (92,55%) dan skor ringan

sebanyak 6 orang (6,39%).

3. Skala 3 : Hysteria (Hy)

Skala ini dipahami dari munculnya simptom somatis dari

penampilan kepribadian yang menunjukkan ketidakmampuan secara efektif

11

Page 3: Bab III

dalam menghadapi stressor (tekanan). Skala 3 dibagi menjadi 4 bagian

skor, yaitu:

- Sangat berat : skor >80

- Berat : skor 60-80

- Sedang : skor 40-59

- Ringan : skor <40

Hasil yang didapat untuk skala 3 (Hysteria) dari 94 calon Bintara menurut

pembagian skor pada tabel 3.

Tabel 3. Frekuensi Skala 3 (Hysteria) Menurut Pembagian SkorSkala 3 (Hysteria)

Derajat Jumlah PersentasiSangat Berat 0 0%Berat 12 12,77%

Sedang 78 82,98%Ringan 4 4,25%

Total 94 100 %

Tabel 3 menunjukkan bahwa hasil tes MMPI pada skala 3

(Hysteria) dari 94 orang calon Bintara didapatkan calon Bintara yang

memiliki skor sangat berat tidak ada (0%), skor berat sebanyak 12 orang

(12,77%), skor sedang sebanyak 78 orang (82,98%) dan skor ringan

sebanyak 4 orang (4,25%).

4. Skala 4 : Psychopathic deviant (Pd)

Orang dengan psychopathic deviant cenderung menyalahkan orang

lain terhadap masalahnya, yang dapat direfleksikan dari pengalamannya

seperti kurang berprestasi dirinya di sekolah, perilaku buruk dalam bekerja

12

Page 4: Bab III

atau hubungan perkawinan yang kurang harmonis.Skala 4 dibagi menjadi 4

bagian skor, yaitu:

- Sangat berat : skor >75

- Berat : skor 60-75

- Sedang : skor 40-59

- Ringan : skor <40

Hasil yang didapat untuk skala 4 (Psychopathic deviant) dari 94 calon

Bintara menurut pembagian skor pada tabel 4.

Tabel 4. Frekuensi Skala 4 (Psychopathic deviant) Menurut Pembagian Skor

Skala 4 (Psychopathic deviant)Derajat Jumlah Persentasi

Sangat Berat 0 0%Berat 25 26,6%Sedang 68 72,34%Ringan 1 1,06%

Total 94 100 %

Tabel 4 menunjukkan bahwa hasil tes MMPI pada skala 4

(Psychopathic deviant) dari 94 orang calon Bintara didapatkan calon

Bintara yang memiliki skor sangat berat tidak ada (0%), skor berat

sebanyak 25 orang (226,6%), skor sedang sebanyak 68 orang (72,34%) dan

skor ringan sebanyak 1 orang (1,06%).

5. Skala 5 : Masculinity-feminity (Mf)

Kecenderungan skala ini lebih melihat peran gender dan bukan

skala psikopatologis. Skala 5 dibagi menjadi 4 bagian skor untuk pria dan 4

bagian skor untuk perempuan, yaitu:

13

Page 5: Bab III

Pria : - Sangat berat : skor >75

- Berat : skor 60-75

- Sedang : skor 40-59

- Ringan : skor <40

Perempuan: - Sangat berat : skor >75

- Berat : skor 60-75

- Sedang : skor 40-59

- Ringan : skor <40

Hasil yang didapat untuk skala 5 (Masculinity-feminity) dari 94 calon

Bintara menurut pembagian skor pada tabel 5.

Tabel 5. Frekuensi Skala 5 (Masculinity-feminity) Menurut Pembagian SkorSkala 5 (Masculinity-feminity)

Derajat Jumlah PersentasiPria Perempuan Pria Perempuan

Sangat Berat 0 2 0% 33,33%Berat 6 0 6,82% 0%Sedang 43 4 48,86% 66,67%Ringan 39 0 44,32% 0%

Total 88 6 100% 100%

Tabel 5 menunjukkan bahwa hasil tes MMPI pada skala 5

(Masculinity-feminity) pada pria dari 88 orang calon Bintara didapatkan

calon Bintara yang memiliki skor sangat berat tidak ada (0%), skor berat

sebanyak 6 orang (6,82%), skor sedang sebanyak 43 orang (48,86%) dan

skor ringan sebanyak 39 orang (44,32%).

Sedangkan pada perempuan dari 6 orang calon Bintara didapatkan

calon Bintara yang memiliki skor sangat berat sebanyak 2 orang

14

Page 6: Bab III

(33,33%), skor berat tidak ada (0%), skor sedang sebanyak 4 orang

(66,67%) dan skor ringan tidak ada (0%).

6. Skala 6 : Paranoia (Pa)

Skala ini digunakan untuk melihat simptom atau karakteristik

kepribadian dengan gangguan paranoid . Skala 6 dibagi menjadi 4 bagian

skor, yaitu:

- Sangat berat : skor >70

- Berat : skor 60-70

- Sedang : skor 45-59

- Ringan : skor <45

Hasil yang didapat untuk skala 6 (Paranoia) dari 94 calon Bintara menurut

pembagian skor pada tabel 6.

Tabel 6. Frekuensi Skala 6 (Paranoia) Menurut Pembagian SkorSkala 6 (Paranoia)

Derajat Jumlah PersentasiSangat Berat 0 0%Berat 4 4,26%Sedang 69 73,4%Ringan 21 22,34%

Total 94 100 %

Tabel 6 menunjukkan bahwa hasil tes MMPI pada skala 6

(Paranoia) dari 94 orang calon Bintara didapatkan calon Bintara yang

memiliki skor sangat berat tidak ada (0%), skor berat sebanyak 4 orang

(4,26%), skor sedang sebanyak 69 orang (73,4%) dan skor ringan sebanyak

21 orang (22,34%).

15

Page 7: Bab III

7. Skala 7 : Psychasthenia (Pt)

Skala ini mudah dilihat sebagai pengukuran kecemasan dan

gangguan penyesuaian diri secara umum. Skala 7 dibagi menjadi 4 bagian

skor, yaitu:

- Sangat berat : skor >75

- Berat : skor 60-75

- Sedang : skor 40-59

- Ringan : skor <40

Hasil yang didapat untuk skala 7 (Psychasthenia) dari 94 calon Bintara

menurut pembagian skor pada tabel 7.

Tabel 7. Frekuensi Skala 7 (Psychasthenia) Menurut Pembagian SkorSkala 7 (Psychasthenia)

Derajat Jumlah PersentasiSangat Berat 0 0%Berat 1 1,06%Sedang 86 91,49%Ringan 7 7,45%

Total 94 100 %

Tabel 7 menunjukkan bahwa hasil tes MMPI pada skala 7

(Psychasthenia) dari 94 orang calon Bintara didapatkan calon Bintara yang

memiliki skor sangat berat tidak ada, skor berat sebanyak 1 orang (1,06%),

skor sedang sebanyak 86 orang (91,49%) dan skor ringan sebanyak 7 orang

(7,45%).

16

Page 8: Bab III

8. Skala 8 : Schizophrenia (Sc)

Skala ini menunjukkan kompleksitas intepretasi dan memiliki

cakupan luas sebelum melakukan diagnosa secara tepat. Skala 8 dibagi

menjadi 4 bagian skor, yaitu:

- Sangat berat : skor >75

- Berat : skor 60-75

- Sedang : skor 40-59

- Ringan : skor <40

Hasil yang didapat untuk skala 8 (Schizophrenia) dari 94 calon Bintara

menurut pembagian skor pada tabel 8.

Tabel 8. Frekuensi Skala 8 (Schizophrenia) Menurut Pembagian SkorSkala 8 (Schizophrenia)

Derajat Jumlah PersentasiSangat Berat 0 0%Berat 3 3,19%Sedang 80 85,11%Ringan 11 11,7%

Total 94 100 %

Tabel 8 menunjukkan bahwa hasil tes MMPI pada skala 8 (Schizophrenia)

dari 94 orang calon Bintara didapatkan calon Bintara yang memiliki skor

sangat berat tidak ada, skor berat sebanyak 3 orang (3,19%), skor sedang

sebanyak 80 orang (85,11%) dan skor ringan sebanyak 11 orang (11,7%).

9. Skala 9 : Hypomania (Ma)

Skala yang terdiri dari 49 pernyataan dan menggambarkan dimensi

hipomania, emosionalitas, impulsivitas, pikiran-pikiran dan aktivitas-

17

Page 9: Bab III

aktivitas yang berlebihan. Skala 9 dalam referat ini dibagi menjadi 4 bagian

skor yaitu.

- Sangat berat : skor >80

- Berat : skor 60-80

- Sedang : skor 40-59

- Ringan : skor < 40

Hasil yang didapat untuk skala 9 (hipomania) dari 94 calon Bintara menurut

pembagian skor pada tabel 9.

Tabel 9. Frekuensi Skala 9 (Hipomania) Menurut Pembagian SkorSkala 9 (Hipomania)

Derajat Jumlah Persentasi

Sangat berat 0 0%Berat 2 2,13%Sedang 67 71,27%Ringan 25 26,6%

Total 94 100 %

Tabel 9 menunjukkan bahwa hasil tes MMPI pada skala 9 (hipomania)

dari 94 orang calon Bintara didapatkan calon Bintara yang memiliki skor

sangat berat tidak ada (0%), skor berat sebanyak 2 orang (2,13%), skor

sedang sebanyak 67 orang (71,27%) dan skor ringan sebanyak 25 orang

(26,6%).

10. Skala 10 : Social Introvertion (Si)

Skala yang terdiri dari 70 pernyataan dan menggambarkan dimensi

minat untuk berpatisipasi secara sosial. Skala 10 dalam referat ini dibagi

menjadi 4 bagian skor yaitu.

- Sangat berat : skor >75

18

Page 10: Bab III

- Berat : skor 60-75

- Sedang : skor 40-59

- Ringan : skor ≤40

Hasil yang didapat untuk skala 10 (social introvertion) dari 94 orang calon

Bintara menurut pembagian skor pada tabel 10.

Tabel 10. Frekuensi Skala 10 (Social Introvertion) Menurut Pembagian Skor

Skala 10 (Social Introvertion)Derajat Jumlah Persentase

Sangat berat 0 0%Berat 0 0%Sedang 85 90,43%Ringan 9 9,57%

Total 94 100 %

Tabel 10 menunjukkan bahwa hasil tes MMPI pada skala 10 (social

introvertion) dari 94 orang calon Bintara didapatkan calon Bintara yang

memiliki skor sangat berat tidak ada (0%), skor berat tidak ada (0%), skor

sedang sebanyak 85 orang (90,43%) dan skor ringan sebanyak 9 orang

(9,57%).

B. PEMBAHASAN

1. Skala 1 : Hypochondriasis (Hs)

Hasil tes MMPI pada skala 1 (Hypochondriasis) dari 94 orang calon

Bintara didapatkan calon Bintara yang memiliki skor sangat berat tidak ada

(0%), skor berat sebanyak 2 orang (2,13%), skor sedang sebanyak 91 orang

(96,81%) dan skor ringan sebanyak 1 orang (1,06%).

19

Page 11: Bab III

Dengan skor Hs tinggi menunjukkan perhatian terhadap kondisi

tubuh yang berlebih dari gangguan-gangguan yang muncul. Gangguan

tersebut meluas terhadap gejala somatis tidak jelas yang bervariatif seperti

gangguan epigastrik, fatig, gejala kronis dan lemah atau lesu secara umum.

Dalam terapi, pasien dengan nilai Hs tinggi menunjukkan kecemasan yang

lebih sedikit dibandingkan dengan gangguan lain. Sifat yang muncul

biasanya mementingkan diri sendiri, berorientasi diri sendiri dan

narsistik.Penelitian menunjukkan mereka dengan kondisi Hs tinggi adalah

orang yang pesimis, pertahanan diri kuat, merasa tidak puas dengan orang

lain dan secara umum merasa kurang bahagia. Mereka menunjukkan

sinisme terhadap hidup.

2. Skala 2 : Depression (D)

Hasil tes MMPI pada skala 2 (Depression) dari 94 orang calon

Bintara didapatkan calon Bintara yang memiliki skor sangat berat tidak ada

(0%), skor berat sebanyak 1 orang (1,06%), skor sedang sebanyak 87 orang

(92,55%) dan skor ringan sebanyak 6 orang (6,39%).

Orang dengan skor tinggi tidak dilaporkan adanya perasaan tidak

berharga atau lemah dalam beraktivitas. Ia tampak sebagai orang yang

kurang agresif, pemalu, hambatan dalam kepercayaan dirinya dan sering

merasa cemas terhadap hal-hal kecil yang terjadi. Menjauhkan diri secara

sosial mungkin saja terjadi, karena kecenderungan mereka menjaga jarak

dengan kontak yang terjadi secara psikis khususnya hubungan emosional

yang mendalam. Banyak dari mereka menunjukkan keraguan dalam

berpikir atau berperilaku. Mereka akan kesulitan dalam mengambil

keputusan.

20

Page 12: Bab III

3. Skala 3 : Hysteria (Hy)

Hasil tes MMPI pada skala 3 (Hysteria) dari 94 orang calon Bintara

didapatkan calon Bintara yang memiliki skor sangat berat tidak ada (0%),

skor berat sebanyak 12 orang (12,77%), skor sedang sebanyak 78 orang

(82,98%) dan skor ringan sebanyak 4 orang (4,25%).

Orang dengan skor tinggi pada skala ini menunjukkan simptom fisik

yang tidak jelas seperti sakit kepala, pegal-pegal pada bahu, otot lemah,

detak jantung tidak normal atau simptom fisik lain yang tidak jelas dengan

tidak adanya diagnosa medis yang menunjukkan gangguan pada fisik.

Tidak banyak dilaporkan muncul delusi, halusinasi atau kecurigaan

berlebih, namun seringkali disertai sedikit gangguan kecemasan, tegang

atau depresi.

4. Skala 4 : Psychopathic deviant (Pd)

Hasil tes MMPI pada skala 4 (Psychopathic deviant) dari 94 orang

calon Bintara didapatkan calon Bintara yang memiliki skor sangat berat

tidak ada (0%), skor berat sebanyak 25 orang (226,6%), skor sedang

sebanyak 68 orang (72,34%) dan skor ringan sebanyak 1 orang (1,06%).

Orang dengan skor tinggi menunjukkan karakteristik perilaku anti-

sosial, termasuk perilaku membangkang terhadap figur otoritas, ketegangan

dalam hubungan keluarga dan tindakan berlebih dengan tanpa

pertimbangan konsekuensi atau akibat yang akan dihasilkan. Mereka akan

cenderung menyalahkan orang lain terhadap masalahnya, yang dapat

21

Page 13: Bab III

direfleksikan dari pengalamannya seperti kurang berprestasi dirinya di

sekolah, perilaku buruk dalam bekerja atau hubungan perkawinan yang

kurang harmonis. Bermasalah dengan hukum mungkin saja terjadi.

5. Skala 5 : Masculinity-feminity (Mf)

Hasil tes MMPI pada skala 5 (Masculinity-feminity) pada pria dari

88 orang calon Bintara didapatkan calon Bintara yang memiliki skor sangat

berat tidak ada (0%), skor berat sebanyak 6 orang (6,82%), skor sedang

sebanyak 43 orang (48,86%) dan skor ringan sebanyak 39 orang (44,32%).

Dengan skor > 80 memperlihatkan individu memiliki konflik

terhadap identitas seksual dan merasa tidak aman dengan peran maskulin.

Mereka akan cenderung menyukai aestetik dan artistik melebihi laki-laki

pada umumnya. Penelitian menunjukkan mereka menunjukkan intelegensi

tinggi dan dapat melakukan aktivitas kognitif dengan baik.

Skor antara 70-79 terlihat sebagai figur sensitif, insight dan toleran.

Mereka memiliki ketertarikan luas terhadap budaya, dan terkadang tenang

dan pasif dalam menjalin hubungan interpersonal. Pada analisa klinis dapat

menunjukkan kebingungan peran seksual atau permasalahan pada

penyesuaian jenis kelamin.

Skor < 35 menunjukkan dirinya “macho” dengan orientasi tinggi

terhadap maskulinitas. Mereka ingin menunjukkan dirinya secara fisik kuat,

gagah dan agresif. Mereka menunjukkan ketertarikan terhadap pencarian

sensasi ketegangan adrenalin melalui aktivitas fisik, petualangan dan

cenderung vulgar dalam menjalin hubungan.

22

Page 14: Bab III

Dengan skala Mf rendah pada laki-laki menunjukkan keterbatasan

pada intelektualitasnya dan kurang tertarik terhadap budaya. Mereka

kurang fleksibel dalam bertindak dan memiliki pendekatan permasalahan

yang tidak original. Mereka cenderung bertindak praktis dan non-teoritis.

Sedangkan pada perempuan dari 6 orang calon Bintara didapatkan

calon Bintara yang memiliki skor sangat berat sebanyak 2 orang (33,33%),

skor berat tidak ada (0%), skor sedang sebanyak 4 orang (66,67%) dan skor

ringan tidak ada (0%).

Skor > 70 akan menolak perilaku atau peran tradisional wanita,

cenderung tertarik dengan aktivitas maskulin yang sering dilakukan oleh

laki-laki dalam pekerjaan, hobi, olah raga atau aktivitas-aktivitas rutin

harian.

Skor < 35 menunjukkan wanita dengan figur dan peran feminis. Ia

dapat dikatakan ultra-feminist, tertarik dengan aktivitas feminin, pasif,

tenang, pendiam dan cerewet dalam berinteraksi sosial. Penelitian

menunjukkan skala rendah pada perempuan tidak diterapkan untuk

kalangan yang berpendidikan tinggi.

6. Skala 6 : Paranoia (Pa)

Hasil tes MMPI pada skala 6 (Paranoia) dari 94 orang calon Bintara

didapatkan calon Bintara yang memiliki skor sangat berat tidak ada (0%),

skor berat sebanyak 4 orang (4,26%), skor sedang sebanyak 69 orang

(73,4%) dan skor ringan sebanyak 21 orang (22,34%).

23

Page 15: Bab III

Orang dengan skor > 80 secara jelas dapat menunjukkan perilaku

psikotik, gangguan pikir, delusi persekusi atau delusi grande atau kedua-

duanya dan delusi keyakinan seperti ideas of reference. Dengan skor

moderat (65-79) menunjukkan predisposisi paranoid kalo tidak

memunculkan simptom atau gangguan delusi.

7. Skala 7 : Psychasthenia (Pt)

Hasil tes MMPI pada skala 7 (Psychasthenia) dari 94 orang calon

Bintara didapatkan calon Bintara yang memiliki skor sangat berat tidak ada,

skor berat sebanyak 1 orang (1,06%), skor sedang sebanyak 86 orang

(91,49%) dan skor ringan sebanyak 7 orang (7,45%).

Pasien dengan skor tinggi menunjukkan kecemasan, tegang dan

kegelisahan. Mereka akan mudah sekali khawatir dan sangat cemas

meskipun terhadap masalah kecil. Mereka merasa terancam dan takut.

Dalam berkonsentrasi sulit. Orang lain melihat dirinya ragu-ragu dan

khawatir dengan terlalu banyak introspeksi diri, obsesif dan kompulsif

hampir setiap waktu. Terkadang simptom fisik menyertainya terutama pada

detak jantung. Seringkali pasien menganggapnya sakit jantung.

8. Skala 8 : Schizophrenia (Sc)

Hasil tes MMPI pada skala 8 (Schizophrenia) dari 94 orang calon

Bintara didapatkan calon Bintara yang memiliki skor sangat berat tidak ada,

skor berat sebanyak 3 orang (3,19%), skor sedang sebanyak 80 orang

(85,11%) dan skor ringan sebanyak 11 orang (11,7%).

24

Page 16: Bab III

Individu dengan range skor 80-90 dapat secara yakin menunjukkan

perilaku psikotik. Individu seperti ini menunjukkan kecenderungan

bingung, tidak terkontrol perilakunya dan mengalami disorientasi. Mereka

memiliki ketidakwajaran pikir atau sikap dengan delusi keyakinan (salah

satunya ideas of reference), dan terkadang mengalami halusinasi.

Pertimbangan keputusan perilaku yang buruk tampak dalam dirinya.

Skor dengan range 65-79 menunjukkan gaya hidup schizoid.

Mereka merasa terasingkan dari kondisi sosial, merasa terisolasi dan salah

dimengerti oleh orang lain.

Pasien dengan tipe seperti ini biasanya merespon situasi dengan

salah dalam waktu lama, tidak beradaptasi dan perilaku aneh. Perasaan

inferioritasnya tinggi, tidak puas dengan kehidupannya, bingung dengan

peran seksual, perilaku eksentrik, keras kepala, impulsif dan kekanak-

kanakan.

9. Skala 9 : Hipomania

Hasil tes MMPI pada skala 9 (hipomania) dari 94 orang calon

Bintara didapatkan calon Bintara yang memiliki skor sangat berat tidak ada

(0%), skor berat sebanyak 2 orang (2,13%), skor sedang sebanyak 67 orang

(71,27%) dan skor ringan sebanyak 25 orang (26,6%). Dimana seseorang

yang memiliki skor berat cenderung menunjukkan perilaku mengganggu,

termasuk perilaku over-acting, hiperaktif dan percepatan bicara.

Aktivitasnya meluas, berenergi dan antusias. Mengalami gangguan pikir

dan kurang dapat mengatur energi dengan baik. Mereka merasa kesulitan

25

Page 17: Bab III

beraktivitas rutin, cepat merasa bosan dan kemampuan detailnya rendah.

Terkadang pada tahap tertentu menunjukkan kurang stabil, agresif dan

kekerasan terhadap objek atau orang lain.

Skor 65-79 dengan kondisi seperti ini perlu berhati-hati dalam

mengintepretasikan karena individu cenderung normal dengan tidak adanya

gangguan afeksi. Dapat dilihat mereka karakteristiknya adalah over-aktif,

energetik dan banyak berbicara. Mereka menunjukkan ketertarikan di

berbagai bidang dan terkadang tidak realistis dengan ketertarikannya.

Mereka terkadang terlalu bergairah dalam beraktivitas namun kurang

melihat tujuan dari aktivitasnya.

Orang dengan skor <35seperti ini terlihat kurang berenergi, kurang

bergairah, banyak ketidaktertarikan aktivitas dalam sosial dan cenderung

pendiam, rutin dan sulit dimotivasi dalam treatmen

10. Skala 10 : Social Introvertion

Hasil tes MMPI pada skala 10 (social introvertion) dari 94 orang

calon Bintara didapatkan calon Bintara yang memiliki skor sangat berat

tidak ada (0%), skor berat tidak ada (0%), skor sedang sebanyak 85 orang

(90,43%) dan skor ringan sebanyak 9 orang (9,57%).

Skor >65 memiliki sifat sangat malu dalam pergaulan sosial dan

tertutup pribadinya. Mereka sangat nyaman bila sendiri atau dengan

segelintir teman dekatnya.

Apabila skor <= 45 menunjukkan sangat sosial dan terbuka.

Tampak dirinya mudah bergaul, senang ngobrol atau berkecimpung dalam

26

Page 18: Bab III

kelompok, sopan dan banyak bicara. Dorongan untuk dikelilingi orang

banyak tinggi dan banyak menghabiskan waktu dengan kongkow. Mereka

terkesan spontan dan ekpresif dalam bersikap dan senang dengan situasi

kompetitif. Dengan skor sangat rendah dapat berarti kurang dewasa,

impusif dan berorientasi pada kesenangan pribadi.

27