bab iii

2
BAB III KESIMPULAN Ostemomielitis adalah suatu proses inflamasi akut maupun kronik pada tulang dan struktur disekitarnya yang disebabkan oleh organisme pyogenik. Pada dasarnya, semua jenis organisme, termasuk virus, parasit, jamur, dan bakteri, dapat menghasilkan osteomielitis, tetapi paling sering disebabkan oleh bakteri piogenik tertentu dan mikobakteri. Penyebab osteomielitis pyogenik adalah kuman Staphylococcus aureus (89-90%), Escherichia coli, Pseudomonas, dan Klebsiella. Infeksi dapat mencapai tulang dengan melakukan perjalanan melalui aliran darah atau menyebar dari jaringan di dekatnya. Osteomielitis juga dapat terjadi langsung pada tulang itu sendiri jika terjadi cedera yang mengekspos tulang, sehingga kuman dapat langsung masuk melalui luka tersebut. Osteomielitis sering ditemukan pada usia dekade I-II; tetapi dapat pula ditemukan pada bayi dan ‘infant’. Anak laki-laki lebih sering dibanding anak perempuan (4:1). Lokasi yang tersering ialah tulang-tulang panjang seperti femur, tibia, radius, humerus, ulna, dan fibula. Kejadian tertinggi pada Negara berkembang. Tingkat mortalitas osteomielitis adalah rendah, kecuali jika sudah terdapat sepsis atau kondisi medis berat yang mendasari.

Upload: rimapahlasari

Post on 23-Dec-2015

219 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

bab III

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III

BAB III

KESIMPULAN

Ostemomielitis adalah suatu proses inflamasi akut maupun kronik pada tulang dan

struktur disekitarnya yang disebabkan oleh organisme pyogenik. Pada dasarnya, semua

jenis organisme, termasuk virus, parasit, jamur, dan bakteri, dapat menghasilkan osteomielitis,

tetapi paling sering disebabkan oleh bakteri piogenik tertentu dan mikobakteri. Penyebab

osteomielitis pyogenik adalah kuman Staphylococcus aureus (89-90%), Escherichia coli,

Pseudomonas, dan Klebsiella. Infeksi dapat mencapai tulang dengan melakukan

perjalanan melalui aliran darah atau menyebar dari jaringan di dekatnya. Osteomielitis juga dapat

terjadi langsung pada tulang itu sendiri jika terjadi cedera yang mengekspos tulang, sehingga

kuman dapat langsung masuk melalui luka tersebut.

Osteomielitis sering ditemukan pada usia dekade I-II; tetapi dapat pula ditemukan pada

bayi dan ‘infant’. Anak laki-laki lebih sering dibanding anak perempuan (4:1). Lokasi yang

tersering ialah tulang-tulang panjang seperti femur, tibia, radius, humerus, ulna, dan fibula.

Kejadian tertinggi pada Negara berkembang. Tingkat mortalitas osteomielitis

adalah rendah, kecuali jika sudah terdapat sepsis atau kondisi medis berat yang mendasari.

Penatalaksanaannya harus secara komprehensif meliputi pemberian antibiotika,

pembedahan, dan konstruksi jaringan lunak, kulit, dan tulang.