bab iii

7
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah Keanekaragaman budaya di Indonesia sangatlah banyak jenisnya, serta memiliki berbagai macam keunikan dan keindahan. Jika dilihat dari sudut kesenian, Indonesia memiliki berbagai kesenian yang tersebar di berbagai penjuru kota sampai daerah, mulai dari tarian, lagu daerah, makanan, alat musik, batik dan wayang. Khusus untuk wayang, di Indonesia begitu banyak jenisnya. Hampir di segala Provinsi mempunyai kesenian wayang dengan ciri khasnya masing-masing. Namun sangat disayangkan, warisan karya seni ini hilang begitu saja. Satu persatu dari wayang tersebut mulai punah dan dilupakan keberadaannya, salah satu contoh ialah “wayang madura yang sudah punah”. (wikipedia.org). Salah satu jenis wayang yang juga terancam punah keberadaannya ialah Wayang Thengul. Wayang ini merupakan karya seni khas dari daerah Bojonegoro. Disebut Wayang Thengul karena berasal dari kata mencungul atau nongol atau muncul. Ciri 1

Upload: aditya-rahman

Post on 20-Dec-2015

4 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Simple

TRANSCRIPT

Page 1: Bab III

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang masalah

Keanekaragaman budaya di Indonesia sangatlah banyak

jenisnya, serta memiliki berbagai macam keunikan dan keindahan.

Jika dilihat dari sudut kesenian, Indonesia memiliki berbagai kesenian

yang tersebar di berbagai penjuru kota sampai daerah, mulai dari

tarian, lagu daerah, makanan, alat musik, batik dan wayang.

Khusus untuk wayang, di Indonesia begitu banyak jenisnya.

Hampir di segala Provinsi mempunyai kesenian wayang dengan ciri

khasnya masing-masing. Namun sangat disayangkan, warisan karya

seni ini hilang begitu saja. Satu persatu dari wayang tersebut mulai

punah dan dilupakan keberadaannya, salah satu contoh ialah

“wayang madura yang sudah punah”. (wikipedia.org).

Salah satu jenis wayang yang juga terancam punah

keberadaannya ialah Wayang Thengul. Wayang ini merupakan karya

seni khas dari daerah Bojonegoro. Disebut Wayang Thengul karena

berasal dari kata mencungul atau nongol atau muncul. Ciri khas dari

wayang ini sendiri yaitu adanya tarian yang biasanya dipentaskan

untuk mengiringi pagelaran Wayang Thengul. Tarian ini disebut juga

Tarian Tayub atau Thengul, tarian tayub atau thengul biasa di

mainkan lima orang yang gerakannya patah-patah dan biasanya

dimainkan sebelum wayang Thengul dipentaskan.

Saat ini, dalang wayang Thengul di Bojonegoro hanya tinggal

14 dalang yang masih ada, Ki Sadiyo Widodo dan Ki Supardji salah

satunya. Bahkan generasi pembuat wayang thengul sekarang ini

sudah tidak ada lagi. (Kompas,11 April 2008).

1

Page 2: Bab III

Selain itu, masih terbatasnya media informasi untuk

memperkenalkan Wayang Thengul ini menjadikan kesenian ini tidak

terlalu memasyarakat dan dikenal oleh masyarakat Bojonegoro.

Minimnya pementasan juga menjadi kendala untuk mempertahankan

dan memperkenalkan kepada khalayak luas tentang Wayang Thengul.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas, maka

permasalahan yang muncul adalah:

Mengapa masyarakat Bojonegoro tidak mengetahui

kesenian wayang Thengul?

Mengapa masyarakat Bojonegoro tidak tertarik terhadap

wayang Thengul?

Mengapa masih terbatasnya media informasi untuk

memperkenalkan Wayang Thengul?

1.3. Fokus Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah diatas,

perlu untuk membatasi permasalahan dan difokuskan pada satu

masalah yaitu: bagaimana memberikan informasi tentang Wayang

Thengul terhadap masyarakat setempat supaya mengetahui atau

lebih dekat terhadap kesenian Wayang Thengul itu sendiri.

Hal tersebut begitu penting untuk dilakukan karena sifatnya

yang sangat mendasar untuk dapat menumbuhkan rasa ingin tahu

terhadap Wayang Thengul yang merupakan salah satu warisan

budaya yang ditinggalkan masyarakatnya.

1.4. Tujuan Perancangan

2

Page 3: Bab III

Berdasarkan fokus masalah yang telah dikemukakan diatas,

maka tujuan perancangan ini adalah untuk memperoleh solusi yang

dapat menjawab permasalahan tersebut dengan menggunakan

disiplin ilmu desain komunikasi visual, yaitu :

1. Menginformasikan kesenian Wayang Thengul kepada

masyarakat agar lebih mengetahui tentang kesenian tersebut.

2. Menumbuhkan rasa memiliki dan kecintaan masyarakat

Bojonegoro terhadap kesenian khas daerahnya yaitu Wayang

Thengul.

3. Memperkenalkan Wayang Thengul dengan cara menggunakan

media-media informasi yang efektif.

1.5. Kata Kunci

1.5.1. Wayang Thengul

Wayang Thengul adalah salah satu seni tradisional Indonesia,

yang berkembang di Jawa Timur, tepatnya di kota Bojonegoro.

Wayang Thengul dimainkan oleh seorang dalang yang juga

menjadi narator dialog tokoh-tokoh wayang, dengan diiringi

oleh musik gamelan dan waranggana yang dimainkan

sekelompok nayaga dan tembang yang dinyanyikan oleh para

pesinden. Dalang memainkan Wayang Thengul langsung

menarasikan dan menceritakan di depan para penonton dan

para penonton bisa meliat langsung gerakan - gerakan lincah

para tokoh wayang yang sedang di mainkan. (Harian Kompas,

11April 2008)

1.5.2. Tari Thengul

3

Page 4: Bab III

Tari Thengul adalah tarian yang di mainkan oleh tiga sampai

lima orang, tarian ini dilakukan para petani sebelum menanam

padi deperuntukkan supaya benih padi tumbuh subur, dan

seiring waktu tari ini beralih fungsi menjadi suguhan sebelum

pementasan wayang Thengul dan dimasa kerajaan Demak

tarian ini mulai dipentaskan

1.5.3. Kampanye

Menurut Rogers dan Storey (2004:7), definisi dari Kampanye

adalah serangkaian tindakan komunikasi yang terencana

dengan tujuan menciptakan efek tertentu pada sejumlah besar

khalayak yang dilakukan secara berkelanjutan pada kurun

waktu tertentu. Berdasarkan definisi diatas, maka setiap

aktivitas kampanye setidaknya harus mengandung empat hal

yakni, pertama, tindakan kampanye yang ditujukan untuk

menciptakan efek atau dampak tertentu. Kedua, jumlah

khalayak sasaran yang besar. Ketiga, biasanya dipusatkan

dalam kurun waktu tertentu dan Keempat, melalui serangkaian

tindakan komunikasi yang terorganisasi.

1.5.4. Jenis-jenis Kampanye

Kampanye dibagi menjadi tiga jenis, yaitu :

Product-oriented campaigns atau kampanye yang berorientasi

pada produk, umumnya terjadi diingkungan bisnis. Motivasi

yang mendasari kampanye ini adalah memperoleh keuntungan

finansial. Cara yang ditempuh adalah dengan memperkenalkan

produk dan melipatgandakan penjualan sehingga diperoleh

keuntungan yang diharapkan.

Candidate-oriented campaigns atau kampanye yang

berorientasi pada kandidat, umumnya dimotivasi oleh hasrat

untuk meraih kekuasaaan politik. Jenis kampanye ini dapat

4

Page 5: Bab III

pula disebut sebagai kampanye politik. Tujuannya antara lain

adalah untuk memenangkan dukungan masyarakat terhadap

kandidat-kandidat yang diajukan partai politik.

Ideologically or cause oriented campaigns adalah jenis

kampanye yang berorientasi pada tujuan-tujuan yang bersifat

khusus dan seringkali berdimensi perubahan sosial..

Kampanye ini juga ditujukan untuk menangani masalah-

masalah sosial melalui perubahan sikap dan perilaku publik

yang terkait. (Menurut Charles U Larson, 2004: 11).

5