bab iii
DESCRIPTION
wgTRANSCRIPT
BAB IIIMETODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan November 2013 sampai dengan
januari 2014 yang bertempat di Laboratorium Terpadu Fakultas Kedokteran dan
Laboratorium Farmasi FMIPA Universitas Halu Oleo Kendari, Sulawesi
Tenggara.
B. Variabel, Definisi Operasional dan Indikator Penelitian
1. Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini terbagi menjadi dua : Variabel bebas atau
independen yaitu ekstrak methanol rumput laut(Eucheuma sp) dan variabel
terikat atau dependen yaitu daya hambat bakteri Escherichia coli dan daya
hambat bakteri bakteri Staphylococcus aureus yang diukur melalui zona
bening.
2. Definisi Operasional
Definisi operasional dalam penelitian ini adalah :
a. Ekstrak metanol rumput laut (Eucheuma sp) yang dimaksud dalam
penelitian adalah maserat metanol rumput laut (Eucheuma sp) yang di
uapkan dengan metode Rotary vacum evaporator
Definisi operasional hanya menjelaskan variable.!!!!! Bias pakai
bahasa sendiri….
29
30
- Ekstrak methanol rumput laut ?
- Daya hambat bakteri Escherichia coli ?
konsentrasi minimal bahan coba yang mampu menghambat
pertumbuhan bakteri E. coli setelah diinkubasi 24 jam dan tidak di
tumbuh koloni bakteri yang diketahui dengan cara mengamati daerah
pada media perbenihan dengan menggunakan metode difuse.
- daya hambat bakteri Staphylococcus aureus ?
konsentrasi minimal bahan coba yang mampu menghambat
pertumbuhan bakteri S.aureus setelah diinkubasi 24 jam dan tidak
ditumbuh koloni bakteri yang diketahui dengan cara mengamati
daerah pada media perbenihan dengan menggunakan metode difuse.
b. Indikator Penelitian
Indikator dalam penelitian ini adalah diameter zona hambat yang
terbentuk di sekitar kertas cakram dengan klasifikasi respon hambatan
pertumbuhan bakteri seperti pada tabel di bawah ini:
Tabel 3.1.Klasifikasi respon hambatan pertumbuhan bakteri
Sumber : Greenwood, 1995
No Diameter Zona HambatRespon Hambatan
Pertumbuhan1. > 20 mm Kuat2. 16 – 20 mm Sedang3. 10 – 15 mm Lemah4. < 10 mm Tidak ada
31
C. Metode dan Desain Penelitian
1. Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yakni pengujian
ekstrak metanol Eucheumasp terhadap daya hambat pertumbuhan
Escherichia coli dan Staphylococcus aureus.
2. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain post test control only dengan
variabel bebas berupa perlakuan ekstrak metanol Eucheumaspterhadap
bakteriE. coli dan bakteri S.aureus. Desain penelitian dikemukakan seperti
pada Tabel 3.
Tabel 3.2.Desain Penelitian Uji Daya Hambat ekstrakmetanolEucheumasp dan dan eritromisinterhadap pertumbuhan E. coli.
Perlakuan ekstrak
methanol (X)
Diameter zona bening (Y)
Y₁ Y₂ Y3 Y4 Y5 Y6 Y7 Y8 Y9 Y10
X₁
Keterangan :
X = perlakuan ekstrak etanol
Y = diameter zona bening
X1 = ekstrak metanol Eucheumasp
Y₁ = diameter zona bening pada koloni E.coli Konsentarsi 5%
32
Y₂ = diameter zona bening pada koloni E. colikonsentrasi 10%
Y3 = diameter zona bening pada koloni E. colikonsentrasi 15%
Y4 = diameter zona bening pada koloni E. colikonsentrasi 20%
Y5 = diameter zona bening pada koloni E. colikonsentrasi 25%
Y6 = diameter zona bening pada koloni S. aureusKonsentarsi 5%
Y7 = diameter zona bening pada koloni S. aureuskonsentrasi 10%
Y8 = diameter zona bening pada koloni S. aureuskonsentrasi 15%
Y9 = diameter zona bening pada koloni S. aureuskonsentrasi 20%
Y10 = diameter zona bening pada koloni S. aureuskonsentrasi 25%
33
Gambar 3.1. Kerangka Penelitian Uji Daya Hambat ekstrak metanol Eucheumasp terhadap pertumbuhan E. colidan S.aureus.
Serbuk keringEucheuma sp
Ekstraks cair
Ekstrak kental
ekstrakEucheuma sp
Non ekstrak Eucheuma sp
Kertas cakram
Nutrient agar + e.coli
KHM
5% 10% 15% 20% 25%
ekstraksi
evaporasi
34
D. Instrumen Penelitian
1. Alat yang Digunakan
Alat yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.3.
dan 3.4 di bawah ini.
Tabel 3.3 Alat yang digunakan dalam proses skriningNo. Nama FungsiAlat yang digunakan dalam proses skrining1.2.
34.
5.6.
7.
Pisau (2012)Blender (philips 2012)
Erlenmeyer (pyrex 2012)Kertas saring (Watmann 2012)Corong (pyrex 2012)Rotary vacuum evaporator(Buchi Rotavapor R-210 2011)Gelas ukur (pyrex 2012)
Untuk mengambil sampelUntuk memotong kecil-kecil sampel sampai menjadi serbukSebagai penampung hasil maserasiUntuk menyaring hasil maserasi
Untuk melewatkan hasil maserasi dengan baikUntuk menguapkan hasil ekstraksi
Untuk mengambil pelarut/ larutan secara kasar
Tabel 3.4. Alat yang digunakan dalam proses uji daya hambatekstrak metanol Eucheuma spNo. Nama Fungsi
Alat yang digunakan dalam proses uji daya hambatekstrak etanol Caulerpa sp dan ekstrak etanol Gracilaria sp
8.
9.10.12.13.
14.
15.
16.
Neraca analitik (Stuart 2012)Cawan petri (2012)Jarum ose (2012)Lampu spiritus (2012)Hot plate (IKA C-Mag 2011)Autoklaf (WiseClave 2011)Tabung reaksi (pyrex 2012)Mistar penggaris
Untuk menimbang bahan dalam jumlah yang sedikitWadah isolat bakteriUntuk mengambil dan menginokulasi bakteri ujiSterilisasi jarum oseMemanaskan sekaligus menghomogenkan larutan
Sterilisasi alat dan bahan
Menyimpan sekaligus tempat penginokulasian bakteri.
35
Untuk mengukur diameter zona hambat
2. Bahan yang Digunakan
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel
3.5. dan tabel 3.6. berikut:
Tabel 3.5. Bahan yang digunakan dalam proses ekstraksiNo. Nama Bahan Fungsi
Bahan yang digunakan dalam proses ekstraksi
1.2.3.
Rumput laut (Eucheuma sp)metanolAquadest
Sampel pengamatanPelarutPelarut
Tabel 3.6. Bahan yang digunakan dalam proses uji daya hambatekstrak metanol Eucheuma sp
No. Nama Bahan Fungsi
Bahan yang digunakan dalam proses uji daya hambat ekstrak ekstrak etanol Caulerpa sp dan ekstrak etanol Gracilaria sp
6.
7.
8.9.10.
Medium Nutrient Agar (beef ekstrak 10 g/l, pepton 10 g/l, agar-agar 15 g/l)Medium Nutrient broth (beef ekstrak 10 g/l, pepton 10 g/l, NaCl 5 g/l)Alkohol 70% (OneMed 2012)Escherichia coli (2012)Staphylococcus aureus (2012)
Media tumbuh bakteri
Media tumbuh bakteri
AntiseptikBakteri ujiBakteri uji
E. Prosedur Pengumpulan Data
1. Lokasi Pengambilan Sampel
Lokasi pengambilan sampel rumput laut Eucheumasp yaitu di perairan
laut pantai nambo, Kecamatan abeli,Kota Kendari, Sulawesi Tenggara
2. Pengambilan dan Persiapan Sampel
36
Eucheumaspdibersihkan, diangin-anginkan selama 2 hari, dipotong –
potong kecil, dan dihaluskan dengan cara diblender.
3. Tahap Ekstraksi
Ekstraksi Eucheumasp menggunakan metode maserasi. Maserasi
dilakukan dengan mencampurkan serbuk Eucheumaspmasing–masing
dengan metanol selama 1 × 24 jam sebanyak 3 kali. Maserat dipisahkan
dari ampas dengan penyaringan menggunakan corong lalu diuapkan
dengan Rotary Vacuum Evaporator sehingga diperoleh ekstrak kental
(Haryati, 2011).
4. Uji Daya Hambat Antibakteri
a. Sterilisasi Alat
Cawan petri, erlenmeyer, gelas kimia, gelas ukur, tabung reaksi,
penjepit, spatula, Nutrient Agar (NA), dan kertas cakram berdiameter 6
mm yang telah dimasukkan dalam cawan petri disterilisasidi dalam
autoklaf dan disterilkan selama 15 menit pada suhu 121oC dan tekanan 1
atm (Rahma, 2010).
b. Pembuatan Media
Pembuatan Nutrient Agar (NA)
Komponen medium ditimbang dengan menggunakan timbangan
analitis untuk volume yang digunakan sesuai dengan komposisi NA (beef
ekstrak 10g/l, pepton 10 g/l, NaCl 5 g/l, dan agar-agar 15g/l). Semua
37
komponen bahan tersebut, dilarutkan kedalam autoklaf selama 15 menit
pada suhu 121oC dan tekanan 1atm (rahma, 2010)
Pembutan Nurient broth (NB)
Komposisi untuk media NB sama dengan NA, tetapi tidak memakai
agar sebagai pemadat proses pembuatannya lebih sederhana; melarutkan
pepton 10 g/l, NaCl 5 g/l, dan beef ekstrak 10 g/l, kemudian ditampung
dalam tabung reaksi dan siap disterilisasi. Proses pembuatan ini tidak
memerlukan panas (Rahma, 2010)
c. Pengenceran ekstrak dalam berbagai konsentrasi
Pengenceran ekstrak Eucheuma sp dilakukan dengan
mengencerkan ekstrak dari 100% menjadi 25%, 20%, 15%, 10%, dan
5% (v/v) dalam 10 ml aquadest steril (Capuccino and Sherman, 2003)
d. Pembuatan suspensiBakteri
Bakteri uji disuspensikan dalam media NB, diinkubasi selama 24
jam pada suhu 30oC. Pertumbuhan bakteri ditandai dengan adanya
kekeruhan pada media yang telah disuspensikan (Mukhtar 2013)
e. Pengujian Kadar Hambat Minimum (KHM) antibakteri
Pengujian kadar hambat minimum antibakteri dilakukan pada
media Nutrient Agar (NA). Biakan bakteri uji E.colidan S.aureus
dimasukkan dalam cawan petri sebanyak 100µL, tambahkan media
NA sebanyak ± 15 ml dan dihomogenkan dalam media yang telah
memadat dimasukkan kertas cakram yang telah disuspensikan masing-
38
masing ekstrak Eucheuma sp (konsentrasi 25%, 20%, 15%, 10%, dan
5%) selanjutnya diinkubasi selama 24 pada suhu 30oC. Pengamatan
dilakukan dengan mengukur daerah hambat dari masing-masing zat
yang diujikan pengukuran diameter zona hambat dilakukan dengan
mengurangi diameter daerah hambatan dengan diameter kertas cakram
(6mm) (Mukhtar 2013).
F. Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh dianalisis dengan komputer SPSS 16.00 for
Windows. Data tersebut dianalisis dengan uji statistik sebagai berikut :
1. Data ditampilkan dalam bentuk tabel dan grafik boxplot.
2. Uji normalitas data dengan uji shapiro wilk (kriteria normal p>0,05)
dan dilanjutkan dengan uji ANOVA (Analisis of variance) untuk
mengetahui adanya perbedaan masing-masing kelompok, jika
didapatkan perbedaan yang bermakna, maka dilanjutkan dengan uji
statistik Post Hock.
3. Sedangkan jika didapatkan distribusi yang tidak normal, maka
dilakukan uji statistik non parametrik Kruskal wallis, dan jika dari hasil
uji statistik tersebut ada perbedaan yang bermakna, maka dilanjutkan
dengan uji statistik mann-whitney