bab iii
DESCRIPTION
kTRANSCRIPT
![Page 1: BAB III](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022072004/563dbbbc550346aa9aafd0d0/html5/thumbnails/1.jpg)
BAB III
LOKASI DAN TATA LETAK PABRIK
3.1 Lokasi pabrik
Penentuan lokasi pabrik sangat mempengaruhi kemajuan serta kelangsungan suatu
industri. Hal ini dikarenakan menyangkut dengan faktor produksi dan distribusi produk dari
pabrik yang akan didirikan. Lokasi pabrik juga harus memperhitungkan perhitungan biaya
transportasi dan produksi seminimal mungkin. Dampak sosial masyarakat dan lingkungan
juga harus menjadi perhatian penting saat menentukan lokasi pendirian pabrik.
Prarancangan pabrik margarin dari Crude Palm Oil ini direncanakan didirikan di
daerah Seumentok Kecamatan Karang Baru Kabupaten Aceh Tamiang Provinsi Aceh.
Gambar 3.1 merupakan peta lokasi perencanaan pabrik margarin.
Gambar 3.1 Lokasi Pabrik Margarin (Sumber: Google Earth, 2014)
Untuk mendapatkan dan menentukan lokasi pabrik yang tepat, perlu diperhatikan
faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan lokasi. Faktor-faktor tersebut antara lain
penyediaan bahan baku, daerah pemasaran, transportasi, ketersediaan energi listrik dan bahan
bakar, persediaan air, perluasan dan ekspansi, kondisi lingkungan, buangan pabrik (limbah),
serta peraturan dan perundang-undangan.
1. Penyediaan Bahan Baku
![Page 2: BAB III](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022072004/563dbbbc550346aa9aafd0d0/html5/thumbnails/2.jpg)
Sumber bahan baku merupakan salah satu faktor penentu dalam penempatan dan
pemilihan lokasi pabrik. Dimana dekat dengan bahan baku dapat menurunkan biaya
transportasi dan penyimpanan. Hal-hal yang perlu ditinjau mengenai bahan baku yaitu:
a. Letak sumber bahan baku;
b. Kapasitas dan kualitas bahan baku;
c. Cara mendapatkan bahan baku dan cara transportasinya hingga sampai ke plant site;
d. Lama waktu yang diperkirakan dari pengadaan bahan baku yang berasal dari sumber;
e. Harga dan ongkos pengangkutan bahan baku sampai di plant site;
f. Kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan sumber lain.
Produksi crude palm oil di Provinsi Aceh berdasarkan kabupaten dapat dilihat pada
Tabel 3.1.
2. Pemasaran
Daerah pemasaran hasil produksi pabrik juga merupakan sutau hal yang penting
dalam menentukan lokasi pabrik. Hal ini disebabkan perkembangan pemasaran hasil produksi
diusahakan sebaik mungkin sehingga seluruh hasil produksi dapat dipasarkan. Lokasi
pemasaran produk margarin meliputi wilayah Aceh dan sebagian Sumatera Utara. Hal yang
perlu diperhatikan adalah:
a. Lokasi pemasaran;
b. Jarak pasaran dengan pabrik harus berdekatan;
c. Kebutuhan konsumen terhadap hasil produksi;
d. Banyaknya produksi jenis lain yang beredar di pasaran dan perkembangan pada masa
yang akan datang.
3. Persediaan Air
Kebutuhan air pada pabrik direncanakan diperoleh dari sungai yang berada di sekitar
lokasi pabrik. Persediaan air yang cukup besar mengingat sumber air tersebut dapat
mencukupi untuk kebutuhan pabrik dalam jangka waktu yang panjang dengan kualitas air
yang dapat disediakan. Air yang digunakan dimaksudkan untuk air pendingin, steam, sarana
utilitas dan domestik.
![Page 3: BAB III](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022072004/563dbbbc550346aa9aafd0d0/html5/thumbnails/3.jpg)
4. Transportasi
Lokasi yang dipilih dalam rancangan pabrik ini merupakan kawasan yang
berdampingan langsung dengan kawasan industri, dimana telah tersedia sarana pengangkutan
darat sehingga pembelian bahan baku dan pemasaran produk dapat dilakukan melalui jalan
darat sebagai salah satu alternatif transportasi. Pemasaran untuk keperluan dalam negeri dapat
dilakukan melalui jalur darat dan laut, sedangkan untuk tujuan ekspor dapat dilakukan
melalui jalur laut.
5. Tenaga Kerja
Dalam memilih tenaga kerja harus diperhatikan beberapa faktor penting yaitu tenaga
kerja yang terampil, tenaga kerja yang dapat diserap dari sekitar lokasi pabrik dan peraturan-
peraturan terhadap tenaga kerja/buruh dan asuransi tenaga kerja.
6. Ketersediaan Energi Listrik dan Bahan Bakar
Sumber tenaga listrik untuk keperluan proses dan perumahan serta penerangan
memakai jasa Perusahaan Listrik Negara (PLN) setempat, dan generator diesel sebagai
cadangan dimana kebutuhan bahan bakarnya diperoleh dari unit pemasaran pertamina
setempat.
7. Perluasan dan Ekspansi
Ekspansi pabrik dimungkinkan karena tanah yang tersedia cukup luas dan
disekeliling pabrik belum banyak berdiri pabrik serta tidak menganggu pemukiman
penduduk.
8. Kondisi Lingkungan
Faktor lokasi yang berjauhan dengan pemukiman padat penduduk dan jauh dari
kawasan sensitif lingkungan menjadikan lokasi tersebut sangat layak untuk didirikannya
suatu pabrik. Untuk kondisi cuaca dan iklim dilokasi tersebut relatif stabil seperti kebanyakan
daerah yang ada di Indonesia.
9. Buangan/Limbah Industri
Air buangan industri sangat berbahaya bagi kehidupan makhluk hidup sekitarnya,
oleh sebab itu buangan pabrik direncanakan dengan baik sehingga tidak membawa dampak
negatif pada lingkungan. Hal-hal ini perlu diperhatikan dalam buangan industri:
![Page 4: BAB III](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022072004/563dbbbc550346aa9aafd0d0/html5/thumbnails/4.jpg)
a. buangan cair, gas atau padat;
b. cara pengolahan;
c. peraturan-peraturan buangan pabrik.
Sehubungan dengan hal ini maka perlu dilakukan penanggulangan buangan atau
limbah industri, untuk menjaga dan mempertahankan kelestraian lingkungan hidup. Pada
pabrik ini secara teoritis tidak membuang bahan kimia yang berbahaya, sehingga tidak akan
mengancam kehidupan sekitarnya.
10. Peraturan dan perundang-undangan
Peraturan dan undang-undang yang telah ditetapkan suatu daerah harus dieprhatikan
antara lain adanya zona industri, bangunan dan jalan serta limbah pabrik. Berdasarkan segi-
segi peninjauan tersebut, maka lokasi pabrik margarin yang akan direncanakan ini dipilih di
daerah Aceh Tamiang. Dasar pertimbangan dalam pemilihan lokasi pabrik ini adalah :
a. Aceh Tamiang merupakan salah satu daerah produksi crude palm oil terbesar di
Provinsi Aceh;
b. Dekat dengan sumber air (Sungai Tamiang) sebagai penunjang utilitas pabrik;
c. Transportasi bahan baku dan pemasaran produk mudah terjangkau dan terdistribusi;
d. Sasaran pemasaran adalah Aceh dan Sumatera Utara karena pabrik berada dekat
daerah tersebut;
e. Tenaga kerja mudah diperoleh;
f. Masih mungkin dilakukan pengembangan di daerah Aceh sendiri.
3.2 Tata Letak Pabrik
Tata letak pabrik adalah pengaturan penyusunan peralatan proses dan fasilitas pabrik
sedemikian rupa sehingga pabrik berfungsi dengan efektif, efisien, dan aman. Oleh karena
itu, tata letak pabrik harus disusun secara cermat untuk menghindari kesulitan dikemudian
hari. Dalam merancang tata letak suatu pabrik maka harus mencakup penyusunan area
penyimpanan, area proses dan area pemindahan hasil produksi dalam koordinasi yang efisien
dengan memperhatikan beberapa faktor berikut :
![Page 5: BAB III](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022072004/563dbbbc550346aa9aafd0d0/html5/thumbnails/5.jpg)
1. Pengembangan lokasi baru atau penambahan/perluasan lokasi yang telah ada
sebelumnya,
2. Urutan proses produksi dan kemudahan/aksesibilitas operasi,
3. Distribusi ekonomis dari fasilitas logistik (bahan baku dan bahan pelengkap), fasilitas
utilitas (sanitasi, air pendingin, steam, air proses, tenaga listrik), bengkel untuk
pemeliharaan/perbaikan alat serta perlatan pendukung lainnya,
4. Tipe, luas bangunan dan ketentuan konstruksi bangunan,
5. Pertimbangan kesehatan dan keselamatan, seperti kemungkinan kebakaran/peledakan,
6. Area servis, seperti kantin, tempat parkir, tempat ibadah, poliklinik, kamar kecil
(WC), dan sebagainya diatur sebagian rupa sehingga tidak terlalu jauh dari tenpat
kerja,
7. Masalah pembuangan limbah,
8. Alat-alat yang harus dibersihkan/dilepas pada saat shut down harus disediakan ruang
yang cukup sehingga tidak mengganggu peralatan lainnya, dan
9. Kemungkinan perluasan/ekspansi.
Pengaturan tata letak pabrik yang baik akan memberikan beberapa keuntungan,
seperti:
1. Mengurangi jarak transportasi bahan baku dan produk sehingga mengurangi material
handling,
2. Memberikan ruang gerak yang lebih leluasa sehingga mempermudah perbaikan mesin
dan peralatan-peralatan yang rusak,
3. Menurunkan biaya produksi,
4. Meningkatkan keselamatan kerja,
5. Mengurangi kecelakaan kerja seminimum mungkin, dan
6. Memungkinkan pengawasan operasi dan proses yang lebih baik.
Secara umum, garis besar tata letak pabrik margarin ini dibagi menjadi beberapa
daerah utama sebagai berikut :
1. Daerah Administrasi/Perkantoran
Daerah administrasi/perkantoran merupakan pusat kegiatan administrasi perusahaan
yang mengatur kelancaran operasi dan kegiatan-kegiatan lainnya. Daerah ini ditempatkan
![Page 6: BAB III](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022072004/563dbbbc550346aa9aafd0d0/html5/thumbnails/6.jpg)
dibagian depan pabrik agar kegiatan administrasi tidak mengganggu kegiatan dan keamanan
pabrik serta harus terletak jauh dari areal proses yang berbahaya.
2. Daerah Fasilitas Umum
Daerah fasilitas umum merupakan daerah penunjang segala aktivitas pabrik dalam
pemenuhan kepentingan pekerja, seperti tempat parkir, tempat ibadah, pustaka dan pos
keamanan.
3. Daerah Proses
Daerah proses merupakan pusat proses produksi dimana alat-alat proses dan
pengendali proses ditempatkan. Letak aliran proses direncanakan sedemikian rupa sehingga
memudahkan pemindahan bahan baku dari tangki penyimpanan dan pengiriman produk ke
daerah penyimpanan serta memudahkan pengawasan dan pemeliharaan terhadap alat-alat
proses. Daerah ini iletakkan minimal 15 meter dari bangunan-bangunan atau unit-unit lain.
4. Daerah Laboratorium dan Ruang Kontrol
Laboratorium dan ruang kontrol sebagai pusat pengendali proses, kualitas dan
kuantitas bahan yang akan diproses serta produk yang akan dijual. Daerah laboratorium
merupakan pusat kontrol kualitas bahan baku, produk dan limbah proses. Sedangkan daerah
ruang kontrol merupakan pusat kontrol berjalannya proses yang diinginkan (kondisi operasi
baik tekanan, temperatur dan kondisi operasi lain-lain yang diinginkan). Laboratorium dan
ruang kontrol diletakkan dekat daerah proses, sehingga apabila terjadi suatu masalah didaerah
proses dapat segera diatasi.
5. Daerah Gudang
Daerah gudang merupakan tempat penyimpanan suku cadang alat proses dan untuk
melakukan perbaikan, pemeliharan atau perawatan semua peralatan yang dipakai dalam
proses.
6. Daerah Penyimpanan Bahan Baku dan Produk
Daerah ini terdiri dari area tangki penyimpanan bahan baku dan produk yang dapat
terjangkau oleh angkutan pembawa bahan baku dan produk. Daerah ini biasanya ditempatkan
di dekat areal proses supaya suplai bahan baku proses dan penyimpanan produk lebih mudah.
![Page 7: BAB III](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022072004/563dbbbc550346aa9aafd0d0/html5/thumbnails/7.jpg)
7. Daerah Utilitas
Daerah utilitas merupakan tempat untuk penyediaan keperluan yang menunjang
berjalannya proses produksi berupa penyediaan air, steam dan listrik. Daerah ini ditempatkan
dekat dengan daerah proses agar sistem perpipaan lebih ekonomis, tetapi mengingat bahaya
yang akan ditimbulkan maka jarak antara areal utilitas dengan areal proses harus diatur.
![Page 8: BAB III](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022072004/563dbbbc550346aa9aafd0d0/html5/thumbnails/8.jpg)
3.2.1 Layout Pabrik
Gambar 3.2 Layout Pabrik Margarin
1 1
2
3
7
3
5
6
8
4
10
11
12
16
14 13 9 15
17
Jalan
![Page 9: BAB III](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022072004/563dbbbc550346aa9aafd0d0/html5/thumbnails/9.jpg)
Keterangan:
1. Pos
2. Parkir
3. Taman
4. Kantor Administrasi
5. Pustaka
6. Laboratorium
7. Poliklinik
8. Kantin
9. Ruang kontrol
10. Bengkel
11. Gudang peralatan
12. Safety fire
13. Areal proses
14. Gudang penyimpanan
15. Area utilitas
16. Mushalla
17. Perluasan pabrik
3.2.2 Layout Peralatan
Utilitas
Control room
TP TP TE
Filling mechine
Votator Tangki
HE
HE
HE
![Page 10: BAB III](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022072004/563dbbbc550346aa9aafd0d0/html5/thumbnails/10.jpg)
Gambar 3.3 Layout Peralatan Proses