bab iii

7
Sistem Distribusi merupakan bagian dari sistem tenaga listrik. Sistem distribusi ini berguna untuk menyalurkan tenaga listrik dari sumber daya listrik besar (Bulk Power Source) sampai ke konsumen. Jadi fungsi distribusi tenaga listrik adalah; 1) pembagian atau penyaluran tenaga listrik ke beberapa tempat (pelanggan), dan 2) merupakan sub sistem tenaga listrik yang langsung berhubungan dengan pelanggan, karena catu daya pada pusat- pusat beban (pelanggan) dilayani langsung melalui jaringandistribusi. Tenaga listrik yang dihasilkan oleh pembangkit tenaga listrik besar dengan tegangan dari 11 kV sampai 24 kV dinaikan tegangannya oleh gardu induk dengan transformator penaik tegangan menjadi 70 kV ,154kV, 220kV atau 500kV kemudian disalurkan melalui saluran transmisi. Tujuan menaikkan tegangan ialah untuk memperkecil kerugian daya listrik pada saluran transmisi, dimana dalam hal ini kerugian daya adalah sebanding dengan kuadrat arus yang mengalir (I2.R). Dengan daya yang sama bila nilai tegangannya diperbesar, maka arus yang mengalir semakin kecil sehingga kerugian daya juga akan kecil pula. Dari saluran transmisi, tegangan diturunkan lagi menjadi 20 kV dengan transformator penurun tegangan pada gardu induk distribusi, kemudian dengan sistem tegangan tersebut penyaluran tenaga listrik dilakukan oleh saluran distribusi primer. Dari saluran distribusi primer inilah gardu-gardu distribusi mengambil tegangan untuk diturunkan tegangannya dengan trafo distribusi menjadi sistem tegangan rendah, yaitu 220/380Volt. Selanjutnya disalurkan oleh saluran distribusi sekunder ke konsumen-konsumen. Dengan ini jelas bahwa sistem distribusi merupakan bagian yang penting dalam sistem tenaga listrik secara keseluruhan. Pada sistem penyaluran daya jarak jauh, selalu digunakan tegangan setinggi mungkin, dengan menggunakan trafo-trafo step-up. Nilai tegangan yang sangat tinggi ini (HV,UHV,EHV) menimbulkan beberapa konsekuensi antara lain: berbahaya bagi

Upload: reski-trimayuda

Post on 14-Dec-2015

214 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

SUMBER DAYA

TRANSCRIPT

Page 1: bab III

Sistem Distribusi merupakan bagian dari sistem tenaga listrik. Sistem distribusi ini berguna untuk menyalurkan tenaga listrik dari sumber daya listrik besar (Bulk Power Source) sampai ke konsumen. Jadi fungsi distribusi tenaga listrik adalah; 

1) pembagian atau penyaluran tenaga listrik ke beberapa tempat (pelanggan), dan 

2) merupakan sub sistem tenaga listrik yang langsung berhubungan dengan pelanggan, karena catu daya pada pusat-pusat beban (pelanggan) dilayani langsung melalui jaringandistribusi. Tenaga listrik yang dihasilkan oleh pembangkit tenaga listrik besar dengan tegangan dari 11 kV sampai 24 kV dinaikan tegangannya oleh gardu induk dengan transformator penaik tegangan menjadi 70 kV ,154kV, 220kV atau 500kV kemudian disalurkan melalui saluran transmisi. Tujuan menaikkan tegangan ialah untuk memperkecil kerugian daya listrik pada saluran transmisi, dimana dalam hal ini kerugian daya adalah sebanding dengan kuadrat arus yang mengalir (I2.R). Dengan daya yang sama bila nilai tegangannya diperbesar, maka arus yang mengalir semakin kecil sehingga kerugian daya juga akan kecil pula. Dari saluran transmisi, tegangan diturunkan lagi menjadi 20 kV dengan transformator penurun tegangan pada gardu induk distribusi, kemudian dengan sistem tegangan tersebut penyaluran tenaga listrik dilakukan oleh saluran distribusi primer. Dari saluran distribusi primer inilah gardu-gardu distribusi mengambil tegangan untuk diturunkan tegangannya dengan trafo distribusi menjadi sistem tegangan rendah, yaitu 220/380Volt. Selanjutnya disalurkan oleh saluran distribusi sekunder ke konsumen-konsumen. Dengan ini jelas bahwa sistem distribusi merupakan bagian yang penting dalam sistem tenaga listrik secara keseluruhan.

Pada sistem penyaluran daya jarak jauh, selalu digunakan tegangan setinggi mungkin, dengan menggunakan trafo-trafo step-up. Nilai tegangan yang sangat tinggi ini (HV,UHV,EHV) menimbulkan beberapa konsekuensi antara lain: berbahaya bagi lingkungan dan mahalnya harga perlengkapanperlengkapannya, selain menjadi tidak cocok dengan nilai tegangan yang dibutuhkan pada sisi beban. Maka, pada daerah-daerah pusat beban tegangan saluran yang tinggi ini diturunkan kembali dengan menggunakan trafo-trafo step-down. Akibatnya, bila ditinjau nilai tegangannya, maka mulai dari titik sumber hingga di titik beban, terdapat bagian-bagian saluran yang memiliki nilai tegangan berbeda-beda.

Page 2: bab III

Pengelompokan Jaringan Distribusi Tenaga Listrik

Untuk kemudahan dan penyederhanaan, lalu diadakan pembagian serta pembatasan-pembatasan seperti pada Gambar 3-2:

Daerah I : Bagian pembangkitan (Generation)

Daerah II : Bagian penyaluran (Transmission) , bertegangan tinggi (HV,UHV,EHV)

Daerah III : Bagian Distribusi Primer, bertegangan menengah (6 atau 20kV).

Daerah IV : (Di dalam bangunan pada beban/konsumen), Instalasi, bertegangan rendah

Berdasarkan pembatasan-pembatasan tersebut, maka diketahui bahwa porsi materi Sistem Distribusi adalah Daerah III dan IV, yang pada dasarnya dapat dikelasifikasikan menurut beberapa cara, bergantung dari segi apa kelasifikasi itu dibuat.

Dengan demikian ruang lingkup Jaringan Distribusi adalah:

a. SUTM, terdiri dari : Tiang dan peralatan kelengkapannya, konduktor dan peralatan per-lengkapannya, serta peralatan pengaman dan pemutus. 

b. SKTM, terdiri dari : Kabel tanah, indoor dan outdoor termination, batu bata, pasir dan lain-lain.

c. Gardu trafo, terdiri dari : Transformator, tiang, pondasi tiang, rangka tempat trafo, LV panel, pipa-pipa pelindung, Arrester, kabel-kabel, transformer band, peralatan grounding, dan lain-lain.

d. SUTR dan SKTR terdiri dari: sama dengan perlengkapan/ material pada SUTM dan SKTM. Yang membedakan hanya dimensinya.

Page 3: bab III

Fungsi dari low Voltage main distribution panel (LVMDP) :sebagai panel penerima daya/power dari transformer (trafo) dan mendistribusikan power tersebut lebih lanjut ke panel Low voltage sub distribution (LVSDP), Menggunakan Air Circuit Breaker atau moulded case Circuit Breakers.

sedangkan fungsi Low voltage sub distribution (LVSDP) :mendistribusikan power tersebut ke peralatan electrical. 

A. Box Panel ListrikBox Panel listrik banyak dibuat orang untuk pengamanan dan kerapihan suatu instalasi Listrik. Tapi sedikit orang yang memahami dari fungsi box panel listrik . Ini terlihat dari pengamatan pada waktu pemasangan/ instalasi UPS. Box terlihat rumit dan tidak kelihatan jalurnya.Dengan perencanaan yang matang dan ketelitian yang tinggi diharapkan box listrik menjadi sederhana dan mudah dimengerti. Kalau perlu ada gambar denah sederhana.Bila sewaktu-waktu ada penambahan instalasi listrik , seperti instalasi UPS dengan daya besar. Akan dengan mudah membuat jalur dari box panel yang telah ada. UPS dengan kapasitas yang besar biasanya yang lebih dari 6 KVA ,memerlukan suatu cara pengamanan yakni dengan cara membuat jalur bypass dengan memanfaatkan MCB atau MCCB. Apabila terdapat kerusakan UPS atau instalasi listrik yang lain mudah dibenahi / diperbaiki. Dengan cara bypass ini dengan mudah mencopot UPS atau lainya, sementara listrik masih jalan.Bagaimana gambar instalasi untuk bypass yang banyak dipakai dan aman? Untuk itu ikuti ulasan selanjutnya.Sebelum mengetahui inti permasalahan, harus mengerti fungsi dari bagian-bagaian listrik. Bagian-bagian listrik tersebut adalah:1. MCB (Miniatur Circuit Breaker)2. MCCB (Moulded Case Circuit Breaker)3. GFCI/ RCCB/ ELCB (Ground Foult Circuit Interruption)4. Grounding5. Warna kabel6. CT (Current Transfomer)7. Surge Arrest

B. MCBSundut pembagi MCB( Miniature Circuit Breaker) adalah switch pembatas arus akibat dari kenaikan daya /tegangan yang melebihi batas dan atau hubung singkat. Part ini biasanya terbatas pada arus nominal kecil sampai dengan kurang dari 100 Ampere.Bentuknya ada yang satu pole (satu input dan satu output), ada yang dua pole, tiga pole hingga empat pole.Jumlah dari tipe satu pole, dua pole, tiga pole, empat pole menunjukkan bahwa pemakaian tersebut adalah tergantung pada kebutuhan dari jalur kabel yang dipakai.Type MCB berikut ini menunjukkan kemampuan manangani arus menurut IEC

Page 4: bab III

60898-1,1. Type B bisa 3 In sampai dengan 5 In2. Type C bisa 5 In sampai dengan 10 In3. Type D bisa 10 In sampai dengan 20 In4. Type K bisa 8 In sampai dengan 12 InProteksi beban untuk waktu short 400ms – 2 ms arus puncakType Z bisa 2 In sampai dengan 3 In untuk periode 10 detik. Untuk proteksi dari peralatan semikonduktor dan pengukuran menggunakan transformer.

C. MCCBMCCB singkatan dari Moulded Case Circuit Breaker. Circuit Breaker pembatas arus apabila terdapat arus beban yang melebihi batas-batasnya.MCCB ini digunakan hampir sama dengan MCB tetapi dengan batas arus beban yang lebih besar dari 100 Ampere sampai dengan 1600 Ampere.

D. GFCI/RCCB/ELCBGround Foult Circuit Interruption adalah semacam Circuit Breaker yang bereaksi lebih cepat dari MCB. Alat ini akan memonitor listrik sewaktu-waktu apabila terdapat short atau kabel terkelupas dan mengenai manusia, tidak mengakibatkan kematian. Peralatan ini biasanya banyak dipakai pada perumahan dan bahkan industri kecil sampai sedang.Batas arus yang melintasi manusia tidak boleh melebihi dari standard IEC. Cara kerja dari peralatan ini adalah apabila arus yang melalui dari ring transformer tidak sebanding dengan output ring transformer (ada arus bocor melebihi batas yang ditentukan), secara otomatis akan menghentikan jalur listrik.

E. GroundingGrounding pada instalasi listrik berfungsi sebagai pengaman listrik. Pengaman listrik akibat dari kabel -kabel yang terkelupas dan mengenai body part peralatan elektonik atau peralatan listrik yang selanjutnya mengenai orang. Dengan adanya grounding ini aliran arus listrik yang liar atau yang tak berfungsi akan dibumikan. Dengan demikian manusia akan terhindar dari sengatan listrik yang berlebihan.Contoh barang-barang listrik dengan casing metal seperti dibawah ini: Komputer, Mesin Cuci, mesin pemanas, hair dryer dan lain-lain.

F. Warna KabelWarna kabel instalasi listrik sudah ditetapkan diberbagai negara. Untuk Indonesia, warna kabel listrik ditentukan menurut standard SNI atau standar IEC:1. Warna merah, kuning, hitam untuk fase2. Warna biru muda (biru laut) untuk netral3. Warna kuning -hijau untuk ground

Page 5: bab III

G. CT ( Current Tranformer )CT adalah suatu peralatan listrik dari bahan baja / metal dalam bentuk lingkaran (ring) atau gelang persegi dan tengahnya berlubang. Fungsi dari CT ini yaitu sebagai penurun arus dan atau tegangan pada box panel . Fungsi ini dimanfaatkan sebagai indikator lampu atau indikator meteran.

H. Surge ArrestSurge Arrest adalah peralatan pengaman listrik dari kejutan listrik yang berlebihan. Contohnya apabila ada kejadian tiba-tiba aliran listrik menjadi lebih tinggi akibat dari penambahan energi potensial. Penambahan energi ini kemungkinan sebagaian besar di daerah Industri, karena berhubungan dengan peratalan mesin yang besar otomatis membutuhkan energi yang besar pula. Atau suplaii dari PLNnya sendiri yang kadang-kadang tidak stabil. Untuk itu bangunan perumahan atau gedung-gedung membutuhkan Surge Arrestor. Fungsi alat ini adalah membuang energi yang berlebihan dengan komponen tertentu.Dari referensi disebutkan bahan-bahannya yaitu dari Metal Oxide Varistor (MOV),sekering dan Lilitan Choke Toroid. MOV terhubung dengan jaringan tanah/ grounding untuk membuang energi. Sedangkan selanjutnya arus normal diteruskan melalui sekering dan Toroidal Choke Coil.