bab iii

3
BAB III KESIMPULAN Pterigium merupakan salah satu dari sekian banyak kelainan pada mata dan merupakan yang tersering nomor dua di indonesia setelah katarak, hal ini di karenakan oleh letak geografis indonesia di sekitar garis khatulistiwa sehingga banyak terpapar oleh sinar ultraviolet yang merupakan salah satu faktor penyebab dari piterigium. Pterigium banyak diderita oleh laki-laki karena umumnya aktivitas laki-laki lebih banyak di luar ruangan, serta dialami oleh pasien di atas 40 tahun karena faktor degeneratif. Pterigium adalah penebalan konjungtiva bulbi yang berbentuk segitiga, mirip daging yang menjalar ke kornea, dan pertumbuhan fibrovaskular konjungtiva yang bersifat degeneratif dan invasive. Patofisiologi pterigium antara lain karena degenerasi elastik kolagen dan proliferasi fibrovaskular dengan permukaan yang menutupi epitel. Dimana konjungtiva bulbi yang selalu berurusan dengan dunia luar sehingga selalu terpapar oleh sinar matahari dan debu yang 22

Upload: harry-fernando-simatupang

Post on 10-Dec-2015

7 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

bab 3

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III

BAB III

KESIMPULAN

Pterigium merupakan salah satu dari sekian banyak kelainan pada mata dan

merupakan yang tersering nomor dua di indonesia setelah katarak, hal ini di

karenakan oleh letak geografis indonesia di sekitar garis khatulistiwa sehingga

banyak terpapar oleh sinar ultraviolet yang merupakan salah satu faktor penyebab

dari piterigium. Pterigium banyak diderita oleh laki-laki karena umumnya aktivitas

laki-laki lebih banyak di luar ruangan, serta dialami oleh pasien di atas 40 tahun

karena faktor degeneratif. Pterigium adalah penebalan konjungtiva bulbi yang

berbentuk segitiga, mirip daging yang menjalar ke kornea, dan pertumbuhan

fibrovaskular konjungtiva yang bersifat degeneratif dan invasive.

Patofisiologi pterigium antara lain karena degenerasi elastik kolagen dan

proliferasi fibrovaskular dengan permukaan yang menutupi epitel. Dimana

konjungtiva bulbi yang selalu berurusan dengan dunia luar sehingga selalu terpapar

oleh sinar matahari dan debu yang mengakibatkan penebalan konjungtiva. Selain itu

karena adanya kerusakan limbal stem cell akibat sinar UV yang menyebaban

degenerasi kolagen dan proliferasi jaringan vaskuler.

Terapi dari pterigium umumnya tidak perlu diobati, hanya perawatan secara

konservatif seperti memberikan anti inflamasi pada pterigium yang iritatif. Pada

pembedahan akan dilakukan jika piterigium tersebut sudah sangat mengganggu bagi

penderita semisal gangguan visual, dan pembedahan ini pun hasilnya juga kurang

maksimal karena angka kekambuhan yang cukup tinggi mengingat tingginya

22

Page 2: BAB III

23

kuantitas sinar UV di Indonesia. Walaupun begitu penyakit ini dapat dicegah dengan

menganjurkan untuk memakai kacamata pelindung sinar matahari.