bab iii

16
BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Pada penelitian ini, variabel yang akan diteliti adalah kompetensi, independensi, dan kualitas audit. Kompetensi akan diproksikan dengan pengalaman dan pengetahuan. Sedangkan independensi akan diproksikan dengan lama hubungan dengan klien, tekanan dari klien, telaah dari rekan auditor (peer review), jasa non- audit yang diberikan oleh BPKP. Variabel independen dalam penelitian ini adalah pengalaman, pengetahuan, hubungan dengan klien, tekanan dari klien, telaah dari rekan auditor (peer review), jasa non-audit yang diberikan oleh BPKP. Sedangkan kualitas audit sebagai variabel dependen. B. Populasi dan Prosedur Penentuan Sampel 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian. Populasi penelitian ini adalah seluruh auditor independen yang bekerja pada Badan Pengawasan

Upload: nika-saputra

Post on 05-Dec-2015

220 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

bab iii skripsi akuntasi

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Pada penelitian ini, variabel yang akan diteliti adalah kompetensi,

independensi, dan kualitas audit. Kompetensi akan diproksikan dengan

pengalaman dan pengetahuan. Sedangkan independensi akan diproksikan

dengan lama hubungan dengan klien, tekanan dari klien, telaah dari rekan

auditor (peer review), jasa non- audit yang diberikan oleh BPKP. Variabel

independen dalam penelitian ini adalah pengalaman, pengetahuan, hubungan

dengan klien, tekanan dari klien, telaah dari rekan auditor (peer review), jasa

non-audit yang diberikan oleh BPKP. Sedangkan kualitas audit sebagai

variabel dependen.

B. Populasi dan Prosedur Penentuan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian. Populasi penelitian

ini adalah seluruh auditor independen yang bekerja pada Badan

Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) yang berada di Kota

Padang. Alasannya karena kota Padang termasuk kota besar di Sumatera

Barat yang sudah terdapat BPKP, yang menuntut eksistensi auditor

independen dalam melakukan pemeriksaan terhadap laporan keuangan

dalam memberikan pendapat atas dasar hasil pemeriksaan, sehingga

keterlibatannya dalam penentuan kualitas audit.

Page 2: BAB III

2. Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang akan diteliti.

Sampel yang dipilih dari populasi dianggap mewakili keberadaan

populasi. Adapun teknik pengambilan sampel menggunakan purposive

sampling, hal ini dilakukan agar data yang diperoleh dengan tujuan

penelitian dan relatif dapat dibandingkan dengan hasil penelitian

sebelumnya. Berdasarkan metode tersebut maka kriteria penentuan sampel

yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Responden tidak dibatasi oelh jabatan auditor pada BPKP (partner,

senior, atau junior auditor) sehingga semua auditor yang bekerja di

BPKP dapat diikutsertakan sebagai responden.

b. Responden dalam penelitian ini adalah auditor pada BPKP di kota

Padang.

C. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer,

data primer adalah data yang diperoleh langsung yang bersumber dari jawaban

koesioner dari responden yang akan dikirim secara langsung kepada auditor

dari beberapa BPKP di Padang.

D. Metode Pengumpulan Data

Data dikumpulkan melalui metode angket, yaitu menyebarkan daftar

pertanyaan (kuesioner) yang akan diisi atau dijawab oleh responden auditor

pada BPKP di Padang. Kuesioner tersebut terdiri dari dua bagian. Bagian

Page 3: BAB III

pertama berisi sejumlah pertanyaan yang bersifat umum. Bagian kedua, berisi

sejumlah pertanyaan yang berhubungan dengan keahlian dan independensi

auditor.

Kuesioner diberikan secara langsung kepada responden. Responden

diminta untuk mengisi daftar pertanyaan tersebut, kemudian memintanya

untuk mengembalikannya melalui peneliti yang secara langsung akan

mengambil angket yang telah diisi tersebut pada Kap yang bersangkutan.

Angket yang telah diisi oleh responden kemudian diseleksi terlebih dahulu

agar angket yang tidak lengkap pengisiannya tidak diikutsertakan dalam

analisis.

Pengukuran variabel-variabel menggunakan instrumen berbentuk

pertanyaan tertutup. Instrumen pertanyaan yang berhubungan dengan variabel

independen yang diteliti serta diukur menggunakan skala Likert dari 1 s/d 5.

responden diminta memberikan pendapat setiap butir pertanyaan, mulai dari

sangat tidak setuju sampai sangat setuju.

Tabel menunjukkan nilai untuk setiap pilihan jawaban

Tabel 3.2Nilai Jawaban

Jawaban Nilai

Sangat tidak setuju (STS) 1

Tidak setuju (TS) 2

Netral (N) 3

Setuju (S) 4

Sangat setuju (SS) 5

Page 4: BAB III

Nilai jawaban ini berlaku juga untuk butir pertanyaan yang sifatnya

negatif, hanya saja jawaban responden dibalik. Jika responden menjawab

pertanyaan dengan nilai 5, maka jawaban tersebut diubah menjadi nilai 1, nilai

4 diubah menjadi nilai 2, tetapi nilai 3 tetap.

E. Metode Analisis

1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif ini digunakan untuk memberikan gambaran

mengenai demografi responden penelitian. Data demografi tersebut antara

lain : jabatan, lama pengalaman kerja, keahlian khusus, lama menekuni

keahlian khusus tersebut, latar belakang pendidikan, serta gelar profesional

lain yang menunjang bidang keahlian. Alat analisis data ini disajikan

dengan mengundang tabel distribusi frekuensi yang memaparkan kisaran

teoritis, kisaran aktual, rata-rata dari standar deviasi.

2. Pengujian Validitas dan Reliabilitas

Pertama, instrument (kuisioner) yang digunakan dalam penelitian

ini harus diuji validitas dan reliabilitasnya terlebih dahulu. Uji validitas

dimaksudkan untuk mengukur sejauh mana ketepatan alat ukur penelitian

tentan isu atau arti sebenarnya yang diukur (Ghozali,2005). Uji validitas

dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan analisis butir.

Korelasi yang digunakan adalah Person Product Moment. Jika koefisien

korelasi (r) bernilai positif dan lebih besar dari r tabel, maka dinyatakan

bahwa butir pernyataan tersebut valid atau sah. Jika sebaliknya, bernilai

Page 5: BAB III

negatif, atau positif namun lebih kecil dari r tabel, maka butir pernyataan

dinyatakan invalid dan harus dihapus.

Uji reliabilitas dimaksudkan untuk menguji konsistensi kuisioner

dalam mengukur suatu kontrak yang sama atau stabilitas kuisioner jika

digunakan dari waktu ke waktu (Ghozali, 2005). Uji reabilitas dilakukan

dengan metode Internal consistency. Reliabilitas instrument penelitian

dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan koefisien cronbach’s

Alpha. Jika nilai koefisien alpha lebih besar dari 0,6 maka disimpulkan

bahwa instrument penelitian tersebut handal atau reliabel (Nunnaly dalam

Ghozali, 2005)

3. Pengujian Asumsi Klasik

Oleh karena alat analisis yang digunakan dalamm penelitian ini

adalah analisis regresi berganda, maka perlu dilakukan pengujian terhadap

asumsi¬asumsi yang diisyaratkan dalam analisis regresi berganda untuk

memenuhi kriteria BLUE (Best Linier Unbias Estimate) seperti disarankan

oleh Gujarti (1999). Uji asumsi klasik dalam penelitian ini mencakup uji

normalitas, multikolinearitas, dan heteroskedastisitas.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah dalam model

regresi, variabel dependen dan variabel independen keduanya

mempunyai distribusi normal atau tidak. Uji normallitas dalam

penelitian ini dilakukan melalui metode grafik dan statistik.

Page 6: BAB III

Metode grafik yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

mellihat normal probability plot. Normal probability plot adalah

membandingkan distribusi kumulatif data yang sesungguhnya dengan

distribusi kumulatif dari distribusi normal (Ghozali, 2005). Dasar

pengambilan keputusan melalui analisis ini, jika data menyebar

disekitar garis diagonal sebagai representasi pada distribusi normal,

berarti model regresi memenuhi asumsi normalitas.

Metode statistic yang digunakan adalah dengan berdasar pada nilai

Kurtosis dan Skewness. Kurtosis menunjukkan pemuncakan distribusi

(peakdeness of a distribution), sedangkan Skewness menunjukkan

kesimetrisan distribusi data, nilai kurtosis dan skewness harus diubah

dalam angka rasio terlebih dahulu, yaitu dengan membagi nilai

kurtosis dan skewness dengan nilai standard error-nya. Kriteria

pengujian yang digunakan adalah data berdistribusi normal jika

skewness dan kurtosis dibagi nilai standar error berada pada rentang-2

sampai +2 (Singgih Santosa, 2000)

b. Uji Multikolinearitas

Uji multikolineatitas bertujuan untuk menguji apakah di dalam

modal regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model

regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel

bebas. Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas didalam

regresi dapat dilihat dari nilai tolerance dan nilai Variance Inflasing

Factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel bebas

Page 7: BAB III

manakah yang dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Tolerance

mengukur variabilitas bebas yang tidak dapat dijelaskan oleh variabel

bebas lainnya. Model regresi yang bebas multikolinearitas adalah yang

mempunyai VIF = 10 dan nilai tolerance = 0,1. untuk melihat variabel

bebas dimana saja salinng berkorelasi adalah dengan metode

menganalisis matriks korelasi antar variabel bebas. Korelasi yang

kurang dari 0,05 menandakan bahwa variabel bebas tidak terdapat

multilinearitas yang serius (Ghozali,2005).

c. Uji Heterokesdastisitas

Uji heteroskedastisitas adalah untuk melihat apakah terdapat

ketidaksamaan varians dari residual satu ke pengamatan ke

pengamatan yang lain. Model regresi yang memenuhi persyaratan

adalah di mana terdapat kesamaan varians dari residual satu

pengamatan ke pengamatan yang lain tetap atau disebut

homoskedastisitas.

Menurut Ghozali , (2007) dalam Eka (2011:48) , uji

heteroskedastisitas adalah uji yang bertujuan untuk menguji apakah

dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dan residual

atau suatu pengamatan yang lain. Untuk mendeteksi adanya

heterokedastisitas dapat menggunakan I. Dalam uji ini apabila hasilnya

sig > 0,05 maka tidak terdapat gejala heteroskadastisitas , model yang

baik adalah tidak terjadi heteroskadastisitas.

4. Pengujian Hipotesis

Page 8: BAB III

Alat statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah regresi

berganda (multi regression). Hal ini sesuai dengan rumusan masalah,

tujuan serta hipotesis-hipotesis yang dilakukan dalam penelitian ini.

Regresi berganda menghubungkan satu veriabel dependen dengan

beberapa variabel independen dalam suatu modal prediktif tunggal.

Model regresi berganda yang digunakan dalam penelitian ini disajikan

dalam persamaan berikut ini :

Y = a + b1 x1 + b2 x2 + b3 x3 + b4 x4 + b5 x5 + b6 x6 + e

Dimana

Y = Kualitas Audit

X1 = Pengalaman

X2 = Pengetahuan

X3 = Hubungan dengan klien

X4 = Tekanan dari klien

X5 = Telaah dari rekan auditor

X6 = Jasa non audit yang diberikan oleh KAP

b 1 , b 2, b 3 = koefisien regresi

α = konstanta

e = Error

Untuk melihat adanya pengaruh indenpenden terhadap variabel

dependen di uji dengan tingkat signifikan α = 0,05

5. Uji F

Page 9: BAB III

Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel-variabel

independen secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel

dependen. Derajat kepercayaan yang digunakan adalah 0,05. Apabila nilai

Fhitung lebih besar dari pada Ftabel maka hipotesis alternatif, yang

menyatakan bahwa semua variabel independen secara simultan

berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

Persamaan F – Test dapat dirumuskan sebagai berikut:

F= R2/k(1−R2 ) /(n−k−1)

Dimana :

R2 = Koefisien Determinasi

n = Jumlah Sampel

k = Jumlah Variabel Bebas

6. Uji t

Uji t digunakan untuk mengetahui apakah variabel-variabel

independen(bebas/tidak terikat) secara individual (parsial) berpengaruh

nyata atau tidak terhadap variabel dependen (terikat). Derajat signifikansi

yang digunakan adalah 0,05. Apabila nilai signifikan lebih kecil dari

derajat kepercayaan maka kita menerima hipotesis alternatif, yang

menyatakan bahwa suatu variabel independen secara parsial

mempengaruhi variabel dependen.

Untuk melihat nilai signifikan masing – masing parameter yang

diestimasi , maka digunakan t – test dengan rumus:

Page 10: BAB III

t- test = β i

Sβ i

Dimana :

β i = koefisien regresi

Sβi = standar error atas koefisien regresi variabel

Hipotesis diuji dengan kriteria sebagai berikut :

a. H1 diterima jika thitung >ttabel atau jika nilai sig < α = 0,05 dan

koefsien regresi (β ¿ positif.

b. H2 diterima jika thitung >ttabel atau jika nilai sig < α = 0,05 dan

koefsien regresi (β ¿ positif.

Penentuan apakah terjadi atau tidak juga dapat dilakukan dengan

menggunakan uji beda rata – rata (t – test). Uji t (t-test) merupakan

prosedur pengujian parametrik rata-rata dua kelompok data, baik

untuk kelompok data terkait maupun dua kelompok bebas. Dimana

untuk melakukan uji beda rata – rata , data yang digunakan adalah

data kuantitatif. Pada penelitian ini digunakan untuk mengetahui dan

menganalisis.

Rumus yang digunakan , adalah :