bab iii

22
BAB III PEMBAHASAN 3.1 Karakteristik dan Kriteria Produk Pengolahan Bijih Tembaga Proses flotasi yang digunakan didalam pengolahan bijih tembaga pada perusahaan tambang tembaga pada umumnya, karena prosesnya sudah baku secara internasional. Proses flotasi yang dimaksudkan untuk memisahkan mineral tembaga sulfide (kalkopirit) yang mengandung emas/perak sebagai mineral berharga dengan cara diapungkan, sebaliknya mineral – mineral pengotornya (nonsulfida kecuali sebagai pirit) tidak mengapung dan dibuang sebagai limbah (tailing) Proses ini dimulai dengan peremukan dan penggerusan untuk mendapatkan ukuran 80% minus 210 – m. Pada ukuran tersebut sebagian besar mineral berharga telah terliberasi, walaupun masih akan dilakukan penggerusan ulang rangkaian flotasi berikutnya untuk lebih menyempurnakan liberasi. Kalkopirit mengandung emas/perak yang telah memenuhi persyaratan ukuran butir dicampur dengan air menjadi luluhan, diaduk didalam rangkain sel flotasi, ditambahkan bahan kimia dan dialiri udara. Butiran – butiran mineral kalkopirit yang mengandung emas/perak menempel pada gelembung – gelembung udara yang III │ 1

Upload: kadek-angga-yudhi-aditya

Post on 24-Nov-2015

60 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Kajian Optimalisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak Dari Pengusahaan Tambang Tembaga

BAB IIIPEMBAHASAN

3.1 Karakteristik dan Kriteria Produk Pengolahan Bijih TembagaProses flotasi yang digunakan didalam pengolahan bijih tembaga pada perusahaan tambang tembaga pada umumnya, karena prosesnya sudah baku secara internasional. Proses flotasi yang dimaksudkan untuk memisahkan mineral tembaga sulfide (kalkopirit) yang mengandung emas/perak sebagai mineral berharga dengan cara diapungkan, sebaliknya mineral mineral pengotornya (nonsulfida kecuali sebagai pirit) tidak mengapung dan dibuang sebagai limbah (tailing)Proses ini dimulai dengan peremukan dan penggerusan untuk mendapatkan ukuran 80% minus 210 m. Pada ukuran tersebut sebagian besar mineral berharga telah terliberasi, walaupun masih akan dilakukan penggerusan ulang rangkaian flotasi berikutnya untuk lebih menyempurnakan liberasi. Kalkopirit mengandung emas/perak yang telah memenuhi persyaratan ukuran butir dicampur dengan air menjadi luluhan, diaduk didalam rangkain sel flotasi, ditambahkan bahan kimia dan dialiri udara. Butiran butiran mineral kalkopirit yang mengandung emas/perak menempel pada gelembung gelembung udara yang naik ke permukaan sel flotasi memebentuk bijih bermineral. Sebaliknya butiran butiran mineral yang bukan sulfide (kecuali sebagian pirit) tetap berada didalam luluhan dan mengalir ke penampungan sebagai limbah (tailing). Konsentrasi yang dihasilkan dialirkan melalui pipa untuk dikeringkan dan dikapalkan dipelabuhan. Proses lengkap pengolahan bijih tembaga bias dilihat pada Gambar 4.1 .

Gambar 3.1 Bagan alir proses pengolahan bijih tembaga pada PT. Freeport Indonesia

3.1.1 Karakteristik Konsentrat Konsetrat Tembaga mengandung emas dan perak berbentuk pasir berwarna hitam kehiajauan berukuran 100% minus 210 m. Mineralnya dominan mengandung kalkopirit (CuFeS), mineral mineral lainnya adalah kovelit (CuS), Bornit (Cu5FeS4) serta emas dan perak dalam bentuk logam alami. Unsur logam logam pengotor sebagai akibat dari proses yang tidak 100% sempurna adalah Al, As, Ba, hingga SiO2 dengan kadar bervariasi sangat rendah hingga tinggi, khusus Fe dan S yang berasal dari pirit berkadar 24% dan 30%. Logam jarang dan logam tanah jarang yang bernilai ekonomi tinggi kadarnya sangat kecil mulai dari kadar