bab iii

7
BAB III TINJAUAN PUSTAKA III.1. Pengertian Obat III.2.1 Pengertian Obat Secara Umum Obat adalah semua bahan tunggal atau campuran yang dipergunakan oleh semua makhluk untuk bagian dalam dan luar tubuh guna mencegah, meringankan, dan menyembuhkan penyakit (Syamsuni, 2006). Menurut undang-undang, yang dimaksud obat adalah suatu bahan atau campuran bahan untuk dipergunakan dalam menentukan diagnosis, mencegah, mengurangi, menghilankan, menyembuhkan penyakit atau gejala penyakit, luka atau kelainan badaniah atau rohaniah pada manusia atau hewan termasuk untuk elok tubuh atau bagian tubuh manusia (Syamsuni, 2006). III.2.2 Pengertian Obat Secara Khusus 1. Obat jadi, adalah obat dalam keadaan murni atau campuran dalam bentuk serbuk, tablet, pil, kapsul, supositoria, cairan, salep, atau bentuk lainnya yang secara teknis sesuai dengan FI atau buku resmi lain yang secara teknis sesuai dengan FI (Syamsuni, 2006). 2. Obat paten, yaitu obat jadi dengan nama dagang yang terdaftar atas nama pembuat yang diberi kuasa dan dijual dalam bungkus asli dari pabrik yang memproduksinya (Syamsuni, 2006). 3. Obat baru, yaitu obat-obat yang berisi zat, baik yang berkhasiat maupun tidak berkhasiat–seperti lapisan, pengisi, pelarut, pembantu, atau komponen lain–yangbelum dikenal sehingga tidak diketahui khasiat dan kegunaannya (Syamsuni, 2006). 4. Obat asli, yaitu obat yang didapat langsung dari bahan-bahan alamiah Indonesia, diolah secara

Upload: cuteamour

Post on 20-Nov-2015

214 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

laporan pkl

TRANSCRIPT

BAB IIITINJAUAN PUSTAKA

III.1. Pengertian ObatIII.2.1 Pengertian Obat Secara UmumObat adalah semua bahan tunggal atau campuran yang dipergunakan oleh semua makhluk untuk bagian dalam dan luar tubuh guna mencegah, meringankan, dan menyembuhkan penyakit (Syamsuni, 2006).Menurut undang-undang, yang dimaksud obat adalah suatu bahan atau campuran bahan untuk dipergunakan dalam menentukan diagnosis, mencegah, mengurangi, menghilankan, menyembuhkan penyakit atau gejala penyakit, luka atau kelainan badaniah atau rohaniah pada manusia atau hewan termasuk untuk elok tubuh atau bagian tubuh manusia (Syamsuni, 2006).III.2.2 Pengertian Obat Secara Khusus1. Obat jadi, adalah obat dalam keadaan murni atau campuran dalam bentuk serbuk, tablet, pil, kapsul, supositoria, cairan, salep, atau bentuk lainnya yang secara teknis sesuai dengan FI atau buku resmi lain yang secara teknis sesuai dengan FI (Syamsuni, 2006).2. Obat paten, yaitu obat jadi dengan nama dagang yang terdaftar atas nama pembuat yang diberi kuasa dan dijual dalam bungkus asli dari pabrik yang memproduksinya (Syamsuni, 2006).3. Obat baru, yaitu obat-obat yang berisi zat, baik yang berkhasiat maupun tidak berkhasiatseperti lapisan, pengisi, pelarut, pembantu, atau komponen lainyangbelum dikenal sehingga tidak diketahui khasiat dan kegunaannya (Syamsuni, 2006).4. Obat asli, yaitu obat yang didapat langsung dari bahan-bahan alamiah Indonesia, diolah secara sederhana berdasarkan pengalaman dan digunakan dalam pengobatan tradisional (Syamsuni, 2006).5. Obat tradisional, yaitu obat yang didapat dari bahan alam (mineral, tumbuhan, atau hewan), diolah secara sederhana berdasarkan pengalaman dan digunakan dalam pengobatan tradisional (Syamsuni, 2006).6. Obat esensial, yaitu obat yang paling banyak dibutuhkan untuk layanan kesehatan masyarakat dan tercantum dalam Daftar Obat Esensial Nasional (DOEN) yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan RI (Syamsuni, 2006).7. Obat generik, yaitu obat dengan nama resmi yang ditetapkan dalam FI untuk zat berkhasiat yang dikandungnya (Syamsuni,2006).

III.2. Penggolongan ObatObat dapat digolongkan berdasarkan beberapa kriteria, yaitu kegunaan obat, cara penggunaan obat, cara kerja obat, undang-undang, sumber obat, bentuk sediaan obat, serta proses fisiologis dan biokimia dalam tubuh (Syamsuni, 2006).

III.2.3 Menurut Kegunaan ObatMenurut (Syamsuni, 2006), penggolongan obat berdasarkan kegunaannya dalam tubuh, yaitu1. Untuk menyembuhkan (terapeutic)2. Untuk mencegah (prophylactic)3. Untuk diagnosis (diagnostic)III.2.4 Menurut Cara Penggunaan ObatMenurut (Syamsuni, 2006), penggolongan obat berdasarkan cara penggunaannya, yaitu1. Medicamentum ad usum internum (pemakaian dalam) melalui oraldiberi etiket putih.2. Medicamentum ad usum externum (pemakaian luar) melalui implantasi, injeksi, membran mukosa, rektal, vaginal, nasal, opthalmic, aurical, collutio / gargarisma / garglediberi etiket biru.III.2.5 Menurut CaraKerja ObatMenurut (Syamsuni, 2006), penggolongan obat berdasarkan cara kerjanya dalam tubuh, yaitu1. Lokal, yaitu obat yang bekerja pada jaringan setempat, seperti pemakaian topikal.2. Sistemik, yaitu obat yang didistribusikan ke seluruh tubuh, seperti tblet analgetik.III.2.6 Menurut Undang-UndangMenurut (Syamsuni, 2006), pengolongan obat menurut undang-undang, yaitu1. Narkotik (obat bius atau daftar O = opium) merupakan obat yang diperlukan dalam bidang pengobaan dan IPTEK serta dapat menimbulkan ketergantungan dan ketagihan (adiksi) yang sangat merugikan masyarakat dan individu apabila digunakan tanpa pembatasan dan pengawasan dokter; misalnya candu/opium, morfin, petidin, metadon, dan kodein.2. Psikotropika (obat berbahaya) merupakan obat yang memengaruhi proses mental, ,erangsang atau menenangkan, mengubah pikiran/perasaan/kelakuan seseorang; misalnya golongan ekstasi, diazepam, dan barbital/luminal.3. Obat keras (daftar G = geverlijk = berbahaya) adalah semua obat yanga) Memiliki takaran/dosis maksimum (DM) atau yang tercantum dalam daftar obat keras yang ditetapkan pemerintah;b) Diberi tanda khusus lingkaran bulat berwarna merah dengan garis tepi hitam dan huruf K yang menyentuh garis tepinya;c) Semua obat baru, kecuali dinyatakan oleh pemerintah (Depkes RI) tidak membahayakan;d) Semua sediaan parenteral/injeksi/infus intravena.4. Obat bebas terbatas (daftar W = waarschuwing = peringatan) adalah obat keras yang dapat diserahkan tanpa resep dokter dalam bungkus aslinya dari produsen atau pabrik obat itu, kemudian diberi tanda lingkaran bulat berwarna biru dengan garis tepi hitam serta diberi tanda peringatan (P No.1 s/d P No.6; misalnya P No.1: awas obat keras, bacalah aturan pakai!).5. Obat bebas adalah obat yang dapat dibeli secara bebas dan tidak membahayakan si pemakai dalam batas dosis yang dianjurkan; diberi tanda lingkaran bulat berwarna hijau dengan garis tepi hitam.III.2.7 Menurut Sumber ObatMenurut (Syamsuni, 2006), Obat yang saat ini digunakan dapat bersumber dari1. Tumbuhan (flora atau nabati)2. Hewan (fauna atau hayati)3. Mineral (pertambangan)4. Sintesis (tiruan/buatan)5. Mikroba dan fungi/jamurIII.2.8 Menurut Bentuk Sediaan Obat (Bentuk Sediaan Farmasi)Menurut (Syamsuni, 2006), berdasarkan bentuk sediannya, obat dikelompokkan menjadi1. Bentuk padat; contohnya, serbuk, tablet, pil,kapsul,supositoria.2. Bentuk setengah padat; contohnya, salep (unguetum), krim, pasta, cerata, gel, salep mata (occulenta).3. Bentuk cair/larutan; contohnya, potio, sirop, eliksir, obat tetes, gargarisma, clysma, epithema, injeksi, infus intravena, douche, dan lotio.4. Bentuk gas; contohnya, inhalasi/ spray / aerosol.III.2.9 Menurut Proses Fisiologis dan Biokimia dalam TubuhMenurut (Syamsuni, 2006), berdasrkan proses fisiologis dan biokimia dalam tubuh, obat dikelompokkan menjadi1. Obat farmakodinamik. Bekerja terhadap inang (host) dengan jalan mempercepat atau memperlambat proses fisiologis atau fungsi biokimia dalam tubuh.2. Obat kemoterapeutik. Obat ini dapat membunuh parasit dan kuman di dalam tubuh inang. Obat ini hendaknya memiliki kegiatan farmakodinamik yang sekecil-kecilnya terhadap organisme inang dan berkhasiat untuk melawan sebanyak mungkin parasit (cacing, protozoa) dan mikoroorganisme (bakteri, virus). Obat-obat neoplasma (onkolitika, sitostatika, atau obat kanker) juga dianggap termasuk golongan ini.3. Obat diagnostik, yaitu obat yang membantu dalam mendiagnosis (pengenalan penyakit).

2.1. TabletTablet adalah sediaan padat yang mengandung bahan obat dengan atau tanpabahan pengisi. Berdasarkan metode pembuatan, dapat digolongkan sebagai tabletcetak dan tablet kempa. Tablet kempa dibuat dengan memberikan tekanan tinggi padaserbuk atau granul menggunakan cetakan baja. Tablet dapat dibuat dengan caramenekan massa serbuk lembab dengan tekanan rendah ke dalam lubang cetakan.(Farmakope Indonesia, Edisi IV, 1995).Syarat-syarat tablet, yaitu :- Ukuran seragam : diameter tablet 1 -3 kali tebal tablet.- Bobot seragam : penyimpangan rata-rata untuk tablet dengan berat 300 mg ataulebih, ialah 5-10%.- Waktu hancur / disintegrasi tablet : harus hancur dalam air dalam waktu tidaklebih dari 15 menit pada suhu 36 38 C.- Waktu hancur tablet bersalut gula atau bersalut selaput : harus hancur dalam airdalam waktu tidak lebih dari 60 menit.- Waktu hancur tablet bersalut enteric : zat penyalut dilarutkan dulu dalam HCL0,06 N selama 3 jam, kemudian tablet dimasukkan ke dalam dapar pH 6,8. Tabletharus hancur dalam waktu 60 menit pada suhu 36- 38C(Zaman, N,1990).Berbagai macam bentuk tablet1. Tablet untuk obat luarUniversitas Sumatera UtaraTablet ini umumnya mudah larut dan digunakan sebagi obat luar setelahdilarutkan dalam volume air tertentu untuk mendapatkan larutan dengankonsentrasi tertentu pula.2. Tablet untuk obat dalamTablet ini pada hakekatnya adalah puyer yang dibuat kompak secara kempacetak. Suatu variasi dari obat dalam ialah tablet effervescent yang biladimasukkan ke dalam air akan melarutkan serta membebaskan CO23. DrageeTablet bersalut gula dengan atau tanpa penambahan zat warna.4. LozengesTablet ini diisap seperti permen, efek utamanya adalah antiseptic pada mukosamulut atau tenggorokan.5. Tablet sublingual dan tablet intrabuccalTable sublingual, diletakkan dibawah lidah, melarut relatif cepat dan bahanobatnya diabsorbsi melalui mukosa.6. Tablet bersalut enterikDisalut dengan bahan atau zat penyalut yang relative tidak larut ddalamsuasana asam di lambung, tetapi hancur dan larut dalam suasana relative basadi usus dan membebaskan obat yang terkandung dalam tablet (entericcoating).7. Tablet sustained releaseTujuan pemberian tablet sustained release ialah untuk menghindarkanpemberian obat berulang kali dalam sehari, cukup sekali dalam sehari.Universitas Sumatera Utara8. Tablet yang dimasukkan kedalam rongga tubuh, khususnya vagina.9. Tablet implantasi (pellet atau implants)Penggunaannya dengan mengimplantasi pellet di bawah kulit, penyerapanbahan obat terjadi secara sangat perlahan dalam kurun waktu yang lama.III.1. (Zaman, N,1990).