bab iii

17
BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PEMBAHASAN 3.1 Pelaksanaan Kegiatan Pada pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini terdapat 3 program kerja utam kegiatan tambahan. Program kerja utama yang dilakukan antara lain adalah pe komposter Pupuk Organik Cair (POC), aplikasi POC pada tanaman hidroponik da peranangan tata letak !asilitas posyandu. "elain itujuga dilaksanakan kegiatan tambahan dibidang pendidikan berupa sosialisasi senam ui tangan sehat di $3% dan sosialisasi bahaya penyalahgunaan narkoba di "&P Negeri $2 &akroman Keamatan "ambutan Kota "amarinda. 'dapun deskripsi kegiatan KKN yang di lakukan di $% Kelurahan Keamatan "ambutan, yakni sebagai berikut* 3.1.1 Pembuatan Komoste! P"# Komposter POC merupakan alat pembuat pupuk organik air (dari bahan+bahan o seperti sisa bahan makanan rumah tangga, kotoran ternak ataupun daun+daunan POC merupakan salah satu jenis pupuk yang mengandung hara makro d esensial (N, P, K, ", Ca, &g, , &o, Cu, -e, &n, dan bahan organik). POC se memperbaiki si!at !isik, kimia, dan biologi tanah, juga membantu meningkatkan produksi tanaman, meningkatkan kualitas produk tanaman, mengurangi p pupuk anorganik dan sebagai alternati! pengganti pupuk kandang. Pembuatan k POC ini merupakan program kerja yang kami anangkan sebagai salah satu solu pemeahan masalah yang ada di $% Kelurahan &akroman demi menin kualitas hasil panen.#engan adanya komposer POC ini diharapkan masyarakat terutama para petani di $% Kelurahan &akroman ini mampu mandiri memproduksi pupuk sendiri dan dapat mengoptimalkan hasil panen perkebunan y merupakan mata penaharian utama masyarakat di $% Kelurahan &akroman ini serta dapat mengurangi penggunaan bahan kimia berbahaya sehingga hasil pane aman untuk dikonsumsi. 10

Upload: reny-sitorus

Post on 04-Nov-2015

216 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

laporan kkn

TRANSCRIPT

BAB IIIPELAKSANAAN KEGIATAN DAN PEMBAHASAN

3.1 Pelaksanaan KegiatanPada pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini terdapat 3 program kerja utama dan 2 kegiatan tambahan. Program kerja utama yang dilakukan antara lain adalah pembuatan komposter Pupuk Organik Cair (POC), aplikasi POC pada tanaman hidroponik dan perancangan tata letak fasilitas posyandu. Selain itu juga dilaksanakan kegiatan tambahan dibidang pendidikan berupa sosialisasi senam cuci tangan sehat di SD Negeri 039 dan sosialisasi bahaya penyalahgunaan narkoba di SMP Negeri 023 Kelurahan Makroman Kecamatan Sambutan Kota Samarinda.

Adapun deskripsi kegiatan KKN yang di lakukan di RT 09 Kelurahan Makroman Kecamatan Sambutan, yakni sebagai berikut:

3.1.1Pembuatan Komposter POCKomposter POC merupakan alat pembuat pupuk organik cair (dari bahan-bahan organik seperti sisa bahan makanan rumah tangga, kotoran ternak ataupun daun-daunan kering). POC merupakan salah satu jenis pupuk yang mengandung hara makro dan mikro esensial (N, P, K, S, Ca, Mg, B, Mo, Cu, Fe, Mn, dan bahan organik). POC selain dapat memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah, juga membantu meningkatkan produksi tanaman, meningkatkan kualitas produk tanaman, mengurangi penggunaan pupuk anorganik dan sebagai alternatif pengganti pupuk kandang. Pembuatan komposer POC ini merupakan program kerja yang kami canangkan sebagai salah satu solusi pemecahan masalah yang ada di RT 09 Kelurahan Makroman demi meningkatkan kualitas hasil panen. Dengan adanya komposer POC ini diharapkan masyarakat terutama para petani di RT 09 Kelurahan Makroman ini mampu mandiri dalam memproduksi pupuk sendiri dan dapat mengoptimalkan hasil panen perkebunan yang merupakan mata pencaharian utama masyarakat di RT 09 Kelurahan Makroman ini serta dapat mengurangi penggunaan bahan kimia berbahaya sehingga hasil panen warga aman untuk dikonsumsi. Dalam proses pembuatan POC terdapat 2 proses utama yaitu merangkai alat komposter POC dan proses pembuatan POC. Adapun penjelasan dari kedua proses tersebut yaitu:

3.1.1.1 Merangkai Alat Komposter POCAlat - alat yang dibutuhkan dalam merangkai alat komposter POC yaitu sebagai berikut:a. Tong plastik, kapasitas tergantung pilihan mulai dari 20 - 100 literb. Potongan pipa paralon diameter 1 in, 2 buahc. Potongan pipa paralon ukuran panjang 1 in, 1 buahd. Sambungan pipa berbentuk T, 2 buahe. Sambungan pipa berbentuk L, 1 buahf. Keran air plastik 1 buahg. Borh. Meterani. Kain kasaj. Lem PVCk. Guntingl. Spidol

Cara merangkai alat komposter POC yaitu sebagai berikut:a. Buat dua lubang udara di sisi kanan dan kiri tong dengan menggunakan bor. Diameter lubang harus sama dengan diameter pipa paralon.b. Buat satu lubang lagi disisi lain tong. Posisi lubang ketiga ini harus lebih rendah daripada lubang sebelumnya atau sekitar 10 cm dari dasar tong.c. Lubangi pipa paralon dan lapisi dengan kain kasa.d. Selanjutnya instalasi dalam udara dapat dirangkai. Mulailah dari memasang kedua pipa paralon dengan ukuran yang sama, masing-masing pada lubang kanan dan kiri. Kedua pipa dimasukkan dari arah dalam keluar. Pipa didorong dari dalam hingga keluar sekitar 3 cm dari lubang dan sisanya sekitar 10 cm berada dalam tong.e. Kedua ujung pipa yang mencuat keluar 3 cm tersebut kemudian ditutup dengan kasa plastik. Potong kasa plastik berbentuk lingkaran dengan diameter sekitar 1 cm lebih panjang dari diameter pipa. Beri lem PVC disekitar ujung pipa, lalu tempelkan kasa atur hingga tertutup rapi.f. Selanjutnya kedua pipa tadi di sambung dengan sambungan pipa berbentuk T.g. Kaki sambungan T tersebut dirangkaikan dengan pipa paralon lainnya.h. Kemudian pasang sambungan pipa L pada bagian ujung bawah pipa paralon. Sambungan pipa L di pasang dengan arah kakinya mengarah ke lubang yang akan dipasangi keran (lubang ketiga).i. Pasang keran plastik pada lubang ketika tersebut.j. Terakhir, masukkan pipa paralon untuk menyambungkan antara lubang keran plastik dengan pipa L.k. Panjang pipa disesuaikan dengan ukuran tong komposter.

Rangkaian alat komposter POC secara detail dapat dilihat pada Gambar 3.1.

Gambar 3.1 Rangkaian Alat Komposter POC

Lubang-lubang pada pipa paralon itu berguna sebagai sirkulasi udara dan membuang gas metan. Sedangkan keran untuk mengeluarkan lindi, yaitu air sisa pembusukan sampah organik oleh bakteri pengurai. Jika pada bagian dalam tong plastik tidak diberi pipa, maka akan panas dan bau dari gas metan akan sangat tercium.

3.1.1.2 Proses Pembuatan POCAdapun bahan bahan yang diperlukan dalam pembuatan POC adalah sebagai berikut :a. Sampah organik (sayur sawi putih dan kol) 20 kgb. Air kelapa 2 L (dalam kandungan air kelapa terdapat 2 jenis bakteri yaitu azotabacter dan actinomycetes yang dapat menguraikan sampah organik dan menghasilkan senyawa organik yang berguna untuk kesuburan tanah. Bakteri azotabacter dapat berfungsi mengikat (memfiksasi) nitrogen bebas sedangkan actinomycetes dapat menghasilkan zat zat antibiotik yang dapat menghambat atau bahkan mematikan bakteri yang bersifat patogen.c. Air bersih 10 Ld. Larutan EM4 (effective microorganism) merupakan bahan yang mengandung beberapa mikroorganisme yang sangat bermanfaat dalam proses fermentasi. Mikroorganisme yang terdapat dalam EM4 terdiri dari bakteri fotosintesis (rhodopseudomonas sp.), bakteri asam laktat, ragi (sacharomices sp.), actinomycetes, dan aspergillus sp. EM4 (effective microorganism) dapat meningkatkan fermentasi limbah dan sampah organik, meningkatkan ketersedian unsur hara untuk tanaman, serta menigkatkan aktivitas serangga, hama dan mikroorganisme patogen

Setelah semua bahan yang dibutuhkan telah disiapkan maka proses selanjutnya yaitu membuat POC. Adapun langkah - langkah dalam membuat POC adalah sebagai berikut:a. Sampah organik yang sudah dipilah dipotong kecil-kecil.b. Kemudian sampah organik dimasukkan ke dalam komposter hingga setengah penuh.c. Kemudian dimasukkan air kelapa dan larutan EM4 ke dalam komposter.d. Campuran tersebut kemudian diaduk hingga rata.e. Tutup rapat komposter hingga udara tidak dapat masuk.f. Simpan selama 7-14 hari ditempat teduh dan terhindar dari sinar matahari langsung.g. Indikator keberhasilan fermentasi ditandai dengan adanya bercak-bercak putih pada permukaan cairan, warna cairan kuning kecoklatan dan aroma bau dan menyengat (hasil fermntasi POC dapat dilihat pada Gambar 3.2).h. Pada awal pemakaian, komposter baru dapat menghasilkan lindi atau pupuk cair setelah dua minggu. Selanjutnya, pemanenan lindi dapat dilakukan setiap 2-3 hari.i. Pengambilan lindi sebaiknya hanya sebatas keran saja. Sementara itu, lindi yang tertampung di bawah keran sebaiknya tidak perlu diambil. Pasalnya terkandung cukup banyak mikroba yang sangat membantu pembusukan sampah di dalam komposter. j. Jika pengomposan awal sudah dilakukan, selanjutnya sampah baru sudah dapat dimasukkan setiap hari, jangan lupa menambahkan larutan EM4.

Gambar 3.2Komposter yang Telah di Masukkan Bahan Pembuatan POC dan disimpan selama 14 hari

3.1.1.3 Cara Penggunaan POCPOC yang baru dipanen sebaiknya jangan langsung digunakan, jika ingin digunakan tambahkan kembali larutan EM4 dengan takaran 1 tutup botol untuk 1 - 2 liter lindi, lalu diamkan 2 - 3 hari agar bakteri berkembang biak dengan cepat. POC ini dapat disimpan 1 - 2 bulan. Selama penyimpanan, botol sebaiknya jangan ditutup biarkan terjadi sirkulasi udara karena jika langsung ditutup lindi dapat menghasilkan gas. 3.1.1.4 Cara Aplikasi pada Tanaman HidroponikLangkah langkah dalam mengaplikasikan POC pada tanaman hidroponik yaitu:a. Campurkan POC dan air bersih dengan perbandingan 1:5 (misalkan 1 L POC dicampur dengan 5 L air bersih) dan dimasukkan ke dalam hand sprayer.b. Semprotkan POC pada tanaman hidroponik di bagian daunnya, penyiraman dilakukan 2 hari sekali karena jika terlalu banyak mendapatkan unsur organik dari POC tanaman bisa mati.c. Selain pada tanaman hidroponik, POC juga dapat di aplikasikan pada kebun yang luas. Campuran 10 liter POC dengan 50 liter air cukup untuk satu kali pemakaian di kebun sayuran berukuran 10 x 10 meter.

Adapun hambatan dalam pembuatan POC adalah kebocoran yang terjadi pada kran komposter yang mengakibatkan berkurangnya cairan fermentasi, bakteri bakteri dan air bersih yang dicampurkan pada sampah organik. Sehingga kebocoran yang terjadi harus ditutup dengan segera dengan menambahkan lem, lalu isi komposter harus ditambahkan air bersih, zat fermentasi (air kelapa) dan larutan EM4 kembali.

3.1.2Aplikasi Pupuk Cair Organik (POC) pada Tanaman HidroponikSebelum mengaplikasikan POC pada tanaman hidroponik terlebih dahulu dilakukan penanaman tanaman hidroponik. Hidroponik (Inggris: hydroponic) berasal dari kata Yunani yaitu hydro yang berarti air dan ponos yang artinya daya. Hidroponik juga dikenal sebagai soilless culture atau budidaya tanaman tanpa tanah. Jadi hidroponik berarti budidaya tanaman yang memanfaatkan air dan tanpa menggunakan tanah sebagai media tanam atau soilless. Program kerja ini sangat tepat diaplikasikan untuk mengatasi masalah yang terdapat pada lokasi KKN yaitu tanah pertanian yang kurang subur, sehingga warga RT 09 dapat menanam sayur sayuran dengan mudah tanpa harus menggunakan tanah pertanian yang kurang subur tersebut. Jenis tanaman yang biasa dibudidayakan dengan metode hidroponik yaitu tanaman dengan batang yang tidak berkayu seperti selada, bayam, sawi dan kangkung. Cara bertanam dengan sistem hidroponik dalam dunia pertanian bukan merupakan hal yang baru namun hingga kini masih banyak masyarakat yang belum tahu dengan jelas bagaimana cara melakukan dan apa keuntungannya. Berdasarkan hal tersebut, maka kami mencanangkan program kerja pembuatan tanaman hidroponik yang dapat dibuat dari alat dan bahan sederhana. Selain membuat tanaman hidroponik program kerja ini juga dicanangkan untuk mengaplikasikan POC yang telah dibuat pada program kerja sebelumnya. Melalui program kerja ini, diharapkan masyarakat pada RT.09 Kelurahan Makroman ini memiliki tanaman hidroponik berupa sayur - sayuran pada setiap rumah sehingga masyarakat bisa memenuhi kebutuhan pangan terutama sayur - sayuran sehari - hari. Adapun langkah - langkah menanam tanaman hidroponik yaitu:

3.1.2.1 Mempersiapkan Alat dan BahanDalam penanaman tanaman hidroponik terlebih dahulu disiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan. Adapun alat dan bahan yang dibutuhkan yaitu sebagai berikut :a. Gelas plastik bekas air mineral ukuran 1,5 Lb. Pakuc. Korek apid. Guntinge. Hand sprayerf. Cutterg. Baki tempat pesemaian bibith. Sumbu kompor (sebagai media penyerap nutrisi ke akar tanaman) i. Bibit sayuran (bayam)j. Nutrisi A&B hidroponikk. Media tanam (rockwool, merupakan media tanam dengan tingkat penyerapan air lebih tinggi dibandingkan media tanam lain selain tanah)l. Bekas serutan kayu (sebagai penyangga tanaman agar tetap tegak)

3.1.2.2 Menyiapkan Tanaman dengan Metode PembibitanSetelah alat dan bahan disiapkan selanjutnya disiapkan tanaman yaitu dengan metode pembibitan. Langkah langkah dalam pembibitan yaitu:a. Potong rockwool sebesar 2x2x2 cm atau sesuaikan dengan besar pot yang digunakan.b. Setelah dipotong celupkan potongan rockwool ke air, setelah dicelup kibaskan rockwool agar tidak terlalu basah.c. Ambil tusuk gigi untuk membuat lubang pada rockwool yang disesuaikan dengan besar benih.d. Masukkan 2-4 benih pada lubang yang telah dibuat, agar setelah benih tumbuh nanti dapat dipilih bibit yang bagus.e. Jika semua potongan rockwool sudah diberi benih maka langkah selanjutnya adalah menutup baki dengan menggunakan plastik hitam dan diletakkan baki di tempat gelap.f. Benih bayam dalam 1-3 hari sudah mulai bertunas, jika benih mulai bertunas maka langsung dikenalkan pada sinar matahari.g. Jangan sampai terlambat mengenalkan matahari kepada benih yang sudah bertunas, karena dapat terjadi etiolasi yaitu pertumbuhan memanjang, kurus tinggi dan daun berwarna kuning.h. Jika semaian sudah berdaun sejati minimal 2, maka bisa dipindahkan tanaman pada sistem hidroponik yang dibuat.Catatan : selama proses semai hanya gunakan air biasa tanpa nutrisi hidroponik. Jika tanaman sudah mulai tumbuh daun sejati maka bisa ditambahkan nutrisi hidroponik.

Bibit tanaman yang sudah siap dipindahkan ke media tanam hidroponik dapat dilihat pada Gambar 3.3.

Gambar 3.3 Hasil Penyemaian Bibit 3.1.2.3 Pembuatan Media TanamSetelah dilakukan persiapan tanaman dengan pembibitan maka langkah berikutnya yaitu pembuatan media tanam. Langkah langkahnya adalah sebagai berikut:a. Potonglah botol bekas air mineral menjadi dua bagian. Bisa menggunakan cutter ataupun gunting.b. Lalu panaskan paku yang telah disiapkan, buat beberapa lubang yang berdiameter 1 cm di area potongan botol atas untuk aerasi. Karena pemberian nutrisinya menggunakan sistem sumbu, maka tutup botol dibiarkan seperti semula di tempatnya. Setelahnya, buatlah lubang yang tepat berada di tengah-tengah bagian tutup botol untuk memasukkan bagian dari sumbu kompor.c. Setelah itu, masukkanlah potongan botol yang bagian atas ke area potongan yang bagian bawah. Pastikan sebelumnya sudah diisi terlebih dulu dengan larutan nutrisi yang akan dijelaskan pada poin 3.1.2.4.d. Lalu masukkan bibit tanaman hidroponik ke dalam botol yang bagian atas.

Tahap - tahap dalam menyiapkan media tanam juga dapat dilihat pada Gambar 3.4.

Gambar 3.4 Tahap-tahap Menyiapkan Media Tanam

3.1.2.4 Pemberian NutrisiGunakan nutrisi hidroponik yang tepat, pemberian nutrisi dalam cara menanam hidroponik sangat penting bagi pertumbuhan tanaman. Pada awal penanaman dapat diracik nutrisi dengan mencampurkan nutrisi A & B hidroponik masing-masing 5 mL untuk 1 liter air lalu dimasukkan ke dalam media tanam hidroponik bagian bawah. Pemberian nutrisi bisa dengan cara siram manual atau dengan menggunakan hand sprayer. Sumbu (dari kapas, sumbu kompor atau kain bekas) akan mengalirkan nutrisi ke seluruh bagian tanaman.

Adapun tanaman hidroponik yang telah dimasukkan ke dalam media tanam dapat dilihat pada Gambar 3.5.

Gambar 3.5 Tanaman Hidroponik yang telah di Masukkan ke Media Tanam

3.1.2.5 PerawatanPerawatan pada sistem hidroponik pada dasarnya tidak berbeda jauh dengan perawatan pada penanaman sistem konvensional seperti pemangkasan dan pembersihan gulma. Setelah berumur 2 hingga 3 minggu nutrisi pada tanaman hidroponik bisa diganti dengan POC yang telah di buat sebelumnya.Hambatan dalam penanaman tanaman hidroponik adalah penggunaan bibit yang kurang unggul sehingga pertumbuhan tanaman menjadi lambat, sehingga waktu panen tanaman bayam yang seharusnya dalam waktu 25 hari menjadi lebih lama.

3.1.3Perancangan Tata Letak Fasilitas PosyanduKegiatan ini merupakan program kerja lanjutan setelah kegiatan melengkapi fasilitas yang ada di posyandu RT 09 Kelurahan Makroman. Ide ini muncul karena kami melihat kondisi posyandu tersebut yang masih jauh dari kata layak untuk dipergunakan. Dalam rangka meningkatkan produktifitas kerja guna memberikan pelayanan yang optimal untuk para warga, kami melakukan rekomendasi tata letak fasilitas posyandu.

Tata letak atau pengaturan dari fasilitas dan area kerja yang ada merupakan landasan utama dalam dunia industri. Menurut Wignjosoebroto (2009), tata letak pabrik atau tata letak fasilitas dapat didefinisikan sebagai tata cara pengaturan fasilitas-fasilitas pabrik guna menunjang kelancaran proses produksi. Pengaturan tersebut akan berguna untuk luas area penempatan mesin atau fasilitas penunjang produksi lainnya, kelancaran gerakan perpindahan material, penyimpanan material baik yang bersifat temporer maupun permanen, personel pekerja dan sebagainya.

Secara garis besar, tujuan utama dari perancangan tata letak adalah mengatur area kerja beserta seluruh fasilitas produksi di dalamnya untuk membentuk proses produksi yang paling ekonomis, aman, nyaman, efektif, dan efisien. Selain itu, perancangan tata letak juga bertujuan untuk mengembangkanmaterial handlingyang baik, penggunaan lahan yang efisien, mempermudah perawatan, dan meningkatkan kemudahan dan kenyamanan lingkungan kerja. Terdapat beberapa keuntungan tata letak fasilitas yang baik, yaitu:1. MengurangidelayMengatur keseimbangan antara waktu operasi dan beban dari tiap-tiap departemen atau mesin adalah bagian dari tanggung jawab perancang tata letak fasilitas. Pengaturan yang baik akan mengurangi waktu tunggu ataudelayyang berlebihan yang dapat disebabkan oleh adanya gerakan balik (back-tracking), gerakan memotong (cross-movement), dan kemacetan (congestion) yang menyebabkan proses perpindahan terhambat.2. Mengurangi jarak perpindahan barangDalam proses produksi, perpindahan barang atau material pasti terjadi. Mulai dari bahan baku memasuki proses awal, pemindahan barang setengah jadi, sampai barang jadi yang siap untuk dipasarkan disimpan dalam gudang. Mengingat begitu banyaknya perpindahan barang yang terjadi dan betapa besarnya peranan perpindahan barang, terutama dalam proses produksi, maka perancangan tata letak yang baik akan meminimalkan biaya perpindahan barang tersebut.3. Penghematan pemanfaatan areaPerancangan tata letak yang baik akan mengatasi pemborosan pemakaian ruang yang berlebihan. Pemaksimalan pemakaian mesin, tenaga kerja, dan/atau fasilitas produksi lainnya. 4. Mengurangi resiko kecelakaan kerjaPerancangan tata letak yang baik juga bertujuan untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman, dan nyaman bagi para pekerja yang terkait di dalamnya.5. Menciptakan lingkungan kerja yang nyamanDengan penataan lingkungan kerja yang baik, tertata rapi, tertib, pencahayaan yang baik, sirkulasi udara yang baik , dsb, maka suasana kerja yang baik akan tercipta sehingga moral dan kepuasan kerja para pekerja akan meningkat. Hal ini berpengaruh pada kinerja karyawan yang juga akan meningkat sehingga produktivitas kerja akan terjaga.

Hambatan dalam perancangan tata letak fasilitas posyandu adalah luas area atau ruangan yang tidak sesuai dengan semestinya contohnya ruangan toilet yang memiliki ruang yang sama besar dengan ruang pemeriksaan serta kurangnya data fasilitas yang digunakan dalam posyandu sehingga rerfensi perencanaan fasilitas posyandu menggunakan fasilitas posyandu pada umumnya.

3.2 PembahasanAdapun pembahasan pelaksanaan masing - masing kegiatan KKN yang diselenggarakan diRT 09 Kelurahan Makroman Kecamatan Sambutan adalah sebagai berikut:

1. Pembuatan Komposter POCMasyarakat RT 09 Makroman sebagian besar bekerja sebagai petani. Mereka mengandalkan pupuk-pupuk kimia dan pestisida. Dengan pembuatan komposter POC, masyarakat mendapat pengetahuan dan informasi baru bahwa sampah organik seperti sisa sayuran bisa dijadikan pupuk cair yang bermanfaat. Dengan bahan dan alat yang sederhana mahasiswa bersama - sama masyarakat sudah dapat membuat alat penghasilkan pupuk cair dari sisa sayuran kol dan sawi putih. Tingkat keberhasilan program kerja ini yaitu 100% karena ketika diaplikasikan pada tanaman hidroponik, sifat fisik tanaman semakin baik seperti tinggi dan jumlah daun pada tanaman bertambah lebih cepat, sehingga dapat disimpulkan bahwa POC dapat digunakan untuk mengatasi masalah penyakit patek yang terdapat pada tanaman petani karena salah satu penanganan penyakit patek yaitu pemberian pupuk yang memiliki kadar N tidak terlalu tinggi dan POC yang dihasilkan memiliki kadar N yang tidak terlalu tinggi karena mengandung unsur lain seperti P, K, S, Ca, Mg, B, Mo, Cu, Fe, Mn, dan bahan organik. Jadi POC dapat di terapkan pada warga RT 09 dengan pembuatan POC secara mandiri dan skala besar.

Dengan diadakannya program ini diharapkan para petani di RT 09 dapat mengurangi ketergantungan pemakaian pupuk kimia dan mengurangi biaya pembelian pupuk kimia. Partisipasi masyarakat dalam hal ini sangat besar, hal ini terlihat dari banyaknya masyarakat yang ikut membantu dan berpartisipasi dalam pelaksanaan program ini.

Dampak jangka panjang program kerja initerhadap para petani RT 09 adalah mengurangi ketergantungan pemakaian pupuk kimia yang jika terus-menerus dapat merusak unsur hara pada tanaman. Jika penggunaan POC ini terus dilakukan maka dalam jangka panjang pupuk ini akan memperbaiki kondisi unsur hara dalam tanah karena POC bersifat memperbaiki dan unsur hara pupuk organik mudah diserap oleh tanah dan tanaman. Selain itu jika pemakaian pupuk kimia dapat dikurangi maka biaya dalam pembelian pupuk kimia dapat dikurangi pula.

2. Aplikasi POC pada Tanaman HidroponikKondisi tanah pertanian di RT 09 yang kurang subur, karena jika dilihat dari segi fisik tanah pertanian di RT 09 yaitu memiliki tekstur kasar hingga liat (lempung), berwarna kecoklatan, sedangkan jika tanah yang subur memiliki sifat fisik memiliki tekstur halus dan berwarna hitam karena mudah menyerap unsur hara sehingga dapat menyuburkan tanaman. Masyarakat RT 09 dapat mengetahui bahwa media tanam bukan hanya di tanah melainkan bisa pada media air atau yang disebut tanaman hidroponik. Jenis tanaman yang ditanam adalah bayam. Tanaman hidroponik dapat menjadi solusi penanaman dengan kondisi tanah di RT 09. Selain itu tanaman hidroponik ini lebih rentan terhadap hama dan perawatannya pun tidak sulit. Selain itu POC yang telah dibuat sebelumnya dapat diaplikasikan pada tanaman hidroponik berupa sayuran daun.

Tingkat keberhasilan program kerja ini yaitu 90% karena tanaman hidroponik yang dibuat berhasil tumbuh dengan baik tetapi sangat lambat sehingga faktor penghambatnya dari luar yaitu jenis bibit yang kurang unggul (baik), tetapi ketika tanaman hidroponik diaplikasikan dengan POC menunjukkan sifat fisik tanaman semakin baik yaitu pertambahan tinggi dan daun yang semakin cepat. Jadi tanaman hidroponik dapat di terapkan pada warga RT 09 untuk memenuhi kebutuhan pangan terutama sayur secara mandiri dan dapat menjadi alternatif metode tanam baru untuk mengatasi masalah kondisi tanah pertanian yang kurang subur.

Partisipasi masyarakat di RT 09 Makroman sangat besar karena mereka belum pernah mendengar tentang tanaman hidroponik sebelumnya dan masyarakat ikut membantu pembuatan media tanam untuk tanaman hidroponik. Dampak jangka panjang adalah mengurangi ketergantungan metode penanaman di tanah dan dapat memenuhi kebutuhan sayuran di rumah tangga bahkan dapat dijadikan penghasilan jika tanaman diproduksi lebih besar.

3. Perancangan Tata Letak PosyanduFasilitas kesehatan di RT 09 ternyata sangat diperhatikan, itu terbukti dengan terdapat posyandu yang walaupun belum selesai pengerjaannya. Perancangan tata letak di posyandu RT 09 ini karena mahasiswa melihat kondisi posyandu tersebut yang masih belum layak untuk dipergunakan. Dalam rangka meningkatkan produktifitas kerja guna memberikan pelayanan yang optimal untuk para warga, kami melakukan perencanaan perancangan tata letak fasilitas posyandu. Tingkat keberhasilan program kerja ini yaitu 100% karena perancangan tata letak posyandu selesai di buat dan dapat langsung di aplikasikan ketika bangunan posyandu telah selesai.

Partisipasi masyarakat dalam hal ini besar, hal ini terlihat dari banyaknya masyarakat yang turut menyaksikan pemasangan papan nama posyandu yang diberikan oleh mahasiswa KKN dan mendengarkan sosialisasi manfaat perancangan tata letak posyandu ini bagi pelaksanaan kegiatan di posyandu RT 09 nantinya setelah selesai dibangun dan dapat digunakan oleh masyarakat RT 09.

Keberhasilan program kerja ini adalah 100% karena walaupun data yang didapatkan kurang, tetapi perancangan tata letak posyandu masih bisa dilakukan dengan baik sehingga hasil perancangan tata letak posyandu dapat diserahkan kepada ketua RT 09 untuk dijadikan rekomendasi yang dapat digunakan untuk melengkapi fasilitas posyandu RT 09.

Dampak jangka panjang program kerja ini yaitu, jika rancangan tata letak posyandu yang diberikan benar-benar diterapkan pada posyandu RT 09, maka kegiatan kegiatan yang akan dilakukan pada posyandu akan berjalan dengan baik karena telah dibuat tata letak posyandu yang efektif dan efisien serta pembuatan Standart Operational Procedure (SOP) kerja pada posyandu dan produktivitas kerja pada posyandu akan semakin baik nantinya.

4. Sosialisasi Senam Cuci Tangan Sehat di SDN 039 Kelurahan Makroman Kecamatan SambutanMerupakan program kerja tambahan pertama yang dilakukan pada KKN ini. Program kerja ini dilakukan untuk meningkatkan kesadaran siswa SD akan pentingnya mencuci tangan mulai sejak kecil karena ternyata masih banyak siswa yang tidak tahu pentingnya mencuci tangan padahal cuci tangan sangat penting bagi kesehatan. Keberhasilan program kerja ini yaitu 100% karena pada saat pelaksanaan sosialisasi senam cuci tangan di lapangan, antusias siswa sangat tinggi. Hal ini dapat dilihat dari siswa siswi yang sangat aktif saat di ajarkan senam cuci tangan dan diberi pertanyaan yang berhubungan dengan pentingnya cuci tangan.

Dampak jangka panjang program kerja ini yaitu dapat membiasakan anak anak untuk selalu mencuci tangan sebelum makan, setelah memegang hewan dan pada saat mandi sehingga anak anak jauh dari kuman yang dapat menyebabkan penyakit.

5. Penyuluhan Bahaya Penyalahgunaan Narkoba di SMPN 023 Kelurahan Makroman Kecamatan SambutanProgram kerja ini merupakan program kerja tambahan kedua yang di laksanakan pada KKN ini. Program kerja ini di lakukan untuk mensosialisasikan kepada para siswa siswi bahaya yang diakibatkan oleh penggunaan narkoba pada diri sendiri maupun orang sekitar kita. Para siswa SMPN 023 ternyata telah mengetahui tentang bahaya penyalahgunaan narkoba walaupun dengan informasi yang terbatas. Penyuluhan ini memberikan informasi yang lengkap tentang Narkoba, Psikotropika dan Zat Adiktif, bahaya penyalahgunaannya, dan peran mereka sebagai generasi muda terhadap penyalahgunaan obat - obatan terlarang. Para siswa siswi dapat menerapkan caramenjaga pergaulan agar terhindar dari narkoba. Selain itu remaja juga dapat mengetahui pola hidup yang sehat tanpa narkoba. Keberhasilan program kerja ini yaitu 100% dapat dilihat dari partisipasi para siswa siswi yang sangat besar pada saat di buka forum debat pendapat saat siswa dibagi menjadi dua kelompok dan saling mengeluarkan argumen mereka mengenai peran siswa siswi tersebut terhadap pengguna narkoba di sekitar mereka. Dampak jangka panjang program kerja ini yaitu jika sejak remaja para siswa - siswi ini telah mengenal bahaya penyalahgunaan narkoba maka generasi muda dapat lebih menghargai diri mereka, membuat banyak prestasi, dan hidup sehat tanpa narkoba.25