bab iii

28
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Dalam penelitian ini, yang menjadi objek penelitian ini adalah kontribusi teknologi informasi dalam meningkatkan kualitas layanan di perpustakaan Universitas Widyatama. 3.1.1 Sejarah Singkat Perpustakaan Universitas Widyatama Sebagai pusat penyimpanan dan penyebar informasi ilmiah, perpustakaan Widyatama merupakan salah satu fasilitas pendukung yang berada di lingkungan Universitas Widyatama. Bersama dengan unit-unit lain yang berada di Universitas Widyatama, keberadaan perpustakaan dimaksudkan untuk menunjang pendidikan, penelitian mahasiswa dan staf pengajar, serta pengabdian masyarakat di bidang informasi melalui jasa layanan yang tersedia. 3.1.2 Visi dan Misi Perpustakaan Universitas Widyatama Sesungguhnya keberadaan sebuah perpustakaan di bawah sebuah lembaga yaitu untuk mendukung fungsi kerja lembaga itu sendiri. Demikian pula dengan UPT

Upload: anto-tomodachirent-susilo

Post on 26-Sep-2015

212 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

dfgdfdfgdfdf

TRANSCRIPT

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1Objek Penelitian

Dalam penelitian ini, yang menjadi objek penelitian ini adalah kontribusi teknologi informasi dalam meningkatkan kualitas layanan di perpustakaan Universitas Widyatama.3.1.1 Sejarah Singkat Perpustakaan Universitas Widyatama

Sebagai pusat penyimpanan dan penyebar informasi ilmiah, perpustakaan Widyatama merupakan salah satu fasilitas pendukung yang berada di lingkungan Universitas Widyatama. Bersama dengan unit-unit lain yang berada di Universitas Widyatama, keberadaan perpustakaan dimaksudkan untuk menunjang pendidikan, penelitian mahasiswa dan staf pengajar, serta pengabdian masyarakat di bidang informasi melalui jasa layanan yang tersedia.

3.1.2 Visi dan Misi Perpustakaan Universitas Widyatama

Sesungguhnya keberadaan sebuah perpustakaan di bawah sebuah lembaga yaitu untuk mendukung fungsi kerja lembaga itu sendiri. Demikian pula dengan UPT Perpustakaan Universitas Widyatama, berfungsi untuk mendukung visi dan misi Universitas Widyatama.

3.1.3 Struktur Organisasi Perpustakaan Universitas WidyatamaProses aktivitas perpustakaan meliputi: pengadaan bahan pustaka, pengolahan bahan pustaka, pelayanan dan pengembangan sistem informasi. Untuk memperlancar proses aktivitas tersebut agar mencapai kinerja maksimal dari sumber daya yang ada, maka perpustakaan mempunyai struktur organisasi sebagai berikut:

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Perpustakaan Universitas Widyatama

Sumber Daya Manusia perpustakaan Widyatama memiliki 9 orang staf dan tugas masing-masing bagian adalah sebagai berikut:1. Kepala Bagian UPT Perpustakaan

Tugas Pokok:a. Membuat program kerja dan indikator kinerja UPT Perpustakaan sesuai sasaran strategis Universitas secara periodik sebagai pedoman penyusunan rencana kerja Sub Bagian.

b. Melaksanakan program kerja melalui pembagian tugas antar Kepala Sub Bagian, pemberian petunjuk kerja dan penjelasan target kerja yang akan tercapai.

c. Memonitor pelaksanaan tugas Kepala Sub Bagian secara periodik melalui rapat-rapat koordinasi yang terdokumentasi sesuai pembagian tugas dengan Kepala Sub Bagian.

d. Melakukan evaluasi pembinaan dan menindaklanjuti pencapaian kinerja Sub Bagian yang terdokumentasi sebagai pertimbangan untuk penilaian kinerja Kepala Sub Bagian.

e. Membuat dan mengembangkan prosedur kerja serta menangani tindakan perbaikan/tindakan koreksi terhadap sistem kerja dalam peningkatan mutu berkelanjutan.

f. Menyusun Rencana Kerja Anggaran UPT Perpustakaan per tahun anggaran melalui kegiatan pengadaa, pengembanga, pengolahan, dan pelayanan kepustakaan dengan perencanaan, pelaksanaan kegiatan, monitoring, evaluasi penggunaan, dan pelaporan untuk memastikan terlaksananya tata kelola keuangan sesuai rencana kerja dengan pemanfaatan anggaran yang optimal.

g. Merencanakan, mengkoordinasikan, monitoring persediaan dan mengavaluasi pelaksanaan kegiatan peyediaan bahan-bahan pustaka melalui proses review, pengadaan dan pengembangan koleksi bahan-bahan pustaka, pengadministrasian, penyebaran penawaran harga, seleksi supplier, pengusulan pengadaan dan pelaporan untuk memastikan meningkatnya mutu koleksi bahan pustaka dan kesesuaian bahan pustaka dengan kebutuhan silabus.

h. Merencanakan, mengkoordinasikan, monitoring dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan pengolahan bahan-bahan pustaka meliputi katalogisasi dan klasifikasi bahan-bahan pustaka untuk memastikan meningkatnya mutu proses pengolahan sesuai standar yang berlaku.

i. Merencanakan, mengkoordinasikan, monitoring dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan layanan peminjaman, pengembalian, pemeliharaan dan pengamanan bahan pustaka untuk memastikan meningkatnya mutu layanan serta meningkatnya efektivitas pemeliharaan dan pengamanan bahan pustaka.

j. Melakukan evaluasi pencapaian target kerja dan program kerja dan indikator kinerja UPT Perpustakaan seta penggunaan anggaran untuk membuat pelaporan secara berkala dan menyerahkan kepada Rektor.

2. Kepala Sub Bagian PengolahanTugas Pokok:

a. Membuat program kerja dan indikator kinerja Sub Bagian Pengolahan Pustaka sesuai sasaran jabatan secara periodik sebagai pedoman pelaksanaan tugas dan penyusunan rencana kinerja bawahan.

b. Melaksanakan program kerja melalui pembagian tugas kepada bawahan, pemberian petunjuk kerja dan penjelasan target kerja yang akan dicapai.

c. Memonitor pelaksanaan tugas harian melalui rapat-rapat koordinasi yang terdokumentasi.

d. Melakukan evaluasi, pembinaan dan menindaklanjuti pencapaian kinerja pegawai yang terdokumentasi sebagai pertimbangan untuk penilaian kinerja pegawai.

e. Melakukan evaluasi pencapaian target kerja untuk membuat pelaporan secara berkala.

f. Membuat dan mengembangkan prosedur kerja serta menangani tindakan perbaikan/tindakan koreksi terhadap sistem kerja dalam upaya peningkatan mutu berkelanjutan.

g. Memverifikasi kesesuaian fisik bahan pustaka dan data; mencatat; memberikan identitas kepemilikan, identitas bahan pustaka; membuat draft katalog; mengklasifikasi bahan pustaka; mengentri data; mengisi identitas bahan pustaka; mengisi nomor induk pada draft katalog; dan menulis call number untuk memastikan kesesuaian katalogisasi dan klasifikasi dengan DDC; keakuratan data bahan pustaka serta ketepatan waktu penyelesaian pemrosesan.

3. Kepala Sub Bagian Pelayanan

Tugas Pokok:

a. Membuat program kerja dan indikator kinerja Sub Bagian Pelayanan Pustaka sesuai sasaran jabatan secara periodik sebagai pedoman pelaksanaan tugas dan penyusunan rencana kerja bawahan.

b. Melaksanakan program kerja melalui pembagian tugas kepada bawahan, pemberian petunjuk kerja dan penjelasan target kerja yang dicapai.

c. Memonitor pelaksanaan tugas harian melalui rapat-rapat koordinasi yang terdokumentasi.

d. Melakukan evaluasi, pembinaan dan menindaklanjuti pencapaian kinerja pegawai yang terdokumentasi sebagai pertimbangan untuk penilaian kinerja pegawai.

e. Melakukan evaluasi pencapaian target untuk membuat pelaporan secara berkala.

f. Membuat dan mengembangkan prosedur kerja serta mengangani tindakan perbaikan/tindakan koreksi terhadap sistem kerja dalam upaya peningkatan mutu berkelanjutan.

g. Mengadministrasikan pengurusan keanggotaan perpustakaan dengan menyediakan formulir-formulir, mengecek data, mencatat, menginput data, membuat kartu anggota untuk memastikan kelancaran dan ketertiban administrasi layanan peminjaman bahan pustaka.

h. Mengadministrasikan pemberhentian/cuti akademik dari keanggotaan perpustakaan dengan mengecek data peminjaman bahan pustaka serta keanggotaan, dan membuat surat bebas pinjaman untuk memastikan kelancaran dan ketertiban administrasi layanan peminjaman bahan pustaka.

i. Mengadministrasikan layanan peminjaman dan pengembalian bahan pustaka dengan mengecek data slip, melakukan scanning nomor anggota, mengecek kodifikasi bahan pustaka yang dapat dipinjam, melakukan scanning barcode bahan pustaka, mengecap tanggal kembali, memback-up data pinjaman, membuat laporan peminjaman secara periodik untuk memastikan kelancaran dan ketertiban administrasi pemenuhan kebutuhan bahan pustaka.

j. Melaksanakan pemeliharaan dan pengamanan bahan pustaka dengan mengecek kondisi bahan pustaka; melakukan penarikan terhadap bahan pustaka yang rusak; membuat rekapitulasi judul bahan pustaka yang rusak; memproses usulan perbaikan sampai dengan penerimaan kembali; dan melakukan penyusunan bahan pustaka pada rak (shelving), untuk memastikan ketersediaan bahan pustaka dalam kondisi yang baik.

3.1.4 Fasilitas Perpustakaan3.1.4.1 GedungUnit Pelaksana Teknis (UPT) Perpustakaan Widyatama ini terletak di dalam komplek Universitas Widyatama. Gedung perpustakaan yang ditempati sekarang dinamakan Pustaka Loka dan merupakan gedung perpustakaan yang baru setelah sebelumnya bertempat di lantai 2 Gedung Graha Widyatama.

Gedung Pustaka Loka diresmikan pada tanggal 31 Mei 2008 oleh Ketua Badan Pengurus Yayasan Widyatama, Prof. Dr. Koesbandjah A.K., M.S., Ak. Gedung yang dibangun di atas sebidang tanah seluas 3537 m2, berfungsi sebagai perpustakaan dan ruang perkuliahan.

Perpustakaan Universitas Widyatama menganut sistem sentralisasi sehingga semua koleksinya berada di dalam satu gedung. Gedung Pustaka Loka sendiri terdiri dari 3 lantai. Masing-masing lantai terdiri atas:1. Lantai 1 untuk koleksi umum dan reserve

2. Lantai 2 untuk koleksi skripsi dan referensi (kamus, handbook, ensiklopedi)

3. Lantai 3 untuk koleksi multimedia dan audio visual

3.1.4.2 Koleksi Perpustakaan Perubahan yang telah dilakukan oleh perpustakaan UTama tidak lain sebagai bentuk dari keinginan dan komitmen untuk selalu dapat memberikan layanan informasi dengan cepat, tepat dan akurat agar dapat memenuhi semua kebutuhan civitas akademika dalam rangka menunjang kelancaran proses pembelajaran.

Koleksi-koleksi yang dimiliki saat ini terdiri dari koleksi konvensional seperti :

1. Buku dari dalam dan luar negeri (jumlah saat ini 10492 judul 252206 eksemplar)

2. Majalah dalam negeri yang dilanggan sebanyak 18 macam3. Surat kabar terdiri dari 5 macam4. Skripsi/thesis hardcover sebanyak 3429 judul

Dan koleksi digital antara lain:

1. Skripsi/thesis sebanyak 700 judul

2. Laporan penelitian sebanyak 20 judul

3. Jurnal ilmiah elektronik bekerjasama dengan DIKTI

Berikut adalah tabel berisi data koleksi yang ada di perpustakaan Universitas Widyatama. Tabel 3.1 Koleksi Perpustakaan

Jenis KoleksiJumlah Koleksi

Text Book10016 judul

Ensiklopedi42 judul

Peraturan Perundang-Undangan27 judul

Kamus124 judul

Handbook24 judul

Novel7 judul

Proceeding7 judul

Komik3 judul

Berikut adalah daftar nama-nama majalah dan surat kabar yang disediakan di Perpustakaan Widyatama:1. Surat kabar:

a. Bola

b. Kompas

c. Pikiran Rakyat

d. Bisnis Indonesia

e. Republika

b. Majalah

a. Gatra

b. Warta Ekonomi

c. Management Accounting

d. Tempo

e. Eksekutif

f. Manajemen Usahawan

g. Jurnal Perpajakan

h. Femina

i. Holland Horizon

j. Review

k. Strategic Finance

l. Info Bank

m. Swa Sembada

n. Info komputer

o. Fokus

p. Indocommercial

q. Wirausaha dan Keuangan

r. Bujet3.2 Metodologi Penelitian

3.2.1 Metode Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian Deskriptif yaitu metode yang menggambarkan secara lengkap mengenai hal-hal yang berlangsung saat ini. Penelitian deskriptif dimaksudkan untuk pengukuran yang cermat terhadap fenomena sosial tertentu, Peneliti mengembangkan konsep dan menghimpun fakta, tetapi tidak melakukan hipotesis. Metode deskriptif ini bertujuan melukiskan fakta atau karakteristik populasi tertentu atau bidang tertentu secara faktual dan cermat. (Ruslan, 2004:12). Secara sistematis, penelitian ini akan mendeskripsikan fakta dan data tentang penerapan dan kontribusi teknologi informasi terhadap kualitas layanan bagi pengguna Perpustakaan Universitas Widyatama.3.2.2 Teknik pengumpulan data.

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan pada cara pengolahan datanya yang dibagi menjadi :

1. Observasi, Dengan melakukan pengamatan langsung terhadap kegiatan dan pekerjaan yang berhubungan dengan layanan yang berbantuan teknologi informasi.2. Wawancara, Salah satu dari sekian teknik pengumpulan data yang pelaksanaanya dapat dilakukan secara langsung dengan yang diwawancarai, dapat juga secara tidak langsung seperti memberikan daftar pertanyaan untuk dijawab pada kesempatan lain (Husein,2002: 36).

3. Angket atau kuesioner, Yaitu suatu cara pengumpulan data dengan menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden, dengan harapan mereka akan memberikan respons atas daftar pertanyaan tersebut (Husein, 2002: 36). Di sini peneliti menyebarkan angket ke sejumlah responden yang telah ditetapkan menjadi sampel penelitian.

4. Studi kepustakaan, Yaitu kegiatan yang dilakukan dalam menghimpun data dari berbagai sumber atau literatur lainnya untuk mendukung teori atau konsep yang relevan yang dapat disajikan sebagai referensi, panduan, acuan dan sumber informasi yang berkaitan dengan masalah penelitian.

3.2.3 Populasi dan Sampel3.2.3.1 Populasi

Menurut Sugiyono yang dimaksud dengan populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari, dan kemudian ditarik suatu kesimpulannya (Ruslan,2003:133).Sedangkan Rakhmat menjelaskan bahwa populasi adalah seluruh unsur dari kumpulan objek penelitian yang akan diteliti (Rakhmat, 2002: 78).

Dalam penelitian ini, peneliti menetapkan populasinya adalah pengguna Perpustakaan Universitas Widyatama Bandung. Penetapan jumlah populasi diambil dari data pengunjung perpustakaan Universitas Widyatama pada bulan Januari dan Februari 2010, seperti pada tabel 3.2 Berikut ini :Tabel 3.2Jumlah Pengguna Jasa/Pengunjung Perpustakaan Universitas Widyatama Pada Bulan Januari dan Februari 2010N = 8.580

TahunBulanJumlah (orang)

2010Januari2.903

Februari5.677

Total8.580

(Sumber : Bagian Pelayanan UPT Perpustakaan Widyatama)

3.2.3.2 SampelSampel adalah bagian dari populasi yang karakteristiknya akan diteliti dari jumlah populasi yang hendak diteliti. Sampel yang akan diambil dalam penelitian ini menggunakan Accidental Sampling yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan dijumpai, atau siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti yang dapat dipergunakan sebagai sampel, jika dipandang orang kebetulan ditemui itu, maka hal tersebut cocok dengan sumber data (Husein, 2002: 130).

Penentuan jumlah sampel (n) penelitian dihitung dengan menggunakan rumus Yamane sebagai berikut :n =

(Yamane dalam Rakhmat, 2002: 82)dimana:

n = Sampel

N = Populasid = presisi

1 = angka konstanJika diaplikasikan pada penelitian adalah sebagai berikut :n =

n =

n = = 98,85 ( 99 orangDengan menggunakan rumus tersebut, maka diperoleh besarnya sampel adalah 99 orang Responden. Karena peneliti menggunakan teknik Accidental Sampling, maka sasaran untuk pengambilan sampel ini, adalah pengguna jasa perpustakaan yaitu pengunjung yang ditemui diperpustakaan, bisa mahasiswa aktif Universitas Widyatama, mahasiswa dari luar, dosen dan karyawan setempat.3.2.4 Pengolahan Data3.2.4.1 Pengukuran Data

Pengukuran adalah penggunaan aturan untuk menetapkan bilangan pada objek atau peristiwa. Dalam penelitian, pengukuran dikenakan pada variabel yang dipelajari. Dengan kata lain, pengukuran menandai nilai-nilai variabel dengan notasi bilangan. Notasi bilangan ini dilakukan secara sistematis dan taat asas. Peraturan penggunaan notasi bilangan dalam pengukuran disebut skala atau tingkat pengukuran (Rakhmat, 1997:16).

Penelitian ini melibatkan beragam variabel dengan skala yang berbeda-beda. Skala pengukuran yang digunakan dalam penyusunan angket penelitian ini adalah:

1. Skala nominal, ukuran ini merupakan tingkat pengukuran yang paling sederhana. Dasar penggolongannya hanyalah kategori yang tidak tumpang tindih (mutually exclusive) dan tuntas (exhaustive). Angka penunjuk hanyalah sekedar label/kode pembeda (Singarimbun, 1995:101). Dalam pembuatan angket untuk penelitian ini, skala nominal digunakan untuk biodata responden seperti jenis kelamin, status pendidikan, dan sebagainya.

2. Skala Ordinal, tingkat ukuran ini memungkinkan peneliti umtuk mengurutkan respondennya dari tingkatan paling rendah ke tingkatan paling tinggi menurut suatu atribut tertentu (Singarimbun, 1995:102).

3.2.4.2 Penyusunan Buku Koding dan Pemasukan kodeBuku koding digunakan sebagai pedoman oleh pemproses data untuk memindahkan kode jawaban responden dalam angket ke lembaran koding atau coding Sheet (Singarimbun, 1995:224).

Penulis terlebih dahulu membuat coding book untuk mempermudah memasukkan kode dari angket ke coding sheet. Setelah pembuatan buku koding selesai setiap angket diberi nomor sesuai dengan jumlah sampel lalu kode jawaban dimasukan ke dalam lembaran koding dengan tetap berpedoman pada buku koding.

3.2.5 Uji Validitas dan Reliabilitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen (Arikunto, 1996: 158). Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah.

Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur (Singarimbun, 1995: 124). Sebuah alat ukur dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud.

Validitas dalam penelitian mengenai skala sikap ini menngunakan validitas konstruk. Beberapa langkah yang akan dilakukan dalam menggunakan validitas konstruk adalah sebagai berikut :

1. Mendefinisikan secara operasional konsep yang akan diukur

2. Melakukan uji coba alat ukur pada sejumlah responden

3. Mempersiapkan tabel tabulasi jawaban

4. Menghitung korelasi antara masing-masing pernyataan dengan skor total dengan menggunakan rumus teknik korelasi product moment, dengan rumus sebagai berikut :

dimana :r = nilai korelasi

x

= total skor pernyataan

i

= nilai skor per item

n

= responden (Singarimbun, 1995 : 137)

Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik (Arikunto, 1996: 168)

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Bila suatu alat pengukur dipakai dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif konsisten, maka alat pengukur tersebut reliable. Dengan kata lain, reliabilitas menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur didalam mengukur gejala yang sama (Singarimbun, 1995: 140).

Teknik pengujian reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik test re-test yaitu pengujian reliabilitas instrumen yang dilakukan dengan cara percobaan instrumen dua kali kepada responden yang sama dengan waktu berbeda (Sugiono, 1999;120).

Sugiono (1999;122) menyatakan bahwa pengujian reliabilitas instrumen secara internal dapat dilakukan dengan membelah item-item instrumen menjadi dua kelompok (ganjil dan genap), kemudian ditotal, dicari korelasinya, dan kemudian dianalisis dengan rumus koefisien Spearman Brown sebagai berikut:

rj= reliabilitas internal seluruh instrumen

rj= korelasi product moment antara belahan ganjil dan genap

koefisien reliabilitas dianggap reliabel jika rhitung > rtabel pada = 5%

3.2.6 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis deskriptif dan teknik analisis statistik inferensial.

1. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif dalam penelitian ini akan memaparkan jawaban responden atas pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner dengan cara ditabulasikan kemudian diinterpretasikan untuk mengetahui makna dari hasil penelitian. Analisis deskriptif bertujuan untuk memberikan deskripsi mengenai objek penelitian berdasarkan data dan variabel yang diperoleh dari kelompok subjek yang diteliti dan tidak dimaksudkan untuk pengujian hipotesis (Azwar, 1998: 126)

2. Analisis Statistik Inferensial

Menurut Azwar (1998: 132) analisis statistik inferensial dimasudkan untuk mengambil kesimpulan dengan pengujian hipotesis. Data dari kuesioner yang berupa data dalam skala ordinal terlebih dahulu diolah. Skor-skor yang diperoleh dari setiap indikator, ditransformasikan ke dalam skala likert. Dalam hal ini, makin tinggi nilai skor suatu indikator maka akan semakin dekat indikator tersebut dengan fakta yang ada.

Untuk mencari seberapa besar serta jenis hubungan penggunaan kontribusi teknologi informasi dengan kualitas layanan di perpustakaan Universitas Widyatama tersebut adalah menggunakan koefisien Korelasi Rank Spearman (rs), dimana dalam metode ini, skor yang didapat dari kuesioner akan diranking dan diberi bobot.Teknik analisis data yang dilakukan akan melalui beberapa tahapan, yaitu :

1. Memperhatikan satu persatu kuesioner yang telah diisi oleh para responden untuk dihitung frekuensi dan persentase dari setiap jawaban pertanyaan.2. Memberikan nilai (skor) terhadap kuesioner dengan menggunakan skala Likert, seperti yang terlihat dalam tabel skala nilai alternatif jawaban kueisoner.3. Pemberian nilai dilakukan atas jawaban pernyataan mengenai penggunaan kontribusi teknologi informasi dengan kualitas layanan di perpustakaan Universitas Widyatama penggunanya.4. Mengambil pasangan data yang akan diteliti, sehingga jika banyaknya data sejumlah n, maka diperoleh :

(X,Y1) ; (X,Y2) ; (X,Y3) ;........(X,Yn)

Dimana : X = Variabel kontribusi teknologi informasi, Y = Variabel kualitas layanan di Perpustakaan Universitas Widyatama5. Untuk mengetahui kuat/lemahnya penggunaan kontribusi teknologi informasi dengan kualitas layanan di perpustakaan Universitas Widyatama, digunakan Korelasi Rank Spearman dengan rumus :

Dimana : rs = Koefisien Korelasi Rank Spearmandi = Selisih ranking variabel X dan variabel Y yang ke in = Jumlah sampel

6. Penulis disini mencantumkan dua rumus, karena adanya keraguan akan ditemukannya data kembar atau tidak. Maka kita harus menggunakan faktor koreksi yang mengharuskan kita menghitung X2 dan Y2 , maka rumus yang digunakan :

, sedangkan

Dimana : Tx dan Ty adalah faktor koreksi.

Dan jika rank kembar itu jumlahnya banyak maka dalam perhitungan perlu dimasukkan faktor koreksi tersebut dengan rumus :

Dimana : T = banyaknya observasi yang berangka sama pada suatu ranking tertentu.

Untuk mengetahui seberapa besar kontribusi variabel X terhadap variabel Y digunakan koefisien determinasi dengan rumus : Kd = rs2x100%. Nilai rs akan bergerak antara -1 hingga +1, atau dirumuskan -1 < rs < 1. bila rs bertanda negatif (-) berarti terdapat korelasi antara variabel X dengan variabel Y tetapi sifatnya terbalik. Sedangkan bila rs memiliki tanda positif (+) bermakna bahwa terdapat korelasi antara variabel X dengan Variabel Y. Artinya, bahwa variabel X memberikan kontribusi yang cukup berarti terhadap perubahan terhadap variabel Y.

Koefisien korelasi terletak antara 1 dan 1 atau 1 ( rxy ( 1. Harga rxy = 1, menunjukkan hubungan linier positif sempurna antara X dan Y. Harga rxy = -1 menyatakan adanya hubungan linier negatif sempurna dan harga rxy = 0 menunjukkan tidak ada hubungan linier antara X dan Y.

Kemudian untuk mengetahui tingkat keeratan hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat, maka tingkat keeratan korelasinya dapat diukur dengan menggunakiab pedoman interpretasi koefisien Guilford dalam Sugiono (2004 : 214)

Tabel 3.3 Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi Guilford

Interval KoefisienTingkat hubungan

0,00 0,199Sangat rendah

0,20 0,399Rendah

0,40 0,599Sedang

0,60 0,799Kuat

0,80 1,000Sangat kuat

Sumber: Sugiono, 2004 : 214

Kepala

Perpustakaan

Kasubag

Pengolahan

Kasubag

Pelayanan

Staf

Staf

Staf

Staf

Staf

Staf

_1340596575.unknown

_1355986661.unknown

_1355986677.unknown

_1355986704.unknown

_1340596577.unknown

_1355986572.unknown

_1340596578.unknown

_1340596576.unknown

_1340596573.unknown

_1340596574.unknown

_1340596572.unknown