bab iii

Upload: muhammadasbarramadhan

Post on 20-Jul-2015

25 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BAB III HUBUNGAN DALAM KELUARGA A. HUBUNGAN ANTARA SUAMI DAN ISTRI Contoh Kasus : Suami yang membantu istrinya mengerjakan tugas istri sebagai ibu rumah tangga. Komentar : Tak banyak para suami yang mau membantu istrinya karena Sebagian suami ada yang merasa rendah diri dan gengsi jika membantu istrinya mencuci, menyelesaikan urusan rumah tangga. Kata mereka, tidak ada istilahnya lagi, nyuci baju sendiri, merapikan rumah yang tidak bersih, dan jahit baju sendiri. Seolah-olah mereka menjadikan istri seorang pembantu dan memang tugasnyalah melayani suami. Apalagi jika mereka adalah para suami bekerja sebagai pegawai yang memiliki tingkatan yang tinggi, pekerjaan seperti ini tentu tidak lauak dan tidak pantas mereka kerjakan. Atau mereka merasa ini hanyalah tugas ibu-ibu dan para suami tidak pantas dan tidak layak untuk melakukannya. Namun, hal berbeda ditunjukkan oleh suami yang menjadi inspirasi dalam penulisan tugas ini karena beliau hamper setiap harinya membantu sang istri mengerjakan tugasnya padahal dia juga sibuk bekerja. Dia tak segan-segan memasak makanan atau mencuci pakaian apabila istrinya sedang mengerjakan tugas rumah tangga lainnya. Mudah-mudahan ini menjadi inspirasi bagi suami-suami lain untuk melakukan hal yang sama karena dalam hubungan suami istri memang semestinya harus saling membantu. B. HUBUNGAN ANTARA ANAK DAN ORANG TUA Contoh Kasus : Orang tua yang memaksakan kehendak kepada anaknya agar anak bisa menjadi apa yang diinginkan oleh orang tua. Komentar :

Setiap orang tua pasti menyayangi anak-anaknya. Menjadi orang tua yang baik adalah mampu menjadi pelindung, memberikan kenyaman pada anak, menjaganya agar bisa tumbuh menjadi anak yang baik dan tidak bermasalah. Para orang tua membuktikan kasih sayangnya pada anak dengan melakukan apapun yang dianggap itu adalah yang terbaik bagi anak. Terkadang tanpa disadari orang tua memaksakan kehendak kepada anak, karena apa yang dianggap orang tua pantas dan harus dijalankan oleh si anak mesti dilakukan anak tanpa bertanya dan berpikir dulu apakah sang anak suka atau tidak. Saya punya seorang kakak yang sangat over protektif pada anaknya. Menurut saya sikap protektifnya sudah sangat berlebihan karena semua diatur dengan berlebihan untuk si anak. Suatu hari ketika anaknya sudah selesai di bangku SMA, anaknya berencana mendaftarkan diri ke perguruan tinggi dengan jurusan Jurnalistik. Namun, orang tuanya melarang karena dia menginginkan agar anaknya menjadi seorang pengacara. Diapun memaksa anaknya untuk melanjutkan pendidikan di fakultas hukum. Apa yang kemudian terjadi ? anak tersebut memang menuruti kehendak orang tuanya, tapi dia hanya menyanggupi kemauan orang tua hanya 1 semester saja dan ternyata diam-diam anak itu sudah mendaftarkan dirinya ke jurusan yang dia inginkan. Sudah seharusnya para orang tua memberikan kebebasan pada anak untuk memilih jalan hidup yang sesuai dengan keinginan dan bakat anak, hal ini akan menimbulkan tanggung jawab untuk anaknya, apa yang harus dilakukannya dan konsekuensi dari semua yang dilakukannya. Tentu saja kebebasan yang diberikan bukanlah, bebas dalam artian sebebas- bebasnya, tetapi tetap memantau dan mengawasi setiap tingkah laku anaknya. C. HUBUNGAN ANTARA REMAJA DAN ORANG TUA Contoh Kasus : Cara berpakaian remaja putri yang melanjutkan pendidikan (bersekolah) di kota, kemudian kembali ke kampungnya pada saat hari libur. Komentar :

Di zaman yang sudah sangat maju ini, remaja mana yang tidak mengenal makna dari kata Globalisasi? Hampir 90% dari mereka yang sudah akrab bahkan menjadikan globalisasi sebagai bagian dari kehidupan mereka. Adapun 10% yang tidak mengenal dan tidak memahami kata globalisasi adalah remaja yang masih jauh tertinggal dari modernisasi. Salah satu dampak dari globalisasi adalah mode busana. Hal ini biasanya dapat dilihat pada hari-hari libur sekolah karena anak-anak desa yang bersekolah di kota akan pulang ke daerah asalnya dengan membawa mode pakaian yang kebarat-baratan. Banyak diantara para remaja putri memilih berbusana minim saat pulang ke daerah asal, mungkin karena ingin mencari perhatian orang-orang disekitarnya. Hal ini membuat para orang tua risau dan khawatir dengan para remaja desa yang sudah mengikuti perkembangan di kota. Orang tua hanya bisa memberikan sarang kepada para remaja bahwa pilihlah busana yang sopan, serta sesuai dengan adat dan agama karena masih banyak gaya busana yang modis dan ngetrend tapi sekaligus pula sopan.

D. HUBUNGAN ANTARSAUDARA Contoh Kasus : Hubungan antar saudara yang mulai renggang karena orang yang bersaudara itu memilih menikah dengan pasangan dari daerah yang berbeda dan tidak berdekatan. Komentar : Pernikahan merupakan perubahan yang sangat besar, karena disinilah kita benar-benar memulai hidup baru, yang merupakan awal dari segalanya. Walaupun dalam budaya kita, pernikahan tetap masih berhubungan dekat dengan orangtua dan saudara, tapi berbeda sekali. Kalau dulu, kita meminta ijin dengan orangtua yang terasa lebih mudah karena telah kita kenal sepanjang umur kita, sekarang kita harus bisa mengenal dan menyesuaikan dengan suami/isteri. Hubungan antara saudara juga akan berubah, karena tak akan bisa punya waktu bebas seperti dulu, demikian juga hubungan dengan teman sepermainan.

Kasus yang ini menimpa salah satu keluarga di daerah saya, dia memiliki empat orang anak dan ketiga anaknya sudah menikah. Anak pertama menikah dengan orang mandar, anak kedua memilih menikahi orang Makassar dan anak ketiga memilih wanita Pangkep sebagai istrinya, dan anak keempat sementara kuliah di salah satu perguruan tinggi Bulukumba. Dulu, hubungan mereka berempat sangat dekat karena mereka hanya dididik oleh ibunda setelah kematian ayahnya. Setelah mereka menikah, mereka jarang sekali berkumpul bersama, mereka hanya bertemu ketika libur panjang atau ketika mereka merayakan hari besar keagamaan. Seharusnya, hidup ini harus berjalan seimbang dimana kita menjalani keluarg-keluarga yang baru dan tidak mengabaikan keluarga inti. E. HUBUNGAN ANTARA KELUARGA DAN TETANGGA Contoh Kasus : Tetangga yang menanami tanaman di batas pekarangan. Komentar :Pekarangan adalah sebidang tanah darat yang terletak langsung di sekitar rumah tinggal dan jelas batas-batasannya, ditanami dengan satu atau berbagai jenis tanaman. Setiap rumah seharusnya memiliki pekarangan agar terlihat lebih indah dan lebih nyaman. Pekarangan rumah mesti dimanfaatkan sebaik-baiknya misalnya menanam bunga atau tanaman lain yang bermanfaat bagi pemiliknya. Namun tidak demikian dengan tetanggaku karena dia sengaja menanam pohon rambutan, pohon jeruk, dan pohon mangga di batas pekarangan kami. Yang lebih anehnya lagi, mereka sama sekali tidak membersihkan dedaunan yang jatuh di pekarangan kami dan melarang kami memetik buah yang sebenarnya sudah menjadi hak kami karena sebagian besar ranting tanaman sudah berada di pekarangan kami. Tapi, inilah yang namanya tetangga kami harus memahami dan mengalah agar tidak terjadi konflik antar tetangga.

F. HUBUNGAN ANTARA ORANG TUA DENGAN ANAKNYA YANG SUDAH MENIKAH Contoh Kasus :

Seorang anak yang sudah menikah dan sudah mendapat penghasilan yang lumayan kemudian dia masih mengharapkan harta orang tuanya dan tidak mempedulikan keadaan orang tuanya. Komentar : Salah satu kewajiban orang tua adalah menikahkan anaknya dengan pasangan yang sudah menjadi pilihan dan jodoh bagi anaknya. Namun, orang tua juga tidak bisa disalahkan ketika pasangan yang telah dipilih anaknya merupakan pasangan yang tidak cocok bagi anaknya. Orang tua hanya berkewajiban menikahkan anak dan anaklah yang seharusnya memilih yang terbaik. Fenomena yang berkaitan dengan poin ini adalah kasus yang menimpah kakak sepupu akibat tidak mengenal sifat istri yang akan dinikahinya. Sekarang dia, sudah menikah dengan istri pilihannya dan sudah mapan. Namun, anehnya dia masih mengharapkan bantuan orang tuanya untuk keperluan rumah tangganya padahal dia sudah berpenghasila jauh lebih tinggi dari kedua orang tuanya. Dulunya, dia anak yang sangat baik dan setelah menikah dia sudah berubah. Yang paling disayangkan, dia sama sekali tidak mempedulikan keadaan ekonomi orang tuanya, dia hanya bisa meminta harta orang tuanya.

G. HUBUNGAN ANTARA KELUARGA DENGAN LEMBAGA-LEMBAGA SOSIAL Contoh Kasus : Pihak sekolah yang tidak memberikan informasi kepada orang tua tentang perkembangan anak di sekolah Komentar : Sekolah adalah salah satu pihak yang berperan dalam proses pendidikan anak, selain orangtua dan lingkungan kehidupan. Sekolah yang baik akan senantiasa memberitahukan perkembangan anak di sekolah secara kontinu dan berkala kepada pihak orangtua. Orangtua yang bertanggung jawab juga harus pro aktif mencari informasi dari pihak sekolah tentang keadaan anak.

Namun, berbeda dengan yang dialami oleh keluarga H.Citra. pihak sekolah sama sekali tidak memberitahukan pada beliau jika anak mereka sudah seminggu tidak menginjakkan kaki di sekolah. Alhasil, anak mereka ternyata di temukan di terminal dan sedang bermain game dengan seragam sekolahnya. Beliau tidak menyangka anaknya berbuat demikian karena setiap pagi, anaknya selalu pamit ke sekolah. Dengan terjadinya peristiwa ini, orang tua seharusnya juga lebih perhatian pada anaknya dan pihak sekolah pun harus tanggap terhadap siswa/I yang tidak masuk ke sekolah tanpa alas an yang jelas.

H. HUBUNGAN ANTARA LINGKUNGAN SOSIAL KOTA BESAR DENGAN KELUARGA Contoh Kasus : Anak dibawah umur yang sudah mengenal hubungan lawan jenis (pacaran) karena pengaruh kehidupan sinetron di TV.

Komentar :Hati-hati dalam mengkonsumsi media, media apapun itu bukan hanya Internet yang semenjak kehadirannya yang begitu mudah dijangkau mengkhawatirkan sebagian besar dari kita para orang tua. Kekhawatiran yang begitu besar terhadap gempuran media ini sehingga para pakar anak terutama, banyak memberikan peringatan dini kepada para orang tua untuk mengawasi anak-anaknya dalam menggunakan internet. Sehingga tanpa sadar kita melupakan satu media yang lebih lama ada di ruang keluarga kita yaitu televisi. Anak-anak tanpa disadari akan disuguhi dengan tayangan yang

berbeda dengan kebiasaan yang dilakukannya. Tayangan yang lebih diwaspadai adalah adegan percintaan anak di bawah umur yang dipertontonkan lewat sinetron kemudian masyarakat luas menonton hal tersebut dan mengadopsi hal yang dilakukan idolanya. Disinilah peran orang tua, supaya senantiasa

mengawasi anaknya saat menonton televisi dan memberikan masukan/komentar positif terhadap adegan yang sedang dipertontonkan