bab iii
TRANSCRIPT
BAB III
URAIAN KHUSUS
3.1 Sejarah Apotek dr. Hj KARMINI EH
Apotek dr. Hj. Karmini, EH adalah salah satu apotek swasta yang terletak
di Jl. Rumah Sakit No. 56 Tasikmalaya yang berada di bawah naungan Yayasan
Mangkubumi. Yayasan Mangkubumi berdiri pada tanggal 25 Oktober 1980
bergerak di bidang usaha jasa, pariwisata, perhotelan dan lain-lain. Untuk
meningkatkan pelayanan paripurna baik bagi pasien yang terdapat di lingkungan
Rumah Sakit Bersalin dr. Hj. Karmini, EH maupun pasien luar maka didirikanlah
Apotek dr. Hj. Karmini, EH pada tanggal 2 September 2010.
Pelayanan yang terdapat di Apotek dr. Hj. Karmini, EH telah mengacu
terhadap prinsip pelayanan yang berorientasi terhadap pasien diantaranya adalah
dengan adanya penerbitan bulletin kesehatan setiap dua bulan sekali. Bulletin
tersebut membahas mengenai tips-tips kesehatan dan pengobatan sehingga dapat
meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai kesehatan. Selain itu terdapat
swalayan farmasi dengan penyimpanan obat berdasarkan khasiat sehingga
memudahkan pasien dan staf apotek untuk melakukan swamedikasi beserta
informasi obat yang jelas.
1. Visi Dan Misi Apotek dr. Hj. KARMINI EH
Apotek dr. Hj. Karmini, EH mempunyai visi akan menjadi apotek
yang paling utama di Tasikmalaya pada tahun 2012. Untuk mewujudkan
visi tersebut salah satunya yaitu dengan menjalankan misi memberikan
pelayanan kefarmasian kepada masyarakat dengan harga yang terjangkau
sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup pasien.
2. Program Apotek dr. Hj. KARMINI EH
a. Pemenuhan persediaan obat-obatan dan alat kesehatan secara
lengkap
b. Pemberian informasi penggunaan obat secara menyeluruh kepada
pasien.
c. Menjalankan komunikasi, informasi dan edukasi.
d. Melakukan penyimpanan obat-obat sesuai peraturan perundang-
undangan.
e. Melakukan swamedikasi.
f. Melakukan monitoring kepada pasien atas penggunaan obat yang
telah diberikan.
g. Saat ini apotek dr. Hj KARMINI membuka pelyanan 14 jam, yaitu
jadwal dibagi dua shift yaitu pukul o7.00-14.00 WIB, dan shift
siang jam 14.00-20.00 WIB.
3.2 Struktur Organisasi Apotek dr. Hj. KARMINI EH
Stuktur organisasi dalam sebuah apotek tidak jauh berbeda dengan organisasi laiinya.
Tujuan dibuatnya struktur organisasi adalah untuk memperjelas alur kerja karyawan
sehingga tidak ada pekerjaan yang terbengkalai.
Apotek dr. Hj. KARMINI EH dipimpin oleh seorang apoteker yang sudah
mempunyai SP dan dibantu oleh dua orang asisten apoteker.
Gambar 3.1Struktur Organisasi Apotek dr. Hj. Karmini EH
Keterangan Jumlah Karyawan :
1 orang apoteker, dan
2 orang assisten apoteker.
JOB DESCRIPTION
1. Apoteker Pengelola Apotek
a. Tugas dan kewajiban APA Mida Hamidah,S. Farm.,Apt adalah :
1. Memimpin seluruh kegiatan apotek
2. Pelayanan Kefarmasian (Informasi obat dan pengelolaan patient
medication records)
3. Memantau dan mengevaluasi administrasi dan keuangan apotek
4. Melakukan langkah‐langkah untuk mengembangkan hasil dan kualitas
apotek
5. Pengadaan barang dan pemesanan barang ke distributor
6. Pembuatan laporan narkotika dan psikotropika ke dinkes kota
7. Pengarsipan laporan narkotika dan psikotropika
8. Membuat pembukuan tuslah
9. Membagikan tuslah setiap bulan
10. Mengelola uang kas apotek
11. Administrasi resep
Pemilik Sarana Apotek
Dr. Laksmi Dwiati, drg., MM., MHA
Apoteker Pengelola Apotek
Mida Hamidah, S.Farm., Apt.
Administrasi Pembelian
Denti Maressa
Administrasi Penjualan
Susi Susanti
Keuangan
Tim Administrasi dan Keuangan
RSB dr. Hj. Karmini, EH
12. Mengevaluasi laporan pembelian, penjualan, stok dan laporan narkotika
dan psikotropika.
b. Tanggung jawab APA adalah :
1) Bidang keuangan ; penggunaan secara efisien, pengamanan dan
kelancaran
2) Bidang persediaan ; pengadaan yang sehat, ketertiban
penyimpanan dan kelancaran.
3) Bidang inventaris ; penggunaan yang efisien serta pemeliharaan
dan pengamanan.
4) Bidang personalia ; ketentraman kerja, efisien dan strategi.
5) Bidang umum ; kelancaran, penyimpanan, dan pengamanan
dokumen-dokumen.
c. Wewenang APA adalah :
Apoteker pengelola apotek berwenang untuk memimpin semua kegiatan,
diantaranya mengelola kegiatan pelayanan kefarmasian dan karyawan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Administrasi Pembelian (Asisten Apoteker / Denti Maressa)
Tugas dan kewajiban:
1. Menerima faktur dari distributor
2. Mengarsipkan faktur kepada tim administrasi dan keuangan RSB dr. Hj.
Karmini, EH
3. Mencatat barang yang datang ke dalam komputer dan setiap kartu stok
4. Menghitung harga jual berdasarkan persetujuan APA
5. Mengelola daftar harga supaya tetap up date
6. Bertanggung jawab terhadap kebenaran dan keberadaan laporan
pembelian
7. Merekap laporan pembelian setiap bulan
8. Melengkapi resep narkotika dan psikotropika
Administrasi Penjualan (Asisten Apoteker / Susi Susanti)
Tugas dan kewajiban :
1. Bertanggung jawab terhadap kebenaran dan keberadaan laporan penjualan
2. Merekap laporan penjualan bulanan untuk disetorkan ke bagian keuangan,
sebagai arsip dan bahan evaluasi
3. Menyetorkan uang berdasarkan laporan penjualan ke bagian keuangan
4. Menghitung harga jual berdasarkan persetujuan APA
5. Mengelola daftar harga supaya tetap up date
6. Membuat laporan stok apotek
Keuangan (Tim Administrasi dan Keuangan RSB dr. Hj. Karmini, EH)
Tugas dan kewajiban :
1. Menerima rekapan laporan penjualan, laporan pembelian, dan laporan stok
apotek
2. Menerima uang hasil penjualan apotek
3. Merekap laporan penjualan apotek untuk disetorkan ke PSA
4. Menyetorkan uang ke PSA
5. Melakukan pembayaran faktur ke distributor
JADWAL KERJA
SHIFT 1 (PUKUL 07.00-14.00)
SHIFT 2 (PUKUL 14.00-20.00 / SAMPAI PASIEN HABIS)
SENIN SELASA RABU KAMIS JUM’AT SABTUSUSI SUSI SUSI DENTI DENTI DENTI
Keterangan:
Jadwal kerja pada shift 1 diisi oleh seorang asisten apoteker dan jika
keadaan membutuhkan bantuan, maka dibantu oleh tim administrasi RSB
dr. Hj. Karmini, EH.
Jadwal kerja pada shift 2 diisi oleh seorang asisten apoteker dan seorang
apoteker, karena pada malam hari, pasien lebih banyak daripada pagi hari
dan asisten apoteker tidak ada yang membantu jadi apoteker dijadwalkan
sore hari.
SENIN SELASA RABU KAMIS JUM’AT SABTUDENTI DENTI DENTI SUSI SUSI SUSIMIDA MIDA MIDA MIDA MIDA MIDA
10
Gambar 3.2Denah Apotek dr. Hj. Karmini EH
1
2
4
5 6
7
8
9
1112
13 14
1516
KETERANGAN1. Ruang tunggu2. etalase depan A3. kasir4. meja transaksi5. etalase depan B6. Laci pengarsipan7. lemari narkotik psikotropik8. meja apoteker9. eltalase obat luar10. gudang11. etalase obat paten12. kulkas tempat obat yang tidak stabil13. tempat wudlu14. tempat peracikan15. etalase obat generic16. lemari penyimpanan botol, sendok, pot salep, kwitansi, copy resep.
3.3 Pengelolaan Obat & Standar Pelayanan Apotek dr. Hj. KARMINI EH
1. Pengadaan Barang
Hampir 90% obat-obat di Apotek dr. Hj. KARMINI EH dikegorikan
dalam fast moving (obat yang penjualannya cepat) hal ini dikarenakan
pengadaan obat didasarkan pada pola peresepan dokter sehingga
tinggal 10% yang mengalami slow moving (pemjualan lambat). Obat-
obat yang mengalami pengeluaran secara lambat biasanya akan
diinformasikan kepada dokter supaya diresepkan kembaki sehingga
tidak melampaui batas expired date (kadaluarsa).
Pengadaan obat di apotek dr. Hj. KARMINI EH berdasarkan pada :
a. Pola peresepan Dr. Gumiwang Sp.A M,Kes.
b. Obat yang dibutuhkan dan banyak dipakai dipasaran.
c. Pola penyakit yang sering terjadi di masyarakat, yakni : Sakit
gigi, demam, nyeri otot, diare, maag, sakit kepala, penyakit kulit,
dan lain-lain
d. Konsinyasi, merupakan titipan barang dari distributor kepada
apotek, yaitu apotek bertindak sebagai agen komisioner yang
menerima komisi jika barang terjual, apabila tidak terjual maka
barang dapat dikembalikan. Konsinyasi dilakukan untuk obat-
obat yang belum terjual di apotek yang masih dalam masa
promosi.
2. Pembelian
3. Penyimpanan Barang
Penyimpanan obat di apotek dr. Hj. KARMINI EH berdasarkan pada :
a. Berdasarkan alphabet
Hampir semua obat-obatan yang disimpan di apotek dr. Hj
KARMINI EH disusun secara alpabet hal-hal ini untuk
memudahkan dalam hal pencarian obat.
b. Berdasarkan Bentuk sediaan
Obat-obatan yang harusdisimpan di bawah suhu 25 0C
maka disimpan di dalam lemari es seperti suppository dan
sediaan injeksi sedangkan obat yang disimpan di kisaran suhu
kamar disimpan dilemari dan tempat yang terlindung dari sinar
matahari langsung.
c. Berdasarkan efek farmakologinya
Penyimpanan berdasarkan farmakologi adalah
penyimpanan berdasarkan indikasi/tujuan terapi obat tersebut.
Di apotek dr. Hj. KARMINI EH batuk, filek, flu dikelompokan
menjadi satu.
4. Pengeluaran Barang
Di samping itu dalam pelayanan juga digunakan pola FIFO (first in
out) FEFO (first expired first out), yaitu obat yang dating sudah lama
masuk dan sudah lama disimpan akan dkeluarkan lebih dahulu hal ini
bertujuan untuk menghindari kadaluarsa.
5. Pengelolaan Obat Narkotik dan Psikotropik
a. Pengadaan Barang
Proses Pembelian obat-obat golongan narkotik dilakukan
dengan menggunakan SP kepada PBF Kimia Farma yang ditanda
tangani oleh APA. Sedangkan untuk obat-obat golongan
psikotropika, pembeliannya dapat dilakukan melalui PBF lain
selain Kimi Farma. Satu jenis narkotika menggunakan satu lembar
SP, atu macam obat. SP untuk narkotik dibuat rangkap 4, yang
masing-masing untuk PBF Kimia Farma, B.POM, Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota serta satu lembar lainnya untuk arsip
apotek. SP ditandatangani oleh APA dengan mencantumkan nama
jelas, nomor SIK/nomor SIA, Serta alamat jelas. SP psikotropika
disalin dalam buku register psikotropika.
b. Penyimpanan Obat Narkotik dan Psikotropik
Tempat penyimpanan obat-obat narkotika dan psikotropika
dibuat menjadi satu lemari yang melekat kuat pada tembok dengan
satu pintu.
c. Pelayanan barang
Obat-obatan golongan narkotik/psikotropika hanya dapat
dilayani dengan resep dokter. Resep-resep tersebut disimpan secara
terpisah. Setiap pengeluaran obat dilakukan pencatatan lengkap
dengan no resepnya, kemudian dicatat di buku narkotik dan
psikotropika. Pengecekan resep tersebut kemudian dibuat laporan
bulanan. Hal ini dilakukan untuk menghindari penyalahgunaan
obat.
d. Laporan penggunaan obat
Laporan penggunaan narkotik dan psikotropika dikirim
setiap bulan kepada dinas kesehatan. Laporan tersebut dikirim
selambat-lambatnya tanggal 10 pada bulan berikutnya. Laporan
harus ditandatangani oleh APA dan disertai dengan nama jelas,
nomor SIK dan cap apotek.
6. Pelayanan Resep
Dalam penerimaan resep maka pertama kali dilakukan skrining resep
meliputi ; nama dokter, nama pasien, umur pasien, alamat pasien,
nama obat, jumlah obat, aturan pakai. Apabila dalam melakukan
skrining resep, ada hal-hal yang kurang jelas maka dilakukan cross
check, baik kepada pasien atau dokter penulis resep. Setelah dilakukan
skrining resep maka dilanjutkan penyerahan resep kepada pasien.
Persetujuan biaya atas resep tersebut juga melibatkan kesepakatan
pasien terkait jumlah pembayaran.
7. Pelayanan Obat Bebas
Pelayanan obat bebas berperinsip pada kaedah swamedikasi yaitu
diajukan keluhan yang diderita, obat yang sudah digunakan setelah itu
ditawarkan obat-obatan yang dapat digunakan sebagai terapi. Jika
sudah tercapai kesepakatan tentang jenis obat-obatan maka akan
dilakukan pembayaran. Pasien swamedikasi akan dibuat medical
record yang meliputi keluhan, alamat pasien, umur, pasien dan obat
yang diberikan. Medical record digunakan untuk melihat catatan
medik apabila pasien kembali dating ke apotek setelah masa
pengobatan dan tentunya untuk melakukan monitoring penggunaan
obat.
8. Administrasi Apotek
Pengolahan administrasi Apotek dr. Hj. KARMINI EH dilakukan
secara manual artinya tanpa komputerisasi mulai dari rekap obat,
pengisian kartu stok obat dan pemberian harga obat. Pengisian buku
administrasi dilakukan tiap kali pergantian shift jaga, pengisian buku
administasi meliputi buku resep, buku rekap obat keluar, pengisian buku
obat masuk, pengisian buku rekap penjualan, pengisian kartu stok.
B. Kegiatan yang dilakukan di Apotek dr. Hj KARMINI EH
Kegiatan selama mengikuti praktek kerja industri di apotek dr. Hj. KARMINI EH
adalah : hari pertama pengenalan apotek dan para staf apotek, kemudian mengetahui
jadwal 3 bulan kedepan selama prakerin
Dalam memulai praktek, kami diberi tugas untuk mengenal obat-obatan dan letak-
letaknya serta belajar untuk membaca resep dari Dr. Gumiwang Sp.A, M.Kes setelah
mengetahui resep dan letak-letaknya, kami belajar untuk melayani resep serta menulis
etiket.
Selain itu resep direkap (ditulis kembali) ke dalam buku penjualan. Bila terdapat
resep yang mengandung narkotika atau psikotropika dipisahkan kembali dan direkap
ulang pada buku register narkotik dan psikotropik.
Jika merekap dan menulis pada buku register tertentu selesai, maka hal
selanjutnya yang harus dilakukan adalah menulis pada kartu stok. Kartu stok berfungs
untuk mengetahui persediaan obat yang ada di apotek. Sehingga mempermudah
dalam melakukan perencanaan pemesanan.
Selain kegiatan diatas, terdapat pula kunjungan sales dan penerimaan pesanan
obat dan alkes. Biasanya apoteker akan melakukan pemesanan untuk stok yang sudah
menipis ketika kunjungan sales tersebut. Dalam menerima pesanan kita harus
mengecek antara Surat Pesanan yang diajukan, faktur pesanan dengan barang yang
dikirimkan, kemudian jika sesuai, faktur ditandatangani oleh apoteker atau asisten
apoteker. Setelah itu barang yang diterima kemudian disimpan pada lemari
persediaan. Sedangkan fakturnya direkap pada buku faktur sesuai dengan nama
PBFnya. Faktur dengan pembayaran bertempo dituliskan pada buku kredit, untuk di
cek kembali dan dilakukan pembayaran ketika jatuh tempo.