bab iii
TRANSCRIPT
BAB III
HASIL
A. Gambar Alat, Cara Kerja, dan Prosedur Pengukuran
1. Gambar Alat
a. Beban balok untuk pria (10 kg)
Keterangan:
1). Pegangan Beban untuk membantu
mengangkat beban
Fungsi : sebagai beban yang digunakan untuk praktikum angkat-angkut
b. Meteran
Keterangan:
1). Skala angka untuk mengetahui dan
mengukur berapa jarak beban dari
tubuh
Fungsi : untuk mengukur panjang vertikal dan horisontal tubuh saat
membawa beban
c. Stopwatch
Keterangan :
1) Tombol Stop
2) Tombol Reset
Fungsi : untuk menghitung waktu denyut nadi
17
18
2. Cara Kerja
a. Kotak box dengan ukuran 10 kg
1) Letakkan kotak box pada tempat yang
rata
2) Pada pegangan kotak kita pegang
3) Kemudian angkat
b. Meteran
1) Siapkan meteran
2) Letakkan angka nol meteran pada titik tengah mata kaki
3) Tarik meteran menuju ke titik tengah benda.
4) Lihat hasilnya pada angka yang terletak tepat diatas titik tengah benda
5) Catat hasilnya
c. Stop Watch
1) Hidupkan stop watch
2) Tekan tombol start untuk memulai
penghitungan waktu
3) Tekan tombol stop untuk mengakhiri
penghitungan waktu
4) Catat waktunya
3. Prosedur Pengukuran
a. Manual Handling
1) Pastikan dapat memegang obyek dengan aman.
2) Selalu gunakan kedua tangan jika memungkinkan.
3) Hindarkan mengangkat tangan mendadak dan lakukan secara perlahan-
lahan atau tanpa pengerahan tenaga kejutan.
4) Upayakan obyek sedekat mungkin dengan badan.
19
5) Gunakan kaki untuk mendorong keatas dan mengangkat beban, bukan
menggunakan tulang belakang sebagai tumpuan mengangkat.
6) Hindarkan memuntir tubuh pada saat mengangkat dan memindahkan
beban.
7) Lakukan penilaian T, M, P dan W
8) Lalu lakukan penilaian resiko manual handling
b. Prosedur RWL
1) Lakukan pengukuran HM, VM, DM, AM, FM dan CM
2) Lalu gunakan hasil RWL untuk menghitung Lifting Index (LI)
c. Prosedur OWAS
1) Yang pertama adalah menentukan apakah pengamatan pekerjaan harus
dibagi menjadi beberapa fase/ tahapan, dalam rangka memfasilitasi
pengamatan (fase penilaian tunggal atau multi)
2) Mengidentifikasi, selama pengamatan pekerjaan atau fase, posisi yang
berbeda yang dilakukan oleh pekerja. Untuk setiap posisi, tentukan
posisi punggung, lengan dan kaki, dan beban yang diangkat.
3) Pemberian kode pada posisi yang diamati untuk setiap posisi dan
pembebanan dengan membuat kode posisi identifikasi.
4) Menghitung untuk setiap kode posisi, kategori risiko yang mana dia
berasal, untuk mengidentifikasi posisi kritis atau yang lebih tinggi
tingkat risikonya bagi pekerja. Perhitungan persentase posisi yang
terdapat di dalam setiap kategori risiko mungkin akan berguna untuk
penentuan posisi kritis tersebut.
5) Menghitung persentase repetitif atau frekuensi relatif dari masing-
masing posisi punggung, lengan dan kaki yang berbuhungan dengan
posisi yang lainnya (Catatan: metode OWAS tidak dapat digunakan
untuk menghitung risiko yang berkaitan dengan frekuensi relatif dari
beban yang diangkat. Namun demikian, perhitungan ini akan dapat
digunakan untuk studi lebih lanjut tentang mengangkat beban).
20
6) Penentuan hasil identifikasi pekerjaan pada posisi kritis, tergantung
pada frekuensi relatif dari masing-masing posisi, kategori resiko
didasarkan pada masing-masing posisi dari berbagai bagian tubuh
(punggung, lengan dan kaki).
7) Penentuan tindakan perbaikan yang diperlukan untuk redesain
pekerjaan didasarkan pada estimasi risiko.
8) Jika telah dilakukan suatu perubahan untuk perbaikan, maka harus
dilakukan review terhadap pekerjaan dengan menggunakan metode
OWAS kembali untuk menilai efektivitas perbaikan yang telah
diimplementasikan.
d. Prosedur RULA
1) Menetukan siklus kerja dan mengobservasi pekerja selama variasi
siklus kerja tersebut.
2) Memilih postur tubuh yang akan dinilai.
3) Memutuskan untuk menilai kedua sisi anggota tubuh.
4) Menentukan skor postur tubuh untuk masing-masing anggota tubuh.
5) Menghitung grand skor dan action level untuk menilai kemungkinan
resiko yang terjadi.
6) Merevisi skor postur tubuh untuk anggota tubuh yang berbeda yang
digunakan untuk menentukan dimana perbaikan diperlukan.
7) Redesain stasiun kerja atau mengadakan perubahan untuk perbaikan
postur tubuh saat kerja bila diperlukan.
8) Jika perubahan untuk perbaikan telah dilakukan, perlu melakukan
penilaian kembali terhadap postur tubuh dengan metode RULA untuk
memastikan bahwa perbaikan telah berjalan sesuai yang diinginkan.
e. Prosedur REBA
1) Seperti halnya pada metode RULA, metode REBA juga membagi
segmen tubuh ke dalam dua group: di mana group A meliputi badan,
leher dan kaki. Sementara itu grup B meliputi anggota tubuh bagian
21
atas (lengan, lengan bawah dan pergelangan tangan). Skor individu
untuk masing-masing group diambil dari tabel secara berurutan.
2) Lihat Tabel A untuk mendapatkan nilai awal pada group A untuk skor
individu terhadap badan, leher dan kaki.
3) Rating grup B diambil dari rating lengan atas, lengan bawah dan
pergelangan tangan pada Tabel B.
4) Modifikasi skor dari grup A (badan, leher dan kaki), tergantung pada
beban atau force yang dilakukan, yang selanjutnya disebut Skor A.
5) Koreksi skor pada group B (lengan atas, lengan bawah dan
pergelangan tangan) berdasarkan pada jenis pegangan kontainer, yang
selanjutnya disebut Skor B.
6) Dari Skor A dan Skor B dan ditransfer ke dalam Tabel C akan
memberikan skor baru yang selanjutnya disebut Skor C.
7) Memodifikasi Skor C tergantung pada jenis aktivitas otot yang
dikerahkan untuk mendapatkan skor akhir pada metode REBA ini.
8) Periksa tingkat aksi (action level), resiko dan urgensi tindakan perbaikan yang harus dilakukan berdasarkan nilai akhir perhitungan.
B. Hasil Pengukuran dan Perhitungan
1. Hasil Pengukuran
Berat Beban(Kg)
Lokasi tangan Jarak Vertikal
(cm)
Sudut asimetri (°)
Rata2 Frekuensi
Durasi Kopling Objek
Origin Dest origin Dest Lift/ min Jam
L rata2
L max
H V H V D A A F C
10 10 25 90 62 25 65 0° 0° 3,3 <1jamBagus(good)
a. Denyut nadi sebelum kerja= 80/ menit
b. Denyut nadi setelah kerja = 140/ menit
2. Perhitungan
22
a. Penilaian resiko menual handling
1) Waktu (T)
= 10 x 60 (1 jam)
= 600
Jadi, rating indikator waktunya adalah 10
2) Beban atau massa (M)
= 10 Kg
Jadi, rating indikator beban atau massanya adalah 2
3) Sikap tubuh (P)
Posisinya termasuk membungkuk sampai bawah atau membungkuk ke
depan cukup jauh, Sedikit membungkuk ke depan dengan memuntirkan
badan secara simultan, Beban berada jauh dari badan atau di atas bahu.
Sehingga, rating indikator sikap tubuhnya adalah 3
4) Kondisi selama kerja (W)
Termasuk dalam kondisi ergonomi yang baik, seperti tersedia cukup ruang
untuk bekerja, tidak ada benda/ meterial yang menghalangi proses kerja,
pencahayaan bagus, kondisi lantai bagus dll.
Sehingga rating indikator kondisi selama kerjanya adalah 0
Penilaian Akhir (Final Rating)
O = T x (M + P + W)
=8 x (2 + 3 + 0)
=8 x 5
= 40
B. Menghitung RWL
RWL = LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM
Origin : RWL = 23 x 1 x 0,95 x 0,89 x 1 x 0,88 x 1 = 17,204 Kg
Destinasi : RWL = 23 x 0,40 x 0,85 x 0,89 x 1 x 0,88 x 1 = 6,17 Kg
C. Menghitung LI
23
Origin : Lifting Index =
Destinasi : Lifting Index =
% CVL =
=
=
= 59,40%
FORMULIR PENILAIAN GANGGUAN SISTEM MUSKULOSKELETAL(METODE OWAS)
a)Nama / Kelompok : Haqqu’l Falaah Damar Aji / XII
Jenis pekerjaan : Petugas Foto Copy
Skor OWAS : 1
Tingkat resiko : Resiko rendah
Tindakan : Tidak diperlukan perbaikan/tindakan
24
Punggung Lengan
Kaki
1 2 3 4 5 6 7
Beban Beban Beban Beban Beban Beban Beban
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1
3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 3 2 2 3 1 1 1 1 1 2
2
1 2 2 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3
2 2 2 3 2 2 3 2 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4
3 3 3 4 2 2 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4
12
1
25
3
1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 3 3 3 4 4 4 1 1 1 1 1 1
2 2 2 3 1 1 1 1 1 2 4 4 4 4 4 4 3 3 3 1 1 1
3 2 2 3 1 1 1 2 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 1 1
4
1 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4
2 3 3 4 2 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4
3 4 4 4 2 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4
FORMULIR PENILAIAN GANGGUAN SISTEM MUSKULOSKELETAL (METODE RULA)
b) Nama/ Kelompok : Haqqu’l Falaah Damar Aji/ XII
Jenis Pekerjaan : Petugas Foto Copy
Skor RULA : 4
Tingkat Resiko : Level 2 (apabila grandskor adalah 3 atau 4)
Tindakan : Diperlukan investigasi lebih lanjut, mungkin diperlukan
adanya perubahan untuk perbaikan sikap kerja.
26
Skor Postur Grup A
Lengan Atas
Lengan Bawah
Pergelangan Tangan
1 2 3 4
Pergelangan Tangan
Memuntir
Pergelangan Tangan
Memuntir
Pergelangan Tangan
Memuntir
Pergelangan Tangan
Memuntir
1 2 1 2 1 2 1 2
1 1 1 2 2 2 2 3 3 3
2 2 2 2 2 3 3 3 3
3
1
2
27
3 2 3 3 3 3 3 4 4
1 2 3 3 3 3 4 4 4
2 3 3 3 3 3 4 4 4
3 3 4 4 4 4 4 5 5
3
1 3 3 4 4 4 4 5 5
2 3 4 4 4 4 4 5 5
3 4 4 4 4 4 5 5 5
4
1 4 4 4 4 4 5 5 5
2 4 4 4 4 4 5 5 5
3 4 4 4 5 5 5 6 6
5
1 5 5 5 5 5 6 6 7
2 5 6 6 6 6 7 7 7
3 6 6 6 7 7 7 7 8
6
1 7 7 7 7 7 8 8 9
2 8 8 8 8 8 9 9 9
3 9 9 9 9 9 9 9 9
Skor Postur Grup B
Leher
Badan (Trunk)
1 2 3 4 5 6
Kaki Kaki Kaki Kaki Kaki Kaki
1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2
1 1 3 2 3 3 4 5 5 6 6 7 7
2 2 3 2 3 4 5 5 5 6 7 7 7
3 3 3 3 4 5 5 6 6 7 7 7
2 3
28
4 5 5 5 6 6 7 7 7 7 7 8 8
5 7 7 7 7 7 8 8 8 8 8 8 8
6 8 8 8 8 8 8 8 9 9 9 9 9
Formulir Perhitungan Skor Gabungan.
Skor D
Skor C 1 2 3 4 5 6 7+
1 1 2 3 3 4 5 6
2 2 2 3 4 4 5 5
3 3 3 3 4 4 5 6
4 3 3 3 4 6 6 6
5 4 4 4 5 6 7 7
6 4 4 5 6 7 7 7
7 5 5 6 6 7 7 7
8 5 5 6 7 7 7
FORMULIR PENILAIAN GANGGUAN SISTEM MUSKULOSKELETAL (METODE REBA)
c) Nama/ Kelompok : Haqqu’l Falaah Damar Aji/ XII
Jenis Pekerjaan : Petugas Foto Copy
Skor REBA : 4
Tingkat Resiko : Sangat Tinggi
Tindakan : Diperlukan tindakan sesegera mungkin.
4 5
3
5
4
29
Skor Awal untuk Group A
TABEL A
Badan
Leher
1 2 3
Kaki Kaki Kaki
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 1 2 3 4 1 2 3 4 3 3 5 6
3
3
30
2 2 3 4 5 3 4 5 6 4 5 6 7
3 2 4 5 6 4 5 6 7 5 6 7 8
4 3 5 6 7 5 6 7 8 6 7 8 9
5 4 6 7 8 6 7 8 9 7 8 9 9
Skor Awal untuk Group B
TABEL B
Lengan
Lengan Bawah
1 2
Pergelangan Tangan Pergelangan Tangan
1 2 3 1 2 3
1 1 2 2 1 2 3
2 1 2 3 2 3 4
3 3 4 5 4 5 5
4 4 5 5 5 6 7
5 6 7 8 7 8 8
Penentuan dan Perhitungan Skor C
TABEL C
SKOR A
SKOR B
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 1 1 1 2 3 3 4 5 6 7 7 7
2 1 2 2 3 4 4 5 6 6 7 7 8
3 2 3 3 3 4 5 6 7 7 8 8 8
4 8
2
2
6
6
31
4 3 4 4 4 5 6 7 8 8 9 9 9
5 4 4 4 5 6 7 8 8 9 9 9 9
6 6 6 6 7 8 8 9 9 10 10 10 10
7 7 7 7 8 9 9 9 10 10 11 11 11
8 8 8 8 9 10 10 10 10 10 11 11 11
9 9 9 9 10 10 10 11 11 11 12 12 12
10 10 10 10 11 11 11 11 12 12 12 12 12
11 11 11 11 11 12 12 12 12 12 12 12 12
12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12
SKOR AKHIR REBA= 4
2. Perhitungan
Denyut Nadi Istirahat =
Denyut Nadi Kerja =
Denyut Nadi Max = 200 – Usia = 200 – 19 = 181
% CVL =
=
8 1000000
32
=
= 59,40%
Origin :
LC = 23 Kg
FM = 0,88
CM = 1
VM = 1- ( 0,003 : (90-75) )
= 1- (0,003 : 15 )
= 0,9
33
= 0,89
= 1
= 17,24 kg