bab iii
TRANSCRIPT
81
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian dengan objek pelaksanaan pembelajaran puisi kontemporer
ini dilaksanakan di kelas XII Ilmu Sosial 4 Sekolah Menengah Atas Batik 1 Kota
Surakarta. Dipilihnya lokasi tersebut sebagai tempat penelitian dengan beberapa
pertimbangan. Pertama, kemampuan anak dalam mengapresiasi karya sastra
khususnya puisi kontemporer kurang. Kedua, anak merasa kesulitan dalam
mengapresiasi puisi khususnya puisi kontemporer. Ketiga, tempat tersebut belum
pernah digunakan untuk penelitian sejenis sehingga tidak mungkin terjadi adanya
penelitian ulang. Keempat, lokasi sekolah tersebut merupakan lokasi di bawah
naungan Yayasan Pendidikan Batik di tempat peneliti bekerja.
2. Waktu Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada semester kedua tahun
pelajaran 2008/ 2009. Penelitian ini dimulai pada bulan Januari sampai dengan
bulan Juni 2009. Pada bulan Januari penelitian mulai aktif dilaksanakan di
sekolah.
Adapun jadwal selengkapnya kegiatan penelitian ini dapat dilihat pada
tabel berikut ini.
82
Tabel 1. Jadwal Kegiatan Penelitian
No. Kegiatan Penelitian Januari2009
Februari2009
Maret2009
April2009
Mei2009
Juni
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 41 Penyusunan
Proposal Penelitianx x
2 Seminar Proposal x
3 Perizinan KepalaSekolah
x
4 Observasi danWawancara
x
5 PenyusunanInstrumen
x
6 Pelaksanaan PTKSiklus I
x
7 Pelaksanaan PTKSiklus II
x
8 PenyusunanLaporan Penelitian
x x x x x x x x x x x x x x
9 Revisi dan Editing x x
10 PenggandaanLaporan Penelitian
x x x
83
B. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XII Ilmu Sosial-4 serta
guru bahasa Indonesia SMA Batik 1 Surakarta tahun pelajaran 2008/ 2009.
Jumlah siswa kelas XII Ilmu Sosial-4 sebanyak 42 siswa, terdiri dari 21
siswa laki-laki dan 21 siswa wanita. Dipilihnya kelas XII Ilmu Sosial-4 sebagai
subjek penelitian dengan pertimbangan bahwa siswa pada kelas tersebut
mempunyai kemampuan yang heterogen. Dalam hal ini sebagian siswa
mempunyai kemampuan lebih, sebagaian mempunyai kemampuan kurang, dan
yang lain mempunyai kemampuan sedang. Selain itu, di kelas tersebut banyak
siswa yang kemampuan akademik dalam mata pelajaran bahasa Indonesia kurang.
Hal ini dapat dilihat dari hasil nilai semester pertama yang menunjukkan bahwa
dari 42 siswa hanya ada 14 siswa yang mempunyai nilai kemampuan akademik di
atas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Sementara itu, terdapat 28 siswa yang
mempunyai kemampuan akademik kurang dari batas KKM yang sudah
ditetapkan, yaitu 67.
Melihat kenyataan seperti itu, dilakukanlah penelitian untuk membantu
meningkatkan kemampuan akademik siswa dalam mata pelajaran bahasa
Indonesia dengan menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning
(CTL). Guru dalam hal ini bertindak sebagai mitra peneliti.
C. Data dan Sumber Data
Ada dua macam sumber data yang digunakan dalam penelitian, yaitu:
sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber data primer adalah sumber
84
data yang berasal dari subjek peneliti yang diperoleh dari nilai akhir semester satu,
nilai ulangan tiap-tiap akhir siklus, lembar observasi, dan wawancara. Sumber
data selain dari subjek penelitian merupakan sumber data sekunder yang dapat
diperoleh melalui hasil pengamatan yang dilakukan oleh masing-masing siswa
dalam kelompok.
Adapun data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data yang
berkaitan dengan pembelajaran apresiasi puisi kontemporer yang berlangsung di
dalam kelas yang dialami oleh guru dan siswa. Data tersebut diperoleh baik
sebelum diberikan tindakan (survei awal) maupun setelah dilaksanakan tindakan.
Data setelah dilakukan tindakan dengan menggunakan pendekatan Contextual
Teaching and Learning (CTL). Data tersebut diperoleh melalui keaktivan siswa
selama kegiatan belajar mengajar di dalam kelas serta hasil evaluasi yang
dilaksanakan setiap akhir siklus. Sementara itu, data tentang guru diperoleh
melalui proses kegiatan belajar mengajar dilakukan serta dokumen-dokumen guru
berupa silabus, RPP, media pembelajaran berupa power point, hasil pekerjaan
siswa, buku pelajaran bahasa Indonesia, LKS, angket, daftar nilai, serta foto
pembelajaran apresiasi puisi kontemporer dengan pendekatan Contextual
Teaching and Learning (CTL).
Sementara itu, sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
siswa kelas XII Ilmu Sosial-4 SMA Batik 1 Surakarta. Data yang berupa hasil
pengamatan proses pembelajaran diperoleh dengan menggunakan lembar
observasi. Proses pembelajaran yang diamati mencakup aktivitas siswa selama
85
mengikuti pembelajaran serta peran guru selama mengajar. Adapun data yang
berupa hasil belajar siswa diukur melalui tes.
D. Teknik dan Alat Pengumpulan Data
1. Teknik Pengumpul Data
Ada dua teknik dalam pengumpulan data yang dapat digunakan dalam
penelitian ini, yaitu: teknik tes maupun teknik nontes. Teknik tes berupa tes
tertulis yang dilaksanakan pada akhir setiap siklus. Sementara itu, teknik nontes
berupa observasi, wawancara, angket, dan analisis dokumen.
a. Teknik Tes
Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan
untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, kemampuan, intelegensi atau bakat
yang dimiliki oleh individu/ kelompok (Suharsimi Arikunto, 1997: 139). Tes yang
dimaksud dalam penelitian ini adalah tes prestasi, yaitu tes yang digunakan untuk
mengukur pencapaian seseorang setelah mempelajari sesuatu.
Adapun tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes untuk
mengetahui kemampuan siswa dalam mengapresiasi puisi kontemporer. Data
tentang kemampuan mengapresiasi puisi kontemporer diperoleh dengan cara
melakukan tes, yakni peneliti memberikan tes kemampuan mengapresiasi pusi
kontemporer. Dalam hal ini peneliti membuat/ menyiapkan soal-soal tes yang
berhubungan dengan materi itu. Ada tiga soal tes yang perlu di jawab oleh
responden, semuanya dalam bentuk uraian bebas. Berdasarkan hasil tes itu
peneliti melakukan analisis data. Aspek yang dinilai meliputi: kemampuan siswa
86
menemukan unsur-unsur intrinsik puisi; kemampuan siswa memberikan penilaian
terhadap puisi, serta kemampuan siswa membuat puisi.
b. Teknik nontes
Teknik nontes yang digunakan dalam penelitian ini meliputi observasi,
angket, wawancara, dan analisis dokumen.
1) Observasi
Menurut Suharsimi Arikunto (1997: 46) yang dimaksud dengan “observasi
adalah pemusatan kegiatan terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh
alat indera”. Jadi, mengobservasi dapat dilakukan melalui penglihatan,
penciuman, pendengaran, peraba, dan pengecapan. Yang dikatakan ini sebenarnya
adalah untuk pengamatan langsung.
Adapaun teknik yang digunakan untuk mengobservasi dalam penelitian ini
adalah teknik langsung yaitu mengamati keadaan di sekolah tempat peneliti
mengadakan pengamatan. Kegiatan observasi ini bertujuan untuk mengetahui
gambaran kondisi sekolah pada umumnya.
2) Angket
Menurut Djaali (2000: 31) angket biasanya digunakan untuk menilai hasil
belajar pada ranah afektif. Angket dapat disajikan dalam bentuk pilihan ganda,
atau bentuk skala sikap. Selain itu, angket juga digunakan untuk mengungkap
latar belakang orang tua siswa. Data yang diperoleh melalui angket suatu saat
akan diperlukan untuk siswa yang mempunyai kasus tertentu
Skor untuk angket mengacu pada Skala Likert. Menurut Burhan
Nugiantoro (2001: 328) dalam bukunya yang berjudul Penilaian dalam
87
Pengajaran Bahasa dan sastra menyebutkan bahwa Skala Likert adalah skala
yang dapat digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang
atau sekelompok orang tentang tentang suatu gejala/ fenomena pendidikan. Ada
dua bentuk pernyataan dalam hal ini, yaitu bentuk pernyataan positif dan bentuk
pernyataan negatif. Pernyataan positif diberi skor 5, 4, 3, 2, dan 1 sedangkan
pernyataan negatif diberi skor 1, 2, 3, 4, dan 5 untuk menentukan nilai siswa.
Adapun angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket yang
berbentuk skala sikap dengan model skala Likert.
3) Teknik wawancara
Teknik ini digunakan untuk memperoleh data dari informan tentang proses
pelaksanaan pembelajaran, kesulitan yang dialami guru dalam proses
pembelajaran, kesulitan yang dialami siswa dalam mengapresiasi puisi
kontemporer, serta faktor-faktor penyebab kesulitan guru dan siswa. Selain itu,
peneliti juga melakukan wawancara dengan siswa untuk mengetahui tanggapan
mereka terhadap pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) dalam
pembelajaran apresiasi puisi kontemporer.
4) Analisis dokumen
Menganalisis dokumen yang ada meliputi analisis kumpulan puisi
kontemporer, KTSP SMA Batik, Rencana pelaksanaan pembelajaran, buku paket
bahasa Indonesia, lembar observasi, daftar nilai, dan hasil wawancara.
88
2. Alat Pengumpulan Data
a. Lembar Observasi
Lembar observasi yang digunakan sebagai alat pengumpul data ada dua
macam. Pertama lembar observasi yang digunakan untuk mengamati aktivitas
siswa selama mengikuti proses pembelajaran, sedangkan yang kedua lembar
observasi yang digunakan untuk mengamati aktivitas guru.
Lembar observasi untuk siswa yang berkaitan dengan apresiasi puisi
kontemporer mencakup aspek-aspek: konstruktivisme, inquiri, dan bertanya.
Ketiga aspek tersebut diamati pada saat proses kegiatan pembelajaran
berlangsung. Sementara itu, lembar pengamatan untuk guru berisi blangko isian
yang memuat aktivitas guru selama melaksanakan pembelajaran.
b. Tes
Tes yang digunakan sebagai alat pengumpul data kemampuan
mengapresiasi puisi kontemporer menggunakan tes berbentuk uraian. Adapun
aspek yang dinilai mencakup: permasalah utama puisi, sikap penyair terhadap
puisi, perasaan penyair, amanat, memberikan penilaian puisi, serta membuat puisi.
E. Validasi Data
Validasi data perlu dilakukan agar penelitian ini dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Adapun validasi data dalam penelitian ini
diuji dengan menggunakan teknik triangulasi, yaitu triangulasi sumber data,
triangulasi metode, dan review informan.
89
1. Triangulasi sumber data, yaitu menggali data dari berbagai sumber data yang
berbeda. Dalam hal ini peneliti menggali sumber data dari informan yang
berbeda-beda posisinya dengan teknik wawancara secara mendalam. Berdasarkan
informasi dari beberapa informan dapat dibandingkan dan ditarik kesimpulan
sementara mengenai data yang dibutuhkan oleh peneliti. Selain itu, untuk
menggali data yang sejenis peneliti melakukan hasil wawancara dengan informan,
menganalisis arsip/ dokumen, serta hasil observasi terhadap aktivitas
pembelajaran yang dilakukan.
2. Triangulasi metode, yaitu menggali data yang sama dengan menggunakan
metode pengumpulan data yang berbeda-beda. Data yang terkumpul dari kegiatan
observasi dicek kebenarannya melalui wawancara. Hal ini dilakukan untuk
menggali data tentang pelaksanaan pembelajaran mengapresiasi puisi
kontemporer yang diperoleh melalui informan guru serta siswa.
3. Review informan, yaitu data yang sudah diperoleh disusun datanya dan
dikomunikasikan dengan informan khususnya yang dipandang sebagai informan
pokok (key informant) untuk dicek kebenarannya.
F. Teknik Analisis Data
Berdasarkan data yang telah terkumpul, dilakukan analisis terhadap data
tersebut. Analisis ini meliputi hasil serta proses tindakan yang telah dilakukan.
Proses analisis dilakukan dengan beberapa cara.
Untuk data hasil belajar, dalam hal ini kemampuan mengapresiasi puisi
kontemporer, diklasifikasikan sebagai data kuantitatif. Data tersebut dianalisis
90
secara deskriptif yakni membandingkan nilai tes antarsiklus. Yang dianalisis
adalah data yang berupa nilai pada tiap-tiap siklus. Untuk data hasil observasi
digunakan analisis deskriptif kualitatif sedangkan untuk data hasil kuesioner
dianalisis dengan persentase.
Untuk keperluan refleksi dilakukan teknik matching atau perbandingan
antara hasil tindakan dengan indikator kinerja yang telah ditetapkan. Selain itu
juga dilakukan interpretasi hasil analisis dari semua data observasi secara cermat
agar dapat ditemukan tindakan perbaikan yang tepat untuk tindakan berikutnya.
Jika hasil analisis dan refleksi terhadap hasil tindakan lebih baik atau
sama dengan indikator yang telah diterapkan, penelitian ini dianggap berhasil.
Jika hasilnya lebih jelek, penelitian ini ditetapkan belum berhasil dan selanjutnya
dilakukan perbaikan ulang dalam siklus kegiatan kedua dan seterusnya.
Berdasarkan tingkat kesukaran materi puisi kontemporer ini dan cara
pembelajaran yang diterapkan, ada dua siklus yang dilaksanakan untuk mengatasi
masalah kesulitan belajar siswa ini. Namun demikian, jumlah siklus yang
ditetapkan ini lebih mengacu pada terselesainya masalah yang dipecahkan dan
waktu penelitian yang tersedia. Sebagai patokan untuk melakukan siklus lanjutan,
digunakan indikator keberhasilan seperti yang telah tersaji pada bagian
perencanaan tindakan.
91
G. Indikator Kinerja
Keberhasilan penelitian tindakan ini akan tercermin dengan adanya
peningkatan kemampuan dalam mengapresiasi puisi kontemporer dengan
menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL).
Adapun indikator keberhasilan proses pembelajaran mengapresiasi puisi
kontemporer dapat dilihat melalui:
1. Siswa tertarik dalam mengikuti pembelajaran sastra khususnya mengapresiasi
puisi kontemporer;
2. Guru mampu membangkitkan motivasi siswa dalam kegiatan mengapresiasi
puisi kontemporer;
3. Siswa mampu mengapresiasi puisi kontemporer dan bekerja sama dalam
kelompok;
4. Guru mampu menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning
(CTL) dalam pembelajaran;
5. Guru mampu membuka cakrawala siswa dalam kegiatan mengapresiasi puisi
kontemporer dengan baik.
Sementara itu, indikator ketercapaian peningkatan apresiasi puisi
kontemporer dapat dilihat melalui:
1. Siswa mampu berdiskusi dalam kelompok untuk menemukan jawaban-jawaban
berdasarkan pertanyaan yang disampaikan oleh guru untuk mengapresiasi puisi
kontemporer;
2. Siswa mampu menemukan unsur-unsur intrinsik yang terdapat dalam puisi
kontemporer yang sudah didiskusikan secara berkelompok yang meliputi
92
tipografi, amanat/ pesan, isi dan sebagainya disertai dengan data teks yang
mendukung;
3. Siswa mampu menyampaikan tanggapan/ pendapat terhadap puisi kontemporer
yang sudah didiskusikan dalam kelompok;
4. Siswa mampu memparafrasakan puisi kontemporer yang sudah didiskusikan
dalam kelompok;
5. Siswa mampu membuat puisi kontemporer berdasarkan tema yang sudah
ditentukan;
6. Ada peningkatan jumlah siswa yang gemar terhadap puisi kontemporer;
7. Ada peningkatan jumlah siswa yang dapat menemukan unsur-unsur intrinsik
puisi kontemporer;
8. Ada peningkatan jumlah siswa yang dapat memberikan penilaian terhadap
puisi kontemporer;
9. Ada peningkatan jumlah siswa yang mempunyai kemampuan menulis puisi
kontemporer;
Apabila kemampuan siswa mengapresiasi puisi kontemporer mencapai
ketuntasan belajar 75% atau lebih pada setiap butir soal, pembelajaran dapat
dikatakan berhasil.
Siswa dinyatakan telah tuntas belajar secara individual apabila telah
menguasai 67% atau lebih dari materi yang diajarkan. Dengan kata lain, siswa
mendapatkan nilai minimal 67. Ketuntasan belajar klasikal dapat dicapai apabila
85% atau lebih siswa telah mencapai ketuntasan belajar secara individual. Dengan
kata lain, 85% atau lebih siswa telah mendapatkan nilai 67 atau lebih.
93
H. Prosedur Penelitian (Langkah-langkah PTK)
Adapun langkah-langkah pelaksanaan PTK ini dilakukan melalui empat
tahap, yakni: (1) perencanaan tindakan (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi
dan interpretasi, dan (4) analisis dan refleksi. Secara lebih jelas, langkah-langkah
tersebut dapat digambarkan sebagai berikut.
Siklus I Siklus II
Plan Revised Plan hasil
Reflect Act Reflect Act
Observe Observe
Gambar 2. Siklus Penelitian Tindakan Kelas (PTK)(Kemmis & Taggart dalam Rochiati Wiriaatmadja, 2006: 66)
Keterangan:
1. Plan (perencanaan tindakan): Penggunaan pendekatan Contextual Teaching
and Learning (CTL) dapat membantu siswa dalam mengapresiasi puisi
keontemporer.
2. Act (pelaksanaan tindakan): pelaksanaan penerapan pendekatan Contextual
Teaching and Learning (CTL) dapat membantu siswa dalam mengapresiasi puisi
kontemporer.
94
3. Observe (observasi dan interpretasi): mengamati proses pelaksanaan
pembelajaran dengan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) dapat
membantu siswa mengapresiasi puisi kontemporer.
4. Reflect (analisis dan refleksi): mengidentifikasi kelemahan dan keunggulan
penerapan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) dalam
pembelajaran mengapresiasi puisi kontemporer yang telah dilakukan pada siklus 1
dan 2.
PTK merupakan kegiatan penelitian yang bertujuan untuk memecahkan
permasalahan yang terjadi di dalam kelas. Masalah yang ada di dalam kelas dapat
bersumber dari guru dan murid. Kadang-kadang guru mengalami permasalahan di
dalam kelas yang berhubungan dengan: penguasaan kelas, menyampaikan materi,
kondisi siswa yang kurang kondusif, dan lain-lain. Sedangkan dari pihak siswa,
kadang-kadang siswa mengalami masalah dalam hal proses belajar mengajar.
Siswa sulit menerima materi pelajaran meskipun sudah berusaha dengan sungguh-
sungguh. Untuk itulah perlu dilakukan PTK agar dapat diketahui penyebab
permasalahan yang timbul di dalam kelas.
Adapun alur PTK dapat dilihat pada gambar 3 berikut.
95
Gambar 3. Alur Penelitian Tindakan Kelas
Penilitian ini menggunakan pendekatan Contextual Teaching and
Learning (CTL) dengan metode penelitian tindakan kelas. Rencana tindakan ini
disusun untuk dua siklus sesuai dengan perkiraan terpecahkannya masalah ini
yaitu dua siklus. Adapun teknik yang digunakan dalam hal ini dengan
menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL). Pada
kegiatan prasiklus menggunakan metode ceramah dan diskusi, dan penugasan.
Sementara itu, pada siklus pertama menggunakan pendekatan Contextual
Teaching and Learning (CTL). Selanjutnya, pada siklus kedua juga menggunakan
pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL).
Permasalahan PerencaanTindakan 1
PelaksanaanTindakan 1
Refleksi 1
PerencanaanTindakan 2
Refleksi 2
Pengamatan/Pengumpulan Data 1
PelaksanaanTindakan 2
Pengamatan/Pengumpulan Data 2
Permasalahanbaru hasil
refleksi
Permasalahansudah selesai
96
1. Perencanaan Tindakan
Secara prosedur rencana tindakan ini meliputi:
a. Menyusun rencana tindakan dalam bentuk skenario pembelajaran berupa
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang akan diterapkan untuk
mengatasi masalah dalam penelitian ini. Adapun rencana tindakan dalam
bentuk skenario pembelajaran adalah sebagai berikut:
1) Apersepsi tanya jawab tentang puisi;
2) Penjelasan tentang tujuan/ kompetensi yang harus dicapai dalam
pembelajaran;
3) Penjelasan tentang cara pembelajaran yang akan dilaksanakan;
4) Pembagian kelompok dan pembagian lembar puisi;
5) Penjelasan tentang konsep dan aspek materi yang dibahas serta contoh
mengapresiasi puisi kontemporer;
6) Siswa berdiskusi;
7) Setiap kelompok menyampikan hasil diskusi dilanjutkan dengan tanya
jawab;
8) Menyusun rangkuman pembelajaran.
b. Menyusun media pembelajaran yang diperlukan, yaitu berupa: kumpulan puisi
kontemporer yang ditulis oleh beberapa pengarang, membuat power poin yang
berisi bahan ajar yang akan digunakan dalam proses pembelajaran, menyiapkan
laptop dan LCD untuk penayangan media power point yang berupa gambar/
tulisan yang sudah disiapkan.
97
c. Melakukan simulasi pembelajaran apresiasi puisi kontemporer dengan
pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL.
d. Menyusun instrument observasi yang meliputi: lembar observasi tervokus,
lembar observasi terstruktur kelas, kuesioner, soal tes (terlampir).
e. Menentukan mitra kolaborasi.
f. Menyusun indikator kinerja/ ukuran keberhasilan.
Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini berupa pelaksanaan
kegiatan pembelajaran di kelas sesuai dengan skenario pembelajaran yang telah
direncanakan. Rencana tindakan yang disusun tersebut dituangkan dalam bentuk
Rencana Pelaksanaa Pembelajaran (RPP) untuk dua kali pertemuan. Siklus
pertama dilaksanakan pada minggu ke-4 bulan Januari dan siklus ke-2
dilaksanakan pada minggu ke-2 bulan Februari. Untuk keperluan observasi dalam
proses pembelajaran akan dibantu oleh seorang kolaborator.
2. Observasi Tindakan
Dalam melaksanakan tindakan secara bersamaan perlu dilakukan kegiatan
observasi (monitoring) untuk mengumpulkan data proses pembelajaran. Kegiatan
observasi ini digunakan untuk mengumpulkan data sebagai bahan analisis dan
refleksi.
Kegiatan observasi selain dilakukan sendiri oleh guru peneliti, juga
dibantu kolaborator untuk mendapatkan data yang lebih akurat dan rinci. Adapun
instrumen yang yang digunakan untuk observasi pengumpulan data adalah sebagai
berikut:
98
a. Lembar observasi digunakan untuk mendapatkan data motivasi, aktifitas, dan
partisipasi siswa dalam proses pembelajaran;
b. Soal/ tes digunakan untuk mengumpulkan data pemahaman/ penguasaan
konsep tentang puisi kontemporer;
c. Kuesioner digunakan untuk pengumpulan data yang berhubungan dengan
efektifitas penggunaan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL).
3. Analisis dan Refleksi
Berdasarkan data yang telah terkumpul dapat dilakukan analisis dan
refleksi terhadap hasil dan proses tindakan yang telah dilakukan. Analisis
dilakukan dengan beberapa cara.
Untuk data hasil belajar dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif
berupa rata-rata, nilai minimum, dan nilai maksimum. Untuk data hasil observasi
digunakan analisis deskriptif kualitatif, dan untuk hasil kuesioner dianalisis
dengan persentase.
Untuk keperluan refleksi dilakukan teknik matching atau perbandingan
antara hasil tindakan dengan indikator kinerja yang telah ditetapkan. Selain itu
juga dilakukan interpretasi hasil analisis dari semua data observasi secara cermat
agar dapat ditemukan tindakan perbaikan yang tepat atau pengembangan tindakan
berikutnya. Jika hasil analisis dan refleksi terhadap hasil tindakan lebih baik atau
sama dengan indikator yang telah ditetapkan, penelitian ini dinilai berhasil. Jika
hasil analisis dan refleksi terhadap hasil tindakan lebih jelek, penelitian tindakan
99
ini ditetapkan belum berhasil. Selanjutnya akan diadakan perbaikan ulang dalam
siklus kegiatan kedua dan seterusnya.
Berdasarkan tingkat kesukaran materi puisi kontemporer ini dan cara
pembelajaran yang diterapkan, ada dua siklus yang dilakukan untuk mengatasi
masalah kesulitan belajar siswa ini. Sebagai pedoman untuk melakukan siklus
lanjutan, digunakan indikator keberhasilan seperti yang telah tersaji pada bagian
perencanaan tindakan.
4. Perencanaan Tindak Lanjut
Perencanaan tindak lanjut dilaksanakan mengingat masalah yang diteliti
diperkirakan belum tuntas apabila hanya dengan satu siklus. Pelaksanaan
perbaikan pada siklus ke-2 dirancang berdasarkan hasil analisis dan refleksi dari
observasi dan interpretasi pada siklus ke-1. Perencanaan pelaksanaan setiap siklus
dapat diuraikan seperti berikut ini.
Siklus I
Ada empat tahap kegiatan pada siklus I, yaitu: tahap perencanaan tindakan,
tahap pelaksanaan tindakan, tahap observasi dan interpretasi, dan tahap analisis
dan refleksi.
a. Perencanaan Tindakan I
Pada tahap perencanaan tindakan ini, peneliti mengadakan kegiatan seperti
berikut:
1) Melakukan diskusi dengan guru kelas XII tentang rencana penelitian yang akan
dilaksanakan serta minta masukan dari guru bahasa Indonesia yang lain.
100
2) Mempersiapkan perangkat pembelajaran serta bahan penelitian dengan cara:
a) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran dengan materi puisi
kontemporer berdasarkan silabus.
b) Menyusun instrumen untuk penilaian proses pembelajaran puisi
kontemporer dengan pendekatan CTL.
c) Membuat soal tes tertulis untuk menilai kemampuan mengapresiasi puisi
kontemporer.
3) Mengkondisikan kelas siap untuk mengikuti proses kegiatan belajar yang akan
dilakukan.
b. Tahap Pelaksanaan Tindakan I
Pada tahap pelaksanaan tindakan ini, disusun kegiatan seperti berikut.
1) Siswa diajak berpikir tentang gambar sesuatu yang dapat dihubungkan dengan
materi puisi kontemporer.
2) Guru menjelaskan materi puisi kontemporer karya Sutardji Calzoum Bachri
yang berjudul “Tragedi Sihka & Winka” dengan menggunakan media
presentasi power point. Pada kegiatan ini siswa diajak untuk mengkonstruksi
puisi kontemporer (mengkonstruksi), mengadakan tanya jawab (bertanya), dan
memberikan contoh cara memahami puisi (pemodelan).
3) Guru membagikan lembaran puisi kontemporer serta soal-soal kepada setiap
siswa.
4) Siswa membuat kelompok diskusi dan berlatih menjawab soal-soal puisi
kontemporer (inquiri, masyarakat belajar, penilaian autentik).
101
5) Guru berkeliling dan membantu kelompok yang mengalami kesulitan dalam
menjawab soal-soal (penilaian autentik).
6) Secara acak guru menunjuk kelompok untuk menyampaikan hasil diskusi di
depan kelas (penilaian autentik).
7) Guru memberikan jawaban yang benar lewat media presentasi power point.
8) Dalam proses belajar semua siswa diminta mencatat hal-hal penting yang
mereka pelajari (mengkonstruksi).
9) Ada dua kali pertemuan dalam proses pembelajaran, yaitu pertemuan pertama
untuk pembelajaran dan pertemuan kedua untuk diskusi dan ulangan (penilaian
autentik).
10) Pada akhir pertemuan kedua, guru mengadakan ulangan.
11) Setelah selesai ulangan, lima menit menjelang berakhirnya pembelajaran,
guru bersama dengan siswa melakukan refleksi.
c. Tahap Observasi dan Interpretasi I
Pada tahap observasi dan interpretasi, peneliti melakukan kegiatan seperti
berikut ini.
1) Mengamati perilaku siswa terhadap proses pembelajaran pada saat guru
menyampaikan konsep puisi kontemporer dengan menggunakan media
presentasi power point.
2) Mengamati perilaku siswa/ aktivitas siswa pada saat kegiatan diskusi kelompok
dilakukan.
102
3) Mengamati perilaku/ aktivitas siswa pada saat kelompok menyampaikan hasil
diskusi di depan kelas.
4) Mengamati penguasaan materi puisi kontemporer pada setiap siswa.
5) Menginterpretasikan kemampuan siswa pada saat proses pembelajaran
berlangsung.
d. Tahap Analisis dan Refleksi I
Pada tahap analisis dan refleksi ini, guru bersama-sama dengan siswa
mengevaluasi pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang sudah berlangsung.
Evaluasi yang dilaksanakan untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan dari
tindakan yang telah dilaksanakan.
Kekurangan yang ada pada siklus ke-1 ini perlu dicarikan solusinya untuk
kegiatan pada siklus ke-2 yang akan datang. Kelebihan yang ada pada siklus ke-1
perlu dipertahankan pada siklus ke-2. Hasil analisis dan refleksi pada siklus ke-1
selanjutnya digunakan untuk merencanakan tindakan pada siklus ke-2.
Pelaksanaan analisis dan refleksi pada tahap ini disusun seperti berikut:
mencatat hasil observasi, mengevaluasi hasil observasi, menganalisis hasil
pembelajaran, serta memperbaiki kelemahan pada siklus ke-1 untuk memperbaiki
pada siklus ke-2
103
Siklus II
Siklus II merupakan kelanjutan dari siklus I. Siklus II ini dilaksanakan
berdasarkan analisis dan refleksi yang dilakukan pada siklus I sehingga
pencapaian hasil dari siklus I dapat ditingkatkan pada siklus II.
Ada empat tahap kegiatan pada siklus II, yaitu: tahap perencanaan
tindakan, tahap pelaksanaan tindakan, tahap observasi dan interpretasi, dan tahap
analisis dan refleksi.
a. Tahap Perencanaan Tindakan II
Pada tahap perencanaan tindakan ini, peneliti mempersiapkan perangkat
dan bahan penelitian. Adapun kegiatan yang dilakukan seperti berikut.
1) Menyusun rencana perbaikan perangkat pembelajaran materi puisi
kontemporer, dengan cara:
a) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran dengan materi puisi
kontemporer berdasarkan hasil analisis dan refleksi pada siklus ke-1.
Pertimbangan ini dilakukan dengan harapan pada siklus ke-2 kegiatan
pembelajaran lebih efektif.
b) Menyusun instrumen untuk penilaian proses pembelajaran puisi
kontemporer dengan pendekatan CTL.
c) Membuat soal tes tertulis untuk menilai kemampuan mengapresiasi puisi
kontemporer.
2) Mengkondisikan kelas siap untuk mengikuti proses kegiatan belajar yang akan
dilakukan.
104
b. Tahap Pelaksanaan Tindakan II
Pada tahap pelaksanaan tindakan ini, disusun kegiatan seperti berikut.
1) Guru menyampaikan informasi hasil pada siklus I.
2) Guru menjelaskan puisi kontemporer karya F. Rahadi yang berjudul “Sajak
Transmigran II” dengan menggunakan media presentasi power point.
3) Guru mengajak siswa untuk mengkonstruksi puisi kontemporer
(mengkonstruksi), mengadakan tanya jawab (bertanya), dan memberikan
contoh cara memahami puisi (pemodelan).
4) Guru membagikan lembaran puisi kontemporer yang berjudul “Di” Noorca
Marendra serta puisi yang berjudul Viva Pancasila karya Jiehan kepada setiap
siswa.
5) Siswa membuat kelompok diskusi dan berlatih menjawab soal-soal puisi
kontemporer (inquiri, masyarakat belajar, penilaian autentik).
6) Guru berkeliling dan membantu kelompok yang mengalami kesulitan dalam
menjawab soal-soal (penilaian autentik).
7) Secara acak guru menunjuk kelompok untuk menyampaikan hasil diskusi di
depan kelas (penilaian autentik).
8) Guru memberikan jawaban yang benar lewat media presentasi power point.
9) Dalam proses belajar semua siswa diminta mencatat hal-hal penting yang
mereka pelajari (mengkonstruksi).
10) Ada dua kali pertemuan dalam proses pembelajaran pada siklus ke-2 ini, yaitu
pertemuan pertama untuk pembelajaran dan pertemuan kedua untuk diskusi
dan ulangan (penilaian autentik).
105
11) Pada akhir pertemuan kedua, guru mengadakan ulangan.
12) Setelah selesai ulangan, lima menit menjelang berakhirnya pembelajaran,
Guru bersama dengan siswa melakukan refleksi.
c. Tahap Observasi dan Interpretasi II
Pada tahap observasi dan interpretasi, peneliti melakukan kegiatan seperti
berikut ini.
1) Mengamati perilaku siswa terhadap proses pembelajaran pada saat guru
menyampaikan konsep puisi kontemporer dengan menggunakan media
presentasi power point.
2) Mengamati perilaku siswa/ aktivitas siswa pada saat kegiatan diskusi kelompok
dilakukan.
3) Mengamati kesungguhan siswa dalam setiap kegiatan.
4) Mengamati perilaku/ aktivitas siswa pada saat kelompok menyampaikan hasil
diskusi di depan kelas.
5) Mengamati penguasaan materi puisi kontemporer pada setiap siswa.
6) Menginterpretasikan kemampuan siswa pada saat proses pembelajaran
berlangsung.
d. Tahap Analisis dan Refleksi II
Pada tahap analisis dan refleksi ini, guru bersama-sama dengan siswa
mengevaluasi pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang sudah berlangsung.
Evaluasi yang dilaksanakan untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan dari
106
tindakan yang telah dilaksanakan. Pelaksanaan analisis dan refleksi pada tahap ini
disusun seperti berikut: mencatat hasil observasi, mengevaluasi hasil observasi,
menganalisis hasil pembelajaran, serta menyusun laporan.