bab ii tinjaun pustaka a. dismenorea 1. pengertian...

24
8 BAB II TINJAUN PUSTAKA A. Dismenorea 1. Pengertian Dismenorea Disminorea adalah nyeri saat haid,biasanya dengan rasa kram dan berpusat di bagian bawah. Keluhan nyeri haid dapat terjadi bervariasi mulai dari yang ringan sampai terjadi keparahan dismenorea berhubungan langsung dengan lama dan jumlah darah haid. Seperti di ketahui haid hampir selalu diikuti dengan rasa mulas/nyeri. Namun, yang di maksud dengan dismenorea pada topik ini adalah nyeri haid berat sampai perempuan tersebut datang berobat ke dokter atau mengobati diri nya sendiri dengan obat anti nyeri (Sarwono,2011). Disminorea atau rasa nyeri menstruasi yang menimbulkan nyeri merupakan salah satu masalah ginekologi yang paling umum dialami wanita dari berbagai tingkat usia(Bobak,2004). Hampir semua wanita mengalami rasa tidak enak pada perut bagian bawah saat menstuasi. Dismenorea hanya di pakai apabila nyeri begitu hebat sehingga menggangu aktivitas dan memerlukan obat. Uterus atau rahim terdiri atas otot yang juga berkontraksi dan relaksasi. Pada umumnya, kontaksi otort uterus tidak dirasakan, namun kontraksi yang hebat dan sering menyebabkan aliran darah ke uterus terganggu sehingga timbul rasa nyeri(Icemi,2013). Dismenorea adalah nyeri nyeri haid demikian hebatnya, sehingga memaksa penderita untuk istirahat dan meninggalkan pekerjaan nya atau hidupnya sehari hari, untuk beberapa jam atau beberapa hari (Varney,2006).

Upload: others

Post on 08-Jul-2020

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUN PUSTAKA A. Dismenorea 1. Pengertian Dismenorearepository.poltekkes-tjk.ac.id/402/4/BAB II.pdf · muncul adalah gejala pada gastrointestinal, sulit berkemih, dan masalah

8

BAB II

TINJAUN PUSTAKA

A. Dismenorea

1. Pengertian Dismenorea

Disminorea adalah nyeri saat haid,biasanya dengan rasa kram dan berpusat

di bagian bawah. Keluhan nyeri haid dapat terjadi bervariasi mulai dari yang

ringan sampai terjadi keparahan dismenorea berhubungan langsung dengan lama

dan jumlah darah haid. Seperti di ketahui haid hampir selalu diikuti dengan rasa

mulas/nyeri. Namun, yang di maksud dengan dismenorea pada topik ini adalah

nyeri haid berat sampai perempuan tersebut datang berobat ke dokter atau

mengobati diri nya sendiri dengan obat anti nyeri (Sarwono,2011).

Disminorea atau rasa nyeri menstruasi yang menimbulkan nyeri

merupakan salah satu masalah ginekologi yang paling umum dialami wanita dari

berbagai tingkat usia(Bobak,2004). Hampir semua wanita mengalami rasa tidak

enak pada perut bagian bawah saat menstuasi. Dismenorea hanya di pakai apabila

nyeri begitu hebat sehingga menggangu aktivitas dan memerlukan obat. Uterus

atau rahim terdiri atas otot yang juga berkontraksi dan relaksasi. Pada umumnya,

kontaksi otort uterus tidak dirasakan, namun kontraksi yang hebat dan sering

menyebabkan aliran darah ke uterus terganggu sehingga timbul rasa

nyeri(Icemi,2013). Dismenorea adalah nyeri nyeri haid demikian hebatnya,

sehingga memaksa penderita untuk istirahat dan meninggalkan pekerjaan nya atau

hidupnya sehari hari, untuk beberapa jam atau beberapa hari (Varney,2006).

Page 2: BAB II TINJAUN PUSTAKA A. Dismenorea 1. Pengertian Dismenorearepository.poltekkes-tjk.ac.id/402/4/BAB II.pdf · muncul adalah gejala pada gastrointestinal, sulit berkemih, dan masalah

9

2. Klasifikasi Dismenorea

Secara klinis, disemenorea dibagi menjadi dua, yaitu dismenoreaa primer

(esensial, intrinsik, idiopatik) dan dismenoreaa sekunder (ekstrinsik, yang

diperoleh, acuired)

a. Dismenorea primer

Dismnorea primer adalah nyeri haid yang dijumpai tampa kelainan pada

alat-alat ginetal yang nyata. Dismenorea primer terjadi beberapa waktu setelah

menarche biasanya setelah 12 bulan atau lebih,oleh karna siklus-siklus haid pada

bulan-bulan pertama setelah menarche umumnya berjenis onovulatoar atau

bersama sama dengan permulaan haid dan berlangsung untuk beberapa jam,

walaupun pada beberapa kasus dapat berlangsung beberapa hari. Sifat ras nyeri

kejang berjangkit-jangkit, biasanya terbatas pada perut bawah, tetapi dapat

menyebar ke daerah pinggang dan paha. Bersamaan pada rasa nyeri dapat

dijumpai rasa mual, muntah, sakit kepala, diare, iritabilitas, dan sebagainya

(Icemi, 2013).

b. Dismnorea sekunder

Dismenorea sekunder adalah nyeri saat menstruasi yang disebabkan oleh

kelainan ginekologi atau kandungan pada umumnya terjadi pada wanita yang

berusia 25tahun. Tipe nyeri dapat menyerupai nyeri mentruasi dismenorea primer,

namun lama nyeri dirasakan melebihi priode menstuasi dan dapat pula terjadi

bukan pada saat menstuasi. Pengertian yang lain menyebutkan definisi

dismenorea sekunder sebagai nyeri yang muncul saat menstuasi namun

disebabkan oleh adanya penyakit lain. Penyakit lain yang sering menyebabkan

dismenorea sekunder antara lain endometriosis, febroid uterin, adenomyosis uterin

dan inflamasi pelvis kronis (Icemi, 2013).

Page 3: BAB II TINJAUN PUSTAKA A. Dismenorea 1. Pengertian Dismenorearepository.poltekkes-tjk.ac.id/402/4/BAB II.pdf · muncul adalah gejala pada gastrointestinal, sulit berkemih, dan masalah

10

Tanda dan gejala pada dismenorea sekunder dapat beragam dan banyak.

Umumnya gejala tersebut sesuai dengan penyebabnya. Keluhan yang biasanya

muncul adalah gejala pada gastrointestinal, sulit berkemih, dan masalah pada

punggung. Keluhan menstruasi berat yang disertai nyeri menandakan adanya

perubahan kondisi uterus seperti adenomyosis, myomas, atau polip. Keluhan nyeri

pelvis yang berat atau perubahan kontur abdomen meningkatkan neoplas intra-

abdominal. Beberapa kondisi abnormal yang mendasarinya (biasanya melibatkan

sistim reproduksi seorang wanita) menyumbang pada nyeri menstruasi.

Dismenorea sekunder mungkin adalah jelas pada menarche namun, lebih sering

kondisi nya berkembang kemudian (Icemi, 2013)

3. Etiologi dismenorea

Penyebab dismenorea bermacam-macam, bisa karena penyakit penyakit

(radang panggul), endrometriosis, tumor atau kelainan uterus selaput dara atau

vagina tidak berlubang, stres atau cemas yang berlebihan. Penyebab lain dari

dismenorea diduga terjadinya ketidak seimbangan hormonal dan tidak ada

hubungan dengan organ reproduksi (Judha, 2012)

Selama menstruasi, sel-sel endrometrium yang terkelupas melepaskan

prostaglandin, prostaglandin merangsang otot uterus berkontraksi dan

mempengaruhi pembuluh darah yang menyebabkan iskemia uterus (penurunan

suplai darah ke rahim) melalui kontraksi mymetrium (otot dinding rahim) dan

yasoconstrictium (penyempitan pembuluh darah) (Anurogo,2011). Setelah

bertahun-tahun normal dengan siklus menstruasi tanpa nyeri,peningkatan

prostaglandin dapat menyebabkan dismenorea sekunder pada perempuan usia 20-

30 tahun. Namun penyebabnya yang umum, diantranya endometritis,

Page 4: BAB II TINJAUN PUSTAKA A. Dismenorea 1. Pengertian Dismenorearepository.poltekkes-tjk.ac.id/402/4/BAB II.pdf · muncul adalah gejala pada gastrointestinal, sulit berkemih, dan masalah

11

adenomyosis, polip endometrium, chonic pelvis inflamatory dan penggunaan alat

kontrasepsi dalam rahim (Anurogo, 2011).

4. Faktor yang Mempengaruhi Dismenorea

Berikut ini adalah faktor yang mempengaruhi nyeri menstruasi

berdasarkan klasifikasinya :

a. Faktor dismenorea primer

1) Faktor kejiwaan

Gadis remaja yang secara emosional tidak stabil, apalagi jika meraka tidak

mendapatkan penerangan yang baik tentang proses menstuasi,mudah mengalami

dismenorea primer. Fokus bersama dismenorea merupakan kandidad terbesar

penyebab gangguan insomnia (Judha, 2012).

2) Faktor kosntitusi

Faktor ini erat hubungannya dengan faktor kejiwaan yang dapat juga

menurunkan ketahanan terhadap nyeri. Faktor-faktor ini adalah anemia, penyakit

menurun,dan sebagainya (Judha, 2012).

3) Faktor obstruksi kanalis servikalis (leher rahim)

Salah satu teori yang paling tua untuk menerangkan dimenore primer

adalah stenosis kanalis servikalis. Sekarang hal tersebut tidak lagi dianggap

sebagai faktor penting sebagai penyebab dismenorea primer, karna banyak

peremuan menderita dismenorea primer tampa stenosis sevikalis, begitu juga

sebaliknya. Mioma submukosum bertangkai atau polip endometrium dapat

menyebabkan dismenorea karna otot otot uterus berkontraksi kuat untuk

mengeluarkan kelainan tersebut (Judha, 2012).

Page 5: BAB II TINJAUN PUSTAKA A. Dismenorea 1. Pengertian Dismenorearepository.poltekkes-tjk.ac.id/402/4/BAB II.pdf · muncul adalah gejala pada gastrointestinal, sulit berkemih, dan masalah

12

4) Faktor endokrin

Umumnya ada anggapan bahwa kejang yang terjadi pada dismenorea

primer disebabkan oleh kontraksi uterus yang berlebihan. Hal ini disebabkan

karna endometrium dalam fase sekresi (fase pramenstuasi) memproduksi

prostraglandin F2 alfa yang menyebabkan kontraksi otot polos. Jika jumlah

prostraglandin F2 alfa berlebih dilepaskan dalam peredaran darah,maka selain

dismenorea, dijumpai pula efek umum seperti diare, mual, dan muntah (Judha,

2012).

b. Faktor dismenorea sekunder

1) Intrauterine contracaptive devices (alat kontrasepsi dalam rahim)

2) Adenomyosis (adanya endometrium selain di rahim)

3) Uterine myoma (tumor jinak yang terdiri dari jaringan otot)

4) Uterin polyps (tumor jinak di rahim)

5) Adhesons (perlekatan)

6) Striktur serviks, striktur kanalis servikalis, dan varikosis pelviks

7) Kista ovarium

8) Ovarium torsion (sel telur terpelintir)

9) Pelvic congestion syndrome (gangguan pada pangul)

10) Uterine lelomyoma (tumor jinak rahim)

11) Psychogenic pain (nyeri psikogenik)

12) Endometriosis pelvis (jaringan endometrium yang berada di panggul)

13) Penyakit radang panggul kronis

14) Tumor ovarium, polipnendometrium

15) Kelainan letak uterus, seperti retrofleksi hiperentefleksi dan retrofleksi

Page 6: BAB II TINJAUN PUSTAKA A. Dismenorea 1. Pengertian Dismenorearepository.poltekkes-tjk.ac.id/402/4/BAB II.pdf · muncul adalah gejala pada gastrointestinal, sulit berkemih, dan masalah

13

terfiksasi

16) Faktor psikis, seperti takut tidak punya anak dan konflik dengan pasangan

17) Allen-masters syndrome (kerusakan lapisan otot panggul) (Anurogo,

2011).

5. Patofisiologi

Pada akhir fase corpus luteum, hormon progresteron berada pada kadar

yang rendah. Hormon progresteron menghambat atau mencegah kontraktilitas

uterus sedangkan hormon esterogen merangsang kontraktilitas uterus. Disisi

lain,endometrium dalam fase sekresi memproduksi F2α sehingga menyebabkan

kontraksi otot-otot polos (Anurogo, 2011).

Prostaglandin F2α (PGF2α), yang dihasilkan endometrium. PGF2α

merupakan hormon yang diperlukan untuk menstimulasi kontraksi uterus selama

menstruasi. Pada remaja yang mengalami disminorea, jumlah produksi PGF2α

lebih tinggi di atas nilai normal. Jika kadar prostaglandin yang berlebihan

memasuki peredaran darah maka selain dismenorea juga dijumapi efek lain yaitu

mual,muntah,dan diare (Anurogo, 2011).

6. Penatalaksanaan Dismenorea

Penanganan yang dapat diberikan pada remaja putri yang mengalami

dismenorea sebgai berikut:

Page 7: BAB II TINJAUN PUSTAKA A. Dismenorea 1. Pengertian Dismenorearepository.poltekkes-tjk.ac.id/402/4/BAB II.pdf · muncul adalah gejala pada gastrointestinal, sulit berkemih, dan masalah

14

a. Imaginery

Metode ini menggunakan memori tentang peristiwa-peristiwa yang

menyenangkan bagi anda atau mengembangkan pemikiran-pemikiran anda untuk

mengurangi nyeri (Judha, 2012).

b. Teknik relaksasi

Ketegangan otot, kecemasan, dan nyeri adalah permasalahanyang tidak

nyaman. Masing-masing perasaan secara individu dapat memperhebat perasaan

yang lain dan menciptakan suatu siklus hebat. Teknik relaksasi dapat membantu

memutuskan siklus ini. Teknik ini meliputi meditasi, yoga, musik, dan ritual

keagamaan. Penggunaan teknik relaksasi tidak menyiratkan bahwa nyeri itu tidak

nyata, tetapi hanya membantu menurunkan ketakutan atau kecemasan

berhubungan dengan nyeri sedemikian rupa sehingga tidak bertambah buruk

(Judha, 2012).

c. Distraksi

Metode ini berfokus pada perhatian seseorang atas sesuatu selain dari

nyeri. Teknik ini paling efektif untuk nyeri yang dirasakan sesaat saja, sebagai

contoh, injeksi dan pengambilan darah (Judha, 2012).

d. Transcutaneous electrical never stimulation (TENS)

e. Alat ini bekerja seperti menggunakan tempelan dikulit. Tempelan ini akan

memancarkan implus yang akan memblok nyeri pada nevernya. Metode

penghilang rasa sait menggunkan mesin Transcutaneous electrical never

stimulation (TENS)diipilih jika rasa sakit ingin hilang tampa menggunakan

obat. Mesin ini merupakan suatu sensor elektronik yang membantu tubuh

menahan rasa sakit dengan mengirim pulsa arus listrik ke punggung. Beberapa

Page 8: BAB II TINJAUN PUSTAKA A. Dismenorea 1. Pengertian Dismenorearepository.poltekkes-tjk.ac.id/402/4/BAB II.pdf · muncul adalah gejala pada gastrointestinal, sulit berkemih, dan masalah

15

elektroda ditempelkan diatas saraf punggung menuju rahim dan dihubungkan

dengan panel kontrol yang di pegang untuk menambah atau mengurangi arus

listrik. Alat ini mudah digunakan dan tidak berbahaya (Judha, 2012).

f. Analgesik

Penggunaan obat-obatan sebagi cara untuk mereduksi nyeri merupakan

alternatif terakhir apabila nyeri yang dirasa menjadi semakin berat, penderita tidak

tahan lagi menghadapi nyeri ataupun nyeri berlangsung lama. Interathecal labour

analgesia (ILA) adalah suatu teknik baru untuk menghilangkan nyeri yang hampir

mirip dengan anastesinya. Pada ILA, obat anastesi disuntikan intratekal,suatu

daerah sedikit diatas epidural dan dosis obat yang diberikan lebih sedikit

dibandingkan epidural, keuntungan dari teknik ILA dibandingkan epidural adalah

lebih aman karna dosis obat lebih sedikit, lebih mudah melakukan, dan biayanya

relatif lebih mudah (Judha, 2012).

g. Massage effleurage

Mengurangi rasa nyeri pada dismenorea dengan terknik sentuhan dengan

menggunakan kedua jari-jari tangan pada daerah abdomen yaitu mengikuti dua

pola gerakan melingkar dari simpisis pubis hingga titik di atas umbilikus (Varney,

2008).

h. Aromaterapi melati

Aromaterapi juga dapat menurunkan tingkat nyeri pada seseorang yang

mengalami dismenorea menghilangkan rasa sakit saat menstruasi, sebab

aromaterapi juga dapat memberikan efek stimulasi, memberikan sensasi yang

menenangkan diri, otak, keseimbangan, stress yang dirasakan, relaksasi pada

pikiran dan fisik pada tubuh sehingga efek inilah yang dapat menurunkan nyeri

Page 9: BAB II TINJAUN PUSTAKA A. Dismenorea 1. Pengertian Dismenorearepository.poltekkes-tjk.ac.id/402/4/BAB II.pdf · muncul adalah gejala pada gastrointestinal, sulit berkemih, dan masalah

16

pada seseorang. Jika pikiran terasa tenang dan rileks maka akan tercipta suasana

yang nyaman, dan nyeri haid pun dapat berkurang (Najmi, 2011).

7. Pengertian Nyeri

International Association for the study oh pain (IASP) mendefinisikan

nyeri sebagai suatu sensori subyektif dan pengalaman emosional yang tidak

menyenangkan berkaitan dengan kerusakan jaringan aktual atau potensial atau

yang dirasakan dalam kejadian-kejadian dimana terjadi kerusakan (Poter&Perry,

2005 didalam Judha 2012).

Caffery sebagai di kutip oleh potter & perry (2005), menyatakan nyeri

adalah segala sesuatu yang dikatakan seseorang tentang nyeri tersebut dan terjadi

kapan saja ketika seseorang mengatakan bahwa ia merasa nyeri. Nyeri merupakan

sensasi tidak menyengkan yang terlokalisasi pada suatu bagian tubuh. Nyeri

seringkali dijelaskan dalam istilah proses distruktif jaringan seperti ditusuk-tusuk,

panas terbakar, melilit, mual ,emosi, perasaan takut. Setiap perasaan nyeri dan

intesitas sedang sampai kuat disertai oleh rasa cemas dan keinginan untuk

melepaskan diri dari atau meniadakan perasaan itu.

Rasa nyeri merupakan mekanisme pertahanan tubuh, timbulnya bila ada

jaringan rusak dan hal ini akan menyebabkan individu bereaksi dengan

memindahkan stimulus nyeri. Nyeri adalah pengalaman sensori nyeri dan

emosional yang tidak menyenangkan berkaitan dengan kerusakan jaringan aktual

dan potensial yang terlokalisasi pada suatu bagian tubuh. Seringkali dijelaskan

dalam istilah prosesdistruktig, jaringan seperti ditusuk-tusuk,panas terbakar,

melilit, seperti emosi, perasaan takut, mual dan takut.

Page 10: BAB II TINJAUN PUSTAKA A. Dismenorea 1. Pengertian Dismenorearepository.poltekkes-tjk.ac.id/402/4/BAB II.pdf · muncul adalah gejala pada gastrointestinal, sulit berkemih, dan masalah

17

8. Klasifikasi nyeri

Klasifikasi nyeri secara umum dibagi menjadi 2, yaitu nyeri akut dan nyeri

kronik.

a. Nyeri akut

Sebagian terbesar, diakibatkan oleh penyakit, radang, atau injuri jaringan.

Nyeri jenis ini biasanya datang tiba tiba, sebagai contoh, setelah trauma atau

pengembangan dan mungkin menyertai kecemasan atau distres emosional. Nyeri

akut mengindikasikan bahwa kerusakan atau cedera sudah terjadi. Nyeri akut

biasanya berkurang sejalan dengan terjadinya penyembuhan. Nyeri ini umumnya

terjadi kurang dari 6 bulan penyebab nyeri yang paing sering adalah tindakan

diagnosa dan pengobatan. Dalam beberapa kejadian jarang menjadi kronis.

b. Nyeri kronik

Secara luas dipercaya menggambarkan penyakitnya. Nyeri ini konstan dan

intermiten yang menetap sepanjang suatu periode waktu. Nyeri kronik sulit untuk

menentukan awitannya. Nyeri ini dapat menjadi lebih berat yang dipengaruhi pleh

lingkungan dan fokus kejiwaan. Nyeri kronis dapat berlangsung lebih lama (lebih

dari enam bulan) dibandingkan dengan nyeri akut dan resisten terhadap

pengobatan. Nyeri ini dapat dan sering menyebabkan masalah yang berat bagi

pasien.

9. Faktor yang mempengaruhi nyeri

Pengalaman nyeri pada seseorang dapat dipengaruhi oleh beberapa hal, di

antaranya adalah:

Page 11: BAB II TINJAUN PUSTAKA A. Dismenorea 1. Pengertian Dismenorearepository.poltekkes-tjk.ac.id/402/4/BAB II.pdf · muncul adalah gejala pada gastrointestinal, sulit berkemih, dan masalah

18

a. Usia

Usia merupakan variabel penting yang mempengaruhi nyeri, khususnya

pada anak dam lansia. Perbedaan perkembangan yang ditemukan diantara

kelompok usia ini dapat mempengaruhi bagaimana anak dan lansia beraksi

terhadap nyeri.

b. Jenis kelamin

Secara umum, pria dan wanita tidak berbeda secara makna dalam respon

terhadap nyeri. Diragukan apakah hanya jenis kelamin saja yang merupakan suatu

faktor dalam mengekspresikan nyeri. Toleransi nyeri sejak lama telah menjadi

subyek penelitian yang melibatkan pria dan wanita, akan tetapi toleransi terhadap

nyeri dipengaruhi oleh faktor-faktor biokimia dan merupakan hal yang unik pada

setiap individu tanpa memperhatikan jenis kelamin.

c. Kebudayaan

Keyakinan dan nilai-nilai budaya mempengaruhi secara individu

mengatasi nyeri. Individu mempelajari apa yang diharapkan dan apa yang

diterima oleh kebudayaan mereka. Menurut Clancy dan Vicar (Cit perry & Potter,

2005), menyatakan bahwa sosialisasi budaya menentukan perilaku psikologis

seseorang. Dengan demikian, hal ini dapat mempengaruhi pengeluarann fisiologis

opiat endogen dan sehingga terjadi lah persepsi nyeri.

d. Makna nyeri

Pengalaman nyeri dan cara seseorang beradaptasi terhadap nyeri. Hal ini

juga dikaitkan secara dekat dengan latar belakang budaya individu tersebut.

Individu akan mempersepsikan nyeri dengan cara berbeda-beda apabila nyeri

tersebut memberikan kesan ancaman, suatu kehilangan, hukuman dan tantangan.

Page 12: BAB II TINJAUN PUSTAKA A. Dismenorea 1. Pengertian Dismenorearepository.poltekkes-tjk.ac.id/402/4/BAB II.pdf · muncul adalah gejala pada gastrointestinal, sulit berkemih, dan masalah

19

Misalnya seorang wanita yang melahirkan akan mempresepsikan nyeri, akibat

cedera karena pukulan pasangannya. Derajat dan kualitas nyeri yang dipersiapkan

nyeri klien berhubungan dengan makna nyeri.

e. Perhatian

Perhatian yang meningkat dihubungkan dengan nyeri yang meningkat

sedangkan upaya pengalihan dihubungkan dengan respon nyeri yang menurun.

Dengan memfokuskan perhatian dan konsentrasi klien pada stimulus yang lain,

maka perawat menempatkan nyeri pada kesadaran yang perifer. Biasanya hal ini

menyebabkan toleransi nyeri individu meningkatkan, khususnya terhadap nyeri

yang berlangsung hanya selama waktu pengalihan.

f. Ansietas

Hubungan antara nyeri dan ansietas bersifat kompleks. Ansietas seringkali

meningkatkan persepsi nyeri, tetapi nyeri juga dapat menimbulkan suatu perasaan

ansietas. Pola bangkitan otonom adalah sama dengan nyeri dan ansietas. Price (Cit

perry & Potter, 2005), melaporkan suatu bukti bahwa stimulus nyeri

mengaktifkan bagian sistim limbik dapat memproses reaksi emosi seseorang,

khususnya ansietas. Sistem limbik dapat memproses reaksi emosi seseorang

terhadap nyeri, yakni memperburuk atau menghilang nyeri.

g. Keletihan

Keletihan meningkatkan persepsi nyeri, rasa kelelahan menyebabkan

sensori nyeri semakin intensif dan menurunkan kemampuan koping. Hal ini dapat

menjadi masalah umum pada setiap individu yang menderita penyakit dalam

jangka lama. Apabila keletihan disertai kesulitan tidur, maka persepsi nyeri terasa

lebih berat dan jika mengalami suatu proses periode tidur yang baik maka nyeri

berkurang.

Page 13: BAB II TINJAUN PUSTAKA A. Dismenorea 1. Pengertian Dismenorearepository.poltekkes-tjk.ac.id/402/4/BAB II.pdf · muncul adalah gejala pada gastrointestinal, sulit berkemih, dan masalah

20

h. Pengalaman sebelumnya

Pengalaman nyeri sebelumnya tidak selalu berarti bahwa individu akan

menerima nyeri dengan lebih mudah pada masa yang akan datang. Apabila

individu sejak lama sering mengalami serangkaian episode nyeri tanpa pernah

sembuh maka rasa takut akan muncul, dan juga sebaliknya. Akibatnya klien akan

lebih siap untuk melakukan tindakan-tindakan yang diperlukan untuk

menghilangkan nyeri.

i. Gaya koping

Pengalam nyeri dapat menjadi suatu pengalaman yang membuat merasa

kesepian,gaya koping mempengaruhi mengatasi nyeri.

j. Dukungan keluarga dan sosial

Fakttor lain yang bermakna mempengaruhi respon nyeri adalah kehadiran

orang-orang terdekat klien dan bagaimana sikap mereka terhadap klien. Walaupun

nyeri dirasakan, kehadiran orang yang bermakna bagi pasien akan meminimalkan

kesepian dan ketakutan. Apabila tidak ada keluarga dan teman, seringkali

pengalaman nyeri membuat klien semakin tertekan, sebaliknya tersedianya

seseorang yang memberi dukungan sangatlah berguna karna akan membuat

seseorang merasa lebih nyaman. Kehadiran orang tua sangat penting bagi anak-

anak yang mengalami nyeri.

10. Skala intensitas nyeri

a. Numerocal Rating Scale (NRSs)

Metoda ini menggunakan angka-angka untuk menggambarkan range dari

intensitas nyeri. Umumnya pasien akan menggambarkan intensitas nyeri yang

dirasakan dari angka 0-10. “0” menggambarkan tidak ada nyeri, sedangkan “10”

Page 14: BAB II TINJAUN PUSTAKA A. Dismenorea 1. Pengertian Dismenorearepository.poltekkes-tjk.ac.id/402/4/BAB II.pdf · muncul adalah gejala pada gastrointestinal, sulit berkemih, dan masalah

21

menggambarkan nyeri yang hebat. Klasifikasi skala nyeri tersebut terbagi dalam 4

kategori, yaitu:

0 : Tidak ada keluhan nyeri haid/kram bagian bawah.

1-3 : Terasa kram perut bagian bawah yang masih dapat ditahan, masih bisa

beraktifitas, tidak mengganggu konsentrasi belajar.

4-6 : Terasa kram pada perut bagian bawah yang menjalar ke pinggang,

sebagian aktivitas dapat terganggu, sulit konsentrasi belajar.

7-9 : Terasa kram berat pada perut bagian bawah, yang menyebar tidak hanya

ke pinggang, namun juga ke punggung, tidak nafsu makan, mual, badan

lemas, tidak kuat beraktivitas dan tidak dapat konsentrasi belajar.

10 : Terasa kram yang berat sekali pada perut pagian bawah, yang menyebar

ke pinggang, kaki dan punggung, tidak mau makan, mual, muntah, sakit

kepala, badan tidak ada tenaga, tidak bisa berdiri atau bangun dari tempat

tidur, tidak kuat beraktivitas dan terkadang sampaipingsan (Potter,Perry ,

2006)

Gambar 1.

Skala Pengukuran Nyeri Numeric Rating Scale

b. Comparative Pain Scale

Skala ini menggunakan angka 0-10 untuk menggambarkan range dari

intensitas nyeri dan merupakan penjabaran dari numerc rating scale. Klasifikasi

skala nyeri tersebut, yaitu:

Page 15: BAB II TINJAUN PUSTAKA A. Dismenorea 1. Pengertian Dismenorearepository.poltekkes-tjk.ac.id/402/4/BAB II.pdf · muncul adalah gejala pada gastrointestinal, sulit berkemih, dan masalah

22

0 : tidak ada rasa nyeri/normal

1 : nyeri hampir tidak terasa (sangat ringan) seperti gigitan nyamuk

2 : tidak menyenangkan (nyeri ringan) seperti dicubit

3 : bisa ditoleransi (nyeri sangat terasa) seperti ditonjok bagian bawah atau

disuntik.

4 : menyedihkan (kuat, nyeri yang dalam) seperti sakit gigi dan nyeri

disengat tawon.

5 : sangat menyedihkan (kuat, dalam, nyeri yang menusuk) seperti terkilir

keseleo.

6 : intens (kuat, dalam, nyeri yang menusuk begitu kuat sehingga tampaknya

mempengaruhi salah satu dari panca indra) menyebabkan tidak fokus dan

komunikasi terganggu.

7 : sangat intens (kuat, dalam, nyeri yang menusuk begitu kuat) dan

merasakan nyeri yang sangat mendominasiindra sipenderita yang

menyebabkan tidak bisa berkomunikasi dengan baik dan tidak mampu

melakukan perawatan sendiri.

8 : benar-benar mengerikan (nyeri yang begitu kuat) sehingga menyebabkan

sipenderita tidak dapat berfikir jernih, dan sering mengalami perubahan

kepribadian yang parah jika nyeri datang dan berlangsung lama.

9 : menyiksa tak tertahankan (nyeri yang begitu kuat) sehingga sipenderita

tidak bisa mentoleransi dan ingin segera menghilangkan nyerinya

bagaimanapun caranya tanpa peduli dengan efek sampinh atau resikonya.

10 : sakit yang tidak terbayangkan tidak dapat diuangkapkan (nyeri bagitu

kuat tidak sadarkan diri) biasanya pada skala ini sipenderita tidak lagi

Page 16: BAB II TINJAUN PUSTAKA A. Dismenorea 1. Pengertian Dismenorearepository.poltekkes-tjk.ac.id/402/4/BAB II.pdf · muncul adalah gejala pada gastrointestinal, sulit berkemih, dan masalah

23

merasakan nyeri karena sudah tidak sadarkan diri akibat rasa nyeri yang

snagat luar biasa seperti pada kasus kecelakaan parah, multi fraktur

B. Massage Effleurage

1. Pengertian massage effleurage

Effleurage berasal dari bahasa perancis effleurage yang berartinya adalah

sentuhan dengan ringan, namun ada yang mengartikannya effleurage yang artinya

adalah menggelinding / meluncur, effleurage merupakan manipulasi pada jaringan

luar dimana tangan meluncur pada permukaan jaringan. Effleurage adalah suatu

gerakan dengan mempergunakan seluruh permukaan telapak tanagn dan jari-jari

selaluu menyesuaikan dengan bagian tubuh yang di gosok. Tangan menggosok

secara supel menuju ke arah jantung (sentipetal) dengan dorongan dan tekanan.

Tetapi boleh juga menuju menyamping (sentipetal) misalnya gosokan didaerah

dada, perut dan sebagainya. Teknik effleurage dilakukan pada permulaan massage

dosis 5 kali dan menutup massage dosis 3 kali baik sebagian maupun untuk

seluruh tubuh. Effleurage yang dilakukan pada daerah anggota gerak (extremitas)

selalu dengan dorongan dan tekanan yang baik dan setiap gosokam harus berakhir

pada pada kelenjar limfe (pada ketiak untuk anggota gerak atas dan lipat paha

untuk anggota gerak bawah (Bambang, 2012).

Effleurage merupakan usapan yang dilakukan menggunakan telapak

tangan dan jari-jari secara bersamaan. Effleurage dapat dilakukan dengan satu

atau kedua tangan atau lengan di beberapa area tubuh. Sementara sebagian besar

stroke Effleurage adalah salah satu perjalanan mengalir panjang di sepanjang

bagian tubuh (Stone, 2010).

Page 17: BAB II TINJAUN PUSTAKA A. Dismenorea 1. Pengertian Dismenorearepository.poltekkes-tjk.ac.id/402/4/BAB II.pdf · muncul adalah gejala pada gastrointestinal, sulit berkemih, dan masalah

24

2. Manfaat Massage Effleurage

Manfaat dari massage effleurage menurut (Bambang,2012)

a. Membantu melancarkan peredaran darah vena dan peredaran getah

bening atau cairan limfe.

b. Membantu memperbaiki proses metabolisme

c. Menyempurnakan proses pembuangan sisa pembakaran atau

mengurangi kelebihan

d. Membantu penyerapan (absorpsi) ada peradangan

e. Relaksasi dan mengurangi rasa nyeri

3. Peranan Massage Effleurage

Mekanisme penghambatan nyeri dengan teknik effleurage, stumulasi

serabut kulit dapat menghambat sinyal nyeri dari area tubuh yang sama atau area

lainya, stimulasi serabut kulit dapat dilakukan dengan beberapa teknik masase,

usapan, rubbing dan fibris. Effleurage memfasilitasi dan disktraksi dan

menurunkan transmisi sensorik stimulasi dinding abdomen sehingga mengurangi

rasa ketidak nyamanan pada area nyeri. Sebagai teknik relaksasi effleurage

mengurasi ketegangan otot dan meningkatkan sirkulasi di area nyeri (Indrayani,

2016).

4. Prosedur Tindakan Massage Effleurage

Prosedur effleurage pada perut dan punggung bagian bawah adalah

sebagai berikut:

a. Posisikan klien tidur dengan posisi terlungkup

b. Usapkan punggung bagian bawah klien dengan gerakan berawalan dari tengah

Page 18: BAB II TINJAUN PUSTAKA A. Dismenorea 1. Pengertian Dismenorearepository.poltekkes-tjk.ac.id/402/4/BAB II.pdf · muncul adalah gejala pada gastrointestinal, sulit berkemih, dan masalah

25

area lumbal pada titik terendah nya menuju kearah perut. Gunakan kedua

tangan secara bilateral. Lakungan tiga usapan dengan setiap usapan semakin

melengkung ke atas hingga mencakup seluruh area lumbal. Jangan biarkan

tangan terangkat dari kulit klien. Lanjutakan pola gerakan selama 3-5 menit.

c. Posisikan klien untuk tidur dengan posisi terlentang

d. Usapkan abdomen klien dengan gerakan berawalan dari sisi bokong baian atas

melengkung ke bawah dan berakhir pada akhir midline di atas pubis. Ulangi

dua kali gerakan dengan awal gerakan semakin ke atas sehingga pada gerakan

ketiga pijat dimulai dari area bawah rusuk. Ulangi gerakan selama 3-5 menit.

e. Lakukan usapan melintasi abdomen dari arah kiri ke kanan pasien dengan pola

dari atas ke bawah hingga mencakup semua bagian abdomen. Ulangi gerakan

selama 3-5 menit.

f. Gunakan tangan kanan untuk melakukan gerakan melingkar mengelilingi

umbilikus. Ulangi gerakan selama 3-5 menit.

5. Pengaruh Massage Effleurage Terhadap Penurunan Dismenorea

Effleurage dapat mengurangi nyeri dengan menutupi mekanisme

pertahanan di sistem saraf, yang dikenal dengan teori gate control. Teori gate

control mengemukakan stimulasi serabut saraf yang mentranmisikan sansasi

tidak nyeri dapat menghambat atau mengurangi transmisi implus nyeri. Sentuhan

tidak menstimulasi reseptor non nyeri di area reseptor yang sama dengan reseptor

nyeri secara khusus, tetapi dapat memberikan efek melalui sistem kontrol

desenden. Input stimulasi dari effleurage yang ditransisikan oleh serabut saraf

berdiameter kecil, menutup gerbang (gate) nyeri, dan mencegah transmisi nyeri

Page 19: BAB II TINJAUN PUSTAKA A. Dismenorea 1. Pengertian Dismenorearepository.poltekkes-tjk.ac.id/402/4/BAB II.pdf · muncul adalah gejala pada gastrointestinal, sulit berkemih, dan masalah

26

lebih lanjut ke pusat nyeri (Smeltzer& Bare, 2003).

Mekanisme penghambatan nyeri dengan massage effleurage berdasarkan

konse gate control theory. Serabut taktil kulit dapat menghambat sinyal nyeri dari

area lainnya. Stimulasi serabut taktil kulit dapat dilakukan dapat dilakukan dengan

beberapa teknik massage, rubbing, usapan, fibrasi, dan obat olesan analgesic

(Indrayani, 2016).

Selama nyeri terasa dari uterus sepanjang serabut saraf C untuk

ditransmisikan ke Substansia Gelatinosa di Spina Cord untuk selanjutnya akan

disampaikan ke cortex cerebri untuk diterjemahkan sebagai nyeri. Stimulasi taktil

dengan teknike effleurage menghasilkan pesan yang sebaliknya dikirim lewat

serabut saraf yang lebih besar (serabut A delta). Serabut A delta akan menutup

gerbang sehingga cortex Cerebri tidak menerima pesan nyeri karna sudah diblokir

oleh Counter stimulasi dengan teknik effleurage sehingga persepsi nyeri berubah,

karna serabut di permukaan kulit sebagian besar adalah serabut saraf yang

berdiameter luas. Teknik effleurage juga mengurangi ketegangan otot ,

meningkatkan sirkulasi area yang sakit dan mencegah terjadinya hioksia

(Indrayani, 2016).

C. Aromaterapi Melati

1. Pengertian Aromaterapi

Aromaterapi merupakan metode menggunakan minyak essensial untuk

meningkatkan kesehatan fisik, emosi spiritual, menurunkan nyeri (Monahan,

Sand, Neighbors, Marek, Green, Koensoermardiyah, 2009 dalam Solehati 2015).

Aromaterapi adalah suatu metode dalam relaksasi yang menggunakan

Page 20: BAB II TINJAUN PUSTAKA A. Dismenorea 1. Pengertian Dismenorearepository.poltekkes-tjk.ac.id/402/4/BAB II.pdf · muncul adalah gejala pada gastrointestinal, sulit berkemih, dan masalah

27

minyak essensial dalam pelaksanaannya berguna untuk meningkatkan kesehatan

fisik, emosi, dan spirit seseorang (Monahan, Sand, Neighbors, Marek, Green,

Koensoermardiyah, 2009 dalam Solehati 2015).

Mekanisme Inggris, Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan

Universitas Warwick, dengan menemukan bahwa bau yang dihasilkan dari

aromaterapi berikan gugus steroid di dalam kelenjar keringat yang disebut osom

yang mempunyai potensi sebagai penenang kimia alami yang akan merangsang

neurokimua otak. Bau yang menyengat akan menstimulasi thalamus untuk

mengeluarkan enkefalin. Enkefalin memiliki fungsi sebagaipenghilang rasa sakit

alami. Enkafalin seperti halnya endorfin merupakan zat kimiawi endogen (zat

yang diproduksi oleh tubuh) yang bersruktur serupa dengan opioid (Smeltzer &

Bare dalam Andini 2018).

Beberapa penelitian terlah membuktikan, bahwa aromaterapi efektif dalam

menurunkan intensitas nyeri yang di rasakan pasien. Menunjukan bahwa

aromaterapi efektif menurunkan nyeri pada pasien yang mengalami arthritis.

2. Cara Kerja Aromaterapi Melati

Aromaterapi melati dengan kandungan kimia dari jasmine yaitu minyak

esteris, indole, benzelic, alcoholbenzilic, livalylacetaat, linalcohol ,asetat dan

jasmin merupakan salah satu minyak aromaterapi yang banyak digunakan saat ini.

Aromaterapi yang digunakan secara inhalasi atau dihirupakan masuk kesistem

llimbic dimana nanti nya aroma akan diproses sehingga kita dapat mencium

baunya. Pada saat menghirup suatu aroma, komponen kimia nya akan masuk ke

bulbus olfactory, kemudian ke limbic sistem pada otak, menghasilkan seluruh

respon naluri kita, emosi, dorongan seks memori kita dan berkaitan erat dengan

Page 21: BAB II TINJAUN PUSTAKA A. Dismenorea 1. Pengertian Dismenorearepository.poltekkes-tjk.ac.id/402/4/BAB II.pdf · muncul adalah gejala pada gastrointestinal, sulit berkemih, dan masalah

28

otak yang mencermati indera pencium. Limbic adalah struktur bagian dalam dari

otak yang berbentuk cincin yang terletak di bawah cortex cerebral. Sistem limbic

sebagai pusat nyeri, senang, marah, takut, depresi, dan berbagaiemosilainnya.

Sistem limbic menerima semua informasi dari sistem pendengaran, sistem

penglihatan, dan sistem penciuman (Dewi, 2013).

3. Pengaruh Aromaterapi Melati Terhadap Nyeri Dismenorea

Aromaterapi merupakan teknik penyembuhan meggunakan konsentrasi

minyak esensial dari tumbuhan, sekalipun metode yang digunakan tergolong

sederhana, namun terapi ini memiliki banyak kelebihan dibandingkan dengan

metode penyembuhan yang lain seperti biaya yang dikeluarkan cukup murah,

bisa dilakukan diberbagai tempat dan keadaan, cara pemakaian tergolong praktis

dan efesien, efek zat yang ditimbulkan tergolong cukup aman bagi tubuh dan

khasiatnya pun terbukti cukup manjur dan tidak kalah dengan metode terapi lain

(Jaelani, 2009). Efek dari kandungan dari aromaterapi jasmine yaitu minyak

esteris, indole, benzelic, alcoholbenzelic, linalylacetaat, linalool, asetatdan

jasmine.

Kandungan utama dari aromaterapi adalah linalyl asetat dan linalool.

Diteliti efek dari tiap kandungan aromaterpi untuk mencari tahu zat mana yang

memiliki efek anti-anxiety (efek anti cemas) menggunakan Geller conflict dan

Vogel conflict test. Linalyl asetat sebagai salah satu kandungan utama pada

aromaterapi tidak menghasilkan efek anti cemas yang signifikan pada kedua tes.

Linalool, yang juga merupakan kandungan utama pada melati, memberikan hasil

yang signifikan pada kedua tes. Dapat dikatakan, linalool adalah kandungan aktif

utama yang berperan pada efek anti cemas (Dewi, 2013).

Page 22: BAB II TINJAUN PUSTAKA A. Dismenorea 1. Pengertian Dismenorearepository.poltekkes-tjk.ac.id/402/4/BAB II.pdf · muncul adalah gejala pada gastrointestinal, sulit berkemih, dan masalah

29

Menurut Indah (2013) terdapatkandungan linalool yang menimbulkan

perasaan rileks dan kandungan linalool juga dapat meningkatkan sirkulasi dan

menghantarkan pesan elektro kimia kesusunan saraf pusat. Selanjutnya linalool

akan menyebabkan spasmolitik serta menurunkan aliran impuls saraf yang

mentrasmisikan nyeri.

D. Kerangka Teori

Tinjauan teori berkaitan dengan masalah yang akan diteliti, variabel-

variabel yang akan diteliti. Dasar membuat kerangka konsep adalah kerangka

teori. Maka kerangka teori pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

Sumber : Prawirohardjo (2010), Judha (20I2)

Gambar 2 Kerangka Teori

1. Farmakologis

a. Aspirin asetaminofen

b. Ibu profen

c. Terapi hormonal

2. Non farmakologi

a. Imaginery

b. Relaksasi

c. Istirahat yang cukup

d. Olahraga yang teratur

e. Aroma terapi

f. Massage Effleurage

Perubahan nyeri

dismenorea

Page 23: BAB II TINJAUN PUSTAKA A. Dismenorea 1. Pengertian Dismenorearepository.poltekkes-tjk.ac.id/402/4/BAB II.pdf · muncul adalah gejala pada gastrointestinal, sulit berkemih, dan masalah

30

E. Kerangka Konsep

Berdasarkan uraian diatas peneliti membuat kerangka konsep penelitian

perbedaan efektifitas jamu hangat dan kunyit asam dalam mengatasi dismenorea.

Variabel Independen Variabel Dependen

Gambar 3 Kerangka Konsep

F. Variabel Penelitian

Variabel mengandung pengertian atau ciri yang dimiliki oleh anggota-

anggota suatu kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh kelompok lain.

Misalnya umur, jenis kelamin, pendidikan, status perkawinan, pekerjaan,

pengetahuan, penyakit, dan sebagainya. Variabel bebas atau independen yaitu

variabel yang mempengaruhi variabel terikat (dependen). Variabel bebas atau

independen pada penelitian ini adalah aroma terapi melati dan Massage

effleurage. Variabel terikat atau dependen yaitu variabel yang dipengaruhi oleh

variabel bebas atau independen. Variabel terikat atau dependen pada penelitian ini

adalah dismenorea.

G. Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian adalah jawaban sementara penelitian, patokan

duga, atau dalil sementara yang kebenarannya akan dibuktikan dalam penelitian

tersebut. Hipotesis berperan mengarahkan dalam mengidentifikasi variabel-

Aromaterapi melati

Penurunan nyeri

Dismenoreaa

Massage effleurage

Page 24: BAB II TINJAUN PUSTAKA A. Dismenorea 1. Pengertian Dismenorearepository.poltekkes-tjk.ac.id/402/4/BAB II.pdf · muncul adalah gejala pada gastrointestinal, sulit berkemih, dan masalah

31

variabel yang akan diteliti (diamati) (Notoatmodjo, 2012). Hipotesis dalam

penelitian ini adalah : Massage Effleurage lebih efektif menurunkan nyeri

dismenorea dibandingkan dengan aromaterapi melati.

H. Definisi Operasional

Menurut (Notoatmodjo, 2012) definisi operasional adalah batasan pada

variabel-variabel yang diteliti agar variabel tersebut dapat diukur dengan

menggunakan instrumen atau alat ukur.

Tabel 1

Definisi Operasional

N

o Variabel

Definisi

Operasional Cara Ukur

Alat

Ukur Hasil Ukur

Skala

Ukur

1 Penurunan

desminore

Perubahan

nyeri ke

tingkat nyeri

lebih rendah

yang

dirasakan

saat

menstruasi

dengan rasa

kram dan

berpusat di

abdomen

bawah yang

di ukur

dengan

comparative

pain scale.

Wawancara

dan

Observasi

Check

list

Tingkat

penurunan nyeri

dengan nilai atau

skor penurunan

nyeri antara

0-10

Rasio

2 Intervensi Tindakan

untuk

mengurangi

nyeri

dismenorea

Observasi Check

list

a. Massage

effleurage

b. Aromaterapi

melati

Nominal