bab ii tinjauan umum perusahaan

Upload: muhammad-fajar

Post on 08-Mar-2016

498 views

Category:

Documents


32 download

DESCRIPTION

Untuk PKL di PT Clariant Indonesia

TRANSCRIPT

14

BAB IITINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Umum Perusahaan

Gambar 2.1 Logo PT Clariant Indonesia

Clariant adalah perusahaan bahan kimia khusus global terkemuka, berbasis di Muttenz, Swiss. Perusahaan ini beroperasi di empat bidang bisnis : Care Chemicals, Catalysis & Energy, Natural Resources, dan Plastics & Coatings. Strategi perusahaan Clariant didasarkan pada empat pilar: mengelola bisnis untuk profitabilitas, penelitian, pengembangan dan inovasi, pertumbuhan di pasar negara berkembang, dan reposisi portofolio.

Indonesia merupakan salah satu wilayah utama untuk pertumbuhan yang berkelanjutan bagi Clariant di wilayah Asia Tenggara dan Pasifik. Di Indonesia, Clariant terwakili di delapan lokasi dengan enam lokasi produksi yang terdiri dari PT. Clariant Indonesia, PT. Clariant Absorbents, dan PT. Clariant Kujang Catalysts.

Di Indonesia, PT. Clariant Indonesia bediri pada tahun 1970 di Tangerang sebagai agen resmi untuk pendistribusian produk produk Clariant Group yang saat itu masih bernama Sandoz Chemicals. Dan nama Clariant resmi digunakan sejak tahun 1995. Pada tahun 1994, Perusahaan yang dulu bernama PT. Pulosynthetics Cilegon berubah nama menjadi PT Clariant Indonesia Cilegon Site dan mulai beroperasi pada September 1996.

Produk bahan kimia yang diproduksi oleh PT. Clariant Indonesia terbagi menjadi empat divisi, yaitu : TLP (Textile, Leather, and Paper chemicals.), pigment and additivies, function chemicals dan masterbatch. Sekitar 30 % produk yang dihasilkan dipergunakan untuk pemenuhan kebutuhan ekspor terutama ke kawasan Asia Timur, yang sisanya untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Total bahan baku yang diperkukan kurang lebih 200 macam bahan kimia.

2.2. Deskripsi Umum

PT. Clariant Indonesia memproduksi berbagai macam produk diantaranya produk yang merupakan emulsi resin sintetik berbasis air, baik berupa homopolimer maupun kopolimer. Polimerisasi dilakukan dalam fasa emulsi, dengan monomer organic dalam pelarut berupa air demineralisasi. Pembentukan emulsi dengan bantuan emulsifier, berupa surfaktan, protective colloid, atau kombinasi keduanya. Produksi difasilitasi dengan empat reaktor utama, dengan pengendalian proses yang telah otomatis.

Penambahan monomer, emulsifier, dan bahan baku lainnya kedalam reaktor diatur berdasarkan petunjuk proses produksi sesuai dengan jenis produk tertentu. Monomer yang digunakan berupa vinil asetat, senyawa senyawa turunan vinil ester, atau senyawa vinil akrilik. Senyawa senyawa sulfonat atau alcohol etoksilat. Secara umum, reaksi dilangsungkan pada kondisi operasi yang ringan, yaitu pada tekanan atmosferik dan suhu 70 - 90 C. Karena reaksi polimerisasi adalah reaksi eksoterm, pada dinding luar reaktor dilengkapi jaket untuk mengatur suhu reaksi. Selain itu juga, terdapat kondensor refluks yang berfungsi sebaga pendinginan uap monomer yang terbentuk pada saat proses reaksi berlangsung. Uap yang terbentuk selama proses berlangsung maupun tidak terkondensasi oleh kondensor dilarikan ke kolom pencuci (unit acid gas scrubber) yang berasa NaOH.Produk keluaran reaktor kemudian diberi perlakukan tertentu untuk menyesuaikan spesifikasinya, sehingga memenuhi standar yang ditetapkan oleh Clariant maupun yang diinginkan oleh pelanggannya. Penyeseuaian produk mencakup pengaturan harga pH, viskositas, dan penambahan preservative agar produk dapat disimpan lebih lama.Proses produksi emulsi resin sintetik pada PT. Clariant Indonesia Tangerang Site dilakukan empat tahap, yaitu tahap persiapan, tahap polimerisasi, tahap penyesuaian produk, dan pengisian produk. Limbah yang dihasilkan pada masing masing tahap akan dialirkan ke saluran pembuangan limbah.

2.3. Divisi - DivisiPT. Clariant Indonesia Tangerang site dalam menjalankan aktivitasnya dipimpin oleh Manager Plant yang membawahi tujuh divisi utama, yaitu: divisi Production, divisi Warehouse, divisi Quality Control, divisi Waste Water Treatment, Divisi Maintenance, divisi Administration, serta Health and Safety Committee.

2.3.1. Divisi ProductionDivisi ini berperan sebagai pelaksana langsung jalannya produksi. Manager Produksi bertanggung jawab atas jadwal produksi sesuai dengan ketersediaan bahan baku dan permintaan produk. Bagian produksi terdiri dari empat shift, masing masing shift terdiri dari satu supervisor produksi, dua operator (di Control Room), tiga operator (di ruang produksi), satu di filling leader dan satu filling operator.

2.3.2. Divisi Warehouse2. 3. 3.1. 3.2. 3.3. 2.3.3.

Warehouse terdiri dari Raw Material Warehouse (RMWH) dan Finished Good Warehouse (FGWH). RMWH bertugas mengontrol ketersediaan bahan baku untuk keperluan produksi, melakukan peyiapanan dan penimbangan bahan baku sesuai dengan permintaan dan kebutuhan dari divisi produksi, serta menerima dan menyimpan bahan baku yang telah dipesan dari supplier.FGWH bertugas mengelola produk jadi dari bagian produksi untuk didistribusikan kepada customer dan mengontrol stok produksi.

2.3.3. Divisi Quality ControlDivisi ini bertanggungjawab melakukan pengawasan mutu bahan baku yang akan masuk ke produksi dan juga hasil produksi, dengan melakukan berbagai macam analisis untuk mengetahui parameter tertentu, sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Dengan demikian, bahan baku memenuhi spesifikasi produksi, dan produk yang dihasilkan pun sesuai dengan yang diinginkan customer.2.3.4. Divisi Waste Water TreatmentDivisi ini bertugas mengolah limbah cair yang dihasilkan dari proses produksi agar limbah tersebut dapat memenuhi standar untuk dibuang ke lingkungan.2.3.5. Divisi MaintenanceDivisi ini bertugas mengadakan pemeliharaan secara teratur terhadap peralatan peralatan pabrik dan perlengkapannya, membuat jadwal pemeliharaan alat alat pabrik dan melakukan perbaikan apabila ada kerusakan.2.3.6. Divisi AdministrationDivisi ini mengurus kebutuhan karyawan (personalia), misalnya menyangkut upah, tunjangan, perizinan cuti, pengaturan shift kerja, absensi karyawan, serta mengatur transportasi dari bagi karyawan. Selain itu, divisi ini juga membuat dan mempersiapkan pembukuan perusahaan (accounting) serta berperan sebagai humas (general service), baik ke masyarakat sekitar, sesama industri, pemerintah maupun aparatnya. Sebagai Humas, divisi ini juga mengurusi kegiatan kegiatan sosial yang bertindak sebagai penghubung antara perusahaan dengan pihak luar.

2.3.7. Health and Safety ComitteeDivisi ini bertugas melakukan upaya upaya untuk meningkatkan keamanan keselamatan kerja serta mengembangkan wawasan karyawan akan pentingnya keselamatan kerja dan penggunaan alat alat keselamatan.

2.4. Manajemen PerusahaanPada pembahasan kali ini penulis akan menjelaskan tentang visi misi perusahaan, ketenagakerjaan, keselamatan kerja dan kontribusi perusahaan dalam masyarakat.

2.4.1. Visi Misi PerusahaanPT. Clariant Indonesia memiliki visi untuk menjadi salah satu perusahaan terdepan dalam bidang speciality chemicals dengan mengutamakan kepuasan penuh pada pelanggan, pertumbuhan perusahaan yang berkesinambungan, serta menjaga lingkungan hidup, kesehatan dan keselamatan kerja.Perusahaan ini memiliki misi untuk menjadi perusahaan speciality chemicals yang dinamis dan senantiasa meningkatkan nilai dan daya tumbuhnya dengan menyerahkan barang dan jasa yang sangat bermutu melakui pekerja pekerja yang bertanggungjawab dengan prinsip prinsip kerja sebagai berikut :Kami akan :1. Memuaskan kebutuhan para pelanggan.2. Unggul dalam persaingan.3. Mengelola secara efisien harta dan sumber daya perusahaan untuk pertumbuhan dan keuntungan yang optimal.4. Secara terus menerus memperbaiki manajemen perusahaan.5. Melindungi lingkungan hidup, keamanan dan keselamatan kerja, pelanggan dan masyarakat.6. Ikut memperhatikan kehidupan di lingkungan kegiatan usaha.7. Mengembangkan, mendukung, memberi motivasi dan menghargai hasil kerja.

2.4.2. KetenagakerjaanDi PT. Clariant Indonesia Tangerang Site, karyawan dibagi dalam dua golongan, yaitu non staff dan staff. Non staff adalah semua karyawan yang termasuk kelompok Cleaning Lady, Office Boy, Mechanic Helper, Security, dan Worker. Sesuai dengan perjanjian hubungan kerja, kecuali ditentukan oleh perusahaan. Sedangkan staff adalah karyawan lain yang tidak termasuk golongan non staff seperti yang disebutkan diatas.

Jadwal kerja yang berlaku di PT. Clariant Indonesia Tangerang Site adalah lima hari kerja dalam satu minggu, yaitu hari Senin sampai hari Jumat. Bekerja pada har Sabtu, Minggu, atau hari libur lainnya dianggap sebagai lembur, tetapi harus dengan perintah dan sepengetahuan dari atasan.Pengaturan Jam Kerja :Shift I : 07.00 15.30Shift II : 15.00 23.30Shift III : 23.00 07.30Selain itu ada juga karyawan non shift, yang mana jam bekerjanya berlangsung mulai dari pukul 08.00 sampai 16.30 WIB. Penggantian shift dilakukan seminggu sekali. Jadwal kerja untuk perusahaan dinas luar dan shift ditentukan menurut keperluan perusahaan dalam batas delapan jam sehari dan 40 jam seminggu sesuai dengan kebutuhan di lokasi masing masing.Total Karyawan di PT. Clariant Indonesia Tangerang Site, saat ini berjumlah 400 karyawan. Semua karyawan PT Clariant Indonesia Tangerang Site memiliki hak dan kewajiban yang diatur dalam kesepakatan kerja bersama saat karyawan diangkat menjadi karyawan tetap. Dalam proses penerimaan tenaga kerja baru, PT Clariant Indonesia Tangerang Site memiliki tahap tahap sebagai berikut :Kebutuhan tenaga kerja

Iklan di media

Interview

Skill Test

Medical Test

Hak Karyawan Asuransi kesehatan Tunjangan anak Tunjangan menikah Tunjangan HajiHak Karyawan Makan Transportasi Pakaian kerja Peralatan Safety Tunjangan ShiftMasa Percobaan 3, 6 atau 12 bulan

Karyawan tetap

Pensiun 55 tahun

2.4.3. Keselamatan kerjaUntuk menjaga keselamatan kerja di lingkungan PT. Clariant Indonesia Tangerang Site, perusahaan pun memiliki prosedur untuk tidakan pencegahan kecelakaan maupun penanggulangan kecelakaan atau musibah yang terjadi. Sehingga tindakan pencegahan, perusahaan menyediakan beberapa perlengkapan kerja, yaitu :1. Pelindung kepala, selama bekerja atau berjalan di area perusahaan. Seluruh karyawan atau tamu diwajibkan menggunakan helm. Kecuali karyawan yang bekerja di ruangan yang tidak beresiko bahaya, seperti di area kantor.2. Pelindung mata, digunakan ketika memasuki ruang produksi atau melakukan pekerjaan mekanik seperti menggerinda, pekerjaan yang berhubungan dengan kimia seperti di lab ataupun melakukan pembersihan vessel bekas cairan kimia, dsb.3. Pelindung telinga, digunakan ketika bekerja atau berada di tempat yang memiliki intensitas kebisingan yang tinggi untuk waktu yang lama.4. Pelindung pernafasan, digunakan pada area yang punya bahaya debu, atau mengandung gas yang berbahaya untuk dihirup.5. Pelindung tangan, sarung tangan kulit dan katun digunakan ketika menggerinda, menyemprot cat, dan pekerjaan mekanik lainnya. Sarung karet digunakan oleh pekerja yang bekerja di bagian produksi untuk menangani bahan kimia yang berbahaya.6. Sabuk pengaman dan ikat pinggang (body harness), digunakan untuk pekerja yang bekerja pada ketinggian diatas dua meter atau lebih dari permukaan lantai.7. Sepatu Safety, berfungsi sebagai pelindung apabila sewaktu waktubenda berat jatuh ke kaki.Selain itu terdapat pula beberapa prosedur yang telah disiapkan untuk keadaan darurat yang mungkin terjadi. Keadaan tersebut diklasifikasikan sebagai berikut, yaitu :1. Kebakaran2. Kecelakaan kerja3. Kebocoran atau tumpahan material4. Gempa bumi5. Tsunami6. Ancaman bomSelain itu, terdapat juga organisasi tanggap darurat di dalam perusahaan yang bertanggungjawab dalam menangani keadaan keadaan tersebut.Semua peraturan dan ketentuan yang dibuat PT. Clariant Indonesia mengacu kepada :1. ISO 18000.2. Undang undang keselamatan kerja.3. Peraturan menteri No. Per 04/MEN/1987 tentang Panitia Pembina Keselamatan dan Keamanan Kerja (P2K3).4. Undang undang No.3 tahun 1992 tentang JAMSOSTEK mengenai perlindungan karyawan terhadap bahaya kecelakaan.5. Peraturan khusus lainnya yang sesuai dengan sifat pekerjaan.6. Petunjuk keselamatan kerja.

2.4.4. Kontribusi Perusahaan Terhadap Masyarakat

PT. Clariant Indonesia Tangerang Site meiliki beberapa bidang dalam kontribusinya terhadap masyarakat. Kontribusi yang dilaksanakan dapat dilakukan sendiri namun lebih banyak dilakukan melalui asosiasi asosiasi perusahaan. Lingkup kegiatan sosial kemasyarakatan yang dilakukan antara lain :

1. PendidikanPenyediaan fasilitas kerja praktek lapangan (PKL).2. Kegiatan OlahragaMemberikan dukungan terhadap karyawan dalam kompetisi olahraga di lingkungan perusahaan.3. Kemasyarakatan dan keagamaana. Kegiatan paket lebaran Idul Fitri, Idul Adha, Musabaqoh,b. Komunikasi langsung ke masyarakat untuk meningkatan kualitas hubungan industri dan masyarakat.c. Kegiatan menyambut perayaan 17 Agustus di masyarakat.d. Aktivitas seperti (Open House) perusahaan.

5