bab ii tinjauan teori - erepo.unud.ac.iderepo.unud.ac.id/15817/3/0719251051-3-bab_ii.pdf · drama...
TRANSCRIPT
6
BAB II
TINJAUAN TEORI
21 TINJAUAN UMUM GEDUNG SENI PERTUNJUKAN
211 Pengertian Seni Pertunjukan
Seni pertunjukan (performance art) adalah karya seni yang melibatkan aksi individu
atau kelompok di tempat dan waktu tertentu Seni performance biasanya melibatkan empat
unsur waktu ruang tubuh si seniman dan hubungan seniman dengan penonton
Meskipun seni performance bisa juga dikatakan termasuk di dalamnya kegiatan-
kegiatan seni mainstream seperti teater tari musik dan sirkus tapi biasanya kegiatan-
kegiatan seni tersebut pada umumnya lebih dikenal dengan istilah seni pertunjukan
(performing arts) Seni performance adalah istilah yang biasanya mengacu pada seni
konseptual atau avant garde yang tumbuh dari seni rupa1
Adapun Seni Pertunjukan yang biasanya digunakan sebagai sarana tontonan dapat
dibagi menjadi tiga jenis yaitu 2
a Seni Tari merupakan ekspresi dari jiwa manusia melalui gerak-gerak ritmis yang indah
(dikemukakan oleh Soedarsono dalam bukunya Jawa dan Bali Dua Pusat Perkembangan
Drama Tari di Indonesia)
b Seni Tabuh merupakan seni musik yang digunakan dalam mengiringi upacara
keagamaantarian maupun untuk pertunjukan Adapun jenis gamelan Bali tersebut ialah
Gong Kebyar Gong Semar Pagulingan Pelegongan Baleganjur Gambang Gong Gede
dan sebagainya
c Seni DramaTeater merupakan seni yang difungsikan sebagai sarana upacara hiburan
sarana komunikasi dan sebagai sarana untuk menceritakan sebuah sejarah
212 Klasifikasi Seni Pertunjukan
Seni pertunjukan diklasifikasikan berdasarkan durasi genre termasuk struktur
pementasan itu sendiri3
1 HttpidwikipediaorgwikiSeni 2 Panakom Pengetahuan Seni Pertunjukan Bali 2010 3 Robert Cohon 19957
7
a Jenis pertunjukan berdasarkan durasi (panjang waktu bermain)
Panjang (standar) yaitu 2-4 jam
Pendek yaitu 20 menit-1 jam
b Jenis pertunjukan berdasarkan genre
Merupakan kreteria-kreteria subjektif akan jenis pertunjukan seperti tragedy komedi
melodrama tragis dll
Seni pertunjukan dibedakan berdasarkan fungsi ritual dan sosialnya sesuai Keputusan
Seminar Seni Sakral dan Profan Bidang Tari tahun 1971 di Denpasar secara umum seni
pertunjukan Bali dapat dibagi menjadi tiga kelompok besar yaitu seni upacara atau seni
wali babali dan seni tontonan hiburan atau balih-balihan4
213 Aspek-aspek Penunjang Seni Pertunjukan
Berdasarkan struktur pementasan merupakan sebuah perjalanan proses yang
mencakup
a Komponen pementasan
Komonen pementasan merupakan unsur-unsur yang membentuk suatu cerita yaitu
Plot yaitu alur jalannya cerita
Karakter yaitu pemeranan tokoh secara personal
Tema yaitu ide sentral topic yang akan dipentaskan
Diksi yaitu cara pengucapan dialog atau gaya bicara
Musik yaitu bagian yang mengawali mengiringi dan mengakhiri pertunjukan
dimaksud agar suasana pertunjukan menjadi lebih hidup
Daya tarik visual yaitu unsur penunjang pementasan seperti kostum tata lampu make
up tata panggung yang mendukung penggambaran karakter dan suasana
Konvensi yaitu kaedah yang tak tertulis antara pemain dan penonton dimana para
penonton mengerti apa yang dipentaskan melalui naskah yang ada dari tirai yang
dinaikkan kemudian pertunjukan dimulai dan tirai diturunkan menandakan
pertunjukan telah usai atau berakhir
b Proses berkumpulnya penonton
Merupakan proses dari penyampaian informasi pertunjukan kepada khalayak hingga
duduk dalam ruang kemudian dilanjutkan dengan transisi yaitu penonton digiring
4 Dibia I Wayan Selayang Pandang Seni Pertunjukan Bali 19993
8
masuk dari keadaan awal menuju pertunjukan dengan menggunakan music pengantar
Setelah itu dilanjutkan dengan eksposisi atau percakapan awalkemudian dengan konflik
yaitu permasalahan yang timbul dalam cerita Dari konflik tersebut maka akan muncul
klimaks yaitu puncak dari persoalan Setelah itu ada akhiran yang merupakan
penyelesaian dari cerita yang dipaparkan kemudian penutup akhir dari pertunjukan
dimana pemain muncul diatas panggung mengucapkan terima kasih
214 Fasilitas Pertunjukan
2141 Jenis dan Bentuk Ruang Pertunjukan
a Jenis ruang
Secara umum penataan ruang dalam sebuah gedung pertunjukan dibagi menjadi dua
elemen utama yaitu
1 ldquoDepanrdquo (front) sebagai public area Dibagian ldquodepanrdquo terdiri dari dua bagian utama
yaitu ruang auditorium (tempat penontonaudience menyaksikan pertunjukan) dan ruang-
ruang penerimaan seperti pintu masuk dan lobby pemesanan tiket vestibule (termasuk
galeri smoking area lounges dll) toilet koridor dll
2 ldquoBelakang panggungrdquo (backstage) sebagai work groups (kelompok ruang yang
digunakan untuk produksi terdiri dari ruang-ruang produksi yang mengontrol panggung
persiapan dekorasi (scenery) penyimpanangudang (storage) termasuk ruang rias dan
pakaian persiapanlatihan dll5 Disamping itu ada ruang administrasi dan pengelola
gedung yang mempunyai akses langsung kedalam dua bagian area tersebut
Didalam merencanakan ruang-ruang yang ada didalam gedung tidak ada suatu
peraturan yang baku dalam menentukan fasilitas pertunjukan terutama untuk ruang-ruang
yang bersifat mendukung kegiatan utama (menyaksikan pertunjukan) Yang menjadi
pertimbangan didalam merencanakan ruang-ruang pendukung yang dibutuhkan pada gedung
pertunjukan yaitu jenis senitontonan yang akan dipertunjukan besarnyaspektakulernya
pertunjukan lama pertunjukan tersebut dan karakter audiencepenonton dengan latar
belakang social budaya dan ekonominya sehingga pada penerapannya pada beberapa
gedung-gedung pertunjukan yang ada sangat bervariatif Ada dari beberapa gedung
pertunjukan yang menyediakan fasilitas pendukung berupa tempat pameran ruang
penyimpanan khusus pakaian bagi penonton ruang tunggu atau foyer yang berbeda-beda
5 Chiara Joseph De 1983 371 dan Neuvert Ernst 1996 124
9
sesuai dengan kelas penonton restoran atau kafe perpustakaan seni ruang persiapan seni
pertunjukan yang digunakan oleh kelompokgroup seni tertentu
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam ruang pertunjukan adalah6
Waktu tiba penonton minimum 15-30 menit sebelum pertunjukan tetapi pulangnya
bersamaan
Semua pintu keluar harus terbuka keluar
Tangga 1 m tiap 90 orang
Serambi 080-200 m2 tiap orang dianggap bahwa 16 dari penonton menggunakan
serambi
Tempat berjalan luas 550 m lebar 20 m panjang
1 wc untuk 75-100 orang ( 25 laki-laki 35 wanita )
Situasi Bangunan untuk pertunjukan umum harus ditempatkan sedemikian rupa agar
penonton dapat meninggalkan ruangan lebih cepat
b Bentuk lantai gedung pertunjukan
Pada gedung pertunjukan salah-satu faktor penentu dalam kenyamanan pendengar
adalah bentuk ruang dalam yang terdiri dari bentuk lantai untuk penonton bentuk panggung
dan langit-langit yang merupakan bagian yang sangat penting dari tata akustik
6 Yapri dan Nasir 1985 1-3
Gambar 2 1Diagram Organisasi Ruang Pada Fasilitas Pertunjukan Sumber Chiara Joseph De Time Sarver Standards for Building Types 2nd ed 1983
10
Untuk mendapatkan kenyamanan pendengar yang maksimal bentuk ruang harus
memenuhi beberapa kriteria atau persyaratan akustik ruang Berbagai bentuk dengan ruang
pertunjukan dan auditorium yang umum dipergunakan untuk teaterdrama yaitu7
1 Bentuk Lantai Persegi Empat
Lantai persegi empat adalah bentuk lantai yang historis dengan unsur tradisi yang
menonjol dan masih digunakan dengan berhasil Contoh gedung pertunjukan yang
menggunakan denah persegi empat adalah The Grosser Musikvereinssaal Vienna dan
Symphony Hall Boston Kebanyakan gedung pertunjukan yang menggunakan denah-
denah persegi empat adalah diperuntukkan untuk pertunjukan (konser) musik
2 Bentuk Lantai Tapal Kuda
Bentuk tapal kuda identik dengan rumah-rumah opera (opera house) dimana bentuk
yang melengkung dibawah dengan menerapkan material yang menyerap bunyi
sehingga gema dan pemusatan suara dapat dikendalikan Tuntutan untuk
menghasilkan jarak pandang yang dekat dengan panggung menimbulkan konsekuensi
digunakannya balkon yang mencapai 3-4 tingkat sehingga rasio volume dengan luas
menjadi tinggi Hal ini justru menghasilkan waktu dengung (RT) yang panjang yang
tidak diinginkan pada ruang opera apalagi untuk pertunjukan drama Namun adanya
penyerap yang relative banyak RT dapat dikendalikan
7 Izenour G C dalam Yoseph David Egan 1988115 dan Leslie L Doelle 199095
Gambar 2 2 Bentuk Lantai Persegi Empat
Sumber Izenour G C dalam Yoseph David Egan 1988115
dan Leslie L Doelle 199095
Gambar 2 3 Bentuk Lantai Tapal Kuda
Sumber Izenour G C dalam Yoseph David Egan 1988115 dan Leslie L Doelle 199095
11
3 Bentuk Lantai Kipas
Bentuk kipas mempunyai keuntungan yang membawa penonton lebih dekat kesumber
bunyi (panggung) dan dengan penggunaan balkon kedekatan tersebut lebih dapat
dirasakan Dinding belakang dan bagian depan balkon yang biasanya melengkung
berpotensi untuk menghasilkan pemusatan bunyi sehingga harus ditangani secara
akustik dengan melakukan penyerapan ataupun penyebaran bunyi (difusi) Elemen
dinding samping yang bentuknya tidak sejajar memungkinkan adanya pemantulan
suara (akustik) yang menguntungkan
4 Bentuk-bentuk Alternative
Bentuk-bentuk alternative biasanya berupa bentuk heksagonal kipas terbalik
kombinasi dari beberapa bentuk atau bentuk yang tidak beraturan sama sekali Bentu-
bentuk ini banyak digunakan untuk ruang-ruang pertunjukan baru dengan mengambil
berbagai kelebihan akustik kenikmatan pandang dan artistik dari berbagai bentuk
umum yang telah berkembang sebelumnya
c Bentuk langit-langit ruang pertunjukan
Bentuk langit-langit dapat dianalisa secara vertikal (potongan) dengan memperhatikan garis
pantul bunyi yaitu sebagai berikut8
1 Langit-langit lurus dan lantai lurus
Penonton yang terletak paling jauh dengan sumber bunyi mendapatkan intensitas
bunyi paling kecil waktu tunda yang panjang menimbulkan gemagaung
Lantai yang lurus mengganggu garis pandang penonton
Jika langit-langit tinggi akan menimbulkan gap yang panjang antara bunyi
langsung dengan bunyi pantul untuk posisi penonton didepandekat panggung
8 Izenoure G C dalam Yoseph 200072-73 dan David Egan 198893-100
Gambar 2 4 Bentuk Lantai Kipas
Sumber Izenour G C dalam Yoseph David Egan 1988115 dan Leslie
L Doelle 199095
12
2 Langit-langit tidak teratur lantai penonton miring
Langit-langit yang tidak teratur menimbulkan pemantulan bunyi yang
menguntungkan dalam akustik ruang waktu tunda yang pendek dan terhindarnya
pemutusan bunyi (bunyi terdifusi dengan baik) Kemiringan langit-langit yang
digunakan sebagai pemantul bisa mengarakan intensitas bunyi ke daerah bagian
belakang sehingga bunyi dapat diterima secara merata pada seluruh bagian ruang
Langit miring yang disesuaikan dengan garis pandang dan pemantulan bunyi dari
langit-langit menimbulkan distribusi yang merata dan menguntungkan dalam segi
akustik gedung Lantai miring semakin mendekatkan penonton dengan panggung
2142 Tata Panggung
Bentuk Panggung
a Teater proscenium
Panggung proscenium mempunyai karakteristik ruang yang dapat dilihat dari satu sisi saja
dengan artian panggung hanya ada pada bagian depan audience Radius pandangan
penonton terbatas ruang penonton mempunyai batas yang jelas dengan panggung
b Teater arena
Arena pementasan berada pada pusat atau ditengah-tengah penonton sehingga dalam
pementasannya penonton mengelilingi panggung Panggung dapat berbentuk bulat
ataupun berbentuk kotak
Gambar 2 5 Langit-langit Lurus
Sumber David Egan 1988 Architectural Acoustics
Gambar 2 6 Langit-langit Miring
Sumber David Egan 1988 Architectural Acoustics
13
c Teater open stage
Bentuk panggung ini menjorok kearah auditoriumtempat duduk penonton Hal ini
bertujuan untuk mengatasi permasalahan antara penyajipemain dengan penonton yang
sedang menikmati suatu pertunjukan
Bentuk-bentuk pengembangan panggung
d Eksperimen theater9
Untuk memenuhi berbagai macam jenis pertunjukan bentuk dan kondisi dari semua
bentuk pentas dalam ruang
- Total theater teater ini mempunyai bentuk arena proscenium ataupun open stage
- Izenour theater merupakan suatu bentuk panggung teater yang mengutamakan
fleksibilitas terhadap bentuk pentas proscenium arena dan stage
2143 Tempat Duduk Penonton dan Garis Pandang
Jika dilihat dari jenis kursi yang akan digunakan dan jarak duduk yang disyaratkan
Terlebih dahulu ditentukan gaya kursi yang akan digunakan kursi bergaya tradisional
membutuhkan jarak minimum 84cm dan lebar 50cm sedangkan ukuran yang umum adalah
53cm sedangkan kursi bergaya modern mempunyai ukuran bermacam-macam dapat
membutuhkan jarak 140cm dan lebar 75cm Ruang untuk tempat berdiri yang semula
merupakan hal yang biasa tetapi sekarang jarang ditemui pada gedung pertunjukan modern
Tempat duduk biasanya disusun dalam deretan lurus dan melengkungsedangkan beberapa
gedung telah dicoba dipasang susunan kursi menyerong
Di dalam pengaturan tempat duduk pada gedung pertunjukan berkaitan dengan garis
pandang kenyamanan gerak penghawaan dan akustik Sesuai dengan standar Neufert
menurut peraturan tempat pertemuan semua tempat duduk harus dikenali dari tempat duduk
yang tidak terikat tidak dapat diubah Dimensi dan jarak antar bangku penonton berserta
sirkulasi menurut standar Neufert yaitu ge 90 x ge 50cm Tinggi tempat duduk di ruang
penonton terletak pada garis pandang Konstruksi garis pandang berlaku untuk semua tempat
duduk di ruang penonton Orang meninggalkan teater kemudian penonton duduk ldquopada
tempat kosongrdquo dengan demikian hanya setiap baris kedua membutuhkan ketinggian
pandangan secara penuh (12cm)
9 Chiara Joseph De 1983357-359
14
Sudut pandang yang dibentuk pada bidang vertikal maksimum 30ordm kebawah dan
keatas serta 27ordm antara dua penghalang didepannya pada bidang horizontal Garis pandang
dan sudut pandang ini dipakai sebagai standar kenyamanan visual pada perencanaan dan
perancangan gedung pertunjukan
2144 Tata Cahaya
Pada system pencahayaan di dalam gedung dapat dibagi menjadi tiga sistem
peneranganpencahayaan yaitu10
1 Sistem penerangan merata memberikan illuminasi yang tersebar secara merata dan
cukup seragam di seluruh ruangan Penerangan ini cocok bagi ruang yang tidak
mempunyai tempat untuk pelaksanaan tugas-tugas visual yang khusus
10 Hadinoto Kusudiarso Standar Penerangan Buatan di dalam Gedung-gedung Bandung Yayasan Lembaga
Penyelidikan Masalah Bangunan Cetakan kedua 1985 Hal-45
Gambar 2 7 Pengaturan Tempat Duduk dan Garis Pandang
Sumber Ernst Neufert edisi 33 jilid 2
Gambar 2 8 Standar Garis Pandang Penonton
Sumber Harold D Hauf Architectural Graphic Standards 1970
15
2 Sistem penerangan terarah merupakan penerangan dimana seluruh ruangan memperoleh
cahaya dari suatu jurusan tertentu Penerangan terarah juga dapat dikombinasikan dengan
penerangan merata dengan maksud mengurangi efek yang menjemukan yang mungkin
timbul dari penerangan merata
3 Sistem penerangan setempat merupakan sistem penerangan yang cahayanya
dikonsentrasikan pada tempat melaksanakan tugas atau tempat melaksanakan tugas
visual
Pada gedung pertunjukan ruang auditorium diberi penerangan buatan yang
menciptakan suasana yang sesuai dengan suasana yang diinginkan Sedangkan area
pentasstage diberi penerangan khusus yang berfungsi menonjolkan dan menciptakan suasana
yang tepat untuk pementasan diatasnya Illuminasi pada panggungstage lebih tinggi dari
pada area penontonauditorium yaitu berkisar 500 lux Selain penerangan khusus dan umum
perlu juga dipasang sistem penerangan dalam keadaan bahaya yang segera harus menyala
jikalau penerangan umum terganggu untuk memungkinkan hadirin meninggalkan gedung
secara cepat dan aman
Beberapa istilah lampu sesuai dengan arah dan luas sinarnya adalah
1 Penyinaran atas (up-lighter) lampu yang menyorot ke atas
2 Penyinaran bawah (down-lighter) lampu yang menyorot ke bawah
3 Penyorot sempit (spot light) lampu dengan sudut sinar lt30o
4 Penyorot lebar (flood light) lampu dengan sudut sinar gt30o
5 Penyiram dinding (wall-wash light) lampu untuk menyiram bidang vertical dengan
cahaya
Pada pencahayaan umum terdapat dua alternatif dalam peletakannya yaitu peletakan
inbow atau didalam plafon dan outbow atau diluar plafon Instalasi dan perawatan lampu
yang dipasang inbow lebih sulit dibandingkan dengan outbow akan tetapi tingkat keindahan
keawetan dan kebersihan lampu lebih baik dibanding pemasangan secara outbow
Penggunaan lampu sebagai salah satu bagian tata panggung dapat dipakai tergantung inbow
outbow dapat bergerak turun naik dapat berputar secara periodic dan lampu yang diatur oleh
operator Berikut beberapa jenis-jenis lampu dan peletakan lampu pada pencahayaan khusus
dapat terlihat dihalaman berikut
16
NO TIPE WATT
1 Epsodial Spotlight 500-3000
2 Fresnel Spotlight 500-2000
3 Foot Light 60-100 percolor
4 Border Light 75-300 percolor
5 Cyclorama Border Light and Foot Light 500-1500
6 Scenic Projector 1000-5000
2145 Penghawaan
Sistem penghawaan atau pengkondisian udara dalam gedung pertunjukan sangat
menunjang aspek kenyamanan pelaku kegiatan dalam suatu pementasan Sistem penghawaan
dalam perancangan gedung pertunjukan memiliki dua system terpisah yaitu system sentral
dimana alat pendingin (Chiller) terletak pada suatu ruang khusus yang kemudian mensuplai
udara dingin (air chilled system) atau air dingin (water chilled system) ke seluruh ruang
Sistem kedua yaitu AC Unit merupakan alat pendingin yang diletakkan pada tiap-tiap ruang
yang terdiri dari AC split
Tabel 21 Jenis-jenis Lampu dan Pemakaian Daya Listrik
Sumber Ramsey 1994 Architectural Graphic Standard
Gambar 2 9 Pencahayaan Gedung Pertunjukan
Sumber Ramsey 1994 Architectural Graphic Standard
17
2146 Struktur
Gedung pertunjukan harus mewadahi sifat kegiatan pertunjukan dimana bentuk
struktur dan finising mengikuti fungsi sebagai gedung pertunjukan dengan pertimbangan
akustik kenyamanan pentas dan penikmat pertunjukan
Element atap sebagai pelindung gedung dari cuaca dan gangguan lain harus dapat
menyesuaikan dengan bentang yang lebar pengkondisian reflector dan penggunaan material
absorbsi bunyi Bahan kayu dan rangka atap mudah didapatkan akan tetapi masif dan berat
Rangka atap fleksible untuk bentang lebar ringan akan tetapi kurang tahan api Elemen
dinding utama harus kuat adanya kemampuan untuk merefleksikan sumber bunyi dan
penyerap atau mengalami gangguan bising gema gaung pada bangunan Semakin padat atau
solid bahan yang digunakan semakin mudah menyalurkan getaran bunyi
215 Tinjauan Aspek Kenyamanan Dengar
Kenyamanan dengar mempunyai arti bahwa suara-suara yang dinikmati pada suatu
pertunjukan tidak dipengaruhi oleh suara atau bunyi yang tidak dikehendaki suara dapat
terdistribusi secara merata dengan kekuatan yang cukup
Sistem akustik yang baik menurut Leo L Beranek (1962 412-413) dan David Egan (1988
155-170) yaitu
1 Adanya kekerasan (Loudness) yang cukup pada setiap bagian gedung pertunjukan
Gambar 2 10 Penghawaan Dalam Ruang
Sumber Ramsey 1994 Architectural Graphic Standard
18
2 Energi bunyi yang terdistribusi (difusi) secara merata
3 Tercapainya waktu dengung (RT) yang optimum sesuai dengan persyaratan masing-
masing jenis penggunaan
4 Ruang yang terbebas dari cacat akustik seperti gema pemantulan berkepanjangan gaung
pemusatan bunyi distorsi bayangan bunyi dan resonansi ruang
5 Tercapainya keintiman balancing kepenuhan nada dan ansamble pada ruang
pertunjukan dan adanya kehangatan dan kejelasan (clarity) pada ruang teater
6 Menghindari bising dan getaran yang mengganggu pementasan
Agar mendapat kondisi mendengar yang baik maka bentuk ukuran lebar panjang
tinggi bangunan serta bahan yang digunakan harus diatur sesuai dengan volume dan kualitas
bunyi yang dihasilkan Beberapa pengkondisian akustik gedung pertunjukan secara umum
antara lain
1 Penerapan material penyerapan yang cukup sehingga RT dapat dikendalikan dan
pencegahan terjadinya gema yang tidak diinginkan terutama pada dinding bagian
belakang
2 Pengarahan intensitas bunyi ke area bagian tengah dan belakang
3 Menaikkan sumber bunyi dan ruang penonton dibentuk sedemikian rupa dengan
memiringkan lantai penonton agar aliran gelombang bunyi langsung dan bebas
4 Bidang pantul mengelilingi sumber bunyi untuk memberikan energy tambahan
5 Rasio antara volume dengan luas lantai bangunan arus dijaga sehingga jarak yang
ditempuh bunyi langsung dan bunyi pantul relatif pendek
6 Penggunaan permukaan yang dapat memberikan pemerataan bunyi diseluruh ruangan
2151 Prilaku Bunyi Dalam Ruang
Gambar 2 11Prilaku Bunyi Dalam Ruang
Sumber Leslie L Doelle Akustik Lingkungan
19
Keterangan
1 Bunyi Langsung
Bunyi langsung dapat diterimadirasakan oleh telinga pendengar sesuai dengan suara asli
dari sumber bunyi
2 Bunyi yang ditransformasikan
Bunyi yang dapat berubah bentuktidak sesuai dengan suara aslinya karena adanya benda
lain yang menyebabkan
3 Bunyi pantul
Bunyi yang diterima oleh telinga pendengar setelah adanya pantulan dari benda lain yang
dapat memantulkan bunyi
4 Bunyi diserap
Bunyi yang hilang karena adanya bahan penyerap suarabunyi
5 Bunyi menyebar
Bunyi yang dapat menyebar karena terkena ujung benda yang cenderung runcing
6 Bunyi yang dibelokkan
Bunyi yang diarahkan dibelokkandiarahkan kesuatu tempat karena adanya bantuan dari
benda lain
7 Bunyi yang merambat pada struktur bangunan
Bunyi yang dapat merambat dengan media struktur bangunan
Jika bunyi menemui suatu bidangmaterial maka bunyi tersebut akan berinteraksi
sehingga sebagian gelombangnya akan dipantulkan sebagian di serap dan sebagian lagi
diteruskanmenembus bidang tersebut
Jika bunyi menemui bidang yang bersifat memantulkan bunyi maka bunyi tersebut
akan dipantulkan dengan besar sudut datangnya bunyi diukur dari garis tegak lurus bidang
pantulnya (biasanya disebut dengan garis normal)
2152 Aspek pemilihan bahanmaterial akustik
Bahan akustik digunakan untuk pngendalian atau pengontrolan prilaku bunyi yang ada
di dalam ruangan
20
Berpori-pori Berpori-pori di
permukaannya
berperforasi
Tegel langit-langit
dengan dasar masif
Bahan berpori
a Plesteran akustik
b Karpet dan kain akustik
Bahan yang berpori dapat menyerap bunyi pada semua tingkatan frekuensi dan
penyerapannya tergantung pada ketebalan dari bahan yang digunakan
- Penyerap panel
Penyerap panel hanya dapat menyerap suara dengan frekwensi tertentu sesuai dengan
berat panel dan ketebalan rongganya tetapi biasanya panel ini digunakan untuk
menyerap suara dengan frekwensi rendah Penyerap panel ini dapat dibuat dari bahan
non akustik misalnya beton tetapi dalam pembuatannya cukup sulit Secara sederhana
bahan-bahan padat yang didalamnya terdapat rongga tanpa celahlubang merupakan
penyerap panel karena bahan yang dimiliki tahan terhadap goresan maka sering menjadi
penyerap frekwensi rendah pada bagian bawah dinding
Gambar 2 12 Bahan Berpori
Sumber Peter L Duncan Templeton Detail Akustik
Gambar 2 13Penyerap Panel
Sumber Peter L Duncan Templeton Detail Akustik
21
- Resonator rongga (Efek Helmholtz)
Adalah suatu alat yang digunakan untuk mengendalikan suara dalam ruangan yang
dapat diatur untuk memilih tingkat frekwensi yang diinginkan
2153 Tata Suara (Sound System)
Tata suara atau sound system merupakan salah satu langkah dalam memecahkan
masalah akustik dalam ruang pertunjukan Langkah ini dilakukan untuk mencapai kekerasan
suara dengan jalan menggunakan peralatan tata suarasound system berupa pengeras suara
buatan (elektronik) Sedangkan jika dalam ruang pertunjukan tidak menggunakan system
penguat berupa alat pengeras suara radius bunyi maksimum hanya berkisar 20 meter
Penempatan pengeras suara sebaiknya diutamakan terletak disekitar sisi samping atas
panggung dengan perangkat pengontrol suara ditempatkan pada area sentral sekitar tempat
duduk penonton Cara lain yang lebih efektif adalah dengan menyediakan suatu ruang bagi
operator terpisah dibelakang auditorium dengan arah bukaan mengarah kebagian dalam
ruang sehingga suara dapat didengar dan dikontrol oleh para operator sound system
Ada beberapa tipe penempatan loudspeaker pada sistem bunyi elektronik namun pada
dasarnya ada 4 tipe11
a Terpusat (central cluster) yaitu sekelompok speaker yang diletakkan di atas sumber
bunyi asli setinggi 7-13m dan agak ke depan Kumpulan speaker ini dapat
disembunyikan dibalik tirai dan masing-masing speaker diarahkan ke audiens deretan
11 Satwiko Prasasto Fisika Bangunan 2 Yogyakarta ANDI 2004 Hal 148-149
Gambar 2 14 Penyerap Berongga
Sumber Peter L Duncan Templeton Detail Akustik
22
depan tengah maupun belakang Klebihannya bunyi dari speaker sama arahnya dengan
posisi sumber bunyi asli
b Tersebar (distributed) yaitu peletakan rangkaian speaker di atas audien (pendengar)
c Tipe ini digunakan untuk ruangan yang memiliki langit-langit rendah sehingga tidak
memungkinkan memakai tipe terpusat Tipe ini mengutamakan dari segi kejelasan bunyi
dan tidak terlalu mementingkan arah bunyi Pada tipe ini peletakan speakernya umumnya
diletakkan di kolom secara merata
d Terpadu dengan kursi (seat-integrated) yaitu meletakkan speaker secara terpadu di
belakang kursi Tipe ini biasa diterapkan pada gereja Biasanya speaker diletakkan di
belakang sandaran kursi dan bunyinya akan didengan oleh orang yang duduk dibelakang
kursi tersebut
e Kombinasi dari tipe di atas Untuk kombinasi tipe terpusat dan tersebar diperlukan alat
penunda bunyi (initial time delay) agar bunyi dari speaker di deretan belakang menunggu
datangnya bunyi dari speaker terpusat di depan
Gambar 2 15 Sistem Terpusat
Sumber Satwiko Prasasto Fisika Bangunan 2
Gambar 2 16 Sistem Tersebar
Sumber Satwiko Prasasto Fisika Bangunan 2
23
Tata suara merupakan bagian yang terpenting dalam setiap pementasan yang terdiri
dari tiga elemen utama yaitu microphone amplifier dan loudspeaker Dalam suatu
pertunjukan segala instrument penghasil bunyi dikordinasikan dengan menggunakan mixer
sebagai pengatur keras lemahnya suara yang ditampilkan pada setiap sumber bunyi sehingga
keseluruhan suara dari panggung merupakan suatu hasil kumpulan bunyi yang harmonis
Dilihat dari peletakannya sound system terbagi menjadi tiga cara yaitu system menyebar
terpusat dan gabungan
Sistem loudspeker tersebar lebih cocok diterapkan pada ruang pidato informasi dan
komersial sedangkan system yang terpusat (baik dengan satu titik diatas tengah sumber
maupun dengan beberapa titik di sekeliling sumber suara) lebih cocok untuk konser musik
live teaterdrama maupun pertunjukan lain
22 TINJAUAN SENI TRADISIONAL BALI
221 Pengertian Seni Tradisional Bali
Seni Tradisional Bali merupakan seni yang telah ada sejak dulu dan diturunkan oleh
para seniman pendahulu yang ada di Bali Seni tradisional di Bali memiliki beberapa jenis
diantaranya ialah seni tari yang pada jaman dahulu digunakan sebagai sarana pelengkap
dalam pelaksanaan sebuah ritual ataupun dijadikan sebuah sarana hiburan tontonan
masyarakat
222 Jenis-jenis Seni Tradisional Bali
Jenis Seni Tradisional Bali di Bali cukup banyak dan beragam jenisnya yaitu Seni
Tari Seni UkirPatung Seni Tabuh Seni Drama Seni tari seni tabuh dan seni drama
merupakan jenis Seni Tradisional Bali yang biasanya digabungkan untuk dipentaskan kepada
wisatawan selain fungsinya yang juga sebagai salah-satu sarana dalam kegiatan upacara
sakral
A Berikut adalah jumlah banyaknya kelompaksekaa kesenian tradisional Bali yang ada di
Badung menurut Dinas Kebudayaan Kabupaten Badung tahun 2006
a Kec Kuta selatan 275 sekaa
Gambar 2 17 Pengeras Suara Tersebar dan Terpusat
Sumber Leo L Beranek Music Acoustics and Architecture
24
b Kec Kuta 99 sekaa
c Kec Kuta Utara 228 sekaa
d Kec Mengwi 654 sekaa
e Kec Abiansemal 448 sekaa
f Kec Petang 237 sekaa
g Jumlah 1941 sekaa
Jadi jumlah Kelompoksekaa kesenian tradisional Bali pada tahun 2006 yaitu 1941
sekaa Jika pada Gedung Kesenian ini dapat menampung 5 kelompok seni dalam sehari
maka dalam setahun dapat menggunakan sekitar 1800 kelompoksekaa prtunjukan tradisional
Bali
B Berikut adalah jenis jenis pertunjukan Bali berdasarkan kapasitas jumlah penari dan
penabuh
a Jenis seni pertunjukan dengan jumlah personil banyak ( gt 10 orang )
Penari Penabuh
1 Calonarang plusmn 25 orang plusmn 25 orang
2 Kunti Sraya plusmn 30 orang plusmn 25 orang
3 Kecak plusmn 70 orang
4 Sendratari Ramayana plusmn 28 orang plusmn35 orang
Rata rata plusmn 35 orang plusmn 28 orang
b Jenis seni pertunjukan dengan jumlah personil sedang ( 5-10 orang)
Penari Penabuh
1 Tari telek plusmn 7 orang plusmn 25 orang
2 Tari Pendet plusmn 6 orang plusmn 35 orang
3 Tari Panyembrama plusmn 6 orang plusmn 35 orang
4 Tari Gabor plusmn 6 orang plusmn 30 orang
5 Tari Legong Kuntul plusmn 6 orang plusmn 30 orang
6 Tari Satya Bhrasta plusmn 6 orang plusmn 35 orang
7 Tari Gopala plusmn 6 orang plusmn 30 orang
8 Tari Baris Wirayudha plusmn 8 orang plusmn 35 orang
25
9 Tari Garuda Wisnu plusmn 6 orang plusmn 35 orang
Rata rata plusmn 6 orang plusmn 33 orang
c Jenis seni pertunjukan dengan jumlah personil sedikit (lt 5 orang )
Penari Penabuh
1 Tari Legong Lasem plusmn 3 orang plusmn 35 orang
2 Tari Oleg plusmn 2 orang plusmn 35 orang
3 Tari Sekar Jagat plusmn 5 orang plusmn 30 orang
4 Tari Makepung plusmn 5 orang plusmn 30 orang
5 Tari Wiranata plusmn 1 orang plusmn 30 orang
6 Tari Panjisemirang plusmn 1 orang plusmn 30 orang
7 Tari Marga Pati plusmn 1 orang plusmn 35 orang
8 Tari Manukrawa plusmn 5 orang plusmn 35 orang
9 Tari Kembang Girang plusmn 5 orang plusmn 30 orang
10 Tari Joged plusmn 5 orang plusmn 12 orang
11 Tari Puspanjali plusmn 5 orang plusmn 30 orang
12 Tari Jauk plusmn 1 orang plusmn 25 orang
13 Tari Baris Tunggal plusmn 1 orang plusmn 35 orang
14 Tari Cendrawasih plusmn 2 orang plusmn 30 orang
15 Tari Kebyar Duduk plusmn 1 orang plusmn 35 orang
16 Tari Kebyar Terompong plusmn 1 orang plusmn 35 orang
17 Tari Belibis plusmn 5 orang plusmn 30 orang
18 Tari Kupu kupu Tarum plusmn 5 orang plusmn 35 orang
19 Tari Jalak Putih plusmn 5 orang plusmn 35 orang
20 Tari Kelinci plusmn 5 orang plusmn 35 orang
Rata rata plusmn 3 orang plusmn 31 orang
223 Seni Tradisional Bali Sebagai Seni Pertunjukan
Seni Tradisional Bali yang dibuat selain sebagai suatu yang disacralkan disungsung
dan diupacarai juga merupakan sarana atau media yang dapat berfungsi lain seperti sebagai
alat komunikasi hiburan pendidikan dan sebagainya
26
Seni Tradisional Bali dalam peranan sebagai seni pertunjukan atau seni tari itu dapat
dibedakan atas tiga jenis yaitu Seni sacral (Wali) seni bebali dan seni balih-balihan Maka
Seni Tradisional Bali dapat berfungsi di ketiga jenis tari tersebut
Dalam peninjauan Seni Tradisional Bali sebagai seni pertunjukan ini akan ditinjau
dari beberapa aspek antara lain
- Aspek bentuk pertunjukan
- Aspek struktur pementasan
- Aspek lakon yang biasa dibawakan
- Aspek perlengkapan-perlengkapan atau sarana pementasan
- Dan arena pementasan
23 TINJAUAN PROYEK SEJENIS
Dalam tinjauan proyek sejenis yang digunakan untuk mengetahui kedekatan
karakteristik Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali di Kabupaten Badung dengan gedung-
gedung pertunjukan yang lainnya maka proyek sejenis yang digunakan untuk ditinjau adalah
Gedung Natya Mandala ISI Denpasar Amphitheater Garuda Wisnu Kencana dan Boshe
VVIP CLUB BALI
231 Gedung Natya Mandala ISI Denpasar
Gedung yang berlokasi di jln Nusa Indah Denpasar Timur Merupakan salah satu
fasilitas pertunjukan yang berada di areal pendidikan kampus ISI Denpasar Merupakan satu-
satunya gedung teater tertutup yang ada di Denpasar namun hanya difungsikan sebagai
sarana latihanpengajaran serta pertunjukan (In Door) bagi mahasiswa ISI Denpasar
232 Amphitheater Garuda Wisnu Kencana
Berlokasi di Bukit Jimbaran -Badung Yang merupakan salah satu tempat petunjukan
outdoor yang terletak di daerah pariwisata Badung Merupakan salah satu tempat pertunjukan
yang difungsikan sebagai tempat pertunjukan Seni Tradisional Bali maupun atraksi modern
untuk dipertontonkan pada wisatawan
27
233 Boshe VVIP CLUB BALI
Di Kuta -Badung Yang berdekatan dengan patung Dewa Ruci yang merupakan
landmark dari kawasan Kuta Merupakan sebuah gedung tertutup yang fungsi utamanya
sebagai tempat hiburan malam dan pertunjukan musik Berikut adalah tabel studi banding
pada proyek sejenis
Objek
Kriteria
Gedung Natya
Mandala ISI
Denpasar
Amphitheater Garuda
Wisnu Kencana
Boshe VVIP
CLUB BALI Kesimpulan
Lokasi
Di Jln Nusa Indah
Denpasar Timur
Merupakan salah-satu
fasilitas pertunjukan
yang berada di areal
pendidikan kampus ISI
Denpasar
Di Bukit Jimbaran -
Badung Yang
merupakan salah satu
tempat petunjukan yang
terletak di daerah
pariwisata Badung
Di Kuta -Badung
Yang berdekatan
dengan patung
Dewa Ruci yang
merupakan
landmark dari
kawasan Kuta
Bahwa lokasi
sebuah tempat
pertunjukan
bisa terletak
pada area
pendidikan dan
kepariwisataan
Fungsi
Merupakan satu-
satunya gedung teater
tertutup namun hanya
difungsikan sebagai
sarana
latihanpengajaran serta
pertunjukan (In Door)
bagi mahasiswa ISI
Denpasar
Merupakan salah satu
tempat pertunjukan yang
difungsikan sebagai
tempat pertunjukan tari
Seni Tradisional Bali
maupun atraksi modern
untuk dipertontonkan
pada wisatawan
Merupakan sebuah
gedung tertutup
yang fungsi
utamanya sebagai
tempat hiburan
malam dan
pertunjukan musik
Fungsi utama
sebuah gedung
pertunjukan
adalah sebagai
tempat
pertunjukan
dan bisa juga
sebagai
fasilitas
pendidikan
seni
Fasilitas
Gedung
Tempat duduk
audience stage
(berbentuk segi empat)
layar (kanan dan kiri)
serta latar yang dapat
diubah-ubah sesuai
yang diinginkan r
control dan juga
Fasilitas pertunjukan
berupa Tempat duduk
audience Stage r
Penyimpanan
perlengkapannya r rias
tersedia juga stage
dengan tempat duduk
berkapasitas besar t
Fasilitas
pertunjukan
berupa Tempat
berdiri audience
Stage r
Penyimpanan alat
dan
perlengkapannya r
Sudah
memadai dari
segi
pertunjukan
dan pelayanan
bagi
wisatawan
namun belum
Tabel 22 Studi Banding Pada Proyek Sejenis
Sumber Observasi Lapangan
28
didalam kegiatannya
pun sudah
menggunakan bantuan
katrol lighting (sebagai
sarana pencahayaan
dalam pertunjukan)
Ruang Rias (laki-laki
dan wanita) serta
Toilet
Penjualan makanan
ringan dan minuman
serta sedangkan
fasilitas penunjang
berupa r Pengelola t
Penjualan tiket t
Penjualan sovenir toilet
t Penjualan makanan dan
minuman area parkir
Rias area pemusik
sedangkan
fasilitas
penunjang berupa
r Pengelola t
Penjualan tiket
toilet area parkir
cukup jauh dari
tempat pementasan
mengkhusus
ke bidang
pertunjukan
Seni
Tradisional
Bali
Kapasit
as
Kapasitas gedung
kurang lebih 500 orang
Kapasitas gedung kurang
lebih 800 orang
Kapasitas gedung
kurang lebih 2000
orang
Kondisi
Kondisi gedung cukup
baik sudah dilengkapi
dengan fasilitas-fasilitas
yang mendekati sebuah
ruang teater yang
dilengkapi dengan tata
lampu dan sound sistem
pada setiap
pertunjukannya
Cukup baik dan cukup
lengkap untuk sebuah
pertunjukan untuk
wisatawan namun
kondisi gedung dalam
setiap pertunjukannya
masih belum dapat
menunjang dari segi
akustik ruang dan
penerangannya hanya
memakai penerangan
alami Perlu ditambahkan
fasilitas-fasilitas
penunjang yang lainnya
seperti restauran galery
dan lain sebagainya
Cukup baik dan
fasilitas lengkap
seperti sudah
adanya t Penjualan
souvenir Toilet
setiap
pertunjukannya
ditunjang dengan
fasilitas sound
sistem dan tata
lampu yang
spektakuler
Masih
sederhana
belum ada
yang
memberikan
tampilan yang
spektakuler
dengan efek-
efek visual dan
penggunaan
sound sistem
yang canggih
dalam setiap
pertunjukanny
a
Pengelol
a
Pengelola yaitu civitas
dari akademi kampus
yang bersangkutan
yaitu ISI Denpasar
Pihak swasta Pihak swasta Pihak swasta
dan
pemerintah
29
Bentuk
Stage
Bentuk stage segi
empat lengkap dengan
pencahayaan lampu
diatasnya dan di
lengkapi dengan layar
Back ground nya dapat
di sesuaikan dengan
tema pertunjukan yang
di gelar
Bentuk stage kipas tanpa
pencahayaan lampu yang
memadai Back ground
nya berupa tebing
permanen
Pada stage ini
bentuk stagenya
sama yaitu segi
empat dan latarnya
dapat berubah
sesuai event yang
berlangsung
Bentuk
panggung yang
umum dipakai
pada gedung
pertunjukan
adalah bentuk
segi empat
Latar
Panggun
g
Pada Natya Mandala
latar panggung
menggunakan tiruan
candi bentar dari layar
Layar tersebut dapat
diganti-ganti untuk
mengkondisikan
suasana pannggung
yang diinginkan
Pada stage ini latar
berupa batu tebing yang
permanen dan tidak dapat
diubah-ubah bentuknya
Latar ygang gelap
merupakan latar
dari panggung ini
tidak permanen dan
dapat diubah-ubah
bentuknya untuk
memberikan kesan
modern
Latar
panggung pada
gedung
pertunjukan di
Bali pada
umumnya
berbentuk kori
ataupun candi
bentar
Entranc
e
Bangun
an
Entrance bangunan
pada gedung ini
mengadopsi dari bentuk
kori dari bangunan Bali
dengan bahan paras
putih namun
ornamennya tidak
dibuat secara detail
Entrance bangunan pada
gedung pertunjukan ini
berbentuk modern yang
menyerupai candi bentar
Kondisi entrance
bangunan terkesan
modern Entrance
bangunannya
dekat dengan jalan
sempadan
bangunan tidak
memenuhi syarat
Entrance
bangunan
gedung
pertunjukan di
Bali pada
umumnya
bercirikan
tradisional
Bali seperti
kori
30
24 SPESIFIKASI UMUM GEDUNG PERTUNJUKAN SENI TRADISIONAL
BALI
Berdasarkan data-data mengenai teori-teori tentang Gedung Pertunjukan Seni
Tradisional Bali serta tinjauan terhadap proyek sejenis diatas maka diperoleh beberapa
tetapi secara global
Zoning
Ruang
Pada gedung ini zone
ruangnya terdiri dari
zone depan panggung
yaitu Entrance
bangunan toilet
pengunjung pria amp
wanita r Operator r
Oudience area
penabuh dan stage
Zone belakang
panggung terdiri dari r
Rias pria amp wanita
toilet gudang side
entrance untuk pemain
dan koridor tempat
sirkulasi pemain
Pada area yang terdapat
di GWK zone ruangnya
terdiri dari zone depan
panggung yaitu Entrance
bangunan toilet
pengunjung pria amp
wanita r Tiketing dan r
Cinderamatasovenir dan
r Pengelola r Operator
r Oudience smoking
area area penabuh dan
stage Zone belakang
panggung terdiri dari
rRias dan persiapan
tempat penyimpanan
Pada gedung ini
zone ruangnya
terdiri dari zone
depan yaitu
Entrance bangunan
toilet pengunjung
pria amp wanita r
Tiketing r
Pengelola r
Oudience area
penabuh dan stage
Zone belakang
terdiri dari rRias
dan persiapan
tempat
penyimpanan Seni
Tradisional Bali
Zone ruang
umumnya
terdiri dari dua
zone yaitu
zone depan
panggung dan
zone belakang
panggung
dengan bagian-
bagiannya
Kesimp
ulan
Gedung Natya Mandala
merupakan gedung
pertunjukan yang
berada di area
pendidikan ISI
Denpasar dan dikelola
oleh civitas ISI
Denpasar dengan
fasilitas pertunjukannya
sudah memperhatikan
dari akustik ruang dan
tata lampu dalam setiap
pertunjukannya Namun
kondisi dari gedung
tersebut masih kurang
memadai
Gedung ini merupakan
tempat pertunjukan
khusus di pertontonkan
untuk para wisatawan
dan terletak pada lokasi
pariwisata dan
pengelolaannya
dipengang oleh pihak
swasta Fasilitas
pertunjukan yang modern
dan memperhatikan
akustik dan tata lampu
karena kondisi
bangunannya semi
tertutup dengan stage
terbuka
Boshe merupakan
tempat pertunjukan
khusus pertunjukan
modern
dipertunjukkan
untuk wisatawan
Fasilitas yang di
sediakan sangat
modern
31
spesifikasi umum mengenai Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali yang diuraikan
berdasarkan fungsi karakteristik pelaku dan kegiatan fasilitas bangunan gedung pertunjukan
Seni Tradisional Bali dan lokasi gedung pertunjukan Seni Tradisional Bali
241 Fungsi
Sebagai wadah pertunjukan bagi para seniman Seni Tradisional Bali dalam berkreasi
dan mempertunjukan hasil karyanya sehingga dapat dinikmati dengan nyaman oleh para
audience Selain itu diharapkan Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali ini dapat
memberikan suatu informasi obyek wisatatempat rekreasi dan untuk meningkatkan minat
masyarakat dalam berkesenian khususnya seni Seni Tradisional Bali yang merupakan warisan
nenek moyang kita dan nantinya dapat terus diwariskan kepada generasi penerus
242 Karakteristik Pelaku dan Kegiatan
Karakteristik pelaku dan kegiatan secara umum dalam perencanaan Gedung
Pertunjukan Seni Tradisional Bali dikelompokkan sebagai berikut
1 Pengelola
Merupakan pihak penyelenggara dalam hal ini adalah pihak swasta dan masyarakat serta
sponsor yang terkait serta monitoring dari pihak pemerintah
2 Wisatawan
Berbagai motivasi wisatawan datang ke Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali seperti
untuk rekreasi atau dengan tujuan khusus mencari informasi untuk mengetahui lebih
dekat mengenai pementasan tari Seni Tradisional Bali
3 Penari
Merupakan pihak yang berperan untuk menampilkan adegan-adegan dalam setiap lakon
yang dibawakan di depan panggung
4 Penabuh
Mengiringi penari dengan bunyi-bunyian (gong) dalam setiap penampilannya di depan
panggung
243 Fasilitas Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali
Fasilitas Gedung Perunjukan Seni Tradisional Bali berdasarkan sintesis tinjauan teori
mengenai seni pertunjukan dan tinjauan proyek sejenis adalah sebagai berikut
32
1 Jenis ruang umumnya terbagi atas dua elemen utama yaitu
a Area ldquoDepanrdquo (font) sebagai public area
b ldquoBelakang panggungrdquo (back stage) sebagai work groups (kelompok kerja)
2 Ruang-ruang yang akan disediakan adalah
- Ruang Utama (panggung pertunjukan tempat duduk penonton tempat rias pria dan
wanita dan tempat untuk gambelan atau perlengkapan instrument dalam pementasan)
- Ruang Pertunjukan Luar (stage outdoor)
- Ruang pelayanan umum (lobby counter informasi loket karcis souvenir r
operator cafetaria keamanan toliet pengunjung)
- Ruang administrasipengelola
- Ruang penunjang (tempat parkir gudang pos satpam ME)
244 Lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali
Persyaratan lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali berdasarkan sintesis
tinjuan teori mengenai pertunjukan Seni Tradisional Bali dan tinjauan proyek sejenis adalah
sebagai berikut
1 Lokasinya berada dekat dengan kegiatan pariwisata
2 Lokasinya sesuai dengan peruntukan dari fungsi bangunan yang diwadahi
3 Lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali harus strategis dan dapat mudah
dicapai oleh berbagai pihak yang berkepentingan
4 Lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali harus dapat memberi kenyamanan
dan keamanan bagi semua civitas yang ada didalamnya
7
a Jenis pertunjukan berdasarkan durasi (panjang waktu bermain)
Panjang (standar) yaitu 2-4 jam
Pendek yaitu 20 menit-1 jam
b Jenis pertunjukan berdasarkan genre
Merupakan kreteria-kreteria subjektif akan jenis pertunjukan seperti tragedy komedi
melodrama tragis dll
Seni pertunjukan dibedakan berdasarkan fungsi ritual dan sosialnya sesuai Keputusan
Seminar Seni Sakral dan Profan Bidang Tari tahun 1971 di Denpasar secara umum seni
pertunjukan Bali dapat dibagi menjadi tiga kelompok besar yaitu seni upacara atau seni
wali babali dan seni tontonan hiburan atau balih-balihan4
213 Aspek-aspek Penunjang Seni Pertunjukan
Berdasarkan struktur pementasan merupakan sebuah perjalanan proses yang
mencakup
a Komponen pementasan
Komonen pementasan merupakan unsur-unsur yang membentuk suatu cerita yaitu
Plot yaitu alur jalannya cerita
Karakter yaitu pemeranan tokoh secara personal
Tema yaitu ide sentral topic yang akan dipentaskan
Diksi yaitu cara pengucapan dialog atau gaya bicara
Musik yaitu bagian yang mengawali mengiringi dan mengakhiri pertunjukan
dimaksud agar suasana pertunjukan menjadi lebih hidup
Daya tarik visual yaitu unsur penunjang pementasan seperti kostum tata lampu make
up tata panggung yang mendukung penggambaran karakter dan suasana
Konvensi yaitu kaedah yang tak tertulis antara pemain dan penonton dimana para
penonton mengerti apa yang dipentaskan melalui naskah yang ada dari tirai yang
dinaikkan kemudian pertunjukan dimulai dan tirai diturunkan menandakan
pertunjukan telah usai atau berakhir
b Proses berkumpulnya penonton
Merupakan proses dari penyampaian informasi pertunjukan kepada khalayak hingga
duduk dalam ruang kemudian dilanjutkan dengan transisi yaitu penonton digiring
4 Dibia I Wayan Selayang Pandang Seni Pertunjukan Bali 19993
8
masuk dari keadaan awal menuju pertunjukan dengan menggunakan music pengantar
Setelah itu dilanjutkan dengan eksposisi atau percakapan awalkemudian dengan konflik
yaitu permasalahan yang timbul dalam cerita Dari konflik tersebut maka akan muncul
klimaks yaitu puncak dari persoalan Setelah itu ada akhiran yang merupakan
penyelesaian dari cerita yang dipaparkan kemudian penutup akhir dari pertunjukan
dimana pemain muncul diatas panggung mengucapkan terima kasih
214 Fasilitas Pertunjukan
2141 Jenis dan Bentuk Ruang Pertunjukan
a Jenis ruang
Secara umum penataan ruang dalam sebuah gedung pertunjukan dibagi menjadi dua
elemen utama yaitu
1 ldquoDepanrdquo (front) sebagai public area Dibagian ldquodepanrdquo terdiri dari dua bagian utama
yaitu ruang auditorium (tempat penontonaudience menyaksikan pertunjukan) dan ruang-
ruang penerimaan seperti pintu masuk dan lobby pemesanan tiket vestibule (termasuk
galeri smoking area lounges dll) toilet koridor dll
2 ldquoBelakang panggungrdquo (backstage) sebagai work groups (kelompok ruang yang
digunakan untuk produksi terdiri dari ruang-ruang produksi yang mengontrol panggung
persiapan dekorasi (scenery) penyimpanangudang (storage) termasuk ruang rias dan
pakaian persiapanlatihan dll5 Disamping itu ada ruang administrasi dan pengelola
gedung yang mempunyai akses langsung kedalam dua bagian area tersebut
Didalam merencanakan ruang-ruang yang ada didalam gedung tidak ada suatu
peraturan yang baku dalam menentukan fasilitas pertunjukan terutama untuk ruang-ruang
yang bersifat mendukung kegiatan utama (menyaksikan pertunjukan) Yang menjadi
pertimbangan didalam merencanakan ruang-ruang pendukung yang dibutuhkan pada gedung
pertunjukan yaitu jenis senitontonan yang akan dipertunjukan besarnyaspektakulernya
pertunjukan lama pertunjukan tersebut dan karakter audiencepenonton dengan latar
belakang social budaya dan ekonominya sehingga pada penerapannya pada beberapa
gedung-gedung pertunjukan yang ada sangat bervariatif Ada dari beberapa gedung
pertunjukan yang menyediakan fasilitas pendukung berupa tempat pameran ruang
penyimpanan khusus pakaian bagi penonton ruang tunggu atau foyer yang berbeda-beda
5 Chiara Joseph De 1983 371 dan Neuvert Ernst 1996 124
9
sesuai dengan kelas penonton restoran atau kafe perpustakaan seni ruang persiapan seni
pertunjukan yang digunakan oleh kelompokgroup seni tertentu
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam ruang pertunjukan adalah6
Waktu tiba penonton minimum 15-30 menit sebelum pertunjukan tetapi pulangnya
bersamaan
Semua pintu keluar harus terbuka keluar
Tangga 1 m tiap 90 orang
Serambi 080-200 m2 tiap orang dianggap bahwa 16 dari penonton menggunakan
serambi
Tempat berjalan luas 550 m lebar 20 m panjang
1 wc untuk 75-100 orang ( 25 laki-laki 35 wanita )
Situasi Bangunan untuk pertunjukan umum harus ditempatkan sedemikian rupa agar
penonton dapat meninggalkan ruangan lebih cepat
b Bentuk lantai gedung pertunjukan
Pada gedung pertunjukan salah-satu faktor penentu dalam kenyamanan pendengar
adalah bentuk ruang dalam yang terdiri dari bentuk lantai untuk penonton bentuk panggung
dan langit-langit yang merupakan bagian yang sangat penting dari tata akustik
6 Yapri dan Nasir 1985 1-3
Gambar 2 1Diagram Organisasi Ruang Pada Fasilitas Pertunjukan Sumber Chiara Joseph De Time Sarver Standards for Building Types 2nd ed 1983
10
Untuk mendapatkan kenyamanan pendengar yang maksimal bentuk ruang harus
memenuhi beberapa kriteria atau persyaratan akustik ruang Berbagai bentuk dengan ruang
pertunjukan dan auditorium yang umum dipergunakan untuk teaterdrama yaitu7
1 Bentuk Lantai Persegi Empat
Lantai persegi empat adalah bentuk lantai yang historis dengan unsur tradisi yang
menonjol dan masih digunakan dengan berhasil Contoh gedung pertunjukan yang
menggunakan denah persegi empat adalah The Grosser Musikvereinssaal Vienna dan
Symphony Hall Boston Kebanyakan gedung pertunjukan yang menggunakan denah-
denah persegi empat adalah diperuntukkan untuk pertunjukan (konser) musik
2 Bentuk Lantai Tapal Kuda
Bentuk tapal kuda identik dengan rumah-rumah opera (opera house) dimana bentuk
yang melengkung dibawah dengan menerapkan material yang menyerap bunyi
sehingga gema dan pemusatan suara dapat dikendalikan Tuntutan untuk
menghasilkan jarak pandang yang dekat dengan panggung menimbulkan konsekuensi
digunakannya balkon yang mencapai 3-4 tingkat sehingga rasio volume dengan luas
menjadi tinggi Hal ini justru menghasilkan waktu dengung (RT) yang panjang yang
tidak diinginkan pada ruang opera apalagi untuk pertunjukan drama Namun adanya
penyerap yang relative banyak RT dapat dikendalikan
7 Izenour G C dalam Yoseph David Egan 1988115 dan Leslie L Doelle 199095
Gambar 2 2 Bentuk Lantai Persegi Empat
Sumber Izenour G C dalam Yoseph David Egan 1988115
dan Leslie L Doelle 199095
Gambar 2 3 Bentuk Lantai Tapal Kuda
Sumber Izenour G C dalam Yoseph David Egan 1988115 dan Leslie L Doelle 199095
11
3 Bentuk Lantai Kipas
Bentuk kipas mempunyai keuntungan yang membawa penonton lebih dekat kesumber
bunyi (panggung) dan dengan penggunaan balkon kedekatan tersebut lebih dapat
dirasakan Dinding belakang dan bagian depan balkon yang biasanya melengkung
berpotensi untuk menghasilkan pemusatan bunyi sehingga harus ditangani secara
akustik dengan melakukan penyerapan ataupun penyebaran bunyi (difusi) Elemen
dinding samping yang bentuknya tidak sejajar memungkinkan adanya pemantulan
suara (akustik) yang menguntungkan
4 Bentuk-bentuk Alternative
Bentuk-bentuk alternative biasanya berupa bentuk heksagonal kipas terbalik
kombinasi dari beberapa bentuk atau bentuk yang tidak beraturan sama sekali Bentu-
bentuk ini banyak digunakan untuk ruang-ruang pertunjukan baru dengan mengambil
berbagai kelebihan akustik kenikmatan pandang dan artistik dari berbagai bentuk
umum yang telah berkembang sebelumnya
c Bentuk langit-langit ruang pertunjukan
Bentuk langit-langit dapat dianalisa secara vertikal (potongan) dengan memperhatikan garis
pantul bunyi yaitu sebagai berikut8
1 Langit-langit lurus dan lantai lurus
Penonton yang terletak paling jauh dengan sumber bunyi mendapatkan intensitas
bunyi paling kecil waktu tunda yang panjang menimbulkan gemagaung
Lantai yang lurus mengganggu garis pandang penonton
Jika langit-langit tinggi akan menimbulkan gap yang panjang antara bunyi
langsung dengan bunyi pantul untuk posisi penonton didepandekat panggung
8 Izenoure G C dalam Yoseph 200072-73 dan David Egan 198893-100
Gambar 2 4 Bentuk Lantai Kipas
Sumber Izenour G C dalam Yoseph David Egan 1988115 dan Leslie
L Doelle 199095
12
2 Langit-langit tidak teratur lantai penonton miring
Langit-langit yang tidak teratur menimbulkan pemantulan bunyi yang
menguntungkan dalam akustik ruang waktu tunda yang pendek dan terhindarnya
pemutusan bunyi (bunyi terdifusi dengan baik) Kemiringan langit-langit yang
digunakan sebagai pemantul bisa mengarakan intensitas bunyi ke daerah bagian
belakang sehingga bunyi dapat diterima secara merata pada seluruh bagian ruang
Langit miring yang disesuaikan dengan garis pandang dan pemantulan bunyi dari
langit-langit menimbulkan distribusi yang merata dan menguntungkan dalam segi
akustik gedung Lantai miring semakin mendekatkan penonton dengan panggung
2142 Tata Panggung
Bentuk Panggung
a Teater proscenium
Panggung proscenium mempunyai karakteristik ruang yang dapat dilihat dari satu sisi saja
dengan artian panggung hanya ada pada bagian depan audience Radius pandangan
penonton terbatas ruang penonton mempunyai batas yang jelas dengan panggung
b Teater arena
Arena pementasan berada pada pusat atau ditengah-tengah penonton sehingga dalam
pementasannya penonton mengelilingi panggung Panggung dapat berbentuk bulat
ataupun berbentuk kotak
Gambar 2 5 Langit-langit Lurus
Sumber David Egan 1988 Architectural Acoustics
Gambar 2 6 Langit-langit Miring
Sumber David Egan 1988 Architectural Acoustics
13
c Teater open stage
Bentuk panggung ini menjorok kearah auditoriumtempat duduk penonton Hal ini
bertujuan untuk mengatasi permasalahan antara penyajipemain dengan penonton yang
sedang menikmati suatu pertunjukan
Bentuk-bentuk pengembangan panggung
d Eksperimen theater9
Untuk memenuhi berbagai macam jenis pertunjukan bentuk dan kondisi dari semua
bentuk pentas dalam ruang
- Total theater teater ini mempunyai bentuk arena proscenium ataupun open stage
- Izenour theater merupakan suatu bentuk panggung teater yang mengutamakan
fleksibilitas terhadap bentuk pentas proscenium arena dan stage
2143 Tempat Duduk Penonton dan Garis Pandang
Jika dilihat dari jenis kursi yang akan digunakan dan jarak duduk yang disyaratkan
Terlebih dahulu ditentukan gaya kursi yang akan digunakan kursi bergaya tradisional
membutuhkan jarak minimum 84cm dan lebar 50cm sedangkan ukuran yang umum adalah
53cm sedangkan kursi bergaya modern mempunyai ukuran bermacam-macam dapat
membutuhkan jarak 140cm dan lebar 75cm Ruang untuk tempat berdiri yang semula
merupakan hal yang biasa tetapi sekarang jarang ditemui pada gedung pertunjukan modern
Tempat duduk biasanya disusun dalam deretan lurus dan melengkungsedangkan beberapa
gedung telah dicoba dipasang susunan kursi menyerong
Di dalam pengaturan tempat duduk pada gedung pertunjukan berkaitan dengan garis
pandang kenyamanan gerak penghawaan dan akustik Sesuai dengan standar Neufert
menurut peraturan tempat pertemuan semua tempat duduk harus dikenali dari tempat duduk
yang tidak terikat tidak dapat diubah Dimensi dan jarak antar bangku penonton berserta
sirkulasi menurut standar Neufert yaitu ge 90 x ge 50cm Tinggi tempat duduk di ruang
penonton terletak pada garis pandang Konstruksi garis pandang berlaku untuk semua tempat
duduk di ruang penonton Orang meninggalkan teater kemudian penonton duduk ldquopada
tempat kosongrdquo dengan demikian hanya setiap baris kedua membutuhkan ketinggian
pandangan secara penuh (12cm)
9 Chiara Joseph De 1983357-359
14
Sudut pandang yang dibentuk pada bidang vertikal maksimum 30ordm kebawah dan
keatas serta 27ordm antara dua penghalang didepannya pada bidang horizontal Garis pandang
dan sudut pandang ini dipakai sebagai standar kenyamanan visual pada perencanaan dan
perancangan gedung pertunjukan
2144 Tata Cahaya
Pada system pencahayaan di dalam gedung dapat dibagi menjadi tiga sistem
peneranganpencahayaan yaitu10
1 Sistem penerangan merata memberikan illuminasi yang tersebar secara merata dan
cukup seragam di seluruh ruangan Penerangan ini cocok bagi ruang yang tidak
mempunyai tempat untuk pelaksanaan tugas-tugas visual yang khusus
10 Hadinoto Kusudiarso Standar Penerangan Buatan di dalam Gedung-gedung Bandung Yayasan Lembaga
Penyelidikan Masalah Bangunan Cetakan kedua 1985 Hal-45
Gambar 2 7 Pengaturan Tempat Duduk dan Garis Pandang
Sumber Ernst Neufert edisi 33 jilid 2
Gambar 2 8 Standar Garis Pandang Penonton
Sumber Harold D Hauf Architectural Graphic Standards 1970
15
2 Sistem penerangan terarah merupakan penerangan dimana seluruh ruangan memperoleh
cahaya dari suatu jurusan tertentu Penerangan terarah juga dapat dikombinasikan dengan
penerangan merata dengan maksud mengurangi efek yang menjemukan yang mungkin
timbul dari penerangan merata
3 Sistem penerangan setempat merupakan sistem penerangan yang cahayanya
dikonsentrasikan pada tempat melaksanakan tugas atau tempat melaksanakan tugas
visual
Pada gedung pertunjukan ruang auditorium diberi penerangan buatan yang
menciptakan suasana yang sesuai dengan suasana yang diinginkan Sedangkan area
pentasstage diberi penerangan khusus yang berfungsi menonjolkan dan menciptakan suasana
yang tepat untuk pementasan diatasnya Illuminasi pada panggungstage lebih tinggi dari
pada area penontonauditorium yaitu berkisar 500 lux Selain penerangan khusus dan umum
perlu juga dipasang sistem penerangan dalam keadaan bahaya yang segera harus menyala
jikalau penerangan umum terganggu untuk memungkinkan hadirin meninggalkan gedung
secara cepat dan aman
Beberapa istilah lampu sesuai dengan arah dan luas sinarnya adalah
1 Penyinaran atas (up-lighter) lampu yang menyorot ke atas
2 Penyinaran bawah (down-lighter) lampu yang menyorot ke bawah
3 Penyorot sempit (spot light) lampu dengan sudut sinar lt30o
4 Penyorot lebar (flood light) lampu dengan sudut sinar gt30o
5 Penyiram dinding (wall-wash light) lampu untuk menyiram bidang vertical dengan
cahaya
Pada pencahayaan umum terdapat dua alternatif dalam peletakannya yaitu peletakan
inbow atau didalam plafon dan outbow atau diluar plafon Instalasi dan perawatan lampu
yang dipasang inbow lebih sulit dibandingkan dengan outbow akan tetapi tingkat keindahan
keawetan dan kebersihan lampu lebih baik dibanding pemasangan secara outbow
Penggunaan lampu sebagai salah satu bagian tata panggung dapat dipakai tergantung inbow
outbow dapat bergerak turun naik dapat berputar secara periodic dan lampu yang diatur oleh
operator Berikut beberapa jenis-jenis lampu dan peletakan lampu pada pencahayaan khusus
dapat terlihat dihalaman berikut
16
NO TIPE WATT
1 Epsodial Spotlight 500-3000
2 Fresnel Spotlight 500-2000
3 Foot Light 60-100 percolor
4 Border Light 75-300 percolor
5 Cyclorama Border Light and Foot Light 500-1500
6 Scenic Projector 1000-5000
2145 Penghawaan
Sistem penghawaan atau pengkondisian udara dalam gedung pertunjukan sangat
menunjang aspek kenyamanan pelaku kegiatan dalam suatu pementasan Sistem penghawaan
dalam perancangan gedung pertunjukan memiliki dua system terpisah yaitu system sentral
dimana alat pendingin (Chiller) terletak pada suatu ruang khusus yang kemudian mensuplai
udara dingin (air chilled system) atau air dingin (water chilled system) ke seluruh ruang
Sistem kedua yaitu AC Unit merupakan alat pendingin yang diletakkan pada tiap-tiap ruang
yang terdiri dari AC split
Tabel 21 Jenis-jenis Lampu dan Pemakaian Daya Listrik
Sumber Ramsey 1994 Architectural Graphic Standard
Gambar 2 9 Pencahayaan Gedung Pertunjukan
Sumber Ramsey 1994 Architectural Graphic Standard
17
2146 Struktur
Gedung pertunjukan harus mewadahi sifat kegiatan pertunjukan dimana bentuk
struktur dan finising mengikuti fungsi sebagai gedung pertunjukan dengan pertimbangan
akustik kenyamanan pentas dan penikmat pertunjukan
Element atap sebagai pelindung gedung dari cuaca dan gangguan lain harus dapat
menyesuaikan dengan bentang yang lebar pengkondisian reflector dan penggunaan material
absorbsi bunyi Bahan kayu dan rangka atap mudah didapatkan akan tetapi masif dan berat
Rangka atap fleksible untuk bentang lebar ringan akan tetapi kurang tahan api Elemen
dinding utama harus kuat adanya kemampuan untuk merefleksikan sumber bunyi dan
penyerap atau mengalami gangguan bising gema gaung pada bangunan Semakin padat atau
solid bahan yang digunakan semakin mudah menyalurkan getaran bunyi
215 Tinjauan Aspek Kenyamanan Dengar
Kenyamanan dengar mempunyai arti bahwa suara-suara yang dinikmati pada suatu
pertunjukan tidak dipengaruhi oleh suara atau bunyi yang tidak dikehendaki suara dapat
terdistribusi secara merata dengan kekuatan yang cukup
Sistem akustik yang baik menurut Leo L Beranek (1962 412-413) dan David Egan (1988
155-170) yaitu
1 Adanya kekerasan (Loudness) yang cukup pada setiap bagian gedung pertunjukan
Gambar 2 10 Penghawaan Dalam Ruang
Sumber Ramsey 1994 Architectural Graphic Standard
18
2 Energi bunyi yang terdistribusi (difusi) secara merata
3 Tercapainya waktu dengung (RT) yang optimum sesuai dengan persyaratan masing-
masing jenis penggunaan
4 Ruang yang terbebas dari cacat akustik seperti gema pemantulan berkepanjangan gaung
pemusatan bunyi distorsi bayangan bunyi dan resonansi ruang
5 Tercapainya keintiman balancing kepenuhan nada dan ansamble pada ruang
pertunjukan dan adanya kehangatan dan kejelasan (clarity) pada ruang teater
6 Menghindari bising dan getaran yang mengganggu pementasan
Agar mendapat kondisi mendengar yang baik maka bentuk ukuran lebar panjang
tinggi bangunan serta bahan yang digunakan harus diatur sesuai dengan volume dan kualitas
bunyi yang dihasilkan Beberapa pengkondisian akustik gedung pertunjukan secara umum
antara lain
1 Penerapan material penyerapan yang cukup sehingga RT dapat dikendalikan dan
pencegahan terjadinya gema yang tidak diinginkan terutama pada dinding bagian
belakang
2 Pengarahan intensitas bunyi ke area bagian tengah dan belakang
3 Menaikkan sumber bunyi dan ruang penonton dibentuk sedemikian rupa dengan
memiringkan lantai penonton agar aliran gelombang bunyi langsung dan bebas
4 Bidang pantul mengelilingi sumber bunyi untuk memberikan energy tambahan
5 Rasio antara volume dengan luas lantai bangunan arus dijaga sehingga jarak yang
ditempuh bunyi langsung dan bunyi pantul relatif pendek
6 Penggunaan permukaan yang dapat memberikan pemerataan bunyi diseluruh ruangan
2151 Prilaku Bunyi Dalam Ruang
Gambar 2 11Prilaku Bunyi Dalam Ruang
Sumber Leslie L Doelle Akustik Lingkungan
19
Keterangan
1 Bunyi Langsung
Bunyi langsung dapat diterimadirasakan oleh telinga pendengar sesuai dengan suara asli
dari sumber bunyi
2 Bunyi yang ditransformasikan
Bunyi yang dapat berubah bentuktidak sesuai dengan suara aslinya karena adanya benda
lain yang menyebabkan
3 Bunyi pantul
Bunyi yang diterima oleh telinga pendengar setelah adanya pantulan dari benda lain yang
dapat memantulkan bunyi
4 Bunyi diserap
Bunyi yang hilang karena adanya bahan penyerap suarabunyi
5 Bunyi menyebar
Bunyi yang dapat menyebar karena terkena ujung benda yang cenderung runcing
6 Bunyi yang dibelokkan
Bunyi yang diarahkan dibelokkandiarahkan kesuatu tempat karena adanya bantuan dari
benda lain
7 Bunyi yang merambat pada struktur bangunan
Bunyi yang dapat merambat dengan media struktur bangunan
Jika bunyi menemui suatu bidangmaterial maka bunyi tersebut akan berinteraksi
sehingga sebagian gelombangnya akan dipantulkan sebagian di serap dan sebagian lagi
diteruskanmenembus bidang tersebut
Jika bunyi menemui bidang yang bersifat memantulkan bunyi maka bunyi tersebut
akan dipantulkan dengan besar sudut datangnya bunyi diukur dari garis tegak lurus bidang
pantulnya (biasanya disebut dengan garis normal)
2152 Aspek pemilihan bahanmaterial akustik
Bahan akustik digunakan untuk pngendalian atau pengontrolan prilaku bunyi yang ada
di dalam ruangan
20
Berpori-pori Berpori-pori di
permukaannya
berperforasi
Tegel langit-langit
dengan dasar masif
Bahan berpori
a Plesteran akustik
b Karpet dan kain akustik
Bahan yang berpori dapat menyerap bunyi pada semua tingkatan frekuensi dan
penyerapannya tergantung pada ketebalan dari bahan yang digunakan
- Penyerap panel
Penyerap panel hanya dapat menyerap suara dengan frekwensi tertentu sesuai dengan
berat panel dan ketebalan rongganya tetapi biasanya panel ini digunakan untuk
menyerap suara dengan frekwensi rendah Penyerap panel ini dapat dibuat dari bahan
non akustik misalnya beton tetapi dalam pembuatannya cukup sulit Secara sederhana
bahan-bahan padat yang didalamnya terdapat rongga tanpa celahlubang merupakan
penyerap panel karena bahan yang dimiliki tahan terhadap goresan maka sering menjadi
penyerap frekwensi rendah pada bagian bawah dinding
Gambar 2 12 Bahan Berpori
Sumber Peter L Duncan Templeton Detail Akustik
Gambar 2 13Penyerap Panel
Sumber Peter L Duncan Templeton Detail Akustik
21
- Resonator rongga (Efek Helmholtz)
Adalah suatu alat yang digunakan untuk mengendalikan suara dalam ruangan yang
dapat diatur untuk memilih tingkat frekwensi yang diinginkan
2153 Tata Suara (Sound System)
Tata suara atau sound system merupakan salah satu langkah dalam memecahkan
masalah akustik dalam ruang pertunjukan Langkah ini dilakukan untuk mencapai kekerasan
suara dengan jalan menggunakan peralatan tata suarasound system berupa pengeras suara
buatan (elektronik) Sedangkan jika dalam ruang pertunjukan tidak menggunakan system
penguat berupa alat pengeras suara radius bunyi maksimum hanya berkisar 20 meter
Penempatan pengeras suara sebaiknya diutamakan terletak disekitar sisi samping atas
panggung dengan perangkat pengontrol suara ditempatkan pada area sentral sekitar tempat
duduk penonton Cara lain yang lebih efektif adalah dengan menyediakan suatu ruang bagi
operator terpisah dibelakang auditorium dengan arah bukaan mengarah kebagian dalam
ruang sehingga suara dapat didengar dan dikontrol oleh para operator sound system
Ada beberapa tipe penempatan loudspeaker pada sistem bunyi elektronik namun pada
dasarnya ada 4 tipe11
a Terpusat (central cluster) yaitu sekelompok speaker yang diletakkan di atas sumber
bunyi asli setinggi 7-13m dan agak ke depan Kumpulan speaker ini dapat
disembunyikan dibalik tirai dan masing-masing speaker diarahkan ke audiens deretan
11 Satwiko Prasasto Fisika Bangunan 2 Yogyakarta ANDI 2004 Hal 148-149
Gambar 2 14 Penyerap Berongga
Sumber Peter L Duncan Templeton Detail Akustik
22
depan tengah maupun belakang Klebihannya bunyi dari speaker sama arahnya dengan
posisi sumber bunyi asli
b Tersebar (distributed) yaitu peletakan rangkaian speaker di atas audien (pendengar)
c Tipe ini digunakan untuk ruangan yang memiliki langit-langit rendah sehingga tidak
memungkinkan memakai tipe terpusat Tipe ini mengutamakan dari segi kejelasan bunyi
dan tidak terlalu mementingkan arah bunyi Pada tipe ini peletakan speakernya umumnya
diletakkan di kolom secara merata
d Terpadu dengan kursi (seat-integrated) yaitu meletakkan speaker secara terpadu di
belakang kursi Tipe ini biasa diterapkan pada gereja Biasanya speaker diletakkan di
belakang sandaran kursi dan bunyinya akan didengan oleh orang yang duduk dibelakang
kursi tersebut
e Kombinasi dari tipe di atas Untuk kombinasi tipe terpusat dan tersebar diperlukan alat
penunda bunyi (initial time delay) agar bunyi dari speaker di deretan belakang menunggu
datangnya bunyi dari speaker terpusat di depan
Gambar 2 15 Sistem Terpusat
Sumber Satwiko Prasasto Fisika Bangunan 2
Gambar 2 16 Sistem Tersebar
Sumber Satwiko Prasasto Fisika Bangunan 2
23
Tata suara merupakan bagian yang terpenting dalam setiap pementasan yang terdiri
dari tiga elemen utama yaitu microphone amplifier dan loudspeaker Dalam suatu
pertunjukan segala instrument penghasil bunyi dikordinasikan dengan menggunakan mixer
sebagai pengatur keras lemahnya suara yang ditampilkan pada setiap sumber bunyi sehingga
keseluruhan suara dari panggung merupakan suatu hasil kumpulan bunyi yang harmonis
Dilihat dari peletakannya sound system terbagi menjadi tiga cara yaitu system menyebar
terpusat dan gabungan
Sistem loudspeker tersebar lebih cocok diterapkan pada ruang pidato informasi dan
komersial sedangkan system yang terpusat (baik dengan satu titik diatas tengah sumber
maupun dengan beberapa titik di sekeliling sumber suara) lebih cocok untuk konser musik
live teaterdrama maupun pertunjukan lain
22 TINJAUAN SENI TRADISIONAL BALI
221 Pengertian Seni Tradisional Bali
Seni Tradisional Bali merupakan seni yang telah ada sejak dulu dan diturunkan oleh
para seniman pendahulu yang ada di Bali Seni tradisional di Bali memiliki beberapa jenis
diantaranya ialah seni tari yang pada jaman dahulu digunakan sebagai sarana pelengkap
dalam pelaksanaan sebuah ritual ataupun dijadikan sebuah sarana hiburan tontonan
masyarakat
222 Jenis-jenis Seni Tradisional Bali
Jenis Seni Tradisional Bali di Bali cukup banyak dan beragam jenisnya yaitu Seni
Tari Seni UkirPatung Seni Tabuh Seni Drama Seni tari seni tabuh dan seni drama
merupakan jenis Seni Tradisional Bali yang biasanya digabungkan untuk dipentaskan kepada
wisatawan selain fungsinya yang juga sebagai salah-satu sarana dalam kegiatan upacara
sakral
A Berikut adalah jumlah banyaknya kelompaksekaa kesenian tradisional Bali yang ada di
Badung menurut Dinas Kebudayaan Kabupaten Badung tahun 2006
a Kec Kuta selatan 275 sekaa
Gambar 2 17 Pengeras Suara Tersebar dan Terpusat
Sumber Leo L Beranek Music Acoustics and Architecture
24
b Kec Kuta 99 sekaa
c Kec Kuta Utara 228 sekaa
d Kec Mengwi 654 sekaa
e Kec Abiansemal 448 sekaa
f Kec Petang 237 sekaa
g Jumlah 1941 sekaa
Jadi jumlah Kelompoksekaa kesenian tradisional Bali pada tahun 2006 yaitu 1941
sekaa Jika pada Gedung Kesenian ini dapat menampung 5 kelompok seni dalam sehari
maka dalam setahun dapat menggunakan sekitar 1800 kelompoksekaa prtunjukan tradisional
Bali
B Berikut adalah jenis jenis pertunjukan Bali berdasarkan kapasitas jumlah penari dan
penabuh
a Jenis seni pertunjukan dengan jumlah personil banyak ( gt 10 orang )
Penari Penabuh
1 Calonarang plusmn 25 orang plusmn 25 orang
2 Kunti Sraya plusmn 30 orang plusmn 25 orang
3 Kecak plusmn 70 orang
4 Sendratari Ramayana plusmn 28 orang plusmn35 orang
Rata rata plusmn 35 orang plusmn 28 orang
b Jenis seni pertunjukan dengan jumlah personil sedang ( 5-10 orang)
Penari Penabuh
1 Tari telek plusmn 7 orang plusmn 25 orang
2 Tari Pendet plusmn 6 orang plusmn 35 orang
3 Tari Panyembrama plusmn 6 orang plusmn 35 orang
4 Tari Gabor plusmn 6 orang plusmn 30 orang
5 Tari Legong Kuntul plusmn 6 orang plusmn 30 orang
6 Tari Satya Bhrasta plusmn 6 orang plusmn 35 orang
7 Tari Gopala plusmn 6 orang plusmn 30 orang
8 Tari Baris Wirayudha plusmn 8 orang plusmn 35 orang
25
9 Tari Garuda Wisnu plusmn 6 orang plusmn 35 orang
Rata rata plusmn 6 orang plusmn 33 orang
c Jenis seni pertunjukan dengan jumlah personil sedikit (lt 5 orang )
Penari Penabuh
1 Tari Legong Lasem plusmn 3 orang plusmn 35 orang
2 Tari Oleg plusmn 2 orang plusmn 35 orang
3 Tari Sekar Jagat plusmn 5 orang plusmn 30 orang
4 Tari Makepung plusmn 5 orang plusmn 30 orang
5 Tari Wiranata plusmn 1 orang plusmn 30 orang
6 Tari Panjisemirang plusmn 1 orang plusmn 30 orang
7 Tari Marga Pati plusmn 1 orang plusmn 35 orang
8 Tari Manukrawa plusmn 5 orang plusmn 35 orang
9 Tari Kembang Girang plusmn 5 orang plusmn 30 orang
10 Tari Joged plusmn 5 orang plusmn 12 orang
11 Tari Puspanjali plusmn 5 orang plusmn 30 orang
12 Tari Jauk plusmn 1 orang plusmn 25 orang
13 Tari Baris Tunggal plusmn 1 orang plusmn 35 orang
14 Tari Cendrawasih plusmn 2 orang plusmn 30 orang
15 Tari Kebyar Duduk plusmn 1 orang plusmn 35 orang
16 Tari Kebyar Terompong plusmn 1 orang plusmn 35 orang
17 Tari Belibis plusmn 5 orang plusmn 30 orang
18 Tari Kupu kupu Tarum plusmn 5 orang plusmn 35 orang
19 Tari Jalak Putih plusmn 5 orang plusmn 35 orang
20 Tari Kelinci plusmn 5 orang plusmn 35 orang
Rata rata plusmn 3 orang plusmn 31 orang
223 Seni Tradisional Bali Sebagai Seni Pertunjukan
Seni Tradisional Bali yang dibuat selain sebagai suatu yang disacralkan disungsung
dan diupacarai juga merupakan sarana atau media yang dapat berfungsi lain seperti sebagai
alat komunikasi hiburan pendidikan dan sebagainya
26
Seni Tradisional Bali dalam peranan sebagai seni pertunjukan atau seni tari itu dapat
dibedakan atas tiga jenis yaitu Seni sacral (Wali) seni bebali dan seni balih-balihan Maka
Seni Tradisional Bali dapat berfungsi di ketiga jenis tari tersebut
Dalam peninjauan Seni Tradisional Bali sebagai seni pertunjukan ini akan ditinjau
dari beberapa aspek antara lain
- Aspek bentuk pertunjukan
- Aspek struktur pementasan
- Aspek lakon yang biasa dibawakan
- Aspek perlengkapan-perlengkapan atau sarana pementasan
- Dan arena pementasan
23 TINJAUAN PROYEK SEJENIS
Dalam tinjauan proyek sejenis yang digunakan untuk mengetahui kedekatan
karakteristik Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali di Kabupaten Badung dengan gedung-
gedung pertunjukan yang lainnya maka proyek sejenis yang digunakan untuk ditinjau adalah
Gedung Natya Mandala ISI Denpasar Amphitheater Garuda Wisnu Kencana dan Boshe
VVIP CLUB BALI
231 Gedung Natya Mandala ISI Denpasar
Gedung yang berlokasi di jln Nusa Indah Denpasar Timur Merupakan salah satu
fasilitas pertunjukan yang berada di areal pendidikan kampus ISI Denpasar Merupakan satu-
satunya gedung teater tertutup yang ada di Denpasar namun hanya difungsikan sebagai
sarana latihanpengajaran serta pertunjukan (In Door) bagi mahasiswa ISI Denpasar
232 Amphitheater Garuda Wisnu Kencana
Berlokasi di Bukit Jimbaran -Badung Yang merupakan salah satu tempat petunjukan
outdoor yang terletak di daerah pariwisata Badung Merupakan salah satu tempat pertunjukan
yang difungsikan sebagai tempat pertunjukan Seni Tradisional Bali maupun atraksi modern
untuk dipertontonkan pada wisatawan
27
233 Boshe VVIP CLUB BALI
Di Kuta -Badung Yang berdekatan dengan patung Dewa Ruci yang merupakan
landmark dari kawasan Kuta Merupakan sebuah gedung tertutup yang fungsi utamanya
sebagai tempat hiburan malam dan pertunjukan musik Berikut adalah tabel studi banding
pada proyek sejenis
Objek
Kriteria
Gedung Natya
Mandala ISI
Denpasar
Amphitheater Garuda
Wisnu Kencana
Boshe VVIP
CLUB BALI Kesimpulan
Lokasi
Di Jln Nusa Indah
Denpasar Timur
Merupakan salah-satu
fasilitas pertunjukan
yang berada di areal
pendidikan kampus ISI
Denpasar
Di Bukit Jimbaran -
Badung Yang
merupakan salah satu
tempat petunjukan yang
terletak di daerah
pariwisata Badung
Di Kuta -Badung
Yang berdekatan
dengan patung
Dewa Ruci yang
merupakan
landmark dari
kawasan Kuta
Bahwa lokasi
sebuah tempat
pertunjukan
bisa terletak
pada area
pendidikan dan
kepariwisataan
Fungsi
Merupakan satu-
satunya gedung teater
tertutup namun hanya
difungsikan sebagai
sarana
latihanpengajaran serta
pertunjukan (In Door)
bagi mahasiswa ISI
Denpasar
Merupakan salah satu
tempat pertunjukan yang
difungsikan sebagai
tempat pertunjukan tari
Seni Tradisional Bali
maupun atraksi modern
untuk dipertontonkan
pada wisatawan
Merupakan sebuah
gedung tertutup
yang fungsi
utamanya sebagai
tempat hiburan
malam dan
pertunjukan musik
Fungsi utama
sebuah gedung
pertunjukan
adalah sebagai
tempat
pertunjukan
dan bisa juga
sebagai
fasilitas
pendidikan
seni
Fasilitas
Gedung
Tempat duduk
audience stage
(berbentuk segi empat)
layar (kanan dan kiri)
serta latar yang dapat
diubah-ubah sesuai
yang diinginkan r
control dan juga
Fasilitas pertunjukan
berupa Tempat duduk
audience Stage r
Penyimpanan
perlengkapannya r rias
tersedia juga stage
dengan tempat duduk
berkapasitas besar t
Fasilitas
pertunjukan
berupa Tempat
berdiri audience
Stage r
Penyimpanan alat
dan
perlengkapannya r
Sudah
memadai dari
segi
pertunjukan
dan pelayanan
bagi
wisatawan
namun belum
Tabel 22 Studi Banding Pada Proyek Sejenis
Sumber Observasi Lapangan
28
didalam kegiatannya
pun sudah
menggunakan bantuan
katrol lighting (sebagai
sarana pencahayaan
dalam pertunjukan)
Ruang Rias (laki-laki
dan wanita) serta
Toilet
Penjualan makanan
ringan dan minuman
serta sedangkan
fasilitas penunjang
berupa r Pengelola t
Penjualan tiket t
Penjualan sovenir toilet
t Penjualan makanan dan
minuman area parkir
Rias area pemusik
sedangkan
fasilitas
penunjang berupa
r Pengelola t
Penjualan tiket
toilet area parkir
cukup jauh dari
tempat pementasan
mengkhusus
ke bidang
pertunjukan
Seni
Tradisional
Bali
Kapasit
as
Kapasitas gedung
kurang lebih 500 orang
Kapasitas gedung kurang
lebih 800 orang
Kapasitas gedung
kurang lebih 2000
orang
Kondisi
Kondisi gedung cukup
baik sudah dilengkapi
dengan fasilitas-fasilitas
yang mendekati sebuah
ruang teater yang
dilengkapi dengan tata
lampu dan sound sistem
pada setiap
pertunjukannya
Cukup baik dan cukup
lengkap untuk sebuah
pertunjukan untuk
wisatawan namun
kondisi gedung dalam
setiap pertunjukannya
masih belum dapat
menunjang dari segi
akustik ruang dan
penerangannya hanya
memakai penerangan
alami Perlu ditambahkan
fasilitas-fasilitas
penunjang yang lainnya
seperti restauran galery
dan lain sebagainya
Cukup baik dan
fasilitas lengkap
seperti sudah
adanya t Penjualan
souvenir Toilet
setiap
pertunjukannya
ditunjang dengan
fasilitas sound
sistem dan tata
lampu yang
spektakuler
Masih
sederhana
belum ada
yang
memberikan
tampilan yang
spektakuler
dengan efek-
efek visual dan
penggunaan
sound sistem
yang canggih
dalam setiap
pertunjukanny
a
Pengelol
a
Pengelola yaitu civitas
dari akademi kampus
yang bersangkutan
yaitu ISI Denpasar
Pihak swasta Pihak swasta Pihak swasta
dan
pemerintah
29
Bentuk
Stage
Bentuk stage segi
empat lengkap dengan
pencahayaan lampu
diatasnya dan di
lengkapi dengan layar
Back ground nya dapat
di sesuaikan dengan
tema pertunjukan yang
di gelar
Bentuk stage kipas tanpa
pencahayaan lampu yang
memadai Back ground
nya berupa tebing
permanen
Pada stage ini
bentuk stagenya
sama yaitu segi
empat dan latarnya
dapat berubah
sesuai event yang
berlangsung
Bentuk
panggung yang
umum dipakai
pada gedung
pertunjukan
adalah bentuk
segi empat
Latar
Panggun
g
Pada Natya Mandala
latar panggung
menggunakan tiruan
candi bentar dari layar
Layar tersebut dapat
diganti-ganti untuk
mengkondisikan
suasana pannggung
yang diinginkan
Pada stage ini latar
berupa batu tebing yang
permanen dan tidak dapat
diubah-ubah bentuknya
Latar ygang gelap
merupakan latar
dari panggung ini
tidak permanen dan
dapat diubah-ubah
bentuknya untuk
memberikan kesan
modern
Latar
panggung pada
gedung
pertunjukan di
Bali pada
umumnya
berbentuk kori
ataupun candi
bentar
Entranc
e
Bangun
an
Entrance bangunan
pada gedung ini
mengadopsi dari bentuk
kori dari bangunan Bali
dengan bahan paras
putih namun
ornamennya tidak
dibuat secara detail
Entrance bangunan pada
gedung pertunjukan ini
berbentuk modern yang
menyerupai candi bentar
Kondisi entrance
bangunan terkesan
modern Entrance
bangunannya
dekat dengan jalan
sempadan
bangunan tidak
memenuhi syarat
Entrance
bangunan
gedung
pertunjukan di
Bali pada
umumnya
bercirikan
tradisional
Bali seperti
kori
30
24 SPESIFIKASI UMUM GEDUNG PERTUNJUKAN SENI TRADISIONAL
BALI
Berdasarkan data-data mengenai teori-teori tentang Gedung Pertunjukan Seni
Tradisional Bali serta tinjauan terhadap proyek sejenis diatas maka diperoleh beberapa
tetapi secara global
Zoning
Ruang
Pada gedung ini zone
ruangnya terdiri dari
zone depan panggung
yaitu Entrance
bangunan toilet
pengunjung pria amp
wanita r Operator r
Oudience area
penabuh dan stage
Zone belakang
panggung terdiri dari r
Rias pria amp wanita
toilet gudang side
entrance untuk pemain
dan koridor tempat
sirkulasi pemain
Pada area yang terdapat
di GWK zone ruangnya
terdiri dari zone depan
panggung yaitu Entrance
bangunan toilet
pengunjung pria amp
wanita r Tiketing dan r
Cinderamatasovenir dan
r Pengelola r Operator
r Oudience smoking
area area penabuh dan
stage Zone belakang
panggung terdiri dari
rRias dan persiapan
tempat penyimpanan
Pada gedung ini
zone ruangnya
terdiri dari zone
depan yaitu
Entrance bangunan
toilet pengunjung
pria amp wanita r
Tiketing r
Pengelola r
Oudience area
penabuh dan stage
Zone belakang
terdiri dari rRias
dan persiapan
tempat
penyimpanan Seni
Tradisional Bali
Zone ruang
umumnya
terdiri dari dua
zone yaitu
zone depan
panggung dan
zone belakang
panggung
dengan bagian-
bagiannya
Kesimp
ulan
Gedung Natya Mandala
merupakan gedung
pertunjukan yang
berada di area
pendidikan ISI
Denpasar dan dikelola
oleh civitas ISI
Denpasar dengan
fasilitas pertunjukannya
sudah memperhatikan
dari akustik ruang dan
tata lampu dalam setiap
pertunjukannya Namun
kondisi dari gedung
tersebut masih kurang
memadai
Gedung ini merupakan
tempat pertunjukan
khusus di pertontonkan
untuk para wisatawan
dan terletak pada lokasi
pariwisata dan
pengelolaannya
dipengang oleh pihak
swasta Fasilitas
pertunjukan yang modern
dan memperhatikan
akustik dan tata lampu
karena kondisi
bangunannya semi
tertutup dengan stage
terbuka
Boshe merupakan
tempat pertunjukan
khusus pertunjukan
modern
dipertunjukkan
untuk wisatawan
Fasilitas yang di
sediakan sangat
modern
31
spesifikasi umum mengenai Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali yang diuraikan
berdasarkan fungsi karakteristik pelaku dan kegiatan fasilitas bangunan gedung pertunjukan
Seni Tradisional Bali dan lokasi gedung pertunjukan Seni Tradisional Bali
241 Fungsi
Sebagai wadah pertunjukan bagi para seniman Seni Tradisional Bali dalam berkreasi
dan mempertunjukan hasil karyanya sehingga dapat dinikmati dengan nyaman oleh para
audience Selain itu diharapkan Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali ini dapat
memberikan suatu informasi obyek wisatatempat rekreasi dan untuk meningkatkan minat
masyarakat dalam berkesenian khususnya seni Seni Tradisional Bali yang merupakan warisan
nenek moyang kita dan nantinya dapat terus diwariskan kepada generasi penerus
242 Karakteristik Pelaku dan Kegiatan
Karakteristik pelaku dan kegiatan secara umum dalam perencanaan Gedung
Pertunjukan Seni Tradisional Bali dikelompokkan sebagai berikut
1 Pengelola
Merupakan pihak penyelenggara dalam hal ini adalah pihak swasta dan masyarakat serta
sponsor yang terkait serta monitoring dari pihak pemerintah
2 Wisatawan
Berbagai motivasi wisatawan datang ke Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali seperti
untuk rekreasi atau dengan tujuan khusus mencari informasi untuk mengetahui lebih
dekat mengenai pementasan tari Seni Tradisional Bali
3 Penari
Merupakan pihak yang berperan untuk menampilkan adegan-adegan dalam setiap lakon
yang dibawakan di depan panggung
4 Penabuh
Mengiringi penari dengan bunyi-bunyian (gong) dalam setiap penampilannya di depan
panggung
243 Fasilitas Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali
Fasilitas Gedung Perunjukan Seni Tradisional Bali berdasarkan sintesis tinjauan teori
mengenai seni pertunjukan dan tinjauan proyek sejenis adalah sebagai berikut
32
1 Jenis ruang umumnya terbagi atas dua elemen utama yaitu
a Area ldquoDepanrdquo (font) sebagai public area
b ldquoBelakang panggungrdquo (back stage) sebagai work groups (kelompok kerja)
2 Ruang-ruang yang akan disediakan adalah
- Ruang Utama (panggung pertunjukan tempat duduk penonton tempat rias pria dan
wanita dan tempat untuk gambelan atau perlengkapan instrument dalam pementasan)
- Ruang Pertunjukan Luar (stage outdoor)
- Ruang pelayanan umum (lobby counter informasi loket karcis souvenir r
operator cafetaria keamanan toliet pengunjung)
- Ruang administrasipengelola
- Ruang penunjang (tempat parkir gudang pos satpam ME)
244 Lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali
Persyaratan lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali berdasarkan sintesis
tinjuan teori mengenai pertunjukan Seni Tradisional Bali dan tinjauan proyek sejenis adalah
sebagai berikut
1 Lokasinya berada dekat dengan kegiatan pariwisata
2 Lokasinya sesuai dengan peruntukan dari fungsi bangunan yang diwadahi
3 Lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali harus strategis dan dapat mudah
dicapai oleh berbagai pihak yang berkepentingan
4 Lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali harus dapat memberi kenyamanan
dan keamanan bagi semua civitas yang ada didalamnya
8
masuk dari keadaan awal menuju pertunjukan dengan menggunakan music pengantar
Setelah itu dilanjutkan dengan eksposisi atau percakapan awalkemudian dengan konflik
yaitu permasalahan yang timbul dalam cerita Dari konflik tersebut maka akan muncul
klimaks yaitu puncak dari persoalan Setelah itu ada akhiran yang merupakan
penyelesaian dari cerita yang dipaparkan kemudian penutup akhir dari pertunjukan
dimana pemain muncul diatas panggung mengucapkan terima kasih
214 Fasilitas Pertunjukan
2141 Jenis dan Bentuk Ruang Pertunjukan
a Jenis ruang
Secara umum penataan ruang dalam sebuah gedung pertunjukan dibagi menjadi dua
elemen utama yaitu
1 ldquoDepanrdquo (front) sebagai public area Dibagian ldquodepanrdquo terdiri dari dua bagian utama
yaitu ruang auditorium (tempat penontonaudience menyaksikan pertunjukan) dan ruang-
ruang penerimaan seperti pintu masuk dan lobby pemesanan tiket vestibule (termasuk
galeri smoking area lounges dll) toilet koridor dll
2 ldquoBelakang panggungrdquo (backstage) sebagai work groups (kelompok ruang yang
digunakan untuk produksi terdiri dari ruang-ruang produksi yang mengontrol panggung
persiapan dekorasi (scenery) penyimpanangudang (storage) termasuk ruang rias dan
pakaian persiapanlatihan dll5 Disamping itu ada ruang administrasi dan pengelola
gedung yang mempunyai akses langsung kedalam dua bagian area tersebut
Didalam merencanakan ruang-ruang yang ada didalam gedung tidak ada suatu
peraturan yang baku dalam menentukan fasilitas pertunjukan terutama untuk ruang-ruang
yang bersifat mendukung kegiatan utama (menyaksikan pertunjukan) Yang menjadi
pertimbangan didalam merencanakan ruang-ruang pendukung yang dibutuhkan pada gedung
pertunjukan yaitu jenis senitontonan yang akan dipertunjukan besarnyaspektakulernya
pertunjukan lama pertunjukan tersebut dan karakter audiencepenonton dengan latar
belakang social budaya dan ekonominya sehingga pada penerapannya pada beberapa
gedung-gedung pertunjukan yang ada sangat bervariatif Ada dari beberapa gedung
pertunjukan yang menyediakan fasilitas pendukung berupa tempat pameran ruang
penyimpanan khusus pakaian bagi penonton ruang tunggu atau foyer yang berbeda-beda
5 Chiara Joseph De 1983 371 dan Neuvert Ernst 1996 124
9
sesuai dengan kelas penonton restoran atau kafe perpustakaan seni ruang persiapan seni
pertunjukan yang digunakan oleh kelompokgroup seni tertentu
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam ruang pertunjukan adalah6
Waktu tiba penonton minimum 15-30 menit sebelum pertunjukan tetapi pulangnya
bersamaan
Semua pintu keluar harus terbuka keluar
Tangga 1 m tiap 90 orang
Serambi 080-200 m2 tiap orang dianggap bahwa 16 dari penonton menggunakan
serambi
Tempat berjalan luas 550 m lebar 20 m panjang
1 wc untuk 75-100 orang ( 25 laki-laki 35 wanita )
Situasi Bangunan untuk pertunjukan umum harus ditempatkan sedemikian rupa agar
penonton dapat meninggalkan ruangan lebih cepat
b Bentuk lantai gedung pertunjukan
Pada gedung pertunjukan salah-satu faktor penentu dalam kenyamanan pendengar
adalah bentuk ruang dalam yang terdiri dari bentuk lantai untuk penonton bentuk panggung
dan langit-langit yang merupakan bagian yang sangat penting dari tata akustik
6 Yapri dan Nasir 1985 1-3
Gambar 2 1Diagram Organisasi Ruang Pada Fasilitas Pertunjukan Sumber Chiara Joseph De Time Sarver Standards for Building Types 2nd ed 1983
10
Untuk mendapatkan kenyamanan pendengar yang maksimal bentuk ruang harus
memenuhi beberapa kriteria atau persyaratan akustik ruang Berbagai bentuk dengan ruang
pertunjukan dan auditorium yang umum dipergunakan untuk teaterdrama yaitu7
1 Bentuk Lantai Persegi Empat
Lantai persegi empat adalah bentuk lantai yang historis dengan unsur tradisi yang
menonjol dan masih digunakan dengan berhasil Contoh gedung pertunjukan yang
menggunakan denah persegi empat adalah The Grosser Musikvereinssaal Vienna dan
Symphony Hall Boston Kebanyakan gedung pertunjukan yang menggunakan denah-
denah persegi empat adalah diperuntukkan untuk pertunjukan (konser) musik
2 Bentuk Lantai Tapal Kuda
Bentuk tapal kuda identik dengan rumah-rumah opera (opera house) dimana bentuk
yang melengkung dibawah dengan menerapkan material yang menyerap bunyi
sehingga gema dan pemusatan suara dapat dikendalikan Tuntutan untuk
menghasilkan jarak pandang yang dekat dengan panggung menimbulkan konsekuensi
digunakannya balkon yang mencapai 3-4 tingkat sehingga rasio volume dengan luas
menjadi tinggi Hal ini justru menghasilkan waktu dengung (RT) yang panjang yang
tidak diinginkan pada ruang opera apalagi untuk pertunjukan drama Namun adanya
penyerap yang relative banyak RT dapat dikendalikan
7 Izenour G C dalam Yoseph David Egan 1988115 dan Leslie L Doelle 199095
Gambar 2 2 Bentuk Lantai Persegi Empat
Sumber Izenour G C dalam Yoseph David Egan 1988115
dan Leslie L Doelle 199095
Gambar 2 3 Bentuk Lantai Tapal Kuda
Sumber Izenour G C dalam Yoseph David Egan 1988115 dan Leslie L Doelle 199095
11
3 Bentuk Lantai Kipas
Bentuk kipas mempunyai keuntungan yang membawa penonton lebih dekat kesumber
bunyi (panggung) dan dengan penggunaan balkon kedekatan tersebut lebih dapat
dirasakan Dinding belakang dan bagian depan balkon yang biasanya melengkung
berpotensi untuk menghasilkan pemusatan bunyi sehingga harus ditangani secara
akustik dengan melakukan penyerapan ataupun penyebaran bunyi (difusi) Elemen
dinding samping yang bentuknya tidak sejajar memungkinkan adanya pemantulan
suara (akustik) yang menguntungkan
4 Bentuk-bentuk Alternative
Bentuk-bentuk alternative biasanya berupa bentuk heksagonal kipas terbalik
kombinasi dari beberapa bentuk atau bentuk yang tidak beraturan sama sekali Bentu-
bentuk ini banyak digunakan untuk ruang-ruang pertunjukan baru dengan mengambil
berbagai kelebihan akustik kenikmatan pandang dan artistik dari berbagai bentuk
umum yang telah berkembang sebelumnya
c Bentuk langit-langit ruang pertunjukan
Bentuk langit-langit dapat dianalisa secara vertikal (potongan) dengan memperhatikan garis
pantul bunyi yaitu sebagai berikut8
1 Langit-langit lurus dan lantai lurus
Penonton yang terletak paling jauh dengan sumber bunyi mendapatkan intensitas
bunyi paling kecil waktu tunda yang panjang menimbulkan gemagaung
Lantai yang lurus mengganggu garis pandang penonton
Jika langit-langit tinggi akan menimbulkan gap yang panjang antara bunyi
langsung dengan bunyi pantul untuk posisi penonton didepandekat panggung
8 Izenoure G C dalam Yoseph 200072-73 dan David Egan 198893-100
Gambar 2 4 Bentuk Lantai Kipas
Sumber Izenour G C dalam Yoseph David Egan 1988115 dan Leslie
L Doelle 199095
12
2 Langit-langit tidak teratur lantai penonton miring
Langit-langit yang tidak teratur menimbulkan pemantulan bunyi yang
menguntungkan dalam akustik ruang waktu tunda yang pendek dan terhindarnya
pemutusan bunyi (bunyi terdifusi dengan baik) Kemiringan langit-langit yang
digunakan sebagai pemantul bisa mengarakan intensitas bunyi ke daerah bagian
belakang sehingga bunyi dapat diterima secara merata pada seluruh bagian ruang
Langit miring yang disesuaikan dengan garis pandang dan pemantulan bunyi dari
langit-langit menimbulkan distribusi yang merata dan menguntungkan dalam segi
akustik gedung Lantai miring semakin mendekatkan penonton dengan panggung
2142 Tata Panggung
Bentuk Panggung
a Teater proscenium
Panggung proscenium mempunyai karakteristik ruang yang dapat dilihat dari satu sisi saja
dengan artian panggung hanya ada pada bagian depan audience Radius pandangan
penonton terbatas ruang penonton mempunyai batas yang jelas dengan panggung
b Teater arena
Arena pementasan berada pada pusat atau ditengah-tengah penonton sehingga dalam
pementasannya penonton mengelilingi panggung Panggung dapat berbentuk bulat
ataupun berbentuk kotak
Gambar 2 5 Langit-langit Lurus
Sumber David Egan 1988 Architectural Acoustics
Gambar 2 6 Langit-langit Miring
Sumber David Egan 1988 Architectural Acoustics
13
c Teater open stage
Bentuk panggung ini menjorok kearah auditoriumtempat duduk penonton Hal ini
bertujuan untuk mengatasi permasalahan antara penyajipemain dengan penonton yang
sedang menikmati suatu pertunjukan
Bentuk-bentuk pengembangan panggung
d Eksperimen theater9
Untuk memenuhi berbagai macam jenis pertunjukan bentuk dan kondisi dari semua
bentuk pentas dalam ruang
- Total theater teater ini mempunyai bentuk arena proscenium ataupun open stage
- Izenour theater merupakan suatu bentuk panggung teater yang mengutamakan
fleksibilitas terhadap bentuk pentas proscenium arena dan stage
2143 Tempat Duduk Penonton dan Garis Pandang
Jika dilihat dari jenis kursi yang akan digunakan dan jarak duduk yang disyaratkan
Terlebih dahulu ditentukan gaya kursi yang akan digunakan kursi bergaya tradisional
membutuhkan jarak minimum 84cm dan lebar 50cm sedangkan ukuran yang umum adalah
53cm sedangkan kursi bergaya modern mempunyai ukuran bermacam-macam dapat
membutuhkan jarak 140cm dan lebar 75cm Ruang untuk tempat berdiri yang semula
merupakan hal yang biasa tetapi sekarang jarang ditemui pada gedung pertunjukan modern
Tempat duduk biasanya disusun dalam deretan lurus dan melengkungsedangkan beberapa
gedung telah dicoba dipasang susunan kursi menyerong
Di dalam pengaturan tempat duduk pada gedung pertunjukan berkaitan dengan garis
pandang kenyamanan gerak penghawaan dan akustik Sesuai dengan standar Neufert
menurut peraturan tempat pertemuan semua tempat duduk harus dikenali dari tempat duduk
yang tidak terikat tidak dapat diubah Dimensi dan jarak antar bangku penonton berserta
sirkulasi menurut standar Neufert yaitu ge 90 x ge 50cm Tinggi tempat duduk di ruang
penonton terletak pada garis pandang Konstruksi garis pandang berlaku untuk semua tempat
duduk di ruang penonton Orang meninggalkan teater kemudian penonton duduk ldquopada
tempat kosongrdquo dengan demikian hanya setiap baris kedua membutuhkan ketinggian
pandangan secara penuh (12cm)
9 Chiara Joseph De 1983357-359
14
Sudut pandang yang dibentuk pada bidang vertikal maksimum 30ordm kebawah dan
keatas serta 27ordm antara dua penghalang didepannya pada bidang horizontal Garis pandang
dan sudut pandang ini dipakai sebagai standar kenyamanan visual pada perencanaan dan
perancangan gedung pertunjukan
2144 Tata Cahaya
Pada system pencahayaan di dalam gedung dapat dibagi menjadi tiga sistem
peneranganpencahayaan yaitu10
1 Sistem penerangan merata memberikan illuminasi yang tersebar secara merata dan
cukup seragam di seluruh ruangan Penerangan ini cocok bagi ruang yang tidak
mempunyai tempat untuk pelaksanaan tugas-tugas visual yang khusus
10 Hadinoto Kusudiarso Standar Penerangan Buatan di dalam Gedung-gedung Bandung Yayasan Lembaga
Penyelidikan Masalah Bangunan Cetakan kedua 1985 Hal-45
Gambar 2 7 Pengaturan Tempat Duduk dan Garis Pandang
Sumber Ernst Neufert edisi 33 jilid 2
Gambar 2 8 Standar Garis Pandang Penonton
Sumber Harold D Hauf Architectural Graphic Standards 1970
15
2 Sistem penerangan terarah merupakan penerangan dimana seluruh ruangan memperoleh
cahaya dari suatu jurusan tertentu Penerangan terarah juga dapat dikombinasikan dengan
penerangan merata dengan maksud mengurangi efek yang menjemukan yang mungkin
timbul dari penerangan merata
3 Sistem penerangan setempat merupakan sistem penerangan yang cahayanya
dikonsentrasikan pada tempat melaksanakan tugas atau tempat melaksanakan tugas
visual
Pada gedung pertunjukan ruang auditorium diberi penerangan buatan yang
menciptakan suasana yang sesuai dengan suasana yang diinginkan Sedangkan area
pentasstage diberi penerangan khusus yang berfungsi menonjolkan dan menciptakan suasana
yang tepat untuk pementasan diatasnya Illuminasi pada panggungstage lebih tinggi dari
pada area penontonauditorium yaitu berkisar 500 lux Selain penerangan khusus dan umum
perlu juga dipasang sistem penerangan dalam keadaan bahaya yang segera harus menyala
jikalau penerangan umum terganggu untuk memungkinkan hadirin meninggalkan gedung
secara cepat dan aman
Beberapa istilah lampu sesuai dengan arah dan luas sinarnya adalah
1 Penyinaran atas (up-lighter) lampu yang menyorot ke atas
2 Penyinaran bawah (down-lighter) lampu yang menyorot ke bawah
3 Penyorot sempit (spot light) lampu dengan sudut sinar lt30o
4 Penyorot lebar (flood light) lampu dengan sudut sinar gt30o
5 Penyiram dinding (wall-wash light) lampu untuk menyiram bidang vertical dengan
cahaya
Pada pencahayaan umum terdapat dua alternatif dalam peletakannya yaitu peletakan
inbow atau didalam plafon dan outbow atau diluar plafon Instalasi dan perawatan lampu
yang dipasang inbow lebih sulit dibandingkan dengan outbow akan tetapi tingkat keindahan
keawetan dan kebersihan lampu lebih baik dibanding pemasangan secara outbow
Penggunaan lampu sebagai salah satu bagian tata panggung dapat dipakai tergantung inbow
outbow dapat bergerak turun naik dapat berputar secara periodic dan lampu yang diatur oleh
operator Berikut beberapa jenis-jenis lampu dan peletakan lampu pada pencahayaan khusus
dapat terlihat dihalaman berikut
16
NO TIPE WATT
1 Epsodial Spotlight 500-3000
2 Fresnel Spotlight 500-2000
3 Foot Light 60-100 percolor
4 Border Light 75-300 percolor
5 Cyclorama Border Light and Foot Light 500-1500
6 Scenic Projector 1000-5000
2145 Penghawaan
Sistem penghawaan atau pengkondisian udara dalam gedung pertunjukan sangat
menunjang aspek kenyamanan pelaku kegiatan dalam suatu pementasan Sistem penghawaan
dalam perancangan gedung pertunjukan memiliki dua system terpisah yaitu system sentral
dimana alat pendingin (Chiller) terletak pada suatu ruang khusus yang kemudian mensuplai
udara dingin (air chilled system) atau air dingin (water chilled system) ke seluruh ruang
Sistem kedua yaitu AC Unit merupakan alat pendingin yang diletakkan pada tiap-tiap ruang
yang terdiri dari AC split
Tabel 21 Jenis-jenis Lampu dan Pemakaian Daya Listrik
Sumber Ramsey 1994 Architectural Graphic Standard
Gambar 2 9 Pencahayaan Gedung Pertunjukan
Sumber Ramsey 1994 Architectural Graphic Standard
17
2146 Struktur
Gedung pertunjukan harus mewadahi sifat kegiatan pertunjukan dimana bentuk
struktur dan finising mengikuti fungsi sebagai gedung pertunjukan dengan pertimbangan
akustik kenyamanan pentas dan penikmat pertunjukan
Element atap sebagai pelindung gedung dari cuaca dan gangguan lain harus dapat
menyesuaikan dengan bentang yang lebar pengkondisian reflector dan penggunaan material
absorbsi bunyi Bahan kayu dan rangka atap mudah didapatkan akan tetapi masif dan berat
Rangka atap fleksible untuk bentang lebar ringan akan tetapi kurang tahan api Elemen
dinding utama harus kuat adanya kemampuan untuk merefleksikan sumber bunyi dan
penyerap atau mengalami gangguan bising gema gaung pada bangunan Semakin padat atau
solid bahan yang digunakan semakin mudah menyalurkan getaran bunyi
215 Tinjauan Aspek Kenyamanan Dengar
Kenyamanan dengar mempunyai arti bahwa suara-suara yang dinikmati pada suatu
pertunjukan tidak dipengaruhi oleh suara atau bunyi yang tidak dikehendaki suara dapat
terdistribusi secara merata dengan kekuatan yang cukup
Sistem akustik yang baik menurut Leo L Beranek (1962 412-413) dan David Egan (1988
155-170) yaitu
1 Adanya kekerasan (Loudness) yang cukup pada setiap bagian gedung pertunjukan
Gambar 2 10 Penghawaan Dalam Ruang
Sumber Ramsey 1994 Architectural Graphic Standard
18
2 Energi bunyi yang terdistribusi (difusi) secara merata
3 Tercapainya waktu dengung (RT) yang optimum sesuai dengan persyaratan masing-
masing jenis penggunaan
4 Ruang yang terbebas dari cacat akustik seperti gema pemantulan berkepanjangan gaung
pemusatan bunyi distorsi bayangan bunyi dan resonansi ruang
5 Tercapainya keintiman balancing kepenuhan nada dan ansamble pada ruang
pertunjukan dan adanya kehangatan dan kejelasan (clarity) pada ruang teater
6 Menghindari bising dan getaran yang mengganggu pementasan
Agar mendapat kondisi mendengar yang baik maka bentuk ukuran lebar panjang
tinggi bangunan serta bahan yang digunakan harus diatur sesuai dengan volume dan kualitas
bunyi yang dihasilkan Beberapa pengkondisian akustik gedung pertunjukan secara umum
antara lain
1 Penerapan material penyerapan yang cukup sehingga RT dapat dikendalikan dan
pencegahan terjadinya gema yang tidak diinginkan terutama pada dinding bagian
belakang
2 Pengarahan intensitas bunyi ke area bagian tengah dan belakang
3 Menaikkan sumber bunyi dan ruang penonton dibentuk sedemikian rupa dengan
memiringkan lantai penonton agar aliran gelombang bunyi langsung dan bebas
4 Bidang pantul mengelilingi sumber bunyi untuk memberikan energy tambahan
5 Rasio antara volume dengan luas lantai bangunan arus dijaga sehingga jarak yang
ditempuh bunyi langsung dan bunyi pantul relatif pendek
6 Penggunaan permukaan yang dapat memberikan pemerataan bunyi diseluruh ruangan
2151 Prilaku Bunyi Dalam Ruang
Gambar 2 11Prilaku Bunyi Dalam Ruang
Sumber Leslie L Doelle Akustik Lingkungan
19
Keterangan
1 Bunyi Langsung
Bunyi langsung dapat diterimadirasakan oleh telinga pendengar sesuai dengan suara asli
dari sumber bunyi
2 Bunyi yang ditransformasikan
Bunyi yang dapat berubah bentuktidak sesuai dengan suara aslinya karena adanya benda
lain yang menyebabkan
3 Bunyi pantul
Bunyi yang diterima oleh telinga pendengar setelah adanya pantulan dari benda lain yang
dapat memantulkan bunyi
4 Bunyi diserap
Bunyi yang hilang karena adanya bahan penyerap suarabunyi
5 Bunyi menyebar
Bunyi yang dapat menyebar karena terkena ujung benda yang cenderung runcing
6 Bunyi yang dibelokkan
Bunyi yang diarahkan dibelokkandiarahkan kesuatu tempat karena adanya bantuan dari
benda lain
7 Bunyi yang merambat pada struktur bangunan
Bunyi yang dapat merambat dengan media struktur bangunan
Jika bunyi menemui suatu bidangmaterial maka bunyi tersebut akan berinteraksi
sehingga sebagian gelombangnya akan dipantulkan sebagian di serap dan sebagian lagi
diteruskanmenembus bidang tersebut
Jika bunyi menemui bidang yang bersifat memantulkan bunyi maka bunyi tersebut
akan dipantulkan dengan besar sudut datangnya bunyi diukur dari garis tegak lurus bidang
pantulnya (biasanya disebut dengan garis normal)
2152 Aspek pemilihan bahanmaterial akustik
Bahan akustik digunakan untuk pngendalian atau pengontrolan prilaku bunyi yang ada
di dalam ruangan
20
Berpori-pori Berpori-pori di
permukaannya
berperforasi
Tegel langit-langit
dengan dasar masif
Bahan berpori
a Plesteran akustik
b Karpet dan kain akustik
Bahan yang berpori dapat menyerap bunyi pada semua tingkatan frekuensi dan
penyerapannya tergantung pada ketebalan dari bahan yang digunakan
- Penyerap panel
Penyerap panel hanya dapat menyerap suara dengan frekwensi tertentu sesuai dengan
berat panel dan ketebalan rongganya tetapi biasanya panel ini digunakan untuk
menyerap suara dengan frekwensi rendah Penyerap panel ini dapat dibuat dari bahan
non akustik misalnya beton tetapi dalam pembuatannya cukup sulit Secara sederhana
bahan-bahan padat yang didalamnya terdapat rongga tanpa celahlubang merupakan
penyerap panel karena bahan yang dimiliki tahan terhadap goresan maka sering menjadi
penyerap frekwensi rendah pada bagian bawah dinding
Gambar 2 12 Bahan Berpori
Sumber Peter L Duncan Templeton Detail Akustik
Gambar 2 13Penyerap Panel
Sumber Peter L Duncan Templeton Detail Akustik
21
- Resonator rongga (Efek Helmholtz)
Adalah suatu alat yang digunakan untuk mengendalikan suara dalam ruangan yang
dapat diatur untuk memilih tingkat frekwensi yang diinginkan
2153 Tata Suara (Sound System)
Tata suara atau sound system merupakan salah satu langkah dalam memecahkan
masalah akustik dalam ruang pertunjukan Langkah ini dilakukan untuk mencapai kekerasan
suara dengan jalan menggunakan peralatan tata suarasound system berupa pengeras suara
buatan (elektronik) Sedangkan jika dalam ruang pertunjukan tidak menggunakan system
penguat berupa alat pengeras suara radius bunyi maksimum hanya berkisar 20 meter
Penempatan pengeras suara sebaiknya diutamakan terletak disekitar sisi samping atas
panggung dengan perangkat pengontrol suara ditempatkan pada area sentral sekitar tempat
duduk penonton Cara lain yang lebih efektif adalah dengan menyediakan suatu ruang bagi
operator terpisah dibelakang auditorium dengan arah bukaan mengarah kebagian dalam
ruang sehingga suara dapat didengar dan dikontrol oleh para operator sound system
Ada beberapa tipe penempatan loudspeaker pada sistem bunyi elektronik namun pada
dasarnya ada 4 tipe11
a Terpusat (central cluster) yaitu sekelompok speaker yang diletakkan di atas sumber
bunyi asli setinggi 7-13m dan agak ke depan Kumpulan speaker ini dapat
disembunyikan dibalik tirai dan masing-masing speaker diarahkan ke audiens deretan
11 Satwiko Prasasto Fisika Bangunan 2 Yogyakarta ANDI 2004 Hal 148-149
Gambar 2 14 Penyerap Berongga
Sumber Peter L Duncan Templeton Detail Akustik
22
depan tengah maupun belakang Klebihannya bunyi dari speaker sama arahnya dengan
posisi sumber bunyi asli
b Tersebar (distributed) yaitu peletakan rangkaian speaker di atas audien (pendengar)
c Tipe ini digunakan untuk ruangan yang memiliki langit-langit rendah sehingga tidak
memungkinkan memakai tipe terpusat Tipe ini mengutamakan dari segi kejelasan bunyi
dan tidak terlalu mementingkan arah bunyi Pada tipe ini peletakan speakernya umumnya
diletakkan di kolom secara merata
d Terpadu dengan kursi (seat-integrated) yaitu meletakkan speaker secara terpadu di
belakang kursi Tipe ini biasa diterapkan pada gereja Biasanya speaker diletakkan di
belakang sandaran kursi dan bunyinya akan didengan oleh orang yang duduk dibelakang
kursi tersebut
e Kombinasi dari tipe di atas Untuk kombinasi tipe terpusat dan tersebar diperlukan alat
penunda bunyi (initial time delay) agar bunyi dari speaker di deretan belakang menunggu
datangnya bunyi dari speaker terpusat di depan
Gambar 2 15 Sistem Terpusat
Sumber Satwiko Prasasto Fisika Bangunan 2
Gambar 2 16 Sistem Tersebar
Sumber Satwiko Prasasto Fisika Bangunan 2
23
Tata suara merupakan bagian yang terpenting dalam setiap pementasan yang terdiri
dari tiga elemen utama yaitu microphone amplifier dan loudspeaker Dalam suatu
pertunjukan segala instrument penghasil bunyi dikordinasikan dengan menggunakan mixer
sebagai pengatur keras lemahnya suara yang ditampilkan pada setiap sumber bunyi sehingga
keseluruhan suara dari panggung merupakan suatu hasil kumpulan bunyi yang harmonis
Dilihat dari peletakannya sound system terbagi menjadi tiga cara yaitu system menyebar
terpusat dan gabungan
Sistem loudspeker tersebar lebih cocok diterapkan pada ruang pidato informasi dan
komersial sedangkan system yang terpusat (baik dengan satu titik diatas tengah sumber
maupun dengan beberapa titik di sekeliling sumber suara) lebih cocok untuk konser musik
live teaterdrama maupun pertunjukan lain
22 TINJAUAN SENI TRADISIONAL BALI
221 Pengertian Seni Tradisional Bali
Seni Tradisional Bali merupakan seni yang telah ada sejak dulu dan diturunkan oleh
para seniman pendahulu yang ada di Bali Seni tradisional di Bali memiliki beberapa jenis
diantaranya ialah seni tari yang pada jaman dahulu digunakan sebagai sarana pelengkap
dalam pelaksanaan sebuah ritual ataupun dijadikan sebuah sarana hiburan tontonan
masyarakat
222 Jenis-jenis Seni Tradisional Bali
Jenis Seni Tradisional Bali di Bali cukup banyak dan beragam jenisnya yaitu Seni
Tari Seni UkirPatung Seni Tabuh Seni Drama Seni tari seni tabuh dan seni drama
merupakan jenis Seni Tradisional Bali yang biasanya digabungkan untuk dipentaskan kepada
wisatawan selain fungsinya yang juga sebagai salah-satu sarana dalam kegiatan upacara
sakral
A Berikut adalah jumlah banyaknya kelompaksekaa kesenian tradisional Bali yang ada di
Badung menurut Dinas Kebudayaan Kabupaten Badung tahun 2006
a Kec Kuta selatan 275 sekaa
Gambar 2 17 Pengeras Suara Tersebar dan Terpusat
Sumber Leo L Beranek Music Acoustics and Architecture
24
b Kec Kuta 99 sekaa
c Kec Kuta Utara 228 sekaa
d Kec Mengwi 654 sekaa
e Kec Abiansemal 448 sekaa
f Kec Petang 237 sekaa
g Jumlah 1941 sekaa
Jadi jumlah Kelompoksekaa kesenian tradisional Bali pada tahun 2006 yaitu 1941
sekaa Jika pada Gedung Kesenian ini dapat menampung 5 kelompok seni dalam sehari
maka dalam setahun dapat menggunakan sekitar 1800 kelompoksekaa prtunjukan tradisional
Bali
B Berikut adalah jenis jenis pertunjukan Bali berdasarkan kapasitas jumlah penari dan
penabuh
a Jenis seni pertunjukan dengan jumlah personil banyak ( gt 10 orang )
Penari Penabuh
1 Calonarang plusmn 25 orang plusmn 25 orang
2 Kunti Sraya plusmn 30 orang plusmn 25 orang
3 Kecak plusmn 70 orang
4 Sendratari Ramayana plusmn 28 orang plusmn35 orang
Rata rata plusmn 35 orang plusmn 28 orang
b Jenis seni pertunjukan dengan jumlah personil sedang ( 5-10 orang)
Penari Penabuh
1 Tari telek plusmn 7 orang plusmn 25 orang
2 Tari Pendet plusmn 6 orang plusmn 35 orang
3 Tari Panyembrama plusmn 6 orang plusmn 35 orang
4 Tari Gabor plusmn 6 orang plusmn 30 orang
5 Tari Legong Kuntul plusmn 6 orang plusmn 30 orang
6 Tari Satya Bhrasta plusmn 6 orang plusmn 35 orang
7 Tari Gopala plusmn 6 orang plusmn 30 orang
8 Tari Baris Wirayudha plusmn 8 orang plusmn 35 orang
25
9 Tari Garuda Wisnu plusmn 6 orang plusmn 35 orang
Rata rata plusmn 6 orang plusmn 33 orang
c Jenis seni pertunjukan dengan jumlah personil sedikit (lt 5 orang )
Penari Penabuh
1 Tari Legong Lasem plusmn 3 orang plusmn 35 orang
2 Tari Oleg plusmn 2 orang plusmn 35 orang
3 Tari Sekar Jagat plusmn 5 orang plusmn 30 orang
4 Tari Makepung plusmn 5 orang plusmn 30 orang
5 Tari Wiranata plusmn 1 orang plusmn 30 orang
6 Tari Panjisemirang plusmn 1 orang plusmn 30 orang
7 Tari Marga Pati plusmn 1 orang plusmn 35 orang
8 Tari Manukrawa plusmn 5 orang plusmn 35 orang
9 Tari Kembang Girang plusmn 5 orang plusmn 30 orang
10 Tari Joged plusmn 5 orang plusmn 12 orang
11 Tari Puspanjali plusmn 5 orang plusmn 30 orang
12 Tari Jauk plusmn 1 orang plusmn 25 orang
13 Tari Baris Tunggal plusmn 1 orang plusmn 35 orang
14 Tari Cendrawasih plusmn 2 orang plusmn 30 orang
15 Tari Kebyar Duduk plusmn 1 orang plusmn 35 orang
16 Tari Kebyar Terompong plusmn 1 orang plusmn 35 orang
17 Tari Belibis plusmn 5 orang plusmn 30 orang
18 Tari Kupu kupu Tarum plusmn 5 orang plusmn 35 orang
19 Tari Jalak Putih plusmn 5 orang plusmn 35 orang
20 Tari Kelinci plusmn 5 orang plusmn 35 orang
Rata rata plusmn 3 orang plusmn 31 orang
223 Seni Tradisional Bali Sebagai Seni Pertunjukan
Seni Tradisional Bali yang dibuat selain sebagai suatu yang disacralkan disungsung
dan diupacarai juga merupakan sarana atau media yang dapat berfungsi lain seperti sebagai
alat komunikasi hiburan pendidikan dan sebagainya
26
Seni Tradisional Bali dalam peranan sebagai seni pertunjukan atau seni tari itu dapat
dibedakan atas tiga jenis yaitu Seni sacral (Wali) seni bebali dan seni balih-balihan Maka
Seni Tradisional Bali dapat berfungsi di ketiga jenis tari tersebut
Dalam peninjauan Seni Tradisional Bali sebagai seni pertunjukan ini akan ditinjau
dari beberapa aspek antara lain
- Aspek bentuk pertunjukan
- Aspek struktur pementasan
- Aspek lakon yang biasa dibawakan
- Aspek perlengkapan-perlengkapan atau sarana pementasan
- Dan arena pementasan
23 TINJAUAN PROYEK SEJENIS
Dalam tinjauan proyek sejenis yang digunakan untuk mengetahui kedekatan
karakteristik Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali di Kabupaten Badung dengan gedung-
gedung pertunjukan yang lainnya maka proyek sejenis yang digunakan untuk ditinjau adalah
Gedung Natya Mandala ISI Denpasar Amphitheater Garuda Wisnu Kencana dan Boshe
VVIP CLUB BALI
231 Gedung Natya Mandala ISI Denpasar
Gedung yang berlokasi di jln Nusa Indah Denpasar Timur Merupakan salah satu
fasilitas pertunjukan yang berada di areal pendidikan kampus ISI Denpasar Merupakan satu-
satunya gedung teater tertutup yang ada di Denpasar namun hanya difungsikan sebagai
sarana latihanpengajaran serta pertunjukan (In Door) bagi mahasiswa ISI Denpasar
232 Amphitheater Garuda Wisnu Kencana
Berlokasi di Bukit Jimbaran -Badung Yang merupakan salah satu tempat petunjukan
outdoor yang terletak di daerah pariwisata Badung Merupakan salah satu tempat pertunjukan
yang difungsikan sebagai tempat pertunjukan Seni Tradisional Bali maupun atraksi modern
untuk dipertontonkan pada wisatawan
27
233 Boshe VVIP CLUB BALI
Di Kuta -Badung Yang berdekatan dengan patung Dewa Ruci yang merupakan
landmark dari kawasan Kuta Merupakan sebuah gedung tertutup yang fungsi utamanya
sebagai tempat hiburan malam dan pertunjukan musik Berikut adalah tabel studi banding
pada proyek sejenis
Objek
Kriteria
Gedung Natya
Mandala ISI
Denpasar
Amphitheater Garuda
Wisnu Kencana
Boshe VVIP
CLUB BALI Kesimpulan
Lokasi
Di Jln Nusa Indah
Denpasar Timur
Merupakan salah-satu
fasilitas pertunjukan
yang berada di areal
pendidikan kampus ISI
Denpasar
Di Bukit Jimbaran -
Badung Yang
merupakan salah satu
tempat petunjukan yang
terletak di daerah
pariwisata Badung
Di Kuta -Badung
Yang berdekatan
dengan patung
Dewa Ruci yang
merupakan
landmark dari
kawasan Kuta
Bahwa lokasi
sebuah tempat
pertunjukan
bisa terletak
pada area
pendidikan dan
kepariwisataan
Fungsi
Merupakan satu-
satunya gedung teater
tertutup namun hanya
difungsikan sebagai
sarana
latihanpengajaran serta
pertunjukan (In Door)
bagi mahasiswa ISI
Denpasar
Merupakan salah satu
tempat pertunjukan yang
difungsikan sebagai
tempat pertunjukan tari
Seni Tradisional Bali
maupun atraksi modern
untuk dipertontonkan
pada wisatawan
Merupakan sebuah
gedung tertutup
yang fungsi
utamanya sebagai
tempat hiburan
malam dan
pertunjukan musik
Fungsi utama
sebuah gedung
pertunjukan
adalah sebagai
tempat
pertunjukan
dan bisa juga
sebagai
fasilitas
pendidikan
seni
Fasilitas
Gedung
Tempat duduk
audience stage
(berbentuk segi empat)
layar (kanan dan kiri)
serta latar yang dapat
diubah-ubah sesuai
yang diinginkan r
control dan juga
Fasilitas pertunjukan
berupa Tempat duduk
audience Stage r
Penyimpanan
perlengkapannya r rias
tersedia juga stage
dengan tempat duduk
berkapasitas besar t
Fasilitas
pertunjukan
berupa Tempat
berdiri audience
Stage r
Penyimpanan alat
dan
perlengkapannya r
Sudah
memadai dari
segi
pertunjukan
dan pelayanan
bagi
wisatawan
namun belum
Tabel 22 Studi Banding Pada Proyek Sejenis
Sumber Observasi Lapangan
28
didalam kegiatannya
pun sudah
menggunakan bantuan
katrol lighting (sebagai
sarana pencahayaan
dalam pertunjukan)
Ruang Rias (laki-laki
dan wanita) serta
Toilet
Penjualan makanan
ringan dan minuman
serta sedangkan
fasilitas penunjang
berupa r Pengelola t
Penjualan tiket t
Penjualan sovenir toilet
t Penjualan makanan dan
minuman area parkir
Rias area pemusik
sedangkan
fasilitas
penunjang berupa
r Pengelola t
Penjualan tiket
toilet area parkir
cukup jauh dari
tempat pementasan
mengkhusus
ke bidang
pertunjukan
Seni
Tradisional
Bali
Kapasit
as
Kapasitas gedung
kurang lebih 500 orang
Kapasitas gedung kurang
lebih 800 orang
Kapasitas gedung
kurang lebih 2000
orang
Kondisi
Kondisi gedung cukup
baik sudah dilengkapi
dengan fasilitas-fasilitas
yang mendekati sebuah
ruang teater yang
dilengkapi dengan tata
lampu dan sound sistem
pada setiap
pertunjukannya
Cukup baik dan cukup
lengkap untuk sebuah
pertunjukan untuk
wisatawan namun
kondisi gedung dalam
setiap pertunjukannya
masih belum dapat
menunjang dari segi
akustik ruang dan
penerangannya hanya
memakai penerangan
alami Perlu ditambahkan
fasilitas-fasilitas
penunjang yang lainnya
seperti restauran galery
dan lain sebagainya
Cukup baik dan
fasilitas lengkap
seperti sudah
adanya t Penjualan
souvenir Toilet
setiap
pertunjukannya
ditunjang dengan
fasilitas sound
sistem dan tata
lampu yang
spektakuler
Masih
sederhana
belum ada
yang
memberikan
tampilan yang
spektakuler
dengan efek-
efek visual dan
penggunaan
sound sistem
yang canggih
dalam setiap
pertunjukanny
a
Pengelol
a
Pengelola yaitu civitas
dari akademi kampus
yang bersangkutan
yaitu ISI Denpasar
Pihak swasta Pihak swasta Pihak swasta
dan
pemerintah
29
Bentuk
Stage
Bentuk stage segi
empat lengkap dengan
pencahayaan lampu
diatasnya dan di
lengkapi dengan layar
Back ground nya dapat
di sesuaikan dengan
tema pertunjukan yang
di gelar
Bentuk stage kipas tanpa
pencahayaan lampu yang
memadai Back ground
nya berupa tebing
permanen
Pada stage ini
bentuk stagenya
sama yaitu segi
empat dan latarnya
dapat berubah
sesuai event yang
berlangsung
Bentuk
panggung yang
umum dipakai
pada gedung
pertunjukan
adalah bentuk
segi empat
Latar
Panggun
g
Pada Natya Mandala
latar panggung
menggunakan tiruan
candi bentar dari layar
Layar tersebut dapat
diganti-ganti untuk
mengkondisikan
suasana pannggung
yang diinginkan
Pada stage ini latar
berupa batu tebing yang
permanen dan tidak dapat
diubah-ubah bentuknya
Latar ygang gelap
merupakan latar
dari panggung ini
tidak permanen dan
dapat diubah-ubah
bentuknya untuk
memberikan kesan
modern
Latar
panggung pada
gedung
pertunjukan di
Bali pada
umumnya
berbentuk kori
ataupun candi
bentar
Entranc
e
Bangun
an
Entrance bangunan
pada gedung ini
mengadopsi dari bentuk
kori dari bangunan Bali
dengan bahan paras
putih namun
ornamennya tidak
dibuat secara detail
Entrance bangunan pada
gedung pertunjukan ini
berbentuk modern yang
menyerupai candi bentar
Kondisi entrance
bangunan terkesan
modern Entrance
bangunannya
dekat dengan jalan
sempadan
bangunan tidak
memenuhi syarat
Entrance
bangunan
gedung
pertunjukan di
Bali pada
umumnya
bercirikan
tradisional
Bali seperti
kori
30
24 SPESIFIKASI UMUM GEDUNG PERTUNJUKAN SENI TRADISIONAL
BALI
Berdasarkan data-data mengenai teori-teori tentang Gedung Pertunjukan Seni
Tradisional Bali serta tinjauan terhadap proyek sejenis diatas maka diperoleh beberapa
tetapi secara global
Zoning
Ruang
Pada gedung ini zone
ruangnya terdiri dari
zone depan panggung
yaitu Entrance
bangunan toilet
pengunjung pria amp
wanita r Operator r
Oudience area
penabuh dan stage
Zone belakang
panggung terdiri dari r
Rias pria amp wanita
toilet gudang side
entrance untuk pemain
dan koridor tempat
sirkulasi pemain
Pada area yang terdapat
di GWK zone ruangnya
terdiri dari zone depan
panggung yaitu Entrance
bangunan toilet
pengunjung pria amp
wanita r Tiketing dan r
Cinderamatasovenir dan
r Pengelola r Operator
r Oudience smoking
area area penabuh dan
stage Zone belakang
panggung terdiri dari
rRias dan persiapan
tempat penyimpanan
Pada gedung ini
zone ruangnya
terdiri dari zone
depan yaitu
Entrance bangunan
toilet pengunjung
pria amp wanita r
Tiketing r
Pengelola r
Oudience area
penabuh dan stage
Zone belakang
terdiri dari rRias
dan persiapan
tempat
penyimpanan Seni
Tradisional Bali
Zone ruang
umumnya
terdiri dari dua
zone yaitu
zone depan
panggung dan
zone belakang
panggung
dengan bagian-
bagiannya
Kesimp
ulan
Gedung Natya Mandala
merupakan gedung
pertunjukan yang
berada di area
pendidikan ISI
Denpasar dan dikelola
oleh civitas ISI
Denpasar dengan
fasilitas pertunjukannya
sudah memperhatikan
dari akustik ruang dan
tata lampu dalam setiap
pertunjukannya Namun
kondisi dari gedung
tersebut masih kurang
memadai
Gedung ini merupakan
tempat pertunjukan
khusus di pertontonkan
untuk para wisatawan
dan terletak pada lokasi
pariwisata dan
pengelolaannya
dipengang oleh pihak
swasta Fasilitas
pertunjukan yang modern
dan memperhatikan
akustik dan tata lampu
karena kondisi
bangunannya semi
tertutup dengan stage
terbuka
Boshe merupakan
tempat pertunjukan
khusus pertunjukan
modern
dipertunjukkan
untuk wisatawan
Fasilitas yang di
sediakan sangat
modern
31
spesifikasi umum mengenai Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali yang diuraikan
berdasarkan fungsi karakteristik pelaku dan kegiatan fasilitas bangunan gedung pertunjukan
Seni Tradisional Bali dan lokasi gedung pertunjukan Seni Tradisional Bali
241 Fungsi
Sebagai wadah pertunjukan bagi para seniman Seni Tradisional Bali dalam berkreasi
dan mempertunjukan hasil karyanya sehingga dapat dinikmati dengan nyaman oleh para
audience Selain itu diharapkan Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali ini dapat
memberikan suatu informasi obyek wisatatempat rekreasi dan untuk meningkatkan minat
masyarakat dalam berkesenian khususnya seni Seni Tradisional Bali yang merupakan warisan
nenek moyang kita dan nantinya dapat terus diwariskan kepada generasi penerus
242 Karakteristik Pelaku dan Kegiatan
Karakteristik pelaku dan kegiatan secara umum dalam perencanaan Gedung
Pertunjukan Seni Tradisional Bali dikelompokkan sebagai berikut
1 Pengelola
Merupakan pihak penyelenggara dalam hal ini adalah pihak swasta dan masyarakat serta
sponsor yang terkait serta monitoring dari pihak pemerintah
2 Wisatawan
Berbagai motivasi wisatawan datang ke Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali seperti
untuk rekreasi atau dengan tujuan khusus mencari informasi untuk mengetahui lebih
dekat mengenai pementasan tari Seni Tradisional Bali
3 Penari
Merupakan pihak yang berperan untuk menampilkan adegan-adegan dalam setiap lakon
yang dibawakan di depan panggung
4 Penabuh
Mengiringi penari dengan bunyi-bunyian (gong) dalam setiap penampilannya di depan
panggung
243 Fasilitas Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali
Fasilitas Gedung Perunjukan Seni Tradisional Bali berdasarkan sintesis tinjauan teori
mengenai seni pertunjukan dan tinjauan proyek sejenis adalah sebagai berikut
32
1 Jenis ruang umumnya terbagi atas dua elemen utama yaitu
a Area ldquoDepanrdquo (font) sebagai public area
b ldquoBelakang panggungrdquo (back stage) sebagai work groups (kelompok kerja)
2 Ruang-ruang yang akan disediakan adalah
- Ruang Utama (panggung pertunjukan tempat duduk penonton tempat rias pria dan
wanita dan tempat untuk gambelan atau perlengkapan instrument dalam pementasan)
- Ruang Pertunjukan Luar (stage outdoor)
- Ruang pelayanan umum (lobby counter informasi loket karcis souvenir r
operator cafetaria keamanan toliet pengunjung)
- Ruang administrasipengelola
- Ruang penunjang (tempat parkir gudang pos satpam ME)
244 Lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali
Persyaratan lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali berdasarkan sintesis
tinjuan teori mengenai pertunjukan Seni Tradisional Bali dan tinjauan proyek sejenis adalah
sebagai berikut
1 Lokasinya berada dekat dengan kegiatan pariwisata
2 Lokasinya sesuai dengan peruntukan dari fungsi bangunan yang diwadahi
3 Lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali harus strategis dan dapat mudah
dicapai oleh berbagai pihak yang berkepentingan
4 Lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali harus dapat memberi kenyamanan
dan keamanan bagi semua civitas yang ada didalamnya
9
sesuai dengan kelas penonton restoran atau kafe perpustakaan seni ruang persiapan seni
pertunjukan yang digunakan oleh kelompokgroup seni tertentu
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam ruang pertunjukan adalah6
Waktu tiba penonton minimum 15-30 menit sebelum pertunjukan tetapi pulangnya
bersamaan
Semua pintu keluar harus terbuka keluar
Tangga 1 m tiap 90 orang
Serambi 080-200 m2 tiap orang dianggap bahwa 16 dari penonton menggunakan
serambi
Tempat berjalan luas 550 m lebar 20 m panjang
1 wc untuk 75-100 orang ( 25 laki-laki 35 wanita )
Situasi Bangunan untuk pertunjukan umum harus ditempatkan sedemikian rupa agar
penonton dapat meninggalkan ruangan lebih cepat
b Bentuk lantai gedung pertunjukan
Pada gedung pertunjukan salah-satu faktor penentu dalam kenyamanan pendengar
adalah bentuk ruang dalam yang terdiri dari bentuk lantai untuk penonton bentuk panggung
dan langit-langit yang merupakan bagian yang sangat penting dari tata akustik
6 Yapri dan Nasir 1985 1-3
Gambar 2 1Diagram Organisasi Ruang Pada Fasilitas Pertunjukan Sumber Chiara Joseph De Time Sarver Standards for Building Types 2nd ed 1983
10
Untuk mendapatkan kenyamanan pendengar yang maksimal bentuk ruang harus
memenuhi beberapa kriteria atau persyaratan akustik ruang Berbagai bentuk dengan ruang
pertunjukan dan auditorium yang umum dipergunakan untuk teaterdrama yaitu7
1 Bentuk Lantai Persegi Empat
Lantai persegi empat adalah bentuk lantai yang historis dengan unsur tradisi yang
menonjol dan masih digunakan dengan berhasil Contoh gedung pertunjukan yang
menggunakan denah persegi empat adalah The Grosser Musikvereinssaal Vienna dan
Symphony Hall Boston Kebanyakan gedung pertunjukan yang menggunakan denah-
denah persegi empat adalah diperuntukkan untuk pertunjukan (konser) musik
2 Bentuk Lantai Tapal Kuda
Bentuk tapal kuda identik dengan rumah-rumah opera (opera house) dimana bentuk
yang melengkung dibawah dengan menerapkan material yang menyerap bunyi
sehingga gema dan pemusatan suara dapat dikendalikan Tuntutan untuk
menghasilkan jarak pandang yang dekat dengan panggung menimbulkan konsekuensi
digunakannya balkon yang mencapai 3-4 tingkat sehingga rasio volume dengan luas
menjadi tinggi Hal ini justru menghasilkan waktu dengung (RT) yang panjang yang
tidak diinginkan pada ruang opera apalagi untuk pertunjukan drama Namun adanya
penyerap yang relative banyak RT dapat dikendalikan
7 Izenour G C dalam Yoseph David Egan 1988115 dan Leslie L Doelle 199095
Gambar 2 2 Bentuk Lantai Persegi Empat
Sumber Izenour G C dalam Yoseph David Egan 1988115
dan Leslie L Doelle 199095
Gambar 2 3 Bentuk Lantai Tapal Kuda
Sumber Izenour G C dalam Yoseph David Egan 1988115 dan Leslie L Doelle 199095
11
3 Bentuk Lantai Kipas
Bentuk kipas mempunyai keuntungan yang membawa penonton lebih dekat kesumber
bunyi (panggung) dan dengan penggunaan balkon kedekatan tersebut lebih dapat
dirasakan Dinding belakang dan bagian depan balkon yang biasanya melengkung
berpotensi untuk menghasilkan pemusatan bunyi sehingga harus ditangani secara
akustik dengan melakukan penyerapan ataupun penyebaran bunyi (difusi) Elemen
dinding samping yang bentuknya tidak sejajar memungkinkan adanya pemantulan
suara (akustik) yang menguntungkan
4 Bentuk-bentuk Alternative
Bentuk-bentuk alternative biasanya berupa bentuk heksagonal kipas terbalik
kombinasi dari beberapa bentuk atau bentuk yang tidak beraturan sama sekali Bentu-
bentuk ini banyak digunakan untuk ruang-ruang pertunjukan baru dengan mengambil
berbagai kelebihan akustik kenikmatan pandang dan artistik dari berbagai bentuk
umum yang telah berkembang sebelumnya
c Bentuk langit-langit ruang pertunjukan
Bentuk langit-langit dapat dianalisa secara vertikal (potongan) dengan memperhatikan garis
pantul bunyi yaitu sebagai berikut8
1 Langit-langit lurus dan lantai lurus
Penonton yang terletak paling jauh dengan sumber bunyi mendapatkan intensitas
bunyi paling kecil waktu tunda yang panjang menimbulkan gemagaung
Lantai yang lurus mengganggu garis pandang penonton
Jika langit-langit tinggi akan menimbulkan gap yang panjang antara bunyi
langsung dengan bunyi pantul untuk posisi penonton didepandekat panggung
8 Izenoure G C dalam Yoseph 200072-73 dan David Egan 198893-100
Gambar 2 4 Bentuk Lantai Kipas
Sumber Izenour G C dalam Yoseph David Egan 1988115 dan Leslie
L Doelle 199095
12
2 Langit-langit tidak teratur lantai penonton miring
Langit-langit yang tidak teratur menimbulkan pemantulan bunyi yang
menguntungkan dalam akustik ruang waktu tunda yang pendek dan terhindarnya
pemutusan bunyi (bunyi terdifusi dengan baik) Kemiringan langit-langit yang
digunakan sebagai pemantul bisa mengarakan intensitas bunyi ke daerah bagian
belakang sehingga bunyi dapat diterima secara merata pada seluruh bagian ruang
Langit miring yang disesuaikan dengan garis pandang dan pemantulan bunyi dari
langit-langit menimbulkan distribusi yang merata dan menguntungkan dalam segi
akustik gedung Lantai miring semakin mendekatkan penonton dengan panggung
2142 Tata Panggung
Bentuk Panggung
a Teater proscenium
Panggung proscenium mempunyai karakteristik ruang yang dapat dilihat dari satu sisi saja
dengan artian panggung hanya ada pada bagian depan audience Radius pandangan
penonton terbatas ruang penonton mempunyai batas yang jelas dengan panggung
b Teater arena
Arena pementasan berada pada pusat atau ditengah-tengah penonton sehingga dalam
pementasannya penonton mengelilingi panggung Panggung dapat berbentuk bulat
ataupun berbentuk kotak
Gambar 2 5 Langit-langit Lurus
Sumber David Egan 1988 Architectural Acoustics
Gambar 2 6 Langit-langit Miring
Sumber David Egan 1988 Architectural Acoustics
13
c Teater open stage
Bentuk panggung ini menjorok kearah auditoriumtempat duduk penonton Hal ini
bertujuan untuk mengatasi permasalahan antara penyajipemain dengan penonton yang
sedang menikmati suatu pertunjukan
Bentuk-bentuk pengembangan panggung
d Eksperimen theater9
Untuk memenuhi berbagai macam jenis pertunjukan bentuk dan kondisi dari semua
bentuk pentas dalam ruang
- Total theater teater ini mempunyai bentuk arena proscenium ataupun open stage
- Izenour theater merupakan suatu bentuk panggung teater yang mengutamakan
fleksibilitas terhadap bentuk pentas proscenium arena dan stage
2143 Tempat Duduk Penonton dan Garis Pandang
Jika dilihat dari jenis kursi yang akan digunakan dan jarak duduk yang disyaratkan
Terlebih dahulu ditentukan gaya kursi yang akan digunakan kursi bergaya tradisional
membutuhkan jarak minimum 84cm dan lebar 50cm sedangkan ukuran yang umum adalah
53cm sedangkan kursi bergaya modern mempunyai ukuran bermacam-macam dapat
membutuhkan jarak 140cm dan lebar 75cm Ruang untuk tempat berdiri yang semula
merupakan hal yang biasa tetapi sekarang jarang ditemui pada gedung pertunjukan modern
Tempat duduk biasanya disusun dalam deretan lurus dan melengkungsedangkan beberapa
gedung telah dicoba dipasang susunan kursi menyerong
Di dalam pengaturan tempat duduk pada gedung pertunjukan berkaitan dengan garis
pandang kenyamanan gerak penghawaan dan akustik Sesuai dengan standar Neufert
menurut peraturan tempat pertemuan semua tempat duduk harus dikenali dari tempat duduk
yang tidak terikat tidak dapat diubah Dimensi dan jarak antar bangku penonton berserta
sirkulasi menurut standar Neufert yaitu ge 90 x ge 50cm Tinggi tempat duduk di ruang
penonton terletak pada garis pandang Konstruksi garis pandang berlaku untuk semua tempat
duduk di ruang penonton Orang meninggalkan teater kemudian penonton duduk ldquopada
tempat kosongrdquo dengan demikian hanya setiap baris kedua membutuhkan ketinggian
pandangan secara penuh (12cm)
9 Chiara Joseph De 1983357-359
14
Sudut pandang yang dibentuk pada bidang vertikal maksimum 30ordm kebawah dan
keatas serta 27ordm antara dua penghalang didepannya pada bidang horizontal Garis pandang
dan sudut pandang ini dipakai sebagai standar kenyamanan visual pada perencanaan dan
perancangan gedung pertunjukan
2144 Tata Cahaya
Pada system pencahayaan di dalam gedung dapat dibagi menjadi tiga sistem
peneranganpencahayaan yaitu10
1 Sistem penerangan merata memberikan illuminasi yang tersebar secara merata dan
cukup seragam di seluruh ruangan Penerangan ini cocok bagi ruang yang tidak
mempunyai tempat untuk pelaksanaan tugas-tugas visual yang khusus
10 Hadinoto Kusudiarso Standar Penerangan Buatan di dalam Gedung-gedung Bandung Yayasan Lembaga
Penyelidikan Masalah Bangunan Cetakan kedua 1985 Hal-45
Gambar 2 7 Pengaturan Tempat Duduk dan Garis Pandang
Sumber Ernst Neufert edisi 33 jilid 2
Gambar 2 8 Standar Garis Pandang Penonton
Sumber Harold D Hauf Architectural Graphic Standards 1970
15
2 Sistem penerangan terarah merupakan penerangan dimana seluruh ruangan memperoleh
cahaya dari suatu jurusan tertentu Penerangan terarah juga dapat dikombinasikan dengan
penerangan merata dengan maksud mengurangi efek yang menjemukan yang mungkin
timbul dari penerangan merata
3 Sistem penerangan setempat merupakan sistem penerangan yang cahayanya
dikonsentrasikan pada tempat melaksanakan tugas atau tempat melaksanakan tugas
visual
Pada gedung pertunjukan ruang auditorium diberi penerangan buatan yang
menciptakan suasana yang sesuai dengan suasana yang diinginkan Sedangkan area
pentasstage diberi penerangan khusus yang berfungsi menonjolkan dan menciptakan suasana
yang tepat untuk pementasan diatasnya Illuminasi pada panggungstage lebih tinggi dari
pada area penontonauditorium yaitu berkisar 500 lux Selain penerangan khusus dan umum
perlu juga dipasang sistem penerangan dalam keadaan bahaya yang segera harus menyala
jikalau penerangan umum terganggu untuk memungkinkan hadirin meninggalkan gedung
secara cepat dan aman
Beberapa istilah lampu sesuai dengan arah dan luas sinarnya adalah
1 Penyinaran atas (up-lighter) lampu yang menyorot ke atas
2 Penyinaran bawah (down-lighter) lampu yang menyorot ke bawah
3 Penyorot sempit (spot light) lampu dengan sudut sinar lt30o
4 Penyorot lebar (flood light) lampu dengan sudut sinar gt30o
5 Penyiram dinding (wall-wash light) lampu untuk menyiram bidang vertical dengan
cahaya
Pada pencahayaan umum terdapat dua alternatif dalam peletakannya yaitu peletakan
inbow atau didalam plafon dan outbow atau diluar plafon Instalasi dan perawatan lampu
yang dipasang inbow lebih sulit dibandingkan dengan outbow akan tetapi tingkat keindahan
keawetan dan kebersihan lampu lebih baik dibanding pemasangan secara outbow
Penggunaan lampu sebagai salah satu bagian tata panggung dapat dipakai tergantung inbow
outbow dapat bergerak turun naik dapat berputar secara periodic dan lampu yang diatur oleh
operator Berikut beberapa jenis-jenis lampu dan peletakan lampu pada pencahayaan khusus
dapat terlihat dihalaman berikut
16
NO TIPE WATT
1 Epsodial Spotlight 500-3000
2 Fresnel Spotlight 500-2000
3 Foot Light 60-100 percolor
4 Border Light 75-300 percolor
5 Cyclorama Border Light and Foot Light 500-1500
6 Scenic Projector 1000-5000
2145 Penghawaan
Sistem penghawaan atau pengkondisian udara dalam gedung pertunjukan sangat
menunjang aspek kenyamanan pelaku kegiatan dalam suatu pementasan Sistem penghawaan
dalam perancangan gedung pertunjukan memiliki dua system terpisah yaitu system sentral
dimana alat pendingin (Chiller) terletak pada suatu ruang khusus yang kemudian mensuplai
udara dingin (air chilled system) atau air dingin (water chilled system) ke seluruh ruang
Sistem kedua yaitu AC Unit merupakan alat pendingin yang diletakkan pada tiap-tiap ruang
yang terdiri dari AC split
Tabel 21 Jenis-jenis Lampu dan Pemakaian Daya Listrik
Sumber Ramsey 1994 Architectural Graphic Standard
Gambar 2 9 Pencahayaan Gedung Pertunjukan
Sumber Ramsey 1994 Architectural Graphic Standard
17
2146 Struktur
Gedung pertunjukan harus mewadahi sifat kegiatan pertunjukan dimana bentuk
struktur dan finising mengikuti fungsi sebagai gedung pertunjukan dengan pertimbangan
akustik kenyamanan pentas dan penikmat pertunjukan
Element atap sebagai pelindung gedung dari cuaca dan gangguan lain harus dapat
menyesuaikan dengan bentang yang lebar pengkondisian reflector dan penggunaan material
absorbsi bunyi Bahan kayu dan rangka atap mudah didapatkan akan tetapi masif dan berat
Rangka atap fleksible untuk bentang lebar ringan akan tetapi kurang tahan api Elemen
dinding utama harus kuat adanya kemampuan untuk merefleksikan sumber bunyi dan
penyerap atau mengalami gangguan bising gema gaung pada bangunan Semakin padat atau
solid bahan yang digunakan semakin mudah menyalurkan getaran bunyi
215 Tinjauan Aspek Kenyamanan Dengar
Kenyamanan dengar mempunyai arti bahwa suara-suara yang dinikmati pada suatu
pertunjukan tidak dipengaruhi oleh suara atau bunyi yang tidak dikehendaki suara dapat
terdistribusi secara merata dengan kekuatan yang cukup
Sistem akustik yang baik menurut Leo L Beranek (1962 412-413) dan David Egan (1988
155-170) yaitu
1 Adanya kekerasan (Loudness) yang cukup pada setiap bagian gedung pertunjukan
Gambar 2 10 Penghawaan Dalam Ruang
Sumber Ramsey 1994 Architectural Graphic Standard
18
2 Energi bunyi yang terdistribusi (difusi) secara merata
3 Tercapainya waktu dengung (RT) yang optimum sesuai dengan persyaratan masing-
masing jenis penggunaan
4 Ruang yang terbebas dari cacat akustik seperti gema pemantulan berkepanjangan gaung
pemusatan bunyi distorsi bayangan bunyi dan resonansi ruang
5 Tercapainya keintiman balancing kepenuhan nada dan ansamble pada ruang
pertunjukan dan adanya kehangatan dan kejelasan (clarity) pada ruang teater
6 Menghindari bising dan getaran yang mengganggu pementasan
Agar mendapat kondisi mendengar yang baik maka bentuk ukuran lebar panjang
tinggi bangunan serta bahan yang digunakan harus diatur sesuai dengan volume dan kualitas
bunyi yang dihasilkan Beberapa pengkondisian akustik gedung pertunjukan secara umum
antara lain
1 Penerapan material penyerapan yang cukup sehingga RT dapat dikendalikan dan
pencegahan terjadinya gema yang tidak diinginkan terutama pada dinding bagian
belakang
2 Pengarahan intensitas bunyi ke area bagian tengah dan belakang
3 Menaikkan sumber bunyi dan ruang penonton dibentuk sedemikian rupa dengan
memiringkan lantai penonton agar aliran gelombang bunyi langsung dan bebas
4 Bidang pantul mengelilingi sumber bunyi untuk memberikan energy tambahan
5 Rasio antara volume dengan luas lantai bangunan arus dijaga sehingga jarak yang
ditempuh bunyi langsung dan bunyi pantul relatif pendek
6 Penggunaan permukaan yang dapat memberikan pemerataan bunyi diseluruh ruangan
2151 Prilaku Bunyi Dalam Ruang
Gambar 2 11Prilaku Bunyi Dalam Ruang
Sumber Leslie L Doelle Akustik Lingkungan
19
Keterangan
1 Bunyi Langsung
Bunyi langsung dapat diterimadirasakan oleh telinga pendengar sesuai dengan suara asli
dari sumber bunyi
2 Bunyi yang ditransformasikan
Bunyi yang dapat berubah bentuktidak sesuai dengan suara aslinya karena adanya benda
lain yang menyebabkan
3 Bunyi pantul
Bunyi yang diterima oleh telinga pendengar setelah adanya pantulan dari benda lain yang
dapat memantulkan bunyi
4 Bunyi diserap
Bunyi yang hilang karena adanya bahan penyerap suarabunyi
5 Bunyi menyebar
Bunyi yang dapat menyebar karena terkena ujung benda yang cenderung runcing
6 Bunyi yang dibelokkan
Bunyi yang diarahkan dibelokkandiarahkan kesuatu tempat karena adanya bantuan dari
benda lain
7 Bunyi yang merambat pada struktur bangunan
Bunyi yang dapat merambat dengan media struktur bangunan
Jika bunyi menemui suatu bidangmaterial maka bunyi tersebut akan berinteraksi
sehingga sebagian gelombangnya akan dipantulkan sebagian di serap dan sebagian lagi
diteruskanmenembus bidang tersebut
Jika bunyi menemui bidang yang bersifat memantulkan bunyi maka bunyi tersebut
akan dipantulkan dengan besar sudut datangnya bunyi diukur dari garis tegak lurus bidang
pantulnya (biasanya disebut dengan garis normal)
2152 Aspek pemilihan bahanmaterial akustik
Bahan akustik digunakan untuk pngendalian atau pengontrolan prilaku bunyi yang ada
di dalam ruangan
20
Berpori-pori Berpori-pori di
permukaannya
berperforasi
Tegel langit-langit
dengan dasar masif
Bahan berpori
a Plesteran akustik
b Karpet dan kain akustik
Bahan yang berpori dapat menyerap bunyi pada semua tingkatan frekuensi dan
penyerapannya tergantung pada ketebalan dari bahan yang digunakan
- Penyerap panel
Penyerap panel hanya dapat menyerap suara dengan frekwensi tertentu sesuai dengan
berat panel dan ketebalan rongganya tetapi biasanya panel ini digunakan untuk
menyerap suara dengan frekwensi rendah Penyerap panel ini dapat dibuat dari bahan
non akustik misalnya beton tetapi dalam pembuatannya cukup sulit Secara sederhana
bahan-bahan padat yang didalamnya terdapat rongga tanpa celahlubang merupakan
penyerap panel karena bahan yang dimiliki tahan terhadap goresan maka sering menjadi
penyerap frekwensi rendah pada bagian bawah dinding
Gambar 2 12 Bahan Berpori
Sumber Peter L Duncan Templeton Detail Akustik
Gambar 2 13Penyerap Panel
Sumber Peter L Duncan Templeton Detail Akustik
21
- Resonator rongga (Efek Helmholtz)
Adalah suatu alat yang digunakan untuk mengendalikan suara dalam ruangan yang
dapat diatur untuk memilih tingkat frekwensi yang diinginkan
2153 Tata Suara (Sound System)
Tata suara atau sound system merupakan salah satu langkah dalam memecahkan
masalah akustik dalam ruang pertunjukan Langkah ini dilakukan untuk mencapai kekerasan
suara dengan jalan menggunakan peralatan tata suarasound system berupa pengeras suara
buatan (elektronik) Sedangkan jika dalam ruang pertunjukan tidak menggunakan system
penguat berupa alat pengeras suara radius bunyi maksimum hanya berkisar 20 meter
Penempatan pengeras suara sebaiknya diutamakan terletak disekitar sisi samping atas
panggung dengan perangkat pengontrol suara ditempatkan pada area sentral sekitar tempat
duduk penonton Cara lain yang lebih efektif adalah dengan menyediakan suatu ruang bagi
operator terpisah dibelakang auditorium dengan arah bukaan mengarah kebagian dalam
ruang sehingga suara dapat didengar dan dikontrol oleh para operator sound system
Ada beberapa tipe penempatan loudspeaker pada sistem bunyi elektronik namun pada
dasarnya ada 4 tipe11
a Terpusat (central cluster) yaitu sekelompok speaker yang diletakkan di atas sumber
bunyi asli setinggi 7-13m dan agak ke depan Kumpulan speaker ini dapat
disembunyikan dibalik tirai dan masing-masing speaker diarahkan ke audiens deretan
11 Satwiko Prasasto Fisika Bangunan 2 Yogyakarta ANDI 2004 Hal 148-149
Gambar 2 14 Penyerap Berongga
Sumber Peter L Duncan Templeton Detail Akustik
22
depan tengah maupun belakang Klebihannya bunyi dari speaker sama arahnya dengan
posisi sumber bunyi asli
b Tersebar (distributed) yaitu peletakan rangkaian speaker di atas audien (pendengar)
c Tipe ini digunakan untuk ruangan yang memiliki langit-langit rendah sehingga tidak
memungkinkan memakai tipe terpusat Tipe ini mengutamakan dari segi kejelasan bunyi
dan tidak terlalu mementingkan arah bunyi Pada tipe ini peletakan speakernya umumnya
diletakkan di kolom secara merata
d Terpadu dengan kursi (seat-integrated) yaitu meletakkan speaker secara terpadu di
belakang kursi Tipe ini biasa diterapkan pada gereja Biasanya speaker diletakkan di
belakang sandaran kursi dan bunyinya akan didengan oleh orang yang duduk dibelakang
kursi tersebut
e Kombinasi dari tipe di atas Untuk kombinasi tipe terpusat dan tersebar diperlukan alat
penunda bunyi (initial time delay) agar bunyi dari speaker di deretan belakang menunggu
datangnya bunyi dari speaker terpusat di depan
Gambar 2 15 Sistem Terpusat
Sumber Satwiko Prasasto Fisika Bangunan 2
Gambar 2 16 Sistem Tersebar
Sumber Satwiko Prasasto Fisika Bangunan 2
23
Tata suara merupakan bagian yang terpenting dalam setiap pementasan yang terdiri
dari tiga elemen utama yaitu microphone amplifier dan loudspeaker Dalam suatu
pertunjukan segala instrument penghasil bunyi dikordinasikan dengan menggunakan mixer
sebagai pengatur keras lemahnya suara yang ditampilkan pada setiap sumber bunyi sehingga
keseluruhan suara dari panggung merupakan suatu hasil kumpulan bunyi yang harmonis
Dilihat dari peletakannya sound system terbagi menjadi tiga cara yaitu system menyebar
terpusat dan gabungan
Sistem loudspeker tersebar lebih cocok diterapkan pada ruang pidato informasi dan
komersial sedangkan system yang terpusat (baik dengan satu titik diatas tengah sumber
maupun dengan beberapa titik di sekeliling sumber suara) lebih cocok untuk konser musik
live teaterdrama maupun pertunjukan lain
22 TINJAUAN SENI TRADISIONAL BALI
221 Pengertian Seni Tradisional Bali
Seni Tradisional Bali merupakan seni yang telah ada sejak dulu dan diturunkan oleh
para seniman pendahulu yang ada di Bali Seni tradisional di Bali memiliki beberapa jenis
diantaranya ialah seni tari yang pada jaman dahulu digunakan sebagai sarana pelengkap
dalam pelaksanaan sebuah ritual ataupun dijadikan sebuah sarana hiburan tontonan
masyarakat
222 Jenis-jenis Seni Tradisional Bali
Jenis Seni Tradisional Bali di Bali cukup banyak dan beragam jenisnya yaitu Seni
Tari Seni UkirPatung Seni Tabuh Seni Drama Seni tari seni tabuh dan seni drama
merupakan jenis Seni Tradisional Bali yang biasanya digabungkan untuk dipentaskan kepada
wisatawan selain fungsinya yang juga sebagai salah-satu sarana dalam kegiatan upacara
sakral
A Berikut adalah jumlah banyaknya kelompaksekaa kesenian tradisional Bali yang ada di
Badung menurut Dinas Kebudayaan Kabupaten Badung tahun 2006
a Kec Kuta selatan 275 sekaa
Gambar 2 17 Pengeras Suara Tersebar dan Terpusat
Sumber Leo L Beranek Music Acoustics and Architecture
24
b Kec Kuta 99 sekaa
c Kec Kuta Utara 228 sekaa
d Kec Mengwi 654 sekaa
e Kec Abiansemal 448 sekaa
f Kec Petang 237 sekaa
g Jumlah 1941 sekaa
Jadi jumlah Kelompoksekaa kesenian tradisional Bali pada tahun 2006 yaitu 1941
sekaa Jika pada Gedung Kesenian ini dapat menampung 5 kelompok seni dalam sehari
maka dalam setahun dapat menggunakan sekitar 1800 kelompoksekaa prtunjukan tradisional
Bali
B Berikut adalah jenis jenis pertunjukan Bali berdasarkan kapasitas jumlah penari dan
penabuh
a Jenis seni pertunjukan dengan jumlah personil banyak ( gt 10 orang )
Penari Penabuh
1 Calonarang plusmn 25 orang plusmn 25 orang
2 Kunti Sraya plusmn 30 orang plusmn 25 orang
3 Kecak plusmn 70 orang
4 Sendratari Ramayana plusmn 28 orang plusmn35 orang
Rata rata plusmn 35 orang plusmn 28 orang
b Jenis seni pertunjukan dengan jumlah personil sedang ( 5-10 orang)
Penari Penabuh
1 Tari telek plusmn 7 orang plusmn 25 orang
2 Tari Pendet plusmn 6 orang plusmn 35 orang
3 Tari Panyembrama plusmn 6 orang plusmn 35 orang
4 Tari Gabor plusmn 6 orang plusmn 30 orang
5 Tari Legong Kuntul plusmn 6 orang plusmn 30 orang
6 Tari Satya Bhrasta plusmn 6 orang plusmn 35 orang
7 Tari Gopala plusmn 6 orang plusmn 30 orang
8 Tari Baris Wirayudha plusmn 8 orang plusmn 35 orang
25
9 Tari Garuda Wisnu plusmn 6 orang plusmn 35 orang
Rata rata plusmn 6 orang plusmn 33 orang
c Jenis seni pertunjukan dengan jumlah personil sedikit (lt 5 orang )
Penari Penabuh
1 Tari Legong Lasem plusmn 3 orang plusmn 35 orang
2 Tari Oleg plusmn 2 orang plusmn 35 orang
3 Tari Sekar Jagat plusmn 5 orang plusmn 30 orang
4 Tari Makepung plusmn 5 orang plusmn 30 orang
5 Tari Wiranata plusmn 1 orang plusmn 30 orang
6 Tari Panjisemirang plusmn 1 orang plusmn 30 orang
7 Tari Marga Pati plusmn 1 orang plusmn 35 orang
8 Tari Manukrawa plusmn 5 orang plusmn 35 orang
9 Tari Kembang Girang plusmn 5 orang plusmn 30 orang
10 Tari Joged plusmn 5 orang plusmn 12 orang
11 Tari Puspanjali plusmn 5 orang plusmn 30 orang
12 Tari Jauk plusmn 1 orang plusmn 25 orang
13 Tari Baris Tunggal plusmn 1 orang plusmn 35 orang
14 Tari Cendrawasih plusmn 2 orang plusmn 30 orang
15 Tari Kebyar Duduk plusmn 1 orang plusmn 35 orang
16 Tari Kebyar Terompong plusmn 1 orang plusmn 35 orang
17 Tari Belibis plusmn 5 orang plusmn 30 orang
18 Tari Kupu kupu Tarum plusmn 5 orang plusmn 35 orang
19 Tari Jalak Putih plusmn 5 orang plusmn 35 orang
20 Tari Kelinci plusmn 5 orang plusmn 35 orang
Rata rata plusmn 3 orang plusmn 31 orang
223 Seni Tradisional Bali Sebagai Seni Pertunjukan
Seni Tradisional Bali yang dibuat selain sebagai suatu yang disacralkan disungsung
dan diupacarai juga merupakan sarana atau media yang dapat berfungsi lain seperti sebagai
alat komunikasi hiburan pendidikan dan sebagainya
26
Seni Tradisional Bali dalam peranan sebagai seni pertunjukan atau seni tari itu dapat
dibedakan atas tiga jenis yaitu Seni sacral (Wali) seni bebali dan seni balih-balihan Maka
Seni Tradisional Bali dapat berfungsi di ketiga jenis tari tersebut
Dalam peninjauan Seni Tradisional Bali sebagai seni pertunjukan ini akan ditinjau
dari beberapa aspek antara lain
- Aspek bentuk pertunjukan
- Aspek struktur pementasan
- Aspek lakon yang biasa dibawakan
- Aspek perlengkapan-perlengkapan atau sarana pementasan
- Dan arena pementasan
23 TINJAUAN PROYEK SEJENIS
Dalam tinjauan proyek sejenis yang digunakan untuk mengetahui kedekatan
karakteristik Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali di Kabupaten Badung dengan gedung-
gedung pertunjukan yang lainnya maka proyek sejenis yang digunakan untuk ditinjau adalah
Gedung Natya Mandala ISI Denpasar Amphitheater Garuda Wisnu Kencana dan Boshe
VVIP CLUB BALI
231 Gedung Natya Mandala ISI Denpasar
Gedung yang berlokasi di jln Nusa Indah Denpasar Timur Merupakan salah satu
fasilitas pertunjukan yang berada di areal pendidikan kampus ISI Denpasar Merupakan satu-
satunya gedung teater tertutup yang ada di Denpasar namun hanya difungsikan sebagai
sarana latihanpengajaran serta pertunjukan (In Door) bagi mahasiswa ISI Denpasar
232 Amphitheater Garuda Wisnu Kencana
Berlokasi di Bukit Jimbaran -Badung Yang merupakan salah satu tempat petunjukan
outdoor yang terletak di daerah pariwisata Badung Merupakan salah satu tempat pertunjukan
yang difungsikan sebagai tempat pertunjukan Seni Tradisional Bali maupun atraksi modern
untuk dipertontonkan pada wisatawan
27
233 Boshe VVIP CLUB BALI
Di Kuta -Badung Yang berdekatan dengan patung Dewa Ruci yang merupakan
landmark dari kawasan Kuta Merupakan sebuah gedung tertutup yang fungsi utamanya
sebagai tempat hiburan malam dan pertunjukan musik Berikut adalah tabel studi banding
pada proyek sejenis
Objek
Kriteria
Gedung Natya
Mandala ISI
Denpasar
Amphitheater Garuda
Wisnu Kencana
Boshe VVIP
CLUB BALI Kesimpulan
Lokasi
Di Jln Nusa Indah
Denpasar Timur
Merupakan salah-satu
fasilitas pertunjukan
yang berada di areal
pendidikan kampus ISI
Denpasar
Di Bukit Jimbaran -
Badung Yang
merupakan salah satu
tempat petunjukan yang
terletak di daerah
pariwisata Badung
Di Kuta -Badung
Yang berdekatan
dengan patung
Dewa Ruci yang
merupakan
landmark dari
kawasan Kuta
Bahwa lokasi
sebuah tempat
pertunjukan
bisa terletak
pada area
pendidikan dan
kepariwisataan
Fungsi
Merupakan satu-
satunya gedung teater
tertutup namun hanya
difungsikan sebagai
sarana
latihanpengajaran serta
pertunjukan (In Door)
bagi mahasiswa ISI
Denpasar
Merupakan salah satu
tempat pertunjukan yang
difungsikan sebagai
tempat pertunjukan tari
Seni Tradisional Bali
maupun atraksi modern
untuk dipertontonkan
pada wisatawan
Merupakan sebuah
gedung tertutup
yang fungsi
utamanya sebagai
tempat hiburan
malam dan
pertunjukan musik
Fungsi utama
sebuah gedung
pertunjukan
adalah sebagai
tempat
pertunjukan
dan bisa juga
sebagai
fasilitas
pendidikan
seni
Fasilitas
Gedung
Tempat duduk
audience stage
(berbentuk segi empat)
layar (kanan dan kiri)
serta latar yang dapat
diubah-ubah sesuai
yang diinginkan r
control dan juga
Fasilitas pertunjukan
berupa Tempat duduk
audience Stage r
Penyimpanan
perlengkapannya r rias
tersedia juga stage
dengan tempat duduk
berkapasitas besar t
Fasilitas
pertunjukan
berupa Tempat
berdiri audience
Stage r
Penyimpanan alat
dan
perlengkapannya r
Sudah
memadai dari
segi
pertunjukan
dan pelayanan
bagi
wisatawan
namun belum
Tabel 22 Studi Banding Pada Proyek Sejenis
Sumber Observasi Lapangan
28
didalam kegiatannya
pun sudah
menggunakan bantuan
katrol lighting (sebagai
sarana pencahayaan
dalam pertunjukan)
Ruang Rias (laki-laki
dan wanita) serta
Toilet
Penjualan makanan
ringan dan minuman
serta sedangkan
fasilitas penunjang
berupa r Pengelola t
Penjualan tiket t
Penjualan sovenir toilet
t Penjualan makanan dan
minuman area parkir
Rias area pemusik
sedangkan
fasilitas
penunjang berupa
r Pengelola t
Penjualan tiket
toilet area parkir
cukup jauh dari
tempat pementasan
mengkhusus
ke bidang
pertunjukan
Seni
Tradisional
Bali
Kapasit
as
Kapasitas gedung
kurang lebih 500 orang
Kapasitas gedung kurang
lebih 800 orang
Kapasitas gedung
kurang lebih 2000
orang
Kondisi
Kondisi gedung cukup
baik sudah dilengkapi
dengan fasilitas-fasilitas
yang mendekati sebuah
ruang teater yang
dilengkapi dengan tata
lampu dan sound sistem
pada setiap
pertunjukannya
Cukup baik dan cukup
lengkap untuk sebuah
pertunjukan untuk
wisatawan namun
kondisi gedung dalam
setiap pertunjukannya
masih belum dapat
menunjang dari segi
akustik ruang dan
penerangannya hanya
memakai penerangan
alami Perlu ditambahkan
fasilitas-fasilitas
penunjang yang lainnya
seperti restauran galery
dan lain sebagainya
Cukup baik dan
fasilitas lengkap
seperti sudah
adanya t Penjualan
souvenir Toilet
setiap
pertunjukannya
ditunjang dengan
fasilitas sound
sistem dan tata
lampu yang
spektakuler
Masih
sederhana
belum ada
yang
memberikan
tampilan yang
spektakuler
dengan efek-
efek visual dan
penggunaan
sound sistem
yang canggih
dalam setiap
pertunjukanny
a
Pengelol
a
Pengelola yaitu civitas
dari akademi kampus
yang bersangkutan
yaitu ISI Denpasar
Pihak swasta Pihak swasta Pihak swasta
dan
pemerintah
29
Bentuk
Stage
Bentuk stage segi
empat lengkap dengan
pencahayaan lampu
diatasnya dan di
lengkapi dengan layar
Back ground nya dapat
di sesuaikan dengan
tema pertunjukan yang
di gelar
Bentuk stage kipas tanpa
pencahayaan lampu yang
memadai Back ground
nya berupa tebing
permanen
Pada stage ini
bentuk stagenya
sama yaitu segi
empat dan latarnya
dapat berubah
sesuai event yang
berlangsung
Bentuk
panggung yang
umum dipakai
pada gedung
pertunjukan
adalah bentuk
segi empat
Latar
Panggun
g
Pada Natya Mandala
latar panggung
menggunakan tiruan
candi bentar dari layar
Layar tersebut dapat
diganti-ganti untuk
mengkondisikan
suasana pannggung
yang diinginkan
Pada stage ini latar
berupa batu tebing yang
permanen dan tidak dapat
diubah-ubah bentuknya
Latar ygang gelap
merupakan latar
dari panggung ini
tidak permanen dan
dapat diubah-ubah
bentuknya untuk
memberikan kesan
modern
Latar
panggung pada
gedung
pertunjukan di
Bali pada
umumnya
berbentuk kori
ataupun candi
bentar
Entranc
e
Bangun
an
Entrance bangunan
pada gedung ini
mengadopsi dari bentuk
kori dari bangunan Bali
dengan bahan paras
putih namun
ornamennya tidak
dibuat secara detail
Entrance bangunan pada
gedung pertunjukan ini
berbentuk modern yang
menyerupai candi bentar
Kondisi entrance
bangunan terkesan
modern Entrance
bangunannya
dekat dengan jalan
sempadan
bangunan tidak
memenuhi syarat
Entrance
bangunan
gedung
pertunjukan di
Bali pada
umumnya
bercirikan
tradisional
Bali seperti
kori
30
24 SPESIFIKASI UMUM GEDUNG PERTUNJUKAN SENI TRADISIONAL
BALI
Berdasarkan data-data mengenai teori-teori tentang Gedung Pertunjukan Seni
Tradisional Bali serta tinjauan terhadap proyek sejenis diatas maka diperoleh beberapa
tetapi secara global
Zoning
Ruang
Pada gedung ini zone
ruangnya terdiri dari
zone depan panggung
yaitu Entrance
bangunan toilet
pengunjung pria amp
wanita r Operator r
Oudience area
penabuh dan stage
Zone belakang
panggung terdiri dari r
Rias pria amp wanita
toilet gudang side
entrance untuk pemain
dan koridor tempat
sirkulasi pemain
Pada area yang terdapat
di GWK zone ruangnya
terdiri dari zone depan
panggung yaitu Entrance
bangunan toilet
pengunjung pria amp
wanita r Tiketing dan r
Cinderamatasovenir dan
r Pengelola r Operator
r Oudience smoking
area area penabuh dan
stage Zone belakang
panggung terdiri dari
rRias dan persiapan
tempat penyimpanan
Pada gedung ini
zone ruangnya
terdiri dari zone
depan yaitu
Entrance bangunan
toilet pengunjung
pria amp wanita r
Tiketing r
Pengelola r
Oudience area
penabuh dan stage
Zone belakang
terdiri dari rRias
dan persiapan
tempat
penyimpanan Seni
Tradisional Bali
Zone ruang
umumnya
terdiri dari dua
zone yaitu
zone depan
panggung dan
zone belakang
panggung
dengan bagian-
bagiannya
Kesimp
ulan
Gedung Natya Mandala
merupakan gedung
pertunjukan yang
berada di area
pendidikan ISI
Denpasar dan dikelola
oleh civitas ISI
Denpasar dengan
fasilitas pertunjukannya
sudah memperhatikan
dari akustik ruang dan
tata lampu dalam setiap
pertunjukannya Namun
kondisi dari gedung
tersebut masih kurang
memadai
Gedung ini merupakan
tempat pertunjukan
khusus di pertontonkan
untuk para wisatawan
dan terletak pada lokasi
pariwisata dan
pengelolaannya
dipengang oleh pihak
swasta Fasilitas
pertunjukan yang modern
dan memperhatikan
akustik dan tata lampu
karena kondisi
bangunannya semi
tertutup dengan stage
terbuka
Boshe merupakan
tempat pertunjukan
khusus pertunjukan
modern
dipertunjukkan
untuk wisatawan
Fasilitas yang di
sediakan sangat
modern
31
spesifikasi umum mengenai Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali yang diuraikan
berdasarkan fungsi karakteristik pelaku dan kegiatan fasilitas bangunan gedung pertunjukan
Seni Tradisional Bali dan lokasi gedung pertunjukan Seni Tradisional Bali
241 Fungsi
Sebagai wadah pertunjukan bagi para seniman Seni Tradisional Bali dalam berkreasi
dan mempertunjukan hasil karyanya sehingga dapat dinikmati dengan nyaman oleh para
audience Selain itu diharapkan Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali ini dapat
memberikan suatu informasi obyek wisatatempat rekreasi dan untuk meningkatkan minat
masyarakat dalam berkesenian khususnya seni Seni Tradisional Bali yang merupakan warisan
nenek moyang kita dan nantinya dapat terus diwariskan kepada generasi penerus
242 Karakteristik Pelaku dan Kegiatan
Karakteristik pelaku dan kegiatan secara umum dalam perencanaan Gedung
Pertunjukan Seni Tradisional Bali dikelompokkan sebagai berikut
1 Pengelola
Merupakan pihak penyelenggara dalam hal ini adalah pihak swasta dan masyarakat serta
sponsor yang terkait serta monitoring dari pihak pemerintah
2 Wisatawan
Berbagai motivasi wisatawan datang ke Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali seperti
untuk rekreasi atau dengan tujuan khusus mencari informasi untuk mengetahui lebih
dekat mengenai pementasan tari Seni Tradisional Bali
3 Penari
Merupakan pihak yang berperan untuk menampilkan adegan-adegan dalam setiap lakon
yang dibawakan di depan panggung
4 Penabuh
Mengiringi penari dengan bunyi-bunyian (gong) dalam setiap penampilannya di depan
panggung
243 Fasilitas Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali
Fasilitas Gedung Perunjukan Seni Tradisional Bali berdasarkan sintesis tinjauan teori
mengenai seni pertunjukan dan tinjauan proyek sejenis adalah sebagai berikut
32
1 Jenis ruang umumnya terbagi atas dua elemen utama yaitu
a Area ldquoDepanrdquo (font) sebagai public area
b ldquoBelakang panggungrdquo (back stage) sebagai work groups (kelompok kerja)
2 Ruang-ruang yang akan disediakan adalah
- Ruang Utama (panggung pertunjukan tempat duduk penonton tempat rias pria dan
wanita dan tempat untuk gambelan atau perlengkapan instrument dalam pementasan)
- Ruang Pertunjukan Luar (stage outdoor)
- Ruang pelayanan umum (lobby counter informasi loket karcis souvenir r
operator cafetaria keamanan toliet pengunjung)
- Ruang administrasipengelola
- Ruang penunjang (tempat parkir gudang pos satpam ME)
244 Lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali
Persyaratan lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali berdasarkan sintesis
tinjuan teori mengenai pertunjukan Seni Tradisional Bali dan tinjauan proyek sejenis adalah
sebagai berikut
1 Lokasinya berada dekat dengan kegiatan pariwisata
2 Lokasinya sesuai dengan peruntukan dari fungsi bangunan yang diwadahi
3 Lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali harus strategis dan dapat mudah
dicapai oleh berbagai pihak yang berkepentingan
4 Lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali harus dapat memberi kenyamanan
dan keamanan bagi semua civitas yang ada didalamnya
10
Untuk mendapatkan kenyamanan pendengar yang maksimal bentuk ruang harus
memenuhi beberapa kriteria atau persyaratan akustik ruang Berbagai bentuk dengan ruang
pertunjukan dan auditorium yang umum dipergunakan untuk teaterdrama yaitu7
1 Bentuk Lantai Persegi Empat
Lantai persegi empat adalah bentuk lantai yang historis dengan unsur tradisi yang
menonjol dan masih digunakan dengan berhasil Contoh gedung pertunjukan yang
menggunakan denah persegi empat adalah The Grosser Musikvereinssaal Vienna dan
Symphony Hall Boston Kebanyakan gedung pertunjukan yang menggunakan denah-
denah persegi empat adalah diperuntukkan untuk pertunjukan (konser) musik
2 Bentuk Lantai Tapal Kuda
Bentuk tapal kuda identik dengan rumah-rumah opera (opera house) dimana bentuk
yang melengkung dibawah dengan menerapkan material yang menyerap bunyi
sehingga gema dan pemusatan suara dapat dikendalikan Tuntutan untuk
menghasilkan jarak pandang yang dekat dengan panggung menimbulkan konsekuensi
digunakannya balkon yang mencapai 3-4 tingkat sehingga rasio volume dengan luas
menjadi tinggi Hal ini justru menghasilkan waktu dengung (RT) yang panjang yang
tidak diinginkan pada ruang opera apalagi untuk pertunjukan drama Namun adanya
penyerap yang relative banyak RT dapat dikendalikan
7 Izenour G C dalam Yoseph David Egan 1988115 dan Leslie L Doelle 199095
Gambar 2 2 Bentuk Lantai Persegi Empat
Sumber Izenour G C dalam Yoseph David Egan 1988115
dan Leslie L Doelle 199095
Gambar 2 3 Bentuk Lantai Tapal Kuda
Sumber Izenour G C dalam Yoseph David Egan 1988115 dan Leslie L Doelle 199095
11
3 Bentuk Lantai Kipas
Bentuk kipas mempunyai keuntungan yang membawa penonton lebih dekat kesumber
bunyi (panggung) dan dengan penggunaan balkon kedekatan tersebut lebih dapat
dirasakan Dinding belakang dan bagian depan balkon yang biasanya melengkung
berpotensi untuk menghasilkan pemusatan bunyi sehingga harus ditangani secara
akustik dengan melakukan penyerapan ataupun penyebaran bunyi (difusi) Elemen
dinding samping yang bentuknya tidak sejajar memungkinkan adanya pemantulan
suara (akustik) yang menguntungkan
4 Bentuk-bentuk Alternative
Bentuk-bentuk alternative biasanya berupa bentuk heksagonal kipas terbalik
kombinasi dari beberapa bentuk atau bentuk yang tidak beraturan sama sekali Bentu-
bentuk ini banyak digunakan untuk ruang-ruang pertunjukan baru dengan mengambil
berbagai kelebihan akustik kenikmatan pandang dan artistik dari berbagai bentuk
umum yang telah berkembang sebelumnya
c Bentuk langit-langit ruang pertunjukan
Bentuk langit-langit dapat dianalisa secara vertikal (potongan) dengan memperhatikan garis
pantul bunyi yaitu sebagai berikut8
1 Langit-langit lurus dan lantai lurus
Penonton yang terletak paling jauh dengan sumber bunyi mendapatkan intensitas
bunyi paling kecil waktu tunda yang panjang menimbulkan gemagaung
Lantai yang lurus mengganggu garis pandang penonton
Jika langit-langit tinggi akan menimbulkan gap yang panjang antara bunyi
langsung dengan bunyi pantul untuk posisi penonton didepandekat panggung
8 Izenoure G C dalam Yoseph 200072-73 dan David Egan 198893-100
Gambar 2 4 Bentuk Lantai Kipas
Sumber Izenour G C dalam Yoseph David Egan 1988115 dan Leslie
L Doelle 199095
12
2 Langit-langit tidak teratur lantai penonton miring
Langit-langit yang tidak teratur menimbulkan pemantulan bunyi yang
menguntungkan dalam akustik ruang waktu tunda yang pendek dan terhindarnya
pemutusan bunyi (bunyi terdifusi dengan baik) Kemiringan langit-langit yang
digunakan sebagai pemantul bisa mengarakan intensitas bunyi ke daerah bagian
belakang sehingga bunyi dapat diterima secara merata pada seluruh bagian ruang
Langit miring yang disesuaikan dengan garis pandang dan pemantulan bunyi dari
langit-langit menimbulkan distribusi yang merata dan menguntungkan dalam segi
akustik gedung Lantai miring semakin mendekatkan penonton dengan panggung
2142 Tata Panggung
Bentuk Panggung
a Teater proscenium
Panggung proscenium mempunyai karakteristik ruang yang dapat dilihat dari satu sisi saja
dengan artian panggung hanya ada pada bagian depan audience Radius pandangan
penonton terbatas ruang penonton mempunyai batas yang jelas dengan panggung
b Teater arena
Arena pementasan berada pada pusat atau ditengah-tengah penonton sehingga dalam
pementasannya penonton mengelilingi panggung Panggung dapat berbentuk bulat
ataupun berbentuk kotak
Gambar 2 5 Langit-langit Lurus
Sumber David Egan 1988 Architectural Acoustics
Gambar 2 6 Langit-langit Miring
Sumber David Egan 1988 Architectural Acoustics
13
c Teater open stage
Bentuk panggung ini menjorok kearah auditoriumtempat duduk penonton Hal ini
bertujuan untuk mengatasi permasalahan antara penyajipemain dengan penonton yang
sedang menikmati suatu pertunjukan
Bentuk-bentuk pengembangan panggung
d Eksperimen theater9
Untuk memenuhi berbagai macam jenis pertunjukan bentuk dan kondisi dari semua
bentuk pentas dalam ruang
- Total theater teater ini mempunyai bentuk arena proscenium ataupun open stage
- Izenour theater merupakan suatu bentuk panggung teater yang mengutamakan
fleksibilitas terhadap bentuk pentas proscenium arena dan stage
2143 Tempat Duduk Penonton dan Garis Pandang
Jika dilihat dari jenis kursi yang akan digunakan dan jarak duduk yang disyaratkan
Terlebih dahulu ditentukan gaya kursi yang akan digunakan kursi bergaya tradisional
membutuhkan jarak minimum 84cm dan lebar 50cm sedangkan ukuran yang umum adalah
53cm sedangkan kursi bergaya modern mempunyai ukuran bermacam-macam dapat
membutuhkan jarak 140cm dan lebar 75cm Ruang untuk tempat berdiri yang semula
merupakan hal yang biasa tetapi sekarang jarang ditemui pada gedung pertunjukan modern
Tempat duduk biasanya disusun dalam deretan lurus dan melengkungsedangkan beberapa
gedung telah dicoba dipasang susunan kursi menyerong
Di dalam pengaturan tempat duduk pada gedung pertunjukan berkaitan dengan garis
pandang kenyamanan gerak penghawaan dan akustik Sesuai dengan standar Neufert
menurut peraturan tempat pertemuan semua tempat duduk harus dikenali dari tempat duduk
yang tidak terikat tidak dapat diubah Dimensi dan jarak antar bangku penonton berserta
sirkulasi menurut standar Neufert yaitu ge 90 x ge 50cm Tinggi tempat duduk di ruang
penonton terletak pada garis pandang Konstruksi garis pandang berlaku untuk semua tempat
duduk di ruang penonton Orang meninggalkan teater kemudian penonton duduk ldquopada
tempat kosongrdquo dengan demikian hanya setiap baris kedua membutuhkan ketinggian
pandangan secara penuh (12cm)
9 Chiara Joseph De 1983357-359
14
Sudut pandang yang dibentuk pada bidang vertikal maksimum 30ordm kebawah dan
keatas serta 27ordm antara dua penghalang didepannya pada bidang horizontal Garis pandang
dan sudut pandang ini dipakai sebagai standar kenyamanan visual pada perencanaan dan
perancangan gedung pertunjukan
2144 Tata Cahaya
Pada system pencahayaan di dalam gedung dapat dibagi menjadi tiga sistem
peneranganpencahayaan yaitu10
1 Sistem penerangan merata memberikan illuminasi yang tersebar secara merata dan
cukup seragam di seluruh ruangan Penerangan ini cocok bagi ruang yang tidak
mempunyai tempat untuk pelaksanaan tugas-tugas visual yang khusus
10 Hadinoto Kusudiarso Standar Penerangan Buatan di dalam Gedung-gedung Bandung Yayasan Lembaga
Penyelidikan Masalah Bangunan Cetakan kedua 1985 Hal-45
Gambar 2 7 Pengaturan Tempat Duduk dan Garis Pandang
Sumber Ernst Neufert edisi 33 jilid 2
Gambar 2 8 Standar Garis Pandang Penonton
Sumber Harold D Hauf Architectural Graphic Standards 1970
15
2 Sistem penerangan terarah merupakan penerangan dimana seluruh ruangan memperoleh
cahaya dari suatu jurusan tertentu Penerangan terarah juga dapat dikombinasikan dengan
penerangan merata dengan maksud mengurangi efek yang menjemukan yang mungkin
timbul dari penerangan merata
3 Sistem penerangan setempat merupakan sistem penerangan yang cahayanya
dikonsentrasikan pada tempat melaksanakan tugas atau tempat melaksanakan tugas
visual
Pada gedung pertunjukan ruang auditorium diberi penerangan buatan yang
menciptakan suasana yang sesuai dengan suasana yang diinginkan Sedangkan area
pentasstage diberi penerangan khusus yang berfungsi menonjolkan dan menciptakan suasana
yang tepat untuk pementasan diatasnya Illuminasi pada panggungstage lebih tinggi dari
pada area penontonauditorium yaitu berkisar 500 lux Selain penerangan khusus dan umum
perlu juga dipasang sistem penerangan dalam keadaan bahaya yang segera harus menyala
jikalau penerangan umum terganggu untuk memungkinkan hadirin meninggalkan gedung
secara cepat dan aman
Beberapa istilah lampu sesuai dengan arah dan luas sinarnya adalah
1 Penyinaran atas (up-lighter) lampu yang menyorot ke atas
2 Penyinaran bawah (down-lighter) lampu yang menyorot ke bawah
3 Penyorot sempit (spot light) lampu dengan sudut sinar lt30o
4 Penyorot lebar (flood light) lampu dengan sudut sinar gt30o
5 Penyiram dinding (wall-wash light) lampu untuk menyiram bidang vertical dengan
cahaya
Pada pencahayaan umum terdapat dua alternatif dalam peletakannya yaitu peletakan
inbow atau didalam plafon dan outbow atau diluar plafon Instalasi dan perawatan lampu
yang dipasang inbow lebih sulit dibandingkan dengan outbow akan tetapi tingkat keindahan
keawetan dan kebersihan lampu lebih baik dibanding pemasangan secara outbow
Penggunaan lampu sebagai salah satu bagian tata panggung dapat dipakai tergantung inbow
outbow dapat bergerak turun naik dapat berputar secara periodic dan lampu yang diatur oleh
operator Berikut beberapa jenis-jenis lampu dan peletakan lampu pada pencahayaan khusus
dapat terlihat dihalaman berikut
16
NO TIPE WATT
1 Epsodial Spotlight 500-3000
2 Fresnel Spotlight 500-2000
3 Foot Light 60-100 percolor
4 Border Light 75-300 percolor
5 Cyclorama Border Light and Foot Light 500-1500
6 Scenic Projector 1000-5000
2145 Penghawaan
Sistem penghawaan atau pengkondisian udara dalam gedung pertunjukan sangat
menunjang aspek kenyamanan pelaku kegiatan dalam suatu pementasan Sistem penghawaan
dalam perancangan gedung pertunjukan memiliki dua system terpisah yaitu system sentral
dimana alat pendingin (Chiller) terletak pada suatu ruang khusus yang kemudian mensuplai
udara dingin (air chilled system) atau air dingin (water chilled system) ke seluruh ruang
Sistem kedua yaitu AC Unit merupakan alat pendingin yang diletakkan pada tiap-tiap ruang
yang terdiri dari AC split
Tabel 21 Jenis-jenis Lampu dan Pemakaian Daya Listrik
Sumber Ramsey 1994 Architectural Graphic Standard
Gambar 2 9 Pencahayaan Gedung Pertunjukan
Sumber Ramsey 1994 Architectural Graphic Standard
17
2146 Struktur
Gedung pertunjukan harus mewadahi sifat kegiatan pertunjukan dimana bentuk
struktur dan finising mengikuti fungsi sebagai gedung pertunjukan dengan pertimbangan
akustik kenyamanan pentas dan penikmat pertunjukan
Element atap sebagai pelindung gedung dari cuaca dan gangguan lain harus dapat
menyesuaikan dengan bentang yang lebar pengkondisian reflector dan penggunaan material
absorbsi bunyi Bahan kayu dan rangka atap mudah didapatkan akan tetapi masif dan berat
Rangka atap fleksible untuk bentang lebar ringan akan tetapi kurang tahan api Elemen
dinding utama harus kuat adanya kemampuan untuk merefleksikan sumber bunyi dan
penyerap atau mengalami gangguan bising gema gaung pada bangunan Semakin padat atau
solid bahan yang digunakan semakin mudah menyalurkan getaran bunyi
215 Tinjauan Aspek Kenyamanan Dengar
Kenyamanan dengar mempunyai arti bahwa suara-suara yang dinikmati pada suatu
pertunjukan tidak dipengaruhi oleh suara atau bunyi yang tidak dikehendaki suara dapat
terdistribusi secara merata dengan kekuatan yang cukup
Sistem akustik yang baik menurut Leo L Beranek (1962 412-413) dan David Egan (1988
155-170) yaitu
1 Adanya kekerasan (Loudness) yang cukup pada setiap bagian gedung pertunjukan
Gambar 2 10 Penghawaan Dalam Ruang
Sumber Ramsey 1994 Architectural Graphic Standard
18
2 Energi bunyi yang terdistribusi (difusi) secara merata
3 Tercapainya waktu dengung (RT) yang optimum sesuai dengan persyaratan masing-
masing jenis penggunaan
4 Ruang yang terbebas dari cacat akustik seperti gema pemantulan berkepanjangan gaung
pemusatan bunyi distorsi bayangan bunyi dan resonansi ruang
5 Tercapainya keintiman balancing kepenuhan nada dan ansamble pada ruang
pertunjukan dan adanya kehangatan dan kejelasan (clarity) pada ruang teater
6 Menghindari bising dan getaran yang mengganggu pementasan
Agar mendapat kondisi mendengar yang baik maka bentuk ukuran lebar panjang
tinggi bangunan serta bahan yang digunakan harus diatur sesuai dengan volume dan kualitas
bunyi yang dihasilkan Beberapa pengkondisian akustik gedung pertunjukan secara umum
antara lain
1 Penerapan material penyerapan yang cukup sehingga RT dapat dikendalikan dan
pencegahan terjadinya gema yang tidak diinginkan terutama pada dinding bagian
belakang
2 Pengarahan intensitas bunyi ke area bagian tengah dan belakang
3 Menaikkan sumber bunyi dan ruang penonton dibentuk sedemikian rupa dengan
memiringkan lantai penonton agar aliran gelombang bunyi langsung dan bebas
4 Bidang pantul mengelilingi sumber bunyi untuk memberikan energy tambahan
5 Rasio antara volume dengan luas lantai bangunan arus dijaga sehingga jarak yang
ditempuh bunyi langsung dan bunyi pantul relatif pendek
6 Penggunaan permukaan yang dapat memberikan pemerataan bunyi diseluruh ruangan
2151 Prilaku Bunyi Dalam Ruang
Gambar 2 11Prilaku Bunyi Dalam Ruang
Sumber Leslie L Doelle Akustik Lingkungan
19
Keterangan
1 Bunyi Langsung
Bunyi langsung dapat diterimadirasakan oleh telinga pendengar sesuai dengan suara asli
dari sumber bunyi
2 Bunyi yang ditransformasikan
Bunyi yang dapat berubah bentuktidak sesuai dengan suara aslinya karena adanya benda
lain yang menyebabkan
3 Bunyi pantul
Bunyi yang diterima oleh telinga pendengar setelah adanya pantulan dari benda lain yang
dapat memantulkan bunyi
4 Bunyi diserap
Bunyi yang hilang karena adanya bahan penyerap suarabunyi
5 Bunyi menyebar
Bunyi yang dapat menyebar karena terkena ujung benda yang cenderung runcing
6 Bunyi yang dibelokkan
Bunyi yang diarahkan dibelokkandiarahkan kesuatu tempat karena adanya bantuan dari
benda lain
7 Bunyi yang merambat pada struktur bangunan
Bunyi yang dapat merambat dengan media struktur bangunan
Jika bunyi menemui suatu bidangmaterial maka bunyi tersebut akan berinteraksi
sehingga sebagian gelombangnya akan dipantulkan sebagian di serap dan sebagian lagi
diteruskanmenembus bidang tersebut
Jika bunyi menemui bidang yang bersifat memantulkan bunyi maka bunyi tersebut
akan dipantulkan dengan besar sudut datangnya bunyi diukur dari garis tegak lurus bidang
pantulnya (biasanya disebut dengan garis normal)
2152 Aspek pemilihan bahanmaterial akustik
Bahan akustik digunakan untuk pngendalian atau pengontrolan prilaku bunyi yang ada
di dalam ruangan
20
Berpori-pori Berpori-pori di
permukaannya
berperforasi
Tegel langit-langit
dengan dasar masif
Bahan berpori
a Plesteran akustik
b Karpet dan kain akustik
Bahan yang berpori dapat menyerap bunyi pada semua tingkatan frekuensi dan
penyerapannya tergantung pada ketebalan dari bahan yang digunakan
- Penyerap panel
Penyerap panel hanya dapat menyerap suara dengan frekwensi tertentu sesuai dengan
berat panel dan ketebalan rongganya tetapi biasanya panel ini digunakan untuk
menyerap suara dengan frekwensi rendah Penyerap panel ini dapat dibuat dari bahan
non akustik misalnya beton tetapi dalam pembuatannya cukup sulit Secara sederhana
bahan-bahan padat yang didalamnya terdapat rongga tanpa celahlubang merupakan
penyerap panel karena bahan yang dimiliki tahan terhadap goresan maka sering menjadi
penyerap frekwensi rendah pada bagian bawah dinding
Gambar 2 12 Bahan Berpori
Sumber Peter L Duncan Templeton Detail Akustik
Gambar 2 13Penyerap Panel
Sumber Peter L Duncan Templeton Detail Akustik
21
- Resonator rongga (Efek Helmholtz)
Adalah suatu alat yang digunakan untuk mengendalikan suara dalam ruangan yang
dapat diatur untuk memilih tingkat frekwensi yang diinginkan
2153 Tata Suara (Sound System)
Tata suara atau sound system merupakan salah satu langkah dalam memecahkan
masalah akustik dalam ruang pertunjukan Langkah ini dilakukan untuk mencapai kekerasan
suara dengan jalan menggunakan peralatan tata suarasound system berupa pengeras suara
buatan (elektronik) Sedangkan jika dalam ruang pertunjukan tidak menggunakan system
penguat berupa alat pengeras suara radius bunyi maksimum hanya berkisar 20 meter
Penempatan pengeras suara sebaiknya diutamakan terletak disekitar sisi samping atas
panggung dengan perangkat pengontrol suara ditempatkan pada area sentral sekitar tempat
duduk penonton Cara lain yang lebih efektif adalah dengan menyediakan suatu ruang bagi
operator terpisah dibelakang auditorium dengan arah bukaan mengarah kebagian dalam
ruang sehingga suara dapat didengar dan dikontrol oleh para operator sound system
Ada beberapa tipe penempatan loudspeaker pada sistem bunyi elektronik namun pada
dasarnya ada 4 tipe11
a Terpusat (central cluster) yaitu sekelompok speaker yang diletakkan di atas sumber
bunyi asli setinggi 7-13m dan agak ke depan Kumpulan speaker ini dapat
disembunyikan dibalik tirai dan masing-masing speaker diarahkan ke audiens deretan
11 Satwiko Prasasto Fisika Bangunan 2 Yogyakarta ANDI 2004 Hal 148-149
Gambar 2 14 Penyerap Berongga
Sumber Peter L Duncan Templeton Detail Akustik
22
depan tengah maupun belakang Klebihannya bunyi dari speaker sama arahnya dengan
posisi sumber bunyi asli
b Tersebar (distributed) yaitu peletakan rangkaian speaker di atas audien (pendengar)
c Tipe ini digunakan untuk ruangan yang memiliki langit-langit rendah sehingga tidak
memungkinkan memakai tipe terpusat Tipe ini mengutamakan dari segi kejelasan bunyi
dan tidak terlalu mementingkan arah bunyi Pada tipe ini peletakan speakernya umumnya
diletakkan di kolom secara merata
d Terpadu dengan kursi (seat-integrated) yaitu meletakkan speaker secara terpadu di
belakang kursi Tipe ini biasa diterapkan pada gereja Biasanya speaker diletakkan di
belakang sandaran kursi dan bunyinya akan didengan oleh orang yang duduk dibelakang
kursi tersebut
e Kombinasi dari tipe di atas Untuk kombinasi tipe terpusat dan tersebar diperlukan alat
penunda bunyi (initial time delay) agar bunyi dari speaker di deretan belakang menunggu
datangnya bunyi dari speaker terpusat di depan
Gambar 2 15 Sistem Terpusat
Sumber Satwiko Prasasto Fisika Bangunan 2
Gambar 2 16 Sistem Tersebar
Sumber Satwiko Prasasto Fisika Bangunan 2
23
Tata suara merupakan bagian yang terpenting dalam setiap pementasan yang terdiri
dari tiga elemen utama yaitu microphone amplifier dan loudspeaker Dalam suatu
pertunjukan segala instrument penghasil bunyi dikordinasikan dengan menggunakan mixer
sebagai pengatur keras lemahnya suara yang ditampilkan pada setiap sumber bunyi sehingga
keseluruhan suara dari panggung merupakan suatu hasil kumpulan bunyi yang harmonis
Dilihat dari peletakannya sound system terbagi menjadi tiga cara yaitu system menyebar
terpusat dan gabungan
Sistem loudspeker tersebar lebih cocok diterapkan pada ruang pidato informasi dan
komersial sedangkan system yang terpusat (baik dengan satu titik diatas tengah sumber
maupun dengan beberapa titik di sekeliling sumber suara) lebih cocok untuk konser musik
live teaterdrama maupun pertunjukan lain
22 TINJAUAN SENI TRADISIONAL BALI
221 Pengertian Seni Tradisional Bali
Seni Tradisional Bali merupakan seni yang telah ada sejak dulu dan diturunkan oleh
para seniman pendahulu yang ada di Bali Seni tradisional di Bali memiliki beberapa jenis
diantaranya ialah seni tari yang pada jaman dahulu digunakan sebagai sarana pelengkap
dalam pelaksanaan sebuah ritual ataupun dijadikan sebuah sarana hiburan tontonan
masyarakat
222 Jenis-jenis Seni Tradisional Bali
Jenis Seni Tradisional Bali di Bali cukup banyak dan beragam jenisnya yaitu Seni
Tari Seni UkirPatung Seni Tabuh Seni Drama Seni tari seni tabuh dan seni drama
merupakan jenis Seni Tradisional Bali yang biasanya digabungkan untuk dipentaskan kepada
wisatawan selain fungsinya yang juga sebagai salah-satu sarana dalam kegiatan upacara
sakral
A Berikut adalah jumlah banyaknya kelompaksekaa kesenian tradisional Bali yang ada di
Badung menurut Dinas Kebudayaan Kabupaten Badung tahun 2006
a Kec Kuta selatan 275 sekaa
Gambar 2 17 Pengeras Suara Tersebar dan Terpusat
Sumber Leo L Beranek Music Acoustics and Architecture
24
b Kec Kuta 99 sekaa
c Kec Kuta Utara 228 sekaa
d Kec Mengwi 654 sekaa
e Kec Abiansemal 448 sekaa
f Kec Petang 237 sekaa
g Jumlah 1941 sekaa
Jadi jumlah Kelompoksekaa kesenian tradisional Bali pada tahun 2006 yaitu 1941
sekaa Jika pada Gedung Kesenian ini dapat menampung 5 kelompok seni dalam sehari
maka dalam setahun dapat menggunakan sekitar 1800 kelompoksekaa prtunjukan tradisional
Bali
B Berikut adalah jenis jenis pertunjukan Bali berdasarkan kapasitas jumlah penari dan
penabuh
a Jenis seni pertunjukan dengan jumlah personil banyak ( gt 10 orang )
Penari Penabuh
1 Calonarang plusmn 25 orang plusmn 25 orang
2 Kunti Sraya plusmn 30 orang plusmn 25 orang
3 Kecak plusmn 70 orang
4 Sendratari Ramayana plusmn 28 orang plusmn35 orang
Rata rata plusmn 35 orang plusmn 28 orang
b Jenis seni pertunjukan dengan jumlah personil sedang ( 5-10 orang)
Penari Penabuh
1 Tari telek plusmn 7 orang plusmn 25 orang
2 Tari Pendet plusmn 6 orang plusmn 35 orang
3 Tari Panyembrama plusmn 6 orang plusmn 35 orang
4 Tari Gabor plusmn 6 orang plusmn 30 orang
5 Tari Legong Kuntul plusmn 6 orang plusmn 30 orang
6 Tari Satya Bhrasta plusmn 6 orang plusmn 35 orang
7 Tari Gopala plusmn 6 orang plusmn 30 orang
8 Tari Baris Wirayudha plusmn 8 orang plusmn 35 orang
25
9 Tari Garuda Wisnu plusmn 6 orang plusmn 35 orang
Rata rata plusmn 6 orang plusmn 33 orang
c Jenis seni pertunjukan dengan jumlah personil sedikit (lt 5 orang )
Penari Penabuh
1 Tari Legong Lasem plusmn 3 orang plusmn 35 orang
2 Tari Oleg plusmn 2 orang plusmn 35 orang
3 Tari Sekar Jagat plusmn 5 orang plusmn 30 orang
4 Tari Makepung plusmn 5 orang plusmn 30 orang
5 Tari Wiranata plusmn 1 orang plusmn 30 orang
6 Tari Panjisemirang plusmn 1 orang plusmn 30 orang
7 Tari Marga Pati plusmn 1 orang plusmn 35 orang
8 Tari Manukrawa plusmn 5 orang plusmn 35 orang
9 Tari Kembang Girang plusmn 5 orang plusmn 30 orang
10 Tari Joged plusmn 5 orang plusmn 12 orang
11 Tari Puspanjali plusmn 5 orang plusmn 30 orang
12 Tari Jauk plusmn 1 orang plusmn 25 orang
13 Tari Baris Tunggal plusmn 1 orang plusmn 35 orang
14 Tari Cendrawasih plusmn 2 orang plusmn 30 orang
15 Tari Kebyar Duduk plusmn 1 orang plusmn 35 orang
16 Tari Kebyar Terompong plusmn 1 orang plusmn 35 orang
17 Tari Belibis plusmn 5 orang plusmn 30 orang
18 Tari Kupu kupu Tarum plusmn 5 orang plusmn 35 orang
19 Tari Jalak Putih plusmn 5 orang plusmn 35 orang
20 Tari Kelinci plusmn 5 orang plusmn 35 orang
Rata rata plusmn 3 orang plusmn 31 orang
223 Seni Tradisional Bali Sebagai Seni Pertunjukan
Seni Tradisional Bali yang dibuat selain sebagai suatu yang disacralkan disungsung
dan diupacarai juga merupakan sarana atau media yang dapat berfungsi lain seperti sebagai
alat komunikasi hiburan pendidikan dan sebagainya
26
Seni Tradisional Bali dalam peranan sebagai seni pertunjukan atau seni tari itu dapat
dibedakan atas tiga jenis yaitu Seni sacral (Wali) seni bebali dan seni balih-balihan Maka
Seni Tradisional Bali dapat berfungsi di ketiga jenis tari tersebut
Dalam peninjauan Seni Tradisional Bali sebagai seni pertunjukan ini akan ditinjau
dari beberapa aspek antara lain
- Aspek bentuk pertunjukan
- Aspek struktur pementasan
- Aspek lakon yang biasa dibawakan
- Aspek perlengkapan-perlengkapan atau sarana pementasan
- Dan arena pementasan
23 TINJAUAN PROYEK SEJENIS
Dalam tinjauan proyek sejenis yang digunakan untuk mengetahui kedekatan
karakteristik Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali di Kabupaten Badung dengan gedung-
gedung pertunjukan yang lainnya maka proyek sejenis yang digunakan untuk ditinjau adalah
Gedung Natya Mandala ISI Denpasar Amphitheater Garuda Wisnu Kencana dan Boshe
VVIP CLUB BALI
231 Gedung Natya Mandala ISI Denpasar
Gedung yang berlokasi di jln Nusa Indah Denpasar Timur Merupakan salah satu
fasilitas pertunjukan yang berada di areal pendidikan kampus ISI Denpasar Merupakan satu-
satunya gedung teater tertutup yang ada di Denpasar namun hanya difungsikan sebagai
sarana latihanpengajaran serta pertunjukan (In Door) bagi mahasiswa ISI Denpasar
232 Amphitheater Garuda Wisnu Kencana
Berlokasi di Bukit Jimbaran -Badung Yang merupakan salah satu tempat petunjukan
outdoor yang terletak di daerah pariwisata Badung Merupakan salah satu tempat pertunjukan
yang difungsikan sebagai tempat pertunjukan Seni Tradisional Bali maupun atraksi modern
untuk dipertontonkan pada wisatawan
27
233 Boshe VVIP CLUB BALI
Di Kuta -Badung Yang berdekatan dengan patung Dewa Ruci yang merupakan
landmark dari kawasan Kuta Merupakan sebuah gedung tertutup yang fungsi utamanya
sebagai tempat hiburan malam dan pertunjukan musik Berikut adalah tabel studi banding
pada proyek sejenis
Objek
Kriteria
Gedung Natya
Mandala ISI
Denpasar
Amphitheater Garuda
Wisnu Kencana
Boshe VVIP
CLUB BALI Kesimpulan
Lokasi
Di Jln Nusa Indah
Denpasar Timur
Merupakan salah-satu
fasilitas pertunjukan
yang berada di areal
pendidikan kampus ISI
Denpasar
Di Bukit Jimbaran -
Badung Yang
merupakan salah satu
tempat petunjukan yang
terletak di daerah
pariwisata Badung
Di Kuta -Badung
Yang berdekatan
dengan patung
Dewa Ruci yang
merupakan
landmark dari
kawasan Kuta
Bahwa lokasi
sebuah tempat
pertunjukan
bisa terletak
pada area
pendidikan dan
kepariwisataan
Fungsi
Merupakan satu-
satunya gedung teater
tertutup namun hanya
difungsikan sebagai
sarana
latihanpengajaran serta
pertunjukan (In Door)
bagi mahasiswa ISI
Denpasar
Merupakan salah satu
tempat pertunjukan yang
difungsikan sebagai
tempat pertunjukan tari
Seni Tradisional Bali
maupun atraksi modern
untuk dipertontonkan
pada wisatawan
Merupakan sebuah
gedung tertutup
yang fungsi
utamanya sebagai
tempat hiburan
malam dan
pertunjukan musik
Fungsi utama
sebuah gedung
pertunjukan
adalah sebagai
tempat
pertunjukan
dan bisa juga
sebagai
fasilitas
pendidikan
seni
Fasilitas
Gedung
Tempat duduk
audience stage
(berbentuk segi empat)
layar (kanan dan kiri)
serta latar yang dapat
diubah-ubah sesuai
yang diinginkan r
control dan juga
Fasilitas pertunjukan
berupa Tempat duduk
audience Stage r
Penyimpanan
perlengkapannya r rias
tersedia juga stage
dengan tempat duduk
berkapasitas besar t
Fasilitas
pertunjukan
berupa Tempat
berdiri audience
Stage r
Penyimpanan alat
dan
perlengkapannya r
Sudah
memadai dari
segi
pertunjukan
dan pelayanan
bagi
wisatawan
namun belum
Tabel 22 Studi Banding Pada Proyek Sejenis
Sumber Observasi Lapangan
28
didalam kegiatannya
pun sudah
menggunakan bantuan
katrol lighting (sebagai
sarana pencahayaan
dalam pertunjukan)
Ruang Rias (laki-laki
dan wanita) serta
Toilet
Penjualan makanan
ringan dan minuman
serta sedangkan
fasilitas penunjang
berupa r Pengelola t
Penjualan tiket t
Penjualan sovenir toilet
t Penjualan makanan dan
minuman area parkir
Rias area pemusik
sedangkan
fasilitas
penunjang berupa
r Pengelola t
Penjualan tiket
toilet area parkir
cukup jauh dari
tempat pementasan
mengkhusus
ke bidang
pertunjukan
Seni
Tradisional
Bali
Kapasit
as
Kapasitas gedung
kurang lebih 500 orang
Kapasitas gedung kurang
lebih 800 orang
Kapasitas gedung
kurang lebih 2000
orang
Kondisi
Kondisi gedung cukup
baik sudah dilengkapi
dengan fasilitas-fasilitas
yang mendekati sebuah
ruang teater yang
dilengkapi dengan tata
lampu dan sound sistem
pada setiap
pertunjukannya
Cukup baik dan cukup
lengkap untuk sebuah
pertunjukan untuk
wisatawan namun
kondisi gedung dalam
setiap pertunjukannya
masih belum dapat
menunjang dari segi
akustik ruang dan
penerangannya hanya
memakai penerangan
alami Perlu ditambahkan
fasilitas-fasilitas
penunjang yang lainnya
seperti restauran galery
dan lain sebagainya
Cukup baik dan
fasilitas lengkap
seperti sudah
adanya t Penjualan
souvenir Toilet
setiap
pertunjukannya
ditunjang dengan
fasilitas sound
sistem dan tata
lampu yang
spektakuler
Masih
sederhana
belum ada
yang
memberikan
tampilan yang
spektakuler
dengan efek-
efek visual dan
penggunaan
sound sistem
yang canggih
dalam setiap
pertunjukanny
a
Pengelol
a
Pengelola yaitu civitas
dari akademi kampus
yang bersangkutan
yaitu ISI Denpasar
Pihak swasta Pihak swasta Pihak swasta
dan
pemerintah
29
Bentuk
Stage
Bentuk stage segi
empat lengkap dengan
pencahayaan lampu
diatasnya dan di
lengkapi dengan layar
Back ground nya dapat
di sesuaikan dengan
tema pertunjukan yang
di gelar
Bentuk stage kipas tanpa
pencahayaan lampu yang
memadai Back ground
nya berupa tebing
permanen
Pada stage ini
bentuk stagenya
sama yaitu segi
empat dan latarnya
dapat berubah
sesuai event yang
berlangsung
Bentuk
panggung yang
umum dipakai
pada gedung
pertunjukan
adalah bentuk
segi empat
Latar
Panggun
g
Pada Natya Mandala
latar panggung
menggunakan tiruan
candi bentar dari layar
Layar tersebut dapat
diganti-ganti untuk
mengkondisikan
suasana pannggung
yang diinginkan
Pada stage ini latar
berupa batu tebing yang
permanen dan tidak dapat
diubah-ubah bentuknya
Latar ygang gelap
merupakan latar
dari panggung ini
tidak permanen dan
dapat diubah-ubah
bentuknya untuk
memberikan kesan
modern
Latar
panggung pada
gedung
pertunjukan di
Bali pada
umumnya
berbentuk kori
ataupun candi
bentar
Entranc
e
Bangun
an
Entrance bangunan
pada gedung ini
mengadopsi dari bentuk
kori dari bangunan Bali
dengan bahan paras
putih namun
ornamennya tidak
dibuat secara detail
Entrance bangunan pada
gedung pertunjukan ini
berbentuk modern yang
menyerupai candi bentar
Kondisi entrance
bangunan terkesan
modern Entrance
bangunannya
dekat dengan jalan
sempadan
bangunan tidak
memenuhi syarat
Entrance
bangunan
gedung
pertunjukan di
Bali pada
umumnya
bercirikan
tradisional
Bali seperti
kori
30
24 SPESIFIKASI UMUM GEDUNG PERTUNJUKAN SENI TRADISIONAL
BALI
Berdasarkan data-data mengenai teori-teori tentang Gedung Pertunjukan Seni
Tradisional Bali serta tinjauan terhadap proyek sejenis diatas maka diperoleh beberapa
tetapi secara global
Zoning
Ruang
Pada gedung ini zone
ruangnya terdiri dari
zone depan panggung
yaitu Entrance
bangunan toilet
pengunjung pria amp
wanita r Operator r
Oudience area
penabuh dan stage
Zone belakang
panggung terdiri dari r
Rias pria amp wanita
toilet gudang side
entrance untuk pemain
dan koridor tempat
sirkulasi pemain
Pada area yang terdapat
di GWK zone ruangnya
terdiri dari zone depan
panggung yaitu Entrance
bangunan toilet
pengunjung pria amp
wanita r Tiketing dan r
Cinderamatasovenir dan
r Pengelola r Operator
r Oudience smoking
area area penabuh dan
stage Zone belakang
panggung terdiri dari
rRias dan persiapan
tempat penyimpanan
Pada gedung ini
zone ruangnya
terdiri dari zone
depan yaitu
Entrance bangunan
toilet pengunjung
pria amp wanita r
Tiketing r
Pengelola r
Oudience area
penabuh dan stage
Zone belakang
terdiri dari rRias
dan persiapan
tempat
penyimpanan Seni
Tradisional Bali
Zone ruang
umumnya
terdiri dari dua
zone yaitu
zone depan
panggung dan
zone belakang
panggung
dengan bagian-
bagiannya
Kesimp
ulan
Gedung Natya Mandala
merupakan gedung
pertunjukan yang
berada di area
pendidikan ISI
Denpasar dan dikelola
oleh civitas ISI
Denpasar dengan
fasilitas pertunjukannya
sudah memperhatikan
dari akustik ruang dan
tata lampu dalam setiap
pertunjukannya Namun
kondisi dari gedung
tersebut masih kurang
memadai
Gedung ini merupakan
tempat pertunjukan
khusus di pertontonkan
untuk para wisatawan
dan terletak pada lokasi
pariwisata dan
pengelolaannya
dipengang oleh pihak
swasta Fasilitas
pertunjukan yang modern
dan memperhatikan
akustik dan tata lampu
karena kondisi
bangunannya semi
tertutup dengan stage
terbuka
Boshe merupakan
tempat pertunjukan
khusus pertunjukan
modern
dipertunjukkan
untuk wisatawan
Fasilitas yang di
sediakan sangat
modern
31
spesifikasi umum mengenai Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali yang diuraikan
berdasarkan fungsi karakteristik pelaku dan kegiatan fasilitas bangunan gedung pertunjukan
Seni Tradisional Bali dan lokasi gedung pertunjukan Seni Tradisional Bali
241 Fungsi
Sebagai wadah pertunjukan bagi para seniman Seni Tradisional Bali dalam berkreasi
dan mempertunjukan hasil karyanya sehingga dapat dinikmati dengan nyaman oleh para
audience Selain itu diharapkan Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali ini dapat
memberikan suatu informasi obyek wisatatempat rekreasi dan untuk meningkatkan minat
masyarakat dalam berkesenian khususnya seni Seni Tradisional Bali yang merupakan warisan
nenek moyang kita dan nantinya dapat terus diwariskan kepada generasi penerus
242 Karakteristik Pelaku dan Kegiatan
Karakteristik pelaku dan kegiatan secara umum dalam perencanaan Gedung
Pertunjukan Seni Tradisional Bali dikelompokkan sebagai berikut
1 Pengelola
Merupakan pihak penyelenggara dalam hal ini adalah pihak swasta dan masyarakat serta
sponsor yang terkait serta monitoring dari pihak pemerintah
2 Wisatawan
Berbagai motivasi wisatawan datang ke Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali seperti
untuk rekreasi atau dengan tujuan khusus mencari informasi untuk mengetahui lebih
dekat mengenai pementasan tari Seni Tradisional Bali
3 Penari
Merupakan pihak yang berperan untuk menampilkan adegan-adegan dalam setiap lakon
yang dibawakan di depan panggung
4 Penabuh
Mengiringi penari dengan bunyi-bunyian (gong) dalam setiap penampilannya di depan
panggung
243 Fasilitas Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali
Fasilitas Gedung Perunjukan Seni Tradisional Bali berdasarkan sintesis tinjauan teori
mengenai seni pertunjukan dan tinjauan proyek sejenis adalah sebagai berikut
32
1 Jenis ruang umumnya terbagi atas dua elemen utama yaitu
a Area ldquoDepanrdquo (font) sebagai public area
b ldquoBelakang panggungrdquo (back stage) sebagai work groups (kelompok kerja)
2 Ruang-ruang yang akan disediakan adalah
- Ruang Utama (panggung pertunjukan tempat duduk penonton tempat rias pria dan
wanita dan tempat untuk gambelan atau perlengkapan instrument dalam pementasan)
- Ruang Pertunjukan Luar (stage outdoor)
- Ruang pelayanan umum (lobby counter informasi loket karcis souvenir r
operator cafetaria keamanan toliet pengunjung)
- Ruang administrasipengelola
- Ruang penunjang (tempat parkir gudang pos satpam ME)
244 Lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali
Persyaratan lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali berdasarkan sintesis
tinjuan teori mengenai pertunjukan Seni Tradisional Bali dan tinjauan proyek sejenis adalah
sebagai berikut
1 Lokasinya berada dekat dengan kegiatan pariwisata
2 Lokasinya sesuai dengan peruntukan dari fungsi bangunan yang diwadahi
3 Lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali harus strategis dan dapat mudah
dicapai oleh berbagai pihak yang berkepentingan
4 Lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali harus dapat memberi kenyamanan
dan keamanan bagi semua civitas yang ada didalamnya
11
3 Bentuk Lantai Kipas
Bentuk kipas mempunyai keuntungan yang membawa penonton lebih dekat kesumber
bunyi (panggung) dan dengan penggunaan balkon kedekatan tersebut lebih dapat
dirasakan Dinding belakang dan bagian depan balkon yang biasanya melengkung
berpotensi untuk menghasilkan pemusatan bunyi sehingga harus ditangani secara
akustik dengan melakukan penyerapan ataupun penyebaran bunyi (difusi) Elemen
dinding samping yang bentuknya tidak sejajar memungkinkan adanya pemantulan
suara (akustik) yang menguntungkan
4 Bentuk-bentuk Alternative
Bentuk-bentuk alternative biasanya berupa bentuk heksagonal kipas terbalik
kombinasi dari beberapa bentuk atau bentuk yang tidak beraturan sama sekali Bentu-
bentuk ini banyak digunakan untuk ruang-ruang pertunjukan baru dengan mengambil
berbagai kelebihan akustik kenikmatan pandang dan artistik dari berbagai bentuk
umum yang telah berkembang sebelumnya
c Bentuk langit-langit ruang pertunjukan
Bentuk langit-langit dapat dianalisa secara vertikal (potongan) dengan memperhatikan garis
pantul bunyi yaitu sebagai berikut8
1 Langit-langit lurus dan lantai lurus
Penonton yang terletak paling jauh dengan sumber bunyi mendapatkan intensitas
bunyi paling kecil waktu tunda yang panjang menimbulkan gemagaung
Lantai yang lurus mengganggu garis pandang penonton
Jika langit-langit tinggi akan menimbulkan gap yang panjang antara bunyi
langsung dengan bunyi pantul untuk posisi penonton didepandekat panggung
8 Izenoure G C dalam Yoseph 200072-73 dan David Egan 198893-100
Gambar 2 4 Bentuk Lantai Kipas
Sumber Izenour G C dalam Yoseph David Egan 1988115 dan Leslie
L Doelle 199095
12
2 Langit-langit tidak teratur lantai penonton miring
Langit-langit yang tidak teratur menimbulkan pemantulan bunyi yang
menguntungkan dalam akustik ruang waktu tunda yang pendek dan terhindarnya
pemutusan bunyi (bunyi terdifusi dengan baik) Kemiringan langit-langit yang
digunakan sebagai pemantul bisa mengarakan intensitas bunyi ke daerah bagian
belakang sehingga bunyi dapat diterima secara merata pada seluruh bagian ruang
Langit miring yang disesuaikan dengan garis pandang dan pemantulan bunyi dari
langit-langit menimbulkan distribusi yang merata dan menguntungkan dalam segi
akustik gedung Lantai miring semakin mendekatkan penonton dengan panggung
2142 Tata Panggung
Bentuk Panggung
a Teater proscenium
Panggung proscenium mempunyai karakteristik ruang yang dapat dilihat dari satu sisi saja
dengan artian panggung hanya ada pada bagian depan audience Radius pandangan
penonton terbatas ruang penonton mempunyai batas yang jelas dengan panggung
b Teater arena
Arena pementasan berada pada pusat atau ditengah-tengah penonton sehingga dalam
pementasannya penonton mengelilingi panggung Panggung dapat berbentuk bulat
ataupun berbentuk kotak
Gambar 2 5 Langit-langit Lurus
Sumber David Egan 1988 Architectural Acoustics
Gambar 2 6 Langit-langit Miring
Sumber David Egan 1988 Architectural Acoustics
13
c Teater open stage
Bentuk panggung ini menjorok kearah auditoriumtempat duduk penonton Hal ini
bertujuan untuk mengatasi permasalahan antara penyajipemain dengan penonton yang
sedang menikmati suatu pertunjukan
Bentuk-bentuk pengembangan panggung
d Eksperimen theater9
Untuk memenuhi berbagai macam jenis pertunjukan bentuk dan kondisi dari semua
bentuk pentas dalam ruang
- Total theater teater ini mempunyai bentuk arena proscenium ataupun open stage
- Izenour theater merupakan suatu bentuk panggung teater yang mengutamakan
fleksibilitas terhadap bentuk pentas proscenium arena dan stage
2143 Tempat Duduk Penonton dan Garis Pandang
Jika dilihat dari jenis kursi yang akan digunakan dan jarak duduk yang disyaratkan
Terlebih dahulu ditentukan gaya kursi yang akan digunakan kursi bergaya tradisional
membutuhkan jarak minimum 84cm dan lebar 50cm sedangkan ukuran yang umum adalah
53cm sedangkan kursi bergaya modern mempunyai ukuran bermacam-macam dapat
membutuhkan jarak 140cm dan lebar 75cm Ruang untuk tempat berdiri yang semula
merupakan hal yang biasa tetapi sekarang jarang ditemui pada gedung pertunjukan modern
Tempat duduk biasanya disusun dalam deretan lurus dan melengkungsedangkan beberapa
gedung telah dicoba dipasang susunan kursi menyerong
Di dalam pengaturan tempat duduk pada gedung pertunjukan berkaitan dengan garis
pandang kenyamanan gerak penghawaan dan akustik Sesuai dengan standar Neufert
menurut peraturan tempat pertemuan semua tempat duduk harus dikenali dari tempat duduk
yang tidak terikat tidak dapat diubah Dimensi dan jarak antar bangku penonton berserta
sirkulasi menurut standar Neufert yaitu ge 90 x ge 50cm Tinggi tempat duduk di ruang
penonton terletak pada garis pandang Konstruksi garis pandang berlaku untuk semua tempat
duduk di ruang penonton Orang meninggalkan teater kemudian penonton duduk ldquopada
tempat kosongrdquo dengan demikian hanya setiap baris kedua membutuhkan ketinggian
pandangan secara penuh (12cm)
9 Chiara Joseph De 1983357-359
14
Sudut pandang yang dibentuk pada bidang vertikal maksimum 30ordm kebawah dan
keatas serta 27ordm antara dua penghalang didepannya pada bidang horizontal Garis pandang
dan sudut pandang ini dipakai sebagai standar kenyamanan visual pada perencanaan dan
perancangan gedung pertunjukan
2144 Tata Cahaya
Pada system pencahayaan di dalam gedung dapat dibagi menjadi tiga sistem
peneranganpencahayaan yaitu10
1 Sistem penerangan merata memberikan illuminasi yang tersebar secara merata dan
cukup seragam di seluruh ruangan Penerangan ini cocok bagi ruang yang tidak
mempunyai tempat untuk pelaksanaan tugas-tugas visual yang khusus
10 Hadinoto Kusudiarso Standar Penerangan Buatan di dalam Gedung-gedung Bandung Yayasan Lembaga
Penyelidikan Masalah Bangunan Cetakan kedua 1985 Hal-45
Gambar 2 7 Pengaturan Tempat Duduk dan Garis Pandang
Sumber Ernst Neufert edisi 33 jilid 2
Gambar 2 8 Standar Garis Pandang Penonton
Sumber Harold D Hauf Architectural Graphic Standards 1970
15
2 Sistem penerangan terarah merupakan penerangan dimana seluruh ruangan memperoleh
cahaya dari suatu jurusan tertentu Penerangan terarah juga dapat dikombinasikan dengan
penerangan merata dengan maksud mengurangi efek yang menjemukan yang mungkin
timbul dari penerangan merata
3 Sistem penerangan setempat merupakan sistem penerangan yang cahayanya
dikonsentrasikan pada tempat melaksanakan tugas atau tempat melaksanakan tugas
visual
Pada gedung pertunjukan ruang auditorium diberi penerangan buatan yang
menciptakan suasana yang sesuai dengan suasana yang diinginkan Sedangkan area
pentasstage diberi penerangan khusus yang berfungsi menonjolkan dan menciptakan suasana
yang tepat untuk pementasan diatasnya Illuminasi pada panggungstage lebih tinggi dari
pada area penontonauditorium yaitu berkisar 500 lux Selain penerangan khusus dan umum
perlu juga dipasang sistem penerangan dalam keadaan bahaya yang segera harus menyala
jikalau penerangan umum terganggu untuk memungkinkan hadirin meninggalkan gedung
secara cepat dan aman
Beberapa istilah lampu sesuai dengan arah dan luas sinarnya adalah
1 Penyinaran atas (up-lighter) lampu yang menyorot ke atas
2 Penyinaran bawah (down-lighter) lampu yang menyorot ke bawah
3 Penyorot sempit (spot light) lampu dengan sudut sinar lt30o
4 Penyorot lebar (flood light) lampu dengan sudut sinar gt30o
5 Penyiram dinding (wall-wash light) lampu untuk menyiram bidang vertical dengan
cahaya
Pada pencahayaan umum terdapat dua alternatif dalam peletakannya yaitu peletakan
inbow atau didalam plafon dan outbow atau diluar plafon Instalasi dan perawatan lampu
yang dipasang inbow lebih sulit dibandingkan dengan outbow akan tetapi tingkat keindahan
keawetan dan kebersihan lampu lebih baik dibanding pemasangan secara outbow
Penggunaan lampu sebagai salah satu bagian tata panggung dapat dipakai tergantung inbow
outbow dapat bergerak turun naik dapat berputar secara periodic dan lampu yang diatur oleh
operator Berikut beberapa jenis-jenis lampu dan peletakan lampu pada pencahayaan khusus
dapat terlihat dihalaman berikut
16
NO TIPE WATT
1 Epsodial Spotlight 500-3000
2 Fresnel Spotlight 500-2000
3 Foot Light 60-100 percolor
4 Border Light 75-300 percolor
5 Cyclorama Border Light and Foot Light 500-1500
6 Scenic Projector 1000-5000
2145 Penghawaan
Sistem penghawaan atau pengkondisian udara dalam gedung pertunjukan sangat
menunjang aspek kenyamanan pelaku kegiatan dalam suatu pementasan Sistem penghawaan
dalam perancangan gedung pertunjukan memiliki dua system terpisah yaitu system sentral
dimana alat pendingin (Chiller) terletak pada suatu ruang khusus yang kemudian mensuplai
udara dingin (air chilled system) atau air dingin (water chilled system) ke seluruh ruang
Sistem kedua yaitu AC Unit merupakan alat pendingin yang diletakkan pada tiap-tiap ruang
yang terdiri dari AC split
Tabel 21 Jenis-jenis Lampu dan Pemakaian Daya Listrik
Sumber Ramsey 1994 Architectural Graphic Standard
Gambar 2 9 Pencahayaan Gedung Pertunjukan
Sumber Ramsey 1994 Architectural Graphic Standard
17
2146 Struktur
Gedung pertunjukan harus mewadahi sifat kegiatan pertunjukan dimana bentuk
struktur dan finising mengikuti fungsi sebagai gedung pertunjukan dengan pertimbangan
akustik kenyamanan pentas dan penikmat pertunjukan
Element atap sebagai pelindung gedung dari cuaca dan gangguan lain harus dapat
menyesuaikan dengan bentang yang lebar pengkondisian reflector dan penggunaan material
absorbsi bunyi Bahan kayu dan rangka atap mudah didapatkan akan tetapi masif dan berat
Rangka atap fleksible untuk bentang lebar ringan akan tetapi kurang tahan api Elemen
dinding utama harus kuat adanya kemampuan untuk merefleksikan sumber bunyi dan
penyerap atau mengalami gangguan bising gema gaung pada bangunan Semakin padat atau
solid bahan yang digunakan semakin mudah menyalurkan getaran bunyi
215 Tinjauan Aspek Kenyamanan Dengar
Kenyamanan dengar mempunyai arti bahwa suara-suara yang dinikmati pada suatu
pertunjukan tidak dipengaruhi oleh suara atau bunyi yang tidak dikehendaki suara dapat
terdistribusi secara merata dengan kekuatan yang cukup
Sistem akustik yang baik menurut Leo L Beranek (1962 412-413) dan David Egan (1988
155-170) yaitu
1 Adanya kekerasan (Loudness) yang cukup pada setiap bagian gedung pertunjukan
Gambar 2 10 Penghawaan Dalam Ruang
Sumber Ramsey 1994 Architectural Graphic Standard
18
2 Energi bunyi yang terdistribusi (difusi) secara merata
3 Tercapainya waktu dengung (RT) yang optimum sesuai dengan persyaratan masing-
masing jenis penggunaan
4 Ruang yang terbebas dari cacat akustik seperti gema pemantulan berkepanjangan gaung
pemusatan bunyi distorsi bayangan bunyi dan resonansi ruang
5 Tercapainya keintiman balancing kepenuhan nada dan ansamble pada ruang
pertunjukan dan adanya kehangatan dan kejelasan (clarity) pada ruang teater
6 Menghindari bising dan getaran yang mengganggu pementasan
Agar mendapat kondisi mendengar yang baik maka bentuk ukuran lebar panjang
tinggi bangunan serta bahan yang digunakan harus diatur sesuai dengan volume dan kualitas
bunyi yang dihasilkan Beberapa pengkondisian akustik gedung pertunjukan secara umum
antara lain
1 Penerapan material penyerapan yang cukup sehingga RT dapat dikendalikan dan
pencegahan terjadinya gema yang tidak diinginkan terutama pada dinding bagian
belakang
2 Pengarahan intensitas bunyi ke area bagian tengah dan belakang
3 Menaikkan sumber bunyi dan ruang penonton dibentuk sedemikian rupa dengan
memiringkan lantai penonton agar aliran gelombang bunyi langsung dan bebas
4 Bidang pantul mengelilingi sumber bunyi untuk memberikan energy tambahan
5 Rasio antara volume dengan luas lantai bangunan arus dijaga sehingga jarak yang
ditempuh bunyi langsung dan bunyi pantul relatif pendek
6 Penggunaan permukaan yang dapat memberikan pemerataan bunyi diseluruh ruangan
2151 Prilaku Bunyi Dalam Ruang
Gambar 2 11Prilaku Bunyi Dalam Ruang
Sumber Leslie L Doelle Akustik Lingkungan
19
Keterangan
1 Bunyi Langsung
Bunyi langsung dapat diterimadirasakan oleh telinga pendengar sesuai dengan suara asli
dari sumber bunyi
2 Bunyi yang ditransformasikan
Bunyi yang dapat berubah bentuktidak sesuai dengan suara aslinya karena adanya benda
lain yang menyebabkan
3 Bunyi pantul
Bunyi yang diterima oleh telinga pendengar setelah adanya pantulan dari benda lain yang
dapat memantulkan bunyi
4 Bunyi diserap
Bunyi yang hilang karena adanya bahan penyerap suarabunyi
5 Bunyi menyebar
Bunyi yang dapat menyebar karena terkena ujung benda yang cenderung runcing
6 Bunyi yang dibelokkan
Bunyi yang diarahkan dibelokkandiarahkan kesuatu tempat karena adanya bantuan dari
benda lain
7 Bunyi yang merambat pada struktur bangunan
Bunyi yang dapat merambat dengan media struktur bangunan
Jika bunyi menemui suatu bidangmaterial maka bunyi tersebut akan berinteraksi
sehingga sebagian gelombangnya akan dipantulkan sebagian di serap dan sebagian lagi
diteruskanmenembus bidang tersebut
Jika bunyi menemui bidang yang bersifat memantulkan bunyi maka bunyi tersebut
akan dipantulkan dengan besar sudut datangnya bunyi diukur dari garis tegak lurus bidang
pantulnya (biasanya disebut dengan garis normal)
2152 Aspek pemilihan bahanmaterial akustik
Bahan akustik digunakan untuk pngendalian atau pengontrolan prilaku bunyi yang ada
di dalam ruangan
20
Berpori-pori Berpori-pori di
permukaannya
berperforasi
Tegel langit-langit
dengan dasar masif
Bahan berpori
a Plesteran akustik
b Karpet dan kain akustik
Bahan yang berpori dapat menyerap bunyi pada semua tingkatan frekuensi dan
penyerapannya tergantung pada ketebalan dari bahan yang digunakan
- Penyerap panel
Penyerap panel hanya dapat menyerap suara dengan frekwensi tertentu sesuai dengan
berat panel dan ketebalan rongganya tetapi biasanya panel ini digunakan untuk
menyerap suara dengan frekwensi rendah Penyerap panel ini dapat dibuat dari bahan
non akustik misalnya beton tetapi dalam pembuatannya cukup sulit Secara sederhana
bahan-bahan padat yang didalamnya terdapat rongga tanpa celahlubang merupakan
penyerap panel karena bahan yang dimiliki tahan terhadap goresan maka sering menjadi
penyerap frekwensi rendah pada bagian bawah dinding
Gambar 2 12 Bahan Berpori
Sumber Peter L Duncan Templeton Detail Akustik
Gambar 2 13Penyerap Panel
Sumber Peter L Duncan Templeton Detail Akustik
21
- Resonator rongga (Efek Helmholtz)
Adalah suatu alat yang digunakan untuk mengendalikan suara dalam ruangan yang
dapat diatur untuk memilih tingkat frekwensi yang diinginkan
2153 Tata Suara (Sound System)
Tata suara atau sound system merupakan salah satu langkah dalam memecahkan
masalah akustik dalam ruang pertunjukan Langkah ini dilakukan untuk mencapai kekerasan
suara dengan jalan menggunakan peralatan tata suarasound system berupa pengeras suara
buatan (elektronik) Sedangkan jika dalam ruang pertunjukan tidak menggunakan system
penguat berupa alat pengeras suara radius bunyi maksimum hanya berkisar 20 meter
Penempatan pengeras suara sebaiknya diutamakan terletak disekitar sisi samping atas
panggung dengan perangkat pengontrol suara ditempatkan pada area sentral sekitar tempat
duduk penonton Cara lain yang lebih efektif adalah dengan menyediakan suatu ruang bagi
operator terpisah dibelakang auditorium dengan arah bukaan mengarah kebagian dalam
ruang sehingga suara dapat didengar dan dikontrol oleh para operator sound system
Ada beberapa tipe penempatan loudspeaker pada sistem bunyi elektronik namun pada
dasarnya ada 4 tipe11
a Terpusat (central cluster) yaitu sekelompok speaker yang diletakkan di atas sumber
bunyi asli setinggi 7-13m dan agak ke depan Kumpulan speaker ini dapat
disembunyikan dibalik tirai dan masing-masing speaker diarahkan ke audiens deretan
11 Satwiko Prasasto Fisika Bangunan 2 Yogyakarta ANDI 2004 Hal 148-149
Gambar 2 14 Penyerap Berongga
Sumber Peter L Duncan Templeton Detail Akustik
22
depan tengah maupun belakang Klebihannya bunyi dari speaker sama arahnya dengan
posisi sumber bunyi asli
b Tersebar (distributed) yaitu peletakan rangkaian speaker di atas audien (pendengar)
c Tipe ini digunakan untuk ruangan yang memiliki langit-langit rendah sehingga tidak
memungkinkan memakai tipe terpusat Tipe ini mengutamakan dari segi kejelasan bunyi
dan tidak terlalu mementingkan arah bunyi Pada tipe ini peletakan speakernya umumnya
diletakkan di kolom secara merata
d Terpadu dengan kursi (seat-integrated) yaitu meletakkan speaker secara terpadu di
belakang kursi Tipe ini biasa diterapkan pada gereja Biasanya speaker diletakkan di
belakang sandaran kursi dan bunyinya akan didengan oleh orang yang duduk dibelakang
kursi tersebut
e Kombinasi dari tipe di atas Untuk kombinasi tipe terpusat dan tersebar diperlukan alat
penunda bunyi (initial time delay) agar bunyi dari speaker di deretan belakang menunggu
datangnya bunyi dari speaker terpusat di depan
Gambar 2 15 Sistem Terpusat
Sumber Satwiko Prasasto Fisika Bangunan 2
Gambar 2 16 Sistem Tersebar
Sumber Satwiko Prasasto Fisika Bangunan 2
23
Tata suara merupakan bagian yang terpenting dalam setiap pementasan yang terdiri
dari tiga elemen utama yaitu microphone amplifier dan loudspeaker Dalam suatu
pertunjukan segala instrument penghasil bunyi dikordinasikan dengan menggunakan mixer
sebagai pengatur keras lemahnya suara yang ditampilkan pada setiap sumber bunyi sehingga
keseluruhan suara dari panggung merupakan suatu hasil kumpulan bunyi yang harmonis
Dilihat dari peletakannya sound system terbagi menjadi tiga cara yaitu system menyebar
terpusat dan gabungan
Sistem loudspeker tersebar lebih cocok diterapkan pada ruang pidato informasi dan
komersial sedangkan system yang terpusat (baik dengan satu titik diatas tengah sumber
maupun dengan beberapa titik di sekeliling sumber suara) lebih cocok untuk konser musik
live teaterdrama maupun pertunjukan lain
22 TINJAUAN SENI TRADISIONAL BALI
221 Pengertian Seni Tradisional Bali
Seni Tradisional Bali merupakan seni yang telah ada sejak dulu dan diturunkan oleh
para seniman pendahulu yang ada di Bali Seni tradisional di Bali memiliki beberapa jenis
diantaranya ialah seni tari yang pada jaman dahulu digunakan sebagai sarana pelengkap
dalam pelaksanaan sebuah ritual ataupun dijadikan sebuah sarana hiburan tontonan
masyarakat
222 Jenis-jenis Seni Tradisional Bali
Jenis Seni Tradisional Bali di Bali cukup banyak dan beragam jenisnya yaitu Seni
Tari Seni UkirPatung Seni Tabuh Seni Drama Seni tari seni tabuh dan seni drama
merupakan jenis Seni Tradisional Bali yang biasanya digabungkan untuk dipentaskan kepada
wisatawan selain fungsinya yang juga sebagai salah-satu sarana dalam kegiatan upacara
sakral
A Berikut adalah jumlah banyaknya kelompaksekaa kesenian tradisional Bali yang ada di
Badung menurut Dinas Kebudayaan Kabupaten Badung tahun 2006
a Kec Kuta selatan 275 sekaa
Gambar 2 17 Pengeras Suara Tersebar dan Terpusat
Sumber Leo L Beranek Music Acoustics and Architecture
24
b Kec Kuta 99 sekaa
c Kec Kuta Utara 228 sekaa
d Kec Mengwi 654 sekaa
e Kec Abiansemal 448 sekaa
f Kec Petang 237 sekaa
g Jumlah 1941 sekaa
Jadi jumlah Kelompoksekaa kesenian tradisional Bali pada tahun 2006 yaitu 1941
sekaa Jika pada Gedung Kesenian ini dapat menampung 5 kelompok seni dalam sehari
maka dalam setahun dapat menggunakan sekitar 1800 kelompoksekaa prtunjukan tradisional
Bali
B Berikut adalah jenis jenis pertunjukan Bali berdasarkan kapasitas jumlah penari dan
penabuh
a Jenis seni pertunjukan dengan jumlah personil banyak ( gt 10 orang )
Penari Penabuh
1 Calonarang plusmn 25 orang plusmn 25 orang
2 Kunti Sraya plusmn 30 orang plusmn 25 orang
3 Kecak plusmn 70 orang
4 Sendratari Ramayana plusmn 28 orang plusmn35 orang
Rata rata plusmn 35 orang plusmn 28 orang
b Jenis seni pertunjukan dengan jumlah personil sedang ( 5-10 orang)
Penari Penabuh
1 Tari telek plusmn 7 orang plusmn 25 orang
2 Tari Pendet plusmn 6 orang plusmn 35 orang
3 Tari Panyembrama plusmn 6 orang plusmn 35 orang
4 Tari Gabor plusmn 6 orang plusmn 30 orang
5 Tari Legong Kuntul plusmn 6 orang plusmn 30 orang
6 Tari Satya Bhrasta plusmn 6 orang plusmn 35 orang
7 Tari Gopala plusmn 6 orang plusmn 30 orang
8 Tari Baris Wirayudha plusmn 8 orang plusmn 35 orang
25
9 Tari Garuda Wisnu plusmn 6 orang plusmn 35 orang
Rata rata plusmn 6 orang plusmn 33 orang
c Jenis seni pertunjukan dengan jumlah personil sedikit (lt 5 orang )
Penari Penabuh
1 Tari Legong Lasem plusmn 3 orang plusmn 35 orang
2 Tari Oleg plusmn 2 orang plusmn 35 orang
3 Tari Sekar Jagat plusmn 5 orang plusmn 30 orang
4 Tari Makepung plusmn 5 orang plusmn 30 orang
5 Tari Wiranata plusmn 1 orang plusmn 30 orang
6 Tari Panjisemirang plusmn 1 orang plusmn 30 orang
7 Tari Marga Pati plusmn 1 orang plusmn 35 orang
8 Tari Manukrawa plusmn 5 orang plusmn 35 orang
9 Tari Kembang Girang plusmn 5 orang plusmn 30 orang
10 Tari Joged plusmn 5 orang plusmn 12 orang
11 Tari Puspanjali plusmn 5 orang plusmn 30 orang
12 Tari Jauk plusmn 1 orang plusmn 25 orang
13 Tari Baris Tunggal plusmn 1 orang plusmn 35 orang
14 Tari Cendrawasih plusmn 2 orang plusmn 30 orang
15 Tari Kebyar Duduk plusmn 1 orang plusmn 35 orang
16 Tari Kebyar Terompong plusmn 1 orang plusmn 35 orang
17 Tari Belibis plusmn 5 orang plusmn 30 orang
18 Tari Kupu kupu Tarum plusmn 5 orang plusmn 35 orang
19 Tari Jalak Putih plusmn 5 orang plusmn 35 orang
20 Tari Kelinci plusmn 5 orang plusmn 35 orang
Rata rata plusmn 3 orang plusmn 31 orang
223 Seni Tradisional Bali Sebagai Seni Pertunjukan
Seni Tradisional Bali yang dibuat selain sebagai suatu yang disacralkan disungsung
dan diupacarai juga merupakan sarana atau media yang dapat berfungsi lain seperti sebagai
alat komunikasi hiburan pendidikan dan sebagainya
26
Seni Tradisional Bali dalam peranan sebagai seni pertunjukan atau seni tari itu dapat
dibedakan atas tiga jenis yaitu Seni sacral (Wali) seni bebali dan seni balih-balihan Maka
Seni Tradisional Bali dapat berfungsi di ketiga jenis tari tersebut
Dalam peninjauan Seni Tradisional Bali sebagai seni pertunjukan ini akan ditinjau
dari beberapa aspek antara lain
- Aspek bentuk pertunjukan
- Aspek struktur pementasan
- Aspek lakon yang biasa dibawakan
- Aspek perlengkapan-perlengkapan atau sarana pementasan
- Dan arena pementasan
23 TINJAUAN PROYEK SEJENIS
Dalam tinjauan proyek sejenis yang digunakan untuk mengetahui kedekatan
karakteristik Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali di Kabupaten Badung dengan gedung-
gedung pertunjukan yang lainnya maka proyek sejenis yang digunakan untuk ditinjau adalah
Gedung Natya Mandala ISI Denpasar Amphitheater Garuda Wisnu Kencana dan Boshe
VVIP CLUB BALI
231 Gedung Natya Mandala ISI Denpasar
Gedung yang berlokasi di jln Nusa Indah Denpasar Timur Merupakan salah satu
fasilitas pertunjukan yang berada di areal pendidikan kampus ISI Denpasar Merupakan satu-
satunya gedung teater tertutup yang ada di Denpasar namun hanya difungsikan sebagai
sarana latihanpengajaran serta pertunjukan (In Door) bagi mahasiswa ISI Denpasar
232 Amphitheater Garuda Wisnu Kencana
Berlokasi di Bukit Jimbaran -Badung Yang merupakan salah satu tempat petunjukan
outdoor yang terletak di daerah pariwisata Badung Merupakan salah satu tempat pertunjukan
yang difungsikan sebagai tempat pertunjukan Seni Tradisional Bali maupun atraksi modern
untuk dipertontonkan pada wisatawan
27
233 Boshe VVIP CLUB BALI
Di Kuta -Badung Yang berdekatan dengan patung Dewa Ruci yang merupakan
landmark dari kawasan Kuta Merupakan sebuah gedung tertutup yang fungsi utamanya
sebagai tempat hiburan malam dan pertunjukan musik Berikut adalah tabel studi banding
pada proyek sejenis
Objek
Kriteria
Gedung Natya
Mandala ISI
Denpasar
Amphitheater Garuda
Wisnu Kencana
Boshe VVIP
CLUB BALI Kesimpulan
Lokasi
Di Jln Nusa Indah
Denpasar Timur
Merupakan salah-satu
fasilitas pertunjukan
yang berada di areal
pendidikan kampus ISI
Denpasar
Di Bukit Jimbaran -
Badung Yang
merupakan salah satu
tempat petunjukan yang
terletak di daerah
pariwisata Badung
Di Kuta -Badung
Yang berdekatan
dengan patung
Dewa Ruci yang
merupakan
landmark dari
kawasan Kuta
Bahwa lokasi
sebuah tempat
pertunjukan
bisa terletak
pada area
pendidikan dan
kepariwisataan
Fungsi
Merupakan satu-
satunya gedung teater
tertutup namun hanya
difungsikan sebagai
sarana
latihanpengajaran serta
pertunjukan (In Door)
bagi mahasiswa ISI
Denpasar
Merupakan salah satu
tempat pertunjukan yang
difungsikan sebagai
tempat pertunjukan tari
Seni Tradisional Bali
maupun atraksi modern
untuk dipertontonkan
pada wisatawan
Merupakan sebuah
gedung tertutup
yang fungsi
utamanya sebagai
tempat hiburan
malam dan
pertunjukan musik
Fungsi utama
sebuah gedung
pertunjukan
adalah sebagai
tempat
pertunjukan
dan bisa juga
sebagai
fasilitas
pendidikan
seni
Fasilitas
Gedung
Tempat duduk
audience stage
(berbentuk segi empat)
layar (kanan dan kiri)
serta latar yang dapat
diubah-ubah sesuai
yang diinginkan r
control dan juga
Fasilitas pertunjukan
berupa Tempat duduk
audience Stage r
Penyimpanan
perlengkapannya r rias
tersedia juga stage
dengan tempat duduk
berkapasitas besar t
Fasilitas
pertunjukan
berupa Tempat
berdiri audience
Stage r
Penyimpanan alat
dan
perlengkapannya r
Sudah
memadai dari
segi
pertunjukan
dan pelayanan
bagi
wisatawan
namun belum
Tabel 22 Studi Banding Pada Proyek Sejenis
Sumber Observasi Lapangan
28
didalam kegiatannya
pun sudah
menggunakan bantuan
katrol lighting (sebagai
sarana pencahayaan
dalam pertunjukan)
Ruang Rias (laki-laki
dan wanita) serta
Toilet
Penjualan makanan
ringan dan minuman
serta sedangkan
fasilitas penunjang
berupa r Pengelola t
Penjualan tiket t
Penjualan sovenir toilet
t Penjualan makanan dan
minuman area parkir
Rias area pemusik
sedangkan
fasilitas
penunjang berupa
r Pengelola t
Penjualan tiket
toilet area parkir
cukup jauh dari
tempat pementasan
mengkhusus
ke bidang
pertunjukan
Seni
Tradisional
Bali
Kapasit
as
Kapasitas gedung
kurang lebih 500 orang
Kapasitas gedung kurang
lebih 800 orang
Kapasitas gedung
kurang lebih 2000
orang
Kondisi
Kondisi gedung cukup
baik sudah dilengkapi
dengan fasilitas-fasilitas
yang mendekati sebuah
ruang teater yang
dilengkapi dengan tata
lampu dan sound sistem
pada setiap
pertunjukannya
Cukup baik dan cukup
lengkap untuk sebuah
pertunjukan untuk
wisatawan namun
kondisi gedung dalam
setiap pertunjukannya
masih belum dapat
menunjang dari segi
akustik ruang dan
penerangannya hanya
memakai penerangan
alami Perlu ditambahkan
fasilitas-fasilitas
penunjang yang lainnya
seperti restauran galery
dan lain sebagainya
Cukup baik dan
fasilitas lengkap
seperti sudah
adanya t Penjualan
souvenir Toilet
setiap
pertunjukannya
ditunjang dengan
fasilitas sound
sistem dan tata
lampu yang
spektakuler
Masih
sederhana
belum ada
yang
memberikan
tampilan yang
spektakuler
dengan efek-
efek visual dan
penggunaan
sound sistem
yang canggih
dalam setiap
pertunjukanny
a
Pengelol
a
Pengelola yaitu civitas
dari akademi kampus
yang bersangkutan
yaitu ISI Denpasar
Pihak swasta Pihak swasta Pihak swasta
dan
pemerintah
29
Bentuk
Stage
Bentuk stage segi
empat lengkap dengan
pencahayaan lampu
diatasnya dan di
lengkapi dengan layar
Back ground nya dapat
di sesuaikan dengan
tema pertunjukan yang
di gelar
Bentuk stage kipas tanpa
pencahayaan lampu yang
memadai Back ground
nya berupa tebing
permanen
Pada stage ini
bentuk stagenya
sama yaitu segi
empat dan latarnya
dapat berubah
sesuai event yang
berlangsung
Bentuk
panggung yang
umum dipakai
pada gedung
pertunjukan
adalah bentuk
segi empat
Latar
Panggun
g
Pada Natya Mandala
latar panggung
menggunakan tiruan
candi bentar dari layar
Layar tersebut dapat
diganti-ganti untuk
mengkondisikan
suasana pannggung
yang diinginkan
Pada stage ini latar
berupa batu tebing yang
permanen dan tidak dapat
diubah-ubah bentuknya
Latar ygang gelap
merupakan latar
dari panggung ini
tidak permanen dan
dapat diubah-ubah
bentuknya untuk
memberikan kesan
modern
Latar
panggung pada
gedung
pertunjukan di
Bali pada
umumnya
berbentuk kori
ataupun candi
bentar
Entranc
e
Bangun
an
Entrance bangunan
pada gedung ini
mengadopsi dari bentuk
kori dari bangunan Bali
dengan bahan paras
putih namun
ornamennya tidak
dibuat secara detail
Entrance bangunan pada
gedung pertunjukan ini
berbentuk modern yang
menyerupai candi bentar
Kondisi entrance
bangunan terkesan
modern Entrance
bangunannya
dekat dengan jalan
sempadan
bangunan tidak
memenuhi syarat
Entrance
bangunan
gedung
pertunjukan di
Bali pada
umumnya
bercirikan
tradisional
Bali seperti
kori
30
24 SPESIFIKASI UMUM GEDUNG PERTUNJUKAN SENI TRADISIONAL
BALI
Berdasarkan data-data mengenai teori-teori tentang Gedung Pertunjukan Seni
Tradisional Bali serta tinjauan terhadap proyek sejenis diatas maka diperoleh beberapa
tetapi secara global
Zoning
Ruang
Pada gedung ini zone
ruangnya terdiri dari
zone depan panggung
yaitu Entrance
bangunan toilet
pengunjung pria amp
wanita r Operator r
Oudience area
penabuh dan stage
Zone belakang
panggung terdiri dari r
Rias pria amp wanita
toilet gudang side
entrance untuk pemain
dan koridor tempat
sirkulasi pemain
Pada area yang terdapat
di GWK zone ruangnya
terdiri dari zone depan
panggung yaitu Entrance
bangunan toilet
pengunjung pria amp
wanita r Tiketing dan r
Cinderamatasovenir dan
r Pengelola r Operator
r Oudience smoking
area area penabuh dan
stage Zone belakang
panggung terdiri dari
rRias dan persiapan
tempat penyimpanan
Pada gedung ini
zone ruangnya
terdiri dari zone
depan yaitu
Entrance bangunan
toilet pengunjung
pria amp wanita r
Tiketing r
Pengelola r
Oudience area
penabuh dan stage
Zone belakang
terdiri dari rRias
dan persiapan
tempat
penyimpanan Seni
Tradisional Bali
Zone ruang
umumnya
terdiri dari dua
zone yaitu
zone depan
panggung dan
zone belakang
panggung
dengan bagian-
bagiannya
Kesimp
ulan
Gedung Natya Mandala
merupakan gedung
pertunjukan yang
berada di area
pendidikan ISI
Denpasar dan dikelola
oleh civitas ISI
Denpasar dengan
fasilitas pertunjukannya
sudah memperhatikan
dari akustik ruang dan
tata lampu dalam setiap
pertunjukannya Namun
kondisi dari gedung
tersebut masih kurang
memadai
Gedung ini merupakan
tempat pertunjukan
khusus di pertontonkan
untuk para wisatawan
dan terletak pada lokasi
pariwisata dan
pengelolaannya
dipengang oleh pihak
swasta Fasilitas
pertunjukan yang modern
dan memperhatikan
akustik dan tata lampu
karena kondisi
bangunannya semi
tertutup dengan stage
terbuka
Boshe merupakan
tempat pertunjukan
khusus pertunjukan
modern
dipertunjukkan
untuk wisatawan
Fasilitas yang di
sediakan sangat
modern
31
spesifikasi umum mengenai Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali yang diuraikan
berdasarkan fungsi karakteristik pelaku dan kegiatan fasilitas bangunan gedung pertunjukan
Seni Tradisional Bali dan lokasi gedung pertunjukan Seni Tradisional Bali
241 Fungsi
Sebagai wadah pertunjukan bagi para seniman Seni Tradisional Bali dalam berkreasi
dan mempertunjukan hasil karyanya sehingga dapat dinikmati dengan nyaman oleh para
audience Selain itu diharapkan Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali ini dapat
memberikan suatu informasi obyek wisatatempat rekreasi dan untuk meningkatkan minat
masyarakat dalam berkesenian khususnya seni Seni Tradisional Bali yang merupakan warisan
nenek moyang kita dan nantinya dapat terus diwariskan kepada generasi penerus
242 Karakteristik Pelaku dan Kegiatan
Karakteristik pelaku dan kegiatan secara umum dalam perencanaan Gedung
Pertunjukan Seni Tradisional Bali dikelompokkan sebagai berikut
1 Pengelola
Merupakan pihak penyelenggara dalam hal ini adalah pihak swasta dan masyarakat serta
sponsor yang terkait serta monitoring dari pihak pemerintah
2 Wisatawan
Berbagai motivasi wisatawan datang ke Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali seperti
untuk rekreasi atau dengan tujuan khusus mencari informasi untuk mengetahui lebih
dekat mengenai pementasan tari Seni Tradisional Bali
3 Penari
Merupakan pihak yang berperan untuk menampilkan adegan-adegan dalam setiap lakon
yang dibawakan di depan panggung
4 Penabuh
Mengiringi penari dengan bunyi-bunyian (gong) dalam setiap penampilannya di depan
panggung
243 Fasilitas Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali
Fasilitas Gedung Perunjukan Seni Tradisional Bali berdasarkan sintesis tinjauan teori
mengenai seni pertunjukan dan tinjauan proyek sejenis adalah sebagai berikut
32
1 Jenis ruang umumnya terbagi atas dua elemen utama yaitu
a Area ldquoDepanrdquo (font) sebagai public area
b ldquoBelakang panggungrdquo (back stage) sebagai work groups (kelompok kerja)
2 Ruang-ruang yang akan disediakan adalah
- Ruang Utama (panggung pertunjukan tempat duduk penonton tempat rias pria dan
wanita dan tempat untuk gambelan atau perlengkapan instrument dalam pementasan)
- Ruang Pertunjukan Luar (stage outdoor)
- Ruang pelayanan umum (lobby counter informasi loket karcis souvenir r
operator cafetaria keamanan toliet pengunjung)
- Ruang administrasipengelola
- Ruang penunjang (tempat parkir gudang pos satpam ME)
244 Lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali
Persyaratan lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali berdasarkan sintesis
tinjuan teori mengenai pertunjukan Seni Tradisional Bali dan tinjauan proyek sejenis adalah
sebagai berikut
1 Lokasinya berada dekat dengan kegiatan pariwisata
2 Lokasinya sesuai dengan peruntukan dari fungsi bangunan yang diwadahi
3 Lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali harus strategis dan dapat mudah
dicapai oleh berbagai pihak yang berkepentingan
4 Lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali harus dapat memberi kenyamanan
dan keamanan bagi semua civitas yang ada didalamnya
12
2 Langit-langit tidak teratur lantai penonton miring
Langit-langit yang tidak teratur menimbulkan pemantulan bunyi yang
menguntungkan dalam akustik ruang waktu tunda yang pendek dan terhindarnya
pemutusan bunyi (bunyi terdifusi dengan baik) Kemiringan langit-langit yang
digunakan sebagai pemantul bisa mengarakan intensitas bunyi ke daerah bagian
belakang sehingga bunyi dapat diterima secara merata pada seluruh bagian ruang
Langit miring yang disesuaikan dengan garis pandang dan pemantulan bunyi dari
langit-langit menimbulkan distribusi yang merata dan menguntungkan dalam segi
akustik gedung Lantai miring semakin mendekatkan penonton dengan panggung
2142 Tata Panggung
Bentuk Panggung
a Teater proscenium
Panggung proscenium mempunyai karakteristik ruang yang dapat dilihat dari satu sisi saja
dengan artian panggung hanya ada pada bagian depan audience Radius pandangan
penonton terbatas ruang penonton mempunyai batas yang jelas dengan panggung
b Teater arena
Arena pementasan berada pada pusat atau ditengah-tengah penonton sehingga dalam
pementasannya penonton mengelilingi panggung Panggung dapat berbentuk bulat
ataupun berbentuk kotak
Gambar 2 5 Langit-langit Lurus
Sumber David Egan 1988 Architectural Acoustics
Gambar 2 6 Langit-langit Miring
Sumber David Egan 1988 Architectural Acoustics
13
c Teater open stage
Bentuk panggung ini menjorok kearah auditoriumtempat duduk penonton Hal ini
bertujuan untuk mengatasi permasalahan antara penyajipemain dengan penonton yang
sedang menikmati suatu pertunjukan
Bentuk-bentuk pengembangan panggung
d Eksperimen theater9
Untuk memenuhi berbagai macam jenis pertunjukan bentuk dan kondisi dari semua
bentuk pentas dalam ruang
- Total theater teater ini mempunyai bentuk arena proscenium ataupun open stage
- Izenour theater merupakan suatu bentuk panggung teater yang mengutamakan
fleksibilitas terhadap bentuk pentas proscenium arena dan stage
2143 Tempat Duduk Penonton dan Garis Pandang
Jika dilihat dari jenis kursi yang akan digunakan dan jarak duduk yang disyaratkan
Terlebih dahulu ditentukan gaya kursi yang akan digunakan kursi bergaya tradisional
membutuhkan jarak minimum 84cm dan lebar 50cm sedangkan ukuran yang umum adalah
53cm sedangkan kursi bergaya modern mempunyai ukuran bermacam-macam dapat
membutuhkan jarak 140cm dan lebar 75cm Ruang untuk tempat berdiri yang semula
merupakan hal yang biasa tetapi sekarang jarang ditemui pada gedung pertunjukan modern
Tempat duduk biasanya disusun dalam deretan lurus dan melengkungsedangkan beberapa
gedung telah dicoba dipasang susunan kursi menyerong
Di dalam pengaturan tempat duduk pada gedung pertunjukan berkaitan dengan garis
pandang kenyamanan gerak penghawaan dan akustik Sesuai dengan standar Neufert
menurut peraturan tempat pertemuan semua tempat duduk harus dikenali dari tempat duduk
yang tidak terikat tidak dapat diubah Dimensi dan jarak antar bangku penonton berserta
sirkulasi menurut standar Neufert yaitu ge 90 x ge 50cm Tinggi tempat duduk di ruang
penonton terletak pada garis pandang Konstruksi garis pandang berlaku untuk semua tempat
duduk di ruang penonton Orang meninggalkan teater kemudian penonton duduk ldquopada
tempat kosongrdquo dengan demikian hanya setiap baris kedua membutuhkan ketinggian
pandangan secara penuh (12cm)
9 Chiara Joseph De 1983357-359
14
Sudut pandang yang dibentuk pada bidang vertikal maksimum 30ordm kebawah dan
keatas serta 27ordm antara dua penghalang didepannya pada bidang horizontal Garis pandang
dan sudut pandang ini dipakai sebagai standar kenyamanan visual pada perencanaan dan
perancangan gedung pertunjukan
2144 Tata Cahaya
Pada system pencahayaan di dalam gedung dapat dibagi menjadi tiga sistem
peneranganpencahayaan yaitu10
1 Sistem penerangan merata memberikan illuminasi yang tersebar secara merata dan
cukup seragam di seluruh ruangan Penerangan ini cocok bagi ruang yang tidak
mempunyai tempat untuk pelaksanaan tugas-tugas visual yang khusus
10 Hadinoto Kusudiarso Standar Penerangan Buatan di dalam Gedung-gedung Bandung Yayasan Lembaga
Penyelidikan Masalah Bangunan Cetakan kedua 1985 Hal-45
Gambar 2 7 Pengaturan Tempat Duduk dan Garis Pandang
Sumber Ernst Neufert edisi 33 jilid 2
Gambar 2 8 Standar Garis Pandang Penonton
Sumber Harold D Hauf Architectural Graphic Standards 1970
15
2 Sistem penerangan terarah merupakan penerangan dimana seluruh ruangan memperoleh
cahaya dari suatu jurusan tertentu Penerangan terarah juga dapat dikombinasikan dengan
penerangan merata dengan maksud mengurangi efek yang menjemukan yang mungkin
timbul dari penerangan merata
3 Sistem penerangan setempat merupakan sistem penerangan yang cahayanya
dikonsentrasikan pada tempat melaksanakan tugas atau tempat melaksanakan tugas
visual
Pada gedung pertunjukan ruang auditorium diberi penerangan buatan yang
menciptakan suasana yang sesuai dengan suasana yang diinginkan Sedangkan area
pentasstage diberi penerangan khusus yang berfungsi menonjolkan dan menciptakan suasana
yang tepat untuk pementasan diatasnya Illuminasi pada panggungstage lebih tinggi dari
pada area penontonauditorium yaitu berkisar 500 lux Selain penerangan khusus dan umum
perlu juga dipasang sistem penerangan dalam keadaan bahaya yang segera harus menyala
jikalau penerangan umum terganggu untuk memungkinkan hadirin meninggalkan gedung
secara cepat dan aman
Beberapa istilah lampu sesuai dengan arah dan luas sinarnya adalah
1 Penyinaran atas (up-lighter) lampu yang menyorot ke atas
2 Penyinaran bawah (down-lighter) lampu yang menyorot ke bawah
3 Penyorot sempit (spot light) lampu dengan sudut sinar lt30o
4 Penyorot lebar (flood light) lampu dengan sudut sinar gt30o
5 Penyiram dinding (wall-wash light) lampu untuk menyiram bidang vertical dengan
cahaya
Pada pencahayaan umum terdapat dua alternatif dalam peletakannya yaitu peletakan
inbow atau didalam plafon dan outbow atau diluar plafon Instalasi dan perawatan lampu
yang dipasang inbow lebih sulit dibandingkan dengan outbow akan tetapi tingkat keindahan
keawetan dan kebersihan lampu lebih baik dibanding pemasangan secara outbow
Penggunaan lampu sebagai salah satu bagian tata panggung dapat dipakai tergantung inbow
outbow dapat bergerak turun naik dapat berputar secara periodic dan lampu yang diatur oleh
operator Berikut beberapa jenis-jenis lampu dan peletakan lampu pada pencahayaan khusus
dapat terlihat dihalaman berikut
16
NO TIPE WATT
1 Epsodial Spotlight 500-3000
2 Fresnel Spotlight 500-2000
3 Foot Light 60-100 percolor
4 Border Light 75-300 percolor
5 Cyclorama Border Light and Foot Light 500-1500
6 Scenic Projector 1000-5000
2145 Penghawaan
Sistem penghawaan atau pengkondisian udara dalam gedung pertunjukan sangat
menunjang aspek kenyamanan pelaku kegiatan dalam suatu pementasan Sistem penghawaan
dalam perancangan gedung pertunjukan memiliki dua system terpisah yaitu system sentral
dimana alat pendingin (Chiller) terletak pada suatu ruang khusus yang kemudian mensuplai
udara dingin (air chilled system) atau air dingin (water chilled system) ke seluruh ruang
Sistem kedua yaitu AC Unit merupakan alat pendingin yang diletakkan pada tiap-tiap ruang
yang terdiri dari AC split
Tabel 21 Jenis-jenis Lampu dan Pemakaian Daya Listrik
Sumber Ramsey 1994 Architectural Graphic Standard
Gambar 2 9 Pencahayaan Gedung Pertunjukan
Sumber Ramsey 1994 Architectural Graphic Standard
17
2146 Struktur
Gedung pertunjukan harus mewadahi sifat kegiatan pertunjukan dimana bentuk
struktur dan finising mengikuti fungsi sebagai gedung pertunjukan dengan pertimbangan
akustik kenyamanan pentas dan penikmat pertunjukan
Element atap sebagai pelindung gedung dari cuaca dan gangguan lain harus dapat
menyesuaikan dengan bentang yang lebar pengkondisian reflector dan penggunaan material
absorbsi bunyi Bahan kayu dan rangka atap mudah didapatkan akan tetapi masif dan berat
Rangka atap fleksible untuk bentang lebar ringan akan tetapi kurang tahan api Elemen
dinding utama harus kuat adanya kemampuan untuk merefleksikan sumber bunyi dan
penyerap atau mengalami gangguan bising gema gaung pada bangunan Semakin padat atau
solid bahan yang digunakan semakin mudah menyalurkan getaran bunyi
215 Tinjauan Aspek Kenyamanan Dengar
Kenyamanan dengar mempunyai arti bahwa suara-suara yang dinikmati pada suatu
pertunjukan tidak dipengaruhi oleh suara atau bunyi yang tidak dikehendaki suara dapat
terdistribusi secara merata dengan kekuatan yang cukup
Sistem akustik yang baik menurut Leo L Beranek (1962 412-413) dan David Egan (1988
155-170) yaitu
1 Adanya kekerasan (Loudness) yang cukup pada setiap bagian gedung pertunjukan
Gambar 2 10 Penghawaan Dalam Ruang
Sumber Ramsey 1994 Architectural Graphic Standard
18
2 Energi bunyi yang terdistribusi (difusi) secara merata
3 Tercapainya waktu dengung (RT) yang optimum sesuai dengan persyaratan masing-
masing jenis penggunaan
4 Ruang yang terbebas dari cacat akustik seperti gema pemantulan berkepanjangan gaung
pemusatan bunyi distorsi bayangan bunyi dan resonansi ruang
5 Tercapainya keintiman balancing kepenuhan nada dan ansamble pada ruang
pertunjukan dan adanya kehangatan dan kejelasan (clarity) pada ruang teater
6 Menghindari bising dan getaran yang mengganggu pementasan
Agar mendapat kondisi mendengar yang baik maka bentuk ukuran lebar panjang
tinggi bangunan serta bahan yang digunakan harus diatur sesuai dengan volume dan kualitas
bunyi yang dihasilkan Beberapa pengkondisian akustik gedung pertunjukan secara umum
antara lain
1 Penerapan material penyerapan yang cukup sehingga RT dapat dikendalikan dan
pencegahan terjadinya gema yang tidak diinginkan terutama pada dinding bagian
belakang
2 Pengarahan intensitas bunyi ke area bagian tengah dan belakang
3 Menaikkan sumber bunyi dan ruang penonton dibentuk sedemikian rupa dengan
memiringkan lantai penonton agar aliran gelombang bunyi langsung dan bebas
4 Bidang pantul mengelilingi sumber bunyi untuk memberikan energy tambahan
5 Rasio antara volume dengan luas lantai bangunan arus dijaga sehingga jarak yang
ditempuh bunyi langsung dan bunyi pantul relatif pendek
6 Penggunaan permukaan yang dapat memberikan pemerataan bunyi diseluruh ruangan
2151 Prilaku Bunyi Dalam Ruang
Gambar 2 11Prilaku Bunyi Dalam Ruang
Sumber Leslie L Doelle Akustik Lingkungan
19
Keterangan
1 Bunyi Langsung
Bunyi langsung dapat diterimadirasakan oleh telinga pendengar sesuai dengan suara asli
dari sumber bunyi
2 Bunyi yang ditransformasikan
Bunyi yang dapat berubah bentuktidak sesuai dengan suara aslinya karena adanya benda
lain yang menyebabkan
3 Bunyi pantul
Bunyi yang diterima oleh telinga pendengar setelah adanya pantulan dari benda lain yang
dapat memantulkan bunyi
4 Bunyi diserap
Bunyi yang hilang karena adanya bahan penyerap suarabunyi
5 Bunyi menyebar
Bunyi yang dapat menyebar karena terkena ujung benda yang cenderung runcing
6 Bunyi yang dibelokkan
Bunyi yang diarahkan dibelokkandiarahkan kesuatu tempat karena adanya bantuan dari
benda lain
7 Bunyi yang merambat pada struktur bangunan
Bunyi yang dapat merambat dengan media struktur bangunan
Jika bunyi menemui suatu bidangmaterial maka bunyi tersebut akan berinteraksi
sehingga sebagian gelombangnya akan dipantulkan sebagian di serap dan sebagian lagi
diteruskanmenembus bidang tersebut
Jika bunyi menemui bidang yang bersifat memantulkan bunyi maka bunyi tersebut
akan dipantulkan dengan besar sudut datangnya bunyi diukur dari garis tegak lurus bidang
pantulnya (biasanya disebut dengan garis normal)
2152 Aspek pemilihan bahanmaterial akustik
Bahan akustik digunakan untuk pngendalian atau pengontrolan prilaku bunyi yang ada
di dalam ruangan
20
Berpori-pori Berpori-pori di
permukaannya
berperforasi
Tegel langit-langit
dengan dasar masif
Bahan berpori
a Plesteran akustik
b Karpet dan kain akustik
Bahan yang berpori dapat menyerap bunyi pada semua tingkatan frekuensi dan
penyerapannya tergantung pada ketebalan dari bahan yang digunakan
- Penyerap panel
Penyerap panel hanya dapat menyerap suara dengan frekwensi tertentu sesuai dengan
berat panel dan ketebalan rongganya tetapi biasanya panel ini digunakan untuk
menyerap suara dengan frekwensi rendah Penyerap panel ini dapat dibuat dari bahan
non akustik misalnya beton tetapi dalam pembuatannya cukup sulit Secara sederhana
bahan-bahan padat yang didalamnya terdapat rongga tanpa celahlubang merupakan
penyerap panel karena bahan yang dimiliki tahan terhadap goresan maka sering menjadi
penyerap frekwensi rendah pada bagian bawah dinding
Gambar 2 12 Bahan Berpori
Sumber Peter L Duncan Templeton Detail Akustik
Gambar 2 13Penyerap Panel
Sumber Peter L Duncan Templeton Detail Akustik
21
- Resonator rongga (Efek Helmholtz)
Adalah suatu alat yang digunakan untuk mengendalikan suara dalam ruangan yang
dapat diatur untuk memilih tingkat frekwensi yang diinginkan
2153 Tata Suara (Sound System)
Tata suara atau sound system merupakan salah satu langkah dalam memecahkan
masalah akustik dalam ruang pertunjukan Langkah ini dilakukan untuk mencapai kekerasan
suara dengan jalan menggunakan peralatan tata suarasound system berupa pengeras suara
buatan (elektronik) Sedangkan jika dalam ruang pertunjukan tidak menggunakan system
penguat berupa alat pengeras suara radius bunyi maksimum hanya berkisar 20 meter
Penempatan pengeras suara sebaiknya diutamakan terletak disekitar sisi samping atas
panggung dengan perangkat pengontrol suara ditempatkan pada area sentral sekitar tempat
duduk penonton Cara lain yang lebih efektif adalah dengan menyediakan suatu ruang bagi
operator terpisah dibelakang auditorium dengan arah bukaan mengarah kebagian dalam
ruang sehingga suara dapat didengar dan dikontrol oleh para operator sound system
Ada beberapa tipe penempatan loudspeaker pada sistem bunyi elektronik namun pada
dasarnya ada 4 tipe11
a Terpusat (central cluster) yaitu sekelompok speaker yang diletakkan di atas sumber
bunyi asli setinggi 7-13m dan agak ke depan Kumpulan speaker ini dapat
disembunyikan dibalik tirai dan masing-masing speaker diarahkan ke audiens deretan
11 Satwiko Prasasto Fisika Bangunan 2 Yogyakarta ANDI 2004 Hal 148-149
Gambar 2 14 Penyerap Berongga
Sumber Peter L Duncan Templeton Detail Akustik
22
depan tengah maupun belakang Klebihannya bunyi dari speaker sama arahnya dengan
posisi sumber bunyi asli
b Tersebar (distributed) yaitu peletakan rangkaian speaker di atas audien (pendengar)
c Tipe ini digunakan untuk ruangan yang memiliki langit-langit rendah sehingga tidak
memungkinkan memakai tipe terpusat Tipe ini mengutamakan dari segi kejelasan bunyi
dan tidak terlalu mementingkan arah bunyi Pada tipe ini peletakan speakernya umumnya
diletakkan di kolom secara merata
d Terpadu dengan kursi (seat-integrated) yaitu meletakkan speaker secara terpadu di
belakang kursi Tipe ini biasa diterapkan pada gereja Biasanya speaker diletakkan di
belakang sandaran kursi dan bunyinya akan didengan oleh orang yang duduk dibelakang
kursi tersebut
e Kombinasi dari tipe di atas Untuk kombinasi tipe terpusat dan tersebar diperlukan alat
penunda bunyi (initial time delay) agar bunyi dari speaker di deretan belakang menunggu
datangnya bunyi dari speaker terpusat di depan
Gambar 2 15 Sistem Terpusat
Sumber Satwiko Prasasto Fisika Bangunan 2
Gambar 2 16 Sistem Tersebar
Sumber Satwiko Prasasto Fisika Bangunan 2
23
Tata suara merupakan bagian yang terpenting dalam setiap pementasan yang terdiri
dari tiga elemen utama yaitu microphone amplifier dan loudspeaker Dalam suatu
pertunjukan segala instrument penghasil bunyi dikordinasikan dengan menggunakan mixer
sebagai pengatur keras lemahnya suara yang ditampilkan pada setiap sumber bunyi sehingga
keseluruhan suara dari panggung merupakan suatu hasil kumpulan bunyi yang harmonis
Dilihat dari peletakannya sound system terbagi menjadi tiga cara yaitu system menyebar
terpusat dan gabungan
Sistem loudspeker tersebar lebih cocok diterapkan pada ruang pidato informasi dan
komersial sedangkan system yang terpusat (baik dengan satu titik diatas tengah sumber
maupun dengan beberapa titik di sekeliling sumber suara) lebih cocok untuk konser musik
live teaterdrama maupun pertunjukan lain
22 TINJAUAN SENI TRADISIONAL BALI
221 Pengertian Seni Tradisional Bali
Seni Tradisional Bali merupakan seni yang telah ada sejak dulu dan diturunkan oleh
para seniman pendahulu yang ada di Bali Seni tradisional di Bali memiliki beberapa jenis
diantaranya ialah seni tari yang pada jaman dahulu digunakan sebagai sarana pelengkap
dalam pelaksanaan sebuah ritual ataupun dijadikan sebuah sarana hiburan tontonan
masyarakat
222 Jenis-jenis Seni Tradisional Bali
Jenis Seni Tradisional Bali di Bali cukup banyak dan beragam jenisnya yaitu Seni
Tari Seni UkirPatung Seni Tabuh Seni Drama Seni tari seni tabuh dan seni drama
merupakan jenis Seni Tradisional Bali yang biasanya digabungkan untuk dipentaskan kepada
wisatawan selain fungsinya yang juga sebagai salah-satu sarana dalam kegiatan upacara
sakral
A Berikut adalah jumlah banyaknya kelompaksekaa kesenian tradisional Bali yang ada di
Badung menurut Dinas Kebudayaan Kabupaten Badung tahun 2006
a Kec Kuta selatan 275 sekaa
Gambar 2 17 Pengeras Suara Tersebar dan Terpusat
Sumber Leo L Beranek Music Acoustics and Architecture
24
b Kec Kuta 99 sekaa
c Kec Kuta Utara 228 sekaa
d Kec Mengwi 654 sekaa
e Kec Abiansemal 448 sekaa
f Kec Petang 237 sekaa
g Jumlah 1941 sekaa
Jadi jumlah Kelompoksekaa kesenian tradisional Bali pada tahun 2006 yaitu 1941
sekaa Jika pada Gedung Kesenian ini dapat menampung 5 kelompok seni dalam sehari
maka dalam setahun dapat menggunakan sekitar 1800 kelompoksekaa prtunjukan tradisional
Bali
B Berikut adalah jenis jenis pertunjukan Bali berdasarkan kapasitas jumlah penari dan
penabuh
a Jenis seni pertunjukan dengan jumlah personil banyak ( gt 10 orang )
Penari Penabuh
1 Calonarang plusmn 25 orang plusmn 25 orang
2 Kunti Sraya plusmn 30 orang plusmn 25 orang
3 Kecak plusmn 70 orang
4 Sendratari Ramayana plusmn 28 orang plusmn35 orang
Rata rata plusmn 35 orang plusmn 28 orang
b Jenis seni pertunjukan dengan jumlah personil sedang ( 5-10 orang)
Penari Penabuh
1 Tari telek plusmn 7 orang plusmn 25 orang
2 Tari Pendet plusmn 6 orang plusmn 35 orang
3 Tari Panyembrama plusmn 6 orang plusmn 35 orang
4 Tari Gabor plusmn 6 orang plusmn 30 orang
5 Tari Legong Kuntul plusmn 6 orang plusmn 30 orang
6 Tari Satya Bhrasta plusmn 6 orang plusmn 35 orang
7 Tari Gopala plusmn 6 orang plusmn 30 orang
8 Tari Baris Wirayudha plusmn 8 orang plusmn 35 orang
25
9 Tari Garuda Wisnu plusmn 6 orang plusmn 35 orang
Rata rata plusmn 6 orang plusmn 33 orang
c Jenis seni pertunjukan dengan jumlah personil sedikit (lt 5 orang )
Penari Penabuh
1 Tari Legong Lasem plusmn 3 orang plusmn 35 orang
2 Tari Oleg plusmn 2 orang plusmn 35 orang
3 Tari Sekar Jagat plusmn 5 orang plusmn 30 orang
4 Tari Makepung plusmn 5 orang plusmn 30 orang
5 Tari Wiranata plusmn 1 orang plusmn 30 orang
6 Tari Panjisemirang plusmn 1 orang plusmn 30 orang
7 Tari Marga Pati plusmn 1 orang plusmn 35 orang
8 Tari Manukrawa plusmn 5 orang plusmn 35 orang
9 Tari Kembang Girang plusmn 5 orang plusmn 30 orang
10 Tari Joged plusmn 5 orang plusmn 12 orang
11 Tari Puspanjali plusmn 5 orang plusmn 30 orang
12 Tari Jauk plusmn 1 orang plusmn 25 orang
13 Tari Baris Tunggal plusmn 1 orang plusmn 35 orang
14 Tari Cendrawasih plusmn 2 orang plusmn 30 orang
15 Tari Kebyar Duduk plusmn 1 orang plusmn 35 orang
16 Tari Kebyar Terompong plusmn 1 orang plusmn 35 orang
17 Tari Belibis plusmn 5 orang plusmn 30 orang
18 Tari Kupu kupu Tarum plusmn 5 orang plusmn 35 orang
19 Tari Jalak Putih plusmn 5 orang plusmn 35 orang
20 Tari Kelinci plusmn 5 orang plusmn 35 orang
Rata rata plusmn 3 orang plusmn 31 orang
223 Seni Tradisional Bali Sebagai Seni Pertunjukan
Seni Tradisional Bali yang dibuat selain sebagai suatu yang disacralkan disungsung
dan diupacarai juga merupakan sarana atau media yang dapat berfungsi lain seperti sebagai
alat komunikasi hiburan pendidikan dan sebagainya
26
Seni Tradisional Bali dalam peranan sebagai seni pertunjukan atau seni tari itu dapat
dibedakan atas tiga jenis yaitu Seni sacral (Wali) seni bebali dan seni balih-balihan Maka
Seni Tradisional Bali dapat berfungsi di ketiga jenis tari tersebut
Dalam peninjauan Seni Tradisional Bali sebagai seni pertunjukan ini akan ditinjau
dari beberapa aspek antara lain
- Aspek bentuk pertunjukan
- Aspek struktur pementasan
- Aspek lakon yang biasa dibawakan
- Aspek perlengkapan-perlengkapan atau sarana pementasan
- Dan arena pementasan
23 TINJAUAN PROYEK SEJENIS
Dalam tinjauan proyek sejenis yang digunakan untuk mengetahui kedekatan
karakteristik Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali di Kabupaten Badung dengan gedung-
gedung pertunjukan yang lainnya maka proyek sejenis yang digunakan untuk ditinjau adalah
Gedung Natya Mandala ISI Denpasar Amphitheater Garuda Wisnu Kencana dan Boshe
VVIP CLUB BALI
231 Gedung Natya Mandala ISI Denpasar
Gedung yang berlokasi di jln Nusa Indah Denpasar Timur Merupakan salah satu
fasilitas pertunjukan yang berada di areal pendidikan kampus ISI Denpasar Merupakan satu-
satunya gedung teater tertutup yang ada di Denpasar namun hanya difungsikan sebagai
sarana latihanpengajaran serta pertunjukan (In Door) bagi mahasiswa ISI Denpasar
232 Amphitheater Garuda Wisnu Kencana
Berlokasi di Bukit Jimbaran -Badung Yang merupakan salah satu tempat petunjukan
outdoor yang terletak di daerah pariwisata Badung Merupakan salah satu tempat pertunjukan
yang difungsikan sebagai tempat pertunjukan Seni Tradisional Bali maupun atraksi modern
untuk dipertontonkan pada wisatawan
27
233 Boshe VVIP CLUB BALI
Di Kuta -Badung Yang berdekatan dengan patung Dewa Ruci yang merupakan
landmark dari kawasan Kuta Merupakan sebuah gedung tertutup yang fungsi utamanya
sebagai tempat hiburan malam dan pertunjukan musik Berikut adalah tabel studi banding
pada proyek sejenis
Objek
Kriteria
Gedung Natya
Mandala ISI
Denpasar
Amphitheater Garuda
Wisnu Kencana
Boshe VVIP
CLUB BALI Kesimpulan
Lokasi
Di Jln Nusa Indah
Denpasar Timur
Merupakan salah-satu
fasilitas pertunjukan
yang berada di areal
pendidikan kampus ISI
Denpasar
Di Bukit Jimbaran -
Badung Yang
merupakan salah satu
tempat petunjukan yang
terletak di daerah
pariwisata Badung
Di Kuta -Badung
Yang berdekatan
dengan patung
Dewa Ruci yang
merupakan
landmark dari
kawasan Kuta
Bahwa lokasi
sebuah tempat
pertunjukan
bisa terletak
pada area
pendidikan dan
kepariwisataan
Fungsi
Merupakan satu-
satunya gedung teater
tertutup namun hanya
difungsikan sebagai
sarana
latihanpengajaran serta
pertunjukan (In Door)
bagi mahasiswa ISI
Denpasar
Merupakan salah satu
tempat pertunjukan yang
difungsikan sebagai
tempat pertunjukan tari
Seni Tradisional Bali
maupun atraksi modern
untuk dipertontonkan
pada wisatawan
Merupakan sebuah
gedung tertutup
yang fungsi
utamanya sebagai
tempat hiburan
malam dan
pertunjukan musik
Fungsi utama
sebuah gedung
pertunjukan
adalah sebagai
tempat
pertunjukan
dan bisa juga
sebagai
fasilitas
pendidikan
seni
Fasilitas
Gedung
Tempat duduk
audience stage
(berbentuk segi empat)
layar (kanan dan kiri)
serta latar yang dapat
diubah-ubah sesuai
yang diinginkan r
control dan juga
Fasilitas pertunjukan
berupa Tempat duduk
audience Stage r
Penyimpanan
perlengkapannya r rias
tersedia juga stage
dengan tempat duduk
berkapasitas besar t
Fasilitas
pertunjukan
berupa Tempat
berdiri audience
Stage r
Penyimpanan alat
dan
perlengkapannya r
Sudah
memadai dari
segi
pertunjukan
dan pelayanan
bagi
wisatawan
namun belum
Tabel 22 Studi Banding Pada Proyek Sejenis
Sumber Observasi Lapangan
28
didalam kegiatannya
pun sudah
menggunakan bantuan
katrol lighting (sebagai
sarana pencahayaan
dalam pertunjukan)
Ruang Rias (laki-laki
dan wanita) serta
Toilet
Penjualan makanan
ringan dan minuman
serta sedangkan
fasilitas penunjang
berupa r Pengelola t
Penjualan tiket t
Penjualan sovenir toilet
t Penjualan makanan dan
minuman area parkir
Rias area pemusik
sedangkan
fasilitas
penunjang berupa
r Pengelola t
Penjualan tiket
toilet area parkir
cukup jauh dari
tempat pementasan
mengkhusus
ke bidang
pertunjukan
Seni
Tradisional
Bali
Kapasit
as
Kapasitas gedung
kurang lebih 500 orang
Kapasitas gedung kurang
lebih 800 orang
Kapasitas gedung
kurang lebih 2000
orang
Kondisi
Kondisi gedung cukup
baik sudah dilengkapi
dengan fasilitas-fasilitas
yang mendekati sebuah
ruang teater yang
dilengkapi dengan tata
lampu dan sound sistem
pada setiap
pertunjukannya
Cukup baik dan cukup
lengkap untuk sebuah
pertunjukan untuk
wisatawan namun
kondisi gedung dalam
setiap pertunjukannya
masih belum dapat
menunjang dari segi
akustik ruang dan
penerangannya hanya
memakai penerangan
alami Perlu ditambahkan
fasilitas-fasilitas
penunjang yang lainnya
seperti restauran galery
dan lain sebagainya
Cukup baik dan
fasilitas lengkap
seperti sudah
adanya t Penjualan
souvenir Toilet
setiap
pertunjukannya
ditunjang dengan
fasilitas sound
sistem dan tata
lampu yang
spektakuler
Masih
sederhana
belum ada
yang
memberikan
tampilan yang
spektakuler
dengan efek-
efek visual dan
penggunaan
sound sistem
yang canggih
dalam setiap
pertunjukanny
a
Pengelol
a
Pengelola yaitu civitas
dari akademi kampus
yang bersangkutan
yaitu ISI Denpasar
Pihak swasta Pihak swasta Pihak swasta
dan
pemerintah
29
Bentuk
Stage
Bentuk stage segi
empat lengkap dengan
pencahayaan lampu
diatasnya dan di
lengkapi dengan layar
Back ground nya dapat
di sesuaikan dengan
tema pertunjukan yang
di gelar
Bentuk stage kipas tanpa
pencahayaan lampu yang
memadai Back ground
nya berupa tebing
permanen
Pada stage ini
bentuk stagenya
sama yaitu segi
empat dan latarnya
dapat berubah
sesuai event yang
berlangsung
Bentuk
panggung yang
umum dipakai
pada gedung
pertunjukan
adalah bentuk
segi empat
Latar
Panggun
g
Pada Natya Mandala
latar panggung
menggunakan tiruan
candi bentar dari layar
Layar tersebut dapat
diganti-ganti untuk
mengkondisikan
suasana pannggung
yang diinginkan
Pada stage ini latar
berupa batu tebing yang
permanen dan tidak dapat
diubah-ubah bentuknya
Latar ygang gelap
merupakan latar
dari panggung ini
tidak permanen dan
dapat diubah-ubah
bentuknya untuk
memberikan kesan
modern
Latar
panggung pada
gedung
pertunjukan di
Bali pada
umumnya
berbentuk kori
ataupun candi
bentar
Entranc
e
Bangun
an
Entrance bangunan
pada gedung ini
mengadopsi dari bentuk
kori dari bangunan Bali
dengan bahan paras
putih namun
ornamennya tidak
dibuat secara detail
Entrance bangunan pada
gedung pertunjukan ini
berbentuk modern yang
menyerupai candi bentar
Kondisi entrance
bangunan terkesan
modern Entrance
bangunannya
dekat dengan jalan
sempadan
bangunan tidak
memenuhi syarat
Entrance
bangunan
gedung
pertunjukan di
Bali pada
umumnya
bercirikan
tradisional
Bali seperti
kori
30
24 SPESIFIKASI UMUM GEDUNG PERTUNJUKAN SENI TRADISIONAL
BALI
Berdasarkan data-data mengenai teori-teori tentang Gedung Pertunjukan Seni
Tradisional Bali serta tinjauan terhadap proyek sejenis diatas maka diperoleh beberapa
tetapi secara global
Zoning
Ruang
Pada gedung ini zone
ruangnya terdiri dari
zone depan panggung
yaitu Entrance
bangunan toilet
pengunjung pria amp
wanita r Operator r
Oudience area
penabuh dan stage
Zone belakang
panggung terdiri dari r
Rias pria amp wanita
toilet gudang side
entrance untuk pemain
dan koridor tempat
sirkulasi pemain
Pada area yang terdapat
di GWK zone ruangnya
terdiri dari zone depan
panggung yaitu Entrance
bangunan toilet
pengunjung pria amp
wanita r Tiketing dan r
Cinderamatasovenir dan
r Pengelola r Operator
r Oudience smoking
area area penabuh dan
stage Zone belakang
panggung terdiri dari
rRias dan persiapan
tempat penyimpanan
Pada gedung ini
zone ruangnya
terdiri dari zone
depan yaitu
Entrance bangunan
toilet pengunjung
pria amp wanita r
Tiketing r
Pengelola r
Oudience area
penabuh dan stage
Zone belakang
terdiri dari rRias
dan persiapan
tempat
penyimpanan Seni
Tradisional Bali
Zone ruang
umumnya
terdiri dari dua
zone yaitu
zone depan
panggung dan
zone belakang
panggung
dengan bagian-
bagiannya
Kesimp
ulan
Gedung Natya Mandala
merupakan gedung
pertunjukan yang
berada di area
pendidikan ISI
Denpasar dan dikelola
oleh civitas ISI
Denpasar dengan
fasilitas pertunjukannya
sudah memperhatikan
dari akustik ruang dan
tata lampu dalam setiap
pertunjukannya Namun
kondisi dari gedung
tersebut masih kurang
memadai
Gedung ini merupakan
tempat pertunjukan
khusus di pertontonkan
untuk para wisatawan
dan terletak pada lokasi
pariwisata dan
pengelolaannya
dipengang oleh pihak
swasta Fasilitas
pertunjukan yang modern
dan memperhatikan
akustik dan tata lampu
karena kondisi
bangunannya semi
tertutup dengan stage
terbuka
Boshe merupakan
tempat pertunjukan
khusus pertunjukan
modern
dipertunjukkan
untuk wisatawan
Fasilitas yang di
sediakan sangat
modern
31
spesifikasi umum mengenai Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali yang diuraikan
berdasarkan fungsi karakteristik pelaku dan kegiatan fasilitas bangunan gedung pertunjukan
Seni Tradisional Bali dan lokasi gedung pertunjukan Seni Tradisional Bali
241 Fungsi
Sebagai wadah pertunjukan bagi para seniman Seni Tradisional Bali dalam berkreasi
dan mempertunjukan hasil karyanya sehingga dapat dinikmati dengan nyaman oleh para
audience Selain itu diharapkan Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali ini dapat
memberikan suatu informasi obyek wisatatempat rekreasi dan untuk meningkatkan minat
masyarakat dalam berkesenian khususnya seni Seni Tradisional Bali yang merupakan warisan
nenek moyang kita dan nantinya dapat terus diwariskan kepada generasi penerus
242 Karakteristik Pelaku dan Kegiatan
Karakteristik pelaku dan kegiatan secara umum dalam perencanaan Gedung
Pertunjukan Seni Tradisional Bali dikelompokkan sebagai berikut
1 Pengelola
Merupakan pihak penyelenggara dalam hal ini adalah pihak swasta dan masyarakat serta
sponsor yang terkait serta monitoring dari pihak pemerintah
2 Wisatawan
Berbagai motivasi wisatawan datang ke Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali seperti
untuk rekreasi atau dengan tujuan khusus mencari informasi untuk mengetahui lebih
dekat mengenai pementasan tari Seni Tradisional Bali
3 Penari
Merupakan pihak yang berperan untuk menampilkan adegan-adegan dalam setiap lakon
yang dibawakan di depan panggung
4 Penabuh
Mengiringi penari dengan bunyi-bunyian (gong) dalam setiap penampilannya di depan
panggung
243 Fasilitas Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali
Fasilitas Gedung Perunjukan Seni Tradisional Bali berdasarkan sintesis tinjauan teori
mengenai seni pertunjukan dan tinjauan proyek sejenis adalah sebagai berikut
32
1 Jenis ruang umumnya terbagi atas dua elemen utama yaitu
a Area ldquoDepanrdquo (font) sebagai public area
b ldquoBelakang panggungrdquo (back stage) sebagai work groups (kelompok kerja)
2 Ruang-ruang yang akan disediakan adalah
- Ruang Utama (panggung pertunjukan tempat duduk penonton tempat rias pria dan
wanita dan tempat untuk gambelan atau perlengkapan instrument dalam pementasan)
- Ruang Pertunjukan Luar (stage outdoor)
- Ruang pelayanan umum (lobby counter informasi loket karcis souvenir r
operator cafetaria keamanan toliet pengunjung)
- Ruang administrasipengelola
- Ruang penunjang (tempat parkir gudang pos satpam ME)
244 Lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali
Persyaratan lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali berdasarkan sintesis
tinjuan teori mengenai pertunjukan Seni Tradisional Bali dan tinjauan proyek sejenis adalah
sebagai berikut
1 Lokasinya berada dekat dengan kegiatan pariwisata
2 Lokasinya sesuai dengan peruntukan dari fungsi bangunan yang diwadahi
3 Lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali harus strategis dan dapat mudah
dicapai oleh berbagai pihak yang berkepentingan
4 Lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali harus dapat memberi kenyamanan
dan keamanan bagi semua civitas yang ada didalamnya
13
c Teater open stage
Bentuk panggung ini menjorok kearah auditoriumtempat duduk penonton Hal ini
bertujuan untuk mengatasi permasalahan antara penyajipemain dengan penonton yang
sedang menikmati suatu pertunjukan
Bentuk-bentuk pengembangan panggung
d Eksperimen theater9
Untuk memenuhi berbagai macam jenis pertunjukan bentuk dan kondisi dari semua
bentuk pentas dalam ruang
- Total theater teater ini mempunyai bentuk arena proscenium ataupun open stage
- Izenour theater merupakan suatu bentuk panggung teater yang mengutamakan
fleksibilitas terhadap bentuk pentas proscenium arena dan stage
2143 Tempat Duduk Penonton dan Garis Pandang
Jika dilihat dari jenis kursi yang akan digunakan dan jarak duduk yang disyaratkan
Terlebih dahulu ditentukan gaya kursi yang akan digunakan kursi bergaya tradisional
membutuhkan jarak minimum 84cm dan lebar 50cm sedangkan ukuran yang umum adalah
53cm sedangkan kursi bergaya modern mempunyai ukuran bermacam-macam dapat
membutuhkan jarak 140cm dan lebar 75cm Ruang untuk tempat berdiri yang semula
merupakan hal yang biasa tetapi sekarang jarang ditemui pada gedung pertunjukan modern
Tempat duduk biasanya disusun dalam deretan lurus dan melengkungsedangkan beberapa
gedung telah dicoba dipasang susunan kursi menyerong
Di dalam pengaturan tempat duduk pada gedung pertunjukan berkaitan dengan garis
pandang kenyamanan gerak penghawaan dan akustik Sesuai dengan standar Neufert
menurut peraturan tempat pertemuan semua tempat duduk harus dikenali dari tempat duduk
yang tidak terikat tidak dapat diubah Dimensi dan jarak antar bangku penonton berserta
sirkulasi menurut standar Neufert yaitu ge 90 x ge 50cm Tinggi tempat duduk di ruang
penonton terletak pada garis pandang Konstruksi garis pandang berlaku untuk semua tempat
duduk di ruang penonton Orang meninggalkan teater kemudian penonton duduk ldquopada
tempat kosongrdquo dengan demikian hanya setiap baris kedua membutuhkan ketinggian
pandangan secara penuh (12cm)
9 Chiara Joseph De 1983357-359
14
Sudut pandang yang dibentuk pada bidang vertikal maksimum 30ordm kebawah dan
keatas serta 27ordm antara dua penghalang didepannya pada bidang horizontal Garis pandang
dan sudut pandang ini dipakai sebagai standar kenyamanan visual pada perencanaan dan
perancangan gedung pertunjukan
2144 Tata Cahaya
Pada system pencahayaan di dalam gedung dapat dibagi menjadi tiga sistem
peneranganpencahayaan yaitu10
1 Sistem penerangan merata memberikan illuminasi yang tersebar secara merata dan
cukup seragam di seluruh ruangan Penerangan ini cocok bagi ruang yang tidak
mempunyai tempat untuk pelaksanaan tugas-tugas visual yang khusus
10 Hadinoto Kusudiarso Standar Penerangan Buatan di dalam Gedung-gedung Bandung Yayasan Lembaga
Penyelidikan Masalah Bangunan Cetakan kedua 1985 Hal-45
Gambar 2 7 Pengaturan Tempat Duduk dan Garis Pandang
Sumber Ernst Neufert edisi 33 jilid 2
Gambar 2 8 Standar Garis Pandang Penonton
Sumber Harold D Hauf Architectural Graphic Standards 1970
15
2 Sistem penerangan terarah merupakan penerangan dimana seluruh ruangan memperoleh
cahaya dari suatu jurusan tertentu Penerangan terarah juga dapat dikombinasikan dengan
penerangan merata dengan maksud mengurangi efek yang menjemukan yang mungkin
timbul dari penerangan merata
3 Sistem penerangan setempat merupakan sistem penerangan yang cahayanya
dikonsentrasikan pada tempat melaksanakan tugas atau tempat melaksanakan tugas
visual
Pada gedung pertunjukan ruang auditorium diberi penerangan buatan yang
menciptakan suasana yang sesuai dengan suasana yang diinginkan Sedangkan area
pentasstage diberi penerangan khusus yang berfungsi menonjolkan dan menciptakan suasana
yang tepat untuk pementasan diatasnya Illuminasi pada panggungstage lebih tinggi dari
pada area penontonauditorium yaitu berkisar 500 lux Selain penerangan khusus dan umum
perlu juga dipasang sistem penerangan dalam keadaan bahaya yang segera harus menyala
jikalau penerangan umum terganggu untuk memungkinkan hadirin meninggalkan gedung
secara cepat dan aman
Beberapa istilah lampu sesuai dengan arah dan luas sinarnya adalah
1 Penyinaran atas (up-lighter) lampu yang menyorot ke atas
2 Penyinaran bawah (down-lighter) lampu yang menyorot ke bawah
3 Penyorot sempit (spot light) lampu dengan sudut sinar lt30o
4 Penyorot lebar (flood light) lampu dengan sudut sinar gt30o
5 Penyiram dinding (wall-wash light) lampu untuk menyiram bidang vertical dengan
cahaya
Pada pencahayaan umum terdapat dua alternatif dalam peletakannya yaitu peletakan
inbow atau didalam plafon dan outbow atau diluar plafon Instalasi dan perawatan lampu
yang dipasang inbow lebih sulit dibandingkan dengan outbow akan tetapi tingkat keindahan
keawetan dan kebersihan lampu lebih baik dibanding pemasangan secara outbow
Penggunaan lampu sebagai salah satu bagian tata panggung dapat dipakai tergantung inbow
outbow dapat bergerak turun naik dapat berputar secara periodic dan lampu yang diatur oleh
operator Berikut beberapa jenis-jenis lampu dan peletakan lampu pada pencahayaan khusus
dapat terlihat dihalaman berikut
16
NO TIPE WATT
1 Epsodial Spotlight 500-3000
2 Fresnel Spotlight 500-2000
3 Foot Light 60-100 percolor
4 Border Light 75-300 percolor
5 Cyclorama Border Light and Foot Light 500-1500
6 Scenic Projector 1000-5000
2145 Penghawaan
Sistem penghawaan atau pengkondisian udara dalam gedung pertunjukan sangat
menunjang aspek kenyamanan pelaku kegiatan dalam suatu pementasan Sistem penghawaan
dalam perancangan gedung pertunjukan memiliki dua system terpisah yaitu system sentral
dimana alat pendingin (Chiller) terletak pada suatu ruang khusus yang kemudian mensuplai
udara dingin (air chilled system) atau air dingin (water chilled system) ke seluruh ruang
Sistem kedua yaitu AC Unit merupakan alat pendingin yang diletakkan pada tiap-tiap ruang
yang terdiri dari AC split
Tabel 21 Jenis-jenis Lampu dan Pemakaian Daya Listrik
Sumber Ramsey 1994 Architectural Graphic Standard
Gambar 2 9 Pencahayaan Gedung Pertunjukan
Sumber Ramsey 1994 Architectural Graphic Standard
17
2146 Struktur
Gedung pertunjukan harus mewadahi sifat kegiatan pertunjukan dimana bentuk
struktur dan finising mengikuti fungsi sebagai gedung pertunjukan dengan pertimbangan
akustik kenyamanan pentas dan penikmat pertunjukan
Element atap sebagai pelindung gedung dari cuaca dan gangguan lain harus dapat
menyesuaikan dengan bentang yang lebar pengkondisian reflector dan penggunaan material
absorbsi bunyi Bahan kayu dan rangka atap mudah didapatkan akan tetapi masif dan berat
Rangka atap fleksible untuk bentang lebar ringan akan tetapi kurang tahan api Elemen
dinding utama harus kuat adanya kemampuan untuk merefleksikan sumber bunyi dan
penyerap atau mengalami gangguan bising gema gaung pada bangunan Semakin padat atau
solid bahan yang digunakan semakin mudah menyalurkan getaran bunyi
215 Tinjauan Aspek Kenyamanan Dengar
Kenyamanan dengar mempunyai arti bahwa suara-suara yang dinikmati pada suatu
pertunjukan tidak dipengaruhi oleh suara atau bunyi yang tidak dikehendaki suara dapat
terdistribusi secara merata dengan kekuatan yang cukup
Sistem akustik yang baik menurut Leo L Beranek (1962 412-413) dan David Egan (1988
155-170) yaitu
1 Adanya kekerasan (Loudness) yang cukup pada setiap bagian gedung pertunjukan
Gambar 2 10 Penghawaan Dalam Ruang
Sumber Ramsey 1994 Architectural Graphic Standard
18
2 Energi bunyi yang terdistribusi (difusi) secara merata
3 Tercapainya waktu dengung (RT) yang optimum sesuai dengan persyaratan masing-
masing jenis penggunaan
4 Ruang yang terbebas dari cacat akustik seperti gema pemantulan berkepanjangan gaung
pemusatan bunyi distorsi bayangan bunyi dan resonansi ruang
5 Tercapainya keintiman balancing kepenuhan nada dan ansamble pada ruang
pertunjukan dan adanya kehangatan dan kejelasan (clarity) pada ruang teater
6 Menghindari bising dan getaran yang mengganggu pementasan
Agar mendapat kondisi mendengar yang baik maka bentuk ukuran lebar panjang
tinggi bangunan serta bahan yang digunakan harus diatur sesuai dengan volume dan kualitas
bunyi yang dihasilkan Beberapa pengkondisian akustik gedung pertunjukan secara umum
antara lain
1 Penerapan material penyerapan yang cukup sehingga RT dapat dikendalikan dan
pencegahan terjadinya gema yang tidak diinginkan terutama pada dinding bagian
belakang
2 Pengarahan intensitas bunyi ke area bagian tengah dan belakang
3 Menaikkan sumber bunyi dan ruang penonton dibentuk sedemikian rupa dengan
memiringkan lantai penonton agar aliran gelombang bunyi langsung dan bebas
4 Bidang pantul mengelilingi sumber bunyi untuk memberikan energy tambahan
5 Rasio antara volume dengan luas lantai bangunan arus dijaga sehingga jarak yang
ditempuh bunyi langsung dan bunyi pantul relatif pendek
6 Penggunaan permukaan yang dapat memberikan pemerataan bunyi diseluruh ruangan
2151 Prilaku Bunyi Dalam Ruang
Gambar 2 11Prilaku Bunyi Dalam Ruang
Sumber Leslie L Doelle Akustik Lingkungan
19
Keterangan
1 Bunyi Langsung
Bunyi langsung dapat diterimadirasakan oleh telinga pendengar sesuai dengan suara asli
dari sumber bunyi
2 Bunyi yang ditransformasikan
Bunyi yang dapat berubah bentuktidak sesuai dengan suara aslinya karena adanya benda
lain yang menyebabkan
3 Bunyi pantul
Bunyi yang diterima oleh telinga pendengar setelah adanya pantulan dari benda lain yang
dapat memantulkan bunyi
4 Bunyi diserap
Bunyi yang hilang karena adanya bahan penyerap suarabunyi
5 Bunyi menyebar
Bunyi yang dapat menyebar karena terkena ujung benda yang cenderung runcing
6 Bunyi yang dibelokkan
Bunyi yang diarahkan dibelokkandiarahkan kesuatu tempat karena adanya bantuan dari
benda lain
7 Bunyi yang merambat pada struktur bangunan
Bunyi yang dapat merambat dengan media struktur bangunan
Jika bunyi menemui suatu bidangmaterial maka bunyi tersebut akan berinteraksi
sehingga sebagian gelombangnya akan dipantulkan sebagian di serap dan sebagian lagi
diteruskanmenembus bidang tersebut
Jika bunyi menemui bidang yang bersifat memantulkan bunyi maka bunyi tersebut
akan dipantulkan dengan besar sudut datangnya bunyi diukur dari garis tegak lurus bidang
pantulnya (biasanya disebut dengan garis normal)
2152 Aspek pemilihan bahanmaterial akustik
Bahan akustik digunakan untuk pngendalian atau pengontrolan prilaku bunyi yang ada
di dalam ruangan
20
Berpori-pori Berpori-pori di
permukaannya
berperforasi
Tegel langit-langit
dengan dasar masif
Bahan berpori
a Plesteran akustik
b Karpet dan kain akustik
Bahan yang berpori dapat menyerap bunyi pada semua tingkatan frekuensi dan
penyerapannya tergantung pada ketebalan dari bahan yang digunakan
- Penyerap panel
Penyerap panel hanya dapat menyerap suara dengan frekwensi tertentu sesuai dengan
berat panel dan ketebalan rongganya tetapi biasanya panel ini digunakan untuk
menyerap suara dengan frekwensi rendah Penyerap panel ini dapat dibuat dari bahan
non akustik misalnya beton tetapi dalam pembuatannya cukup sulit Secara sederhana
bahan-bahan padat yang didalamnya terdapat rongga tanpa celahlubang merupakan
penyerap panel karena bahan yang dimiliki tahan terhadap goresan maka sering menjadi
penyerap frekwensi rendah pada bagian bawah dinding
Gambar 2 12 Bahan Berpori
Sumber Peter L Duncan Templeton Detail Akustik
Gambar 2 13Penyerap Panel
Sumber Peter L Duncan Templeton Detail Akustik
21
- Resonator rongga (Efek Helmholtz)
Adalah suatu alat yang digunakan untuk mengendalikan suara dalam ruangan yang
dapat diatur untuk memilih tingkat frekwensi yang diinginkan
2153 Tata Suara (Sound System)
Tata suara atau sound system merupakan salah satu langkah dalam memecahkan
masalah akustik dalam ruang pertunjukan Langkah ini dilakukan untuk mencapai kekerasan
suara dengan jalan menggunakan peralatan tata suarasound system berupa pengeras suara
buatan (elektronik) Sedangkan jika dalam ruang pertunjukan tidak menggunakan system
penguat berupa alat pengeras suara radius bunyi maksimum hanya berkisar 20 meter
Penempatan pengeras suara sebaiknya diutamakan terletak disekitar sisi samping atas
panggung dengan perangkat pengontrol suara ditempatkan pada area sentral sekitar tempat
duduk penonton Cara lain yang lebih efektif adalah dengan menyediakan suatu ruang bagi
operator terpisah dibelakang auditorium dengan arah bukaan mengarah kebagian dalam
ruang sehingga suara dapat didengar dan dikontrol oleh para operator sound system
Ada beberapa tipe penempatan loudspeaker pada sistem bunyi elektronik namun pada
dasarnya ada 4 tipe11
a Terpusat (central cluster) yaitu sekelompok speaker yang diletakkan di atas sumber
bunyi asli setinggi 7-13m dan agak ke depan Kumpulan speaker ini dapat
disembunyikan dibalik tirai dan masing-masing speaker diarahkan ke audiens deretan
11 Satwiko Prasasto Fisika Bangunan 2 Yogyakarta ANDI 2004 Hal 148-149
Gambar 2 14 Penyerap Berongga
Sumber Peter L Duncan Templeton Detail Akustik
22
depan tengah maupun belakang Klebihannya bunyi dari speaker sama arahnya dengan
posisi sumber bunyi asli
b Tersebar (distributed) yaitu peletakan rangkaian speaker di atas audien (pendengar)
c Tipe ini digunakan untuk ruangan yang memiliki langit-langit rendah sehingga tidak
memungkinkan memakai tipe terpusat Tipe ini mengutamakan dari segi kejelasan bunyi
dan tidak terlalu mementingkan arah bunyi Pada tipe ini peletakan speakernya umumnya
diletakkan di kolom secara merata
d Terpadu dengan kursi (seat-integrated) yaitu meletakkan speaker secara terpadu di
belakang kursi Tipe ini biasa diterapkan pada gereja Biasanya speaker diletakkan di
belakang sandaran kursi dan bunyinya akan didengan oleh orang yang duduk dibelakang
kursi tersebut
e Kombinasi dari tipe di atas Untuk kombinasi tipe terpusat dan tersebar diperlukan alat
penunda bunyi (initial time delay) agar bunyi dari speaker di deretan belakang menunggu
datangnya bunyi dari speaker terpusat di depan
Gambar 2 15 Sistem Terpusat
Sumber Satwiko Prasasto Fisika Bangunan 2
Gambar 2 16 Sistem Tersebar
Sumber Satwiko Prasasto Fisika Bangunan 2
23
Tata suara merupakan bagian yang terpenting dalam setiap pementasan yang terdiri
dari tiga elemen utama yaitu microphone amplifier dan loudspeaker Dalam suatu
pertunjukan segala instrument penghasil bunyi dikordinasikan dengan menggunakan mixer
sebagai pengatur keras lemahnya suara yang ditampilkan pada setiap sumber bunyi sehingga
keseluruhan suara dari panggung merupakan suatu hasil kumpulan bunyi yang harmonis
Dilihat dari peletakannya sound system terbagi menjadi tiga cara yaitu system menyebar
terpusat dan gabungan
Sistem loudspeker tersebar lebih cocok diterapkan pada ruang pidato informasi dan
komersial sedangkan system yang terpusat (baik dengan satu titik diatas tengah sumber
maupun dengan beberapa titik di sekeliling sumber suara) lebih cocok untuk konser musik
live teaterdrama maupun pertunjukan lain
22 TINJAUAN SENI TRADISIONAL BALI
221 Pengertian Seni Tradisional Bali
Seni Tradisional Bali merupakan seni yang telah ada sejak dulu dan diturunkan oleh
para seniman pendahulu yang ada di Bali Seni tradisional di Bali memiliki beberapa jenis
diantaranya ialah seni tari yang pada jaman dahulu digunakan sebagai sarana pelengkap
dalam pelaksanaan sebuah ritual ataupun dijadikan sebuah sarana hiburan tontonan
masyarakat
222 Jenis-jenis Seni Tradisional Bali
Jenis Seni Tradisional Bali di Bali cukup banyak dan beragam jenisnya yaitu Seni
Tari Seni UkirPatung Seni Tabuh Seni Drama Seni tari seni tabuh dan seni drama
merupakan jenis Seni Tradisional Bali yang biasanya digabungkan untuk dipentaskan kepada
wisatawan selain fungsinya yang juga sebagai salah-satu sarana dalam kegiatan upacara
sakral
A Berikut adalah jumlah banyaknya kelompaksekaa kesenian tradisional Bali yang ada di
Badung menurut Dinas Kebudayaan Kabupaten Badung tahun 2006
a Kec Kuta selatan 275 sekaa
Gambar 2 17 Pengeras Suara Tersebar dan Terpusat
Sumber Leo L Beranek Music Acoustics and Architecture
24
b Kec Kuta 99 sekaa
c Kec Kuta Utara 228 sekaa
d Kec Mengwi 654 sekaa
e Kec Abiansemal 448 sekaa
f Kec Petang 237 sekaa
g Jumlah 1941 sekaa
Jadi jumlah Kelompoksekaa kesenian tradisional Bali pada tahun 2006 yaitu 1941
sekaa Jika pada Gedung Kesenian ini dapat menampung 5 kelompok seni dalam sehari
maka dalam setahun dapat menggunakan sekitar 1800 kelompoksekaa prtunjukan tradisional
Bali
B Berikut adalah jenis jenis pertunjukan Bali berdasarkan kapasitas jumlah penari dan
penabuh
a Jenis seni pertunjukan dengan jumlah personil banyak ( gt 10 orang )
Penari Penabuh
1 Calonarang plusmn 25 orang plusmn 25 orang
2 Kunti Sraya plusmn 30 orang plusmn 25 orang
3 Kecak plusmn 70 orang
4 Sendratari Ramayana plusmn 28 orang plusmn35 orang
Rata rata plusmn 35 orang plusmn 28 orang
b Jenis seni pertunjukan dengan jumlah personil sedang ( 5-10 orang)
Penari Penabuh
1 Tari telek plusmn 7 orang plusmn 25 orang
2 Tari Pendet plusmn 6 orang plusmn 35 orang
3 Tari Panyembrama plusmn 6 orang plusmn 35 orang
4 Tari Gabor plusmn 6 orang plusmn 30 orang
5 Tari Legong Kuntul plusmn 6 orang plusmn 30 orang
6 Tari Satya Bhrasta plusmn 6 orang plusmn 35 orang
7 Tari Gopala plusmn 6 orang plusmn 30 orang
8 Tari Baris Wirayudha plusmn 8 orang plusmn 35 orang
25
9 Tari Garuda Wisnu plusmn 6 orang plusmn 35 orang
Rata rata plusmn 6 orang plusmn 33 orang
c Jenis seni pertunjukan dengan jumlah personil sedikit (lt 5 orang )
Penari Penabuh
1 Tari Legong Lasem plusmn 3 orang plusmn 35 orang
2 Tari Oleg plusmn 2 orang plusmn 35 orang
3 Tari Sekar Jagat plusmn 5 orang plusmn 30 orang
4 Tari Makepung plusmn 5 orang plusmn 30 orang
5 Tari Wiranata plusmn 1 orang plusmn 30 orang
6 Tari Panjisemirang plusmn 1 orang plusmn 30 orang
7 Tari Marga Pati plusmn 1 orang plusmn 35 orang
8 Tari Manukrawa plusmn 5 orang plusmn 35 orang
9 Tari Kembang Girang plusmn 5 orang plusmn 30 orang
10 Tari Joged plusmn 5 orang plusmn 12 orang
11 Tari Puspanjali plusmn 5 orang plusmn 30 orang
12 Tari Jauk plusmn 1 orang plusmn 25 orang
13 Tari Baris Tunggal plusmn 1 orang plusmn 35 orang
14 Tari Cendrawasih plusmn 2 orang plusmn 30 orang
15 Tari Kebyar Duduk plusmn 1 orang plusmn 35 orang
16 Tari Kebyar Terompong plusmn 1 orang plusmn 35 orang
17 Tari Belibis plusmn 5 orang plusmn 30 orang
18 Tari Kupu kupu Tarum plusmn 5 orang plusmn 35 orang
19 Tari Jalak Putih plusmn 5 orang plusmn 35 orang
20 Tari Kelinci plusmn 5 orang plusmn 35 orang
Rata rata plusmn 3 orang plusmn 31 orang
223 Seni Tradisional Bali Sebagai Seni Pertunjukan
Seni Tradisional Bali yang dibuat selain sebagai suatu yang disacralkan disungsung
dan diupacarai juga merupakan sarana atau media yang dapat berfungsi lain seperti sebagai
alat komunikasi hiburan pendidikan dan sebagainya
26
Seni Tradisional Bali dalam peranan sebagai seni pertunjukan atau seni tari itu dapat
dibedakan atas tiga jenis yaitu Seni sacral (Wali) seni bebali dan seni balih-balihan Maka
Seni Tradisional Bali dapat berfungsi di ketiga jenis tari tersebut
Dalam peninjauan Seni Tradisional Bali sebagai seni pertunjukan ini akan ditinjau
dari beberapa aspek antara lain
- Aspek bentuk pertunjukan
- Aspek struktur pementasan
- Aspek lakon yang biasa dibawakan
- Aspek perlengkapan-perlengkapan atau sarana pementasan
- Dan arena pementasan
23 TINJAUAN PROYEK SEJENIS
Dalam tinjauan proyek sejenis yang digunakan untuk mengetahui kedekatan
karakteristik Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali di Kabupaten Badung dengan gedung-
gedung pertunjukan yang lainnya maka proyek sejenis yang digunakan untuk ditinjau adalah
Gedung Natya Mandala ISI Denpasar Amphitheater Garuda Wisnu Kencana dan Boshe
VVIP CLUB BALI
231 Gedung Natya Mandala ISI Denpasar
Gedung yang berlokasi di jln Nusa Indah Denpasar Timur Merupakan salah satu
fasilitas pertunjukan yang berada di areal pendidikan kampus ISI Denpasar Merupakan satu-
satunya gedung teater tertutup yang ada di Denpasar namun hanya difungsikan sebagai
sarana latihanpengajaran serta pertunjukan (In Door) bagi mahasiswa ISI Denpasar
232 Amphitheater Garuda Wisnu Kencana
Berlokasi di Bukit Jimbaran -Badung Yang merupakan salah satu tempat petunjukan
outdoor yang terletak di daerah pariwisata Badung Merupakan salah satu tempat pertunjukan
yang difungsikan sebagai tempat pertunjukan Seni Tradisional Bali maupun atraksi modern
untuk dipertontonkan pada wisatawan
27
233 Boshe VVIP CLUB BALI
Di Kuta -Badung Yang berdekatan dengan patung Dewa Ruci yang merupakan
landmark dari kawasan Kuta Merupakan sebuah gedung tertutup yang fungsi utamanya
sebagai tempat hiburan malam dan pertunjukan musik Berikut adalah tabel studi banding
pada proyek sejenis
Objek
Kriteria
Gedung Natya
Mandala ISI
Denpasar
Amphitheater Garuda
Wisnu Kencana
Boshe VVIP
CLUB BALI Kesimpulan
Lokasi
Di Jln Nusa Indah
Denpasar Timur
Merupakan salah-satu
fasilitas pertunjukan
yang berada di areal
pendidikan kampus ISI
Denpasar
Di Bukit Jimbaran -
Badung Yang
merupakan salah satu
tempat petunjukan yang
terletak di daerah
pariwisata Badung
Di Kuta -Badung
Yang berdekatan
dengan patung
Dewa Ruci yang
merupakan
landmark dari
kawasan Kuta
Bahwa lokasi
sebuah tempat
pertunjukan
bisa terletak
pada area
pendidikan dan
kepariwisataan
Fungsi
Merupakan satu-
satunya gedung teater
tertutup namun hanya
difungsikan sebagai
sarana
latihanpengajaran serta
pertunjukan (In Door)
bagi mahasiswa ISI
Denpasar
Merupakan salah satu
tempat pertunjukan yang
difungsikan sebagai
tempat pertunjukan tari
Seni Tradisional Bali
maupun atraksi modern
untuk dipertontonkan
pada wisatawan
Merupakan sebuah
gedung tertutup
yang fungsi
utamanya sebagai
tempat hiburan
malam dan
pertunjukan musik
Fungsi utama
sebuah gedung
pertunjukan
adalah sebagai
tempat
pertunjukan
dan bisa juga
sebagai
fasilitas
pendidikan
seni
Fasilitas
Gedung
Tempat duduk
audience stage
(berbentuk segi empat)
layar (kanan dan kiri)
serta latar yang dapat
diubah-ubah sesuai
yang diinginkan r
control dan juga
Fasilitas pertunjukan
berupa Tempat duduk
audience Stage r
Penyimpanan
perlengkapannya r rias
tersedia juga stage
dengan tempat duduk
berkapasitas besar t
Fasilitas
pertunjukan
berupa Tempat
berdiri audience
Stage r
Penyimpanan alat
dan
perlengkapannya r
Sudah
memadai dari
segi
pertunjukan
dan pelayanan
bagi
wisatawan
namun belum
Tabel 22 Studi Banding Pada Proyek Sejenis
Sumber Observasi Lapangan
28
didalam kegiatannya
pun sudah
menggunakan bantuan
katrol lighting (sebagai
sarana pencahayaan
dalam pertunjukan)
Ruang Rias (laki-laki
dan wanita) serta
Toilet
Penjualan makanan
ringan dan minuman
serta sedangkan
fasilitas penunjang
berupa r Pengelola t
Penjualan tiket t
Penjualan sovenir toilet
t Penjualan makanan dan
minuman area parkir
Rias area pemusik
sedangkan
fasilitas
penunjang berupa
r Pengelola t
Penjualan tiket
toilet area parkir
cukup jauh dari
tempat pementasan
mengkhusus
ke bidang
pertunjukan
Seni
Tradisional
Bali
Kapasit
as
Kapasitas gedung
kurang lebih 500 orang
Kapasitas gedung kurang
lebih 800 orang
Kapasitas gedung
kurang lebih 2000
orang
Kondisi
Kondisi gedung cukup
baik sudah dilengkapi
dengan fasilitas-fasilitas
yang mendekati sebuah
ruang teater yang
dilengkapi dengan tata
lampu dan sound sistem
pada setiap
pertunjukannya
Cukup baik dan cukup
lengkap untuk sebuah
pertunjukan untuk
wisatawan namun
kondisi gedung dalam
setiap pertunjukannya
masih belum dapat
menunjang dari segi
akustik ruang dan
penerangannya hanya
memakai penerangan
alami Perlu ditambahkan
fasilitas-fasilitas
penunjang yang lainnya
seperti restauran galery
dan lain sebagainya
Cukup baik dan
fasilitas lengkap
seperti sudah
adanya t Penjualan
souvenir Toilet
setiap
pertunjukannya
ditunjang dengan
fasilitas sound
sistem dan tata
lampu yang
spektakuler
Masih
sederhana
belum ada
yang
memberikan
tampilan yang
spektakuler
dengan efek-
efek visual dan
penggunaan
sound sistem
yang canggih
dalam setiap
pertunjukanny
a
Pengelol
a
Pengelola yaitu civitas
dari akademi kampus
yang bersangkutan
yaitu ISI Denpasar
Pihak swasta Pihak swasta Pihak swasta
dan
pemerintah
29
Bentuk
Stage
Bentuk stage segi
empat lengkap dengan
pencahayaan lampu
diatasnya dan di
lengkapi dengan layar
Back ground nya dapat
di sesuaikan dengan
tema pertunjukan yang
di gelar
Bentuk stage kipas tanpa
pencahayaan lampu yang
memadai Back ground
nya berupa tebing
permanen
Pada stage ini
bentuk stagenya
sama yaitu segi
empat dan latarnya
dapat berubah
sesuai event yang
berlangsung
Bentuk
panggung yang
umum dipakai
pada gedung
pertunjukan
adalah bentuk
segi empat
Latar
Panggun
g
Pada Natya Mandala
latar panggung
menggunakan tiruan
candi bentar dari layar
Layar tersebut dapat
diganti-ganti untuk
mengkondisikan
suasana pannggung
yang diinginkan
Pada stage ini latar
berupa batu tebing yang
permanen dan tidak dapat
diubah-ubah bentuknya
Latar ygang gelap
merupakan latar
dari panggung ini
tidak permanen dan
dapat diubah-ubah
bentuknya untuk
memberikan kesan
modern
Latar
panggung pada
gedung
pertunjukan di
Bali pada
umumnya
berbentuk kori
ataupun candi
bentar
Entranc
e
Bangun
an
Entrance bangunan
pada gedung ini
mengadopsi dari bentuk
kori dari bangunan Bali
dengan bahan paras
putih namun
ornamennya tidak
dibuat secara detail
Entrance bangunan pada
gedung pertunjukan ini
berbentuk modern yang
menyerupai candi bentar
Kondisi entrance
bangunan terkesan
modern Entrance
bangunannya
dekat dengan jalan
sempadan
bangunan tidak
memenuhi syarat
Entrance
bangunan
gedung
pertunjukan di
Bali pada
umumnya
bercirikan
tradisional
Bali seperti
kori
30
24 SPESIFIKASI UMUM GEDUNG PERTUNJUKAN SENI TRADISIONAL
BALI
Berdasarkan data-data mengenai teori-teori tentang Gedung Pertunjukan Seni
Tradisional Bali serta tinjauan terhadap proyek sejenis diatas maka diperoleh beberapa
tetapi secara global
Zoning
Ruang
Pada gedung ini zone
ruangnya terdiri dari
zone depan panggung
yaitu Entrance
bangunan toilet
pengunjung pria amp
wanita r Operator r
Oudience area
penabuh dan stage
Zone belakang
panggung terdiri dari r
Rias pria amp wanita
toilet gudang side
entrance untuk pemain
dan koridor tempat
sirkulasi pemain
Pada area yang terdapat
di GWK zone ruangnya
terdiri dari zone depan
panggung yaitu Entrance
bangunan toilet
pengunjung pria amp
wanita r Tiketing dan r
Cinderamatasovenir dan
r Pengelola r Operator
r Oudience smoking
area area penabuh dan
stage Zone belakang
panggung terdiri dari
rRias dan persiapan
tempat penyimpanan
Pada gedung ini
zone ruangnya
terdiri dari zone
depan yaitu
Entrance bangunan
toilet pengunjung
pria amp wanita r
Tiketing r
Pengelola r
Oudience area
penabuh dan stage
Zone belakang
terdiri dari rRias
dan persiapan
tempat
penyimpanan Seni
Tradisional Bali
Zone ruang
umumnya
terdiri dari dua
zone yaitu
zone depan
panggung dan
zone belakang
panggung
dengan bagian-
bagiannya
Kesimp
ulan
Gedung Natya Mandala
merupakan gedung
pertunjukan yang
berada di area
pendidikan ISI
Denpasar dan dikelola
oleh civitas ISI
Denpasar dengan
fasilitas pertunjukannya
sudah memperhatikan
dari akustik ruang dan
tata lampu dalam setiap
pertunjukannya Namun
kondisi dari gedung
tersebut masih kurang
memadai
Gedung ini merupakan
tempat pertunjukan
khusus di pertontonkan
untuk para wisatawan
dan terletak pada lokasi
pariwisata dan
pengelolaannya
dipengang oleh pihak
swasta Fasilitas
pertunjukan yang modern
dan memperhatikan
akustik dan tata lampu
karena kondisi
bangunannya semi
tertutup dengan stage
terbuka
Boshe merupakan
tempat pertunjukan
khusus pertunjukan
modern
dipertunjukkan
untuk wisatawan
Fasilitas yang di
sediakan sangat
modern
31
spesifikasi umum mengenai Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali yang diuraikan
berdasarkan fungsi karakteristik pelaku dan kegiatan fasilitas bangunan gedung pertunjukan
Seni Tradisional Bali dan lokasi gedung pertunjukan Seni Tradisional Bali
241 Fungsi
Sebagai wadah pertunjukan bagi para seniman Seni Tradisional Bali dalam berkreasi
dan mempertunjukan hasil karyanya sehingga dapat dinikmati dengan nyaman oleh para
audience Selain itu diharapkan Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali ini dapat
memberikan suatu informasi obyek wisatatempat rekreasi dan untuk meningkatkan minat
masyarakat dalam berkesenian khususnya seni Seni Tradisional Bali yang merupakan warisan
nenek moyang kita dan nantinya dapat terus diwariskan kepada generasi penerus
242 Karakteristik Pelaku dan Kegiatan
Karakteristik pelaku dan kegiatan secara umum dalam perencanaan Gedung
Pertunjukan Seni Tradisional Bali dikelompokkan sebagai berikut
1 Pengelola
Merupakan pihak penyelenggara dalam hal ini adalah pihak swasta dan masyarakat serta
sponsor yang terkait serta monitoring dari pihak pemerintah
2 Wisatawan
Berbagai motivasi wisatawan datang ke Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali seperti
untuk rekreasi atau dengan tujuan khusus mencari informasi untuk mengetahui lebih
dekat mengenai pementasan tari Seni Tradisional Bali
3 Penari
Merupakan pihak yang berperan untuk menampilkan adegan-adegan dalam setiap lakon
yang dibawakan di depan panggung
4 Penabuh
Mengiringi penari dengan bunyi-bunyian (gong) dalam setiap penampilannya di depan
panggung
243 Fasilitas Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali
Fasilitas Gedung Perunjukan Seni Tradisional Bali berdasarkan sintesis tinjauan teori
mengenai seni pertunjukan dan tinjauan proyek sejenis adalah sebagai berikut
32
1 Jenis ruang umumnya terbagi atas dua elemen utama yaitu
a Area ldquoDepanrdquo (font) sebagai public area
b ldquoBelakang panggungrdquo (back stage) sebagai work groups (kelompok kerja)
2 Ruang-ruang yang akan disediakan adalah
- Ruang Utama (panggung pertunjukan tempat duduk penonton tempat rias pria dan
wanita dan tempat untuk gambelan atau perlengkapan instrument dalam pementasan)
- Ruang Pertunjukan Luar (stage outdoor)
- Ruang pelayanan umum (lobby counter informasi loket karcis souvenir r
operator cafetaria keamanan toliet pengunjung)
- Ruang administrasipengelola
- Ruang penunjang (tempat parkir gudang pos satpam ME)
244 Lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali
Persyaratan lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali berdasarkan sintesis
tinjuan teori mengenai pertunjukan Seni Tradisional Bali dan tinjauan proyek sejenis adalah
sebagai berikut
1 Lokasinya berada dekat dengan kegiatan pariwisata
2 Lokasinya sesuai dengan peruntukan dari fungsi bangunan yang diwadahi
3 Lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali harus strategis dan dapat mudah
dicapai oleh berbagai pihak yang berkepentingan
4 Lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali harus dapat memberi kenyamanan
dan keamanan bagi semua civitas yang ada didalamnya
14
Sudut pandang yang dibentuk pada bidang vertikal maksimum 30ordm kebawah dan
keatas serta 27ordm antara dua penghalang didepannya pada bidang horizontal Garis pandang
dan sudut pandang ini dipakai sebagai standar kenyamanan visual pada perencanaan dan
perancangan gedung pertunjukan
2144 Tata Cahaya
Pada system pencahayaan di dalam gedung dapat dibagi menjadi tiga sistem
peneranganpencahayaan yaitu10
1 Sistem penerangan merata memberikan illuminasi yang tersebar secara merata dan
cukup seragam di seluruh ruangan Penerangan ini cocok bagi ruang yang tidak
mempunyai tempat untuk pelaksanaan tugas-tugas visual yang khusus
10 Hadinoto Kusudiarso Standar Penerangan Buatan di dalam Gedung-gedung Bandung Yayasan Lembaga
Penyelidikan Masalah Bangunan Cetakan kedua 1985 Hal-45
Gambar 2 7 Pengaturan Tempat Duduk dan Garis Pandang
Sumber Ernst Neufert edisi 33 jilid 2
Gambar 2 8 Standar Garis Pandang Penonton
Sumber Harold D Hauf Architectural Graphic Standards 1970
15
2 Sistem penerangan terarah merupakan penerangan dimana seluruh ruangan memperoleh
cahaya dari suatu jurusan tertentu Penerangan terarah juga dapat dikombinasikan dengan
penerangan merata dengan maksud mengurangi efek yang menjemukan yang mungkin
timbul dari penerangan merata
3 Sistem penerangan setempat merupakan sistem penerangan yang cahayanya
dikonsentrasikan pada tempat melaksanakan tugas atau tempat melaksanakan tugas
visual
Pada gedung pertunjukan ruang auditorium diberi penerangan buatan yang
menciptakan suasana yang sesuai dengan suasana yang diinginkan Sedangkan area
pentasstage diberi penerangan khusus yang berfungsi menonjolkan dan menciptakan suasana
yang tepat untuk pementasan diatasnya Illuminasi pada panggungstage lebih tinggi dari
pada area penontonauditorium yaitu berkisar 500 lux Selain penerangan khusus dan umum
perlu juga dipasang sistem penerangan dalam keadaan bahaya yang segera harus menyala
jikalau penerangan umum terganggu untuk memungkinkan hadirin meninggalkan gedung
secara cepat dan aman
Beberapa istilah lampu sesuai dengan arah dan luas sinarnya adalah
1 Penyinaran atas (up-lighter) lampu yang menyorot ke atas
2 Penyinaran bawah (down-lighter) lampu yang menyorot ke bawah
3 Penyorot sempit (spot light) lampu dengan sudut sinar lt30o
4 Penyorot lebar (flood light) lampu dengan sudut sinar gt30o
5 Penyiram dinding (wall-wash light) lampu untuk menyiram bidang vertical dengan
cahaya
Pada pencahayaan umum terdapat dua alternatif dalam peletakannya yaitu peletakan
inbow atau didalam plafon dan outbow atau diluar plafon Instalasi dan perawatan lampu
yang dipasang inbow lebih sulit dibandingkan dengan outbow akan tetapi tingkat keindahan
keawetan dan kebersihan lampu lebih baik dibanding pemasangan secara outbow
Penggunaan lampu sebagai salah satu bagian tata panggung dapat dipakai tergantung inbow
outbow dapat bergerak turun naik dapat berputar secara periodic dan lampu yang diatur oleh
operator Berikut beberapa jenis-jenis lampu dan peletakan lampu pada pencahayaan khusus
dapat terlihat dihalaman berikut
16
NO TIPE WATT
1 Epsodial Spotlight 500-3000
2 Fresnel Spotlight 500-2000
3 Foot Light 60-100 percolor
4 Border Light 75-300 percolor
5 Cyclorama Border Light and Foot Light 500-1500
6 Scenic Projector 1000-5000
2145 Penghawaan
Sistem penghawaan atau pengkondisian udara dalam gedung pertunjukan sangat
menunjang aspek kenyamanan pelaku kegiatan dalam suatu pementasan Sistem penghawaan
dalam perancangan gedung pertunjukan memiliki dua system terpisah yaitu system sentral
dimana alat pendingin (Chiller) terletak pada suatu ruang khusus yang kemudian mensuplai
udara dingin (air chilled system) atau air dingin (water chilled system) ke seluruh ruang
Sistem kedua yaitu AC Unit merupakan alat pendingin yang diletakkan pada tiap-tiap ruang
yang terdiri dari AC split
Tabel 21 Jenis-jenis Lampu dan Pemakaian Daya Listrik
Sumber Ramsey 1994 Architectural Graphic Standard
Gambar 2 9 Pencahayaan Gedung Pertunjukan
Sumber Ramsey 1994 Architectural Graphic Standard
17
2146 Struktur
Gedung pertunjukan harus mewadahi sifat kegiatan pertunjukan dimana bentuk
struktur dan finising mengikuti fungsi sebagai gedung pertunjukan dengan pertimbangan
akustik kenyamanan pentas dan penikmat pertunjukan
Element atap sebagai pelindung gedung dari cuaca dan gangguan lain harus dapat
menyesuaikan dengan bentang yang lebar pengkondisian reflector dan penggunaan material
absorbsi bunyi Bahan kayu dan rangka atap mudah didapatkan akan tetapi masif dan berat
Rangka atap fleksible untuk bentang lebar ringan akan tetapi kurang tahan api Elemen
dinding utama harus kuat adanya kemampuan untuk merefleksikan sumber bunyi dan
penyerap atau mengalami gangguan bising gema gaung pada bangunan Semakin padat atau
solid bahan yang digunakan semakin mudah menyalurkan getaran bunyi
215 Tinjauan Aspek Kenyamanan Dengar
Kenyamanan dengar mempunyai arti bahwa suara-suara yang dinikmati pada suatu
pertunjukan tidak dipengaruhi oleh suara atau bunyi yang tidak dikehendaki suara dapat
terdistribusi secara merata dengan kekuatan yang cukup
Sistem akustik yang baik menurut Leo L Beranek (1962 412-413) dan David Egan (1988
155-170) yaitu
1 Adanya kekerasan (Loudness) yang cukup pada setiap bagian gedung pertunjukan
Gambar 2 10 Penghawaan Dalam Ruang
Sumber Ramsey 1994 Architectural Graphic Standard
18
2 Energi bunyi yang terdistribusi (difusi) secara merata
3 Tercapainya waktu dengung (RT) yang optimum sesuai dengan persyaratan masing-
masing jenis penggunaan
4 Ruang yang terbebas dari cacat akustik seperti gema pemantulan berkepanjangan gaung
pemusatan bunyi distorsi bayangan bunyi dan resonansi ruang
5 Tercapainya keintiman balancing kepenuhan nada dan ansamble pada ruang
pertunjukan dan adanya kehangatan dan kejelasan (clarity) pada ruang teater
6 Menghindari bising dan getaran yang mengganggu pementasan
Agar mendapat kondisi mendengar yang baik maka bentuk ukuran lebar panjang
tinggi bangunan serta bahan yang digunakan harus diatur sesuai dengan volume dan kualitas
bunyi yang dihasilkan Beberapa pengkondisian akustik gedung pertunjukan secara umum
antara lain
1 Penerapan material penyerapan yang cukup sehingga RT dapat dikendalikan dan
pencegahan terjadinya gema yang tidak diinginkan terutama pada dinding bagian
belakang
2 Pengarahan intensitas bunyi ke area bagian tengah dan belakang
3 Menaikkan sumber bunyi dan ruang penonton dibentuk sedemikian rupa dengan
memiringkan lantai penonton agar aliran gelombang bunyi langsung dan bebas
4 Bidang pantul mengelilingi sumber bunyi untuk memberikan energy tambahan
5 Rasio antara volume dengan luas lantai bangunan arus dijaga sehingga jarak yang
ditempuh bunyi langsung dan bunyi pantul relatif pendek
6 Penggunaan permukaan yang dapat memberikan pemerataan bunyi diseluruh ruangan
2151 Prilaku Bunyi Dalam Ruang
Gambar 2 11Prilaku Bunyi Dalam Ruang
Sumber Leslie L Doelle Akustik Lingkungan
19
Keterangan
1 Bunyi Langsung
Bunyi langsung dapat diterimadirasakan oleh telinga pendengar sesuai dengan suara asli
dari sumber bunyi
2 Bunyi yang ditransformasikan
Bunyi yang dapat berubah bentuktidak sesuai dengan suara aslinya karena adanya benda
lain yang menyebabkan
3 Bunyi pantul
Bunyi yang diterima oleh telinga pendengar setelah adanya pantulan dari benda lain yang
dapat memantulkan bunyi
4 Bunyi diserap
Bunyi yang hilang karena adanya bahan penyerap suarabunyi
5 Bunyi menyebar
Bunyi yang dapat menyebar karena terkena ujung benda yang cenderung runcing
6 Bunyi yang dibelokkan
Bunyi yang diarahkan dibelokkandiarahkan kesuatu tempat karena adanya bantuan dari
benda lain
7 Bunyi yang merambat pada struktur bangunan
Bunyi yang dapat merambat dengan media struktur bangunan
Jika bunyi menemui suatu bidangmaterial maka bunyi tersebut akan berinteraksi
sehingga sebagian gelombangnya akan dipantulkan sebagian di serap dan sebagian lagi
diteruskanmenembus bidang tersebut
Jika bunyi menemui bidang yang bersifat memantulkan bunyi maka bunyi tersebut
akan dipantulkan dengan besar sudut datangnya bunyi diukur dari garis tegak lurus bidang
pantulnya (biasanya disebut dengan garis normal)
2152 Aspek pemilihan bahanmaterial akustik
Bahan akustik digunakan untuk pngendalian atau pengontrolan prilaku bunyi yang ada
di dalam ruangan
20
Berpori-pori Berpori-pori di
permukaannya
berperforasi
Tegel langit-langit
dengan dasar masif
Bahan berpori
a Plesteran akustik
b Karpet dan kain akustik
Bahan yang berpori dapat menyerap bunyi pada semua tingkatan frekuensi dan
penyerapannya tergantung pada ketebalan dari bahan yang digunakan
- Penyerap panel
Penyerap panel hanya dapat menyerap suara dengan frekwensi tertentu sesuai dengan
berat panel dan ketebalan rongganya tetapi biasanya panel ini digunakan untuk
menyerap suara dengan frekwensi rendah Penyerap panel ini dapat dibuat dari bahan
non akustik misalnya beton tetapi dalam pembuatannya cukup sulit Secara sederhana
bahan-bahan padat yang didalamnya terdapat rongga tanpa celahlubang merupakan
penyerap panel karena bahan yang dimiliki tahan terhadap goresan maka sering menjadi
penyerap frekwensi rendah pada bagian bawah dinding
Gambar 2 12 Bahan Berpori
Sumber Peter L Duncan Templeton Detail Akustik
Gambar 2 13Penyerap Panel
Sumber Peter L Duncan Templeton Detail Akustik
21
- Resonator rongga (Efek Helmholtz)
Adalah suatu alat yang digunakan untuk mengendalikan suara dalam ruangan yang
dapat diatur untuk memilih tingkat frekwensi yang diinginkan
2153 Tata Suara (Sound System)
Tata suara atau sound system merupakan salah satu langkah dalam memecahkan
masalah akustik dalam ruang pertunjukan Langkah ini dilakukan untuk mencapai kekerasan
suara dengan jalan menggunakan peralatan tata suarasound system berupa pengeras suara
buatan (elektronik) Sedangkan jika dalam ruang pertunjukan tidak menggunakan system
penguat berupa alat pengeras suara radius bunyi maksimum hanya berkisar 20 meter
Penempatan pengeras suara sebaiknya diutamakan terletak disekitar sisi samping atas
panggung dengan perangkat pengontrol suara ditempatkan pada area sentral sekitar tempat
duduk penonton Cara lain yang lebih efektif adalah dengan menyediakan suatu ruang bagi
operator terpisah dibelakang auditorium dengan arah bukaan mengarah kebagian dalam
ruang sehingga suara dapat didengar dan dikontrol oleh para operator sound system
Ada beberapa tipe penempatan loudspeaker pada sistem bunyi elektronik namun pada
dasarnya ada 4 tipe11
a Terpusat (central cluster) yaitu sekelompok speaker yang diletakkan di atas sumber
bunyi asli setinggi 7-13m dan agak ke depan Kumpulan speaker ini dapat
disembunyikan dibalik tirai dan masing-masing speaker diarahkan ke audiens deretan
11 Satwiko Prasasto Fisika Bangunan 2 Yogyakarta ANDI 2004 Hal 148-149
Gambar 2 14 Penyerap Berongga
Sumber Peter L Duncan Templeton Detail Akustik
22
depan tengah maupun belakang Klebihannya bunyi dari speaker sama arahnya dengan
posisi sumber bunyi asli
b Tersebar (distributed) yaitu peletakan rangkaian speaker di atas audien (pendengar)
c Tipe ini digunakan untuk ruangan yang memiliki langit-langit rendah sehingga tidak
memungkinkan memakai tipe terpusat Tipe ini mengutamakan dari segi kejelasan bunyi
dan tidak terlalu mementingkan arah bunyi Pada tipe ini peletakan speakernya umumnya
diletakkan di kolom secara merata
d Terpadu dengan kursi (seat-integrated) yaitu meletakkan speaker secara terpadu di
belakang kursi Tipe ini biasa diterapkan pada gereja Biasanya speaker diletakkan di
belakang sandaran kursi dan bunyinya akan didengan oleh orang yang duduk dibelakang
kursi tersebut
e Kombinasi dari tipe di atas Untuk kombinasi tipe terpusat dan tersebar diperlukan alat
penunda bunyi (initial time delay) agar bunyi dari speaker di deretan belakang menunggu
datangnya bunyi dari speaker terpusat di depan
Gambar 2 15 Sistem Terpusat
Sumber Satwiko Prasasto Fisika Bangunan 2
Gambar 2 16 Sistem Tersebar
Sumber Satwiko Prasasto Fisika Bangunan 2
23
Tata suara merupakan bagian yang terpenting dalam setiap pementasan yang terdiri
dari tiga elemen utama yaitu microphone amplifier dan loudspeaker Dalam suatu
pertunjukan segala instrument penghasil bunyi dikordinasikan dengan menggunakan mixer
sebagai pengatur keras lemahnya suara yang ditampilkan pada setiap sumber bunyi sehingga
keseluruhan suara dari panggung merupakan suatu hasil kumpulan bunyi yang harmonis
Dilihat dari peletakannya sound system terbagi menjadi tiga cara yaitu system menyebar
terpusat dan gabungan
Sistem loudspeker tersebar lebih cocok diterapkan pada ruang pidato informasi dan
komersial sedangkan system yang terpusat (baik dengan satu titik diatas tengah sumber
maupun dengan beberapa titik di sekeliling sumber suara) lebih cocok untuk konser musik
live teaterdrama maupun pertunjukan lain
22 TINJAUAN SENI TRADISIONAL BALI
221 Pengertian Seni Tradisional Bali
Seni Tradisional Bali merupakan seni yang telah ada sejak dulu dan diturunkan oleh
para seniman pendahulu yang ada di Bali Seni tradisional di Bali memiliki beberapa jenis
diantaranya ialah seni tari yang pada jaman dahulu digunakan sebagai sarana pelengkap
dalam pelaksanaan sebuah ritual ataupun dijadikan sebuah sarana hiburan tontonan
masyarakat
222 Jenis-jenis Seni Tradisional Bali
Jenis Seni Tradisional Bali di Bali cukup banyak dan beragam jenisnya yaitu Seni
Tari Seni UkirPatung Seni Tabuh Seni Drama Seni tari seni tabuh dan seni drama
merupakan jenis Seni Tradisional Bali yang biasanya digabungkan untuk dipentaskan kepada
wisatawan selain fungsinya yang juga sebagai salah-satu sarana dalam kegiatan upacara
sakral
A Berikut adalah jumlah banyaknya kelompaksekaa kesenian tradisional Bali yang ada di
Badung menurut Dinas Kebudayaan Kabupaten Badung tahun 2006
a Kec Kuta selatan 275 sekaa
Gambar 2 17 Pengeras Suara Tersebar dan Terpusat
Sumber Leo L Beranek Music Acoustics and Architecture
24
b Kec Kuta 99 sekaa
c Kec Kuta Utara 228 sekaa
d Kec Mengwi 654 sekaa
e Kec Abiansemal 448 sekaa
f Kec Petang 237 sekaa
g Jumlah 1941 sekaa
Jadi jumlah Kelompoksekaa kesenian tradisional Bali pada tahun 2006 yaitu 1941
sekaa Jika pada Gedung Kesenian ini dapat menampung 5 kelompok seni dalam sehari
maka dalam setahun dapat menggunakan sekitar 1800 kelompoksekaa prtunjukan tradisional
Bali
B Berikut adalah jenis jenis pertunjukan Bali berdasarkan kapasitas jumlah penari dan
penabuh
a Jenis seni pertunjukan dengan jumlah personil banyak ( gt 10 orang )
Penari Penabuh
1 Calonarang plusmn 25 orang plusmn 25 orang
2 Kunti Sraya plusmn 30 orang plusmn 25 orang
3 Kecak plusmn 70 orang
4 Sendratari Ramayana plusmn 28 orang plusmn35 orang
Rata rata plusmn 35 orang plusmn 28 orang
b Jenis seni pertunjukan dengan jumlah personil sedang ( 5-10 orang)
Penari Penabuh
1 Tari telek plusmn 7 orang plusmn 25 orang
2 Tari Pendet plusmn 6 orang plusmn 35 orang
3 Tari Panyembrama plusmn 6 orang plusmn 35 orang
4 Tari Gabor plusmn 6 orang plusmn 30 orang
5 Tari Legong Kuntul plusmn 6 orang plusmn 30 orang
6 Tari Satya Bhrasta plusmn 6 orang plusmn 35 orang
7 Tari Gopala plusmn 6 orang plusmn 30 orang
8 Tari Baris Wirayudha plusmn 8 orang plusmn 35 orang
25
9 Tari Garuda Wisnu plusmn 6 orang plusmn 35 orang
Rata rata plusmn 6 orang plusmn 33 orang
c Jenis seni pertunjukan dengan jumlah personil sedikit (lt 5 orang )
Penari Penabuh
1 Tari Legong Lasem plusmn 3 orang plusmn 35 orang
2 Tari Oleg plusmn 2 orang plusmn 35 orang
3 Tari Sekar Jagat plusmn 5 orang plusmn 30 orang
4 Tari Makepung plusmn 5 orang plusmn 30 orang
5 Tari Wiranata plusmn 1 orang plusmn 30 orang
6 Tari Panjisemirang plusmn 1 orang plusmn 30 orang
7 Tari Marga Pati plusmn 1 orang plusmn 35 orang
8 Tari Manukrawa plusmn 5 orang plusmn 35 orang
9 Tari Kembang Girang plusmn 5 orang plusmn 30 orang
10 Tari Joged plusmn 5 orang plusmn 12 orang
11 Tari Puspanjali plusmn 5 orang plusmn 30 orang
12 Tari Jauk plusmn 1 orang plusmn 25 orang
13 Tari Baris Tunggal plusmn 1 orang plusmn 35 orang
14 Tari Cendrawasih plusmn 2 orang plusmn 30 orang
15 Tari Kebyar Duduk plusmn 1 orang plusmn 35 orang
16 Tari Kebyar Terompong plusmn 1 orang plusmn 35 orang
17 Tari Belibis plusmn 5 orang plusmn 30 orang
18 Tari Kupu kupu Tarum plusmn 5 orang plusmn 35 orang
19 Tari Jalak Putih plusmn 5 orang plusmn 35 orang
20 Tari Kelinci plusmn 5 orang plusmn 35 orang
Rata rata plusmn 3 orang plusmn 31 orang
223 Seni Tradisional Bali Sebagai Seni Pertunjukan
Seni Tradisional Bali yang dibuat selain sebagai suatu yang disacralkan disungsung
dan diupacarai juga merupakan sarana atau media yang dapat berfungsi lain seperti sebagai
alat komunikasi hiburan pendidikan dan sebagainya
26
Seni Tradisional Bali dalam peranan sebagai seni pertunjukan atau seni tari itu dapat
dibedakan atas tiga jenis yaitu Seni sacral (Wali) seni bebali dan seni balih-balihan Maka
Seni Tradisional Bali dapat berfungsi di ketiga jenis tari tersebut
Dalam peninjauan Seni Tradisional Bali sebagai seni pertunjukan ini akan ditinjau
dari beberapa aspek antara lain
- Aspek bentuk pertunjukan
- Aspek struktur pementasan
- Aspek lakon yang biasa dibawakan
- Aspek perlengkapan-perlengkapan atau sarana pementasan
- Dan arena pementasan
23 TINJAUAN PROYEK SEJENIS
Dalam tinjauan proyek sejenis yang digunakan untuk mengetahui kedekatan
karakteristik Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali di Kabupaten Badung dengan gedung-
gedung pertunjukan yang lainnya maka proyek sejenis yang digunakan untuk ditinjau adalah
Gedung Natya Mandala ISI Denpasar Amphitheater Garuda Wisnu Kencana dan Boshe
VVIP CLUB BALI
231 Gedung Natya Mandala ISI Denpasar
Gedung yang berlokasi di jln Nusa Indah Denpasar Timur Merupakan salah satu
fasilitas pertunjukan yang berada di areal pendidikan kampus ISI Denpasar Merupakan satu-
satunya gedung teater tertutup yang ada di Denpasar namun hanya difungsikan sebagai
sarana latihanpengajaran serta pertunjukan (In Door) bagi mahasiswa ISI Denpasar
232 Amphitheater Garuda Wisnu Kencana
Berlokasi di Bukit Jimbaran -Badung Yang merupakan salah satu tempat petunjukan
outdoor yang terletak di daerah pariwisata Badung Merupakan salah satu tempat pertunjukan
yang difungsikan sebagai tempat pertunjukan Seni Tradisional Bali maupun atraksi modern
untuk dipertontonkan pada wisatawan
27
233 Boshe VVIP CLUB BALI
Di Kuta -Badung Yang berdekatan dengan patung Dewa Ruci yang merupakan
landmark dari kawasan Kuta Merupakan sebuah gedung tertutup yang fungsi utamanya
sebagai tempat hiburan malam dan pertunjukan musik Berikut adalah tabel studi banding
pada proyek sejenis
Objek
Kriteria
Gedung Natya
Mandala ISI
Denpasar
Amphitheater Garuda
Wisnu Kencana
Boshe VVIP
CLUB BALI Kesimpulan
Lokasi
Di Jln Nusa Indah
Denpasar Timur
Merupakan salah-satu
fasilitas pertunjukan
yang berada di areal
pendidikan kampus ISI
Denpasar
Di Bukit Jimbaran -
Badung Yang
merupakan salah satu
tempat petunjukan yang
terletak di daerah
pariwisata Badung
Di Kuta -Badung
Yang berdekatan
dengan patung
Dewa Ruci yang
merupakan
landmark dari
kawasan Kuta
Bahwa lokasi
sebuah tempat
pertunjukan
bisa terletak
pada area
pendidikan dan
kepariwisataan
Fungsi
Merupakan satu-
satunya gedung teater
tertutup namun hanya
difungsikan sebagai
sarana
latihanpengajaran serta
pertunjukan (In Door)
bagi mahasiswa ISI
Denpasar
Merupakan salah satu
tempat pertunjukan yang
difungsikan sebagai
tempat pertunjukan tari
Seni Tradisional Bali
maupun atraksi modern
untuk dipertontonkan
pada wisatawan
Merupakan sebuah
gedung tertutup
yang fungsi
utamanya sebagai
tempat hiburan
malam dan
pertunjukan musik
Fungsi utama
sebuah gedung
pertunjukan
adalah sebagai
tempat
pertunjukan
dan bisa juga
sebagai
fasilitas
pendidikan
seni
Fasilitas
Gedung
Tempat duduk
audience stage
(berbentuk segi empat)
layar (kanan dan kiri)
serta latar yang dapat
diubah-ubah sesuai
yang diinginkan r
control dan juga
Fasilitas pertunjukan
berupa Tempat duduk
audience Stage r
Penyimpanan
perlengkapannya r rias
tersedia juga stage
dengan tempat duduk
berkapasitas besar t
Fasilitas
pertunjukan
berupa Tempat
berdiri audience
Stage r
Penyimpanan alat
dan
perlengkapannya r
Sudah
memadai dari
segi
pertunjukan
dan pelayanan
bagi
wisatawan
namun belum
Tabel 22 Studi Banding Pada Proyek Sejenis
Sumber Observasi Lapangan
28
didalam kegiatannya
pun sudah
menggunakan bantuan
katrol lighting (sebagai
sarana pencahayaan
dalam pertunjukan)
Ruang Rias (laki-laki
dan wanita) serta
Toilet
Penjualan makanan
ringan dan minuman
serta sedangkan
fasilitas penunjang
berupa r Pengelola t
Penjualan tiket t
Penjualan sovenir toilet
t Penjualan makanan dan
minuman area parkir
Rias area pemusik
sedangkan
fasilitas
penunjang berupa
r Pengelola t
Penjualan tiket
toilet area parkir
cukup jauh dari
tempat pementasan
mengkhusus
ke bidang
pertunjukan
Seni
Tradisional
Bali
Kapasit
as
Kapasitas gedung
kurang lebih 500 orang
Kapasitas gedung kurang
lebih 800 orang
Kapasitas gedung
kurang lebih 2000
orang
Kondisi
Kondisi gedung cukup
baik sudah dilengkapi
dengan fasilitas-fasilitas
yang mendekati sebuah
ruang teater yang
dilengkapi dengan tata
lampu dan sound sistem
pada setiap
pertunjukannya
Cukup baik dan cukup
lengkap untuk sebuah
pertunjukan untuk
wisatawan namun
kondisi gedung dalam
setiap pertunjukannya
masih belum dapat
menunjang dari segi
akustik ruang dan
penerangannya hanya
memakai penerangan
alami Perlu ditambahkan
fasilitas-fasilitas
penunjang yang lainnya
seperti restauran galery
dan lain sebagainya
Cukup baik dan
fasilitas lengkap
seperti sudah
adanya t Penjualan
souvenir Toilet
setiap
pertunjukannya
ditunjang dengan
fasilitas sound
sistem dan tata
lampu yang
spektakuler
Masih
sederhana
belum ada
yang
memberikan
tampilan yang
spektakuler
dengan efek-
efek visual dan
penggunaan
sound sistem
yang canggih
dalam setiap
pertunjukanny
a
Pengelol
a
Pengelola yaitu civitas
dari akademi kampus
yang bersangkutan
yaitu ISI Denpasar
Pihak swasta Pihak swasta Pihak swasta
dan
pemerintah
29
Bentuk
Stage
Bentuk stage segi
empat lengkap dengan
pencahayaan lampu
diatasnya dan di
lengkapi dengan layar
Back ground nya dapat
di sesuaikan dengan
tema pertunjukan yang
di gelar
Bentuk stage kipas tanpa
pencahayaan lampu yang
memadai Back ground
nya berupa tebing
permanen
Pada stage ini
bentuk stagenya
sama yaitu segi
empat dan latarnya
dapat berubah
sesuai event yang
berlangsung
Bentuk
panggung yang
umum dipakai
pada gedung
pertunjukan
adalah bentuk
segi empat
Latar
Panggun
g
Pada Natya Mandala
latar panggung
menggunakan tiruan
candi bentar dari layar
Layar tersebut dapat
diganti-ganti untuk
mengkondisikan
suasana pannggung
yang diinginkan
Pada stage ini latar
berupa batu tebing yang
permanen dan tidak dapat
diubah-ubah bentuknya
Latar ygang gelap
merupakan latar
dari panggung ini
tidak permanen dan
dapat diubah-ubah
bentuknya untuk
memberikan kesan
modern
Latar
panggung pada
gedung
pertunjukan di
Bali pada
umumnya
berbentuk kori
ataupun candi
bentar
Entranc
e
Bangun
an
Entrance bangunan
pada gedung ini
mengadopsi dari bentuk
kori dari bangunan Bali
dengan bahan paras
putih namun
ornamennya tidak
dibuat secara detail
Entrance bangunan pada
gedung pertunjukan ini
berbentuk modern yang
menyerupai candi bentar
Kondisi entrance
bangunan terkesan
modern Entrance
bangunannya
dekat dengan jalan
sempadan
bangunan tidak
memenuhi syarat
Entrance
bangunan
gedung
pertunjukan di
Bali pada
umumnya
bercirikan
tradisional
Bali seperti
kori
30
24 SPESIFIKASI UMUM GEDUNG PERTUNJUKAN SENI TRADISIONAL
BALI
Berdasarkan data-data mengenai teori-teori tentang Gedung Pertunjukan Seni
Tradisional Bali serta tinjauan terhadap proyek sejenis diatas maka diperoleh beberapa
tetapi secara global
Zoning
Ruang
Pada gedung ini zone
ruangnya terdiri dari
zone depan panggung
yaitu Entrance
bangunan toilet
pengunjung pria amp
wanita r Operator r
Oudience area
penabuh dan stage
Zone belakang
panggung terdiri dari r
Rias pria amp wanita
toilet gudang side
entrance untuk pemain
dan koridor tempat
sirkulasi pemain
Pada area yang terdapat
di GWK zone ruangnya
terdiri dari zone depan
panggung yaitu Entrance
bangunan toilet
pengunjung pria amp
wanita r Tiketing dan r
Cinderamatasovenir dan
r Pengelola r Operator
r Oudience smoking
area area penabuh dan
stage Zone belakang
panggung terdiri dari
rRias dan persiapan
tempat penyimpanan
Pada gedung ini
zone ruangnya
terdiri dari zone
depan yaitu
Entrance bangunan
toilet pengunjung
pria amp wanita r
Tiketing r
Pengelola r
Oudience area
penabuh dan stage
Zone belakang
terdiri dari rRias
dan persiapan
tempat
penyimpanan Seni
Tradisional Bali
Zone ruang
umumnya
terdiri dari dua
zone yaitu
zone depan
panggung dan
zone belakang
panggung
dengan bagian-
bagiannya
Kesimp
ulan
Gedung Natya Mandala
merupakan gedung
pertunjukan yang
berada di area
pendidikan ISI
Denpasar dan dikelola
oleh civitas ISI
Denpasar dengan
fasilitas pertunjukannya
sudah memperhatikan
dari akustik ruang dan
tata lampu dalam setiap
pertunjukannya Namun
kondisi dari gedung
tersebut masih kurang
memadai
Gedung ini merupakan
tempat pertunjukan
khusus di pertontonkan
untuk para wisatawan
dan terletak pada lokasi
pariwisata dan
pengelolaannya
dipengang oleh pihak
swasta Fasilitas
pertunjukan yang modern
dan memperhatikan
akustik dan tata lampu
karena kondisi
bangunannya semi
tertutup dengan stage
terbuka
Boshe merupakan
tempat pertunjukan
khusus pertunjukan
modern
dipertunjukkan
untuk wisatawan
Fasilitas yang di
sediakan sangat
modern
31
spesifikasi umum mengenai Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali yang diuraikan
berdasarkan fungsi karakteristik pelaku dan kegiatan fasilitas bangunan gedung pertunjukan
Seni Tradisional Bali dan lokasi gedung pertunjukan Seni Tradisional Bali
241 Fungsi
Sebagai wadah pertunjukan bagi para seniman Seni Tradisional Bali dalam berkreasi
dan mempertunjukan hasil karyanya sehingga dapat dinikmati dengan nyaman oleh para
audience Selain itu diharapkan Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali ini dapat
memberikan suatu informasi obyek wisatatempat rekreasi dan untuk meningkatkan minat
masyarakat dalam berkesenian khususnya seni Seni Tradisional Bali yang merupakan warisan
nenek moyang kita dan nantinya dapat terus diwariskan kepada generasi penerus
242 Karakteristik Pelaku dan Kegiatan
Karakteristik pelaku dan kegiatan secara umum dalam perencanaan Gedung
Pertunjukan Seni Tradisional Bali dikelompokkan sebagai berikut
1 Pengelola
Merupakan pihak penyelenggara dalam hal ini adalah pihak swasta dan masyarakat serta
sponsor yang terkait serta monitoring dari pihak pemerintah
2 Wisatawan
Berbagai motivasi wisatawan datang ke Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali seperti
untuk rekreasi atau dengan tujuan khusus mencari informasi untuk mengetahui lebih
dekat mengenai pementasan tari Seni Tradisional Bali
3 Penari
Merupakan pihak yang berperan untuk menampilkan adegan-adegan dalam setiap lakon
yang dibawakan di depan panggung
4 Penabuh
Mengiringi penari dengan bunyi-bunyian (gong) dalam setiap penampilannya di depan
panggung
243 Fasilitas Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali
Fasilitas Gedung Perunjukan Seni Tradisional Bali berdasarkan sintesis tinjauan teori
mengenai seni pertunjukan dan tinjauan proyek sejenis adalah sebagai berikut
32
1 Jenis ruang umumnya terbagi atas dua elemen utama yaitu
a Area ldquoDepanrdquo (font) sebagai public area
b ldquoBelakang panggungrdquo (back stage) sebagai work groups (kelompok kerja)
2 Ruang-ruang yang akan disediakan adalah
- Ruang Utama (panggung pertunjukan tempat duduk penonton tempat rias pria dan
wanita dan tempat untuk gambelan atau perlengkapan instrument dalam pementasan)
- Ruang Pertunjukan Luar (stage outdoor)
- Ruang pelayanan umum (lobby counter informasi loket karcis souvenir r
operator cafetaria keamanan toliet pengunjung)
- Ruang administrasipengelola
- Ruang penunjang (tempat parkir gudang pos satpam ME)
244 Lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali
Persyaratan lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali berdasarkan sintesis
tinjuan teori mengenai pertunjukan Seni Tradisional Bali dan tinjauan proyek sejenis adalah
sebagai berikut
1 Lokasinya berada dekat dengan kegiatan pariwisata
2 Lokasinya sesuai dengan peruntukan dari fungsi bangunan yang diwadahi
3 Lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali harus strategis dan dapat mudah
dicapai oleh berbagai pihak yang berkepentingan
4 Lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali harus dapat memberi kenyamanan
dan keamanan bagi semua civitas yang ada didalamnya
15
2 Sistem penerangan terarah merupakan penerangan dimana seluruh ruangan memperoleh
cahaya dari suatu jurusan tertentu Penerangan terarah juga dapat dikombinasikan dengan
penerangan merata dengan maksud mengurangi efek yang menjemukan yang mungkin
timbul dari penerangan merata
3 Sistem penerangan setempat merupakan sistem penerangan yang cahayanya
dikonsentrasikan pada tempat melaksanakan tugas atau tempat melaksanakan tugas
visual
Pada gedung pertunjukan ruang auditorium diberi penerangan buatan yang
menciptakan suasana yang sesuai dengan suasana yang diinginkan Sedangkan area
pentasstage diberi penerangan khusus yang berfungsi menonjolkan dan menciptakan suasana
yang tepat untuk pementasan diatasnya Illuminasi pada panggungstage lebih tinggi dari
pada area penontonauditorium yaitu berkisar 500 lux Selain penerangan khusus dan umum
perlu juga dipasang sistem penerangan dalam keadaan bahaya yang segera harus menyala
jikalau penerangan umum terganggu untuk memungkinkan hadirin meninggalkan gedung
secara cepat dan aman
Beberapa istilah lampu sesuai dengan arah dan luas sinarnya adalah
1 Penyinaran atas (up-lighter) lampu yang menyorot ke atas
2 Penyinaran bawah (down-lighter) lampu yang menyorot ke bawah
3 Penyorot sempit (spot light) lampu dengan sudut sinar lt30o
4 Penyorot lebar (flood light) lampu dengan sudut sinar gt30o
5 Penyiram dinding (wall-wash light) lampu untuk menyiram bidang vertical dengan
cahaya
Pada pencahayaan umum terdapat dua alternatif dalam peletakannya yaitu peletakan
inbow atau didalam plafon dan outbow atau diluar plafon Instalasi dan perawatan lampu
yang dipasang inbow lebih sulit dibandingkan dengan outbow akan tetapi tingkat keindahan
keawetan dan kebersihan lampu lebih baik dibanding pemasangan secara outbow
Penggunaan lampu sebagai salah satu bagian tata panggung dapat dipakai tergantung inbow
outbow dapat bergerak turun naik dapat berputar secara periodic dan lampu yang diatur oleh
operator Berikut beberapa jenis-jenis lampu dan peletakan lampu pada pencahayaan khusus
dapat terlihat dihalaman berikut
16
NO TIPE WATT
1 Epsodial Spotlight 500-3000
2 Fresnel Spotlight 500-2000
3 Foot Light 60-100 percolor
4 Border Light 75-300 percolor
5 Cyclorama Border Light and Foot Light 500-1500
6 Scenic Projector 1000-5000
2145 Penghawaan
Sistem penghawaan atau pengkondisian udara dalam gedung pertunjukan sangat
menunjang aspek kenyamanan pelaku kegiatan dalam suatu pementasan Sistem penghawaan
dalam perancangan gedung pertunjukan memiliki dua system terpisah yaitu system sentral
dimana alat pendingin (Chiller) terletak pada suatu ruang khusus yang kemudian mensuplai
udara dingin (air chilled system) atau air dingin (water chilled system) ke seluruh ruang
Sistem kedua yaitu AC Unit merupakan alat pendingin yang diletakkan pada tiap-tiap ruang
yang terdiri dari AC split
Tabel 21 Jenis-jenis Lampu dan Pemakaian Daya Listrik
Sumber Ramsey 1994 Architectural Graphic Standard
Gambar 2 9 Pencahayaan Gedung Pertunjukan
Sumber Ramsey 1994 Architectural Graphic Standard
17
2146 Struktur
Gedung pertunjukan harus mewadahi sifat kegiatan pertunjukan dimana bentuk
struktur dan finising mengikuti fungsi sebagai gedung pertunjukan dengan pertimbangan
akustik kenyamanan pentas dan penikmat pertunjukan
Element atap sebagai pelindung gedung dari cuaca dan gangguan lain harus dapat
menyesuaikan dengan bentang yang lebar pengkondisian reflector dan penggunaan material
absorbsi bunyi Bahan kayu dan rangka atap mudah didapatkan akan tetapi masif dan berat
Rangka atap fleksible untuk bentang lebar ringan akan tetapi kurang tahan api Elemen
dinding utama harus kuat adanya kemampuan untuk merefleksikan sumber bunyi dan
penyerap atau mengalami gangguan bising gema gaung pada bangunan Semakin padat atau
solid bahan yang digunakan semakin mudah menyalurkan getaran bunyi
215 Tinjauan Aspek Kenyamanan Dengar
Kenyamanan dengar mempunyai arti bahwa suara-suara yang dinikmati pada suatu
pertunjukan tidak dipengaruhi oleh suara atau bunyi yang tidak dikehendaki suara dapat
terdistribusi secara merata dengan kekuatan yang cukup
Sistem akustik yang baik menurut Leo L Beranek (1962 412-413) dan David Egan (1988
155-170) yaitu
1 Adanya kekerasan (Loudness) yang cukup pada setiap bagian gedung pertunjukan
Gambar 2 10 Penghawaan Dalam Ruang
Sumber Ramsey 1994 Architectural Graphic Standard
18
2 Energi bunyi yang terdistribusi (difusi) secara merata
3 Tercapainya waktu dengung (RT) yang optimum sesuai dengan persyaratan masing-
masing jenis penggunaan
4 Ruang yang terbebas dari cacat akustik seperti gema pemantulan berkepanjangan gaung
pemusatan bunyi distorsi bayangan bunyi dan resonansi ruang
5 Tercapainya keintiman balancing kepenuhan nada dan ansamble pada ruang
pertunjukan dan adanya kehangatan dan kejelasan (clarity) pada ruang teater
6 Menghindari bising dan getaran yang mengganggu pementasan
Agar mendapat kondisi mendengar yang baik maka bentuk ukuran lebar panjang
tinggi bangunan serta bahan yang digunakan harus diatur sesuai dengan volume dan kualitas
bunyi yang dihasilkan Beberapa pengkondisian akustik gedung pertunjukan secara umum
antara lain
1 Penerapan material penyerapan yang cukup sehingga RT dapat dikendalikan dan
pencegahan terjadinya gema yang tidak diinginkan terutama pada dinding bagian
belakang
2 Pengarahan intensitas bunyi ke area bagian tengah dan belakang
3 Menaikkan sumber bunyi dan ruang penonton dibentuk sedemikian rupa dengan
memiringkan lantai penonton agar aliran gelombang bunyi langsung dan bebas
4 Bidang pantul mengelilingi sumber bunyi untuk memberikan energy tambahan
5 Rasio antara volume dengan luas lantai bangunan arus dijaga sehingga jarak yang
ditempuh bunyi langsung dan bunyi pantul relatif pendek
6 Penggunaan permukaan yang dapat memberikan pemerataan bunyi diseluruh ruangan
2151 Prilaku Bunyi Dalam Ruang
Gambar 2 11Prilaku Bunyi Dalam Ruang
Sumber Leslie L Doelle Akustik Lingkungan
19
Keterangan
1 Bunyi Langsung
Bunyi langsung dapat diterimadirasakan oleh telinga pendengar sesuai dengan suara asli
dari sumber bunyi
2 Bunyi yang ditransformasikan
Bunyi yang dapat berubah bentuktidak sesuai dengan suara aslinya karena adanya benda
lain yang menyebabkan
3 Bunyi pantul
Bunyi yang diterima oleh telinga pendengar setelah adanya pantulan dari benda lain yang
dapat memantulkan bunyi
4 Bunyi diserap
Bunyi yang hilang karena adanya bahan penyerap suarabunyi
5 Bunyi menyebar
Bunyi yang dapat menyebar karena terkena ujung benda yang cenderung runcing
6 Bunyi yang dibelokkan
Bunyi yang diarahkan dibelokkandiarahkan kesuatu tempat karena adanya bantuan dari
benda lain
7 Bunyi yang merambat pada struktur bangunan
Bunyi yang dapat merambat dengan media struktur bangunan
Jika bunyi menemui suatu bidangmaterial maka bunyi tersebut akan berinteraksi
sehingga sebagian gelombangnya akan dipantulkan sebagian di serap dan sebagian lagi
diteruskanmenembus bidang tersebut
Jika bunyi menemui bidang yang bersifat memantulkan bunyi maka bunyi tersebut
akan dipantulkan dengan besar sudut datangnya bunyi diukur dari garis tegak lurus bidang
pantulnya (biasanya disebut dengan garis normal)
2152 Aspek pemilihan bahanmaterial akustik
Bahan akustik digunakan untuk pngendalian atau pengontrolan prilaku bunyi yang ada
di dalam ruangan
20
Berpori-pori Berpori-pori di
permukaannya
berperforasi
Tegel langit-langit
dengan dasar masif
Bahan berpori
a Plesteran akustik
b Karpet dan kain akustik
Bahan yang berpori dapat menyerap bunyi pada semua tingkatan frekuensi dan
penyerapannya tergantung pada ketebalan dari bahan yang digunakan
- Penyerap panel
Penyerap panel hanya dapat menyerap suara dengan frekwensi tertentu sesuai dengan
berat panel dan ketebalan rongganya tetapi biasanya panel ini digunakan untuk
menyerap suara dengan frekwensi rendah Penyerap panel ini dapat dibuat dari bahan
non akustik misalnya beton tetapi dalam pembuatannya cukup sulit Secara sederhana
bahan-bahan padat yang didalamnya terdapat rongga tanpa celahlubang merupakan
penyerap panel karena bahan yang dimiliki tahan terhadap goresan maka sering menjadi
penyerap frekwensi rendah pada bagian bawah dinding
Gambar 2 12 Bahan Berpori
Sumber Peter L Duncan Templeton Detail Akustik
Gambar 2 13Penyerap Panel
Sumber Peter L Duncan Templeton Detail Akustik
21
- Resonator rongga (Efek Helmholtz)
Adalah suatu alat yang digunakan untuk mengendalikan suara dalam ruangan yang
dapat diatur untuk memilih tingkat frekwensi yang diinginkan
2153 Tata Suara (Sound System)
Tata suara atau sound system merupakan salah satu langkah dalam memecahkan
masalah akustik dalam ruang pertunjukan Langkah ini dilakukan untuk mencapai kekerasan
suara dengan jalan menggunakan peralatan tata suarasound system berupa pengeras suara
buatan (elektronik) Sedangkan jika dalam ruang pertunjukan tidak menggunakan system
penguat berupa alat pengeras suara radius bunyi maksimum hanya berkisar 20 meter
Penempatan pengeras suara sebaiknya diutamakan terletak disekitar sisi samping atas
panggung dengan perangkat pengontrol suara ditempatkan pada area sentral sekitar tempat
duduk penonton Cara lain yang lebih efektif adalah dengan menyediakan suatu ruang bagi
operator terpisah dibelakang auditorium dengan arah bukaan mengarah kebagian dalam
ruang sehingga suara dapat didengar dan dikontrol oleh para operator sound system
Ada beberapa tipe penempatan loudspeaker pada sistem bunyi elektronik namun pada
dasarnya ada 4 tipe11
a Terpusat (central cluster) yaitu sekelompok speaker yang diletakkan di atas sumber
bunyi asli setinggi 7-13m dan agak ke depan Kumpulan speaker ini dapat
disembunyikan dibalik tirai dan masing-masing speaker diarahkan ke audiens deretan
11 Satwiko Prasasto Fisika Bangunan 2 Yogyakarta ANDI 2004 Hal 148-149
Gambar 2 14 Penyerap Berongga
Sumber Peter L Duncan Templeton Detail Akustik
22
depan tengah maupun belakang Klebihannya bunyi dari speaker sama arahnya dengan
posisi sumber bunyi asli
b Tersebar (distributed) yaitu peletakan rangkaian speaker di atas audien (pendengar)
c Tipe ini digunakan untuk ruangan yang memiliki langit-langit rendah sehingga tidak
memungkinkan memakai tipe terpusat Tipe ini mengutamakan dari segi kejelasan bunyi
dan tidak terlalu mementingkan arah bunyi Pada tipe ini peletakan speakernya umumnya
diletakkan di kolom secara merata
d Terpadu dengan kursi (seat-integrated) yaitu meletakkan speaker secara terpadu di
belakang kursi Tipe ini biasa diterapkan pada gereja Biasanya speaker diletakkan di
belakang sandaran kursi dan bunyinya akan didengan oleh orang yang duduk dibelakang
kursi tersebut
e Kombinasi dari tipe di atas Untuk kombinasi tipe terpusat dan tersebar diperlukan alat
penunda bunyi (initial time delay) agar bunyi dari speaker di deretan belakang menunggu
datangnya bunyi dari speaker terpusat di depan
Gambar 2 15 Sistem Terpusat
Sumber Satwiko Prasasto Fisika Bangunan 2
Gambar 2 16 Sistem Tersebar
Sumber Satwiko Prasasto Fisika Bangunan 2
23
Tata suara merupakan bagian yang terpenting dalam setiap pementasan yang terdiri
dari tiga elemen utama yaitu microphone amplifier dan loudspeaker Dalam suatu
pertunjukan segala instrument penghasil bunyi dikordinasikan dengan menggunakan mixer
sebagai pengatur keras lemahnya suara yang ditampilkan pada setiap sumber bunyi sehingga
keseluruhan suara dari panggung merupakan suatu hasil kumpulan bunyi yang harmonis
Dilihat dari peletakannya sound system terbagi menjadi tiga cara yaitu system menyebar
terpusat dan gabungan
Sistem loudspeker tersebar lebih cocok diterapkan pada ruang pidato informasi dan
komersial sedangkan system yang terpusat (baik dengan satu titik diatas tengah sumber
maupun dengan beberapa titik di sekeliling sumber suara) lebih cocok untuk konser musik
live teaterdrama maupun pertunjukan lain
22 TINJAUAN SENI TRADISIONAL BALI
221 Pengertian Seni Tradisional Bali
Seni Tradisional Bali merupakan seni yang telah ada sejak dulu dan diturunkan oleh
para seniman pendahulu yang ada di Bali Seni tradisional di Bali memiliki beberapa jenis
diantaranya ialah seni tari yang pada jaman dahulu digunakan sebagai sarana pelengkap
dalam pelaksanaan sebuah ritual ataupun dijadikan sebuah sarana hiburan tontonan
masyarakat
222 Jenis-jenis Seni Tradisional Bali
Jenis Seni Tradisional Bali di Bali cukup banyak dan beragam jenisnya yaitu Seni
Tari Seni UkirPatung Seni Tabuh Seni Drama Seni tari seni tabuh dan seni drama
merupakan jenis Seni Tradisional Bali yang biasanya digabungkan untuk dipentaskan kepada
wisatawan selain fungsinya yang juga sebagai salah-satu sarana dalam kegiatan upacara
sakral
A Berikut adalah jumlah banyaknya kelompaksekaa kesenian tradisional Bali yang ada di
Badung menurut Dinas Kebudayaan Kabupaten Badung tahun 2006
a Kec Kuta selatan 275 sekaa
Gambar 2 17 Pengeras Suara Tersebar dan Terpusat
Sumber Leo L Beranek Music Acoustics and Architecture
24
b Kec Kuta 99 sekaa
c Kec Kuta Utara 228 sekaa
d Kec Mengwi 654 sekaa
e Kec Abiansemal 448 sekaa
f Kec Petang 237 sekaa
g Jumlah 1941 sekaa
Jadi jumlah Kelompoksekaa kesenian tradisional Bali pada tahun 2006 yaitu 1941
sekaa Jika pada Gedung Kesenian ini dapat menampung 5 kelompok seni dalam sehari
maka dalam setahun dapat menggunakan sekitar 1800 kelompoksekaa prtunjukan tradisional
Bali
B Berikut adalah jenis jenis pertunjukan Bali berdasarkan kapasitas jumlah penari dan
penabuh
a Jenis seni pertunjukan dengan jumlah personil banyak ( gt 10 orang )
Penari Penabuh
1 Calonarang plusmn 25 orang plusmn 25 orang
2 Kunti Sraya plusmn 30 orang plusmn 25 orang
3 Kecak plusmn 70 orang
4 Sendratari Ramayana plusmn 28 orang plusmn35 orang
Rata rata plusmn 35 orang plusmn 28 orang
b Jenis seni pertunjukan dengan jumlah personil sedang ( 5-10 orang)
Penari Penabuh
1 Tari telek plusmn 7 orang plusmn 25 orang
2 Tari Pendet plusmn 6 orang plusmn 35 orang
3 Tari Panyembrama plusmn 6 orang plusmn 35 orang
4 Tari Gabor plusmn 6 orang plusmn 30 orang
5 Tari Legong Kuntul plusmn 6 orang plusmn 30 orang
6 Tari Satya Bhrasta plusmn 6 orang plusmn 35 orang
7 Tari Gopala plusmn 6 orang plusmn 30 orang
8 Tari Baris Wirayudha plusmn 8 orang plusmn 35 orang
25
9 Tari Garuda Wisnu plusmn 6 orang plusmn 35 orang
Rata rata plusmn 6 orang plusmn 33 orang
c Jenis seni pertunjukan dengan jumlah personil sedikit (lt 5 orang )
Penari Penabuh
1 Tari Legong Lasem plusmn 3 orang plusmn 35 orang
2 Tari Oleg plusmn 2 orang plusmn 35 orang
3 Tari Sekar Jagat plusmn 5 orang plusmn 30 orang
4 Tari Makepung plusmn 5 orang plusmn 30 orang
5 Tari Wiranata plusmn 1 orang plusmn 30 orang
6 Tari Panjisemirang plusmn 1 orang plusmn 30 orang
7 Tari Marga Pati plusmn 1 orang plusmn 35 orang
8 Tari Manukrawa plusmn 5 orang plusmn 35 orang
9 Tari Kembang Girang plusmn 5 orang plusmn 30 orang
10 Tari Joged plusmn 5 orang plusmn 12 orang
11 Tari Puspanjali plusmn 5 orang plusmn 30 orang
12 Tari Jauk plusmn 1 orang plusmn 25 orang
13 Tari Baris Tunggal plusmn 1 orang plusmn 35 orang
14 Tari Cendrawasih plusmn 2 orang plusmn 30 orang
15 Tari Kebyar Duduk plusmn 1 orang plusmn 35 orang
16 Tari Kebyar Terompong plusmn 1 orang plusmn 35 orang
17 Tari Belibis plusmn 5 orang plusmn 30 orang
18 Tari Kupu kupu Tarum plusmn 5 orang plusmn 35 orang
19 Tari Jalak Putih plusmn 5 orang plusmn 35 orang
20 Tari Kelinci plusmn 5 orang plusmn 35 orang
Rata rata plusmn 3 orang plusmn 31 orang
223 Seni Tradisional Bali Sebagai Seni Pertunjukan
Seni Tradisional Bali yang dibuat selain sebagai suatu yang disacralkan disungsung
dan diupacarai juga merupakan sarana atau media yang dapat berfungsi lain seperti sebagai
alat komunikasi hiburan pendidikan dan sebagainya
26
Seni Tradisional Bali dalam peranan sebagai seni pertunjukan atau seni tari itu dapat
dibedakan atas tiga jenis yaitu Seni sacral (Wali) seni bebali dan seni balih-balihan Maka
Seni Tradisional Bali dapat berfungsi di ketiga jenis tari tersebut
Dalam peninjauan Seni Tradisional Bali sebagai seni pertunjukan ini akan ditinjau
dari beberapa aspek antara lain
- Aspek bentuk pertunjukan
- Aspek struktur pementasan
- Aspek lakon yang biasa dibawakan
- Aspek perlengkapan-perlengkapan atau sarana pementasan
- Dan arena pementasan
23 TINJAUAN PROYEK SEJENIS
Dalam tinjauan proyek sejenis yang digunakan untuk mengetahui kedekatan
karakteristik Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali di Kabupaten Badung dengan gedung-
gedung pertunjukan yang lainnya maka proyek sejenis yang digunakan untuk ditinjau adalah
Gedung Natya Mandala ISI Denpasar Amphitheater Garuda Wisnu Kencana dan Boshe
VVIP CLUB BALI
231 Gedung Natya Mandala ISI Denpasar
Gedung yang berlokasi di jln Nusa Indah Denpasar Timur Merupakan salah satu
fasilitas pertunjukan yang berada di areal pendidikan kampus ISI Denpasar Merupakan satu-
satunya gedung teater tertutup yang ada di Denpasar namun hanya difungsikan sebagai
sarana latihanpengajaran serta pertunjukan (In Door) bagi mahasiswa ISI Denpasar
232 Amphitheater Garuda Wisnu Kencana
Berlokasi di Bukit Jimbaran -Badung Yang merupakan salah satu tempat petunjukan
outdoor yang terletak di daerah pariwisata Badung Merupakan salah satu tempat pertunjukan
yang difungsikan sebagai tempat pertunjukan Seni Tradisional Bali maupun atraksi modern
untuk dipertontonkan pada wisatawan
27
233 Boshe VVIP CLUB BALI
Di Kuta -Badung Yang berdekatan dengan patung Dewa Ruci yang merupakan
landmark dari kawasan Kuta Merupakan sebuah gedung tertutup yang fungsi utamanya
sebagai tempat hiburan malam dan pertunjukan musik Berikut adalah tabel studi banding
pada proyek sejenis
Objek
Kriteria
Gedung Natya
Mandala ISI
Denpasar
Amphitheater Garuda
Wisnu Kencana
Boshe VVIP
CLUB BALI Kesimpulan
Lokasi
Di Jln Nusa Indah
Denpasar Timur
Merupakan salah-satu
fasilitas pertunjukan
yang berada di areal
pendidikan kampus ISI
Denpasar
Di Bukit Jimbaran -
Badung Yang
merupakan salah satu
tempat petunjukan yang
terletak di daerah
pariwisata Badung
Di Kuta -Badung
Yang berdekatan
dengan patung
Dewa Ruci yang
merupakan
landmark dari
kawasan Kuta
Bahwa lokasi
sebuah tempat
pertunjukan
bisa terletak
pada area
pendidikan dan
kepariwisataan
Fungsi
Merupakan satu-
satunya gedung teater
tertutup namun hanya
difungsikan sebagai
sarana
latihanpengajaran serta
pertunjukan (In Door)
bagi mahasiswa ISI
Denpasar
Merupakan salah satu
tempat pertunjukan yang
difungsikan sebagai
tempat pertunjukan tari
Seni Tradisional Bali
maupun atraksi modern
untuk dipertontonkan
pada wisatawan
Merupakan sebuah
gedung tertutup
yang fungsi
utamanya sebagai
tempat hiburan
malam dan
pertunjukan musik
Fungsi utama
sebuah gedung
pertunjukan
adalah sebagai
tempat
pertunjukan
dan bisa juga
sebagai
fasilitas
pendidikan
seni
Fasilitas
Gedung
Tempat duduk
audience stage
(berbentuk segi empat)
layar (kanan dan kiri)
serta latar yang dapat
diubah-ubah sesuai
yang diinginkan r
control dan juga
Fasilitas pertunjukan
berupa Tempat duduk
audience Stage r
Penyimpanan
perlengkapannya r rias
tersedia juga stage
dengan tempat duduk
berkapasitas besar t
Fasilitas
pertunjukan
berupa Tempat
berdiri audience
Stage r
Penyimpanan alat
dan
perlengkapannya r
Sudah
memadai dari
segi
pertunjukan
dan pelayanan
bagi
wisatawan
namun belum
Tabel 22 Studi Banding Pada Proyek Sejenis
Sumber Observasi Lapangan
28
didalam kegiatannya
pun sudah
menggunakan bantuan
katrol lighting (sebagai
sarana pencahayaan
dalam pertunjukan)
Ruang Rias (laki-laki
dan wanita) serta
Toilet
Penjualan makanan
ringan dan minuman
serta sedangkan
fasilitas penunjang
berupa r Pengelola t
Penjualan tiket t
Penjualan sovenir toilet
t Penjualan makanan dan
minuman area parkir
Rias area pemusik
sedangkan
fasilitas
penunjang berupa
r Pengelola t
Penjualan tiket
toilet area parkir
cukup jauh dari
tempat pementasan
mengkhusus
ke bidang
pertunjukan
Seni
Tradisional
Bali
Kapasit
as
Kapasitas gedung
kurang lebih 500 orang
Kapasitas gedung kurang
lebih 800 orang
Kapasitas gedung
kurang lebih 2000
orang
Kondisi
Kondisi gedung cukup
baik sudah dilengkapi
dengan fasilitas-fasilitas
yang mendekati sebuah
ruang teater yang
dilengkapi dengan tata
lampu dan sound sistem
pada setiap
pertunjukannya
Cukup baik dan cukup
lengkap untuk sebuah
pertunjukan untuk
wisatawan namun
kondisi gedung dalam
setiap pertunjukannya
masih belum dapat
menunjang dari segi
akustik ruang dan
penerangannya hanya
memakai penerangan
alami Perlu ditambahkan
fasilitas-fasilitas
penunjang yang lainnya
seperti restauran galery
dan lain sebagainya
Cukup baik dan
fasilitas lengkap
seperti sudah
adanya t Penjualan
souvenir Toilet
setiap
pertunjukannya
ditunjang dengan
fasilitas sound
sistem dan tata
lampu yang
spektakuler
Masih
sederhana
belum ada
yang
memberikan
tampilan yang
spektakuler
dengan efek-
efek visual dan
penggunaan
sound sistem
yang canggih
dalam setiap
pertunjukanny
a
Pengelol
a
Pengelola yaitu civitas
dari akademi kampus
yang bersangkutan
yaitu ISI Denpasar
Pihak swasta Pihak swasta Pihak swasta
dan
pemerintah
29
Bentuk
Stage
Bentuk stage segi
empat lengkap dengan
pencahayaan lampu
diatasnya dan di
lengkapi dengan layar
Back ground nya dapat
di sesuaikan dengan
tema pertunjukan yang
di gelar
Bentuk stage kipas tanpa
pencahayaan lampu yang
memadai Back ground
nya berupa tebing
permanen
Pada stage ini
bentuk stagenya
sama yaitu segi
empat dan latarnya
dapat berubah
sesuai event yang
berlangsung
Bentuk
panggung yang
umum dipakai
pada gedung
pertunjukan
adalah bentuk
segi empat
Latar
Panggun
g
Pada Natya Mandala
latar panggung
menggunakan tiruan
candi bentar dari layar
Layar tersebut dapat
diganti-ganti untuk
mengkondisikan
suasana pannggung
yang diinginkan
Pada stage ini latar
berupa batu tebing yang
permanen dan tidak dapat
diubah-ubah bentuknya
Latar ygang gelap
merupakan latar
dari panggung ini
tidak permanen dan
dapat diubah-ubah
bentuknya untuk
memberikan kesan
modern
Latar
panggung pada
gedung
pertunjukan di
Bali pada
umumnya
berbentuk kori
ataupun candi
bentar
Entranc
e
Bangun
an
Entrance bangunan
pada gedung ini
mengadopsi dari bentuk
kori dari bangunan Bali
dengan bahan paras
putih namun
ornamennya tidak
dibuat secara detail
Entrance bangunan pada
gedung pertunjukan ini
berbentuk modern yang
menyerupai candi bentar
Kondisi entrance
bangunan terkesan
modern Entrance
bangunannya
dekat dengan jalan
sempadan
bangunan tidak
memenuhi syarat
Entrance
bangunan
gedung
pertunjukan di
Bali pada
umumnya
bercirikan
tradisional
Bali seperti
kori
30
24 SPESIFIKASI UMUM GEDUNG PERTUNJUKAN SENI TRADISIONAL
BALI
Berdasarkan data-data mengenai teori-teori tentang Gedung Pertunjukan Seni
Tradisional Bali serta tinjauan terhadap proyek sejenis diatas maka diperoleh beberapa
tetapi secara global
Zoning
Ruang
Pada gedung ini zone
ruangnya terdiri dari
zone depan panggung
yaitu Entrance
bangunan toilet
pengunjung pria amp
wanita r Operator r
Oudience area
penabuh dan stage
Zone belakang
panggung terdiri dari r
Rias pria amp wanita
toilet gudang side
entrance untuk pemain
dan koridor tempat
sirkulasi pemain
Pada area yang terdapat
di GWK zone ruangnya
terdiri dari zone depan
panggung yaitu Entrance
bangunan toilet
pengunjung pria amp
wanita r Tiketing dan r
Cinderamatasovenir dan
r Pengelola r Operator
r Oudience smoking
area area penabuh dan
stage Zone belakang
panggung terdiri dari
rRias dan persiapan
tempat penyimpanan
Pada gedung ini
zone ruangnya
terdiri dari zone
depan yaitu
Entrance bangunan
toilet pengunjung
pria amp wanita r
Tiketing r
Pengelola r
Oudience area
penabuh dan stage
Zone belakang
terdiri dari rRias
dan persiapan
tempat
penyimpanan Seni
Tradisional Bali
Zone ruang
umumnya
terdiri dari dua
zone yaitu
zone depan
panggung dan
zone belakang
panggung
dengan bagian-
bagiannya
Kesimp
ulan
Gedung Natya Mandala
merupakan gedung
pertunjukan yang
berada di area
pendidikan ISI
Denpasar dan dikelola
oleh civitas ISI
Denpasar dengan
fasilitas pertunjukannya
sudah memperhatikan
dari akustik ruang dan
tata lampu dalam setiap
pertunjukannya Namun
kondisi dari gedung
tersebut masih kurang
memadai
Gedung ini merupakan
tempat pertunjukan
khusus di pertontonkan
untuk para wisatawan
dan terletak pada lokasi
pariwisata dan
pengelolaannya
dipengang oleh pihak
swasta Fasilitas
pertunjukan yang modern
dan memperhatikan
akustik dan tata lampu
karena kondisi
bangunannya semi
tertutup dengan stage
terbuka
Boshe merupakan
tempat pertunjukan
khusus pertunjukan
modern
dipertunjukkan
untuk wisatawan
Fasilitas yang di
sediakan sangat
modern
31
spesifikasi umum mengenai Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali yang diuraikan
berdasarkan fungsi karakteristik pelaku dan kegiatan fasilitas bangunan gedung pertunjukan
Seni Tradisional Bali dan lokasi gedung pertunjukan Seni Tradisional Bali
241 Fungsi
Sebagai wadah pertunjukan bagi para seniman Seni Tradisional Bali dalam berkreasi
dan mempertunjukan hasil karyanya sehingga dapat dinikmati dengan nyaman oleh para
audience Selain itu diharapkan Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali ini dapat
memberikan suatu informasi obyek wisatatempat rekreasi dan untuk meningkatkan minat
masyarakat dalam berkesenian khususnya seni Seni Tradisional Bali yang merupakan warisan
nenek moyang kita dan nantinya dapat terus diwariskan kepada generasi penerus
242 Karakteristik Pelaku dan Kegiatan
Karakteristik pelaku dan kegiatan secara umum dalam perencanaan Gedung
Pertunjukan Seni Tradisional Bali dikelompokkan sebagai berikut
1 Pengelola
Merupakan pihak penyelenggara dalam hal ini adalah pihak swasta dan masyarakat serta
sponsor yang terkait serta monitoring dari pihak pemerintah
2 Wisatawan
Berbagai motivasi wisatawan datang ke Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali seperti
untuk rekreasi atau dengan tujuan khusus mencari informasi untuk mengetahui lebih
dekat mengenai pementasan tari Seni Tradisional Bali
3 Penari
Merupakan pihak yang berperan untuk menampilkan adegan-adegan dalam setiap lakon
yang dibawakan di depan panggung
4 Penabuh
Mengiringi penari dengan bunyi-bunyian (gong) dalam setiap penampilannya di depan
panggung
243 Fasilitas Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali
Fasilitas Gedung Perunjukan Seni Tradisional Bali berdasarkan sintesis tinjauan teori
mengenai seni pertunjukan dan tinjauan proyek sejenis adalah sebagai berikut
32
1 Jenis ruang umumnya terbagi atas dua elemen utama yaitu
a Area ldquoDepanrdquo (font) sebagai public area
b ldquoBelakang panggungrdquo (back stage) sebagai work groups (kelompok kerja)
2 Ruang-ruang yang akan disediakan adalah
- Ruang Utama (panggung pertunjukan tempat duduk penonton tempat rias pria dan
wanita dan tempat untuk gambelan atau perlengkapan instrument dalam pementasan)
- Ruang Pertunjukan Luar (stage outdoor)
- Ruang pelayanan umum (lobby counter informasi loket karcis souvenir r
operator cafetaria keamanan toliet pengunjung)
- Ruang administrasipengelola
- Ruang penunjang (tempat parkir gudang pos satpam ME)
244 Lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali
Persyaratan lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali berdasarkan sintesis
tinjuan teori mengenai pertunjukan Seni Tradisional Bali dan tinjauan proyek sejenis adalah
sebagai berikut
1 Lokasinya berada dekat dengan kegiatan pariwisata
2 Lokasinya sesuai dengan peruntukan dari fungsi bangunan yang diwadahi
3 Lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali harus strategis dan dapat mudah
dicapai oleh berbagai pihak yang berkepentingan
4 Lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali harus dapat memberi kenyamanan
dan keamanan bagi semua civitas yang ada didalamnya
16
NO TIPE WATT
1 Epsodial Spotlight 500-3000
2 Fresnel Spotlight 500-2000
3 Foot Light 60-100 percolor
4 Border Light 75-300 percolor
5 Cyclorama Border Light and Foot Light 500-1500
6 Scenic Projector 1000-5000
2145 Penghawaan
Sistem penghawaan atau pengkondisian udara dalam gedung pertunjukan sangat
menunjang aspek kenyamanan pelaku kegiatan dalam suatu pementasan Sistem penghawaan
dalam perancangan gedung pertunjukan memiliki dua system terpisah yaitu system sentral
dimana alat pendingin (Chiller) terletak pada suatu ruang khusus yang kemudian mensuplai
udara dingin (air chilled system) atau air dingin (water chilled system) ke seluruh ruang
Sistem kedua yaitu AC Unit merupakan alat pendingin yang diletakkan pada tiap-tiap ruang
yang terdiri dari AC split
Tabel 21 Jenis-jenis Lampu dan Pemakaian Daya Listrik
Sumber Ramsey 1994 Architectural Graphic Standard
Gambar 2 9 Pencahayaan Gedung Pertunjukan
Sumber Ramsey 1994 Architectural Graphic Standard
17
2146 Struktur
Gedung pertunjukan harus mewadahi sifat kegiatan pertunjukan dimana bentuk
struktur dan finising mengikuti fungsi sebagai gedung pertunjukan dengan pertimbangan
akustik kenyamanan pentas dan penikmat pertunjukan
Element atap sebagai pelindung gedung dari cuaca dan gangguan lain harus dapat
menyesuaikan dengan bentang yang lebar pengkondisian reflector dan penggunaan material
absorbsi bunyi Bahan kayu dan rangka atap mudah didapatkan akan tetapi masif dan berat
Rangka atap fleksible untuk bentang lebar ringan akan tetapi kurang tahan api Elemen
dinding utama harus kuat adanya kemampuan untuk merefleksikan sumber bunyi dan
penyerap atau mengalami gangguan bising gema gaung pada bangunan Semakin padat atau
solid bahan yang digunakan semakin mudah menyalurkan getaran bunyi
215 Tinjauan Aspek Kenyamanan Dengar
Kenyamanan dengar mempunyai arti bahwa suara-suara yang dinikmati pada suatu
pertunjukan tidak dipengaruhi oleh suara atau bunyi yang tidak dikehendaki suara dapat
terdistribusi secara merata dengan kekuatan yang cukup
Sistem akustik yang baik menurut Leo L Beranek (1962 412-413) dan David Egan (1988
155-170) yaitu
1 Adanya kekerasan (Loudness) yang cukup pada setiap bagian gedung pertunjukan
Gambar 2 10 Penghawaan Dalam Ruang
Sumber Ramsey 1994 Architectural Graphic Standard
18
2 Energi bunyi yang terdistribusi (difusi) secara merata
3 Tercapainya waktu dengung (RT) yang optimum sesuai dengan persyaratan masing-
masing jenis penggunaan
4 Ruang yang terbebas dari cacat akustik seperti gema pemantulan berkepanjangan gaung
pemusatan bunyi distorsi bayangan bunyi dan resonansi ruang
5 Tercapainya keintiman balancing kepenuhan nada dan ansamble pada ruang
pertunjukan dan adanya kehangatan dan kejelasan (clarity) pada ruang teater
6 Menghindari bising dan getaran yang mengganggu pementasan
Agar mendapat kondisi mendengar yang baik maka bentuk ukuran lebar panjang
tinggi bangunan serta bahan yang digunakan harus diatur sesuai dengan volume dan kualitas
bunyi yang dihasilkan Beberapa pengkondisian akustik gedung pertunjukan secara umum
antara lain
1 Penerapan material penyerapan yang cukup sehingga RT dapat dikendalikan dan
pencegahan terjadinya gema yang tidak diinginkan terutama pada dinding bagian
belakang
2 Pengarahan intensitas bunyi ke area bagian tengah dan belakang
3 Menaikkan sumber bunyi dan ruang penonton dibentuk sedemikian rupa dengan
memiringkan lantai penonton agar aliran gelombang bunyi langsung dan bebas
4 Bidang pantul mengelilingi sumber bunyi untuk memberikan energy tambahan
5 Rasio antara volume dengan luas lantai bangunan arus dijaga sehingga jarak yang
ditempuh bunyi langsung dan bunyi pantul relatif pendek
6 Penggunaan permukaan yang dapat memberikan pemerataan bunyi diseluruh ruangan
2151 Prilaku Bunyi Dalam Ruang
Gambar 2 11Prilaku Bunyi Dalam Ruang
Sumber Leslie L Doelle Akustik Lingkungan
19
Keterangan
1 Bunyi Langsung
Bunyi langsung dapat diterimadirasakan oleh telinga pendengar sesuai dengan suara asli
dari sumber bunyi
2 Bunyi yang ditransformasikan
Bunyi yang dapat berubah bentuktidak sesuai dengan suara aslinya karena adanya benda
lain yang menyebabkan
3 Bunyi pantul
Bunyi yang diterima oleh telinga pendengar setelah adanya pantulan dari benda lain yang
dapat memantulkan bunyi
4 Bunyi diserap
Bunyi yang hilang karena adanya bahan penyerap suarabunyi
5 Bunyi menyebar
Bunyi yang dapat menyebar karena terkena ujung benda yang cenderung runcing
6 Bunyi yang dibelokkan
Bunyi yang diarahkan dibelokkandiarahkan kesuatu tempat karena adanya bantuan dari
benda lain
7 Bunyi yang merambat pada struktur bangunan
Bunyi yang dapat merambat dengan media struktur bangunan
Jika bunyi menemui suatu bidangmaterial maka bunyi tersebut akan berinteraksi
sehingga sebagian gelombangnya akan dipantulkan sebagian di serap dan sebagian lagi
diteruskanmenembus bidang tersebut
Jika bunyi menemui bidang yang bersifat memantulkan bunyi maka bunyi tersebut
akan dipantulkan dengan besar sudut datangnya bunyi diukur dari garis tegak lurus bidang
pantulnya (biasanya disebut dengan garis normal)
2152 Aspek pemilihan bahanmaterial akustik
Bahan akustik digunakan untuk pngendalian atau pengontrolan prilaku bunyi yang ada
di dalam ruangan
20
Berpori-pori Berpori-pori di
permukaannya
berperforasi
Tegel langit-langit
dengan dasar masif
Bahan berpori
a Plesteran akustik
b Karpet dan kain akustik
Bahan yang berpori dapat menyerap bunyi pada semua tingkatan frekuensi dan
penyerapannya tergantung pada ketebalan dari bahan yang digunakan
- Penyerap panel
Penyerap panel hanya dapat menyerap suara dengan frekwensi tertentu sesuai dengan
berat panel dan ketebalan rongganya tetapi biasanya panel ini digunakan untuk
menyerap suara dengan frekwensi rendah Penyerap panel ini dapat dibuat dari bahan
non akustik misalnya beton tetapi dalam pembuatannya cukup sulit Secara sederhana
bahan-bahan padat yang didalamnya terdapat rongga tanpa celahlubang merupakan
penyerap panel karena bahan yang dimiliki tahan terhadap goresan maka sering menjadi
penyerap frekwensi rendah pada bagian bawah dinding
Gambar 2 12 Bahan Berpori
Sumber Peter L Duncan Templeton Detail Akustik
Gambar 2 13Penyerap Panel
Sumber Peter L Duncan Templeton Detail Akustik
21
- Resonator rongga (Efek Helmholtz)
Adalah suatu alat yang digunakan untuk mengendalikan suara dalam ruangan yang
dapat diatur untuk memilih tingkat frekwensi yang diinginkan
2153 Tata Suara (Sound System)
Tata suara atau sound system merupakan salah satu langkah dalam memecahkan
masalah akustik dalam ruang pertunjukan Langkah ini dilakukan untuk mencapai kekerasan
suara dengan jalan menggunakan peralatan tata suarasound system berupa pengeras suara
buatan (elektronik) Sedangkan jika dalam ruang pertunjukan tidak menggunakan system
penguat berupa alat pengeras suara radius bunyi maksimum hanya berkisar 20 meter
Penempatan pengeras suara sebaiknya diutamakan terletak disekitar sisi samping atas
panggung dengan perangkat pengontrol suara ditempatkan pada area sentral sekitar tempat
duduk penonton Cara lain yang lebih efektif adalah dengan menyediakan suatu ruang bagi
operator terpisah dibelakang auditorium dengan arah bukaan mengarah kebagian dalam
ruang sehingga suara dapat didengar dan dikontrol oleh para operator sound system
Ada beberapa tipe penempatan loudspeaker pada sistem bunyi elektronik namun pada
dasarnya ada 4 tipe11
a Terpusat (central cluster) yaitu sekelompok speaker yang diletakkan di atas sumber
bunyi asli setinggi 7-13m dan agak ke depan Kumpulan speaker ini dapat
disembunyikan dibalik tirai dan masing-masing speaker diarahkan ke audiens deretan
11 Satwiko Prasasto Fisika Bangunan 2 Yogyakarta ANDI 2004 Hal 148-149
Gambar 2 14 Penyerap Berongga
Sumber Peter L Duncan Templeton Detail Akustik
22
depan tengah maupun belakang Klebihannya bunyi dari speaker sama arahnya dengan
posisi sumber bunyi asli
b Tersebar (distributed) yaitu peletakan rangkaian speaker di atas audien (pendengar)
c Tipe ini digunakan untuk ruangan yang memiliki langit-langit rendah sehingga tidak
memungkinkan memakai tipe terpusat Tipe ini mengutamakan dari segi kejelasan bunyi
dan tidak terlalu mementingkan arah bunyi Pada tipe ini peletakan speakernya umumnya
diletakkan di kolom secara merata
d Terpadu dengan kursi (seat-integrated) yaitu meletakkan speaker secara terpadu di
belakang kursi Tipe ini biasa diterapkan pada gereja Biasanya speaker diletakkan di
belakang sandaran kursi dan bunyinya akan didengan oleh orang yang duduk dibelakang
kursi tersebut
e Kombinasi dari tipe di atas Untuk kombinasi tipe terpusat dan tersebar diperlukan alat
penunda bunyi (initial time delay) agar bunyi dari speaker di deretan belakang menunggu
datangnya bunyi dari speaker terpusat di depan
Gambar 2 15 Sistem Terpusat
Sumber Satwiko Prasasto Fisika Bangunan 2
Gambar 2 16 Sistem Tersebar
Sumber Satwiko Prasasto Fisika Bangunan 2
23
Tata suara merupakan bagian yang terpenting dalam setiap pementasan yang terdiri
dari tiga elemen utama yaitu microphone amplifier dan loudspeaker Dalam suatu
pertunjukan segala instrument penghasil bunyi dikordinasikan dengan menggunakan mixer
sebagai pengatur keras lemahnya suara yang ditampilkan pada setiap sumber bunyi sehingga
keseluruhan suara dari panggung merupakan suatu hasil kumpulan bunyi yang harmonis
Dilihat dari peletakannya sound system terbagi menjadi tiga cara yaitu system menyebar
terpusat dan gabungan
Sistem loudspeker tersebar lebih cocok diterapkan pada ruang pidato informasi dan
komersial sedangkan system yang terpusat (baik dengan satu titik diatas tengah sumber
maupun dengan beberapa titik di sekeliling sumber suara) lebih cocok untuk konser musik
live teaterdrama maupun pertunjukan lain
22 TINJAUAN SENI TRADISIONAL BALI
221 Pengertian Seni Tradisional Bali
Seni Tradisional Bali merupakan seni yang telah ada sejak dulu dan diturunkan oleh
para seniman pendahulu yang ada di Bali Seni tradisional di Bali memiliki beberapa jenis
diantaranya ialah seni tari yang pada jaman dahulu digunakan sebagai sarana pelengkap
dalam pelaksanaan sebuah ritual ataupun dijadikan sebuah sarana hiburan tontonan
masyarakat
222 Jenis-jenis Seni Tradisional Bali
Jenis Seni Tradisional Bali di Bali cukup banyak dan beragam jenisnya yaitu Seni
Tari Seni UkirPatung Seni Tabuh Seni Drama Seni tari seni tabuh dan seni drama
merupakan jenis Seni Tradisional Bali yang biasanya digabungkan untuk dipentaskan kepada
wisatawan selain fungsinya yang juga sebagai salah-satu sarana dalam kegiatan upacara
sakral
A Berikut adalah jumlah banyaknya kelompaksekaa kesenian tradisional Bali yang ada di
Badung menurut Dinas Kebudayaan Kabupaten Badung tahun 2006
a Kec Kuta selatan 275 sekaa
Gambar 2 17 Pengeras Suara Tersebar dan Terpusat
Sumber Leo L Beranek Music Acoustics and Architecture
24
b Kec Kuta 99 sekaa
c Kec Kuta Utara 228 sekaa
d Kec Mengwi 654 sekaa
e Kec Abiansemal 448 sekaa
f Kec Petang 237 sekaa
g Jumlah 1941 sekaa
Jadi jumlah Kelompoksekaa kesenian tradisional Bali pada tahun 2006 yaitu 1941
sekaa Jika pada Gedung Kesenian ini dapat menampung 5 kelompok seni dalam sehari
maka dalam setahun dapat menggunakan sekitar 1800 kelompoksekaa prtunjukan tradisional
Bali
B Berikut adalah jenis jenis pertunjukan Bali berdasarkan kapasitas jumlah penari dan
penabuh
a Jenis seni pertunjukan dengan jumlah personil banyak ( gt 10 orang )
Penari Penabuh
1 Calonarang plusmn 25 orang plusmn 25 orang
2 Kunti Sraya plusmn 30 orang plusmn 25 orang
3 Kecak plusmn 70 orang
4 Sendratari Ramayana plusmn 28 orang plusmn35 orang
Rata rata plusmn 35 orang plusmn 28 orang
b Jenis seni pertunjukan dengan jumlah personil sedang ( 5-10 orang)
Penari Penabuh
1 Tari telek plusmn 7 orang plusmn 25 orang
2 Tari Pendet plusmn 6 orang plusmn 35 orang
3 Tari Panyembrama plusmn 6 orang plusmn 35 orang
4 Tari Gabor plusmn 6 orang plusmn 30 orang
5 Tari Legong Kuntul plusmn 6 orang plusmn 30 orang
6 Tari Satya Bhrasta plusmn 6 orang plusmn 35 orang
7 Tari Gopala plusmn 6 orang plusmn 30 orang
8 Tari Baris Wirayudha plusmn 8 orang plusmn 35 orang
25
9 Tari Garuda Wisnu plusmn 6 orang plusmn 35 orang
Rata rata plusmn 6 orang plusmn 33 orang
c Jenis seni pertunjukan dengan jumlah personil sedikit (lt 5 orang )
Penari Penabuh
1 Tari Legong Lasem plusmn 3 orang plusmn 35 orang
2 Tari Oleg plusmn 2 orang plusmn 35 orang
3 Tari Sekar Jagat plusmn 5 orang plusmn 30 orang
4 Tari Makepung plusmn 5 orang plusmn 30 orang
5 Tari Wiranata plusmn 1 orang plusmn 30 orang
6 Tari Panjisemirang plusmn 1 orang plusmn 30 orang
7 Tari Marga Pati plusmn 1 orang plusmn 35 orang
8 Tari Manukrawa plusmn 5 orang plusmn 35 orang
9 Tari Kembang Girang plusmn 5 orang plusmn 30 orang
10 Tari Joged plusmn 5 orang plusmn 12 orang
11 Tari Puspanjali plusmn 5 orang plusmn 30 orang
12 Tari Jauk plusmn 1 orang plusmn 25 orang
13 Tari Baris Tunggal plusmn 1 orang plusmn 35 orang
14 Tari Cendrawasih plusmn 2 orang plusmn 30 orang
15 Tari Kebyar Duduk plusmn 1 orang plusmn 35 orang
16 Tari Kebyar Terompong plusmn 1 orang plusmn 35 orang
17 Tari Belibis plusmn 5 orang plusmn 30 orang
18 Tari Kupu kupu Tarum plusmn 5 orang plusmn 35 orang
19 Tari Jalak Putih plusmn 5 orang plusmn 35 orang
20 Tari Kelinci plusmn 5 orang plusmn 35 orang
Rata rata plusmn 3 orang plusmn 31 orang
223 Seni Tradisional Bali Sebagai Seni Pertunjukan
Seni Tradisional Bali yang dibuat selain sebagai suatu yang disacralkan disungsung
dan diupacarai juga merupakan sarana atau media yang dapat berfungsi lain seperti sebagai
alat komunikasi hiburan pendidikan dan sebagainya
26
Seni Tradisional Bali dalam peranan sebagai seni pertunjukan atau seni tari itu dapat
dibedakan atas tiga jenis yaitu Seni sacral (Wali) seni bebali dan seni balih-balihan Maka
Seni Tradisional Bali dapat berfungsi di ketiga jenis tari tersebut
Dalam peninjauan Seni Tradisional Bali sebagai seni pertunjukan ini akan ditinjau
dari beberapa aspek antara lain
- Aspek bentuk pertunjukan
- Aspek struktur pementasan
- Aspek lakon yang biasa dibawakan
- Aspek perlengkapan-perlengkapan atau sarana pementasan
- Dan arena pementasan
23 TINJAUAN PROYEK SEJENIS
Dalam tinjauan proyek sejenis yang digunakan untuk mengetahui kedekatan
karakteristik Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali di Kabupaten Badung dengan gedung-
gedung pertunjukan yang lainnya maka proyek sejenis yang digunakan untuk ditinjau adalah
Gedung Natya Mandala ISI Denpasar Amphitheater Garuda Wisnu Kencana dan Boshe
VVIP CLUB BALI
231 Gedung Natya Mandala ISI Denpasar
Gedung yang berlokasi di jln Nusa Indah Denpasar Timur Merupakan salah satu
fasilitas pertunjukan yang berada di areal pendidikan kampus ISI Denpasar Merupakan satu-
satunya gedung teater tertutup yang ada di Denpasar namun hanya difungsikan sebagai
sarana latihanpengajaran serta pertunjukan (In Door) bagi mahasiswa ISI Denpasar
232 Amphitheater Garuda Wisnu Kencana
Berlokasi di Bukit Jimbaran -Badung Yang merupakan salah satu tempat petunjukan
outdoor yang terletak di daerah pariwisata Badung Merupakan salah satu tempat pertunjukan
yang difungsikan sebagai tempat pertunjukan Seni Tradisional Bali maupun atraksi modern
untuk dipertontonkan pada wisatawan
27
233 Boshe VVIP CLUB BALI
Di Kuta -Badung Yang berdekatan dengan patung Dewa Ruci yang merupakan
landmark dari kawasan Kuta Merupakan sebuah gedung tertutup yang fungsi utamanya
sebagai tempat hiburan malam dan pertunjukan musik Berikut adalah tabel studi banding
pada proyek sejenis
Objek
Kriteria
Gedung Natya
Mandala ISI
Denpasar
Amphitheater Garuda
Wisnu Kencana
Boshe VVIP
CLUB BALI Kesimpulan
Lokasi
Di Jln Nusa Indah
Denpasar Timur
Merupakan salah-satu
fasilitas pertunjukan
yang berada di areal
pendidikan kampus ISI
Denpasar
Di Bukit Jimbaran -
Badung Yang
merupakan salah satu
tempat petunjukan yang
terletak di daerah
pariwisata Badung
Di Kuta -Badung
Yang berdekatan
dengan patung
Dewa Ruci yang
merupakan
landmark dari
kawasan Kuta
Bahwa lokasi
sebuah tempat
pertunjukan
bisa terletak
pada area
pendidikan dan
kepariwisataan
Fungsi
Merupakan satu-
satunya gedung teater
tertutup namun hanya
difungsikan sebagai
sarana
latihanpengajaran serta
pertunjukan (In Door)
bagi mahasiswa ISI
Denpasar
Merupakan salah satu
tempat pertunjukan yang
difungsikan sebagai
tempat pertunjukan tari
Seni Tradisional Bali
maupun atraksi modern
untuk dipertontonkan
pada wisatawan
Merupakan sebuah
gedung tertutup
yang fungsi
utamanya sebagai
tempat hiburan
malam dan
pertunjukan musik
Fungsi utama
sebuah gedung
pertunjukan
adalah sebagai
tempat
pertunjukan
dan bisa juga
sebagai
fasilitas
pendidikan
seni
Fasilitas
Gedung
Tempat duduk
audience stage
(berbentuk segi empat)
layar (kanan dan kiri)
serta latar yang dapat
diubah-ubah sesuai
yang diinginkan r
control dan juga
Fasilitas pertunjukan
berupa Tempat duduk
audience Stage r
Penyimpanan
perlengkapannya r rias
tersedia juga stage
dengan tempat duduk
berkapasitas besar t
Fasilitas
pertunjukan
berupa Tempat
berdiri audience
Stage r
Penyimpanan alat
dan
perlengkapannya r
Sudah
memadai dari
segi
pertunjukan
dan pelayanan
bagi
wisatawan
namun belum
Tabel 22 Studi Banding Pada Proyek Sejenis
Sumber Observasi Lapangan
28
didalam kegiatannya
pun sudah
menggunakan bantuan
katrol lighting (sebagai
sarana pencahayaan
dalam pertunjukan)
Ruang Rias (laki-laki
dan wanita) serta
Toilet
Penjualan makanan
ringan dan minuman
serta sedangkan
fasilitas penunjang
berupa r Pengelola t
Penjualan tiket t
Penjualan sovenir toilet
t Penjualan makanan dan
minuman area parkir
Rias area pemusik
sedangkan
fasilitas
penunjang berupa
r Pengelola t
Penjualan tiket
toilet area parkir
cukup jauh dari
tempat pementasan
mengkhusus
ke bidang
pertunjukan
Seni
Tradisional
Bali
Kapasit
as
Kapasitas gedung
kurang lebih 500 orang
Kapasitas gedung kurang
lebih 800 orang
Kapasitas gedung
kurang lebih 2000
orang
Kondisi
Kondisi gedung cukup
baik sudah dilengkapi
dengan fasilitas-fasilitas
yang mendekati sebuah
ruang teater yang
dilengkapi dengan tata
lampu dan sound sistem
pada setiap
pertunjukannya
Cukup baik dan cukup
lengkap untuk sebuah
pertunjukan untuk
wisatawan namun
kondisi gedung dalam
setiap pertunjukannya
masih belum dapat
menunjang dari segi
akustik ruang dan
penerangannya hanya
memakai penerangan
alami Perlu ditambahkan
fasilitas-fasilitas
penunjang yang lainnya
seperti restauran galery
dan lain sebagainya
Cukup baik dan
fasilitas lengkap
seperti sudah
adanya t Penjualan
souvenir Toilet
setiap
pertunjukannya
ditunjang dengan
fasilitas sound
sistem dan tata
lampu yang
spektakuler
Masih
sederhana
belum ada
yang
memberikan
tampilan yang
spektakuler
dengan efek-
efek visual dan
penggunaan
sound sistem
yang canggih
dalam setiap
pertunjukanny
a
Pengelol
a
Pengelola yaitu civitas
dari akademi kampus
yang bersangkutan
yaitu ISI Denpasar
Pihak swasta Pihak swasta Pihak swasta
dan
pemerintah
29
Bentuk
Stage
Bentuk stage segi
empat lengkap dengan
pencahayaan lampu
diatasnya dan di
lengkapi dengan layar
Back ground nya dapat
di sesuaikan dengan
tema pertunjukan yang
di gelar
Bentuk stage kipas tanpa
pencahayaan lampu yang
memadai Back ground
nya berupa tebing
permanen
Pada stage ini
bentuk stagenya
sama yaitu segi
empat dan latarnya
dapat berubah
sesuai event yang
berlangsung
Bentuk
panggung yang
umum dipakai
pada gedung
pertunjukan
adalah bentuk
segi empat
Latar
Panggun
g
Pada Natya Mandala
latar panggung
menggunakan tiruan
candi bentar dari layar
Layar tersebut dapat
diganti-ganti untuk
mengkondisikan
suasana pannggung
yang diinginkan
Pada stage ini latar
berupa batu tebing yang
permanen dan tidak dapat
diubah-ubah bentuknya
Latar ygang gelap
merupakan latar
dari panggung ini
tidak permanen dan
dapat diubah-ubah
bentuknya untuk
memberikan kesan
modern
Latar
panggung pada
gedung
pertunjukan di
Bali pada
umumnya
berbentuk kori
ataupun candi
bentar
Entranc
e
Bangun
an
Entrance bangunan
pada gedung ini
mengadopsi dari bentuk
kori dari bangunan Bali
dengan bahan paras
putih namun
ornamennya tidak
dibuat secara detail
Entrance bangunan pada
gedung pertunjukan ini
berbentuk modern yang
menyerupai candi bentar
Kondisi entrance
bangunan terkesan
modern Entrance
bangunannya
dekat dengan jalan
sempadan
bangunan tidak
memenuhi syarat
Entrance
bangunan
gedung
pertunjukan di
Bali pada
umumnya
bercirikan
tradisional
Bali seperti
kori
30
24 SPESIFIKASI UMUM GEDUNG PERTUNJUKAN SENI TRADISIONAL
BALI
Berdasarkan data-data mengenai teori-teori tentang Gedung Pertunjukan Seni
Tradisional Bali serta tinjauan terhadap proyek sejenis diatas maka diperoleh beberapa
tetapi secara global
Zoning
Ruang
Pada gedung ini zone
ruangnya terdiri dari
zone depan panggung
yaitu Entrance
bangunan toilet
pengunjung pria amp
wanita r Operator r
Oudience area
penabuh dan stage
Zone belakang
panggung terdiri dari r
Rias pria amp wanita
toilet gudang side
entrance untuk pemain
dan koridor tempat
sirkulasi pemain
Pada area yang terdapat
di GWK zone ruangnya
terdiri dari zone depan
panggung yaitu Entrance
bangunan toilet
pengunjung pria amp
wanita r Tiketing dan r
Cinderamatasovenir dan
r Pengelola r Operator
r Oudience smoking
area area penabuh dan
stage Zone belakang
panggung terdiri dari
rRias dan persiapan
tempat penyimpanan
Pada gedung ini
zone ruangnya
terdiri dari zone
depan yaitu
Entrance bangunan
toilet pengunjung
pria amp wanita r
Tiketing r
Pengelola r
Oudience area
penabuh dan stage
Zone belakang
terdiri dari rRias
dan persiapan
tempat
penyimpanan Seni
Tradisional Bali
Zone ruang
umumnya
terdiri dari dua
zone yaitu
zone depan
panggung dan
zone belakang
panggung
dengan bagian-
bagiannya
Kesimp
ulan
Gedung Natya Mandala
merupakan gedung
pertunjukan yang
berada di area
pendidikan ISI
Denpasar dan dikelola
oleh civitas ISI
Denpasar dengan
fasilitas pertunjukannya
sudah memperhatikan
dari akustik ruang dan
tata lampu dalam setiap
pertunjukannya Namun
kondisi dari gedung
tersebut masih kurang
memadai
Gedung ini merupakan
tempat pertunjukan
khusus di pertontonkan
untuk para wisatawan
dan terletak pada lokasi
pariwisata dan
pengelolaannya
dipengang oleh pihak
swasta Fasilitas
pertunjukan yang modern
dan memperhatikan
akustik dan tata lampu
karena kondisi
bangunannya semi
tertutup dengan stage
terbuka
Boshe merupakan
tempat pertunjukan
khusus pertunjukan
modern
dipertunjukkan
untuk wisatawan
Fasilitas yang di
sediakan sangat
modern
31
spesifikasi umum mengenai Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali yang diuraikan
berdasarkan fungsi karakteristik pelaku dan kegiatan fasilitas bangunan gedung pertunjukan
Seni Tradisional Bali dan lokasi gedung pertunjukan Seni Tradisional Bali
241 Fungsi
Sebagai wadah pertunjukan bagi para seniman Seni Tradisional Bali dalam berkreasi
dan mempertunjukan hasil karyanya sehingga dapat dinikmati dengan nyaman oleh para
audience Selain itu diharapkan Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali ini dapat
memberikan suatu informasi obyek wisatatempat rekreasi dan untuk meningkatkan minat
masyarakat dalam berkesenian khususnya seni Seni Tradisional Bali yang merupakan warisan
nenek moyang kita dan nantinya dapat terus diwariskan kepada generasi penerus
242 Karakteristik Pelaku dan Kegiatan
Karakteristik pelaku dan kegiatan secara umum dalam perencanaan Gedung
Pertunjukan Seni Tradisional Bali dikelompokkan sebagai berikut
1 Pengelola
Merupakan pihak penyelenggara dalam hal ini adalah pihak swasta dan masyarakat serta
sponsor yang terkait serta monitoring dari pihak pemerintah
2 Wisatawan
Berbagai motivasi wisatawan datang ke Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali seperti
untuk rekreasi atau dengan tujuan khusus mencari informasi untuk mengetahui lebih
dekat mengenai pementasan tari Seni Tradisional Bali
3 Penari
Merupakan pihak yang berperan untuk menampilkan adegan-adegan dalam setiap lakon
yang dibawakan di depan panggung
4 Penabuh
Mengiringi penari dengan bunyi-bunyian (gong) dalam setiap penampilannya di depan
panggung
243 Fasilitas Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali
Fasilitas Gedung Perunjukan Seni Tradisional Bali berdasarkan sintesis tinjauan teori
mengenai seni pertunjukan dan tinjauan proyek sejenis adalah sebagai berikut
32
1 Jenis ruang umumnya terbagi atas dua elemen utama yaitu
a Area ldquoDepanrdquo (font) sebagai public area
b ldquoBelakang panggungrdquo (back stage) sebagai work groups (kelompok kerja)
2 Ruang-ruang yang akan disediakan adalah
- Ruang Utama (panggung pertunjukan tempat duduk penonton tempat rias pria dan
wanita dan tempat untuk gambelan atau perlengkapan instrument dalam pementasan)
- Ruang Pertunjukan Luar (stage outdoor)
- Ruang pelayanan umum (lobby counter informasi loket karcis souvenir r
operator cafetaria keamanan toliet pengunjung)
- Ruang administrasipengelola
- Ruang penunjang (tempat parkir gudang pos satpam ME)
244 Lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali
Persyaratan lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali berdasarkan sintesis
tinjuan teori mengenai pertunjukan Seni Tradisional Bali dan tinjauan proyek sejenis adalah
sebagai berikut
1 Lokasinya berada dekat dengan kegiatan pariwisata
2 Lokasinya sesuai dengan peruntukan dari fungsi bangunan yang diwadahi
3 Lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali harus strategis dan dapat mudah
dicapai oleh berbagai pihak yang berkepentingan
4 Lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali harus dapat memberi kenyamanan
dan keamanan bagi semua civitas yang ada didalamnya
17
2146 Struktur
Gedung pertunjukan harus mewadahi sifat kegiatan pertunjukan dimana bentuk
struktur dan finising mengikuti fungsi sebagai gedung pertunjukan dengan pertimbangan
akustik kenyamanan pentas dan penikmat pertunjukan
Element atap sebagai pelindung gedung dari cuaca dan gangguan lain harus dapat
menyesuaikan dengan bentang yang lebar pengkondisian reflector dan penggunaan material
absorbsi bunyi Bahan kayu dan rangka atap mudah didapatkan akan tetapi masif dan berat
Rangka atap fleksible untuk bentang lebar ringan akan tetapi kurang tahan api Elemen
dinding utama harus kuat adanya kemampuan untuk merefleksikan sumber bunyi dan
penyerap atau mengalami gangguan bising gema gaung pada bangunan Semakin padat atau
solid bahan yang digunakan semakin mudah menyalurkan getaran bunyi
215 Tinjauan Aspek Kenyamanan Dengar
Kenyamanan dengar mempunyai arti bahwa suara-suara yang dinikmati pada suatu
pertunjukan tidak dipengaruhi oleh suara atau bunyi yang tidak dikehendaki suara dapat
terdistribusi secara merata dengan kekuatan yang cukup
Sistem akustik yang baik menurut Leo L Beranek (1962 412-413) dan David Egan (1988
155-170) yaitu
1 Adanya kekerasan (Loudness) yang cukup pada setiap bagian gedung pertunjukan
Gambar 2 10 Penghawaan Dalam Ruang
Sumber Ramsey 1994 Architectural Graphic Standard
18
2 Energi bunyi yang terdistribusi (difusi) secara merata
3 Tercapainya waktu dengung (RT) yang optimum sesuai dengan persyaratan masing-
masing jenis penggunaan
4 Ruang yang terbebas dari cacat akustik seperti gema pemantulan berkepanjangan gaung
pemusatan bunyi distorsi bayangan bunyi dan resonansi ruang
5 Tercapainya keintiman balancing kepenuhan nada dan ansamble pada ruang
pertunjukan dan adanya kehangatan dan kejelasan (clarity) pada ruang teater
6 Menghindari bising dan getaran yang mengganggu pementasan
Agar mendapat kondisi mendengar yang baik maka bentuk ukuran lebar panjang
tinggi bangunan serta bahan yang digunakan harus diatur sesuai dengan volume dan kualitas
bunyi yang dihasilkan Beberapa pengkondisian akustik gedung pertunjukan secara umum
antara lain
1 Penerapan material penyerapan yang cukup sehingga RT dapat dikendalikan dan
pencegahan terjadinya gema yang tidak diinginkan terutama pada dinding bagian
belakang
2 Pengarahan intensitas bunyi ke area bagian tengah dan belakang
3 Menaikkan sumber bunyi dan ruang penonton dibentuk sedemikian rupa dengan
memiringkan lantai penonton agar aliran gelombang bunyi langsung dan bebas
4 Bidang pantul mengelilingi sumber bunyi untuk memberikan energy tambahan
5 Rasio antara volume dengan luas lantai bangunan arus dijaga sehingga jarak yang
ditempuh bunyi langsung dan bunyi pantul relatif pendek
6 Penggunaan permukaan yang dapat memberikan pemerataan bunyi diseluruh ruangan
2151 Prilaku Bunyi Dalam Ruang
Gambar 2 11Prilaku Bunyi Dalam Ruang
Sumber Leslie L Doelle Akustik Lingkungan
19
Keterangan
1 Bunyi Langsung
Bunyi langsung dapat diterimadirasakan oleh telinga pendengar sesuai dengan suara asli
dari sumber bunyi
2 Bunyi yang ditransformasikan
Bunyi yang dapat berubah bentuktidak sesuai dengan suara aslinya karena adanya benda
lain yang menyebabkan
3 Bunyi pantul
Bunyi yang diterima oleh telinga pendengar setelah adanya pantulan dari benda lain yang
dapat memantulkan bunyi
4 Bunyi diserap
Bunyi yang hilang karena adanya bahan penyerap suarabunyi
5 Bunyi menyebar
Bunyi yang dapat menyebar karena terkena ujung benda yang cenderung runcing
6 Bunyi yang dibelokkan
Bunyi yang diarahkan dibelokkandiarahkan kesuatu tempat karena adanya bantuan dari
benda lain
7 Bunyi yang merambat pada struktur bangunan
Bunyi yang dapat merambat dengan media struktur bangunan
Jika bunyi menemui suatu bidangmaterial maka bunyi tersebut akan berinteraksi
sehingga sebagian gelombangnya akan dipantulkan sebagian di serap dan sebagian lagi
diteruskanmenembus bidang tersebut
Jika bunyi menemui bidang yang bersifat memantulkan bunyi maka bunyi tersebut
akan dipantulkan dengan besar sudut datangnya bunyi diukur dari garis tegak lurus bidang
pantulnya (biasanya disebut dengan garis normal)
2152 Aspek pemilihan bahanmaterial akustik
Bahan akustik digunakan untuk pngendalian atau pengontrolan prilaku bunyi yang ada
di dalam ruangan
20
Berpori-pori Berpori-pori di
permukaannya
berperforasi
Tegel langit-langit
dengan dasar masif
Bahan berpori
a Plesteran akustik
b Karpet dan kain akustik
Bahan yang berpori dapat menyerap bunyi pada semua tingkatan frekuensi dan
penyerapannya tergantung pada ketebalan dari bahan yang digunakan
- Penyerap panel
Penyerap panel hanya dapat menyerap suara dengan frekwensi tertentu sesuai dengan
berat panel dan ketebalan rongganya tetapi biasanya panel ini digunakan untuk
menyerap suara dengan frekwensi rendah Penyerap panel ini dapat dibuat dari bahan
non akustik misalnya beton tetapi dalam pembuatannya cukup sulit Secara sederhana
bahan-bahan padat yang didalamnya terdapat rongga tanpa celahlubang merupakan
penyerap panel karena bahan yang dimiliki tahan terhadap goresan maka sering menjadi
penyerap frekwensi rendah pada bagian bawah dinding
Gambar 2 12 Bahan Berpori
Sumber Peter L Duncan Templeton Detail Akustik
Gambar 2 13Penyerap Panel
Sumber Peter L Duncan Templeton Detail Akustik
21
- Resonator rongga (Efek Helmholtz)
Adalah suatu alat yang digunakan untuk mengendalikan suara dalam ruangan yang
dapat diatur untuk memilih tingkat frekwensi yang diinginkan
2153 Tata Suara (Sound System)
Tata suara atau sound system merupakan salah satu langkah dalam memecahkan
masalah akustik dalam ruang pertunjukan Langkah ini dilakukan untuk mencapai kekerasan
suara dengan jalan menggunakan peralatan tata suarasound system berupa pengeras suara
buatan (elektronik) Sedangkan jika dalam ruang pertunjukan tidak menggunakan system
penguat berupa alat pengeras suara radius bunyi maksimum hanya berkisar 20 meter
Penempatan pengeras suara sebaiknya diutamakan terletak disekitar sisi samping atas
panggung dengan perangkat pengontrol suara ditempatkan pada area sentral sekitar tempat
duduk penonton Cara lain yang lebih efektif adalah dengan menyediakan suatu ruang bagi
operator terpisah dibelakang auditorium dengan arah bukaan mengarah kebagian dalam
ruang sehingga suara dapat didengar dan dikontrol oleh para operator sound system
Ada beberapa tipe penempatan loudspeaker pada sistem bunyi elektronik namun pada
dasarnya ada 4 tipe11
a Terpusat (central cluster) yaitu sekelompok speaker yang diletakkan di atas sumber
bunyi asli setinggi 7-13m dan agak ke depan Kumpulan speaker ini dapat
disembunyikan dibalik tirai dan masing-masing speaker diarahkan ke audiens deretan
11 Satwiko Prasasto Fisika Bangunan 2 Yogyakarta ANDI 2004 Hal 148-149
Gambar 2 14 Penyerap Berongga
Sumber Peter L Duncan Templeton Detail Akustik
22
depan tengah maupun belakang Klebihannya bunyi dari speaker sama arahnya dengan
posisi sumber bunyi asli
b Tersebar (distributed) yaitu peletakan rangkaian speaker di atas audien (pendengar)
c Tipe ini digunakan untuk ruangan yang memiliki langit-langit rendah sehingga tidak
memungkinkan memakai tipe terpusat Tipe ini mengutamakan dari segi kejelasan bunyi
dan tidak terlalu mementingkan arah bunyi Pada tipe ini peletakan speakernya umumnya
diletakkan di kolom secara merata
d Terpadu dengan kursi (seat-integrated) yaitu meletakkan speaker secara terpadu di
belakang kursi Tipe ini biasa diterapkan pada gereja Biasanya speaker diletakkan di
belakang sandaran kursi dan bunyinya akan didengan oleh orang yang duduk dibelakang
kursi tersebut
e Kombinasi dari tipe di atas Untuk kombinasi tipe terpusat dan tersebar diperlukan alat
penunda bunyi (initial time delay) agar bunyi dari speaker di deretan belakang menunggu
datangnya bunyi dari speaker terpusat di depan
Gambar 2 15 Sistem Terpusat
Sumber Satwiko Prasasto Fisika Bangunan 2
Gambar 2 16 Sistem Tersebar
Sumber Satwiko Prasasto Fisika Bangunan 2
23
Tata suara merupakan bagian yang terpenting dalam setiap pementasan yang terdiri
dari tiga elemen utama yaitu microphone amplifier dan loudspeaker Dalam suatu
pertunjukan segala instrument penghasil bunyi dikordinasikan dengan menggunakan mixer
sebagai pengatur keras lemahnya suara yang ditampilkan pada setiap sumber bunyi sehingga
keseluruhan suara dari panggung merupakan suatu hasil kumpulan bunyi yang harmonis
Dilihat dari peletakannya sound system terbagi menjadi tiga cara yaitu system menyebar
terpusat dan gabungan
Sistem loudspeker tersebar lebih cocok diterapkan pada ruang pidato informasi dan
komersial sedangkan system yang terpusat (baik dengan satu titik diatas tengah sumber
maupun dengan beberapa titik di sekeliling sumber suara) lebih cocok untuk konser musik
live teaterdrama maupun pertunjukan lain
22 TINJAUAN SENI TRADISIONAL BALI
221 Pengertian Seni Tradisional Bali
Seni Tradisional Bali merupakan seni yang telah ada sejak dulu dan diturunkan oleh
para seniman pendahulu yang ada di Bali Seni tradisional di Bali memiliki beberapa jenis
diantaranya ialah seni tari yang pada jaman dahulu digunakan sebagai sarana pelengkap
dalam pelaksanaan sebuah ritual ataupun dijadikan sebuah sarana hiburan tontonan
masyarakat
222 Jenis-jenis Seni Tradisional Bali
Jenis Seni Tradisional Bali di Bali cukup banyak dan beragam jenisnya yaitu Seni
Tari Seni UkirPatung Seni Tabuh Seni Drama Seni tari seni tabuh dan seni drama
merupakan jenis Seni Tradisional Bali yang biasanya digabungkan untuk dipentaskan kepada
wisatawan selain fungsinya yang juga sebagai salah-satu sarana dalam kegiatan upacara
sakral
A Berikut adalah jumlah banyaknya kelompaksekaa kesenian tradisional Bali yang ada di
Badung menurut Dinas Kebudayaan Kabupaten Badung tahun 2006
a Kec Kuta selatan 275 sekaa
Gambar 2 17 Pengeras Suara Tersebar dan Terpusat
Sumber Leo L Beranek Music Acoustics and Architecture
24
b Kec Kuta 99 sekaa
c Kec Kuta Utara 228 sekaa
d Kec Mengwi 654 sekaa
e Kec Abiansemal 448 sekaa
f Kec Petang 237 sekaa
g Jumlah 1941 sekaa
Jadi jumlah Kelompoksekaa kesenian tradisional Bali pada tahun 2006 yaitu 1941
sekaa Jika pada Gedung Kesenian ini dapat menampung 5 kelompok seni dalam sehari
maka dalam setahun dapat menggunakan sekitar 1800 kelompoksekaa prtunjukan tradisional
Bali
B Berikut adalah jenis jenis pertunjukan Bali berdasarkan kapasitas jumlah penari dan
penabuh
a Jenis seni pertunjukan dengan jumlah personil banyak ( gt 10 orang )
Penari Penabuh
1 Calonarang plusmn 25 orang plusmn 25 orang
2 Kunti Sraya plusmn 30 orang plusmn 25 orang
3 Kecak plusmn 70 orang
4 Sendratari Ramayana plusmn 28 orang plusmn35 orang
Rata rata plusmn 35 orang plusmn 28 orang
b Jenis seni pertunjukan dengan jumlah personil sedang ( 5-10 orang)
Penari Penabuh
1 Tari telek plusmn 7 orang plusmn 25 orang
2 Tari Pendet plusmn 6 orang plusmn 35 orang
3 Tari Panyembrama plusmn 6 orang plusmn 35 orang
4 Tari Gabor plusmn 6 orang plusmn 30 orang
5 Tari Legong Kuntul plusmn 6 orang plusmn 30 orang
6 Tari Satya Bhrasta plusmn 6 orang plusmn 35 orang
7 Tari Gopala plusmn 6 orang plusmn 30 orang
8 Tari Baris Wirayudha plusmn 8 orang plusmn 35 orang
25
9 Tari Garuda Wisnu plusmn 6 orang plusmn 35 orang
Rata rata plusmn 6 orang plusmn 33 orang
c Jenis seni pertunjukan dengan jumlah personil sedikit (lt 5 orang )
Penari Penabuh
1 Tari Legong Lasem plusmn 3 orang plusmn 35 orang
2 Tari Oleg plusmn 2 orang plusmn 35 orang
3 Tari Sekar Jagat plusmn 5 orang plusmn 30 orang
4 Tari Makepung plusmn 5 orang plusmn 30 orang
5 Tari Wiranata plusmn 1 orang plusmn 30 orang
6 Tari Panjisemirang plusmn 1 orang plusmn 30 orang
7 Tari Marga Pati plusmn 1 orang plusmn 35 orang
8 Tari Manukrawa plusmn 5 orang plusmn 35 orang
9 Tari Kembang Girang plusmn 5 orang plusmn 30 orang
10 Tari Joged plusmn 5 orang plusmn 12 orang
11 Tari Puspanjali plusmn 5 orang plusmn 30 orang
12 Tari Jauk plusmn 1 orang plusmn 25 orang
13 Tari Baris Tunggal plusmn 1 orang plusmn 35 orang
14 Tari Cendrawasih plusmn 2 orang plusmn 30 orang
15 Tari Kebyar Duduk plusmn 1 orang plusmn 35 orang
16 Tari Kebyar Terompong plusmn 1 orang plusmn 35 orang
17 Tari Belibis plusmn 5 orang plusmn 30 orang
18 Tari Kupu kupu Tarum plusmn 5 orang plusmn 35 orang
19 Tari Jalak Putih plusmn 5 orang plusmn 35 orang
20 Tari Kelinci plusmn 5 orang plusmn 35 orang
Rata rata plusmn 3 orang plusmn 31 orang
223 Seni Tradisional Bali Sebagai Seni Pertunjukan
Seni Tradisional Bali yang dibuat selain sebagai suatu yang disacralkan disungsung
dan diupacarai juga merupakan sarana atau media yang dapat berfungsi lain seperti sebagai
alat komunikasi hiburan pendidikan dan sebagainya
26
Seni Tradisional Bali dalam peranan sebagai seni pertunjukan atau seni tari itu dapat
dibedakan atas tiga jenis yaitu Seni sacral (Wali) seni bebali dan seni balih-balihan Maka
Seni Tradisional Bali dapat berfungsi di ketiga jenis tari tersebut
Dalam peninjauan Seni Tradisional Bali sebagai seni pertunjukan ini akan ditinjau
dari beberapa aspek antara lain
- Aspek bentuk pertunjukan
- Aspek struktur pementasan
- Aspek lakon yang biasa dibawakan
- Aspek perlengkapan-perlengkapan atau sarana pementasan
- Dan arena pementasan
23 TINJAUAN PROYEK SEJENIS
Dalam tinjauan proyek sejenis yang digunakan untuk mengetahui kedekatan
karakteristik Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali di Kabupaten Badung dengan gedung-
gedung pertunjukan yang lainnya maka proyek sejenis yang digunakan untuk ditinjau adalah
Gedung Natya Mandala ISI Denpasar Amphitheater Garuda Wisnu Kencana dan Boshe
VVIP CLUB BALI
231 Gedung Natya Mandala ISI Denpasar
Gedung yang berlokasi di jln Nusa Indah Denpasar Timur Merupakan salah satu
fasilitas pertunjukan yang berada di areal pendidikan kampus ISI Denpasar Merupakan satu-
satunya gedung teater tertutup yang ada di Denpasar namun hanya difungsikan sebagai
sarana latihanpengajaran serta pertunjukan (In Door) bagi mahasiswa ISI Denpasar
232 Amphitheater Garuda Wisnu Kencana
Berlokasi di Bukit Jimbaran -Badung Yang merupakan salah satu tempat petunjukan
outdoor yang terletak di daerah pariwisata Badung Merupakan salah satu tempat pertunjukan
yang difungsikan sebagai tempat pertunjukan Seni Tradisional Bali maupun atraksi modern
untuk dipertontonkan pada wisatawan
27
233 Boshe VVIP CLUB BALI
Di Kuta -Badung Yang berdekatan dengan patung Dewa Ruci yang merupakan
landmark dari kawasan Kuta Merupakan sebuah gedung tertutup yang fungsi utamanya
sebagai tempat hiburan malam dan pertunjukan musik Berikut adalah tabel studi banding
pada proyek sejenis
Objek
Kriteria
Gedung Natya
Mandala ISI
Denpasar
Amphitheater Garuda
Wisnu Kencana
Boshe VVIP
CLUB BALI Kesimpulan
Lokasi
Di Jln Nusa Indah
Denpasar Timur
Merupakan salah-satu
fasilitas pertunjukan
yang berada di areal
pendidikan kampus ISI
Denpasar
Di Bukit Jimbaran -
Badung Yang
merupakan salah satu
tempat petunjukan yang
terletak di daerah
pariwisata Badung
Di Kuta -Badung
Yang berdekatan
dengan patung
Dewa Ruci yang
merupakan
landmark dari
kawasan Kuta
Bahwa lokasi
sebuah tempat
pertunjukan
bisa terletak
pada area
pendidikan dan
kepariwisataan
Fungsi
Merupakan satu-
satunya gedung teater
tertutup namun hanya
difungsikan sebagai
sarana
latihanpengajaran serta
pertunjukan (In Door)
bagi mahasiswa ISI
Denpasar
Merupakan salah satu
tempat pertunjukan yang
difungsikan sebagai
tempat pertunjukan tari
Seni Tradisional Bali
maupun atraksi modern
untuk dipertontonkan
pada wisatawan
Merupakan sebuah
gedung tertutup
yang fungsi
utamanya sebagai
tempat hiburan
malam dan
pertunjukan musik
Fungsi utama
sebuah gedung
pertunjukan
adalah sebagai
tempat
pertunjukan
dan bisa juga
sebagai
fasilitas
pendidikan
seni
Fasilitas
Gedung
Tempat duduk
audience stage
(berbentuk segi empat)
layar (kanan dan kiri)
serta latar yang dapat
diubah-ubah sesuai
yang diinginkan r
control dan juga
Fasilitas pertunjukan
berupa Tempat duduk
audience Stage r
Penyimpanan
perlengkapannya r rias
tersedia juga stage
dengan tempat duduk
berkapasitas besar t
Fasilitas
pertunjukan
berupa Tempat
berdiri audience
Stage r
Penyimpanan alat
dan
perlengkapannya r
Sudah
memadai dari
segi
pertunjukan
dan pelayanan
bagi
wisatawan
namun belum
Tabel 22 Studi Banding Pada Proyek Sejenis
Sumber Observasi Lapangan
28
didalam kegiatannya
pun sudah
menggunakan bantuan
katrol lighting (sebagai
sarana pencahayaan
dalam pertunjukan)
Ruang Rias (laki-laki
dan wanita) serta
Toilet
Penjualan makanan
ringan dan minuman
serta sedangkan
fasilitas penunjang
berupa r Pengelola t
Penjualan tiket t
Penjualan sovenir toilet
t Penjualan makanan dan
minuman area parkir
Rias area pemusik
sedangkan
fasilitas
penunjang berupa
r Pengelola t
Penjualan tiket
toilet area parkir
cukup jauh dari
tempat pementasan
mengkhusus
ke bidang
pertunjukan
Seni
Tradisional
Bali
Kapasit
as
Kapasitas gedung
kurang lebih 500 orang
Kapasitas gedung kurang
lebih 800 orang
Kapasitas gedung
kurang lebih 2000
orang
Kondisi
Kondisi gedung cukup
baik sudah dilengkapi
dengan fasilitas-fasilitas
yang mendekati sebuah
ruang teater yang
dilengkapi dengan tata
lampu dan sound sistem
pada setiap
pertunjukannya
Cukup baik dan cukup
lengkap untuk sebuah
pertunjukan untuk
wisatawan namun
kondisi gedung dalam
setiap pertunjukannya
masih belum dapat
menunjang dari segi
akustik ruang dan
penerangannya hanya
memakai penerangan
alami Perlu ditambahkan
fasilitas-fasilitas
penunjang yang lainnya
seperti restauran galery
dan lain sebagainya
Cukup baik dan
fasilitas lengkap
seperti sudah
adanya t Penjualan
souvenir Toilet
setiap
pertunjukannya
ditunjang dengan
fasilitas sound
sistem dan tata
lampu yang
spektakuler
Masih
sederhana
belum ada
yang
memberikan
tampilan yang
spektakuler
dengan efek-
efek visual dan
penggunaan
sound sistem
yang canggih
dalam setiap
pertunjukanny
a
Pengelol
a
Pengelola yaitu civitas
dari akademi kampus
yang bersangkutan
yaitu ISI Denpasar
Pihak swasta Pihak swasta Pihak swasta
dan
pemerintah
29
Bentuk
Stage
Bentuk stage segi
empat lengkap dengan
pencahayaan lampu
diatasnya dan di
lengkapi dengan layar
Back ground nya dapat
di sesuaikan dengan
tema pertunjukan yang
di gelar
Bentuk stage kipas tanpa
pencahayaan lampu yang
memadai Back ground
nya berupa tebing
permanen
Pada stage ini
bentuk stagenya
sama yaitu segi
empat dan latarnya
dapat berubah
sesuai event yang
berlangsung
Bentuk
panggung yang
umum dipakai
pada gedung
pertunjukan
adalah bentuk
segi empat
Latar
Panggun
g
Pada Natya Mandala
latar panggung
menggunakan tiruan
candi bentar dari layar
Layar tersebut dapat
diganti-ganti untuk
mengkondisikan
suasana pannggung
yang diinginkan
Pada stage ini latar
berupa batu tebing yang
permanen dan tidak dapat
diubah-ubah bentuknya
Latar ygang gelap
merupakan latar
dari panggung ini
tidak permanen dan
dapat diubah-ubah
bentuknya untuk
memberikan kesan
modern
Latar
panggung pada
gedung
pertunjukan di
Bali pada
umumnya
berbentuk kori
ataupun candi
bentar
Entranc
e
Bangun
an
Entrance bangunan
pada gedung ini
mengadopsi dari bentuk
kori dari bangunan Bali
dengan bahan paras
putih namun
ornamennya tidak
dibuat secara detail
Entrance bangunan pada
gedung pertunjukan ini
berbentuk modern yang
menyerupai candi bentar
Kondisi entrance
bangunan terkesan
modern Entrance
bangunannya
dekat dengan jalan
sempadan
bangunan tidak
memenuhi syarat
Entrance
bangunan
gedung
pertunjukan di
Bali pada
umumnya
bercirikan
tradisional
Bali seperti
kori
30
24 SPESIFIKASI UMUM GEDUNG PERTUNJUKAN SENI TRADISIONAL
BALI
Berdasarkan data-data mengenai teori-teori tentang Gedung Pertunjukan Seni
Tradisional Bali serta tinjauan terhadap proyek sejenis diatas maka diperoleh beberapa
tetapi secara global
Zoning
Ruang
Pada gedung ini zone
ruangnya terdiri dari
zone depan panggung
yaitu Entrance
bangunan toilet
pengunjung pria amp
wanita r Operator r
Oudience area
penabuh dan stage
Zone belakang
panggung terdiri dari r
Rias pria amp wanita
toilet gudang side
entrance untuk pemain
dan koridor tempat
sirkulasi pemain
Pada area yang terdapat
di GWK zone ruangnya
terdiri dari zone depan
panggung yaitu Entrance
bangunan toilet
pengunjung pria amp
wanita r Tiketing dan r
Cinderamatasovenir dan
r Pengelola r Operator
r Oudience smoking
area area penabuh dan
stage Zone belakang
panggung terdiri dari
rRias dan persiapan
tempat penyimpanan
Pada gedung ini
zone ruangnya
terdiri dari zone
depan yaitu
Entrance bangunan
toilet pengunjung
pria amp wanita r
Tiketing r
Pengelola r
Oudience area
penabuh dan stage
Zone belakang
terdiri dari rRias
dan persiapan
tempat
penyimpanan Seni
Tradisional Bali
Zone ruang
umumnya
terdiri dari dua
zone yaitu
zone depan
panggung dan
zone belakang
panggung
dengan bagian-
bagiannya
Kesimp
ulan
Gedung Natya Mandala
merupakan gedung
pertunjukan yang
berada di area
pendidikan ISI
Denpasar dan dikelola
oleh civitas ISI
Denpasar dengan
fasilitas pertunjukannya
sudah memperhatikan
dari akustik ruang dan
tata lampu dalam setiap
pertunjukannya Namun
kondisi dari gedung
tersebut masih kurang
memadai
Gedung ini merupakan
tempat pertunjukan
khusus di pertontonkan
untuk para wisatawan
dan terletak pada lokasi
pariwisata dan
pengelolaannya
dipengang oleh pihak
swasta Fasilitas
pertunjukan yang modern
dan memperhatikan
akustik dan tata lampu
karena kondisi
bangunannya semi
tertutup dengan stage
terbuka
Boshe merupakan
tempat pertunjukan
khusus pertunjukan
modern
dipertunjukkan
untuk wisatawan
Fasilitas yang di
sediakan sangat
modern
31
spesifikasi umum mengenai Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali yang diuraikan
berdasarkan fungsi karakteristik pelaku dan kegiatan fasilitas bangunan gedung pertunjukan
Seni Tradisional Bali dan lokasi gedung pertunjukan Seni Tradisional Bali
241 Fungsi
Sebagai wadah pertunjukan bagi para seniman Seni Tradisional Bali dalam berkreasi
dan mempertunjukan hasil karyanya sehingga dapat dinikmati dengan nyaman oleh para
audience Selain itu diharapkan Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali ini dapat
memberikan suatu informasi obyek wisatatempat rekreasi dan untuk meningkatkan minat
masyarakat dalam berkesenian khususnya seni Seni Tradisional Bali yang merupakan warisan
nenek moyang kita dan nantinya dapat terus diwariskan kepada generasi penerus
242 Karakteristik Pelaku dan Kegiatan
Karakteristik pelaku dan kegiatan secara umum dalam perencanaan Gedung
Pertunjukan Seni Tradisional Bali dikelompokkan sebagai berikut
1 Pengelola
Merupakan pihak penyelenggara dalam hal ini adalah pihak swasta dan masyarakat serta
sponsor yang terkait serta monitoring dari pihak pemerintah
2 Wisatawan
Berbagai motivasi wisatawan datang ke Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali seperti
untuk rekreasi atau dengan tujuan khusus mencari informasi untuk mengetahui lebih
dekat mengenai pementasan tari Seni Tradisional Bali
3 Penari
Merupakan pihak yang berperan untuk menampilkan adegan-adegan dalam setiap lakon
yang dibawakan di depan panggung
4 Penabuh
Mengiringi penari dengan bunyi-bunyian (gong) dalam setiap penampilannya di depan
panggung
243 Fasilitas Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali
Fasilitas Gedung Perunjukan Seni Tradisional Bali berdasarkan sintesis tinjauan teori
mengenai seni pertunjukan dan tinjauan proyek sejenis adalah sebagai berikut
32
1 Jenis ruang umumnya terbagi atas dua elemen utama yaitu
a Area ldquoDepanrdquo (font) sebagai public area
b ldquoBelakang panggungrdquo (back stage) sebagai work groups (kelompok kerja)
2 Ruang-ruang yang akan disediakan adalah
- Ruang Utama (panggung pertunjukan tempat duduk penonton tempat rias pria dan
wanita dan tempat untuk gambelan atau perlengkapan instrument dalam pementasan)
- Ruang Pertunjukan Luar (stage outdoor)
- Ruang pelayanan umum (lobby counter informasi loket karcis souvenir r
operator cafetaria keamanan toliet pengunjung)
- Ruang administrasipengelola
- Ruang penunjang (tempat parkir gudang pos satpam ME)
244 Lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali
Persyaratan lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali berdasarkan sintesis
tinjuan teori mengenai pertunjukan Seni Tradisional Bali dan tinjauan proyek sejenis adalah
sebagai berikut
1 Lokasinya berada dekat dengan kegiatan pariwisata
2 Lokasinya sesuai dengan peruntukan dari fungsi bangunan yang diwadahi
3 Lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali harus strategis dan dapat mudah
dicapai oleh berbagai pihak yang berkepentingan
4 Lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali harus dapat memberi kenyamanan
dan keamanan bagi semua civitas yang ada didalamnya
18
2 Energi bunyi yang terdistribusi (difusi) secara merata
3 Tercapainya waktu dengung (RT) yang optimum sesuai dengan persyaratan masing-
masing jenis penggunaan
4 Ruang yang terbebas dari cacat akustik seperti gema pemantulan berkepanjangan gaung
pemusatan bunyi distorsi bayangan bunyi dan resonansi ruang
5 Tercapainya keintiman balancing kepenuhan nada dan ansamble pada ruang
pertunjukan dan adanya kehangatan dan kejelasan (clarity) pada ruang teater
6 Menghindari bising dan getaran yang mengganggu pementasan
Agar mendapat kondisi mendengar yang baik maka bentuk ukuran lebar panjang
tinggi bangunan serta bahan yang digunakan harus diatur sesuai dengan volume dan kualitas
bunyi yang dihasilkan Beberapa pengkondisian akustik gedung pertunjukan secara umum
antara lain
1 Penerapan material penyerapan yang cukup sehingga RT dapat dikendalikan dan
pencegahan terjadinya gema yang tidak diinginkan terutama pada dinding bagian
belakang
2 Pengarahan intensitas bunyi ke area bagian tengah dan belakang
3 Menaikkan sumber bunyi dan ruang penonton dibentuk sedemikian rupa dengan
memiringkan lantai penonton agar aliran gelombang bunyi langsung dan bebas
4 Bidang pantul mengelilingi sumber bunyi untuk memberikan energy tambahan
5 Rasio antara volume dengan luas lantai bangunan arus dijaga sehingga jarak yang
ditempuh bunyi langsung dan bunyi pantul relatif pendek
6 Penggunaan permukaan yang dapat memberikan pemerataan bunyi diseluruh ruangan
2151 Prilaku Bunyi Dalam Ruang
Gambar 2 11Prilaku Bunyi Dalam Ruang
Sumber Leslie L Doelle Akustik Lingkungan
19
Keterangan
1 Bunyi Langsung
Bunyi langsung dapat diterimadirasakan oleh telinga pendengar sesuai dengan suara asli
dari sumber bunyi
2 Bunyi yang ditransformasikan
Bunyi yang dapat berubah bentuktidak sesuai dengan suara aslinya karena adanya benda
lain yang menyebabkan
3 Bunyi pantul
Bunyi yang diterima oleh telinga pendengar setelah adanya pantulan dari benda lain yang
dapat memantulkan bunyi
4 Bunyi diserap
Bunyi yang hilang karena adanya bahan penyerap suarabunyi
5 Bunyi menyebar
Bunyi yang dapat menyebar karena terkena ujung benda yang cenderung runcing
6 Bunyi yang dibelokkan
Bunyi yang diarahkan dibelokkandiarahkan kesuatu tempat karena adanya bantuan dari
benda lain
7 Bunyi yang merambat pada struktur bangunan
Bunyi yang dapat merambat dengan media struktur bangunan
Jika bunyi menemui suatu bidangmaterial maka bunyi tersebut akan berinteraksi
sehingga sebagian gelombangnya akan dipantulkan sebagian di serap dan sebagian lagi
diteruskanmenembus bidang tersebut
Jika bunyi menemui bidang yang bersifat memantulkan bunyi maka bunyi tersebut
akan dipantulkan dengan besar sudut datangnya bunyi diukur dari garis tegak lurus bidang
pantulnya (biasanya disebut dengan garis normal)
2152 Aspek pemilihan bahanmaterial akustik
Bahan akustik digunakan untuk pngendalian atau pengontrolan prilaku bunyi yang ada
di dalam ruangan
20
Berpori-pori Berpori-pori di
permukaannya
berperforasi
Tegel langit-langit
dengan dasar masif
Bahan berpori
a Plesteran akustik
b Karpet dan kain akustik
Bahan yang berpori dapat menyerap bunyi pada semua tingkatan frekuensi dan
penyerapannya tergantung pada ketebalan dari bahan yang digunakan
- Penyerap panel
Penyerap panel hanya dapat menyerap suara dengan frekwensi tertentu sesuai dengan
berat panel dan ketebalan rongganya tetapi biasanya panel ini digunakan untuk
menyerap suara dengan frekwensi rendah Penyerap panel ini dapat dibuat dari bahan
non akustik misalnya beton tetapi dalam pembuatannya cukup sulit Secara sederhana
bahan-bahan padat yang didalamnya terdapat rongga tanpa celahlubang merupakan
penyerap panel karena bahan yang dimiliki tahan terhadap goresan maka sering menjadi
penyerap frekwensi rendah pada bagian bawah dinding
Gambar 2 12 Bahan Berpori
Sumber Peter L Duncan Templeton Detail Akustik
Gambar 2 13Penyerap Panel
Sumber Peter L Duncan Templeton Detail Akustik
21
- Resonator rongga (Efek Helmholtz)
Adalah suatu alat yang digunakan untuk mengendalikan suara dalam ruangan yang
dapat diatur untuk memilih tingkat frekwensi yang diinginkan
2153 Tata Suara (Sound System)
Tata suara atau sound system merupakan salah satu langkah dalam memecahkan
masalah akustik dalam ruang pertunjukan Langkah ini dilakukan untuk mencapai kekerasan
suara dengan jalan menggunakan peralatan tata suarasound system berupa pengeras suara
buatan (elektronik) Sedangkan jika dalam ruang pertunjukan tidak menggunakan system
penguat berupa alat pengeras suara radius bunyi maksimum hanya berkisar 20 meter
Penempatan pengeras suara sebaiknya diutamakan terletak disekitar sisi samping atas
panggung dengan perangkat pengontrol suara ditempatkan pada area sentral sekitar tempat
duduk penonton Cara lain yang lebih efektif adalah dengan menyediakan suatu ruang bagi
operator terpisah dibelakang auditorium dengan arah bukaan mengarah kebagian dalam
ruang sehingga suara dapat didengar dan dikontrol oleh para operator sound system
Ada beberapa tipe penempatan loudspeaker pada sistem bunyi elektronik namun pada
dasarnya ada 4 tipe11
a Terpusat (central cluster) yaitu sekelompok speaker yang diletakkan di atas sumber
bunyi asli setinggi 7-13m dan agak ke depan Kumpulan speaker ini dapat
disembunyikan dibalik tirai dan masing-masing speaker diarahkan ke audiens deretan
11 Satwiko Prasasto Fisika Bangunan 2 Yogyakarta ANDI 2004 Hal 148-149
Gambar 2 14 Penyerap Berongga
Sumber Peter L Duncan Templeton Detail Akustik
22
depan tengah maupun belakang Klebihannya bunyi dari speaker sama arahnya dengan
posisi sumber bunyi asli
b Tersebar (distributed) yaitu peletakan rangkaian speaker di atas audien (pendengar)
c Tipe ini digunakan untuk ruangan yang memiliki langit-langit rendah sehingga tidak
memungkinkan memakai tipe terpusat Tipe ini mengutamakan dari segi kejelasan bunyi
dan tidak terlalu mementingkan arah bunyi Pada tipe ini peletakan speakernya umumnya
diletakkan di kolom secara merata
d Terpadu dengan kursi (seat-integrated) yaitu meletakkan speaker secara terpadu di
belakang kursi Tipe ini biasa diterapkan pada gereja Biasanya speaker diletakkan di
belakang sandaran kursi dan bunyinya akan didengan oleh orang yang duduk dibelakang
kursi tersebut
e Kombinasi dari tipe di atas Untuk kombinasi tipe terpusat dan tersebar diperlukan alat
penunda bunyi (initial time delay) agar bunyi dari speaker di deretan belakang menunggu
datangnya bunyi dari speaker terpusat di depan
Gambar 2 15 Sistem Terpusat
Sumber Satwiko Prasasto Fisika Bangunan 2
Gambar 2 16 Sistem Tersebar
Sumber Satwiko Prasasto Fisika Bangunan 2
23
Tata suara merupakan bagian yang terpenting dalam setiap pementasan yang terdiri
dari tiga elemen utama yaitu microphone amplifier dan loudspeaker Dalam suatu
pertunjukan segala instrument penghasil bunyi dikordinasikan dengan menggunakan mixer
sebagai pengatur keras lemahnya suara yang ditampilkan pada setiap sumber bunyi sehingga
keseluruhan suara dari panggung merupakan suatu hasil kumpulan bunyi yang harmonis
Dilihat dari peletakannya sound system terbagi menjadi tiga cara yaitu system menyebar
terpusat dan gabungan
Sistem loudspeker tersebar lebih cocok diterapkan pada ruang pidato informasi dan
komersial sedangkan system yang terpusat (baik dengan satu titik diatas tengah sumber
maupun dengan beberapa titik di sekeliling sumber suara) lebih cocok untuk konser musik
live teaterdrama maupun pertunjukan lain
22 TINJAUAN SENI TRADISIONAL BALI
221 Pengertian Seni Tradisional Bali
Seni Tradisional Bali merupakan seni yang telah ada sejak dulu dan diturunkan oleh
para seniman pendahulu yang ada di Bali Seni tradisional di Bali memiliki beberapa jenis
diantaranya ialah seni tari yang pada jaman dahulu digunakan sebagai sarana pelengkap
dalam pelaksanaan sebuah ritual ataupun dijadikan sebuah sarana hiburan tontonan
masyarakat
222 Jenis-jenis Seni Tradisional Bali
Jenis Seni Tradisional Bali di Bali cukup banyak dan beragam jenisnya yaitu Seni
Tari Seni UkirPatung Seni Tabuh Seni Drama Seni tari seni tabuh dan seni drama
merupakan jenis Seni Tradisional Bali yang biasanya digabungkan untuk dipentaskan kepada
wisatawan selain fungsinya yang juga sebagai salah-satu sarana dalam kegiatan upacara
sakral
A Berikut adalah jumlah banyaknya kelompaksekaa kesenian tradisional Bali yang ada di
Badung menurut Dinas Kebudayaan Kabupaten Badung tahun 2006
a Kec Kuta selatan 275 sekaa
Gambar 2 17 Pengeras Suara Tersebar dan Terpusat
Sumber Leo L Beranek Music Acoustics and Architecture
24
b Kec Kuta 99 sekaa
c Kec Kuta Utara 228 sekaa
d Kec Mengwi 654 sekaa
e Kec Abiansemal 448 sekaa
f Kec Petang 237 sekaa
g Jumlah 1941 sekaa
Jadi jumlah Kelompoksekaa kesenian tradisional Bali pada tahun 2006 yaitu 1941
sekaa Jika pada Gedung Kesenian ini dapat menampung 5 kelompok seni dalam sehari
maka dalam setahun dapat menggunakan sekitar 1800 kelompoksekaa prtunjukan tradisional
Bali
B Berikut adalah jenis jenis pertunjukan Bali berdasarkan kapasitas jumlah penari dan
penabuh
a Jenis seni pertunjukan dengan jumlah personil banyak ( gt 10 orang )
Penari Penabuh
1 Calonarang plusmn 25 orang plusmn 25 orang
2 Kunti Sraya plusmn 30 orang plusmn 25 orang
3 Kecak plusmn 70 orang
4 Sendratari Ramayana plusmn 28 orang plusmn35 orang
Rata rata plusmn 35 orang plusmn 28 orang
b Jenis seni pertunjukan dengan jumlah personil sedang ( 5-10 orang)
Penari Penabuh
1 Tari telek plusmn 7 orang plusmn 25 orang
2 Tari Pendet plusmn 6 orang plusmn 35 orang
3 Tari Panyembrama plusmn 6 orang plusmn 35 orang
4 Tari Gabor plusmn 6 orang plusmn 30 orang
5 Tari Legong Kuntul plusmn 6 orang plusmn 30 orang
6 Tari Satya Bhrasta plusmn 6 orang plusmn 35 orang
7 Tari Gopala plusmn 6 orang plusmn 30 orang
8 Tari Baris Wirayudha plusmn 8 orang plusmn 35 orang
25
9 Tari Garuda Wisnu plusmn 6 orang plusmn 35 orang
Rata rata plusmn 6 orang plusmn 33 orang
c Jenis seni pertunjukan dengan jumlah personil sedikit (lt 5 orang )
Penari Penabuh
1 Tari Legong Lasem plusmn 3 orang plusmn 35 orang
2 Tari Oleg plusmn 2 orang plusmn 35 orang
3 Tari Sekar Jagat plusmn 5 orang plusmn 30 orang
4 Tari Makepung plusmn 5 orang plusmn 30 orang
5 Tari Wiranata plusmn 1 orang plusmn 30 orang
6 Tari Panjisemirang plusmn 1 orang plusmn 30 orang
7 Tari Marga Pati plusmn 1 orang plusmn 35 orang
8 Tari Manukrawa plusmn 5 orang plusmn 35 orang
9 Tari Kembang Girang plusmn 5 orang plusmn 30 orang
10 Tari Joged plusmn 5 orang plusmn 12 orang
11 Tari Puspanjali plusmn 5 orang plusmn 30 orang
12 Tari Jauk plusmn 1 orang plusmn 25 orang
13 Tari Baris Tunggal plusmn 1 orang plusmn 35 orang
14 Tari Cendrawasih plusmn 2 orang plusmn 30 orang
15 Tari Kebyar Duduk plusmn 1 orang plusmn 35 orang
16 Tari Kebyar Terompong plusmn 1 orang plusmn 35 orang
17 Tari Belibis plusmn 5 orang plusmn 30 orang
18 Tari Kupu kupu Tarum plusmn 5 orang plusmn 35 orang
19 Tari Jalak Putih plusmn 5 orang plusmn 35 orang
20 Tari Kelinci plusmn 5 orang plusmn 35 orang
Rata rata plusmn 3 orang plusmn 31 orang
223 Seni Tradisional Bali Sebagai Seni Pertunjukan
Seni Tradisional Bali yang dibuat selain sebagai suatu yang disacralkan disungsung
dan diupacarai juga merupakan sarana atau media yang dapat berfungsi lain seperti sebagai
alat komunikasi hiburan pendidikan dan sebagainya
26
Seni Tradisional Bali dalam peranan sebagai seni pertunjukan atau seni tari itu dapat
dibedakan atas tiga jenis yaitu Seni sacral (Wali) seni bebali dan seni balih-balihan Maka
Seni Tradisional Bali dapat berfungsi di ketiga jenis tari tersebut
Dalam peninjauan Seni Tradisional Bali sebagai seni pertunjukan ini akan ditinjau
dari beberapa aspek antara lain
- Aspek bentuk pertunjukan
- Aspek struktur pementasan
- Aspek lakon yang biasa dibawakan
- Aspek perlengkapan-perlengkapan atau sarana pementasan
- Dan arena pementasan
23 TINJAUAN PROYEK SEJENIS
Dalam tinjauan proyek sejenis yang digunakan untuk mengetahui kedekatan
karakteristik Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali di Kabupaten Badung dengan gedung-
gedung pertunjukan yang lainnya maka proyek sejenis yang digunakan untuk ditinjau adalah
Gedung Natya Mandala ISI Denpasar Amphitheater Garuda Wisnu Kencana dan Boshe
VVIP CLUB BALI
231 Gedung Natya Mandala ISI Denpasar
Gedung yang berlokasi di jln Nusa Indah Denpasar Timur Merupakan salah satu
fasilitas pertunjukan yang berada di areal pendidikan kampus ISI Denpasar Merupakan satu-
satunya gedung teater tertutup yang ada di Denpasar namun hanya difungsikan sebagai
sarana latihanpengajaran serta pertunjukan (In Door) bagi mahasiswa ISI Denpasar
232 Amphitheater Garuda Wisnu Kencana
Berlokasi di Bukit Jimbaran -Badung Yang merupakan salah satu tempat petunjukan
outdoor yang terletak di daerah pariwisata Badung Merupakan salah satu tempat pertunjukan
yang difungsikan sebagai tempat pertunjukan Seni Tradisional Bali maupun atraksi modern
untuk dipertontonkan pada wisatawan
27
233 Boshe VVIP CLUB BALI
Di Kuta -Badung Yang berdekatan dengan patung Dewa Ruci yang merupakan
landmark dari kawasan Kuta Merupakan sebuah gedung tertutup yang fungsi utamanya
sebagai tempat hiburan malam dan pertunjukan musik Berikut adalah tabel studi banding
pada proyek sejenis
Objek
Kriteria
Gedung Natya
Mandala ISI
Denpasar
Amphitheater Garuda
Wisnu Kencana
Boshe VVIP
CLUB BALI Kesimpulan
Lokasi
Di Jln Nusa Indah
Denpasar Timur
Merupakan salah-satu
fasilitas pertunjukan
yang berada di areal
pendidikan kampus ISI
Denpasar
Di Bukit Jimbaran -
Badung Yang
merupakan salah satu
tempat petunjukan yang
terletak di daerah
pariwisata Badung
Di Kuta -Badung
Yang berdekatan
dengan patung
Dewa Ruci yang
merupakan
landmark dari
kawasan Kuta
Bahwa lokasi
sebuah tempat
pertunjukan
bisa terletak
pada area
pendidikan dan
kepariwisataan
Fungsi
Merupakan satu-
satunya gedung teater
tertutup namun hanya
difungsikan sebagai
sarana
latihanpengajaran serta
pertunjukan (In Door)
bagi mahasiswa ISI
Denpasar
Merupakan salah satu
tempat pertunjukan yang
difungsikan sebagai
tempat pertunjukan tari
Seni Tradisional Bali
maupun atraksi modern
untuk dipertontonkan
pada wisatawan
Merupakan sebuah
gedung tertutup
yang fungsi
utamanya sebagai
tempat hiburan
malam dan
pertunjukan musik
Fungsi utama
sebuah gedung
pertunjukan
adalah sebagai
tempat
pertunjukan
dan bisa juga
sebagai
fasilitas
pendidikan
seni
Fasilitas
Gedung
Tempat duduk
audience stage
(berbentuk segi empat)
layar (kanan dan kiri)
serta latar yang dapat
diubah-ubah sesuai
yang diinginkan r
control dan juga
Fasilitas pertunjukan
berupa Tempat duduk
audience Stage r
Penyimpanan
perlengkapannya r rias
tersedia juga stage
dengan tempat duduk
berkapasitas besar t
Fasilitas
pertunjukan
berupa Tempat
berdiri audience
Stage r
Penyimpanan alat
dan
perlengkapannya r
Sudah
memadai dari
segi
pertunjukan
dan pelayanan
bagi
wisatawan
namun belum
Tabel 22 Studi Banding Pada Proyek Sejenis
Sumber Observasi Lapangan
28
didalam kegiatannya
pun sudah
menggunakan bantuan
katrol lighting (sebagai
sarana pencahayaan
dalam pertunjukan)
Ruang Rias (laki-laki
dan wanita) serta
Toilet
Penjualan makanan
ringan dan minuman
serta sedangkan
fasilitas penunjang
berupa r Pengelola t
Penjualan tiket t
Penjualan sovenir toilet
t Penjualan makanan dan
minuman area parkir
Rias area pemusik
sedangkan
fasilitas
penunjang berupa
r Pengelola t
Penjualan tiket
toilet area parkir
cukup jauh dari
tempat pementasan
mengkhusus
ke bidang
pertunjukan
Seni
Tradisional
Bali
Kapasit
as
Kapasitas gedung
kurang lebih 500 orang
Kapasitas gedung kurang
lebih 800 orang
Kapasitas gedung
kurang lebih 2000
orang
Kondisi
Kondisi gedung cukup
baik sudah dilengkapi
dengan fasilitas-fasilitas
yang mendekati sebuah
ruang teater yang
dilengkapi dengan tata
lampu dan sound sistem
pada setiap
pertunjukannya
Cukup baik dan cukup
lengkap untuk sebuah
pertunjukan untuk
wisatawan namun
kondisi gedung dalam
setiap pertunjukannya
masih belum dapat
menunjang dari segi
akustik ruang dan
penerangannya hanya
memakai penerangan
alami Perlu ditambahkan
fasilitas-fasilitas
penunjang yang lainnya
seperti restauran galery
dan lain sebagainya
Cukup baik dan
fasilitas lengkap
seperti sudah
adanya t Penjualan
souvenir Toilet
setiap
pertunjukannya
ditunjang dengan
fasilitas sound
sistem dan tata
lampu yang
spektakuler
Masih
sederhana
belum ada
yang
memberikan
tampilan yang
spektakuler
dengan efek-
efek visual dan
penggunaan
sound sistem
yang canggih
dalam setiap
pertunjukanny
a
Pengelol
a
Pengelola yaitu civitas
dari akademi kampus
yang bersangkutan
yaitu ISI Denpasar
Pihak swasta Pihak swasta Pihak swasta
dan
pemerintah
29
Bentuk
Stage
Bentuk stage segi
empat lengkap dengan
pencahayaan lampu
diatasnya dan di
lengkapi dengan layar
Back ground nya dapat
di sesuaikan dengan
tema pertunjukan yang
di gelar
Bentuk stage kipas tanpa
pencahayaan lampu yang
memadai Back ground
nya berupa tebing
permanen
Pada stage ini
bentuk stagenya
sama yaitu segi
empat dan latarnya
dapat berubah
sesuai event yang
berlangsung
Bentuk
panggung yang
umum dipakai
pada gedung
pertunjukan
adalah bentuk
segi empat
Latar
Panggun
g
Pada Natya Mandala
latar panggung
menggunakan tiruan
candi bentar dari layar
Layar tersebut dapat
diganti-ganti untuk
mengkondisikan
suasana pannggung
yang diinginkan
Pada stage ini latar
berupa batu tebing yang
permanen dan tidak dapat
diubah-ubah bentuknya
Latar ygang gelap
merupakan latar
dari panggung ini
tidak permanen dan
dapat diubah-ubah
bentuknya untuk
memberikan kesan
modern
Latar
panggung pada
gedung
pertunjukan di
Bali pada
umumnya
berbentuk kori
ataupun candi
bentar
Entranc
e
Bangun
an
Entrance bangunan
pada gedung ini
mengadopsi dari bentuk
kori dari bangunan Bali
dengan bahan paras
putih namun
ornamennya tidak
dibuat secara detail
Entrance bangunan pada
gedung pertunjukan ini
berbentuk modern yang
menyerupai candi bentar
Kondisi entrance
bangunan terkesan
modern Entrance
bangunannya
dekat dengan jalan
sempadan
bangunan tidak
memenuhi syarat
Entrance
bangunan
gedung
pertunjukan di
Bali pada
umumnya
bercirikan
tradisional
Bali seperti
kori
30
24 SPESIFIKASI UMUM GEDUNG PERTUNJUKAN SENI TRADISIONAL
BALI
Berdasarkan data-data mengenai teori-teori tentang Gedung Pertunjukan Seni
Tradisional Bali serta tinjauan terhadap proyek sejenis diatas maka diperoleh beberapa
tetapi secara global
Zoning
Ruang
Pada gedung ini zone
ruangnya terdiri dari
zone depan panggung
yaitu Entrance
bangunan toilet
pengunjung pria amp
wanita r Operator r
Oudience area
penabuh dan stage
Zone belakang
panggung terdiri dari r
Rias pria amp wanita
toilet gudang side
entrance untuk pemain
dan koridor tempat
sirkulasi pemain
Pada area yang terdapat
di GWK zone ruangnya
terdiri dari zone depan
panggung yaitu Entrance
bangunan toilet
pengunjung pria amp
wanita r Tiketing dan r
Cinderamatasovenir dan
r Pengelola r Operator
r Oudience smoking
area area penabuh dan
stage Zone belakang
panggung terdiri dari
rRias dan persiapan
tempat penyimpanan
Pada gedung ini
zone ruangnya
terdiri dari zone
depan yaitu
Entrance bangunan
toilet pengunjung
pria amp wanita r
Tiketing r
Pengelola r
Oudience area
penabuh dan stage
Zone belakang
terdiri dari rRias
dan persiapan
tempat
penyimpanan Seni
Tradisional Bali
Zone ruang
umumnya
terdiri dari dua
zone yaitu
zone depan
panggung dan
zone belakang
panggung
dengan bagian-
bagiannya
Kesimp
ulan
Gedung Natya Mandala
merupakan gedung
pertunjukan yang
berada di area
pendidikan ISI
Denpasar dan dikelola
oleh civitas ISI
Denpasar dengan
fasilitas pertunjukannya
sudah memperhatikan
dari akustik ruang dan
tata lampu dalam setiap
pertunjukannya Namun
kondisi dari gedung
tersebut masih kurang
memadai
Gedung ini merupakan
tempat pertunjukan
khusus di pertontonkan
untuk para wisatawan
dan terletak pada lokasi
pariwisata dan
pengelolaannya
dipengang oleh pihak
swasta Fasilitas
pertunjukan yang modern
dan memperhatikan
akustik dan tata lampu
karena kondisi
bangunannya semi
tertutup dengan stage
terbuka
Boshe merupakan
tempat pertunjukan
khusus pertunjukan
modern
dipertunjukkan
untuk wisatawan
Fasilitas yang di
sediakan sangat
modern
31
spesifikasi umum mengenai Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali yang diuraikan
berdasarkan fungsi karakteristik pelaku dan kegiatan fasilitas bangunan gedung pertunjukan
Seni Tradisional Bali dan lokasi gedung pertunjukan Seni Tradisional Bali
241 Fungsi
Sebagai wadah pertunjukan bagi para seniman Seni Tradisional Bali dalam berkreasi
dan mempertunjukan hasil karyanya sehingga dapat dinikmati dengan nyaman oleh para
audience Selain itu diharapkan Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali ini dapat
memberikan suatu informasi obyek wisatatempat rekreasi dan untuk meningkatkan minat
masyarakat dalam berkesenian khususnya seni Seni Tradisional Bali yang merupakan warisan
nenek moyang kita dan nantinya dapat terus diwariskan kepada generasi penerus
242 Karakteristik Pelaku dan Kegiatan
Karakteristik pelaku dan kegiatan secara umum dalam perencanaan Gedung
Pertunjukan Seni Tradisional Bali dikelompokkan sebagai berikut
1 Pengelola
Merupakan pihak penyelenggara dalam hal ini adalah pihak swasta dan masyarakat serta
sponsor yang terkait serta monitoring dari pihak pemerintah
2 Wisatawan
Berbagai motivasi wisatawan datang ke Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali seperti
untuk rekreasi atau dengan tujuan khusus mencari informasi untuk mengetahui lebih
dekat mengenai pementasan tari Seni Tradisional Bali
3 Penari
Merupakan pihak yang berperan untuk menampilkan adegan-adegan dalam setiap lakon
yang dibawakan di depan panggung
4 Penabuh
Mengiringi penari dengan bunyi-bunyian (gong) dalam setiap penampilannya di depan
panggung
243 Fasilitas Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali
Fasilitas Gedung Perunjukan Seni Tradisional Bali berdasarkan sintesis tinjauan teori
mengenai seni pertunjukan dan tinjauan proyek sejenis adalah sebagai berikut
32
1 Jenis ruang umumnya terbagi atas dua elemen utama yaitu
a Area ldquoDepanrdquo (font) sebagai public area
b ldquoBelakang panggungrdquo (back stage) sebagai work groups (kelompok kerja)
2 Ruang-ruang yang akan disediakan adalah
- Ruang Utama (panggung pertunjukan tempat duduk penonton tempat rias pria dan
wanita dan tempat untuk gambelan atau perlengkapan instrument dalam pementasan)
- Ruang Pertunjukan Luar (stage outdoor)
- Ruang pelayanan umum (lobby counter informasi loket karcis souvenir r
operator cafetaria keamanan toliet pengunjung)
- Ruang administrasipengelola
- Ruang penunjang (tempat parkir gudang pos satpam ME)
244 Lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali
Persyaratan lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali berdasarkan sintesis
tinjuan teori mengenai pertunjukan Seni Tradisional Bali dan tinjauan proyek sejenis adalah
sebagai berikut
1 Lokasinya berada dekat dengan kegiatan pariwisata
2 Lokasinya sesuai dengan peruntukan dari fungsi bangunan yang diwadahi
3 Lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali harus strategis dan dapat mudah
dicapai oleh berbagai pihak yang berkepentingan
4 Lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali harus dapat memberi kenyamanan
dan keamanan bagi semua civitas yang ada didalamnya
19
Keterangan
1 Bunyi Langsung
Bunyi langsung dapat diterimadirasakan oleh telinga pendengar sesuai dengan suara asli
dari sumber bunyi
2 Bunyi yang ditransformasikan
Bunyi yang dapat berubah bentuktidak sesuai dengan suara aslinya karena adanya benda
lain yang menyebabkan
3 Bunyi pantul
Bunyi yang diterima oleh telinga pendengar setelah adanya pantulan dari benda lain yang
dapat memantulkan bunyi
4 Bunyi diserap
Bunyi yang hilang karena adanya bahan penyerap suarabunyi
5 Bunyi menyebar
Bunyi yang dapat menyebar karena terkena ujung benda yang cenderung runcing
6 Bunyi yang dibelokkan
Bunyi yang diarahkan dibelokkandiarahkan kesuatu tempat karena adanya bantuan dari
benda lain
7 Bunyi yang merambat pada struktur bangunan
Bunyi yang dapat merambat dengan media struktur bangunan
Jika bunyi menemui suatu bidangmaterial maka bunyi tersebut akan berinteraksi
sehingga sebagian gelombangnya akan dipantulkan sebagian di serap dan sebagian lagi
diteruskanmenembus bidang tersebut
Jika bunyi menemui bidang yang bersifat memantulkan bunyi maka bunyi tersebut
akan dipantulkan dengan besar sudut datangnya bunyi diukur dari garis tegak lurus bidang
pantulnya (biasanya disebut dengan garis normal)
2152 Aspek pemilihan bahanmaterial akustik
Bahan akustik digunakan untuk pngendalian atau pengontrolan prilaku bunyi yang ada
di dalam ruangan
20
Berpori-pori Berpori-pori di
permukaannya
berperforasi
Tegel langit-langit
dengan dasar masif
Bahan berpori
a Plesteran akustik
b Karpet dan kain akustik
Bahan yang berpori dapat menyerap bunyi pada semua tingkatan frekuensi dan
penyerapannya tergantung pada ketebalan dari bahan yang digunakan
- Penyerap panel
Penyerap panel hanya dapat menyerap suara dengan frekwensi tertentu sesuai dengan
berat panel dan ketebalan rongganya tetapi biasanya panel ini digunakan untuk
menyerap suara dengan frekwensi rendah Penyerap panel ini dapat dibuat dari bahan
non akustik misalnya beton tetapi dalam pembuatannya cukup sulit Secara sederhana
bahan-bahan padat yang didalamnya terdapat rongga tanpa celahlubang merupakan
penyerap panel karena bahan yang dimiliki tahan terhadap goresan maka sering menjadi
penyerap frekwensi rendah pada bagian bawah dinding
Gambar 2 12 Bahan Berpori
Sumber Peter L Duncan Templeton Detail Akustik
Gambar 2 13Penyerap Panel
Sumber Peter L Duncan Templeton Detail Akustik
21
- Resonator rongga (Efek Helmholtz)
Adalah suatu alat yang digunakan untuk mengendalikan suara dalam ruangan yang
dapat diatur untuk memilih tingkat frekwensi yang diinginkan
2153 Tata Suara (Sound System)
Tata suara atau sound system merupakan salah satu langkah dalam memecahkan
masalah akustik dalam ruang pertunjukan Langkah ini dilakukan untuk mencapai kekerasan
suara dengan jalan menggunakan peralatan tata suarasound system berupa pengeras suara
buatan (elektronik) Sedangkan jika dalam ruang pertunjukan tidak menggunakan system
penguat berupa alat pengeras suara radius bunyi maksimum hanya berkisar 20 meter
Penempatan pengeras suara sebaiknya diutamakan terletak disekitar sisi samping atas
panggung dengan perangkat pengontrol suara ditempatkan pada area sentral sekitar tempat
duduk penonton Cara lain yang lebih efektif adalah dengan menyediakan suatu ruang bagi
operator terpisah dibelakang auditorium dengan arah bukaan mengarah kebagian dalam
ruang sehingga suara dapat didengar dan dikontrol oleh para operator sound system
Ada beberapa tipe penempatan loudspeaker pada sistem bunyi elektronik namun pada
dasarnya ada 4 tipe11
a Terpusat (central cluster) yaitu sekelompok speaker yang diletakkan di atas sumber
bunyi asli setinggi 7-13m dan agak ke depan Kumpulan speaker ini dapat
disembunyikan dibalik tirai dan masing-masing speaker diarahkan ke audiens deretan
11 Satwiko Prasasto Fisika Bangunan 2 Yogyakarta ANDI 2004 Hal 148-149
Gambar 2 14 Penyerap Berongga
Sumber Peter L Duncan Templeton Detail Akustik
22
depan tengah maupun belakang Klebihannya bunyi dari speaker sama arahnya dengan
posisi sumber bunyi asli
b Tersebar (distributed) yaitu peletakan rangkaian speaker di atas audien (pendengar)
c Tipe ini digunakan untuk ruangan yang memiliki langit-langit rendah sehingga tidak
memungkinkan memakai tipe terpusat Tipe ini mengutamakan dari segi kejelasan bunyi
dan tidak terlalu mementingkan arah bunyi Pada tipe ini peletakan speakernya umumnya
diletakkan di kolom secara merata
d Terpadu dengan kursi (seat-integrated) yaitu meletakkan speaker secara terpadu di
belakang kursi Tipe ini biasa diterapkan pada gereja Biasanya speaker diletakkan di
belakang sandaran kursi dan bunyinya akan didengan oleh orang yang duduk dibelakang
kursi tersebut
e Kombinasi dari tipe di atas Untuk kombinasi tipe terpusat dan tersebar diperlukan alat
penunda bunyi (initial time delay) agar bunyi dari speaker di deretan belakang menunggu
datangnya bunyi dari speaker terpusat di depan
Gambar 2 15 Sistem Terpusat
Sumber Satwiko Prasasto Fisika Bangunan 2
Gambar 2 16 Sistem Tersebar
Sumber Satwiko Prasasto Fisika Bangunan 2
23
Tata suara merupakan bagian yang terpenting dalam setiap pementasan yang terdiri
dari tiga elemen utama yaitu microphone amplifier dan loudspeaker Dalam suatu
pertunjukan segala instrument penghasil bunyi dikordinasikan dengan menggunakan mixer
sebagai pengatur keras lemahnya suara yang ditampilkan pada setiap sumber bunyi sehingga
keseluruhan suara dari panggung merupakan suatu hasil kumpulan bunyi yang harmonis
Dilihat dari peletakannya sound system terbagi menjadi tiga cara yaitu system menyebar
terpusat dan gabungan
Sistem loudspeker tersebar lebih cocok diterapkan pada ruang pidato informasi dan
komersial sedangkan system yang terpusat (baik dengan satu titik diatas tengah sumber
maupun dengan beberapa titik di sekeliling sumber suara) lebih cocok untuk konser musik
live teaterdrama maupun pertunjukan lain
22 TINJAUAN SENI TRADISIONAL BALI
221 Pengertian Seni Tradisional Bali
Seni Tradisional Bali merupakan seni yang telah ada sejak dulu dan diturunkan oleh
para seniman pendahulu yang ada di Bali Seni tradisional di Bali memiliki beberapa jenis
diantaranya ialah seni tari yang pada jaman dahulu digunakan sebagai sarana pelengkap
dalam pelaksanaan sebuah ritual ataupun dijadikan sebuah sarana hiburan tontonan
masyarakat
222 Jenis-jenis Seni Tradisional Bali
Jenis Seni Tradisional Bali di Bali cukup banyak dan beragam jenisnya yaitu Seni
Tari Seni UkirPatung Seni Tabuh Seni Drama Seni tari seni tabuh dan seni drama
merupakan jenis Seni Tradisional Bali yang biasanya digabungkan untuk dipentaskan kepada
wisatawan selain fungsinya yang juga sebagai salah-satu sarana dalam kegiatan upacara
sakral
A Berikut adalah jumlah banyaknya kelompaksekaa kesenian tradisional Bali yang ada di
Badung menurut Dinas Kebudayaan Kabupaten Badung tahun 2006
a Kec Kuta selatan 275 sekaa
Gambar 2 17 Pengeras Suara Tersebar dan Terpusat
Sumber Leo L Beranek Music Acoustics and Architecture
24
b Kec Kuta 99 sekaa
c Kec Kuta Utara 228 sekaa
d Kec Mengwi 654 sekaa
e Kec Abiansemal 448 sekaa
f Kec Petang 237 sekaa
g Jumlah 1941 sekaa
Jadi jumlah Kelompoksekaa kesenian tradisional Bali pada tahun 2006 yaitu 1941
sekaa Jika pada Gedung Kesenian ini dapat menampung 5 kelompok seni dalam sehari
maka dalam setahun dapat menggunakan sekitar 1800 kelompoksekaa prtunjukan tradisional
Bali
B Berikut adalah jenis jenis pertunjukan Bali berdasarkan kapasitas jumlah penari dan
penabuh
a Jenis seni pertunjukan dengan jumlah personil banyak ( gt 10 orang )
Penari Penabuh
1 Calonarang plusmn 25 orang plusmn 25 orang
2 Kunti Sraya plusmn 30 orang plusmn 25 orang
3 Kecak plusmn 70 orang
4 Sendratari Ramayana plusmn 28 orang plusmn35 orang
Rata rata plusmn 35 orang plusmn 28 orang
b Jenis seni pertunjukan dengan jumlah personil sedang ( 5-10 orang)
Penari Penabuh
1 Tari telek plusmn 7 orang plusmn 25 orang
2 Tari Pendet plusmn 6 orang plusmn 35 orang
3 Tari Panyembrama plusmn 6 orang plusmn 35 orang
4 Tari Gabor plusmn 6 orang plusmn 30 orang
5 Tari Legong Kuntul plusmn 6 orang plusmn 30 orang
6 Tari Satya Bhrasta plusmn 6 orang plusmn 35 orang
7 Tari Gopala plusmn 6 orang plusmn 30 orang
8 Tari Baris Wirayudha plusmn 8 orang plusmn 35 orang
25
9 Tari Garuda Wisnu plusmn 6 orang plusmn 35 orang
Rata rata plusmn 6 orang plusmn 33 orang
c Jenis seni pertunjukan dengan jumlah personil sedikit (lt 5 orang )
Penari Penabuh
1 Tari Legong Lasem plusmn 3 orang plusmn 35 orang
2 Tari Oleg plusmn 2 orang plusmn 35 orang
3 Tari Sekar Jagat plusmn 5 orang plusmn 30 orang
4 Tari Makepung plusmn 5 orang plusmn 30 orang
5 Tari Wiranata plusmn 1 orang plusmn 30 orang
6 Tari Panjisemirang plusmn 1 orang plusmn 30 orang
7 Tari Marga Pati plusmn 1 orang plusmn 35 orang
8 Tari Manukrawa plusmn 5 orang plusmn 35 orang
9 Tari Kembang Girang plusmn 5 orang plusmn 30 orang
10 Tari Joged plusmn 5 orang plusmn 12 orang
11 Tari Puspanjali plusmn 5 orang plusmn 30 orang
12 Tari Jauk plusmn 1 orang plusmn 25 orang
13 Tari Baris Tunggal plusmn 1 orang plusmn 35 orang
14 Tari Cendrawasih plusmn 2 orang plusmn 30 orang
15 Tari Kebyar Duduk plusmn 1 orang plusmn 35 orang
16 Tari Kebyar Terompong plusmn 1 orang plusmn 35 orang
17 Tari Belibis plusmn 5 orang plusmn 30 orang
18 Tari Kupu kupu Tarum plusmn 5 orang plusmn 35 orang
19 Tari Jalak Putih plusmn 5 orang plusmn 35 orang
20 Tari Kelinci plusmn 5 orang plusmn 35 orang
Rata rata plusmn 3 orang plusmn 31 orang
223 Seni Tradisional Bali Sebagai Seni Pertunjukan
Seni Tradisional Bali yang dibuat selain sebagai suatu yang disacralkan disungsung
dan diupacarai juga merupakan sarana atau media yang dapat berfungsi lain seperti sebagai
alat komunikasi hiburan pendidikan dan sebagainya
26
Seni Tradisional Bali dalam peranan sebagai seni pertunjukan atau seni tari itu dapat
dibedakan atas tiga jenis yaitu Seni sacral (Wali) seni bebali dan seni balih-balihan Maka
Seni Tradisional Bali dapat berfungsi di ketiga jenis tari tersebut
Dalam peninjauan Seni Tradisional Bali sebagai seni pertunjukan ini akan ditinjau
dari beberapa aspek antara lain
- Aspek bentuk pertunjukan
- Aspek struktur pementasan
- Aspek lakon yang biasa dibawakan
- Aspek perlengkapan-perlengkapan atau sarana pementasan
- Dan arena pementasan
23 TINJAUAN PROYEK SEJENIS
Dalam tinjauan proyek sejenis yang digunakan untuk mengetahui kedekatan
karakteristik Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali di Kabupaten Badung dengan gedung-
gedung pertunjukan yang lainnya maka proyek sejenis yang digunakan untuk ditinjau adalah
Gedung Natya Mandala ISI Denpasar Amphitheater Garuda Wisnu Kencana dan Boshe
VVIP CLUB BALI
231 Gedung Natya Mandala ISI Denpasar
Gedung yang berlokasi di jln Nusa Indah Denpasar Timur Merupakan salah satu
fasilitas pertunjukan yang berada di areal pendidikan kampus ISI Denpasar Merupakan satu-
satunya gedung teater tertutup yang ada di Denpasar namun hanya difungsikan sebagai
sarana latihanpengajaran serta pertunjukan (In Door) bagi mahasiswa ISI Denpasar
232 Amphitheater Garuda Wisnu Kencana
Berlokasi di Bukit Jimbaran -Badung Yang merupakan salah satu tempat petunjukan
outdoor yang terletak di daerah pariwisata Badung Merupakan salah satu tempat pertunjukan
yang difungsikan sebagai tempat pertunjukan Seni Tradisional Bali maupun atraksi modern
untuk dipertontonkan pada wisatawan
27
233 Boshe VVIP CLUB BALI
Di Kuta -Badung Yang berdekatan dengan patung Dewa Ruci yang merupakan
landmark dari kawasan Kuta Merupakan sebuah gedung tertutup yang fungsi utamanya
sebagai tempat hiburan malam dan pertunjukan musik Berikut adalah tabel studi banding
pada proyek sejenis
Objek
Kriteria
Gedung Natya
Mandala ISI
Denpasar
Amphitheater Garuda
Wisnu Kencana
Boshe VVIP
CLUB BALI Kesimpulan
Lokasi
Di Jln Nusa Indah
Denpasar Timur
Merupakan salah-satu
fasilitas pertunjukan
yang berada di areal
pendidikan kampus ISI
Denpasar
Di Bukit Jimbaran -
Badung Yang
merupakan salah satu
tempat petunjukan yang
terletak di daerah
pariwisata Badung
Di Kuta -Badung
Yang berdekatan
dengan patung
Dewa Ruci yang
merupakan
landmark dari
kawasan Kuta
Bahwa lokasi
sebuah tempat
pertunjukan
bisa terletak
pada area
pendidikan dan
kepariwisataan
Fungsi
Merupakan satu-
satunya gedung teater
tertutup namun hanya
difungsikan sebagai
sarana
latihanpengajaran serta
pertunjukan (In Door)
bagi mahasiswa ISI
Denpasar
Merupakan salah satu
tempat pertunjukan yang
difungsikan sebagai
tempat pertunjukan tari
Seni Tradisional Bali
maupun atraksi modern
untuk dipertontonkan
pada wisatawan
Merupakan sebuah
gedung tertutup
yang fungsi
utamanya sebagai
tempat hiburan
malam dan
pertunjukan musik
Fungsi utama
sebuah gedung
pertunjukan
adalah sebagai
tempat
pertunjukan
dan bisa juga
sebagai
fasilitas
pendidikan
seni
Fasilitas
Gedung
Tempat duduk
audience stage
(berbentuk segi empat)
layar (kanan dan kiri)
serta latar yang dapat
diubah-ubah sesuai
yang diinginkan r
control dan juga
Fasilitas pertunjukan
berupa Tempat duduk
audience Stage r
Penyimpanan
perlengkapannya r rias
tersedia juga stage
dengan tempat duduk
berkapasitas besar t
Fasilitas
pertunjukan
berupa Tempat
berdiri audience
Stage r
Penyimpanan alat
dan
perlengkapannya r
Sudah
memadai dari
segi
pertunjukan
dan pelayanan
bagi
wisatawan
namun belum
Tabel 22 Studi Banding Pada Proyek Sejenis
Sumber Observasi Lapangan
28
didalam kegiatannya
pun sudah
menggunakan bantuan
katrol lighting (sebagai
sarana pencahayaan
dalam pertunjukan)
Ruang Rias (laki-laki
dan wanita) serta
Toilet
Penjualan makanan
ringan dan minuman
serta sedangkan
fasilitas penunjang
berupa r Pengelola t
Penjualan tiket t
Penjualan sovenir toilet
t Penjualan makanan dan
minuman area parkir
Rias area pemusik
sedangkan
fasilitas
penunjang berupa
r Pengelola t
Penjualan tiket
toilet area parkir
cukup jauh dari
tempat pementasan
mengkhusus
ke bidang
pertunjukan
Seni
Tradisional
Bali
Kapasit
as
Kapasitas gedung
kurang lebih 500 orang
Kapasitas gedung kurang
lebih 800 orang
Kapasitas gedung
kurang lebih 2000
orang
Kondisi
Kondisi gedung cukup
baik sudah dilengkapi
dengan fasilitas-fasilitas
yang mendekati sebuah
ruang teater yang
dilengkapi dengan tata
lampu dan sound sistem
pada setiap
pertunjukannya
Cukup baik dan cukup
lengkap untuk sebuah
pertunjukan untuk
wisatawan namun
kondisi gedung dalam
setiap pertunjukannya
masih belum dapat
menunjang dari segi
akustik ruang dan
penerangannya hanya
memakai penerangan
alami Perlu ditambahkan
fasilitas-fasilitas
penunjang yang lainnya
seperti restauran galery
dan lain sebagainya
Cukup baik dan
fasilitas lengkap
seperti sudah
adanya t Penjualan
souvenir Toilet
setiap
pertunjukannya
ditunjang dengan
fasilitas sound
sistem dan tata
lampu yang
spektakuler
Masih
sederhana
belum ada
yang
memberikan
tampilan yang
spektakuler
dengan efek-
efek visual dan
penggunaan
sound sistem
yang canggih
dalam setiap
pertunjukanny
a
Pengelol
a
Pengelola yaitu civitas
dari akademi kampus
yang bersangkutan
yaitu ISI Denpasar
Pihak swasta Pihak swasta Pihak swasta
dan
pemerintah
29
Bentuk
Stage
Bentuk stage segi
empat lengkap dengan
pencahayaan lampu
diatasnya dan di
lengkapi dengan layar
Back ground nya dapat
di sesuaikan dengan
tema pertunjukan yang
di gelar
Bentuk stage kipas tanpa
pencahayaan lampu yang
memadai Back ground
nya berupa tebing
permanen
Pada stage ini
bentuk stagenya
sama yaitu segi
empat dan latarnya
dapat berubah
sesuai event yang
berlangsung
Bentuk
panggung yang
umum dipakai
pada gedung
pertunjukan
adalah bentuk
segi empat
Latar
Panggun
g
Pada Natya Mandala
latar panggung
menggunakan tiruan
candi bentar dari layar
Layar tersebut dapat
diganti-ganti untuk
mengkondisikan
suasana pannggung
yang diinginkan
Pada stage ini latar
berupa batu tebing yang
permanen dan tidak dapat
diubah-ubah bentuknya
Latar ygang gelap
merupakan latar
dari panggung ini
tidak permanen dan
dapat diubah-ubah
bentuknya untuk
memberikan kesan
modern
Latar
panggung pada
gedung
pertunjukan di
Bali pada
umumnya
berbentuk kori
ataupun candi
bentar
Entranc
e
Bangun
an
Entrance bangunan
pada gedung ini
mengadopsi dari bentuk
kori dari bangunan Bali
dengan bahan paras
putih namun
ornamennya tidak
dibuat secara detail
Entrance bangunan pada
gedung pertunjukan ini
berbentuk modern yang
menyerupai candi bentar
Kondisi entrance
bangunan terkesan
modern Entrance
bangunannya
dekat dengan jalan
sempadan
bangunan tidak
memenuhi syarat
Entrance
bangunan
gedung
pertunjukan di
Bali pada
umumnya
bercirikan
tradisional
Bali seperti
kori
30
24 SPESIFIKASI UMUM GEDUNG PERTUNJUKAN SENI TRADISIONAL
BALI
Berdasarkan data-data mengenai teori-teori tentang Gedung Pertunjukan Seni
Tradisional Bali serta tinjauan terhadap proyek sejenis diatas maka diperoleh beberapa
tetapi secara global
Zoning
Ruang
Pada gedung ini zone
ruangnya terdiri dari
zone depan panggung
yaitu Entrance
bangunan toilet
pengunjung pria amp
wanita r Operator r
Oudience area
penabuh dan stage
Zone belakang
panggung terdiri dari r
Rias pria amp wanita
toilet gudang side
entrance untuk pemain
dan koridor tempat
sirkulasi pemain
Pada area yang terdapat
di GWK zone ruangnya
terdiri dari zone depan
panggung yaitu Entrance
bangunan toilet
pengunjung pria amp
wanita r Tiketing dan r
Cinderamatasovenir dan
r Pengelola r Operator
r Oudience smoking
area area penabuh dan
stage Zone belakang
panggung terdiri dari
rRias dan persiapan
tempat penyimpanan
Pada gedung ini
zone ruangnya
terdiri dari zone
depan yaitu
Entrance bangunan
toilet pengunjung
pria amp wanita r
Tiketing r
Pengelola r
Oudience area
penabuh dan stage
Zone belakang
terdiri dari rRias
dan persiapan
tempat
penyimpanan Seni
Tradisional Bali
Zone ruang
umumnya
terdiri dari dua
zone yaitu
zone depan
panggung dan
zone belakang
panggung
dengan bagian-
bagiannya
Kesimp
ulan
Gedung Natya Mandala
merupakan gedung
pertunjukan yang
berada di area
pendidikan ISI
Denpasar dan dikelola
oleh civitas ISI
Denpasar dengan
fasilitas pertunjukannya
sudah memperhatikan
dari akustik ruang dan
tata lampu dalam setiap
pertunjukannya Namun
kondisi dari gedung
tersebut masih kurang
memadai
Gedung ini merupakan
tempat pertunjukan
khusus di pertontonkan
untuk para wisatawan
dan terletak pada lokasi
pariwisata dan
pengelolaannya
dipengang oleh pihak
swasta Fasilitas
pertunjukan yang modern
dan memperhatikan
akustik dan tata lampu
karena kondisi
bangunannya semi
tertutup dengan stage
terbuka
Boshe merupakan
tempat pertunjukan
khusus pertunjukan
modern
dipertunjukkan
untuk wisatawan
Fasilitas yang di
sediakan sangat
modern
31
spesifikasi umum mengenai Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali yang diuraikan
berdasarkan fungsi karakteristik pelaku dan kegiatan fasilitas bangunan gedung pertunjukan
Seni Tradisional Bali dan lokasi gedung pertunjukan Seni Tradisional Bali
241 Fungsi
Sebagai wadah pertunjukan bagi para seniman Seni Tradisional Bali dalam berkreasi
dan mempertunjukan hasil karyanya sehingga dapat dinikmati dengan nyaman oleh para
audience Selain itu diharapkan Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali ini dapat
memberikan suatu informasi obyek wisatatempat rekreasi dan untuk meningkatkan minat
masyarakat dalam berkesenian khususnya seni Seni Tradisional Bali yang merupakan warisan
nenek moyang kita dan nantinya dapat terus diwariskan kepada generasi penerus
242 Karakteristik Pelaku dan Kegiatan
Karakteristik pelaku dan kegiatan secara umum dalam perencanaan Gedung
Pertunjukan Seni Tradisional Bali dikelompokkan sebagai berikut
1 Pengelola
Merupakan pihak penyelenggara dalam hal ini adalah pihak swasta dan masyarakat serta
sponsor yang terkait serta monitoring dari pihak pemerintah
2 Wisatawan
Berbagai motivasi wisatawan datang ke Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali seperti
untuk rekreasi atau dengan tujuan khusus mencari informasi untuk mengetahui lebih
dekat mengenai pementasan tari Seni Tradisional Bali
3 Penari
Merupakan pihak yang berperan untuk menampilkan adegan-adegan dalam setiap lakon
yang dibawakan di depan panggung
4 Penabuh
Mengiringi penari dengan bunyi-bunyian (gong) dalam setiap penampilannya di depan
panggung
243 Fasilitas Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali
Fasilitas Gedung Perunjukan Seni Tradisional Bali berdasarkan sintesis tinjauan teori
mengenai seni pertunjukan dan tinjauan proyek sejenis adalah sebagai berikut
32
1 Jenis ruang umumnya terbagi atas dua elemen utama yaitu
a Area ldquoDepanrdquo (font) sebagai public area
b ldquoBelakang panggungrdquo (back stage) sebagai work groups (kelompok kerja)
2 Ruang-ruang yang akan disediakan adalah
- Ruang Utama (panggung pertunjukan tempat duduk penonton tempat rias pria dan
wanita dan tempat untuk gambelan atau perlengkapan instrument dalam pementasan)
- Ruang Pertunjukan Luar (stage outdoor)
- Ruang pelayanan umum (lobby counter informasi loket karcis souvenir r
operator cafetaria keamanan toliet pengunjung)
- Ruang administrasipengelola
- Ruang penunjang (tempat parkir gudang pos satpam ME)
244 Lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali
Persyaratan lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali berdasarkan sintesis
tinjuan teori mengenai pertunjukan Seni Tradisional Bali dan tinjauan proyek sejenis adalah
sebagai berikut
1 Lokasinya berada dekat dengan kegiatan pariwisata
2 Lokasinya sesuai dengan peruntukan dari fungsi bangunan yang diwadahi
3 Lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali harus strategis dan dapat mudah
dicapai oleh berbagai pihak yang berkepentingan
4 Lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali harus dapat memberi kenyamanan
dan keamanan bagi semua civitas yang ada didalamnya
20
Berpori-pori Berpori-pori di
permukaannya
berperforasi
Tegel langit-langit
dengan dasar masif
Bahan berpori
a Plesteran akustik
b Karpet dan kain akustik
Bahan yang berpori dapat menyerap bunyi pada semua tingkatan frekuensi dan
penyerapannya tergantung pada ketebalan dari bahan yang digunakan
- Penyerap panel
Penyerap panel hanya dapat menyerap suara dengan frekwensi tertentu sesuai dengan
berat panel dan ketebalan rongganya tetapi biasanya panel ini digunakan untuk
menyerap suara dengan frekwensi rendah Penyerap panel ini dapat dibuat dari bahan
non akustik misalnya beton tetapi dalam pembuatannya cukup sulit Secara sederhana
bahan-bahan padat yang didalamnya terdapat rongga tanpa celahlubang merupakan
penyerap panel karena bahan yang dimiliki tahan terhadap goresan maka sering menjadi
penyerap frekwensi rendah pada bagian bawah dinding
Gambar 2 12 Bahan Berpori
Sumber Peter L Duncan Templeton Detail Akustik
Gambar 2 13Penyerap Panel
Sumber Peter L Duncan Templeton Detail Akustik
21
- Resonator rongga (Efek Helmholtz)
Adalah suatu alat yang digunakan untuk mengendalikan suara dalam ruangan yang
dapat diatur untuk memilih tingkat frekwensi yang diinginkan
2153 Tata Suara (Sound System)
Tata suara atau sound system merupakan salah satu langkah dalam memecahkan
masalah akustik dalam ruang pertunjukan Langkah ini dilakukan untuk mencapai kekerasan
suara dengan jalan menggunakan peralatan tata suarasound system berupa pengeras suara
buatan (elektronik) Sedangkan jika dalam ruang pertunjukan tidak menggunakan system
penguat berupa alat pengeras suara radius bunyi maksimum hanya berkisar 20 meter
Penempatan pengeras suara sebaiknya diutamakan terletak disekitar sisi samping atas
panggung dengan perangkat pengontrol suara ditempatkan pada area sentral sekitar tempat
duduk penonton Cara lain yang lebih efektif adalah dengan menyediakan suatu ruang bagi
operator terpisah dibelakang auditorium dengan arah bukaan mengarah kebagian dalam
ruang sehingga suara dapat didengar dan dikontrol oleh para operator sound system
Ada beberapa tipe penempatan loudspeaker pada sistem bunyi elektronik namun pada
dasarnya ada 4 tipe11
a Terpusat (central cluster) yaitu sekelompok speaker yang diletakkan di atas sumber
bunyi asli setinggi 7-13m dan agak ke depan Kumpulan speaker ini dapat
disembunyikan dibalik tirai dan masing-masing speaker diarahkan ke audiens deretan
11 Satwiko Prasasto Fisika Bangunan 2 Yogyakarta ANDI 2004 Hal 148-149
Gambar 2 14 Penyerap Berongga
Sumber Peter L Duncan Templeton Detail Akustik
22
depan tengah maupun belakang Klebihannya bunyi dari speaker sama arahnya dengan
posisi sumber bunyi asli
b Tersebar (distributed) yaitu peletakan rangkaian speaker di atas audien (pendengar)
c Tipe ini digunakan untuk ruangan yang memiliki langit-langit rendah sehingga tidak
memungkinkan memakai tipe terpusat Tipe ini mengutamakan dari segi kejelasan bunyi
dan tidak terlalu mementingkan arah bunyi Pada tipe ini peletakan speakernya umumnya
diletakkan di kolom secara merata
d Terpadu dengan kursi (seat-integrated) yaitu meletakkan speaker secara terpadu di
belakang kursi Tipe ini biasa diterapkan pada gereja Biasanya speaker diletakkan di
belakang sandaran kursi dan bunyinya akan didengan oleh orang yang duduk dibelakang
kursi tersebut
e Kombinasi dari tipe di atas Untuk kombinasi tipe terpusat dan tersebar diperlukan alat
penunda bunyi (initial time delay) agar bunyi dari speaker di deretan belakang menunggu
datangnya bunyi dari speaker terpusat di depan
Gambar 2 15 Sistem Terpusat
Sumber Satwiko Prasasto Fisika Bangunan 2
Gambar 2 16 Sistem Tersebar
Sumber Satwiko Prasasto Fisika Bangunan 2
23
Tata suara merupakan bagian yang terpenting dalam setiap pementasan yang terdiri
dari tiga elemen utama yaitu microphone amplifier dan loudspeaker Dalam suatu
pertunjukan segala instrument penghasil bunyi dikordinasikan dengan menggunakan mixer
sebagai pengatur keras lemahnya suara yang ditampilkan pada setiap sumber bunyi sehingga
keseluruhan suara dari panggung merupakan suatu hasil kumpulan bunyi yang harmonis
Dilihat dari peletakannya sound system terbagi menjadi tiga cara yaitu system menyebar
terpusat dan gabungan
Sistem loudspeker tersebar lebih cocok diterapkan pada ruang pidato informasi dan
komersial sedangkan system yang terpusat (baik dengan satu titik diatas tengah sumber
maupun dengan beberapa titik di sekeliling sumber suara) lebih cocok untuk konser musik
live teaterdrama maupun pertunjukan lain
22 TINJAUAN SENI TRADISIONAL BALI
221 Pengertian Seni Tradisional Bali
Seni Tradisional Bali merupakan seni yang telah ada sejak dulu dan diturunkan oleh
para seniman pendahulu yang ada di Bali Seni tradisional di Bali memiliki beberapa jenis
diantaranya ialah seni tari yang pada jaman dahulu digunakan sebagai sarana pelengkap
dalam pelaksanaan sebuah ritual ataupun dijadikan sebuah sarana hiburan tontonan
masyarakat
222 Jenis-jenis Seni Tradisional Bali
Jenis Seni Tradisional Bali di Bali cukup banyak dan beragam jenisnya yaitu Seni
Tari Seni UkirPatung Seni Tabuh Seni Drama Seni tari seni tabuh dan seni drama
merupakan jenis Seni Tradisional Bali yang biasanya digabungkan untuk dipentaskan kepada
wisatawan selain fungsinya yang juga sebagai salah-satu sarana dalam kegiatan upacara
sakral
A Berikut adalah jumlah banyaknya kelompaksekaa kesenian tradisional Bali yang ada di
Badung menurut Dinas Kebudayaan Kabupaten Badung tahun 2006
a Kec Kuta selatan 275 sekaa
Gambar 2 17 Pengeras Suara Tersebar dan Terpusat
Sumber Leo L Beranek Music Acoustics and Architecture
24
b Kec Kuta 99 sekaa
c Kec Kuta Utara 228 sekaa
d Kec Mengwi 654 sekaa
e Kec Abiansemal 448 sekaa
f Kec Petang 237 sekaa
g Jumlah 1941 sekaa
Jadi jumlah Kelompoksekaa kesenian tradisional Bali pada tahun 2006 yaitu 1941
sekaa Jika pada Gedung Kesenian ini dapat menampung 5 kelompok seni dalam sehari
maka dalam setahun dapat menggunakan sekitar 1800 kelompoksekaa prtunjukan tradisional
Bali
B Berikut adalah jenis jenis pertunjukan Bali berdasarkan kapasitas jumlah penari dan
penabuh
a Jenis seni pertunjukan dengan jumlah personil banyak ( gt 10 orang )
Penari Penabuh
1 Calonarang plusmn 25 orang plusmn 25 orang
2 Kunti Sraya plusmn 30 orang plusmn 25 orang
3 Kecak plusmn 70 orang
4 Sendratari Ramayana plusmn 28 orang plusmn35 orang
Rata rata plusmn 35 orang plusmn 28 orang
b Jenis seni pertunjukan dengan jumlah personil sedang ( 5-10 orang)
Penari Penabuh
1 Tari telek plusmn 7 orang plusmn 25 orang
2 Tari Pendet plusmn 6 orang plusmn 35 orang
3 Tari Panyembrama plusmn 6 orang plusmn 35 orang
4 Tari Gabor plusmn 6 orang plusmn 30 orang
5 Tari Legong Kuntul plusmn 6 orang plusmn 30 orang
6 Tari Satya Bhrasta plusmn 6 orang plusmn 35 orang
7 Tari Gopala plusmn 6 orang plusmn 30 orang
8 Tari Baris Wirayudha plusmn 8 orang plusmn 35 orang
25
9 Tari Garuda Wisnu plusmn 6 orang plusmn 35 orang
Rata rata plusmn 6 orang plusmn 33 orang
c Jenis seni pertunjukan dengan jumlah personil sedikit (lt 5 orang )
Penari Penabuh
1 Tari Legong Lasem plusmn 3 orang plusmn 35 orang
2 Tari Oleg plusmn 2 orang plusmn 35 orang
3 Tari Sekar Jagat plusmn 5 orang plusmn 30 orang
4 Tari Makepung plusmn 5 orang plusmn 30 orang
5 Tari Wiranata plusmn 1 orang plusmn 30 orang
6 Tari Panjisemirang plusmn 1 orang plusmn 30 orang
7 Tari Marga Pati plusmn 1 orang plusmn 35 orang
8 Tari Manukrawa plusmn 5 orang plusmn 35 orang
9 Tari Kembang Girang plusmn 5 orang plusmn 30 orang
10 Tari Joged plusmn 5 orang plusmn 12 orang
11 Tari Puspanjali plusmn 5 orang plusmn 30 orang
12 Tari Jauk plusmn 1 orang plusmn 25 orang
13 Tari Baris Tunggal plusmn 1 orang plusmn 35 orang
14 Tari Cendrawasih plusmn 2 orang plusmn 30 orang
15 Tari Kebyar Duduk plusmn 1 orang plusmn 35 orang
16 Tari Kebyar Terompong plusmn 1 orang plusmn 35 orang
17 Tari Belibis plusmn 5 orang plusmn 30 orang
18 Tari Kupu kupu Tarum plusmn 5 orang plusmn 35 orang
19 Tari Jalak Putih plusmn 5 orang plusmn 35 orang
20 Tari Kelinci plusmn 5 orang plusmn 35 orang
Rata rata plusmn 3 orang plusmn 31 orang
223 Seni Tradisional Bali Sebagai Seni Pertunjukan
Seni Tradisional Bali yang dibuat selain sebagai suatu yang disacralkan disungsung
dan diupacarai juga merupakan sarana atau media yang dapat berfungsi lain seperti sebagai
alat komunikasi hiburan pendidikan dan sebagainya
26
Seni Tradisional Bali dalam peranan sebagai seni pertunjukan atau seni tari itu dapat
dibedakan atas tiga jenis yaitu Seni sacral (Wali) seni bebali dan seni balih-balihan Maka
Seni Tradisional Bali dapat berfungsi di ketiga jenis tari tersebut
Dalam peninjauan Seni Tradisional Bali sebagai seni pertunjukan ini akan ditinjau
dari beberapa aspek antara lain
- Aspek bentuk pertunjukan
- Aspek struktur pementasan
- Aspek lakon yang biasa dibawakan
- Aspek perlengkapan-perlengkapan atau sarana pementasan
- Dan arena pementasan
23 TINJAUAN PROYEK SEJENIS
Dalam tinjauan proyek sejenis yang digunakan untuk mengetahui kedekatan
karakteristik Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali di Kabupaten Badung dengan gedung-
gedung pertunjukan yang lainnya maka proyek sejenis yang digunakan untuk ditinjau adalah
Gedung Natya Mandala ISI Denpasar Amphitheater Garuda Wisnu Kencana dan Boshe
VVIP CLUB BALI
231 Gedung Natya Mandala ISI Denpasar
Gedung yang berlokasi di jln Nusa Indah Denpasar Timur Merupakan salah satu
fasilitas pertunjukan yang berada di areal pendidikan kampus ISI Denpasar Merupakan satu-
satunya gedung teater tertutup yang ada di Denpasar namun hanya difungsikan sebagai
sarana latihanpengajaran serta pertunjukan (In Door) bagi mahasiswa ISI Denpasar
232 Amphitheater Garuda Wisnu Kencana
Berlokasi di Bukit Jimbaran -Badung Yang merupakan salah satu tempat petunjukan
outdoor yang terletak di daerah pariwisata Badung Merupakan salah satu tempat pertunjukan
yang difungsikan sebagai tempat pertunjukan Seni Tradisional Bali maupun atraksi modern
untuk dipertontonkan pada wisatawan
27
233 Boshe VVIP CLUB BALI
Di Kuta -Badung Yang berdekatan dengan patung Dewa Ruci yang merupakan
landmark dari kawasan Kuta Merupakan sebuah gedung tertutup yang fungsi utamanya
sebagai tempat hiburan malam dan pertunjukan musik Berikut adalah tabel studi banding
pada proyek sejenis
Objek
Kriteria
Gedung Natya
Mandala ISI
Denpasar
Amphitheater Garuda
Wisnu Kencana
Boshe VVIP
CLUB BALI Kesimpulan
Lokasi
Di Jln Nusa Indah
Denpasar Timur
Merupakan salah-satu
fasilitas pertunjukan
yang berada di areal
pendidikan kampus ISI
Denpasar
Di Bukit Jimbaran -
Badung Yang
merupakan salah satu
tempat petunjukan yang
terletak di daerah
pariwisata Badung
Di Kuta -Badung
Yang berdekatan
dengan patung
Dewa Ruci yang
merupakan
landmark dari
kawasan Kuta
Bahwa lokasi
sebuah tempat
pertunjukan
bisa terletak
pada area
pendidikan dan
kepariwisataan
Fungsi
Merupakan satu-
satunya gedung teater
tertutup namun hanya
difungsikan sebagai
sarana
latihanpengajaran serta
pertunjukan (In Door)
bagi mahasiswa ISI
Denpasar
Merupakan salah satu
tempat pertunjukan yang
difungsikan sebagai
tempat pertunjukan tari
Seni Tradisional Bali
maupun atraksi modern
untuk dipertontonkan
pada wisatawan
Merupakan sebuah
gedung tertutup
yang fungsi
utamanya sebagai
tempat hiburan
malam dan
pertunjukan musik
Fungsi utama
sebuah gedung
pertunjukan
adalah sebagai
tempat
pertunjukan
dan bisa juga
sebagai
fasilitas
pendidikan
seni
Fasilitas
Gedung
Tempat duduk
audience stage
(berbentuk segi empat)
layar (kanan dan kiri)
serta latar yang dapat
diubah-ubah sesuai
yang diinginkan r
control dan juga
Fasilitas pertunjukan
berupa Tempat duduk
audience Stage r
Penyimpanan
perlengkapannya r rias
tersedia juga stage
dengan tempat duduk
berkapasitas besar t
Fasilitas
pertunjukan
berupa Tempat
berdiri audience
Stage r
Penyimpanan alat
dan
perlengkapannya r
Sudah
memadai dari
segi
pertunjukan
dan pelayanan
bagi
wisatawan
namun belum
Tabel 22 Studi Banding Pada Proyek Sejenis
Sumber Observasi Lapangan
28
didalam kegiatannya
pun sudah
menggunakan bantuan
katrol lighting (sebagai
sarana pencahayaan
dalam pertunjukan)
Ruang Rias (laki-laki
dan wanita) serta
Toilet
Penjualan makanan
ringan dan minuman
serta sedangkan
fasilitas penunjang
berupa r Pengelola t
Penjualan tiket t
Penjualan sovenir toilet
t Penjualan makanan dan
minuman area parkir
Rias area pemusik
sedangkan
fasilitas
penunjang berupa
r Pengelola t
Penjualan tiket
toilet area parkir
cukup jauh dari
tempat pementasan
mengkhusus
ke bidang
pertunjukan
Seni
Tradisional
Bali
Kapasit
as
Kapasitas gedung
kurang lebih 500 orang
Kapasitas gedung kurang
lebih 800 orang
Kapasitas gedung
kurang lebih 2000
orang
Kondisi
Kondisi gedung cukup
baik sudah dilengkapi
dengan fasilitas-fasilitas
yang mendekati sebuah
ruang teater yang
dilengkapi dengan tata
lampu dan sound sistem
pada setiap
pertunjukannya
Cukup baik dan cukup
lengkap untuk sebuah
pertunjukan untuk
wisatawan namun
kondisi gedung dalam
setiap pertunjukannya
masih belum dapat
menunjang dari segi
akustik ruang dan
penerangannya hanya
memakai penerangan
alami Perlu ditambahkan
fasilitas-fasilitas
penunjang yang lainnya
seperti restauran galery
dan lain sebagainya
Cukup baik dan
fasilitas lengkap
seperti sudah
adanya t Penjualan
souvenir Toilet
setiap
pertunjukannya
ditunjang dengan
fasilitas sound
sistem dan tata
lampu yang
spektakuler
Masih
sederhana
belum ada
yang
memberikan
tampilan yang
spektakuler
dengan efek-
efek visual dan
penggunaan
sound sistem
yang canggih
dalam setiap
pertunjukanny
a
Pengelol
a
Pengelola yaitu civitas
dari akademi kampus
yang bersangkutan
yaitu ISI Denpasar
Pihak swasta Pihak swasta Pihak swasta
dan
pemerintah
29
Bentuk
Stage
Bentuk stage segi
empat lengkap dengan
pencahayaan lampu
diatasnya dan di
lengkapi dengan layar
Back ground nya dapat
di sesuaikan dengan
tema pertunjukan yang
di gelar
Bentuk stage kipas tanpa
pencahayaan lampu yang
memadai Back ground
nya berupa tebing
permanen
Pada stage ini
bentuk stagenya
sama yaitu segi
empat dan latarnya
dapat berubah
sesuai event yang
berlangsung
Bentuk
panggung yang
umum dipakai
pada gedung
pertunjukan
adalah bentuk
segi empat
Latar
Panggun
g
Pada Natya Mandala
latar panggung
menggunakan tiruan
candi bentar dari layar
Layar tersebut dapat
diganti-ganti untuk
mengkondisikan
suasana pannggung
yang diinginkan
Pada stage ini latar
berupa batu tebing yang
permanen dan tidak dapat
diubah-ubah bentuknya
Latar ygang gelap
merupakan latar
dari panggung ini
tidak permanen dan
dapat diubah-ubah
bentuknya untuk
memberikan kesan
modern
Latar
panggung pada
gedung
pertunjukan di
Bali pada
umumnya
berbentuk kori
ataupun candi
bentar
Entranc
e
Bangun
an
Entrance bangunan
pada gedung ini
mengadopsi dari bentuk
kori dari bangunan Bali
dengan bahan paras
putih namun
ornamennya tidak
dibuat secara detail
Entrance bangunan pada
gedung pertunjukan ini
berbentuk modern yang
menyerupai candi bentar
Kondisi entrance
bangunan terkesan
modern Entrance
bangunannya
dekat dengan jalan
sempadan
bangunan tidak
memenuhi syarat
Entrance
bangunan
gedung
pertunjukan di
Bali pada
umumnya
bercirikan
tradisional
Bali seperti
kori
30
24 SPESIFIKASI UMUM GEDUNG PERTUNJUKAN SENI TRADISIONAL
BALI
Berdasarkan data-data mengenai teori-teori tentang Gedung Pertunjukan Seni
Tradisional Bali serta tinjauan terhadap proyek sejenis diatas maka diperoleh beberapa
tetapi secara global
Zoning
Ruang
Pada gedung ini zone
ruangnya terdiri dari
zone depan panggung
yaitu Entrance
bangunan toilet
pengunjung pria amp
wanita r Operator r
Oudience area
penabuh dan stage
Zone belakang
panggung terdiri dari r
Rias pria amp wanita
toilet gudang side
entrance untuk pemain
dan koridor tempat
sirkulasi pemain
Pada area yang terdapat
di GWK zone ruangnya
terdiri dari zone depan
panggung yaitu Entrance
bangunan toilet
pengunjung pria amp
wanita r Tiketing dan r
Cinderamatasovenir dan
r Pengelola r Operator
r Oudience smoking
area area penabuh dan
stage Zone belakang
panggung terdiri dari
rRias dan persiapan
tempat penyimpanan
Pada gedung ini
zone ruangnya
terdiri dari zone
depan yaitu
Entrance bangunan
toilet pengunjung
pria amp wanita r
Tiketing r
Pengelola r
Oudience area
penabuh dan stage
Zone belakang
terdiri dari rRias
dan persiapan
tempat
penyimpanan Seni
Tradisional Bali
Zone ruang
umumnya
terdiri dari dua
zone yaitu
zone depan
panggung dan
zone belakang
panggung
dengan bagian-
bagiannya
Kesimp
ulan
Gedung Natya Mandala
merupakan gedung
pertunjukan yang
berada di area
pendidikan ISI
Denpasar dan dikelola
oleh civitas ISI
Denpasar dengan
fasilitas pertunjukannya
sudah memperhatikan
dari akustik ruang dan
tata lampu dalam setiap
pertunjukannya Namun
kondisi dari gedung
tersebut masih kurang
memadai
Gedung ini merupakan
tempat pertunjukan
khusus di pertontonkan
untuk para wisatawan
dan terletak pada lokasi
pariwisata dan
pengelolaannya
dipengang oleh pihak
swasta Fasilitas
pertunjukan yang modern
dan memperhatikan
akustik dan tata lampu
karena kondisi
bangunannya semi
tertutup dengan stage
terbuka
Boshe merupakan
tempat pertunjukan
khusus pertunjukan
modern
dipertunjukkan
untuk wisatawan
Fasilitas yang di
sediakan sangat
modern
31
spesifikasi umum mengenai Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali yang diuraikan
berdasarkan fungsi karakteristik pelaku dan kegiatan fasilitas bangunan gedung pertunjukan
Seni Tradisional Bali dan lokasi gedung pertunjukan Seni Tradisional Bali
241 Fungsi
Sebagai wadah pertunjukan bagi para seniman Seni Tradisional Bali dalam berkreasi
dan mempertunjukan hasil karyanya sehingga dapat dinikmati dengan nyaman oleh para
audience Selain itu diharapkan Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali ini dapat
memberikan suatu informasi obyek wisatatempat rekreasi dan untuk meningkatkan minat
masyarakat dalam berkesenian khususnya seni Seni Tradisional Bali yang merupakan warisan
nenek moyang kita dan nantinya dapat terus diwariskan kepada generasi penerus
242 Karakteristik Pelaku dan Kegiatan
Karakteristik pelaku dan kegiatan secara umum dalam perencanaan Gedung
Pertunjukan Seni Tradisional Bali dikelompokkan sebagai berikut
1 Pengelola
Merupakan pihak penyelenggara dalam hal ini adalah pihak swasta dan masyarakat serta
sponsor yang terkait serta monitoring dari pihak pemerintah
2 Wisatawan
Berbagai motivasi wisatawan datang ke Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali seperti
untuk rekreasi atau dengan tujuan khusus mencari informasi untuk mengetahui lebih
dekat mengenai pementasan tari Seni Tradisional Bali
3 Penari
Merupakan pihak yang berperan untuk menampilkan adegan-adegan dalam setiap lakon
yang dibawakan di depan panggung
4 Penabuh
Mengiringi penari dengan bunyi-bunyian (gong) dalam setiap penampilannya di depan
panggung
243 Fasilitas Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali
Fasilitas Gedung Perunjukan Seni Tradisional Bali berdasarkan sintesis tinjauan teori
mengenai seni pertunjukan dan tinjauan proyek sejenis adalah sebagai berikut
32
1 Jenis ruang umumnya terbagi atas dua elemen utama yaitu
a Area ldquoDepanrdquo (font) sebagai public area
b ldquoBelakang panggungrdquo (back stage) sebagai work groups (kelompok kerja)
2 Ruang-ruang yang akan disediakan adalah
- Ruang Utama (panggung pertunjukan tempat duduk penonton tempat rias pria dan
wanita dan tempat untuk gambelan atau perlengkapan instrument dalam pementasan)
- Ruang Pertunjukan Luar (stage outdoor)
- Ruang pelayanan umum (lobby counter informasi loket karcis souvenir r
operator cafetaria keamanan toliet pengunjung)
- Ruang administrasipengelola
- Ruang penunjang (tempat parkir gudang pos satpam ME)
244 Lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali
Persyaratan lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali berdasarkan sintesis
tinjuan teori mengenai pertunjukan Seni Tradisional Bali dan tinjauan proyek sejenis adalah
sebagai berikut
1 Lokasinya berada dekat dengan kegiatan pariwisata
2 Lokasinya sesuai dengan peruntukan dari fungsi bangunan yang diwadahi
3 Lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali harus strategis dan dapat mudah
dicapai oleh berbagai pihak yang berkepentingan
4 Lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali harus dapat memberi kenyamanan
dan keamanan bagi semua civitas yang ada didalamnya
21
- Resonator rongga (Efek Helmholtz)
Adalah suatu alat yang digunakan untuk mengendalikan suara dalam ruangan yang
dapat diatur untuk memilih tingkat frekwensi yang diinginkan
2153 Tata Suara (Sound System)
Tata suara atau sound system merupakan salah satu langkah dalam memecahkan
masalah akustik dalam ruang pertunjukan Langkah ini dilakukan untuk mencapai kekerasan
suara dengan jalan menggunakan peralatan tata suarasound system berupa pengeras suara
buatan (elektronik) Sedangkan jika dalam ruang pertunjukan tidak menggunakan system
penguat berupa alat pengeras suara radius bunyi maksimum hanya berkisar 20 meter
Penempatan pengeras suara sebaiknya diutamakan terletak disekitar sisi samping atas
panggung dengan perangkat pengontrol suara ditempatkan pada area sentral sekitar tempat
duduk penonton Cara lain yang lebih efektif adalah dengan menyediakan suatu ruang bagi
operator terpisah dibelakang auditorium dengan arah bukaan mengarah kebagian dalam
ruang sehingga suara dapat didengar dan dikontrol oleh para operator sound system
Ada beberapa tipe penempatan loudspeaker pada sistem bunyi elektronik namun pada
dasarnya ada 4 tipe11
a Terpusat (central cluster) yaitu sekelompok speaker yang diletakkan di atas sumber
bunyi asli setinggi 7-13m dan agak ke depan Kumpulan speaker ini dapat
disembunyikan dibalik tirai dan masing-masing speaker diarahkan ke audiens deretan
11 Satwiko Prasasto Fisika Bangunan 2 Yogyakarta ANDI 2004 Hal 148-149
Gambar 2 14 Penyerap Berongga
Sumber Peter L Duncan Templeton Detail Akustik
22
depan tengah maupun belakang Klebihannya bunyi dari speaker sama arahnya dengan
posisi sumber bunyi asli
b Tersebar (distributed) yaitu peletakan rangkaian speaker di atas audien (pendengar)
c Tipe ini digunakan untuk ruangan yang memiliki langit-langit rendah sehingga tidak
memungkinkan memakai tipe terpusat Tipe ini mengutamakan dari segi kejelasan bunyi
dan tidak terlalu mementingkan arah bunyi Pada tipe ini peletakan speakernya umumnya
diletakkan di kolom secara merata
d Terpadu dengan kursi (seat-integrated) yaitu meletakkan speaker secara terpadu di
belakang kursi Tipe ini biasa diterapkan pada gereja Biasanya speaker diletakkan di
belakang sandaran kursi dan bunyinya akan didengan oleh orang yang duduk dibelakang
kursi tersebut
e Kombinasi dari tipe di atas Untuk kombinasi tipe terpusat dan tersebar diperlukan alat
penunda bunyi (initial time delay) agar bunyi dari speaker di deretan belakang menunggu
datangnya bunyi dari speaker terpusat di depan
Gambar 2 15 Sistem Terpusat
Sumber Satwiko Prasasto Fisika Bangunan 2
Gambar 2 16 Sistem Tersebar
Sumber Satwiko Prasasto Fisika Bangunan 2
23
Tata suara merupakan bagian yang terpenting dalam setiap pementasan yang terdiri
dari tiga elemen utama yaitu microphone amplifier dan loudspeaker Dalam suatu
pertunjukan segala instrument penghasil bunyi dikordinasikan dengan menggunakan mixer
sebagai pengatur keras lemahnya suara yang ditampilkan pada setiap sumber bunyi sehingga
keseluruhan suara dari panggung merupakan suatu hasil kumpulan bunyi yang harmonis
Dilihat dari peletakannya sound system terbagi menjadi tiga cara yaitu system menyebar
terpusat dan gabungan
Sistem loudspeker tersebar lebih cocok diterapkan pada ruang pidato informasi dan
komersial sedangkan system yang terpusat (baik dengan satu titik diatas tengah sumber
maupun dengan beberapa titik di sekeliling sumber suara) lebih cocok untuk konser musik
live teaterdrama maupun pertunjukan lain
22 TINJAUAN SENI TRADISIONAL BALI
221 Pengertian Seni Tradisional Bali
Seni Tradisional Bali merupakan seni yang telah ada sejak dulu dan diturunkan oleh
para seniman pendahulu yang ada di Bali Seni tradisional di Bali memiliki beberapa jenis
diantaranya ialah seni tari yang pada jaman dahulu digunakan sebagai sarana pelengkap
dalam pelaksanaan sebuah ritual ataupun dijadikan sebuah sarana hiburan tontonan
masyarakat
222 Jenis-jenis Seni Tradisional Bali
Jenis Seni Tradisional Bali di Bali cukup banyak dan beragam jenisnya yaitu Seni
Tari Seni UkirPatung Seni Tabuh Seni Drama Seni tari seni tabuh dan seni drama
merupakan jenis Seni Tradisional Bali yang biasanya digabungkan untuk dipentaskan kepada
wisatawan selain fungsinya yang juga sebagai salah-satu sarana dalam kegiatan upacara
sakral
A Berikut adalah jumlah banyaknya kelompaksekaa kesenian tradisional Bali yang ada di
Badung menurut Dinas Kebudayaan Kabupaten Badung tahun 2006
a Kec Kuta selatan 275 sekaa
Gambar 2 17 Pengeras Suara Tersebar dan Terpusat
Sumber Leo L Beranek Music Acoustics and Architecture
24
b Kec Kuta 99 sekaa
c Kec Kuta Utara 228 sekaa
d Kec Mengwi 654 sekaa
e Kec Abiansemal 448 sekaa
f Kec Petang 237 sekaa
g Jumlah 1941 sekaa
Jadi jumlah Kelompoksekaa kesenian tradisional Bali pada tahun 2006 yaitu 1941
sekaa Jika pada Gedung Kesenian ini dapat menampung 5 kelompok seni dalam sehari
maka dalam setahun dapat menggunakan sekitar 1800 kelompoksekaa prtunjukan tradisional
Bali
B Berikut adalah jenis jenis pertunjukan Bali berdasarkan kapasitas jumlah penari dan
penabuh
a Jenis seni pertunjukan dengan jumlah personil banyak ( gt 10 orang )
Penari Penabuh
1 Calonarang plusmn 25 orang plusmn 25 orang
2 Kunti Sraya plusmn 30 orang plusmn 25 orang
3 Kecak plusmn 70 orang
4 Sendratari Ramayana plusmn 28 orang plusmn35 orang
Rata rata plusmn 35 orang plusmn 28 orang
b Jenis seni pertunjukan dengan jumlah personil sedang ( 5-10 orang)
Penari Penabuh
1 Tari telek plusmn 7 orang plusmn 25 orang
2 Tari Pendet plusmn 6 orang plusmn 35 orang
3 Tari Panyembrama plusmn 6 orang plusmn 35 orang
4 Tari Gabor plusmn 6 orang plusmn 30 orang
5 Tari Legong Kuntul plusmn 6 orang plusmn 30 orang
6 Tari Satya Bhrasta plusmn 6 orang plusmn 35 orang
7 Tari Gopala plusmn 6 orang plusmn 30 orang
8 Tari Baris Wirayudha plusmn 8 orang plusmn 35 orang
25
9 Tari Garuda Wisnu plusmn 6 orang plusmn 35 orang
Rata rata plusmn 6 orang plusmn 33 orang
c Jenis seni pertunjukan dengan jumlah personil sedikit (lt 5 orang )
Penari Penabuh
1 Tari Legong Lasem plusmn 3 orang plusmn 35 orang
2 Tari Oleg plusmn 2 orang plusmn 35 orang
3 Tari Sekar Jagat plusmn 5 orang plusmn 30 orang
4 Tari Makepung plusmn 5 orang plusmn 30 orang
5 Tari Wiranata plusmn 1 orang plusmn 30 orang
6 Tari Panjisemirang plusmn 1 orang plusmn 30 orang
7 Tari Marga Pati plusmn 1 orang plusmn 35 orang
8 Tari Manukrawa plusmn 5 orang plusmn 35 orang
9 Tari Kembang Girang plusmn 5 orang plusmn 30 orang
10 Tari Joged plusmn 5 orang plusmn 12 orang
11 Tari Puspanjali plusmn 5 orang plusmn 30 orang
12 Tari Jauk plusmn 1 orang plusmn 25 orang
13 Tari Baris Tunggal plusmn 1 orang plusmn 35 orang
14 Tari Cendrawasih plusmn 2 orang plusmn 30 orang
15 Tari Kebyar Duduk plusmn 1 orang plusmn 35 orang
16 Tari Kebyar Terompong plusmn 1 orang plusmn 35 orang
17 Tari Belibis plusmn 5 orang plusmn 30 orang
18 Tari Kupu kupu Tarum plusmn 5 orang plusmn 35 orang
19 Tari Jalak Putih plusmn 5 orang plusmn 35 orang
20 Tari Kelinci plusmn 5 orang plusmn 35 orang
Rata rata plusmn 3 orang plusmn 31 orang
223 Seni Tradisional Bali Sebagai Seni Pertunjukan
Seni Tradisional Bali yang dibuat selain sebagai suatu yang disacralkan disungsung
dan diupacarai juga merupakan sarana atau media yang dapat berfungsi lain seperti sebagai
alat komunikasi hiburan pendidikan dan sebagainya
26
Seni Tradisional Bali dalam peranan sebagai seni pertunjukan atau seni tari itu dapat
dibedakan atas tiga jenis yaitu Seni sacral (Wali) seni bebali dan seni balih-balihan Maka
Seni Tradisional Bali dapat berfungsi di ketiga jenis tari tersebut
Dalam peninjauan Seni Tradisional Bali sebagai seni pertunjukan ini akan ditinjau
dari beberapa aspek antara lain
- Aspek bentuk pertunjukan
- Aspek struktur pementasan
- Aspek lakon yang biasa dibawakan
- Aspek perlengkapan-perlengkapan atau sarana pementasan
- Dan arena pementasan
23 TINJAUAN PROYEK SEJENIS
Dalam tinjauan proyek sejenis yang digunakan untuk mengetahui kedekatan
karakteristik Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali di Kabupaten Badung dengan gedung-
gedung pertunjukan yang lainnya maka proyek sejenis yang digunakan untuk ditinjau adalah
Gedung Natya Mandala ISI Denpasar Amphitheater Garuda Wisnu Kencana dan Boshe
VVIP CLUB BALI
231 Gedung Natya Mandala ISI Denpasar
Gedung yang berlokasi di jln Nusa Indah Denpasar Timur Merupakan salah satu
fasilitas pertunjukan yang berada di areal pendidikan kampus ISI Denpasar Merupakan satu-
satunya gedung teater tertutup yang ada di Denpasar namun hanya difungsikan sebagai
sarana latihanpengajaran serta pertunjukan (In Door) bagi mahasiswa ISI Denpasar
232 Amphitheater Garuda Wisnu Kencana
Berlokasi di Bukit Jimbaran -Badung Yang merupakan salah satu tempat petunjukan
outdoor yang terletak di daerah pariwisata Badung Merupakan salah satu tempat pertunjukan
yang difungsikan sebagai tempat pertunjukan Seni Tradisional Bali maupun atraksi modern
untuk dipertontonkan pada wisatawan
27
233 Boshe VVIP CLUB BALI
Di Kuta -Badung Yang berdekatan dengan patung Dewa Ruci yang merupakan
landmark dari kawasan Kuta Merupakan sebuah gedung tertutup yang fungsi utamanya
sebagai tempat hiburan malam dan pertunjukan musik Berikut adalah tabel studi banding
pada proyek sejenis
Objek
Kriteria
Gedung Natya
Mandala ISI
Denpasar
Amphitheater Garuda
Wisnu Kencana
Boshe VVIP
CLUB BALI Kesimpulan
Lokasi
Di Jln Nusa Indah
Denpasar Timur
Merupakan salah-satu
fasilitas pertunjukan
yang berada di areal
pendidikan kampus ISI
Denpasar
Di Bukit Jimbaran -
Badung Yang
merupakan salah satu
tempat petunjukan yang
terletak di daerah
pariwisata Badung
Di Kuta -Badung
Yang berdekatan
dengan patung
Dewa Ruci yang
merupakan
landmark dari
kawasan Kuta
Bahwa lokasi
sebuah tempat
pertunjukan
bisa terletak
pada area
pendidikan dan
kepariwisataan
Fungsi
Merupakan satu-
satunya gedung teater
tertutup namun hanya
difungsikan sebagai
sarana
latihanpengajaran serta
pertunjukan (In Door)
bagi mahasiswa ISI
Denpasar
Merupakan salah satu
tempat pertunjukan yang
difungsikan sebagai
tempat pertunjukan tari
Seni Tradisional Bali
maupun atraksi modern
untuk dipertontonkan
pada wisatawan
Merupakan sebuah
gedung tertutup
yang fungsi
utamanya sebagai
tempat hiburan
malam dan
pertunjukan musik
Fungsi utama
sebuah gedung
pertunjukan
adalah sebagai
tempat
pertunjukan
dan bisa juga
sebagai
fasilitas
pendidikan
seni
Fasilitas
Gedung
Tempat duduk
audience stage
(berbentuk segi empat)
layar (kanan dan kiri)
serta latar yang dapat
diubah-ubah sesuai
yang diinginkan r
control dan juga
Fasilitas pertunjukan
berupa Tempat duduk
audience Stage r
Penyimpanan
perlengkapannya r rias
tersedia juga stage
dengan tempat duduk
berkapasitas besar t
Fasilitas
pertunjukan
berupa Tempat
berdiri audience
Stage r
Penyimpanan alat
dan
perlengkapannya r
Sudah
memadai dari
segi
pertunjukan
dan pelayanan
bagi
wisatawan
namun belum
Tabel 22 Studi Banding Pada Proyek Sejenis
Sumber Observasi Lapangan
28
didalam kegiatannya
pun sudah
menggunakan bantuan
katrol lighting (sebagai
sarana pencahayaan
dalam pertunjukan)
Ruang Rias (laki-laki
dan wanita) serta
Toilet
Penjualan makanan
ringan dan minuman
serta sedangkan
fasilitas penunjang
berupa r Pengelola t
Penjualan tiket t
Penjualan sovenir toilet
t Penjualan makanan dan
minuman area parkir
Rias area pemusik
sedangkan
fasilitas
penunjang berupa
r Pengelola t
Penjualan tiket
toilet area parkir
cukup jauh dari
tempat pementasan
mengkhusus
ke bidang
pertunjukan
Seni
Tradisional
Bali
Kapasit
as
Kapasitas gedung
kurang lebih 500 orang
Kapasitas gedung kurang
lebih 800 orang
Kapasitas gedung
kurang lebih 2000
orang
Kondisi
Kondisi gedung cukup
baik sudah dilengkapi
dengan fasilitas-fasilitas
yang mendekati sebuah
ruang teater yang
dilengkapi dengan tata
lampu dan sound sistem
pada setiap
pertunjukannya
Cukup baik dan cukup
lengkap untuk sebuah
pertunjukan untuk
wisatawan namun
kondisi gedung dalam
setiap pertunjukannya
masih belum dapat
menunjang dari segi
akustik ruang dan
penerangannya hanya
memakai penerangan
alami Perlu ditambahkan
fasilitas-fasilitas
penunjang yang lainnya
seperti restauran galery
dan lain sebagainya
Cukup baik dan
fasilitas lengkap
seperti sudah
adanya t Penjualan
souvenir Toilet
setiap
pertunjukannya
ditunjang dengan
fasilitas sound
sistem dan tata
lampu yang
spektakuler
Masih
sederhana
belum ada
yang
memberikan
tampilan yang
spektakuler
dengan efek-
efek visual dan
penggunaan
sound sistem
yang canggih
dalam setiap
pertunjukanny
a
Pengelol
a
Pengelola yaitu civitas
dari akademi kampus
yang bersangkutan
yaitu ISI Denpasar
Pihak swasta Pihak swasta Pihak swasta
dan
pemerintah
29
Bentuk
Stage
Bentuk stage segi
empat lengkap dengan
pencahayaan lampu
diatasnya dan di
lengkapi dengan layar
Back ground nya dapat
di sesuaikan dengan
tema pertunjukan yang
di gelar
Bentuk stage kipas tanpa
pencahayaan lampu yang
memadai Back ground
nya berupa tebing
permanen
Pada stage ini
bentuk stagenya
sama yaitu segi
empat dan latarnya
dapat berubah
sesuai event yang
berlangsung
Bentuk
panggung yang
umum dipakai
pada gedung
pertunjukan
adalah bentuk
segi empat
Latar
Panggun
g
Pada Natya Mandala
latar panggung
menggunakan tiruan
candi bentar dari layar
Layar tersebut dapat
diganti-ganti untuk
mengkondisikan
suasana pannggung
yang diinginkan
Pada stage ini latar
berupa batu tebing yang
permanen dan tidak dapat
diubah-ubah bentuknya
Latar ygang gelap
merupakan latar
dari panggung ini
tidak permanen dan
dapat diubah-ubah
bentuknya untuk
memberikan kesan
modern
Latar
panggung pada
gedung
pertunjukan di
Bali pada
umumnya
berbentuk kori
ataupun candi
bentar
Entranc
e
Bangun
an
Entrance bangunan
pada gedung ini
mengadopsi dari bentuk
kori dari bangunan Bali
dengan bahan paras
putih namun
ornamennya tidak
dibuat secara detail
Entrance bangunan pada
gedung pertunjukan ini
berbentuk modern yang
menyerupai candi bentar
Kondisi entrance
bangunan terkesan
modern Entrance
bangunannya
dekat dengan jalan
sempadan
bangunan tidak
memenuhi syarat
Entrance
bangunan
gedung
pertunjukan di
Bali pada
umumnya
bercirikan
tradisional
Bali seperti
kori
30
24 SPESIFIKASI UMUM GEDUNG PERTUNJUKAN SENI TRADISIONAL
BALI
Berdasarkan data-data mengenai teori-teori tentang Gedung Pertunjukan Seni
Tradisional Bali serta tinjauan terhadap proyek sejenis diatas maka diperoleh beberapa
tetapi secara global
Zoning
Ruang
Pada gedung ini zone
ruangnya terdiri dari
zone depan panggung
yaitu Entrance
bangunan toilet
pengunjung pria amp
wanita r Operator r
Oudience area
penabuh dan stage
Zone belakang
panggung terdiri dari r
Rias pria amp wanita
toilet gudang side
entrance untuk pemain
dan koridor tempat
sirkulasi pemain
Pada area yang terdapat
di GWK zone ruangnya
terdiri dari zone depan
panggung yaitu Entrance
bangunan toilet
pengunjung pria amp
wanita r Tiketing dan r
Cinderamatasovenir dan
r Pengelola r Operator
r Oudience smoking
area area penabuh dan
stage Zone belakang
panggung terdiri dari
rRias dan persiapan
tempat penyimpanan
Pada gedung ini
zone ruangnya
terdiri dari zone
depan yaitu
Entrance bangunan
toilet pengunjung
pria amp wanita r
Tiketing r
Pengelola r
Oudience area
penabuh dan stage
Zone belakang
terdiri dari rRias
dan persiapan
tempat
penyimpanan Seni
Tradisional Bali
Zone ruang
umumnya
terdiri dari dua
zone yaitu
zone depan
panggung dan
zone belakang
panggung
dengan bagian-
bagiannya
Kesimp
ulan
Gedung Natya Mandala
merupakan gedung
pertunjukan yang
berada di area
pendidikan ISI
Denpasar dan dikelola
oleh civitas ISI
Denpasar dengan
fasilitas pertunjukannya
sudah memperhatikan
dari akustik ruang dan
tata lampu dalam setiap
pertunjukannya Namun
kondisi dari gedung
tersebut masih kurang
memadai
Gedung ini merupakan
tempat pertunjukan
khusus di pertontonkan
untuk para wisatawan
dan terletak pada lokasi
pariwisata dan
pengelolaannya
dipengang oleh pihak
swasta Fasilitas
pertunjukan yang modern
dan memperhatikan
akustik dan tata lampu
karena kondisi
bangunannya semi
tertutup dengan stage
terbuka
Boshe merupakan
tempat pertunjukan
khusus pertunjukan
modern
dipertunjukkan
untuk wisatawan
Fasilitas yang di
sediakan sangat
modern
31
spesifikasi umum mengenai Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali yang diuraikan
berdasarkan fungsi karakteristik pelaku dan kegiatan fasilitas bangunan gedung pertunjukan
Seni Tradisional Bali dan lokasi gedung pertunjukan Seni Tradisional Bali
241 Fungsi
Sebagai wadah pertunjukan bagi para seniman Seni Tradisional Bali dalam berkreasi
dan mempertunjukan hasil karyanya sehingga dapat dinikmati dengan nyaman oleh para
audience Selain itu diharapkan Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali ini dapat
memberikan suatu informasi obyek wisatatempat rekreasi dan untuk meningkatkan minat
masyarakat dalam berkesenian khususnya seni Seni Tradisional Bali yang merupakan warisan
nenek moyang kita dan nantinya dapat terus diwariskan kepada generasi penerus
242 Karakteristik Pelaku dan Kegiatan
Karakteristik pelaku dan kegiatan secara umum dalam perencanaan Gedung
Pertunjukan Seni Tradisional Bali dikelompokkan sebagai berikut
1 Pengelola
Merupakan pihak penyelenggara dalam hal ini adalah pihak swasta dan masyarakat serta
sponsor yang terkait serta monitoring dari pihak pemerintah
2 Wisatawan
Berbagai motivasi wisatawan datang ke Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali seperti
untuk rekreasi atau dengan tujuan khusus mencari informasi untuk mengetahui lebih
dekat mengenai pementasan tari Seni Tradisional Bali
3 Penari
Merupakan pihak yang berperan untuk menampilkan adegan-adegan dalam setiap lakon
yang dibawakan di depan panggung
4 Penabuh
Mengiringi penari dengan bunyi-bunyian (gong) dalam setiap penampilannya di depan
panggung
243 Fasilitas Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali
Fasilitas Gedung Perunjukan Seni Tradisional Bali berdasarkan sintesis tinjauan teori
mengenai seni pertunjukan dan tinjauan proyek sejenis adalah sebagai berikut
32
1 Jenis ruang umumnya terbagi atas dua elemen utama yaitu
a Area ldquoDepanrdquo (font) sebagai public area
b ldquoBelakang panggungrdquo (back stage) sebagai work groups (kelompok kerja)
2 Ruang-ruang yang akan disediakan adalah
- Ruang Utama (panggung pertunjukan tempat duduk penonton tempat rias pria dan
wanita dan tempat untuk gambelan atau perlengkapan instrument dalam pementasan)
- Ruang Pertunjukan Luar (stage outdoor)
- Ruang pelayanan umum (lobby counter informasi loket karcis souvenir r
operator cafetaria keamanan toliet pengunjung)
- Ruang administrasipengelola
- Ruang penunjang (tempat parkir gudang pos satpam ME)
244 Lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali
Persyaratan lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali berdasarkan sintesis
tinjuan teori mengenai pertunjukan Seni Tradisional Bali dan tinjauan proyek sejenis adalah
sebagai berikut
1 Lokasinya berada dekat dengan kegiatan pariwisata
2 Lokasinya sesuai dengan peruntukan dari fungsi bangunan yang diwadahi
3 Lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali harus strategis dan dapat mudah
dicapai oleh berbagai pihak yang berkepentingan
4 Lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali harus dapat memberi kenyamanan
dan keamanan bagi semua civitas yang ada didalamnya
22
depan tengah maupun belakang Klebihannya bunyi dari speaker sama arahnya dengan
posisi sumber bunyi asli
b Tersebar (distributed) yaitu peletakan rangkaian speaker di atas audien (pendengar)
c Tipe ini digunakan untuk ruangan yang memiliki langit-langit rendah sehingga tidak
memungkinkan memakai tipe terpusat Tipe ini mengutamakan dari segi kejelasan bunyi
dan tidak terlalu mementingkan arah bunyi Pada tipe ini peletakan speakernya umumnya
diletakkan di kolom secara merata
d Terpadu dengan kursi (seat-integrated) yaitu meletakkan speaker secara terpadu di
belakang kursi Tipe ini biasa diterapkan pada gereja Biasanya speaker diletakkan di
belakang sandaran kursi dan bunyinya akan didengan oleh orang yang duduk dibelakang
kursi tersebut
e Kombinasi dari tipe di atas Untuk kombinasi tipe terpusat dan tersebar diperlukan alat
penunda bunyi (initial time delay) agar bunyi dari speaker di deretan belakang menunggu
datangnya bunyi dari speaker terpusat di depan
Gambar 2 15 Sistem Terpusat
Sumber Satwiko Prasasto Fisika Bangunan 2
Gambar 2 16 Sistem Tersebar
Sumber Satwiko Prasasto Fisika Bangunan 2
23
Tata suara merupakan bagian yang terpenting dalam setiap pementasan yang terdiri
dari tiga elemen utama yaitu microphone amplifier dan loudspeaker Dalam suatu
pertunjukan segala instrument penghasil bunyi dikordinasikan dengan menggunakan mixer
sebagai pengatur keras lemahnya suara yang ditampilkan pada setiap sumber bunyi sehingga
keseluruhan suara dari panggung merupakan suatu hasil kumpulan bunyi yang harmonis
Dilihat dari peletakannya sound system terbagi menjadi tiga cara yaitu system menyebar
terpusat dan gabungan
Sistem loudspeker tersebar lebih cocok diterapkan pada ruang pidato informasi dan
komersial sedangkan system yang terpusat (baik dengan satu titik diatas tengah sumber
maupun dengan beberapa titik di sekeliling sumber suara) lebih cocok untuk konser musik
live teaterdrama maupun pertunjukan lain
22 TINJAUAN SENI TRADISIONAL BALI
221 Pengertian Seni Tradisional Bali
Seni Tradisional Bali merupakan seni yang telah ada sejak dulu dan diturunkan oleh
para seniman pendahulu yang ada di Bali Seni tradisional di Bali memiliki beberapa jenis
diantaranya ialah seni tari yang pada jaman dahulu digunakan sebagai sarana pelengkap
dalam pelaksanaan sebuah ritual ataupun dijadikan sebuah sarana hiburan tontonan
masyarakat
222 Jenis-jenis Seni Tradisional Bali
Jenis Seni Tradisional Bali di Bali cukup banyak dan beragam jenisnya yaitu Seni
Tari Seni UkirPatung Seni Tabuh Seni Drama Seni tari seni tabuh dan seni drama
merupakan jenis Seni Tradisional Bali yang biasanya digabungkan untuk dipentaskan kepada
wisatawan selain fungsinya yang juga sebagai salah-satu sarana dalam kegiatan upacara
sakral
A Berikut adalah jumlah banyaknya kelompaksekaa kesenian tradisional Bali yang ada di
Badung menurut Dinas Kebudayaan Kabupaten Badung tahun 2006
a Kec Kuta selatan 275 sekaa
Gambar 2 17 Pengeras Suara Tersebar dan Terpusat
Sumber Leo L Beranek Music Acoustics and Architecture
24
b Kec Kuta 99 sekaa
c Kec Kuta Utara 228 sekaa
d Kec Mengwi 654 sekaa
e Kec Abiansemal 448 sekaa
f Kec Petang 237 sekaa
g Jumlah 1941 sekaa
Jadi jumlah Kelompoksekaa kesenian tradisional Bali pada tahun 2006 yaitu 1941
sekaa Jika pada Gedung Kesenian ini dapat menampung 5 kelompok seni dalam sehari
maka dalam setahun dapat menggunakan sekitar 1800 kelompoksekaa prtunjukan tradisional
Bali
B Berikut adalah jenis jenis pertunjukan Bali berdasarkan kapasitas jumlah penari dan
penabuh
a Jenis seni pertunjukan dengan jumlah personil banyak ( gt 10 orang )
Penari Penabuh
1 Calonarang plusmn 25 orang plusmn 25 orang
2 Kunti Sraya plusmn 30 orang plusmn 25 orang
3 Kecak plusmn 70 orang
4 Sendratari Ramayana plusmn 28 orang plusmn35 orang
Rata rata plusmn 35 orang plusmn 28 orang
b Jenis seni pertunjukan dengan jumlah personil sedang ( 5-10 orang)
Penari Penabuh
1 Tari telek plusmn 7 orang plusmn 25 orang
2 Tari Pendet plusmn 6 orang plusmn 35 orang
3 Tari Panyembrama plusmn 6 orang plusmn 35 orang
4 Tari Gabor plusmn 6 orang plusmn 30 orang
5 Tari Legong Kuntul plusmn 6 orang plusmn 30 orang
6 Tari Satya Bhrasta plusmn 6 orang plusmn 35 orang
7 Tari Gopala plusmn 6 orang plusmn 30 orang
8 Tari Baris Wirayudha plusmn 8 orang plusmn 35 orang
25
9 Tari Garuda Wisnu plusmn 6 orang plusmn 35 orang
Rata rata plusmn 6 orang plusmn 33 orang
c Jenis seni pertunjukan dengan jumlah personil sedikit (lt 5 orang )
Penari Penabuh
1 Tari Legong Lasem plusmn 3 orang plusmn 35 orang
2 Tari Oleg plusmn 2 orang plusmn 35 orang
3 Tari Sekar Jagat plusmn 5 orang plusmn 30 orang
4 Tari Makepung plusmn 5 orang plusmn 30 orang
5 Tari Wiranata plusmn 1 orang plusmn 30 orang
6 Tari Panjisemirang plusmn 1 orang plusmn 30 orang
7 Tari Marga Pati plusmn 1 orang plusmn 35 orang
8 Tari Manukrawa plusmn 5 orang plusmn 35 orang
9 Tari Kembang Girang plusmn 5 orang plusmn 30 orang
10 Tari Joged plusmn 5 orang plusmn 12 orang
11 Tari Puspanjali plusmn 5 orang plusmn 30 orang
12 Tari Jauk plusmn 1 orang plusmn 25 orang
13 Tari Baris Tunggal plusmn 1 orang plusmn 35 orang
14 Tari Cendrawasih plusmn 2 orang plusmn 30 orang
15 Tari Kebyar Duduk plusmn 1 orang plusmn 35 orang
16 Tari Kebyar Terompong plusmn 1 orang plusmn 35 orang
17 Tari Belibis plusmn 5 orang plusmn 30 orang
18 Tari Kupu kupu Tarum plusmn 5 orang plusmn 35 orang
19 Tari Jalak Putih plusmn 5 orang plusmn 35 orang
20 Tari Kelinci plusmn 5 orang plusmn 35 orang
Rata rata plusmn 3 orang plusmn 31 orang
223 Seni Tradisional Bali Sebagai Seni Pertunjukan
Seni Tradisional Bali yang dibuat selain sebagai suatu yang disacralkan disungsung
dan diupacarai juga merupakan sarana atau media yang dapat berfungsi lain seperti sebagai
alat komunikasi hiburan pendidikan dan sebagainya
26
Seni Tradisional Bali dalam peranan sebagai seni pertunjukan atau seni tari itu dapat
dibedakan atas tiga jenis yaitu Seni sacral (Wali) seni bebali dan seni balih-balihan Maka
Seni Tradisional Bali dapat berfungsi di ketiga jenis tari tersebut
Dalam peninjauan Seni Tradisional Bali sebagai seni pertunjukan ini akan ditinjau
dari beberapa aspek antara lain
- Aspek bentuk pertunjukan
- Aspek struktur pementasan
- Aspek lakon yang biasa dibawakan
- Aspek perlengkapan-perlengkapan atau sarana pementasan
- Dan arena pementasan
23 TINJAUAN PROYEK SEJENIS
Dalam tinjauan proyek sejenis yang digunakan untuk mengetahui kedekatan
karakteristik Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali di Kabupaten Badung dengan gedung-
gedung pertunjukan yang lainnya maka proyek sejenis yang digunakan untuk ditinjau adalah
Gedung Natya Mandala ISI Denpasar Amphitheater Garuda Wisnu Kencana dan Boshe
VVIP CLUB BALI
231 Gedung Natya Mandala ISI Denpasar
Gedung yang berlokasi di jln Nusa Indah Denpasar Timur Merupakan salah satu
fasilitas pertunjukan yang berada di areal pendidikan kampus ISI Denpasar Merupakan satu-
satunya gedung teater tertutup yang ada di Denpasar namun hanya difungsikan sebagai
sarana latihanpengajaran serta pertunjukan (In Door) bagi mahasiswa ISI Denpasar
232 Amphitheater Garuda Wisnu Kencana
Berlokasi di Bukit Jimbaran -Badung Yang merupakan salah satu tempat petunjukan
outdoor yang terletak di daerah pariwisata Badung Merupakan salah satu tempat pertunjukan
yang difungsikan sebagai tempat pertunjukan Seni Tradisional Bali maupun atraksi modern
untuk dipertontonkan pada wisatawan
27
233 Boshe VVIP CLUB BALI
Di Kuta -Badung Yang berdekatan dengan patung Dewa Ruci yang merupakan
landmark dari kawasan Kuta Merupakan sebuah gedung tertutup yang fungsi utamanya
sebagai tempat hiburan malam dan pertunjukan musik Berikut adalah tabel studi banding
pada proyek sejenis
Objek
Kriteria
Gedung Natya
Mandala ISI
Denpasar
Amphitheater Garuda
Wisnu Kencana
Boshe VVIP
CLUB BALI Kesimpulan
Lokasi
Di Jln Nusa Indah
Denpasar Timur
Merupakan salah-satu
fasilitas pertunjukan
yang berada di areal
pendidikan kampus ISI
Denpasar
Di Bukit Jimbaran -
Badung Yang
merupakan salah satu
tempat petunjukan yang
terletak di daerah
pariwisata Badung
Di Kuta -Badung
Yang berdekatan
dengan patung
Dewa Ruci yang
merupakan
landmark dari
kawasan Kuta
Bahwa lokasi
sebuah tempat
pertunjukan
bisa terletak
pada area
pendidikan dan
kepariwisataan
Fungsi
Merupakan satu-
satunya gedung teater
tertutup namun hanya
difungsikan sebagai
sarana
latihanpengajaran serta
pertunjukan (In Door)
bagi mahasiswa ISI
Denpasar
Merupakan salah satu
tempat pertunjukan yang
difungsikan sebagai
tempat pertunjukan tari
Seni Tradisional Bali
maupun atraksi modern
untuk dipertontonkan
pada wisatawan
Merupakan sebuah
gedung tertutup
yang fungsi
utamanya sebagai
tempat hiburan
malam dan
pertunjukan musik
Fungsi utama
sebuah gedung
pertunjukan
adalah sebagai
tempat
pertunjukan
dan bisa juga
sebagai
fasilitas
pendidikan
seni
Fasilitas
Gedung
Tempat duduk
audience stage
(berbentuk segi empat)
layar (kanan dan kiri)
serta latar yang dapat
diubah-ubah sesuai
yang diinginkan r
control dan juga
Fasilitas pertunjukan
berupa Tempat duduk
audience Stage r
Penyimpanan
perlengkapannya r rias
tersedia juga stage
dengan tempat duduk
berkapasitas besar t
Fasilitas
pertunjukan
berupa Tempat
berdiri audience
Stage r
Penyimpanan alat
dan
perlengkapannya r
Sudah
memadai dari
segi
pertunjukan
dan pelayanan
bagi
wisatawan
namun belum
Tabel 22 Studi Banding Pada Proyek Sejenis
Sumber Observasi Lapangan
28
didalam kegiatannya
pun sudah
menggunakan bantuan
katrol lighting (sebagai
sarana pencahayaan
dalam pertunjukan)
Ruang Rias (laki-laki
dan wanita) serta
Toilet
Penjualan makanan
ringan dan minuman
serta sedangkan
fasilitas penunjang
berupa r Pengelola t
Penjualan tiket t
Penjualan sovenir toilet
t Penjualan makanan dan
minuman area parkir
Rias area pemusik
sedangkan
fasilitas
penunjang berupa
r Pengelola t
Penjualan tiket
toilet area parkir
cukup jauh dari
tempat pementasan
mengkhusus
ke bidang
pertunjukan
Seni
Tradisional
Bali
Kapasit
as
Kapasitas gedung
kurang lebih 500 orang
Kapasitas gedung kurang
lebih 800 orang
Kapasitas gedung
kurang lebih 2000
orang
Kondisi
Kondisi gedung cukup
baik sudah dilengkapi
dengan fasilitas-fasilitas
yang mendekati sebuah
ruang teater yang
dilengkapi dengan tata
lampu dan sound sistem
pada setiap
pertunjukannya
Cukup baik dan cukup
lengkap untuk sebuah
pertunjukan untuk
wisatawan namun
kondisi gedung dalam
setiap pertunjukannya
masih belum dapat
menunjang dari segi
akustik ruang dan
penerangannya hanya
memakai penerangan
alami Perlu ditambahkan
fasilitas-fasilitas
penunjang yang lainnya
seperti restauran galery
dan lain sebagainya
Cukup baik dan
fasilitas lengkap
seperti sudah
adanya t Penjualan
souvenir Toilet
setiap
pertunjukannya
ditunjang dengan
fasilitas sound
sistem dan tata
lampu yang
spektakuler
Masih
sederhana
belum ada
yang
memberikan
tampilan yang
spektakuler
dengan efek-
efek visual dan
penggunaan
sound sistem
yang canggih
dalam setiap
pertunjukanny
a
Pengelol
a
Pengelola yaitu civitas
dari akademi kampus
yang bersangkutan
yaitu ISI Denpasar
Pihak swasta Pihak swasta Pihak swasta
dan
pemerintah
29
Bentuk
Stage
Bentuk stage segi
empat lengkap dengan
pencahayaan lampu
diatasnya dan di
lengkapi dengan layar
Back ground nya dapat
di sesuaikan dengan
tema pertunjukan yang
di gelar
Bentuk stage kipas tanpa
pencahayaan lampu yang
memadai Back ground
nya berupa tebing
permanen
Pada stage ini
bentuk stagenya
sama yaitu segi
empat dan latarnya
dapat berubah
sesuai event yang
berlangsung
Bentuk
panggung yang
umum dipakai
pada gedung
pertunjukan
adalah bentuk
segi empat
Latar
Panggun
g
Pada Natya Mandala
latar panggung
menggunakan tiruan
candi bentar dari layar
Layar tersebut dapat
diganti-ganti untuk
mengkondisikan
suasana pannggung
yang diinginkan
Pada stage ini latar
berupa batu tebing yang
permanen dan tidak dapat
diubah-ubah bentuknya
Latar ygang gelap
merupakan latar
dari panggung ini
tidak permanen dan
dapat diubah-ubah
bentuknya untuk
memberikan kesan
modern
Latar
panggung pada
gedung
pertunjukan di
Bali pada
umumnya
berbentuk kori
ataupun candi
bentar
Entranc
e
Bangun
an
Entrance bangunan
pada gedung ini
mengadopsi dari bentuk
kori dari bangunan Bali
dengan bahan paras
putih namun
ornamennya tidak
dibuat secara detail
Entrance bangunan pada
gedung pertunjukan ini
berbentuk modern yang
menyerupai candi bentar
Kondisi entrance
bangunan terkesan
modern Entrance
bangunannya
dekat dengan jalan
sempadan
bangunan tidak
memenuhi syarat
Entrance
bangunan
gedung
pertunjukan di
Bali pada
umumnya
bercirikan
tradisional
Bali seperti
kori
30
24 SPESIFIKASI UMUM GEDUNG PERTUNJUKAN SENI TRADISIONAL
BALI
Berdasarkan data-data mengenai teori-teori tentang Gedung Pertunjukan Seni
Tradisional Bali serta tinjauan terhadap proyek sejenis diatas maka diperoleh beberapa
tetapi secara global
Zoning
Ruang
Pada gedung ini zone
ruangnya terdiri dari
zone depan panggung
yaitu Entrance
bangunan toilet
pengunjung pria amp
wanita r Operator r
Oudience area
penabuh dan stage
Zone belakang
panggung terdiri dari r
Rias pria amp wanita
toilet gudang side
entrance untuk pemain
dan koridor tempat
sirkulasi pemain
Pada area yang terdapat
di GWK zone ruangnya
terdiri dari zone depan
panggung yaitu Entrance
bangunan toilet
pengunjung pria amp
wanita r Tiketing dan r
Cinderamatasovenir dan
r Pengelola r Operator
r Oudience smoking
area area penabuh dan
stage Zone belakang
panggung terdiri dari
rRias dan persiapan
tempat penyimpanan
Pada gedung ini
zone ruangnya
terdiri dari zone
depan yaitu
Entrance bangunan
toilet pengunjung
pria amp wanita r
Tiketing r
Pengelola r
Oudience area
penabuh dan stage
Zone belakang
terdiri dari rRias
dan persiapan
tempat
penyimpanan Seni
Tradisional Bali
Zone ruang
umumnya
terdiri dari dua
zone yaitu
zone depan
panggung dan
zone belakang
panggung
dengan bagian-
bagiannya
Kesimp
ulan
Gedung Natya Mandala
merupakan gedung
pertunjukan yang
berada di area
pendidikan ISI
Denpasar dan dikelola
oleh civitas ISI
Denpasar dengan
fasilitas pertunjukannya
sudah memperhatikan
dari akustik ruang dan
tata lampu dalam setiap
pertunjukannya Namun
kondisi dari gedung
tersebut masih kurang
memadai
Gedung ini merupakan
tempat pertunjukan
khusus di pertontonkan
untuk para wisatawan
dan terletak pada lokasi
pariwisata dan
pengelolaannya
dipengang oleh pihak
swasta Fasilitas
pertunjukan yang modern
dan memperhatikan
akustik dan tata lampu
karena kondisi
bangunannya semi
tertutup dengan stage
terbuka
Boshe merupakan
tempat pertunjukan
khusus pertunjukan
modern
dipertunjukkan
untuk wisatawan
Fasilitas yang di
sediakan sangat
modern
31
spesifikasi umum mengenai Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali yang diuraikan
berdasarkan fungsi karakteristik pelaku dan kegiatan fasilitas bangunan gedung pertunjukan
Seni Tradisional Bali dan lokasi gedung pertunjukan Seni Tradisional Bali
241 Fungsi
Sebagai wadah pertunjukan bagi para seniman Seni Tradisional Bali dalam berkreasi
dan mempertunjukan hasil karyanya sehingga dapat dinikmati dengan nyaman oleh para
audience Selain itu diharapkan Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali ini dapat
memberikan suatu informasi obyek wisatatempat rekreasi dan untuk meningkatkan minat
masyarakat dalam berkesenian khususnya seni Seni Tradisional Bali yang merupakan warisan
nenek moyang kita dan nantinya dapat terus diwariskan kepada generasi penerus
242 Karakteristik Pelaku dan Kegiatan
Karakteristik pelaku dan kegiatan secara umum dalam perencanaan Gedung
Pertunjukan Seni Tradisional Bali dikelompokkan sebagai berikut
1 Pengelola
Merupakan pihak penyelenggara dalam hal ini adalah pihak swasta dan masyarakat serta
sponsor yang terkait serta monitoring dari pihak pemerintah
2 Wisatawan
Berbagai motivasi wisatawan datang ke Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali seperti
untuk rekreasi atau dengan tujuan khusus mencari informasi untuk mengetahui lebih
dekat mengenai pementasan tari Seni Tradisional Bali
3 Penari
Merupakan pihak yang berperan untuk menampilkan adegan-adegan dalam setiap lakon
yang dibawakan di depan panggung
4 Penabuh
Mengiringi penari dengan bunyi-bunyian (gong) dalam setiap penampilannya di depan
panggung
243 Fasilitas Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali
Fasilitas Gedung Perunjukan Seni Tradisional Bali berdasarkan sintesis tinjauan teori
mengenai seni pertunjukan dan tinjauan proyek sejenis adalah sebagai berikut
32
1 Jenis ruang umumnya terbagi atas dua elemen utama yaitu
a Area ldquoDepanrdquo (font) sebagai public area
b ldquoBelakang panggungrdquo (back stage) sebagai work groups (kelompok kerja)
2 Ruang-ruang yang akan disediakan adalah
- Ruang Utama (panggung pertunjukan tempat duduk penonton tempat rias pria dan
wanita dan tempat untuk gambelan atau perlengkapan instrument dalam pementasan)
- Ruang Pertunjukan Luar (stage outdoor)
- Ruang pelayanan umum (lobby counter informasi loket karcis souvenir r
operator cafetaria keamanan toliet pengunjung)
- Ruang administrasipengelola
- Ruang penunjang (tempat parkir gudang pos satpam ME)
244 Lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali
Persyaratan lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali berdasarkan sintesis
tinjuan teori mengenai pertunjukan Seni Tradisional Bali dan tinjauan proyek sejenis adalah
sebagai berikut
1 Lokasinya berada dekat dengan kegiatan pariwisata
2 Lokasinya sesuai dengan peruntukan dari fungsi bangunan yang diwadahi
3 Lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali harus strategis dan dapat mudah
dicapai oleh berbagai pihak yang berkepentingan
4 Lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali harus dapat memberi kenyamanan
dan keamanan bagi semua civitas yang ada didalamnya
23
Tata suara merupakan bagian yang terpenting dalam setiap pementasan yang terdiri
dari tiga elemen utama yaitu microphone amplifier dan loudspeaker Dalam suatu
pertunjukan segala instrument penghasil bunyi dikordinasikan dengan menggunakan mixer
sebagai pengatur keras lemahnya suara yang ditampilkan pada setiap sumber bunyi sehingga
keseluruhan suara dari panggung merupakan suatu hasil kumpulan bunyi yang harmonis
Dilihat dari peletakannya sound system terbagi menjadi tiga cara yaitu system menyebar
terpusat dan gabungan
Sistem loudspeker tersebar lebih cocok diterapkan pada ruang pidato informasi dan
komersial sedangkan system yang terpusat (baik dengan satu titik diatas tengah sumber
maupun dengan beberapa titik di sekeliling sumber suara) lebih cocok untuk konser musik
live teaterdrama maupun pertunjukan lain
22 TINJAUAN SENI TRADISIONAL BALI
221 Pengertian Seni Tradisional Bali
Seni Tradisional Bali merupakan seni yang telah ada sejak dulu dan diturunkan oleh
para seniman pendahulu yang ada di Bali Seni tradisional di Bali memiliki beberapa jenis
diantaranya ialah seni tari yang pada jaman dahulu digunakan sebagai sarana pelengkap
dalam pelaksanaan sebuah ritual ataupun dijadikan sebuah sarana hiburan tontonan
masyarakat
222 Jenis-jenis Seni Tradisional Bali
Jenis Seni Tradisional Bali di Bali cukup banyak dan beragam jenisnya yaitu Seni
Tari Seni UkirPatung Seni Tabuh Seni Drama Seni tari seni tabuh dan seni drama
merupakan jenis Seni Tradisional Bali yang biasanya digabungkan untuk dipentaskan kepada
wisatawan selain fungsinya yang juga sebagai salah-satu sarana dalam kegiatan upacara
sakral
A Berikut adalah jumlah banyaknya kelompaksekaa kesenian tradisional Bali yang ada di
Badung menurut Dinas Kebudayaan Kabupaten Badung tahun 2006
a Kec Kuta selatan 275 sekaa
Gambar 2 17 Pengeras Suara Tersebar dan Terpusat
Sumber Leo L Beranek Music Acoustics and Architecture
24
b Kec Kuta 99 sekaa
c Kec Kuta Utara 228 sekaa
d Kec Mengwi 654 sekaa
e Kec Abiansemal 448 sekaa
f Kec Petang 237 sekaa
g Jumlah 1941 sekaa
Jadi jumlah Kelompoksekaa kesenian tradisional Bali pada tahun 2006 yaitu 1941
sekaa Jika pada Gedung Kesenian ini dapat menampung 5 kelompok seni dalam sehari
maka dalam setahun dapat menggunakan sekitar 1800 kelompoksekaa prtunjukan tradisional
Bali
B Berikut adalah jenis jenis pertunjukan Bali berdasarkan kapasitas jumlah penari dan
penabuh
a Jenis seni pertunjukan dengan jumlah personil banyak ( gt 10 orang )
Penari Penabuh
1 Calonarang plusmn 25 orang plusmn 25 orang
2 Kunti Sraya plusmn 30 orang plusmn 25 orang
3 Kecak plusmn 70 orang
4 Sendratari Ramayana plusmn 28 orang plusmn35 orang
Rata rata plusmn 35 orang plusmn 28 orang
b Jenis seni pertunjukan dengan jumlah personil sedang ( 5-10 orang)
Penari Penabuh
1 Tari telek plusmn 7 orang plusmn 25 orang
2 Tari Pendet plusmn 6 orang plusmn 35 orang
3 Tari Panyembrama plusmn 6 orang plusmn 35 orang
4 Tari Gabor plusmn 6 orang plusmn 30 orang
5 Tari Legong Kuntul plusmn 6 orang plusmn 30 orang
6 Tari Satya Bhrasta plusmn 6 orang plusmn 35 orang
7 Tari Gopala plusmn 6 orang plusmn 30 orang
8 Tari Baris Wirayudha plusmn 8 orang plusmn 35 orang
25
9 Tari Garuda Wisnu plusmn 6 orang plusmn 35 orang
Rata rata plusmn 6 orang plusmn 33 orang
c Jenis seni pertunjukan dengan jumlah personil sedikit (lt 5 orang )
Penari Penabuh
1 Tari Legong Lasem plusmn 3 orang plusmn 35 orang
2 Tari Oleg plusmn 2 orang plusmn 35 orang
3 Tari Sekar Jagat plusmn 5 orang plusmn 30 orang
4 Tari Makepung plusmn 5 orang plusmn 30 orang
5 Tari Wiranata plusmn 1 orang plusmn 30 orang
6 Tari Panjisemirang plusmn 1 orang plusmn 30 orang
7 Tari Marga Pati plusmn 1 orang plusmn 35 orang
8 Tari Manukrawa plusmn 5 orang plusmn 35 orang
9 Tari Kembang Girang plusmn 5 orang plusmn 30 orang
10 Tari Joged plusmn 5 orang plusmn 12 orang
11 Tari Puspanjali plusmn 5 orang plusmn 30 orang
12 Tari Jauk plusmn 1 orang plusmn 25 orang
13 Tari Baris Tunggal plusmn 1 orang plusmn 35 orang
14 Tari Cendrawasih plusmn 2 orang plusmn 30 orang
15 Tari Kebyar Duduk plusmn 1 orang plusmn 35 orang
16 Tari Kebyar Terompong plusmn 1 orang plusmn 35 orang
17 Tari Belibis plusmn 5 orang plusmn 30 orang
18 Tari Kupu kupu Tarum plusmn 5 orang plusmn 35 orang
19 Tari Jalak Putih plusmn 5 orang plusmn 35 orang
20 Tari Kelinci plusmn 5 orang plusmn 35 orang
Rata rata plusmn 3 orang plusmn 31 orang
223 Seni Tradisional Bali Sebagai Seni Pertunjukan
Seni Tradisional Bali yang dibuat selain sebagai suatu yang disacralkan disungsung
dan diupacarai juga merupakan sarana atau media yang dapat berfungsi lain seperti sebagai
alat komunikasi hiburan pendidikan dan sebagainya
26
Seni Tradisional Bali dalam peranan sebagai seni pertunjukan atau seni tari itu dapat
dibedakan atas tiga jenis yaitu Seni sacral (Wali) seni bebali dan seni balih-balihan Maka
Seni Tradisional Bali dapat berfungsi di ketiga jenis tari tersebut
Dalam peninjauan Seni Tradisional Bali sebagai seni pertunjukan ini akan ditinjau
dari beberapa aspek antara lain
- Aspek bentuk pertunjukan
- Aspek struktur pementasan
- Aspek lakon yang biasa dibawakan
- Aspek perlengkapan-perlengkapan atau sarana pementasan
- Dan arena pementasan
23 TINJAUAN PROYEK SEJENIS
Dalam tinjauan proyek sejenis yang digunakan untuk mengetahui kedekatan
karakteristik Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali di Kabupaten Badung dengan gedung-
gedung pertunjukan yang lainnya maka proyek sejenis yang digunakan untuk ditinjau adalah
Gedung Natya Mandala ISI Denpasar Amphitheater Garuda Wisnu Kencana dan Boshe
VVIP CLUB BALI
231 Gedung Natya Mandala ISI Denpasar
Gedung yang berlokasi di jln Nusa Indah Denpasar Timur Merupakan salah satu
fasilitas pertunjukan yang berada di areal pendidikan kampus ISI Denpasar Merupakan satu-
satunya gedung teater tertutup yang ada di Denpasar namun hanya difungsikan sebagai
sarana latihanpengajaran serta pertunjukan (In Door) bagi mahasiswa ISI Denpasar
232 Amphitheater Garuda Wisnu Kencana
Berlokasi di Bukit Jimbaran -Badung Yang merupakan salah satu tempat petunjukan
outdoor yang terletak di daerah pariwisata Badung Merupakan salah satu tempat pertunjukan
yang difungsikan sebagai tempat pertunjukan Seni Tradisional Bali maupun atraksi modern
untuk dipertontonkan pada wisatawan
27
233 Boshe VVIP CLUB BALI
Di Kuta -Badung Yang berdekatan dengan patung Dewa Ruci yang merupakan
landmark dari kawasan Kuta Merupakan sebuah gedung tertutup yang fungsi utamanya
sebagai tempat hiburan malam dan pertunjukan musik Berikut adalah tabel studi banding
pada proyek sejenis
Objek
Kriteria
Gedung Natya
Mandala ISI
Denpasar
Amphitheater Garuda
Wisnu Kencana
Boshe VVIP
CLUB BALI Kesimpulan
Lokasi
Di Jln Nusa Indah
Denpasar Timur
Merupakan salah-satu
fasilitas pertunjukan
yang berada di areal
pendidikan kampus ISI
Denpasar
Di Bukit Jimbaran -
Badung Yang
merupakan salah satu
tempat petunjukan yang
terletak di daerah
pariwisata Badung
Di Kuta -Badung
Yang berdekatan
dengan patung
Dewa Ruci yang
merupakan
landmark dari
kawasan Kuta
Bahwa lokasi
sebuah tempat
pertunjukan
bisa terletak
pada area
pendidikan dan
kepariwisataan
Fungsi
Merupakan satu-
satunya gedung teater
tertutup namun hanya
difungsikan sebagai
sarana
latihanpengajaran serta
pertunjukan (In Door)
bagi mahasiswa ISI
Denpasar
Merupakan salah satu
tempat pertunjukan yang
difungsikan sebagai
tempat pertunjukan tari
Seni Tradisional Bali
maupun atraksi modern
untuk dipertontonkan
pada wisatawan
Merupakan sebuah
gedung tertutup
yang fungsi
utamanya sebagai
tempat hiburan
malam dan
pertunjukan musik
Fungsi utama
sebuah gedung
pertunjukan
adalah sebagai
tempat
pertunjukan
dan bisa juga
sebagai
fasilitas
pendidikan
seni
Fasilitas
Gedung
Tempat duduk
audience stage
(berbentuk segi empat)
layar (kanan dan kiri)
serta latar yang dapat
diubah-ubah sesuai
yang diinginkan r
control dan juga
Fasilitas pertunjukan
berupa Tempat duduk
audience Stage r
Penyimpanan
perlengkapannya r rias
tersedia juga stage
dengan tempat duduk
berkapasitas besar t
Fasilitas
pertunjukan
berupa Tempat
berdiri audience
Stage r
Penyimpanan alat
dan
perlengkapannya r
Sudah
memadai dari
segi
pertunjukan
dan pelayanan
bagi
wisatawan
namun belum
Tabel 22 Studi Banding Pada Proyek Sejenis
Sumber Observasi Lapangan
28
didalam kegiatannya
pun sudah
menggunakan bantuan
katrol lighting (sebagai
sarana pencahayaan
dalam pertunjukan)
Ruang Rias (laki-laki
dan wanita) serta
Toilet
Penjualan makanan
ringan dan minuman
serta sedangkan
fasilitas penunjang
berupa r Pengelola t
Penjualan tiket t
Penjualan sovenir toilet
t Penjualan makanan dan
minuman area parkir
Rias area pemusik
sedangkan
fasilitas
penunjang berupa
r Pengelola t
Penjualan tiket
toilet area parkir
cukup jauh dari
tempat pementasan
mengkhusus
ke bidang
pertunjukan
Seni
Tradisional
Bali
Kapasit
as
Kapasitas gedung
kurang lebih 500 orang
Kapasitas gedung kurang
lebih 800 orang
Kapasitas gedung
kurang lebih 2000
orang
Kondisi
Kondisi gedung cukup
baik sudah dilengkapi
dengan fasilitas-fasilitas
yang mendekati sebuah
ruang teater yang
dilengkapi dengan tata
lampu dan sound sistem
pada setiap
pertunjukannya
Cukup baik dan cukup
lengkap untuk sebuah
pertunjukan untuk
wisatawan namun
kondisi gedung dalam
setiap pertunjukannya
masih belum dapat
menunjang dari segi
akustik ruang dan
penerangannya hanya
memakai penerangan
alami Perlu ditambahkan
fasilitas-fasilitas
penunjang yang lainnya
seperti restauran galery
dan lain sebagainya
Cukup baik dan
fasilitas lengkap
seperti sudah
adanya t Penjualan
souvenir Toilet
setiap
pertunjukannya
ditunjang dengan
fasilitas sound
sistem dan tata
lampu yang
spektakuler
Masih
sederhana
belum ada
yang
memberikan
tampilan yang
spektakuler
dengan efek-
efek visual dan
penggunaan
sound sistem
yang canggih
dalam setiap
pertunjukanny
a
Pengelol
a
Pengelola yaitu civitas
dari akademi kampus
yang bersangkutan
yaitu ISI Denpasar
Pihak swasta Pihak swasta Pihak swasta
dan
pemerintah
29
Bentuk
Stage
Bentuk stage segi
empat lengkap dengan
pencahayaan lampu
diatasnya dan di
lengkapi dengan layar
Back ground nya dapat
di sesuaikan dengan
tema pertunjukan yang
di gelar
Bentuk stage kipas tanpa
pencahayaan lampu yang
memadai Back ground
nya berupa tebing
permanen
Pada stage ini
bentuk stagenya
sama yaitu segi
empat dan latarnya
dapat berubah
sesuai event yang
berlangsung
Bentuk
panggung yang
umum dipakai
pada gedung
pertunjukan
adalah bentuk
segi empat
Latar
Panggun
g
Pada Natya Mandala
latar panggung
menggunakan tiruan
candi bentar dari layar
Layar tersebut dapat
diganti-ganti untuk
mengkondisikan
suasana pannggung
yang diinginkan
Pada stage ini latar
berupa batu tebing yang
permanen dan tidak dapat
diubah-ubah bentuknya
Latar ygang gelap
merupakan latar
dari panggung ini
tidak permanen dan
dapat diubah-ubah
bentuknya untuk
memberikan kesan
modern
Latar
panggung pada
gedung
pertunjukan di
Bali pada
umumnya
berbentuk kori
ataupun candi
bentar
Entranc
e
Bangun
an
Entrance bangunan
pada gedung ini
mengadopsi dari bentuk
kori dari bangunan Bali
dengan bahan paras
putih namun
ornamennya tidak
dibuat secara detail
Entrance bangunan pada
gedung pertunjukan ini
berbentuk modern yang
menyerupai candi bentar
Kondisi entrance
bangunan terkesan
modern Entrance
bangunannya
dekat dengan jalan
sempadan
bangunan tidak
memenuhi syarat
Entrance
bangunan
gedung
pertunjukan di
Bali pada
umumnya
bercirikan
tradisional
Bali seperti
kori
30
24 SPESIFIKASI UMUM GEDUNG PERTUNJUKAN SENI TRADISIONAL
BALI
Berdasarkan data-data mengenai teori-teori tentang Gedung Pertunjukan Seni
Tradisional Bali serta tinjauan terhadap proyek sejenis diatas maka diperoleh beberapa
tetapi secara global
Zoning
Ruang
Pada gedung ini zone
ruangnya terdiri dari
zone depan panggung
yaitu Entrance
bangunan toilet
pengunjung pria amp
wanita r Operator r
Oudience area
penabuh dan stage
Zone belakang
panggung terdiri dari r
Rias pria amp wanita
toilet gudang side
entrance untuk pemain
dan koridor tempat
sirkulasi pemain
Pada area yang terdapat
di GWK zone ruangnya
terdiri dari zone depan
panggung yaitu Entrance
bangunan toilet
pengunjung pria amp
wanita r Tiketing dan r
Cinderamatasovenir dan
r Pengelola r Operator
r Oudience smoking
area area penabuh dan
stage Zone belakang
panggung terdiri dari
rRias dan persiapan
tempat penyimpanan
Pada gedung ini
zone ruangnya
terdiri dari zone
depan yaitu
Entrance bangunan
toilet pengunjung
pria amp wanita r
Tiketing r
Pengelola r
Oudience area
penabuh dan stage
Zone belakang
terdiri dari rRias
dan persiapan
tempat
penyimpanan Seni
Tradisional Bali
Zone ruang
umumnya
terdiri dari dua
zone yaitu
zone depan
panggung dan
zone belakang
panggung
dengan bagian-
bagiannya
Kesimp
ulan
Gedung Natya Mandala
merupakan gedung
pertunjukan yang
berada di area
pendidikan ISI
Denpasar dan dikelola
oleh civitas ISI
Denpasar dengan
fasilitas pertunjukannya
sudah memperhatikan
dari akustik ruang dan
tata lampu dalam setiap
pertunjukannya Namun
kondisi dari gedung
tersebut masih kurang
memadai
Gedung ini merupakan
tempat pertunjukan
khusus di pertontonkan
untuk para wisatawan
dan terletak pada lokasi
pariwisata dan
pengelolaannya
dipengang oleh pihak
swasta Fasilitas
pertunjukan yang modern
dan memperhatikan
akustik dan tata lampu
karena kondisi
bangunannya semi
tertutup dengan stage
terbuka
Boshe merupakan
tempat pertunjukan
khusus pertunjukan
modern
dipertunjukkan
untuk wisatawan
Fasilitas yang di
sediakan sangat
modern
31
spesifikasi umum mengenai Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali yang diuraikan
berdasarkan fungsi karakteristik pelaku dan kegiatan fasilitas bangunan gedung pertunjukan
Seni Tradisional Bali dan lokasi gedung pertunjukan Seni Tradisional Bali
241 Fungsi
Sebagai wadah pertunjukan bagi para seniman Seni Tradisional Bali dalam berkreasi
dan mempertunjukan hasil karyanya sehingga dapat dinikmati dengan nyaman oleh para
audience Selain itu diharapkan Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali ini dapat
memberikan suatu informasi obyek wisatatempat rekreasi dan untuk meningkatkan minat
masyarakat dalam berkesenian khususnya seni Seni Tradisional Bali yang merupakan warisan
nenek moyang kita dan nantinya dapat terus diwariskan kepada generasi penerus
242 Karakteristik Pelaku dan Kegiatan
Karakteristik pelaku dan kegiatan secara umum dalam perencanaan Gedung
Pertunjukan Seni Tradisional Bali dikelompokkan sebagai berikut
1 Pengelola
Merupakan pihak penyelenggara dalam hal ini adalah pihak swasta dan masyarakat serta
sponsor yang terkait serta monitoring dari pihak pemerintah
2 Wisatawan
Berbagai motivasi wisatawan datang ke Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali seperti
untuk rekreasi atau dengan tujuan khusus mencari informasi untuk mengetahui lebih
dekat mengenai pementasan tari Seni Tradisional Bali
3 Penari
Merupakan pihak yang berperan untuk menampilkan adegan-adegan dalam setiap lakon
yang dibawakan di depan panggung
4 Penabuh
Mengiringi penari dengan bunyi-bunyian (gong) dalam setiap penampilannya di depan
panggung
243 Fasilitas Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali
Fasilitas Gedung Perunjukan Seni Tradisional Bali berdasarkan sintesis tinjauan teori
mengenai seni pertunjukan dan tinjauan proyek sejenis adalah sebagai berikut
32
1 Jenis ruang umumnya terbagi atas dua elemen utama yaitu
a Area ldquoDepanrdquo (font) sebagai public area
b ldquoBelakang panggungrdquo (back stage) sebagai work groups (kelompok kerja)
2 Ruang-ruang yang akan disediakan adalah
- Ruang Utama (panggung pertunjukan tempat duduk penonton tempat rias pria dan
wanita dan tempat untuk gambelan atau perlengkapan instrument dalam pementasan)
- Ruang Pertunjukan Luar (stage outdoor)
- Ruang pelayanan umum (lobby counter informasi loket karcis souvenir r
operator cafetaria keamanan toliet pengunjung)
- Ruang administrasipengelola
- Ruang penunjang (tempat parkir gudang pos satpam ME)
244 Lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali
Persyaratan lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali berdasarkan sintesis
tinjuan teori mengenai pertunjukan Seni Tradisional Bali dan tinjauan proyek sejenis adalah
sebagai berikut
1 Lokasinya berada dekat dengan kegiatan pariwisata
2 Lokasinya sesuai dengan peruntukan dari fungsi bangunan yang diwadahi
3 Lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali harus strategis dan dapat mudah
dicapai oleh berbagai pihak yang berkepentingan
4 Lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali harus dapat memberi kenyamanan
dan keamanan bagi semua civitas yang ada didalamnya
24
b Kec Kuta 99 sekaa
c Kec Kuta Utara 228 sekaa
d Kec Mengwi 654 sekaa
e Kec Abiansemal 448 sekaa
f Kec Petang 237 sekaa
g Jumlah 1941 sekaa
Jadi jumlah Kelompoksekaa kesenian tradisional Bali pada tahun 2006 yaitu 1941
sekaa Jika pada Gedung Kesenian ini dapat menampung 5 kelompok seni dalam sehari
maka dalam setahun dapat menggunakan sekitar 1800 kelompoksekaa prtunjukan tradisional
Bali
B Berikut adalah jenis jenis pertunjukan Bali berdasarkan kapasitas jumlah penari dan
penabuh
a Jenis seni pertunjukan dengan jumlah personil banyak ( gt 10 orang )
Penari Penabuh
1 Calonarang plusmn 25 orang plusmn 25 orang
2 Kunti Sraya plusmn 30 orang plusmn 25 orang
3 Kecak plusmn 70 orang
4 Sendratari Ramayana plusmn 28 orang plusmn35 orang
Rata rata plusmn 35 orang plusmn 28 orang
b Jenis seni pertunjukan dengan jumlah personil sedang ( 5-10 orang)
Penari Penabuh
1 Tari telek plusmn 7 orang plusmn 25 orang
2 Tari Pendet plusmn 6 orang plusmn 35 orang
3 Tari Panyembrama plusmn 6 orang plusmn 35 orang
4 Tari Gabor plusmn 6 orang plusmn 30 orang
5 Tari Legong Kuntul plusmn 6 orang plusmn 30 orang
6 Tari Satya Bhrasta plusmn 6 orang plusmn 35 orang
7 Tari Gopala plusmn 6 orang plusmn 30 orang
8 Tari Baris Wirayudha plusmn 8 orang plusmn 35 orang
25
9 Tari Garuda Wisnu plusmn 6 orang plusmn 35 orang
Rata rata plusmn 6 orang plusmn 33 orang
c Jenis seni pertunjukan dengan jumlah personil sedikit (lt 5 orang )
Penari Penabuh
1 Tari Legong Lasem plusmn 3 orang plusmn 35 orang
2 Tari Oleg plusmn 2 orang plusmn 35 orang
3 Tari Sekar Jagat plusmn 5 orang plusmn 30 orang
4 Tari Makepung plusmn 5 orang plusmn 30 orang
5 Tari Wiranata plusmn 1 orang plusmn 30 orang
6 Tari Panjisemirang plusmn 1 orang plusmn 30 orang
7 Tari Marga Pati plusmn 1 orang plusmn 35 orang
8 Tari Manukrawa plusmn 5 orang plusmn 35 orang
9 Tari Kembang Girang plusmn 5 orang plusmn 30 orang
10 Tari Joged plusmn 5 orang plusmn 12 orang
11 Tari Puspanjali plusmn 5 orang plusmn 30 orang
12 Tari Jauk plusmn 1 orang plusmn 25 orang
13 Tari Baris Tunggal plusmn 1 orang plusmn 35 orang
14 Tari Cendrawasih plusmn 2 orang plusmn 30 orang
15 Tari Kebyar Duduk plusmn 1 orang plusmn 35 orang
16 Tari Kebyar Terompong plusmn 1 orang plusmn 35 orang
17 Tari Belibis plusmn 5 orang plusmn 30 orang
18 Tari Kupu kupu Tarum plusmn 5 orang plusmn 35 orang
19 Tari Jalak Putih plusmn 5 orang plusmn 35 orang
20 Tari Kelinci plusmn 5 orang plusmn 35 orang
Rata rata plusmn 3 orang plusmn 31 orang
223 Seni Tradisional Bali Sebagai Seni Pertunjukan
Seni Tradisional Bali yang dibuat selain sebagai suatu yang disacralkan disungsung
dan diupacarai juga merupakan sarana atau media yang dapat berfungsi lain seperti sebagai
alat komunikasi hiburan pendidikan dan sebagainya
26
Seni Tradisional Bali dalam peranan sebagai seni pertunjukan atau seni tari itu dapat
dibedakan atas tiga jenis yaitu Seni sacral (Wali) seni bebali dan seni balih-balihan Maka
Seni Tradisional Bali dapat berfungsi di ketiga jenis tari tersebut
Dalam peninjauan Seni Tradisional Bali sebagai seni pertunjukan ini akan ditinjau
dari beberapa aspek antara lain
- Aspek bentuk pertunjukan
- Aspek struktur pementasan
- Aspek lakon yang biasa dibawakan
- Aspek perlengkapan-perlengkapan atau sarana pementasan
- Dan arena pementasan
23 TINJAUAN PROYEK SEJENIS
Dalam tinjauan proyek sejenis yang digunakan untuk mengetahui kedekatan
karakteristik Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali di Kabupaten Badung dengan gedung-
gedung pertunjukan yang lainnya maka proyek sejenis yang digunakan untuk ditinjau adalah
Gedung Natya Mandala ISI Denpasar Amphitheater Garuda Wisnu Kencana dan Boshe
VVIP CLUB BALI
231 Gedung Natya Mandala ISI Denpasar
Gedung yang berlokasi di jln Nusa Indah Denpasar Timur Merupakan salah satu
fasilitas pertunjukan yang berada di areal pendidikan kampus ISI Denpasar Merupakan satu-
satunya gedung teater tertutup yang ada di Denpasar namun hanya difungsikan sebagai
sarana latihanpengajaran serta pertunjukan (In Door) bagi mahasiswa ISI Denpasar
232 Amphitheater Garuda Wisnu Kencana
Berlokasi di Bukit Jimbaran -Badung Yang merupakan salah satu tempat petunjukan
outdoor yang terletak di daerah pariwisata Badung Merupakan salah satu tempat pertunjukan
yang difungsikan sebagai tempat pertunjukan Seni Tradisional Bali maupun atraksi modern
untuk dipertontonkan pada wisatawan
27
233 Boshe VVIP CLUB BALI
Di Kuta -Badung Yang berdekatan dengan patung Dewa Ruci yang merupakan
landmark dari kawasan Kuta Merupakan sebuah gedung tertutup yang fungsi utamanya
sebagai tempat hiburan malam dan pertunjukan musik Berikut adalah tabel studi banding
pada proyek sejenis
Objek
Kriteria
Gedung Natya
Mandala ISI
Denpasar
Amphitheater Garuda
Wisnu Kencana
Boshe VVIP
CLUB BALI Kesimpulan
Lokasi
Di Jln Nusa Indah
Denpasar Timur
Merupakan salah-satu
fasilitas pertunjukan
yang berada di areal
pendidikan kampus ISI
Denpasar
Di Bukit Jimbaran -
Badung Yang
merupakan salah satu
tempat petunjukan yang
terletak di daerah
pariwisata Badung
Di Kuta -Badung
Yang berdekatan
dengan patung
Dewa Ruci yang
merupakan
landmark dari
kawasan Kuta
Bahwa lokasi
sebuah tempat
pertunjukan
bisa terletak
pada area
pendidikan dan
kepariwisataan
Fungsi
Merupakan satu-
satunya gedung teater
tertutup namun hanya
difungsikan sebagai
sarana
latihanpengajaran serta
pertunjukan (In Door)
bagi mahasiswa ISI
Denpasar
Merupakan salah satu
tempat pertunjukan yang
difungsikan sebagai
tempat pertunjukan tari
Seni Tradisional Bali
maupun atraksi modern
untuk dipertontonkan
pada wisatawan
Merupakan sebuah
gedung tertutup
yang fungsi
utamanya sebagai
tempat hiburan
malam dan
pertunjukan musik
Fungsi utama
sebuah gedung
pertunjukan
adalah sebagai
tempat
pertunjukan
dan bisa juga
sebagai
fasilitas
pendidikan
seni
Fasilitas
Gedung
Tempat duduk
audience stage
(berbentuk segi empat)
layar (kanan dan kiri)
serta latar yang dapat
diubah-ubah sesuai
yang diinginkan r
control dan juga
Fasilitas pertunjukan
berupa Tempat duduk
audience Stage r
Penyimpanan
perlengkapannya r rias
tersedia juga stage
dengan tempat duduk
berkapasitas besar t
Fasilitas
pertunjukan
berupa Tempat
berdiri audience
Stage r
Penyimpanan alat
dan
perlengkapannya r
Sudah
memadai dari
segi
pertunjukan
dan pelayanan
bagi
wisatawan
namun belum
Tabel 22 Studi Banding Pada Proyek Sejenis
Sumber Observasi Lapangan
28
didalam kegiatannya
pun sudah
menggunakan bantuan
katrol lighting (sebagai
sarana pencahayaan
dalam pertunjukan)
Ruang Rias (laki-laki
dan wanita) serta
Toilet
Penjualan makanan
ringan dan minuman
serta sedangkan
fasilitas penunjang
berupa r Pengelola t
Penjualan tiket t
Penjualan sovenir toilet
t Penjualan makanan dan
minuman area parkir
Rias area pemusik
sedangkan
fasilitas
penunjang berupa
r Pengelola t
Penjualan tiket
toilet area parkir
cukup jauh dari
tempat pementasan
mengkhusus
ke bidang
pertunjukan
Seni
Tradisional
Bali
Kapasit
as
Kapasitas gedung
kurang lebih 500 orang
Kapasitas gedung kurang
lebih 800 orang
Kapasitas gedung
kurang lebih 2000
orang
Kondisi
Kondisi gedung cukup
baik sudah dilengkapi
dengan fasilitas-fasilitas
yang mendekati sebuah
ruang teater yang
dilengkapi dengan tata
lampu dan sound sistem
pada setiap
pertunjukannya
Cukup baik dan cukup
lengkap untuk sebuah
pertunjukan untuk
wisatawan namun
kondisi gedung dalam
setiap pertunjukannya
masih belum dapat
menunjang dari segi
akustik ruang dan
penerangannya hanya
memakai penerangan
alami Perlu ditambahkan
fasilitas-fasilitas
penunjang yang lainnya
seperti restauran galery
dan lain sebagainya
Cukup baik dan
fasilitas lengkap
seperti sudah
adanya t Penjualan
souvenir Toilet
setiap
pertunjukannya
ditunjang dengan
fasilitas sound
sistem dan tata
lampu yang
spektakuler
Masih
sederhana
belum ada
yang
memberikan
tampilan yang
spektakuler
dengan efek-
efek visual dan
penggunaan
sound sistem
yang canggih
dalam setiap
pertunjukanny
a
Pengelol
a
Pengelola yaitu civitas
dari akademi kampus
yang bersangkutan
yaitu ISI Denpasar
Pihak swasta Pihak swasta Pihak swasta
dan
pemerintah
29
Bentuk
Stage
Bentuk stage segi
empat lengkap dengan
pencahayaan lampu
diatasnya dan di
lengkapi dengan layar
Back ground nya dapat
di sesuaikan dengan
tema pertunjukan yang
di gelar
Bentuk stage kipas tanpa
pencahayaan lampu yang
memadai Back ground
nya berupa tebing
permanen
Pada stage ini
bentuk stagenya
sama yaitu segi
empat dan latarnya
dapat berubah
sesuai event yang
berlangsung
Bentuk
panggung yang
umum dipakai
pada gedung
pertunjukan
adalah bentuk
segi empat
Latar
Panggun
g
Pada Natya Mandala
latar panggung
menggunakan tiruan
candi bentar dari layar
Layar tersebut dapat
diganti-ganti untuk
mengkondisikan
suasana pannggung
yang diinginkan
Pada stage ini latar
berupa batu tebing yang
permanen dan tidak dapat
diubah-ubah bentuknya
Latar ygang gelap
merupakan latar
dari panggung ini
tidak permanen dan
dapat diubah-ubah
bentuknya untuk
memberikan kesan
modern
Latar
panggung pada
gedung
pertunjukan di
Bali pada
umumnya
berbentuk kori
ataupun candi
bentar
Entranc
e
Bangun
an
Entrance bangunan
pada gedung ini
mengadopsi dari bentuk
kori dari bangunan Bali
dengan bahan paras
putih namun
ornamennya tidak
dibuat secara detail
Entrance bangunan pada
gedung pertunjukan ini
berbentuk modern yang
menyerupai candi bentar
Kondisi entrance
bangunan terkesan
modern Entrance
bangunannya
dekat dengan jalan
sempadan
bangunan tidak
memenuhi syarat
Entrance
bangunan
gedung
pertunjukan di
Bali pada
umumnya
bercirikan
tradisional
Bali seperti
kori
30
24 SPESIFIKASI UMUM GEDUNG PERTUNJUKAN SENI TRADISIONAL
BALI
Berdasarkan data-data mengenai teori-teori tentang Gedung Pertunjukan Seni
Tradisional Bali serta tinjauan terhadap proyek sejenis diatas maka diperoleh beberapa
tetapi secara global
Zoning
Ruang
Pada gedung ini zone
ruangnya terdiri dari
zone depan panggung
yaitu Entrance
bangunan toilet
pengunjung pria amp
wanita r Operator r
Oudience area
penabuh dan stage
Zone belakang
panggung terdiri dari r
Rias pria amp wanita
toilet gudang side
entrance untuk pemain
dan koridor tempat
sirkulasi pemain
Pada area yang terdapat
di GWK zone ruangnya
terdiri dari zone depan
panggung yaitu Entrance
bangunan toilet
pengunjung pria amp
wanita r Tiketing dan r
Cinderamatasovenir dan
r Pengelola r Operator
r Oudience smoking
area area penabuh dan
stage Zone belakang
panggung terdiri dari
rRias dan persiapan
tempat penyimpanan
Pada gedung ini
zone ruangnya
terdiri dari zone
depan yaitu
Entrance bangunan
toilet pengunjung
pria amp wanita r
Tiketing r
Pengelola r
Oudience area
penabuh dan stage
Zone belakang
terdiri dari rRias
dan persiapan
tempat
penyimpanan Seni
Tradisional Bali
Zone ruang
umumnya
terdiri dari dua
zone yaitu
zone depan
panggung dan
zone belakang
panggung
dengan bagian-
bagiannya
Kesimp
ulan
Gedung Natya Mandala
merupakan gedung
pertunjukan yang
berada di area
pendidikan ISI
Denpasar dan dikelola
oleh civitas ISI
Denpasar dengan
fasilitas pertunjukannya
sudah memperhatikan
dari akustik ruang dan
tata lampu dalam setiap
pertunjukannya Namun
kondisi dari gedung
tersebut masih kurang
memadai
Gedung ini merupakan
tempat pertunjukan
khusus di pertontonkan
untuk para wisatawan
dan terletak pada lokasi
pariwisata dan
pengelolaannya
dipengang oleh pihak
swasta Fasilitas
pertunjukan yang modern
dan memperhatikan
akustik dan tata lampu
karena kondisi
bangunannya semi
tertutup dengan stage
terbuka
Boshe merupakan
tempat pertunjukan
khusus pertunjukan
modern
dipertunjukkan
untuk wisatawan
Fasilitas yang di
sediakan sangat
modern
31
spesifikasi umum mengenai Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali yang diuraikan
berdasarkan fungsi karakteristik pelaku dan kegiatan fasilitas bangunan gedung pertunjukan
Seni Tradisional Bali dan lokasi gedung pertunjukan Seni Tradisional Bali
241 Fungsi
Sebagai wadah pertunjukan bagi para seniman Seni Tradisional Bali dalam berkreasi
dan mempertunjukan hasil karyanya sehingga dapat dinikmati dengan nyaman oleh para
audience Selain itu diharapkan Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali ini dapat
memberikan suatu informasi obyek wisatatempat rekreasi dan untuk meningkatkan minat
masyarakat dalam berkesenian khususnya seni Seni Tradisional Bali yang merupakan warisan
nenek moyang kita dan nantinya dapat terus diwariskan kepada generasi penerus
242 Karakteristik Pelaku dan Kegiatan
Karakteristik pelaku dan kegiatan secara umum dalam perencanaan Gedung
Pertunjukan Seni Tradisional Bali dikelompokkan sebagai berikut
1 Pengelola
Merupakan pihak penyelenggara dalam hal ini adalah pihak swasta dan masyarakat serta
sponsor yang terkait serta monitoring dari pihak pemerintah
2 Wisatawan
Berbagai motivasi wisatawan datang ke Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali seperti
untuk rekreasi atau dengan tujuan khusus mencari informasi untuk mengetahui lebih
dekat mengenai pementasan tari Seni Tradisional Bali
3 Penari
Merupakan pihak yang berperan untuk menampilkan adegan-adegan dalam setiap lakon
yang dibawakan di depan panggung
4 Penabuh
Mengiringi penari dengan bunyi-bunyian (gong) dalam setiap penampilannya di depan
panggung
243 Fasilitas Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali
Fasilitas Gedung Perunjukan Seni Tradisional Bali berdasarkan sintesis tinjauan teori
mengenai seni pertunjukan dan tinjauan proyek sejenis adalah sebagai berikut
32
1 Jenis ruang umumnya terbagi atas dua elemen utama yaitu
a Area ldquoDepanrdquo (font) sebagai public area
b ldquoBelakang panggungrdquo (back stage) sebagai work groups (kelompok kerja)
2 Ruang-ruang yang akan disediakan adalah
- Ruang Utama (panggung pertunjukan tempat duduk penonton tempat rias pria dan
wanita dan tempat untuk gambelan atau perlengkapan instrument dalam pementasan)
- Ruang Pertunjukan Luar (stage outdoor)
- Ruang pelayanan umum (lobby counter informasi loket karcis souvenir r
operator cafetaria keamanan toliet pengunjung)
- Ruang administrasipengelola
- Ruang penunjang (tempat parkir gudang pos satpam ME)
244 Lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali
Persyaratan lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali berdasarkan sintesis
tinjuan teori mengenai pertunjukan Seni Tradisional Bali dan tinjauan proyek sejenis adalah
sebagai berikut
1 Lokasinya berada dekat dengan kegiatan pariwisata
2 Lokasinya sesuai dengan peruntukan dari fungsi bangunan yang diwadahi
3 Lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali harus strategis dan dapat mudah
dicapai oleh berbagai pihak yang berkepentingan
4 Lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali harus dapat memberi kenyamanan
dan keamanan bagi semua civitas yang ada didalamnya
25
9 Tari Garuda Wisnu plusmn 6 orang plusmn 35 orang
Rata rata plusmn 6 orang plusmn 33 orang
c Jenis seni pertunjukan dengan jumlah personil sedikit (lt 5 orang )
Penari Penabuh
1 Tari Legong Lasem plusmn 3 orang plusmn 35 orang
2 Tari Oleg plusmn 2 orang plusmn 35 orang
3 Tari Sekar Jagat plusmn 5 orang plusmn 30 orang
4 Tari Makepung plusmn 5 orang plusmn 30 orang
5 Tari Wiranata plusmn 1 orang plusmn 30 orang
6 Tari Panjisemirang plusmn 1 orang plusmn 30 orang
7 Tari Marga Pati plusmn 1 orang plusmn 35 orang
8 Tari Manukrawa plusmn 5 orang plusmn 35 orang
9 Tari Kembang Girang plusmn 5 orang plusmn 30 orang
10 Tari Joged plusmn 5 orang plusmn 12 orang
11 Tari Puspanjali plusmn 5 orang plusmn 30 orang
12 Tari Jauk plusmn 1 orang plusmn 25 orang
13 Tari Baris Tunggal plusmn 1 orang plusmn 35 orang
14 Tari Cendrawasih plusmn 2 orang plusmn 30 orang
15 Tari Kebyar Duduk plusmn 1 orang plusmn 35 orang
16 Tari Kebyar Terompong plusmn 1 orang plusmn 35 orang
17 Tari Belibis plusmn 5 orang plusmn 30 orang
18 Tari Kupu kupu Tarum plusmn 5 orang plusmn 35 orang
19 Tari Jalak Putih plusmn 5 orang plusmn 35 orang
20 Tari Kelinci plusmn 5 orang plusmn 35 orang
Rata rata plusmn 3 orang plusmn 31 orang
223 Seni Tradisional Bali Sebagai Seni Pertunjukan
Seni Tradisional Bali yang dibuat selain sebagai suatu yang disacralkan disungsung
dan diupacarai juga merupakan sarana atau media yang dapat berfungsi lain seperti sebagai
alat komunikasi hiburan pendidikan dan sebagainya
26
Seni Tradisional Bali dalam peranan sebagai seni pertunjukan atau seni tari itu dapat
dibedakan atas tiga jenis yaitu Seni sacral (Wali) seni bebali dan seni balih-balihan Maka
Seni Tradisional Bali dapat berfungsi di ketiga jenis tari tersebut
Dalam peninjauan Seni Tradisional Bali sebagai seni pertunjukan ini akan ditinjau
dari beberapa aspek antara lain
- Aspek bentuk pertunjukan
- Aspek struktur pementasan
- Aspek lakon yang biasa dibawakan
- Aspek perlengkapan-perlengkapan atau sarana pementasan
- Dan arena pementasan
23 TINJAUAN PROYEK SEJENIS
Dalam tinjauan proyek sejenis yang digunakan untuk mengetahui kedekatan
karakteristik Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali di Kabupaten Badung dengan gedung-
gedung pertunjukan yang lainnya maka proyek sejenis yang digunakan untuk ditinjau adalah
Gedung Natya Mandala ISI Denpasar Amphitheater Garuda Wisnu Kencana dan Boshe
VVIP CLUB BALI
231 Gedung Natya Mandala ISI Denpasar
Gedung yang berlokasi di jln Nusa Indah Denpasar Timur Merupakan salah satu
fasilitas pertunjukan yang berada di areal pendidikan kampus ISI Denpasar Merupakan satu-
satunya gedung teater tertutup yang ada di Denpasar namun hanya difungsikan sebagai
sarana latihanpengajaran serta pertunjukan (In Door) bagi mahasiswa ISI Denpasar
232 Amphitheater Garuda Wisnu Kencana
Berlokasi di Bukit Jimbaran -Badung Yang merupakan salah satu tempat petunjukan
outdoor yang terletak di daerah pariwisata Badung Merupakan salah satu tempat pertunjukan
yang difungsikan sebagai tempat pertunjukan Seni Tradisional Bali maupun atraksi modern
untuk dipertontonkan pada wisatawan
27
233 Boshe VVIP CLUB BALI
Di Kuta -Badung Yang berdekatan dengan patung Dewa Ruci yang merupakan
landmark dari kawasan Kuta Merupakan sebuah gedung tertutup yang fungsi utamanya
sebagai tempat hiburan malam dan pertunjukan musik Berikut adalah tabel studi banding
pada proyek sejenis
Objek
Kriteria
Gedung Natya
Mandala ISI
Denpasar
Amphitheater Garuda
Wisnu Kencana
Boshe VVIP
CLUB BALI Kesimpulan
Lokasi
Di Jln Nusa Indah
Denpasar Timur
Merupakan salah-satu
fasilitas pertunjukan
yang berada di areal
pendidikan kampus ISI
Denpasar
Di Bukit Jimbaran -
Badung Yang
merupakan salah satu
tempat petunjukan yang
terletak di daerah
pariwisata Badung
Di Kuta -Badung
Yang berdekatan
dengan patung
Dewa Ruci yang
merupakan
landmark dari
kawasan Kuta
Bahwa lokasi
sebuah tempat
pertunjukan
bisa terletak
pada area
pendidikan dan
kepariwisataan
Fungsi
Merupakan satu-
satunya gedung teater
tertutup namun hanya
difungsikan sebagai
sarana
latihanpengajaran serta
pertunjukan (In Door)
bagi mahasiswa ISI
Denpasar
Merupakan salah satu
tempat pertunjukan yang
difungsikan sebagai
tempat pertunjukan tari
Seni Tradisional Bali
maupun atraksi modern
untuk dipertontonkan
pada wisatawan
Merupakan sebuah
gedung tertutup
yang fungsi
utamanya sebagai
tempat hiburan
malam dan
pertunjukan musik
Fungsi utama
sebuah gedung
pertunjukan
adalah sebagai
tempat
pertunjukan
dan bisa juga
sebagai
fasilitas
pendidikan
seni
Fasilitas
Gedung
Tempat duduk
audience stage
(berbentuk segi empat)
layar (kanan dan kiri)
serta latar yang dapat
diubah-ubah sesuai
yang diinginkan r
control dan juga
Fasilitas pertunjukan
berupa Tempat duduk
audience Stage r
Penyimpanan
perlengkapannya r rias
tersedia juga stage
dengan tempat duduk
berkapasitas besar t
Fasilitas
pertunjukan
berupa Tempat
berdiri audience
Stage r
Penyimpanan alat
dan
perlengkapannya r
Sudah
memadai dari
segi
pertunjukan
dan pelayanan
bagi
wisatawan
namun belum
Tabel 22 Studi Banding Pada Proyek Sejenis
Sumber Observasi Lapangan
28
didalam kegiatannya
pun sudah
menggunakan bantuan
katrol lighting (sebagai
sarana pencahayaan
dalam pertunjukan)
Ruang Rias (laki-laki
dan wanita) serta
Toilet
Penjualan makanan
ringan dan minuman
serta sedangkan
fasilitas penunjang
berupa r Pengelola t
Penjualan tiket t
Penjualan sovenir toilet
t Penjualan makanan dan
minuman area parkir
Rias area pemusik
sedangkan
fasilitas
penunjang berupa
r Pengelola t
Penjualan tiket
toilet area parkir
cukup jauh dari
tempat pementasan
mengkhusus
ke bidang
pertunjukan
Seni
Tradisional
Bali
Kapasit
as
Kapasitas gedung
kurang lebih 500 orang
Kapasitas gedung kurang
lebih 800 orang
Kapasitas gedung
kurang lebih 2000
orang
Kondisi
Kondisi gedung cukup
baik sudah dilengkapi
dengan fasilitas-fasilitas
yang mendekati sebuah
ruang teater yang
dilengkapi dengan tata
lampu dan sound sistem
pada setiap
pertunjukannya
Cukup baik dan cukup
lengkap untuk sebuah
pertunjukan untuk
wisatawan namun
kondisi gedung dalam
setiap pertunjukannya
masih belum dapat
menunjang dari segi
akustik ruang dan
penerangannya hanya
memakai penerangan
alami Perlu ditambahkan
fasilitas-fasilitas
penunjang yang lainnya
seperti restauran galery
dan lain sebagainya
Cukup baik dan
fasilitas lengkap
seperti sudah
adanya t Penjualan
souvenir Toilet
setiap
pertunjukannya
ditunjang dengan
fasilitas sound
sistem dan tata
lampu yang
spektakuler
Masih
sederhana
belum ada
yang
memberikan
tampilan yang
spektakuler
dengan efek-
efek visual dan
penggunaan
sound sistem
yang canggih
dalam setiap
pertunjukanny
a
Pengelol
a
Pengelola yaitu civitas
dari akademi kampus
yang bersangkutan
yaitu ISI Denpasar
Pihak swasta Pihak swasta Pihak swasta
dan
pemerintah
29
Bentuk
Stage
Bentuk stage segi
empat lengkap dengan
pencahayaan lampu
diatasnya dan di
lengkapi dengan layar
Back ground nya dapat
di sesuaikan dengan
tema pertunjukan yang
di gelar
Bentuk stage kipas tanpa
pencahayaan lampu yang
memadai Back ground
nya berupa tebing
permanen
Pada stage ini
bentuk stagenya
sama yaitu segi
empat dan latarnya
dapat berubah
sesuai event yang
berlangsung
Bentuk
panggung yang
umum dipakai
pada gedung
pertunjukan
adalah bentuk
segi empat
Latar
Panggun
g
Pada Natya Mandala
latar panggung
menggunakan tiruan
candi bentar dari layar
Layar tersebut dapat
diganti-ganti untuk
mengkondisikan
suasana pannggung
yang diinginkan
Pada stage ini latar
berupa batu tebing yang
permanen dan tidak dapat
diubah-ubah bentuknya
Latar ygang gelap
merupakan latar
dari panggung ini
tidak permanen dan
dapat diubah-ubah
bentuknya untuk
memberikan kesan
modern
Latar
panggung pada
gedung
pertunjukan di
Bali pada
umumnya
berbentuk kori
ataupun candi
bentar
Entranc
e
Bangun
an
Entrance bangunan
pada gedung ini
mengadopsi dari bentuk
kori dari bangunan Bali
dengan bahan paras
putih namun
ornamennya tidak
dibuat secara detail
Entrance bangunan pada
gedung pertunjukan ini
berbentuk modern yang
menyerupai candi bentar
Kondisi entrance
bangunan terkesan
modern Entrance
bangunannya
dekat dengan jalan
sempadan
bangunan tidak
memenuhi syarat
Entrance
bangunan
gedung
pertunjukan di
Bali pada
umumnya
bercirikan
tradisional
Bali seperti
kori
30
24 SPESIFIKASI UMUM GEDUNG PERTUNJUKAN SENI TRADISIONAL
BALI
Berdasarkan data-data mengenai teori-teori tentang Gedung Pertunjukan Seni
Tradisional Bali serta tinjauan terhadap proyek sejenis diatas maka diperoleh beberapa
tetapi secara global
Zoning
Ruang
Pada gedung ini zone
ruangnya terdiri dari
zone depan panggung
yaitu Entrance
bangunan toilet
pengunjung pria amp
wanita r Operator r
Oudience area
penabuh dan stage
Zone belakang
panggung terdiri dari r
Rias pria amp wanita
toilet gudang side
entrance untuk pemain
dan koridor tempat
sirkulasi pemain
Pada area yang terdapat
di GWK zone ruangnya
terdiri dari zone depan
panggung yaitu Entrance
bangunan toilet
pengunjung pria amp
wanita r Tiketing dan r
Cinderamatasovenir dan
r Pengelola r Operator
r Oudience smoking
area area penabuh dan
stage Zone belakang
panggung terdiri dari
rRias dan persiapan
tempat penyimpanan
Pada gedung ini
zone ruangnya
terdiri dari zone
depan yaitu
Entrance bangunan
toilet pengunjung
pria amp wanita r
Tiketing r
Pengelola r
Oudience area
penabuh dan stage
Zone belakang
terdiri dari rRias
dan persiapan
tempat
penyimpanan Seni
Tradisional Bali
Zone ruang
umumnya
terdiri dari dua
zone yaitu
zone depan
panggung dan
zone belakang
panggung
dengan bagian-
bagiannya
Kesimp
ulan
Gedung Natya Mandala
merupakan gedung
pertunjukan yang
berada di area
pendidikan ISI
Denpasar dan dikelola
oleh civitas ISI
Denpasar dengan
fasilitas pertunjukannya
sudah memperhatikan
dari akustik ruang dan
tata lampu dalam setiap
pertunjukannya Namun
kondisi dari gedung
tersebut masih kurang
memadai
Gedung ini merupakan
tempat pertunjukan
khusus di pertontonkan
untuk para wisatawan
dan terletak pada lokasi
pariwisata dan
pengelolaannya
dipengang oleh pihak
swasta Fasilitas
pertunjukan yang modern
dan memperhatikan
akustik dan tata lampu
karena kondisi
bangunannya semi
tertutup dengan stage
terbuka
Boshe merupakan
tempat pertunjukan
khusus pertunjukan
modern
dipertunjukkan
untuk wisatawan
Fasilitas yang di
sediakan sangat
modern
31
spesifikasi umum mengenai Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali yang diuraikan
berdasarkan fungsi karakteristik pelaku dan kegiatan fasilitas bangunan gedung pertunjukan
Seni Tradisional Bali dan lokasi gedung pertunjukan Seni Tradisional Bali
241 Fungsi
Sebagai wadah pertunjukan bagi para seniman Seni Tradisional Bali dalam berkreasi
dan mempertunjukan hasil karyanya sehingga dapat dinikmati dengan nyaman oleh para
audience Selain itu diharapkan Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali ini dapat
memberikan suatu informasi obyek wisatatempat rekreasi dan untuk meningkatkan minat
masyarakat dalam berkesenian khususnya seni Seni Tradisional Bali yang merupakan warisan
nenek moyang kita dan nantinya dapat terus diwariskan kepada generasi penerus
242 Karakteristik Pelaku dan Kegiatan
Karakteristik pelaku dan kegiatan secara umum dalam perencanaan Gedung
Pertunjukan Seni Tradisional Bali dikelompokkan sebagai berikut
1 Pengelola
Merupakan pihak penyelenggara dalam hal ini adalah pihak swasta dan masyarakat serta
sponsor yang terkait serta monitoring dari pihak pemerintah
2 Wisatawan
Berbagai motivasi wisatawan datang ke Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali seperti
untuk rekreasi atau dengan tujuan khusus mencari informasi untuk mengetahui lebih
dekat mengenai pementasan tari Seni Tradisional Bali
3 Penari
Merupakan pihak yang berperan untuk menampilkan adegan-adegan dalam setiap lakon
yang dibawakan di depan panggung
4 Penabuh
Mengiringi penari dengan bunyi-bunyian (gong) dalam setiap penampilannya di depan
panggung
243 Fasilitas Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali
Fasilitas Gedung Perunjukan Seni Tradisional Bali berdasarkan sintesis tinjauan teori
mengenai seni pertunjukan dan tinjauan proyek sejenis adalah sebagai berikut
32
1 Jenis ruang umumnya terbagi atas dua elemen utama yaitu
a Area ldquoDepanrdquo (font) sebagai public area
b ldquoBelakang panggungrdquo (back stage) sebagai work groups (kelompok kerja)
2 Ruang-ruang yang akan disediakan adalah
- Ruang Utama (panggung pertunjukan tempat duduk penonton tempat rias pria dan
wanita dan tempat untuk gambelan atau perlengkapan instrument dalam pementasan)
- Ruang Pertunjukan Luar (stage outdoor)
- Ruang pelayanan umum (lobby counter informasi loket karcis souvenir r
operator cafetaria keamanan toliet pengunjung)
- Ruang administrasipengelola
- Ruang penunjang (tempat parkir gudang pos satpam ME)
244 Lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali
Persyaratan lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali berdasarkan sintesis
tinjuan teori mengenai pertunjukan Seni Tradisional Bali dan tinjauan proyek sejenis adalah
sebagai berikut
1 Lokasinya berada dekat dengan kegiatan pariwisata
2 Lokasinya sesuai dengan peruntukan dari fungsi bangunan yang diwadahi
3 Lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali harus strategis dan dapat mudah
dicapai oleh berbagai pihak yang berkepentingan
4 Lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali harus dapat memberi kenyamanan
dan keamanan bagi semua civitas yang ada didalamnya
26
Seni Tradisional Bali dalam peranan sebagai seni pertunjukan atau seni tari itu dapat
dibedakan atas tiga jenis yaitu Seni sacral (Wali) seni bebali dan seni balih-balihan Maka
Seni Tradisional Bali dapat berfungsi di ketiga jenis tari tersebut
Dalam peninjauan Seni Tradisional Bali sebagai seni pertunjukan ini akan ditinjau
dari beberapa aspek antara lain
- Aspek bentuk pertunjukan
- Aspek struktur pementasan
- Aspek lakon yang biasa dibawakan
- Aspek perlengkapan-perlengkapan atau sarana pementasan
- Dan arena pementasan
23 TINJAUAN PROYEK SEJENIS
Dalam tinjauan proyek sejenis yang digunakan untuk mengetahui kedekatan
karakteristik Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali di Kabupaten Badung dengan gedung-
gedung pertunjukan yang lainnya maka proyek sejenis yang digunakan untuk ditinjau adalah
Gedung Natya Mandala ISI Denpasar Amphitheater Garuda Wisnu Kencana dan Boshe
VVIP CLUB BALI
231 Gedung Natya Mandala ISI Denpasar
Gedung yang berlokasi di jln Nusa Indah Denpasar Timur Merupakan salah satu
fasilitas pertunjukan yang berada di areal pendidikan kampus ISI Denpasar Merupakan satu-
satunya gedung teater tertutup yang ada di Denpasar namun hanya difungsikan sebagai
sarana latihanpengajaran serta pertunjukan (In Door) bagi mahasiswa ISI Denpasar
232 Amphitheater Garuda Wisnu Kencana
Berlokasi di Bukit Jimbaran -Badung Yang merupakan salah satu tempat petunjukan
outdoor yang terletak di daerah pariwisata Badung Merupakan salah satu tempat pertunjukan
yang difungsikan sebagai tempat pertunjukan Seni Tradisional Bali maupun atraksi modern
untuk dipertontonkan pada wisatawan
27
233 Boshe VVIP CLUB BALI
Di Kuta -Badung Yang berdekatan dengan patung Dewa Ruci yang merupakan
landmark dari kawasan Kuta Merupakan sebuah gedung tertutup yang fungsi utamanya
sebagai tempat hiburan malam dan pertunjukan musik Berikut adalah tabel studi banding
pada proyek sejenis
Objek
Kriteria
Gedung Natya
Mandala ISI
Denpasar
Amphitheater Garuda
Wisnu Kencana
Boshe VVIP
CLUB BALI Kesimpulan
Lokasi
Di Jln Nusa Indah
Denpasar Timur
Merupakan salah-satu
fasilitas pertunjukan
yang berada di areal
pendidikan kampus ISI
Denpasar
Di Bukit Jimbaran -
Badung Yang
merupakan salah satu
tempat petunjukan yang
terletak di daerah
pariwisata Badung
Di Kuta -Badung
Yang berdekatan
dengan patung
Dewa Ruci yang
merupakan
landmark dari
kawasan Kuta
Bahwa lokasi
sebuah tempat
pertunjukan
bisa terletak
pada area
pendidikan dan
kepariwisataan
Fungsi
Merupakan satu-
satunya gedung teater
tertutup namun hanya
difungsikan sebagai
sarana
latihanpengajaran serta
pertunjukan (In Door)
bagi mahasiswa ISI
Denpasar
Merupakan salah satu
tempat pertunjukan yang
difungsikan sebagai
tempat pertunjukan tari
Seni Tradisional Bali
maupun atraksi modern
untuk dipertontonkan
pada wisatawan
Merupakan sebuah
gedung tertutup
yang fungsi
utamanya sebagai
tempat hiburan
malam dan
pertunjukan musik
Fungsi utama
sebuah gedung
pertunjukan
adalah sebagai
tempat
pertunjukan
dan bisa juga
sebagai
fasilitas
pendidikan
seni
Fasilitas
Gedung
Tempat duduk
audience stage
(berbentuk segi empat)
layar (kanan dan kiri)
serta latar yang dapat
diubah-ubah sesuai
yang diinginkan r
control dan juga
Fasilitas pertunjukan
berupa Tempat duduk
audience Stage r
Penyimpanan
perlengkapannya r rias
tersedia juga stage
dengan tempat duduk
berkapasitas besar t
Fasilitas
pertunjukan
berupa Tempat
berdiri audience
Stage r
Penyimpanan alat
dan
perlengkapannya r
Sudah
memadai dari
segi
pertunjukan
dan pelayanan
bagi
wisatawan
namun belum
Tabel 22 Studi Banding Pada Proyek Sejenis
Sumber Observasi Lapangan
28
didalam kegiatannya
pun sudah
menggunakan bantuan
katrol lighting (sebagai
sarana pencahayaan
dalam pertunjukan)
Ruang Rias (laki-laki
dan wanita) serta
Toilet
Penjualan makanan
ringan dan minuman
serta sedangkan
fasilitas penunjang
berupa r Pengelola t
Penjualan tiket t
Penjualan sovenir toilet
t Penjualan makanan dan
minuman area parkir
Rias area pemusik
sedangkan
fasilitas
penunjang berupa
r Pengelola t
Penjualan tiket
toilet area parkir
cukup jauh dari
tempat pementasan
mengkhusus
ke bidang
pertunjukan
Seni
Tradisional
Bali
Kapasit
as
Kapasitas gedung
kurang lebih 500 orang
Kapasitas gedung kurang
lebih 800 orang
Kapasitas gedung
kurang lebih 2000
orang
Kondisi
Kondisi gedung cukup
baik sudah dilengkapi
dengan fasilitas-fasilitas
yang mendekati sebuah
ruang teater yang
dilengkapi dengan tata
lampu dan sound sistem
pada setiap
pertunjukannya
Cukup baik dan cukup
lengkap untuk sebuah
pertunjukan untuk
wisatawan namun
kondisi gedung dalam
setiap pertunjukannya
masih belum dapat
menunjang dari segi
akustik ruang dan
penerangannya hanya
memakai penerangan
alami Perlu ditambahkan
fasilitas-fasilitas
penunjang yang lainnya
seperti restauran galery
dan lain sebagainya
Cukup baik dan
fasilitas lengkap
seperti sudah
adanya t Penjualan
souvenir Toilet
setiap
pertunjukannya
ditunjang dengan
fasilitas sound
sistem dan tata
lampu yang
spektakuler
Masih
sederhana
belum ada
yang
memberikan
tampilan yang
spektakuler
dengan efek-
efek visual dan
penggunaan
sound sistem
yang canggih
dalam setiap
pertunjukanny
a
Pengelol
a
Pengelola yaitu civitas
dari akademi kampus
yang bersangkutan
yaitu ISI Denpasar
Pihak swasta Pihak swasta Pihak swasta
dan
pemerintah
29
Bentuk
Stage
Bentuk stage segi
empat lengkap dengan
pencahayaan lampu
diatasnya dan di
lengkapi dengan layar
Back ground nya dapat
di sesuaikan dengan
tema pertunjukan yang
di gelar
Bentuk stage kipas tanpa
pencahayaan lampu yang
memadai Back ground
nya berupa tebing
permanen
Pada stage ini
bentuk stagenya
sama yaitu segi
empat dan latarnya
dapat berubah
sesuai event yang
berlangsung
Bentuk
panggung yang
umum dipakai
pada gedung
pertunjukan
adalah bentuk
segi empat
Latar
Panggun
g
Pada Natya Mandala
latar panggung
menggunakan tiruan
candi bentar dari layar
Layar tersebut dapat
diganti-ganti untuk
mengkondisikan
suasana pannggung
yang diinginkan
Pada stage ini latar
berupa batu tebing yang
permanen dan tidak dapat
diubah-ubah bentuknya
Latar ygang gelap
merupakan latar
dari panggung ini
tidak permanen dan
dapat diubah-ubah
bentuknya untuk
memberikan kesan
modern
Latar
panggung pada
gedung
pertunjukan di
Bali pada
umumnya
berbentuk kori
ataupun candi
bentar
Entranc
e
Bangun
an
Entrance bangunan
pada gedung ini
mengadopsi dari bentuk
kori dari bangunan Bali
dengan bahan paras
putih namun
ornamennya tidak
dibuat secara detail
Entrance bangunan pada
gedung pertunjukan ini
berbentuk modern yang
menyerupai candi bentar
Kondisi entrance
bangunan terkesan
modern Entrance
bangunannya
dekat dengan jalan
sempadan
bangunan tidak
memenuhi syarat
Entrance
bangunan
gedung
pertunjukan di
Bali pada
umumnya
bercirikan
tradisional
Bali seperti
kori
30
24 SPESIFIKASI UMUM GEDUNG PERTUNJUKAN SENI TRADISIONAL
BALI
Berdasarkan data-data mengenai teori-teori tentang Gedung Pertunjukan Seni
Tradisional Bali serta tinjauan terhadap proyek sejenis diatas maka diperoleh beberapa
tetapi secara global
Zoning
Ruang
Pada gedung ini zone
ruangnya terdiri dari
zone depan panggung
yaitu Entrance
bangunan toilet
pengunjung pria amp
wanita r Operator r
Oudience area
penabuh dan stage
Zone belakang
panggung terdiri dari r
Rias pria amp wanita
toilet gudang side
entrance untuk pemain
dan koridor tempat
sirkulasi pemain
Pada area yang terdapat
di GWK zone ruangnya
terdiri dari zone depan
panggung yaitu Entrance
bangunan toilet
pengunjung pria amp
wanita r Tiketing dan r
Cinderamatasovenir dan
r Pengelola r Operator
r Oudience smoking
area area penabuh dan
stage Zone belakang
panggung terdiri dari
rRias dan persiapan
tempat penyimpanan
Pada gedung ini
zone ruangnya
terdiri dari zone
depan yaitu
Entrance bangunan
toilet pengunjung
pria amp wanita r
Tiketing r
Pengelola r
Oudience area
penabuh dan stage
Zone belakang
terdiri dari rRias
dan persiapan
tempat
penyimpanan Seni
Tradisional Bali
Zone ruang
umumnya
terdiri dari dua
zone yaitu
zone depan
panggung dan
zone belakang
panggung
dengan bagian-
bagiannya
Kesimp
ulan
Gedung Natya Mandala
merupakan gedung
pertunjukan yang
berada di area
pendidikan ISI
Denpasar dan dikelola
oleh civitas ISI
Denpasar dengan
fasilitas pertunjukannya
sudah memperhatikan
dari akustik ruang dan
tata lampu dalam setiap
pertunjukannya Namun
kondisi dari gedung
tersebut masih kurang
memadai
Gedung ini merupakan
tempat pertunjukan
khusus di pertontonkan
untuk para wisatawan
dan terletak pada lokasi
pariwisata dan
pengelolaannya
dipengang oleh pihak
swasta Fasilitas
pertunjukan yang modern
dan memperhatikan
akustik dan tata lampu
karena kondisi
bangunannya semi
tertutup dengan stage
terbuka
Boshe merupakan
tempat pertunjukan
khusus pertunjukan
modern
dipertunjukkan
untuk wisatawan
Fasilitas yang di
sediakan sangat
modern
31
spesifikasi umum mengenai Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali yang diuraikan
berdasarkan fungsi karakteristik pelaku dan kegiatan fasilitas bangunan gedung pertunjukan
Seni Tradisional Bali dan lokasi gedung pertunjukan Seni Tradisional Bali
241 Fungsi
Sebagai wadah pertunjukan bagi para seniman Seni Tradisional Bali dalam berkreasi
dan mempertunjukan hasil karyanya sehingga dapat dinikmati dengan nyaman oleh para
audience Selain itu diharapkan Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali ini dapat
memberikan suatu informasi obyek wisatatempat rekreasi dan untuk meningkatkan minat
masyarakat dalam berkesenian khususnya seni Seni Tradisional Bali yang merupakan warisan
nenek moyang kita dan nantinya dapat terus diwariskan kepada generasi penerus
242 Karakteristik Pelaku dan Kegiatan
Karakteristik pelaku dan kegiatan secara umum dalam perencanaan Gedung
Pertunjukan Seni Tradisional Bali dikelompokkan sebagai berikut
1 Pengelola
Merupakan pihak penyelenggara dalam hal ini adalah pihak swasta dan masyarakat serta
sponsor yang terkait serta monitoring dari pihak pemerintah
2 Wisatawan
Berbagai motivasi wisatawan datang ke Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali seperti
untuk rekreasi atau dengan tujuan khusus mencari informasi untuk mengetahui lebih
dekat mengenai pementasan tari Seni Tradisional Bali
3 Penari
Merupakan pihak yang berperan untuk menampilkan adegan-adegan dalam setiap lakon
yang dibawakan di depan panggung
4 Penabuh
Mengiringi penari dengan bunyi-bunyian (gong) dalam setiap penampilannya di depan
panggung
243 Fasilitas Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali
Fasilitas Gedung Perunjukan Seni Tradisional Bali berdasarkan sintesis tinjauan teori
mengenai seni pertunjukan dan tinjauan proyek sejenis adalah sebagai berikut
32
1 Jenis ruang umumnya terbagi atas dua elemen utama yaitu
a Area ldquoDepanrdquo (font) sebagai public area
b ldquoBelakang panggungrdquo (back stage) sebagai work groups (kelompok kerja)
2 Ruang-ruang yang akan disediakan adalah
- Ruang Utama (panggung pertunjukan tempat duduk penonton tempat rias pria dan
wanita dan tempat untuk gambelan atau perlengkapan instrument dalam pementasan)
- Ruang Pertunjukan Luar (stage outdoor)
- Ruang pelayanan umum (lobby counter informasi loket karcis souvenir r
operator cafetaria keamanan toliet pengunjung)
- Ruang administrasipengelola
- Ruang penunjang (tempat parkir gudang pos satpam ME)
244 Lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali
Persyaratan lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali berdasarkan sintesis
tinjuan teori mengenai pertunjukan Seni Tradisional Bali dan tinjauan proyek sejenis adalah
sebagai berikut
1 Lokasinya berada dekat dengan kegiatan pariwisata
2 Lokasinya sesuai dengan peruntukan dari fungsi bangunan yang diwadahi
3 Lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali harus strategis dan dapat mudah
dicapai oleh berbagai pihak yang berkepentingan
4 Lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali harus dapat memberi kenyamanan
dan keamanan bagi semua civitas yang ada didalamnya
27
233 Boshe VVIP CLUB BALI
Di Kuta -Badung Yang berdekatan dengan patung Dewa Ruci yang merupakan
landmark dari kawasan Kuta Merupakan sebuah gedung tertutup yang fungsi utamanya
sebagai tempat hiburan malam dan pertunjukan musik Berikut adalah tabel studi banding
pada proyek sejenis
Objek
Kriteria
Gedung Natya
Mandala ISI
Denpasar
Amphitheater Garuda
Wisnu Kencana
Boshe VVIP
CLUB BALI Kesimpulan
Lokasi
Di Jln Nusa Indah
Denpasar Timur
Merupakan salah-satu
fasilitas pertunjukan
yang berada di areal
pendidikan kampus ISI
Denpasar
Di Bukit Jimbaran -
Badung Yang
merupakan salah satu
tempat petunjukan yang
terletak di daerah
pariwisata Badung
Di Kuta -Badung
Yang berdekatan
dengan patung
Dewa Ruci yang
merupakan
landmark dari
kawasan Kuta
Bahwa lokasi
sebuah tempat
pertunjukan
bisa terletak
pada area
pendidikan dan
kepariwisataan
Fungsi
Merupakan satu-
satunya gedung teater
tertutup namun hanya
difungsikan sebagai
sarana
latihanpengajaran serta
pertunjukan (In Door)
bagi mahasiswa ISI
Denpasar
Merupakan salah satu
tempat pertunjukan yang
difungsikan sebagai
tempat pertunjukan tari
Seni Tradisional Bali
maupun atraksi modern
untuk dipertontonkan
pada wisatawan
Merupakan sebuah
gedung tertutup
yang fungsi
utamanya sebagai
tempat hiburan
malam dan
pertunjukan musik
Fungsi utama
sebuah gedung
pertunjukan
adalah sebagai
tempat
pertunjukan
dan bisa juga
sebagai
fasilitas
pendidikan
seni
Fasilitas
Gedung
Tempat duduk
audience stage
(berbentuk segi empat)
layar (kanan dan kiri)
serta latar yang dapat
diubah-ubah sesuai
yang diinginkan r
control dan juga
Fasilitas pertunjukan
berupa Tempat duduk
audience Stage r
Penyimpanan
perlengkapannya r rias
tersedia juga stage
dengan tempat duduk
berkapasitas besar t
Fasilitas
pertunjukan
berupa Tempat
berdiri audience
Stage r
Penyimpanan alat
dan
perlengkapannya r
Sudah
memadai dari
segi
pertunjukan
dan pelayanan
bagi
wisatawan
namun belum
Tabel 22 Studi Banding Pada Proyek Sejenis
Sumber Observasi Lapangan
28
didalam kegiatannya
pun sudah
menggunakan bantuan
katrol lighting (sebagai
sarana pencahayaan
dalam pertunjukan)
Ruang Rias (laki-laki
dan wanita) serta
Toilet
Penjualan makanan
ringan dan minuman
serta sedangkan
fasilitas penunjang
berupa r Pengelola t
Penjualan tiket t
Penjualan sovenir toilet
t Penjualan makanan dan
minuman area parkir
Rias area pemusik
sedangkan
fasilitas
penunjang berupa
r Pengelola t
Penjualan tiket
toilet area parkir
cukup jauh dari
tempat pementasan
mengkhusus
ke bidang
pertunjukan
Seni
Tradisional
Bali
Kapasit
as
Kapasitas gedung
kurang lebih 500 orang
Kapasitas gedung kurang
lebih 800 orang
Kapasitas gedung
kurang lebih 2000
orang
Kondisi
Kondisi gedung cukup
baik sudah dilengkapi
dengan fasilitas-fasilitas
yang mendekati sebuah
ruang teater yang
dilengkapi dengan tata
lampu dan sound sistem
pada setiap
pertunjukannya
Cukup baik dan cukup
lengkap untuk sebuah
pertunjukan untuk
wisatawan namun
kondisi gedung dalam
setiap pertunjukannya
masih belum dapat
menunjang dari segi
akustik ruang dan
penerangannya hanya
memakai penerangan
alami Perlu ditambahkan
fasilitas-fasilitas
penunjang yang lainnya
seperti restauran galery
dan lain sebagainya
Cukup baik dan
fasilitas lengkap
seperti sudah
adanya t Penjualan
souvenir Toilet
setiap
pertunjukannya
ditunjang dengan
fasilitas sound
sistem dan tata
lampu yang
spektakuler
Masih
sederhana
belum ada
yang
memberikan
tampilan yang
spektakuler
dengan efek-
efek visual dan
penggunaan
sound sistem
yang canggih
dalam setiap
pertunjukanny
a
Pengelol
a
Pengelola yaitu civitas
dari akademi kampus
yang bersangkutan
yaitu ISI Denpasar
Pihak swasta Pihak swasta Pihak swasta
dan
pemerintah
29
Bentuk
Stage
Bentuk stage segi
empat lengkap dengan
pencahayaan lampu
diatasnya dan di
lengkapi dengan layar
Back ground nya dapat
di sesuaikan dengan
tema pertunjukan yang
di gelar
Bentuk stage kipas tanpa
pencahayaan lampu yang
memadai Back ground
nya berupa tebing
permanen
Pada stage ini
bentuk stagenya
sama yaitu segi
empat dan latarnya
dapat berubah
sesuai event yang
berlangsung
Bentuk
panggung yang
umum dipakai
pada gedung
pertunjukan
adalah bentuk
segi empat
Latar
Panggun
g
Pada Natya Mandala
latar panggung
menggunakan tiruan
candi bentar dari layar
Layar tersebut dapat
diganti-ganti untuk
mengkondisikan
suasana pannggung
yang diinginkan
Pada stage ini latar
berupa batu tebing yang
permanen dan tidak dapat
diubah-ubah bentuknya
Latar ygang gelap
merupakan latar
dari panggung ini
tidak permanen dan
dapat diubah-ubah
bentuknya untuk
memberikan kesan
modern
Latar
panggung pada
gedung
pertunjukan di
Bali pada
umumnya
berbentuk kori
ataupun candi
bentar
Entranc
e
Bangun
an
Entrance bangunan
pada gedung ini
mengadopsi dari bentuk
kori dari bangunan Bali
dengan bahan paras
putih namun
ornamennya tidak
dibuat secara detail
Entrance bangunan pada
gedung pertunjukan ini
berbentuk modern yang
menyerupai candi bentar
Kondisi entrance
bangunan terkesan
modern Entrance
bangunannya
dekat dengan jalan
sempadan
bangunan tidak
memenuhi syarat
Entrance
bangunan
gedung
pertunjukan di
Bali pada
umumnya
bercirikan
tradisional
Bali seperti
kori
30
24 SPESIFIKASI UMUM GEDUNG PERTUNJUKAN SENI TRADISIONAL
BALI
Berdasarkan data-data mengenai teori-teori tentang Gedung Pertunjukan Seni
Tradisional Bali serta tinjauan terhadap proyek sejenis diatas maka diperoleh beberapa
tetapi secara global
Zoning
Ruang
Pada gedung ini zone
ruangnya terdiri dari
zone depan panggung
yaitu Entrance
bangunan toilet
pengunjung pria amp
wanita r Operator r
Oudience area
penabuh dan stage
Zone belakang
panggung terdiri dari r
Rias pria amp wanita
toilet gudang side
entrance untuk pemain
dan koridor tempat
sirkulasi pemain
Pada area yang terdapat
di GWK zone ruangnya
terdiri dari zone depan
panggung yaitu Entrance
bangunan toilet
pengunjung pria amp
wanita r Tiketing dan r
Cinderamatasovenir dan
r Pengelola r Operator
r Oudience smoking
area area penabuh dan
stage Zone belakang
panggung terdiri dari
rRias dan persiapan
tempat penyimpanan
Pada gedung ini
zone ruangnya
terdiri dari zone
depan yaitu
Entrance bangunan
toilet pengunjung
pria amp wanita r
Tiketing r
Pengelola r
Oudience area
penabuh dan stage
Zone belakang
terdiri dari rRias
dan persiapan
tempat
penyimpanan Seni
Tradisional Bali
Zone ruang
umumnya
terdiri dari dua
zone yaitu
zone depan
panggung dan
zone belakang
panggung
dengan bagian-
bagiannya
Kesimp
ulan
Gedung Natya Mandala
merupakan gedung
pertunjukan yang
berada di area
pendidikan ISI
Denpasar dan dikelola
oleh civitas ISI
Denpasar dengan
fasilitas pertunjukannya
sudah memperhatikan
dari akustik ruang dan
tata lampu dalam setiap
pertunjukannya Namun
kondisi dari gedung
tersebut masih kurang
memadai
Gedung ini merupakan
tempat pertunjukan
khusus di pertontonkan
untuk para wisatawan
dan terletak pada lokasi
pariwisata dan
pengelolaannya
dipengang oleh pihak
swasta Fasilitas
pertunjukan yang modern
dan memperhatikan
akustik dan tata lampu
karena kondisi
bangunannya semi
tertutup dengan stage
terbuka
Boshe merupakan
tempat pertunjukan
khusus pertunjukan
modern
dipertunjukkan
untuk wisatawan
Fasilitas yang di
sediakan sangat
modern
31
spesifikasi umum mengenai Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali yang diuraikan
berdasarkan fungsi karakteristik pelaku dan kegiatan fasilitas bangunan gedung pertunjukan
Seni Tradisional Bali dan lokasi gedung pertunjukan Seni Tradisional Bali
241 Fungsi
Sebagai wadah pertunjukan bagi para seniman Seni Tradisional Bali dalam berkreasi
dan mempertunjukan hasil karyanya sehingga dapat dinikmati dengan nyaman oleh para
audience Selain itu diharapkan Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali ini dapat
memberikan suatu informasi obyek wisatatempat rekreasi dan untuk meningkatkan minat
masyarakat dalam berkesenian khususnya seni Seni Tradisional Bali yang merupakan warisan
nenek moyang kita dan nantinya dapat terus diwariskan kepada generasi penerus
242 Karakteristik Pelaku dan Kegiatan
Karakteristik pelaku dan kegiatan secara umum dalam perencanaan Gedung
Pertunjukan Seni Tradisional Bali dikelompokkan sebagai berikut
1 Pengelola
Merupakan pihak penyelenggara dalam hal ini adalah pihak swasta dan masyarakat serta
sponsor yang terkait serta monitoring dari pihak pemerintah
2 Wisatawan
Berbagai motivasi wisatawan datang ke Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali seperti
untuk rekreasi atau dengan tujuan khusus mencari informasi untuk mengetahui lebih
dekat mengenai pementasan tari Seni Tradisional Bali
3 Penari
Merupakan pihak yang berperan untuk menampilkan adegan-adegan dalam setiap lakon
yang dibawakan di depan panggung
4 Penabuh
Mengiringi penari dengan bunyi-bunyian (gong) dalam setiap penampilannya di depan
panggung
243 Fasilitas Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali
Fasilitas Gedung Perunjukan Seni Tradisional Bali berdasarkan sintesis tinjauan teori
mengenai seni pertunjukan dan tinjauan proyek sejenis adalah sebagai berikut
32
1 Jenis ruang umumnya terbagi atas dua elemen utama yaitu
a Area ldquoDepanrdquo (font) sebagai public area
b ldquoBelakang panggungrdquo (back stage) sebagai work groups (kelompok kerja)
2 Ruang-ruang yang akan disediakan adalah
- Ruang Utama (panggung pertunjukan tempat duduk penonton tempat rias pria dan
wanita dan tempat untuk gambelan atau perlengkapan instrument dalam pementasan)
- Ruang Pertunjukan Luar (stage outdoor)
- Ruang pelayanan umum (lobby counter informasi loket karcis souvenir r
operator cafetaria keamanan toliet pengunjung)
- Ruang administrasipengelola
- Ruang penunjang (tempat parkir gudang pos satpam ME)
244 Lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali
Persyaratan lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali berdasarkan sintesis
tinjuan teori mengenai pertunjukan Seni Tradisional Bali dan tinjauan proyek sejenis adalah
sebagai berikut
1 Lokasinya berada dekat dengan kegiatan pariwisata
2 Lokasinya sesuai dengan peruntukan dari fungsi bangunan yang diwadahi
3 Lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali harus strategis dan dapat mudah
dicapai oleh berbagai pihak yang berkepentingan
4 Lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali harus dapat memberi kenyamanan
dan keamanan bagi semua civitas yang ada didalamnya
28
didalam kegiatannya
pun sudah
menggunakan bantuan
katrol lighting (sebagai
sarana pencahayaan
dalam pertunjukan)
Ruang Rias (laki-laki
dan wanita) serta
Toilet
Penjualan makanan
ringan dan minuman
serta sedangkan
fasilitas penunjang
berupa r Pengelola t
Penjualan tiket t
Penjualan sovenir toilet
t Penjualan makanan dan
minuman area parkir
Rias area pemusik
sedangkan
fasilitas
penunjang berupa
r Pengelola t
Penjualan tiket
toilet area parkir
cukup jauh dari
tempat pementasan
mengkhusus
ke bidang
pertunjukan
Seni
Tradisional
Bali
Kapasit
as
Kapasitas gedung
kurang lebih 500 orang
Kapasitas gedung kurang
lebih 800 orang
Kapasitas gedung
kurang lebih 2000
orang
Kondisi
Kondisi gedung cukup
baik sudah dilengkapi
dengan fasilitas-fasilitas
yang mendekati sebuah
ruang teater yang
dilengkapi dengan tata
lampu dan sound sistem
pada setiap
pertunjukannya
Cukup baik dan cukup
lengkap untuk sebuah
pertunjukan untuk
wisatawan namun
kondisi gedung dalam
setiap pertunjukannya
masih belum dapat
menunjang dari segi
akustik ruang dan
penerangannya hanya
memakai penerangan
alami Perlu ditambahkan
fasilitas-fasilitas
penunjang yang lainnya
seperti restauran galery
dan lain sebagainya
Cukup baik dan
fasilitas lengkap
seperti sudah
adanya t Penjualan
souvenir Toilet
setiap
pertunjukannya
ditunjang dengan
fasilitas sound
sistem dan tata
lampu yang
spektakuler
Masih
sederhana
belum ada
yang
memberikan
tampilan yang
spektakuler
dengan efek-
efek visual dan
penggunaan
sound sistem
yang canggih
dalam setiap
pertunjukanny
a
Pengelol
a
Pengelola yaitu civitas
dari akademi kampus
yang bersangkutan
yaitu ISI Denpasar
Pihak swasta Pihak swasta Pihak swasta
dan
pemerintah
29
Bentuk
Stage
Bentuk stage segi
empat lengkap dengan
pencahayaan lampu
diatasnya dan di
lengkapi dengan layar
Back ground nya dapat
di sesuaikan dengan
tema pertunjukan yang
di gelar
Bentuk stage kipas tanpa
pencahayaan lampu yang
memadai Back ground
nya berupa tebing
permanen
Pada stage ini
bentuk stagenya
sama yaitu segi
empat dan latarnya
dapat berubah
sesuai event yang
berlangsung
Bentuk
panggung yang
umum dipakai
pada gedung
pertunjukan
adalah bentuk
segi empat
Latar
Panggun
g
Pada Natya Mandala
latar panggung
menggunakan tiruan
candi bentar dari layar
Layar tersebut dapat
diganti-ganti untuk
mengkondisikan
suasana pannggung
yang diinginkan
Pada stage ini latar
berupa batu tebing yang
permanen dan tidak dapat
diubah-ubah bentuknya
Latar ygang gelap
merupakan latar
dari panggung ini
tidak permanen dan
dapat diubah-ubah
bentuknya untuk
memberikan kesan
modern
Latar
panggung pada
gedung
pertunjukan di
Bali pada
umumnya
berbentuk kori
ataupun candi
bentar
Entranc
e
Bangun
an
Entrance bangunan
pada gedung ini
mengadopsi dari bentuk
kori dari bangunan Bali
dengan bahan paras
putih namun
ornamennya tidak
dibuat secara detail
Entrance bangunan pada
gedung pertunjukan ini
berbentuk modern yang
menyerupai candi bentar
Kondisi entrance
bangunan terkesan
modern Entrance
bangunannya
dekat dengan jalan
sempadan
bangunan tidak
memenuhi syarat
Entrance
bangunan
gedung
pertunjukan di
Bali pada
umumnya
bercirikan
tradisional
Bali seperti
kori
30
24 SPESIFIKASI UMUM GEDUNG PERTUNJUKAN SENI TRADISIONAL
BALI
Berdasarkan data-data mengenai teori-teori tentang Gedung Pertunjukan Seni
Tradisional Bali serta tinjauan terhadap proyek sejenis diatas maka diperoleh beberapa
tetapi secara global
Zoning
Ruang
Pada gedung ini zone
ruangnya terdiri dari
zone depan panggung
yaitu Entrance
bangunan toilet
pengunjung pria amp
wanita r Operator r
Oudience area
penabuh dan stage
Zone belakang
panggung terdiri dari r
Rias pria amp wanita
toilet gudang side
entrance untuk pemain
dan koridor tempat
sirkulasi pemain
Pada area yang terdapat
di GWK zone ruangnya
terdiri dari zone depan
panggung yaitu Entrance
bangunan toilet
pengunjung pria amp
wanita r Tiketing dan r
Cinderamatasovenir dan
r Pengelola r Operator
r Oudience smoking
area area penabuh dan
stage Zone belakang
panggung terdiri dari
rRias dan persiapan
tempat penyimpanan
Pada gedung ini
zone ruangnya
terdiri dari zone
depan yaitu
Entrance bangunan
toilet pengunjung
pria amp wanita r
Tiketing r
Pengelola r
Oudience area
penabuh dan stage
Zone belakang
terdiri dari rRias
dan persiapan
tempat
penyimpanan Seni
Tradisional Bali
Zone ruang
umumnya
terdiri dari dua
zone yaitu
zone depan
panggung dan
zone belakang
panggung
dengan bagian-
bagiannya
Kesimp
ulan
Gedung Natya Mandala
merupakan gedung
pertunjukan yang
berada di area
pendidikan ISI
Denpasar dan dikelola
oleh civitas ISI
Denpasar dengan
fasilitas pertunjukannya
sudah memperhatikan
dari akustik ruang dan
tata lampu dalam setiap
pertunjukannya Namun
kondisi dari gedung
tersebut masih kurang
memadai
Gedung ini merupakan
tempat pertunjukan
khusus di pertontonkan
untuk para wisatawan
dan terletak pada lokasi
pariwisata dan
pengelolaannya
dipengang oleh pihak
swasta Fasilitas
pertunjukan yang modern
dan memperhatikan
akustik dan tata lampu
karena kondisi
bangunannya semi
tertutup dengan stage
terbuka
Boshe merupakan
tempat pertunjukan
khusus pertunjukan
modern
dipertunjukkan
untuk wisatawan
Fasilitas yang di
sediakan sangat
modern
31
spesifikasi umum mengenai Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali yang diuraikan
berdasarkan fungsi karakteristik pelaku dan kegiatan fasilitas bangunan gedung pertunjukan
Seni Tradisional Bali dan lokasi gedung pertunjukan Seni Tradisional Bali
241 Fungsi
Sebagai wadah pertunjukan bagi para seniman Seni Tradisional Bali dalam berkreasi
dan mempertunjukan hasil karyanya sehingga dapat dinikmati dengan nyaman oleh para
audience Selain itu diharapkan Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali ini dapat
memberikan suatu informasi obyek wisatatempat rekreasi dan untuk meningkatkan minat
masyarakat dalam berkesenian khususnya seni Seni Tradisional Bali yang merupakan warisan
nenek moyang kita dan nantinya dapat terus diwariskan kepada generasi penerus
242 Karakteristik Pelaku dan Kegiatan
Karakteristik pelaku dan kegiatan secara umum dalam perencanaan Gedung
Pertunjukan Seni Tradisional Bali dikelompokkan sebagai berikut
1 Pengelola
Merupakan pihak penyelenggara dalam hal ini adalah pihak swasta dan masyarakat serta
sponsor yang terkait serta monitoring dari pihak pemerintah
2 Wisatawan
Berbagai motivasi wisatawan datang ke Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali seperti
untuk rekreasi atau dengan tujuan khusus mencari informasi untuk mengetahui lebih
dekat mengenai pementasan tari Seni Tradisional Bali
3 Penari
Merupakan pihak yang berperan untuk menampilkan adegan-adegan dalam setiap lakon
yang dibawakan di depan panggung
4 Penabuh
Mengiringi penari dengan bunyi-bunyian (gong) dalam setiap penampilannya di depan
panggung
243 Fasilitas Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali
Fasilitas Gedung Perunjukan Seni Tradisional Bali berdasarkan sintesis tinjauan teori
mengenai seni pertunjukan dan tinjauan proyek sejenis adalah sebagai berikut
32
1 Jenis ruang umumnya terbagi atas dua elemen utama yaitu
a Area ldquoDepanrdquo (font) sebagai public area
b ldquoBelakang panggungrdquo (back stage) sebagai work groups (kelompok kerja)
2 Ruang-ruang yang akan disediakan adalah
- Ruang Utama (panggung pertunjukan tempat duduk penonton tempat rias pria dan
wanita dan tempat untuk gambelan atau perlengkapan instrument dalam pementasan)
- Ruang Pertunjukan Luar (stage outdoor)
- Ruang pelayanan umum (lobby counter informasi loket karcis souvenir r
operator cafetaria keamanan toliet pengunjung)
- Ruang administrasipengelola
- Ruang penunjang (tempat parkir gudang pos satpam ME)
244 Lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali
Persyaratan lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali berdasarkan sintesis
tinjuan teori mengenai pertunjukan Seni Tradisional Bali dan tinjauan proyek sejenis adalah
sebagai berikut
1 Lokasinya berada dekat dengan kegiatan pariwisata
2 Lokasinya sesuai dengan peruntukan dari fungsi bangunan yang diwadahi
3 Lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali harus strategis dan dapat mudah
dicapai oleh berbagai pihak yang berkepentingan
4 Lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali harus dapat memberi kenyamanan
dan keamanan bagi semua civitas yang ada didalamnya
29
Bentuk
Stage
Bentuk stage segi
empat lengkap dengan
pencahayaan lampu
diatasnya dan di
lengkapi dengan layar
Back ground nya dapat
di sesuaikan dengan
tema pertunjukan yang
di gelar
Bentuk stage kipas tanpa
pencahayaan lampu yang
memadai Back ground
nya berupa tebing
permanen
Pada stage ini
bentuk stagenya
sama yaitu segi
empat dan latarnya
dapat berubah
sesuai event yang
berlangsung
Bentuk
panggung yang
umum dipakai
pada gedung
pertunjukan
adalah bentuk
segi empat
Latar
Panggun
g
Pada Natya Mandala
latar panggung
menggunakan tiruan
candi bentar dari layar
Layar tersebut dapat
diganti-ganti untuk
mengkondisikan
suasana pannggung
yang diinginkan
Pada stage ini latar
berupa batu tebing yang
permanen dan tidak dapat
diubah-ubah bentuknya
Latar ygang gelap
merupakan latar
dari panggung ini
tidak permanen dan
dapat diubah-ubah
bentuknya untuk
memberikan kesan
modern
Latar
panggung pada
gedung
pertunjukan di
Bali pada
umumnya
berbentuk kori
ataupun candi
bentar
Entranc
e
Bangun
an
Entrance bangunan
pada gedung ini
mengadopsi dari bentuk
kori dari bangunan Bali
dengan bahan paras
putih namun
ornamennya tidak
dibuat secara detail
Entrance bangunan pada
gedung pertunjukan ini
berbentuk modern yang
menyerupai candi bentar
Kondisi entrance
bangunan terkesan
modern Entrance
bangunannya
dekat dengan jalan
sempadan
bangunan tidak
memenuhi syarat
Entrance
bangunan
gedung
pertunjukan di
Bali pada
umumnya
bercirikan
tradisional
Bali seperti
kori
30
24 SPESIFIKASI UMUM GEDUNG PERTUNJUKAN SENI TRADISIONAL
BALI
Berdasarkan data-data mengenai teori-teori tentang Gedung Pertunjukan Seni
Tradisional Bali serta tinjauan terhadap proyek sejenis diatas maka diperoleh beberapa
tetapi secara global
Zoning
Ruang
Pada gedung ini zone
ruangnya terdiri dari
zone depan panggung
yaitu Entrance
bangunan toilet
pengunjung pria amp
wanita r Operator r
Oudience area
penabuh dan stage
Zone belakang
panggung terdiri dari r
Rias pria amp wanita
toilet gudang side
entrance untuk pemain
dan koridor tempat
sirkulasi pemain
Pada area yang terdapat
di GWK zone ruangnya
terdiri dari zone depan
panggung yaitu Entrance
bangunan toilet
pengunjung pria amp
wanita r Tiketing dan r
Cinderamatasovenir dan
r Pengelola r Operator
r Oudience smoking
area area penabuh dan
stage Zone belakang
panggung terdiri dari
rRias dan persiapan
tempat penyimpanan
Pada gedung ini
zone ruangnya
terdiri dari zone
depan yaitu
Entrance bangunan
toilet pengunjung
pria amp wanita r
Tiketing r
Pengelola r
Oudience area
penabuh dan stage
Zone belakang
terdiri dari rRias
dan persiapan
tempat
penyimpanan Seni
Tradisional Bali
Zone ruang
umumnya
terdiri dari dua
zone yaitu
zone depan
panggung dan
zone belakang
panggung
dengan bagian-
bagiannya
Kesimp
ulan
Gedung Natya Mandala
merupakan gedung
pertunjukan yang
berada di area
pendidikan ISI
Denpasar dan dikelola
oleh civitas ISI
Denpasar dengan
fasilitas pertunjukannya
sudah memperhatikan
dari akustik ruang dan
tata lampu dalam setiap
pertunjukannya Namun
kondisi dari gedung
tersebut masih kurang
memadai
Gedung ini merupakan
tempat pertunjukan
khusus di pertontonkan
untuk para wisatawan
dan terletak pada lokasi
pariwisata dan
pengelolaannya
dipengang oleh pihak
swasta Fasilitas
pertunjukan yang modern
dan memperhatikan
akustik dan tata lampu
karena kondisi
bangunannya semi
tertutup dengan stage
terbuka
Boshe merupakan
tempat pertunjukan
khusus pertunjukan
modern
dipertunjukkan
untuk wisatawan
Fasilitas yang di
sediakan sangat
modern
31
spesifikasi umum mengenai Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali yang diuraikan
berdasarkan fungsi karakteristik pelaku dan kegiatan fasilitas bangunan gedung pertunjukan
Seni Tradisional Bali dan lokasi gedung pertunjukan Seni Tradisional Bali
241 Fungsi
Sebagai wadah pertunjukan bagi para seniman Seni Tradisional Bali dalam berkreasi
dan mempertunjukan hasil karyanya sehingga dapat dinikmati dengan nyaman oleh para
audience Selain itu diharapkan Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali ini dapat
memberikan suatu informasi obyek wisatatempat rekreasi dan untuk meningkatkan minat
masyarakat dalam berkesenian khususnya seni Seni Tradisional Bali yang merupakan warisan
nenek moyang kita dan nantinya dapat terus diwariskan kepada generasi penerus
242 Karakteristik Pelaku dan Kegiatan
Karakteristik pelaku dan kegiatan secara umum dalam perencanaan Gedung
Pertunjukan Seni Tradisional Bali dikelompokkan sebagai berikut
1 Pengelola
Merupakan pihak penyelenggara dalam hal ini adalah pihak swasta dan masyarakat serta
sponsor yang terkait serta monitoring dari pihak pemerintah
2 Wisatawan
Berbagai motivasi wisatawan datang ke Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali seperti
untuk rekreasi atau dengan tujuan khusus mencari informasi untuk mengetahui lebih
dekat mengenai pementasan tari Seni Tradisional Bali
3 Penari
Merupakan pihak yang berperan untuk menampilkan adegan-adegan dalam setiap lakon
yang dibawakan di depan panggung
4 Penabuh
Mengiringi penari dengan bunyi-bunyian (gong) dalam setiap penampilannya di depan
panggung
243 Fasilitas Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali
Fasilitas Gedung Perunjukan Seni Tradisional Bali berdasarkan sintesis tinjauan teori
mengenai seni pertunjukan dan tinjauan proyek sejenis adalah sebagai berikut
32
1 Jenis ruang umumnya terbagi atas dua elemen utama yaitu
a Area ldquoDepanrdquo (font) sebagai public area
b ldquoBelakang panggungrdquo (back stage) sebagai work groups (kelompok kerja)
2 Ruang-ruang yang akan disediakan adalah
- Ruang Utama (panggung pertunjukan tempat duduk penonton tempat rias pria dan
wanita dan tempat untuk gambelan atau perlengkapan instrument dalam pementasan)
- Ruang Pertunjukan Luar (stage outdoor)
- Ruang pelayanan umum (lobby counter informasi loket karcis souvenir r
operator cafetaria keamanan toliet pengunjung)
- Ruang administrasipengelola
- Ruang penunjang (tempat parkir gudang pos satpam ME)
244 Lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali
Persyaratan lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali berdasarkan sintesis
tinjuan teori mengenai pertunjukan Seni Tradisional Bali dan tinjauan proyek sejenis adalah
sebagai berikut
1 Lokasinya berada dekat dengan kegiatan pariwisata
2 Lokasinya sesuai dengan peruntukan dari fungsi bangunan yang diwadahi
3 Lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali harus strategis dan dapat mudah
dicapai oleh berbagai pihak yang berkepentingan
4 Lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali harus dapat memberi kenyamanan
dan keamanan bagi semua civitas yang ada didalamnya
30
24 SPESIFIKASI UMUM GEDUNG PERTUNJUKAN SENI TRADISIONAL
BALI
Berdasarkan data-data mengenai teori-teori tentang Gedung Pertunjukan Seni
Tradisional Bali serta tinjauan terhadap proyek sejenis diatas maka diperoleh beberapa
tetapi secara global
Zoning
Ruang
Pada gedung ini zone
ruangnya terdiri dari
zone depan panggung
yaitu Entrance
bangunan toilet
pengunjung pria amp
wanita r Operator r
Oudience area
penabuh dan stage
Zone belakang
panggung terdiri dari r
Rias pria amp wanita
toilet gudang side
entrance untuk pemain
dan koridor tempat
sirkulasi pemain
Pada area yang terdapat
di GWK zone ruangnya
terdiri dari zone depan
panggung yaitu Entrance
bangunan toilet
pengunjung pria amp
wanita r Tiketing dan r
Cinderamatasovenir dan
r Pengelola r Operator
r Oudience smoking
area area penabuh dan
stage Zone belakang
panggung terdiri dari
rRias dan persiapan
tempat penyimpanan
Pada gedung ini
zone ruangnya
terdiri dari zone
depan yaitu
Entrance bangunan
toilet pengunjung
pria amp wanita r
Tiketing r
Pengelola r
Oudience area
penabuh dan stage
Zone belakang
terdiri dari rRias
dan persiapan
tempat
penyimpanan Seni
Tradisional Bali
Zone ruang
umumnya
terdiri dari dua
zone yaitu
zone depan
panggung dan
zone belakang
panggung
dengan bagian-
bagiannya
Kesimp
ulan
Gedung Natya Mandala
merupakan gedung
pertunjukan yang
berada di area
pendidikan ISI
Denpasar dan dikelola
oleh civitas ISI
Denpasar dengan
fasilitas pertunjukannya
sudah memperhatikan
dari akustik ruang dan
tata lampu dalam setiap
pertunjukannya Namun
kondisi dari gedung
tersebut masih kurang
memadai
Gedung ini merupakan
tempat pertunjukan
khusus di pertontonkan
untuk para wisatawan
dan terletak pada lokasi
pariwisata dan
pengelolaannya
dipengang oleh pihak
swasta Fasilitas
pertunjukan yang modern
dan memperhatikan
akustik dan tata lampu
karena kondisi
bangunannya semi
tertutup dengan stage
terbuka
Boshe merupakan
tempat pertunjukan
khusus pertunjukan
modern
dipertunjukkan
untuk wisatawan
Fasilitas yang di
sediakan sangat
modern
31
spesifikasi umum mengenai Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali yang diuraikan
berdasarkan fungsi karakteristik pelaku dan kegiatan fasilitas bangunan gedung pertunjukan
Seni Tradisional Bali dan lokasi gedung pertunjukan Seni Tradisional Bali
241 Fungsi
Sebagai wadah pertunjukan bagi para seniman Seni Tradisional Bali dalam berkreasi
dan mempertunjukan hasil karyanya sehingga dapat dinikmati dengan nyaman oleh para
audience Selain itu diharapkan Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali ini dapat
memberikan suatu informasi obyek wisatatempat rekreasi dan untuk meningkatkan minat
masyarakat dalam berkesenian khususnya seni Seni Tradisional Bali yang merupakan warisan
nenek moyang kita dan nantinya dapat terus diwariskan kepada generasi penerus
242 Karakteristik Pelaku dan Kegiatan
Karakteristik pelaku dan kegiatan secara umum dalam perencanaan Gedung
Pertunjukan Seni Tradisional Bali dikelompokkan sebagai berikut
1 Pengelola
Merupakan pihak penyelenggara dalam hal ini adalah pihak swasta dan masyarakat serta
sponsor yang terkait serta monitoring dari pihak pemerintah
2 Wisatawan
Berbagai motivasi wisatawan datang ke Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali seperti
untuk rekreasi atau dengan tujuan khusus mencari informasi untuk mengetahui lebih
dekat mengenai pementasan tari Seni Tradisional Bali
3 Penari
Merupakan pihak yang berperan untuk menampilkan adegan-adegan dalam setiap lakon
yang dibawakan di depan panggung
4 Penabuh
Mengiringi penari dengan bunyi-bunyian (gong) dalam setiap penampilannya di depan
panggung
243 Fasilitas Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali
Fasilitas Gedung Perunjukan Seni Tradisional Bali berdasarkan sintesis tinjauan teori
mengenai seni pertunjukan dan tinjauan proyek sejenis adalah sebagai berikut
32
1 Jenis ruang umumnya terbagi atas dua elemen utama yaitu
a Area ldquoDepanrdquo (font) sebagai public area
b ldquoBelakang panggungrdquo (back stage) sebagai work groups (kelompok kerja)
2 Ruang-ruang yang akan disediakan adalah
- Ruang Utama (panggung pertunjukan tempat duduk penonton tempat rias pria dan
wanita dan tempat untuk gambelan atau perlengkapan instrument dalam pementasan)
- Ruang Pertunjukan Luar (stage outdoor)
- Ruang pelayanan umum (lobby counter informasi loket karcis souvenir r
operator cafetaria keamanan toliet pengunjung)
- Ruang administrasipengelola
- Ruang penunjang (tempat parkir gudang pos satpam ME)
244 Lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali
Persyaratan lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali berdasarkan sintesis
tinjuan teori mengenai pertunjukan Seni Tradisional Bali dan tinjauan proyek sejenis adalah
sebagai berikut
1 Lokasinya berada dekat dengan kegiatan pariwisata
2 Lokasinya sesuai dengan peruntukan dari fungsi bangunan yang diwadahi
3 Lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali harus strategis dan dapat mudah
dicapai oleh berbagai pihak yang berkepentingan
4 Lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali harus dapat memberi kenyamanan
dan keamanan bagi semua civitas yang ada didalamnya
31
spesifikasi umum mengenai Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali yang diuraikan
berdasarkan fungsi karakteristik pelaku dan kegiatan fasilitas bangunan gedung pertunjukan
Seni Tradisional Bali dan lokasi gedung pertunjukan Seni Tradisional Bali
241 Fungsi
Sebagai wadah pertunjukan bagi para seniman Seni Tradisional Bali dalam berkreasi
dan mempertunjukan hasil karyanya sehingga dapat dinikmati dengan nyaman oleh para
audience Selain itu diharapkan Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali ini dapat
memberikan suatu informasi obyek wisatatempat rekreasi dan untuk meningkatkan minat
masyarakat dalam berkesenian khususnya seni Seni Tradisional Bali yang merupakan warisan
nenek moyang kita dan nantinya dapat terus diwariskan kepada generasi penerus
242 Karakteristik Pelaku dan Kegiatan
Karakteristik pelaku dan kegiatan secara umum dalam perencanaan Gedung
Pertunjukan Seni Tradisional Bali dikelompokkan sebagai berikut
1 Pengelola
Merupakan pihak penyelenggara dalam hal ini adalah pihak swasta dan masyarakat serta
sponsor yang terkait serta monitoring dari pihak pemerintah
2 Wisatawan
Berbagai motivasi wisatawan datang ke Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali seperti
untuk rekreasi atau dengan tujuan khusus mencari informasi untuk mengetahui lebih
dekat mengenai pementasan tari Seni Tradisional Bali
3 Penari
Merupakan pihak yang berperan untuk menampilkan adegan-adegan dalam setiap lakon
yang dibawakan di depan panggung
4 Penabuh
Mengiringi penari dengan bunyi-bunyian (gong) dalam setiap penampilannya di depan
panggung
243 Fasilitas Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali
Fasilitas Gedung Perunjukan Seni Tradisional Bali berdasarkan sintesis tinjauan teori
mengenai seni pertunjukan dan tinjauan proyek sejenis adalah sebagai berikut
32
1 Jenis ruang umumnya terbagi atas dua elemen utama yaitu
a Area ldquoDepanrdquo (font) sebagai public area
b ldquoBelakang panggungrdquo (back stage) sebagai work groups (kelompok kerja)
2 Ruang-ruang yang akan disediakan adalah
- Ruang Utama (panggung pertunjukan tempat duduk penonton tempat rias pria dan
wanita dan tempat untuk gambelan atau perlengkapan instrument dalam pementasan)
- Ruang Pertunjukan Luar (stage outdoor)
- Ruang pelayanan umum (lobby counter informasi loket karcis souvenir r
operator cafetaria keamanan toliet pengunjung)
- Ruang administrasipengelola
- Ruang penunjang (tempat parkir gudang pos satpam ME)
244 Lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali
Persyaratan lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali berdasarkan sintesis
tinjuan teori mengenai pertunjukan Seni Tradisional Bali dan tinjauan proyek sejenis adalah
sebagai berikut
1 Lokasinya berada dekat dengan kegiatan pariwisata
2 Lokasinya sesuai dengan peruntukan dari fungsi bangunan yang diwadahi
3 Lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali harus strategis dan dapat mudah
dicapai oleh berbagai pihak yang berkepentingan
4 Lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali harus dapat memberi kenyamanan
dan keamanan bagi semua civitas yang ada didalamnya
32
1 Jenis ruang umumnya terbagi atas dua elemen utama yaitu
a Area ldquoDepanrdquo (font) sebagai public area
b ldquoBelakang panggungrdquo (back stage) sebagai work groups (kelompok kerja)
2 Ruang-ruang yang akan disediakan adalah
- Ruang Utama (panggung pertunjukan tempat duduk penonton tempat rias pria dan
wanita dan tempat untuk gambelan atau perlengkapan instrument dalam pementasan)
- Ruang Pertunjukan Luar (stage outdoor)
- Ruang pelayanan umum (lobby counter informasi loket karcis souvenir r
operator cafetaria keamanan toliet pengunjung)
- Ruang administrasipengelola
- Ruang penunjang (tempat parkir gudang pos satpam ME)
244 Lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali
Persyaratan lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali berdasarkan sintesis
tinjuan teori mengenai pertunjukan Seni Tradisional Bali dan tinjauan proyek sejenis adalah
sebagai berikut
1 Lokasinya berada dekat dengan kegiatan pariwisata
2 Lokasinya sesuai dengan peruntukan dari fungsi bangunan yang diwadahi
3 Lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali harus strategis dan dapat mudah
dicapai oleh berbagai pihak yang berkepentingan
4 Lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali harus dapat memberi kenyamanan
dan keamanan bagi semua civitas yang ada didalamnya