bab ii tinjauan teori - erepo.unud.ac.iderepo.unud.ac.id/15817/3/0719251051-3-bab_ii.pdf · drama...

27
6 BAB II TINJAUAN TEORI 2.1 TINJAUAN UMUM GEDUNG SENI PERTUNJUKAN 2.1.1 Pengertian Seni Pertunjukan Seni pertunjukan (performance art) adalah karya seni yang melibatkan aksi individu atau kelompok di tempat dan waktu tertentu. Seni performance biasanya melibatkan empat unsur: waktu, ruang, tubuh si seniman dan hubungan seniman dengan penonton. Meskipun seni performance bisa juga dikatakan termasuk di dalamnya kegiatan- kegiatan seni mainstream seperti teater, tari, musik dan sirkus, tapi biasanya kegiatan- kegiatan seni tersebut pada umumnya lebih dikenal dengan istilah 'seni pertunjukan' (performing arts). Seni performance adalah istilah yang biasanya mengacu pada seni konseptual atau avant garde yang tumbuh dari seni rupa. 1 Adapun Seni Pertunjukan yang biasanya digunakan sebagai sarana tontonan dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu : 2 a. Seni Tari, merupakan ekspresi dari jiwa manusia melalui gerak-gerak ritmis yang indah (dikemukakan oleh Soedarsono dalam bukunya Jawa dan Bali, Dua Pusat Perkembangan Drama Tari di Indonesia). b. Seni Tabuh, merupakan seni musik yang digunakan dalam mengiringi upacara keagamaan,tarian, maupun untuk pertunjukan. Adapun jenis gamelan Bali tersebut ialah: Gong Kebyar, Gong Semar Pagulingan, Pelegongan, Baleganjur, Gambang, Gong Gede, dan sebagainya. c. Seni Drama/Teater, merupakan seni yang difungsikan sebagai sarana upacara, hiburan, sarana komunikasi, dan sebagai sarana untuk menceritakan sebuah sejarah. 2.1.2 Klasifikasi Seni Pertunjukan Seni pertunjukan diklasifikasikan berdasarkan durasi, genre, termasuk struktur pementasan itu sendiri. 3 1 Httpid.wikipedia.orgwikiSeni 2 Panakom . Pengetahuan Seni Pertunjukan Bali. 2010 3 Robert Cohon. 1995:7

Upload: lynhu

Post on 03-May-2018

230 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

6

BAB II

TINJAUAN TEORI

21 TINJAUAN UMUM GEDUNG SENI PERTUNJUKAN

211 Pengertian Seni Pertunjukan

Seni pertunjukan (performance art) adalah karya seni yang melibatkan aksi individu

atau kelompok di tempat dan waktu tertentu Seni performance biasanya melibatkan empat

unsur waktu ruang tubuh si seniman dan hubungan seniman dengan penonton

Meskipun seni performance bisa juga dikatakan termasuk di dalamnya kegiatan-

kegiatan seni mainstream seperti teater tari musik dan sirkus tapi biasanya kegiatan-

kegiatan seni tersebut pada umumnya lebih dikenal dengan istilah seni pertunjukan

(performing arts) Seni performance adalah istilah yang biasanya mengacu pada seni

konseptual atau avant garde yang tumbuh dari seni rupa1

Adapun Seni Pertunjukan yang biasanya digunakan sebagai sarana tontonan dapat

dibagi menjadi tiga jenis yaitu 2

a Seni Tari merupakan ekspresi dari jiwa manusia melalui gerak-gerak ritmis yang indah

(dikemukakan oleh Soedarsono dalam bukunya Jawa dan Bali Dua Pusat Perkembangan

Drama Tari di Indonesia)

b Seni Tabuh merupakan seni musik yang digunakan dalam mengiringi upacara

keagamaantarian maupun untuk pertunjukan Adapun jenis gamelan Bali tersebut ialah

Gong Kebyar Gong Semar Pagulingan Pelegongan Baleganjur Gambang Gong Gede

dan sebagainya

c Seni DramaTeater merupakan seni yang difungsikan sebagai sarana upacara hiburan

sarana komunikasi dan sebagai sarana untuk menceritakan sebuah sejarah

212 Klasifikasi Seni Pertunjukan

Seni pertunjukan diklasifikasikan berdasarkan durasi genre termasuk struktur

pementasan itu sendiri3

1 HttpidwikipediaorgwikiSeni 2 Panakom Pengetahuan Seni Pertunjukan Bali 2010 3 Robert Cohon 19957

7

a Jenis pertunjukan berdasarkan durasi (panjang waktu bermain)

Panjang (standar) yaitu 2-4 jam

Pendek yaitu 20 menit-1 jam

b Jenis pertunjukan berdasarkan genre

Merupakan kreteria-kreteria subjektif akan jenis pertunjukan seperti tragedy komedi

melodrama tragis dll

Seni pertunjukan dibedakan berdasarkan fungsi ritual dan sosialnya sesuai Keputusan

Seminar Seni Sakral dan Profan Bidang Tari tahun 1971 di Denpasar secara umum seni

pertunjukan Bali dapat dibagi menjadi tiga kelompok besar yaitu seni upacara atau seni

wali babali dan seni tontonan hiburan atau balih-balihan4

213 Aspek-aspek Penunjang Seni Pertunjukan

Berdasarkan struktur pementasan merupakan sebuah perjalanan proses yang

mencakup

a Komponen pementasan

Komonen pementasan merupakan unsur-unsur yang membentuk suatu cerita yaitu

Plot yaitu alur jalannya cerita

Karakter yaitu pemeranan tokoh secara personal

Tema yaitu ide sentral topic yang akan dipentaskan

Diksi yaitu cara pengucapan dialog atau gaya bicara

Musik yaitu bagian yang mengawali mengiringi dan mengakhiri pertunjukan

dimaksud agar suasana pertunjukan menjadi lebih hidup

Daya tarik visual yaitu unsur penunjang pementasan seperti kostum tata lampu make

up tata panggung yang mendukung penggambaran karakter dan suasana

Konvensi yaitu kaedah yang tak tertulis antara pemain dan penonton dimana para

penonton mengerti apa yang dipentaskan melalui naskah yang ada dari tirai yang

dinaikkan kemudian pertunjukan dimulai dan tirai diturunkan menandakan

pertunjukan telah usai atau berakhir

b Proses berkumpulnya penonton

Merupakan proses dari penyampaian informasi pertunjukan kepada khalayak hingga

duduk dalam ruang kemudian dilanjutkan dengan transisi yaitu penonton digiring

4 Dibia I Wayan Selayang Pandang Seni Pertunjukan Bali 19993

8

masuk dari keadaan awal menuju pertunjukan dengan menggunakan music pengantar

Setelah itu dilanjutkan dengan eksposisi atau percakapan awalkemudian dengan konflik

yaitu permasalahan yang timbul dalam cerita Dari konflik tersebut maka akan muncul

klimaks yaitu puncak dari persoalan Setelah itu ada akhiran yang merupakan

penyelesaian dari cerita yang dipaparkan kemudian penutup akhir dari pertunjukan

dimana pemain muncul diatas panggung mengucapkan terima kasih

214 Fasilitas Pertunjukan

2141 Jenis dan Bentuk Ruang Pertunjukan

a Jenis ruang

Secara umum penataan ruang dalam sebuah gedung pertunjukan dibagi menjadi dua

elemen utama yaitu

1 ldquoDepanrdquo (front) sebagai public area Dibagian ldquodepanrdquo terdiri dari dua bagian utama

yaitu ruang auditorium (tempat penontonaudience menyaksikan pertunjukan) dan ruang-

ruang penerimaan seperti pintu masuk dan lobby pemesanan tiket vestibule (termasuk

galeri smoking area lounges dll) toilet koridor dll

2 ldquoBelakang panggungrdquo (backstage) sebagai work groups (kelompok ruang yang

digunakan untuk produksi terdiri dari ruang-ruang produksi yang mengontrol panggung

persiapan dekorasi (scenery) penyimpanangudang (storage) termasuk ruang rias dan

pakaian persiapanlatihan dll5 Disamping itu ada ruang administrasi dan pengelola

gedung yang mempunyai akses langsung kedalam dua bagian area tersebut

Didalam merencanakan ruang-ruang yang ada didalam gedung tidak ada suatu

peraturan yang baku dalam menentukan fasilitas pertunjukan terutama untuk ruang-ruang

yang bersifat mendukung kegiatan utama (menyaksikan pertunjukan) Yang menjadi

pertimbangan didalam merencanakan ruang-ruang pendukung yang dibutuhkan pada gedung

pertunjukan yaitu jenis senitontonan yang akan dipertunjukan besarnyaspektakulernya

pertunjukan lama pertunjukan tersebut dan karakter audiencepenonton dengan latar

belakang social budaya dan ekonominya sehingga pada penerapannya pada beberapa

gedung-gedung pertunjukan yang ada sangat bervariatif Ada dari beberapa gedung

pertunjukan yang menyediakan fasilitas pendukung berupa tempat pameran ruang

penyimpanan khusus pakaian bagi penonton ruang tunggu atau foyer yang berbeda-beda

5 Chiara Joseph De 1983 371 dan Neuvert Ernst 1996 124

9

sesuai dengan kelas penonton restoran atau kafe perpustakaan seni ruang persiapan seni

pertunjukan yang digunakan oleh kelompokgroup seni tertentu

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam ruang pertunjukan adalah6

Waktu tiba penonton minimum 15-30 menit sebelum pertunjukan tetapi pulangnya

bersamaan

Semua pintu keluar harus terbuka keluar

Tangga 1 m tiap 90 orang

Serambi 080-200 m2 tiap orang dianggap bahwa 16 dari penonton menggunakan

serambi

Tempat berjalan luas 550 m lebar 20 m panjang

1 wc untuk 75-100 orang ( 25 laki-laki 35 wanita )

Situasi Bangunan untuk pertunjukan umum harus ditempatkan sedemikian rupa agar

penonton dapat meninggalkan ruangan lebih cepat

b Bentuk lantai gedung pertunjukan

Pada gedung pertunjukan salah-satu faktor penentu dalam kenyamanan pendengar

adalah bentuk ruang dalam yang terdiri dari bentuk lantai untuk penonton bentuk panggung

dan langit-langit yang merupakan bagian yang sangat penting dari tata akustik

6 Yapri dan Nasir 1985 1-3

Gambar 2 1Diagram Organisasi Ruang Pada Fasilitas Pertunjukan Sumber Chiara Joseph De Time Sarver Standards for Building Types 2nd ed 1983

10

Untuk mendapatkan kenyamanan pendengar yang maksimal bentuk ruang harus

memenuhi beberapa kriteria atau persyaratan akustik ruang Berbagai bentuk dengan ruang

pertunjukan dan auditorium yang umum dipergunakan untuk teaterdrama yaitu7

1 Bentuk Lantai Persegi Empat

Lantai persegi empat adalah bentuk lantai yang historis dengan unsur tradisi yang

menonjol dan masih digunakan dengan berhasil Contoh gedung pertunjukan yang

menggunakan denah persegi empat adalah The Grosser Musikvereinssaal Vienna dan

Symphony Hall Boston Kebanyakan gedung pertunjukan yang menggunakan denah-

denah persegi empat adalah diperuntukkan untuk pertunjukan (konser) musik

2 Bentuk Lantai Tapal Kuda

Bentuk tapal kuda identik dengan rumah-rumah opera (opera house) dimana bentuk

yang melengkung dibawah dengan menerapkan material yang menyerap bunyi

sehingga gema dan pemusatan suara dapat dikendalikan Tuntutan untuk

menghasilkan jarak pandang yang dekat dengan panggung menimbulkan konsekuensi

digunakannya balkon yang mencapai 3-4 tingkat sehingga rasio volume dengan luas

menjadi tinggi Hal ini justru menghasilkan waktu dengung (RT) yang panjang yang

tidak diinginkan pada ruang opera apalagi untuk pertunjukan drama Namun adanya

penyerap yang relative banyak RT dapat dikendalikan

7 Izenour G C dalam Yoseph David Egan 1988115 dan Leslie L Doelle 199095

Gambar 2 2 Bentuk Lantai Persegi Empat

Sumber Izenour G C dalam Yoseph David Egan 1988115

dan Leslie L Doelle 199095

Gambar 2 3 Bentuk Lantai Tapal Kuda

Sumber Izenour G C dalam Yoseph David Egan 1988115 dan Leslie L Doelle 199095

11

3 Bentuk Lantai Kipas

Bentuk kipas mempunyai keuntungan yang membawa penonton lebih dekat kesumber

bunyi (panggung) dan dengan penggunaan balkon kedekatan tersebut lebih dapat

dirasakan Dinding belakang dan bagian depan balkon yang biasanya melengkung

berpotensi untuk menghasilkan pemusatan bunyi sehingga harus ditangani secara

akustik dengan melakukan penyerapan ataupun penyebaran bunyi (difusi) Elemen

dinding samping yang bentuknya tidak sejajar memungkinkan adanya pemantulan

suara (akustik) yang menguntungkan

4 Bentuk-bentuk Alternative

Bentuk-bentuk alternative biasanya berupa bentuk heksagonal kipas terbalik

kombinasi dari beberapa bentuk atau bentuk yang tidak beraturan sama sekali Bentu-

bentuk ini banyak digunakan untuk ruang-ruang pertunjukan baru dengan mengambil

berbagai kelebihan akustik kenikmatan pandang dan artistik dari berbagai bentuk

umum yang telah berkembang sebelumnya

c Bentuk langit-langit ruang pertunjukan

Bentuk langit-langit dapat dianalisa secara vertikal (potongan) dengan memperhatikan garis

pantul bunyi yaitu sebagai berikut8

1 Langit-langit lurus dan lantai lurus

Penonton yang terletak paling jauh dengan sumber bunyi mendapatkan intensitas

bunyi paling kecil waktu tunda yang panjang menimbulkan gemagaung

Lantai yang lurus mengganggu garis pandang penonton

Jika langit-langit tinggi akan menimbulkan gap yang panjang antara bunyi

langsung dengan bunyi pantul untuk posisi penonton didepandekat panggung

8 Izenoure G C dalam Yoseph 200072-73 dan David Egan 198893-100

Gambar 2 4 Bentuk Lantai Kipas

Sumber Izenour G C dalam Yoseph David Egan 1988115 dan Leslie

L Doelle 199095

12

2 Langit-langit tidak teratur lantai penonton miring

Langit-langit yang tidak teratur menimbulkan pemantulan bunyi yang

menguntungkan dalam akustik ruang waktu tunda yang pendek dan terhindarnya

pemutusan bunyi (bunyi terdifusi dengan baik) Kemiringan langit-langit yang

digunakan sebagai pemantul bisa mengarakan intensitas bunyi ke daerah bagian

belakang sehingga bunyi dapat diterima secara merata pada seluruh bagian ruang

Langit miring yang disesuaikan dengan garis pandang dan pemantulan bunyi dari

langit-langit menimbulkan distribusi yang merata dan menguntungkan dalam segi

akustik gedung Lantai miring semakin mendekatkan penonton dengan panggung

2142 Tata Panggung

Bentuk Panggung

a Teater proscenium

Panggung proscenium mempunyai karakteristik ruang yang dapat dilihat dari satu sisi saja

dengan artian panggung hanya ada pada bagian depan audience Radius pandangan

penonton terbatas ruang penonton mempunyai batas yang jelas dengan panggung

b Teater arena

Arena pementasan berada pada pusat atau ditengah-tengah penonton sehingga dalam

pementasannya penonton mengelilingi panggung Panggung dapat berbentuk bulat

ataupun berbentuk kotak

Gambar 2 5 Langit-langit Lurus

Sumber David Egan 1988 Architectural Acoustics

Gambar 2 6 Langit-langit Miring

Sumber David Egan 1988 Architectural Acoustics

13

c Teater open stage

Bentuk panggung ini menjorok kearah auditoriumtempat duduk penonton Hal ini

bertujuan untuk mengatasi permasalahan antara penyajipemain dengan penonton yang

sedang menikmati suatu pertunjukan

Bentuk-bentuk pengembangan panggung

d Eksperimen theater9

Untuk memenuhi berbagai macam jenis pertunjukan bentuk dan kondisi dari semua

bentuk pentas dalam ruang

- Total theater teater ini mempunyai bentuk arena proscenium ataupun open stage

- Izenour theater merupakan suatu bentuk panggung teater yang mengutamakan

fleksibilitas terhadap bentuk pentas proscenium arena dan stage

2143 Tempat Duduk Penonton dan Garis Pandang

Jika dilihat dari jenis kursi yang akan digunakan dan jarak duduk yang disyaratkan

Terlebih dahulu ditentukan gaya kursi yang akan digunakan kursi bergaya tradisional

membutuhkan jarak minimum 84cm dan lebar 50cm sedangkan ukuran yang umum adalah

53cm sedangkan kursi bergaya modern mempunyai ukuran bermacam-macam dapat

membutuhkan jarak 140cm dan lebar 75cm Ruang untuk tempat berdiri yang semula

merupakan hal yang biasa tetapi sekarang jarang ditemui pada gedung pertunjukan modern

Tempat duduk biasanya disusun dalam deretan lurus dan melengkungsedangkan beberapa

gedung telah dicoba dipasang susunan kursi menyerong

Di dalam pengaturan tempat duduk pada gedung pertunjukan berkaitan dengan garis

pandang kenyamanan gerak penghawaan dan akustik Sesuai dengan standar Neufert

menurut peraturan tempat pertemuan semua tempat duduk harus dikenali dari tempat duduk

yang tidak terikat tidak dapat diubah Dimensi dan jarak antar bangku penonton berserta

sirkulasi menurut standar Neufert yaitu ge 90 x ge 50cm Tinggi tempat duduk di ruang

penonton terletak pada garis pandang Konstruksi garis pandang berlaku untuk semua tempat

duduk di ruang penonton Orang meninggalkan teater kemudian penonton duduk ldquopada

tempat kosongrdquo dengan demikian hanya setiap baris kedua membutuhkan ketinggian

pandangan secara penuh (12cm)

9 Chiara Joseph De 1983357-359

14

Sudut pandang yang dibentuk pada bidang vertikal maksimum 30ordm kebawah dan

keatas serta 27ordm antara dua penghalang didepannya pada bidang horizontal Garis pandang

dan sudut pandang ini dipakai sebagai standar kenyamanan visual pada perencanaan dan

perancangan gedung pertunjukan

2144 Tata Cahaya

Pada system pencahayaan di dalam gedung dapat dibagi menjadi tiga sistem

peneranganpencahayaan yaitu10

1 Sistem penerangan merata memberikan illuminasi yang tersebar secara merata dan

cukup seragam di seluruh ruangan Penerangan ini cocok bagi ruang yang tidak

mempunyai tempat untuk pelaksanaan tugas-tugas visual yang khusus

10 Hadinoto Kusudiarso Standar Penerangan Buatan di dalam Gedung-gedung Bandung Yayasan Lembaga

Penyelidikan Masalah Bangunan Cetakan kedua 1985 Hal-45

Gambar 2 7 Pengaturan Tempat Duduk dan Garis Pandang

Sumber Ernst Neufert edisi 33 jilid 2

Gambar 2 8 Standar Garis Pandang Penonton

Sumber Harold D Hauf Architectural Graphic Standards 1970

15

2 Sistem penerangan terarah merupakan penerangan dimana seluruh ruangan memperoleh

cahaya dari suatu jurusan tertentu Penerangan terarah juga dapat dikombinasikan dengan

penerangan merata dengan maksud mengurangi efek yang menjemukan yang mungkin

timbul dari penerangan merata

3 Sistem penerangan setempat merupakan sistem penerangan yang cahayanya

dikonsentrasikan pada tempat melaksanakan tugas atau tempat melaksanakan tugas

visual

Pada gedung pertunjukan ruang auditorium diberi penerangan buatan yang

menciptakan suasana yang sesuai dengan suasana yang diinginkan Sedangkan area

pentasstage diberi penerangan khusus yang berfungsi menonjolkan dan menciptakan suasana

yang tepat untuk pementasan diatasnya Illuminasi pada panggungstage lebih tinggi dari

pada area penontonauditorium yaitu berkisar 500 lux Selain penerangan khusus dan umum

perlu juga dipasang sistem penerangan dalam keadaan bahaya yang segera harus menyala

jikalau penerangan umum terganggu untuk memungkinkan hadirin meninggalkan gedung

secara cepat dan aman

Beberapa istilah lampu sesuai dengan arah dan luas sinarnya adalah

1 Penyinaran atas (up-lighter) lampu yang menyorot ke atas

2 Penyinaran bawah (down-lighter) lampu yang menyorot ke bawah

3 Penyorot sempit (spot light) lampu dengan sudut sinar lt30o

4 Penyorot lebar (flood light) lampu dengan sudut sinar gt30o

5 Penyiram dinding (wall-wash light) lampu untuk menyiram bidang vertical dengan

cahaya

Pada pencahayaan umum terdapat dua alternatif dalam peletakannya yaitu peletakan

inbow atau didalam plafon dan outbow atau diluar plafon Instalasi dan perawatan lampu

yang dipasang inbow lebih sulit dibandingkan dengan outbow akan tetapi tingkat keindahan

keawetan dan kebersihan lampu lebih baik dibanding pemasangan secara outbow

Penggunaan lampu sebagai salah satu bagian tata panggung dapat dipakai tergantung inbow

outbow dapat bergerak turun naik dapat berputar secara periodic dan lampu yang diatur oleh

operator Berikut beberapa jenis-jenis lampu dan peletakan lampu pada pencahayaan khusus

dapat terlihat dihalaman berikut

16

NO TIPE WATT

1 Epsodial Spotlight 500-3000

2 Fresnel Spotlight 500-2000

3 Foot Light 60-100 percolor

4 Border Light 75-300 percolor

5 Cyclorama Border Light and Foot Light 500-1500

6 Scenic Projector 1000-5000

2145 Penghawaan

Sistem penghawaan atau pengkondisian udara dalam gedung pertunjukan sangat

menunjang aspek kenyamanan pelaku kegiatan dalam suatu pementasan Sistem penghawaan

dalam perancangan gedung pertunjukan memiliki dua system terpisah yaitu system sentral

dimana alat pendingin (Chiller) terletak pada suatu ruang khusus yang kemudian mensuplai

udara dingin (air chilled system) atau air dingin (water chilled system) ke seluruh ruang

Sistem kedua yaitu AC Unit merupakan alat pendingin yang diletakkan pada tiap-tiap ruang

yang terdiri dari AC split

Tabel 21 Jenis-jenis Lampu dan Pemakaian Daya Listrik

Sumber Ramsey 1994 Architectural Graphic Standard

Gambar 2 9 Pencahayaan Gedung Pertunjukan

Sumber Ramsey 1994 Architectural Graphic Standard

17

2146 Struktur

Gedung pertunjukan harus mewadahi sifat kegiatan pertunjukan dimana bentuk

struktur dan finising mengikuti fungsi sebagai gedung pertunjukan dengan pertimbangan

akustik kenyamanan pentas dan penikmat pertunjukan

Element atap sebagai pelindung gedung dari cuaca dan gangguan lain harus dapat

menyesuaikan dengan bentang yang lebar pengkondisian reflector dan penggunaan material

absorbsi bunyi Bahan kayu dan rangka atap mudah didapatkan akan tetapi masif dan berat

Rangka atap fleksible untuk bentang lebar ringan akan tetapi kurang tahan api Elemen

dinding utama harus kuat adanya kemampuan untuk merefleksikan sumber bunyi dan

penyerap atau mengalami gangguan bising gema gaung pada bangunan Semakin padat atau

solid bahan yang digunakan semakin mudah menyalurkan getaran bunyi

215 Tinjauan Aspek Kenyamanan Dengar

Kenyamanan dengar mempunyai arti bahwa suara-suara yang dinikmati pada suatu

pertunjukan tidak dipengaruhi oleh suara atau bunyi yang tidak dikehendaki suara dapat

terdistribusi secara merata dengan kekuatan yang cukup

Sistem akustik yang baik menurut Leo L Beranek (1962 412-413) dan David Egan (1988

155-170) yaitu

1 Adanya kekerasan (Loudness) yang cukup pada setiap bagian gedung pertunjukan

Gambar 2 10 Penghawaan Dalam Ruang

Sumber Ramsey 1994 Architectural Graphic Standard

18

2 Energi bunyi yang terdistribusi (difusi) secara merata

3 Tercapainya waktu dengung (RT) yang optimum sesuai dengan persyaratan masing-

masing jenis penggunaan

4 Ruang yang terbebas dari cacat akustik seperti gema pemantulan berkepanjangan gaung

pemusatan bunyi distorsi bayangan bunyi dan resonansi ruang

5 Tercapainya keintiman balancing kepenuhan nada dan ansamble pada ruang

pertunjukan dan adanya kehangatan dan kejelasan (clarity) pada ruang teater

6 Menghindari bising dan getaran yang mengganggu pementasan

Agar mendapat kondisi mendengar yang baik maka bentuk ukuran lebar panjang

tinggi bangunan serta bahan yang digunakan harus diatur sesuai dengan volume dan kualitas

bunyi yang dihasilkan Beberapa pengkondisian akustik gedung pertunjukan secara umum

antara lain

1 Penerapan material penyerapan yang cukup sehingga RT dapat dikendalikan dan

pencegahan terjadinya gema yang tidak diinginkan terutama pada dinding bagian

belakang

2 Pengarahan intensitas bunyi ke area bagian tengah dan belakang

3 Menaikkan sumber bunyi dan ruang penonton dibentuk sedemikian rupa dengan

memiringkan lantai penonton agar aliran gelombang bunyi langsung dan bebas

4 Bidang pantul mengelilingi sumber bunyi untuk memberikan energy tambahan

5 Rasio antara volume dengan luas lantai bangunan arus dijaga sehingga jarak yang

ditempuh bunyi langsung dan bunyi pantul relatif pendek

6 Penggunaan permukaan yang dapat memberikan pemerataan bunyi diseluruh ruangan

2151 Prilaku Bunyi Dalam Ruang

Gambar 2 11Prilaku Bunyi Dalam Ruang

Sumber Leslie L Doelle Akustik Lingkungan

19

Keterangan

1 Bunyi Langsung

Bunyi langsung dapat diterimadirasakan oleh telinga pendengar sesuai dengan suara asli

dari sumber bunyi

2 Bunyi yang ditransformasikan

Bunyi yang dapat berubah bentuktidak sesuai dengan suara aslinya karena adanya benda

lain yang menyebabkan

3 Bunyi pantul

Bunyi yang diterima oleh telinga pendengar setelah adanya pantulan dari benda lain yang

dapat memantulkan bunyi

4 Bunyi diserap

Bunyi yang hilang karena adanya bahan penyerap suarabunyi

5 Bunyi menyebar

Bunyi yang dapat menyebar karena terkena ujung benda yang cenderung runcing

6 Bunyi yang dibelokkan

Bunyi yang diarahkan dibelokkandiarahkan kesuatu tempat karena adanya bantuan dari

benda lain

7 Bunyi yang merambat pada struktur bangunan

Bunyi yang dapat merambat dengan media struktur bangunan

Jika bunyi menemui suatu bidangmaterial maka bunyi tersebut akan berinteraksi

sehingga sebagian gelombangnya akan dipantulkan sebagian di serap dan sebagian lagi

diteruskanmenembus bidang tersebut

Jika bunyi menemui bidang yang bersifat memantulkan bunyi maka bunyi tersebut

akan dipantulkan dengan besar sudut datangnya bunyi diukur dari garis tegak lurus bidang

pantulnya (biasanya disebut dengan garis normal)

2152 Aspek pemilihan bahanmaterial akustik

Bahan akustik digunakan untuk pngendalian atau pengontrolan prilaku bunyi yang ada

di dalam ruangan

20

Berpori-pori Berpori-pori di

permukaannya

berperforasi

Tegel langit-langit

dengan dasar masif

Bahan berpori

a Plesteran akustik

b Karpet dan kain akustik

Bahan yang berpori dapat menyerap bunyi pada semua tingkatan frekuensi dan

penyerapannya tergantung pada ketebalan dari bahan yang digunakan

- Penyerap panel

Penyerap panel hanya dapat menyerap suara dengan frekwensi tertentu sesuai dengan

berat panel dan ketebalan rongganya tetapi biasanya panel ini digunakan untuk

menyerap suara dengan frekwensi rendah Penyerap panel ini dapat dibuat dari bahan

non akustik misalnya beton tetapi dalam pembuatannya cukup sulit Secara sederhana

bahan-bahan padat yang didalamnya terdapat rongga tanpa celahlubang merupakan

penyerap panel karena bahan yang dimiliki tahan terhadap goresan maka sering menjadi

penyerap frekwensi rendah pada bagian bawah dinding

Gambar 2 12 Bahan Berpori

Sumber Peter L Duncan Templeton Detail Akustik

Gambar 2 13Penyerap Panel

Sumber Peter L Duncan Templeton Detail Akustik

21

- Resonator rongga (Efek Helmholtz)

Adalah suatu alat yang digunakan untuk mengendalikan suara dalam ruangan yang

dapat diatur untuk memilih tingkat frekwensi yang diinginkan

2153 Tata Suara (Sound System)

Tata suara atau sound system merupakan salah satu langkah dalam memecahkan

masalah akustik dalam ruang pertunjukan Langkah ini dilakukan untuk mencapai kekerasan

suara dengan jalan menggunakan peralatan tata suarasound system berupa pengeras suara

buatan (elektronik) Sedangkan jika dalam ruang pertunjukan tidak menggunakan system

penguat berupa alat pengeras suara radius bunyi maksimum hanya berkisar 20 meter

Penempatan pengeras suara sebaiknya diutamakan terletak disekitar sisi samping atas

panggung dengan perangkat pengontrol suara ditempatkan pada area sentral sekitar tempat

duduk penonton Cara lain yang lebih efektif adalah dengan menyediakan suatu ruang bagi

operator terpisah dibelakang auditorium dengan arah bukaan mengarah kebagian dalam

ruang sehingga suara dapat didengar dan dikontrol oleh para operator sound system

Ada beberapa tipe penempatan loudspeaker pada sistem bunyi elektronik namun pada

dasarnya ada 4 tipe11

a Terpusat (central cluster) yaitu sekelompok speaker yang diletakkan di atas sumber

bunyi asli setinggi 7-13m dan agak ke depan Kumpulan speaker ini dapat

disembunyikan dibalik tirai dan masing-masing speaker diarahkan ke audiens deretan

11 Satwiko Prasasto Fisika Bangunan 2 Yogyakarta ANDI 2004 Hal 148-149

Gambar 2 14 Penyerap Berongga

Sumber Peter L Duncan Templeton Detail Akustik

22

depan tengah maupun belakang Klebihannya bunyi dari speaker sama arahnya dengan

posisi sumber bunyi asli

b Tersebar (distributed) yaitu peletakan rangkaian speaker di atas audien (pendengar)

c Tipe ini digunakan untuk ruangan yang memiliki langit-langit rendah sehingga tidak

memungkinkan memakai tipe terpusat Tipe ini mengutamakan dari segi kejelasan bunyi

dan tidak terlalu mementingkan arah bunyi Pada tipe ini peletakan speakernya umumnya

diletakkan di kolom secara merata

d Terpadu dengan kursi (seat-integrated) yaitu meletakkan speaker secara terpadu di

belakang kursi Tipe ini biasa diterapkan pada gereja Biasanya speaker diletakkan di

belakang sandaran kursi dan bunyinya akan didengan oleh orang yang duduk dibelakang

kursi tersebut

e Kombinasi dari tipe di atas Untuk kombinasi tipe terpusat dan tersebar diperlukan alat

penunda bunyi (initial time delay) agar bunyi dari speaker di deretan belakang menunggu

datangnya bunyi dari speaker terpusat di depan

Gambar 2 15 Sistem Terpusat

Sumber Satwiko Prasasto Fisika Bangunan 2

Gambar 2 16 Sistem Tersebar

Sumber Satwiko Prasasto Fisika Bangunan 2

23

Tata suara merupakan bagian yang terpenting dalam setiap pementasan yang terdiri

dari tiga elemen utama yaitu microphone amplifier dan loudspeaker Dalam suatu

pertunjukan segala instrument penghasil bunyi dikordinasikan dengan menggunakan mixer

sebagai pengatur keras lemahnya suara yang ditampilkan pada setiap sumber bunyi sehingga

keseluruhan suara dari panggung merupakan suatu hasil kumpulan bunyi yang harmonis

Dilihat dari peletakannya sound system terbagi menjadi tiga cara yaitu system menyebar

terpusat dan gabungan

Sistem loudspeker tersebar lebih cocok diterapkan pada ruang pidato informasi dan

komersial sedangkan system yang terpusat (baik dengan satu titik diatas tengah sumber

maupun dengan beberapa titik di sekeliling sumber suara) lebih cocok untuk konser musik

live teaterdrama maupun pertunjukan lain

22 TINJAUAN SENI TRADISIONAL BALI

221 Pengertian Seni Tradisional Bali

Seni Tradisional Bali merupakan seni yang telah ada sejak dulu dan diturunkan oleh

para seniman pendahulu yang ada di Bali Seni tradisional di Bali memiliki beberapa jenis

diantaranya ialah seni tari yang pada jaman dahulu digunakan sebagai sarana pelengkap

dalam pelaksanaan sebuah ritual ataupun dijadikan sebuah sarana hiburan tontonan

masyarakat

222 Jenis-jenis Seni Tradisional Bali

Jenis Seni Tradisional Bali di Bali cukup banyak dan beragam jenisnya yaitu Seni

Tari Seni UkirPatung Seni Tabuh Seni Drama Seni tari seni tabuh dan seni drama

merupakan jenis Seni Tradisional Bali yang biasanya digabungkan untuk dipentaskan kepada

wisatawan selain fungsinya yang juga sebagai salah-satu sarana dalam kegiatan upacara

sakral

A Berikut adalah jumlah banyaknya kelompaksekaa kesenian tradisional Bali yang ada di

Badung menurut Dinas Kebudayaan Kabupaten Badung tahun 2006

a Kec Kuta selatan 275 sekaa

Gambar 2 17 Pengeras Suara Tersebar dan Terpusat

Sumber Leo L Beranek Music Acoustics and Architecture

24

b Kec Kuta 99 sekaa

c Kec Kuta Utara 228 sekaa

d Kec Mengwi 654 sekaa

e Kec Abiansemal 448 sekaa

f Kec Petang 237 sekaa

g Jumlah 1941 sekaa

Jadi jumlah Kelompoksekaa kesenian tradisional Bali pada tahun 2006 yaitu 1941

sekaa Jika pada Gedung Kesenian ini dapat menampung 5 kelompok seni dalam sehari

maka dalam setahun dapat menggunakan sekitar 1800 kelompoksekaa prtunjukan tradisional

Bali

B Berikut adalah jenis jenis pertunjukan Bali berdasarkan kapasitas jumlah penari dan

penabuh

a Jenis seni pertunjukan dengan jumlah personil banyak ( gt 10 orang )

Penari Penabuh

1 Calonarang plusmn 25 orang plusmn 25 orang

2 Kunti Sraya plusmn 30 orang plusmn 25 orang

3 Kecak plusmn 70 orang

4 Sendratari Ramayana plusmn 28 orang plusmn35 orang

Rata rata plusmn 35 orang plusmn 28 orang

b Jenis seni pertunjukan dengan jumlah personil sedang ( 5-10 orang)

Penari Penabuh

1 Tari telek plusmn 7 orang plusmn 25 orang

2 Tari Pendet plusmn 6 orang plusmn 35 orang

3 Tari Panyembrama plusmn 6 orang plusmn 35 orang

4 Tari Gabor plusmn 6 orang plusmn 30 orang

5 Tari Legong Kuntul plusmn 6 orang plusmn 30 orang

6 Tari Satya Bhrasta plusmn 6 orang plusmn 35 orang

7 Tari Gopala plusmn 6 orang plusmn 30 orang

8 Tari Baris Wirayudha plusmn 8 orang plusmn 35 orang

25

9 Tari Garuda Wisnu plusmn 6 orang plusmn 35 orang

Rata rata plusmn 6 orang plusmn 33 orang

c Jenis seni pertunjukan dengan jumlah personil sedikit (lt 5 orang )

Penari Penabuh

1 Tari Legong Lasem plusmn 3 orang plusmn 35 orang

2 Tari Oleg plusmn 2 orang plusmn 35 orang

3 Tari Sekar Jagat plusmn 5 orang plusmn 30 orang

4 Tari Makepung plusmn 5 orang plusmn 30 orang

5 Tari Wiranata plusmn 1 orang plusmn 30 orang

6 Tari Panjisemirang plusmn 1 orang plusmn 30 orang

7 Tari Marga Pati plusmn 1 orang plusmn 35 orang

8 Tari Manukrawa plusmn 5 orang plusmn 35 orang

9 Tari Kembang Girang plusmn 5 orang plusmn 30 orang

10 Tari Joged plusmn 5 orang plusmn 12 orang

11 Tari Puspanjali plusmn 5 orang plusmn 30 orang

12 Tari Jauk plusmn 1 orang plusmn 25 orang

13 Tari Baris Tunggal plusmn 1 orang plusmn 35 orang

14 Tari Cendrawasih plusmn 2 orang plusmn 30 orang

15 Tari Kebyar Duduk plusmn 1 orang plusmn 35 orang

16 Tari Kebyar Terompong plusmn 1 orang plusmn 35 orang

17 Tari Belibis plusmn 5 orang plusmn 30 orang

18 Tari Kupu kupu Tarum plusmn 5 orang plusmn 35 orang

19 Tari Jalak Putih plusmn 5 orang plusmn 35 orang

20 Tari Kelinci plusmn 5 orang plusmn 35 orang

Rata rata plusmn 3 orang plusmn 31 orang

223 Seni Tradisional Bali Sebagai Seni Pertunjukan

Seni Tradisional Bali yang dibuat selain sebagai suatu yang disacralkan disungsung

dan diupacarai juga merupakan sarana atau media yang dapat berfungsi lain seperti sebagai

alat komunikasi hiburan pendidikan dan sebagainya

26

Seni Tradisional Bali dalam peranan sebagai seni pertunjukan atau seni tari itu dapat

dibedakan atas tiga jenis yaitu Seni sacral (Wali) seni bebali dan seni balih-balihan Maka

Seni Tradisional Bali dapat berfungsi di ketiga jenis tari tersebut

Dalam peninjauan Seni Tradisional Bali sebagai seni pertunjukan ini akan ditinjau

dari beberapa aspek antara lain

- Aspek bentuk pertunjukan

- Aspek struktur pementasan

- Aspek lakon yang biasa dibawakan

- Aspek perlengkapan-perlengkapan atau sarana pementasan

- Dan arena pementasan

23 TINJAUAN PROYEK SEJENIS

Dalam tinjauan proyek sejenis yang digunakan untuk mengetahui kedekatan

karakteristik Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali di Kabupaten Badung dengan gedung-

gedung pertunjukan yang lainnya maka proyek sejenis yang digunakan untuk ditinjau adalah

Gedung Natya Mandala ISI Denpasar Amphitheater Garuda Wisnu Kencana dan Boshe

VVIP CLUB BALI

231 Gedung Natya Mandala ISI Denpasar

Gedung yang berlokasi di jln Nusa Indah Denpasar Timur Merupakan salah satu

fasilitas pertunjukan yang berada di areal pendidikan kampus ISI Denpasar Merupakan satu-

satunya gedung teater tertutup yang ada di Denpasar namun hanya difungsikan sebagai

sarana latihanpengajaran serta pertunjukan (In Door) bagi mahasiswa ISI Denpasar

232 Amphitheater Garuda Wisnu Kencana

Berlokasi di Bukit Jimbaran -Badung Yang merupakan salah satu tempat petunjukan

outdoor yang terletak di daerah pariwisata Badung Merupakan salah satu tempat pertunjukan

yang difungsikan sebagai tempat pertunjukan Seni Tradisional Bali maupun atraksi modern

untuk dipertontonkan pada wisatawan

27

233 Boshe VVIP CLUB BALI

Di Kuta -Badung Yang berdekatan dengan patung Dewa Ruci yang merupakan

landmark dari kawasan Kuta Merupakan sebuah gedung tertutup yang fungsi utamanya

sebagai tempat hiburan malam dan pertunjukan musik Berikut adalah tabel studi banding

pada proyek sejenis

Objek

Kriteria

Gedung Natya

Mandala ISI

Denpasar

Amphitheater Garuda

Wisnu Kencana

Boshe VVIP

CLUB BALI Kesimpulan

Lokasi

Di Jln Nusa Indah

Denpasar Timur

Merupakan salah-satu

fasilitas pertunjukan

yang berada di areal

pendidikan kampus ISI

Denpasar

Di Bukit Jimbaran -

Badung Yang

merupakan salah satu

tempat petunjukan yang

terletak di daerah

pariwisata Badung

Di Kuta -Badung

Yang berdekatan

dengan patung

Dewa Ruci yang

merupakan

landmark dari

kawasan Kuta

Bahwa lokasi

sebuah tempat

pertunjukan

bisa terletak

pada area

pendidikan dan

kepariwisataan

Fungsi

Merupakan satu-

satunya gedung teater

tertutup namun hanya

difungsikan sebagai

sarana

latihanpengajaran serta

pertunjukan (In Door)

bagi mahasiswa ISI

Denpasar

Merupakan salah satu

tempat pertunjukan yang

difungsikan sebagai

tempat pertunjukan tari

Seni Tradisional Bali

maupun atraksi modern

untuk dipertontonkan

pada wisatawan

Merupakan sebuah

gedung tertutup

yang fungsi

utamanya sebagai

tempat hiburan

malam dan

pertunjukan musik

Fungsi utama

sebuah gedung

pertunjukan

adalah sebagai

tempat

pertunjukan

dan bisa juga

sebagai

fasilitas

pendidikan

seni

Fasilitas

Gedung

Tempat duduk

audience stage

(berbentuk segi empat)

layar (kanan dan kiri)

serta latar yang dapat

diubah-ubah sesuai

yang diinginkan r

control dan juga

Fasilitas pertunjukan

berupa Tempat duduk

audience Stage r

Penyimpanan

perlengkapannya r rias

tersedia juga stage

dengan tempat duduk

berkapasitas besar t

Fasilitas

pertunjukan

berupa Tempat

berdiri audience

Stage r

Penyimpanan alat

dan

perlengkapannya r

Sudah

memadai dari

segi

pertunjukan

dan pelayanan

bagi

wisatawan

namun belum

Tabel 22 Studi Banding Pada Proyek Sejenis

Sumber Observasi Lapangan

28

didalam kegiatannya

pun sudah

menggunakan bantuan

katrol lighting (sebagai

sarana pencahayaan

dalam pertunjukan)

Ruang Rias (laki-laki

dan wanita) serta

Toilet

Penjualan makanan

ringan dan minuman

serta sedangkan

fasilitas penunjang

berupa r Pengelola t

Penjualan tiket t

Penjualan sovenir toilet

t Penjualan makanan dan

minuman area parkir

Rias area pemusik

sedangkan

fasilitas

penunjang berupa

r Pengelola t

Penjualan tiket

toilet area parkir

cukup jauh dari

tempat pementasan

mengkhusus

ke bidang

pertunjukan

Seni

Tradisional

Bali

Kapasit

as

Kapasitas gedung

kurang lebih 500 orang

Kapasitas gedung kurang

lebih 800 orang

Kapasitas gedung

kurang lebih 2000

orang

Kondisi

Kondisi gedung cukup

baik sudah dilengkapi

dengan fasilitas-fasilitas

yang mendekati sebuah

ruang teater yang

dilengkapi dengan tata

lampu dan sound sistem

pada setiap

pertunjukannya

Cukup baik dan cukup

lengkap untuk sebuah

pertunjukan untuk

wisatawan namun

kondisi gedung dalam

setiap pertunjukannya

masih belum dapat

menunjang dari segi

akustik ruang dan

penerangannya hanya

memakai penerangan

alami Perlu ditambahkan

fasilitas-fasilitas

penunjang yang lainnya

seperti restauran galery

dan lain sebagainya

Cukup baik dan

fasilitas lengkap

seperti sudah

adanya t Penjualan

souvenir Toilet

setiap

pertunjukannya

ditunjang dengan

fasilitas sound

sistem dan tata

lampu yang

spektakuler

Masih

sederhana

belum ada

yang

memberikan

tampilan yang

spektakuler

dengan efek-

efek visual dan

penggunaan

sound sistem

yang canggih

dalam setiap

pertunjukanny

a

Pengelol

a

Pengelola yaitu civitas

dari akademi kampus

yang bersangkutan

yaitu ISI Denpasar

Pihak swasta Pihak swasta Pihak swasta

dan

pemerintah

29

Bentuk

Stage

Bentuk stage segi

empat lengkap dengan

pencahayaan lampu

diatasnya dan di

lengkapi dengan layar

Back ground nya dapat

di sesuaikan dengan

tema pertunjukan yang

di gelar

Bentuk stage kipas tanpa

pencahayaan lampu yang

memadai Back ground

nya berupa tebing

permanen

Pada stage ini

bentuk stagenya

sama yaitu segi

empat dan latarnya

dapat berubah

sesuai event yang

berlangsung

Bentuk

panggung yang

umum dipakai

pada gedung

pertunjukan

adalah bentuk

segi empat

Latar

Panggun

g

Pada Natya Mandala

latar panggung

menggunakan tiruan

candi bentar dari layar

Layar tersebut dapat

diganti-ganti untuk

mengkondisikan

suasana pannggung

yang diinginkan

Pada stage ini latar

berupa batu tebing yang

permanen dan tidak dapat

diubah-ubah bentuknya

Latar ygang gelap

merupakan latar

dari panggung ini

tidak permanen dan

dapat diubah-ubah

bentuknya untuk

memberikan kesan

modern

Latar

panggung pada

gedung

pertunjukan di

Bali pada

umumnya

berbentuk kori

ataupun candi

bentar

Entranc

e

Bangun

an

Entrance bangunan

pada gedung ini

mengadopsi dari bentuk

kori dari bangunan Bali

dengan bahan paras

putih namun

ornamennya tidak

dibuat secara detail

Entrance bangunan pada

gedung pertunjukan ini

berbentuk modern yang

menyerupai candi bentar

Kondisi entrance

bangunan terkesan

modern Entrance

bangunannya

dekat dengan jalan

sempadan

bangunan tidak

memenuhi syarat

Entrance

bangunan

gedung

pertunjukan di

Bali pada

umumnya

bercirikan

tradisional

Bali seperti

kori

30

24 SPESIFIKASI UMUM GEDUNG PERTUNJUKAN SENI TRADISIONAL

BALI

Berdasarkan data-data mengenai teori-teori tentang Gedung Pertunjukan Seni

Tradisional Bali serta tinjauan terhadap proyek sejenis diatas maka diperoleh beberapa

tetapi secara global

Zoning

Ruang

Pada gedung ini zone

ruangnya terdiri dari

zone depan panggung

yaitu Entrance

bangunan toilet

pengunjung pria amp

wanita r Operator r

Oudience area

penabuh dan stage

Zone belakang

panggung terdiri dari r

Rias pria amp wanita

toilet gudang side

entrance untuk pemain

dan koridor tempat

sirkulasi pemain

Pada area yang terdapat

di GWK zone ruangnya

terdiri dari zone depan

panggung yaitu Entrance

bangunan toilet

pengunjung pria amp

wanita r Tiketing dan r

Cinderamatasovenir dan

r Pengelola r Operator

r Oudience smoking

area area penabuh dan

stage Zone belakang

panggung terdiri dari

rRias dan persiapan

tempat penyimpanan

Pada gedung ini

zone ruangnya

terdiri dari zone

depan yaitu

Entrance bangunan

toilet pengunjung

pria amp wanita r

Tiketing r

Pengelola r

Oudience area

penabuh dan stage

Zone belakang

terdiri dari rRias

dan persiapan

tempat

penyimpanan Seni

Tradisional Bali

Zone ruang

umumnya

terdiri dari dua

zone yaitu

zone depan

panggung dan

zone belakang

panggung

dengan bagian-

bagiannya

Kesimp

ulan

Gedung Natya Mandala

merupakan gedung

pertunjukan yang

berada di area

pendidikan ISI

Denpasar dan dikelola

oleh civitas ISI

Denpasar dengan

fasilitas pertunjukannya

sudah memperhatikan

dari akustik ruang dan

tata lampu dalam setiap

pertunjukannya Namun

kondisi dari gedung

tersebut masih kurang

memadai

Gedung ini merupakan

tempat pertunjukan

khusus di pertontonkan

untuk para wisatawan

dan terletak pada lokasi

pariwisata dan

pengelolaannya

dipengang oleh pihak

swasta Fasilitas

pertunjukan yang modern

dan memperhatikan

akustik dan tata lampu

karena kondisi

bangunannya semi

tertutup dengan stage

terbuka

Boshe merupakan

tempat pertunjukan

khusus pertunjukan

modern

dipertunjukkan

untuk wisatawan

Fasilitas yang di

sediakan sangat

modern

31

spesifikasi umum mengenai Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali yang diuraikan

berdasarkan fungsi karakteristik pelaku dan kegiatan fasilitas bangunan gedung pertunjukan

Seni Tradisional Bali dan lokasi gedung pertunjukan Seni Tradisional Bali

241 Fungsi

Sebagai wadah pertunjukan bagi para seniman Seni Tradisional Bali dalam berkreasi

dan mempertunjukan hasil karyanya sehingga dapat dinikmati dengan nyaman oleh para

audience Selain itu diharapkan Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali ini dapat

memberikan suatu informasi obyek wisatatempat rekreasi dan untuk meningkatkan minat

masyarakat dalam berkesenian khususnya seni Seni Tradisional Bali yang merupakan warisan

nenek moyang kita dan nantinya dapat terus diwariskan kepada generasi penerus

242 Karakteristik Pelaku dan Kegiatan

Karakteristik pelaku dan kegiatan secara umum dalam perencanaan Gedung

Pertunjukan Seni Tradisional Bali dikelompokkan sebagai berikut

1 Pengelola

Merupakan pihak penyelenggara dalam hal ini adalah pihak swasta dan masyarakat serta

sponsor yang terkait serta monitoring dari pihak pemerintah

2 Wisatawan

Berbagai motivasi wisatawan datang ke Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali seperti

untuk rekreasi atau dengan tujuan khusus mencari informasi untuk mengetahui lebih

dekat mengenai pementasan tari Seni Tradisional Bali

3 Penari

Merupakan pihak yang berperan untuk menampilkan adegan-adegan dalam setiap lakon

yang dibawakan di depan panggung

4 Penabuh

Mengiringi penari dengan bunyi-bunyian (gong) dalam setiap penampilannya di depan

panggung

243 Fasilitas Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali

Fasilitas Gedung Perunjukan Seni Tradisional Bali berdasarkan sintesis tinjauan teori

mengenai seni pertunjukan dan tinjauan proyek sejenis adalah sebagai berikut

32

1 Jenis ruang umumnya terbagi atas dua elemen utama yaitu

a Area ldquoDepanrdquo (font) sebagai public area

b ldquoBelakang panggungrdquo (back stage) sebagai work groups (kelompok kerja)

2 Ruang-ruang yang akan disediakan adalah

- Ruang Utama (panggung pertunjukan tempat duduk penonton tempat rias pria dan

wanita dan tempat untuk gambelan atau perlengkapan instrument dalam pementasan)

- Ruang Pertunjukan Luar (stage outdoor)

- Ruang pelayanan umum (lobby counter informasi loket karcis souvenir r

operator cafetaria keamanan toliet pengunjung)

- Ruang administrasipengelola

- Ruang penunjang (tempat parkir gudang pos satpam ME)

244 Lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali

Persyaratan lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali berdasarkan sintesis

tinjuan teori mengenai pertunjukan Seni Tradisional Bali dan tinjauan proyek sejenis adalah

sebagai berikut

1 Lokasinya berada dekat dengan kegiatan pariwisata

2 Lokasinya sesuai dengan peruntukan dari fungsi bangunan yang diwadahi

3 Lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali harus strategis dan dapat mudah

dicapai oleh berbagai pihak yang berkepentingan

4 Lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali harus dapat memberi kenyamanan

dan keamanan bagi semua civitas yang ada didalamnya

7

a Jenis pertunjukan berdasarkan durasi (panjang waktu bermain)

Panjang (standar) yaitu 2-4 jam

Pendek yaitu 20 menit-1 jam

b Jenis pertunjukan berdasarkan genre

Merupakan kreteria-kreteria subjektif akan jenis pertunjukan seperti tragedy komedi

melodrama tragis dll

Seni pertunjukan dibedakan berdasarkan fungsi ritual dan sosialnya sesuai Keputusan

Seminar Seni Sakral dan Profan Bidang Tari tahun 1971 di Denpasar secara umum seni

pertunjukan Bali dapat dibagi menjadi tiga kelompok besar yaitu seni upacara atau seni

wali babali dan seni tontonan hiburan atau balih-balihan4

213 Aspek-aspek Penunjang Seni Pertunjukan

Berdasarkan struktur pementasan merupakan sebuah perjalanan proses yang

mencakup

a Komponen pementasan

Komonen pementasan merupakan unsur-unsur yang membentuk suatu cerita yaitu

Plot yaitu alur jalannya cerita

Karakter yaitu pemeranan tokoh secara personal

Tema yaitu ide sentral topic yang akan dipentaskan

Diksi yaitu cara pengucapan dialog atau gaya bicara

Musik yaitu bagian yang mengawali mengiringi dan mengakhiri pertunjukan

dimaksud agar suasana pertunjukan menjadi lebih hidup

Daya tarik visual yaitu unsur penunjang pementasan seperti kostum tata lampu make

up tata panggung yang mendukung penggambaran karakter dan suasana

Konvensi yaitu kaedah yang tak tertulis antara pemain dan penonton dimana para

penonton mengerti apa yang dipentaskan melalui naskah yang ada dari tirai yang

dinaikkan kemudian pertunjukan dimulai dan tirai diturunkan menandakan

pertunjukan telah usai atau berakhir

b Proses berkumpulnya penonton

Merupakan proses dari penyampaian informasi pertunjukan kepada khalayak hingga

duduk dalam ruang kemudian dilanjutkan dengan transisi yaitu penonton digiring

4 Dibia I Wayan Selayang Pandang Seni Pertunjukan Bali 19993

8

masuk dari keadaan awal menuju pertunjukan dengan menggunakan music pengantar

Setelah itu dilanjutkan dengan eksposisi atau percakapan awalkemudian dengan konflik

yaitu permasalahan yang timbul dalam cerita Dari konflik tersebut maka akan muncul

klimaks yaitu puncak dari persoalan Setelah itu ada akhiran yang merupakan

penyelesaian dari cerita yang dipaparkan kemudian penutup akhir dari pertunjukan

dimana pemain muncul diatas panggung mengucapkan terima kasih

214 Fasilitas Pertunjukan

2141 Jenis dan Bentuk Ruang Pertunjukan

a Jenis ruang

Secara umum penataan ruang dalam sebuah gedung pertunjukan dibagi menjadi dua

elemen utama yaitu

1 ldquoDepanrdquo (front) sebagai public area Dibagian ldquodepanrdquo terdiri dari dua bagian utama

yaitu ruang auditorium (tempat penontonaudience menyaksikan pertunjukan) dan ruang-

ruang penerimaan seperti pintu masuk dan lobby pemesanan tiket vestibule (termasuk

galeri smoking area lounges dll) toilet koridor dll

2 ldquoBelakang panggungrdquo (backstage) sebagai work groups (kelompok ruang yang

digunakan untuk produksi terdiri dari ruang-ruang produksi yang mengontrol panggung

persiapan dekorasi (scenery) penyimpanangudang (storage) termasuk ruang rias dan

pakaian persiapanlatihan dll5 Disamping itu ada ruang administrasi dan pengelola

gedung yang mempunyai akses langsung kedalam dua bagian area tersebut

Didalam merencanakan ruang-ruang yang ada didalam gedung tidak ada suatu

peraturan yang baku dalam menentukan fasilitas pertunjukan terutama untuk ruang-ruang

yang bersifat mendukung kegiatan utama (menyaksikan pertunjukan) Yang menjadi

pertimbangan didalam merencanakan ruang-ruang pendukung yang dibutuhkan pada gedung

pertunjukan yaitu jenis senitontonan yang akan dipertunjukan besarnyaspektakulernya

pertunjukan lama pertunjukan tersebut dan karakter audiencepenonton dengan latar

belakang social budaya dan ekonominya sehingga pada penerapannya pada beberapa

gedung-gedung pertunjukan yang ada sangat bervariatif Ada dari beberapa gedung

pertunjukan yang menyediakan fasilitas pendukung berupa tempat pameran ruang

penyimpanan khusus pakaian bagi penonton ruang tunggu atau foyer yang berbeda-beda

5 Chiara Joseph De 1983 371 dan Neuvert Ernst 1996 124

9

sesuai dengan kelas penonton restoran atau kafe perpustakaan seni ruang persiapan seni

pertunjukan yang digunakan oleh kelompokgroup seni tertentu

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam ruang pertunjukan adalah6

Waktu tiba penonton minimum 15-30 menit sebelum pertunjukan tetapi pulangnya

bersamaan

Semua pintu keluar harus terbuka keluar

Tangga 1 m tiap 90 orang

Serambi 080-200 m2 tiap orang dianggap bahwa 16 dari penonton menggunakan

serambi

Tempat berjalan luas 550 m lebar 20 m panjang

1 wc untuk 75-100 orang ( 25 laki-laki 35 wanita )

Situasi Bangunan untuk pertunjukan umum harus ditempatkan sedemikian rupa agar

penonton dapat meninggalkan ruangan lebih cepat

b Bentuk lantai gedung pertunjukan

Pada gedung pertunjukan salah-satu faktor penentu dalam kenyamanan pendengar

adalah bentuk ruang dalam yang terdiri dari bentuk lantai untuk penonton bentuk panggung

dan langit-langit yang merupakan bagian yang sangat penting dari tata akustik

6 Yapri dan Nasir 1985 1-3

Gambar 2 1Diagram Organisasi Ruang Pada Fasilitas Pertunjukan Sumber Chiara Joseph De Time Sarver Standards for Building Types 2nd ed 1983

10

Untuk mendapatkan kenyamanan pendengar yang maksimal bentuk ruang harus

memenuhi beberapa kriteria atau persyaratan akustik ruang Berbagai bentuk dengan ruang

pertunjukan dan auditorium yang umum dipergunakan untuk teaterdrama yaitu7

1 Bentuk Lantai Persegi Empat

Lantai persegi empat adalah bentuk lantai yang historis dengan unsur tradisi yang

menonjol dan masih digunakan dengan berhasil Contoh gedung pertunjukan yang

menggunakan denah persegi empat adalah The Grosser Musikvereinssaal Vienna dan

Symphony Hall Boston Kebanyakan gedung pertunjukan yang menggunakan denah-

denah persegi empat adalah diperuntukkan untuk pertunjukan (konser) musik

2 Bentuk Lantai Tapal Kuda

Bentuk tapal kuda identik dengan rumah-rumah opera (opera house) dimana bentuk

yang melengkung dibawah dengan menerapkan material yang menyerap bunyi

sehingga gema dan pemusatan suara dapat dikendalikan Tuntutan untuk

menghasilkan jarak pandang yang dekat dengan panggung menimbulkan konsekuensi

digunakannya balkon yang mencapai 3-4 tingkat sehingga rasio volume dengan luas

menjadi tinggi Hal ini justru menghasilkan waktu dengung (RT) yang panjang yang

tidak diinginkan pada ruang opera apalagi untuk pertunjukan drama Namun adanya

penyerap yang relative banyak RT dapat dikendalikan

7 Izenour G C dalam Yoseph David Egan 1988115 dan Leslie L Doelle 199095

Gambar 2 2 Bentuk Lantai Persegi Empat

Sumber Izenour G C dalam Yoseph David Egan 1988115

dan Leslie L Doelle 199095

Gambar 2 3 Bentuk Lantai Tapal Kuda

Sumber Izenour G C dalam Yoseph David Egan 1988115 dan Leslie L Doelle 199095

11

3 Bentuk Lantai Kipas

Bentuk kipas mempunyai keuntungan yang membawa penonton lebih dekat kesumber

bunyi (panggung) dan dengan penggunaan balkon kedekatan tersebut lebih dapat

dirasakan Dinding belakang dan bagian depan balkon yang biasanya melengkung

berpotensi untuk menghasilkan pemusatan bunyi sehingga harus ditangani secara

akustik dengan melakukan penyerapan ataupun penyebaran bunyi (difusi) Elemen

dinding samping yang bentuknya tidak sejajar memungkinkan adanya pemantulan

suara (akustik) yang menguntungkan

4 Bentuk-bentuk Alternative

Bentuk-bentuk alternative biasanya berupa bentuk heksagonal kipas terbalik

kombinasi dari beberapa bentuk atau bentuk yang tidak beraturan sama sekali Bentu-

bentuk ini banyak digunakan untuk ruang-ruang pertunjukan baru dengan mengambil

berbagai kelebihan akustik kenikmatan pandang dan artistik dari berbagai bentuk

umum yang telah berkembang sebelumnya

c Bentuk langit-langit ruang pertunjukan

Bentuk langit-langit dapat dianalisa secara vertikal (potongan) dengan memperhatikan garis

pantul bunyi yaitu sebagai berikut8

1 Langit-langit lurus dan lantai lurus

Penonton yang terletak paling jauh dengan sumber bunyi mendapatkan intensitas

bunyi paling kecil waktu tunda yang panjang menimbulkan gemagaung

Lantai yang lurus mengganggu garis pandang penonton

Jika langit-langit tinggi akan menimbulkan gap yang panjang antara bunyi

langsung dengan bunyi pantul untuk posisi penonton didepandekat panggung

8 Izenoure G C dalam Yoseph 200072-73 dan David Egan 198893-100

Gambar 2 4 Bentuk Lantai Kipas

Sumber Izenour G C dalam Yoseph David Egan 1988115 dan Leslie

L Doelle 199095

12

2 Langit-langit tidak teratur lantai penonton miring

Langit-langit yang tidak teratur menimbulkan pemantulan bunyi yang

menguntungkan dalam akustik ruang waktu tunda yang pendek dan terhindarnya

pemutusan bunyi (bunyi terdifusi dengan baik) Kemiringan langit-langit yang

digunakan sebagai pemantul bisa mengarakan intensitas bunyi ke daerah bagian

belakang sehingga bunyi dapat diterima secara merata pada seluruh bagian ruang

Langit miring yang disesuaikan dengan garis pandang dan pemantulan bunyi dari

langit-langit menimbulkan distribusi yang merata dan menguntungkan dalam segi

akustik gedung Lantai miring semakin mendekatkan penonton dengan panggung

2142 Tata Panggung

Bentuk Panggung

a Teater proscenium

Panggung proscenium mempunyai karakteristik ruang yang dapat dilihat dari satu sisi saja

dengan artian panggung hanya ada pada bagian depan audience Radius pandangan

penonton terbatas ruang penonton mempunyai batas yang jelas dengan panggung

b Teater arena

Arena pementasan berada pada pusat atau ditengah-tengah penonton sehingga dalam

pementasannya penonton mengelilingi panggung Panggung dapat berbentuk bulat

ataupun berbentuk kotak

Gambar 2 5 Langit-langit Lurus

Sumber David Egan 1988 Architectural Acoustics

Gambar 2 6 Langit-langit Miring

Sumber David Egan 1988 Architectural Acoustics

13

c Teater open stage

Bentuk panggung ini menjorok kearah auditoriumtempat duduk penonton Hal ini

bertujuan untuk mengatasi permasalahan antara penyajipemain dengan penonton yang

sedang menikmati suatu pertunjukan

Bentuk-bentuk pengembangan panggung

d Eksperimen theater9

Untuk memenuhi berbagai macam jenis pertunjukan bentuk dan kondisi dari semua

bentuk pentas dalam ruang

- Total theater teater ini mempunyai bentuk arena proscenium ataupun open stage

- Izenour theater merupakan suatu bentuk panggung teater yang mengutamakan

fleksibilitas terhadap bentuk pentas proscenium arena dan stage

2143 Tempat Duduk Penonton dan Garis Pandang

Jika dilihat dari jenis kursi yang akan digunakan dan jarak duduk yang disyaratkan

Terlebih dahulu ditentukan gaya kursi yang akan digunakan kursi bergaya tradisional

membutuhkan jarak minimum 84cm dan lebar 50cm sedangkan ukuran yang umum adalah

53cm sedangkan kursi bergaya modern mempunyai ukuran bermacam-macam dapat

membutuhkan jarak 140cm dan lebar 75cm Ruang untuk tempat berdiri yang semula

merupakan hal yang biasa tetapi sekarang jarang ditemui pada gedung pertunjukan modern

Tempat duduk biasanya disusun dalam deretan lurus dan melengkungsedangkan beberapa

gedung telah dicoba dipasang susunan kursi menyerong

Di dalam pengaturan tempat duduk pada gedung pertunjukan berkaitan dengan garis

pandang kenyamanan gerak penghawaan dan akustik Sesuai dengan standar Neufert

menurut peraturan tempat pertemuan semua tempat duduk harus dikenali dari tempat duduk

yang tidak terikat tidak dapat diubah Dimensi dan jarak antar bangku penonton berserta

sirkulasi menurut standar Neufert yaitu ge 90 x ge 50cm Tinggi tempat duduk di ruang

penonton terletak pada garis pandang Konstruksi garis pandang berlaku untuk semua tempat

duduk di ruang penonton Orang meninggalkan teater kemudian penonton duduk ldquopada

tempat kosongrdquo dengan demikian hanya setiap baris kedua membutuhkan ketinggian

pandangan secara penuh (12cm)

9 Chiara Joseph De 1983357-359

14

Sudut pandang yang dibentuk pada bidang vertikal maksimum 30ordm kebawah dan

keatas serta 27ordm antara dua penghalang didepannya pada bidang horizontal Garis pandang

dan sudut pandang ini dipakai sebagai standar kenyamanan visual pada perencanaan dan

perancangan gedung pertunjukan

2144 Tata Cahaya

Pada system pencahayaan di dalam gedung dapat dibagi menjadi tiga sistem

peneranganpencahayaan yaitu10

1 Sistem penerangan merata memberikan illuminasi yang tersebar secara merata dan

cukup seragam di seluruh ruangan Penerangan ini cocok bagi ruang yang tidak

mempunyai tempat untuk pelaksanaan tugas-tugas visual yang khusus

10 Hadinoto Kusudiarso Standar Penerangan Buatan di dalam Gedung-gedung Bandung Yayasan Lembaga

Penyelidikan Masalah Bangunan Cetakan kedua 1985 Hal-45

Gambar 2 7 Pengaturan Tempat Duduk dan Garis Pandang

Sumber Ernst Neufert edisi 33 jilid 2

Gambar 2 8 Standar Garis Pandang Penonton

Sumber Harold D Hauf Architectural Graphic Standards 1970

15

2 Sistem penerangan terarah merupakan penerangan dimana seluruh ruangan memperoleh

cahaya dari suatu jurusan tertentu Penerangan terarah juga dapat dikombinasikan dengan

penerangan merata dengan maksud mengurangi efek yang menjemukan yang mungkin

timbul dari penerangan merata

3 Sistem penerangan setempat merupakan sistem penerangan yang cahayanya

dikonsentrasikan pada tempat melaksanakan tugas atau tempat melaksanakan tugas

visual

Pada gedung pertunjukan ruang auditorium diberi penerangan buatan yang

menciptakan suasana yang sesuai dengan suasana yang diinginkan Sedangkan area

pentasstage diberi penerangan khusus yang berfungsi menonjolkan dan menciptakan suasana

yang tepat untuk pementasan diatasnya Illuminasi pada panggungstage lebih tinggi dari

pada area penontonauditorium yaitu berkisar 500 lux Selain penerangan khusus dan umum

perlu juga dipasang sistem penerangan dalam keadaan bahaya yang segera harus menyala

jikalau penerangan umum terganggu untuk memungkinkan hadirin meninggalkan gedung

secara cepat dan aman

Beberapa istilah lampu sesuai dengan arah dan luas sinarnya adalah

1 Penyinaran atas (up-lighter) lampu yang menyorot ke atas

2 Penyinaran bawah (down-lighter) lampu yang menyorot ke bawah

3 Penyorot sempit (spot light) lampu dengan sudut sinar lt30o

4 Penyorot lebar (flood light) lampu dengan sudut sinar gt30o

5 Penyiram dinding (wall-wash light) lampu untuk menyiram bidang vertical dengan

cahaya

Pada pencahayaan umum terdapat dua alternatif dalam peletakannya yaitu peletakan

inbow atau didalam plafon dan outbow atau diluar plafon Instalasi dan perawatan lampu

yang dipasang inbow lebih sulit dibandingkan dengan outbow akan tetapi tingkat keindahan

keawetan dan kebersihan lampu lebih baik dibanding pemasangan secara outbow

Penggunaan lampu sebagai salah satu bagian tata panggung dapat dipakai tergantung inbow

outbow dapat bergerak turun naik dapat berputar secara periodic dan lampu yang diatur oleh

operator Berikut beberapa jenis-jenis lampu dan peletakan lampu pada pencahayaan khusus

dapat terlihat dihalaman berikut

16

NO TIPE WATT

1 Epsodial Spotlight 500-3000

2 Fresnel Spotlight 500-2000

3 Foot Light 60-100 percolor

4 Border Light 75-300 percolor

5 Cyclorama Border Light and Foot Light 500-1500

6 Scenic Projector 1000-5000

2145 Penghawaan

Sistem penghawaan atau pengkondisian udara dalam gedung pertunjukan sangat

menunjang aspek kenyamanan pelaku kegiatan dalam suatu pementasan Sistem penghawaan

dalam perancangan gedung pertunjukan memiliki dua system terpisah yaitu system sentral

dimana alat pendingin (Chiller) terletak pada suatu ruang khusus yang kemudian mensuplai

udara dingin (air chilled system) atau air dingin (water chilled system) ke seluruh ruang

Sistem kedua yaitu AC Unit merupakan alat pendingin yang diletakkan pada tiap-tiap ruang

yang terdiri dari AC split

Tabel 21 Jenis-jenis Lampu dan Pemakaian Daya Listrik

Sumber Ramsey 1994 Architectural Graphic Standard

Gambar 2 9 Pencahayaan Gedung Pertunjukan

Sumber Ramsey 1994 Architectural Graphic Standard

17

2146 Struktur

Gedung pertunjukan harus mewadahi sifat kegiatan pertunjukan dimana bentuk

struktur dan finising mengikuti fungsi sebagai gedung pertunjukan dengan pertimbangan

akustik kenyamanan pentas dan penikmat pertunjukan

Element atap sebagai pelindung gedung dari cuaca dan gangguan lain harus dapat

menyesuaikan dengan bentang yang lebar pengkondisian reflector dan penggunaan material

absorbsi bunyi Bahan kayu dan rangka atap mudah didapatkan akan tetapi masif dan berat

Rangka atap fleksible untuk bentang lebar ringan akan tetapi kurang tahan api Elemen

dinding utama harus kuat adanya kemampuan untuk merefleksikan sumber bunyi dan

penyerap atau mengalami gangguan bising gema gaung pada bangunan Semakin padat atau

solid bahan yang digunakan semakin mudah menyalurkan getaran bunyi

215 Tinjauan Aspek Kenyamanan Dengar

Kenyamanan dengar mempunyai arti bahwa suara-suara yang dinikmati pada suatu

pertunjukan tidak dipengaruhi oleh suara atau bunyi yang tidak dikehendaki suara dapat

terdistribusi secara merata dengan kekuatan yang cukup

Sistem akustik yang baik menurut Leo L Beranek (1962 412-413) dan David Egan (1988

155-170) yaitu

1 Adanya kekerasan (Loudness) yang cukup pada setiap bagian gedung pertunjukan

Gambar 2 10 Penghawaan Dalam Ruang

Sumber Ramsey 1994 Architectural Graphic Standard

18

2 Energi bunyi yang terdistribusi (difusi) secara merata

3 Tercapainya waktu dengung (RT) yang optimum sesuai dengan persyaratan masing-

masing jenis penggunaan

4 Ruang yang terbebas dari cacat akustik seperti gema pemantulan berkepanjangan gaung

pemusatan bunyi distorsi bayangan bunyi dan resonansi ruang

5 Tercapainya keintiman balancing kepenuhan nada dan ansamble pada ruang

pertunjukan dan adanya kehangatan dan kejelasan (clarity) pada ruang teater

6 Menghindari bising dan getaran yang mengganggu pementasan

Agar mendapat kondisi mendengar yang baik maka bentuk ukuran lebar panjang

tinggi bangunan serta bahan yang digunakan harus diatur sesuai dengan volume dan kualitas

bunyi yang dihasilkan Beberapa pengkondisian akustik gedung pertunjukan secara umum

antara lain

1 Penerapan material penyerapan yang cukup sehingga RT dapat dikendalikan dan

pencegahan terjadinya gema yang tidak diinginkan terutama pada dinding bagian

belakang

2 Pengarahan intensitas bunyi ke area bagian tengah dan belakang

3 Menaikkan sumber bunyi dan ruang penonton dibentuk sedemikian rupa dengan

memiringkan lantai penonton agar aliran gelombang bunyi langsung dan bebas

4 Bidang pantul mengelilingi sumber bunyi untuk memberikan energy tambahan

5 Rasio antara volume dengan luas lantai bangunan arus dijaga sehingga jarak yang

ditempuh bunyi langsung dan bunyi pantul relatif pendek

6 Penggunaan permukaan yang dapat memberikan pemerataan bunyi diseluruh ruangan

2151 Prilaku Bunyi Dalam Ruang

Gambar 2 11Prilaku Bunyi Dalam Ruang

Sumber Leslie L Doelle Akustik Lingkungan

19

Keterangan

1 Bunyi Langsung

Bunyi langsung dapat diterimadirasakan oleh telinga pendengar sesuai dengan suara asli

dari sumber bunyi

2 Bunyi yang ditransformasikan

Bunyi yang dapat berubah bentuktidak sesuai dengan suara aslinya karena adanya benda

lain yang menyebabkan

3 Bunyi pantul

Bunyi yang diterima oleh telinga pendengar setelah adanya pantulan dari benda lain yang

dapat memantulkan bunyi

4 Bunyi diserap

Bunyi yang hilang karena adanya bahan penyerap suarabunyi

5 Bunyi menyebar

Bunyi yang dapat menyebar karena terkena ujung benda yang cenderung runcing

6 Bunyi yang dibelokkan

Bunyi yang diarahkan dibelokkandiarahkan kesuatu tempat karena adanya bantuan dari

benda lain

7 Bunyi yang merambat pada struktur bangunan

Bunyi yang dapat merambat dengan media struktur bangunan

Jika bunyi menemui suatu bidangmaterial maka bunyi tersebut akan berinteraksi

sehingga sebagian gelombangnya akan dipantulkan sebagian di serap dan sebagian lagi

diteruskanmenembus bidang tersebut

Jika bunyi menemui bidang yang bersifat memantulkan bunyi maka bunyi tersebut

akan dipantulkan dengan besar sudut datangnya bunyi diukur dari garis tegak lurus bidang

pantulnya (biasanya disebut dengan garis normal)

2152 Aspek pemilihan bahanmaterial akustik

Bahan akustik digunakan untuk pngendalian atau pengontrolan prilaku bunyi yang ada

di dalam ruangan

20

Berpori-pori Berpori-pori di

permukaannya

berperforasi

Tegel langit-langit

dengan dasar masif

Bahan berpori

a Plesteran akustik

b Karpet dan kain akustik

Bahan yang berpori dapat menyerap bunyi pada semua tingkatan frekuensi dan

penyerapannya tergantung pada ketebalan dari bahan yang digunakan

- Penyerap panel

Penyerap panel hanya dapat menyerap suara dengan frekwensi tertentu sesuai dengan

berat panel dan ketebalan rongganya tetapi biasanya panel ini digunakan untuk

menyerap suara dengan frekwensi rendah Penyerap panel ini dapat dibuat dari bahan

non akustik misalnya beton tetapi dalam pembuatannya cukup sulit Secara sederhana

bahan-bahan padat yang didalamnya terdapat rongga tanpa celahlubang merupakan

penyerap panel karena bahan yang dimiliki tahan terhadap goresan maka sering menjadi

penyerap frekwensi rendah pada bagian bawah dinding

Gambar 2 12 Bahan Berpori

Sumber Peter L Duncan Templeton Detail Akustik

Gambar 2 13Penyerap Panel

Sumber Peter L Duncan Templeton Detail Akustik

21

- Resonator rongga (Efek Helmholtz)

Adalah suatu alat yang digunakan untuk mengendalikan suara dalam ruangan yang

dapat diatur untuk memilih tingkat frekwensi yang diinginkan

2153 Tata Suara (Sound System)

Tata suara atau sound system merupakan salah satu langkah dalam memecahkan

masalah akustik dalam ruang pertunjukan Langkah ini dilakukan untuk mencapai kekerasan

suara dengan jalan menggunakan peralatan tata suarasound system berupa pengeras suara

buatan (elektronik) Sedangkan jika dalam ruang pertunjukan tidak menggunakan system

penguat berupa alat pengeras suara radius bunyi maksimum hanya berkisar 20 meter

Penempatan pengeras suara sebaiknya diutamakan terletak disekitar sisi samping atas

panggung dengan perangkat pengontrol suara ditempatkan pada area sentral sekitar tempat

duduk penonton Cara lain yang lebih efektif adalah dengan menyediakan suatu ruang bagi

operator terpisah dibelakang auditorium dengan arah bukaan mengarah kebagian dalam

ruang sehingga suara dapat didengar dan dikontrol oleh para operator sound system

Ada beberapa tipe penempatan loudspeaker pada sistem bunyi elektronik namun pada

dasarnya ada 4 tipe11

a Terpusat (central cluster) yaitu sekelompok speaker yang diletakkan di atas sumber

bunyi asli setinggi 7-13m dan agak ke depan Kumpulan speaker ini dapat

disembunyikan dibalik tirai dan masing-masing speaker diarahkan ke audiens deretan

11 Satwiko Prasasto Fisika Bangunan 2 Yogyakarta ANDI 2004 Hal 148-149

Gambar 2 14 Penyerap Berongga

Sumber Peter L Duncan Templeton Detail Akustik

22

depan tengah maupun belakang Klebihannya bunyi dari speaker sama arahnya dengan

posisi sumber bunyi asli

b Tersebar (distributed) yaitu peletakan rangkaian speaker di atas audien (pendengar)

c Tipe ini digunakan untuk ruangan yang memiliki langit-langit rendah sehingga tidak

memungkinkan memakai tipe terpusat Tipe ini mengutamakan dari segi kejelasan bunyi

dan tidak terlalu mementingkan arah bunyi Pada tipe ini peletakan speakernya umumnya

diletakkan di kolom secara merata

d Terpadu dengan kursi (seat-integrated) yaitu meletakkan speaker secara terpadu di

belakang kursi Tipe ini biasa diterapkan pada gereja Biasanya speaker diletakkan di

belakang sandaran kursi dan bunyinya akan didengan oleh orang yang duduk dibelakang

kursi tersebut

e Kombinasi dari tipe di atas Untuk kombinasi tipe terpusat dan tersebar diperlukan alat

penunda bunyi (initial time delay) agar bunyi dari speaker di deretan belakang menunggu

datangnya bunyi dari speaker terpusat di depan

Gambar 2 15 Sistem Terpusat

Sumber Satwiko Prasasto Fisika Bangunan 2

Gambar 2 16 Sistem Tersebar

Sumber Satwiko Prasasto Fisika Bangunan 2

23

Tata suara merupakan bagian yang terpenting dalam setiap pementasan yang terdiri

dari tiga elemen utama yaitu microphone amplifier dan loudspeaker Dalam suatu

pertunjukan segala instrument penghasil bunyi dikordinasikan dengan menggunakan mixer

sebagai pengatur keras lemahnya suara yang ditampilkan pada setiap sumber bunyi sehingga

keseluruhan suara dari panggung merupakan suatu hasil kumpulan bunyi yang harmonis

Dilihat dari peletakannya sound system terbagi menjadi tiga cara yaitu system menyebar

terpusat dan gabungan

Sistem loudspeker tersebar lebih cocok diterapkan pada ruang pidato informasi dan

komersial sedangkan system yang terpusat (baik dengan satu titik diatas tengah sumber

maupun dengan beberapa titik di sekeliling sumber suara) lebih cocok untuk konser musik

live teaterdrama maupun pertunjukan lain

22 TINJAUAN SENI TRADISIONAL BALI

221 Pengertian Seni Tradisional Bali

Seni Tradisional Bali merupakan seni yang telah ada sejak dulu dan diturunkan oleh

para seniman pendahulu yang ada di Bali Seni tradisional di Bali memiliki beberapa jenis

diantaranya ialah seni tari yang pada jaman dahulu digunakan sebagai sarana pelengkap

dalam pelaksanaan sebuah ritual ataupun dijadikan sebuah sarana hiburan tontonan

masyarakat

222 Jenis-jenis Seni Tradisional Bali

Jenis Seni Tradisional Bali di Bali cukup banyak dan beragam jenisnya yaitu Seni

Tari Seni UkirPatung Seni Tabuh Seni Drama Seni tari seni tabuh dan seni drama

merupakan jenis Seni Tradisional Bali yang biasanya digabungkan untuk dipentaskan kepada

wisatawan selain fungsinya yang juga sebagai salah-satu sarana dalam kegiatan upacara

sakral

A Berikut adalah jumlah banyaknya kelompaksekaa kesenian tradisional Bali yang ada di

Badung menurut Dinas Kebudayaan Kabupaten Badung tahun 2006

a Kec Kuta selatan 275 sekaa

Gambar 2 17 Pengeras Suara Tersebar dan Terpusat

Sumber Leo L Beranek Music Acoustics and Architecture

24

b Kec Kuta 99 sekaa

c Kec Kuta Utara 228 sekaa

d Kec Mengwi 654 sekaa

e Kec Abiansemal 448 sekaa

f Kec Petang 237 sekaa

g Jumlah 1941 sekaa

Jadi jumlah Kelompoksekaa kesenian tradisional Bali pada tahun 2006 yaitu 1941

sekaa Jika pada Gedung Kesenian ini dapat menampung 5 kelompok seni dalam sehari

maka dalam setahun dapat menggunakan sekitar 1800 kelompoksekaa prtunjukan tradisional

Bali

B Berikut adalah jenis jenis pertunjukan Bali berdasarkan kapasitas jumlah penari dan

penabuh

a Jenis seni pertunjukan dengan jumlah personil banyak ( gt 10 orang )

Penari Penabuh

1 Calonarang plusmn 25 orang plusmn 25 orang

2 Kunti Sraya plusmn 30 orang plusmn 25 orang

3 Kecak plusmn 70 orang

4 Sendratari Ramayana plusmn 28 orang plusmn35 orang

Rata rata plusmn 35 orang plusmn 28 orang

b Jenis seni pertunjukan dengan jumlah personil sedang ( 5-10 orang)

Penari Penabuh

1 Tari telek plusmn 7 orang plusmn 25 orang

2 Tari Pendet plusmn 6 orang plusmn 35 orang

3 Tari Panyembrama plusmn 6 orang plusmn 35 orang

4 Tari Gabor plusmn 6 orang plusmn 30 orang

5 Tari Legong Kuntul plusmn 6 orang plusmn 30 orang

6 Tari Satya Bhrasta plusmn 6 orang plusmn 35 orang

7 Tari Gopala plusmn 6 orang plusmn 30 orang

8 Tari Baris Wirayudha plusmn 8 orang plusmn 35 orang

25

9 Tari Garuda Wisnu plusmn 6 orang plusmn 35 orang

Rata rata plusmn 6 orang plusmn 33 orang

c Jenis seni pertunjukan dengan jumlah personil sedikit (lt 5 orang )

Penari Penabuh

1 Tari Legong Lasem plusmn 3 orang plusmn 35 orang

2 Tari Oleg plusmn 2 orang plusmn 35 orang

3 Tari Sekar Jagat plusmn 5 orang plusmn 30 orang

4 Tari Makepung plusmn 5 orang plusmn 30 orang

5 Tari Wiranata plusmn 1 orang plusmn 30 orang

6 Tari Panjisemirang plusmn 1 orang plusmn 30 orang

7 Tari Marga Pati plusmn 1 orang plusmn 35 orang

8 Tari Manukrawa plusmn 5 orang plusmn 35 orang

9 Tari Kembang Girang plusmn 5 orang plusmn 30 orang

10 Tari Joged plusmn 5 orang plusmn 12 orang

11 Tari Puspanjali plusmn 5 orang plusmn 30 orang

12 Tari Jauk plusmn 1 orang plusmn 25 orang

13 Tari Baris Tunggal plusmn 1 orang plusmn 35 orang

14 Tari Cendrawasih plusmn 2 orang plusmn 30 orang

15 Tari Kebyar Duduk plusmn 1 orang plusmn 35 orang

16 Tari Kebyar Terompong plusmn 1 orang plusmn 35 orang

17 Tari Belibis plusmn 5 orang plusmn 30 orang

18 Tari Kupu kupu Tarum plusmn 5 orang plusmn 35 orang

19 Tari Jalak Putih plusmn 5 orang plusmn 35 orang

20 Tari Kelinci plusmn 5 orang plusmn 35 orang

Rata rata plusmn 3 orang plusmn 31 orang

223 Seni Tradisional Bali Sebagai Seni Pertunjukan

Seni Tradisional Bali yang dibuat selain sebagai suatu yang disacralkan disungsung

dan diupacarai juga merupakan sarana atau media yang dapat berfungsi lain seperti sebagai

alat komunikasi hiburan pendidikan dan sebagainya

26

Seni Tradisional Bali dalam peranan sebagai seni pertunjukan atau seni tari itu dapat

dibedakan atas tiga jenis yaitu Seni sacral (Wali) seni bebali dan seni balih-balihan Maka

Seni Tradisional Bali dapat berfungsi di ketiga jenis tari tersebut

Dalam peninjauan Seni Tradisional Bali sebagai seni pertunjukan ini akan ditinjau

dari beberapa aspek antara lain

- Aspek bentuk pertunjukan

- Aspek struktur pementasan

- Aspek lakon yang biasa dibawakan

- Aspek perlengkapan-perlengkapan atau sarana pementasan

- Dan arena pementasan

23 TINJAUAN PROYEK SEJENIS

Dalam tinjauan proyek sejenis yang digunakan untuk mengetahui kedekatan

karakteristik Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali di Kabupaten Badung dengan gedung-

gedung pertunjukan yang lainnya maka proyek sejenis yang digunakan untuk ditinjau adalah

Gedung Natya Mandala ISI Denpasar Amphitheater Garuda Wisnu Kencana dan Boshe

VVIP CLUB BALI

231 Gedung Natya Mandala ISI Denpasar

Gedung yang berlokasi di jln Nusa Indah Denpasar Timur Merupakan salah satu

fasilitas pertunjukan yang berada di areal pendidikan kampus ISI Denpasar Merupakan satu-

satunya gedung teater tertutup yang ada di Denpasar namun hanya difungsikan sebagai

sarana latihanpengajaran serta pertunjukan (In Door) bagi mahasiswa ISI Denpasar

232 Amphitheater Garuda Wisnu Kencana

Berlokasi di Bukit Jimbaran -Badung Yang merupakan salah satu tempat petunjukan

outdoor yang terletak di daerah pariwisata Badung Merupakan salah satu tempat pertunjukan

yang difungsikan sebagai tempat pertunjukan Seni Tradisional Bali maupun atraksi modern

untuk dipertontonkan pada wisatawan

27

233 Boshe VVIP CLUB BALI

Di Kuta -Badung Yang berdekatan dengan patung Dewa Ruci yang merupakan

landmark dari kawasan Kuta Merupakan sebuah gedung tertutup yang fungsi utamanya

sebagai tempat hiburan malam dan pertunjukan musik Berikut adalah tabel studi banding

pada proyek sejenis

Objek

Kriteria

Gedung Natya

Mandala ISI

Denpasar

Amphitheater Garuda

Wisnu Kencana

Boshe VVIP

CLUB BALI Kesimpulan

Lokasi

Di Jln Nusa Indah

Denpasar Timur

Merupakan salah-satu

fasilitas pertunjukan

yang berada di areal

pendidikan kampus ISI

Denpasar

Di Bukit Jimbaran -

Badung Yang

merupakan salah satu

tempat petunjukan yang

terletak di daerah

pariwisata Badung

Di Kuta -Badung

Yang berdekatan

dengan patung

Dewa Ruci yang

merupakan

landmark dari

kawasan Kuta

Bahwa lokasi

sebuah tempat

pertunjukan

bisa terletak

pada area

pendidikan dan

kepariwisataan

Fungsi

Merupakan satu-

satunya gedung teater

tertutup namun hanya

difungsikan sebagai

sarana

latihanpengajaran serta

pertunjukan (In Door)

bagi mahasiswa ISI

Denpasar

Merupakan salah satu

tempat pertunjukan yang

difungsikan sebagai

tempat pertunjukan tari

Seni Tradisional Bali

maupun atraksi modern

untuk dipertontonkan

pada wisatawan

Merupakan sebuah

gedung tertutup

yang fungsi

utamanya sebagai

tempat hiburan

malam dan

pertunjukan musik

Fungsi utama

sebuah gedung

pertunjukan

adalah sebagai

tempat

pertunjukan

dan bisa juga

sebagai

fasilitas

pendidikan

seni

Fasilitas

Gedung

Tempat duduk

audience stage

(berbentuk segi empat)

layar (kanan dan kiri)

serta latar yang dapat

diubah-ubah sesuai

yang diinginkan r

control dan juga

Fasilitas pertunjukan

berupa Tempat duduk

audience Stage r

Penyimpanan

perlengkapannya r rias

tersedia juga stage

dengan tempat duduk

berkapasitas besar t

Fasilitas

pertunjukan

berupa Tempat

berdiri audience

Stage r

Penyimpanan alat

dan

perlengkapannya r

Sudah

memadai dari

segi

pertunjukan

dan pelayanan

bagi

wisatawan

namun belum

Tabel 22 Studi Banding Pada Proyek Sejenis

Sumber Observasi Lapangan

28

didalam kegiatannya

pun sudah

menggunakan bantuan

katrol lighting (sebagai

sarana pencahayaan

dalam pertunjukan)

Ruang Rias (laki-laki

dan wanita) serta

Toilet

Penjualan makanan

ringan dan minuman

serta sedangkan

fasilitas penunjang

berupa r Pengelola t

Penjualan tiket t

Penjualan sovenir toilet

t Penjualan makanan dan

minuman area parkir

Rias area pemusik

sedangkan

fasilitas

penunjang berupa

r Pengelola t

Penjualan tiket

toilet area parkir

cukup jauh dari

tempat pementasan

mengkhusus

ke bidang

pertunjukan

Seni

Tradisional

Bali

Kapasit

as

Kapasitas gedung

kurang lebih 500 orang

Kapasitas gedung kurang

lebih 800 orang

Kapasitas gedung

kurang lebih 2000

orang

Kondisi

Kondisi gedung cukup

baik sudah dilengkapi

dengan fasilitas-fasilitas

yang mendekati sebuah

ruang teater yang

dilengkapi dengan tata

lampu dan sound sistem

pada setiap

pertunjukannya

Cukup baik dan cukup

lengkap untuk sebuah

pertunjukan untuk

wisatawan namun

kondisi gedung dalam

setiap pertunjukannya

masih belum dapat

menunjang dari segi

akustik ruang dan

penerangannya hanya

memakai penerangan

alami Perlu ditambahkan

fasilitas-fasilitas

penunjang yang lainnya

seperti restauran galery

dan lain sebagainya

Cukup baik dan

fasilitas lengkap

seperti sudah

adanya t Penjualan

souvenir Toilet

setiap

pertunjukannya

ditunjang dengan

fasilitas sound

sistem dan tata

lampu yang

spektakuler

Masih

sederhana

belum ada

yang

memberikan

tampilan yang

spektakuler

dengan efek-

efek visual dan

penggunaan

sound sistem

yang canggih

dalam setiap

pertunjukanny

a

Pengelol

a

Pengelola yaitu civitas

dari akademi kampus

yang bersangkutan

yaitu ISI Denpasar

Pihak swasta Pihak swasta Pihak swasta

dan

pemerintah

29

Bentuk

Stage

Bentuk stage segi

empat lengkap dengan

pencahayaan lampu

diatasnya dan di

lengkapi dengan layar

Back ground nya dapat

di sesuaikan dengan

tema pertunjukan yang

di gelar

Bentuk stage kipas tanpa

pencahayaan lampu yang

memadai Back ground

nya berupa tebing

permanen

Pada stage ini

bentuk stagenya

sama yaitu segi

empat dan latarnya

dapat berubah

sesuai event yang

berlangsung

Bentuk

panggung yang

umum dipakai

pada gedung

pertunjukan

adalah bentuk

segi empat

Latar

Panggun

g

Pada Natya Mandala

latar panggung

menggunakan tiruan

candi bentar dari layar

Layar tersebut dapat

diganti-ganti untuk

mengkondisikan

suasana pannggung

yang diinginkan

Pada stage ini latar

berupa batu tebing yang

permanen dan tidak dapat

diubah-ubah bentuknya

Latar ygang gelap

merupakan latar

dari panggung ini

tidak permanen dan

dapat diubah-ubah

bentuknya untuk

memberikan kesan

modern

Latar

panggung pada

gedung

pertunjukan di

Bali pada

umumnya

berbentuk kori

ataupun candi

bentar

Entranc

e

Bangun

an

Entrance bangunan

pada gedung ini

mengadopsi dari bentuk

kori dari bangunan Bali

dengan bahan paras

putih namun

ornamennya tidak

dibuat secara detail

Entrance bangunan pada

gedung pertunjukan ini

berbentuk modern yang

menyerupai candi bentar

Kondisi entrance

bangunan terkesan

modern Entrance

bangunannya

dekat dengan jalan

sempadan

bangunan tidak

memenuhi syarat

Entrance

bangunan

gedung

pertunjukan di

Bali pada

umumnya

bercirikan

tradisional

Bali seperti

kori

30

24 SPESIFIKASI UMUM GEDUNG PERTUNJUKAN SENI TRADISIONAL

BALI

Berdasarkan data-data mengenai teori-teori tentang Gedung Pertunjukan Seni

Tradisional Bali serta tinjauan terhadap proyek sejenis diatas maka diperoleh beberapa

tetapi secara global

Zoning

Ruang

Pada gedung ini zone

ruangnya terdiri dari

zone depan panggung

yaitu Entrance

bangunan toilet

pengunjung pria amp

wanita r Operator r

Oudience area

penabuh dan stage

Zone belakang

panggung terdiri dari r

Rias pria amp wanita

toilet gudang side

entrance untuk pemain

dan koridor tempat

sirkulasi pemain

Pada area yang terdapat

di GWK zone ruangnya

terdiri dari zone depan

panggung yaitu Entrance

bangunan toilet

pengunjung pria amp

wanita r Tiketing dan r

Cinderamatasovenir dan

r Pengelola r Operator

r Oudience smoking

area area penabuh dan

stage Zone belakang

panggung terdiri dari

rRias dan persiapan

tempat penyimpanan

Pada gedung ini

zone ruangnya

terdiri dari zone

depan yaitu

Entrance bangunan

toilet pengunjung

pria amp wanita r

Tiketing r

Pengelola r

Oudience area

penabuh dan stage

Zone belakang

terdiri dari rRias

dan persiapan

tempat

penyimpanan Seni

Tradisional Bali

Zone ruang

umumnya

terdiri dari dua

zone yaitu

zone depan

panggung dan

zone belakang

panggung

dengan bagian-

bagiannya

Kesimp

ulan

Gedung Natya Mandala

merupakan gedung

pertunjukan yang

berada di area

pendidikan ISI

Denpasar dan dikelola

oleh civitas ISI

Denpasar dengan

fasilitas pertunjukannya

sudah memperhatikan

dari akustik ruang dan

tata lampu dalam setiap

pertunjukannya Namun

kondisi dari gedung

tersebut masih kurang

memadai

Gedung ini merupakan

tempat pertunjukan

khusus di pertontonkan

untuk para wisatawan

dan terletak pada lokasi

pariwisata dan

pengelolaannya

dipengang oleh pihak

swasta Fasilitas

pertunjukan yang modern

dan memperhatikan

akustik dan tata lampu

karena kondisi

bangunannya semi

tertutup dengan stage

terbuka

Boshe merupakan

tempat pertunjukan

khusus pertunjukan

modern

dipertunjukkan

untuk wisatawan

Fasilitas yang di

sediakan sangat

modern

31

spesifikasi umum mengenai Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali yang diuraikan

berdasarkan fungsi karakteristik pelaku dan kegiatan fasilitas bangunan gedung pertunjukan

Seni Tradisional Bali dan lokasi gedung pertunjukan Seni Tradisional Bali

241 Fungsi

Sebagai wadah pertunjukan bagi para seniman Seni Tradisional Bali dalam berkreasi

dan mempertunjukan hasil karyanya sehingga dapat dinikmati dengan nyaman oleh para

audience Selain itu diharapkan Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali ini dapat

memberikan suatu informasi obyek wisatatempat rekreasi dan untuk meningkatkan minat

masyarakat dalam berkesenian khususnya seni Seni Tradisional Bali yang merupakan warisan

nenek moyang kita dan nantinya dapat terus diwariskan kepada generasi penerus

242 Karakteristik Pelaku dan Kegiatan

Karakteristik pelaku dan kegiatan secara umum dalam perencanaan Gedung

Pertunjukan Seni Tradisional Bali dikelompokkan sebagai berikut

1 Pengelola

Merupakan pihak penyelenggara dalam hal ini adalah pihak swasta dan masyarakat serta

sponsor yang terkait serta monitoring dari pihak pemerintah

2 Wisatawan

Berbagai motivasi wisatawan datang ke Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali seperti

untuk rekreasi atau dengan tujuan khusus mencari informasi untuk mengetahui lebih

dekat mengenai pementasan tari Seni Tradisional Bali

3 Penari

Merupakan pihak yang berperan untuk menampilkan adegan-adegan dalam setiap lakon

yang dibawakan di depan panggung

4 Penabuh

Mengiringi penari dengan bunyi-bunyian (gong) dalam setiap penampilannya di depan

panggung

243 Fasilitas Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali

Fasilitas Gedung Perunjukan Seni Tradisional Bali berdasarkan sintesis tinjauan teori

mengenai seni pertunjukan dan tinjauan proyek sejenis adalah sebagai berikut

32

1 Jenis ruang umumnya terbagi atas dua elemen utama yaitu

a Area ldquoDepanrdquo (font) sebagai public area

b ldquoBelakang panggungrdquo (back stage) sebagai work groups (kelompok kerja)

2 Ruang-ruang yang akan disediakan adalah

- Ruang Utama (panggung pertunjukan tempat duduk penonton tempat rias pria dan

wanita dan tempat untuk gambelan atau perlengkapan instrument dalam pementasan)

- Ruang Pertunjukan Luar (stage outdoor)

- Ruang pelayanan umum (lobby counter informasi loket karcis souvenir r

operator cafetaria keamanan toliet pengunjung)

- Ruang administrasipengelola

- Ruang penunjang (tempat parkir gudang pos satpam ME)

244 Lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali

Persyaratan lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali berdasarkan sintesis

tinjuan teori mengenai pertunjukan Seni Tradisional Bali dan tinjauan proyek sejenis adalah

sebagai berikut

1 Lokasinya berada dekat dengan kegiatan pariwisata

2 Lokasinya sesuai dengan peruntukan dari fungsi bangunan yang diwadahi

3 Lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali harus strategis dan dapat mudah

dicapai oleh berbagai pihak yang berkepentingan

4 Lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali harus dapat memberi kenyamanan

dan keamanan bagi semua civitas yang ada didalamnya

8

masuk dari keadaan awal menuju pertunjukan dengan menggunakan music pengantar

Setelah itu dilanjutkan dengan eksposisi atau percakapan awalkemudian dengan konflik

yaitu permasalahan yang timbul dalam cerita Dari konflik tersebut maka akan muncul

klimaks yaitu puncak dari persoalan Setelah itu ada akhiran yang merupakan

penyelesaian dari cerita yang dipaparkan kemudian penutup akhir dari pertunjukan

dimana pemain muncul diatas panggung mengucapkan terima kasih

214 Fasilitas Pertunjukan

2141 Jenis dan Bentuk Ruang Pertunjukan

a Jenis ruang

Secara umum penataan ruang dalam sebuah gedung pertunjukan dibagi menjadi dua

elemen utama yaitu

1 ldquoDepanrdquo (front) sebagai public area Dibagian ldquodepanrdquo terdiri dari dua bagian utama

yaitu ruang auditorium (tempat penontonaudience menyaksikan pertunjukan) dan ruang-

ruang penerimaan seperti pintu masuk dan lobby pemesanan tiket vestibule (termasuk

galeri smoking area lounges dll) toilet koridor dll

2 ldquoBelakang panggungrdquo (backstage) sebagai work groups (kelompok ruang yang

digunakan untuk produksi terdiri dari ruang-ruang produksi yang mengontrol panggung

persiapan dekorasi (scenery) penyimpanangudang (storage) termasuk ruang rias dan

pakaian persiapanlatihan dll5 Disamping itu ada ruang administrasi dan pengelola

gedung yang mempunyai akses langsung kedalam dua bagian area tersebut

Didalam merencanakan ruang-ruang yang ada didalam gedung tidak ada suatu

peraturan yang baku dalam menentukan fasilitas pertunjukan terutama untuk ruang-ruang

yang bersifat mendukung kegiatan utama (menyaksikan pertunjukan) Yang menjadi

pertimbangan didalam merencanakan ruang-ruang pendukung yang dibutuhkan pada gedung

pertunjukan yaitu jenis senitontonan yang akan dipertunjukan besarnyaspektakulernya

pertunjukan lama pertunjukan tersebut dan karakter audiencepenonton dengan latar

belakang social budaya dan ekonominya sehingga pada penerapannya pada beberapa

gedung-gedung pertunjukan yang ada sangat bervariatif Ada dari beberapa gedung

pertunjukan yang menyediakan fasilitas pendukung berupa tempat pameran ruang

penyimpanan khusus pakaian bagi penonton ruang tunggu atau foyer yang berbeda-beda

5 Chiara Joseph De 1983 371 dan Neuvert Ernst 1996 124

9

sesuai dengan kelas penonton restoran atau kafe perpustakaan seni ruang persiapan seni

pertunjukan yang digunakan oleh kelompokgroup seni tertentu

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam ruang pertunjukan adalah6

Waktu tiba penonton minimum 15-30 menit sebelum pertunjukan tetapi pulangnya

bersamaan

Semua pintu keluar harus terbuka keluar

Tangga 1 m tiap 90 orang

Serambi 080-200 m2 tiap orang dianggap bahwa 16 dari penonton menggunakan

serambi

Tempat berjalan luas 550 m lebar 20 m panjang

1 wc untuk 75-100 orang ( 25 laki-laki 35 wanita )

Situasi Bangunan untuk pertunjukan umum harus ditempatkan sedemikian rupa agar

penonton dapat meninggalkan ruangan lebih cepat

b Bentuk lantai gedung pertunjukan

Pada gedung pertunjukan salah-satu faktor penentu dalam kenyamanan pendengar

adalah bentuk ruang dalam yang terdiri dari bentuk lantai untuk penonton bentuk panggung

dan langit-langit yang merupakan bagian yang sangat penting dari tata akustik

6 Yapri dan Nasir 1985 1-3

Gambar 2 1Diagram Organisasi Ruang Pada Fasilitas Pertunjukan Sumber Chiara Joseph De Time Sarver Standards for Building Types 2nd ed 1983

10

Untuk mendapatkan kenyamanan pendengar yang maksimal bentuk ruang harus

memenuhi beberapa kriteria atau persyaratan akustik ruang Berbagai bentuk dengan ruang

pertunjukan dan auditorium yang umum dipergunakan untuk teaterdrama yaitu7

1 Bentuk Lantai Persegi Empat

Lantai persegi empat adalah bentuk lantai yang historis dengan unsur tradisi yang

menonjol dan masih digunakan dengan berhasil Contoh gedung pertunjukan yang

menggunakan denah persegi empat adalah The Grosser Musikvereinssaal Vienna dan

Symphony Hall Boston Kebanyakan gedung pertunjukan yang menggunakan denah-

denah persegi empat adalah diperuntukkan untuk pertunjukan (konser) musik

2 Bentuk Lantai Tapal Kuda

Bentuk tapal kuda identik dengan rumah-rumah opera (opera house) dimana bentuk

yang melengkung dibawah dengan menerapkan material yang menyerap bunyi

sehingga gema dan pemusatan suara dapat dikendalikan Tuntutan untuk

menghasilkan jarak pandang yang dekat dengan panggung menimbulkan konsekuensi

digunakannya balkon yang mencapai 3-4 tingkat sehingga rasio volume dengan luas

menjadi tinggi Hal ini justru menghasilkan waktu dengung (RT) yang panjang yang

tidak diinginkan pada ruang opera apalagi untuk pertunjukan drama Namun adanya

penyerap yang relative banyak RT dapat dikendalikan

7 Izenour G C dalam Yoseph David Egan 1988115 dan Leslie L Doelle 199095

Gambar 2 2 Bentuk Lantai Persegi Empat

Sumber Izenour G C dalam Yoseph David Egan 1988115

dan Leslie L Doelle 199095

Gambar 2 3 Bentuk Lantai Tapal Kuda

Sumber Izenour G C dalam Yoseph David Egan 1988115 dan Leslie L Doelle 199095

11

3 Bentuk Lantai Kipas

Bentuk kipas mempunyai keuntungan yang membawa penonton lebih dekat kesumber

bunyi (panggung) dan dengan penggunaan balkon kedekatan tersebut lebih dapat

dirasakan Dinding belakang dan bagian depan balkon yang biasanya melengkung

berpotensi untuk menghasilkan pemusatan bunyi sehingga harus ditangani secara

akustik dengan melakukan penyerapan ataupun penyebaran bunyi (difusi) Elemen

dinding samping yang bentuknya tidak sejajar memungkinkan adanya pemantulan

suara (akustik) yang menguntungkan

4 Bentuk-bentuk Alternative

Bentuk-bentuk alternative biasanya berupa bentuk heksagonal kipas terbalik

kombinasi dari beberapa bentuk atau bentuk yang tidak beraturan sama sekali Bentu-

bentuk ini banyak digunakan untuk ruang-ruang pertunjukan baru dengan mengambil

berbagai kelebihan akustik kenikmatan pandang dan artistik dari berbagai bentuk

umum yang telah berkembang sebelumnya

c Bentuk langit-langit ruang pertunjukan

Bentuk langit-langit dapat dianalisa secara vertikal (potongan) dengan memperhatikan garis

pantul bunyi yaitu sebagai berikut8

1 Langit-langit lurus dan lantai lurus

Penonton yang terletak paling jauh dengan sumber bunyi mendapatkan intensitas

bunyi paling kecil waktu tunda yang panjang menimbulkan gemagaung

Lantai yang lurus mengganggu garis pandang penonton

Jika langit-langit tinggi akan menimbulkan gap yang panjang antara bunyi

langsung dengan bunyi pantul untuk posisi penonton didepandekat panggung

8 Izenoure G C dalam Yoseph 200072-73 dan David Egan 198893-100

Gambar 2 4 Bentuk Lantai Kipas

Sumber Izenour G C dalam Yoseph David Egan 1988115 dan Leslie

L Doelle 199095

12

2 Langit-langit tidak teratur lantai penonton miring

Langit-langit yang tidak teratur menimbulkan pemantulan bunyi yang

menguntungkan dalam akustik ruang waktu tunda yang pendek dan terhindarnya

pemutusan bunyi (bunyi terdifusi dengan baik) Kemiringan langit-langit yang

digunakan sebagai pemantul bisa mengarakan intensitas bunyi ke daerah bagian

belakang sehingga bunyi dapat diterima secara merata pada seluruh bagian ruang

Langit miring yang disesuaikan dengan garis pandang dan pemantulan bunyi dari

langit-langit menimbulkan distribusi yang merata dan menguntungkan dalam segi

akustik gedung Lantai miring semakin mendekatkan penonton dengan panggung

2142 Tata Panggung

Bentuk Panggung

a Teater proscenium

Panggung proscenium mempunyai karakteristik ruang yang dapat dilihat dari satu sisi saja

dengan artian panggung hanya ada pada bagian depan audience Radius pandangan

penonton terbatas ruang penonton mempunyai batas yang jelas dengan panggung

b Teater arena

Arena pementasan berada pada pusat atau ditengah-tengah penonton sehingga dalam

pementasannya penonton mengelilingi panggung Panggung dapat berbentuk bulat

ataupun berbentuk kotak

Gambar 2 5 Langit-langit Lurus

Sumber David Egan 1988 Architectural Acoustics

Gambar 2 6 Langit-langit Miring

Sumber David Egan 1988 Architectural Acoustics

13

c Teater open stage

Bentuk panggung ini menjorok kearah auditoriumtempat duduk penonton Hal ini

bertujuan untuk mengatasi permasalahan antara penyajipemain dengan penonton yang

sedang menikmati suatu pertunjukan

Bentuk-bentuk pengembangan panggung

d Eksperimen theater9

Untuk memenuhi berbagai macam jenis pertunjukan bentuk dan kondisi dari semua

bentuk pentas dalam ruang

- Total theater teater ini mempunyai bentuk arena proscenium ataupun open stage

- Izenour theater merupakan suatu bentuk panggung teater yang mengutamakan

fleksibilitas terhadap bentuk pentas proscenium arena dan stage

2143 Tempat Duduk Penonton dan Garis Pandang

Jika dilihat dari jenis kursi yang akan digunakan dan jarak duduk yang disyaratkan

Terlebih dahulu ditentukan gaya kursi yang akan digunakan kursi bergaya tradisional

membutuhkan jarak minimum 84cm dan lebar 50cm sedangkan ukuran yang umum adalah

53cm sedangkan kursi bergaya modern mempunyai ukuran bermacam-macam dapat

membutuhkan jarak 140cm dan lebar 75cm Ruang untuk tempat berdiri yang semula

merupakan hal yang biasa tetapi sekarang jarang ditemui pada gedung pertunjukan modern

Tempat duduk biasanya disusun dalam deretan lurus dan melengkungsedangkan beberapa

gedung telah dicoba dipasang susunan kursi menyerong

Di dalam pengaturan tempat duduk pada gedung pertunjukan berkaitan dengan garis

pandang kenyamanan gerak penghawaan dan akustik Sesuai dengan standar Neufert

menurut peraturan tempat pertemuan semua tempat duduk harus dikenali dari tempat duduk

yang tidak terikat tidak dapat diubah Dimensi dan jarak antar bangku penonton berserta

sirkulasi menurut standar Neufert yaitu ge 90 x ge 50cm Tinggi tempat duduk di ruang

penonton terletak pada garis pandang Konstruksi garis pandang berlaku untuk semua tempat

duduk di ruang penonton Orang meninggalkan teater kemudian penonton duduk ldquopada

tempat kosongrdquo dengan demikian hanya setiap baris kedua membutuhkan ketinggian

pandangan secara penuh (12cm)

9 Chiara Joseph De 1983357-359

14

Sudut pandang yang dibentuk pada bidang vertikal maksimum 30ordm kebawah dan

keatas serta 27ordm antara dua penghalang didepannya pada bidang horizontal Garis pandang

dan sudut pandang ini dipakai sebagai standar kenyamanan visual pada perencanaan dan

perancangan gedung pertunjukan

2144 Tata Cahaya

Pada system pencahayaan di dalam gedung dapat dibagi menjadi tiga sistem

peneranganpencahayaan yaitu10

1 Sistem penerangan merata memberikan illuminasi yang tersebar secara merata dan

cukup seragam di seluruh ruangan Penerangan ini cocok bagi ruang yang tidak

mempunyai tempat untuk pelaksanaan tugas-tugas visual yang khusus

10 Hadinoto Kusudiarso Standar Penerangan Buatan di dalam Gedung-gedung Bandung Yayasan Lembaga

Penyelidikan Masalah Bangunan Cetakan kedua 1985 Hal-45

Gambar 2 7 Pengaturan Tempat Duduk dan Garis Pandang

Sumber Ernst Neufert edisi 33 jilid 2

Gambar 2 8 Standar Garis Pandang Penonton

Sumber Harold D Hauf Architectural Graphic Standards 1970

15

2 Sistem penerangan terarah merupakan penerangan dimana seluruh ruangan memperoleh

cahaya dari suatu jurusan tertentu Penerangan terarah juga dapat dikombinasikan dengan

penerangan merata dengan maksud mengurangi efek yang menjemukan yang mungkin

timbul dari penerangan merata

3 Sistem penerangan setempat merupakan sistem penerangan yang cahayanya

dikonsentrasikan pada tempat melaksanakan tugas atau tempat melaksanakan tugas

visual

Pada gedung pertunjukan ruang auditorium diberi penerangan buatan yang

menciptakan suasana yang sesuai dengan suasana yang diinginkan Sedangkan area

pentasstage diberi penerangan khusus yang berfungsi menonjolkan dan menciptakan suasana

yang tepat untuk pementasan diatasnya Illuminasi pada panggungstage lebih tinggi dari

pada area penontonauditorium yaitu berkisar 500 lux Selain penerangan khusus dan umum

perlu juga dipasang sistem penerangan dalam keadaan bahaya yang segera harus menyala

jikalau penerangan umum terganggu untuk memungkinkan hadirin meninggalkan gedung

secara cepat dan aman

Beberapa istilah lampu sesuai dengan arah dan luas sinarnya adalah

1 Penyinaran atas (up-lighter) lampu yang menyorot ke atas

2 Penyinaran bawah (down-lighter) lampu yang menyorot ke bawah

3 Penyorot sempit (spot light) lampu dengan sudut sinar lt30o

4 Penyorot lebar (flood light) lampu dengan sudut sinar gt30o

5 Penyiram dinding (wall-wash light) lampu untuk menyiram bidang vertical dengan

cahaya

Pada pencahayaan umum terdapat dua alternatif dalam peletakannya yaitu peletakan

inbow atau didalam plafon dan outbow atau diluar plafon Instalasi dan perawatan lampu

yang dipasang inbow lebih sulit dibandingkan dengan outbow akan tetapi tingkat keindahan

keawetan dan kebersihan lampu lebih baik dibanding pemasangan secara outbow

Penggunaan lampu sebagai salah satu bagian tata panggung dapat dipakai tergantung inbow

outbow dapat bergerak turun naik dapat berputar secara periodic dan lampu yang diatur oleh

operator Berikut beberapa jenis-jenis lampu dan peletakan lampu pada pencahayaan khusus

dapat terlihat dihalaman berikut

16

NO TIPE WATT

1 Epsodial Spotlight 500-3000

2 Fresnel Spotlight 500-2000

3 Foot Light 60-100 percolor

4 Border Light 75-300 percolor

5 Cyclorama Border Light and Foot Light 500-1500

6 Scenic Projector 1000-5000

2145 Penghawaan

Sistem penghawaan atau pengkondisian udara dalam gedung pertunjukan sangat

menunjang aspek kenyamanan pelaku kegiatan dalam suatu pementasan Sistem penghawaan

dalam perancangan gedung pertunjukan memiliki dua system terpisah yaitu system sentral

dimana alat pendingin (Chiller) terletak pada suatu ruang khusus yang kemudian mensuplai

udara dingin (air chilled system) atau air dingin (water chilled system) ke seluruh ruang

Sistem kedua yaitu AC Unit merupakan alat pendingin yang diletakkan pada tiap-tiap ruang

yang terdiri dari AC split

Tabel 21 Jenis-jenis Lampu dan Pemakaian Daya Listrik

Sumber Ramsey 1994 Architectural Graphic Standard

Gambar 2 9 Pencahayaan Gedung Pertunjukan

Sumber Ramsey 1994 Architectural Graphic Standard

17

2146 Struktur

Gedung pertunjukan harus mewadahi sifat kegiatan pertunjukan dimana bentuk

struktur dan finising mengikuti fungsi sebagai gedung pertunjukan dengan pertimbangan

akustik kenyamanan pentas dan penikmat pertunjukan

Element atap sebagai pelindung gedung dari cuaca dan gangguan lain harus dapat

menyesuaikan dengan bentang yang lebar pengkondisian reflector dan penggunaan material

absorbsi bunyi Bahan kayu dan rangka atap mudah didapatkan akan tetapi masif dan berat

Rangka atap fleksible untuk bentang lebar ringan akan tetapi kurang tahan api Elemen

dinding utama harus kuat adanya kemampuan untuk merefleksikan sumber bunyi dan

penyerap atau mengalami gangguan bising gema gaung pada bangunan Semakin padat atau

solid bahan yang digunakan semakin mudah menyalurkan getaran bunyi

215 Tinjauan Aspek Kenyamanan Dengar

Kenyamanan dengar mempunyai arti bahwa suara-suara yang dinikmati pada suatu

pertunjukan tidak dipengaruhi oleh suara atau bunyi yang tidak dikehendaki suara dapat

terdistribusi secara merata dengan kekuatan yang cukup

Sistem akustik yang baik menurut Leo L Beranek (1962 412-413) dan David Egan (1988

155-170) yaitu

1 Adanya kekerasan (Loudness) yang cukup pada setiap bagian gedung pertunjukan

Gambar 2 10 Penghawaan Dalam Ruang

Sumber Ramsey 1994 Architectural Graphic Standard

18

2 Energi bunyi yang terdistribusi (difusi) secara merata

3 Tercapainya waktu dengung (RT) yang optimum sesuai dengan persyaratan masing-

masing jenis penggunaan

4 Ruang yang terbebas dari cacat akustik seperti gema pemantulan berkepanjangan gaung

pemusatan bunyi distorsi bayangan bunyi dan resonansi ruang

5 Tercapainya keintiman balancing kepenuhan nada dan ansamble pada ruang

pertunjukan dan adanya kehangatan dan kejelasan (clarity) pada ruang teater

6 Menghindari bising dan getaran yang mengganggu pementasan

Agar mendapat kondisi mendengar yang baik maka bentuk ukuran lebar panjang

tinggi bangunan serta bahan yang digunakan harus diatur sesuai dengan volume dan kualitas

bunyi yang dihasilkan Beberapa pengkondisian akustik gedung pertunjukan secara umum

antara lain

1 Penerapan material penyerapan yang cukup sehingga RT dapat dikendalikan dan

pencegahan terjadinya gema yang tidak diinginkan terutama pada dinding bagian

belakang

2 Pengarahan intensitas bunyi ke area bagian tengah dan belakang

3 Menaikkan sumber bunyi dan ruang penonton dibentuk sedemikian rupa dengan

memiringkan lantai penonton agar aliran gelombang bunyi langsung dan bebas

4 Bidang pantul mengelilingi sumber bunyi untuk memberikan energy tambahan

5 Rasio antara volume dengan luas lantai bangunan arus dijaga sehingga jarak yang

ditempuh bunyi langsung dan bunyi pantul relatif pendek

6 Penggunaan permukaan yang dapat memberikan pemerataan bunyi diseluruh ruangan

2151 Prilaku Bunyi Dalam Ruang

Gambar 2 11Prilaku Bunyi Dalam Ruang

Sumber Leslie L Doelle Akustik Lingkungan

19

Keterangan

1 Bunyi Langsung

Bunyi langsung dapat diterimadirasakan oleh telinga pendengar sesuai dengan suara asli

dari sumber bunyi

2 Bunyi yang ditransformasikan

Bunyi yang dapat berubah bentuktidak sesuai dengan suara aslinya karena adanya benda

lain yang menyebabkan

3 Bunyi pantul

Bunyi yang diterima oleh telinga pendengar setelah adanya pantulan dari benda lain yang

dapat memantulkan bunyi

4 Bunyi diserap

Bunyi yang hilang karena adanya bahan penyerap suarabunyi

5 Bunyi menyebar

Bunyi yang dapat menyebar karena terkena ujung benda yang cenderung runcing

6 Bunyi yang dibelokkan

Bunyi yang diarahkan dibelokkandiarahkan kesuatu tempat karena adanya bantuan dari

benda lain

7 Bunyi yang merambat pada struktur bangunan

Bunyi yang dapat merambat dengan media struktur bangunan

Jika bunyi menemui suatu bidangmaterial maka bunyi tersebut akan berinteraksi

sehingga sebagian gelombangnya akan dipantulkan sebagian di serap dan sebagian lagi

diteruskanmenembus bidang tersebut

Jika bunyi menemui bidang yang bersifat memantulkan bunyi maka bunyi tersebut

akan dipantulkan dengan besar sudut datangnya bunyi diukur dari garis tegak lurus bidang

pantulnya (biasanya disebut dengan garis normal)

2152 Aspek pemilihan bahanmaterial akustik

Bahan akustik digunakan untuk pngendalian atau pengontrolan prilaku bunyi yang ada

di dalam ruangan

20

Berpori-pori Berpori-pori di

permukaannya

berperforasi

Tegel langit-langit

dengan dasar masif

Bahan berpori

a Plesteran akustik

b Karpet dan kain akustik

Bahan yang berpori dapat menyerap bunyi pada semua tingkatan frekuensi dan

penyerapannya tergantung pada ketebalan dari bahan yang digunakan

- Penyerap panel

Penyerap panel hanya dapat menyerap suara dengan frekwensi tertentu sesuai dengan

berat panel dan ketebalan rongganya tetapi biasanya panel ini digunakan untuk

menyerap suara dengan frekwensi rendah Penyerap panel ini dapat dibuat dari bahan

non akustik misalnya beton tetapi dalam pembuatannya cukup sulit Secara sederhana

bahan-bahan padat yang didalamnya terdapat rongga tanpa celahlubang merupakan

penyerap panel karena bahan yang dimiliki tahan terhadap goresan maka sering menjadi

penyerap frekwensi rendah pada bagian bawah dinding

Gambar 2 12 Bahan Berpori

Sumber Peter L Duncan Templeton Detail Akustik

Gambar 2 13Penyerap Panel

Sumber Peter L Duncan Templeton Detail Akustik

21

- Resonator rongga (Efek Helmholtz)

Adalah suatu alat yang digunakan untuk mengendalikan suara dalam ruangan yang

dapat diatur untuk memilih tingkat frekwensi yang diinginkan

2153 Tata Suara (Sound System)

Tata suara atau sound system merupakan salah satu langkah dalam memecahkan

masalah akustik dalam ruang pertunjukan Langkah ini dilakukan untuk mencapai kekerasan

suara dengan jalan menggunakan peralatan tata suarasound system berupa pengeras suara

buatan (elektronik) Sedangkan jika dalam ruang pertunjukan tidak menggunakan system

penguat berupa alat pengeras suara radius bunyi maksimum hanya berkisar 20 meter

Penempatan pengeras suara sebaiknya diutamakan terletak disekitar sisi samping atas

panggung dengan perangkat pengontrol suara ditempatkan pada area sentral sekitar tempat

duduk penonton Cara lain yang lebih efektif adalah dengan menyediakan suatu ruang bagi

operator terpisah dibelakang auditorium dengan arah bukaan mengarah kebagian dalam

ruang sehingga suara dapat didengar dan dikontrol oleh para operator sound system

Ada beberapa tipe penempatan loudspeaker pada sistem bunyi elektronik namun pada

dasarnya ada 4 tipe11

a Terpusat (central cluster) yaitu sekelompok speaker yang diletakkan di atas sumber

bunyi asli setinggi 7-13m dan agak ke depan Kumpulan speaker ini dapat

disembunyikan dibalik tirai dan masing-masing speaker diarahkan ke audiens deretan

11 Satwiko Prasasto Fisika Bangunan 2 Yogyakarta ANDI 2004 Hal 148-149

Gambar 2 14 Penyerap Berongga

Sumber Peter L Duncan Templeton Detail Akustik

22

depan tengah maupun belakang Klebihannya bunyi dari speaker sama arahnya dengan

posisi sumber bunyi asli

b Tersebar (distributed) yaitu peletakan rangkaian speaker di atas audien (pendengar)

c Tipe ini digunakan untuk ruangan yang memiliki langit-langit rendah sehingga tidak

memungkinkan memakai tipe terpusat Tipe ini mengutamakan dari segi kejelasan bunyi

dan tidak terlalu mementingkan arah bunyi Pada tipe ini peletakan speakernya umumnya

diletakkan di kolom secara merata

d Terpadu dengan kursi (seat-integrated) yaitu meletakkan speaker secara terpadu di

belakang kursi Tipe ini biasa diterapkan pada gereja Biasanya speaker diletakkan di

belakang sandaran kursi dan bunyinya akan didengan oleh orang yang duduk dibelakang

kursi tersebut

e Kombinasi dari tipe di atas Untuk kombinasi tipe terpusat dan tersebar diperlukan alat

penunda bunyi (initial time delay) agar bunyi dari speaker di deretan belakang menunggu

datangnya bunyi dari speaker terpusat di depan

Gambar 2 15 Sistem Terpusat

Sumber Satwiko Prasasto Fisika Bangunan 2

Gambar 2 16 Sistem Tersebar

Sumber Satwiko Prasasto Fisika Bangunan 2

23

Tata suara merupakan bagian yang terpenting dalam setiap pementasan yang terdiri

dari tiga elemen utama yaitu microphone amplifier dan loudspeaker Dalam suatu

pertunjukan segala instrument penghasil bunyi dikordinasikan dengan menggunakan mixer

sebagai pengatur keras lemahnya suara yang ditampilkan pada setiap sumber bunyi sehingga

keseluruhan suara dari panggung merupakan suatu hasil kumpulan bunyi yang harmonis

Dilihat dari peletakannya sound system terbagi menjadi tiga cara yaitu system menyebar

terpusat dan gabungan

Sistem loudspeker tersebar lebih cocok diterapkan pada ruang pidato informasi dan

komersial sedangkan system yang terpusat (baik dengan satu titik diatas tengah sumber

maupun dengan beberapa titik di sekeliling sumber suara) lebih cocok untuk konser musik

live teaterdrama maupun pertunjukan lain

22 TINJAUAN SENI TRADISIONAL BALI

221 Pengertian Seni Tradisional Bali

Seni Tradisional Bali merupakan seni yang telah ada sejak dulu dan diturunkan oleh

para seniman pendahulu yang ada di Bali Seni tradisional di Bali memiliki beberapa jenis

diantaranya ialah seni tari yang pada jaman dahulu digunakan sebagai sarana pelengkap

dalam pelaksanaan sebuah ritual ataupun dijadikan sebuah sarana hiburan tontonan

masyarakat

222 Jenis-jenis Seni Tradisional Bali

Jenis Seni Tradisional Bali di Bali cukup banyak dan beragam jenisnya yaitu Seni

Tari Seni UkirPatung Seni Tabuh Seni Drama Seni tari seni tabuh dan seni drama

merupakan jenis Seni Tradisional Bali yang biasanya digabungkan untuk dipentaskan kepada

wisatawan selain fungsinya yang juga sebagai salah-satu sarana dalam kegiatan upacara

sakral

A Berikut adalah jumlah banyaknya kelompaksekaa kesenian tradisional Bali yang ada di

Badung menurut Dinas Kebudayaan Kabupaten Badung tahun 2006

a Kec Kuta selatan 275 sekaa

Gambar 2 17 Pengeras Suara Tersebar dan Terpusat

Sumber Leo L Beranek Music Acoustics and Architecture

24

b Kec Kuta 99 sekaa

c Kec Kuta Utara 228 sekaa

d Kec Mengwi 654 sekaa

e Kec Abiansemal 448 sekaa

f Kec Petang 237 sekaa

g Jumlah 1941 sekaa

Jadi jumlah Kelompoksekaa kesenian tradisional Bali pada tahun 2006 yaitu 1941

sekaa Jika pada Gedung Kesenian ini dapat menampung 5 kelompok seni dalam sehari

maka dalam setahun dapat menggunakan sekitar 1800 kelompoksekaa prtunjukan tradisional

Bali

B Berikut adalah jenis jenis pertunjukan Bali berdasarkan kapasitas jumlah penari dan

penabuh

a Jenis seni pertunjukan dengan jumlah personil banyak ( gt 10 orang )

Penari Penabuh

1 Calonarang plusmn 25 orang plusmn 25 orang

2 Kunti Sraya plusmn 30 orang plusmn 25 orang

3 Kecak plusmn 70 orang

4 Sendratari Ramayana plusmn 28 orang plusmn35 orang

Rata rata plusmn 35 orang plusmn 28 orang

b Jenis seni pertunjukan dengan jumlah personil sedang ( 5-10 orang)

Penari Penabuh

1 Tari telek plusmn 7 orang plusmn 25 orang

2 Tari Pendet plusmn 6 orang plusmn 35 orang

3 Tari Panyembrama plusmn 6 orang plusmn 35 orang

4 Tari Gabor plusmn 6 orang plusmn 30 orang

5 Tari Legong Kuntul plusmn 6 orang plusmn 30 orang

6 Tari Satya Bhrasta plusmn 6 orang plusmn 35 orang

7 Tari Gopala plusmn 6 orang plusmn 30 orang

8 Tari Baris Wirayudha plusmn 8 orang plusmn 35 orang

25

9 Tari Garuda Wisnu plusmn 6 orang plusmn 35 orang

Rata rata plusmn 6 orang plusmn 33 orang

c Jenis seni pertunjukan dengan jumlah personil sedikit (lt 5 orang )

Penari Penabuh

1 Tari Legong Lasem plusmn 3 orang plusmn 35 orang

2 Tari Oleg plusmn 2 orang plusmn 35 orang

3 Tari Sekar Jagat plusmn 5 orang plusmn 30 orang

4 Tari Makepung plusmn 5 orang plusmn 30 orang

5 Tari Wiranata plusmn 1 orang plusmn 30 orang

6 Tari Panjisemirang plusmn 1 orang plusmn 30 orang

7 Tari Marga Pati plusmn 1 orang plusmn 35 orang

8 Tari Manukrawa plusmn 5 orang plusmn 35 orang

9 Tari Kembang Girang plusmn 5 orang plusmn 30 orang

10 Tari Joged plusmn 5 orang plusmn 12 orang

11 Tari Puspanjali plusmn 5 orang plusmn 30 orang

12 Tari Jauk plusmn 1 orang plusmn 25 orang

13 Tari Baris Tunggal plusmn 1 orang plusmn 35 orang

14 Tari Cendrawasih plusmn 2 orang plusmn 30 orang

15 Tari Kebyar Duduk plusmn 1 orang plusmn 35 orang

16 Tari Kebyar Terompong plusmn 1 orang plusmn 35 orang

17 Tari Belibis plusmn 5 orang plusmn 30 orang

18 Tari Kupu kupu Tarum plusmn 5 orang plusmn 35 orang

19 Tari Jalak Putih plusmn 5 orang plusmn 35 orang

20 Tari Kelinci plusmn 5 orang plusmn 35 orang

Rata rata plusmn 3 orang plusmn 31 orang

223 Seni Tradisional Bali Sebagai Seni Pertunjukan

Seni Tradisional Bali yang dibuat selain sebagai suatu yang disacralkan disungsung

dan diupacarai juga merupakan sarana atau media yang dapat berfungsi lain seperti sebagai

alat komunikasi hiburan pendidikan dan sebagainya

26

Seni Tradisional Bali dalam peranan sebagai seni pertunjukan atau seni tari itu dapat

dibedakan atas tiga jenis yaitu Seni sacral (Wali) seni bebali dan seni balih-balihan Maka

Seni Tradisional Bali dapat berfungsi di ketiga jenis tari tersebut

Dalam peninjauan Seni Tradisional Bali sebagai seni pertunjukan ini akan ditinjau

dari beberapa aspek antara lain

- Aspek bentuk pertunjukan

- Aspek struktur pementasan

- Aspek lakon yang biasa dibawakan

- Aspek perlengkapan-perlengkapan atau sarana pementasan

- Dan arena pementasan

23 TINJAUAN PROYEK SEJENIS

Dalam tinjauan proyek sejenis yang digunakan untuk mengetahui kedekatan

karakteristik Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali di Kabupaten Badung dengan gedung-

gedung pertunjukan yang lainnya maka proyek sejenis yang digunakan untuk ditinjau adalah

Gedung Natya Mandala ISI Denpasar Amphitheater Garuda Wisnu Kencana dan Boshe

VVIP CLUB BALI

231 Gedung Natya Mandala ISI Denpasar

Gedung yang berlokasi di jln Nusa Indah Denpasar Timur Merupakan salah satu

fasilitas pertunjukan yang berada di areal pendidikan kampus ISI Denpasar Merupakan satu-

satunya gedung teater tertutup yang ada di Denpasar namun hanya difungsikan sebagai

sarana latihanpengajaran serta pertunjukan (In Door) bagi mahasiswa ISI Denpasar

232 Amphitheater Garuda Wisnu Kencana

Berlokasi di Bukit Jimbaran -Badung Yang merupakan salah satu tempat petunjukan

outdoor yang terletak di daerah pariwisata Badung Merupakan salah satu tempat pertunjukan

yang difungsikan sebagai tempat pertunjukan Seni Tradisional Bali maupun atraksi modern

untuk dipertontonkan pada wisatawan

27

233 Boshe VVIP CLUB BALI

Di Kuta -Badung Yang berdekatan dengan patung Dewa Ruci yang merupakan

landmark dari kawasan Kuta Merupakan sebuah gedung tertutup yang fungsi utamanya

sebagai tempat hiburan malam dan pertunjukan musik Berikut adalah tabel studi banding

pada proyek sejenis

Objek

Kriteria

Gedung Natya

Mandala ISI

Denpasar

Amphitheater Garuda

Wisnu Kencana

Boshe VVIP

CLUB BALI Kesimpulan

Lokasi

Di Jln Nusa Indah

Denpasar Timur

Merupakan salah-satu

fasilitas pertunjukan

yang berada di areal

pendidikan kampus ISI

Denpasar

Di Bukit Jimbaran -

Badung Yang

merupakan salah satu

tempat petunjukan yang

terletak di daerah

pariwisata Badung

Di Kuta -Badung

Yang berdekatan

dengan patung

Dewa Ruci yang

merupakan

landmark dari

kawasan Kuta

Bahwa lokasi

sebuah tempat

pertunjukan

bisa terletak

pada area

pendidikan dan

kepariwisataan

Fungsi

Merupakan satu-

satunya gedung teater

tertutup namun hanya

difungsikan sebagai

sarana

latihanpengajaran serta

pertunjukan (In Door)

bagi mahasiswa ISI

Denpasar

Merupakan salah satu

tempat pertunjukan yang

difungsikan sebagai

tempat pertunjukan tari

Seni Tradisional Bali

maupun atraksi modern

untuk dipertontonkan

pada wisatawan

Merupakan sebuah

gedung tertutup

yang fungsi

utamanya sebagai

tempat hiburan

malam dan

pertunjukan musik

Fungsi utama

sebuah gedung

pertunjukan

adalah sebagai

tempat

pertunjukan

dan bisa juga

sebagai

fasilitas

pendidikan

seni

Fasilitas

Gedung

Tempat duduk

audience stage

(berbentuk segi empat)

layar (kanan dan kiri)

serta latar yang dapat

diubah-ubah sesuai

yang diinginkan r

control dan juga

Fasilitas pertunjukan

berupa Tempat duduk

audience Stage r

Penyimpanan

perlengkapannya r rias

tersedia juga stage

dengan tempat duduk

berkapasitas besar t

Fasilitas

pertunjukan

berupa Tempat

berdiri audience

Stage r

Penyimpanan alat

dan

perlengkapannya r

Sudah

memadai dari

segi

pertunjukan

dan pelayanan

bagi

wisatawan

namun belum

Tabel 22 Studi Banding Pada Proyek Sejenis

Sumber Observasi Lapangan

28

didalam kegiatannya

pun sudah

menggunakan bantuan

katrol lighting (sebagai

sarana pencahayaan

dalam pertunjukan)

Ruang Rias (laki-laki

dan wanita) serta

Toilet

Penjualan makanan

ringan dan minuman

serta sedangkan

fasilitas penunjang

berupa r Pengelola t

Penjualan tiket t

Penjualan sovenir toilet

t Penjualan makanan dan

minuman area parkir

Rias area pemusik

sedangkan

fasilitas

penunjang berupa

r Pengelola t

Penjualan tiket

toilet area parkir

cukup jauh dari

tempat pementasan

mengkhusus

ke bidang

pertunjukan

Seni

Tradisional

Bali

Kapasit

as

Kapasitas gedung

kurang lebih 500 orang

Kapasitas gedung kurang

lebih 800 orang

Kapasitas gedung

kurang lebih 2000

orang

Kondisi

Kondisi gedung cukup

baik sudah dilengkapi

dengan fasilitas-fasilitas

yang mendekati sebuah

ruang teater yang

dilengkapi dengan tata

lampu dan sound sistem

pada setiap

pertunjukannya

Cukup baik dan cukup

lengkap untuk sebuah

pertunjukan untuk

wisatawan namun

kondisi gedung dalam

setiap pertunjukannya

masih belum dapat

menunjang dari segi

akustik ruang dan

penerangannya hanya

memakai penerangan

alami Perlu ditambahkan

fasilitas-fasilitas

penunjang yang lainnya

seperti restauran galery

dan lain sebagainya

Cukup baik dan

fasilitas lengkap

seperti sudah

adanya t Penjualan

souvenir Toilet

setiap

pertunjukannya

ditunjang dengan

fasilitas sound

sistem dan tata

lampu yang

spektakuler

Masih

sederhana

belum ada

yang

memberikan

tampilan yang

spektakuler

dengan efek-

efek visual dan

penggunaan

sound sistem

yang canggih

dalam setiap

pertunjukanny

a

Pengelol

a

Pengelola yaitu civitas

dari akademi kampus

yang bersangkutan

yaitu ISI Denpasar

Pihak swasta Pihak swasta Pihak swasta

dan

pemerintah

29

Bentuk

Stage

Bentuk stage segi

empat lengkap dengan

pencahayaan lampu

diatasnya dan di

lengkapi dengan layar

Back ground nya dapat

di sesuaikan dengan

tema pertunjukan yang

di gelar

Bentuk stage kipas tanpa

pencahayaan lampu yang

memadai Back ground

nya berupa tebing

permanen

Pada stage ini

bentuk stagenya

sama yaitu segi

empat dan latarnya

dapat berubah

sesuai event yang

berlangsung

Bentuk

panggung yang

umum dipakai

pada gedung

pertunjukan

adalah bentuk

segi empat

Latar

Panggun

g

Pada Natya Mandala

latar panggung

menggunakan tiruan

candi bentar dari layar

Layar tersebut dapat

diganti-ganti untuk

mengkondisikan

suasana pannggung

yang diinginkan

Pada stage ini latar

berupa batu tebing yang

permanen dan tidak dapat

diubah-ubah bentuknya

Latar ygang gelap

merupakan latar

dari panggung ini

tidak permanen dan

dapat diubah-ubah

bentuknya untuk

memberikan kesan

modern

Latar

panggung pada

gedung

pertunjukan di

Bali pada

umumnya

berbentuk kori

ataupun candi

bentar

Entranc

e

Bangun

an

Entrance bangunan

pada gedung ini

mengadopsi dari bentuk

kori dari bangunan Bali

dengan bahan paras

putih namun

ornamennya tidak

dibuat secara detail

Entrance bangunan pada

gedung pertunjukan ini

berbentuk modern yang

menyerupai candi bentar

Kondisi entrance

bangunan terkesan

modern Entrance

bangunannya

dekat dengan jalan

sempadan

bangunan tidak

memenuhi syarat

Entrance

bangunan

gedung

pertunjukan di

Bali pada

umumnya

bercirikan

tradisional

Bali seperti

kori

30

24 SPESIFIKASI UMUM GEDUNG PERTUNJUKAN SENI TRADISIONAL

BALI

Berdasarkan data-data mengenai teori-teori tentang Gedung Pertunjukan Seni

Tradisional Bali serta tinjauan terhadap proyek sejenis diatas maka diperoleh beberapa

tetapi secara global

Zoning

Ruang

Pada gedung ini zone

ruangnya terdiri dari

zone depan panggung

yaitu Entrance

bangunan toilet

pengunjung pria amp

wanita r Operator r

Oudience area

penabuh dan stage

Zone belakang

panggung terdiri dari r

Rias pria amp wanita

toilet gudang side

entrance untuk pemain

dan koridor tempat

sirkulasi pemain

Pada area yang terdapat

di GWK zone ruangnya

terdiri dari zone depan

panggung yaitu Entrance

bangunan toilet

pengunjung pria amp

wanita r Tiketing dan r

Cinderamatasovenir dan

r Pengelola r Operator

r Oudience smoking

area area penabuh dan

stage Zone belakang

panggung terdiri dari

rRias dan persiapan

tempat penyimpanan

Pada gedung ini

zone ruangnya

terdiri dari zone

depan yaitu

Entrance bangunan

toilet pengunjung

pria amp wanita r

Tiketing r

Pengelola r

Oudience area

penabuh dan stage

Zone belakang

terdiri dari rRias

dan persiapan

tempat

penyimpanan Seni

Tradisional Bali

Zone ruang

umumnya

terdiri dari dua

zone yaitu

zone depan

panggung dan

zone belakang

panggung

dengan bagian-

bagiannya

Kesimp

ulan

Gedung Natya Mandala

merupakan gedung

pertunjukan yang

berada di area

pendidikan ISI

Denpasar dan dikelola

oleh civitas ISI

Denpasar dengan

fasilitas pertunjukannya

sudah memperhatikan

dari akustik ruang dan

tata lampu dalam setiap

pertunjukannya Namun

kondisi dari gedung

tersebut masih kurang

memadai

Gedung ini merupakan

tempat pertunjukan

khusus di pertontonkan

untuk para wisatawan

dan terletak pada lokasi

pariwisata dan

pengelolaannya

dipengang oleh pihak

swasta Fasilitas

pertunjukan yang modern

dan memperhatikan

akustik dan tata lampu

karena kondisi

bangunannya semi

tertutup dengan stage

terbuka

Boshe merupakan

tempat pertunjukan

khusus pertunjukan

modern

dipertunjukkan

untuk wisatawan

Fasilitas yang di

sediakan sangat

modern

31

spesifikasi umum mengenai Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali yang diuraikan

berdasarkan fungsi karakteristik pelaku dan kegiatan fasilitas bangunan gedung pertunjukan

Seni Tradisional Bali dan lokasi gedung pertunjukan Seni Tradisional Bali

241 Fungsi

Sebagai wadah pertunjukan bagi para seniman Seni Tradisional Bali dalam berkreasi

dan mempertunjukan hasil karyanya sehingga dapat dinikmati dengan nyaman oleh para

audience Selain itu diharapkan Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali ini dapat

memberikan suatu informasi obyek wisatatempat rekreasi dan untuk meningkatkan minat

masyarakat dalam berkesenian khususnya seni Seni Tradisional Bali yang merupakan warisan

nenek moyang kita dan nantinya dapat terus diwariskan kepada generasi penerus

242 Karakteristik Pelaku dan Kegiatan

Karakteristik pelaku dan kegiatan secara umum dalam perencanaan Gedung

Pertunjukan Seni Tradisional Bali dikelompokkan sebagai berikut

1 Pengelola

Merupakan pihak penyelenggara dalam hal ini adalah pihak swasta dan masyarakat serta

sponsor yang terkait serta monitoring dari pihak pemerintah

2 Wisatawan

Berbagai motivasi wisatawan datang ke Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali seperti

untuk rekreasi atau dengan tujuan khusus mencari informasi untuk mengetahui lebih

dekat mengenai pementasan tari Seni Tradisional Bali

3 Penari

Merupakan pihak yang berperan untuk menampilkan adegan-adegan dalam setiap lakon

yang dibawakan di depan panggung

4 Penabuh

Mengiringi penari dengan bunyi-bunyian (gong) dalam setiap penampilannya di depan

panggung

243 Fasilitas Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali

Fasilitas Gedung Perunjukan Seni Tradisional Bali berdasarkan sintesis tinjauan teori

mengenai seni pertunjukan dan tinjauan proyek sejenis adalah sebagai berikut

32

1 Jenis ruang umumnya terbagi atas dua elemen utama yaitu

a Area ldquoDepanrdquo (font) sebagai public area

b ldquoBelakang panggungrdquo (back stage) sebagai work groups (kelompok kerja)

2 Ruang-ruang yang akan disediakan adalah

- Ruang Utama (panggung pertunjukan tempat duduk penonton tempat rias pria dan

wanita dan tempat untuk gambelan atau perlengkapan instrument dalam pementasan)

- Ruang Pertunjukan Luar (stage outdoor)

- Ruang pelayanan umum (lobby counter informasi loket karcis souvenir r

operator cafetaria keamanan toliet pengunjung)

- Ruang administrasipengelola

- Ruang penunjang (tempat parkir gudang pos satpam ME)

244 Lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali

Persyaratan lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali berdasarkan sintesis

tinjuan teori mengenai pertunjukan Seni Tradisional Bali dan tinjauan proyek sejenis adalah

sebagai berikut

1 Lokasinya berada dekat dengan kegiatan pariwisata

2 Lokasinya sesuai dengan peruntukan dari fungsi bangunan yang diwadahi

3 Lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali harus strategis dan dapat mudah

dicapai oleh berbagai pihak yang berkepentingan

4 Lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali harus dapat memberi kenyamanan

dan keamanan bagi semua civitas yang ada didalamnya

9

sesuai dengan kelas penonton restoran atau kafe perpustakaan seni ruang persiapan seni

pertunjukan yang digunakan oleh kelompokgroup seni tertentu

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam ruang pertunjukan adalah6

Waktu tiba penonton minimum 15-30 menit sebelum pertunjukan tetapi pulangnya

bersamaan

Semua pintu keluar harus terbuka keluar

Tangga 1 m tiap 90 orang

Serambi 080-200 m2 tiap orang dianggap bahwa 16 dari penonton menggunakan

serambi

Tempat berjalan luas 550 m lebar 20 m panjang

1 wc untuk 75-100 orang ( 25 laki-laki 35 wanita )

Situasi Bangunan untuk pertunjukan umum harus ditempatkan sedemikian rupa agar

penonton dapat meninggalkan ruangan lebih cepat

b Bentuk lantai gedung pertunjukan

Pada gedung pertunjukan salah-satu faktor penentu dalam kenyamanan pendengar

adalah bentuk ruang dalam yang terdiri dari bentuk lantai untuk penonton bentuk panggung

dan langit-langit yang merupakan bagian yang sangat penting dari tata akustik

6 Yapri dan Nasir 1985 1-3

Gambar 2 1Diagram Organisasi Ruang Pada Fasilitas Pertunjukan Sumber Chiara Joseph De Time Sarver Standards for Building Types 2nd ed 1983

10

Untuk mendapatkan kenyamanan pendengar yang maksimal bentuk ruang harus

memenuhi beberapa kriteria atau persyaratan akustik ruang Berbagai bentuk dengan ruang

pertunjukan dan auditorium yang umum dipergunakan untuk teaterdrama yaitu7

1 Bentuk Lantai Persegi Empat

Lantai persegi empat adalah bentuk lantai yang historis dengan unsur tradisi yang

menonjol dan masih digunakan dengan berhasil Contoh gedung pertunjukan yang

menggunakan denah persegi empat adalah The Grosser Musikvereinssaal Vienna dan

Symphony Hall Boston Kebanyakan gedung pertunjukan yang menggunakan denah-

denah persegi empat adalah diperuntukkan untuk pertunjukan (konser) musik

2 Bentuk Lantai Tapal Kuda

Bentuk tapal kuda identik dengan rumah-rumah opera (opera house) dimana bentuk

yang melengkung dibawah dengan menerapkan material yang menyerap bunyi

sehingga gema dan pemusatan suara dapat dikendalikan Tuntutan untuk

menghasilkan jarak pandang yang dekat dengan panggung menimbulkan konsekuensi

digunakannya balkon yang mencapai 3-4 tingkat sehingga rasio volume dengan luas

menjadi tinggi Hal ini justru menghasilkan waktu dengung (RT) yang panjang yang

tidak diinginkan pada ruang opera apalagi untuk pertunjukan drama Namun adanya

penyerap yang relative banyak RT dapat dikendalikan

7 Izenour G C dalam Yoseph David Egan 1988115 dan Leslie L Doelle 199095

Gambar 2 2 Bentuk Lantai Persegi Empat

Sumber Izenour G C dalam Yoseph David Egan 1988115

dan Leslie L Doelle 199095

Gambar 2 3 Bentuk Lantai Tapal Kuda

Sumber Izenour G C dalam Yoseph David Egan 1988115 dan Leslie L Doelle 199095

11

3 Bentuk Lantai Kipas

Bentuk kipas mempunyai keuntungan yang membawa penonton lebih dekat kesumber

bunyi (panggung) dan dengan penggunaan balkon kedekatan tersebut lebih dapat

dirasakan Dinding belakang dan bagian depan balkon yang biasanya melengkung

berpotensi untuk menghasilkan pemusatan bunyi sehingga harus ditangani secara

akustik dengan melakukan penyerapan ataupun penyebaran bunyi (difusi) Elemen

dinding samping yang bentuknya tidak sejajar memungkinkan adanya pemantulan

suara (akustik) yang menguntungkan

4 Bentuk-bentuk Alternative

Bentuk-bentuk alternative biasanya berupa bentuk heksagonal kipas terbalik

kombinasi dari beberapa bentuk atau bentuk yang tidak beraturan sama sekali Bentu-

bentuk ini banyak digunakan untuk ruang-ruang pertunjukan baru dengan mengambil

berbagai kelebihan akustik kenikmatan pandang dan artistik dari berbagai bentuk

umum yang telah berkembang sebelumnya

c Bentuk langit-langit ruang pertunjukan

Bentuk langit-langit dapat dianalisa secara vertikal (potongan) dengan memperhatikan garis

pantul bunyi yaitu sebagai berikut8

1 Langit-langit lurus dan lantai lurus

Penonton yang terletak paling jauh dengan sumber bunyi mendapatkan intensitas

bunyi paling kecil waktu tunda yang panjang menimbulkan gemagaung

Lantai yang lurus mengganggu garis pandang penonton

Jika langit-langit tinggi akan menimbulkan gap yang panjang antara bunyi

langsung dengan bunyi pantul untuk posisi penonton didepandekat panggung

8 Izenoure G C dalam Yoseph 200072-73 dan David Egan 198893-100

Gambar 2 4 Bentuk Lantai Kipas

Sumber Izenour G C dalam Yoseph David Egan 1988115 dan Leslie

L Doelle 199095

12

2 Langit-langit tidak teratur lantai penonton miring

Langit-langit yang tidak teratur menimbulkan pemantulan bunyi yang

menguntungkan dalam akustik ruang waktu tunda yang pendek dan terhindarnya

pemutusan bunyi (bunyi terdifusi dengan baik) Kemiringan langit-langit yang

digunakan sebagai pemantul bisa mengarakan intensitas bunyi ke daerah bagian

belakang sehingga bunyi dapat diterima secara merata pada seluruh bagian ruang

Langit miring yang disesuaikan dengan garis pandang dan pemantulan bunyi dari

langit-langit menimbulkan distribusi yang merata dan menguntungkan dalam segi

akustik gedung Lantai miring semakin mendekatkan penonton dengan panggung

2142 Tata Panggung

Bentuk Panggung

a Teater proscenium

Panggung proscenium mempunyai karakteristik ruang yang dapat dilihat dari satu sisi saja

dengan artian panggung hanya ada pada bagian depan audience Radius pandangan

penonton terbatas ruang penonton mempunyai batas yang jelas dengan panggung

b Teater arena

Arena pementasan berada pada pusat atau ditengah-tengah penonton sehingga dalam

pementasannya penonton mengelilingi panggung Panggung dapat berbentuk bulat

ataupun berbentuk kotak

Gambar 2 5 Langit-langit Lurus

Sumber David Egan 1988 Architectural Acoustics

Gambar 2 6 Langit-langit Miring

Sumber David Egan 1988 Architectural Acoustics

13

c Teater open stage

Bentuk panggung ini menjorok kearah auditoriumtempat duduk penonton Hal ini

bertujuan untuk mengatasi permasalahan antara penyajipemain dengan penonton yang

sedang menikmati suatu pertunjukan

Bentuk-bentuk pengembangan panggung

d Eksperimen theater9

Untuk memenuhi berbagai macam jenis pertunjukan bentuk dan kondisi dari semua

bentuk pentas dalam ruang

- Total theater teater ini mempunyai bentuk arena proscenium ataupun open stage

- Izenour theater merupakan suatu bentuk panggung teater yang mengutamakan

fleksibilitas terhadap bentuk pentas proscenium arena dan stage

2143 Tempat Duduk Penonton dan Garis Pandang

Jika dilihat dari jenis kursi yang akan digunakan dan jarak duduk yang disyaratkan

Terlebih dahulu ditentukan gaya kursi yang akan digunakan kursi bergaya tradisional

membutuhkan jarak minimum 84cm dan lebar 50cm sedangkan ukuran yang umum adalah

53cm sedangkan kursi bergaya modern mempunyai ukuran bermacam-macam dapat

membutuhkan jarak 140cm dan lebar 75cm Ruang untuk tempat berdiri yang semula

merupakan hal yang biasa tetapi sekarang jarang ditemui pada gedung pertunjukan modern

Tempat duduk biasanya disusun dalam deretan lurus dan melengkungsedangkan beberapa

gedung telah dicoba dipasang susunan kursi menyerong

Di dalam pengaturan tempat duduk pada gedung pertunjukan berkaitan dengan garis

pandang kenyamanan gerak penghawaan dan akustik Sesuai dengan standar Neufert

menurut peraturan tempat pertemuan semua tempat duduk harus dikenali dari tempat duduk

yang tidak terikat tidak dapat diubah Dimensi dan jarak antar bangku penonton berserta

sirkulasi menurut standar Neufert yaitu ge 90 x ge 50cm Tinggi tempat duduk di ruang

penonton terletak pada garis pandang Konstruksi garis pandang berlaku untuk semua tempat

duduk di ruang penonton Orang meninggalkan teater kemudian penonton duduk ldquopada

tempat kosongrdquo dengan demikian hanya setiap baris kedua membutuhkan ketinggian

pandangan secara penuh (12cm)

9 Chiara Joseph De 1983357-359

14

Sudut pandang yang dibentuk pada bidang vertikal maksimum 30ordm kebawah dan

keatas serta 27ordm antara dua penghalang didepannya pada bidang horizontal Garis pandang

dan sudut pandang ini dipakai sebagai standar kenyamanan visual pada perencanaan dan

perancangan gedung pertunjukan

2144 Tata Cahaya

Pada system pencahayaan di dalam gedung dapat dibagi menjadi tiga sistem

peneranganpencahayaan yaitu10

1 Sistem penerangan merata memberikan illuminasi yang tersebar secara merata dan

cukup seragam di seluruh ruangan Penerangan ini cocok bagi ruang yang tidak

mempunyai tempat untuk pelaksanaan tugas-tugas visual yang khusus

10 Hadinoto Kusudiarso Standar Penerangan Buatan di dalam Gedung-gedung Bandung Yayasan Lembaga

Penyelidikan Masalah Bangunan Cetakan kedua 1985 Hal-45

Gambar 2 7 Pengaturan Tempat Duduk dan Garis Pandang

Sumber Ernst Neufert edisi 33 jilid 2

Gambar 2 8 Standar Garis Pandang Penonton

Sumber Harold D Hauf Architectural Graphic Standards 1970

15

2 Sistem penerangan terarah merupakan penerangan dimana seluruh ruangan memperoleh

cahaya dari suatu jurusan tertentu Penerangan terarah juga dapat dikombinasikan dengan

penerangan merata dengan maksud mengurangi efek yang menjemukan yang mungkin

timbul dari penerangan merata

3 Sistem penerangan setempat merupakan sistem penerangan yang cahayanya

dikonsentrasikan pada tempat melaksanakan tugas atau tempat melaksanakan tugas

visual

Pada gedung pertunjukan ruang auditorium diberi penerangan buatan yang

menciptakan suasana yang sesuai dengan suasana yang diinginkan Sedangkan area

pentasstage diberi penerangan khusus yang berfungsi menonjolkan dan menciptakan suasana

yang tepat untuk pementasan diatasnya Illuminasi pada panggungstage lebih tinggi dari

pada area penontonauditorium yaitu berkisar 500 lux Selain penerangan khusus dan umum

perlu juga dipasang sistem penerangan dalam keadaan bahaya yang segera harus menyala

jikalau penerangan umum terganggu untuk memungkinkan hadirin meninggalkan gedung

secara cepat dan aman

Beberapa istilah lampu sesuai dengan arah dan luas sinarnya adalah

1 Penyinaran atas (up-lighter) lampu yang menyorot ke atas

2 Penyinaran bawah (down-lighter) lampu yang menyorot ke bawah

3 Penyorot sempit (spot light) lampu dengan sudut sinar lt30o

4 Penyorot lebar (flood light) lampu dengan sudut sinar gt30o

5 Penyiram dinding (wall-wash light) lampu untuk menyiram bidang vertical dengan

cahaya

Pada pencahayaan umum terdapat dua alternatif dalam peletakannya yaitu peletakan

inbow atau didalam plafon dan outbow atau diluar plafon Instalasi dan perawatan lampu

yang dipasang inbow lebih sulit dibandingkan dengan outbow akan tetapi tingkat keindahan

keawetan dan kebersihan lampu lebih baik dibanding pemasangan secara outbow

Penggunaan lampu sebagai salah satu bagian tata panggung dapat dipakai tergantung inbow

outbow dapat bergerak turun naik dapat berputar secara periodic dan lampu yang diatur oleh

operator Berikut beberapa jenis-jenis lampu dan peletakan lampu pada pencahayaan khusus

dapat terlihat dihalaman berikut

16

NO TIPE WATT

1 Epsodial Spotlight 500-3000

2 Fresnel Spotlight 500-2000

3 Foot Light 60-100 percolor

4 Border Light 75-300 percolor

5 Cyclorama Border Light and Foot Light 500-1500

6 Scenic Projector 1000-5000

2145 Penghawaan

Sistem penghawaan atau pengkondisian udara dalam gedung pertunjukan sangat

menunjang aspek kenyamanan pelaku kegiatan dalam suatu pementasan Sistem penghawaan

dalam perancangan gedung pertunjukan memiliki dua system terpisah yaitu system sentral

dimana alat pendingin (Chiller) terletak pada suatu ruang khusus yang kemudian mensuplai

udara dingin (air chilled system) atau air dingin (water chilled system) ke seluruh ruang

Sistem kedua yaitu AC Unit merupakan alat pendingin yang diletakkan pada tiap-tiap ruang

yang terdiri dari AC split

Tabel 21 Jenis-jenis Lampu dan Pemakaian Daya Listrik

Sumber Ramsey 1994 Architectural Graphic Standard

Gambar 2 9 Pencahayaan Gedung Pertunjukan

Sumber Ramsey 1994 Architectural Graphic Standard

17

2146 Struktur

Gedung pertunjukan harus mewadahi sifat kegiatan pertunjukan dimana bentuk

struktur dan finising mengikuti fungsi sebagai gedung pertunjukan dengan pertimbangan

akustik kenyamanan pentas dan penikmat pertunjukan

Element atap sebagai pelindung gedung dari cuaca dan gangguan lain harus dapat

menyesuaikan dengan bentang yang lebar pengkondisian reflector dan penggunaan material

absorbsi bunyi Bahan kayu dan rangka atap mudah didapatkan akan tetapi masif dan berat

Rangka atap fleksible untuk bentang lebar ringan akan tetapi kurang tahan api Elemen

dinding utama harus kuat adanya kemampuan untuk merefleksikan sumber bunyi dan

penyerap atau mengalami gangguan bising gema gaung pada bangunan Semakin padat atau

solid bahan yang digunakan semakin mudah menyalurkan getaran bunyi

215 Tinjauan Aspek Kenyamanan Dengar

Kenyamanan dengar mempunyai arti bahwa suara-suara yang dinikmati pada suatu

pertunjukan tidak dipengaruhi oleh suara atau bunyi yang tidak dikehendaki suara dapat

terdistribusi secara merata dengan kekuatan yang cukup

Sistem akustik yang baik menurut Leo L Beranek (1962 412-413) dan David Egan (1988

155-170) yaitu

1 Adanya kekerasan (Loudness) yang cukup pada setiap bagian gedung pertunjukan

Gambar 2 10 Penghawaan Dalam Ruang

Sumber Ramsey 1994 Architectural Graphic Standard

18

2 Energi bunyi yang terdistribusi (difusi) secara merata

3 Tercapainya waktu dengung (RT) yang optimum sesuai dengan persyaratan masing-

masing jenis penggunaan

4 Ruang yang terbebas dari cacat akustik seperti gema pemantulan berkepanjangan gaung

pemusatan bunyi distorsi bayangan bunyi dan resonansi ruang

5 Tercapainya keintiman balancing kepenuhan nada dan ansamble pada ruang

pertunjukan dan adanya kehangatan dan kejelasan (clarity) pada ruang teater

6 Menghindari bising dan getaran yang mengganggu pementasan

Agar mendapat kondisi mendengar yang baik maka bentuk ukuran lebar panjang

tinggi bangunan serta bahan yang digunakan harus diatur sesuai dengan volume dan kualitas

bunyi yang dihasilkan Beberapa pengkondisian akustik gedung pertunjukan secara umum

antara lain

1 Penerapan material penyerapan yang cukup sehingga RT dapat dikendalikan dan

pencegahan terjadinya gema yang tidak diinginkan terutama pada dinding bagian

belakang

2 Pengarahan intensitas bunyi ke area bagian tengah dan belakang

3 Menaikkan sumber bunyi dan ruang penonton dibentuk sedemikian rupa dengan

memiringkan lantai penonton agar aliran gelombang bunyi langsung dan bebas

4 Bidang pantul mengelilingi sumber bunyi untuk memberikan energy tambahan

5 Rasio antara volume dengan luas lantai bangunan arus dijaga sehingga jarak yang

ditempuh bunyi langsung dan bunyi pantul relatif pendek

6 Penggunaan permukaan yang dapat memberikan pemerataan bunyi diseluruh ruangan

2151 Prilaku Bunyi Dalam Ruang

Gambar 2 11Prilaku Bunyi Dalam Ruang

Sumber Leslie L Doelle Akustik Lingkungan

19

Keterangan

1 Bunyi Langsung

Bunyi langsung dapat diterimadirasakan oleh telinga pendengar sesuai dengan suara asli

dari sumber bunyi

2 Bunyi yang ditransformasikan

Bunyi yang dapat berubah bentuktidak sesuai dengan suara aslinya karena adanya benda

lain yang menyebabkan

3 Bunyi pantul

Bunyi yang diterima oleh telinga pendengar setelah adanya pantulan dari benda lain yang

dapat memantulkan bunyi

4 Bunyi diserap

Bunyi yang hilang karena adanya bahan penyerap suarabunyi

5 Bunyi menyebar

Bunyi yang dapat menyebar karena terkena ujung benda yang cenderung runcing

6 Bunyi yang dibelokkan

Bunyi yang diarahkan dibelokkandiarahkan kesuatu tempat karena adanya bantuan dari

benda lain

7 Bunyi yang merambat pada struktur bangunan

Bunyi yang dapat merambat dengan media struktur bangunan

Jika bunyi menemui suatu bidangmaterial maka bunyi tersebut akan berinteraksi

sehingga sebagian gelombangnya akan dipantulkan sebagian di serap dan sebagian lagi

diteruskanmenembus bidang tersebut

Jika bunyi menemui bidang yang bersifat memantulkan bunyi maka bunyi tersebut

akan dipantulkan dengan besar sudut datangnya bunyi diukur dari garis tegak lurus bidang

pantulnya (biasanya disebut dengan garis normal)

2152 Aspek pemilihan bahanmaterial akustik

Bahan akustik digunakan untuk pngendalian atau pengontrolan prilaku bunyi yang ada

di dalam ruangan

20

Berpori-pori Berpori-pori di

permukaannya

berperforasi

Tegel langit-langit

dengan dasar masif

Bahan berpori

a Plesteran akustik

b Karpet dan kain akustik

Bahan yang berpori dapat menyerap bunyi pada semua tingkatan frekuensi dan

penyerapannya tergantung pada ketebalan dari bahan yang digunakan

- Penyerap panel

Penyerap panel hanya dapat menyerap suara dengan frekwensi tertentu sesuai dengan

berat panel dan ketebalan rongganya tetapi biasanya panel ini digunakan untuk

menyerap suara dengan frekwensi rendah Penyerap panel ini dapat dibuat dari bahan

non akustik misalnya beton tetapi dalam pembuatannya cukup sulit Secara sederhana

bahan-bahan padat yang didalamnya terdapat rongga tanpa celahlubang merupakan

penyerap panel karena bahan yang dimiliki tahan terhadap goresan maka sering menjadi

penyerap frekwensi rendah pada bagian bawah dinding

Gambar 2 12 Bahan Berpori

Sumber Peter L Duncan Templeton Detail Akustik

Gambar 2 13Penyerap Panel

Sumber Peter L Duncan Templeton Detail Akustik

21

- Resonator rongga (Efek Helmholtz)

Adalah suatu alat yang digunakan untuk mengendalikan suara dalam ruangan yang

dapat diatur untuk memilih tingkat frekwensi yang diinginkan

2153 Tata Suara (Sound System)

Tata suara atau sound system merupakan salah satu langkah dalam memecahkan

masalah akustik dalam ruang pertunjukan Langkah ini dilakukan untuk mencapai kekerasan

suara dengan jalan menggunakan peralatan tata suarasound system berupa pengeras suara

buatan (elektronik) Sedangkan jika dalam ruang pertunjukan tidak menggunakan system

penguat berupa alat pengeras suara radius bunyi maksimum hanya berkisar 20 meter

Penempatan pengeras suara sebaiknya diutamakan terletak disekitar sisi samping atas

panggung dengan perangkat pengontrol suara ditempatkan pada area sentral sekitar tempat

duduk penonton Cara lain yang lebih efektif adalah dengan menyediakan suatu ruang bagi

operator terpisah dibelakang auditorium dengan arah bukaan mengarah kebagian dalam

ruang sehingga suara dapat didengar dan dikontrol oleh para operator sound system

Ada beberapa tipe penempatan loudspeaker pada sistem bunyi elektronik namun pada

dasarnya ada 4 tipe11

a Terpusat (central cluster) yaitu sekelompok speaker yang diletakkan di atas sumber

bunyi asli setinggi 7-13m dan agak ke depan Kumpulan speaker ini dapat

disembunyikan dibalik tirai dan masing-masing speaker diarahkan ke audiens deretan

11 Satwiko Prasasto Fisika Bangunan 2 Yogyakarta ANDI 2004 Hal 148-149

Gambar 2 14 Penyerap Berongga

Sumber Peter L Duncan Templeton Detail Akustik

22

depan tengah maupun belakang Klebihannya bunyi dari speaker sama arahnya dengan

posisi sumber bunyi asli

b Tersebar (distributed) yaitu peletakan rangkaian speaker di atas audien (pendengar)

c Tipe ini digunakan untuk ruangan yang memiliki langit-langit rendah sehingga tidak

memungkinkan memakai tipe terpusat Tipe ini mengutamakan dari segi kejelasan bunyi

dan tidak terlalu mementingkan arah bunyi Pada tipe ini peletakan speakernya umumnya

diletakkan di kolom secara merata

d Terpadu dengan kursi (seat-integrated) yaitu meletakkan speaker secara terpadu di

belakang kursi Tipe ini biasa diterapkan pada gereja Biasanya speaker diletakkan di

belakang sandaran kursi dan bunyinya akan didengan oleh orang yang duduk dibelakang

kursi tersebut

e Kombinasi dari tipe di atas Untuk kombinasi tipe terpusat dan tersebar diperlukan alat

penunda bunyi (initial time delay) agar bunyi dari speaker di deretan belakang menunggu

datangnya bunyi dari speaker terpusat di depan

Gambar 2 15 Sistem Terpusat

Sumber Satwiko Prasasto Fisika Bangunan 2

Gambar 2 16 Sistem Tersebar

Sumber Satwiko Prasasto Fisika Bangunan 2

23

Tata suara merupakan bagian yang terpenting dalam setiap pementasan yang terdiri

dari tiga elemen utama yaitu microphone amplifier dan loudspeaker Dalam suatu

pertunjukan segala instrument penghasil bunyi dikordinasikan dengan menggunakan mixer

sebagai pengatur keras lemahnya suara yang ditampilkan pada setiap sumber bunyi sehingga

keseluruhan suara dari panggung merupakan suatu hasil kumpulan bunyi yang harmonis

Dilihat dari peletakannya sound system terbagi menjadi tiga cara yaitu system menyebar

terpusat dan gabungan

Sistem loudspeker tersebar lebih cocok diterapkan pada ruang pidato informasi dan

komersial sedangkan system yang terpusat (baik dengan satu titik diatas tengah sumber

maupun dengan beberapa titik di sekeliling sumber suara) lebih cocok untuk konser musik

live teaterdrama maupun pertunjukan lain

22 TINJAUAN SENI TRADISIONAL BALI

221 Pengertian Seni Tradisional Bali

Seni Tradisional Bali merupakan seni yang telah ada sejak dulu dan diturunkan oleh

para seniman pendahulu yang ada di Bali Seni tradisional di Bali memiliki beberapa jenis

diantaranya ialah seni tari yang pada jaman dahulu digunakan sebagai sarana pelengkap

dalam pelaksanaan sebuah ritual ataupun dijadikan sebuah sarana hiburan tontonan

masyarakat

222 Jenis-jenis Seni Tradisional Bali

Jenis Seni Tradisional Bali di Bali cukup banyak dan beragam jenisnya yaitu Seni

Tari Seni UkirPatung Seni Tabuh Seni Drama Seni tari seni tabuh dan seni drama

merupakan jenis Seni Tradisional Bali yang biasanya digabungkan untuk dipentaskan kepada

wisatawan selain fungsinya yang juga sebagai salah-satu sarana dalam kegiatan upacara

sakral

A Berikut adalah jumlah banyaknya kelompaksekaa kesenian tradisional Bali yang ada di

Badung menurut Dinas Kebudayaan Kabupaten Badung tahun 2006

a Kec Kuta selatan 275 sekaa

Gambar 2 17 Pengeras Suara Tersebar dan Terpusat

Sumber Leo L Beranek Music Acoustics and Architecture

24

b Kec Kuta 99 sekaa

c Kec Kuta Utara 228 sekaa

d Kec Mengwi 654 sekaa

e Kec Abiansemal 448 sekaa

f Kec Petang 237 sekaa

g Jumlah 1941 sekaa

Jadi jumlah Kelompoksekaa kesenian tradisional Bali pada tahun 2006 yaitu 1941

sekaa Jika pada Gedung Kesenian ini dapat menampung 5 kelompok seni dalam sehari

maka dalam setahun dapat menggunakan sekitar 1800 kelompoksekaa prtunjukan tradisional

Bali

B Berikut adalah jenis jenis pertunjukan Bali berdasarkan kapasitas jumlah penari dan

penabuh

a Jenis seni pertunjukan dengan jumlah personil banyak ( gt 10 orang )

Penari Penabuh

1 Calonarang plusmn 25 orang plusmn 25 orang

2 Kunti Sraya plusmn 30 orang plusmn 25 orang

3 Kecak plusmn 70 orang

4 Sendratari Ramayana plusmn 28 orang plusmn35 orang

Rata rata plusmn 35 orang plusmn 28 orang

b Jenis seni pertunjukan dengan jumlah personil sedang ( 5-10 orang)

Penari Penabuh

1 Tari telek plusmn 7 orang plusmn 25 orang

2 Tari Pendet plusmn 6 orang plusmn 35 orang

3 Tari Panyembrama plusmn 6 orang plusmn 35 orang

4 Tari Gabor plusmn 6 orang plusmn 30 orang

5 Tari Legong Kuntul plusmn 6 orang plusmn 30 orang

6 Tari Satya Bhrasta plusmn 6 orang plusmn 35 orang

7 Tari Gopala plusmn 6 orang plusmn 30 orang

8 Tari Baris Wirayudha plusmn 8 orang plusmn 35 orang

25

9 Tari Garuda Wisnu plusmn 6 orang plusmn 35 orang

Rata rata plusmn 6 orang plusmn 33 orang

c Jenis seni pertunjukan dengan jumlah personil sedikit (lt 5 orang )

Penari Penabuh

1 Tari Legong Lasem plusmn 3 orang plusmn 35 orang

2 Tari Oleg plusmn 2 orang plusmn 35 orang

3 Tari Sekar Jagat plusmn 5 orang plusmn 30 orang

4 Tari Makepung plusmn 5 orang plusmn 30 orang

5 Tari Wiranata plusmn 1 orang plusmn 30 orang

6 Tari Panjisemirang plusmn 1 orang plusmn 30 orang

7 Tari Marga Pati plusmn 1 orang plusmn 35 orang

8 Tari Manukrawa plusmn 5 orang plusmn 35 orang

9 Tari Kembang Girang plusmn 5 orang plusmn 30 orang

10 Tari Joged plusmn 5 orang plusmn 12 orang

11 Tari Puspanjali plusmn 5 orang plusmn 30 orang

12 Tari Jauk plusmn 1 orang plusmn 25 orang

13 Tari Baris Tunggal plusmn 1 orang plusmn 35 orang

14 Tari Cendrawasih plusmn 2 orang plusmn 30 orang

15 Tari Kebyar Duduk plusmn 1 orang plusmn 35 orang

16 Tari Kebyar Terompong plusmn 1 orang plusmn 35 orang

17 Tari Belibis plusmn 5 orang plusmn 30 orang

18 Tari Kupu kupu Tarum plusmn 5 orang plusmn 35 orang

19 Tari Jalak Putih plusmn 5 orang plusmn 35 orang

20 Tari Kelinci plusmn 5 orang plusmn 35 orang

Rata rata plusmn 3 orang plusmn 31 orang

223 Seni Tradisional Bali Sebagai Seni Pertunjukan

Seni Tradisional Bali yang dibuat selain sebagai suatu yang disacralkan disungsung

dan diupacarai juga merupakan sarana atau media yang dapat berfungsi lain seperti sebagai

alat komunikasi hiburan pendidikan dan sebagainya

26

Seni Tradisional Bali dalam peranan sebagai seni pertunjukan atau seni tari itu dapat

dibedakan atas tiga jenis yaitu Seni sacral (Wali) seni bebali dan seni balih-balihan Maka

Seni Tradisional Bali dapat berfungsi di ketiga jenis tari tersebut

Dalam peninjauan Seni Tradisional Bali sebagai seni pertunjukan ini akan ditinjau

dari beberapa aspek antara lain

- Aspek bentuk pertunjukan

- Aspek struktur pementasan

- Aspek lakon yang biasa dibawakan

- Aspek perlengkapan-perlengkapan atau sarana pementasan

- Dan arena pementasan

23 TINJAUAN PROYEK SEJENIS

Dalam tinjauan proyek sejenis yang digunakan untuk mengetahui kedekatan

karakteristik Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali di Kabupaten Badung dengan gedung-

gedung pertunjukan yang lainnya maka proyek sejenis yang digunakan untuk ditinjau adalah

Gedung Natya Mandala ISI Denpasar Amphitheater Garuda Wisnu Kencana dan Boshe

VVIP CLUB BALI

231 Gedung Natya Mandala ISI Denpasar

Gedung yang berlokasi di jln Nusa Indah Denpasar Timur Merupakan salah satu

fasilitas pertunjukan yang berada di areal pendidikan kampus ISI Denpasar Merupakan satu-

satunya gedung teater tertutup yang ada di Denpasar namun hanya difungsikan sebagai

sarana latihanpengajaran serta pertunjukan (In Door) bagi mahasiswa ISI Denpasar

232 Amphitheater Garuda Wisnu Kencana

Berlokasi di Bukit Jimbaran -Badung Yang merupakan salah satu tempat petunjukan

outdoor yang terletak di daerah pariwisata Badung Merupakan salah satu tempat pertunjukan

yang difungsikan sebagai tempat pertunjukan Seni Tradisional Bali maupun atraksi modern

untuk dipertontonkan pada wisatawan

27

233 Boshe VVIP CLUB BALI

Di Kuta -Badung Yang berdekatan dengan patung Dewa Ruci yang merupakan

landmark dari kawasan Kuta Merupakan sebuah gedung tertutup yang fungsi utamanya

sebagai tempat hiburan malam dan pertunjukan musik Berikut adalah tabel studi banding

pada proyek sejenis

Objek

Kriteria

Gedung Natya

Mandala ISI

Denpasar

Amphitheater Garuda

Wisnu Kencana

Boshe VVIP

CLUB BALI Kesimpulan

Lokasi

Di Jln Nusa Indah

Denpasar Timur

Merupakan salah-satu

fasilitas pertunjukan

yang berada di areal

pendidikan kampus ISI

Denpasar

Di Bukit Jimbaran -

Badung Yang

merupakan salah satu

tempat petunjukan yang

terletak di daerah

pariwisata Badung

Di Kuta -Badung

Yang berdekatan

dengan patung

Dewa Ruci yang

merupakan

landmark dari

kawasan Kuta

Bahwa lokasi

sebuah tempat

pertunjukan

bisa terletak

pada area

pendidikan dan

kepariwisataan

Fungsi

Merupakan satu-

satunya gedung teater

tertutup namun hanya

difungsikan sebagai

sarana

latihanpengajaran serta

pertunjukan (In Door)

bagi mahasiswa ISI

Denpasar

Merupakan salah satu

tempat pertunjukan yang

difungsikan sebagai

tempat pertunjukan tari

Seni Tradisional Bali

maupun atraksi modern

untuk dipertontonkan

pada wisatawan

Merupakan sebuah

gedung tertutup

yang fungsi

utamanya sebagai

tempat hiburan

malam dan

pertunjukan musik

Fungsi utama

sebuah gedung

pertunjukan

adalah sebagai

tempat

pertunjukan

dan bisa juga

sebagai

fasilitas

pendidikan

seni

Fasilitas

Gedung

Tempat duduk

audience stage

(berbentuk segi empat)

layar (kanan dan kiri)

serta latar yang dapat

diubah-ubah sesuai

yang diinginkan r

control dan juga

Fasilitas pertunjukan

berupa Tempat duduk

audience Stage r

Penyimpanan

perlengkapannya r rias

tersedia juga stage

dengan tempat duduk

berkapasitas besar t

Fasilitas

pertunjukan

berupa Tempat

berdiri audience

Stage r

Penyimpanan alat

dan

perlengkapannya r

Sudah

memadai dari

segi

pertunjukan

dan pelayanan

bagi

wisatawan

namun belum

Tabel 22 Studi Banding Pada Proyek Sejenis

Sumber Observasi Lapangan

28

didalam kegiatannya

pun sudah

menggunakan bantuan

katrol lighting (sebagai

sarana pencahayaan

dalam pertunjukan)

Ruang Rias (laki-laki

dan wanita) serta

Toilet

Penjualan makanan

ringan dan minuman

serta sedangkan

fasilitas penunjang

berupa r Pengelola t

Penjualan tiket t

Penjualan sovenir toilet

t Penjualan makanan dan

minuman area parkir

Rias area pemusik

sedangkan

fasilitas

penunjang berupa

r Pengelola t

Penjualan tiket

toilet area parkir

cukup jauh dari

tempat pementasan

mengkhusus

ke bidang

pertunjukan

Seni

Tradisional

Bali

Kapasit

as

Kapasitas gedung

kurang lebih 500 orang

Kapasitas gedung kurang

lebih 800 orang

Kapasitas gedung

kurang lebih 2000

orang

Kondisi

Kondisi gedung cukup

baik sudah dilengkapi

dengan fasilitas-fasilitas

yang mendekati sebuah

ruang teater yang

dilengkapi dengan tata

lampu dan sound sistem

pada setiap

pertunjukannya

Cukup baik dan cukup

lengkap untuk sebuah

pertunjukan untuk

wisatawan namun

kondisi gedung dalam

setiap pertunjukannya

masih belum dapat

menunjang dari segi

akustik ruang dan

penerangannya hanya

memakai penerangan

alami Perlu ditambahkan

fasilitas-fasilitas

penunjang yang lainnya

seperti restauran galery

dan lain sebagainya

Cukup baik dan

fasilitas lengkap

seperti sudah

adanya t Penjualan

souvenir Toilet

setiap

pertunjukannya

ditunjang dengan

fasilitas sound

sistem dan tata

lampu yang

spektakuler

Masih

sederhana

belum ada

yang

memberikan

tampilan yang

spektakuler

dengan efek-

efek visual dan

penggunaan

sound sistem

yang canggih

dalam setiap

pertunjukanny

a

Pengelol

a

Pengelola yaitu civitas

dari akademi kampus

yang bersangkutan

yaitu ISI Denpasar

Pihak swasta Pihak swasta Pihak swasta

dan

pemerintah

29

Bentuk

Stage

Bentuk stage segi

empat lengkap dengan

pencahayaan lampu

diatasnya dan di

lengkapi dengan layar

Back ground nya dapat

di sesuaikan dengan

tema pertunjukan yang

di gelar

Bentuk stage kipas tanpa

pencahayaan lampu yang

memadai Back ground

nya berupa tebing

permanen

Pada stage ini

bentuk stagenya

sama yaitu segi

empat dan latarnya

dapat berubah

sesuai event yang

berlangsung

Bentuk

panggung yang

umum dipakai

pada gedung

pertunjukan

adalah bentuk

segi empat

Latar

Panggun

g

Pada Natya Mandala

latar panggung

menggunakan tiruan

candi bentar dari layar

Layar tersebut dapat

diganti-ganti untuk

mengkondisikan

suasana pannggung

yang diinginkan

Pada stage ini latar

berupa batu tebing yang

permanen dan tidak dapat

diubah-ubah bentuknya

Latar ygang gelap

merupakan latar

dari panggung ini

tidak permanen dan

dapat diubah-ubah

bentuknya untuk

memberikan kesan

modern

Latar

panggung pada

gedung

pertunjukan di

Bali pada

umumnya

berbentuk kori

ataupun candi

bentar

Entranc

e

Bangun

an

Entrance bangunan

pada gedung ini

mengadopsi dari bentuk

kori dari bangunan Bali

dengan bahan paras

putih namun

ornamennya tidak

dibuat secara detail

Entrance bangunan pada

gedung pertunjukan ini

berbentuk modern yang

menyerupai candi bentar

Kondisi entrance

bangunan terkesan

modern Entrance

bangunannya

dekat dengan jalan

sempadan

bangunan tidak

memenuhi syarat

Entrance

bangunan

gedung

pertunjukan di

Bali pada

umumnya

bercirikan

tradisional

Bali seperti

kori

30

24 SPESIFIKASI UMUM GEDUNG PERTUNJUKAN SENI TRADISIONAL

BALI

Berdasarkan data-data mengenai teori-teori tentang Gedung Pertunjukan Seni

Tradisional Bali serta tinjauan terhadap proyek sejenis diatas maka diperoleh beberapa

tetapi secara global

Zoning

Ruang

Pada gedung ini zone

ruangnya terdiri dari

zone depan panggung

yaitu Entrance

bangunan toilet

pengunjung pria amp

wanita r Operator r

Oudience area

penabuh dan stage

Zone belakang

panggung terdiri dari r

Rias pria amp wanita

toilet gudang side

entrance untuk pemain

dan koridor tempat

sirkulasi pemain

Pada area yang terdapat

di GWK zone ruangnya

terdiri dari zone depan

panggung yaitu Entrance

bangunan toilet

pengunjung pria amp

wanita r Tiketing dan r

Cinderamatasovenir dan

r Pengelola r Operator

r Oudience smoking

area area penabuh dan

stage Zone belakang

panggung terdiri dari

rRias dan persiapan

tempat penyimpanan

Pada gedung ini

zone ruangnya

terdiri dari zone

depan yaitu

Entrance bangunan

toilet pengunjung

pria amp wanita r

Tiketing r

Pengelola r

Oudience area

penabuh dan stage

Zone belakang

terdiri dari rRias

dan persiapan

tempat

penyimpanan Seni

Tradisional Bali

Zone ruang

umumnya

terdiri dari dua

zone yaitu

zone depan

panggung dan

zone belakang

panggung

dengan bagian-

bagiannya

Kesimp

ulan

Gedung Natya Mandala

merupakan gedung

pertunjukan yang

berada di area

pendidikan ISI

Denpasar dan dikelola

oleh civitas ISI

Denpasar dengan

fasilitas pertunjukannya

sudah memperhatikan

dari akustik ruang dan

tata lampu dalam setiap

pertunjukannya Namun

kondisi dari gedung

tersebut masih kurang

memadai

Gedung ini merupakan

tempat pertunjukan

khusus di pertontonkan

untuk para wisatawan

dan terletak pada lokasi

pariwisata dan

pengelolaannya

dipengang oleh pihak

swasta Fasilitas

pertunjukan yang modern

dan memperhatikan

akustik dan tata lampu

karena kondisi

bangunannya semi

tertutup dengan stage

terbuka

Boshe merupakan

tempat pertunjukan

khusus pertunjukan

modern

dipertunjukkan

untuk wisatawan

Fasilitas yang di

sediakan sangat

modern

31

spesifikasi umum mengenai Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali yang diuraikan

berdasarkan fungsi karakteristik pelaku dan kegiatan fasilitas bangunan gedung pertunjukan

Seni Tradisional Bali dan lokasi gedung pertunjukan Seni Tradisional Bali

241 Fungsi

Sebagai wadah pertunjukan bagi para seniman Seni Tradisional Bali dalam berkreasi

dan mempertunjukan hasil karyanya sehingga dapat dinikmati dengan nyaman oleh para

audience Selain itu diharapkan Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali ini dapat

memberikan suatu informasi obyek wisatatempat rekreasi dan untuk meningkatkan minat

masyarakat dalam berkesenian khususnya seni Seni Tradisional Bali yang merupakan warisan

nenek moyang kita dan nantinya dapat terus diwariskan kepada generasi penerus

242 Karakteristik Pelaku dan Kegiatan

Karakteristik pelaku dan kegiatan secara umum dalam perencanaan Gedung

Pertunjukan Seni Tradisional Bali dikelompokkan sebagai berikut

1 Pengelola

Merupakan pihak penyelenggara dalam hal ini adalah pihak swasta dan masyarakat serta

sponsor yang terkait serta monitoring dari pihak pemerintah

2 Wisatawan

Berbagai motivasi wisatawan datang ke Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali seperti

untuk rekreasi atau dengan tujuan khusus mencari informasi untuk mengetahui lebih

dekat mengenai pementasan tari Seni Tradisional Bali

3 Penari

Merupakan pihak yang berperan untuk menampilkan adegan-adegan dalam setiap lakon

yang dibawakan di depan panggung

4 Penabuh

Mengiringi penari dengan bunyi-bunyian (gong) dalam setiap penampilannya di depan

panggung

243 Fasilitas Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali

Fasilitas Gedung Perunjukan Seni Tradisional Bali berdasarkan sintesis tinjauan teori

mengenai seni pertunjukan dan tinjauan proyek sejenis adalah sebagai berikut

32

1 Jenis ruang umumnya terbagi atas dua elemen utama yaitu

a Area ldquoDepanrdquo (font) sebagai public area

b ldquoBelakang panggungrdquo (back stage) sebagai work groups (kelompok kerja)

2 Ruang-ruang yang akan disediakan adalah

- Ruang Utama (panggung pertunjukan tempat duduk penonton tempat rias pria dan

wanita dan tempat untuk gambelan atau perlengkapan instrument dalam pementasan)

- Ruang Pertunjukan Luar (stage outdoor)

- Ruang pelayanan umum (lobby counter informasi loket karcis souvenir r

operator cafetaria keamanan toliet pengunjung)

- Ruang administrasipengelola

- Ruang penunjang (tempat parkir gudang pos satpam ME)

244 Lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali

Persyaratan lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali berdasarkan sintesis

tinjuan teori mengenai pertunjukan Seni Tradisional Bali dan tinjauan proyek sejenis adalah

sebagai berikut

1 Lokasinya berada dekat dengan kegiatan pariwisata

2 Lokasinya sesuai dengan peruntukan dari fungsi bangunan yang diwadahi

3 Lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali harus strategis dan dapat mudah

dicapai oleh berbagai pihak yang berkepentingan

4 Lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali harus dapat memberi kenyamanan

dan keamanan bagi semua civitas yang ada didalamnya

10

Untuk mendapatkan kenyamanan pendengar yang maksimal bentuk ruang harus

memenuhi beberapa kriteria atau persyaratan akustik ruang Berbagai bentuk dengan ruang

pertunjukan dan auditorium yang umum dipergunakan untuk teaterdrama yaitu7

1 Bentuk Lantai Persegi Empat

Lantai persegi empat adalah bentuk lantai yang historis dengan unsur tradisi yang

menonjol dan masih digunakan dengan berhasil Contoh gedung pertunjukan yang

menggunakan denah persegi empat adalah The Grosser Musikvereinssaal Vienna dan

Symphony Hall Boston Kebanyakan gedung pertunjukan yang menggunakan denah-

denah persegi empat adalah diperuntukkan untuk pertunjukan (konser) musik

2 Bentuk Lantai Tapal Kuda

Bentuk tapal kuda identik dengan rumah-rumah opera (opera house) dimana bentuk

yang melengkung dibawah dengan menerapkan material yang menyerap bunyi

sehingga gema dan pemusatan suara dapat dikendalikan Tuntutan untuk

menghasilkan jarak pandang yang dekat dengan panggung menimbulkan konsekuensi

digunakannya balkon yang mencapai 3-4 tingkat sehingga rasio volume dengan luas

menjadi tinggi Hal ini justru menghasilkan waktu dengung (RT) yang panjang yang

tidak diinginkan pada ruang opera apalagi untuk pertunjukan drama Namun adanya

penyerap yang relative banyak RT dapat dikendalikan

7 Izenour G C dalam Yoseph David Egan 1988115 dan Leslie L Doelle 199095

Gambar 2 2 Bentuk Lantai Persegi Empat

Sumber Izenour G C dalam Yoseph David Egan 1988115

dan Leslie L Doelle 199095

Gambar 2 3 Bentuk Lantai Tapal Kuda

Sumber Izenour G C dalam Yoseph David Egan 1988115 dan Leslie L Doelle 199095

11

3 Bentuk Lantai Kipas

Bentuk kipas mempunyai keuntungan yang membawa penonton lebih dekat kesumber

bunyi (panggung) dan dengan penggunaan balkon kedekatan tersebut lebih dapat

dirasakan Dinding belakang dan bagian depan balkon yang biasanya melengkung

berpotensi untuk menghasilkan pemusatan bunyi sehingga harus ditangani secara

akustik dengan melakukan penyerapan ataupun penyebaran bunyi (difusi) Elemen

dinding samping yang bentuknya tidak sejajar memungkinkan adanya pemantulan

suara (akustik) yang menguntungkan

4 Bentuk-bentuk Alternative

Bentuk-bentuk alternative biasanya berupa bentuk heksagonal kipas terbalik

kombinasi dari beberapa bentuk atau bentuk yang tidak beraturan sama sekali Bentu-

bentuk ini banyak digunakan untuk ruang-ruang pertunjukan baru dengan mengambil

berbagai kelebihan akustik kenikmatan pandang dan artistik dari berbagai bentuk

umum yang telah berkembang sebelumnya

c Bentuk langit-langit ruang pertunjukan

Bentuk langit-langit dapat dianalisa secara vertikal (potongan) dengan memperhatikan garis

pantul bunyi yaitu sebagai berikut8

1 Langit-langit lurus dan lantai lurus

Penonton yang terletak paling jauh dengan sumber bunyi mendapatkan intensitas

bunyi paling kecil waktu tunda yang panjang menimbulkan gemagaung

Lantai yang lurus mengganggu garis pandang penonton

Jika langit-langit tinggi akan menimbulkan gap yang panjang antara bunyi

langsung dengan bunyi pantul untuk posisi penonton didepandekat panggung

8 Izenoure G C dalam Yoseph 200072-73 dan David Egan 198893-100

Gambar 2 4 Bentuk Lantai Kipas

Sumber Izenour G C dalam Yoseph David Egan 1988115 dan Leslie

L Doelle 199095

12

2 Langit-langit tidak teratur lantai penonton miring

Langit-langit yang tidak teratur menimbulkan pemantulan bunyi yang

menguntungkan dalam akustik ruang waktu tunda yang pendek dan terhindarnya

pemutusan bunyi (bunyi terdifusi dengan baik) Kemiringan langit-langit yang

digunakan sebagai pemantul bisa mengarakan intensitas bunyi ke daerah bagian

belakang sehingga bunyi dapat diterima secara merata pada seluruh bagian ruang

Langit miring yang disesuaikan dengan garis pandang dan pemantulan bunyi dari

langit-langit menimbulkan distribusi yang merata dan menguntungkan dalam segi

akustik gedung Lantai miring semakin mendekatkan penonton dengan panggung

2142 Tata Panggung

Bentuk Panggung

a Teater proscenium

Panggung proscenium mempunyai karakteristik ruang yang dapat dilihat dari satu sisi saja

dengan artian panggung hanya ada pada bagian depan audience Radius pandangan

penonton terbatas ruang penonton mempunyai batas yang jelas dengan panggung

b Teater arena

Arena pementasan berada pada pusat atau ditengah-tengah penonton sehingga dalam

pementasannya penonton mengelilingi panggung Panggung dapat berbentuk bulat

ataupun berbentuk kotak

Gambar 2 5 Langit-langit Lurus

Sumber David Egan 1988 Architectural Acoustics

Gambar 2 6 Langit-langit Miring

Sumber David Egan 1988 Architectural Acoustics

13

c Teater open stage

Bentuk panggung ini menjorok kearah auditoriumtempat duduk penonton Hal ini

bertujuan untuk mengatasi permasalahan antara penyajipemain dengan penonton yang

sedang menikmati suatu pertunjukan

Bentuk-bentuk pengembangan panggung

d Eksperimen theater9

Untuk memenuhi berbagai macam jenis pertunjukan bentuk dan kondisi dari semua

bentuk pentas dalam ruang

- Total theater teater ini mempunyai bentuk arena proscenium ataupun open stage

- Izenour theater merupakan suatu bentuk panggung teater yang mengutamakan

fleksibilitas terhadap bentuk pentas proscenium arena dan stage

2143 Tempat Duduk Penonton dan Garis Pandang

Jika dilihat dari jenis kursi yang akan digunakan dan jarak duduk yang disyaratkan

Terlebih dahulu ditentukan gaya kursi yang akan digunakan kursi bergaya tradisional

membutuhkan jarak minimum 84cm dan lebar 50cm sedangkan ukuran yang umum adalah

53cm sedangkan kursi bergaya modern mempunyai ukuran bermacam-macam dapat

membutuhkan jarak 140cm dan lebar 75cm Ruang untuk tempat berdiri yang semula

merupakan hal yang biasa tetapi sekarang jarang ditemui pada gedung pertunjukan modern

Tempat duduk biasanya disusun dalam deretan lurus dan melengkungsedangkan beberapa

gedung telah dicoba dipasang susunan kursi menyerong

Di dalam pengaturan tempat duduk pada gedung pertunjukan berkaitan dengan garis

pandang kenyamanan gerak penghawaan dan akustik Sesuai dengan standar Neufert

menurut peraturan tempat pertemuan semua tempat duduk harus dikenali dari tempat duduk

yang tidak terikat tidak dapat diubah Dimensi dan jarak antar bangku penonton berserta

sirkulasi menurut standar Neufert yaitu ge 90 x ge 50cm Tinggi tempat duduk di ruang

penonton terletak pada garis pandang Konstruksi garis pandang berlaku untuk semua tempat

duduk di ruang penonton Orang meninggalkan teater kemudian penonton duduk ldquopada

tempat kosongrdquo dengan demikian hanya setiap baris kedua membutuhkan ketinggian

pandangan secara penuh (12cm)

9 Chiara Joseph De 1983357-359

14

Sudut pandang yang dibentuk pada bidang vertikal maksimum 30ordm kebawah dan

keatas serta 27ordm antara dua penghalang didepannya pada bidang horizontal Garis pandang

dan sudut pandang ini dipakai sebagai standar kenyamanan visual pada perencanaan dan

perancangan gedung pertunjukan

2144 Tata Cahaya

Pada system pencahayaan di dalam gedung dapat dibagi menjadi tiga sistem

peneranganpencahayaan yaitu10

1 Sistem penerangan merata memberikan illuminasi yang tersebar secara merata dan

cukup seragam di seluruh ruangan Penerangan ini cocok bagi ruang yang tidak

mempunyai tempat untuk pelaksanaan tugas-tugas visual yang khusus

10 Hadinoto Kusudiarso Standar Penerangan Buatan di dalam Gedung-gedung Bandung Yayasan Lembaga

Penyelidikan Masalah Bangunan Cetakan kedua 1985 Hal-45

Gambar 2 7 Pengaturan Tempat Duduk dan Garis Pandang

Sumber Ernst Neufert edisi 33 jilid 2

Gambar 2 8 Standar Garis Pandang Penonton

Sumber Harold D Hauf Architectural Graphic Standards 1970

15

2 Sistem penerangan terarah merupakan penerangan dimana seluruh ruangan memperoleh

cahaya dari suatu jurusan tertentu Penerangan terarah juga dapat dikombinasikan dengan

penerangan merata dengan maksud mengurangi efek yang menjemukan yang mungkin

timbul dari penerangan merata

3 Sistem penerangan setempat merupakan sistem penerangan yang cahayanya

dikonsentrasikan pada tempat melaksanakan tugas atau tempat melaksanakan tugas

visual

Pada gedung pertunjukan ruang auditorium diberi penerangan buatan yang

menciptakan suasana yang sesuai dengan suasana yang diinginkan Sedangkan area

pentasstage diberi penerangan khusus yang berfungsi menonjolkan dan menciptakan suasana

yang tepat untuk pementasan diatasnya Illuminasi pada panggungstage lebih tinggi dari

pada area penontonauditorium yaitu berkisar 500 lux Selain penerangan khusus dan umum

perlu juga dipasang sistem penerangan dalam keadaan bahaya yang segera harus menyala

jikalau penerangan umum terganggu untuk memungkinkan hadirin meninggalkan gedung

secara cepat dan aman

Beberapa istilah lampu sesuai dengan arah dan luas sinarnya adalah

1 Penyinaran atas (up-lighter) lampu yang menyorot ke atas

2 Penyinaran bawah (down-lighter) lampu yang menyorot ke bawah

3 Penyorot sempit (spot light) lampu dengan sudut sinar lt30o

4 Penyorot lebar (flood light) lampu dengan sudut sinar gt30o

5 Penyiram dinding (wall-wash light) lampu untuk menyiram bidang vertical dengan

cahaya

Pada pencahayaan umum terdapat dua alternatif dalam peletakannya yaitu peletakan

inbow atau didalam plafon dan outbow atau diluar plafon Instalasi dan perawatan lampu

yang dipasang inbow lebih sulit dibandingkan dengan outbow akan tetapi tingkat keindahan

keawetan dan kebersihan lampu lebih baik dibanding pemasangan secara outbow

Penggunaan lampu sebagai salah satu bagian tata panggung dapat dipakai tergantung inbow

outbow dapat bergerak turun naik dapat berputar secara periodic dan lampu yang diatur oleh

operator Berikut beberapa jenis-jenis lampu dan peletakan lampu pada pencahayaan khusus

dapat terlihat dihalaman berikut

16

NO TIPE WATT

1 Epsodial Spotlight 500-3000

2 Fresnel Spotlight 500-2000

3 Foot Light 60-100 percolor

4 Border Light 75-300 percolor

5 Cyclorama Border Light and Foot Light 500-1500

6 Scenic Projector 1000-5000

2145 Penghawaan

Sistem penghawaan atau pengkondisian udara dalam gedung pertunjukan sangat

menunjang aspek kenyamanan pelaku kegiatan dalam suatu pementasan Sistem penghawaan

dalam perancangan gedung pertunjukan memiliki dua system terpisah yaitu system sentral

dimana alat pendingin (Chiller) terletak pada suatu ruang khusus yang kemudian mensuplai

udara dingin (air chilled system) atau air dingin (water chilled system) ke seluruh ruang

Sistem kedua yaitu AC Unit merupakan alat pendingin yang diletakkan pada tiap-tiap ruang

yang terdiri dari AC split

Tabel 21 Jenis-jenis Lampu dan Pemakaian Daya Listrik

Sumber Ramsey 1994 Architectural Graphic Standard

Gambar 2 9 Pencahayaan Gedung Pertunjukan

Sumber Ramsey 1994 Architectural Graphic Standard

17

2146 Struktur

Gedung pertunjukan harus mewadahi sifat kegiatan pertunjukan dimana bentuk

struktur dan finising mengikuti fungsi sebagai gedung pertunjukan dengan pertimbangan

akustik kenyamanan pentas dan penikmat pertunjukan

Element atap sebagai pelindung gedung dari cuaca dan gangguan lain harus dapat

menyesuaikan dengan bentang yang lebar pengkondisian reflector dan penggunaan material

absorbsi bunyi Bahan kayu dan rangka atap mudah didapatkan akan tetapi masif dan berat

Rangka atap fleksible untuk bentang lebar ringan akan tetapi kurang tahan api Elemen

dinding utama harus kuat adanya kemampuan untuk merefleksikan sumber bunyi dan

penyerap atau mengalami gangguan bising gema gaung pada bangunan Semakin padat atau

solid bahan yang digunakan semakin mudah menyalurkan getaran bunyi

215 Tinjauan Aspek Kenyamanan Dengar

Kenyamanan dengar mempunyai arti bahwa suara-suara yang dinikmati pada suatu

pertunjukan tidak dipengaruhi oleh suara atau bunyi yang tidak dikehendaki suara dapat

terdistribusi secara merata dengan kekuatan yang cukup

Sistem akustik yang baik menurut Leo L Beranek (1962 412-413) dan David Egan (1988

155-170) yaitu

1 Adanya kekerasan (Loudness) yang cukup pada setiap bagian gedung pertunjukan

Gambar 2 10 Penghawaan Dalam Ruang

Sumber Ramsey 1994 Architectural Graphic Standard

18

2 Energi bunyi yang terdistribusi (difusi) secara merata

3 Tercapainya waktu dengung (RT) yang optimum sesuai dengan persyaratan masing-

masing jenis penggunaan

4 Ruang yang terbebas dari cacat akustik seperti gema pemantulan berkepanjangan gaung

pemusatan bunyi distorsi bayangan bunyi dan resonansi ruang

5 Tercapainya keintiman balancing kepenuhan nada dan ansamble pada ruang

pertunjukan dan adanya kehangatan dan kejelasan (clarity) pada ruang teater

6 Menghindari bising dan getaran yang mengganggu pementasan

Agar mendapat kondisi mendengar yang baik maka bentuk ukuran lebar panjang

tinggi bangunan serta bahan yang digunakan harus diatur sesuai dengan volume dan kualitas

bunyi yang dihasilkan Beberapa pengkondisian akustik gedung pertunjukan secara umum

antara lain

1 Penerapan material penyerapan yang cukup sehingga RT dapat dikendalikan dan

pencegahan terjadinya gema yang tidak diinginkan terutama pada dinding bagian

belakang

2 Pengarahan intensitas bunyi ke area bagian tengah dan belakang

3 Menaikkan sumber bunyi dan ruang penonton dibentuk sedemikian rupa dengan

memiringkan lantai penonton agar aliran gelombang bunyi langsung dan bebas

4 Bidang pantul mengelilingi sumber bunyi untuk memberikan energy tambahan

5 Rasio antara volume dengan luas lantai bangunan arus dijaga sehingga jarak yang

ditempuh bunyi langsung dan bunyi pantul relatif pendek

6 Penggunaan permukaan yang dapat memberikan pemerataan bunyi diseluruh ruangan

2151 Prilaku Bunyi Dalam Ruang

Gambar 2 11Prilaku Bunyi Dalam Ruang

Sumber Leslie L Doelle Akustik Lingkungan

19

Keterangan

1 Bunyi Langsung

Bunyi langsung dapat diterimadirasakan oleh telinga pendengar sesuai dengan suara asli

dari sumber bunyi

2 Bunyi yang ditransformasikan

Bunyi yang dapat berubah bentuktidak sesuai dengan suara aslinya karena adanya benda

lain yang menyebabkan

3 Bunyi pantul

Bunyi yang diterima oleh telinga pendengar setelah adanya pantulan dari benda lain yang

dapat memantulkan bunyi

4 Bunyi diserap

Bunyi yang hilang karena adanya bahan penyerap suarabunyi

5 Bunyi menyebar

Bunyi yang dapat menyebar karena terkena ujung benda yang cenderung runcing

6 Bunyi yang dibelokkan

Bunyi yang diarahkan dibelokkandiarahkan kesuatu tempat karena adanya bantuan dari

benda lain

7 Bunyi yang merambat pada struktur bangunan

Bunyi yang dapat merambat dengan media struktur bangunan

Jika bunyi menemui suatu bidangmaterial maka bunyi tersebut akan berinteraksi

sehingga sebagian gelombangnya akan dipantulkan sebagian di serap dan sebagian lagi

diteruskanmenembus bidang tersebut

Jika bunyi menemui bidang yang bersifat memantulkan bunyi maka bunyi tersebut

akan dipantulkan dengan besar sudut datangnya bunyi diukur dari garis tegak lurus bidang

pantulnya (biasanya disebut dengan garis normal)

2152 Aspek pemilihan bahanmaterial akustik

Bahan akustik digunakan untuk pngendalian atau pengontrolan prilaku bunyi yang ada

di dalam ruangan

20

Berpori-pori Berpori-pori di

permukaannya

berperforasi

Tegel langit-langit

dengan dasar masif

Bahan berpori

a Plesteran akustik

b Karpet dan kain akustik

Bahan yang berpori dapat menyerap bunyi pada semua tingkatan frekuensi dan

penyerapannya tergantung pada ketebalan dari bahan yang digunakan

- Penyerap panel

Penyerap panel hanya dapat menyerap suara dengan frekwensi tertentu sesuai dengan

berat panel dan ketebalan rongganya tetapi biasanya panel ini digunakan untuk

menyerap suara dengan frekwensi rendah Penyerap panel ini dapat dibuat dari bahan

non akustik misalnya beton tetapi dalam pembuatannya cukup sulit Secara sederhana

bahan-bahan padat yang didalamnya terdapat rongga tanpa celahlubang merupakan

penyerap panel karena bahan yang dimiliki tahan terhadap goresan maka sering menjadi

penyerap frekwensi rendah pada bagian bawah dinding

Gambar 2 12 Bahan Berpori

Sumber Peter L Duncan Templeton Detail Akustik

Gambar 2 13Penyerap Panel

Sumber Peter L Duncan Templeton Detail Akustik

21

- Resonator rongga (Efek Helmholtz)

Adalah suatu alat yang digunakan untuk mengendalikan suara dalam ruangan yang

dapat diatur untuk memilih tingkat frekwensi yang diinginkan

2153 Tata Suara (Sound System)

Tata suara atau sound system merupakan salah satu langkah dalam memecahkan

masalah akustik dalam ruang pertunjukan Langkah ini dilakukan untuk mencapai kekerasan

suara dengan jalan menggunakan peralatan tata suarasound system berupa pengeras suara

buatan (elektronik) Sedangkan jika dalam ruang pertunjukan tidak menggunakan system

penguat berupa alat pengeras suara radius bunyi maksimum hanya berkisar 20 meter

Penempatan pengeras suara sebaiknya diutamakan terletak disekitar sisi samping atas

panggung dengan perangkat pengontrol suara ditempatkan pada area sentral sekitar tempat

duduk penonton Cara lain yang lebih efektif adalah dengan menyediakan suatu ruang bagi

operator terpisah dibelakang auditorium dengan arah bukaan mengarah kebagian dalam

ruang sehingga suara dapat didengar dan dikontrol oleh para operator sound system

Ada beberapa tipe penempatan loudspeaker pada sistem bunyi elektronik namun pada

dasarnya ada 4 tipe11

a Terpusat (central cluster) yaitu sekelompok speaker yang diletakkan di atas sumber

bunyi asli setinggi 7-13m dan agak ke depan Kumpulan speaker ini dapat

disembunyikan dibalik tirai dan masing-masing speaker diarahkan ke audiens deretan

11 Satwiko Prasasto Fisika Bangunan 2 Yogyakarta ANDI 2004 Hal 148-149

Gambar 2 14 Penyerap Berongga

Sumber Peter L Duncan Templeton Detail Akustik

22

depan tengah maupun belakang Klebihannya bunyi dari speaker sama arahnya dengan

posisi sumber bunyi asli

b Tersebar (distributed) yaitu peletakan rangkaian speaker di atas audien (pendengar)

c Tipe ini digunakan untuk ruangan yang memiliki langit-langit rendah sehingga tidak

memungkinkan memakai tipe terpusat Tipe ini mengutamakan dari segi kejelasan bunyi

dan tidak terlalu mementingkan arah bunyi Pada tipe ini peletakan speakernya umumnya

diletakkan di kolom secara merata

d Terpadu dengan kursi (seat-integrated) yaitu meletakkan speaker secara terpadu di

belakang kursi Tipe ini biasa diterapkan pada gereja Biasanya speaker diletakkan di

belakang sandaran kursi dan bunyinya akan didengan oleh orang yang duduk dibelakang

kursi tersebut

e Kombinasi dari tipe di atas Untuk kombinasi tipe terpusat dan tersebar diperlukan alat

penunda bunyi (initial time delay) agar bunyi dari speaker di deretan belakang menunggu

datangnya bunyi dari speaker terpusat di depan

Gambar 2 15 Sistem Terpusat

Sumber Satwiko Prasasto Fisika Bangunan 2

Gambar 2 16 Sistem Tersebar

Sumber Satwiko Prasasto Fisika Bangunan 2

23

Tata suara merupakan bagian yang terpenting dalam setiap pementasan yang terdiri

dari tiga elemen utama yaitu microphone amplifier dan loudspeaker Dalam suatu

pertunjukan segala instrument penghasil bunyi dikordinasikan dengan menggunakan mixer

sebagai pengatur keras lemahnya suara yang ditampilkan pada setiap sumber bunyi sehingga

keseluruhan suara dari panggung merupakan suatu hasil kumpulan bunyi yang harmonis

Dilihat dari peletakannya sound system terbagi menjadi tiga cara yaitu system menyebar

terpusat dan gabungan

Sistem loudspeker tersebar lebih cocok diterapkan pada ruang pidato informasi dan

komersial sedangkan system yang terpusat (baik dengan satu titik diatas tengah sumber

maupun dengan beberapa titik di sekeliling sumber suara) lebih cocok untuk konser musik

live teaterdrama maupun pertunjukan lain

22 TINJAUAN SENI TRADISIONAL BALI

221 Pengertian Seni Tradisional Bali

Seni Tradisional Bali merupakan seni yang telah ada sejak dulu dan diturunkan oleh

para seniman pendahulu yang ada di Bali Seni tradisional di Bali memiliki beberapa jenis

diantaranya ialah seni tari yang pada jaman dahulu digunakan sebagai sarana pelengkap

dalam pelaksanaan sebuah ritual ataupun dijadikan sebuah sarana hiburan tontonan

masyarakat

222 Jenis-jenis Seni Tradisional Bali

Jenis Seni Tradisional Bali di Bali cukup banyak dan beragam jenisnya yaitu Seni

Tari Seni UkirPatung Seni Tabuh Seni Drama Seni tari seni tabuh dan seni drama

merupakan jenis Seni Tradisional Bali yang biasanya digabungkan untuk dipentaskan kepada

wisatawan selain fungsinya yang juga sebagai salah-satu sarana dalam kegiatan upacara

sakral

A Berikut adalah jumlah banyaknya kelompaksekaa kesenian tradisional Bali yang ada di

Badung menurut Dinas Kebudayaan Kabupaten Badung tahun 2006

a Kec Kuta selatan 275 sekaa

Gambar 2 17 Pengeras Suara Tersebar dan Terpusat

Sumber Leo L Beranek Music Acoustics and Architecture

24

b Kec Kuta 99 sekaa

c Kec Kuta Utara 228 sekaa

d Kec Mengwi 654 sekaa

e Kec Abiansemal 448 sekaa

f Kec Petang 237 sekaa

g Jumlah 1941 sekaa

Jadi jumlah Kelompoksekaa kesenian tradisional Bali pada tahun 2006 yaitu 1941

sekaa Jika pada Gedung Kesenian ini dapat menampung 5 kelompok seni dalam sehari

maka dalam setahun dapat menggunakan sekitar 1800 kelompoksekaa prtunjukan tradisional

Bali

B Berikut adalah jenis jenis pertunjukan Bali berdasarkan kapasitas jumlah penari dan

penabuh

a Jenis seni pertunjukan dengan jumlah personil banyak ( gt 10 orang )

Penari Penabuh

1 Calonarang plusmn 25 orang plusmn 25 orang

2 Kunti Sraya plusmn 30 orang plusmn 25 orang

3 Kecak plusmn 70 orang

4 Sendratari Ramayana plusmn 28 orang plusmn35 orang

Rata rata plusmn 35 orang plusmn 28 orang

b Jenis seni pertunjukan dengan jumlah personil sedang ( 5-10 orang)

Penari Penabuh

1 Tari telek plusmn 7 orang plusmn 25 orang

2 Tari Pendet plusmn 6 orang plusmn 35 orang

3 Tari Panyembrama plusmn 6 orang plusmn 35 orang

4 Tari Gabor plusmn 6 orang plusmn 30 orang

5 Tari Legong Kuntul plusmn 6 orang plusmn 30 orang

6 Tari Satya Bhrasta plusmn 6 orang plusmn 35 orang

7 Tari Gopala plusmn 6 orang plusmn 30 orang

8 Tari Baris Wirayudha plusmn 8 orang plusmn 35 orang

25

9 Tari Garuda Wisnu plusmn 6 orang plusmn 35 orang

Rata rata plusmn 6 orang plusmn 33 orang

c Jenis seni pertunjukan dengan jumlah personil sedikit (lt 5 orang )

Penari Penabuh

1 Tari Legong Lasem plusmn 3 orang plusmn 35 orang

2 Tari Oleg plusmn 2 orang plusmn 35 orang

3 Tari Sekar Jagat plusmn 5 orang plusmn 30 orang

4 Tari Makepung plusmn 5 orang plusmn 30 orang

5 Tari Wiranata plusmn 1 orang plusmn 30 orang

6 Tari Panjisemirang plusmn 1 orang plusmn 30 orang

7 Tari Marga Pati plusmn 1 orang plusmn 35 orang

8 Tari Manukrawa plusmn 5 orang plusmn 35 orang

9 Tari Kembang Girang plusmn 5 orang plusmn 30 orang

10 Tari Joged plusmn 5 orang plusmn 12 orang

11 Tari Puspanjali plusmn 5 orang plusmn 30 orang

12 Tari Jauk plusmn 1 orang plusmn 25 orang

13 Tari Baris Tunggal plusmn 1 orang plusmn 35 orang

14 Tari Cendrawasih plusmn 2 orang plusmn 30 orang

15 Tari Kebyar Duduk plusmn 1 orang plusmn 35 orang

16 Tari Kebyar Terompong plusmn 1 orang plusmn 35 orang

17 Tari Belibis plusmn 5 orang plusmn 30 orang

18 Tari Kupu kupu Tarum plusmn 5 orang plusmn 35 orang

19 Tari Jalak Putih plusmn 5 orang plusmn 35 orang

20 Tari Kelinci plusmn 5 orang plusmn 35 orang

Rata rata plusmn 3 orang plusmn 31 orang

223 Seni Tradisional Bali Sebagai Seni Pertunjukan

Seni Tradisional Bali yang dibuat selain sebagai suatu yang disacralkan disungsung

dan diupacarai juga merupakan sarana atau media yang dapat berfungsi lain seperti sebagai

alat komunikasi hiburan pendidikan dan sebagainya

26

Seni Tradisional Bali dalam peranan sebagai seni pertunjukan atau seni tari itu dapat

dibedakan atas tiga jenis yaitu Seni sacral (Wali) seni bebali dan seni balih-balihan Maka

Seni Tradisional Bali dapat berfungsi di ketiga jenis tari tersebut

Dalam peninjauan Seni Tradisional Bali sebagai seni pertunjukan ini akan ditinjau

dari beberapa aspek antara lain

- Aspek bentuk pertunjukan

- Aspek struktur pementasan

- Aspek lakon yang biasa dibawakan

- Aspek perlengkapan-perlengkapan atau sarana pementasan

- Dan arena pementasan

23 TINJAUAN PROYEK SEJENIS

Dalam tinjauan proyek sejenis yang digunakan untuk mengetahui kedekatan

karakteristik Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali di Kabupaten Badung dengan gedung-

gedung pertunjukan yang lainnya maka proyek sejenis yang digunakan untuk ditinjau adalah

Gedung Natya Mandala ISI Denpasar Amphitheater Garuda Wisnu Kencana dan Boshe

VVIP CLUB BALI

231 Gedung Natya Mandala ISI Denpasar

Gedung yang berlokasi di jln Nusa Indah Denpasar Timur Merupakan salah satu

fasilitas pertunjukan yang berada di areal pendidikan kampus ISI Denpasar Merupakan satu-

satunya gedung teater tertutup yang ada di Denpasar namun hanya difungsikan sebagai

sarana latihanpengajaran serta pertunjukan (In Door) bagi mahasiswa ISI Denpasar

232 Amphitheater Garuda Wisnu Kencana

Berlokasi di Bukit Jimbaran -Badung Yang merupakan salah satu tempat petunjukan

outdoor yang terletak di daerah pariwisata Badung Merupakan salah satu tempat pertunjukan

yang difungsikan sebagai tempat pertunjukan Seni Tradisional Bali maupun atraksi modern

untuk dipertontonkan pada wisatawan

27

233 Boshe VVIP CLUB BALI

Di Kuta -Badung Yang berdekatan dengan patung Dewa Ruci yang merupakan

landmark dari kawasan Kuta Merupakan sebuah gedung tertutup yang fungsi utamanya

sebagai tempat hiburan malam dan pertunjukan musik Berikut adalah tabel studi banding

pada proyek sejenis

Objek

Kriteria

Gedung Natya

Mandala ISI

Denpasar

Amphitheater Garuda

Wisnu Kencana

Boshe VVIP

CLUB BALI Kesimpulan

Lokasi

Di Jln Nusa Indah

Denpasar Timur

Merupakan salah-satu

fasilitas pertunjukan

yang berada di areal

pendidikan kampus ISI

Denpasar

Di Bukit Jimbaran -

Badung Yang

merupakan salah satu

tempat petunjukan yang

terletak di daerah

pariwisata Badung

Di Kuta -Badung

Yang berdekatan

dengan patung

Dewa Ruci yang

merupakan

landmark dari

kawasan Kuta

Bahwa lokasi

sebuah tempat

pertunjukan

bisa terletak

pada area

pendidikan dan

kepariwisataan

Fungsi

Merupakan satu-

satunya gedung teater

tertutup namun hanya

difungsikan sebagai

sarana

latihanpengajaran serta

pertunjukan (In Door)

bagi mahasiswa ISI

Denpasar

Merupakan salah satu

tempat pertunjukan yang

difungsikan sebagai

tempat pertunjukan tari

Seni Tradisional Bali

maupun atraksi modern

untuk dipertontonkan

pada wisatawan

Merupakan sebuah

gedung tertutup

yang fungsi

utamanya sebagai

tempat hiburan

malam dan

pertunjukan musik

Fungsi utama

sebuah gedung

pertunjukan

adalah sebagai

tempat

pertunjukan

dan bisa juga

sebagai

fasilitas

pendidikan

seni

Fasilitas

Gedung

Tempat duduk

audience stage

(berbentuk segi empat)

layar (kanan dan kiri)

serta latar yang dapat

diubah-ubah sesuai

yang diinginkan r

control dan juga

Fasilitas pertunjukan

berupa Tempat duduk

audience Stage r

Penyimpanan

perlengkapannya r rias

tersedia juga stage

dengan tempat duduk

berkapasitas besar t

Fasilitas

pertunjukan

berupa Tempat

berdiri audience

Stage r

Penyimpanan alat

dan

perlengkapannya r

Sudah

memadai dari

segi

pertunjukan

dan pelayanan

bagi

wisatawan

namun belum

Tabel 22 Studi Banding Pada Proyek Sejenis

Sumber Observasi Lapangan

28

didalam kegiatannya

pun sudah

menggunakan bantuan

katrol lighting (sebagai

sarana pencahayaan

dalam pertunjukan)

Ruang Rias (laki-laki

dan wanita) serta

Toilet

Penjualan makanan

ringan dan minuman

serta sedangkan

fasilitas penunjang

berupa r Pengelola t

Penjualan tiket t

Penjualan sovenir toilet

t Penjualan makanan dan

minuman area parkir

Rias area pemusik

sedangkan

fasilitas

penunjang berupa

r Pengelola t

Penjualan tiket

toilet area parkir

cukup jauh dari

tempat pementasan

mengkhusus

ke bidang

pertunjukan

Seni

Tradisional

Bali

Kapasit

as

Kapasitas gedung

kurang lebih 500 orang

Kapasitas gedung kurang

lebih 800 orang

Kapasitas gedung

kurang lebih 2000

orang

Kondisi

Kondisi gedung cukup

baik sudah dilengkapi

dengan fasilitas-fasilitas

yang mendekati sebuah

ruang teater yang

dilengkapi dengan tata

lampu dan sound sistem

pada setiap

pertunjukannya

Cukup baik dan cukup

lengkap untuk sebuah

pertunjukan untuk

wisatawan namun

kondisi gedung dalam

setiap pertunjukannya

masih belum dapat

menunjang dari segi

akustik ruang dan

penerangannya hanya

memakai penerangan

alami Perlu ditambahkan

fasilitas-fasilitas

penunjang yang lainnya

seperti restauran galery

dan lain sebagainya

Cukup baik dan

fasilitas lengkap

seperti sudah

adanya t Penjualan

souvenir Toilet

setiap

pertunjukannya

ditunjang dengan

fasilitas sound

sistem dan tata

lampu yang

spektakuler

Masih

sederhana

belum ada

yang

memberikan

tampilan yang

spektakuler

dengan efek-

efek visual dan

penggunaan

sound sistem

yang canggih

dalam setiap

pertunjukanny

a

Pengelol

a

Pengelola yaitu civitas

dari akademi kampus

yang bersangkutan

yaitu ISI Denpasar

Pihak swasta Pihak swasta Pihak swasta

dan

pemerintah

29

Bentuk

Stage

Bentuk stage segi

empat lengkap dengan

pencahayaan lampu

diatasnya dan di

lengkapi dengan layar

Back ground nya dapat

di sesuaikan dengan

tema pertunjukan yang

di gelar

Bentuk stage kipas tanpa

pencahayaan lampu yang

memadai Back ground

nya berupa tebing

permanen

Pada stage ini

bentuk stagenya

sama yaitu segi

empat dan latarnya

dapat berubah

sesuai event yang

berlangsung

Bentuk

panggung yang

umum dipakai

pada gedung

pertunjukan

adalah bentuk

segi empat

Latar

Panggun

g

Pada Natya Mandala

latar panggung

menggunakan tiruan

candi bentar dari layar

Layar tersebut dapat

diganti-ganti untuk

mengkondisikan

suasana pannggung

yang diinginkan

Pada stage ini latar

berupa batu tebing yang

permanen dan tidak dapat

diubah-ubah bentuknya

Latar ygang gelap

merupakan latar

dari panggung ini

tidak permanen dan

dapat diubah-ubah

bentuknya untuk

memberikan kesan

modern

Latar

panggung pada

gedung

pertunjukan di

Bali pada

umumnya

berbentuk kori

ataupun candi

bentar

Entranc

e

Bangun

an

Entrance bangunan

pada gedung ini

mengadopsi dari bentuk

kori dari bangunan Bali

dengan bahan paras

putih namun

ornamennya tidak

dibuat secara detail

Entrance bangunan pada

gedung pertunjukan ini

berbentuk modern yang

menyerupai candi bentar

Kondisi entrance

bangunan terkesan

modern Entrance

bangunannya

dekat dengan jalan

sempadan

bangunan tidak

memenuhi syarat

Entrance

bangunan

gedung

pertunjukan di

Bali pada

umumnya

bercirikan

tradisional

Bali seperti

kori

30

24 SPESIFIKASI UMUM GEDUNG PERTUNJUKAN SENI TRADISIONAL

BALI

Berdasarkan data-data mengenai teori-teori tentang Gedung Pertunjukan Seni

Tradisional Bali serta tinjauan terhadap proyek sejenis diatas maka diperoleh beberapa

tetapi secara global

Zoning

Ruang

Pada gedung ini zone

ruangnya terdiri dari

zone depan panggung

yaitu Entrance

bangunan toilet

pengunjung pria amp

wanita r Operator r

Oudience area

penabuh dan stage

Zone belakang

panggung terdiri dari r

Rias pria amp wanita

toilet gudang side

entrance untuk pemain

dan koridor tempat

sirkulasi pemain

Pada area yang terdapat

di GWK zone ruangnya

terdiri dari zone depan

panggung yaitu Entrance

bangunan toilet

pengunjung pria amp

wanita r Tiketing dan r

Cinderamatasovenir dan

r Pengelola r Operator

r Oudience smoking

area area penabuh dan

stage Zone belakang

panggung terdiri dari

rRias dan persiapan

tempat penyimpanan

Pada gedung ini

zone ruangnya

terdiri dari zone

depan yaitu

Entrance bangunan

toilet pengunjung

pria amp wanita r

Tiketing r

Pengelola r

Oudience area

penabuh dan stage

Zone belakang

terdiri dari rRias

dan persiapan

tempat

penyimpanan Seni

Tradisional Bali

Zone ruang

umumnya

terdiri dari dua

zone yaitu

zone depan

panggung dan

zone belakang

panggung

dengan bagian-

bagiannya

Kesimp

ulan

Gedung Natya Mandala

merupakan gedung

pertunjukan yang

berada di area

pendidikan ISI

Denpasar dan dikelola

oleh civitas ISI

Denpasar dengan

fasilitas pertunjukannya

sudah memperhatikan

dari akustik ruang dan

tata lampu dalam setiap

pertunjukannya Namun

kondisi dari gedung

tersebut masih kurang

memadai

Gedung ini merupakan

tempat pertunjukan

khusus di pertontonkan

untuk para wisatawan

dan terletak pada lokasi

pariwisata dan

pengelolaannya

dipengang oleh pihak

swasta Fasilitas

pertunjukan yang modern

dan memperhatikan

akustik dan tata lampu

karena kondisi

bangunannya semi

tertutup dengan stage

terbuka

Boshe merupakan

tempat pertunjukan

khusus pertunjukan

modern

dipertunjukkan

untuk wisatawan

Fasilitas yang di

sediakan sangat

modern

31

spesifikasi umum mengenai Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali yang diuraikan

berdasarkan fungsi karakteristik pelaku dan kegiatan fasilitas bangunan gedung pertunjukan

Seni Tradisional Bali dan lokasi gedung pertunjukan Seni Tradisional Bali

241 Fungsi

Sebagai wadah pertunjukan bagi para seniman Seni Tradisional Bali dalam berkreasi

dan mempertunjukan hasil karyanya sehingga dapat dinikmati dengan nyaman oleh para

audience Selain itu diharapkan Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali ini dapat

memberikan suatu informasi obyek wisatatempat rekreasi dan untuk meningkatkan minat

masyarakat dalam berkesenian khususnya seni Seni Tradisional Bali yang merupakan warisan

nenek moyang kita dan nantinya dapat terus diwariskan kepada generasi penerus

242 Karakteristik Pelaku dan Kegiatan

Karakteristik pelaku dan kegiatan secara umum dalam perencanaan Gedung

Pertunjukan Seni Tradisional Bali dikelompokkan sebagai berikut

1 Pengelola

Merupakan pihak penyelenggara dalam hal ini adalah pihak swasta dan masyarakat serta

sponsor yang terkait serta monitoring dari pihak pemerintah

2 Wisatawan

Berbagai motivasi wisatawan datang ke Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali seperti

untuk rekreasi atau dengan tujuan khusus mencari informasi untuk mengetahui lebih

dekat mengenai pementasan tari Seni Tradisional Bali

3 Penari

Merupakan pihak yang berperan untuk menampilkan adegan-adegan dalam setiap lakon

yang dibawakan di depan panggung

4 Penabuh

Mengiringi penari dengan bunyi-bunyian (gong) dalam setiap penampilannya di depan

panggung

243 Fasilitas Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali

Fasilitas Gedung Perunjukan Seni Tradisional Bali berdasarkan sintesis tinjauan teori

mengenai seni pertunjukan dan tinjauan proyek sejenis adalah sebagai berikut

32

1 Jenis ruang umumnya terbagi atas dua elemen utama yaitu

a Area ldquoDepanrdquo (font) sebagai public area

b ldquoBelakang panggungrdquo (back stage) sebagai work groups (kelompok kerja)

2 Ruang-ruang yang akan disediakan adalah

- Ruang Utama (panggung pertunjukan tempat duduk penonton tempat rias pria dan

wanita dan tempat untuk gambelan atau perlengkapan instrument dalam pementasan)

- Ruang Pertunjukan Luar (stage outdoor)

- Ruang pelayanan umum (lobby counter informasi loket karcis souvenir r

operator cafetaria keamanan toliet pengunjung)

- Ruang administrasipengelola

- Ruang penunjang (tempat parkir gudang pos satpam ME)

244 Lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali

Persyaratan lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali berdasarkan sintesis

tinjuan teori mengenai pertunjukan Seni Tradisional Bali dan tinjauan proyek sejenis adalah

sebagai berikut

1 Lokasinya berada dekat dengan kegiatan pariwisata

2 Lokasinya sesuai dengan peruntukan dari fungsi bangunan yang diwadahi

3 Lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali harus strategis dan dapat mudah

dicapai oleh berbagai pihak yang berkepentingan

4 Lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali harus dapat memberi kenyamanan

dan keamanan bagi semua civitas yang ada didalamnya

11

3 Bentuk Lantai Kipas

Bentuk kipas mempunyai keuntungan yang membawa penonton lebih dekat kesumber

bunyi (panggung) dan dengan penggunaan balkon kedekatan tersebut lebih dapat

dirasakan Dinding belakang dan bagian depan balkon yang biasanya melengkung

berpotensi untuk menghasilkan pemusatan bunyi sehingga harus ditangani secara

akustik dengan melakukan penyerapan ataupun penyebaran bunyi (difusi) Elemen

dinding samping yang bentuknya tidak sejajar memungkinkan adanya pemantulan

suara (akustik) yang menguntungkan

4 Bentuk-bentuk Alternative

Bentuk-bentuk alternative biasanya berupa bentuk heksagonal kipas terbalik

kombinasi dari beberapa bentuk atau bentuk yang tidak beraturan sama sekali Bentu-

bentuk ini banyak digunakan untuk ruang-ruang pertunjukan baru dengan mengambil

berbagai kelebihan akustik kenikmatan pandang dan artistik dari berbagai bentuk

umum yang telah berkembang sebelumnya

c Bentuk langit-langit ruang pertunjukan

Bentuk langit-langit dapat dianalisa secara vertikal (potongan) dengan memperhatikan garis

pantul bunyi yaitu sebagai berikut8

1 Langit-langit lurus dan lantai lurus

Penonton yang terletak paling jauh dengan sumber bunyi mendapatkan intensitas

bunyi paling kecil waktu tunda yang panjang menimbulkan gemagaung

Lantai yang lurus mengganggu garis pandang penonton

Jika langit-langit tinggi akan menimbulkan gap yang panjang antara bunyi

langsung dengan bunyi pantul untuk posisi penonton didepandekat panggung

8 Izenoure G C dalam Yoseph 200072-73 dan David Egan 198893-100

Gambar 2 4 Bentuk Lantai Kipas

Sumber Izenour G C dalam Yoseph David Egan 1988115 dan Leslie

L Doelle 199095

12

2 Langit-langit tidak teratur lantai penonton miring

Langit-langit yang tidak teratur menimbulkan pemantulan bunyi yang

menguntungkan dalam akustik ruang waktu tunda yang pendek dan terhindarnya

pemutusan bunyi (bunyi terdifusi dengan baik) Kemiringan langit-langit yang

digunakan sebagai pemantul bisa mengarakan intensitas bunyi ke daerah bagian

belakang sehingga bunyi dapat diterima secara merata pada seluruh bagian ruang

Langit miring yang disesuaikan dengan garis pandang dan pemantulan bunyi dari

langit-langit menimbulkan distribusi yang merata dan menguntungkan dalam segi

akustik gedung Lantai miring semakin mendekatkan penonton dengan panggung

2142 Tata Panggung

Bentuk Panggung

a Teater proscenium

Panggung proscenium mempunyai karakteristik ruang yang dapat dilihat dari satu sisi saja

dengan artian panggung hanya ada pada bagian depan audience Radius pandangan

penonton terbatas ruang penonton mempunyai batas yang jelas dengan panggung

b Teater arena

Arena pementasan berada pada pusat atau ditengah-tengah penonton sehingga dalam

pementasannya penonton mengelilingi panggung Panggung dapat berbentuk bulat

ataupun berbentuk kotak

Gambar 2 5 Langit-langit Lurus

Sumber David Egan 1988 Architectural Acoustics

Gambar 2 6 Langit-langit Miring

Sumber David Egan 1988 Architectural Acoustics

13

c Teater open stage

Bentuk panggung ini menjorok kearah auditoriumtempat duduk penonton Hal ini

bertujuan untuk mengatasi permasalahan antara penyajipemain dengan penonton yang

sedang menikmati suatu pertunjukan

Bentuk-bentuk pengembangan panggung

d Eksperimen theater9

Untuk memenuhi berbagai macam jenis pertunjukan bentuk dan kondisi dari semua

bentuk pentas dalam ruang

- Total theater teater ini mempunyai bentuk arena proscenium ataupun open stage

- Izenour theater merupakan suatu bentuk panggung teater yang mengutamakan

fleksibilitas terhadap bentuk pentas proscenium arena dan stage

2143 Tempat Duduk Penonton dan Garis Pandang

Jika dilihat dari jenis kursi yang akan digunakan dan jarak duduk yang disyaratkan

Terlebih dahulu ditentukan gaya kursi yang akan digunakan kursi bergaya tradisional

membutuhkan jarak minimum 84cm dan lebar 50cm sedangkan ukuran yang umum adalah

53cm sedangkan kursi bergaya modern mempunyai ukuran bermacam-macam dapat

membutuhkan jarak 140cm dan lebar 75cm Ruang untuk tempat berdiri yang semula

merupakan hal yang biasa tetapi sekarang jarang ditemui pada gedung pertunjukan modern

Tempat duduk biasanya disusun dalam deretan lurus dan melengkungsedangkan beberapa

gedung telah dicoba dipasang susunan kursi menyerong

Di dalam pengaturan tempat duduk pada gedung pertunjukan berkaitan dengan garis

pandang kenyamanan gerak penghawaan dan akustik Sesuai dengan standar Neufert

menurut peraturan tempat pertemuan semua tempat duduk harus dikenali dari tempat duduk

yang tidak terikat tidak dapat diubah Dimensi dan jarak antar bangku penonton berserta

sirkulasi menurut standar Neufert yaitu ge 90 x ge 50cm Tinggi tempat duduk di ruang

penonton terletak pada garis pandang Konstruksi garis pandang berlaku untuk semua tempat

duduk di ruang penonton Orang meninggalkan teater kemudian penonton duduk ldquopada

tempat kosongrdquo dengan demikian hanya setiap baris kedua membutuhkan ketinggian

pandangan secara penuh (12cm)

9 Chiara Joseph De 1983357-359

14

Sudut pandang yang dibentuk pada bidang vertikal maksimum 30ordm kebawah dan

keatas serta 27ordm antara dua penghalang didepannya pada bidang horizontal Garis pandang

dan sudut pandang ini dipakai sebagai standar kenyamanan visual pada perencanaan dan

perancangan gedung pertunjukan

2144 Tata Cahaya

Pada system pencahayaan di dalam gedung dapat dibagi menjadi tiga sistem

peneranganpencahayaan yaitu10

1 Sistem penerangan merata memberikan illuminasi yang tersebar secara merata dan

cukup seragam di seluruh ruangan Penerangan ini cocok bagi ruang yang tidak

mempunyai tempat untuk pelaksanaan tugas-tugas visual yang khusus

10 Hadinoto Kusudiarso Standar Penerangan Buatan di dalam Gedung-gedung Bandung Yayasan Lembaga

Penyelidikan Masalah Bangunan Cetakan kedua 1985 Hal-45

Gambar 2 7 Pengaturan Tempat Duduk dan Garis Pandang

Sumber Ernst Neufert edisi 33 jilid 2

Gambar 2 8 Standar Garis Pandang Penonton

Sumber Harold D Hauf Architectural Graphic Standards 1970

15

2 Sistem penerangan terarah merupakan penerangan dimana seluruh ruangan memperoleh

cahaya dari suatu jurusan tertentu Penerangan terarah juga dapat dikombinasikan dengan

penerangan merata dengan maksud mengurangi efek yang menjemukan yang mungkin

timbul dari penerangan merata

3 Sistem penerangan setempat merupakan sistem penerangan yang cahayanya

dikonsentrasikan pada tempat melaksanakan tugas atau tempat melaksanakan tugas

visual

Pada gedung pertunjukan ruang auditorium diberi penerangan buatan yang

menciptakan suasana yang sesuai dengan suasana yang diinginkan Sedangkan area

pentasstage diberi penerangan khusus yang berfungsi menonjolkan dan menciptakan suasana

yang tepat untuk pementasan diatasnya Illuminasi pada panggungstage lebih tinggi dari

pada area penontonauditorium yaitu berkisar 500 lux Selain penerangan khusus dan umum

perlu juga dipasang sistem penerangan dalam keadaan bahaya yang segera harus menyala

jikalau penerangan umum terganggu untuk memungkinkan hadirin meninggalkan gedung

secara cepat dan aman

Beberapa istilah lampu sesuai dengan arah dan luas sinarnya adalah

1 Penyinaran atas (up-lighter) lampu yang menyorot ke atas

2 Penyinaran bawah (down-lighter) lampu yang menyorot ke bawah

3 Penyorot sempit (spot light) lampu dengan sudut sinar lt30o

4 Penyorot lebar (flood light) lampu dengan sudut sinar gt30o

5 Penyiram dinding (wall-wash light) lampu untuk menyiram bidang vertical dengan

cahaya

Pada pencahayaan umum terdapat dua alternatif dalam peletakannya yaitu peletakan

inbow atau didalam plafon dan outbow atau diluar plafon Instalasi dan perawatan lampu

yang dipasang inbow lebih sulit dibandingkan dengan outbow akan tetapi tingkat keindahan

keawetan dan kebersihan lampu lebih baik dibanding pemasangan secara outbow

Penggunaan lampu sebagai salah satu bagian tata panggung dapat dipakai tergantung inbow

outbow dapat bergerak turun naik dapat berputar secara periodic dan lampu yang diatur oleh

operator Berikut beberapa jenis-jenis lampu dan peletakan lampu pada pencahayaan khusus

dapat terlihat dihalaman berikut

16

NO TIPE WATT

1 Epsodial Spotlight 500-3000

2 Fresnel Spotlight 500-2000

3 Foot Light 60-100 percolor

4 Border Light 75-300 percolor

5 Cyclorama Border Light and Foot Light 500-1500

6 Scenic Projector 1000-5000

2145 Penghawaan

Sistem penghawaan atau pengkondisian udara dalam gedung pertunjukan sangat

menunjang aspek kenyamanan pelaku kegiatan dalam suatu pementasan Sistem penghawaan

dalam perancangan gedung pertunjukan memiliki dua system terpisah yaitu system sentral

dimana alat pendingin (Chiller) terletak pada suatu ruang khusus yang kemudian mensuplai

udara dingin (air chilled system) atau air dingin (water chilled system) ke seluruh ruang

Sistem kedua yaitu AC Unit merupakan alat pendingin yang diletakkan pada tiap-tiap ruang

yang terdiri dari AC split

Tabel 21 Jenis-jenis Lampu dan Pemakaian Daya Listrik

Sumber Ramsey 1994 Architectural Graphic Standard

Gambar 2 9 Pencahayaan Gedung Pertunjukan

Sumber Ramsey 1994 Architectural Graphic Standard

17

2146 Struktur

Gedung pertunjukan harus mewadahi sifat kegiatan pertunjukan dimana bentuk

struktur dan finising mengikuti fungsi sebagai gedung pertunjukan dengan pertimbangan

akustik kenyamanan pentas dan penikmat pertunjukan

Element atap sebagai pelindung gedung dari cuaca dan gangguan lain harus dapat

menyesuaikan dengan bentang yang lebar pengkondisian reflector dan penggunaan material

absorbsi bunyi Bahan kayu dan rangka atap mudah didapatkan akan tetapi masif dan berat

Rangka atap fleksible untuk bentang lebar ringan akan tetapi kurang tahan api Elemen

dinding utama harus kuat adanya kemampuan untuk merefleksikan sumber bunyi dan

penyerap atau mengalami gangguan bising gema gaung pada bangunan Semakin padat atau

solid bahan yang digunakan semakin mudah menyalurkan getaran bunyi

215 Tinjauan Aspek Kenyamanan Dengar

Kenyamanan dengar mempunyai arti bahwa suara-suara yang dinikmati pada suatu

pertunjukan tidak dipengaruhi oleh suara atau bunyi yang tidak dikehendaki suara dapat

terdistribusi secara merata dengan kekuatan yang cukup

Sistem akustik yang baik menurut Leo L Beranek (1962 412-413) dan David Egan (1988

155-170) yaitu

1 Adanya kekerasan (Loudness) yang cukup pada setiap bagian gedung pertunjukan

Gambar 2 10 Penghawaan Dalam Ruang

Sumber Ramsey 1994 Architectural Graphic Standard

18

2 Energi bunyi yang terdistribusi (difusi) secara merata

3 Tercapainya waktu dengung (RT) yang optimum sesuai dengan persyaratan masing-

masing jenis penggunaan

4 Ruang yang terbebas dari cacat akustik seperti gema pemantulan berkepanjangan gaung

pemusatan bunyi distorsi bayangan bunyi dan resonansi ruang

5 Tercapainya keintiman balancing kepenuhan nada dan ansamble pada ruang

pertunjukan dan adanya kehangatan dan kejelasan (clarity) pada ruang teater

6 Menghindari bising dan getaran yang mengganggu pementasan

Agar mendapat kondisi mendengar yang baik maka bentuk ukuran lebar panjang

tinggi bangunan serta bahan yang digunakan harus diatur sesuai dengan volume dan kualitas

bunyi yang dihasilkan Beberapa pengkondisian akustik gedung pertunjukan secara umum

antara lain

1 Penerapan material penyerapan yang cukup sehingga RT dapat dikendalikan dan

pencegahan terjadinya gema yang tidak diinginkan terutama pada dinding bagian

belakang

2 Pengarahan intensitas bunyi ke area bagian tengah dan belakang

3 Menaikkan sumber bunyi dan ruang penonton dibentuk sedemikian rupa dengan

memiringkan lantai penonton agar aliran gelombang bunyi langsung dan bebas

4 Bidang pantul mengelilingi sumber bunyi untuk memberikan energy tambahan

5 Rasio antara volume dengan luas lantai bangunan arus dijaga sehingga jarak yang

ditempuh bunyi langsung dan bunyi pantul relatif pendek

6 Penggunaan permukaan yang dapat memberikan pemerataan bunyi diseluruh ruangan

2151 Prilaku Bunyi Dalam Ruang

Gambar 2 11Prilaku Bunyi Dalam Ruang

Sumber Leslie L Doelle Akustik Lingkungan

19

Keterangan

1 Bunyi Langsung

Bunyi langsung dapat diterimadirasakan oleh telinga pendengar sesuai dengan suara asli

dari sumber bunyi

2 Bunyi yang ditransformasikan

Bunyi yang dapat berubah bentuktidak sesuai dengan suara aslinya karena adanya benda

lain yang menyebabkan

3 Bunyi pantul

Bunyi yang diterima oleh telinga pendengar setelah adanya pantulan dari benda lain yang

dapat memantulkan bunyi

4 Bunyi diserap

Bunyi yang hilang karena adanya bahan penyerap suarabunyi

5 Bunyi menyebar

Bunyi yang dapat menyebar karena terkena ujung benda yang cenderung runcing

6 Bunyi yang dibelokkan

Bunyi yang diarahkan dibelokkandiarahkan kesuatu tempat karena adanya bantuan dari

benda lain

7 Bunyi yang merambat pada struktur bangunan

Bunyi yang dapat merambat dengan media struktur bangunan

Jika bunyi menemui suatu bidangmaterial maka bunyi tersebut akan berinteraksi

sehingga sebagian gelombangnya akan dipantulkan sebagian di serap dan sebagian lagi

diteruskanmenembus bidang tersebut

Jika bunyi menemui bidang yang bersifat memantulkan bunyi maka bunyi tersebut

akan dipantulkan dengan besar sudut datangnya bunyi diukur dari garis tegak lurus bidang

pantulnya (biasanya disebut dengan garis normal)

2152 Aspek pemilihan bahanmaterial akustik

Bahan akustik digunakan untuk pngendalian atau pengontrolan prilaku bunyi yang ada

di dalam ruangan

20

Berpori-pori Berpori-pori di

permukaannya

berperforasi

Tegel langit-langit

dengan dasar masif

Bahan berpori

a Plesteran akustik

b Karpet dan kain akustik

Bahan yang berpori dapat menyerap bunyi pada semua tingkatan frekuensi dan

penyerapannya tergantung pada ketebalan dari bahan yang digunakan

- Penyerap panel

Penyerap panel hanya dapat menyerap suara dengan frekwensi tertentu sesuai dengan

berat panel dan ketebalan rongganya tetapi biasanya panel ini digunakan untuk

menyerap suara dengan frekwensi rendah Penyerap panel ini dapat dibuat dari bahan

non akustik misalnya beton tetapi dalam pembuatannya cukup sulit Secara sederhana

bahan-bahan padat yang didalamnya terdapat rongga tanpa celahlubang merupakan

penyerap panel karena bahan yang dimiliki tahan terhadap goresan maka sering menjadi

penyerap frekwensi rendah pada bagian bawah dinding

Gambar 2 12 Bahan Berpori

Sumber Peter L Duncan Templeton Detail Akustik

Gambar 2 13Penyerap Panel

Sumber Peter L Duncan Templeton Detail Akustik

21

- Resonator rongga (Efek Helmholtz)

Adalah suatu alat yang digunakan untuk mengendalikan suara dalam ruangan yang

dapat diatur untuk memilih tingkat frekwensi yang diinginkan

2153 Tata Suara (Sound System)

Tata suara atau sound system merupakan salah satu langkah dalam memecahkan

masalah akustik dalam ruang pertunjukan Langkah ini dilakukan untuk mencapai kekerasan

suara dengan jalan menggunakan peralatan tata suarasound system berupa pengeras suara

buatan (elektronik) Sedangkan jika dalam ruang pertunjukan tidak menggunakan system

penguat berupa alat pengeras suara radius bunyi maksimum hanya berkisar 20 meter

Penempatan pengeras suara sebaiknya diutamakan terletak disekitar sisi samping atas

panggung dengan perangkat pengontrol suara ditempatkan pada area sentral sekitar tempat

duduk penonton Cara lain yang lebih efektif adalah dengan menyediakan suatu ruang bagi

operator terpisah dibelakang auditorium dengan arah bukaan mengarah kebagian dalam

ruang sehingga suara dapat didengar dan dikontrol oleh para operator sound system

Ada beberapa tipe penempatan loudspeaker pada sistem bunyi elektronik namun pada

dasarnya ada 4 tipe11

a Terpusat (central cluster) yaitu sekelompok speaker yang diletakkan di atas sumber

bunyi asli setinggi 7-13m dan agak ke depan Kumpulan speaker ini dapat

disembunyikan dibalik tirai dan masing-masing speaker diarahkan ke audiens deretan

11 Satwiko Prasasto Fisika Bangunan 2 Yogyakarta ANDI 2004 Hal 148-149

Gambar 2 14 Penyerap Berongga

Sumber Peter L Duncan Templeton Detail Akustik

22

depan tengah maupun belakang Klebihannya bunyi dari speaker sama arahnya dengan

posisi sumber bunyi asli

b Tersebar (distributed) yaitu peletakan rangkaian speaker di atas audien (pendengar)

c Tipe ini digunakan untuk ruangan yang memiliki langit-langit rendah sehingga tidak

memungkinkan memakai tipe terpusat Tipe ini mengutamakan dari segi kejelasan bunyi

dan tidak terlalu mementingkan arah bunyi Pada tipe ini peletakan speakernya umumnya

diletakkan di kolom secara merata

d Terpadu dengan kursi (seat-integrated) yaitu meletakkan speaker secara terpadu di

belakang kursi Tipe ini biasa diterapkan pada gereja Biasanya speaker diletakkan di

belakang sandaran kursi dan bunyinya akan didengan oleh orang yang duduk dibelakang

kursi tersebut

e Kombinasi dari tipe di atas Untuk kombinasi tipe terpusat dan tersebar diperlukan alat

penunda bunyi (initial time delay) agar bunyi dari speaker di deretan belakang menunggu

datangnya bunyi dari speaker terpusat di depan

Gambar 2 15 Sistem Terpusat

Sumber Satwiko Prasasto Fisika Bangunan 2

Gambar 2 16 Sistem Tersebar

Sumber Satwiko Prasasto Fisika Bangunan 2

23

Tata suara merupakan bagian yang terpenting dalam setiap pementasan yang terdiri

dari tiga elemen utama yaitu microphone amplifier dan loudspeaker Dalam suatu

pertunjukan segala instrument penghasil bunyi dikordinasikan dengan menggunakan mixer

sebagai pengatur keras lemahnya suara yang ditampilkan pada setiap sumber bunyi sehingga

keseluruhan suara dari panggung merupakan suatu hasil kumpulan bunyi yang harmonis

Dilihat dari peletakannya sound system terbagi menjadi tiga cara yaitu system menyebar

terpusat dan gabungan

Sistem loudspeker tersebar lebih cocok diterapkan pada ruang pidato informasi dan

komersial sedangkan system yang terpusat (baik dengan satu titik diatas tengah sumber

maupun dengan beberapa titik di sekeliling sumber suara) lebih cocok untuk konser musik

live teaterdrama maupun pertunjukan lain

22 TINJAUAN SENI TRADISIONAL BALI

221 Pengertian Seni Tradisional Bali

Seni Tradisional Bali merupakan seni yang telah ada sejak dulu dan diturunkan oleh

para seniman pendahulu yang ada di Bali Seni tradisional di Bali memiliki beberapa jenis

diantaranya ialah seni tari yang pada jaman dahulu digunakan sebagai sarana pelengkap

dalam pelaksanaan sebuah ritual ataupun dijadikan sebuah sarana hiburan tontonan

masyarakat

222 Jenis-jenis Seni Tradisional Bali

Jenis Seni Tradisional Bali di Bali cukup banyak dan beragam jenisnya yaitu Seni

Tari Seni UkirPatung Seni Tabuh Seni Drama Seni tari seni tabuh dan seni drama

merupakan jenis Seni Tradisional Bali yang biasanya digabungkan untuk dipentaskan kepada

wisatawan selain fungsinya yang juga sebagai salah-satu sarana dalam kegiatan upacara

sakral

A Berikut adalah jumlah banyaknya kelompaksekaa kesenian tradisional Bali yang ada di

Badung menurut Dinas Kebudayaan Kabupaten Badung tahun 2006

a Kec Kuta selatan 275 sekaa

Gambar 2 17 Pengeras Suara Tersebar dan Terpusat

Sumber Leo L Beranek Music Acoustics and Architecture

24

b Kec Kuta 99 sekaa

c Kec Kuta Utara 228 sekaa

d Kec Mengwi 654 sekaa

e Kec Abiansemal 448 sekaa

f Kec Petang 237 sekaa

g Jumlah 1941 sekaa

Jadi jumlah Kelompoksekaa kesenian tradisional Bali pada tahun 2006 yaitu 1941

sekaa Jika pada Gedung Kesenian ini dapat menampung 5 kelompok seni dalam sehari

maka dalam setahun dapat menggunakan sekitar 1800 kelompoksekaa prtunjukan tradisional

Bali

B Berikut adalah jenis jenis pertunjukan Bali berdasarkan kapasitas jumlah penari dan

penabuh

a Jenis seni pertunjukan dengan jumlah personil banyak ( gt 10 orang )

Penari Penabuh

1 Calonarang plusmn 25 orang plusmn 25 orang

2 Kunti Sraya plusmn 30 orang plusmn 25 orang

3 Kecak plusmn 70 orang

4 Sendratari Ramayana plusmn 28 orang plusmn35 orang

Rata rata plusmn 35 orang plusmn 28 orang

b Jenis seni pertunjukan dengan jumlah personil sedang ( 5-10 orang)

Penari Penabuh

1 Tari telek plusmn 7 orang plusmn 25 orang

2 Tari Pendet plusmn 6 orang plusmn 35 orang

3 Tari Panyembrama plusmn 6 orang plusmn 35 orang

4 Tari Gabor plusmn 6 orang plusmn 30 orang

5 Tari Legong Kuntul plusmn 6 orang plusmn 30 orang

6 Tari Satya Bhrasta plusmn 6 orang plusmn 35 orang

7 Tari Gopala plusmn 6 orang plusmn 30 orang

8 Tari Baris Wirayudha plusmn 8 orang plusmn 35 orang

25

9 Tari Garuda Wisnu plusmn 6 orang plusmn 35 orang

Rata rata plusmn 6 orang plusmn 33 orang

c Jenis seni pertunjukan dengan jumlah personil sedikit (lt 5 orang )

Penari Penabuh

1 Tari Legong Lasem plusmn 3 orang plusmn 35 orang

2 Tari Oleg plusmn 2 orang plusmn 35 orang

3 Tari Sekar Jagat plusmn 5 orang plusmn 30 orang

4 Tari Makepung plusmn 5 orang plusmn 30 orang

5 Tari Wiranata plusmn 1 orang plusmn 30 orang

6 Tari Panjisemirang plusmn 1 orang plusmn 30 orang

7 Tari Marga Pati plusmn 1 orang plusmn 35 orang

8 Tari Manukrawa plusmn 5 orang plusmn 35 orang

9 Tari Kembang Girang plusmn 5 orang plusmn 30 orang

10 Tari Joged plusmn 5 orang plusmn 12 orang

11 Tari Puspanjali plusmn 5 orang plusmn 30 orang

12 Tari Jauk plusmn 1 orang plusmn 25 orang

13 Tari Baris Tunggal plusmn 1 orang plusmn 35 orang

14 Tari Cendrawasih plusmn 2 orang plusmn 30 orang

15 Tari Kebyar Duduk plusmn 1 orang plusmn 35 orang

16 Tari Kebyar Terompong plusmn 1 orang plusmn 35 orang

17 Tari Belibis plusmn 5 orang plusmn 30 orang

18 Tari Kupu kupu Tarum plusmn 5 orang plusmn 35 orang

19 Tari Jalak Putih plusmn 5 orang plusmn 35 orang

20 Tari Kelinci plusmn 5 orang plusmn 35 orang

Rata rata plusmn 3 orang plusmn 31 orang

223 Seni Tradisional Bali Sebagai Seni Pertunjukan

Seni Tradisional Bali yang dibuat selain sebagai suatu yang disacralkan disungsung

dan diupacarai juga merupakan sarana atau media yang dapat berfungsi lain seperti sebagai

alat komunikasi hiburan pendidikan dan sebagainya

26

Seni Tradisional Bali dalam peranan sebagai seni pertunjukan atau seni tari itu dapat

dibedakan atas tiga jenis yaitu Seni sacral (Wali) seni bebali dan seni balih-balihan Maka

Seni Tradisional Bali dapat berfungsi di ketiga jenis tari tersebut

Dalam peninjauan Seni Tradisional Bali sebagai seni pertunjukan ini akan ditinjau

dari beberapa aspek antara lain

- Aspek bentuk pertunjukan

- Aspek struktur pementasan

- Aspek lakon yang biasa dibawakan

- Aspek perlengkapan-perlengkapan atau sarana pementasan

- Dan arena pementasan

23 TINJAUAN PROYEK SEJENIS

Dalam tinjauan proyek sejenis yang digunakan untuk mengetahui kedekatan

karakteristik Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali di Kabupaten Badung dengan gedung-

gedung pertunjukan yang lainnya maka proyek sejenis yang digunakan untuk ditinjau adalah

Gedung Natya Mandala ISI Denpasar Amphitheater Garuda Wisnu Kencana dan Boshe

VVIP CLUB BALI

231 Gedung Natya Mandala ISI Denpasar

Gedung yang berlokasi di jln Nusa Indah Denpasar Timur Merupakan salah satu

fasilitas pertunjukan yang berada di areal pendidikan kampus ISI Denpasar Merupakan satu-

satunya gedung teater tertutup yang ada di Denpasar namun hanya difungsikan sebagai

sarana latihanpengajaran serta pertunjukan (In Door) bagi mahasiswa ISI Denpasar

232 Amphitheater Garuda Wisnu Kencana

Berlokasi di Bukit Jimbaran -Badung Yang merupakan salah satu tempat petunjukan

outdoor yang terletak di daerah pariwisata Badung Merupakan salah satu tempat pertunjukan

yang difungsikan sebagai tempat pertunjukan Seni Tradisional Bali maupun atraksi modern

untuk dipertontonkan pada wisatawan

27

233 Boshe VVIP CLUB BALI

Di Kuta -Badung Yang berdekatan dengan patung Dewa Ruci yang merupakan

landmark dari kawasan Kuta Merupakan sebuah gedung tertutup yang fungsi utamanya

sebagai tempat hiburan malam dan pertunjukan musik Berikut adalah tabel studi banding

pada proyek sejenis

Objek

Kriteria

Gedung Natya

Mandala ISI

Denpasar

Amphitheater Garuda

Wisnu Kencana

Boshe VVIP

CLUB BALI Kesimpulan

Lokasi

Di Jln Nusa Indah

Denpasar Timur

Merupakan salah-satu

fasilitas pertunjukan

yang berada di areal

pendidikan kampus ISI

Denpasar

Di Bukit Jimbaran -

Badung Yang

merupakan salah satu

tempat petunjukan yang

terletak di daerah

pariwisata Badung

Di Kuta -Badung

Yang berdekatan

dengan patung

Dewa Ruci yang

merupakan

landmark dari

kawasan Kuta

Bahwa lokasi

sebuah tempat

pertunjukan

bisa terletak

pada area

pendidikan dan

kepariwisataan

Fungsi

Merupakan satu-

satunya gedung teater

tertutup namun hanya

difungsikan sebagai

sarana

latihanpengajaran serta

pertunjukan (In Door)

bagi mahasiswa ISI

Denpasar

Merupakan salah satu

tempat pertunjukan yang

difungsikan sebagai

tempat pertunjukan tari

Seni Tradisional Bali

maupun atraksi modern

untuk dipertontonkan

pada wisatawan

Merupakan sebuah

gedung tertutup

yang fungsi

utamanya sebagai

tempat hiburan

malam dan

pertunjukan musik

Fungsi utama

sebuah gedung

pertunjukan

adalah sebagai

tempat

pertunjukan

dan bisa juga

sebagai

fasilitas

pendidikan

seni

Fasilitas

Gedung

Tempat duduk

audience stage

(berbentuk segi empat)

layar (kanan dan kiri)

serta latar yang dapat

diubah-ubah sesuai

yang diinginkan r

control dan juga

Fasilitas pertunjukan

berupa Tempat duduk

audience Stage r

Penyimpanan

perlengkapannya r rias

tersedia juga stage

dengan tempat duduk

berkapasitas besar t

Fasilitas

pertunjukan

berupa Tempat

berdiri audience

Stage r

Penyimpanan alat

dan

perlengkapannya r

Sudah

memadai dari

segi

pertunjukan

dan pelayanan

bagi

wisatawan

namun belum

Tabel 22 Studi Banding Pada Proyek Sejenis

Sumber Observasi Lapangan

28

didalam kegiatannya

pun sudah

menggunakan bantuan

katrol lighting (sebagai

sarana pencahayaan

dalam pertunjukan)

Ruang Rias (laki-laki

dan wanita) serta

Toilet

Penjualan makanan

ringan dan minuman

serta sedangkan

fasilitas penunjang

berupa r Pengelola t

Penjualan tiket t

Penjualan sovenir toilet

t Penjualan makanan dan

minuman area parkir

Rias area pemusik

sedangkan

fasilitas

penunjang berupa

r Pengelola t

Penjualan tiket

toilet area parkir

cukup jauh dari

tempat pementasan

mengkhusus

ke bidang

pertunjukan

Seni

Tradisional

Bali

Kapasit

as

Kapasitas gedung

kurang lebih 500 orang

Kapasitas gedung kurang

lebih 800 orang

Kapasitas gedung

kurang lebih 2000

orang

Kondisi

Kondisi gedung cukup

baik sudah dilengkapi

dengan fasilitas-fasilitas

yang mendekati sebuah

ruang teater yang

dilengkapi dengan tata

lampu dan sound sistem

pada setiap

pertunjukannya

Cukup baik dan cukup

lengkap untuk sebuah

pertunjukan untuk

wisatawan namun

kondisi gedung dalam

setiap pertunjukannya

masih belum dapat

menunjang dari segi

akustik ruang dan

penerangannya hanya

memakai penerangan

alami Perlu ditambahkan

fasilitas-fasilitas

penunjang yang lainnya

seperti restauran galery

dan lain sebagainya

Cukup baik dan

fasilitas lengkap

seperti sudah

adanya t Penjualan

souvenir Toilet

setiap

pertunjukannya

ditunjang dengan

fasilitas sound

sistem dan tata

lampu yang

spektakuler

Masih

sederhana

belum ada

yang

memberikan

tampilan yang

spektakuler

dengan efek-

efek visual dan

penggunaan

sound sistem

yang canggih

dalam setiap

pertunjukanny

a

Pengelol

a

Pengelola yaitu civitas

dari akademi kampus

yang bersangkutan

yaitu ISI Denpasar

Pihak swasta Pihak swasta Pihak swasta

dan

pemerintah

29

Bentuk

Stage

Bentuk stage segi

empat lengkap dengan

pencahayaan lampu

diatasnya dan di

lengkapi dengan layar

Back ground nya dapat

di sesuaikan dengan

tema pertunjukan yang

di gelar

Bentuk stage kipas tanpa

pencahayaan lampu yang

memadai Back ground

nya berupa tebing

permanen

Pada stage ini

bentuk stagenya

sama yaitu segi

empat dan latarnya

dapat berubah

sesuai event yang

berlangsung

Bentuk

panggung yang

umum dipakai

pada gedung

pertunjukan

adalah bentuk

segi empat

Latar

Panggun

g

Pada Natya Mandala

latar panggung

menggunakan tiruan

candi bentar dari layar

Layar tersebut dapat

diganti-ganti untuk

mengkondisikan

suasana pannggung

yang diinginkan

Pada stage ini latar

berupa batu tebing yang

permanen dan tidak dapat

diubah-ubah bentuknya

Latar ygang gelap

merupakan latar

dari panggung ini

tidak permanen dan

dapat diubah-ubah

bentuknya untuk

memberikan kesan

modern

Latar

panggung pada

gedung

pertunjukan di

Bali pada

umumnya

berbentuk kori

ataupun candi

bentar

Entranc

e

Bangun

an

Entrance bangunan

pada gedung ini

mengadopsi dari bentuk

kori dari bangunan Bali

dengan bahan paras

putih namun

ornamennya tidak

dibuat secara detail

Entrance bangunan pada

gedung pertunjukan ini

berbentuk modern yang

menyerupai candi bentar

Kondisi entrance

bangunan terkesan

modern Entrance

bangunannya

dekat dengan jalan

sempadan

bangunan tidak

memenuhi syarat

Entrance

bangunan

gedung

pertunjukan di

Bali pada

umumnya

bercirikan

tradisional

Bali seperti

kori

30

24 SPESIFIKASI UMUM GEDUNG PERTUNJUKAN SENI TRADISIONAL

BALI

Berdasarkan data-data mengenai teori-teori tentang Gedung Pertunjukan Seni

Tradisional Bali serta tinjauan terhadap proyek sejenis diatas maka diperoleh beberapa

tetapi secara global

Zoning

Ruang

Pada gedung ini zone

ruangnya terdiri dari

zone depan panggung

yaitu Entrance

bangunan toilet

pengunjung pria amp

wanita r Operator r

Oudience area

penabuh dan stage

Zone belakang

panggung terdiri dari r

Rias pria amp wanita

toilet gudang side

entrance untuk pemain

dan koridor tempat

sirkulasi pemain

Pada area yang terdapat

di GWK zone ruangnya

terdiri dari zone depan

panggung yaitu Entrance

bangunan toilet

pengunjung pria amp

wanita r Tiketing dan r

Cinderamatasovenir dan

r Pengelola r Operator

r Oudience smoking

area area penabuh dan

stage Zone belakang

panggung terdiri dari

rRias dan persiapan

tempat penyimpanan

Pada gedung ini

zone ruangnya

terdiri dari zone

depan yaitu

Entrance bangunan

toilet pengunjung

pria amp wanita r

Tiketing r

Pengelola r

Oudience area

penabuh dan stage

Zone belakang

terdiri dari rRias

dan persiapan

tempat

penyimpanan Seni

Tradisional Bali

Zone ruang

umumnya

terdiri dari dua

zone yaitu

zone depan

panggung dan

zone belakang

panggung

dengan bagian-

bagiannya

Kesimp

ulan

Gedung Natya Mandala

merupakan gedung

pertunjukan yang

berada di area

pendidikan ISI

Denpasar dan dikelola

oleh civitas ISI

Denpasar dengan

fasilitas pertunjukannya

sudah memperhatikan

dari akustik ruang dan

tata lampu dalam setiap

pertunjukannya Namun

kondisi dari gedung

tersebut masih kurang

memadai

Gedung ini merupakan

tempat pertunjukan

khusus di pertontonkan

untuk para wisatawan

dan terletak pada lokasi

pariwisata dan

pengelolaannya

dipengang oleh pihak

swasta Fasilitas

pertunjukan yang modern

dan memperhatikan

akustik dan tata lampu

karena kondisi

bangunannya semi

tertutup dengan stage

terbuka

Boshe merupakan

tempat pertunjukan

khusus pertunjukan

modern

dipertunjukkan

untuk wisatawan

Fasilitas yang di

sediakan sangat

modern

31

spesifikasi umum mengenai Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali yang diuraikan

berdasarkan fungsi karakteristik pelaku dan kegiatan fasilitas bangunan gedung pertunjukan

Seni Tradisional Bali dan lokasi gedung pertunjukan Seni Tradisional Bali

241 Fungsi

Sebagai wadah pertunjukan bagi para seniman Seni Tradisional Bali dalam berkreasi

dan mempertunjukan hasil karyanya sehingga dapat dinikmati dengan nyaman oleh para

audience Selain itu diharapkan Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali ini dapat

memberikan suatu informasi obyek wisatatempat rekreasi dan untuk meningkatkan minat

masyarakat dalam berkesenian khususnya seni Seni Tradisional Bali yang merupakan warisan

nenek moyang kita dan nantinya dapat terus diwariskan kepada generasi penerus

242 Karakteristik Pelaku dan Kegiatan

Karakteristik pelaku dan kegiatan secara umum dalam perencanaan Gedung

Pertunjukan Seni Tradisional Bali dikelompokkan sebagai berikut

1 Pengelola

Merupakan pihak penyelenggara dalam hal ini adalah pihak swasta dan masyarakat serta

sponsor yang terkait serta monitoring dari pihak pemerintah

2 Wisatawan

Berbagai motivasi wisatawan datang ke Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali seperti

untuk rekreasi atau dengan tujuan khusus mencari informasi untuk mengetahui lebih

dekat mengenai pementasan tari Seni Tradisional Bali

3 Penari

Merupakan pihak yang berperan untuk menampilkan adegan-adegan dalam setiap lakon

yang dibawakan di depan panggung

4 Penabuh

Mengiringi penari dengan bunyi-bunyian (gong) dalam setiap penampilannya di depan

panggung

243 Fasilitas Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali

Fasilitas Gedung Perunjukan Seni Tradisional Bali berdasarkan sintesis tinjauan teori

mengenai seni pertunjukan dan tinjauan proyek sejenis adalah sebagai berikut

32

1 Jenis ruang umumnya terbagi atas dua elemen utama yaitu

a Area ldquoDepanrdquo (font) sebagai public area

b ldquoBelakang panggungrdquo (back stage) sebagai work groups (kelompok kerja)

2 Ruang-ruang yang akan disediakan adalah

- Ruang Utama (panggung pertunjukan tempat duduk penonton tempat rias pria dan

wanita dan tempat untuk gambelan atau perlengkapan instrument dalam pementasan)

- Ruang Pertunjukan Luar (stage outdoor)

- Ruang pelayanan umum (lobby counter informasi loket karcis souvenir r

operator cafetaria keamanan toliet pengunjung)

- Ruang administrasipengelola

- Ruang penunjang (tempat parkir gudang pos satpam ME)

244 Lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali

Persyaratan lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali berdasarkan sintesis

tinjuan teori mengenai pertunjukan Seni Tradisional Bali dan tinjauan proyek sejenis adalah

sebagai berikut

1 Lokasinya berada dekat dengan kegiatan pariwisata

2 Lokasinya sesuai dengan peruntukan dari fungsi bangunan yang diwadahi

3 Lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali harus strategis dan dapat mudah

dicapai oleh berbagai pihak yang berkepentingan

4 Lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali harus dapat memberi kenyamanan

dan keamanan bagi semua civitas yang ada didalamnya

12

2 Langit-langit tidak teratur lantai penonton miring

Langit-langit yang tidak teratur menimbulkan pemantulan bunyi yang

menguntungkan dalam akustik ruang waktu tunda yang pendek dan terhindarnya

pemutusan bunyi (bunyi terdifusi dengan baik) Kemiringan langit-langit yang

digunakan sebagai pemantul bisa mengarakan intensitas bunyi ke daerah bagian

belakang sehingga bunyi dapat diterima secara merata pada seluruh bagian ruang

Langit miring yang disesuaikan dengan garis pandang dan pemantulan bunyi dari

langit-langit menimbulkan distribusi yang merata dan menguntungkan dalam segi

akustik gedung Lantai miring semakin mendekatkan penonton dengan panggung

2142 Tata Panggung

Bentuk Panggung

a Teater proscenium

Panggung proscenium mempunyai karakteristik ruang yang dapat dilihat dari satu sisi saja

dengan artian panggung hanya ada pada bagian depan audience Radius pandangan

penonton terbatas ruang penonton mempunyai batas yang jelas dengan panggung

b Teater arena

Arena pementasan berada pada pusat atau ditengah-tengah penonton sehingga dalam

pementasannya penonton mengelilingi panggung Panggung dapat berbentuk bulat

ataupun berbentuk kotak

Gambar 2 5 Langit-langit Lurus

Sumber David Egan 1988 Architectural Acoustics

Gambar 2 6 Langit-langit Miring

Sumber David Egan 1988 Architectural Acoustics

13

c Teater open stage

Bentuk panggung ini menjorok kearah auditoriumtempat duduk penonton Hal ini

bertujuan untuk mengatasi permasalahan antara penyajipemain dengan penonton yang

sedang menikmati suatu pertunjukan

Bentuk-bentuk pengembangan panggung

d Eksperimen theater9

Untuk memenuhi berbagai macam jenis pertunjukan bentuk dan kondisi dari semua

bentuk pentas dalam ruang

- Total theater teater ini mempunyai bentuk arena proscenium ataupun open stage

- Izenour theater merupakan suatu bentuk panggung teater yang mengutamakan

fleksibilitas terhadap bentuk pentas proscenium arena dan stage

2143 Tempat Duduk Penonton dan Garis Pandang

Jika dilihat dari jenis kursi yang akan digunakan dan jarak duduk yang disyaratkan

Terlebih dahulu ditentukan gaya kursi yang akan digunakan kursi bergaya tradisional

membutuhkan jarak minimum 84cm dan lebar 50cm sedangkan ukuran yang umum adalah

53cm sedangkan kursi bergaya modern mempunyai ukuran bermacam-macam dapat

membutuhkan jarak 140cm dan lebar 75cm Ruang untuk tempat berdiri yang semula

merupakan hal yang biasa tetapi sekarang jarang ditemui pada gedung pertunjukan modern

Tempat duduk biasanya disusun dalam deretan lurus dan melengkungsedangkan beberapa

gedung telah dicoba dipasang susunan kursi menyerong

Di dalam pengaturan tempat duduk pada gedung pertunjukan berkaitan dengan garis

pandang kenyamanan gerak penghawaan dan akustik Sesuai dengan standar Neufert

menurut peraturan tempat pertemuan semua tempat duduk harus dikenali dari tempat duduk

yang tidak terikat tidak dapat diubah Dimensi dan jarak antar bangku penonton berserta

sirkulasi menurut standar Neufert yaitu ge 90 x ge 50cm Tinggi tempat duduk di ruang

penonton terletak pada garis pandang Konstruksi garis pandang berlaku untuk semua tempat

duduk di ruang penonton Orang meninggalkan teater kemudian penonton duduk ldquopada

tempat kosongrdquo dengan demikian hanya setiap baris kedua membutuhkan ketinggian

pandangan secara penuh (12cm)

9 Chiara Joseph De 1983357-359

14

Sudut pandang yang dibentuk pada bidang vertikal maksimum 30ordm kebawah dan

keatas serta 27ordm antara dua penghalang didepannya pada bidang horizontal Garis pandang

dan sudut pandang ini dipakai sebagai standar kenyamanan visual pada perencanaan dan

perancangan gedung pertunjukan

2144 Tata Cahaya

Pada system pencahayaan di dalam gedung dapat dibagi menjadi tiga sistem

peneranganpencahayaan yaitu10

1 Sistem penerangan merata memberikan illuminasi yang tersebar secara merata dan

cukup seragam di seluruh ruangan Penerangan ini cocok bagi ruang yang tidak

mempunyai tempat untuk pelaksanaan tugas-tugas visual yang khusus

10 Hadinoto Kusudiarso Standar Penerangan Buatan di dalam Gedung-gedung Bandung Yayasan Lembaga

Penyelidikan Masalah Bangunan Cetakan kedua 1985 Hal-45

Gambar 2 7 Pengaturan Tempat Duduk dan Garis Pandang

Sumber Ernst Neufert edisi 33 jilid 2

Gambar 2 8 Standar Garis Pandang Penonton

Sumber Harold D Hauf Architectural Graphic Standards 1970

15

2 Sistem penerangan terarah merupakan penerangan dimana seluruh ruangan memperoleh

cahaya dari suatu jurusan tertentu Penerangan terarah juga dapat dikombinasikan dengan

penerangan merata dengan maksud mengurangi efek yang menjemukan yang mungkin

timbul dari penerangan merata

3 Sistem penerangan setempat merupakan sistem penerangan yang cahayanya

dikonsentrasikan pada tempat melaksanakan tugas atau tempat melaksanakan tugas

visual

Pada gedung pertunjukan ruang auditorium diberi penerangan buatan yang

menciptakan suasana yang sesuai dengan suasana yang diinginkan Sedangkan area

pentasstage diberi penerangan khusus yang berfungsi menonjolkan dan menciptakan suasana

yang tepat untuk pementasan diatasnya Illuminasi pada panggungstage lebih tinggi dari

pada area penontonauditorium yaitu berkisar 500 lux Selain penerangan khusus dan umum

perlu juga dipasang sistem penerangan dalam keadaan bahaya yang segera harus menyala

jikalau penerangan umum terganggu untuk memungkinkan hadirin meninggalkan gedung

secara cepat dan aman

Beberapa istilah lampu sesuai dengan arah dan luas sinarnya adalah

1 Penyinaran atas (up-lighter) lampu yang menyorot ke atas

2 Penyinaran bawah (down-lighter) lampu yang menyorot ke bawah

3 Penyorot sempit (spot light) lampu dengan sudut sinar lt30o

4 Penyorot lebar (flood light) lampu dengan sudut sinar gt30o

5 Penyiram dinding (wall-wash light) lampu untuk menyiram bidang vertical dengan

cahaya

Pada pencahayaan umum terdapat dua alternatif dalam peletakannya yaitu peletakan

inbow atau didalam plafon dan outbow atau diluar plafon Instalasi dan perawatan lampu

yang dipasang inbow lebih sulit dibandingkan dengan outbow akan tetapi tingkat keindahan

keawetan dan kebersihan lampu lebih baik dibanding pemasangan secara outbow

Penggunaan lampu sebagai salah satu bagian tata panggung dapat dipakai tergantung inbow

outbow dapat bergerak turun naik dapat berputar secara periodic dan lampu yang diatur oleh

operator Berikut beberapa jenis-jenis lampu dan peletakan lampu pada pencahayaan khusus

dapat terlihat dihalaman berikut

16

NO TIPE WATT

1 Epsodial Spotlight 500-3000

2 Fresnel Spotlight 500-2000

3 Foot Light 60-100 percolor

4 Border Light 75-300 percolor

5 Cyclorama Border Light and Foot Light 500-1500

6 Scenic Projector 1000-5000

2145 Penghawaan

Sistem penghawaan atau pengkondisian udara dalam gedung pertunjukan sangat

menunjang aspek kenyamanan pelaku kegiatan dalam suatu pementasan Sistem penghawaan

dalam perancangan gedung pertunjukan memiliki dua system terpisah yaitu system sentral

dimana alat pendingin (Chiller) terletak pada suatu ruang khusus yang kemudian mensuplai

udara dingin (air chilled system) atau air dingin (water chilled system) ke seluruh ruang

Sistem kedua yaitu AC Unit merupakan alat pendingin yang diletakkan pada tiap-tiap ruang

yang terdiri dari AC split

Tabel 21 Jenis-jenis Lampu dan Pemakaian Daya Listrik

Sumber Ramsey 1994 Architectural Graphic Standard

Gambar 2 9 Pencahayaan Gedung Pertunjukan

Sumber Ramsey 1994 Architectural Graphic Standard

17

2146 Struktur

Gedung pertunjukan harus mewadahi sifat kegiatan pertunjukan dimana bentuk

struktur dan finising mengikuti fungsi sebagai gedung pertunjukan dengan pertimbangan

akustik kenyamanan pentas dan penikmat pertunjukan

Element atap sebagai pelindung gedung dari cuaca dan gangguan lain harus dapat

menyesuaikan dengan bentang yang lebar pengkondisian reflector dan penggunaan material

absorbsi bunyi Bahan kayu dan rangka atap mudah didapatkan akan tetapi masif dan berat

Rangka atap fleksible untuk bentang lebar ringan akan tetapi kurang tahan api Elemen

dinding utama harus kuat adanya kemampuan untuk merefleksikan sumber bunyi dan

penyerap atau mengalami gangguan bising gema gaung pada bangunan Semakin padat atau

solid bahan yang digunakan semakin mudah menyalurkan getaran bunyi

215 Tinjauan Aspek Kenyamanan Dengar

Kenyamanan dengar mempunyai arti bahwa suara-suara yang dinikmati pada suatu

pertunjukan tidak dipengaruhi oleh suara atau bunyi yang tidak dikehendaki suara dapat

terdistribusi secara merata dengan kekuatan yang cukup

Sistem akustik yang baik menurut Leo L Beranek (1962 412-413) dan David Egan (1988

155-170) yaitu

1 Adanya kekerasan (Loudness) yang cukup pada setiap bagian gedung pertunjukan

Gambar 2 10 Penghawaan Dalam Ruang

Sumber Ramsey 1994 Architectural Graphic Standard

18

2 Energi bunyi yang terdistribusi (difusi) secara merata

3 Tercapainya waktu dengung (RT) yang optimum sesuai dengan persyaratan masing-

masing jenis penggunaan

4 Ruang yang terbebas dari cacat akustik seperti gema pemantulan berkepanjangan gaung

pemusatan bunyi distorsi bayangan bunyi dan resonansi ruang

5 Tercapainya keintiman balancing kepenuhan nada dan ansamble pada ruang

pertunjukan dan adanya kehangatan dan kejelasan (clarity) pada ruang teater

6 Menghindari bising dan getaran yang mengganggu pementasan

Agar mendapat kondisi mendengar yang baik maka bentuk ukuran lebar panjang

tinggi bangunan serta bahan yang digunakan harus diatur sesuai dengan volume dan kualitas

bunyi yang dihasilkan Beberapa pengkondisian akustik gedung pertunjukan secara umum

antara lain

1 Penerapan material penyerapan yang cukup sehingga RT dapat dikendalikan dan

pencegahan terjadinya gema yang tidak diinginkan terutama pada dinding bagian

belakang

2 Pengarahan intensitas bunyi ke area bagian tengah dan belakang

3 Menaikkan sumber bunyi dan ruang penonton dibentuk sedemikian rupa dengan

memiringkan lantai penonton agar aliran gelombang bunyi langsung dan bebas

4 Bidang pantul mengelilingi sumber bunyi untuk memberikan energy tambahan

5 Rasio antara volume dengan luas lantai bangunan arus dijaga sehingga jarak yang

ditempuh bunyi langsung dan bunyi pantul relatif pendek

6 Penggunaan permukaan yang dapat memberikan pemerataan bunyi diseluruh ruangan

2151 Prilaku Bunyi Dalam Ruang

Gambar 2 11Prilaku Bunyi Dalam Ruang

Sumber Leslie L Doelle Akustik Lingkungan

19

Keterangan

1 Bunyi Langsung

Bunyi langsung dapat diterimadirasakan oleh telinga pendengar sesuai dengan suara asli

dari sumber bunyi

2 Bunyi yang ditransformasikan

Bunyi yang dapat berubah bentuktidak sesuai dengan suara aslinya karena adanya benda

lain yang menyebabkan

3 Bunyi pantul

Bunyi yang diterima oleh telinga pendengar setelah adanya pantulan dari benda lain yang

dapat memantulkan bunyi

4 Bunyi diserap

Bunyi yang hilang karena adanya bahan penyerap suarabunyi

5 Bunyi menyebar

Bunyi yang dapat menyebar karena terkena ujung benda yang cenderung runcing

6 Bunyi yang dibelokkan

Bunyi yang diarahkan dibelokkandiarahkan kesuatu tempat karena adanya bantuan dari

benda lain

7 Bunyi yang merambat pada struktur bangunan

Bunyi yang dapat merambat dengan media struktur bangunan

Jika bunyi menemui suatu bidangmaterial maka bunyi tersebut akan berinteraksi

sehingga sebagian gelombangnya akan dipantulkan sebagian di serap dan sebagian lagi

diteruskanmenembus bidang tersebut

Jika bunyi menemui bidang yang bersifat memantulkan bunyi maka bunyi tersebut

akan dipantulkan dengan besar sudut datangnya bunyi diukur dari garis tegak lurus bidang

pantulnya (biasanya disebut dengan garis normal)

2152 Aspek pemilihan bahanmaterial akustik

Bahan akustik digunakan untuk pngendalian atau pengontrolan prilaku bunyi yang ada

di dalam ruangan

20

Berpori-pori Berpori-pori di

permukaannya

berperforasi

Tegel langit-langit

dengan dasar masif

Bahan berpori

a Plesteran akustik

b Karpet dan kain akustik

Bahan yang berpori dapat menyerap bunyi pada semua tingkatan frekuensi dan

penyerapannya tergantung pada ketebalan dari bahan yang digunakan

- Penyerap panel

Penyerap panel hanya dapat menyerap suara dengan frekwensi tertentu sesuai dengan

berat panel dan ketebalan rongganya tetapi biasanya panel ini digunakan untuk

menyerap suara dengan frekwensi rendah Penyerap panel ini dapat dibuat dari bahan

non akustik misalnya beton tetapi dalam pembuatannya cukup sulit Secara sederhana

bahan-bahan padat yang didalamnya terdapat rongga tanpa celahlubang merupakan

penyerap panel karena bahan yang dimiliki tahan terhadap goresan maka sering menjadi

penyerap frekwensi rendah pada bagian bawah dinding

Gambar 2 12 Bahan Berpori

Sumber Peter L Duncan Templeton Detail Akustik

Gambar 2 13Penyerap Panel

Sumber Peter L Duncan Templeton Detail Akustik

21

- Resonator rongga (Efek Helmholtz)

Adalah suatu alat yang digunakan untuk mengendalikan suara dalam ruangan yang

dapat diatur untuk memilih tingkat frekwensi yang diinginkan

2153 Tata Suara (Sound System)

Tata suara atau sound system merupakan salah satu langkah dalam memecahkan

masalah akustik dalam ruang pertunjukan Langkah ini dilakukan untuk mencapai kekerasan

suara dengan jalan menggunakan peralatan tata suarasound system berupa pengeras suara

buatan (elektronik) Sedangkan jika dalam ruang pertunjukan tidak menggunakan system

penguat berupa alat pengeras suara radius bunyi maksimum hanya berkisar 20 meter

Penempatan pengeras suara sebaiknya diutamakan terletak disekitar sisi samping atas

panggung dengan perangkat pengontrol suara ditempatkan pada area sentral sekitar tempat

duduk penonton Cara lain yang lebih efektif adalah dengan menyediakan suatu ruang bagi

operator terpisah dibelakang auditorium dengan arah bukaan mengarah kebagian dalam

ruang sehingga suara dapat didengar dan dikontrol oleh para operator sound system

Ada beberapa tipe penempatan loudspeaker pada sistem bunyi elektronik namun pada

dasarnya ada 4 tipe11

a Terpusat (central cluster) yaitu sekelompok speaker yang diletakkan di atas sumber

bunyi asli setinggi 7-13m dan agak ke depan Kumpulan speaker ini dapat

disembunyikan dibalik tirai dan masing-masing speaker diarahkan ke audiens deretan

11 Satwiko Prasasto Fisika Bangunan 2 Yogyakarta ANDI 2004 Hal 148-149

Gambar 2 14 Penyerap Berongga

Sumber Peter L Duncan Templeton Detail Akustik

22

depan tengah maupun belakang Klebihannya bunyi dari speaker sama arahnya dengan

posisi sumber bunyi asli

b Tersebar (distributed) yaitu peletakan rangkaian speaker di atas audien (pendengar)

c Tipe ini digunakan untuk ruangan yang memiliki langit-langit rendah sehingga tidak

memungkinkan memakai tipe terpusat Tipe ini mengutamakan dari segi kejelasan bunyi

dan tidak terlalu mementingkan arah bunyi Pada tipe ini peletakan speakernya umumnya

diletakkan di kolom secara merata

d Terpadu dengan kursi (seat-integrated) yaitu meletakkan speaker secara terpadu di

belakang kursi Tipe ini biasa diterapkan pada gereja Biasanya speaker diletakkan di

belakang sandaran kursi dan bunyinya akan didengan oleh orang yang duduk dibelakang

kursi tersebut

e Kombinasi dari tipe di atas Untuk kombinasi tipe terpusat dan tersebar diperlukan alat

penunda bunyi (initial time delay) agar bunyi dari speaker di deretan belakang menunggu

datangnya bunyi dari speaker terpusat di depan

Gambar 2 15 Sistem Terpusat

Sumber Satwiko Prasasto Fisika Bangunan 2

Gambar 2 16 Sistem Tersebar

Sumber Satwiko Prasasto Fisika Bangunan 2

23

Tata suara merupakan bagian yang terpenting dalam setiap pementasan yang terdiri

dari tiga elemen utama yaitu microphone amplifier dan loudspeaker Dalam suatu

pertunjukan segala instrument penghasil bunyi dikordinasikan dengan menggunakan mixer

sebagai pengatur keras lemahnya suara yang ditampilkan pada setiap sumber bunyi sehingga

keseluruhan suara dari panggung merupakan suatu hasil kumpulan bunyi yang harmonis

Dilihat dari peletakannya sound system terbagi menjadi tiga cara yaitu system menyebar

terpusat dan gabungan

Sistem loudspeker tersebar lebih cocok diterapkan pada ruang pidato informasi dan

komersial sedangkan system yang terpusat (baik dengan satu titik diatas tengah sumber

maupun dengan beberapa titik di sekeliling sumber suara) lebih cocok untuk konser musik

live teaterdrama maupun pertunjukan lain

22 TINJAUAN SENI TRADISIONAL BALI

221 Pengertian Seni Tradisional Bali

Seni Tradisional Bali merupakan seni yang telah ada sejak dulu dan diturunkan oleh

para seniman pendahulu yang ada di Bali Seni tradisional di Bali memiliki beberapa jenis

diantaranya ialah seni tari yang pada jaman dahulu digunakan sebagai sarana pelengkap

dalam pelaksanaan sebuah ritual ataupun dijadikan sebuah sarana hiburan tontonan

masyarakat

222 Jenis-jenis Seni Tradisional Bali

Jenis Seni Tradisional Bali di Bali cukup banyak dan beragam jenisnya yaitu Seni

Tari Seni UkirPatung Seni Tabuh Seni Drama Seni tari seni tabuh dan seni drama

merupakan jenis Seni Tradisional Bali yang biasanya digabungkan untuk dipentaskan kepada

wisatawan selain fungsinya yang juga sebagai salah-satu sarana dalam kegiatan upacara

sakral

A Berikut adalah jumlah banyaknya kelompaksekaa kesenian tradisional Bali yang ada di

Badung menurut Dinas Kebudayaan Kabupaten Badung tahun 2006

a Kec Kuta selatan 275 sekaa

Gambar 2 17 Pengeras Suara Tersebar dan Terpusat

Sumber Leo L Beranek Music Acoustics and Architecture

24

b Kec Kuta 99 sekaa

c Kec Kuta Utara 228 sekaa

d Kec Mengwi 654 sekaa

e Kec Abiansemal 448 sekaa

f Kec Petang 237 sekaa

g Jumlah 1941 sekaa

Jadi jumlah Kelompoksekaa kesenian tradisional Bali pada tahun 2006 yaitu 1941

sekaa Jika pada Gedung Kesenian ini dapat menampung 5 kelompok seni dalam sehari

maka dalam setahun dapat menggunakan sekitar 1800 kelompoksekaa prtunjukan tradisional

Bali

B Berikut adalah jenis jenis pertunjukan Bali berdasarkan kapasitas jumlah penari dan

penabuh

a Jenis seni pertunjukan dengan jumlah personil banyak ( gt 10 orang )

Penari Penabuh

1 Calonarang plusmn 25 orang plusmn 25 orang

2 Kunti Sraya plusmn 30 orang plusmn 25 orang

3 Kecak plusmn 70 orang

4 Sendratari Ramayana plusmn 28 orang plusmn35 orang

Rata rata plusmn 35 orang plusmn 28 orang

b Jenis seni pertunjukan dengan jumlah personil sedang ( 5-10 orang)

Penari Penabuh

1 Tari telek plusmn 7 orang plusmn 25 orang

2 Tari Pendet plusmn 6 orang plusmn 35 orang

3 Tari Panyembrama plusmn 6 orang plusmn 35 orang

4 Tari Gabor plusmn 6 orang plusmn 30 orang

5 Tari Legong Kuntul plusmn 6 orang plusmn 30 orang

6 Tari Satya Bhrasta plusmn 6 orang plusmn 35 orang

7 Tari Gopala plusmn 6 orang plusmn 30 orang

8 Tari Baris Wirayudha plusmn 8 orang plusmn 35 orang

25

9 Tari Garuda Wisnu plusmn 6 orang plusmn 35 orang

Rata rata plusmn 6 orang plusmn 33 orang

c Jenis seni pertunjukan dengan jumlah personil sedikit (lt 5 orang )

Penari Penabuh

1 Tari Legong Lasem plusmn 3 orang plusmn 35 orang

2 Tari Oleg plusmn 2 orang plusmn 35 orang

3 Tari Sekar Jagat plusmn 5 orang plusmn 30 orang

4 Tari Makepung plusmn 5 orang plusmn 30 orang

5 Tari Wiranata plusmn 1 orang plusmn 30 orang

6 Tari Panjisemirang plusmn 1 orang plusmn 30 orang

7 Tari Marga Pati plusmn 1 orang plusmn 35 orang

8 Tari Manukrawa plusmn 5 orang plusmn 35 orang

9 Tari Kembang Girang plusmn 5 orang plusmn 30 orang

10 Tari Joged plusmn 5 orang plusmn 12 orang

11 Tari Puspanjali plusmn 5 orang plusmn 30 orang

12 Tari Jauk plusmn 1 orang plusmn 25 orang

13 Tari Baris Tunggal plusmn 1 orang plusmn 35 orang

14 Tari Cendrawasih plusmn 2 orang plusmn 30 orang

15 Tari Kebyar Duduk plusmn 1 orang plusmn 35 orang

16 Tari Kebyar Terompong plusmn 1 orang plusmn 35 orang

17 Tari Belibis plusmn 5 orang plusmn 30 orang

18 Tari Kupu kupu Tarum plusmn 5 orang plusmn 35 orang

19 Tari Jalak Putih plusmn 5 orang plusmn 35 orang

20 Tari Kelinci plusmn 5 orang plusmn 35 orang

Rata rata plusmn 3 orang plusmn 31 orang

223 Seni Tradisional Bali Sebagai Seni Pertunjukan

Seni Tradisional Bali yang dibuat selain sebagai suatu yang disacralkan disungsung

dan diupacarai juga merupakan sarana atau media yang dapat berfungsi lain seperti sebagai

alat komunikasi hiburan pendidikan dan sebagainya

26

Seni Tradisional Bali dalam peranan sebagai seni pertunjukan atau seni tari itu dapat

dibedakan atas tiga jenis yaitu Seni sacral (Wali) seni bebali dan seni balih-balihan Maka

Seni Tradisional Bali dapat berfungsi di ketiga jenis tari tersebut

Dalam peninjauan Seni Tradisional Bali sebagai seni pertunjukan ini akan ditinjau

dari beberapa aspek antara lain

- Aspek bentuk pertunjukan

- Aspek struktur pementasan

- Aspek lakon yang biasa dibawakan

- Aspek perlengkapan-perlengkapan atau sarana pementasan

- Dan arena pementasan

23 TINJAUAN PROYEK SEJENIS

Dalam tinjauan proyek sejenis yang digunakan untuk mengetahui kedekatan

karakteristik Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali di Kabupaten Badung dengan gedung-

gedung pertunjukan yang lainnya maka proyek sejenis yang digunakan untuk ditinjau adalah

Gedung Natya Mandala ISI Denpasar Amphitheater Garuda Wisnu Kencana dan Boshe

VVIP CLUB BALI

231 Gedung Natya Mandala ISI Denpasar

Gedung yang berlokasi di jln Nusa Indah Denpasar Timur Merupakan salah satu

fasilitas pertunjukan yang berada di areal pendidikan kampus ISI Denpasar Merupakan satu-

satunya gedung teater tertutup yang ada di Denpasar namun hanya difungsikan sebagai

sarana latihanpengajaran serta pertunjukan (In Door) bagi mahasiswa ISI Denpasar

232 Amphitheater Garuda Wisnu Kencana

Berlokasi di Bukit Jimbaran -Badung Yang merupakan salah satu tempat petunjukan

outdoor yang terletak di daerah pariwisata Badung Merupakan salah satu tempat pertunjukan

yang difungsikan sebagai tempat pertunjukan Seni Tradisional Bali maupun atraksi modern

untuk dipertontonkan pada wisatawan

27

233 Boshe VVIP CLUB BALI

Di Kuta -Badung Yang berdekatan dengan patung Dewa Ruci yang merupakan

landmark dari kawasan Kuta Merupakan sebuah gedung tertutup yang fungsi utamanya

sebagai tempat hiburan malam dan pertunjukan musik Berikut adalah tabel studi banding

pada proyek sejenis

Objek

Kriteria

Gedung Natya

Mandala ISI

Denpasar

Amphitheater Garuda

Wisnu Kencana

Boshe VVIP

CLUB BALI Kesimpulan

Lokasi

Di Jln Nusa Indah

Denpasar Timur

Merupakan salah-satu

fasilitas pertunjukan

yang berada di areal

pendidikan kampus ISI

Denpasar

Di Bukit Jimbaran -

Badung Yang

merupakan salah satu

tempat petunjukan yang

terletak di daerah

pariwisata Badung

Di Kuta -Badung

Yang berdekatan

dengan patung

Dewa Ruci yang

merupakan

landmark dari

kawasan Kuta

Bahwa lokasi

sebuah tempat

pertunjukan

bisa terletak

pada area

pendidikan dan

kepariwisataan

Fungsi

Merupakan satu-

satunya gedung teater

tertutup namun hanya

difungsikan sebagai

sarana

latihanpengajaran serta

pertunjukan (In Door)

bagi mahasiswa ISI

Denpasar

Merupakan salah satu

tempat pertunjukan yang

difungsikan sebagai

tempat pertunjukan tari

Seni Tradisional Bali

maupun atraksi modern

untuk dipertontonkan

pada wisatawan

Merupakan sebuah

gedung tertutup

yang fungsi

utamanya sebagai

tempat hiburan

malam dan

pertunjukan musik

Fungsi utama

sebuah gedung

pertunjukan

adalah sebagai

tempat

pertunjukan

dan bisa juga

sebagai

fasilitas

pendidikan

seni

Fasilitas

Gedung

Tempat duduk

audience stage

(berbentuk segi empat)

layar (kanan dan kiri)

serta latar yang dapat

diubah-ubah sesuai

yang diinginkan r

control dan juga

Fasilitas pertunjukan

berupa Tempat duduk

audience Stage r

Penyimpanan

perlengkapannya r rias

tersedia juga stage

dengan tempat duduk

berkapasitas besar t

Fasilitas

pertunjukan

berupa Tempat

berdiri audience

Stage r

Penyimpanan alat

dan

perlengkapannya r

Sudah

memadai dari

segi

pertunjukan

dan pelayanan

bagi

wisatawan

namun belum

Tabel 22 Studi Banding Pada Proyek Sejenis

Sumber Observasi Lapangan

28

didalam kegiatannya

pun sudah

menggunakan bantuan

katrol lighting (sebagai

sarana pencahayaan

dalam pertunjukan)

Ruang Rias (laki-laki

dan wanita) serta

Toilet

Penjualan makanan

ringan dan minuman

serta sedangkan

fasilitas penunjang

berupa r Pengelola t

Penjualan tiket t

Penjualan sovenir toilet

t Penjualan makanan dan

minuman area parkir

Rias area pemusik

sedangkan

fasilitas

penunjang berupa

r Pengelola t

Penjualan tiket

toilet area parkir

cukup jauh dari

tempat pementasan

mengkhusus

ke bidang

pertunjukan

Seni

Tradisional

Bali

Kapasit

as

Kapasitas gedung

kurang lebih 500 orang

Kapasitas gedung kurang

lebih 800 orang

Kapasitas gedung

kurang lebih 2000

orang

Kondisi

Kondisi gedung cukup

baik sudah dilengkapi

dengan fasilitas-fasilitas

yang mendekati sebuah

ruang teater yang

dilengkapi dengan tata

lampu dan sound sistem

pada setiap

pertunjukannya

Cukup baik dan cukup

lengkap untuk sebuah

pertunjukan untuk

wisatawan namun

kondisi gedung dalam

setiap pertunjukannya

masih belum dapat

menunjang dari segi

akustik ruang dan

penerangannya hanya

memakai penerangan

alami Perlu ditambahkan

fasilitas-fasilitas

penunjang yang lainnya

seperti restauran galery

dan lain sebagainya

Cukup baik dan

fasilitas lengkap

seperti sudah

adanya t Penjualan

souvenir Toilet

setiap

pertunjukannya

ditunjang dengan

fasilitas sound

sistem dan tata

lampu yang

spektakuler

Masih

sederhana

belum ada

yang

memberikan

tampilan yang

spektakuler

dengan efek-

efek visual dan

penggunaan

sound sistem

yang canggih

dalam setiap

pertunjukanny

a

Pengelol

a

Pengelola yaitu civitas

dari akademi kampus

yang bersangkutan

yaitu ISI Denpasar

Pihak swasta Pihak swasta Pihak swasta

dan

pemerintah

29

Bentuk

Stage

Bentuk stage segi

empat lengkap dengan

pencahayaan lampu

diatasnya dan di

lengkapi dengan layar

Back ground nya dapat

di sesuaikan dengan

tema pertunjukan yang

di gelar

Bentuk stage kipas tanpa

pencahayaan lampu yang

memadai Back ground

nya berupa tebing

permanen

Pada stage ini

bentuk stagenya

sama yaitu segi

empat dan latarnya

dapat berubah

sesuai event yang

berlangsung

Bentuk

panggung yang

umum dipakai

pada gedung

pertunjukan

adalah bentuk

segi empat

Latar

Panggun

g

Pada Natya Mandala

latar panggung

menggunakan tiruan

candi bentar dari layar

Layar tersebut dapat

diganti-ganti untuk

mengkondisikan

suasana pannggung

yang diinginkan

Pada stage ini latar

berupa batu tebing yang

permanen dan tidak dapat

diubah-ubah bentuknya

Latar ygang gelap

merupakan latar

dari panggung ini

tidak permanen dan

dapat diubah-ubah

bentuknya untuk

memberikan kesan

modern

Latar

panggung pada

gedung

pertunjukan di

Bali pada

umumnya

berbentuk kori

ataupun candi

bentar

Entranc

e

Bangun

an

Entrance bangunan

pada gedung ini

mengadopsi dari bentuk

kori dari bangunan Bali

dengan bahan paras

putih namun

ornamennya tidak

dibuat secara detail

Entrance bangunan pada

gedung pertunjukan ini

berbentuk modern yang

menyerupai candi bentar

Kondisi entrance

bangunan terkesan

modern Entrance

bangunannya

dekat dengan jalan

sempadan

bangunan tidak

memenuhi syarat

Entrance

bangunan

gedung

pertunjukan di

Bali pada

umumnya

bercirikan

tradisional

Bali seperti

kori

30

24 SPESIFIKASI UMUM GEDUNG PERTUNJUKAN SENI TRADISIONAL

BALI

Berdasarkan data-data mengenai teori-teori tentang Gedung Pertunjukan Seni

Tradisional Bali serta tinjauan terhadap proyek sejenis diatas maka diperoleh beberapa

tetapi secara global

Zoning

Ruang

Pada gedung ini zone

ruangnya terdiri dari

zone depan panggung

yaitu Entrance

bangunan toilet

pengunjung pria amp

wanita r Operator r

Oudience area

penabuh dan stage

Zone belakang

panggung terdiri dari r

Rias pria amp wanita

toilet gudang side

entrance untuk pemain

dan koridor tempat

sirkulasi pemain

Pada area yang terdapat

di GWK zone ruangnya

terdiri dari zone depan

panggung yaitu Entrance

bangunan toilet

pengunjung pria amp

wanita r Tiketing dan r

Cinderamatasovenir dan

r Pengelola r Operator

r Oudience smoking

area area penabuh dan

stage Zone belakang

panggung terdiri dari

rRias dan persiapan

tempat penyimpanan

Pada gedung ini

zone ruangnya

terdiri dari zone

depan yaitu

Entrance bangunan

toilet pengunjung

pria amp wanita r

Tiketing r

Pengelola r

Oudience area

penabuh dan stage

Zone belakang

terdiri dari rRias

dan persiapan

tempat

penyimpanan Seni

Tradisional Bali

Zone ruang

umumnya

terdiri dari dua

zone yaitu

zone depan

panggung dan

zone belakang

panggung

dengan bagian-

bagiannya

Kesimp

ulan

Gedung Natya Mandala

merupakan gedung

pertunjukan yang

berada di area

pendidikan ISI

Denpasar dan dikelola

oleh civitas ISI

Denpasar dengan

fasilitas pertunjukannya

sudah memperhatikan

dari akustik ruang dan

tata lampu dalam setiap

pertunjukannya Namun

kondisi dari gedung

tersebut masih kurang

memadai

Gedung ini merupakan

tempat pertunjukan

khusus di pertontonkan

untuk para wisatawan

dan terletak pada lokasi

pariwisata dan

pengelolaannya

dipengang oleh pihak

swasta Fasilitas

pertunjukan yang modern

dan memperhatikan

akustik dan tata lampu

karena kondisi

bangunannya semi

tertutup dengan stage

terbuka

Boshe merupakan

tempat pertunjukan

khusus pertunjukan

modern

dipertunjukkan

untuk wisatawan

Fasilitas yang di

sediakan sangat

modern

31

spesifikasi umum mengenai Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali yang diuraikan

berdasarkan fungsi karakteristik pelaku dan kegiatan fasilitas bangunan gedung pertunjukan

Seni Tradisional Bali dan lokasi gedung pertunjukan Seni Tradisional Bali

241 Fungsi

Sebagai wadah pertunjukan bagi para seniman Seni Tradisional Bali dalam berkreasi

dan mempertunjukan hasil karyanya sehingga dapat dinikmati dengan nyaman oleh para

audience Selain itu diharapkan Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali ini dapat

memberikan suatu informasi obyek wisatatempat rekreasi dan untuk meningkatkan minat

masyarakat dalam berkesenian khususnya seni Seni Tradisional Bali yang merupakan warisan

nenek moyang kita dan nantinya dapat terus diwariskan kepada generasi penerus

242 Karakteristik Pelaku dan Kegiatan

Karakteristik pelaku dan kegiatan secara umum dalam perencanaan Gedung

Pertunjukan Seni Tradisional Bali dikelompokkan sebagai berikut

1 Pengelola

Merupakan pihak penyelenggara dalam hal ini adalah pihak swasta dan masyarakat serta

sponsor yang terkait serta monitoring dari pihak pemerintah

2 Wisatawan

Berbagai motivasi wisatawan datang ke Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali seperti

untuk rekreasi atau dengan tujuan khusus mencari informasi untuk mengetahui lebih

dekat mengenai pementasan tari Seni Tradisional Bali

3 Penari

Merupakan pihak yang berperan untuk menampilkan adegan-adegan dalam setiap lakon

yang dibawakan di depan panggung

4 Penabuh

Mengiringi penari dengan bunyi-bunyian (gong) dalam setiap penampilannya di depan

panggung

243 Fasilitas Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali

Fasilitas Gedung Perunjukan Seni Tradisional Bali berdasarkan sintesis tinjauan teori

mengenai seni pertunjukan dan tinjauan proyek sejenis adalah sebagai berikut

32

1 Jenis ruang umumnya terbagi atas dua elemen utama yaitu

a Area ldquoDepanrdquo (font) sebagai public area

b ldquoBelakang panggungrdquo (back stage) sebagai work groups (kelompok kerja)

2 Ruang-ruang yang akan disediakan adalah

- Ruang Utama (panggung pertunjukan tempat duduk penonton tempat rias pria dan

wanita dan tempat untuk gambelan atau perlengkapan instrument dalam pementasan)

- Ruang Pertunjukan Luar (stage outdoor)

- Ruang pelayanan umum (lobby counter informasi loket karcis souvenir r

operator cafetaria keamanan toliet pengunjung)

- Ruang administrasipengelola

- Ruang penunjang (tempat parkir gudang pos satpam ME)

244 Lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali

Persyaratan lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali berdasarkan sintesis

tinjuan teori mengenai pertunjukan Seni Tradisional Bali dan tinjauan proyek sejenis adalah

sebagai berikut

1 Lokasinya berada dekat dengan kegiatan pariwisata

2 Lokasinya sesuai dengan peruntukan dari fungsi bangunan yang diwadahi

3 Lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali harus strategis dan dapat mudah

dicapai oleh berbagai pihak yang berkepentingan

4 Lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali harus dapat memberi kenyamanan

dan keamanan bagi semua civitas yang ada didalamnya

13

c Teater open stage

Bentuk panggung ini menjorok kearah auditoriumtempat duduk penonton Hal ini

bertujuan untuk mengatasi permasalahan antara penyajipemain dengan penonton yang

sedang menikmati suatu pertunjukan

Bentuk-bentuk pengembangan panggung

d Eksperimen theater9

Untuk memenuhi berbagai macam jenis pertunjukan bentuk dan kondisi dari semua

bentuk pentas dalam ruang

- Total theater teater ini mempunyai bentuk arena proscenium ataupun open stage

- Izenour theater merupakan suatu bentuk panggung teater yang mengutamakan

fleksibilitas terhadap bentuk pentas proscenium arena dan stage

2143 Tempat Duduk Penonton dan Garis Pandang

Jika dilihat dari jenis kursi yang akan digunakan dan jarak duduk yang disyaratkan

Terlebih dahulu ditentukan gaya kursi yang akan digunakan kursi bergaya tradisional

membutuhkan jarak minimum 84cm dan lebar 50cm sedangkan ukuran yang umum adalah

53cm sedangkan kursi bergaya modern mempunyai ukuran bermacam-macam dapat

membutuhkan jarak 140cm dan lebar 75cm Ruang untuk tempat berdiri yang semula

merupakan hal yang biasa tetapi sekarang jarang ditemui pada gedung pertunjukan modern

Tempat duduk biasanya disusun dalam deretan lurus dan melengkungsedangkan beberapa

gedung telah dicoba dipasang susunan kursi menyerong

Di dalam pengaturan tempat duduk pada gedung pertunjukan berkaitan dengan garis

pandang kenyamanan gerak penghawaan dan akustik Sesuai dengan standar Neufert

menurut peraturan tempat pertemuan semua tempat duduk harus dikenali dari tempat duduk

yang tidak terikat tidak dapat diubah Dimensi dan jarak antar bangku penonton berserta

sirkulasi menurut standar Neufert yaitu ge 90 x ge 50cm Tinggi tempat duduk di ruang

penonton terletak pada garis pandang Konstruksi garis pandang berlaku untuk semua tempat

duduk di ruang penonton Orang meninggalkan teater kemudian penonton duduk ldquopada

tempat kosongrdquo dengan demikian hanya setiap baris kedua membutuhkan ketinggian

pandangan secara penuh (12cm)

9 Chiara Joseph De 1983357-359

14

Sudut pandang yang dibentuk pada bidang vertikal maksimum 30ordm kebawah dan

keatas serta 27ordm antara dua penghalang didepannya pada bidang horizontal Garis pandang

dan sudut pandang ini dipakai sebagai standar kenyamanan visual pada perencanaan dan

perancangan gedung pertunjukan

2144 Tata Cahaya

Pada system pencahayaan di dalam gedung dapat dibagi menjadi tiga sistem

peneranganpencahayaan yaitu10

1 Sistem penerangan merata memberikan illuminasi yang tersebar secara merata dan

cukup seragam di seluruh ruangan Penerangan ini cocok bagi ruang yang tidak

mempunyai tempat untuk pelaksanaan tugas-tugas visual yang khusus

10 Hadinoto Kusudiarso Standar Penerangan Buatan di dalam Gedung-gedung Bandung Yayasan Lembaga

Penyelidikan Masalah Bangunan Cetakan kedua 1985 Hal-45

Gambar 2 7 Pengaturan Tempat Duduk dan Garis Pandang

Sumber Ernst Neufert edisi 33 jilid 2

Gambar 2 8 Standar Garis Pandang Penonton

Sumber Harold D Hauf Architectural Graphic Standards 1970

15

2 Sistem penerangan terarah merupakan penerangan dimana seluruh ruangan memperoleh

cahaya dari suatu jurusan tertentu Penerangan terarah juga dapat dikombinasikan dengan

penerangan merata dengan maksud mengurangi efek yang menjemukan yang mungkin

timbul dari penerangan merata

3 Sistem penerangan setempat merupakan sistem penerangan yang cahayanya

dikonsentrasikan pada tempat melaksanakan tugas atau tempat melaksanakan tugas

visual

Pada gedung pertunjukan ruang auditorium diberi penerangan buatan yang

menciptakan suasana yang sesuai dengan suasana yang diinginkan Sedangkan area

pentasstage diberi penerangan khusus yang berfungsi menonjolkan dan menciptakan suasana

yang tepat untuk pementasan diatasnya Illuminasi pada panggungstage lebih tinggi dari

pada area penontonauditorium yaitu berkisar 500 lux Selain penerangan khusus dan umum

perlu juga dipasang sistem penerangan dalam keadaan bahaya yang segera harus menyala

jikalau penerangan umum terganggu untuk memungkinkan hadirin meninggalkan gedung

secara cepat dan aman

Beberapa istilah lampu sesuai dengan arah dan luas sinarnya adalah

1 Penyinaran atas (up-lighter) lampu yang menyorot ke atas

2 Penyinaran bawah (down-lighter) lampu yang menyorot ke bawah

3 Penyorot sempit (spot light) lampu dengan sudut sinar lt30o

4 Penyorot lebar (flood light) lampu dengan sudut sinar gt30o

5 Penyiram dinding (wall-wash light) lampu untuk menyiram bidang vertical dengan

cahaya

Pada pencahayaan umum terdapat dua alternatif dalam peletakannya yaitu peletakan

inbow atau didalam plafon dan outbow atau diluar plafon Instalasi dan perawatan lampu

yang dipasang inbow lebih sulit dibandingkan dengan outbow akan tetapi tingkat keindahan

keawetan dan kebersihan lampu lebih baik dibanding pemasangan secara outbow

Penggunaan lampu sebagai salah satu bagian tata panggung dapat dipakai tergantung inbow

outbow dapat bergerak turun naik dapat berputar secara periodic dan lampu yang diatur oleh

operator Berikut beberapa jenis-jenis lampu dan peletakan lampu pada pencahayaan khusus

dapat terlihat dihalaman berikut

16

NO TIPE WATT

1 Epsodial Spotlight 500-3000

2 Fresnel Spotlight 500-2000

3 Foot Light 60-100 percolor

4 Border Light 75-300 percolor

5 Cyclorama Border Light and Foot Light 500-1500

6 Scenic Projector 1000-5000

2145 Penghawaan

Sistem penghawaan atau pengkondisian udara dalam gedung pertunjukan sangat

menunjang aspek kenyamanan pelaku kegiatan dalam suatu pementasan Sistem penghawaan

dalam perancangan gedung pertunjukan memiliki dua system terpisah yaitu system sentral

dimana alat pendingin (Chiller) terletak pada suatu ruang khusus yang kemudian mensuplai

udara dingin (air chilled system) atau air dingin (water chilled system) ke seluruh ruang

Sistem kedua yaitu AC Unit merupakan alat pendingin yang diletakkan pada tiap-tiap ruang

yang terdiri dari AC split

Tabel 21 Jenis-jenis Lampu dan Pemakaian Daya Listrik

Sumber Ramsey 1994 Architectural Graphic Standard

Gambar 2 9 Pencahayaan Gedung Pertunjukan

Sumber Ramsey 1994 Architectural Graphic Standard

17

2146 Struktur

Gedung pertunjukan harus mewadahi sifat kegiatan pertunjukan dimana bentuk

struktur dan finising mengikuti fungsi sebagai gedung pertunjukan dengan pertimbangan

akustik kenyamanan pentas dan penikmat pertunjukan

Element atap sebagai pelindung gedung dari cuaca dan gangguan lain harus dapat

menyesuaikan dengan bentang yang lebar pengkondisian reflector dan penggunaan material

absorbsi bunyi Bahan kayu dan rangka atap mudah didapatkan akan tetapi masif dan berat

Rangka atap fleksible untuk bentang lebar ringan akan tetapi kurang tahan api Elemen

dinding utama harus kuat adanya kemampuan untuk merefleksikan sumber bunyi dan

penyerap atau mengalami gangguan bising gema gaung pada bangunan Semakin padat atau

solid bahan yang digunakan semakin mudah menyalurkan getaran bunyi

215 Tinjauan Aspek Kenyamanan Dengar

Kenyamanan dengar mempunyai arti bahwa suara-suara yang dinikmati pada suatu

pertunjukan tidak dipengaruhi oleh suara atau bunyi yang tidak dikehendaki suara dapat

terdistribusi secara merata dengan kekuatan yang cukup

Sistem akustik yang baik menurut Leo L Beranek (1962 412-413) dan David Egan (1988

155-170) yaitu

1 Adanya kekerasan (Loudness) yang cukup pada setiap bagian gedung pertunjukan

Gambar 2 10 Penghawaan Dalam Ruang

Sumber Ramsey 1994 Architectural Graphic Standard

18

2 Energi bunyi yang terdistribusi (difusi) secara merata

3 Tercapainya waktu dengung (RT) yang optimum sesuai dengan persyaratan masing-

masing jenis penggunaan

4 Ruang yang terbebas dari cacat akustik seperti gema pemantulan berkepanjangan gaung

pemusatan bunyi distorsi bayangan bunyi dan resonansi ruang

5 Tercapainya keintiman balancing kepenuhan nada dan ansamble pada ruang

pertunjukan dan adanya kehangatan dan kejelasan (clarity) pada ruang teater

6 Menghindari bising dan getaran yang mengganggu pementasan

Agar mendapat kondisi mendengar yang baik maka bentuk ukuran lebar panjang

tinggi bangunan serta bahan yang digunakan harus diatur sesuai dengan volume dan kualitas

bunyi yang dihasilkan Beberapa pengkondisian akustik gedung pertunjukan secara umum

antara lain

1 Penerapan material penyerapan yang cukup sehingga RT dapat dikendalikan dan

pencegahan terjadinya gema yang tidak diinginkan terutama pada dinding bagian

belakang

2 Pengarahan intensitas bunyi ke area bagian tengah dan belakang

3 Menaikkan sumber bunyi dan ruang penonton dibentuk sedemikian rupa dengan

memiringkan lantai penonton agar aliran gelombang bunyi langsung dan bebas

4 Bidang pantul mengelilingi sumber bunyi untuk memberikan energy tambahan

5 Rasio antara volume dengan luas lantai bangunan arus dijaga sehingga jarak yang

ditempuh bunyi langsung dan bunyi pantul relatif pendek

6 Penggunaan permukaan yang dapat memberikan pemerataan bunyi diseluruh ruangan

2151 Prilaku Bunyi Dalam Ruang

Gambar 2 11Prilaku Bunyi Dalam Ruang

Sumber Leslie L Doelle Akustik Lingkungan

19

Keterangan

1 Bunyi Langsung

Bunyi langsung dapat diterimadirasakan oleh telinga pendengar sesuai dengan suara asli

dari sumber bunyi

2 Bunyi yang ditransformasikan

Bunyi yang dapat berubah bentuktidak sesuai dengan suara aslinya karena adanya benda

lain yang menyebabkan

3 Bunyi pantul

Bunyi yang diterima oleh telinga pendengar setelah adanya pantulan dari benda lain yang

dapat memantulkan bunyi

4 Bunyi diserap

Bunyi yang hilang karena adanya bahan penyerap suarabunyi

5 Bunyi menyebar

Bunyi yang dapat menyebar karena terkena ujung benda yang cenderung runcing

6 Bunyi yang dibelokkan

Bunyi yang diarahkan dibelokkandiarahkan kesuatu tempat karena adanya bantuan dari

benda lain

7 Bunyi yang merambat pada struktur bangunan

Bunyi yang dapat merambat dengan media struktur bangunan

Jika bunyi menemui suatu bidangmaterial maka bunyi tersebut akan berinteraksi

sehingga sebagian gelombangnya akan dipantulkan sebagian di serap dan sebagian lagi

diteruskanmenembus bidang tersebut

Jika bunyi menemui bidang yang bersifat memantulkan bunyi maka bunyi tersebut

akan dipantulkan dengan besar sudut datangnya bunyi diukur dari garis tegak lurus bidang

pantulnya (biasanya disebut dengan garis normal)

2152 Aspek pemilihan bahanmaterial akustik

Bahan akustik digunakan untuk pngendalian atau pengontrolan prilaku bunyi yang ada

di dalam ruangan

20

Berpori-pori Berpori-pori di

permukaannya

berperforasi

Tegel langit-langit

dengan dasar masif

Bahan berpori

a Plesteran akustik

b Karpet dan kain akustik

Bahan yang berpori dapat menyerap bunyi pada semua tingkatan frekuensi dan

penyerapannya tergantung pada ketebalan dari bahan yang digunakan

- Penyerap panel

Penyerap panel hanya dapat menyerap suara dengan frekwensi tertentu sesuai dengan

berat panel dan ketebalan rongganya tetapi biasanya panel ini digunakan untuk

menyerap suara dengan frekwensi rendah Penyerap panel ini dapat dibuat dari bahan

non akustik misalnya beton tetapi dalam pembuatannya cukup sulit Secara sederhana

bahan-bahan padat yang didalamnya terdapat rongga tanpa celahlubang merupakan

penyerap panel karena bahan yang dimiliki tahan terhadap goresan maka sering menjadi

penyerap frekwensi rendah pada bagian bawah dinding

Gambar 2 12 Bahan Berpori

Sumber Peter L Duncan Templeton Detail Akustik

Gambar 2 13Penyerap Panel

Sumber Peter L Duncan Templeton Detail Akustik

21

- Resonator rongga (Efek Helmholtz)

Adalah suatu alat yang digunakan untuk mengendalikan suara dalam ruangan yang

dapat diatur untuk memilih tingkat frekwensi yang diinginkan

2153 Tata Suara (Sound System)

Tata suara atau sound system merupakan salah satu langkah dalam memecahkan

masalah akustik dalam ruang pertunjukan Langkah ini dilakukan untuk mencapai kekerasan

suara dengan jalan menggunakan peralatan tata suarasound system berupa pengeras suara

buatan (elektronik) Sedangkan jika dalam ruang pertunjukan tidak menggunakan system

penguat berupa alat pengeras suara radius bunyi maksimum hanya berkisar 20 meter

Penempatan pengeras suara sebaiknya diutamakan terletak disekitar sisi samping atas

panggung dengan perangkat pengontrol suara ditempatkan pada area sentral sekitar tempat

duduk penonton Cara lain yang lebih efektif adalah dengan menyediakan suatu ruang bagi

operator terpisah dibelakang auditorium dengan arah bukaan mengarah kebagian dalam

ruang sehingga suara dapat didengar dan dikontrol oleh para operator sound system

Ada beberapa tipe penempatan loudspeaker pada sistem bunyi elektronik namun pada

dasarnya ada 4 tipe11

a Terpusat (central cluster) yaitu sekelompok speaker yang diletakkan di atas sumber

bunyi asli setinggi 7-13m dan agak ke depan Kumpulan speaker ini dapat

disembunyikan dibalik tirai dan masing-masing speaker diarahkan ke audiens deretan

11 Satwiko Prasasto Fisika Bangunan 2 Yogyakarta ANDI 2004 Hal 148-149

Gambar 2 14 Penyerap Berongga

Sumber Peter L Duncan Templeton Detail Akustik

22

depan tengah maupun belakang Klebihannya bunyi dari speaker sama arahnya dengan

posisi sumber bunyi asli

b Tersebar (distributed) yaitu peletakan rangkaian speaker di atas audien (pendengar)

c Tipe ini digunakan untuk ruangan yang memiliki langit-langit rendah sehingga tidak

memungkinkan memakai tipe terpusat Tipe ini mengutamakan dari segi kejelasan bunyi

dan tidak terlalu mementingkan arah bunyi Pada tipe ini peletakan speakernya umumnya

diletakkan di kolom secara merata

d Terpadu dengan kursi (seat-integrated) yaitu meletakkan speaker secara terpadu di

belakang kursi Tipe ini biasa diterapkan pada gereja Biasanya speaker diletakkan di

belakang sandaran kursi dan bunyinya akan didengan oleh orang yang duduk dibelakang

kursi tersebut

e Kombinasi dari tipe di atas Untuk kombinasi tipe terpusat dan tersebar diperlukan alat

penunda bunyi (initial time delay) agar bunyi dari speaker di deretan belakang menunggu

datangnya bunyi dari speaker terpusat di depan

Gambar 2 15 Sistem Terpusat

Sumber Satwiko Prasasto Fisika Bangunan 2

Gambar 2 16 Sistem Tersebar

Sumber Satwiko Prasasto Fisika Bangunan 2

23

Tata suara merupakan bagian yang terpenting dalam setiap pementasan yang terdiri

dari tiga elemen utama yaitu microphone amplifier dan loudspeaker Dalam suatu

pertunjukan segala instrument penghasil bunyi dikordinasikan dengan menggunakan mixer

sebagai pengatur keras lemahnya suara yang ditampilkan pada setiap sumber bunyi sehingga

keseluruhan suara dari panggung merupakan suatu hasil kumpulan bunyi yang harmonis

Dilihat dari peletakannya sound system terbagi menjadi tiga cara yaitu system menyebar

terpusat dan gabungan

Sistem loudspeker tersebar lebih cocok diterapkan pada ruang pidato informasi dan

komersial sedangkan system yang terpusat (baik dengan satu titik diatas tengah sumber

maupun dengan beberapa titik di sekeliling sumber suara) lebih cocok untuk konser musik

live teaterdrama maupun pertunjukan lain

22 TINJAUAN SENI TRADISIONAL BALI

221 Pengertian Seni Tradisional Bali

Seni Tradisional Bali merupakan seni yang telah ada sejak dulu dan diturunkan oleh

para seniman pendahulu yang ada di Bali Seni tradisional di Bali memiliki beberapa jenis

diantaranya ialah seni tari yang pada jaman dahulu digunakan sebagai sarana pelengkap

dalam pelaksanaan sebuah ritual ataupun dijadikan sebuah sarana hiburan tontonan

masyarakat

222 Jenis-jenis Seni Tradisional Bali

Jenis Seni Tradisional Bali di Bali cukup banyak dan beragam jenisnya yaitu Seni

Tari Seni UkirPatung Seni Tabuh Seni Drama Seni tari seni tabuh dan seni drama

merupakan jenis Seni Tradisional Bali yang biasanya digabungkan untuk dipentaskan kepada

wisatawan selain fungsinya yang juga sebagai salah-satu sarana dalam kegiatan upacara

sakral

A Berikut adalah jumlah banyaknya kelompaksekaa kesenian tradisional Bali yang ada di

Badung menurut Dinas Kebudayaan Kabupaten Badung tahun 2006

a Kec Kuta selatan 275 sekaa

Gambar 2 17 Pengeras Suara Tersebar dan Terpusat

Sumber Leo L Beranek Music Acoustics and Architecture

24

b Kec Kuta 99 sekaa

c Kec Kuta Utara 228 sekaa

d Kec Mengwi 654 sekaa

e Kec Abiansemal 448 sekaa

f Kec Petang 237 sekaa

g Jumlah 1941 sekaa

Jadi jumlah Kelompoksekaa kesenian tradisional Bali pada tahun 2006 yaitu 1941

sekaa Jika pada Gedung Kesenian ini dapat menampung 5 kelompok seni dalam sehari

maka dalam setahun dapat menggunakan sekitar 1800 kelompoksekaa prtunjukan tradisional

Bali

B Berikut adalah jenis jenis pertunjukan Bali berdasarkan kapasitas jumlah penari dan

penabuh

a Jenis seni pertunjukan dengan jumlah personil banyak ( gt 10 orang )

Penari Penabuh

1 Calonarang plusmn 25 orang plusmn 25 orang

2 Kunti Sraya plusmn 30 orang plusmn 25 orang

3 Kecak plusmn 70 orang

4 Sendratari Ramayana plusmn 28 orang plusmn35 orang

Rata rata plusmn 35 orang plusmn 28 orang

b Jenis seni pertunjukan dengan jumlah personil sedang ( 5-10 orang)

Penari Penabuh

1 Tari telek plusmn 7 orang plusmn 25 orang

2 Tari Pendet plusmn 6 orang plusmn 35 orang

3 Tari Panyembrama plusmn 6 orang plusmn 35 orang

4 Tari Gabor plusmn 6 orang plusmn 30 orang

5 Tari Legong Kuntul plusmn 6 orang plusmn 30 orang

6 Tari Satya Bhrasta plusmn 6 orang plusmn 35 orang

7 Tari Gopala plusmn 6 orang plusmn 30 orang

8 Tari Baris Wirayudha plusmn 8 orang plusmn 35 orang

25

9 Tari Garuda Wisnu plusmn 6 orang plusmn 35 orang

Rata rata plusmn 6 orang plusmn 33 orang

c Jenis seni pertunjukan dengan jumlah personil sedikit (lt 5 orang )

Penari Penabuh

1 Tari Legong Lasem plusmn 3 orang plusmn 35 orang

2 Tari Oleg plusmn 2 orang plusmn 35 orang

3 Tari Sekar Jagat plusmn 5 orang plusmn 30 orang

4 Tari Makepung plusmn 5 orang plusmn 30 orang

5 Tari Wiranata plusmn 1 orang plusmn 30 orang

6 Tari Panjisemirang plusmn 1 orang plusmn 30 orang

7 Tari Marga Pati plusmn 1 orang plusmn 35 orang

8 Tari Manukrawa plusmn 5 orang plusmn 35 orang

9 Tari Kembang Girang plusmn 5 orang plusmn 30 orang

10 Tari Joged plusmn 5 orang plusmn 12 orang

11 Tari Puspanjali plusmn 5 orang plusmn 30 orang

12 Tari Jauk plusmn 1 orang plusmn 25 orang

13 Tari Baris Tunggal plusmn 1 orang plusmn 35 orang

14 Tari Cendrawasih plusmn 2 orang plusmn 30 orang

15 Tari Kebyar Duduk plusmn 1 orang plusmn 35 orang

16 Tari Kebyar Terompong plusmn 1 orang plusmn 35 orang

17 Tari Belibis plusmn 5 orang plusmn 30 orang

18 Tari Kupu kupu Tarum plusmn 5 orang plusmn 35 orang

19 Tari Jalak Putih plusmn 5 orang plusmn 35 orang

20 Tari Kelinci plusmn 5 orang plusmn 35 orang

Rata rata plusmn 3 orang plusmn 31 orang

223 Seni Tradisional Bali Sebagai Seni Pertunjukan

Seni Tradisional Bali yang dibuat selain sebagai suatu yang disacralkan disungsung

dan diupacarai juga merupakan sarana atau media yang dapat berfungsi lain seperti sebagai

alat komunikasi hiburan pendidikan dan sebagainya

26

Seni Tradisional Bali dalam peranan sebagai seni pertunjukan atau seni tari itu dapat

dibedakan atas tiga jenis yaitu Seni sacral (Wali) seni bebali dan seni balih-balihan Maka

Seni Tradisional Bali dapat berfungsi di ketiga jenis tari tersebut

Dalam peninjauan Seni Tradisional Bali sebagai seni pertunjukan ini akan ditinjau

dari beberapa aspek antara lain

- Aspek bentuk pertunjukan

- Aspek struktur pementasan

- Aspek lakon yang biasa dibawakan

- Aspek perlengkapan-perlengkapan atau sarana pementasan

- Dan arena pementasan

23 TINJAUAN PROYEK SEJENIS

Dalam tinjauan proyek sejenis yang digunakan untuk mengetahui kedekatan

karakteristik Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali di Kabupaten Badung dengan gedung-

gedung pertunjukan yang lainnya maka proyek sejenis yang digunakan untuk ditinjau adalah

Gedung Natya Mandala ISI Denpasar Amphitheater Garuda Wisnu Kencana dan Boshe

VVIP CLUB BALI

231 Gedung Natya Mandala ISI Denpasar

Gedung yang berlokasi di jln Nusa Indah Denpasar Timur Merupakan salah satu

fasilitas pertunjukan yang berada di areal pendidikan kampus ISI Denpasar Merupakan satu-

satunya gedung teater tertutup yang ada di Denpasar namun hanya difungsikan sebagai

sarana latihanpengajaran serta pertunjukan (In Door) bagi mahasiswa ISI Denpasar

232 Amphitheater Garuda Wisnu Kencana

Berlokasi di Bukit Jimbaran -Badung Yang merupakan salah satu tempat petunjukan

outdoor yang terletak di daerah pariwisata Badung Merupakan salah satu tempat pertunjukan

yang difungsikan sebagai tempat pertunjukan Seni Tradisional Bali maupun atraksi modern

untuk dipertontonkan pada wisatawan

27

233 Boshe VVIP CLUB BALI

Di Kuta -Badung Yang berdekatan dengan patung Dewa Ruci yang merupakan

landmark dari kawasan Kuta Merupakan sebuah gedung tertutup yang fungsi utamanya

sebagai tempat hiburan malam dan pertunjukan musik Berikut adalah tabel studi banding

pada proyek sejenis

Objek

Kriteria

Gedung Natya

Mandala ISI

Denpasar

Amphitheater Garuda

Wisnu Kencana

Boshe VVIP

CLUB BALI Kesimpulan

Lokasi

Di Jln Nusa Indah

Denpasar Timur

Merupakan salah-satu

fasilitas pertunjukan

yang berada di areal

pendidikan kampus ISI

Denpasar

Di Bukit Jimbaran -

Badung Yang

merupakan salah satu

tempat petunjukan yang

terletak di daerah

pariwisata Badung

Di Kuta -Badung

Yang berdekatan

dengan patung

Dewa Ruci yang

merupakan

landmark dari

kawasan Kuta

Bahwa lokasi

sebuah tempat

pertunjukan

bisa terletak

pada area

pendidikan dan

kepariwisataan

Fungsi

Merupakan satu-

satunya gedung teater

tertutup namun hanya

difungsikan sebagai

sarana

latihanpengajaran serta

pertunjukan (In Door)

bagi mahasiswa ISI

Denpasar

Merupakan salah satu

tempat pertunjukan yang

difungsikan sebagai

tempat pertunjukan tari

Seni Tradisional Bali

maupun atraksi modern

untuk dipertontonkan

pada wisatawan

Merupakan sebuah

gedung tertutup

yang fungsi

utamanya sebagai

tempat hiburan

malam dan

pertunjukan musik

Fungsi utama

sebuah gedung

pertunjukan

adalah sebagai

tempat

pertunjukan

dan bisa juga

sebagai

fasilitas

pendidikan

seni

Fasilitas

Gedung

Tempat duduk

audience stage

(berbentuk segi empat)

layar (kanan dan kiri)

serta latar yang dapat

diubah-ubah sesuai

yang diinginkan r

control dan juga

Fasilitas pertunjukan

berupa Tempat duduk

audience Stage r

Penyimpanan

perlengkapannya r rias

tersedia juga stage

dengan tempat duduk

berkapasitas besar t

Fasilitas

pertunjukan

berupa Tempat

berdiri audience

Stage r

Penyimpanan alat

dan

perlengkapannya r

Sudah

memadai dari

segi

pertunjukan

dan pelayanan

bagi

wisatawan

namun belum

Tabel 22 Studi Banding Pada Proyek Sejenis

Sumber Observasi Lapangan

28

didalam kegiatannya

pun sudah

menggunakan bantuan

katrol lighting (sebagai

sarana pencahayaan

dalam pertunjukan)

Ruang Rias (laki-laki

dan wanita) serta

Toilet

Penjualan makanan

ringan dan minuman

serta sedangkan

fasilitas penunjang

berupa r Pengelola t

Penjualan tiket t

Penjualan sovenir toilet

t Penjualan makanan dan

minuman area parkir

Rias area pemusik

sedangkan

fasilitas

penunjang berupa

r Pengelola t

Penjualan tiket

toilet area parkir

cukup jauh dari

tempat pementasan

mengkhusus

ke bidang

pertunjukan

Seni

Tradisional

Bali

Kapasit

as

Kapasitas gedung

kurang lebih 500 orang

Kapasitas gedung kurang

lebih 800 orang

Kapasitas gedung

kurang lebih 2000

orang

Kondisi

Kondisi gedung cukup

baik sudah dilengkapi

dengan fasilitas-fasilitas

yang mendekati sebuah

ruang teater yang

dilengkapi dengan tata

lampu dan sound sistem

pada setiap

pertunjukannya

Cukup baik dan cukup

lengkap untuk sebuah

pertunjukan untuk

wisatawan namun

kondisi gedung dalam

setiap pertunjukannya

masih belum dapat

menunjang dari segi

akustik ruang dan

penerangannya hanya

memakai penerangan

alami Perlu ditambahkan

fasilitas-fasilitas

penunjang yang lainnya

seperti restauran galery

dan lain sebagainya

Cukup baik dan

fasilitas lengkap

seperti sudah

adanya t Penjualan

souvenir Toilet

setiap

pertunjukannya

ditunjang dengan

fasilitas sound

sistem dan tata

lampu yang

spektakuler

Masih

sederhana

belum ada

yang

memberikan

tampilan yang

spektakuler

dengan efek-

efek visual dan

penggunaan

sound sistem

yang canggih

dalam setiap

pertunjukanny

a

Pengelol

a

Pengelola yaitu civitas

dari akademi kampus

yang bersangkutan

yaitu ISI Denpasar

Pihak swasta Pihak swasta Pihak swasta

dan

pemerintah

29

Bentuk

Stage

Bentuk stage segi

empat lengkap dengan

pencahayaan lampu

diatasnya dan di

lengkapi dengan layar

Back ground nya dapat

di sesuaikan dengan

tema pertunjukan yang

di gelar

Bentuk stage kipas tanpa

pencahayaan lampu yang

memadai Back ground

nya berupa tebing

permanen

Pada stage ini

bentuk stagenya

sama yaitu segi

empat dan latarnya

dapat berubah

sesuai event yang

berlangsung

Bentuk

panggung yang

umum dipakai

pada gedung

pertunjukan

adalah bentuk

segi empat

Latar

Panggun

g

Pada Natya Mandala

latar panggung

menggunakan tiruan

candi bentar dari layar

Layar tersebut dapat

diganti-ganti untuk

mengkondisikan

suasana pannggung

yang diinginkan

Pada stage ini latar

berupa batu tebing yang

permanen dan tidak dapat

diubah-ubah bentuknya

Latar ygang gelap

merupakan latar

dari panggung ini

tidak permanen dan

dapat diubah-ubah

bentuknya untuk

memberikan kesan

modern

Latar

panggung pada

gedung

pertunjukan di

Bali pada

umumnya

berbentuk kori

ataupun candi

bentar

Entranc

e

Bangun

an

Entrance bangunan

pada gedung ini

mengadopsi dari bentuk

kori dari bangunan Bali

dengan bahan paras

putih namun

ornamennya tidak

dibuat secara detail

Entrance bangunan pada

gedung pertunjukan ini

berbentuk modern yang

menyerupai candi bentar

Kondisi entrance

bangunan terkesan

modern Entrance

bangunannya

dekat dengan jalan

sempadan

bangunan tidak

memenuhi syarat

Entrance

bangunan

gedung

pertunjukan di

Bali pada

umumnya

bercirikan

tradisional

Bali seperti

kori

30

24 SPESIFIKASI UMUM GEDUNG PERTUNJUKAN SENI TRADISIONAL

BALI

Berdasarkan data-data mengenai teori-teori tentang Gedung Pertunjukan Seni

Tradisional Bali serta tinjauan terhadap proyek sejenis diatas maka diperoleh beberapa

tetapi secara global

Zoning

Ruang

Pada gedung ini zone

ruangnya terdiri dari

zone depan panggung

yaitu Entrance

bangunan toilet

pengunjung pria amp

wanita r Operator r

Oudience area

penabuh dan stage

Zone belakang

panggung terdiri dari r

Rias pria amp wanita

toilet gudang side

entrance untuk pemain

dan koridor tempat

sirkulasi pemain

Pada area yang terdapat

di GWK zone ruangnya

terdiri dari zone depan

panggung yaitu Entrance

bangunan toilet

pengunjung pria amp

wanita r Tiketing dan r

Cinderamatasovenir dan

r Pengelola r Operator

r Oudience smoking

area area penabuh dan

stage Zone belakang

panggung terdiri dari

rRias dan persiapan

tempat penyimpanan

Pada gedung ini

zone ruangnya

terdiri dari zone

depan yaitu

Entrance bangunan

toilet pengunjung

pria amp wanita r

Tiketing r

Pengelola r

Oudience area

penabuh dan stage

Zone belakang

terdiri dari rRias

dan persiapan

tempat

penyimpanan Seni

Tradisional Bali

Zone ruang

umumnya

terdiri dari dua

zone yaitu

zone depan

panggung dan

zone belakang

panggung

dengan bagian-

bagiannya

Kesimp

ulan

Gedung Natya Mandala

merupakan gedung

pertunjukan yang

berada di area

pendidikan ISI

Denpasar dan dikelola

oleh civitas ISI

Denpasar dengan

fasilitas pertunjukannya

sudah memperhatikan

dari akustik ruang dan

tata lampu dalam setiap

pertunjukannya Namun

kondisi dari gedung

tersebut masih kurang

memadai

Gedung ini merupakan

tempat pertunjukan

khusus di pertontonkan

untuk para wisatawan

dan terletak pada lokasi

pariwisata dan

pengelolaannya

dipengang oleh pihak

swasta Fasilitas

pertunjukan yang modern

dan memperhatikan

akustik dan tata lampu

karena kondisi

bangunannya semi

tertutup dengan stage

terbuka

Boshe merupakan

tempat pertunjukan

khusus pertunjukan

modern

dipertunjukkan

untuk wisatawan

Fasilitas yang di

sediakan sangat

modern

31

spesifikasi umum mengenai Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali yang diuraikan

berdasarkan fungsi karakteristik pelaku dan kegiatan fasilitas bangunan gedung pertunjukan

Seni Tradisional Bali dan lokasi gedung pertunjukan Seni Tradisional Bali

241 Fungsi

Sebagai wadah pertunjukan bagi para seniman Seni Tradisional Bali dalam berkreasi

dan mempertunjukan hasil karyanya sehingga dapat dinikmati dengan nyaman oleh para

audience Selain itu diharapkan Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali ini dapat

memberikan suatu informasi obyek wisatatempat rekreasi dan untuk meningkatkan minat

masyarakat dalam berkesenian khususnya seni Seni Tradisional Bali yang merupakan warisan

nenek moyang kita dan nantinya dapat terus diwariskan kepada generasi penerus

242 Karakteristik Pelaku dan Kegiatan

Karakteristik pelaku dan kegiatan secara umum dalam perencanaan Gedung

Pertunjukan Seni Tradisional Bali dikelompokkan sebagai berikut

1 Pengelola

Merupakan pihak penyelenggara dalam hal ini adalah pihak swasta dan masyarakat serta

sponsor yang terkait serta monitoring dari pihak pemerintah

2 Wisatawan

Berbagai motivasi wisatawan datang ke Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali seperti

untuk rekreasi atau dengan tujuan khusus mencari informasi untuk mengetahui lebih

dekat mengenai pementasan tari Seni Tradisional Bali

3 Penari

Merupakan pihak yang berperan untuk menampilkan adegan-adegan dalam setiap lakon

yang dibawakan di depan panggung

4 Penabuh

Mengiringi penari dengan bunyi-bunyian (gong) dalam setiap penampilannya di depan

panggung

243 Fasilitas Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali

Fasilitas Gedung Perunjukan Seni Tradisional Bali berdasarkan sintesis tinjauan teori

mengenai seni pertunjukan dan tinjauan proyek sejenis adalah sebagai berikut

32

1 Jenis ruang umumnya terbagi atas dua elemen utama yaitu

a Area ldquoDepanrdquo (font) sebagai public area

b ldquoBelakang panggungrdquo (back stage) sebagai work groups (kelompok kerja)

2 Ruang-ruang yang akan disediakan adalah

- Ruang Utama (panggung pertunjukan tempat duduk penonton tempat rias pria dan

wanita dan tempat untuk gambelan atau perlengkapan instrument dalam pementasan)

- Ruang Pertunjukan Luar (stage outdoor)

- Ruang pelayanan umum (lobby counter informasi loket karcis souvenir r

operator cafetaria keamanan toliet pengunjung)

- Ruang administrasipengelola

- Ruang penunjang (tempat parkir gudang pos satpam ME)

244 Lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali

Persyaratan lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali berdasarkan sintesis

tinjuan teori mengenai pertunjukan Seni Tradisional Bali dan tinjauan proyek sejenis adalah

sebagai berikut

1 Lokasinya berada dekat dengan kegiatan pariwisata

2 Lokasinya sesuai dengan peruntukan dari fungsi bangunan yang diwadahi

3 Lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali harus strategis dan dapat mudah

dicapai oleh berbagai pihak yang berkepentingan

4 Lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali harus dapat memberi kenyamanan

dan keamanan bagi semua civitas yang ada didalamnya

14

Sudut pandang yang dibentuk pada bidang vertikal maksimum 30ordm kebawah dan

keatas serta 27ordm antara dua penghalang didepannya pada bidang horizontal Garis pandang

dan sudut pandang ini dipakai sebagai standar kenyamanan visual pada perencanaan dan

perancangan gedung pertunjukan

2144 Tata Cahaya

Pada system pencahayaan di dalam gedung dapat dibagi menjadi tiga sistem

peneranganpencahayaan yaitu10

1 Sistem penerangan merata memberikan illuminasi yang tersebar secara merata dan

cukup seragam di seluruh ruangan Penerangan ini cocok bagi ruang yang tidak

mempunyai tempat untuk pelaksanaan tugas-tugas visual yang khusus

10 Hadinoto Kusudiarso Standar Penerangan Buatan di dalam Gedung-gedung Bandung Yayasan Lembaga

Penyelidikan Masalah Bangunan Cetakan kedua 1985 Hal-45

Gambar 2 7 Pengaturan Tempat Duduk dan Garis Pandang

Sumber Ernst Neufert edisi 33 jilid 2

Gambar 2 8 Standar Garis Pandang Penonton

Sumber Harold D Hauf Architectural Graphic Standards 1970

15

2 Sistem penerangan terarah merupakan penerangan dimana seluruh ruangan memperoleh

cahaya dari suatu jurusan tertentu Penerangan terarah juga dapat dikombinasikan dengan

penerangan merata dengan maksud mengurangi efek yang menjemukan yang mungkin

timbul dari penerangan merata

3 Sistem penerangan setempat merupakan sistem penerangan yang cahayanya

dikonsentrasikan pada tempat melaksanakan tugas atau tempat melaksanakan tugas

visual

Pada gedung pertunjukan ruang auditorium diberi penerangan buatan yang

menciptakan suasana yang sesuai dengan suasana yang diinginkan Sedangkan area

pentasstage diberi penerangan khusus yang berfungsi menonjolkan dan menciptakan suasana

yang tepat untuk pementasan diatasnya Illuminasi pada panggungstage lebih tinggi dari

pada area penontonauditorium yaitu berkisar 500 lux Selain penerangan khusus dan umum

perlu juga dipasang sistem penerangan dalam keadaan bahaya yang segera harus menyala

jikalau penerangan umum terganggu untuk memungkinkan hadirin meninggalkan gedung

secara cepat dan aman

Beberapa istilah lampu sesuai dengan arah dan luas sinarnya adalah

1 Penyinaran atas (up-lighter) lampu yang menyorot ke atas

2 Penyinaran bawah (down-lighter) lampu yang menyorot ke bawah

3 Penyorot sempit (spot light) lampu dengan sudut sinar lt30o

4 Penyorot lebar (flood light) lampu dengan sudut sinar gt30o

5 Penyiram dinding (wall-wash light) lampu untuk menyiram bidang vertical dengan

cahaya

Pada pencahayaan umum terdapat dua alternatif dalam peletakannya yaitu peletakan

inbow atau didalam plafon dan outbow atau diluar plafon Instalasi dan perawatan lampu

yang dipasang inbow lebih sulit dibandingkan dengan outbow akan tetapi tingkat keindahan

keawetan dan kebersihan lampu lebih baik dibanding pemasangan secara outbow

Penggunaan lampu sebagai salah satu bagian tata panggung dapat dipakai tergantung inbow

outbow dapat bergerak turun naik dapat berputar secara periodic dan lampu yang diatur oleh

operator Berikut beberapa jenis-jenis lampu dan peletakan lampu pada pencahayaan khusus

dapat terlihat dihalaman berikut

16

NO TIPE WATT

1 Epsodial Spotlight 500-3000

2 Fresnel Spotlight 500-2000

3 Foot Light 60-100 percolor

4 Border Light 75-300 percolor

5 Cyclorama Border Light and Foot Light 500-1500

6 Scenic Projector 1000-5000

2145 Penghawaan

Sistem penghawaan atau pengkondisian udara dalam gedung pertunjukan sangat

menunjang aspek kenyamanan pelaku kegiatan dalam suatu pementasan Sistem penghawaan

dalam perancangan gedung pertunjukan memiliki dua system terpisah yaitu system sentral

dimana alat pendingin (Chiller) terletak pada suatu ruang khusus yang kemudian mensuplai

udara dingin (air chilled system) atau air dingin (water chilled system) ke seluruh ruang

Sistem kedua yaitu AC Unit merupakan alat pendingin yang diletakkan pada tiap-tiap ruang

yang terdiri dari AC split

Tabel 21 Jenis-jenis Lampu dan Pemakaian Daya Listrik

Sumber Ramsey 1994 Architectural Graphic Standard

Gambar 2 9 Pencahayaan Gedung Pertunjukan

Sumber Ramsey 1994 Architectural Graphic Standard

17

2146 Struktur

Gedung pertunjukan harus mewadahi sifat kegiatan pertunjukan dimana bentuk

struktur dan finising mengikuti fungsi sebagai gedung pertunjukan dengan pertimbangan

akustik kenyamanan pentas dan penikmat pertunjukan

Element atap sebagai pelindung gedung dari cuaca dan gangguan lain harus dapat

menyesuaikan dengan bentang yang lebar pengkondisian reflector dan penggunaan material

absorbsi bunyi Bahan kayu dan rangka atap mudah didapatkan akan tetapi masif dan berat

Rangka atap fleksible untuk bentang lebar ringan akan tetapi kurang tahan api Elemen

dinding utama harus kuat adanya kemampuan untuk merefleksikan sumber bunyi dan

penyerap atau mengalami gangguan bising gema gaung pada bangunan Semakin padat atau

solid bahan yang digunakan semakin mudah menyalurkan getaran bunyi

215 Tinjauan Aspek Kenyamanan Dengar

Kenyamanan dengar mempunyai arti bahwa suara-suara yang dinikmati pada suatu

pertunjukan tidak dipengaruhi oleh suara atau bunyi yang tidak dikehendaki suara dapat

terdistribusi secara merata dengan kekuatan yang cukup

Sistem akustik yang baik menurut Leo L Beranek (1962 412-413) dan David Egan (1988

155-170) yaitu

1 Adanya kekerasan (Loudness) yang cukup pada setiap bagian gedung pertunjukan

Gambar 2 10 Penghawaan Dalam Ruang

Sumber Ramsey 1994 Architectural Graphic Standard

18

2 Energi bunyi yang terdistribusi (difusi) secara merata

3 Tercapainya waktu dengung (RT) yang optimum sesuai dengan persyaratan masing-

masing jenis penggunaan

4 Ruang yang terbebas dari cacat akustik seperti gema pemantulan berkepanjangan gaung

pemusatan bunyi distorsi bayangan bunyi dan resonansi ruang

5 Tercapainya keintiman balancing kepenuhan nada dan ansamble pada ruang

pertunjukan dan adanya kehangatan dan kejelasan (clarity) pada ruang teater

6 Menghindari bising dan getaran yang mengganggu pementasan

Agar mendapat kondisi mendengar yang baik maka bentuk ukuran lebar panjang

tinggi bangunan serta bahan yang digunakan harus diatur sesuai dengan volume dan kualitas

bunyi yang dihasilkan Beberapa pengkondisian akustik gedung pertunjukan secara umum

antara lain

1 Penerapan material penyerapan yang cukup sehingga RT dapat dikendalikan dan

pencegahan terjadinya gema yang tidak diinginkan terutama pada dinding bagian

belakang

2 Pengarahan intensitas bunyi ke area bagian tengah dan belakang

3 Menaikkan sumber bunyi dan ruang penonton dibentuk sedemikian rupa dengan

memiringkan lantai penonton agar aliran gelombang bunyi langsung dan bebas

4 Bidang pantul mengelilingi sumber bunyi untuk memberikan energy tambahan

5 Rasio antara volume dengan luas lantai bangunan arus dijaga sehingga jarak yang

ditempuh bunyi langsung dan bunyi pantul relatif pendek

6 Penggunaan permukaan yang dapat memberikan pemerataan bunyi diseluruh ruangan

2151 Prilaku Bunyi Dalam Ruang

Gambar 2 11Prilaku Bunyi Dalam Ruang

Sumber Leslie L Doelle Akustik Lingkungan

19

Keterangan

1 Bunyi Langsung

Bunyi langsung dapat diterimadirasakan oleh telinga pendengar sesuai dengan suara asli

dari sumber bunyi

2 Bunyi yang ditransformasikan

Bunyi yang dapat berubah bentuktidak sesuai dengan suara aslinya karena adanya benda

lain yang menyebabkan

3 Bunyi pantul

Bunyi yang diterima oleh telinga pendengar setelah adanya pantulan dari benda lain yang

dapat memantulkan bunyi

4 Bunyi diserap

Bunyi yang hilang karena adanya bahan penyerap suarabunyi

5 Bunyi menyebar

Bunyi yang dapat menyebar karena terkena ujung benda yang cenderung runcing

6 Bunyi yang dibelokkan

Bunyi yang diarahkan dibelokkandiarahkan kesuatu tempat karena adanya bantuan dari

benda lain

7 Bunyi yang merambat pada struktur bangunan

Bunyi yang dapat merambat dengan media struktur bangunan

Jika bunyi menemui suatu bidangmaterial maka bunyi tersebut akan berinteraksi

sehingga sebagian gelombangnya akan dipantulkan sebagian di serap dan sebagian lagi

diteruskanmenembus bidang tersebut

Jika bunyi menemui bidang yang bersifat memantulkan bunyi maka bunyi tersebut

akan dipantulkan dengan besar sudut datangnya bunyi diukur dari garis tegak lurus bidang

pantulnya (biasanya disebut dengan garis normal)

2152 Aspek pemilihan bahanmaterial akustik

Bahan akustik digunakan untuk pngendalian atau pengontrolan prilaku bunyi yang ada

di dalam ruangan

20

Berpori-pori Berpori-pori di

permukaannya

berperforasi

Tegel langit-langit

dengan dasar masif

Bahan berpori

a Plesteran akustik

b Karpet dan kain akustik

Bahan yang berpori dapat menyerap bunyi pada semua tingkatan frekuensi dan

penyerapannya tergantung pada ketebalan dari bahan yang digunakan

- Penyerap panel

Penyerap panel hanya dapat menyerap suara dengan frekwensi tertentu sesuai dengan

berat panel dan ketebalan rongganya tetapi biasanya panel ini digunakan untuk

menyerap suara dengan frekwensi rendah Penyerap panel ini dapat dibuat dari bahan

non akustik misalnya beton tetapi dalam pembuatannya cukup sulit Secara sederhana

bahan-bahan padat yang didalamnya terdapat rongga tanpa celahlubang merupakan

penyerap panel karena bahan yang dimiliki tahan terhadap goresan maka sering menjadi

penyerap frekwensi rendah pada bagian bawah dinding

Gambar 2 12 Bahan Berpori

Sumber Peter L Duncan Templeton Detail Akustik

Gambar 2 13Penyerap Panel

Sumber Peter L Duncan Templeton Detail Akustik

21

- Resonator rongga (Efek Helmholtz)

Adalah suatu alat yang digunakan untuk mengendalikan suara dalam ruangan yang

dapat diatur untuk memilih tingkat frekwensi yang diinginkan

2153 Tata Suara (Sound System)

Tata suara atau sound system merupakan salah satu langkah dalam memecahkan

masalah akustik dalam ruang pertunjukan Langkah ini dilakukan untuk mencapai kekerasan

suara dengan jalan menggunakan peralatan tata suarasound system berupa pengeras suara

buatan (elektronik) Sedangkan jika dalam ruang pertunjukan tidak menggunakan system

penguat berupa alat pengeras suara radius bunyi maksimum hanya berkisar 20 meter

Penempatan pengeras suara sebaiknya diutamakan terletak disekitar sisi samping atas

panggung dengan perangkat pengontrol suara ditempatkan pada area sentral sekitar tempat

duduk penonton Cara lain yang lebih efektif adalah dengan menyediakan suatu ruang bagi

operator terpisah dibelakang auditorium dengan arah bukaan mengarah kebagian dalam

ruang sehingga suara dapat didengar dan dikontrol oleh para operator sound system

Ada beberapa tipe penempatan loudspeaker pada sistem bunyi elektronik namun pada

dasarnya ada 4 tipe11

a Terpusat (central cluster) yaitu sekelompok speaker yang diletakkan di atas sumber

bunyi asli setinggi 7-13m dan agak ke depan Kumpulan speaker ini dapat

disembunyikan dibalik tirai dan masing-masing speaker diarahkan ke audiens deretan

11 Satwiko Prasasto Fisika Bangunan 2 Yogyakarta ANDI 2004 Hal 148-149

Gambar 2 14 Penyerap Berongga

Sumber Peter L Duncan Templeton Detail Akustik

22

depan tengah maupun belakang Klebihannya bunyi dari speaker sama arahnya dengan

posisi sumber bunyi asli

b Tersebar (distributed) yaitu peletakan rangkaian speaker di atas audien (pendengar)

c Tipe ini digunakan untuk ruangan yang memiliki langit-langit rendah sehingga tidak

memungkinkan memakai tipe terpusat Tipe ini mengutamakan dari segi kejelasan bunyi

dan tidak terlalu mementingkan arah bunyi Pada tipe ini peletakan speakernya umumnya

diletakkan di kolom secara merata

d Terpadu dengan kursi (seat-integrated) yaitu meletakkan speaker secara terpadu di

belakang kursi Tipe ini biasa diterapkan pada gereja Biasanya speaker diletakkan di

belakang sandaran kursi dan bunyinya akan didengan oleh orang yang duduk dibelakang

kursi tersebut

e Kombinasi dari tipe di atas Untuk kombinasi tipe terpusat dan tersebar diperlukan alat

penunda bunyi (initial time delay) agar bunyi dari speaker di deretan belakang menunggu

datangnya bunyi dari speaker terpusat di depan

Gambar 2 15 Sistem Terpusat

Sumber Satwiko Prasasto Fisika Bangunan 2

Gambar 2 16 Sistem Tersebar

Sumber Satwiko Prasasto Fisika Bangunan 2

23

Tata suara merupakan bagian yang terpenting dalam setiap pementasan yang terdiri

dari tiga elemen utama yaitu microphone amplifier dan loudspeaker Dalam suatu

pertunjukan segala instrument penghasil bunyi dikordinasikan dengan menggunakan mixer

sebagai pengatur keras lemahnya suara yang ditampilkan pada setiap sumber bunyi sehingga

keseluruhan suara dari panggung merupakan suatu hasil kumpulan bunyi yang harmonis

Dilihat dari peletakannya sound system terbagi menjadi tiga cara yaitu system menyebar

terpusat dan gabungan

Sistem loudspeker tersebar lebih cocok diterapkan pada ruang pidato informasi dan

komersial sedangkan system yang terpusat (baik dengan satu titik diatas tengah sumber

maupun dengan beberapa titik di sekeliling sumber suara) lebih cocok untuk konser musik

live teaterdrama maupun pertunjukan lain

22 TINJAUAN SENI TRADISIONAL BALI

221 Pengertian Seni Tradisional Bali

Seni Tradisional Bali merupakan seni yang telah ada sejak dulu dan diturunkan oleh

para seniman pendahulu yang ada di Bali Seni tradisional di Bali memiliki beberapa jenis

diantaranya ialah seni tari yang pada jaman dahulu digunakan sebagai sarana pelengkap

dalam pelaksanaan sebuah ritual ataupun dijadikan sebuah sarana hiburan tontonan

masyarakat

222 Jenis-jenis Seni Tradisional Bali

Jenis Seni Tradisional Bali di Bali cukup banyak dan beragam jenisnya yaitu Seni

Tari Seni UkirPatung Seni Tabuh Seni Drama Seni tari seni tabuh dan seni drama

merupakan jenis Seni Tradisional Bali yang biasanya digabungkan untuk dipentaskan kepada

wisatawan selain fungsinya yang juga sebagai salah-satu sarana dalam kegiatan upacara

sakral

A Berikut adalah jumlah banyaknya kelompaksekaa kesenian tradisional Bali yang ada di

Badung menurut Dinas Kebudayaan Kabupaten Badung tahun 2006

a Kec Kuta selatan 275 sekaa

Gambar 2 17 Pengeras Suara Tersebar dan Terpusat

Sumber Leo L Beranek Music Acoustics and Architecture

24

b Kec Kuta 99 sekaa

c Kec Kuta Utara 228 sekaa

d Kec Mengwi 654 sekaa

e Kec Abiansemal 448 sekaa

f Kec Petang 237 sekaa

g Jumlah 1941 sekaa

Jadi jumlah Kelompoksekaa kesenian tradisional Bali pada tahun 2006 yaitu 1941

sekaa Jika pada Gedung Kesenian ini dapat menampung 5 kelompok seni dalam sehari

maka dalam setahun dapat menggunakan sekitar 1800 kelompoksekaa prtunjukan tradisional

Bali

B Berikut adalah jenis jenis pertunjukan Bali berdasarkan kapasitas jumlah penari dan

penabuh

a Jenis seni pertunjukan dengan jumlah personil banyak ( gt 10 orang )

Penari Penabuh

1 Calonarang plusmn 25 orang plusmn 25 orang

2 Kunti Sraya plusmn 30 orang plusmn 25 orang

3 Kecak plusmn 70 orang

4 Sendratari Ramayana plusmn 28 orang plusmn35 orang

Rata rata plusmn 35 orang plusmn 28 orang

b Jenis seni pertunjukan dengan jumlah personil sedang ( 5-10 orang)

Penari Penabuh

1 Tari telek plusmn 7 orang plusmn 25 orang

2 Tari Pendet plusmn 6 orang plusmn 35 orang

3 Tari Panyembrama plusmn 6 orang plusmn 35 orang

4 Tari Gabor plusmn 6 orang plusmn 30 orang

5 Tari Legong Kuntul plusmn 6 orang plusmn 30 orang

6 Tari Satya Bhrasta plusmn 6 orang plusmn 35 orang

7 Tari Gopala plusmn 6 orang plusmn 30 orang

8 Tari Baris Wirayudha plusmn 8 orang plusmn 35 orang

25

9 Tari Garuda Wisnu plusmn 6 orang plusmn 35 orang

Rata rata plusmn 6 orang plusmn 33 orang

c Jenis seni pertunjukan dengan jumlah personil sedikit (lt 5 orang )

Penari Penabuh

1 Tari Legong Lasem plusmn 3 orang plusmn 35 orang

2 Tari Oleg plusmn 2 orang plusmn 35 orang

3 Tari Sekar Jagat plusmn 5 orang plusmn 30 orang

4 Tari Makepung plusmn 5 orang plusmn 30 orang

5 Tari Wiranata plusmn 1 orang plusmn 30 orang

6 Tari Panjisemirang plusmn 1 orang plusmn 30 orang

7 Tari Marga Pati plusmn 1 orang plusmn 35 orang

8 Tari Manukrawa plusmn 5 orang plusmn 35 orang

9 Tari Kembang Girang plusmn 5 orang plusmn 30 orang

10 Tari Joged plusmn 5 orang plusmn 12 orang

11 Tari Puspanjali plusmn 5 orang plusmn 30 orang

12 Tari Jauk plusmn 1 orang plusmn 25 orang

13 Tari Baris Tunggal plusmn 1 orang plusmn 35 orang

14 Tari Cendrawasih plusmn 2 orang plusmn 30 orang

15 Tari Kebyar Duduk plusmn 1 orang plusmn 35 orang

16 Tari Kebyar Terompong plusmn 1 orang plusmn 35 orang

17 Tari Belibis plusmn 5 orang plusmn 30 orang

18 Tari Kupu kupu Tarum plusmn 5 orang plusmn 35 orang

19 Tari Jalak Putih plusmn 5 orang plusmn 35 orang

20 Tari Kelinci plusmn 5 orang plusmn 35 orang

Rata rata plusmn 3 orang plusmn 31 orang

223 Seni Tradisional Bali Sebagai Seni Pertunjukan

Seni Tradisional Bali yang dibuat selain sebagai suatu yang disacralkan disungsung

dan diupacarai juga merupakan sarana atau media yang dapat berfungsi lain seperti sebagai

alat komunikasi hiburan pendidikan dan sebagainya

26

Seni Tradisional Bali dalam peranan sebagai seni pertunjukan atau seni tari itu dapat

dibedakan atas tiga jenis yaitu Seni sacral (Wali) seni bebali dan seni balih-balihan Maka

Seni Tradisional Bali dapat berfungsi di ketiga jenis tari tersebut

Dalam peninjauan Seni Tradisional Bali sebagai seni pertunjukan ini akan ditinjau

dari beberapa aspek antara lain

- Aspek bentuk pertunjukan

- Aspek struktur pementasan

- Aspek lakon yang biasa dibawakan

- Aspek perlengkapan-perlengkapan atau sarana pementasan

- Dan arena pementasan

23 TINJAUAN PROYEK SEJENIS

Dalam tinjauan proyek sejenis yang digunakan untuk mengetahui kedekatan

karakteristik Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali di Kabupaten Badung dengan gedung-

gedung pertunjukan yang lainnya maka proyek sejenis yang digunakan untuk ditinjau adalah

Gedung Natya Mandala ISI Denpasar Amphitheater Garuda Wisnu Kencana dan Boshe

VVIP CLUB BALI

231 Gedung Natya Mandala ISI Denpasar

Gedung yang berlokasi di jln Nusa Indah Denpasar Timur Merupakan salah satu

fasilitas pertunjukan yang berada di areal pendidikan kampus ISI Denpasar Merupakan satu-

satunya gedung teater tertutup yang ada di Denpasar namun hanya difungsikan sebagai

sarana latihanpengajaran serta pertunjukan (In Door) bagi mahasiswa ISI Denpasar

232 Amphitheater Garuda Wisnu Kencana

Berlokasi di Bukit Jimbaran -Badung Yang merupakan salah satu tempat petunjukan

outdoor yang terletak di daerah pariwisata Badung Merupakan salah satu tempat pertunjukan

yang difungsikan sebagai tempat pertunjukan Seni Tradisional Bali maupun atraksi modern

untuk dipertontonkan pada wisatawan

27

233 Boshe VVIP CLUB BALI

Di Kuta -Badung Yang berdekatan dengan patung Dewa Ruci yang merupakan

landmark dari kawasan Kuta Merupakan sebuah gedung tertutup yang fungsi utamanya

sebagai tempat hiburan malam dan pertunjukan musik Berikut adalah tabel studi banding

pada proyek sejenis

Objek

Kriteria

Gedung Natya

Mandala ISI

Denpasar

Amphitheater Garuda

Wisnu Kencana

Boshe VVIP

CLUB BALI Kesimpulan

Lokasi

Di Jln Nusa Indah

Denpasar Timur

Merupakan salah-satu

fasilitas pertunjukan

yang berada di areal

pendidikan kampus ISI

Denpasar

Di Bukit Jimbaran -

Badung Yang

merupakan salah satu

tempat petunjukan yang

terletak di daerah

pariwisata Badung

Di Kuta -Badung

Yang berdekatan

dengan patung

Dewa Ruci yang

merupakan

landmark dari

kawasan Kuta

Bahwa lokasi

sebuah tempat

pertunjukan

bisa terletak

pada area

pendidikan dan

kepariwisataan

Fungsi

Merupakan satu-

satunya gedung teater

tertutup namun hanya

difungsikan sebagai

sarana

latihanpengajaran serta

pertunjukan (In Door)

bagi mahasiswa ISI

Denpasar

Merupakan salah satu

tempat pertunjukan yang

difungsikan sebagai

tempat pertunjukan tari

Seni Tradisional Bali

maupun atraksi modern

untuk dipertontonkan

pada wisatawan

Merupakan sebuah

gedung tertutup

yang fungsi

utamanya sebagai

tempat hiburan

malam dan

pertunjukan musik

Fungsi utama

sebuah gedung

pertunjukan

adalah sebagai

tempat

pertunjukan

dan bisa juga

sebagai

fasilitas

pendidikan

seni

Fasilitas

Gedung

Tempat duduk

audience stage

(berbentuk segi empat)

layar (kanan dan kiri)

serta latar yang dapat

diubah-ubah sesuai

yang diinginkan r

control dan juga

Fasilitas pertunjukan

berupa Tempat duduk

audience Stage r

Penyimpanan

perlengkapannya r rias

tersedia juga stage

dengan tempat duduk

berkapasitas besar t

Fasilitas

pertunjukan

berupa Tempat

berdiri audience

Stage r

Penyimpanan alat

dan

perlengkapannya r

Sudah

memadai dari

segi

pertunjukan

dan pelayanan

bagi

wisatawan

namun belum

Tabel 22 Studi Banding Pada Proyek Sejenis

Sumber Observasi Lapangan

28

didalam kegiatannya

pun sudah

menggunakan bantuan

katrol lighting (sebagai

sarana pencahayaan

dalam pertunjukan)

Ruang Rias (laki-laki

dan wanita) serta

Toilet

Penjualan makanan

ringan dan minuman

serta sedangkan

fasilitas penunjang

berupa r Pengelola t

Penjualan tiket t

Penjualan sovenir toilet

t Penjualan makanan dan

minuman area parkir

Rias area pemusik

sedangkan

fasilitas

penunjang berupa

r Pengelola t

Penjualan tiket

toilet area parkir

cukup jauh dari

tempat pementasan

mengkhusus

ke bidang

pertunjukan

Seni

Tradisional

Bali

Kapasit

as

Kapasitas gedung

kurang lebih 500 orang

Kapasitas gedung kurang

lebih 800 orang

Kapasitas gedung

kurang lebih 2000

orang

Kondisi

Kondisi gedung cukup

baik sudah dilengkapi

dengan fasilitas-fasilitas

yang mendekati sebuah

ruang teater yang

dilengkapi dengan tata

lampu dan sound sistem

pada setiap

pertunjukannya

Cukup baik dan cukup

lengkap untuk sebuah

pertunjukan untuk

wisatawan namun

kondisi gedung dalam

setiap pertunjukannya

masih belum dapat

menunjang dari segi

akustik ruang dan

penerangannya hanya

memakai penerangan

alami Perlu ditambahkan

fasilitas-fasilitas

penunjang yang lainnya

seperti restauran galery

dan lain sebagainya

Cukup baik dan

fasilitas lengkap

seperti sudah

adanya t Penjualan

souvenir Toilet

setiap

pertunjukannya

ditunjang dengan

fasilitas sound

sistem dan tata

lampu yang

spektakuler

Masih

sederhana

belum ada

yang

memberikan

tampilan yang

spektakuler

dengan efek-

efek visual dan

penggunaan

sound sistem

yang canggih

dalam setiap

pertunjukanny

a

Pengelol

a

Pengelola yaitu civitas

dari akademi kampus

yang bersangkutan

yaitu ISI Denpasar

Pihak swasta Pihak swasta Pihak swasta

dan

pemerintah

29

Bentuk

Stage

Bentuk stage segi

empat lengkap dengan

pencahayaan lampu

diatasnya dan di

lengkapi dengan layar

Back ground nya dapat

di sesuaikan dengan

tema pertunjukan yang

di gelar

Bentuk stage kipas tanpa

pencahayaan lampu yang

memadai Back ground

nya berupa tebing

permanen

Pada stage ini

bentuk stagenya

sama yaitu segi

empat dan latarnya

dapat berubah

sesuai event yang

berlangsung

Bentuk

panggung yang

umum dipakai

pada gedung

pertunjukan

adalah bentuk

segi empat

Latar

Panggun

g

Pada Natya Mandala

latar panggung

menggunakan tiruan

candi bentar dari layar

Layar tersebut dapat

diganti-ganti untuk

mengkondisikan

suasana pannggung

yang diinginkan

Pada stage ini latar

berupa batu tebing yang

permanen dan tidak dapat

diubah-ubah bentuknya

Latar ygang gelap

merupakan latar

dari panggung ini

tidak permanen dan

dapat diubah-ubah

bentuknya untuk

memberikan kesan

modern

Latar

panggung pada

gedung

pertunjukan di

Bali pada

umumnya

berbentuk kori

ataupun candi

bentar

Entranc

e

Bangun

an

Entrance bangunan

pada gedung ini

mengadopsi dari bentuk

kori dari bangunan Bali

dengan bahan paras

putih namun

ornamennya tidak

dibuat secara detail

Entrance bangunan pada

gedung pertunjukan ini

berbentuk modern yang

menyerupai candi bentar

Kondisi entrance

bangunan terkesan

modern Entrance

bangunannya

dekat dengan jalan

sempadan

bangunan tidak

memenuhi syarat

Entrance

bangunan

gedung

pertunjukan di

Bali pada

umumnya

bercirikan

tradisional

Bali seperti

kori

30

24 SPESIFIKASI UMUM GEDUNG PERTUNJUKAN SENI TRADISIONAL

BALI

Berdasarkan data-data mengenai teori-teori tentang Gedung Pertunjukan Seni

Tradisional Bali serta tinjauan terhadap proyek sejenis diatas maka diperoleh beberapa

tetapi secara global

Zoning

Ruang

Pada gedung ini zone

ruangnya terdiri dari

zone depan panggung

yaitu Entrance

bangunan toilet

pengunjung pria amp

wanita r Operator r

Oudience area

penabuh dan stage

Zone belakang

panggung terdiri dari r

Rias pria amp wanita

toilet gudang side

entrance untuk pemain

dan koridor tempat

sirkulasi pemain

Pada area yang terdapat

di GWK zone ruangnya

terdiri dari zone depan

panggung yaitu Entrance

bangunan toilet

pengunjung pria amp

wanita r Tiketing dan r

Cinderamatasovenir dan

r Pengelola r Operator

r Oudience smoking

area area penabuh dan

stage Zone belakang

panggung terdiri dari

rRias dan persiapan

tempat penyimpanan

Pada gedung ini

zone ruangnya

terdiri dari zone

depan yaitu

Entrance bangunan

toilet pengunjung

pria amp wanita r

Tiketing r

Pengelola r

Oudience area

penabuh dan stage

Zone belakang

terdiri dari rRias

dan persiapan

tempat

penyimpanan Seni

Tradisional Bali

Zone ruang

umumnya

terdiri dari dua

zone yaitu

zone depan

panggung dan

zone belakang

panggung

dengan bagian-

bagiannya

Kesimp

ulan

Gedung Natya Mandala

merupakan gedung

pertunjukan yang

berada di area

pendidikan ISI

Denpasar dan dikelola

oleh civitas ISI

Denpasar dengan

fasilitas pertunjukannya

sudah memperhatikan

dari akustik ruang dan

tata lampu dalam setiap

pertunjukannya Namun

kondisi dari gedung

tersebut masih kurang

memadai

Gedung ini merupakan

tempat pertunjukan

khusus di pertontonkan

untuk para wisatawan

dan terletak pada lokasi

pariwisata dan

pengelolaannya

dipengang oleh pihak

swasta Fasilitas

pertunjukan yang modern

dan memperhatikan

akustik dan tata lampu

karena kondisi

bangunannya semi

tertutup dengan stage

terbuka

Boshe merupakan

tempat pertunjukan

khusus pertunjukan

modern

dipertunjukkan

untuk wisatawan

Fasilitas yang di

sediakan sangat

modern

31

spesifikasi umum mengenai Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali yang diuraikan

berdasarkan fungsi karakteristik pelaku dan kegiatan fasilitas bangunan gedung pertunjukan

Seni Tradisional Bali dan lokasi gedung pertunjukan Seni Tradisional Bali

241 Fungsi

Sebagai wadah pertunjukan bagi para seniman Seni Tradisional Bali dalam berkreasi

dan mempertunjukan hasil karyanya sehingga dapat dinikmati dengan nyaman oleh para

audience Selain itu diharapkan Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali ini dapat

memberikan suatu informasi obyek wisatatempat rekreasi dan untuk meningkatkan minat

masyarakat dalam berkesenian khususnya seni Seni Tradisional Bali yang merupakan warisan

nenek moyang kita dan nantinya dapat terus diwariskan kepada generasi penerus

242 Karakteristik Pelaku dan Kegiatan

Karakteristik pelaku dan kegiatan secara umum dalam perencanaan Gedung

Pertunjukan Seni Tradisional Bali dikelompokkan sebagai berikut

1 Pengelola

Merupakan pihak penyelenggara dalam hal ini adalah pihak swasta dan masyarakat serta

sponsor yang terkait serta monitoring dari pihak pemerintah

2 Wisatawan

Berbagai motivasi wisatawan datang ke Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali seperti

untuk rekreasi atau dengan tujuan khusus mencari informasi untuk mengetahui lebih

dekat mengenai pementasan tari Seni Tradisional Bali

3 Penari

Merupakan pihak yang berperan untuk menampilkan adegan-adegan dalam setiap lakon

yang dibawakan di depan panggung

4 Penabuh

Mengiringi penari dengan bunyi-bunyian (gong) dalam setiap penampilannya di depan

panggung

243 Fasilitas Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali

Fasilitas Gedung Perunjukan Seni Tradisional Bali berdasarkan sintesis tinjauan teori

mengenai seni pertunjukan dan tinjauan proyek sejenis adalah sebagai berikut

32

1 Jenis ruang umumnya terbagi atas dua elemen utama yaitu

a Area ldquoDepanrdquo (font) sebagai public area

b ldquoBelakang panggungrdquo (back stage) sebagai work groups (kelompok kerja)

2 Ruang-ruang yang akan disediakan adalah

- Ruang Utama (panggung pertunjukan tempat duduk penonton tempat rias pria dan

wanita dan tempat untuk gambelan atau perlengkapan instrument dalam pementasan)

- Ruang Pertunjukan Luar (stage outdoor)

- Ruang pelayanan umum (lobby counter informasi loket karcis souvenir r

operator cafetaria keamanan toliet pengunjung)

- Ruang administrasipengelola

- Ruang penunjang (tempat parkir gudang pos satpam ME)

244 Lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali

Persyaratan lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali berdasarkan sintesis

tinjuan teori mengenai pertunjukan Seni Tradisional Bali dan tinjauan proyek sejenis adalah

sebagai berikut

1 Lokasinya berada dekat dengan kegiatan pariwisata

2 Lokasinya sesuai dengan peruntukan dari fungsi bangunan yang diwadahi

3 Lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali harus strategis dan dapat mudah

dicapai oleh berbagai pihak yang berkepentingan

4 Lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali harus dapat memberi kenyamanan

dan keamanan bagi semua civitas yang ada didalamnya

15

2 Sistem penerangan terarah merupakan penerangan dimana seluruh ruangan memperoleh

cahaya dari suatu jurusan tertentu Penerangan terarah juga dapat dikombinasikan dengan

penerangan merata dengan maksud mengurangi efek yang menjemukan yang mungkin

timbul dari penerangan merata

3 Sistem penerangan setempat merupakan sistem penerangan yang cahayanya

dikonsentrasikan pada tempat melaksanakan tugas atau tempat melaksanakan tugas

visual

Pada gedung pertunjukan ruang auditorium diberi penerangan buatan yang

menciptakan suasana yang sesuai dengan suasana yang diinginkan Sedangkan area

pentasstage diberi penerangan khusus yang berfungsi menonjolkan dan menciptakan suasana

yang tepat untuk pementasan diatasnya Illuminasi pada panggungstage lebih tinggi dari

pada area penontonauditorium yaitu berkisar 500 lux Selain penerangan khusus dan umum

perlu juga dipasang sistem penerangan dalam keadaan bahaya yang segera harus menyala

jikalau penerangan umum terganggu untuk memungkinkan hadirin meninggalkan gedung

secara cepat dan aman

Beberapa istilah lampu sesuai dengan arah dan luas sinarnya adalah

1 Penyinaran atas (up-lighter) lampu yang menyorot ke atas

2 Penyinaran bawah (down-lighter) lampu yang menyorot ke bawah

3 Penyorot sempit (spot light) lampu dengan sudut sinar lt30o

4 Penyorot lebar (flood light) lampu dengan sudut sinar gt30o

5 Penyiram dinding (wall-wash light) lampu untuk menyiram bidang vertical dengan

cahaya

Pada pencahayaan umum terdapat dua alternatif dalam peletakannya yaitu peletakan

inbow atau didalam plafon dan outbow atau diluar plafon Instalasi dan perawatan lampu

yang dipasang inbow lebih sulit dibandingkan dengan outbow akan tetapi tingkat keindahan

keawetan dan kebersihan lampu lebih baik dibanding pemasangan secara outbow

Penggunaan lampu sebagai salah satu bagian tata panggung dapat dipakai tergantung inbow

outbow dapat bergerak turun naik dapat berputar secara periodic dan lampu yang diatur oleh

operator Berikut beberapa jenis-jenis lampu dan peletakan lampu pada pencahayaan khusus

dapat terlihat dihalaman berikut

16

NO TIPE WATT

1 Epsodial Spotlight 500-3000

2 Fresnel Spotlight 500-2000

3 Foot Light 60-100 percolor

4 Border Light 75-300 percolor

5 Cyclorama Border Light and Foot Light 500-1500

6 Scenic Projector 1000-5000

2145 Penghawaan

Sistem penghawaan atau pengkondisian udara dalam gedung pertunjukan sangat

menunjang aspek kenyamanan pelaku kegiatan dalam suatu pementasan Sistem penghawaan

dalam perancangan gedung pertunjukan memiliki dua system terpisah yaitu system sentral

dimana alat pendingin (Chiller) terletak pada suatu ruang khusus yang kemudian mensuplai

udara dingin (air chilled system) atau air dingin (water chilled system) ke seluruh ruang

Sistem kedua yaitu AC Unit merupakan alat pendingin yang diletakkan pada tiap-tiap ruang

yang terdiri dari AC split

Tabel 21 Jenis-jenis Lampu dan Pemakaian Daya Listrik

Sumber Ramsey 1994 Architectural Graphic Standard

Gambar 2 9 Pencahayaan Gedung Pertunjukan

Sumber Ramsey 1994 Architectural Graphic Standard

17

2146 Struktur

Gedung pertunjukan harus mewadahi sifat kegiatan pertunjukan dimana bentuk

struktur dan finising mengikuti fungsi sebagai gedung pertunjukan dengan pertimbangan

akustik kenyamanan pentas dan penikmat pertunjukan

Element atap sebagai pelindung gedung dari cuaca dan gangguan lain harus dapat

menyesuaikan dengan bentang yang lebar pengkondisian reflector dan penggunaan material

absorbsi bunyi Bahan kayu dan rangka atap mudah didapatkan akan tetapi masif dan berat

Rangka atap fleksible untuk bentang lebar ringan akan tetapi kurang tahan api Elemen

dinding utama harus kuat adanya kemampuan untuk merefleksikan sumber bunyi dan

penyerap atau mengalami gangguan bising gema gaung pada bangunan Semakin padat atau

solid bahan yang digunakan semakin mudah menyalurkan getaran bunyi

215 Tinjauan Aspek Kenyamanan Dengar

Kenyamanan dengar mempunyai arti bahwa suara-suara yang dinikmati pada suatu

pertunjukan tidak dipengaruhi oleh suara atau bunyi yang tidak dikehendaki suara dapat

terdistribusi secara merata dengan kekuatan yang cukup

Sistem akustik yang baik menurut Leo L Beranek (1962 412-413) dan David Egan (1988

155-170) yaitu

1 Adanya kekerasan (Loudness) yang cukup pada setiap bagian gedung pertunjukan

Gambar 2 10 Penghawaan Dalam Ruang

Sumber Ramsey 1994 Architectural Graphic Standard

18

2 Energi bunyi yang terdistribusi (difusi) secara merata

3 Tercapainya waktu dengung (RT) yang optimum sesuai dengan persyaratan masing-

masing jenis penggunaan

4 Ruang yang terbebas dari cacat akustik seperti gema pemantulan berkepanjangan gaung

pemusatan bunyi distorsi bayangan bunyi dan resonansi ruang

5 Tercapainya keintiman balancing kepenuhan nada dan ansamble pada ruang

pertunjukan dan adanya kehangatan dan kejelasan (clarity) pada ruang teater

6 Menghindari bising dan getaran yang mengganggu pementasan

Agar mendapat kondisi mendengar yang baik maka bentuk ukuran lebar panjang

tinggi bangunan serta bahan yang digunakan harus diatur sesuai dengan volume dan kualitas

bunyi yang dihasilkan Beberapa pengkondisian akustik gedung pertunjukan secara umum

antara lain

1 Penerapan material penyerapan yang cukup sehingga RT dapat dikendalikan dan

pencegahan terjadinya gema yang tidak diinginkan terutama pada dinding bagian

belakang

2 Pengarahan intensitas bunyi ke area bagian tengah dan belakang

3 Menaikkan sumber bunyi dan ruang penonton dibentuk sedemikian rupa dengan

memiringkan lantai penonton agar aliran gelombang bunyi langsung dan bebas

4 Bidang pantul mengelilingi sumber bunyi untuk memberikan energy tambahan

5 Rasio antara volume dengan luas lantai bangunan arus dijaga sehingga jarak yang

ditempuh bunyi langsung dan bunyi pantul relatif pendek

6 Penggunaan permukaan yang dapat memberikan pemerataan bunyi diseluruh ruangan

2151 Prilaku Bunyi Dalam Ruang

Gambar 2 11Prilaku Bunyi Dalam Ruang

Sumber Leslie L Doelle Akustik Lingkungan

19

Keterangan

1 Bunyi Langsung

Bunyi langsung dapat diterimadirasakan oleh telinga pendengar sesuai dengan suara asli

dari sumber bunyi

2 Bunyi yang ditransformasikan

Bunyi yang dapat berubah bentuktidak sesuai dengan suara aslinya karena adanya benda

lain yang menyebabkan

3 Bunyi pantul

Bunyi yang diterima oleh telinga pendengar setelah adanya pantulan dari benda lain yang

dapat memantulkan bunyi

4 Bunyi diserap

Bunyi yang hilang karena adanya bahan penyerap suarabunyi

5 Bunyi menyebar

Bunyi yang dapat menyebar karena terkena ujung benda yang cenderung runcing

6 Bunyi yang dibelokkan

Bunyi yang diarahkan dibelokkandiarahkan kesuatu tempat karena adanya bantuan dari

benda lain

7 Bunyi yang merambat pada struktur bangunan

Bunyi yang dapat merambat dengan media struktur bangunan

Jika bunyi menemui suatu bidangmaterial maka bunyi tersebut akan berinteraksi

sehingga sebagian gelombangnya akan dipantulkan sebagian di serap dan sebagian lagi

diteruskanmenembus bidang tersebut

Jika bunyi menemui bidang yang bersifat memantulkan bunyi maka bunyi tersebut

akan dipantulkan dengan besar sudut datangnya bunyi diukur dari garis tegak lurus bidang

pantulnya (biasanya disebut dengan garis normal)

2152 Aspek pemilihan bahanmaterial akustik

Bahan akustik digunakan untuk pngendalian atau pengontrolan prilaku bunyi yang ada

di dalam ruangan

20

Berpori-pori Berpori-pori di

permukaannya

berperforasi

Tegel langit-langit

dengan dasar masif

Bahan berpori

a Plesteran akustik

b Karpet dan kain akustik

Bahan yang berpori dapat menyerap bunyi pada semua tingkatan frekuensi dan

penyerapannya tergantung pada ketebalan dari bahan yang digunakan

- Penyerap panel

Penyerap panel hanya dapat menyerap suara dengan frekwensi tertentu sesuai dengan

berat panel dan ketebalan rongganya tetapi biasanya panel ini digunakan untuk

menyerap suara dengan frekwensi rendah Penyerap panel ini dapat dibuat dari bahan

non akustik misalnya beton tetapi dalam pembuatannya cukup sulit Secara sederhana

bahan-bahan padat yang didalamnya terdapat rongga tanpa celahlubang merupakan

penyerap panel karena bahan yang dimiliki tahan terhadap goresan maka sering menjadi

penyerap frekwensi rendah pada bagian bawah dinding

Gambar 2 12 Bahan Berpori

Sumber Peter L Duncan Templeton Detail Akustik

Gambar 2 13Penyerap Panel

Sumber Peter L Duncan Templeton Detail Akustik

21

- Resonator rongga (Efek Helmholtz)

Adalah suatu alat yang digunakan untuk mengendalikan suara dalam ruangan yang

dapat diatur untuk memilih tingkat frekwensi yang diinginkan

2153 Tata Suara (Sound System)

Tata suara atau sound system merupakan salah satu langkah dalam memecahkan

masalah akustik dalam ruang pertunjukan Langkah ini dilakukan untuk mencapai kekerasan

suara dengan jalan menggunakan peralatan tata suarasound system berupa pengeras suara

buatan (elektronik) Sedangkan jika dalam ruang pertunjukan tidak menggunakan system

penguat berupa alat pengeras suara radius bunyi maksimum hanya berkisar 20 meter

Penempatan pengeras suara sebaiknya diutamakan terletak disekitar sisi samping atas

panggung dengan perangkat pengontrol suara ditempatkan pada area sentral sekitar tempat

duduk penonton Cara lain yang lebih efektif adalah dengan menyediakan suatu ruang bagi

operator terpisah dibelakang auditorium dengan arah bukaan mengarah kebagian dalam

ruang sehingga suara dapat didengar dan dikontrol oleh para operator sound system

Ada beberapa tipe penempatan loudspeaker pada sistem bunyi elektronik namun pada

dasarnya ada 4 tipe11

a Terpusat (central cluster) yaitu sekelompok speaker yang diletakkan di atas sumber

bunyi asli setinggi 7-13m dan agak ke depan Kumpulan speaker ini dapat

disembunyikan dibalik tirai dan masing-masing speaker diarahkan ke audiens deretan

11 Satwiko Prasasto Fisika Bangunan 2 Yogyakarta ANDI 2004 Hal 148-149

Gambar 2 14 Penyerap Berongga

Sumber Peter L Duncan Templeton Detail Akustik

22

depan tengah maupun belakang Klebihannya bunyi dari speaker sama arahnya dengan

posisi sumber bunyi asli

b Tersebar (distributed) yaitu peletakan rangkaian speaker di atas audien (pendengar)

c Tipe ini digunakan untuk ruangan yang memiliki langit-langit rendah sehingga tidak

memungkinkan memakai tipe terpusat Tipe ini mengutamakan dari segi kejelasan bunyi

dan tidak terlalu mementingkan arah bunyi Pada tipe ini peletakan speakernya umumnya

diletakkan di kolom secara merata

d Terpadu dengan kursi (seat-integrated) yaitu meletakkan speaker secara terpadu di

belakang kursi Tipe ini biasa diterapkan pada gereja Biasanya speaker diletakkan di

belakang sandaran kursi dan bunyinya akan didengan oleh orang yang duduk dibelakang

kursi tersebut

e Kombinasi dari tipe di atas Untuk kombinasi tipe terpusat dan tersebar diperlukan alat

penunda bunyi (initial time delay) agar bunyi dari speaker di deretan belakang menunggu

datangnya bunyi dari speaker terpusat di depan

Gambar 2 15 Sistem Terpusat

Sumber Satwiko Prasasto Fisika Bangunan 2

Gambar 2 16 Sistem Tersebar

Sumber Satwiko Prasasto Fisika Bangunan 2

23

Tata suara merupakan bagian yang terpenting dalam setiap pementasan yang terdiri

dari tiga elemen utama yaitu microphone amplifier dan loudspeaker Dalam suatu

pertunjukan segala instrument penghasil bunyi dikordinasikan dengan menggunakan mixer

sebagai pengatur keras lemahnya suara yang ditampilkan pada setiap sumber bunyi sehingga

keseluruhan suara dari panggung merupakan suatu hasil kumpulan bunyi yang harmonis

Dilihat dari peletakannya sound system terbagi menjadi tiga cara yaitu system menyebar

terpusat dan gabungan

Sistem loudspeker tersebar lebih cocok diterapkan pada ruang pidato informasi dan

komersial sedangkan system yang terpusat (baik dengan satu titik diatas tengah sumber

maupun dengan beberapa titik di sekeliling sumber suara) lebih cocok untuk konser musik

live teaterdrama maupun pertunjukan lain

22 TINJAUAN SENI TRADISIONAL BALI

221 Pengertian Seni Tradisional Bali

Seni Tradisional Bali merupakan seni yang telah ada sejak dulu dan diturunkan oleh

para seniman pendahulu yang ada di Bali Seni tradisional di Bali memiliki beberapa jenis

diantaranya ialah seni tari yang pada jaman dahulu digunakan sebagai sarana pelengkap

dalam pelaksanaan sebuah ritual ataupun dijadikan sebuah sarana hiburan tontonan

masyarakat

222 Jenis-jenis Seni Tradisional Bali

Jenis Seni Tradisional Bali di Bali cukup banyak dan beragam jenisnya yaitu Seni

Tari Seni UkirPatung Seni Tabuh Seni Drama Seni tari seni tabuh dan seni drama

merupakan jenis Seni Tradisional Bali yang biasanya digabungkan untuk dipentaskan kepada

wisatawan selain fungsinya yang juga sebagai salah-satu sarana dalam kegiatan upacara

sakral

A Berikut adalah jumlah banyaknya kelompaksekaa kesenian tradisional Bali yang ada di

Badung menurut Dinas Kebudayaan Kabupaten Badung tahun 2006

a Kec Kuta selatan 275 sekaa

Gambar 2 17 Pengeras Suara Tersebar dan Terpusat

Sumber Leo L Beranek Music Acoustics and Architecture

24

b Kec Kuta 99 sekaa

c Kec Kuta Utara 228 sekaa

d Kec Mengwi 654 sekaa

e Kec Abiansemal 448 sekaa

f Kec Petang 237 sekaa

g Jumlah 1941 sekaa

Jadi jumlah Kelompoksekaa kesenian tradisional Bali pada tahun 2006 yaitu 1941

sekaa Jika pada Gedung Kesenian ini dapat menampung 5 kelompok seni dalam sehari

maka dalam setahun dapat menggunakan sekitar 1800 kelompoksekaa prtunjukan tradisional

Bali

B Berikut adalah jenis jenis pertunjukan Bali berdasarkan kapasitas jumlah penari dan

penabuh

a Jenis seni pertunjukan dengan jumlah personil banyak ( gt 10 orang )

Penari Penabuh

1 Calonarang plusmn 25 orang plusmn 25 orang

2 Kunti Sraya plusmn 30 orang plusmn 25 orang

3 Kecak plusmn 70 orang

4 Sendratari Ramayana plusmn 28 orang plusmn35 orang

Rata rata plusmn 35 orang plusmn 28 orang

b Jenis seni pertunjukan dengan jumlah personil sedang ( 5-10 orang)

Penari Penabuh

1 Tari telek plusmn 7 orang plusmn 25 orang

2 Tari Pendet plusmn 6 orang plusmn 35 orang

3 Tari Panyembrama plusmn 6 orang plusmn 35 orang

4 Tari Gabor plusmn 6 orang plusmn 30 orang

5 Tari Legong Kuntul plusmn 6 orang plusmn 30 orang

6 Tari Satya Bhrasta plusmn 6 orang plusmn 35 orang

7 Tari Gopala plusmn 6 orang plusmn 30 orang

8 Tari Baris Wirayudha plusmn 8 orang plusmn 35 orang

25

9 Tari Garuda Wisnu plusmn 6 orang plusmn 35 orang

Rata rata plusmn 6 orang plusmn 33 orang

c Jenis seni pertunjukan dengan jumlah personil sedikit (lt 5 orang )

Penari Penabuh

1 Tari Legong Lasem plusmn 3 orang plusmn 35 orang

2 Tari Oleg plusmn 2 orang plusmn 35 orang

3 Tari Sekar Jagat plusmn 5 orang plusmn 30 orang

4 Tari Makepung plusmn 5 orang plusmn 30 orang

5 Tari Wiranata plusmn 1 orang plusmn 30 orang

6 Tari Panjisemirang plusmn 1 orang plusmn 30 orang

7 Tari Marga Pati plusmn 1 orang plusmn 35 orang

8 Tari Manukrawa plusmn 5 orang plusmn 35 orang

9 Tari Kembang Girang plusmn 5 orang plusmn 30 orang

10 Tari Joged plusmn 5 orang plusmn 12 orang

11 Tari Puspanjali plusmn 5 orang plusmn 30 orang

12 Tari Jauk plusmn 1 orang plusmn 25 orang

13 Tari Baris Tunggal plusmn 1 orang plusmn 35 orang

14 Tari Cendrawasih plusmn 2 orang plusmn 30 orang

15 Tari Kebyar Duduk plusmn 1 orang plusmn 35 orang

16 Tari Kebyar Terompong plusmn 1 orang plusmn 35 orang

17 Tari Belibis plusmn 5 orang plusmn 30 orang

18 Tari Kupu kupu Tarum plusmn 5 orang plusmn 35 orang

19 Tari Jalak Putih plusmn 5 orang plusmn 35 orang

20 Tari Kelinci plusmn 5 orang plusmn 35 orang

Rata rata plusmn 3 orang plusmn 31 orang

223 Seni Tradisional Bali Sebagai Seni Pertunjukan

Seni Tradisional Bali yang dibuat selain sebagai suatu yang disacralkan disungsung

dan diupacarai juga merupakan sarana atau media yang dapat berfungsi lain seperti sebagai

alat komunikasi hiburan pendidikan dan sebagainya

26

Seni Tradisional Bali dalam peranan sebagai seni pertunjukan atau seni tari itu dapat

dibedakan atas tiga jenis yaitu Seni sacral (Wali) seni bebali dan seni balih-balihan Maka

Seni Tradisional Bali dapat berfungsi di ketiga jenis tari tersebut

Dalam peninjauan Seni Tradisional Bali sebagai seni pertunjukan ini akan ditinjau

dari beberapa aspek antara lain

- Aspek bentuk pertunjukan

- Aspek struktur pementasan

- Aspek lakon yang biasa dibawakan

- Aspek perlengkapan-perlengkapan atau sarana pementasan

- Dan arena pementasan

23 TINJAUAN PROYEK SEJENIS

Dalam tinjauan proyek sejenis yang digunakan untuk mengetahui kedekatan

karakteristik Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali di Kabupaten Badung dengan gedung-

gedung pertunjukan yang lainnya maka proyek sejenis yang digunakan untuk ditinjau adalah

Gedung Natya Mandala ISI Denpasar Amphitheater Garuda Wisnu Kencana dan Boshe

VVIP CLUB BALI

231 Gedung Natya Mandala ISI Denpasar

Gedung yang berlokasi di jln Nusa Indah Denpasar Timur Merupakan salah satu

fasilitas pertunjukan yang berada di areal pendidikan kampus ISI Denpasar Merupakan satu-

satunya gedung teater tertutup yang ada di Denpasar namun hanya difungsikan sebagai

sarana latihanpengajaran serta pertunjukan (In Door) bagi mahasiswa ISI Denpasar

232 Amphitheater Garuda Wisnu Kencana

Berlokasi di Bukit Jimbaran -Badung Yang merupakan salah satu tempat petunjukan

outdoor yang terletak di daerah pariwisata Badung Merupakan salah satu tempat pertunjukan

yang difungsikan sebagai tempat pertunjukan Seni Tradisional Bali maupun atraksi modern

untuk dipertontonkan pada wisatawan

27

233 Boshe VVIP CLUB BALI

Di Kuta -Badung Yang berdekatan dengan patung Dewa Ruci yang merupakan

landmark dari kawasan Kuta Merupakan sebuah gedung tertutup yang fungsi utamanya

sebagai tempat hiburan malam dan pertunjukan musik Berikut adalah tabel studi banding

pada proyek sejenis

Objek

Kriteria

Gedung Natya

Mandala ISI

Denpasar

Amphitheater Garuda

Wisnu Kencana

Boshe VVIP

CLUB BALI Kesimpulan

Lokasi

Di Jln Nusa Indah

Denpasar Timur

Merupakan salah-satu

fasilitas pertunjukan

yang berada di areal

pendidikan kampus ISI

Denpasar

Di Bukit Jimbaran -

Badung Yang

merupakan salah satu

tempat petunjukan yang

terletak di daerah

pariwisata Badung

Di Kuta -Badung

Yang berdekatan

dengan patung

Dewa Ruci yang

merupakan

landmark dari

kawasan Kuta

Bahwa lokasi

sebuah tempat

pertunjukan

bisa terletak

pada area

pendidikan dan

kepariwisataan

Fungsi

Merupakan satu-

satunya gedung teater

tertutup namun hanya

difungsikan sebagai

sarana

latihanpengajaran serta

pertunjukan (In Door)

bagi mahasiswa ISI

Denpasar

Merupakan salah satu

tempat pertunjukan yang

difungsikan sebagai

tempat pertunjukan tari

Seni Tradisional Bali

maupun atraksi modern

untuk dipertontonkan

pada wisatawan

Merupakan sebuah

gedung tertutup

yang fungsi

utamanya sebagai

tempat hiburan

malam dan

pertunjukan musik

Fungsi utama

sebuah gedung

pertunjukan

adalah sebagai

tempat

pertunjukan

dan bisa juga

sebagai

fasilitas

pendidikan

seni

Fasilitas

Gedung

Tempat duduk

audience stage

(berbentuk segi empat)

layar (kanan dan kiri)

serta latar yang dapat

diubah-ubah sesuai

yang diinginkan r

control dan juga

Fasilitas pertunjukan

berupa Tempat duduk

audience Stage r

Penyimpanan

perlengkapannya r rias

tersedia juga stage

dengan tempat duduk

berkapasitas besar t

Fasilitas

pertunjukan

berupa Tempat

berdiri audience

Stage r

Penyimpanan alat

dan

perlengkapannya r

Sudah

memadai dari

segi

pertunjukan

dan pelayanan

bagi

wisatawan

namun belum

Tabel 22 Studi Banding Pada Proyek Sejenis

Sumber Observasi Lapangan

28

didalam kegiatannya

pun sudah

menggunakan bantuan

katrol lighting (sebagai

sarana pencahayaan

dalam pertunjukan)

Ruang Rias (laki-laki

dan wanita) serta

Toilet

Penjualan makanan

ringan dan minuman

serta sedangkan

fasilitas penunjang

berupa r Pengelola t

Penjualan tiket t

Penjualan sovenir toilet

t Penjualan makanan dan

minuman area parkir

Rias area pemusik

sedangkan

fasilitas

penunjang berupa

r Pengelola t

Penjualan tiket

toilet area parkir

cukup jauh dari

tempat pementasan

mengkhusus

ke bidang

pertunjukan

Seni

Tradisional

Bali

Kapasit

as

Kapasitas gedung

kurang lebih 500 orang

Kapasitas gedung kurang

lebih 800 orang

Kapasitas gedung

kurang lebih 2000

orang

Kondisi

Kondisi gedung cukup

baik sudah dilengkapi

dengan fasilitas-fasilitas

yang mendekati sebuah

ruang teater yang

dilengkapi dengan tata

lampu dan sound sistem

pada setiap

pertunjukannya

Cukup baik dan cukup

lengkap untuk sebuah

pertunjukan untuk

wisatawan namun

kondisi gedung dalam

setiap pertunjukannya

masih belum dapat

menunjang dari segi

akustik ruang dan

penerangannya hanya

memakai penerangan

alami Perlu ditambahkan

fasilitas-fasilitas

penunjang yang lainnya

seperti restauran galery

dan lain sebagainya

Cukup baik dan

fasilitas lengkap

seperti sudah

adanya t Penjualan

souvenir Toilet

setiap

pertunjukannya

ditunjang dengan

fasilitas sound

sistem dan tata

lampu yang

spektakuler

Masih

sederhana

belum ada

yang

memberikan

tampilan yang

spektakuler

dengan efek-

efek visual dan

penggunaan

sound sistem

yang canggih

dalam setiap

pertunjukanny

a

Pengelol

a

Pengelola yaitu civitas

dari akademi kampus

yang bersangkutan

yaitu ISI Denpasar

Pihak swasta Pihak swasta Pihak swasta

dan

pemerintah

29

Bentuk

Stage

Bentuk stage segi

empat lengkap dengan

pencahayaan lampu

diatasnya dan di

lengkapi dengan layar

Back ground nya dapat

di sesuaikan dengan

tema pertunjukan yang

di gelar

Bentuk stage kipas tanpa

pencahayaan lampu yang

memadai Back ground

nya berupa tebing

permanen

Pada stage ini

bentuk stagenya

sama yaitu segi

empat dan latarnya

dapat berubah

sesuai event yang

berlangsung

Bentuk

panggung yang

umum dipakai

pada gedung

pertunjukan

adalah bentuk

segi empat

Latar

Panggun

g

Pada Natya Mandala

latar panggung

menggunakan tiruan

candi bentar dari layar

Layar tersebut dapat

diganti-ganti untuk

mengkondisikan

suasana pannggung

yang diinginkan

Pada stage ini latar

berupa batu tebing yang

permanen dan tidak dapat

diubah-ubah bentuknya

Latar ygang gelap

merupakan latar

dari panggung ini

tidak permanen dan

dapat diubah-ubah

bentuknya untuk

memberikan kesan

modern

Latar

panggung pada

gedung

pertunjukan di

Bali pada

umumnya

berbentuk kori

ataupun candi

bentar

Entranc

e

Bangun

an

Entrance bangunan

pada gedung ini

mengadopsi dari bentuk

kori dari bangunan Bali

dengan bahan paras

putih namun

ornamennya tidak

dibuat secara detail

Entrance bangunan pada

gedung pertunjukan ini

berbentuk modern yang

menyerupai candi bentar

Kondisi entrance

bangunan terkesan

modern Entrance

bangunannya

dekat dengan jalan

sempadan

bangunan tidak

memenuhi syarat

Entrance

bangunan

gedung

pertunjukan di

Bali pada

umumnya

bercirikan

tradisional

Bali seperti

kori

30

24 SPESIFIKASI UMUM GEDUNG PERTUNJUKAN SENI TRADISIONAL

BALI

Berdasarkan data-data mengenai teori-teori tentang Gedung Pertunjukan Seni

Tradisional Bali serta tinjauan terhadap proyek sejenis diatas maka diperoleh beberapa

tetapi secara global

Zoning

Ruang

Pada gedung ini zone

ruangnya terdiri dari

zone depan panggung

yaitu Entrance

bangunan toilet

pengunjung pria amp

wanita r Operator r

Oudience area

penabuh dan stage

Zone belakang

panggung terdiri dari r

Rias pria amp wanita

toilet gudang side

entrance untuk pemain

dan koridor tempat

sirkulasi pemain

Pada area yang terdapat

di GWK zone ruangnya

terdiri dari zone depan

panggung yaitu Entrance

bangunan toilet

pengunjung pria amp

wanita r Tiketing dan r

Cinderamatasovenir dan

r Pengelola r Operator

r Oudience smoking

area area penabuh dan

stage Zone belakang

panggung terdiri dari

rRias dan persiapan

tempat penyimpanan

Pada gedung ini

zone ruangnya

terdiri dari zone

depan yaitu

Entrance bangunan

toilet pengunjung

pria amp wanita r

Tiketing r

Pengelola r

Oudience area

penabuh dan stage

Zone belakang

terdiri dari rRias

dan persiapan

tempat

penyimpanan Seni

Tradisional Bali

Zone ruang

umumnya

terdiri dari dua

zone yaitu

zone depan

panggung dan

zone belakang

panggung

dengan bagian-

bagiannya

Kesimp

ulan

Gedung Natya Mandala

merupakan gedung

pertunjukan yang

berada di area

pendidikan ISI

Denpasar dan dikelola

oleh civitas ISI

Denpasar dengan

fasilitas pertunjukannya

sudah memperhatikan

dari akustik ruang dan

tata lampu dalam setiap

pertunjukannya Namun

kondisi dari gedung

tersebut masih kurang

memadai

Gedung ini merupakan

tempat pertunjukan

khusus di pertontonkan

untuk para wisatawan

dan terletak pada lokasi

pariwisata dan

pengelolaannya

dipengang oleh pihak

swasta Fasilitas

pertunjukan yang modern

dan memperhatikan

akustik dan tata lampu

karena kondisi

bangunannya semi

tertutup dengan stage

terbuka

Boshe merupakan

tempat pertunjukan

khusus pertunjukan

modern

dipertunjukkan

untuk wisatawan

Fasilitas yang di

sediakan sangat

modern

31

spesifikasi umum mengenai Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali yang diuraikan

berdasarkan fungsi karakteristik pelaku dan kegiatan fasilitas bangunan gedung pertunjukan

Seni Tradisional Bali dan lokasi gedung pertunjukan Seni Tradisional Bali

241 Fungsi

Sebagai wadah pertunjukan bagi para seniman Seni Tradisional Bali dalam berkreasi

dan mempertunjukan hasil karyanya sehingga dapat dinikmati dengan nyaman oleh para

audience Selain itu diharapkan Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali ini dapat

memberikan suatu informasi obyek wisatatempat rekreasi dan untuk meningkatkan minat

masyarakat dalam berkesenian khususnya seni Seni Tradisional Bali yang merupakan warisan

nenek moyang kita dan nantinya dapat terus diwariskan kepada generasi penerus

242 Karakteristik Pelaku dan Kegiatan

Karakteristik pelaku dan kegiatan secara umum dalam perencanaan Gedung

Pertunjukan Seni Tradisional Bali dikelompokkan sebagai berikut

1 Pengelola

Merupakan pihak penyelenggara dalam hal ini adalah pihak swasta dan masyarakat serta

sponsor yang terkait serta monitoring dari pihak pemerintah

2 Wisatawan

Berbagai motivasi wisatawan datang ke Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali seperti

untuk rekreasi atau dengan tujuan khusus mencari informasi untuk mengetahui lebih

dekat mengenai pementasan tari Seni Tradisional Bali

3 Penari

Merupakan pihak yang berperan untuk menampilkan adegan-adegan dalam setiap lakon

yang dibawakan di depan panggung

4 Penabuh

Mengiringi penari dengan bunyi-bunyian (gong) dalam setiap penampilannya di depan

panggung

243 Fasilitas Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali

Fasilitas Gedung Perunjukan Seni Tradisional Bali berdasarkan sintesis tinjauan teori

mengenai seni pertunjukan dan tinjauan proyek sejenis adalah sebagai berikut

32

1 Jenis ruang umumnya terbagi atas dua elemen utama yaitu

a Area ldquoDepanrdquo (font) sebagai public area

b ldquoBelakang panggungrdquo (back stage) sebagai work groups (kelompok kerja)

2 Ruang-ruang yang akan disediakan adalah

- Ruang Utama (panggung pertunjukan tempat duduk penonton tempat rias pria dan

wanita dan tempat untuk gambelan atau perlengkapan instrument dalam pementasan)

- Ruang Pertunjukan Luar (stage outdoor)

- Ruang pelayanan umum (lobby counter informasi loket karcis souvenir r

operator cafetaria keamanan toliet pengunjung)

- Ruang administrasipengelola

- Ruang penunjang (tempat parkir gudang pos satpam ME)

244 Lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali

Persyaratan lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali berdasarkan sintesis

tinjuan teori mengenai pertunjukan Seni Tradisional Bali dan tinjauan proyek sejenis adalah

sebagai berikut

1 Lokasinya berada dekat dengan kegiatan pariwisata

2 Lokasinya sesuai dengan peruntukan dari fungsi bangunan yang diwadahi

3 Lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali harus strategis dan dapat mudah

dicapai oleh berbagai pihak yang berkepentingan

4 Lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali harus dapat memberi kenyamanan

dan keamanan bagi semua civitas yang ada didalamnya

16

NO TIPE WATT

1 Epsodial Spotlight 500-3000

2 Fresnel Spotlight 500-2000

3 Foot Light 60-100 percolor

4 Border Light 75-300 percolor

5 Cyclorama Border Light and Foot Light 500-1500

6 Scenic Projector 1000-5000

2145 Penghawaan

Sistem penghawaan atau pengkondisian udara dalam gedung pertunjukan sangat

menunjang aspek kenyamanan pelaku kegiatan dalam suatu pementasan Sistem penghawaan

dalam perancangan gedung pertunjukan memiliki dua system terpisah yaitu system sentral

dimana alat pendingin (Chiller) terletak pada suatu ruang khusus yang kemudian mensuplai

udara dingin (air chilled system) atau air dingin (water chilled system) ke seluruh ruang

Sistem kedua yaitu AC Unit merupakan alat pendingin yang diletakkan pada tiap-tiap ruang

yang terdiri dari AC split

Tabel 21 Jenis-jenis Lampu dan Pemakaian Daya Listrik

Sumber Ramsey 1994 Architectural Graphic Standard

Gambar 2 9 Pencahayaan Gedung Pertunjukan

Sumber Ramsey 1994 Architectural Graphic Standard

17

2146 Struktur

Gedung pertunjukan harus mewadahi sifat kegiatan pertunjukan dimana bentuk

struktur dan finising mengikuti fungsi sebagai gedung pertunjukan dengan pertimbangan

akustik kenyamanan pentas dan penikmat pertunjukan

Element atap sebagai pelindung gedung dari cuaca dan gangguan lain harus dapat

menyesuaikan dengan bentang yang lebar pengkondisian reflector dan penggunaan material

absorbsi bunyi Bahan kayu dan rangka atap mudah didapatkan akan tetapi masif dan berat

Rangka atap fleksible untuk bentang lebar ringan akan tetapi kurang tahan api Elemen

dinding utama harus kuat adanya kemampuan untuk merefleksikan sumber bunyi dan

penyerap atau mengalami gangguan bising gema gaung pada bangunan Semakin padat atau

solid bahan yang digunakan semakin mudah menyalurkan getaran bunyi

215 Tinjauan Aspek Kenyamanan Dengar

Kenyamanan dengar mempunyai arti bahwa suara-suara yang dinikmati pada suatu

pertunjukan tidak dipengaruhi oleh suara atau bunyi yang tidak dikehendaki suara dapat

terdistribusi secara merata dengan kekuatan yang cukup

Sistem akustik yang baik menurut Leo L Beranek (1962 412-413) dan David Egan (1988

155-170) yaitu

1 Adanya kekerasan (Loudness) yang cukup pada setiap bagian gedung pertunjukan

Gambar 2 10 Penghawaan Dalam Ruang

Sumber Ramsey 1994 Architectural Graphic Standard

18

2 Energi bunyi yang terdistribusi (difusi) secara merata

3 Tercapainya waktu dengung (RT) yang optimum sesuai dengan persyaratan masing-

masing jenis penggunaan

4 Ruang yang terbebas dari cacat akustik seperti gema pemantulan berkepanjangan gaung

pemusatan bunyi distorsi bayangan bunyi dan resonansi ruang

5 Tercapainya keintiman balancing kepenuhan nada dan ansamble pada ruang

pertunjukan dan adanya kehangatan dan kejelasan (clarity) pada ruang teater

6 Menghindari bising dan getaran yang mengganggu pementasan

Agar mendapat kondisi mendengar yang baik maka bentuk ukuran lebar panjang

tinggi bangunan serta bahan yang digunakan harus diatur sesuai dengan volume dan kualitas

bunyi yang dihasilkan Beberapa pengkondisian akustik gedung pertunjukan secara umum

antara lain

1 Penerapan material penyerapan yang cukup sehingga RT dapat dikendalikan dan

pencegahan terjadinya gema yang tidak diinginkan terutama pada dinding bagian

belakang

2 Pengarahan intensitas bunyi ke area bagian tengah dan belakang

3 Menaikkan sumber bunyi dan ruang penonton dibentuk sedemikian rupa dengan

memiringkan lantai penonton agar aliran gelombang bunyi langsung dan bebas

4 Bidang pantul mengelilingi sumber bunyi untuk memberikan energy tambahan

5 Rasio antara volume dengan luas lantai bangunan arus dijaga sehingga jarak yang

ditempuh bunyi langsung dan bunyi pantul relatif pendek

6 Penggunaan permukaan yang dapat memberikan pemerataan bunyi diseluruh ruangan

2151 Prilaku Bunyi Dalam Ruang

Gambar 2 11Prilaku Bunyi Dalam Ruang

Sumber Leslie L Doelle Akustik Lingkungan

19

Keterangan

1 Bunyi Langsung

Bunyi langsung dapat diterimadirasakan oleh telinga pendengar sesuai dengan suara asli

dari sumber bunyi

2 Bunyi yang ditransformasikan

Bunyi yang dapat berubah bentuktidak sesuai dengan suara aslinya karena adanya benda

lain yang menyebabkan

3 Bunyi pantul

Bunyi yang diterima oleh telinga pendengar setelah adanya pantulan dari benda lain yang

dapat memantulkan bunyi

4 Bunyi diserap

Bunyi yang hilang karena adanya bahan penyerap suarabunyi

5 Bunyi menyebar

Bunyi yang dapat menyebar karena terkena ujung benda yang cenderung runcing

6 Bunyi yang dibelokkan

Bunyi yang diarahkan dibelokkandiarahkan kesuatu tempat karena adanya bantuan dari

benda lain

7 Bunyi yang merambat pada struktur bangunan

Bunyi yang dapat merambat dengan media struktur bangunan

Jika bunyi menemui suatu bidangmaterial maka bunyi tersebut akan berinteraksi

sehingga sebagian gelombangnya akan dipantulkan sebagian di serap dan sebagian lagi

diteruskanmenembus bidang tersebut

Jika bunyi menemui bidang yang bersifat memantulkan bunyi maka bunyi tersebut

akan dipantulkan dengan besar sudut datangnya bunyi diukur dari garis tegak lurus bidang

pantulnya (biasanya disebut dengan garis normal)

2152 Aspek pemilihan bahanmaterial akustik

Bahan akustik digunakan untuk pngendalian atau pengontrolan prilaku bunyi yang ada

di dalam ruangan

20

Berpori-pori Berpori-pori di

permukaannya

berperforasi

Tegel langit-langit

dengan dasar masif

Bahan berpori

a Plesteran akustik

b Karpet dan kain akustik

Bahan yang berpori dapat menyerap bunyi pada semua tingkatan frekuensi dan

penyerapannya tergantung pada ketebalan dari bahan yang digunakan

- Penyerap panel

Penyerap panel hanya dapat menyerap suara dengan frekwensi tertentu sesuai dengan

berat panel dan ketebalan rongganya tetapi biasanya panel ini digunakan untuk

menyerap suara dengan frekwensi rendah Penyerap panel ini dapat dibuat dari bahan

non akustik misalnya beton tetapi dalam pembuatannya cukup sulit Secara sederhana

bahan-bahan padat yang didalamnya terdapat rongga tanpa celahlubang merupakan

penyerap panel karena bahan yang dimiliki tahan terhadap goresan maka sering menjadi

penyerap frekwensi rendah pada bagian bawah dinding

Gambar 2 12 Bahan Berpori

Sumber Peter L Duncan Templeton Detail Akustik

Gambar 2 13Penyerap Panel

Sumber Peter L Duncan Templeton Detail Akustik

21

- Resonator rongga (Efek Helmholtz)

Adalah suatu alat yang digunakan untuk mengendalikan suara dalam ruangan yang

dapat diatur untuk memilih tingkat frekwensi yang diinginkan

2153 Tata Suara (Sound System)

Tata suara atau sound system merupakan salah satu langkah dalam memecahkan

masalah akustik dalam ruang pertunjukan Langkah ini dilakukan untuk mencapai kekerasan

suara dengan jalan menggunakan peralatan tata suarasound system berupa pengeras suara

buatan (elektronik) Sedangkan jika dalam ruang pertunjukan tidak menggunakan system

penguat berupa alat pengeras suara radius bunyi maksimum hanya berkisar 20 meter

Penempatan pengeras suara sebaiknya diutamakan terletak disekitar sisi samping atas

panggung dengan perangkat pengontrol suara ditempatkan pada area sentral sekitar tempat

duduk penonton Cara lain yang lebih efektif adalah dengan menyediakan suatu ruang bagi

operator terpisah dibelakang auditorium dengan arah bukaan mengarah kebagian dalam

ruang sehingga suara dapat didengar dan dikontrol oleh para operator sound system

Ada beberapa tipe penempatan loudspeaker pada sistem bunyi elektronik namun pada

dasarnya ada 4 tipe11

a Terpusat (central cluster) yaitu sekelompok speaker yang diletakkan di atas sumber

bunyi asli setinggi 7-13m dan agak ke depan Kumpulan speaker ini dapat

disembunyikan dibalik tirai dan masing-masing speaker diarahkan ke audiens deretan

11 Satwiko Prasasto Fisika Bangunan 2 Yogyakarta ANDI 2004 Hal 148-149

Gambar 2 14 Penyerap Berongga

Sumber Peter L Duncan Templeton Detail Akustik

22

depan tengah maupun belakang Klebihannya bunyi dari speaker sama arahnya dengan

posisi sumber bunyi asli

b Tersebar (distributed) yaitu peletakan rangkaian speaker di atas audien (pendengar)

c Tipe ini digunakan untuk ruangan yang memiliki langit-langit rendah sehingga tidak

memungkinkan memakai tipe terpusat Tipe ini mengutamakan dari segi kejelasan bunyi

dan tidak terlalu mementingkan arah bunyi Pada tipe ini peletakan speakernya umumnya

diletakkan di kolom secara merata

d Terpadu dengan kursi (seat-integrated) yaitu meletakkan speaker secara terpadu di

belakang kursi Tipe ini biasa diterapkan pada gereja Biasanya speaker diletakkan di

belakang sandaran kursi dan bunyinya akan didengan oleh orang yang duduk dibelakang

kursi tersebut

e Kombinasi dari tipe di atas Untuk kombinasi tipe terpusat dan tersebar diperlukan alat

penunda bunyi (initial time delay) agar bunyi dari speaker di deretan belakang menunggu

datangnya bunyi dari speaker terpusat di depan

Gambar 2 15 Sistem Terpusat

Sumber Satwiko Prasasto Fisika Bangunan 2

Gambar 2 16 Sistem Tersebar

Sumber Satwiko Prasasto Fisika Bangunan 2

23

Tata suara merupakan bagian yang terpenting dalam setiap pementasan yang terdiri

dari tiga elemen utama yaitu microphone amplifier dan loudspeaker Dalam suatu

pertunjukan segala instrument penghasil bunyi dikordinasikan dengan menggunakan mixer

sebagai pengatur keras lemahnya suara yang ditampilkan pada setiap sumber bunyi sehingga

keseluruhan suara dari panggung merupakan suatu hasil kumpulan bunyi yang harmonis

Dilihat dari peletakannya sound system terbagi menjadi tiga cara yaitu system menyebar

terpusat dan gabungan

Sistem loudspeker tersebar lebih cocok diterapkan pada ruang pidato informasi dan

komersial sedangkan system yang terpusat (baik dengan satu titik diatas tengah sumber

maupun dengan beberapa titik di sekeliling sumber suara) lebih cocok untuk konser musik

live teaterdrama maupun pertunjukan lain

22 TINJAUAN SENI TRADISIONAL BALI

221 Pengertian Seni Tradisional Bali

Seni Tradisional Bali merupakan seni yang telah ada sejak dulu dan diturunkan oleh

para seniman pendahulu yang ada di Bali Seni tradisional di Bali memiliki beberapa jenis

diantaranya ialah seni tari yang pada jaman dahulu digunakan sebagai sarana pelengkap

dalam pelaksanaan sebuah ritual ataupun dijadikan sebuah sarana hiburan tontonan

masyarakat

222 Jenis-jenis Seni Tradisional Bali

Jenis Seni Tradisional Bali di Bali cukup banyak dan beragam jenisnya yaitu Seni

Tari Seni UkirPatung Seni Tabuh Seni Drama Seni tari seni tabuh dan seni drama

merupakan jenis Seni Tradisional Bali yang biasanya digabungkan untuk dipentaskan kepada

wisatawan selain fungsinya yang juga sebagai salah-satu sarana dalam kegiatan upacara

sakral

A Berikut adalah jumlah banyaknya kelompaksekaa kesenian tradisional Bali yang ada di

Badung menurut Dinas Kebudayaan Kabupaten Badung tahun 2006

a Kec Kuta selatan 275 sekaa

Gambar 2 17 Pengeras Suara Tersebar dan Terpusat

Sumber Leo L Beranek Music Acoustics and Architecture

24

b Kec Kuta 99 sekaa

c Kec Kuta Utara 228 sekaa

d Kec Mengwi 654 sekaa

e Kec Abiansemal 448 sekaa

f Kec Petang 237 sekaa

g Jumlah 1941 sekaa

Jadi jumlah Kelompoksekaa kesenian tradisional Bali pada tahun 2006 yaitu 1941

sekaa Jika pada Gedung Kesenian ini dapat menampung 5 kelompok seni dalam sehari

maka dalam setahun dapat menggunakan sekitar 1800 kelompoksekaa prtunjukan tradisional

Bali

B Berikut adalah jenis jenis pertunjukan Bali berdasarkan kapasitas jumlah penari dan

penabuh

a Jenis seni pertunjukan dengan jumlah personil banyak ( gt 10 orang )

Penari Penabuh

1 Calonarang plusmn 25 orang plusmn 25 orang

2 Kunti Sraya plusmn 30 orang plusmn 25 orang

3 Kecak plusmn 70 orang

4 Sendratari Ramayana plusmn 28 orang plusmn35 orang

Rata rata plusmn 35 orang plusmn 28 orang

b Jenis seni pertunjukan dengan jumlah personil sedang ( 5-10 orang)

Penari Penabuh

1 Tari telek plusmn 7 orang plusmn 25 orang

2 Tari Pendet plusmn 6 orang plusmn 35 orang

3 Tari Panyembrama plusmn 6 orang plusmn 35 orang

4 Tari Gabor plusmn 6 orang plusmn 30 orang

5 Tari Legong Kuntul plusmn 6 orang plusmn 30 orang

6 Tari Satya Bhrasta plusmn 6 orang plusmn 35 orang

7 Tari Gopala plusmn 6 orang plusmn 30 orang

8 Tari Baris Wirayudha plusmn 8 orang plusmn 35 orang

25

9 Tari Garuda Wisnu plusmn 6 orang plusmn 35 orang

Rata rata plusmn 6 orang plusmn 33 orang

c Jenis seni pertunjukan dengan jumlah personil sedikit (lt 5 orang )

Penari Penabuh

1 Tari Legong Lasem plusmn 3 orang plusmn 35 orang

2 Tari Oleg plusmn 2 orang plusmn 35 orang

3 Tari Sekar Jagat plusmn 5 orang plusmn 30 orang

4 Tari Makepung plusmn 5 orang plusmn 30 orang

5 Tari Wiranata plusmn 1 orang plusmn 30 orang

6 Tari Panjisemirang plusmn 1 orang plusmn 30 orang

7 Tari Marga Pati plusmn 1 orang plusmn 35 orang

8 Tari Manukrawa plusmn 5 orang plusmn 35 orang

9 Tari Kembang Girang plusmn 5 orang plusmn 30 orang

10 Tari Joged plusmn 5 orang plusmn 12 orang

11 Tari Puspanjali plusmn 5 orang plusmn 30 orang

12 Tari Jauk plusmn 1 orang plusmn 25 orang

13 Tari Baris Tunggal plusmn 1 orang plusmn 35 orang

14 Tari Cendrawasih plusmn 2 orang plusmn 30 orang

15 Tari Kebyar Duduk plusmn 1 orang plusmn 35 orang

16 Tari Kebyar Terompong plusmn 1 orang plusmn 35 orang

17 Tari Belibis plusmn 5 orang plusmn 30 orang

18 Tari Kupu kupu Tarum plusmn 5 orang plusmn 35 orang

19 Tari Jalak Putih plusmn 5 orang plusmn 35 orang

20 Tari Kelinci plusmn 5 orang plusmn 35 orang

Rata rata plusmn 3 orang plusmn 31 orang

223 Seni Tradisional Bali Sebagai Seni Pertunjukan

Seni Tradisional Bali yang dibuat selain sebagai suatu yang disacralkan disungsung

dan diupacarai juga merupakan sarana atau media yang dapat berfungsi lain seperti sebagai

alat komunikasi hiburan pendidikan dan sebagainya

26

Seni Tradisional Bali dalam peranan sebagai seni pertunjukan atau seni tari itu dapat

dibedakan atas tiga jenis yaitu Seni sacral (Wali) seni bebali dan seni balih-balihan Maka

Seni Tradisional Bali dapat berfungsi di ketiga jenis tari tersebut

Dalam peninjauan Seni Tradisional Bali sebagai seni pertunjukan ini akan ditinjau

dari beberapa aspek antara lain

- Aspek bentuk pertunjukan

- Aspek struktur pementasan

- Aspek lakon yang biasa dibawakan

- Aspek perlengkapan-perlengkapan atau sarana pementasan

- Dan arena pementasan

23 TINJAUAN PROYEK SEJENIS

Dalam tinjauan proyek sejenis yang digunakan untuk mengetahui kedekatan

karakteristik Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali di Kabupaten Badung dengan gedung-

gedung pertunjukan yang lainnya maka proyek sejenis yang digunakan untuk ditinjau adalah

Gedung Natya Mandala ISI Denpasar Amphitheater Garuda Wisnu Kencana dan Boshe

VVIP CLUB BALI

231 Gedung Natya Mandala ISI Denpasar

Gedung yang berlokasi di jln Nusa Indah Denpasar Timur Merupakan salah satu

fasilitas pertunjukan yang berada di areal pendidikan kampus ISI Denpasar Merupakan satu-

satunya gedung teater tertutup yang ada di Denpasar namun hanya difungsikan sebagai

sarana latihanpengajaran serta pertunjukan (In Door) bagi mahasiswa ISI Denpasar

232 Amphitheater Garuda Wisnu Kencana

Berlokasi di Bukit Jimbaran -Badung Yang merupakan salah satu tempat petunjukan

outdoor yang terletak di daerah pariwisata Badung Merupakan salah satu tempat pertunjukan

yang difungsikan sebagai tempat pertunjukan Seni Tradisional Bali maupun atraksi modern

untuk dipertontonkan pada wisatawan

27

233 Boshe VVIP CLUB BALI

Di Kuta -Badung Yang berdekatan dengan patung Dewa Ruci yang merupakan

landmark dari kawasan Kuta Merupakan sebuah gedung tertutup yang fungsi utamanya

sebagai tempat hiburan malam dan pertunjukan musik Berikut adalah tabel studi banding

pada proyek sejenis

Objek

Kriteria

Gedung Natya

Mandala ISI

Denpasar

Amphitheater Garuda

Wisnu Kencana

Boshe VVIP

CLUB BALI Kesimpulan

Lokasi

Di Jln Nusa Indah

Denpasar Timur

Merupakan salah-satu

fasilitas pertunjukan

yang berada di areal

pendidikan kampus ISI

Denpasar

Di Bukit Jimbaran -

Badung Yang

merupakan salah satu

tempat petunjukan yang

terletak di daerah

pariwisata Badung

Di Kuta -Badung

Yang berdekatan

dengan patung

Dewa Ruci yang

merupakan

landmark dari

kawasan Kuta

Bahwa lokasi

sebuah tempat

pertunjukan

bisa terletak

pada area

pendidikan dan

kepariwisataan

Fungsi

Merupakan satu-

satunya gedung teater

tertutup namun hanya

difungsikan sebagai

sarana

latihanpengajaran serta

pertunjukan (In Door)

bagi mahasiswa ISI

Denpasar

Merupakan salah satu

tempat pertunjukan yang

difungsikan sebagai

tempat pertunjukan tari

Seni Tradisional Bali

maupun atraksi modern

untuk dipertontonkan

pada wisatawan

Merupakan sebuah

gedung tertutup

yang fungsi

utamanya sebagai

tempat hiburan

malam dan

pertunjukan musik

Fungsi utama

sebuah gedung

pertunjukan

adalah sebagai

tempat

pertunjukan

dan bisa juga

sebagai

fasilitas

pendidikan

seni

Fasilitas

Gedung

Tempat duduk

audience stage

(berbentuk segi empat)

layar (kanan dan kiri)

serta latar yang dapat

diubah-ubah sesuai

yang diinginkan r

control dan juga

Fasilitas pertunjukan

berupa Tempat duduk

audience Stage r

Penyimpanan

perlengkapannya r rias

tersedia juga stage

dengan tempat duduk

berkapasitas besar t

Fasilitas

pertunjukan

berupa Tempat

berdiri audience

Stage r

Penyimpanan alat

dan

perlengkapannya r

Sudah

memadai dari

segi

pertunjukan

dan pelayanan

bagi

wisatawan

namun belum

Tabel 22 Studi Banding Pada Proyek Sejenis

Sumber Observasi Lapangan

28

didalam kegiatannya

pun sudah

menggunakan bantuan

katrol lighting (sebagai

sarana pencahayaan

dalam pertunjukan)

Ruang Rias (laki-laki

dan wanita) serta

Toilet

Penjualan makanan

ringan dan minuman

serta sedangkan

fasilitas penunjang

berupa r Pengelola t

Penjualan tiket t

Penjualan sovenir toilet

t Penjualan makanan dan

minuman area parkir

Rias area pemusik

sedangkan

fasilitas

penunjang berupa

r Pengelola t

Penjualan tiket

toilet area parkir

cukup jauh dari

tempat pementasan

mengkhusus

ke bidang

pertunjukan

Seni

Tradisional

Bali

Kapasit

as

Kapasitas gedung

kurang lebih 500 orang

Kapasitas gedung kurang

lebih 800 orang

Kapasitas gedung

kurang lebih 2000

orang

Kondisi

Kondisi gedung cukup

baik sudah dilengkapi

dengan fasilitas-fasilitas

yang mendekati sebuah

ruang teater yang

dilengkapi dengan tata

lampu dan sound sistem

pada setiap

pertunjukannya

Cukup baik dan cukup

lengkap untuk sebuah

pertunjukan untuk

wisatawan namun

kondisi gedung dalam

setiap pertunjukannya

masih belum dapat

menunjang dari segi

akustik ruang dan

penerangannya hanya

memakai penerangan

alami Perlu ditambahkan

fasilitas-fasilitas

penunjang yang lainnya

seperti restauran galery

dan lain sebagainya

Cukup baik dan

fasilitas lengkap

seperti sudah

adanya t Penjualan

souvenir Toilet

setiap

pertunjukannya

ditunjang dengan

fasilitas sound

sistem dan tata

lampu yang

spektakuler

Masih

sederhana

belum ada

yang

memberikan

tampilan yang

spektakuler

dengan efek-

efek visual dan

penggunaan

sound sistem

yang canggih

dalam setiap

pertunjukanny

a

Pengelol

a

Pengelola yaitu civitas

dari akademi kampus

yang bersangkutan

yaitu ISI Denpasar

Pihak swasta Pihak swasta Pihak swasta

dan

pemerintah

29

Bentuk

Stage

Bentuk stage segi

empat lengkap dengan

pencahayaan lampu

diatasnya dan di

lengkapi dengan layar

Back ground nya dapat

di sesuaikan dengan

tema pertunjukan yang

di gelar

Bentuk stage kipas tanpa

pencahayaan lampu yang

memadai Back ground

nya berupa tebing

permanen

Pada stage ini

bentuk stagenya

sama yaitu segi

empat dan latarnya

dapat berubah

sesuai event yang

berlangsung

Bentuk

panggung yang

umum dipakai

pada gedung

pertunjukan

adalah bentuk

segi empat

Latar

Panggun

g

Pada Natya Mandala

latar panggung

menggunakan tiruan

candi bentar dari layar

Layar tersebut dapat

diganti-ganti untuk

mengkondisikan

suasana pannggung

yang diinginkan

Pada stage ini latar

berupa batu tebing yang

permanen dan tidak dapat

diubah-ubah bentuknya

Latar ygang gelap

merupakan latar

dari panggung ini

tidak permanen dan

dapat diubah-ubah

bentuknya untuk

memberikan kesan

modern

Latar

panggung pada

gedung

pertunjukan di

Bali pada

umumnya

berbentuk kori

ataupun candi

bentar

Entranc

e

Bangun

an

Entrance bangunan

pada gedung ini

mengadopsi dari bentuk

kori dari bangunan Bali

dengan bahan paras

putih namun

ornamennya tidak

dibuat secara detail

Entrance bangunan pada

gedung pertunjukan ini

berbentuk modern yang

menyerupai candi bentar

Kondisi entrance

bangunan terkesan

modern Entrance

bangunannya

dekat dengan jalan

sempadan

bangunan tidak

memenuhi syarat

Entrance

bangunan

gedung

pertunjukan di

Bali pada

umumnya

bercirikan

tradisional

Bali seperti

kori

30

24 SPESIFIKASI UMUM GEDUNG PERTUNJUKAN SENI TRADISIONAL

BALI

Berdasarkan data-data mengenai teori-teori tentang Gedung Pertunjukan Seni

Tradisional Bali serta tinjauan terhadap proyek sejenis diatas maka diperoleh beberapa

tetapi secara global

Zoning

Ruang

Pada gedung ini zone

ruangnya terdiri dari

zone depan panggung

yaitu Entrance

bangunan toilet

pengunjung pria amp

wanita r Operator r

Oudience area

penabuh dan stage

Zone belakang

panggung terdiri dari r

Rias pria amp wanita

toilet gudang side

entrance untuk pemain

dan koridor tempat

sirkulasi pemain

Pada area yang terdapat

di GWK zone ruangnya

terdiri dari zone depan

panggung yaitu Entrance

bangunan toilet

pengunjung pria amp

wanita r Tiketing dan r

Cinderamatasovenir dan

r Pengelola r Operator

r Oudience smoking

area area penabuh dan

stage Zone belakang

panggung terdiri dari

rRias dan persiapan

tempat penyimpanan

Pada gedung ini

zone ruangnya

terdiri dari zone

depan yaitu

Entrance bangunan

toilet pengunjung

pria amp wanita r

Tiketing r

Pengelola r

Oudience area

penabuh dan stage

Zone belakang

terdiri dari rRias

dan persiapan

tempat

penyimpanan Seni

Tradisional Bali

Zone ruang

umumnya

terdiri dari dua

zone yaitu

zone depan

panggung dan

zone belakang

panggung

dengan bagian-

bagiannya

Kesimp

ulan

Gedung Natya Mandala

merupakan gedung

pertunjukan yang

berada di area

pendidikan ISI

Denpasar dan dikelola

oleh civitas ISI

Denpasar dengan

fasilitas pertunjukannya

sudah memperhatikan

dari akustik ruang dan

tata lampu dalam setiap

pertunjukannya Namun

kondisi dari gedung

tersebut masih kurang

memadai

Gedung ini merupakan

tempat pertunjukan

khusus di pertontonkan

untuk para wisatawan

dan terletak pada lokasi

pariwisata dan

pengelolaannya

dipengang oleh pihak

swasta Fasilitas

pertunjukan yang modern

dan memperhatikan

akustik dan tata lampu

karena kondisi

bangunannya semi

tertutup dengan stage

terbuka

Boshe merupakan

tempat pertunjukan

khusus pertunjukan

modern

dipertunjukkan

untuk wisatawan

Fasilitas yang di

sediakan sangat

modern

31

spesifikasi umum mengenai Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali yang diuraikan

berdasarkan fungsi karakteristik pelaku dan kegiatan fasilitas bangunan gedung pertunjukan

Seni Tradisional Bali dan lokasi gedung pertunjukan Seni Tradisional Bali

241 Fungsi

Sebagai wadah pertunjukan bagi para seniman Seni Tradisional Bali dalam berkreasi

dan mempertunjukan hasil karyanya sehingga dapat dinikmati dengan nyaman oleh para

audience Selain itu diharapkan Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali ini dapat

memberikan suatu informasi obyek wisatatempat rekreasi dan untuk meningkatkan minat

masyarakat dalam berkesenian khususnya seni Seni Tradisional Bali yang merupakan warisan

nenek moyang kita dan nantinya dapat terus diwariskan kepada generasi penerus

242 Karakteristik Pelaku dan Kegiatan

Karakteristik pelaku dan kegiatan secara umum dalam perencanaan Gedung

Pertunjukan Seni Tradisional Bali dikelompokkan sebagai berikut

1 Pengelola

Merupakan pihak penyelenggara dalam hal ini adalah pihak swasta dan masyarakat serta

sponsor yang terkait serta monitoring dari pihak pemerintah

2 Wisatawan

Berbagai motivasi wisatawan datang ke Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali seperti

untuk rekreasi atau dengan tujuan khusus mencari informasi untuk mengetahui lebih

dekat mengenai pementasan tari Seni Tradisional Bali

3 Penari

Merupakan pihak yang berperan untuk menampilkan adegan-adegan dalam setiap lakon

yang dibawakan di depan panggung

4 Penabuh

Mengiringi penari dengan bunyi-bunyian (gong) dalam setiap penampilannya di depan

panggung

243 Fasilitas Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali

Fasilitas Gedung Perunjukan Seni Tradisional Bali berdasarkan sintesis tinjauan teori

mengenai seni pertunjukan dan tinjauan proyek sejenis adalah sebagai berikut

32

1 Jenis ruang umumnya terbagi atas dua elemen utama yaitu

a Area ldquoDepanrdquo (font) sebagai public area

b ldquoBelakang panggungrdquo (back stage) sebagai work groups (kelompok kerja)

2 Ruang-ruang yang akan disediakan adalah

- Ruang Utama (panggung pertunjukan tempat duduk penonton tempat rias pria dan

wanita dan tempat untuk gambelan atau perlengkapan instrument dalam pementasan)

- Ruang Pertunjukan Luar (stage outdoor)

- Ruang pelayanan umum (lobby counter informasi loket karcis souvenir r

operator cafetaria keamanan toliet pengunjung)

- Ruang administrasipengelola

- Ruang penunjang (tempat parkir gudang pos satpam ME)

244 Lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali

Persyaratan lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali berdasarkan sintesis

tinjuan teori mengenai pertunjukan Seni Tradisional Bali dan tinjauan proyek sejenis adalah

sebagai berikut

1 Lokasinya berada dekat dengan kegiatan pariwisata

2 Lokasinya sesuai dengan peruntukan dari fungsi bangunan yang diwadahi

3 Lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali harus strategis dan dapat mudah

dicapai oleh berbagai pihak yang berkepentingan

4 Lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali harus dapat memberi kenyamanan

dan keamanan bagi semua civitas yang ada didalamnya

17

2146 Struktur

Gedung pertunjukan harus mewadahi sifat kegiatan pertunjukan dimana bentuk

struktur dan finising mengikuti fungsi sebagai gedung pertunjukan dengan pertimbangan

akustik kenyamanan pentas dan penikmat pertunjukan

Element atap sebagai pelindung gedung dari cuaca dan gangguan lain harus dapat

menyesuaikan dengan bentang yang lebar pengkondisian reflector dan penggunaan material

absorbsi bunyi Bahan kayu dan rangka atap mudah didapatkan akan tetapi masif dan berat

Rangka atap fleksible untuk bentang lebar ringan akan tetapi kurang tahan api Elemen

dinding utama harus kuat adanya kemampuan untuk merefleksikan sumber bunyi dan

penyerap atau mengalami gangguan bising gema gaung pada bangunan Semakin padat atau

solid bahan yang digunakan semakin mudah menyalurkan getaran bunyi

215 Tinjauan Aspek Kenyamanan Dengar

Kenyamanan dengar mempunyai arti bahwa suara-suara yang dinikmati pada suatu

pertunjukan tidak dipengaruhi oleh suara atau bunyi yang tidak dikehendaki suara dapat

terdistribusi secara merata dengan kekuatan yang cukup

Sistem akustik yang baik menurut Leo L Beranek (1962 412-413) dan David Egan (1988

155-170) yaitu

1 Adanya kekerasan (Loudness) yang cukup pada setiap bagian gedung pertunjukan

Gambar 2 10 Penghawaan Dalam Ruang

Sumber Ramsey 1994 Architectural Graphic Standard

18

2 Energi bunyi yang terdistribusi (difusi) secara merata

3 Tercapainya waktu dengung (RT) yang optimum sesuai dengan persyaratan masing-

masing jenis penggunaan

4 Ruang yang terbebas dari cacat akustik seperti gema pemantulan berkepanjangan gaung

pemusatan bunyi distorsi bayangan bunyi dan resonansi ruang

5 Tercapainya keintiman balancing kepenuhan nada dan ansamble pada ruang

pertunjukan dan adanya kehangatan dan kejelasan (clarity) pada ruang teater

6 Menghindari bising dan getaran yang mengganggu pementasan

Agar mendapat kondisi mendengar yang baik maka bentuk ukuran lebar panjang

tinggi bangunan serta bahan yang digunakan harus diatur sesuai dengan volume dan kualitas

bunyi yang dihasilkan Beberapa pengkondisian akustik gedung pertunjukan secara umum

antara lain

1 Penerapan material penyerapan yang cukup sehingga RT dapat dikendalikan dan

pencegahan terjadinya gema yang tidak diinginkan terutama pada dinding bagian

belakang

2 Pengarahan intensitas bunyi ke area bagian tengah dan belakang

3 Menaikkan sumber bunyi dan ruang penonton dibentuk sedemikian rupa dengan

memiringkan lantai penonton agar aliran gelombang bunyi langsung dan bebas

4 Bidang pantul mengelilingi sumber bunyi untuk memberikan energy tambahan

5 Rasio antara volume dengan luas lantai bangunan arus dijaga sehingga jarak yang

ditempuh bunyi langsung dan bunyi pantul relatif pendek

6 Penggunaan permukaan yang dapat memberikan pemerataan bunyi diseluruh ruangan

2151 Prilaku Bunyi Dalam Ruang

Gambar 2 11Prilaku Bunyi Dalam Ruang

Sumber Leslie L Doelle Akustik Lingkungan

19

Keterangan

1 Bunyi Langsung

Bunyi langsung dapat diterimadirasakan oleh telinga pendengar sesuai dengan suara asli

dari sumber bunyi

2 Bunyi yang ditransformasikan

Bunyi yang dapat berubah bentuktidak sesuai dengan suara aslinya karena adanya benda

lain yang menyebabkan

3 Bunyi pantul

Bunyi yang diterima oleh telinga pendengar setelah adanya pantulan dari benda lain yang

dapat memantulkan bunyi

4 Bunyi diserap

Bunyi yang hilang karena adanya bahan penyerap suarabunyi

5 Bunyi menyebar

Bunyi yang dapat menyebar karena terkena ujung benda yang cenderung runcing

6 Bunyi yang dibelokkan

Bunyi yang diarahkan dibelokkandiarahkan kesuatu tempat karena adanya bantuan dari

benda lain

7 Bunyi yang merambat pada struktur bangunan

Bunyi yang dapat merambat dengan media struktur bangunan

Jika bunyi menemui suatu bidangmaterial maka bunyi tersebut akan berinteraksi

sehingga sebagian gelombangnya akan dipantulkan sebagian di serap dan sebagian lagi

diteruskanmenembus bidang tersebut

Jika bunyi menemui bidang yang bersifat memantulkan bunyi maka bunyi tersebut

akan dipantulkan dengan besar sudut datangnya bunyi diukur dari garis tegak lurus bidang

pantulnya (biasanya disebut dengan garis normal)

2152 Aspek pemilihan bahanmaterial akustik

Bahan akustik digunakan untuk pngendalian atau pengontrolan prilaku bunyi yang ada

di dalam ruangan

20

Berpori-pori Berpori-pori di

permukaannya

berperforasi

Tegel langit-langit

dengan dasar masif

Bahan berpori

a Plesteran akustik

b Karpet dan kain akustik

Bahan yang berpori dapat menyerap bunyi pada semua tingkatan frekuensi dan

penyerapannya tergantung pada ketebalan dari bahan yang digunakan

- Penyerap panel

Penyerap panel hanya dapat menyerap suara dengan frekwensi tertentu sesuai dengan

berat panel dan ketebalan rongganya tetapi biasanya panel ini digunakan untuk

menyerap suara dengan frekwensi rendah Penyerap panel ini dapat dibuat dari bahan

non akustik misalnya beton tetapi dalam pembuatannya cukup sulit Secara sederhana

bahan-bahan padat yang didalamnya terdapat rongga tanpa celahlubang merupakan

penyerap panel karena bahan yang dimiliki tahan terhadap goresan maka sering menjadi

penyerap frekwensi rendah pada bagian bawah dinding

Gambar 2 12 Bahan Berpori

Sumber Peter L Duncan Templeton Detail Akustik

Gambar 2 13Penyerap Panel

Sumber Peter L Duncan Templeton Detail Akustik

21

- Resonator rongga (Efek Helmholtz)

Adalah suatu alat yang digunakan untuk mengendalikan suara dalam ruangan yang

dapat diatur untuk memilih tingkat frekwensi yang diinginkan

2153 Tata Suara (Sound System)

Tata suara atau sound system merupakan salah satu langkah dalam memecahkan

masalah akustik dalam ruang pertunjukan Langkah ini dilakukan untuk mencapai kekerasan

suara dengan jalan menggunakan peralatan tata suarasound system berupa pengeras suara

buatan (elektronik) Sedangkan jika dalam ruang pertunjukan tidak menggunakan system

penguat berupa alat pengeras suara radius bunyi maksimum hanya berkisar 20 meter

Penempatan pengeras suara sebaiknya diutamakan terletak disekitar sisi samping atas

panggung dengan perangkat pengontrol suara ditempatkan pada area sentral sekitar tempat

duduk penonton Cara lain yang lebih efektif adalah dengan menyediakan suatu ruang bagi

operator terpisah dibelakang auditorium dengan arah bukaan mengarah kebagian dalam

ruang sehingga suara dapat didengar dan dikontrol oleh para operator sound system

Ada beberapa tipe penempatan loudspeaker pada sistem bunyi elektronik namun pada

dasarnya ada 4 tipe11

a Terpusat (central cluster) yaitu sekelompok speaker yang diletakkan di atas sumber

bunyi asli setinggi 7-13m dan agak ke depan Kumpulan speaker ini dapat

disembunyikan dibalik tirai dan masing-masing speaker diarahkan ke audiens deretan

11 Satwiko Prasasto Fisika Bangunan 2 Yogyakarta ANDI 2004 Hal 148-149

Gambar 2 14 Penyerap Berongga

Sumber Peter L Duncan Templeton Detail Akustik

22

depan tengah maupun belakang Klebihannya bunyi dari speaker sama arahnya dengan

posisi sumber bunyi asli

b Tersebar (distributed) yaitu peletakan rangkaian speaker di atas audien (pendengar)

c Tipe ini digunakan untuk ruangan yang memiliki langit-langit rendah sehingga tidak

memungkinkan memakai tipe terpusat Tipe ini mengutamakan dari segi kejelasan bunyi

dan tidak terlalu mementingkan arah bunyi Pada tipe ini peletakan speakernya umumnya

diletakkan di kolom secara merata

d Terpadu dengan kursi (seat-integrated) yaitu meletakkan speaker secara terpadu di

belakang kursi Tipe ini biasa diterapkan pada gereja Biasanya speaker diletakkan di

belakang sandaran kursi dan bunyinya akan didengan oleh orang yang duduk dibelakang

kursi tersebut

e Kombinasi dari tipe di atas Untuk kombinasi tipe terpusat dan tersebar diperlukan alat

penunda bunyi (initial time delay) agar bunyi dari speaker di deretan belakang menunggu

datangnya bunyi dari speaker terpusat di depan

Gambar 2 15 Sistem Terpusat

Sumber Satwiko Prasasto Fisika Bangunan 2

Gambar 2 16 Sistem Tersebar

Sumber Satwiko Prasasto Fisika Bangunan 2

23

Tata suara merupakan bagian yang terpenting dalam setiap pementasan yang terdiri

dari tiga elemen utama yaitu microphone amplifier dan loudspeaker Dalam suatu

pertunjukan segala instrument penghasil bunyi dikordinasikan dengan menggunakan mixer

sebagai pengatur keras lemahnya suara yang ditampilkan pada setiap sumber bunyi sehingga

keseluruhan suara dari panggung merupakan suatu hasil kumpulan bunyi yang harmonis

Dilihat dari peletakannya sound system terbagi menjadi tiga cara yaitu system menyebar

terpusat dan gabungan

Sistem loudspeker tersebar lebih cocok diterapkan pada ruang pidato informasi dan

komersial sedangkan system yang terpusat (baik dengan satu titik diatas tengah sumber

maupun dengan beberapa titik di sekeliling sumber suara) lebih cocok untuk konser musik

live teaterdrama maupun pertunjukan lain

22 TINJAUAN SENI TRADISIONAL BALI

221 Pengertian Seni Tradisional Bali

Seni Tradisional Bali merupakan seni yang telah ada sejak dulu dan diturunkan oleh

para seniman pendahulu yang ada di Bali Seni tradisional di Bali memiliki beberapa jenis

diantaranya ialah seni tari yang pada jaman dahulu digunakan sebagai sarana pelengkap

dalam pelaksanaan sebuah ritual ataupun dijadikan sebuah sarana hiburan tontonan

masyarakat

222 Jenis-jenis Seni Tradisional Bali

Jenis Seni Tradisional Bali di Bali cukup banyak dan beragam jenisnya yaitu Seni

Tari Seni UkirPatung Seni Tabuh Seni Drama Seni tari seni tabuh dan seni drama

merupakan jenis Seni Tradisional Bali yang biasanya digabungkan untuk dipentaskan kepada

wisatawan selain fungsinya yang juga sebagai salah-satu sarana dalam kegiatan upacara

sakral

A Berikut adalah jumlah banyaknya kelompaksekaa kesenian tradisional Bali yang ada di

Badung menurut Dinas Kebudayaan Kabupaten Badung tahun 2006

a Kec Kuta selatan 275 sekaa

Gambar 2 17 Pengeras Suara Tersebar dan Terpusat

Sumber Leo L Beranek Music Acoustics and Architecture

24

b Kec Kuta 99 sekaa

c Kec Kuta Utara 228 sekaa

d Kec Mengwi 654 sekaa

e Kec Abiansemal 448 sekaa

f Kec Petang 237 sekaa

g Jumlah 1941 sekaa

Jadi jumlah Kelompoksekaa kesenian tradisional Bali pada tahun 2006 yaitu 1941

sekaa Jika pada Gedung Kesenian ini dapat menampung 5 kelompok seni dalam sehari

maka dalam setahun dapat menggunakan sekitar 1800 kelompoksekaa prtunjukan tradisional

Bali

B Berikut adalah jenis jenis pertunjukan Bali berdasarkan kapasitas jumlah penari dan

penabuh

a Jenis seni pertunjukan dengan jumlah personil banyak ( gt 10 orang )

Penari Penabuh

1 Calonarang plusmn 25 orang plusmn 25 orang

2 Kunti Sraya plusmn 30 orang plusmn 25 orang

3 Kecak plusmn 70 orang

4 Sendratari Ramayana plusmn 28 orang plusmn35 orang

Rata rata plusmn 35 orang plusmn 28 orang

b Jenis seni pertunjukan dengan jumlah personil sedang ( 5-10 orang)

Penari Penabuh

1 Tari telek plusmn 7 orang plusmn 25 orang

2 Tari Pendet plusmn 6 orang plusmn 35 orang

3 Tari Panyembrama plusmn 6 orang plusmn 35 orang

4 Tari Gabor plusmn 6 orang plusmn 30 orang

5 Tari Legong Kuntul plusmn 6 orang plusmn 30 orang

6 Tari Satya Bhrasta plusmn 6 orang plusmn 35 orang

7 Tari Gopala plusmn 6 orang plusmn 30 orang

8 Tari Baris Wirayudha plusmn 8 orang plusmn 35 orang

25

9 Tari Garuda Wisnu plusmn 6 orang plusmn 35 orang

Rata rata plusmn 6 orang plusmn 33 orang

c Jenis seni pertunjukan dengan jumlah personil sedikit (lt 5 orang )

Penari Penabuh

1 Tari Legong Lasem plusmn 3 orang plusmn 35 orang

2 Tari Oleg plusmn 2 orang plusmn 35 orang

3 Tari Sekar Jagat plusmn 5 orang plusmn 30 orang

4 Tari Makepung plusmn 5 orang plusmn 30 orang

5 Tari Wiranata plusmn 1 orang plusmn 30 orang

6 Tari Panjisemirang plusmn 1 orang plusmn 30 orang

7 Tari Marga Pati plusmn 1 orang plusmn 35 orang

8 Tari Manukrawa plusmn 5 orang plusmn 35 orang

9 Tari Kembang Girang plusmn 5 orang plusmn 30 orang

10 Tari Joged plusmn 5 orang plusmn 12 orang

11 Tari Puspanjali plusmn 5 orang plusmn 30 orang

12 Tari Jauk plusmn 1 orang plusmn 25 orang

13 Tari Baris Tunggal plusmn 1 orang plusmn 35 orang

14 Tari Cendrawasih plusmn 2 orang plusmn 30 orang

15 Tari Kebyar Duduk plusmn 1 orang plusmn 35 orang

16 Tari Kebyar Terompong plusmn 1 orang plusmn 35 orang

17 Tari Belibis plusmn 5 orang plusmn 30 orang

18 Tari Kupu kupu Tarum plusmn 5 orang plusmn 35 orang

19 Tari Jalak Putih plusmn 5 orang plusmn 35 orang

20 Tari Kelinci plusmn 5 orang plusmn 35 orang

Rata rata plusmn 3 orang plusmn 31 orang

223 Seni Tradisional Bali Sebagai Seni Pertunjukan

Seni Tradisional Bali yang dibuat selain sebagai suatu yang disacralkan disungsung

dan diupacarai juga merupakan sarana atau media yang dapat berfungsi lain seperti sebagai

alat komunikasi hiburan pendidikan dan sebagainya

26

Seni Tradisional Bali dalam peranan sebagai seni pertunjukan atau seni tari itu dapat

dibedakan atas tiga jenis yaitu Seni sacral (Wali) seni bebali dan seni balih-balihan Maka

Seni Tradisional Bali dapat berfungsi di ketiga jenis tari tersebut

Dalam peninjauan Seni Tradisional Bali sebagai seni pertunjukan ini akan ditinjau

dari beberapa aspek antara lain

- Aspek bentuk pertunjukan

- Aspek struktur pementasan

- Aspek lakon yang biasa dibawakan

- Aspek perlengkapan-perlengkapan atau sarana pementasan

- Dan arena pementasan

23 TINJAUAN PROYEK SEJENIS

Dalam tinjauan proyek sejenis yang digunakan untuk mengetahui kedekatan

karakteristik Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali di Kabupaten Badung dengan gedung-

gedung pertunjukan yang lainnya maka proyek sejenis yang digunakan untuk ditinjau adalah

Gedung Natya Mandala ISI Denpasar Amphitheater Garuda Wisnu Kencana dan Boshe

VVIP CLUB BALI

231 Gedung Natya Mandala ISI Denpasar

Gedung yang berlokasi di jln Nusa Indah Denpasar Timur Merupakan salah satu

fasilitas pertunjukan yang berada di areal pendidikan kampus ISI Denpasar Merupakan satu-

satunya gedung teater tertutup yang ada di Denpasar namun hanya difungsikan sebagai

sarana latihanpengajaran serta pertunjukan (In Door) bagi mahasiswa ISI Denpasar

232 Amphitheater Garuda Wisnu Kencana

Berlokasi di Bukit Jimbaran -Badung Yang merupakan salah satu tempat petunjukan

outdoor yang terletak di daerah pariwisata Badung Merupakan salah satu tempat pertunjukan

yang difungsikan sebagai tempat pertunjukan Seni Tradisional Bali maupun atraksi modern

untuk dipertontonkan pada wisatawan

27

233 Boshe VVIP CLUB BALI

Di Kuta -Badung Yang berdekatan dengan patung Dewa Ruci yang merupakan

landmark dari kawasan Kuta Merupakan sebuah gedung tertutup yang fungsi utamanya

sebagai tempat hiburan malam dan pertunjukan musik Berikut adalah tabel studi banding

pada proyek sejenis

Objek

Kriteria

Gedung Natya

Mandala ISI

Denpasar

Amphitheater Garuda

Wisnu Kencana

Boshe VVIP

CLUB BALI Kesimpulan

Lokasi

Di Jln Nusa Indah

Denpasar Timur

Merupakan salah-satu

fasilitas pertunjukan

yang berada di areal

pendidikan kampus ISI

Denpasar

Di Bukit Jimbaran -

Badung Yang

merupakan salah satu

tempat petunjukan yang

terletak di daerah

pariwisata Badung

Di Kuta -Badung

Yang berdekatan

dengan patung

Dewa Ruci yang

merupakan

landmark dari

kawasan Kuta

Bahwa lokasi

sebuah tempat

pertunjukan

bisa terletak

pada area

pendidikan dan

kepariwisataan

Fungsi

Merupakan satu-

satunya gedung teater

tertutup namun hanya

difungsikan sebagai

sarana

latihanpengajaran serta

pertunjukan (In Door)

bagi mahasiswa ISI

Denpasar

Merupakan salah satu

tempat pertunjukan yang

difungsikan sebagai

tempat pertunjukan tari

Seni Tradisional Bali

maupun atraksi modern

untuk dipertontonkan

pada wisatawan

Merupakan sebuah

gedung tertutup

yang fungsi

utamanya sebagai

tempat hiburan

malam dan

pertunjukan musik

Fungsi utama

sebuah gedung

pertunjukan

adalah sebagai

tempat

pertunjukan

dan bisa juga

sebagai

fasilitas

pendidikan

seni

Fasilitas

Gedung

Tempat duduk

audience stage

(berbentuk segi empat)

layar (kanan dan kiri)

serta latar yang dapat

diubah-ubah sesuai

yang diinginkan r

control dan juga

Fasilitas pertunjukan

berupa Tempat duduk

audience Stage r

Penyimpanan

perlengkapannya r rias

tersedia juga stage

dengan tempat duduk

berkapasitas besar t

Fasilitas

pertunjukan

berupa Tempat

berdiri audience

Stage r

Penyimpanan alat

dan

perlengkapannya r

Sudah

memadai dari

segi

pertunjukan

dan pelayanan

bagi

wisatawan

namun belum

Tabel 22 Studi Banding Pada Proyek Sejenis

Sumber Observasi Lapangan

28

didalam kegiatannya

pun sudah

menggunakan bantuan

katrol lighting (sebagai

sarana pencahayaan

dalam pertunjukan)

Ruang Rias (laki-laki

dan wanita) serta

Toilet

Penjualan makanan

ringan dan minuman

serta sedangkan

fasilitas penunjang

berupa r Pengelola t

Penjualan tiket t

Penjualan sovenir toilet

t Penjualan makanan dan

minuman area parkir

Rias area pemusik

sedangkan

fasilitas

penunjang berupa

r Pengelola t

Penjualan tiket

toilet area parkir

cukup jauh dari

tempat pementasan

mengkhusus

ke bidang

pertunjukan

Seni

Tradisional

Bali

Kapasit

as

Kapasitas gedung

kurang lebih 500 orang

Kapasitas gedung kurang

lebih 800 orang

Kapasitas gedung

kurang lebih 2000

orang

Kondisi

Kondisi gedung cukup

baik sudah dilengkapi

dengan fasilitas-fasilitas

yang mendekati sebuah

ruang teater yang

dilengkapi dengan tata

lampu dan sound sistem

pada setiap

pertunjukannya

Cukup baik dan cukup

lengkap untuk sebuah

pertunjukan untuk

wisatawan namun

kondisi gedung dalam

setiap pertunjukannya

masih belum dapat

menunjang dari segi

akustik ruang dan

penerangannya hanya

memakai penerangan

alami Perlu ditambahkan

fasilitas-fasilitas

penunjang yang lainnya

seperti restauran galery

dan lain sebagainya

Cukup baik dan

fasilitas lengkap

seperti sudah

adanya t Penjualan

souvenir Toilet

setiap

pertunjukannya

ditunjang dengan

fasilitas sound

sistem dan tata

lampu yang

spektakuler

Masih

sederhana

belum ada

yang

memberikan

tampilan yang

spektakuler

dengan efek-

efek visual dan

penggunaan

sound sistem

yang canggih

dalam setiap

pertunjukanny

a

Pengelol

a

Pengelola yaitu civitas

dari akademi kampus

yang bersangkutan

yaitu ISI Denpasar

Pihak swasta Pihak swasta Pihak swasta

dan

pemerintah

29

Bentuk

Stage

Bentuk stage segi

empat lengkap dengan

pencahayaan lampu

diatasnya dan di

lengkapi dengan layar

Back ground nya dapat

di sesuaikan dengan

tema pertunjukan yang

di gelar

Bentuk stage kipas tanpa

pencahayaan lampu yang

memadai Back ground

nya berupa tebing

permanen

Pada stage ini

bentuk stagenya

sama yaitu segi

empat dan latarnya

dapat berubah

sesuai event yang

berlangsung

Bentuk

panggung yang

umum dipakai

pada gedung

pertunjukan

adalah bentuk

segi empat

Latar

Panggun

g

Pada Natya Mandala

latar panggung

menggunakan tiruan

candi bentar dari layar

Layar tersebut dapat

diganti-ganti untuk

mengkondisikan

suasana pannggung

yang diinginkan

Pada stage ini latar

berupa batu tebing yang

permanen dan tidak dapat

diubah-ubah bentuknya

Latar ygang gelap

merupakan latar

dari panggung ini

tidak permanen dan

dapat diubah-ubah

bentuknya untuk

memberikan kesan

modern

Latar

panggung pada

gedung

pertunjukan di

Bali pada

umumnya

berbentuk kori

ataupun candi

bentar

Entranc

e

Bangun

an

Entrance bangunan

pada gedung ini

mengadopsi dari bentuk

kori dari bangunan Bali

dengan bahan paras

putih namun

ornamennya tidak

dibuat secara detail

Entrance bangunan pada

gedung pertunjukan ini

berbentuk modern yang

menyerupai candi bentar

Kondisi entrance

bangunan terkesan

modern Entrance

bangunannya

dekat dengan jalan

sempadan

bangunan tidak

memenuhi syarat

Entrance

bangunan

gedung

pertunjukan di

Bali pada

umumnya

bercirikan

tradisional

Bali seperti

kori

30

24 SPESIFIKASI UMUM GEDUNG PERTUNJUKAN SENI TRADISIONAL

BALI

Berdasarkan data-data mengenai teori-teori tentang Gedung Pertunjukan Seni

Tradisional Bali serta tinjauan terhadap proyek sejenis diatas maka diperoleh beberapa

tetapi secara global

Zoning

Ruang

Pada gedung ini zone

ruangnya terdiri dari

zone depan panggung

yaitu Entrance

bangunan toilet

pengunjung pria amp

wanita r Operator r

Oudience area

penabuh dan stage

Zone belakang

panggung terdiri dari r

Rias pria amp wanita

toilet gudang side

entrance untuk pemain

dan koridor tempat

sirkulasi pemain

Pada area yang terdapat

di GWK zone ruangnya

terdiri dari zone depan

panggung yaitu Entrance

bangunan toilet

pengunjung pria amp

wanita r Tiketing dan r

Cinderamatasovenir dan

r Pengelola r Operator

r Oudience smoking

area area penabuh dan

stage Zone belakang

panggung terdiri dari

rRias dan persiapan

tempat penyimpanan

Pada gedung ini

zone ruangnya

terdiri dari zone

depan yaitu

Entrance bangunan

toilet pengunjung

pria amp wanita r

Tiketing r

Pengelola r

Oudience area

penabuh dan stage

Zone belakang

terdiri dari rRias

dan persiapan

tempat

penyimpanan Seni

Tradisional Bali

Zone ruang

umumnya

terdiri dari dua

zone yaitu

zone depan

panggung dan

zone belakang

panggung

dengan bagian-

bagiannya

Kesimp

ulan

Gedung Natya Mandala

merupakan gedung

pertunjukan yang

berada di area

pendidikan ISI

Denpasar dan dikelola

oleh civitas ISI

Denpasar dengan

fasilitas pertunjukannya

sudah memperhatikan

dari akustik ruang dan

tata lampu dalam setiap

pertunjukannya Namun

kondisi dari gedung

tersebut masih kurang

memadai

Gedung ini merupakan

tempat pertunjukan

khusus di pertontonkan

untuk para wisatawan

dan terletak pada lokasi

pariwisata dan

pengelolaannya

dipengang oleh pihak

swasta Fasilitas

pertunjukan yang modern

dan memperhatikan

akustik dan tata lampu

karena kondisi

bangunannya semi

tertutup dengan stage

terbuka

Boshe merupakan

tempat pertunjukan

khusus pertunjukan

modern

dipertunjukkan

untuk wisatawan

Fasilitas yang di

sediakan sangat

modern

31

spesifikasi umum mengenai Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali yang diuraikan

berdasarkan fungsi karakteristik pelaku dan kegiatan fasilitas bangunan gedung pertunjukan

Seni Tradisional Bali dan lokasi gedung pertunjukan Seni Tradisional Bali

241 Fungsi

Sebagai wadah pertunjukan bagi para seniman Seni Tradisional Bali dalam berkreasi

dan mempertunjukan hasil karyanya sehingga dapat dinikmati dengan nyaman oleh para

audience Selain itu diharapkan Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali ini dapat

memberikan suatu informasi obyek wisatatempat rekreasi dan untuk meningkatkan minat

masyarakat dalam berkesenian khususnya seni Seni Tradisional Bali yang merupakan warisan

nenek moyang kita dan nantinya dapat terus diwariskan kepada generasi penerus

242 Karakteristik Pelaku dan Kegiatan

Karakteristik pelaku dan kegiatan secara umum dalam perencanaan Gedung

Pertunjukan Seni Tradisional Bali dikelompokkan sebagai berikut

1 Pengelola

Merupakan pihak penyelenggara dalam hal ini adalah pihak swasta dan masyarakat serta

sponsor yang terkait serta monitoring dari pihak pemerintah

2 Wisatawan

Berbagai motivasi wisatawan datang ke Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali seperti

untuk rekreasi atau dengan tujuan khusus mencari informasi untuk mengetahui lebih

dekat mengenai pementasan tari Seni Tradisional Bali

3 Penari

Merupakan pihak yang berperan untuk menampilkan adegan-adegan dalam setiap lakon

yang dibawakan di depan panggung

4 Penabuh

Mengiringi penari dengan bunyi-bunyian (gong) dalam setiap penampilannya di depan

panggung

243 Fasilitas Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali

Fasilitas Gedung Perunjukan Seni Tradisional Bali berdasarkan sintesis tinjauan teori

mengenai seni pertunjukan dan tinjauan proyek sejenis adalah sebagai berikut

32

1 Jenis ruang umumnya terbagi atas dua elemen utama yaitu

a Area ldquoDepanrdquo (font) sebagai public area

b ldquoBelakang panggungrdquo (back stage) sebagai work groups (kelompok kerja)

2 Ruang-ruang yang akan disediakan adalah

- Ruang Utama (panggung pertunjukan tempat duduk penonton tempat rias pria dan

wanita dan tempat untuk gambelan atau perlengkapan instrument dalam pementasan)

- Ruang Pertunjukan Luar (stage outdoor)

- Ruang pelayanan umum (lobby counter informasi loket karcis souvenir r

operator cafetaria keamanan toliet pengunjung)

- Ruang administrasipengelola

- Ruang penunjang (tempat parkir gudang pos satpam ME)

244 Lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali

Persyaratan lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali berdasarkan sintesis

tinjuan teori mengenai pertunjukan Seni Tradisional Bali dan tinjauan proyek sejenis adalah

sebagai berikut

1 Lokasinya berada dekat dengan kegiatan pariwisata

2 Lokasinya sesuai dengan peruntukan dari fungsi bangunan yang diwadahi

3 Lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali harus strategis dan dapat mudah

dicapai oleh berbagai pihak yang berkepentingan

4 Lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali harus dapat memberi kenyamanan

dan keamanan bagi semua civitas yang ada didalamnya

18

2 Energi bunyi yang terdistribusi (difusi) secara merata

3 Tercapainya waktu dengung (RT) yang optimum sesuai dengan persyaratan masing-

masing jenis penggunaan

4 Ruang yang terbebas dari cacat akustik seperti gema pemantulan berkepanjangan gaung

pemusatan bunyi distorsi bayangan bunyi dan resonansi ruang

5 Tercapainya keintiman balancing kepenuhan nada dan ansamble pada ruang

pertunjukan dan adanya kehangatan dan kejelasan (clarity) pada ruang teater

6 Menghindari bising dan getaran yang mengganggu pementasan

Agar mendapat kondisi mendengar yang baik maka bentuk ukuran lebar panjang

tinggi bangunan serta bahan yang digunakan harus diatur sesuai dengan volume dan kualitas

bunyi yang dihasilkan Beberapa pengkondisian akustik gedung pertunjukan secara umum

antara lain

1 Penerapan material penyerapan yang cukup sehingga RT dapat dikendalikan dan

pencegahan terjadinya gema yang tidak diinginkan terutama pada dinding bagian

belakang

2 Pengarahan intensitas bunyi ke area bagian tengah dan belakang

3 Menaikkan sumber bunyi dan ruang penonton dibentuk sedemikian rupa dengan

memiringkan lantai penonton agar aliran gelombang bunyi langsung dan bebas

4 Bidang pantul mengelilingi sumber bunyi untuk memberikan energy tambahan

5 Rasio antara volume dengan luas lantai bangunan arus dijaga sehingga jarak yang

ditempuh bunyi langsung dan bunyi pantul relatif pendek

6 Penggunaan permukaan yang dapat memberikan pemerataan bunyi diseluruh ruangan

2151 Prilaku Bunyi Dalam Ruang

Gambar 2 11Prilaku Bunyi Dalam Ruang

Sumber Leslie L Doelle Akustik Lingkungan

19

Keterangan

1 Bunyi Langsung

Bunyi langsung dapat diterimadirasakan oleh telinga pendengar sesuai dengan suara asli

dari sumber bunyi

2 Bunyi yang ditransformasikan

Bunyi yang dapat berubah bentuktidak sesuai dengan suara aslinya karena adanya benda

lain yang menyebabkan

3 Bunyi pantul

Bunyi yang diterima oleh telinga pendengar setelah adanya pantulan dari benda lain yang

dapat memantulkan bunyi

4 Bunyi diserap

Bunyi yang hilang karena adanya bahan penyerap suarabunyi

5 Bunyi menyebar

Bunyi yang dapat menyebar karena terkena ujung benda yang cenderung runcing

6 Bunyi yang dibelokkan

Bunyi yang diarahkan dibelokkandiarahkan kesuatu tempat karena adanya bantuan dari

benda lain

7 Bunyi yang merambat pada struktur bangunan

Bunyi yang dapat merambat dengan media struktur bangunan

Jika bunyi menemui suatu bidangmaterial maka bunyi tersebut akan berinteraksi

sehingga sebagian gelombangnya akan dipantulkan sebagian di serap dan sebagian lagi

diteruskanmenembus bidang tersebut

Jika bunyi menemui bidang yang bersifat memantulkan bunyi maka bunyi tersebut

akan dipantulkan dengan besar sudut datangnya bunyi diukur dari garis tegak lurus bidang

pantulnya (biasanya disebut dengan garis normal)

2152 Aspek pemilihan bahanmaterial akustik

Bahan akustik digunakan untuk pngendalian atau pengontrolan prilaku bunyi yang ada

di dalam ruangan

20

Berpori-pori Berpori-pori di

permukaannya

berperforasi

Tegel langit-langit

dengan dasar masif

Bahan berpori

a Plesteran akustik

b Karpet dan kain akustik

Bahan yang berpori dapat menyerap bunyi pada semua tingkatan frekuensi dan

penyerapannya tergantung pada ketebalan dari bahan yang digunakan

- Penyerap panel

Penyerap panel hanya dapat menyerap suara dengan frekwensi tertentu sesuai dengan

berat panel dan ketebalan rongganya tetapi biasanya panel ini digunakan untuk

menyerap suara dengan frekwensi rendah Penyerap panel ini dapat dibuat dari bahan

non akustik misalnya beton tetapi dalam pembuatannya cukup sulit Secara sederhana

bahan-bahan padat yang didalamnya terdapat rongga tanpa celahlubang merupakan

penyerap panel karena bahan yang dimiliki tahan terhadap goresan maka sering menjadi

penyerap frekwensi rendah pada bagian bawah dinding

Gambar 2 12 Bahan Berpori

Sumber Peter L Duncan Templeton Detail Akustik

Gambar 2 13Penyerap Panel

Sumber Peter L Duncan Templeton Detail Akustik

21

- Resonator rongga (Efek Helmholtz)

Adalah suatu alat yang digunakan untuk mengendalikan suara dalam ruangan yang

dapat diatur untuk memilih tingkat frekwensi yang diinginkan

2153 Tata Suara (Sound System)

Tata suara atau sound system merupakan salah satu langkah dalam memecahkan

masalah akustik dalam ruang pertunjukan Langkah ini dilakukan untuk mencapai kekerasan

suara dengan jalan menggunakan peralatan tata suarasound system berupa pengeras suara

buatan (elektronik) Sedangkan jika dalam ruang pertunjukan tidak menggunakan system

penguat berupa alat pengeras suara radius bunyi maksimum hanya berkisar 20 meter

Penempatan pengeras suara sebaiknya diutamakan terletak disekitar sisi samping atas

panggung dengan perangkat pengontrol suara ditempatkan pada area sentral sekitar tempat

duduk penonton Cara lain yang lebih efektif adalah dengan menyediakan suatu ruang bagi

operator terpisah dibelakang auditorium dengan arah bukaan mengarah kebagian dalam

ruang sehingga suara dapat didengar dan dikontrol oleh para operator sound system

Ada beberapa tipe penempatan loudspeaker pada sistem bunyi elektronik namun pada

dasarnya ada 4 tipe11

a Terpusat (central cluster) yaitu sekelompok speaker yang diletakkan di atas sumber

bunyi asli setinggi 7-13m dan agak ke depan Kumpulan speaker ini dapat

disembunyikan dibalik tirai dan masing-masing speaker diarahkan ke audiens deretan

11 Satwiko Prasasto Fisika Bangunan 2 Yogyakarta ANDI 2004 Hal 148-149

Gambar 2 14 Penyerap Berongga

Sumber Peter L Duncan Templeton Detail Akustik

22

depan tengah maupun belakang Klebihannya bunyi dari speaker sama arahnya dengan

posisi sumber bunyi asli

b Tersebar (distributed) yaitu peletakan rangkaian speaker di atas audien (pendengar)

c Tipe ini digunakan untuk ruangan yang memiliki langit-langit rendah sehingga tidak

memungkinkan memakai tipe terpusat Tipe ini mengutamakan dari segi kejelasan bunyi

dan tidak terlalu mementingkan arah bunyi Pada tipe ini peletakan speakernya umumnya

diletakkan di kolom secara merata

d Terpadu dengan kursi (seat-integrated) yaitu meletakkan speaker secara terpadu di

belakang kursi Tipe ini biasa diterapkan pada gereja Biasanya speaker diletakkan di

belakang sandaran kursi dan bunyinya akan didengan oleh orang yang duduk dibelakang

kursi tersebut

e Kombinasi dari tipe di atas Untuk kombinasi tipe terpusat dan tersebar diperlukan alat

penunda bunyi (initial time delay) agar bunyi dari speaker di deretan belakang menunggu

datangnya bunyi dari speaker terpusat di depan

Gambar 2 15 Sistem Terpusat

Sumber Satwiko Prasasto Fisika Bangunan 2

Gambar 2 16 Sistem Tersebar

Sumber Satwiko Prasasto Fisika Bangunan 2

23

Tata suara merupakan bagian yang terpenting dalam setiap pementasan yang terdiri

dari tiga elemen utama yaitu microphone amplifier dan loudspeaker Dalam suatu

pertunjukan segala instrument penghasil bunyi dikordinasikan dengan menggunakan mixer

sebagai pengatur keras lemahnya suara yang ditampilkan pada setiap sumber bunyi sehingga

keseluruhan suara dari panggung merupakan suatu hasil kumpulan bunyi yang harmonis

Dilihat dari peletakannya sound system terbagi menjadi tiga cara yaitu system menyebar

terpusat dan gabungan

Sistem loudspeker tersebar lebih cocok diterapkan pada ruang pidato informasi dan

komersial sedangkan system yang terpusat (baik dengan satu titik diatas tengah sumber

maupun dengan beberapa titik di sekeliling sumber suara) lebih cocok untuk konser musik

live teaterdrama maupun pertunjukan lain

22 TINJAUAN SENI TRADISIONAL BALI

221 Pengertian Seni Tradisional Bali

Seni Tradisional Bali merupakan seni yang telah ada sejak dulu dan diturunkan oleh

para seniman pendahulu yang ada di Bali Seni tradisional di Bali memiliki beberapa jenis

diantaranya ialah seni tari yang pada jaman dahulu digunakan sebagai sarana pelengkap

dalam pelaksanaan sebuah ritual ataupun dijadikan sebuah sarana hiburan tontonan

masyarakat

222 Jenis-jenis Seni Tradisional Bali

Jenis Seni Tradisional Bali di Bali cukup banyak dan beragam jenisnya yaitu Seni

Tari Seni UkirPatung Seni Tabuh Seni Drama Seni tari seni tabuh dan seni drama

merupakan jenis Seni Tradisional Bali yang biasanya digabungkan untuk dipentaskan kepada

wisatawan selain fungsinya yang juga sebagai salah-satu sarana dalam kegiatan upacara

sakral

A Berikut adalah jumlah banyaknya kelompaksekaa kesenian tradisional Bali yang ada di

Badung menurut Dinas Kebudayaan Kabupaten Badung tahun 2006

a Kec Kuta selatan 275 sekaa

Gambar 2 17 Pengeras Suara Tersebar dan Terpusat

Sumber Leo L Beranek Music Acoustics and Architecture

24

b Kec Kuta 99 sekaa

c Kec Kuta Utara 228 sekaa

d Kec Mengwi 654 sekaa

e Kec Abiansemal 448 sekaa

f Kec Petang 237 sekaa

g Jumlah 1941 sekaa

Jadi jumlah Kelompoksekaa kesenian tradisional Bali pada tahun 2006 yaitu 1941

sekaa Jika pada Gedung Kesenian ini dapat menampung 5 kelompok seni dalam sehari

maka dalam setahun dapat menggunakan sekitar 1800 kelompoksekaa prtunjukan tradisional

Bali

B Berikut adalah jenis jenis pertunjukan Bali berdasarkan kapasitas jumlah penari dan

penabuh

a Jenis seni pertunjukan dengan jumlah personil banyak ( gt 10 orang )

Penari Penabuh

1 Calonarang plusmn 25 orang plusmn 25 orang

2 Kunti Sraya plusmn 30 orang plusmn 25 orang

3 Kecak plusmn 70 orang

4 Sendratari Ramayana plusmn 28 orang plusmn35 orang

Rata rata plusmn 35 orang plusmn 28 orang

b Jenis seni pertunjukan dengan jumlah personil sedang ( 5-10 orang)

Penari Penabuh

1 Tari telek plusmn 7 orang plusmn 25 orang

2 Tari Pendet plusmn 6 orang plusmn 35 orang

3 Tari Panyembrama plusmn 6 orang plusmn 35 orang

4 Tari Gabor plusmn 6 orang plusmn 30 orang

5 Tari Legong Kuntul plusmn 6 orang plusmn 30 orang

6 Tari Satya Bhrasta plusmn 6 orang plusmn 35 orang

7 Tari Gopala plusmn 6 orang plusmn 30 orang

8 Tari Baris Wirayudha plusmn 8 orang plusmn 35 orang

25

9 Tari Garuda Wisnu plusmn 6 orang plusmn 35 orang

Rata rata plusmn 6 orang plusmn 33 orang

c Jenis seni pertunjukan dengan jumlah personil sedikit (lt 5 orang )

Penari Penabuh

1 Tari Legong Lasem plusmn 3 orang plusmn 35 orang

2 Tari Oleg plusmn 2 orang plusmn 35 orang

3 Tari Sekar Jagat plusmn 5 orang plusmn 30 orang

4 Tari Makepung plusmn 5 orang plusmn 30 orang

5 Tari Wiranata plusmn 1 orang plusmn 30 orang

6 Tari Panjisemirang plusmn 1 orang plusmn 30 orang

7 Tari Marga Pati plusmn 1 orang plusmn 35 orang

8 Tari Manukrawa plusmn 5 orang plusmn 35 orang

9 Tari Kembang Girang plusmn 5 orang plusmn 30 orang

10 Tari Joged plusmn 5 orang plusmn 12 orang

11 Tari Puspanjali plusmn 5 orang plusmn 30 orang

12 Tari Jauk plusmn 1 orang plusmn 25 orang

13 Tari Baris Tunggal plusmn 1 orang plusmn 35 orang

14 Tari Cendrawasih plusmn 2 orang plusmn 30 orang

15 Tari Kebyar Duduk plusmn 1 orang plusmn 35 orang

16 Tari Kebyar Terompong plusmn 1 orang plusmn 35 orang

17 Tari Belibis plusmn 5 orang plusmn 30 orang

18 Tari Kupu kupu Tarum plusmn 5 orang plusmn 35 orang

19 Tari Jalak Putih plusmn 5 orang plusmn 35 orang

20 Tari Kelinci plusmn 5 orang plusmn 35 orang

Rata rata plusmn 3 orang plusmn 31 orang

223 Seni Tradisional Bali Sebagai Seni Pertunjukan

Seni Tradisional Bali yang dibuat selain sebagai suatu yang disacralkan disungsung

dan diupacarai juga merupakan sarana atau media yang dapat berfungsi lain seperti sebagai

alat komunikasi hiburan pendidikan dan sebagainya

26

Seni Tradisional Bali dalam peranan sebagai seni pertunjukan atau seni tari itu dapat

dibedakan atas tiga jenis yaitu Seni sacral (Wali) seni bebali dan seni balih-balihan Maka

Seni Tradisional Bali dapat berfungsi di ketiga jenis tari tersebut

Dalam peninjauan Seni Tradisional Bali sebagai seni pertunjukan ini akan ditinjau

dari beberapa aspek antara lain

- Aspek bentuk pertunjukan

- Aspek struktur pementasan

- Aspek lakon yang biasa dibawakan

- Aspek perlengkapan-perlengkapan atau sarana pementasan

- Dan arena pementasan

23 TINJAUAN PROYEK SEJENIS

Dalam tinjauan proyek sejenis yang digunakan untuk mengetahui kedekatan

karakteristik Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali di Kabupaten Badung dengan gedung-

gedung pertunjukan yang lainnya maka proyek sejenis yang digunakan untuk ditinjau adalah

Gedung Natya Mandala ISI Denpasar Amphitheater Garuda Wisnu Kencana dan Boshe

VVIP CLUB BALI

231 Gedung Natya Mandala ISI Denpasar

Gedung yang berlokasi di jln Nusa Indah Denpasar Timur Merupakan salah satu

fasilitas pertunjukan yang berada di areal pendidikan kampus ISI Denpasar Merupakan satu-

satunya gedung teater tertutup yang ada di Denpasar namun hanya difungsikan sebagai

sarana latihanpengajaran serta pertunjukan (In Door) bagi mahasiswa ISI Denpasar

232 Amphitheater Garuda Wisnu Kencana

Berlokasi di Bukit Jimbaran -Badung Yang merupakan salah satu tempat petunjukan

outdoor yang terletak di daerah pariwisata Badung Merupakan salah satu tempat pertunjukan

yang difungsikan sebagai tempat pertunjukan Seni Tradisional Bali maupun atraksi modern

untuk dipertontonkan pada wisatawan

27

233 Boshe VVIP CLUB BALI

Di Kuta -Badung Yang berdekatan dengan patung Dewa Ruci yang merupakan

landmark dari kawasan Kuta Merupakan sebuah gedung tertutup yang fungsi utamanya

sebagai tempat hiburan malam dan pertunjukan musik Berikut adalah tabel studi banding

pada proyek sejenis

Objek

Kriteria

Gedung Natya

Mandala ISI

Denpasar

Amphitheater Garuda

Wisnu Kencana

Boshe VVIP

CLUB BALI Kesimpulan

Lokasi

Di Jln Nusa Indah

Denpasar Timur

Merupakan salah-satu

fasilitas pertunjukan

yang berada di areal

pendidikan kampus ISI

Denpasar

Di Bukit Jimbaran -

Badung Yang

merupakan salah satu

tempat petunjukan yang

terletak di daerah

pariwisata Badung

Di Kuta -Badung

Yang berdekatan

dengan patung

Dewa Ruci yang

merupakan

landmark dari

kawasan Kuta

Bahwa lokasi

sebuah tempat

pertunjukan

bisa terletak

pada area

pendidikan dan

kepariwisataan

Fungsi

Merupakan satu-

satunya gedung teater

tertutup namun hanya

difungsikan sebagai

sarana

latihanpengajaran serta

pertunjukan (In Door)

bagi mahasiswa ISI

Denpasar

Merupakan salah satu

tempat pertunjukan yang

difungsikan sebagai

tempat pertunjukan tari

Seni Tradisional Bali

maupun atraksi modern

untuk dipertontonkan

pada wisatawan

Merupakan sebuah

gedung tertutup

yang fungsi

utamanya sebagai

tempat hiburan

malam dan

pertunjukan musik

Fungsi utama

sebuah gedung

pertunjukan

adalah sebagai

tempat

pertunjukan

dan bisa juga

sebagai

fasilitas

pendidikan

seni

Fasilitas

Gedung

Tempat duduk

audience stage

(berbentuk segi empat)

layar (kanan dan kiri)

serta latar yang dapat

diubah-ubah sesuai

yang diinginkan r

control dan juga

Fasilitas pertunjukan

berupa Tempat duduk

audience Stage r

Penyimpanan

perlengkapannya r rias

tersedia juga stage

dengan tempat duduk

berkapasitas besar t

Fasilitas

pertunjukan

berupa Tempat

berdiri audience

Stage r

Penyimpanan alat

dan

perlengkapannya r

Sudah

memadai dari

segi

pertunjukan

dan pelayanan

bagi

wisatawan

namun belum

Tabel 22 Studi Banding Pada Proyek Sejenis

Sumber Observasi Lapangan

28

didalam kegiatannya

pun sudah

menggunakan bantuan

katrol lighting (sebagai

sarana pencahayaan

dalam pertunjukan)

Ruang Rias (laki-laki

dan wanita) serta

Toilet

Penjualan makanan

ringan dan minuman

serta sedangkan

fasilitas penunjang

berupa r Pengelola t

Penjualan tiket t

Penjualan sovenir toilet

t Penjualan makanan dan

minuman area parkir

Rias area pemusik

sedangkan

fasilitas

penunjang berupa

r Pengelola t

Penjualan tiket

toilet area parkir

cukup jauh dari

tempat pementasan

mengkhusus

ke bidang

pertunjukan

Seni

Tradisional

Bali

Kapasit

as

Kapasitas gedung

kurang lebih 500 orang

Kapasitas gedung kurang

lebih 800 orang

Kapasitas gedung

kurang lebih 2000

orang

Kondisi

Kondisi gedung cukup

baik sudah dilengkapi

dengan fasilitas-fasilitas

yang mendekati sebuah

ruang teater yang

dilengkapi dengan tata

lampu dan sound sistem

pada setiap

pertunjukannya

Cukup baik dan cukup

lengkap untuk sebuah

pertunjukan untuk

wisatawan namun

kondisi gedung dalam

setiap pertunjukannya

masih belum dapat

menunjang dari segi

akustik ruang dan

penerangannya hanya

memakai penerangan

alami Perlu ditambahkan

fasilitas-fasilitas

penunjang yang lainnya

seperti restauran galery

dan lain sebagainya

Cukup baik dan

fasilitas lengkap

seperti sudah

adanya t Penjualan

souvenir Toilet

setiap

pertunjukannya

ditunjang dengan

fasilitas sound

sistem dan tata

lampu yang

spektakuler

Masih

sederhana

belum ada

yang

memberikan

tampilan yang

spektakuler

dengan efek-

efek visual dan

penggunaan

sound sistem

yang canggih

dalam setiap

pertunjukanny

a

Pengelol

a

Pengelola yaitu civitas

dari akademi kampus

yang bersangkutan

yaitu ISI Denpasar

Pihak swasta Pihak swasta Pihak swasta

dan

pemerintah

29

Bentuk

Stage

Bentuk stage segi

empat lengkap dengan

pencahayaan lampu

diatasnya dan di

lengkapi dengan layar

Back ground nya dapat

di sesuaikan dengan

tema pertunjukan yang

di gelar

Bentuk stage kipas tanpa

pencahayaan lampu yang

memadai Back ground

nya berupa tebing

permanen

Pada stage ini

bentuk stagenya

sama yaitu segi

empat dan latarnya

dapat berubah

sesuai event yang

berlangsung

Bentuk

panggung yang

umum dipakai

pada gedung

pertunjukan

adalah bentuk

segi empat

Latar

Panggun

g

Pada Natya Mandala

latar panggung

menggunakan tiruan

candi bentar dari layar

Layar tersebut dapat

diganti-ganti untuk

mengkondisikan

suasana pannggung

yang diinginkan

Pada stage ini latar

berupa batu tebing yang

permanen dan tidak dapat

diubah-ubah bentuknya

Latar ygang gelap

merupakan latar

dari panggung ini

tidak permanen dan

dapat diubah-ubah

bentuknya untuk

memberikan kesan

modern

Latar

panggung pada

gedung

pertunjukan di

Bali pada

umumnya

berbentuk kori

ataupun candi

bentar

Entranc

e

Bangun

an

Entrance bangunan

pada gedung ini

mengadopsi dari bentuk

kori dari bangunan Bali

dengan bahan paras

putih namun

ornamennya tidak

dibuat secara detail

Entrance bangunan pada

gedung pertunjukan ini

berbentuk modern yang

menyerupai candi bentar

Kondisi entrance

bangunan terkesan

modern Entrance

bangunannya

dekat dengan jalan

sempadan

bangunan tidak

memenuhi syarat

Entrance

bangunan

gedung

pertunjukan di

Bali pada

umumnya

bercirikan

tradisional

Bali seperti

kori

30

24 SPESIFIKASI UMUM GEDUNG PERTUNJUKAN SENI TRADISIONAL

BALI

Berdasarkan data-data mengenai teori-teori tentang Gedung Pertunjukan Seni

Tradisional Bali serta tinjauan terhadap proyek sejenis diatas maka diperoleh beberapa

tetapi secara global

Zoning

Ruang

Pada gedung ini zone

ruangnya terdiri dari

zone depan panggung

yaitu Entrance

bangunan toilet

pengunjung pria amp

wanita r Operator r

Oudience area

penabuh dan stage

Zone belakang

panggung terdiri dari r

Rias pria amp wanita

toilet gudang side

entrance untuk pemain

dan koridor tempat

sirkulasi pemain

Pada area yang terdapat

di GWK zone ruangnya

terdiri dari zone depan

panggung yaitu Entrance

bangunan toilet

pengunjung pria amp

wanita r Tiketing dan r

Cinderamatasovenir dan

r Pengelola r Operator

r Oudience smoking

area area penabuh dan

stage Zone belakang

panggung terdiri dari

rRias dan persiapan

tempat penyimpanan

Pada gedung ini

zone ruangnya

terdiri dari zone

depan yaitu

Entrance bangunan

toilet pengunjung

pria amp wanita r

Tiketing r

Pengelola r

Oudience area

penabuh dan stage

Zone belakang

terdiri dari rRias

dan persiapan

tempat

penyimpanan Seni

Tradisional Bali

Zone ruang

umumnya

terdiri dari dua

zone yaitu

zone depan

panggung dan

zone belakang

panggung

dengan bagian-

bagiannya

Kesimp

ulan

Gedung Natya Mandala

merupakan gedung

pertunjukan yang

berada di area

pendidikan ISI

Denpasar dan dikelola

oleh civitas ISI

Denpasar dengan

fasilitas pertunjukannya

sudah memperhatikan

dari akustik ruang dan

tata lampu dalam setiap

pertunjukannya Namun

kondisi dari gedung

tersebut masih kurang

memadai

Gedung ini merupakan

tempat pertunjukan

khusus di pertontonkan

untuk para wisatawan

dan terletak pada lokasi

pariwisata dan

pengelolaannya

dipengang oleh pihak

swasta Fasilitas

pertunjukan yang modern

dan memperhatikan

akustik dan tata lampu

karena kondisi

bangunannya semi

tertutup dengan stage

terbuka

Boshe merupakan

tempat pertunjukan

khusus pertunjukan

modern

dipertunjukkan

untuk wisatawan

Fasilitas yang di

sediakan sangat

modern

31

spesifikasi umum mengenai Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali yang diuraikan

berdasarkan fungsi karakteristik pelaku dan kegiatan fasilitas bangunan gedung pertunjukan

Seni Tradisional Bali dan lokasi gedung pertunjukan Seni Tradisional Bali

241 Fungsi

Sebagai wadah pertunjukan bagi para seniman Seni Tradisional Bali dalam berkreasi

dan mempertunjukan hasil karyanya sehingga dapat dinikmati dengan nyaman oleh para

audience Selain itu diharapkan Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali ini dapat

memberikan suatu informasi obyek wisatatempat rekreasi dan untuk meningkatkan minat

masyarakat dalam berkesenian khususnya seni Seni Tradisional Bali yang merupakan warisan

nenek moyang kita dan nantinya dapat terus diwariskan kepada generasi penerus

242 Karakteristik Pelaku dan Kegiatan

Karakteristik pelaku dan kegiatan secara umum dalam perencanaan Gedung

Pertunjukan Seni Tradisional Bali dikelompokkan sebagai berikut

1 Pengelola

Merupakan pihak penyelenggara dalam hal ini adalah pihak swasta dan masyarakat serta

sponsor yang terkait serta monitoring dari pihak pemerintah

2 Wisatawan

Berbagai motivasi wisatawan datang ke Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali seperti

untuk rekreasi atau dengan tujuan khusus mencari informasi untuk mengetahui lebih

dekat mengenai pementasan tari Seni Tradisional Bali

3 Penari

Merupakan pihak yang berperan untuk menampilkan adegan-adegan dalam setiap lakon

yang dibawakan di depan panggung

4 Penabuh

Mengiringi penari dengan bunyi-bunyian (gong) dalam setiap penampilannya di depan

panggung

243 Fasilitas Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali

Fasilitas Gedung Perunjukan Seni Tradisional Bali berdasarkan sintesis tinjauan teori

mengenai seni pertunjukan dan tinjauan proyek sejenis adalah sebagai berikut

32

1 Jenis ruang umumnya terbagi atas dua elemen utama yaitu

a Area ldquoDepanrdquo (font) sebagai public area

b ldquoBelakang panggungrdquo (back stage) sebagai work groups (kelompok kerja)

2 Ruang-ruang yang akan disediakan adalah

- Ruang Utama (panggung pertunjukan tempat duduk penonton tempat rias pria dan

wanita dan tempat untuk gambelan atau perlengkapan instrument dalam pementasan)

- Ruang Pertunjukan Luar (stage outdoor)

- Ruang pelayanan umum (lobby counter informasi loket karcis souvenir r

operator cafetaria keamanan toliet pengunjung)

- Ruang administrasipengelola

- Ruang penunjang (tempat parkir gudang pos satpam ME)

244 Lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali

Persyaratan lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali berdasarkan sintesis

tinjuan teori mengenai pertunjukan Seni Tradisional Bali dan tinjauan proyek sejenis adalah

sebagai berikut

1 Lokasinya berada dekat dengan kegiatan pariwisata

2 Lokasinya sesuai dengan peruntukan dari fungsi bangunan yang diwadahi

3 Lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali harus strategis dan dapat mudah

dicapai oleh berbagai pihak yang berkepentingan

4 Lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali harus dapat memberi kenyamanan

dan keamanan bagi semua civitas yang ada didalamnya

19

Keterangan

1 Bunyi Langsung

Bunyi langsung dapat diterimadirasakan oleh telinga pendengar sesuai dengan suara asli

dari sumber bunyi

2 Bunyi yang ditransformasikan

Bunyi yang dapat berubah bentuktidak sesuai dengan suara aslinya karena adanya benda

lain yang menyebabkan

3 Bunyi pantul

Bunyi yang diterima oleh telinga pendengar setelah adanya pantulan dari benda lain yang

dapat memantulkan bunyi

4 Bunyi diserap

Bunyi yang hilang karena adanya bahan penyerap suarabunyi

5 Bunyi menyebar

Bunyi yang dapat menyebar karena terkena ujung benda yang cenderung runcing

6 Bunyi yang dibelokkan

Bunyi yang diarahkan dibelokkandiarahkan kesuatu tempat karena adanya bantuan dari

benda lain

7 Bunyi yang merambat pada struktur bangunan

Bunyi yang dapat merambat dengan media struktur bangunan

Jika bunyi menemui suatu bidangmaterial maka bunyi tersebut akan berinteraksi

sehingga sebagian gelombangnya akan dipantulkan sebagian di serap dan sebagian lagi

diteruskanmenembus bidang tersebut

Jika bunyi menemui bidang yang bersifat memantulkan bunyi maka bunyi tersebut

akan dipantulkan dengan besar sudut datangnya bunyi diukur dari garis tegak lurus bidang

pantulnya (biasanya disebut dengan garis normal)

2152 Aspek pemilihan bahanmaterial akustik

Bahan akustik digunakan untuk pngendalian atau pengontrolan prilaku bunyi yang ada

di dalam ruangan

20

Berpori-pori Berpori-pori di

permukaannya

berperforasi

Tegel langit-langit

dengan dasar masif

Bahan berpori

a Plesteran akustik

b Karpet dan kain akustik

Bahan yang berpori dapat menyerap bunyi pada semua tingkatan frekuensi dan

penyerapannya tergantung pada ketebalan dari bahan yang digunakan

- Penyerap panel

Penyerap panel hanya dapat menyerap suara dengan frekwensi tertentu sesuai dengan

berat panel dan ketebalan rongganya tetapi biasanya panel ini digunakan untuk

menyerap suara dengan frekwensi rendah Penyerap panel ini dapat dibuat dari bahan

non akustik misalnya beton tetapi dalam pembuatannya cukup sulit Secara sederhana

bahan-bahan padat yang didalamnya terdapat rongga tanpa celahlubang merupakan

penyerap panel karena bahan yang dimiliki tahan terhadap goresan maka sering menjadi

penyerap frekwensi rendah pada bagian bawah dinding

Gambar 2 12 Bahan Berpori

Sumber Peter L Duncan Templeton Detail Akustik

Gambar 2 13Penyerap Panel

Sumber Peter L Duncan Templeton Detail Akustik

21

- Resonator rongga (Efek Helmholtz)

Adalah suatu alat yang digunakan untuk mengendalikan suara dalam ruangan yang

dapat diatur untuk memilih tingkat frekwensi yang diinginkan

2153 Tata Suara (Sound System)

Tata suara atau sound system merupakan salah satu langkah dalam memecahkan

masalah akustik dalam ruang pertunjukan Langkah ini dilakukan untuk mencapai kekerasan

suara dengan jalan menggunakan peralatan tata suarasound system berupa pengeras suara

buatan (elektronik) Sedangkan jika dalam ruang pertunjukan tidak menggunakan system

penguat berupa alat pengeras suara radius bunyi maksimum hanya berkisar 20 meter

Penempatan pengeras suara sebaiknya diutamakan terletak disekitar sisi samping atas

panggung dengan perangkat pengontrol suara ditempatkan pada area sentral sekitar tempat

duduk penonton Cara lain yang lebih efektif adalah dengan menyediakan suatu ruang bagi

operator terpisah dibelakang auditorium dengan arah bukaan mengarah kebagian dalam

ruang sehingga suara dapat didengar dan dikontrol oleh para operator sound system

Ada beberapa tipe penempatan loudspeaker pada sistem bunyi elektronik namun pada

dasarnya ada 4 tipe11

a Terpusat (central cluster) yaitu sekelompok speaker yang diletakkan di atas sumber

bunyi asli setinggi 7-13m dan agak ke depan Kumpulan speaker ini dapat

disembunyikan dibalik tirai dan masing-masing speaker diarahkan ke audiens deretan

11 Satwiko Prasasto Fisika Bangunan 2 Yogyakarta ANDI 2004 Hal 148-149

Gambar 2 14 Penyerap Berongga

Sumber Peter L Duncan Templeton Detail Akustik

22

depan tengah maupun belakang Klebihannya bunyi dari speaker sama arahnya dengan

posisi sumber bunyi asli

b Tersebar (distributed) yaitu peletakan rangkaian speaker di atas audien (pendengar)

c Tipe ini digunakan untuk ruangan yang memiliki langit-langit rendah sehingga tidak

memungkinkan memakai tipe terpusat Tipe ini mengutamakan dari segi kejelasan bunyi

dan tidak terlalu mementingkan arah bunyi Pada tipe ini peletakan speakernya umumnya

diletakkan di kolom secara merata

d Terpadu dengan kursi (seat-integrated) yaitu meletakkan speaker secara terpadu di

belakang kursi Tipe ini biasa diterapkan pada gereja Biasanya speaker diletakkan di

belakang sandaran kursi dan bunyinya akan didengan oleh orang yang duduk dibelakang

kursi tersebut

e Kombinasi dari tipe di atas Untuk kombinasi tipe terpusat dan tersebar diperlukan alat

penunda bunyi (initial time delay) agar bunyi dari speaker di deretan belakang menunggu

datangnya bunyi dari speaker terpusat di depan

Gambar 2 15 Sistem Terpusat

Sumber Satwiko Prasasto Fisika Bangunan 2

Gambar 2 16 Sistem Tersebar

Sumber Satwiko Prasasto Fisika Bangunan 2

23

Tata suara merupakan bagian yang terpenting dalam setiap pementasan yang terdiri

dari tiga elemen utama yaitu microphone amplifier dan loudspeaker Dalam suatu

pertunjukan segala instrument penghasil bunyi dikordinasikan dengan menggunakan mixer

sebagai pengatur keras lemahnya suara yang ditampilkan pada setiap sumber bunyi sehingga

keseluruhan suara dari panggung merupakan suatu hasil kumpulan bunyi yang harmonis

Dilihat dari peletakannya sound system terbagi menjadi tiga cara yaitu system menyebar

terpusat dan gabungan

Sistem loudspeker tersebar lebih cocok diterapkan pada ruang pidato informasi dan

komersial sedangkan system yang terpusat (baik dengan satu titik diatas tengah sumber

maupun dengan beberapa titik di sekeliling sumber suara) lebih cocok untuk konser musik

live teaterdrama maupun pertunjukan lain

22 TINJAUAN SENI TRADISIONAL BALI

221 Pengertian Seni Tradisional Bali

Seni Tradisional Bali merupakan seni yang telah ada sejak dulu dan diturunkan oleh

para seniman pendahulu yang ada di Bali Seni tradisional di Bali memiliki beberapa jenis

diantaranya ialah seni tari yang pada jaman dahulu digunakan sebagai sarana pelengkap

dalam pelaksanaan sebuah ritual ataupun dijadikan sebuah sarana hiburan tontonan

masyarakat

222 Jenis-jenis Seni Tradisional Bali

Jenis Seni Tradisional Bali di Bali cukup banyak dan beragam jenisnya yaitu Seni

Tari Seni UkirPatung Seni Tabuh Seni Drama Seni tari seni tabuh dan seni drama

merupakan jenis Seni Tradisional Bali yang biasanya digabungkan untuk dipentaskan kepada

wisatawan selain fungsinya yang juga sebagai salah-satu sarana dalam kegiatan upacara

sakral

A Berikut adalah jumlah banyaknya kelompaksekaa kesenian tradisional Bali yang ada di

Badung menurut Dinas Kebudayaan Kabupaten Badung tahun 2006

a Kec Kuta selatan 275 sekaa

Gambar 2 17 Pengeras Suara Tersebar dan Terpusat

Sumber Leo L Beranek Music Acoustics and Architecture

24

b Kec Kuta 99 sekaa

c Kec Kuta Utara 228 sekaa

d Kec Mengwi 654 sekaa

e Kec Abiansemal 448 sekaa

f Kec Petang 237 sekaa

g Jumlah 1941 sekaa

Jadi jumlah Kelompoksekaa kesenian tradisional Bali pada tahun 2006 yaitu 1941

sekaa Jika pada Gedung Kesenian ini dapat menampung 5 kelompok seni dalam sehari

maka dalam setahun dapat menggunakan sekitar 1800 kelompoksekaa prtunjukan tradisional

Bali

B Berikut adalah jenis jenis pertunjukan Bali berdasarkan kapasitas jumlah penari dan

penabuh

a Jenis seni pertunjukan dengan jumlah personil banyak ( gt 10 orang )

Penari Penabuh

1 Calonarang plusmn 25 orang plusmn 25 orang

2 Kunti Sraya plusmn 30 orang plusmn 25 orang

3 Kecak plusmn 70 orang

4 Sendratari Ramayana plusmn 28 orang plusmn35 orang

Rata rata plusmn 35 orang plusmn 28 orang

b Jenis seni pertunjukan dengan jumlah personil sedang ( 5-10 orang)

Penari Penabuh

1 Tari telek plusmn 7 orang plusmn 25 orang

2 Tari Pendet plusmn 6 orang plusmn 35 orang

3 Tari Panyembrama plusmn 6 orang plusmn 35 orang

4 Tari Gabor plusmn 6 orang plusmn 30 orang

5 Tari Legong Kuntul plusmn 6 orang plusmn 30 orang

6 Tari Satya Bhrasta plusmn 6 orang plusmn 35 orang

7 Tari Gopala plusmn 6 orang plusmn 30 orang

8 Tari Baris Wirayudha plusmn 8 orang plusmn 35 orang

25

9 Tari Garuda Wisnu plusmn 6 orang plusmn 35 orang

Rata rata plusmn 6 orang plusmn 33 orang

c Jenis seni pertunjukan dengan jumlah personil sedikit (lt 5 orang )

Penari Penabuh

1 Tari Legong Lasem plusmn 3 orang plusmn 35 orang

2 Tari Oleg plusmn 2 orang plusmn 35 orang

3 Tari Sekar Jagat plusmn 5 orang plusmn 30 orang

4 Tari Makepung plusmn 5 orang plusmn 30 orang

5 Tari Wiranata plusmn 1 orang plusmn 30 orang

6 Tari Panjisemirang plusmn 1 orang plusmn 30 orang

7 Tari Marga Pati plusmn 1 orang plusmn 35 orang

8 Tari Manukrawa plusmn 5 orang plusmn 35 orang

9 Tari Kembang Girang plusmn 5 orang plusmn 30 orang

10 Tari Joged plusmn 5 orang plusmn 12 orang

11 Tari Puspanjali plusmn 5 orang plusmn 30 orang

12 Tari Jauk plusmn 1 orang plusmn 25 orang

13 Tari Baris Tunggal plusmn 1 orang plusmn 35 orang

14 Tari Cendrawasih plusmn 2 orang plusmn 30 orang

15 Tari Kebyar Duduk plusmn 1 orang plusmn 35 orang

16 Tari Kebyar Terompong plusmn 1 orang plusmn 35 orang

17 Tari Belibis plusmn 5 orang plusmn 30 orang

18 Tari Kupu kupu Tarum plusmn 5 orang plusmn 35 orang

19 Tari Jalak Putih plusmn 5 orang plusmn 35 orang

20 Tari Kelinci plusmn 5 orang plusmn 35 orang

Rata rata plusmn 3 orang plusmn 31 orang

223 Seni Tradisional Bali Sebagai Seni Pertunjukan

Seni Tradisional Bali yang dibuat selain sebagai suatu yang disacralkan disungsung

dan diupacarai juga merupakan sarana atau media yang dapat berfungsi lain seperti sebagai

alat komunikasi hiburan pendidikan dan sebagainya

26

Seni Tradisional Bali dalam peranan sebagai seni pertunjukan atau seni tari itu dapat

dibedakan atas tiga jenis yaitu Seni sacral (Wali) seni bebali dan seni balih-balihan Maka

Seni Tradisional Bali dapat berfungsi di ketiga jenis tari tersebut

Dalam peninjauan Seni Tradisional Bali sebagai seni pertunjukan ini akan ditinjau

dari beberapa aspek antara lain

- Aspek bentuk pertunjukan

- Aspek struktur pementasan

- Aspek lakon yang biasa dibawakan

- Aspek perlengkapan-perlengkapan atau sarana pementasan

- Dan arena pementasan

23 TINJAUAN PROYEK SEJENIS

Dalam tinjauan proyek sejenis yang digunakan untuk mengetahui kedekatan

karakteristik Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali di Kabupaten Badung dengan gedung-

gedung pertunjukan yang lainnya maka proyek sejenis yang digunakan untuk ditinjau adalah

Gedung Natya Mandala ISI Denpasar Amphitheater Garuda Wisnu Kencana dan Boshe

VVIP CLUB BALI

231 Gedung Natya Mandala ISI Denpasar

Gedung yang berlokasi di jln Nusa Indah Denpasar Timur Merupakan salah satu

fasilitas pertunjukan yang berada di areal pendidikan kampus ISI Denpasar Merupakan satu-

satunya gedung teater tertutup yang ada di Denpasar namun hanya difungsikan sebagai

sarana latihanpengajaran serta pertunjukan (In Door) bagi mahasiswa ISI Denpasar

232 Amphitheater Garuda Wisnu Kencana

Berlokasi di Bukit Jimbaran -Badung Yang merupakan salah satu tempat petunjukan

outdoor yang terletak di daerah pariwisata Badung Merupakan salah satu tempat pertunjukan

yang difungsikan sebagai tempat pertunjukan Seni Tradisional Bali maupun atraksi modern

untuk dipertontonkan pada wisatawan

27

233 Boshe VVIP CLUB BALI

Di Kuta -Badung Yang berdekatan dengan patung Dewa Ruci yang merupakan

landmark dari kawasan Kuta Merupakan sebuah gedung tertutup yang fungsi utamanya

sebagai tempat hiburan malam dan pertunjukan musik Berikut adalah tabel studi banding

pada proyek sejenis

Objek

Kriteria

Gedung Natya

Mandala ISI

Denpasar

Amphitheater Garuda

Wisnu Kencana

Boshe VVIP

CLUB BALI Kesimpulan

Lokasi

Di Jln Nusa Indah

Denpasar Timur

Merupakan salah-satu

fasilitas pertunjukan

yang berada di areal

pendidikan kampus ISI

Denpasar

Di Bukit Jimbaran -

Badung Yang

merupakan salah satu

tempat petunjukan yang

terletak di daerah

pariwisata Badung

Di Kuta -Badung

Yang berdekatan

dengan patung

Dewa Ruci yang

merupakan

landmark dari

kawasan Kuta

Bahwa lokasi

sebuah tempat

pertunjukan

bisa terletak

pada area

pendidikan dan

kepariwisataan

Fungsi

Merupakan satu-

satunya gedung teater

tertutup namun hanya

difungsikan sebagai

sarana

latihanpengajaran serta

pertunjukan (In Door)

bagi mahasiswa ISI

Denpasar

Merupakan salah satu

tempat pertunjukan yang

difungsikan sebagai

tempat pertunjukan tari

Seni Tradisional Bali

maupun atraksi modern

untuk dipertontonkan

pada wisatawan

Merupakan sebuah

gedung tertutup

yang fungsi

utamanya sebagai

tempat hiburan

malam dan

pertunjukan musik

Fungsi utama

sebuah gedung

pertunjukan

adalah sebagai

tempat

pertunjukan

dan bisa juga

sebagai

fasilitas

pendidikan

seni

Fasilitas

Gedung

Tempat duduk

audience stage

(berbentuk segi empat)

layar (kanan dan kiri)

serta latar yang dapat

diubah-ubah sesuai

yang diinginkan r

control dan juga

Fasilitas pertunjukan

berupa Tempat duduk

audience Stage r

Penyimpanan

perlengkapannya r rias

tersedia juga stage

dengan tempat duduk

berkapasitas besar t

Fasilitas

pertunjukan

berupa Tempat

berdiri audience

Stage r

Penyimpanan alat

dan

perlengkapannya r

Sudah

memadai dari

segi

pertunjukan

dan pelayanan

bagi

wisatawan

namun belum

Tabel 22 Studi Banding Pada Proyek Sejenis

Sumber Observasi Lapangan

28

didalam kegiatannya

pun sudah

menggunakan bantuan

katrol lighting (sebagai

sarana pencahayaan

dalam pertunjukan)

Ruang Rias (laki-laki

dan wanita) serta

Toilet

Penjualan makanan

ringan dan minuman

serta sedangkan

fasilitas penunjang

berupa r Pengelola t

Penjualan tiket t

Penjualan sovenir toilet

t Penjualan makanan dan

minuman area parkir

Rias area pemusik

sedangkan

fasilitas

penunjang berupa

r Pengelola t

Penjualan tiket

toilet area parkir

cukup jauh dari

tempat pementasan

mengkhusus

ke bidang

pertunjukan

Seni

Tradisional

Bali

Kapasit

as

Kapasitas gedung

kurang lebih 500 orang

Kapasitas gedung kurang

lebih 800 orang

Kapasitas gedung

kurang lebih 2000

orang

Kondisi

Kondisi gedung cukup

baik sudah dilengkapi

dengan fasilitas-fasilitas

yang mendekati sebuah

ruang teater yang

dilengkapi dengan tata

lampu dan sound sistem

pada setiap

pertunjukannya

Cukup baik dan cukup

lengkap untuk sebuah

pertunjukan untuk

wisatawan namun

kondisi gedung dalam

setiap pertunjukannya

masih belum dapat

menunjang dari segi

akustik ruang dan

penerangannya hanya

memakai penerangan

alami Perlu ditambahkan

fasilitas-fasilitas

penunjang yang lainnya

seperti restauran galery

dan lain sebagainya

Cukup baik dan

fasilitas lengkap

seperti sudah

adanya t Penjualan

souvenir Toilet

setiap

pertunjukannya

ditunjang dengan

fasilitas sound

sistem dan tata

lampu yang

spektakuler

Masih

sederhana

belum ada

yang

memberikan

tampilan yang

spektakuler

dengan efek-

efek visual dan

penggunaan

sound sistem

yang canggih

dalam setiap

pertunjukanny

a

Pengelol

a

Pengelola yaitu civitas

dari akademi kampus

yang bersangkutan

yaitu ISI Denpasar

Pihak swasta Pihak swasta Pihak swasta

dan

pemerintah

29

Bentuk

Stage

Bentuk stage segi

empat lengkap dengan

pencahayaan lampu

diatasnya dan di

lengkapi dengan layar

Back ground nya dapat

di sesuaikan dengan

tema pertunjukan yang

di gelar

Bentuk stage kipas tanpa

pencahayaan lampu yang

memadai Back ground

nya berupa tebing

permanen

Pada stage ini

bentuk stagenya

sama yaitu segi

empat dan latarnya

dapat berubah

sesuai event yang

berlangsung

Bentuk

panggung yang

umum dipakai

pada gedung

pertunjukan

adalah bentuk

segi empat

Latar

Panggun

g

Pada Natya Mandala

latar panggung

menggunakan tiruan

candi bentar dari layar

Layar tersebut dapat

diganti-ganti untuk

mengkondisikan

suasana pannggung

yang diinginkan

Pada stage ini latar

berupa batu tebing yang

permanen dan tidak dapat

diubah-ubah bentuknya

Latar ygang gelap

merupakan latar

dari panggung ini

tidak permanen dan

dapat diubah-ubah

bentuknya untuk

memberikan kesan

modern

Latar

panggung pada

gedung

pertunjukan di

Bali pada

umumnya

berbentuk kori

ataupun candi

bentar

Entranc

e

Bangun

an

Entrance bangunan

pada gedung ini

mengadopsi dari bentuk

kori dari bangunan Bali

dengan bahan paras

putih namun

ornamennya tidak

dibuat secara detail

Entrance bangunan pada

gedung pertunjukan ini

berbentuk modern yang

menyerupai candi bentar

Kondisi entrance

bangunan terkesan

modern Entrance

bangunannya

dekat dengan jalan

sempadan

bangunan tidak

memenuhi syarat

Entrance

bangunan

gedung

pertunjukan di

Bali pada

umumnya

bercirikan

tradisional

Bali seperti

kori

30

24 SPESIFIKASI UMUM GEDUNG PERTUNJUKAN SENI TRADISIONAL

BALI

Berdasarkan data-data mengenai teori-teori tentang Gedung Pertunjukan Seni

Tradisional Bali serta tinjauan terhadap proyek sejenis diatas maka diperoleh beberapa

tetapi secara global

Zoning

Ruang

Pada gedung ini zone

ruangnya terdiri dari

zone depan panggung

yaitu Entrance

bangunan toilet

pengunjung pria amp

wanita r Operator r

Oudience area

penabuh dan stage

Zone belakang

panggung terdiri dari r

Rias pria amp wanita

toilet gudang side

entrance untuk pemain

dan koridor tempat

sirkulasi pemain

Pada area yang terdapat

di GWK zone ruangnya

terdiri dari zone depan

panggung yaitu Entrance

bangunan toilet

pengunjung pria amp

wanita r Tiketing dan r

Cinderamatasovenir dan

r Pengelola r Operator

r Oudience smoking

area area penabuh dan

stage Zone belakang

panggung terdiri dari

rRias dan persiapan

tempat penyimpanan

Pada gedung ini

zone ruangnya

terdiri dari zone

depan yaitu

Entrance bangunan

toilet pengunjung

pria amp wanita r

Tiketing r

Pengelola r

Oudience area

penabuh dan stage

Zone belakang

terdiri dari rRias

dan persiapan

tempat

penyimpanan Seni

Tradisional Bali

Zone ruang

umumnya

terdiri dari dua

zone yaitu

zone depan

panggung dan

zone belakang

panggung

dengan bagian-

bagiannya

Kesimp

ulan

Gedung Natya Mandala

merupakan gedung

pertunjukan yang

berada di area

pendidikan ISI

Denpasar dan dikelola

oleh civitas ISI

Denpasar dengan

fasilitas pertunjukannya

sudah memperhatikan

dari akustik ruang dan

tata lampu dalam setiap

pertunjukannya Namun

kondisi dari gedung

tersebut masih kurang

memadai

Gedung ini merupakan

tempat pertunjukan

khusus di pertontonkan

untuk para wisatawan

dan terletak pada lokasi

pariwisata dan

pengelolaannya

dipengang oleh pihak

swasta Fasilitas

pertunjukan yang modern

dan memperhatikan

akustik dan tata lampu

karena kondisi

bangunannya semi

tertutup dengan stage

terbuka

Boshe merupakan

tempat pertunjukan

khusus pertunjukan

modern

dipertunjukkan

untuk wisatawan

Fasilitas yang di

sediakan sangat

modern

31

spesifikasi umum mengenai Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali yang diuraikan

berdasarkan fungsi karakteristik pelaku dan kegiatan fasilitas bangunan gedung pertunjukan

Seni Tradisional Bali dan lokasi gedung pertunjukan Seni Tradisional Bali

241 Fungsi

Sebagai wadah pertunjukan bagi para seniman Seni Tradisional Bali dalam berkreasi

dan mempertunjukan hasil karyanya sehingga dapat dinikmati dengan nyaman oleh para

audience Selain itu diharapkan Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali ini dapat

memberikan suatu informasi obyek wisatatempat rekreasi dan untuk meningkatkan minat

masyarakat dalam berkesenian khususnya seni Seni Tradisional Bali yang merupakan warisan

nenek moyang kita dan nantinya dapat terus diwariskan kepada generasi penerus

242 Karakteristik Pelaku dan Kegiatan

Karakteristik pelaku dan kegiatan secara umum dalam perencanaan Gedung

Pertunjukan Seni Tradisional Bali dikelompokkan sebagai berikut

1 Pengelola

Merupakan pihak penyelenggara dalam hal ini adalah pihak swasta dan masyarakat serta

sponsor yang terkait serta monitoring dari pihak pemerintah

2 Wisatawan

Berbagai motivasi wisatawan datang ke Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali seperti

untuk rekreasi atau dengan tujuan khusus mencari informasi untuk mengetahui lebih

dekat mengenai pementasan tari Seni Tradisional Bali

3 Penari

Merupakan pihak yang berperan untuk menampilkan adegan-adegan dalam setiap lakon

yang dibawakan di depan panggung

4 Penabuh

Mengiringi penari dengan bunyi-bunyian (gong) dalam setiap penampilannya di depan

panggung

243 Fasilitas Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali

Fasilitas Gedung Perunjukan Seni Tradisional Bali berdasarkan sintesis tinjauan teori

mengenai seni pertunjukan dan tinjauan proyek sejenis adalah sebagai berikut

32

1 Jenis ruang umumnya terbagi atas dua elemen utama yaitu

a Area ldquoDepanrdquo (font) sebagai public area

b ldquoBelakang panggungrdquo (back stage) sebagai work groups (kelompok kerja)

2 Ruang-ruang yang akan disediakan adalah

- Ruang Utama (panggung pertunjukan tempat duduk penonton tempat rias pria dan

wanita dan tempat untuk gambelan atau perlengkapan instrument dalam pementasan)

- Ruang Pertunjukan Luar (stage outdoor)

- Ruang pelayanan umum (lobby counter informasi loket karcis souvenir r

operator cafetaria keamanan toliet pengunjung)

- Ruang administrasipengelola

- Ruang penunjang (tempat parkir gudang pos satpam ME)

244 Lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali

Persyaratan lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali berdasarkan sintesis

tinjuan teori mengenai pertunjukan Seni Tradisional Bali dan tinjauan proyek sejenis adalah

sebagai berikut

1 Lokasinya berada dekat dengan kegiatan pariwisata

2 Lokasinya sesuai dengan peruntukan dari fungsi bangunan yang diwadahi

3 Lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali harus strategis dan dapat mudah

dicapai oleh berbagai pihak yang berkepentingan

4 Lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali harus dapat memberi kenyamanan

dan keamanan bagi semua civitas yang ada didalamnya

20

Berpori-pori Berpori-pori di

permukaannya

berperforasi

Tegel langit-langit

dengan dasar masif

Bahan berpori

a Plesteran akustik

b Karpet dan kain akustik

Bahan yang berpori dapat menyerap bunyi pada semua tingkatan frekuensi dan

penyerapannya tergantung pada ketebalan dari bahan yang digunakan

- Penyerap panel

Penyerap panel hanya dapat menyerap suara dengan frekwensi tertentu sesuai dengan

berat panel dan ketebalan rongganya tetapi biasanya panel ini digunakan untuk

menyerap suara dengan frekwensi rendah Penyerap panel ini dapat dibuat dari bahan

non akustik misalnya beton tetapi dalam pembuatannya cukup sulit Secara sederhana

bahan-bahan padat yang didalamnya terdapat rongga tanpa celahlubang merupakan

penyerap panel karena bahan yang dimiliki tahan terhadap goresan maka sering menjadi

penyerap frekwensi rendah pada bagian bawah dinding

Gambar 2 12 Bahan Berpori

Sumber Peter L Duncan Templeton Detail Akustik

Gambar 2 13Penyerap Panel

Sumber Peter L Duncan Templeton Detail Akustik

21

- Resonator rongga (Efek Helmholtz)

Adalah suatu alat yang digunakan untuk mengendalikan suara dalam ruangan yang

dapat diatur untuk memilih tingkat frekwensi yang diinginkan

2153 Tata Suara (Sound System)

Tata suara atau sound system merupakan salah satu langkah dalam memecahkan

masalah akustik dalam ruang pertunjukan Langkah ini dilakukan untuk mencapai kekerasan

suara dengan jalan menggunakan peralatan tata suarasound system berupa pengeras suara

buatan (elektronik) Sedangkan jika dalam ruang pertunjukan tidak menggunakan system

penguat berupa alat pengeras suara radius bunyi maksimum hanya berkisar 20 meter

Penempatan pengeras suara sebaiknya diutamakan terletak disekitar sisi samping atas

panggung dengan perangkat pengontrol suara ditempatkan pada area sentral sekitar tempat

duduk penonton Cara lain yang lebih efektif adalah dengan menyediakan suatu ruang bagi

operator terpisah dibelakang auditorium dengan arah bukaan mengarah kebagian dalam

ruang sehingga suara dapat didengar dan dikontrol oleh para operator sound system

Ada beberapa tipe penempatan loudspeaker pada sistem bunyi elektronik namun pada

dasarnya ada 4 tipe11

a Terpusat (central cluster) yaitu sekelompok speaker yang diletakkan di atas sumber

bunyi asli setinggi 7-13m dan agak ke depan Kumpulan speaker ini dapat

disembunyikan dibalik tirai dan masing-masing speaker diarahkan ke audiens deretan

11 Satwiko Prasasto Fisika Bangunan 2 Yogyakarta ANDI 2004 Hal 148-149

Gambar 2 14 Penyerap Berongga

Sumber Peter L Duncan Templeton Detail Akustik

22

depan tengah maupun belakang Klebihannya bunyi dari speaker sama arahnya dengan

posisi sumber bunyi asli

b Tersebar (distributed) yaitu peletakan rangkaian speaker di atas audien (pendengar)

c Tipe ini digunakan untuk ruangan yang memiliki langit-langit rendah sehingga tidak

memungkinkan memakai tipe terpusat Tipe ini mengutamakan dari segi kejelasan bunyi

dan tidak terlalu mementingkan arah bunyi Pada tipe ini peletakan speakernya umumnya

diletakkan di kolom secara merata

d Terpadu dengan kursi (seat-integrated) yaitu meletakkan speaker secara terpadu di

belakang kursi Tipe ini biasa diterapkan pada gereja Biasanya speaker diletakkan di

belakang sandaran kursi dan bunyinya akan didengan oleh orang yang duduk dibelakang

kursi tersebut

e Kombinasi dari tipe di atas Untuk kombinasi tipe terpusat dan tersebar diperlukan alat

penunda bunyi (initial time delay) agar bunyi dari speaker di deretan belakang menunggu

datangnya bunyi dari speaker terpusat di depan

Gambar 2 15 Sistem Terpusat

Sumber Satwiko Prasasto Fisika Bangunan 2

Gambar 2 16 Sistem Tersebar

Sumber Satwiko Prasasto Fisika Bangunan 2

23

Tata suara merupakan bagian yang terpenting dalam setiap pementasan yang terdiri

dari tiga elemen utama yaitu microphone amplifier dan loudspeaker Dalam suatu

pertunjukan segala instrument penghasil bunyi dikordinasikan dengan menggunakan mixer

sebagai pengatur keras lemahnya suara yang ditampilkan pada setiap sumber bunyi sehingga

keseluruhan suara dari panggung merupakan suatu hasil kumpulan bunyi yang harmonis

Dilihat dari peletakannya sound system terbagi menjadi tiga cara yaitu system menyebar

terpusat dan gabungan

Sistem loudspeker tersebar lebih cocok diterapkan pada ruang pidato informasi dan

komersial sedangkan system yang terpusat (baik dengan satu titik diatas tengah sumber

maupun dengan beberapa titik di sekeliling sumber suara) lebih cocok untuk konser musik

live teaterdrama maupun pertunjukan lain

22 TINJAUAN SENI TRADISIONAL BALI

221 Pengertian Seni Tradisional Bali

Seni Tradisional Bali merupakan seni yang telah ada sejak dulu dan diturunkan oleh

para seniman pendahulu yang ada di Bali Seni tradisional di Bali memiliki beberapa jenis

diantaranya ialah seni tari yang pada jaman dahulu digunakan sebagai sarana pelengkap

dalam pelaksanaan sebuah ritual ataupun dijadikan sebuah sarana hiburan tontonan

masyarakat

222 Jenis-jenis Seni Tradisional Bali

Jenis Seni Tradisional Bali di Bali cukup banyak dan beragam jenisnya yaitu Seni

Tari Seni UkirPatung Seni Tabuh Seni Drama Seni tari seni tabuh dan seni drama

merupakan jenis Seni Tradisional Bali yang biasanya digabungkan untuk dipentaskan kepada

wisatawan selain fungsinya yang juga sebagai salah-satu sarana dalam kegiatan upacara

sakral

A Berikut adalah jumlah banyaknya kelompaksekaa kesenian tradisional Bali yang ada di

Badung menurut Dinas Kebudayaan Kabupaten Badung tahun 2006

a Kec Kuta selatan 275 sekaa

Gambar 2 17 Pengeras Suara Tersebar dan Terpusat

Sumber Leo L Beranek Music Acoustics and Architecture

24

b Kec Kuta 99 sekaa

c Kec Kuta Utara 228 sekaa

d Kec Mengwi 654 sekaa

e Kec Abiansemal 448 sekaa

f Kec Petang 237 sekaa

g Jumlah 1941 sekaa

Jadi jumlah Kelompoksekaa kesenian tradisional Bali pada tahun 2006 yaitu 1941

sekaa Jika pada Gedung Kesenian ini dapat menampung 5 kelompok seni dalam sehari

maka dalam setahun dapat menggunakan sekitar 1800 kelompoksekaa prtunjukan tradisional

Bali

B Berikut adalah jenis jenis pertunjukan Bali berdasarkan kapasitas jumlah penari dan

penabuh

a Jenis seni pertunjukan dengan jumlah personil banyak ( gt 10 orang )

Penari Penabuh

1 Calonarang plusmn 25 orang plusmn 25 orang

2 Kunti Sraya plusmn 30 orang plusmn 25 orang

3 Kecak plusmn 70 orang

4 Sendratari Ramayana plusmn 28 orang plusmn35 orang

Rata rata plusmn 35 orang plusmn 28 orang

b Jenis seni pertunjukan dengan jumlah personil sedang ( 5-10 orang)

Penari Penabuh

1 Tari telek plusmn 7 orang plusmn 25 orang

2 Tari Pendet plusmn 6 orang plusmn 35 orang

3 Tari Panyembrama plusmn 6 orang plusmn 35 orang

4 Tari Gabor plusmn 6 orang plusmn 30 orang

5 Tari Legong Kuntul plusmn 6 orang plusmn 30 orang

6 Tari Satya Bhrasta plusmn 6 orang plusmn 35 orang

7 Tari Gopala plusmn 6 orang plusmn 30 orang

8 Tari Baris Wirayudha plusmn 8 orang plusmn 35 orang

25

9 Tari Garuda Wisnu plusmn 6 orang plusmn 35 orang

Rata rata plusmn 6 orang plusmn 33 orang

c Jenis seni pertunjukan dengan jumlah personil sedikit (lt 5 orang )

Penari Penabuh

1 Tari Legong Lasem plusmn 3 orang plusmn 35 orang

2 Tari Oleg plusmn 2 orang plusmn 35 orang

3 Tari Sekar Jagat plusmn 5 orang plusmn 30 orang

4 Tari Makepung plusmn 5 orang plusmn 30 orang

5 Tari Wiranata plusmn 1 orang plusmn 30 orang

6 Tari Panjisemirang plusmn 1 orang plusmn 30 orang

7 Tari Marga Pati plusmn 1 orang plusmn 35 orang

8 Tari Manukrawa plusmn 5 orang plusmn 35 orang

9 Tari Kembang Girang plusmn 5 orang plusmn 30 orang

10 Tari Joged plusmn 5 orang plusmn 12 orang

11 Tari Puspanjali plusmn 5 orang plusmn 30 orang

12 Tari Jauk plusmn 1 orang plusmn 25 orang

13 Tari Baris Tunggal plusmn 1 orang plusmn 35 orang

14 Tari Cendrawasih plusmn 2 orang plusmn 30 orang

15 Tari Kebyar Duduk plusmn 1 orang plusmn 35 orang

16 Tari Kebyar Terompong plusmn 1 orang plusmn 35 orang

17 Tari Belibis plusmn 5 orang plusmn 30 orang

18 Tari Kupu kupu Tarum plusmn 5 orang plusmn 35 orang

19 Tari Jalak Putih plusmn 5 orang plusmn 35 orang

20 Tari Kelinci plusmn 5 orang plusmn 35 orang

Rata rata plusmn 3 orang plusmn 31 orang

223 Seni Tradisional Bali Sebagai Seni Pertunjukan

Seni Tradisional Bali yang dibuat selain sebagai suatu yang disacralkan disungsung

dan diupacarai juga merupakan sarana atau media yang dapat berfungsi lain seperti sebagai

alat komunikasi hiburan pendidikan dan sebagainya

26

Seni Tradisional Bali dalam peranan sebagai seni pertunjukan atau seni tari itu dapat

dibedakan atas tiga jenis yaitu Seni sacral (Wali) seni bebali dan seni balih-balihan Maka

Seni Tradisional Bali dapat berfungsi di ketiga jenis tari tersebut

Dalam peninjauan Seni Tradisional Bali sebagai seni pertunjukan ini akan ditinjau

dari beberapa aspek antara lain

- Aspek bentuk pertunjukan

- Aspek struktur pementasan

- Aspek lakon yang biasa dibawakan

- Aspek perlengkapan-perlengkapan atau sarana pementasan

- Dan arena pementasan

23 TINJAUAN PROYEK SEJENIS

Dalam tinjauan proyek sejenis yang digunakan untuk mengetahui kedekatan

karakteristik Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali di Kabupaten Badung dengan gedung-

gedung pertunjukan yang lainnya maka proyek sejenis yang digunakan untuk ditinjau adalah

Gedung Natya Mandala ISI Denpasar Amphitheater Garuda Wisnu Kencana dan Boshe

VVIP CLUB BALI

231 Gedung Natya Mandala ISI Denpasar

Gedung yang berlokasi di jln Nusa Indah Denpasar Timur Merupakan salah satu

fasilitas pertunjukan yang berada di areal pendidikan kampus ISI Denpasar Merupakan satu-

satunya gedung teater tertutup yang ada di Denpasar namun hanya difungsikan sebagai

sarana latihanpengajaran serta pertunjukan (In Door) bagi mahasiswa ISI Denpasar

232 Amphitheater Garuda Wisnu Kencana

Berlokasi di Bukit Jimbaran -Badung Yang merupakan salah satu tempat petunjukan

outdoor yang terletak di daerah pariwisata Badung Merupakan salah satu tempat pertunjukan

yang difungsikan sebagai tempat pertunjukan Seni Tradisional Bali maupun atraksi modern

untuk dipertontonkan pada wisatawan

27

233 Boshe VVIP CLUB BALI

Di Kuta -Badung Yang berdekatan dengan patung Dewa Ruci yang merupakan

landmark dari kawasan Kuta Merupakan sebuah gedung tertutup yang fungsi utamanya

sebagai tempat hiburan malam dan pertunjukan musik Berikut adalah tabel studi banding

pada proyek sejenis

Objek

Kriteria

Gedung Natya

Mandala ISI

Denpasar

Amphitheater Garuda

Wisnu Kencana

Boshe VVIP

CLUB BALI Kesimpulan

Lokasi

Di Jln Nusa Indah

Denpasar Timur

Merupakan salah-satu

fasilitas pertunjukan

yang berada di areal

pendidikan kampus ISI

Denpasar

Di Bukit Jimbaran -

Badung Yang

merupakan salah satu

tempat petunjukan yang

terletak di daerah

pariwisata Badung

Di Kuta -Badung

Yang berdekatan

dengan patung

Dewa Ruci yang

merupakan

landmark dari

kawasan Kuta

Bahwa lokasi

sebuah tempat

pertunjukan

bisa terletak

pada area

pendidikan dan

kepariwisataan

Fungsi

Merupakan satu-

satunya gedung teater

tertutup namun hanya

difungsikan sebagai

sarana

latihanpengajaran serta

pertunjukan (In Door)

bagi mahasiswa ISI

Denpasar

Merupakan salah satu

tempat pertunjukan yang

difungsikan sebagai

tempat pertunjukan tari

Seni Tradisional Bali

maupun atraksi modern

untuk dipertontonkan

pada wisatawan

Merupakan sebuah

gedung tertutup

yang fungsi

utamanya sebagai

tempat hiburan

malam dan

pertunjukan musik

Fungsi utama

sebuah gedung

pertunjukan

adalah sebagai

tempat

pertunjukan

dan bisa juga

sebagai

fasilitas

pendidikan

seni

Fasilitas

Gedung

Tempat duduk

audience stage

(berbentuk segi empat)

layar (kanan dan kiri)

serta latar yang dapat

diubah-ubah sesuai

yang diinginkan r

control dan juga

Fasilitas pertunjukan

berupa Tempat duduk

audience Stage r

Penyimpanan

perlengkapannya r rias

tersedia juga stage

dengan tempat duduk

berkapasitas besar t

Fasilitas

pertunjukan

berupa Tempat

berdiri audience

Stage r

Penyimpanan alat

dan

perlengkapannya r

Sudah

memadai dari

segi

pertunjukan

dan pelayanan

bagi

wisatawan

namun belum

Tabel 22 Studi Banding Pada Proyek Sejenis

Sumber Observasi Lapangan

28

didalam kegiatannya

pun sudah

menggunakan bantuan

katrol lighting (sebagai

sarana pencahayaan

dalam pertunjukan)

Ruang Rias (laki-laki

dan wanita) serta

Toilet

Penjualan makanan

ringan dan minuman

serta sedangkan

fasilitas penunjang

berupa r Pengelola t

Penjualan tiket t

Penjualan sovenir toilet

t Penjualan makanan dan

minuman area parkir

Rias area pemusik

sedangkan

fasilitas

penunjang berupa

r Pengelola t

Penjualan tiket

toilet area parkir

cukup jauh dari

tempat pementasan

mengkhusus

ke bidang

pertunjukan

Seni

Tradisional

Bali

Kapasit

as

Kapasitas gedung

kurang lebih 500 orang

Kapasitas gedung kurang

lebih 800 orang

Kapasitas gedung

kurang lebih 2000

orang

Kondisi

Kondisi gedung cukup

baik sudah dilengkapi

dengan fasilitas-fasilitas

yang mendekati sebuah

ruang teater yang

dilengkapi dengan tata

lampu dan sound sistem

pada setiap

pertunjukannya

Cukup baik dan cukup

lengkap untuk sebuah

pertunjukan untuk

wisatawan namun

kondisi gedung dalam

setiap pertunjukannya

masih belum dapat

menunjang dari segi

akustik ruang dan

penerangannya hanya

memakai penerangan

alami Perlu ditambahkan

fasilitas-fasilitas

penunjang yang lainnya

seperti restauran galery

dan lain sebagainya

Cukup baik dan

fasilitas lengkap

seperti sudah

adanya t Penjualan

souvenir Toilet

setiap

pertunjukannya

ditunjang dengan

fasilitas sound

sistem dan tata

lampu yang

spektakuler

Masih

sederhana

belum ada

yang

memberikan

tampilan yang

spektakuler

dengan efek-

efek visual dan

penggunaan

sound sistem

yang canggih

dalam setiap

pertunjukanny

a

Pengelol

a

Pengelola yaitu civitas

dari akademi kampus

yang bersangkutan

yaitu ISI Denpasar

Pihak swasta Pihak swasta Pihak swasta

dan

pemerintah

29

Bentuk

Stage

Bentuk stage segi

empat lengkap dengan

pencahayaan lampu

diatasnya dan di

lengkapi dengan layar

Back ground nya dapat

di sesuaikan dengan

tema pertunjukan yang

di gelar

Bentuk stage kipas tanpa

pencahayaan lampu yang

memadai Back ground

nya berupa tebing

permanen

Pada stage ini

bentuk stagenya

sama yaitu segi

empat dan latarnya

dapat berubah

sesuai event yang

berlangsung

Bentuk

panggung yang

umum dipakai

pada gedung

pertunjukan

adalah bentuk

segi empat

Latar

Panggun

g

Pada Natya Mandala

latar panggung

menggunakan tiruan

candi bentar dari layar

Layar tersebut dapat

diganti-ganti untuk

mengkondisikan

suasana pannggung

yang diinginkan

Pada stage ini latar

berupa batu tebing yang

permanen dan tidak dapat

diubah-ubah bentuknya

Latar ygang gelap

merupakan latar

dari panggung ini

tidak permanen dan

dapat diubah-ubah

bentuknya untuk

memberikan kesan

modern

Latar

panggung pada

gedung

pertunjukan di

Bali pada

umumnya

berbentuk kori

ataupun candi

bentar

Entranc

e

Bangun

an

Entrance bangunan

pada gedung ini

mengadopsi dari bentuk

kori dari bangunan Bali

dengan bahan paras

putih namun

ornamennya tidak

dibuat secara detail

Entrance bangunan pada

gedung pertunjukan ini

berbentuk modern yang

menyerupai candi bentar

Kondisi entrance

bangunan terkesan

modern Entrance

bangunannya

dekat dengan jalan

sempadan

bangunan tidak

memenuhi syarat

Entrance

bangunan

gedung

pertunjukan di

Bali pada

umumnya

bercirikan

tradisional

Bali seperti

kori

30

24 SPESIFIKASI UMUM GEDUNG PERTUNJUKAN SENI TRADISIONAL

BALI

Berdasarkan data-data mengenai teori-teori tentang Gedung Pertunjukan Seni

Tradisional Bali serta tinjauan terhadap proyek sejenis diatas maka diperoleh beberapa

tetapi secara global

Zoning

Ruang

Pada gedung ini zone

ruangnya terdiri dari

zone depan panggung

yaitu Entrance

bangunan toilet

pengunjung pria amp

wanita r Operator r

Oudience area

penabuh dan stage

Zone belakang

panggung terdiri dari r

Rias pria amp wanita

toilet gudang side

entrance untuk pemain

dan koridor tempat

sirkulasi pemain

Pada area yang terdapat

di GWK zone ruangnya

terdiri dari zone depan

panggung yaitu Entrance

bangunan toilet

pengunjung pria amp

wanita r Tiketing dan r

Cinderamatasovenir dan

r Pengelola r Operator

r Oudience smoking

area area penabuh dan

stage Zone belakang

panggung terdiri dari

rRias dan persiapan

tempat penyimpanan

Pada gedung ini

zone ruangnya

terdiri dari zone

depan yaitu

Entrance bangunan

toilet pengunjung

pria amp wanita r

Tiketing r

Pengelola r

Oudience area

penabuh dan stage

Zone belakang

terdiri dari rRias

dan persiapan

tempat

penyimpanan Seni

Tradisional Bali

Zone ruang

umumnya

terdiri dari dua

zone yaitu

zone depan

panggung dan

zone belakang

panggung

dengan bagian-

bagiannya

Kesimp

ulan

Gedung Natya Mandala

merupakan gedung

pertunjukan yang

berada di area

pendidikan ISI

Denpasar dan dikelola

oleh civitas ISI

Denpasar dengan

fasilitas pertunjukannya

sudah memperhatikan

dari akustik ruang dan

tata lampu dalam setiap

pertunjukannya Namun

kondisi dari gedung

tersebut masih kurang

memadai

Gedung ini merupakan

tempat pertunjukan

khusus di pertontonkan

untuk para wisatawan

dan terletak pada lokasi

pariwisata dan

pengelolaannya

dipengang oleh pihak

swasta Fasilitas

pertunjukan yang modern

dan memperhatikan

akustik dan tata lampu

karena kondisi

bangunannya semi

tertutup dengan stage

terbuka

Boshe merupakan

tempat pertunjukan

khusus pertunjukan

modern

dipertunjukkan

untuk wisatawan

Fasilitas yang di

sediakan sangat

modern

31

spesifikasi umum mengenai Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali yang diuraikan

berdasarkan fungsi karakteristik pelaku dan kegiatan fasilitas bangunan gedung pertunjukan

Seni Tradisional Bali dan lokasi gedung pertunjukan Seni Tradisional Bali

241 Fungsi

Sebagai wadah pertunjukan bagi para seniman Seni Tradisional Bali dalam berkreasi

dan mempertunjukan hasil karyanya sehingga dapat dinikmati dengan nyaman oleh para

audience Selain itu diharapkan Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali ini dapat

memberikan suatu informasi obyek wisatatempat rekreasi dan untuk meningkatkan minat

masyarakat dalam berkesenian khususnya seni Seni Tradisional Bali yang merupakan warisan

nenek moyang kita dan nantinya dapat terus diwariskan kepada generasi penerus

242 Karakteristik Pelaku dan Kegiatan

Karakteristik pelaku dan kegiatan secara umum dalam perencanaan Gedung

Pertunjukan Seni Tradisional Bali dikelompokkan sebagai berikut

1 Pengelola

Merupakan pihak penyelenggara dalam hal ini adalah pihak swasta dan masyarakat serta

sponsor yang terkait serta monitoring dari pihak pemerintah

2 Wisatawan

Berbagai motivasi wisatawan datang ke Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali seperti

untuk rekreasi atau dengan tujuan khusus mencari informasi untuk mengetahui lebih

dekat mengenai pementasan tari Seni Tradisional Bali

3 Penari

Merupakan pihak yang berperan untuk menampilkan adegan-adegan dalam setiap lakon

yang dibawakan di depan panggung

4 Penabuh

Mengiringi penari dengan bunyi-bunyian (gong) dalam setiap penampilannya di depan

panggung

243 Fasilitas Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali

Fasilitas Gedung Perunjukan Seni Tradisional Bali berdasarkan sintesis tinjauan teori

mengenai seni pertunjukan dan tinjauan proyek sejenis adalah sebagai berikut

32

1 Jenis ruang umumnya terbagi atas dua elemen utama yaitu

a Area ldquoDepanrdquo (font) sebagai public area

b ldquoBelakang panggungrdquo (back stage) sebagai work groups (kelompok kerja)

2 Ruang-ruang yang akan disediakan adalah

- Ruang Utama (panggung pertunjukan tempat duduk penonton tempat rias pria dan

wanita dan tempat untuk gambelan atau perlengkapan instrument dalam pementasan)

- Ruang Pertunjukan Luar (stage outdoor)

- Ruang pelayanan umum (lobby counter informasi loket karcis souvenir r

operator cafetaria keamanan toliet pengunjung)

- Ruang administrasipengelola

- Ruang penunjang (tempat parkir gudang pos satpam ME)

244 Lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali

Persyaratan lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali berdasarkan sintesis

tinjuan teori mengenai pertunjukan Seni Tradisional Bali dan tinjauan proyek sejenis adalah

sebagai berikut

1 Lokasinya berada dekat dengan kegiatan pariwisata

2 Lokasinya sesuai dengan peruntukan dari fungsi bangunan yang diwadahi

3 Lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali harus strategis dan dapat mudah

dicapai oleh berbagai pihak yang berkepentingan

4 Lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali harus dapat memberi kenyamanan

dan keamanan bagi semua civitas yang ada didalamnya

21

- Resonator rongga (Efek Helmholtz)

Adalah suatu alat yang digunakan untuk mengendalikan suara dalam ruangan yang

dapat diatur untuk memilih tingkat frekwensi yang diinginkan

2153 Tata Suara (Sound System)

Tata suara atau sound system merupakan salah satu langkah dalam memecahkan

masalah akustik dalam ruang pertunjukan Langkah ini dilakukan untuk mencapai kekerasan

suara dengan jalan menggunakan peralatan tata suarasound system berupa pengeras suara

buatan (elektronik) Sedangkan jika dalam ruang pertunjukan tidak menggunakan system

penguat berupa alat pengeras suara radius bunyi maksimum hanya berkisar 20 meter

Penempatan pengeras suara sebaiknya diutamakan terletak disekitar sisi samping atas

panggung dengan perangkat pengontrol suara ditempatkan pada area sentral sekitar tempat

duduk penonton Cara lain yang lebih efektif adalah dengan menyediakan suatu ruang bagi

operator terpisah dibelakang auditorium dengan arah bukaan mengarah kebagian dalam

ruang sehingga suara dapat didengar dan dikontrol oleh para operator sound system

Ada beberapa tipe penempatan loudspeaker pada sistem bunyi elektronik namun pada

dasarnya ada 4 tipe11

a Terpusat (central cluster) yaitu sekelompok speaker yang diletakkan di atas sumber

bunyi asli setinggi 7-13m dan agak ke depan Kumpulan speaker ini dapat

disembunyikan dibalik tirai dan masing-masing speaker diarahkan ke audiens deretan

11 Satwiko Prasasto Fisika Bangunan 2 Yogyakarta ANDI 2004 Hal 148-149

Gambar 2 14 Penyerap Berongga

Sumber Peter L Duncan Templeton Detail Akustik

22

depan tengah maupun belakang Klebihannya bunyi dari speaker sama arahnya dengan

posisi sumber bunyi asli

b Tersebar (distributed) yaitu peletakan rangkaian speaker di atas audien (pendengar)

c Tipe ini digunakan untuk ruangan yang memiliki langit-langit rendah sehingga tidak

memungkinkan memakai tipe terpusat Tipe ini mengutamakan dari segi kejelasan bunyi

dan tidak terlalu mementingkan arah bunyi Pada tipe ini peletakan speakernya umumnya

diletakkan di kolom secara merata

d Terpadu dengan kursi (seat-integrated) yaitu meletakkan speaker secara terpadu di

belakang kursi Tipe ini biasa diterapkan pada gereja Biasanya speaker diletakkan di

belakang sandaran kursi dan bunyinya akan didengan oleh orang yang duduk dibelakang

kursi tersebut

e Kombinasi dari tipe di atas Untuk kombinasi tipe terpusat dan tersebar diperlukan alat

penunda bunyi (initial time delay) agar bunyi dari speaker di deretan belakang menunggu

datangnya bunyi dari speaker terpusat di depan

Gambar 2 15 Sistem Terpusat

Sumber Satwiko Prasasto Fisika Bangunan 2

Gambar 2 16 Sistem Tersebar

Sumber Satwiko Prasasto Fisika Bangunan 2

23

Tata suara merupakan bagian yang terpenting dalam setiap pementasan yang terdiri

dari tiga elemen utama yaitu microphone amplifier dan loudspeaker Dalam suatu

pertunjukan segala instrument penghasil bunyi dikordinasikan dengan menggunakan mixer

sebagai pengatur keras lemahnya suara yang ditampilkan pada setiap sumber bunyi sehingga

keseluruhan suara dari panggung merupakan suatu hasil kumpulan bunyi yang harmonis

Dilihat dari peletakannya sound system terbagi menjadi tiga cara yaitu system menyebar

terpusat dan gabungan

Sistem loudspeker tersebar lebih cocok diterapkan pada ruang pidato informasi dan

komersial sedangkan system yang terpusat (baik dengan satu titik diatas tengah sumber

maupun dengan beberapa titik di sekeliling sumber suara) lebih cocok untuk konser musik

live teaterdrama maupun pertunjukan lain

22 TINJAUAN SENI TRADISIONAL BALI

221 Pengertian Seni Tradisional Bali

Seni Tradisional Bali merupakan seni yang telah ada sejak dulu dan diturunkan oleh

para seniman pendahulu yang ada di Bali Seni tradisional di Bali memiliki beberapa jenis

diantaranya ialah seni tari yang pada jaman dahulu digunakan sebagai sarana pelengkap

dalam pelaksanaan sebuah ritual ataupun dijadikan sebuah sarana hiburan tontonan

masyarakat

222 Jenis-jenis Seni Tradisional Bali

Jenis Seni Tradisional Bali di Bali cukup banyak dan beragam jenisnya yaitu Seni

Tari Seni UkirPatung Seni Tabuh Seni Drama Seni tari seni tabuh dan seni drama

merupakan jenis Seni Tradisional Bali yang biasanya digabungkan untuk dipentaskan kepada

wisatawan selain fungsinya yang juga sebagai salah-satu sarana dalam kegiatan upacara

sakral

A Berikut adalah jumlah banyaknya kelompaksekaa kesenian tradisional Bali yang ada di

Badung menurut Dinas Kebudayaan Kabupaten Badung tahun 2006

a Kec Kuta selatan 275 sekaa

Gambar 2 17 Pengeras Suara Tersebar dan Terpusat

Sumber Leo L Beranek Music Acoustics and Architecture

24

b Kec Kuta 99 sekaa

c Kec Kuta Utara 228 sekaa

d Kec Mengwi 654 sekaa

e Kec Abiansemal 448 sekaa

f Kec Petang 237 sekaa

g Jumlah 1941 sekaa

Jadi jumlah Kelompoksekaa kesenian tradisional Bali pada tahun 2006 yaitu 1941

sekaa Jika pada Gedung Kesenian ini dapat menampung 5 kelompok seni dalam sehari

maka dalam setahun dapat menggunakan sekitar 1800 kelompoksekaa prtunjukan tradisional

Bali

B Berikut adalah jenis jenis pertunjukan Bali berdasarkan kapasitas jumlah penari dan

penabuh

a Jenis seni pertunjukan dengan jumlah personil banyak ( gt 10 orang )

Penari Penabuh

1 Calonarang plusmn 25 orang plusmn 25 orang

2 Kunti Sraya plusmn 30 orang plusmn 25 orang

3 Kecak plusmn 70 orang

4 Sendratari Ramayana plusmn 28 orang plusmn35 orang

Rata rata plusmn 35 orang plusmn 28 orang

b Jenis seni pertunjukan dengan jumlah personil sedang ( 5-10 orang)

Penari Penabuh

1 Tari telek plusmn 7 orang plusmn 25 orang

2 Tari Pendet plusmn 6 orang plusmn 35 orang

3 Tari Panyembrama plusmn 6 orang plusmn 35 orang

4 Tari Gabor plusmn 6 orang plusmn 30 orang

5 Tari Legong Kuntul plusmn 6 orang plusmn 30 orang

6 Tari Satya Bhrasta plusmn 6 orang plusmn 35 orang

7 Tari Gopala plusmn 6 orang plusmn 30 orang

8 Tari Baris Wirayudha plusmn 8 orang plusmn 35 orang

25

9 Tari Garuda Wisnu plusmn 6 orang plusmn 35 orang

Rata rata plusmn 6 orang plusmn 33 orang

c Jenis seni pertunjukan dengan jumlah personil sedikit (lt 5 orang )

Penari Penabuh

1 Tari Legong Lasem plusmn 3 orang plusmn 35 orang

2 Tari Oleg plusmn 2 orang plusmn 35 orang

3 Tari Sekar Jagat plusmn 5 orang plusmn 30 orang

4 Tari Makepung plusmn 5 orang plusmn 30 orang

5 Tari Wiranata plusmn 1 orang plusmn 30 orang

6 Tari Panjisemirang plusmn 1 orang plusmn 30 orang

7 Tari Marga Pati plusmn 1 orang plusmn 35 orang

8 Tari Manukrawa plusmn 5 orang plusmn 35 orang

9 Tari Kembang Girang plusmn 5 orang plusmn 30 orang

10 Tari Joged plusmn 5 orang plusmn 12 orang

11 Tari Puspanjali plusmn 5 orang plusmn 30 orang

12 Tari Jauk plusmn 1 orang plusmn 25 orang

13 Tari Baris Tunggal plusmn 1 orang plusmn 35 orang

14 Tari Cendrawasih plusmn 2 orang plusmn 30 orang

15 Tari Kebyar Duduk plusmn 1 orang plusmn 35 orang

16 Tari Kebyar Terompong plusmn 1 orang plusmn 35 orang

17 Tari Belibis plusmn 5 orang plusmn 30 orang

18 Tari Kupu kupu Tarum plusmn 5 orang plusmn 35 orang

19 Tari Jalak Putih plusmn 5 orang plusmn 35 orang

20 Tari Kelinci plusmn 5 orang plusmn 35 orang

Rata rata plusmn 3 orang plusmn 31 orang

223 Seni Tradisional Bali Sebagai Seni Pertunjukan

Seni Tradisional Bali yang dibuat selain sebagai suatu yang disacralkan disungsung

dan diupacarai juga merupakan sarana atau media yang dapat berfungsi lain seperti sebagai

alat komunikasi hiburan pendidikan dan sebagainya

26

Seni Tradisional Bali dalam peranan sebagai seni pertunjukan atau seni tari itu dapat

dibedakan atas tiga jenis yaitu Seni sacral (Wali) seni bebali dan seni balih-balihan Maka

Seni Tradisional Bali dapat berfungsi di ketiga jenis tari tersebut

Dalam peninjauan Seni Tradisional Bali sebagai seni pertunjukan ini akan ditinjau

dari beberapa aspek antara lain

- Aspek bentuk pertunjukan

- Aspek struktur pementasan

- Aspek lakon yang biasa dibawakan

- Aspek perlengkapan-perlengkapan atau sarana pementasan

- Dan arena pementasan

23 TINJAUAN PROYEK SEJENIS

Dalam tinjauan proyek sejenis yang digunakan untuk mengetahui kedekatan

karakteristik Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali di Kabupaten Badung dengan gedung-

gedung pertunjukan yang lainnya maka proyek sejenis yang digunakan untuk ditinjau adalah

Gedung Natya Mandala ISI Denpasar Amphitheater Garuda Wisnu Kencana dan Boshe

VVIP CLUB BALI

231 Gedung Natya Mandala ISI Denpasar

Gedung yang berlokasi di jln Nusa Indah Denpasar Timur Merupakan salah satu

fasilitas pertunjukan yang berada di areal pendidikan kampus ISI Denpasar Merupakan satu-

satunya gedung teater tertutup yang ada di Denpasar namun hanya difungsikan sebagai

sarana latihanpengajaran serta pertunjukan (In Door) bagi mahasiswa ISI Denpasar

232 Amphitheater Garuda Wisnu Kencana

Berlokasi di Bukit Jimbaran -Badung Yang merupakan salah satu tempat petunjukan

outdoor yang terletak di daerah pariwisata Badung Merupakan salah satu tempat pertunjukan

yang difungsikan sebagai tempat pertunjukan Seni Tradisional Bali maupun atraksi modern

untuk dipertontonkan pada wisatawan

27

233 Boshe VVIP CLUB BALI

Di Kuta -Badung Yang berdekatan dengan patung Dewa Ruci yang merupakan

landmark dari kawasan Kuta Merupakan sebuah gedung tertutup yang fungsi utamanya

sebagai tempat hiburan malam dan pertunjukan musik Berikut adalah tabel studi banding

pada proyek sejenis

Objek

Kriteria

Gedung Natya

Mandala ISI

Denpasar

Amphitheater Garuda

Wisnu Kencana

Boshe VVIP

CLUB BALI Kesimpulan

Lokasi

Di Jln Nusa Indah

Denpasar Timur

Merupakan salah-satu

fasilitas pertunjukan

yang berada di areal

pendidikan kampus ISI

Denpasar

Di Bukit Jimbaran -

Badung Yang

merupakan salah satu

tempat petunjukan yang

terletak di daerah

pariwisata Badung

Di Kuta -Badung

Yang berdekatan

dengan patung

Dewa Ruci yang

merupakan

landmark dari

kawasan Kuta

Bahwa lokasi

sebuah tempat

pertunjukan

bisa terletak

pada area

pendidikan dan

kepariwisataan

Fungsi

Merupakan satu-

satunya gedung teater

tertutup namun hanya

difungsikan sebagai

sarana

latihanpengajaran serta

pertunjukan (In Door)

bagi mahasiswa ISI

Denpasar

Merupakan salah satu

tempat pertunjukan yang

difungsikan sebagai

tempat pertunjukan tari

Seni Tradisional Bali

maupun atraksi modern

untuk dipertontonkan

pada wisatawan

Merupakan sebuah

gedung tertutup

yang fungsi

utamanya sebagai

tempat hiburan

malam dan

pertunjukan musik

Fungsi utama

sebuah gedung

pertunjukan

adalah sebagai

tempat

pertunjukan

dan bisa juga

sebagai

fasilitas

pendidikan

seni

Fasilitas

Gedung

Tempat duduk

audience stage

(berbentuk segi empat)

layar (kanan dan kiri)

serta latar yang dapat

diubah-ubah sesuai

yang diinginkan r

control dan juga

Fasilitas pertunjukan

berupa Tempat duduk

audience Stage r

Penyimpanan

perlengkapannya r rias

tersedia juga stage

dengan tempat duduk

berkapasitas besar t

Fasilitas

pertunjukan

berupa Tempat

berdiri audience

Stage r

Penyimpanan alat

dan

perlengkapannya r

Sudah

memadai dari

segi

pertunjukan

dan pelayanan

bagi

wisatawan

namun belum

Tabel 22 Studi Banding Pada Proyek Sejenis

Sumber Observasi Lapangan

28

didalam kegiatannya

pun sudah

menggunakan bantuan

katrol lighting (sebagai

sarana pencahayaan

dalam pertunjukan)

Ruang Rias (laki-laki

dan wanita) serta

Toilet

Penjualan makanan

ringan dan minuman

serta sedangkan

fasilitas penunjang

berupa r Pengelola t

Penjualan tiket t

Penjualan sovenir toilet

t Penjualan makanan dan

minuman area parkir

Rias area pemusik

sedangkan

fasilitas

penunjang berupa

r Pengelola t

Penjualan tiket

toilet area parkir

cukup jauh dari

tempat pementasan

mengkhusus

ke bidang

pertunjukan

Seni

Tradisional

Bali

Kapasit

as

Kapasitas gedung

kurang lebih 500 orang

Kapasitas gedung kurang

lebih 800 orang

Kapasitas gedung

kurang lebih 2000

orang

Kondisi

Kondisi gedung cukup

baik sudah dilengkapi

dengan fasilitas-fasilitas

yang mendekati sebuah

ruang teater yang

dilengkapi dengan tata

lampu dan sound sistem

pada setiap

pertunjukannya

Cukup baik dan cukup

lengkap untuk sebuah

pertunjukan untuk

wisatawan namun

kondisi gedung dalam

setiap pertunjukannya

masih belum dapat

menunjang dari segi

akustik ruang dan

penerangannya hanya

memakai penerangan

alami Perlu ditambahkan

fasilitas-fasilitas

penunjang yang lainnya

seperti restauran galery

dan lain sebagainya

Cukup baik dan

fasilitas lengkap

seperti sudah

adanya t Penjualan

souvenir Toilet

setiap

pertunjukannya

ditunjang dengan

fasilitas sound

sistem dan tata

lampu yang

spektakuler

Masih

sederhana

belum ada

yang

memberikan

tampilan yang

spektakuler

dengan efek-

efek visual dan

penggunaan

sound sistem

yang canggih

dalam setiap

pertunjukanny

a

Pengelol

a

Pengelola yaitu civitas

dari akademi kampus

yang bersangkutan

yaitu ISI Denpasar

Pihak swasta Pihak swasta Pihak swasta

dan

pemerintah

29

Bentuk

Stage

Bentuk stage segi

empat lengkap dengan

pencahayaan lampu

diatasnya dan di

lengkapi dengan layar

Back ground nya dapat

di sesuaikan dengan

tema pertunjukan yang

di gelar

Bentuk stage kipas tanpa

pencahayaan lampu yang

memadai Back ground

nya berupa tebing

permanen

Pada stage ini

bentuk stagenya

sama yaitu segi

empat dan latarnya

dapat berubah

sesuai event yang

berlangsung

Bentuk

panggung yang

umum dipakai

pada gedung

pertunjukan

adalah bentuk

segi empat

Latar

Panggun

g

Pada Natya Mandala

latar panggung

menggunakan tiruan

candi bentar dari layar

Layar tersebut dapat

diganti-ganti untuk

mengkondisikan

suasana pannggung

yang diinginkan

Pada stage ini latar

berupa batu tebing yang

permanen dan tidak dapat

diubah-ubah bentuknya

Latar ygang gelap

merupakan latar

dari panggung ini

tidak permanen dan

dapat diubah-ubah

bentuknya untuk

memberikan kesan

modern

Latar

panggung pada

gedung

pertunjukan di

Bali pada

umumnya

berbentuk kori

ataupun candi

bentar

Entranc

e

Bangun

an

Entrance bangunan

pada gedung ini

mengadopsi dari bentuk

kori dari bangunan Bali

dengan bahan paras

putih namun

ornamennya tidak

dibuat secara detail

Entrance bangunan pada

gedung pertunjukan ini

berbentuk modern yang

menyerupai candi bentar

Kondisi entrance

bangunan terkesan

modern Entrance

bangunannya

dekat dengan jalan

sempadan

bangunan tidak

memenuhi syarat

Entrance

bangunan

gedung

pertunjukan di

Bali pada

umumnya

bercirikan

tradisional

Bali seperti

kori

30

24 SPESIFIKASI UMUM GEDUNG PERTUNJUKAN SENI TRADISIONAL

BALI

Berdasarkan data-data mengenai teori-teori tentang Gedung Pertunjukan Seni

Tradisional Bali serta tinjauan terhadap proyek sejenis diatas maka diperoleh beberapa

tetapi secara global

Zoning

Ruang

Pada gedung ini zone

ruangnya terdiri dari

zone depan panggung

yaitu Entrance

bangunan toilet

pengunjung pria amp

wanita r Operator r

Oudience area

penabuh dan stage

Zone belakang

panggung terdiri dari r

Rias pria amp wanita

toilet gudang side

entrance untuk pemain

dan koridor tempat

sirkulasi pemain

Pada area yang terdapat

di GWK zone ruangnya

terdiri dari zone depan

panggung yaitu Entrance

bangunan toilet

pengunjung pria amp

wanita r Tiketing dan r

Cinderamatasovenir dan

r Pengelola r Operator

r Oudience smoking

area area penabuh dan

stage Zone belakang

panggung terdiri dari

rRias dan persiapan

tempat penyimpanan

Pada gedung ini

zone ruangnya

terdiri dari zone

depan yaitu

Entrance bangunan

toilet pengunjung

pria amp wanita r

Tiketing r

Pengelola r

Oudience area

penabuh dan stage

Zone belakang

terdiri dari rRias

dan persiapan

tempat

penyimpanan Seni

Tradisional Bali

Zone ruang

umumnya

terdiri dari dua

zone yaitu

zone depan

panggung dan

zone belakang

panggung

dengan bagian-

bagiannya

Kesimp

ulan

Gedung Natya Mandala

merupakan gedung

pertunjukan yang

berada di area

pendidikan ISI

Denpasar dan dikelola

oleh civitas ISI

Denpasar dengan

fasilitas pertunjukannya

sudah memperhatikan

dari akustik ruang dan

tata lampu dalam setiap

pertunjukannya Namun

kondisi dari gedung

tersebut masih kurang

memadai

Gedung ini merupakan

tempat pertunjukan

khusus di pertontonkan

untuk para wisatawan

dan terletak pada lokasi

pariwisata dan

pengelolaannya

dipengang oleh pihak

swasta Fasilitas

pertunjukan yang modern

dan memperhatikan

akustik dan tata lampu

karena kondisi

bangunannya semi

tertutup dengan stage

terbuka

Boshe merupakan

tempat pertunjukan

khusus pertunjukan

modern

dipertunjukkan

untuk wisatawan

Fasilitas yang di

sediakan sangat

modern

31

spesifikasi umum mengenai Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali yang diuraikan

berdasarkan fungsi karakteristik pelaku dan kegiatan fasilitas bangunan gedung pertunjukan

Seni Tradisional Bali dan lokasi gedung pertunjukan Seni Tradisional Bali

241 Fungsi

Sebagai wadah pertunjukan bagi para seniman Seni Tradisional Bali dalam berkreasi

dan mempertunjukan hasil karyanya sehingga dapat dinikmati dengan nyaman oleh para

audience Selain itu diharapkan Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali ini dapat

memberikan suatu informasi obyek wisatatempat rekreasi dan untuk meningkatkan minat

masyarakat dalam berkesenian khususnya seni Seni Tradisional Bali yang merupakan warisan

nenek moyang kita dan nantinya dapat terus diwariskan kepada generasi penerus

242 Karakteristik Pelaku dan Kegiatan

Karakteristik pelaku dan kegiatan secara umum dalam perencanaan Gedung

Pertunjukan Seni Tradisional Bali dikelompokkan sebagai berikut

1 Pengelola

Merupakan pihak penyelenggara dalam hal ini adalah pihak swasta dan masyarakat serta

sponsor yang terkait serta monitoring dari pihak pemerintah

2 Wisatawan

Berbagai motivasi wisatawan datang ke Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali seperti

untuk rekreasi atau dengan tujuan khusus mencari informasi untuk mengetahui lebih

dekat mengenai pementasan tari Seni Tradisional Bali

3 Penari

Merupakan pihak yang berperan untuk menampilkan adegan-adegan dalam setiap lakon

yang dibawakan di depan panggung

4 Penabuh

Mengiringi penari dengan bunyi-bunyian (gong) dalam setiap penampilannya di depan

panggung

243 Fasilitas Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali

Fasilitas Gedung Perunjukan Seni Tradisional Bali berdasarkan sintesis tinjauan teori

mengenai seni pertunjukan dan tinjauan proyek sejenis adalah sebagai berikut

32

1 Jenis ruang umumnya terbagi atas dua elemen utama yaitu

a Area ldquoDepanrdquo (font) sebagai public area

b ldquoBelakang panggungrdquo (back stage) sebagai work groups (kelompok kerja)

2 Ruang-ruang yang akan disediakan adalah

- Ruang Utama (panggung pertunjukan tempat duduk penonton tempat rias pria dan

wanita dan tempat untuk gambelan atau perlengkapan instrument dalam pementasan)

- Ruang Pertunjukan Luar (stage outdoor)

- Ruang pelayanan umum (lobby counter informasi loket karcis souvenir r

operator cafetaria keamanan toliet pengunjung)

- Ruang administrasipengelola

- Ruang penunjang (tempat parkir gudang pos satpam ME)

244 Lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali

Persyaratan lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali berdasarkan sintesis

tinjuan teori mengenai pertunjukan Seni Tradisional Bali dan tinjauan proyek sejenis adalah

sebagai berikut

1 Lokasinya berada dekat dengan kegiatan pariwisata

2 Lokasinya sesuai dengan peruntukan dari fungsi bangunan yang diwadahi

3 Lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali harus strategis dan dapat mudah

dicapai oleh berbagai pihak yang berkepentingan

4 Lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali harus dapat memberi kenyamanan

dan keamanan bagi semua civitas yang ada didalamnya

22

depan tengah maupun belakang Klebihannya bunyi dari speaker sama arahnya dengan

posisi sumber bunyi asli

b Tersebar (distributed) yaitu peletakan rangkaian speaker di atas audien (pendengar)

c Tipe ini digunakan untuk ruangan yang memiliki langit-langit rendah sehingga tidak

memungkinkan memakai tipe terpusat Tipe ini mengutamakan dari segi kejelasan bunyi

dan tidak terlalu mementingkan arah bunyi Pada tipe ini peletakan speakernya umumnya

diletakkan di kolom secara merata

d Terpadu dengan kursi (seat-integrated) yaitu meletakkan speaker secara terpadu di

belakang kursi Tipe ini biasa diterapkan pada gereja Biasanya speaker diletakkan di

belakang sandaran kursi dan bunyinya akan didengan oleh orang yang duduk dibelakang

kursi tersebut

e Kombinasi dari tipe di atas Untuk kombinasi tipe terpusat dan tersebar diperlukan alat

penunda bunyi (initial time delay) agar bunyi dari speaker di deretan belakang menunggu

datangnya bunyi dari speaker terpusat di depan

Gambar 2 15 Sistem Terpusat

Sumber Satwiko Prasasto Fisika Bangunan 2

Gambar 2 16 Sistem Tersebar

Sumber Satwiko Prasasto Fisika Bangunan 2

23

Tata suara merupakan bagian yang terpenting dalam setiap pementasan yang terdiri

dari tiga elemen utama yaitu microphone amplifier dan loudspeaker Dalam suatu

pertunjukan segala instrument penghasil bunyi dikordinasikan dengan menggunakan mixer

sebagai pengatur keras lemahnya suara yang ditampilkan pada setiap sumber bunyi sehingga

keseluruhan suara dari panggung merupakan suatu hasil kumpulan bunyi yang harmonis

Dilihat dari peletakannya sound system terbagi menjadi tiga cara yaitu system menyebar

terpusat dan gabungan

Sistem loudspeker tersebar lebih cocok diterapkan pada ruang pidato informasi dan

komersial sedangkan system yang terpusat (baik dengan satu titik diatas tengah sumber

maupun dengan beberapa titik di sekeliling sumber suara) lebih cocok untuk konser musik

live teaterdrama maupun pertunjukan lain

22 TINJAUAN SENI TRADISIONAL BALI

221 Pengertian Seni Tradisional Bali

Seni Tradisional Bali merupakan seni yang telah ada sejak dulu dan diturunkan oleh

para seniman pendahulu yang ada di Bali Seni tradisional di Bali memiliki beberapa jenis

diantaranya ialah seni tari yang pada jaman dahulu digunakan sebagai sarana pelengkap

dalam pelaksanaan sebuah ritual ataupun dijadikan sebuah sarana hiburan tontonan

masyarakat

222 Jenis-jenis Seni Tradisional Bali

Jenis Seni Tradisional Bali di Bali cukup banyak dan beragam jenisnya yaitu Seni

Tari Seni UkirPatung Seni Tabuh Seni Drama Seni tari seni tabuh dan seni drama

merupakan jenis Seni Tradisional Bali yang biasanya digabungkan untuk dipentaskan kepada

wisatawan selain fungsinya yang juga sebagai salah-satu sarana dalam kegiatan upacara

sakral

A Berikut adalah jumlah banyaknya kelompaksekaa kesenian tradisional Bali yang ada di

Badung menurut Dinas Kebudayaan Kabupaten Badung tahun 2006

a Kec Kuta selatan 275 sekaa

Gambar 2 17 Pengeras Suara Tersebar dan Terpusat

Sumber Leo L Beranek Music Acoustics and Architecture

24

b Kec Kuta 99 sekaa

c Kec Kuta Utara 228 sekaa

d Kec Mengwi 654 sekaa

e Kec Abiansemal 448 sekaa

f Kec Petang 237 sekaa

g Jumlah 1941 sekaa

Jadi jumlah Kelompoksekaa kesenian tradisional Bali pada tahun 2006 yaitu 1941

sekaa Jika pada Gedung Kesenian ini dapat menampung 5 kelompok seni dalam sehari

maka dalam setahun dapat menggunakan sekitar 1800 kelompoksekaa prtunjukan tradisional

Bali

B Berikut adalah jenis jenis pertunjukan Bali berdasarkan kapasitas jumlah penari dan

penabuh

a Jenis seni pertunjukan dengan jumlah personil banyak ( gt 10 orang )

Penari Penabuh

1 Calonarang plusmn 25 orang plusmn 25 orang

2 Kunti Sraya plusmn 30 orang plusmn 25 orang

3 Kecak plusmn 70 orang

4 Sendratari Ramayana plusmn 28 orang plusmn35 orang

Rata rata plusmn 35 orang plusmn 28 orang

b Jenis seni pertunjukan dengan jumlah personil sedang ( 5-10 orang)

Penari Penabuh

1 Tari telek plusmn 7 orang plusmn 25 orang

2 Tari Pendet plusmn 6 orang plusmn 35 orang

3 Tari Panyembrama plusmn 6 orang plusmn 35 orang

4 Tari Gabor plusmn 6 orang plusmn 30 orang

5 Tari Legong Kuntul plusmn 6 orang plusmn 30 orang

6 Tari Satya Bhrasta plusmn 6 orang plusmn 35 orang

7 Tari Gopala plusmn 6 orang plusmn 30 orang

8 Tari Baris Wirayudha plusmn 8 orang plusmn 35 orang

25

9 Tari Garuda Wisnu plusmn 6 orang plusmn 35 orang

Rata rata plusmn 6 orang plusmn 33 orang

c Jenis seni pertunjukan dengan jumlah personil sedikit (lt 5 orang )

Penari Penabuh

1 Tari Legong Lasem plusmn 3 orang plusmn 35 orang

2 Tari Oleg plusmn 2 orang plusmn 35 orang

3 Tari Sekar Jagat plusmn 5 orang plusmn 30 orang

4 Tari Makepung plusmn 5 orang plusmn 30 orang

5 Tari Wiranata plusmn 1 orang plusmn 30 orang

6 Tari Panjisemirang plusmn 1 orang plusmn 30 orang

7 Tari Marga Pati plusmn 1 orang plusmn 35 orang

8 Tari Manukrawa plusmn 5 orang plusmn 35 orang

9 Tari Kembang Girang plusmn 5 orang plusmn 30 orang

10 Tari Joged plusmn 5 orang plusmn 12 orang

11 Tari Puspanjali plusmn 5 orang plusmn 30 orang

12 Tari Jauk plusmn 1 orang plusmn 25 orang

13 Tari Baris Tunggal plusmn 1 orang plusmn 35 orang

14 Tari Cendrawasih plusmn 2 orang plusmn 30 orang

15 Tari Kebyar Duduk plusmn 1 orang plusmn 35 orang

16 Tari Kebyar Terompong plusmn 1 orang plusmn 35 orang

17 Tari Belibis plusmn 5 orang plusmn 30 orang

18 Tari Kupu kupu Tarum plusmn 5 orang plusmn 35 orang

19 Tari Jalak Putih plusmn 5 orang plusmn 35 orang

20 Tari Kelinci plusmn 5 orang plusmn 35 orang

Rata rata plusmn 3 orang plusmn 31 orang

223 Seni Tradisional Bali Sebagai Seni Pertunjukan

Seni Tradisional Bali yang dibuat selain sebagai suatu yang disacralkan disungsung

dan diupacarai juga merupakan sarana atau media yang dapat berfungsi lain seperti sebagai

alat komunikasi hiburan pendidikan dan sebagainya

26

Seni Tradisional Bali dalam peranan sebagai seni pertunjukan atau seni tari itu dapat

dibedakan atas tiga jenis yaitu Seni sacral (Wali) seni bebali dan seni balih-balihan Maka

Seni Tradisional Bali dapat berfungsi di ketiga jenis tari tersebut

Dalam peninjauan Seni Tradisional Bali sebagai seni pertunjukan ini akan ditinjau

dari beberapa aspek antara lain

- Aspek bentuk pertunjukan

- Aspek struktur pementasan

- Aspek lakon yang biasa dibawakan

- Aspek perlengkapan-perlengkapan atau sarana pementasan

- Dan arena pementasan

23 TINJAUAN PROYEK SEJENIS

Dalam tinjauan proyek sejenis yang digunakan untuk mengetahui kedekatan

karakteristik Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali di Kabupaten Badung dengan gedung-

gedung pertunjukan yang lainnya maka proyek sejenis yang digunakan untuk ditinjau adalah

Gedung Natya Mandala ISI Denpasar Amphitheater Garuda Wisnu Kencana dan Boshe

VVIP CLUB BALI

231 Gedung Natya Mandala ISI Denpasar

Gedung yang berlokasi di jln Nusa Indah Denpasar Timur Merupakan salah satu

fasilitas pertunjukan yang berada di areal pendidikan kampus ISI Denpasar Merupakan satu-

satunya gedung teater tertutup yang ada di Denpasar namun hanya difungsikan sebagai

sarana latihanpengajaran serta pertunjukan (In Door) bagi mahasiswa ISI Denpasar

232 Amphitheater Garuda Wisnu Kencana

Berlokasi di Bukit Jimbaran -Badung Yang merupakan salah satu tempat petunjukan

outdoor yang terletak di daerah pariwisata Badung Merupakan salah satu tempat pertunjukan

yang difungsikan sebagai tempat pertunjukan Seni Tradisional Bali maupun atraksi modern

untuk dipertontonkan pada wisatawan

27

233 Boshe VVIP CLUB BALI

Di Kuta -Badung Yang berdekatan dengan patung Dewa Ruci yang merupakan

landmark dari kawasan Kuta Merupakan sebuah gedung tertutup yang fungsi utamanya

sebagai tempat hiburan malam dan pertunjukan musik Berikut adalah tabel studi banding

pada proyek sejenis

Objek

Kriteria

Gedung Natya

Mandala ISI

Denpasar

Amphitheater Garuda

Wisnu Kencana

Boshe VVIP

CLUB BALI Kesimpulan

Lokasi

Di Jln Nusa Indah

Denpasar Timur

Merupakan salah-satu

fasilitas pertunjukan

yang berada di areal

pendidikan kampus ISI

Denpasar

Di Bukit Jimbaran -

Badung Yang

merupakan salah satu

tempat petunjukan yang

terletak di daerah

pariwisata Badung

Di Kuta -Badung

Yang berdekatan

dengan patung

Dewa Ruci yang

merupakan

landmark dari

kawasan Kuta

Bahwa lokasi

sebuah tempat

pertunjukan

bisa terletak

pada area

pendidikan dan

kepariwisataan

Fungsi

Merupakan satu-

satunya gedung teater

tertutup namun hanya

difungsikan sebagai

sarana

latihanpengajaran serta

pertunjukan (In Door)

bagi mahasiswa ISI

Denpasar

Merupakan salah satu

tempat pertunjukan yang

difungsikan sebagai

tempat pertunjukan tari

Seni Tradisional Bali

maupun atraksi modern

untuk dipertontonkan

pada wisatawan

Merupakan sebuah

gedung tertutup

yang fungsi

utamanya sebagai

tempat hiburan

malam dan

pertunjukan musik

Fungsi utama

sebuah gedung

pertunjukan

adalah sebagai

tempat

pertunjukan

dan bisa juga

sebagai

fasilitas

pendidikan

seni

Fasilitas

Gedung

Tempat duduk

audience stage

(berbentuk segi empat)

layar (kanan dan kiri)

serta latar yang dapat

diubah-ubah sesuai

yang diinginkan r

control dan juga

Fasilitas pertunjukan

berupa Tempat duduk

audience Stage r

Penyimpanan

perlengkapannya r rias

tersedia juga stage

dengan tempat duduk

berkapasitas besar t

Fasilitas

pertunjukan

berupa Tempat

berdiri audience

Stage r

Penyimpanan alat

dan

perlengkapannya r

Sudah

memadai dari

segi

pertunjukan

dan pelayanan

bagi

wisatawan

namun belum

Tabel 22 Studi Banding Pada Proyek Sejenis

Sumber Observasi Lapangan

28

didalam kegiatannya

pun sudah

menggunakan bantuan

katrol lighting (sebagai

sarana pencahayaan

dalam pertunjukan)

Ruang Rias (laki-laki

dan wanita) serta

Toilet

Penjualan makanan

ringan dan minuman

serta sedangkan

fasilitas penunjang

berupa r Pengelola t

Penjualan tiket t

Penjualan sovenir toilet

t Penjualan makanan dan

minuman area parkir

Rias area pemusik

sedangkan

fasilitas

penunjang berupa

r Pengelola t

Penjualan tiket

toilet area parkir

cukup jauh dari

tempat pementasan

mengkhusus

ke bidang

pertunjukan

Seni

Tradisional

Bali

Kapasit

as

Kapasitas gedung

kurang lebih 500 orang

Kapasitas gedung kurang

lebih 800 orang

Kapasitas gedung

kurang lebih 2000

orang

Kondisi

Kondisi gedung cukup

baik sudah dilengkapi

dengan fasilitas-fasilitas

yang mendekati sebuah

ruang teater yang

dilengkapi dengan tata

lampu dan sound sistem

pada setiap

pertunjukannya

Cukup baik dan cukup

lengkap untuk sebuah

pertunjukan untuk

wisatawan namun

kondisi gedung dalam

setiap pertunjukannya

masih belum dapat

menunjang dari segi

akustik ruang dan

penerangannya hanya

memakai penerangan

alami Perlu ditambahkan

fasilitas-fasilitas

penunjang yang lainnya

seperti restauran galery

dan lain sebagainya

Cukup baik dan

fasilitas lengkap

seperti sudah

adanya t Penjualan

souvenir Toilet

setiap

pertunjukannya

ditunjang dengan

fasilitas sound

sistem dan tata

lampu yang

spektakuler

Masih

sederhana

belum ada

yang

memberikan

tampilan yang

spektakuler

dengan efek-

efek visual dan

penggunaan

sound sistem

yang canggih

dalam setiap

pertunjukanny

a

Pengelol

a

Pengelola yaitu civitas

dari akademi kampus

yang bersangkutan

yaitu ISI Denpasar

Pihak swasta Pihak swasta Pihak swasta

dan

pemerintah

29

Bentuk

Stage

Bentuk stage segi

empat lengkap dengan

pencahayaan lampu

diatasnya dan di

lengkapi dengan layar

Back ground nya dapat

di sesuaikan dengan

tema pertunjukan yang

di gelar

Bentuk stage kipas tanpa

pencahayaan lampu yang

memadai Back ground

nya berupa tebing

permanen

Pada stage ini

bentuk stagenya

sama yaitu segi

empat dan latarnya

dapat berubah

sesuai event yang

berlangsung

Bentuk

panggung yang

umum dipakai

pada gedung

pertunjukan

adalah bentuk

segi empat

Latar

Panggun

g

Pada Natya Mandala

latar panggung

menggunakan tiruan

candi bentar dari layar

Layar tersebut dapat

diganti-ganti untuk

mengkondisikan

suasana pannggung

yang diinginkan

Pada stage ini latar

berupa batu tebing yang

permanen dan tidak dapat

diubah-ubah bentuknya

Latar ygang gelap

merupakan latar

dari panggung ini

tidak permanen dan

dapat diubah-ubah

bentuknya untuk

memberikan kesan

modern

Latar

panggung pada

gedung

pertunjukan di

Bali pada

umumnya

berbentuk kori

ataupun candi

bentar

Entranc

e

Bangun

an

Entrance bangunan

pada gedung ini

mengadopsi dari bentuk

kori dari bangunan Bali

dengan bahan paras

putih namun

ornamennya tidak

dibuat secara detail

Entrance bangunan pada

gedung pertunjukan ini

berbentuk modern yang

menyerupai candi bentar

Kondisi entrance

bangunan terkesan

modern Entrance

bangunannya

dekat dengan jalan

sempadan

bangunan tidak

memenuhi syarat

Entrance

bangunan

gedung

pertunjukan di

Bali pada

umumnya

bercirikan

tradisional

Bali seperti

kori

30

24 SPESIFIKASI UMUM GEDUNG PERTUNJUKAN SENI TRADISIONAL

BALI

Berdasarkan data-data mengenai teori-teori tentang Gedung Pertunjukan Seni

Tradisional Bali serta tinjauan terhadap proyek sejenis diatas maka diperoleh beberapa

tetapi secara global

Zoning

Ruang

Pada gedung ini zone

ruangnya terdiri dari

zone depan panggung

yaitu Entrance

bangunan toilet

pengunjung pria amp

wanita r Operator r

Oudience area

penabuh dan stage

Zone belakang

panggung terdiri dari r

Rias pria amp wanita

toilet gudang side

entrance untuk pemain

dan koridor tempat

sirkulasi pemain

Pada area yang terdapat

di GWK zone ruangnya

terdiri dari zone depan

panggung yaitu Entrance

bangunan toilet

pengunjung pria amp

wanita r Tiketing dan r

Cinderamatasovenir dan

r Pengelola r Operator

r Oudience smoking

area area penabuh dan

stage Zone belakang

panggung terdiri dari

rRias dan persiapan

tempat penyimpanan

Pada gedung ini

zone ruangnya

terdiri dari zone

depan yaitu

Entrance bangunan

toilet pengunjung

pria amp wanita r

Tiketing r

Pengelola r

Oudience area

penabuh dan stage

Zone belakang

terdiri dari rRias

dan persiapan

tempat

penyimpanan Seni

Tradisional Bali

Zone ruang

umumnya

terdiri dari dua

zone yaitu

zone depan

panggung dan

zone belakang

panggung

dengan bagian-

bagiannya

Kesimp

ulan

Gedung Natya Mandala

merupakan gedung

pertunjukan yang

berada di area

pendidikan ISI

Denpasar dan dikelola

oleh civitas ISI

Denpasar dengan

fasilitas pertunjukannya

sudah memperhatikan

dari akustik ruang dan

tata lampu dalam setiap

pertunjukannya Namun

kondisi dari gedung

tersebut masih kurang

memadai

Gedung ini merupakan

tempat pertunjukan

khusus di pertontonkan

untuk para wisatawan

dan terletak pada lokasi

pariwisata dan

pengelolaannya

dipengang oleh pihak

swasta Fasilitas

pertunjukan yang modern

dan memperhatikan

akustik dan tata lampu

karena kondisi

bangunannya semi

tertutup dengan stage

terbuka

Boshe merupakan

tempat pertunjukan

khusus pertunjukan

modern

dipertunjukkan

untuk wisatawan

Fasilitas yang di

sediakan sangat

modern

31

spesifikasi umum mengenai Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali yang diuraikan

berdasarkan fungsi karakteristik pelaku dan kegiatan fasilitas bangunan gedung pertunjukan

Seni Tradisional Bali dan lokasi gedung pertunjukan Seni Tradisional Bali

241 Fungsi

Sebagai wadah pertunjukan bagi para seniman Seni Tradisional Bali dalam berkreasi

dan mempertunjukan hasil karyanya sehingga dapat dinikmati dengan nyaman oleh para

audience Selain itu diharapkan Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali ini dapat

memberikan suatu informasi obyek wisatatempat rekreasi dan untuk meningkatkan minat

masyarakat dalam berkesenian khususnya seni Seni Tradisional Bali yang merupakan warisan

nenek moyang kita dan nantinya dapat terus diwariskan kepada generasi penerus

242 Karakteristik Pelaku dan Kegiatan

Karakteristik pelaku dan kegiatan secara umum dalam perencanaan Gedung

Pertunjukan Seni Tradisional Bali dikelompokkan sebagai berikut

1 Pengelola

Merupakan pihak penyelenggara dalam hal ini adalah pihak swasta dan masyarakat serta

sponsor yang terkait serta monitoring dari pihak pemerintah

2 Wisatawan

Berbagai motivasi wisatawan datang ke Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali seperti

untuk rekreasi atau dengan tujuan khusus mencari informasi untuk mengetahui lebih

dekat mengenai pementasan tari Seni Tradisional Bali

3 Penari

Merupakan pihak yang berperan untuk menampilkan adegan-adegan dalam setiap lakon

yang dibawakan di depan panggung

4 Penabuh

Mengiringi penari dengan bunyi-bunyian (gong) dalam setiap penampilannya di depan

panggung

243 Fasilitas Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali

Fasilitas Gedung Perunjukan Seni Tradisional Bali berdasarkan sintesis tinjauan teori

mengenai seni pertunjukan dan tinjauan proyek sejenis adalah sebagai berikut

32

1 Jenis ruang umumnya terbagi atas dua elemen utama yaitu

a Area ldquoDepanrdquo (font) sebagai public area

b ldquoBelakang panggungrdquo (back stage) sebagai work groups (kelompok kerja)

2 Ruang-ruang yang akan disediakan adalah

- Ruang Utama (panggung pertunjukan tempat duduk penonton tempat rias pria dan

wanita dan tempat untuk gambelan atau perlengkapan instrument dalam pementasan)

- Ruang Pertunjukan Luar (stage outdoor)

- Ruang pelayanan umum (lobby counter informasi loket karcis souvenir r

operator cafetaria keamanan toliet pengunjung)

- Ruang administrasipengelola

- Ruang penunjang (tempat parkir gudang pos satpam ME)

244 Lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali

Persyaratan lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali berdasarkan sintesis

tinjuan teori mengenai pertunjukan Seni Tradisional Bali dan tinjauan proyek sejenis adalah

sebagai berikut

1 Lokasinya berada dekat dengan kegiatan pariwisata

2 Lokasinya sesuai dengan peruntukan dari fungsi bangunan yang diwadahi

3 Lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali harus strategis dan dapat mudah

dicapai oleh berbagai pihak yang berkepentingan

4 Lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali harus dapat memberi kenyamanan

dan keamanan bagi semua civitas yang ada didalamnya

23

Tata suara merupakan bagian yang terpenting dalam setiap pementasan yang terdiri

dari tiga elemen utama yaitu microphone amplifier dan loudspeaker Dalam suatu

pertunjukan segala instrument penghasil bunyi dikordinasikan dengan menggunakan mixer

sebagai pengatur keras lemahnya suara yang ditampilkan pada setiap sumber bunyi sehingga

keseluruhan suara dari panggung merupakan suatu hasil kumpulan bunyi yang harmonis

Dilihat dari peletakannya sound system terbagi menjadi tiga cara yaitu system menyebar

terpusat dan gabungan

Sistem loudspeker tersebar lebih cocok diterapkan pada ruang pidato informasi dan

komersial sedangkan system yang terpusat (baik dengan satu titik diatas tengah sumber

maupun dengan beberapa titik di sekeliling sumber suara) lebih cocok untuk konser musik

live teaterdrama maupun pertunjukan lain

22 TINJAUAN SENI TRADISIONAL BALI

221 Pengertian Seni Tradisional Bali

Seni Tradisional Bali merupakan seni yang telah ada sejak dulu dan diturunkan oleh

para seniman pendahulu yang ada di Bali Seni tradisional di Bali memiliki beberapa jenis

diantaranya ialah seni tari yang pada jaman dahulu digunakan sebagai sarana pelengkap

dalam pelaksanaan sebuah ritual ataupun dijadikan sebuah sarana hiburan tontonan

masyarakat

222 Jenis-jenis Seni Tradisional Bali

Jenis Seni Tradisional Bali di Bali cukup banyak dan beragam jenisnya yaitu Seni

Tari Seni UkirPatung Seni Tabuh Seni Drama Seni tari seni tabuh dan seni drama

merupakan jenis Seni Tradisional Bali yang biasanya digabungkan untuk dipentaskan kepada

wisatawan selain fungsinya yang juga sebagai salah-satu sarana dalam kegiatan upacara

sakral

A Berikut adalah jumlah banyaknya kelompaksekaa kesenian tradisional Bali yang ada di

Badung menurut Dinas Kebudayaan Kabupaten Badung tahun 2006

a Kec Kuta selatan 275 sekaa

Gambar 2 17 Pengeras Suara Tersebar dan Terpusat

Sumber Leo L Beranek Music Acoustics and Architecture

24

b Kec Kuta 99 sekaa

c Kec Kuta Utara 228 sekaa

d Kec Mengwi 654 sekaa

e Kec Abiansemal 448 sekaa

f Kec Petang 237 sekaa

g Jumlah 1941 sekaa

Jadi jumlah Kelompoksekaa kesenian tradisional Bali pada tahun 2006 yaitu 1941

sekaa Jika pada Gedung Kesenian ini dapat menampung 5 kelompok seni dalam sehari

maka dalam setahun dapat menggunakan sekitar 1800 kelompoksekaa prtunjukan tradisional

Bali

B Berikut adalah jenis jenis pertunjukan Bali berdasarkan kapasitas jumlah penari dan

penabuh

a Jenis seni pertunjukan dengan jumlah personil banyak ( gt 10 orang )

Penari Penabuh

1 Calonarang plusmn 25 orang plusmn 25 orang

2 Kunti Sraya plusmn 30 orang plusmn 25 orang

3 Kecak plusmn 70 orang

4 Sendratari Ramayana plusmn 28 orang plusmn35 orang

Rata rata plusmn 35 orang plusmn 28 orang

b Jenis seni pertunjukan dengan jumlah personil sedang ( 5-10 orang)

Penari Penabuh

1 Tari telek plusmn 7 orang plusmn 25 orang

2 Tari Pendet plusmn 6 orang plusmn 35 orang

3 Tari Panyembrama plusmn 6 orang plusmn 35 orang

4 Tari Gabor plusmn 6 orang plusmn 30 orang

5 Tari Legong Kuntul plusmn 6 orang plusmn 30 orang

6 Tari Satya Bhrasta plusmn 6 orang plusmn 35 orang

7 Tari Gopala plusmn 6 orang plusmn 30 orang

8 Tari Baris Wirayudha plusmn 8 orang plusmn 35 orang

25

9 Tari Garuda Wisnu plusmn 6 orang plusmn 35 orang

Rata rata plusmn 6 orang plusmn 33 orang

c Jenis seni pertunjukan dengan jumlah personil sedikit (lt 5 orang )

Penari Penabuh

1 Tari Legong Lasem plusmn 3 orang plusmn 35 orang

2 Tari Oleg plusmn 2 orang plusmn 35 orang

3 Tari Sekar Jagat plusmn 5 orang plusmn 30 orang

4 Tari Makepung plusmn 5 orang plusmn 30 orang

5 Tari Wiranata plusmn 1 orang plusmn 30 orang

6 Tari Panjisemirang plusmn 1 orang plusmn 30 orang

7 Tari Marga Pati plusmn 1 orang plusmn 35 orang

8 Tari Manukrawa plusmn 5 orang plusmn 35 orang

9 Tari Kembang Girang plusmn 5 orang plusmn 30 orang

10 Tari Joged plusmn 5 orang plusmn 12 orang

11 Tari Puspanjali plusmn 5 orang plusmn 30 orang

12 Tari Jauk plusmn 1 orang plusmn 25 orang

13 Tari Baris Tunggal plusmn 1 orang plusmn 35 orang

14 Tari Cendrawasih plusmn 2 orang plusmn 30 orang

15 Tari Kebyar Duduk plusmn 1 orang plusmn 35 orang

16 Tari Kebyar Terompong plusmn 1 orang plusmn 35 orang

17 Tari Belibis plusmn 5 orang plusmn 30 orang

18 Tari Kupu kupu Tarum plusmn 5 orang plusmn 35 orang

19 Tari Jalak Putih plusmn 5 orang plusmn 35 orang

20 Tari Kelinci plusmn 5 orang plusmn 35 orang

Rata rata plusmn 3 orang plusmn 31 orang

223 Seni Tradisional Bali Sebagai Seni Pertunjukan

Seni Tradisional Bali yang dibuat selain sebagai suatu yang disacralkan disungsung

dan diupacarai juga merupakan sarana atau media yang dapat berfungsi lain seperti sebagai

alat komunikasi hiburan pendidikan dan sebagainya

26

Seni Tradisional Bali dalam peranan sebagai seni pertunjukan atau seni tari itu dapat

dibedakan atas tiga jenis yaitu Seni sacral (Wali) seni bebali dan seni balih-balihan Maka

Seni Tradisional Bali dapat berfungsi di ketiga jenis tari tersebut

Dalam peninjauan Seni Tradisional Bali sebagai seni pertunjukan ini akan ditinjau

dari beberapa aspek antara lain

- Aspek bentuk pertunjukan

- Aspek struktur pementasan

- Aspek lakon yang biasa dibawakan

- Aspek perlengkapan-perlengkapan atau sarana pementasan

- Dan arena pementasan

23 TINJAUAN PROYEK SEJENIS

Dalam tinjauan proyek sejenis yang digunakan untuk mengetahui kedekatan

karakteristik Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali di Kabupaten Badung dengan gedung-

gedung pertunjukan yang lainnya maka proyek sejenis yang digunakan untuk ditinjau adalah

Gedung Natya Mandala ISI Denpasar Amphitheater Garuda Wisnu Kencana dan Boshe

VVIP CLUB BALI

231 Gedung Natya Mandala ISI Denpasar

Gedung yang berlokasi di jln Nusa Indah Denpasar Timur Merupakan salah satu

fasilitas pertunjukan yang berada di areal pendidikan kampus ISI Denpasar Merupakan satu-

satunya gedung teater tertutup yang ada di Denpasar namun hanya difungsikan sebagai

sarana latihanpengajaran serta pertunjukan (In Door) bagi mahasiswa ISI Denpasar

232 Amphitheater Garuda Wisnu Kencana

Berlokasi di Bukit Jimbaran -Badung Yang merupakan salah satu tempat petunjukan

outdoor yang terletak di daerah pariwisata Badung Merupakan salah satu tempat pertunjukan

yang difungsikan sebagai tempat pertunjukan Seni Tradisional Bali maupun atraksi modern

untuk dipertontonkan pada wisatawan

27

233 Boshe VVIP CLUB BALI

Di Kuta -Badung Yang berdekatan dengan patung Dewa Ruci yang merupakan

landmark dari kawasan Kuta Merupakan sebuah gedung tertutup yang fungsi utamanya

sebagai tempat hiburan malam dan pertunjukan musik Berikut adalah tabel studi banding

pada proyek sejenis

Objek

Kriteria

Gedung Natya

Mandala ISI

Denpasar

Amphitheater Garuda

Wisnu Kencana

Boshe VVIP

CLUB BALI Kesimpulan

Lokasi

Di Jln Nusa Indah

Denpasar Timur

Merupakan salah-satu

fasilitas pertunjukan

yang berada di areal

pendidikan kampus ISI

Denpasar

Di Bukit Jimbaran -

Badung Yang

merupakan salah satu

tempat petunjukan yang

terletak di daerah

pariwisata Badung

Di Kuta -Badung

Yang berdekatan

dengan patung

Dewa Ruci yang

merupakan

landmark dari

kawasan Kuta

Bahwa lokasi

sebuah tempat

pertunjukan

bisa terletak

pada area

pendidikan dan

kepariwisataan

Fungsi

Merupakan satu-

satunya gedung teater

tertutup namun hanya

difungsikan sebagai

sarana

latihanpengajaran serta

pertunjukan (In Door)

bagi mahasiswa ISI

Denpasar

Merupakan salah satu

tempat pertunjukan yang

difungsikan sebagai

tempat pertunjukan tari

Seni Tradisional Bali

maupun atraksi modern

untuk dipertontonkan

pada wisatawan

Merupakan sebuah

gedung tertutup

yang fungsi

utamanya sebagai

tempat hiburan

malam dan

pertunjukan musik

Fungsi utama

sebuah gedung

pertunjukan

adalah sebagai

tempat

pertunjukan

dan bisa juga

sebagai

fasilitas

pendidikan

seni

Fasilitas

Gedung

Tempat duduk

audience stage

(berbentuk segi empat)

layar (kanan dan kiri)

serta latar yang dapat

diubah-ubah sesuai

yang diinginkan r

control dan juga

Fasilitas pertunjukan

berupa Tempat duduk

audience Stage r

Penyimpanan

perlengkapannya r rias

tersedia juga stage

dengan tempat duduk

berkapasitas besar t

Fasilitas

pertunjukan

berupa Tempat

berdiri audience

Stage r

Penyimpanan alat

dan

perlengkapannya r

Sudah

memadai dari

segi

pertunjukan

dan pelayanan

bagi

wisatawan

namun belum

Tabel 22 Studi Banding Pada Proyek Sejenis

Sumber Observasi Lapangan

28

didalam kegiatannya

pun sudah

menggunakan bantuan

katrol lighting (sebagai

sarana pencahayaan

dalam pertunjukan)

Ruang Rias (laki-laki

dan wanita) serta

Toilet

Penjualan makanan

ringan dan minuman

serta sedangkan

fasilitas penunjang

berupa r Pengelola t

Penjualan tiket t

Penjualan sovenir toilet

t Penjualan makanan dan

minuman area parkir

Rias area pemusik

sedangkan

fasilitas

penunjang berupa

r Pengelola t

Penjualan tiket

toilet area parkir

cukup jauh dari

tempat pementasan

mengkhusus

ke bidang

pertunjukan

Seni

Tradisional

Bali

Kapasit

as

Kapasitas gedung

kurang lebih 500 orang

Kapasitas gedung kurang

lebih 800 orang

Kapasitas gedung

kurang lebih 2000

orang

Kondisi

Kondisi gedung cukup

baik sudah dilengkapi

dengan fasilitas-fasilitas

yang mendekati sebuah

ruang teater yang

dilengkapi dengan tata

lampu dan sound sistem

pada setiap

pertunjukannya

Cukup baik dan cukup

lengkap untuk sebuah

pertunjukan untuk

wisatawan namun

kondisi gedung dalam

setiap pertunjukannya

masih belum dapat

menunjang dari segi

akustik ruang dan

penerangannya hanya

memakai penerangan

alami Perlu ditambahkan

fasilitas-fasilitas

penunjang yang lainnya

seperti restauran galery

dan lain sebagainya

Cukup baik dan

fasilitas lengkap

seperti sudah

adanya t Penjualan

souvenir Toilet

setiap

pertunjukannya

ditunjang dengan

fasilitas sound

sistem dan tata

lampu yang

spektakuler

Masih

sederhana

belum ada

yang

memberikan

tampilan yang

spektakuler

dengan efek-

efek visual dan

penggunaan

sound sistem

yang canggih

dalam setiap

pertunjukanny

a

Pengelol

a

Pengelola yaitu civitas

dari akademi kampus

yang bersangkutan

yaitu ISI Denpasar

Pihak swasta Pihak swasta Pihak swasta

dan

pemerintah

29

Bentuk

Stage

Bentuk stage segi

empat lengkap dengan

pencahayaan lampu

diatasnya dan di

lengkapi dengan layar

Back ground nya dapat

di sesuaikan dengan

tema pertunjukan yang

di gelar

Bentuk stage kipas tanpa

pencahayaan lampu yang

memadai Back ground

nya berupa tebing

permanen

Pada stage ini

bentuk stagenya

sama yaitu segi

empat dan latarnya

dapat berubah

sesuai event yang

berlangsung

Bentuk

panggung yang

umum dipakai

pada gedung

pertunjukan

adalah bentuk

segi empat

Latar

Panggun

g

Pada Natya Mandala

latar panggung

menggunakan tiruan

candi bentar dari layar

Layar tersebut dapat

diganti-ganti untuk

mengkondisikan

suasana pannggung

yang diinginkan

Pada stage ini latar

berupa batu tebing yang

permanen dan tidak dapat

diubah-ubah bentuknya

Latar ygang gelap

merupakan latar

dari panggung ini

tidak permanen dan

dapat diubah-ubah

bentuknya untuk

memberikan kesan

modern

Latar

panggung pada

gedung

pertunjukan di

Bali pada

umumnya

berbentuk kori

ataupun candi

bentar

Entranc

e

Bangun

an

Entrance bangunan

pada gedung ini

mengadopsi dari bentuk

kori dari bangunan Bali

dengan bahan paras

putih namun

ornamennya tidak

dibuat secara detail

Entrance bangunan pada

gedung pertunjukan ini

berbentuk modern yang

menyerupai candi bentar

Kondisi entrance

bangunan terkesan

modern Entrance

bangunannya

dekat dengan jalan

sempadan

bangunan tidak

memenuhi syarat

Entrance

bangunan

gedung

pertunjukan di

Bali pada

umumnya

bercirikan

tradisional

Bali seperti

kori

30

24 SPESIFIKASI UMUM GEDUNG PERTUNJUKAN SENI TRADISIONAL

BALI

Berdasarkan data-data mengenai teori-teori tentang Gedung Pertunjukan Seni

Tradisional Bali serta tinjauan terhadap proyek sejenis diatas maka diperoleh beberapa

tetapi secara global

Zoning

Ruang

Pada gedung ini zone

ruangnya terdiri dari

zone depan panggung

yaitu Entrance

bangunan toilet

pengunjung pria amp

wanita r Operator r

Oudience area

penabuh dan stage

Zone belakang

panggung terdiri dari r

Rias pria amp wanita

toilet gudang side

entrance untuk pemain

dan koridor tempat

sirkulasi pemain

Pada area yang terdapat

di GWK zone ruangnya

terdiri dari zone depan

panggung yaitu Entrance

bangunan toilet

pengunjung pria amp

wanita r Tiketing dan r

Cinderamatasovenir dan

r Pengelola r Operator

r Oudience smoking

area area penabuh dan

stage Zone belakang

panggung terdiri dari

rRias dan persiapan

tempat penyimpanan

Pada gedung ini

zone ruangnya

terdiri dari zone

depan yaitu

Entrance bangunan

toilet pengunjung

pria amp wanita r

Tiketing r

Pengelola r

Oudience area

penabuh dan stage

Zone belakang

terdiri dari rRias

dan persiapan

tempat

penyimpanan Seni

Tradisional Bali

Zone ruang

umumnya

terdiri dari dua

zone yaitu

zone depan

panggung dan

zone belakang

panggung

dengan bagian-

bagiannya

Kesimp

ulan

Gedung Natya Mandala

merupakan gedung

pertunjukan yang

berada di area

pendidikan ISI

Denpasar dan dikelola

oleh civitas ISI

Denpasar dengan

fasilitas pertunjukannya

sudah memperhatikan

dari akustik ruang dan

tata lampu dalam setiap

pertunjukannya Namun

kondisi dari gedung

tersebut masih kurang

memadai

Gedung ini merupakan

tempat pertunjukan

khusus di pertontonkan

untuk para wisatawan

dan terletak pada lokasi

pariwisata dan

pengelolaannya

dipengang oleh pihak

swasta Fasilitas

pertunjukan yang modern

dan memperhatikan

akustik dan tata lampu

karena kondisi

bangunannya semi

tertutup dengan stage

terbuka

Boshe merupakan

tempat pertunjukan

khusus pertunjukan

modern

dipertunjukkan

untuk wisatawan

Fasilitas yang di

sediakan sangat

modern

31

spesifikasi umum mengenai Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali yang diuraikan

berdasarkan fungsi karakteristik pelaku dan kegiatan fasilitas bangunan gedung pertunjukan

Seni Tradisional Bali dan lokasi gedung pertunjukan Seni Tradisional Bali

241 Fungsi

Sebagai wadah pertunjukan bagi para seniman Seni Tradisional Bali dalam berkreasi

dan mempertunjukan hasil karyanya sehingga dapat dinikmati dengan nyaman oleh para

audience Selain itu diharapkan Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali ini dapat

memberikan suatu informasi obyek wisatatempat rekreasi dan untuk meningkatkan minat

masyarakat dalam berkesenian khususnya seni Seni Tradisional Bali yang merupakan warisan

nenek moyang kita dan nantinya dapat terus diwariskan kepada generasi penerus

242 Karakteristik Pelaku dan Kegiatan

Karakteristik pelaku dan kegiatan secara umum dalam perencanaan Gedung

Pertunjukan Seni Tradisional Bali dikelompokkan sebagai berikut

1 Pengelola

Merupakan pihak penyelenggara dalam hal ini adalah pihak swasta dan masyarakat serta

sponsor yang terkait serta monitoring dari pihak pemerintah

2 Wisatawan

Berbagai motivasi wisatawan datang ke Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali seperti

untuk rekreasi atau dengan tujuan khusus mencari informasi untuk mengetahui lebih

dekat mengenai pementasan tari Seni Tradisional Bali

3 Penari

Merupakan pihak yang berperan untuk menampilkan adegan-adegan dalam setiap lakon

yang dibawakan di depan panggung

4 Penabuh

Mengiringi penari dengan bunyi-bunyian (gong) dalam setiap penampilannya di depan

panggung

243 Fasilitas Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali

Fasilitas Gedung Perunjukan Seni Tradisional Bali berdasarkan sintesis tinjauan teori

mengenai seni pertunjukan dan tinjauan proyek sejenis adalah sebagai berikut

32

1 Jenis ruang umumnya terbagi atas dua elemen utama yaitu

a Area ldquoDepanrdquo (font) sebagai public area

b ldquoBelakang panggungrdquo (back stage) sebagai work groups (kelompok kerja)

2 Ruang-ruang yang akan disediakan adalah

- Ruang Utama (panggung pertunjukan tempat duduk penonton tempat rias pria dan

wanita dan tempat untuk gambelan atau perlengkapan instrument dalam pementasan)

- Ruang Pertunjukan Luar (stage outdoor)

- Ruang pelayanan umum (lobby counter informasi loket karcis souvenir r

operator cafetaria keamanan toliet pengunjung)

- Ruang administrasipengelola

- Ruang penunjang (tempat parkir gudang pos satpam ME)

244 Lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali

Persyaratan lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali berdasarkan sintesis

tinjuan teori mengenai pertunjukan Seni Tradisional Bali dan tinjauan proyek sejenis adalah

sebagai berikut

1 Lokasinya berada dekat dengan kegiatan pariwisata

2 Lokasinya sesuai dengan peruntukan dari fungsi bangunan yang diwadahi

3 Lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali harus strategis dan dapat mudah

dicapai oleh berbagai pihak yang berkepentingan

4 Lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali harus dapat memberi kenyamanan

dan keamanan bagi semua civitas yang ada didalamnya

24

b Kec Kuta 99 sekaa

c Kec Kuta Utara 228 sekaa

d Kec Mengwi 654 sekaa

e Kec Abiansemal 448 sekaa

f Kec Petang 237 sekaa

g Jumlah 1941 sekaa

Jadi jumlah Kelompoksekaa kesenian tradisional Bali pada tahun 2006 yaitu 1941

sekaa Jika pada Gedung Kesenian ini dapat menampung 5 kelompok seni dalam sehari

maka dalam setahun dapat menggunakan sekitar 1800 kelompoksekaa prtunjukan tradisional

Bali

B Berikut adalah jenis jenis pertunjukan Bali berdasarkan kapasitas jumlah penari dan

penabuh

a Jenis seni pertunjukan dengan jumlah personil banyak ( gt 10 orang )

Penari Penabuh

1 Calonarang plusmn 25 orang plusmn 25 orang

2 Kunti Sraya plusmn 30 orang plusmn 25 orang

3 Kecak plusmn 70 orang

4 Sendratari Ramayana plusmn 28 orang plusmn35 orang

Rata rata plusmn 35 orang plusmn 28 orang

b Jenis seni pertunjukan dengan jumlah personil sedang ( 5-10 orang)

Penari Penabuh

1 Tari telek plusmn 7 orang plusmn 25 orang

2 Tari Pendet plusmn 6 orang plusmn 35 orang

3 Tari Panyembrama plusmn 6 orang plusmn 35 orang

4 Tari Gabor plusmn 6 orang plusmn 30 orang

5 Tari Legong Kuntul plusmn 6 orang plusmn 30 orang

6 Tari Satya Bhrasta plusmn 6 orang plusmn 35 orang

7 Tari Gopala plusmn 6 orang plusmn 30 orang

8 Tari Baris Wirayudha plusmn 8 orang plusmn 35 orang

25

9 Tari Garuda Wisnu plusmn 6 orang plusmn 35 orang

Rata rata plusmn 6 orang plusmn 33 orang

c Jenis seni pertunjukan dengan jumlah personil sedikit (lt 5 orang )

Penari Penabuh

1 Tari Legong Lasem plusmn 3 orang plusmn 35 orang

2 Tari Oleg plusmn 2 orang plusmn 35 orang

3 Tari Sekar Jagat plusmn 5 orang plusmn 30 orang

4 Tari Makepung plusmn 5 orang plusmn 30 orang

5 Tari Wiranata plusmn 1 orang plusmn 30 orang

6 Tari Panjisemirang plusmn 1 orang plusmn 30 orang

7 Tari Marga Pati plusmn 1 orang plusmn 35 orang

8 Tari Manukrawa plusmn 5 orang plusmn 35 orang

9 Tari Kembang Girang plusmn 5 orang plusmn 30 orang

10 Tari Joged plusmn 5 orang plusmn 12 orang

11 Tari Puspanjali plusmn 5 orang plusmn 30 orang

12 Tari Jauk plusmn 1 orang plusmn 25 orang

13 Tari Baris Tunggal plusmn 1 orang plusmn 35 orang

14 Tari Cendrawasih plusmn 2 orang plusmn 30 orang

15 Tari Kebyar Duduk plusmn 1 orang plusmn 35 orang

16 Tari Kebyar Terompong plusmn 1 orang plusmn 35 orang

17 Tari Belibis plusmn 5 orang plusmn 30 orang

18 Tari Kupu kupu Tarum plusmn 5 orang plusmn 35 orang

19 Tari Jalak Putih plusmn 5 orang plusmn 35 orang

20 Tari Kelinci plusmn 5 orang plusmn 35 orang

Rata rata plusmn 3 orang plusmn 31 orang

223 Seni Tradisional Bali Sebagai Seni Pertunjukan

Seni Tradisional Bali yang dibuat selain sebagai suatu yang disacralkan disungsung

dan diupacarai juga merupakan sarana atau media yang dapat berfungsi lain seperti sebagai

alat komunikasi hiburan pendidikan dan sebagainya

26

Seni Tradisional Bali dalam peranan sebagai seni pertunjukan atau seni tari itu dapat

dibedakan atas tiga jenis yaitu Seni sacral (Wali) seni bebali dan seni balih-balihan Maka

Seni Tradisional Bali dapat berfungsi di ketiga jenis tari tersebut

Dalam peninjauan Seni Tradisional Bali sebagai seni pertunjukan ini akan ditinjau

dari beberapa aspek antara lain

- Aspek bentuk pertunjukan

- Aspek struktur pementasan

- Aspek lakon yang biasa dibawakan

- Aspek perlengkapan-perlengkapan atau sarana pementasan

- Dan arena pementasan

23 TINJAUAN PROYEK SEJENIS

Dalam tinjauan proyek sejenis yang digunakan untuk mengetahui kedekatan

karakteristik Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali di Kabupaten Badung dengan gedung-

gedung pertunjukan yang lainnya maka proyek sejenis yang digunakan untuk ditinjau adalah

Gedung Natya Mandala ISI Denpasar Amphitheater Garuda Wisnu Kencana dan Boshe

VVIP CLUB BALI

231 Gedung Natya Mandala ISI Denpasar

Gedung yang berlokasi di jln Nusa Indah Denpasar Timur Merupakan salah satu

fasilitas pertunjukan yang berada di areal pendidikan kampus ISI Denpasar Merupakan satu-

satunya gedung teater tertutup yang ada di Denpasar namun hanya difungsikan sebagai

sarana latihanpengajaran serta pertunjukan (In Door) bagi mahasiswa ISI Denpasar

232 Amphitheater Garuda Wisnu Kencana

Berlokasi di Bukit Jimbaran -Badung Yang merupakan salah satu tempat petunjukan

outdoor yang terletak di daerah pariwisata Badung Merupakan salah satu tempat pertunjukan

yang difungsikan sebagai tempat pertunjukan Seni Tradisional Bali maupun atraksi modern

untuk dipertontonkan pada wisatawan

27

233 Boshe VVIP CLUB BALI

Di Kuta -Badung Yang berdekatan dengan patung Dewa Ruci yang merupakan

landmark dari kawasan Kuta Merupakan sebuah gedung tertutup yang fungsi utamanya

sebagai tempat hiburan malam dan pertunjukan musik Berikut adalah tabel studi banding

pada proyek sejenis

Objek

Kriteria

Gedung Natya

Mandala ISI

Denpasar

Amphitheater Garuda

Wisnu Kencana

Boshe VVIP

CLUB BALI Kesimpulan

Lokasi

Di Jln Nusa Indah

Denpasar Timur

Merupakan salah-satu

fasilitas pertunjukan

yang berada di areal

pendidikan kampus ISI

Denpasar

Di Bukit Jimbaran -

Badung Yang

merupakan salah satu

tempat petunjukan yang

terletak di daerah

pariwisata Badung

Di Kuta -Badung

Yang berdekatan

dengan patung

Dewa Ruci yang

merupakan

landmark dari

kawasan Kuta

Bahwa lokasi

sebuah tempat

pertunjukan

bisa terletak

pada area

pendidikan dan

kepariwisataan

Fungsi

Merupakan satu-

satunya gedung teater

tertutup namun hanya

difungsikan sebagai

sarana

latihanpengajaran serta

pertunjukan (In Door)

bagi mahasiswa ISI

Denpasar

Merupakan salah satu

tempat pertunjukan yang

difungsikan sebagai

tempat pertunjukan tari

Seni Tradisional Bali

maupun atraksi modern

untuk dipertontonkan

pada wisatawan

Merupakan sebuah

gedung tertutup

yang fungsi

utamanya sebagai

tempat hiburan

malam dan

pertunjukan musik

Fungsi utama

sebuah gedung

pertunjukan

adalah sebagai

tempat

pertunjukan

dan bisa juga

sebagai

fasilitas

pendidikan

seni

Fasilitas

Gedung

Tempat duduk

audience stage

(berbentuk segi empat)

layar (kanan dan kiri)

serta latar yang dapat

diubah-ubah sesuai

yang diinginkan r

control dan juga

Fasilitas pertunjukan

berupa Tempat duduk

audience Stage r

Penyimpanan

perlengkapannya r rias

tersedia juga stage

dengan tempat duduk

berkapasitas besar t

Fasilitas

pertunjukan

berupa Tempat

berdiri audience

Stage r

Penyimpanan alat

dan

perlengkapannya r

Sudah

memadai dari

segi

pertunjukan

dan pelayanan

bagi

wisatawan

namun belum

Tabel 22 Studi Banding Pada Proyek Sejenis

Sumber Observasi Lapangan

28

didalam kegiatannya

pun sudah

menggunakan bantuan

katrol lighting (sebagai

sarana pencahayaan

dalam pertunjukan)

Ruang Rias (laki-laki

dan wanita) serta

Toilet

Penjualan makanan

ringan dan minuman

serta sedangkan

fasilitas penunjang

berupa r Pengelola t

Penjualan tiket t

Penjualan sovenir toilet

t Penjualan makanan dan

minuman area parkir

Rias area pemusik

sedangkan

fasilitas

penunjang berupa

r Pengelola t

Penjualan tiket

toilet area parkir

cukup jauh dari

tempat pementasan

mengkhusus

ke bidang

pertunjukan

Seni

Tradisional

Bali

Kapasit

as

Kapasitas gedung

kurang lebih 500 orang

Kapasitas gedung kurang

lebih 800 orang

Kapasitas gedung

kurang lebih 2000

orang

Kondisi

Kondisi gedung cukup

baik sudah dilengkapi

dengan fasilitas-fasilitas

yang mendekati sebuah

ruang teater yang

dilengkapi dengan tata

lampu dan sound sistem

pada setiap

pertunjukannya

Cukup baik dan cukup

lengkap untuk sebuah

pertunjukan untuk

wisatawan namun

kondisi gedung dalam

setiap pertunjukannya

masih belum dapat

menunjang dari segi

akustik ruang dan

penerangannya hanya

memakai penerangan

alami Perlu ditambahkan

fasilitas-fasilitas

penunjang yang lainnya

seperti restauran galery

dan lain sebagainya

Cukup baik dan

fasilitas lengkap

seperti sudah

adanya t Penjualan

souvenir Toilet

setiap

pertunjukannya

ditunjang dengan

fasilitas sound

sistem dan tata

lampu yang

spektakuler

Masih

sederhana

belum ada

yang

memberikan

tampilan yang

spektakuler

dengan efek-

efek visual dan

penggunaan

sound sistem

yang canggih

dalam setiap

pertunjukanny

a

Pengelol

a

Pengelola yaitu civitas

dari akademi kampus

yang bersangkutan

yaitu ISI Denpasar

Pihak swasta Pihak swasta Pihak swasta

dan

pemerintah

29

Bentuk

Stage

Bentuk stage segi

empat lengkap dengan

pencahayaan lampu

diatasnya dan di

lengkapi dengan layar

Back ground nya dapat

di sesuaikan dengan

tema pertunjukan yang

di gelar

Bentuk stage kipas tanpa

pencahayaan lampu yang

memadai Back ground

nya berupa tebing

permanen

Pada stage ini

bentuk stagenya

sama yaitu segi

empat dan latarnya

dapat berubah

sesuai event yang

berlangsung

Bentuk

panggung yang

umum dipakai

pada gedung

pertunjukan

adalah bentuk

segi empat

Latar

Panggun

g

Pada Natya Mandala

latar panggung

menggunakan tiruan

candi bentar dari layar

Layar tersebut dapat

diganti-ganti untuk

mengkondisikan

suasana pannggung

yang diinginkan

Pada stage ini latar

berupa batu tebing yang

permanen dan tidak dapat

diubah-ubah bentuknya

Latar ygang gelap

merupakan latar

dari panggung ini

tidak permanen dan

dapat diubah-ubah

bentuknya untuk

memberikan kesan

modern

Latar

panggung pada

gedung

pertunjukan di

Bali pada

umumnya

berbentuk kori

ataupun candi

bentar

Entranc

e

Bangun

an

Entrance bangunan

pada gedung ini

mengadopsi dari bentuk

kori dari bangunan Bali

dengan bahan paras

putih namun

ornamennya tidak

dibuat secara detail

Entrance bangunan pada

gedung pertunjukan ini

berbentuk modern yang

menyerupai candi bentar

Kondisi entrance

bangunan terkesan

modern Entrance

bangunannya

dekat dengan jalan

sempadan

bangunan tidak

memenuhi syarat

Entrance

bangunan

gedung

pertunjukan di

Bali pada

umumnya

bercirikan

tradisional

Bali seperti

kori

30

24 SPESIFIKASI UMUM GEDUNG PERTUNJUKAN SENI TRADISIONAL

BALI

Berdasarkan data-data mengenai teori-teori tentang Gedung Pertunjukan Seni

Tradisional Bali serta tinjauan terhadap proyek sejenis diatas maka diperoleh beberapa

tetapi secara global

Zoning

Ruang

Pada gedung ini zone

ruangnya terdiri dari

zone depan panggung

yaitu Entrance

bangunan toilet

pengunjung pria amp

wanita r Operator r

Oudience area

penabuh dan stage

Zone belakang

panggung terdiri dari r

Rias pria amp wanita

toilet gudang side

entrance untuk pemain

dan koridor tempat

sirkulasi pemain

Pada area yang terdapat

di GWK zone ruangnya

terdiri dari zone depan

panggung yaitu Entrance

bangunan toilet

pengunjung pria amp

wanita r Tiketing dan r

Cinderamatasovenir dan

r Pengelola r Operator

r Oudience smoking

area area penabuh dan

stage Zone belakang

panggung terdiri dari

rRias dan persiapan

tempat penyimpanan

Pada gedung ini

zone ruangnya

terdiri dari zone

depan yaitu

Entrance bangunan

toilet pengunjung

pria amp wanita r

Tiketing r

Pengelola r

Oudience area

penabuh dan stage

Zone belakang

terdiri dari rRias

dan persiapan

tempat

penyimpanan Seni

Tradisional Bali

Zone ruang

umumnya

terdiri dari dua

zone yaitu

zone depan

panggung dan

zone belakang

panggung

dengan bagian-

bagiannya

Kesimp

ulan

Gedung Natya Mandala

merupakan gedung

pertunjukan yang

berada di area

pendidikan ISI

Denpasar dan dikelola

oleh civitas ISI

Denpasar dengan

fasilitas pertunjukannya

sudah memperhatikan

dari akustik ruang dan

tata lampu dalam setiap

pertunjukannya Namun

kondisi dari gedung

tersebut masih kurang

memadai

Gedung ini merupakan

tempat pertunjukan

khusus di pertontonkan

untuk para wisatawan

dan terletak pada lokasi

pariwisata dan

pengelolaannya

dipengang oleh pihak

swasta Fasilitas

pertunjukan yang modern

dan memperhatikan

akustik dan tata lampu

karena kondisi

bangunannya semi

tertutup dengan stage

terbuka

Boshe merupakan

tempat pertunjukan

khusus pertunjukan

modern

dipertunjukkan

untuk wisatawan

Fasilitas yang di

sediakan sangat

modern

31

spesifikasi umum mengenai Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali yang diuraikan

berdasarkan fungsi karakteristik pelaku dan kegiatan fasilitas bangunan gedung pertunjukan

Seni Tradisional Bali dan lokasi gedung pertunjukan Seni Tradisional Bali

241 Fungsi

Sebagai wadah pertunjukan bagi para seniman Seni Tradisional Bali dalam berkreasi

dan mempertunjukan hasil karyanya sehingga dapat dinikmati dengan nyaman oleh para

audience Selain itu diharapkan Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali ini dapat

memberikan suatu informasi obyek wisatatempat rekreasi dan untuk meningkatkan minat

masyarakat dalam berkesenian khususnya seni Seni Tradisional Bali yang merupakan warisan

nenek moyang kita dan nantinya dapat terus diwariskan kepada generasi penerus

242 Karakteristik Pelaku dan Kegiatan

Karakteristik pelaku dan kegiatan secara umum dalam perencanaan Gedung

Pertunjukan Seni Tradisional Bali dikelompokkan sebagai berikut

1 Pengelola

Merupakan pihak penyelenggara dalam hal ini adalah pihak swasta dan masyarakat serta

sponsor yang terkait serta monitoring dari pihak pemerintah

2 Wisatawan

Berbagai motivasi wisatawan datang ke Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali seperti

untuk rekreasi atau dengan tujuan khusus mencari informasi untuk mengetahui lebih

dekat mengenai pementasan tari Seni Tradisional Bali

3 Penari

Merupakan pihak yang berperan untuk menampilkan adegan-adegan dalam setiap lakon

yang dibawakan di depan panggung

4 Penabuh

Mengiringi penari dengan bunyi-bunyian (gong) dalam setiap penampilannya di depan

panggung

243 Fasilitas Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali

Fasilitas Gedung Perunjukan Seni Tradisional Bali berdasarkan sintesis tinjauan teori

mengenai seni pertunjukan dan tinjauan proyek sejenis adalah sebagai berikut

32

1 Jenis ruang umumnya terbagi atas dua elemen utama yaitu

a Area ldquoDepanrdquo (font) sebagai public area

b ldquoBelakang panggungrdquo (back stage) sebagai work groups (kelompok kerja)

2 Ruang-ruang yang akan disediakan adalah

- Ruang Utama (panggung pertunjukan tempat duduk penonton tempat rias pria dan

wanita dan tempat untuk gambelan atau perlengkapan instrument dalam pementasan)

- Ruang Pertunjukan Luar (stage outdoor)

- Ruang pelayanan umum (lobby counter informasi loket karcis souvenir r

operator cafetaria keamanan toliet pengunjung)

- Ruang administrasipengelola

- Ruang penunjang (tempat parkir gudang pos satpam ME)

244 Lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali

Persyaratan lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali berdasarkan sintesis

tinjuan teori mengenai pertunjukan Seni Tradisional Bali dan tinjauan proyek sejenis adalah

sebagai berikut

1 Lokasinya berada dekat dengan kegiatan pariwisata

2 Lokasinya sesuai dengan peruntukan dari fungsi bangunan yang diwadahi

3 Lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali harus strategis dan dapat mudah

dicapai oleh berbagai pihak yang berkepentingan

4 Lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali harus dapat memberi kenyamanan

dan keamanan bagi semua civitas yang ada didalamnya

25

9 Tari Garuda Wisnu plusmn 6 orang plusmn 35 orang

Rata rata plusmn 6 orang plusmn 33 orang

c Jenis seni pertunjukan dengan jumlah personil sedikit (lt 5 orang )

Penari Penabuh

1 Tari Legong Lasem plusmn 3 orang plusmn 35 orang

2 Tari Oleg plusmn 2 orang plusmn 35 orang

3 Tari Sekar Jagat plusmn 5 orang plusmn 30 orang

4 Tari Makepung plusmn 5 orang plusmn 30 orang

5 Tari Wiranata plusmn 1 orang plusmn 30 orang

6 Tari Panjisemirang plusmn 1 orang plusmn 30 orang

7 Tari Marga Pati plusmn 1 orang plusmn 35 orang

8 Tari Manukrawa plusmn 5 orang plusmn 35 orang

9 Tari Kembang Girang plusmn 5 orang plusmn 30 orang

10 Tari Joged plusmn 5 orang plusmn 12 orang

11 Tari Puspanjali plusmn 5 orang plusmn 30 orang

12 Tari Jauk plusmn 1 orang plusmn 25 orang

13 Tari Baris Tunggal plusmn 1 orang plusmn 35 orang

14 Tari Cendrawasih plusmn 2 orang plusmn 30 orang

15 Tari Kebyar Duduk plusmn 1 orang plusmn 35 orang

16 Tari Kebyar Terompong plusmn 1 orang plusmn 35 orang

17 Tari Belibis plusmn 5 orang plusmn 30 orang

18 Tari Kupu kupu Tarum plusmn 5 orang plusmn 35 orang

19 Tari Jalak Putih plusmn 5 orang plusmn 35 orang

20 Tari Kelinci plusmn 5 orang plusmn 35 orang

Rata rata plusmn 3 orang plusmn 31 orang

223 Seni Tradisional Bali Sebagai Seni Pertunjukan

Seni Tradisional Bali yang dibuat selain sebagai suatu yang disacralkan disungsung

dan diupacarai juga merupakan sarana atau media yang dapat berfungsi lain seperti sebagai

alat komunikasi hiburan pendidikan dan sebagainya

26

Seni Tradisional Bali dalam peranan sebagai seni pertunjukan atau seni tari itu dapat

dibedakan atas tiga jenis yaitu Seni sacral (Wali) seni bebali dan seni balih-balihan Maka

Seni Tradisional Bali dapat berfungsi di ketiga jenis tari tersebut

Dalam peninjauan Seni Tradisional Bali sebagai seni pertunjukan ini akan ditinjau

dari beberapa aspek antara lain

- Aspek bentuk pertunjukan

- Aspek struktur pementasan

- Aspek lakon yang biasa dibawakan

- Aspek perlengkapan-perlengkapan atau sarana pementasan

- Dan arena pementasan

23 TINJAUAN PROYEK SEJENIS

Dalam tinjauan proyek sejenis yang digunakan untuk mengetahui kedekatan

karakteristik Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali di Kabupaten Badung dengan gedung-

gedung pertunjukan yang lainnya maka proyek sejenis yang digunakan untuk ditinjau adalah

Gedung Natya Mandala ISI Denpasar Amphitheater Garuda Wisnu Kencana dan Boshe

VVIP CLUB BALI

231 Gedung Natya Mandala ISI Denpasar

Gedung yang berlokasi di jln Nusa Indah Denpasar Timur Merupakan salah satu

fasilitas pertunjukan yang berada di areal pendidikan kampus ISI Denpasar Merupakan satu-

satunya gedung teater tertutup yang ada di Denpasar namun hanya difungsikan sebagai

sarana latihanpengajaran serta pertunjukan (In Door) bagi mahasiswa ISI Denpasar

232 Amphitheater Garuda Wisnu Kencana

Berlokasi di Bukit Jimbaran -Badung Yang merupakan salah satu tempat petunjukan

outdoor yang terletak di daerah pariwisata Badung Merupakan salah satu tempat pertunjukan

yang difungsikan sebagai tempat pertunjukan Seni Tradisional Bali maupun atraksi modern

untuk dipertontonkan pada wisatawan

27

233 Boshe VVIP CLUB BALI

Di Kuta -Badung Yang berdekatan dengan patung Dewa Ruci yang merupakan

landmark dari kawasan Kuta Merupakan sebuah gedung tertutup yang fungsi utamanya

sebagai tempat hiburan malam dan pertunjukan musik Berikut adalah tabel studi banding

pada proyek sejenis

Objek

Kriteria

Gedung Natya

Mandala ISI

Denpasar

Amphitheater Garuda

Wisnu Kencana

Boshe VVIP

CLUB BALI Kesimpulan

Lokasi

Di Jln Nusa Indah

Denpasar Timur

Merupakan salah-satu

fasilitas pertunjukan

yang berada di areal

pendidikan kampus ISI

Denpasar

Di Bukit Jimbaran -

Badung Yang

merupakan salah satu

tempat petunjukan yang

terletak di daerah

pariwisata Badung

Di Kuta -Badung

Yang berdekatan

dengan patung

Dewa Ruci yang

merupakan

landmark dari

kawasan Kuta

Bahwa lokasi

sebuah tempat

pertunjukan

bisa terletak

pada area

pendidikan dan

kepariwisataan

Fungsi

Merupakan satu-

satunya gedung teater

tertutup namun hanya

difungsikan sebagai

sarana

latihanpengajaran serta

pertunjukan (In Door)

bagi mahasiswa ISI

Denpasar

Merupakan salah satu

tempat pertunjukan yang

difungsikan sebagai

tempat pertunjukan tari

Seni Tradisional Bali

maupun atraksi modern

untuk dipertontonkan

pada wisatawan

Merupakan sebuah

gedung tertutup

yang fungsi

utamanya sebagai

tempat hiburan

malam dan

pertunjukan musik

Fungsi utama

sebuah gedung

pertunjukan

adalah sebagai

tempat

pertunjukan

dan bisa juga

sebagai

fasilitas

pendidikan

seni

Fasilitas

Gedung

Tempat duduk

audience stage

(berbentuk segi empat)

layar (kanan dan kiri)

serta latar yang dapat

diubah-ubah sesuai

yang diinginkan r

control dan juga

Fasilitas pertunjukan

berupa Tempat duduk

audience Stage r

Penyimpanan

perlengkapannya r rias

tersedia juga stage

dengan tempat duduk

berkapasitas besar t

Fasilitas

pertunjukan

berupa Tempat

berdiri audience

Stage r

Penyimpanan alat

dan

perlengkapannya r

Sudah

memadai dari

segi

pertunjukan

dan pelayanan

bagi

wisatawan

namun belum

Tabel 22 Studi Banding Pada Proyek Sejenis

Sumber Observasi Lapangan

28

didalam kegiatannya

pun sudah

menggunakan bantuan

katrol lighting (sebagai

sarana pencahayaan

dalam pertunjukan)

Ruang Rias (laki-laki

dan wanita) serta

Toilet

Penjualan makanan

ringan dan minuman

serta sedangkan

fasilitas penunjang

berupa r Pengelola t

Penjualan tiket t

Penjualan sovenir toilet

t Penjualan makanan dan

minuman area parkir

Rias area pemusik

sedangkan

fasilitas

penunjang berupa

r Pengelola t

Penjualan tiket

toilet area parkir

cukup jauh dari

tempat pementasan

mengkhusus

ke bidang

pertunjukan

Seni

Tradisional

Bali

Kapasit

as

Kapasitas gedung

kurang lebih 500 orang

Kapasitas gedung kurang

lebih 800 orang

Kapasitas gedung

kurang lebih 2000

orang

Kondisi

Kondisi gedung cukup

baik sudah dilengkapi

dengan fasilitas-fasilitas

yang mendekati sebuah

ruang teater yang

dilengkapi dengan tata

lampu dan sound sistem

pada setiap

pertunjukannya

Cukup baik dan cukup

lengkap untuk sebuah

pertunjukan untuk

wisatawan namun

kondisi gedung dalam

setiap pertunjukannya

masih belum dapat

menunjang dari segi

akustik ruang dan

penerangannya hanya

memakai penerangan

alami Perlu ditambahkan

fasilitas-fasilitas

penunjang yang lainnya

seperti restauran galery

dan lain sebagainya

Cukup baik dan

fasilitas lengkap

seperti sudah

adanya t Penjualan

souvenir Toilet

setiap

pertunjukannya

ditunjang dengan

fasilitas sound

sistem dan tata

lampu yang

spektakuler

Masih

sederhana

belum ada

yang

memberikan

tampilan yang

spektakuler

dengan efek-

efek visual dan

penggunaan

sound sistem

yang canggih

dalam setiap

pertunjukanny

a

Pengelol

a

Pengelola yaitu civitas

dari akademi kampus

yang bersangkutan

yaitu ISI Denpasar

Pihak swasta Pihak swasta Pihak swasta

dan

pemerintah

29

Bentuk

Stage

Bentuk stage segi

empat lengkap dengan

pencahayaan lampu

diatasnya dan di

lengkapi dengan layar

Back ground nya dapat

di sesuaikan dengan

tema pertunjukan yang

di gelar

Bentuk stage kipas tanpa

pencahayaan lampu yang

memadai Back ground

nya berupa tebing

permanen

Pada stage ini

bentuk stagenya

sama yaitu segi

empat dan latarnya

dapat berubah

sesuai event yang

berlangsung

Bentuk

panggung yang

umum dipakai

pada gedung

pertunjukan

adalah bentuk

segi empat

Latar

Panggun

g

Pada Natya Mandala

latar panggung

menggunakan tiruan

candi bentar dari layar

Layar tersebut dapat

diganti-ganti untuk

mengkondisikan

suasana pannggung

yang diinginkan

Pada stage ini latar

berupa batu tebing yang

permanen dan tidak dapat

diubah-ubah bentuknya

Latar ygang gelap

merupakan latar

dari panggung ini

tidak permanen dan

dapat diubah-ubah

bentuknya untuk

memberikan kesan

modern

Latar

panggung pada

gedung

pertunjukan di

Bali pada

umumnya

berbentuk kori

ataupun candi

bentar

Entranc

e

Bangun

an

Entrance bangunan

pada gedung ini

mengadopsi dari bentuk

kori dari bangunan Bali

dengan bahan paras

putih namun

ornamennya tidak

dibuat secara detail

Entrance bangunan pada

gedung pertunjukan ini

berbentuk modern yang

menyerupai candi bentar

Kondisi entrance

bangunan terkesan

modern Entrance

bangunannya

dekat dengan jalan

sempadan

bangunan tidak

memenuhi syarat

Entrance

bangunan

gedung

pertunjukan di

Bali pada

umumnya

bercirikan

tradisional

Bali seperti

kori

30

24 SPESIFIKASI UMUM GEDUNG PERTUNJUKAN SENI TRADISIONAL

BALI

Berdasarkan data-data mengenai teori-teori tentang Gedung Pertunjukan Seni

Tradisional Bali serta tinjauan terhadap proyek sejenis diatas maka diperoleh beberapa

tetapi secara global

Zoning

Ruang

Pada gedung ini zone

ruangnya terdiri dari

zone depan panggung

yaitu Entrance

bangunan toilet

pengunjung pria amp

wanita r Operator r

Oudience area

penabuh dan stage

Zone belakang

panggung terdiri dari r

Rias pria amp wanita

toilet gudang side

entrance untuk pemain

dan koridor tempat

sirkulasi pemain

Pada area yang terdapat

di GWK zone ruangnya

terdiri dari zone depan

panggung yaitu Entrance

bangunan toilet

pengunjung pria amp

wanita r Tiketing dan r

Cinderamatasovenir dan

r Pengelola r Operator

r Oudience smoking

area area penabuh dan

stage Zone belakang

panggung terdiri dari

rRias dan persiapan

tempat penyimpanan

Pada gedung ini

zone ruangnya

terdiri dari zone

depan yaitu

Entrance bangunan

toilet pengunjung

pria amp wanita r

Tiketing r

Pengelola r

Oudience area

penabuh dan stage

Zone belakang

terdiri dari rRias

dan persiapan

tempat

penyimpanan Seni

Tradisional Bali

Zone ruang

umumnya

terdiri dari dua

zone yaitu

zone depan

panggung dan

zone belakang

panggung

dengan bagian-

bagiannya

Kesimp

ulan

Gedung Natya Mandala

merupakan gedung

pertunjukan yang

berada di area

pendidikan ISI

Denpasar dan dikelola

oleh civitas ISI

Denpasar dengan

fasilitas pertunjukannya

sudah memperhatikan

dari akustik ruang dan

tata lampu dalam setiap

pertunjukannya Namun

kondisi dari gedung

tersebut masih kurang

memadai

Gedung ini merupakan

tempat pertunjukan

khusus di pertontonkan

untuk para wisatawan

dan terletak pada lokasi

pariwisata dan

pengelolaannya

dipengang oleh pihak

swasta Fasilitas

pertunjukan yang modern

dan memperhatikan

akustik dan tata lampu

karena kondisi

bangunannya semi

tertutup dengan stage

terbuka

Boshe merupakan

tempat pertunjukan

khusus pertunjukan

modern

dipertunjukkan

untuk wisatawan

Fasilitas yang di

sediakan sangat

modern

31

spesifikasi umum mengenai Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali yang diuraikan

berdasarkan fungsi karakteristik pelaku dan kegiatan fasilitas bangunan gedung pertunjukan

Seni Tradisional Bali dan lokasi gedung pertunjukan Seni Tradisional Bali

241 Fungsi

Sebagai wadah pertunjukan bagi para seniman Seni Tradisional Bali dalam berkreasi

dan mempertunjukan hasil karyanya sehingga dapat dinikmati dengan nyaman oleh para

audience Selain itu diharapkan Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali ini dapat

memberikan suatu informasi obyek wisatatempat rekreasi dan untuk meningkatkan minat

masyarakat dalam berkesenian khususnya seni Seni Tradisional Bali yang merupakan warisan

nenek moyang kita dan nantinya dapat terus diwariskan kepada generasi penerus

242 Karakteristik Pelaku dan Kegiatan

Karakteristik pelaku dan kegiatan secara umum dalam perencanaan Gedung

Pertunjukan Seni Tradisional Bali dikelompokkan sebagai berikut

1 Pengelola

Merupakan pihak penyelenggara dalam hal ini adalah pihak swasta dan masyarakat serta

sponsor yang terkait serta monitoring dari pihak pemerintah

2 Wisatawan

Berbagai motivasi wisatawan datang ke Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali seperti

untuk rekreasi atau dengan tujuan khusus mencari informasi untuk mengetahui lebih

dekat mengenai pementasan tari Seni Tradisional Bali

3 Penari

Merupakan pihak yang berperan untuk menampilkan adegan-adegan dalam setiap lakon

yang dibawakan di depan panggung

4 Penabuh

Mengiringi penari dengan bunyi-bunyian (gong) dalam setiap penampilannya di depan

panggung

243 Fasilitas Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali

Fasilitas Gedung Perunjukan Seni Tradisional Bali berdasarkan sintesis tinjauan teori

mengenai seni pertunjukan dan tinjauan proyek sejenis adalah sebagai berikut

32

1 Jenis ruang umumnya terbagi atas dua elemen utama yaitu

a Area ldquoDepanrdquo (font) sebagai public area

b ldquoBelakang panggungrdquo (back stage) sebagai work groups (kelompok kerja)

2 Ruang-ruang yang akan disediakan adalah

- Ruang Utama (panggung pertunjukan tempat duduk penonton tempat rias pria dan

wanita dan tempat untuk gambelan atau perlengkapan instrument dalam pementasan)

- Ruang Pertunjukan Luar (stage outdoor)

- Ruang pelayanan umum (lobby counter informasi loket karcis souvenir r

operator cafetaria keamanan toliet pengunjung)

- Ruang administrasipengelola

- Ruang penunjang (tempat parkir gudang pos satpam ME)

244 Lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali

Persyaratan lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali berdasarkan sintesis

tinjuan teori mengenai pertunjukan Seni Tradisional Bali dan tinjauan proyek sejenis adalah

sebagai berikut

1 Lokasinya berada dekat dengan kegiatan pariwisata

2 Lokasinya sesuai dengan peruntukan dari fungsi bangunan yang diwadahi

3 Lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali harus strategis dan dapat mudah

dicapai oleh berbagai pihak yang berkepentingan

4 Lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali harus dapat memberi kenyamanan

dan keamanan bagi semua civitas yang ada didalamnya

26

Seni Tradisional Bali dalam peranan sebagai seni pertunjukan atau seni tari itu dapat

dibedakan atas tiga jenis yaitu Seni sacral (Wali) seni bebali dan seni balih-balihan Maka

Seni Tradisional Bali dapat berfungsi di ketiga jenis tari tersebut

Dalam peninjauan Seni Tradisional Bali sebagai seni pertunjukan ini akan ditinjau

dari beberapa aspek antara lain

- Aspek bentuk pertunjukan

- Aspek struktur pementasan

- Aspek lakon yang biasa dibawakan

- Aspek perlengkapan-perlengkapan atau sarana pementasan

- Dan arena pementasan

23 TINJAUAN PROYEK SEJENIS

Dalam tinjauan proyek sejenis yang digunakan untuk mengetahui kedekatan

karakteristik Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali di Kabupaten Badung dengan gedung-

gedung pertunjukan yang lainnya maka proyek sejenis yang digunakan untuk ditinjau adalah

Gedung Natya Mandala ISI Denpasar Amphitheater Garuda Wisnu Kencana dan Boshe

VVIP CLUB BALI

231 Gedung Natya Mandala ISI Denpasar

Gedung yang berlokasi di jln Nusa Indah Denpasar Timur Merupakan salah satu

fasilitas pertunjukan yang berada di areal pendidikan kampus ISI Denpasar Merupakan satu-

satunya gedung teater tertutup yang ada di Denpasar namun hanya difungsikan sebagai

sarana latihanpengajaran serta pertunjukan (In Door) bagi mahasiswa ISI Denpasar

232 Amphitheater Garuda Wisnu Kencana

Berlokasi di Bukit Jimbaran -Badung Yang merupakan salah satu tempat petunjukan

outdoor yang terletak di daerah pariwisata Badung Merupakan salah satu tempat pertunjukan

yang difungsikan sebagai tempat pertunjukan Seni Tradisional Bali maupun atraksi modern

untuk dipertontonkan pada wisatawan

27

233 Boshe VVIP CLUB BALI

Di Kuta -Badung Yang berdekatan dengan patung Dewa Ruci yang merupakan

landmark dari kawasan Kuta Merupakan sebuah gedung tertutup yang fungsi utamanya

sebagai tempat hiburan malam dan pertunjukan musik Berikut adalah tabel studi banding

pada proyek sejenis

Objek

Kriteria

Gedung Natya

Mandala ISI

Denpasar

Amphitheater Garuda

Wisnu Kencana

Boshe VVIP

CLUB BALI Kesimpulan

Lokasi

Di Jln Nusa Indah

Denpasar Timur

Merupakan salah-satu

fasilitas pertunjukan

yang berada di areal

pendidikan kampus ISI

Denpasar

Di Bukit Jimbaran -

Badung Yang

merupakan salah satu

tempat petunjukan yang

terletak di daerah

pariwisata Badung

Di Kuta -Badung

Yang berdekatan

dengan patung

Dewa Ruci yang

merupakan

landmark dari

kawasan Kuta

Bahwa lokasi

sebuah tempat

pertunjukan

bisa terletak

pada area

pendidikan dan

kepariwisataan

Fungsi

Merupakan satu-

satunya gedung teater

tertutup namun hanya

difungsikan sebagai

sarana

latihanpengajaran serta

pertunjukan (In Door)

bagi mahasiswa ISI

Denpasar

Merupakan salah satu

tempat pertunjukan yang

difungsikan sebagai

tempat pertunjukan tari

Seni Tradisional Bali

maupun atraksi modern

untuk dipertontonkan

pada wisatawan

Merupakan sebuah

gedung tertutup

yang fungsi

utamanya sebagai

tempat hiburan

malam dan

pertunjukan musik

Fungsi utama

sebuah gedung

pertunjukan

adalah sebagai

tempat

pertunjukan

dan bisa juga

sebagai

fasilitas

pendidikan

seni

Fasilitas

Gedung

Tempat duduk

audience stage

(berbentuk segi empat)

layar (kanan dan kiri)

serta latar yang dapat

diubah-ubah sesuai

yang diinginkan r

control dan juga

Fasilitas pertunjukan

berupa Tempat duduk

audience Stage r

Penyimpanan

perlengkapannya r rias

tersedia juga stage

dengan tempat duduk

berkapasitas besar t

Fasilitas

pertunjukan

berupa Tempat

berdiri audience

Stage r

Penyimpanan alat

dan

perlengkapannya r

Sudah

memadai dari

segi

pertunjukan

dan pelayanan

bagi

wisatawan

namun belum

Tabel 22 Studi Banding Pada Proyek Sejenis

Sumber Observasi Lapangan

28

didalam kegiatannya

pun sudah

menggunakan bantuan

katrol lighting (sebagai

sarana pencahayaan

dalam pertunjukan)

Ruang Rias (laki-laki

dan wanita) serta

Toilet

Penjualan makanan

ringan dan minuman

serta sedangkan

fasilitas penunjang

berupa r Pengelola t

Penjualan tiket t

Penjualan sovenir toilet

t Penjualan makanan dan

minuman area parkir

Rias area pemusik

sedangkan

fasilitas

penunjang berupa

r Pengelola t

Penjualan tiket

toilet area parkir

cukup jauh dari

tempat pementasan

mengkhusus

ke bidang

pertunjukan

Seni

Tradisional

Bali

Kapasit

as

Kapasitas gedung

kurang lebih 500 orang

Kapasitas gedung kurang

lebih 800 orang

Kapasitas gedung

kurang lebih 2000

orang

Kondisi

Kondisi gedung cukup

baik sudah dilengkapi

dengan fasilitas-fasilitas

yang mendekati sebuah

ruang teater yang

dilengkapi dengan tata

lampu dan sound sistem

pada setiap

pertunjukannya

Cukup baik dan cukup

lengkap untuk sebuah

pertunjukan untuk

wisatawan namun

kondisi gedung dalam

setiap pertunjukannya

masih belum dapat

menunjang dari segi

akustik ruang dan

penerangannya hanya

memakai penerangan

alami Perlu ditambahkan

fasilitas-fasilitas

penunjang yang lainnya

seperti restauran galery

dan lain sebagainya

Cukup baik dan

fasilitas lengkap

seperti sudah

adanya t Penjualan

souvenir Toilet

setiap

pertunjukannya

ditunjang dengan

fasilitas sound

sistem dan tata

lampu yang

spektakuler

Masih

sederhana

belum ada

yang

memberikan

tampilan yang

spektakuler

dengan efek-

efek visual dan

penggunaan

sound sistem

yang canggih

dalam setiap

pertunjukanny

a

Pengelol

a

Pengelola yaitu civitas

dari akademi kampus

yang bersangkutan

yaitu ISI Denpasar

Pihak swasta Pihak swasta Pihak swasta

dan

pemerintah

29

Bentuk

Stage

Bentuk stage segi

empat lengkap dengan

pencahayaan lampu

diatasnya dan di

lengkapi dengan layar

Back ground nya dapat

di sesuaikan dengan

tema pertunjukan yang

di gelar

Bentuk stage kipas tanpa

pencahayaan lampu yang

memadai Back ground

nya berupa tebing

permanen

Pada stage ini

bentuk stagenya

sama yaitu segi

empat dan latarnya

dapat berubah

sesuai event yang

berlangsung

Bentuk

panggung yang

umum dipakai

pada gedung

pertunjukan

adalah bentuk

segi empat

Latar

Panggun

g

Pada Natya Mandala

latar panggung

menggunakan tiruan

candi bentar dari layar

Layar tersebut dapat

diganti-ganti untuk

mengkondisikan

suasana pannggung

yang diinginkan

Pada stage ini latar

berupa batu tebing yang

permanen dan tidak dapat

diubah-ubah bentuknya

Latar ygang gelap

merupakan latar

dari panggung ini

tidak permanen dan

dapat diubah-ubah

bentuknya untuk

memberikan kesan

modern

Latar

panggung pada

gedung

pertunjukan di

Bali pada

umumnya

berbentuk kori

ataupun candi

bentar

Entranc

e

Bangun

an

Entrance bangunan

pada gedung ini

mengadopsi dari bentuk

kori dari bangunan Bali

dengan bahan paras

putih namun

ornamennya tidak

dibuat secara detail

Entrance bangunan pada

gedung pertunjukan ini

berbentuk modern yang

menyerupai candi bentar

Kondisi entrance

bangunan terkesan

modern Entrance

bangunannya

dekat dengan jalan

sempadan

bangunan tidak

memenuhi syarat

Entrance

bangunan

gedung

pertunjukan di

Bali pada

umumnya

bercirikan

tradisional

Bali seperti

kori

30

24 SPESIFIKASI UMUM GEDUNG PERTUNJUKAN SENI TRADISIONAL

BALI

Berdasarkan data-data mengenai teori-teori tentang Gedung Pertunjukan Seni

Tradisional Bali serta tinjauan terhadap proyek sejenis diatas maka diperoleh beberapa

tetapi secara global

Zoning

Ruang

Pada gedung ini zone

ruangnya terdiri dari

zone depan panggung

yaitu Entrance

bangunan toilet

pengunjung pria amp

wanita r Operator r

Oudience area

penabuh dan stage

Zone belakang

panggung terdiri dari r

Rias pria amp wanita

toilet gudang side

entrance untuk pemain

dan koridor tempat

sirkulasi pemain

Pada area yang terdapat

di GWK zone ruangnya

terdiri dari zone depan

panggung yaitu Entrance

bangunan toilet

pengunjung pria amp

wanita r Tiketing dan r

Cinderamatasovenir dan

r Pengelola r Operator

r Oudience smoking

area area penabuh dan

stage Zone belakang

panggung terdiri dari

rRias dan persiapan

tempat penyimpanan

Pada gedung ini

zone ruangnya

terdiri dari zone

depan yaitu

Entrance bangunan

toilet pengunjung

pria amp wanita r

Tiketing r

Pengelola r

Oudience area

penabuh dan stage

Zone belakang

terdiri dari rRias

dan persiapan

tempat

penyimpanan Seni

Tradisional Bali

Zone ruang

umumnya

terdiri dari dua

zone yaitu

zone depan

panggung dan

zone belakang

panggung

dengan bagian-

bagiannya

Kesimp

ulan

Gedung Natya Mandala

merupakan gedung

pertunjukan yang

berada di area

pendidikan ISI

Denpasar dan dikelola

oleh civitas ISI

Denpasar dengan

fasilitas pertunjukannya

sudah memperhatikan

dari akustik ruang dan

tata lampu dalam setiap

pertunjukannya Namun

kondisi dari gedung

tersebut masih kurang

memadai

Gedung ini merupakan

tempat pertunjukan

khusus di pertontonkan

untuk para wisatawan

dan terletak pada lokasi

pariwisata dan

pengelolaannya

dipengang oleh pihak

swasta Fasilitas

pertunjukan yang modern

dan memperhatikan

akustik dan tata lampu

karena kondisi

bangunannya semi

tertutup dengan stage

terbuka

Boshe merupakan

tempat pertunjukan

khusus pertunjukan

modern

dipertunjukkan

untuk wisatawan

Fasilitas yang di

sediakan sangat

modern

31

spesifikasi umum mengenai Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali yang diuraikan

berdasarkan fungsi karakteristik pelaku dan kegiatan fasilitas bangunan gedung pertunjukan

Seni Tradisional Bali dan lokasi gedung pertunjukan Seni Tradisional Bali

241 Fungsi

Sebagai wadah pertunjukan bagi para seniman Seni Tradisional Bali dalam berkreasi

dan mempertunjukan hasil karyanya sehingga dapat dinikmati dengan nyaman oleh para

audience Selain itu diharapkan Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali ini dapat

memberikan suatu informasi obyek wisatatempat rekreasi dan untuk meningkatkan minat

masyarakat dalam berkesenian khususnya seni Seni Tradisional Bali yang merupakan warisan

nenek moyang kita dan nantinya dapat terus diwariskan kepada generasi penerus

242 Karakteristik Pelaku dan Kegiatan

Karakteristik pelaku dan kegiatan secara umum dalam perencanaan Gedung

Pertunjukan Seni Tradisional Bali dikelompokkan sebagai berikut

1 Pengelola

Merupakan pihak penyelenggara dalam hal ini adalah pihak swasta dan masyarakat serta

sponsor yang terkait serta monitoring dari pihak pemerintah

2 Wisatawan

Berbagai motivasi wisatawan datang ke Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali seperti

untuk rekreasi atau dengan tujuan khusus mencari informasi untuk mengetahui lebih

dekat mengenai pementasan tari Seni Tradisional Bali

3 Penari

Merupakan pihak yang berperan untuk menampilkan adegan-adegan dalam setiap lakon

yang dibawakan di depan panggung

4 Penabuh

Mengiringi penari dengan bunyi-bunyian (gong) dalam setiap penampilannya di depan

panggung

243 Fasilitas Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali

Fasilitas Gedung Perunjukan Seni Tradisional Bali berdasarkan sintesis tinjauan teori

mengenai seni pertunjukan dan tinjauan proyek sejenis adalah sebagai berikut

32

1 Jenis ruang umumnya terbagi atas dua elemen utama yaitu

a Area ldquoDepanrdquo (font) sebagai public area

b ldquoBelakang panggungrdquo (back stage) sebagai work groups (kelompok kerja)

2 Ruang-ruang yang akan disediakan adalah

- Ruang Utama (panggung pertunjukan tempat duduk penonton tempat rias pria dan

wanita dan tempat untuk gambelan atau perlengkapan instrument dalam pementasan)

- Ruang Pertunjukan Luar (stage outdoor)

- Ruang pelayanan umum (lobby counter informasi loket karcis souvenir r

operator cafetaria keamanan toliet pengunjung)

- Ruang administrasipengelola

- Ruang penunjang (tempat parkir gudang pos satpam ME)

244 Lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali

Persyaratan lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali berdasarkan sintesis

tinjuan teori mengenai pertunjukan Seni Tradisional Bali dan tinjauan proyek sejenis adalah

sebagai berikut

1 Lokasinya berada dekat dengan kegiatan pariwisata

2 Lokasinya sesuai dengan peruntukan dari fungsi bangunan yang diwadahi

3 Lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali harus strategis dan dapat mudah

dicapai oleh berbagai pihak yang berkepentingan

4 Lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali harus dapat memberi kenyamanan

dan keamanan bagi semua civitas yang ada didalamnya

27

233 Boshe VVIP CLUB BALI

Di Kuta -Badung Yang berdekatan dengan patung Dewa Ruci yang merupakan

landmark dari kawasan Kuta Merupakan sebuah gedung tertutup yang fungsi utamanya

sebagai tempat hiburan malam dan pertunjukan musik Berikut adalah tabel studi banding

pada proyek sejenis

Objek

Kriteria

Gedung Natya

Mandala ISI

Denpasar

Amphitheater Garuda

Wisnu Kencana

Boshe VVIP

CLUB BALI Kesimpulan

Lokasi

Di Jln Nusa Indah

Denpasar Timur

Merupakan salah-satu

fasilitas pertunjukan

yang berada di areal

pendidikan kampus ISI

Denpasar

Di Bukit Jimbaran -

Badung Yang

merupakan salah satu

tempat petunjukan yang

terletak di daerah

pariwisata Badung

Di Kuta -Badung

Yang berdekatan

dengan patung

Dewa Ruci yang

merupakan

landmark dari

kawasan Kuta

Bahwa lokasi

sebuah tempat

pertunjukan

bisa terletak

pada area

pendidikan dan

kepariwisataan

Fungsi

Merupakan satu-

satunya gedung teater

tertutup namun hanya

difungsikan sebagai

sarana

latihanpengajaran serta

pertunjukan (In Door)

bagi mahasiswa ISI

Denpasar

Merupakan salah satu

tempat pertunjukan yang

difungsikan sebagai

tempat pertunjukan tari

Seni Tradisional Bali

maupun atraksi modern

untuk dipertontonkan

pada wisatawan

Merupakan sebuah

gedung tertutup

yang fungsi

utamanya sebagai

tempat hiburan

malam dan

pertunjukan musik

Fungsi utama

sebuah gedung

pertunjukan

adalah sebagai

tempat

pertunjukan

dan bisa juga

sebagai

fasilitas

pendidikan

seni

Fasilitas

Gedung

Tempat duduk

audience stage

(berbentuk segi empat)

layar (kanan dan kiri)

serta latar yang dapat

diubah-ubah sesuai

yang diinginkan r

control dan juga

Fasilitas pertunjukan

berupa Tempat duduk

audience Stage r

Penyimpanan

perlengkapannya r rias

tersedia juga stage

dengan tempat duduk

berkapasitas besar t

Fasilitas

pertunjukan

berupa Tempat

berdiri audience

Stage r

Penyimpanan alat

dan

perlengkapannya r

Sudah

memadai dari

segi

pertunjukan

dan pelayanan

bagi

wisatawan

namun belum

Tabel 22 Studi Banding Pada Proyek Sejenis

Sumber Observasi Lapangan

28

didalam kegiatannya

pun sudah

menggunakan bantuan

katrol lighting (sebagai

sarana pencahayaan

dalam pertunjukan)

Ruang Rias (laki-laki

dan wanita) serta

Toilet

Penjualan makanan

ringan dan minuman

serta sedangkan

fasilitas penunjang

berupa r Pengelola t

Penjualan tiket t

Penjualan sovenir toilet

t Penjualan makanan dan

minuman area parkir

Rias area pemusik

sedangkan

fasilitas

penunjang berupa

r Pengelola t

Penjualan tiket

toilet area parkir

cukup jauh dari

tempat pementasan

mengkhusus

ke bidang

pertunjukan

Seni

Tradisional

Bali

Kapasit

as

Kapasitas gedung

kurang lebih 500 orang

Kapasitas gedung kurang

lebih 800 orang

Kapasitas gedung

kurang lebih 2000

orang

Kondisi

Kondisi gedung cukup

baik sudah dilengkapi

dengan fasilitas-fasilitas

yang mendekati sebuah

ruang teater yang

dilengkapi dengan tata

lampu dan sound sistem

pada setiap

pertunjukannya

Cukup baik dan cukup

lengkap untuk sebuah

pertunjukan untuk

wisatawan namun

kondisi gedung dalam

setiap pertunjukannya

masih belum dapat

menunjang dari segi

akustik ruang dan

penerangannya hanya

memakai penerangan

alami Perlu ditambahkan

fasilitas-fasilitas

penunjang yang lainnya

seperti restauran galery

dan lain sebagainya

Cukup baik dan

fasilitas lengkap

seperti sudah

adanya t Penjualan

souvenir Toilet

setiap

pertunjukannya

ditunjang dengan

fasilitas sound

sistem dan tata

lampu yang

spektakuler

Masih

sederhana

belum ada

yang

memberikan

tampilan yang

spektakuler

dengan efek-

efek visual dan

penggunaan

sound sistem

yang canggih

dalam setiap

pertunjukanny

a

Pengelol

a

Pengelola yaitu civitas

dari akademi kampus

yang bersangkutan

yaitu ISI Denpasar

Pihak swasta Pihak swasta Pihak swasta

dan

pemerintah

29

Bentuk

Stage

Bentuk stage segi

empat lengkap dengan

pencahayaan lampu

diatasnya dan di

lengkapi dengan layar

Back ground nya dapat

di sesuaikan dengan

tema pertunjukan yang

di gelar

Bentuk stage kipas tanpa

pencahayaan lampu yang

memadai Back ground

nya berupa tebing

permanen

Pada stage ini

bentuk stagenya

sama yaitu segi

empat dan latarnya

dapat berubah

sesuai event yang

berlangsung

Bentuk

panggung yang

umum dipakai

pada gedung

pertunjukan

adalah bentuk

segi empat

Latar

Panggun

g

Pada Natya Mandala

latar panggung

menggunakan tiruan

candi bentar dari layar

Layar tersebut dapat

diganti-ganti untuk

mengkondisikan

suasana pannggung

yang diinginkan

Pada stage ini latar

berupa batu tebing yang

permanen dan tidak dapat

diubah-ubah bentuknya

Latar ygang gelap

merupakan latar

dari panggung ini

tidak permanen dan

dapat diubah-ubah

bentuknya untuk

memberikan kesan

modern

Latar

panggung pada

gedung

pertunjukan di

Bali pada

umumnya

berbentuk kori

ataupun candi

bentar

Entranc

e

Bangun

an

Entrance bangunan

pada gedung ini

mengadopsi dari bentuk

kori dari bangunan Bali

dengan bahan paras

putih namun

ornamennya tidak

dibuat secara detail

Entrance bangunan pada

gedung pertunjukan ini

berbentuk modern yang

menyerupai candi bentar

Kondisi entrance

bangunan terkesan

modern Entrance

bangunannya

dekat dengan jalan

sempadan

bangunan tidak

memenuhi syarat

Entrance

bangunan

gedung

pertunjukan di

Bali pada

umumnya

bercirikan

tradisional

Bali seperti

kori

30

24 SPESIFIKASI UMUM GEDUNG PERTUNJUKAN SENI TRADISIONAL

BALI

Berdasarkan data-data mengenai teori-teori tentang Gedung Pertunjukan Seni

Tradisional Bali serta tinjauan terhadap proyek sejenis diatas maka diperoleh beberapa

tetapi secara global

Zoning

Ruang

Pada gedung ini zone

ruangnya terdiri dari

zone depan panggung

yaitu Entrance

bangunan toilet

pengunjung pria amp

wanita r Operator r

Oudience area

penabuh dan stage

Zone belakang

panggung terdiri dari r

Rias pria amp wanita

toilet gudang side

entrance untuk pemain

dan koridor tempat

sirkulasi pemain

Pada area yang terdapat

di GWK zone ruangnya

terdiri dari zone depan

panggung yaitu Entrance

bangunan toilet

pengunjung pria amp

wanita r Tiketing dan r

Cinderamatasovenir dan

r Pengelola r Operator

r Oudience smoking

area area penabuh dan

stage Zone belakang

panggung terdiri dari

rRias dan persiapan

tempat penyimpanan

Pada gedung ini

zone ruangnya

terdiri dari zone

depan yaitu

Entrance bangunan

toilet pengunjung

pria amp wanita r

Tiketing r

Pengelola r

Oudience area

penabuh dan stage

Zone belakang

terdiri dari rRias

dan persiapan

tempat

penyimpanan Seni

Tradisional Bali

Zone ruang

umumnya

terdiri dari dua

zone yaitu

zone depan

panggung dan

zone belakang

panggung

dengan bagian-

bagiannya

Kesimp

ulan

Gedung Natya Mandala

merupakan gedung

pertunjukan yang

berada di area

pendidikan ISI

Denpasar dan dikelola

oleh civitas ISI

Denpasar dengan

fasilitas pertunjukannya

sudah memperhatikan

dari akustik ruang dan

tata lampu dalam setiap

pertunjukannya Namun

kondisi dari gedung

tersebut masih kurang

memadai

Gedung ini merupakan

tempat pertunjukan

khusus di pertontonkan

untuk para wisatawan

dan terletak pada lokasi

pariwisata dan

pengelolaannya

dipengang oleh pihak

swasta Fasilitas

pertunjukan yang modern

dan memperhatikan

akustik dan tata lampu

karena kondisi

bangunannya semi

tertutup dengan stage

terbuka

Boshe merupakan

tempat pertunjukan

khusus pertunjukan

modern

dipertunjukkan

untuk wisatawan

Fasilitas yang di

sediakan sangat

modern

31

spesifikasi umum mengenai Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali yang diuraikan

berdasarkan fungsi karakteristik pelaku dan kegiatan fasilitas bangunan gedung pertunjukan

Seni Tradisional Bali dan lokasi gedung pertunjukan Seni Tradisional Bali

241 Fungsi

Sebagai wadah pertunjukan bagi para seniman Seni Tradisional Bali dalam berkreasi

dan mempertunjukan hasil karyanya sehingga dapat dinikmati dengan nyaman oleh para

audience Selain itu diharapkan Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali ini dapat

memberikan suatu informasi obyek wisatatempat rekreasi dan untuk meningkatkan minat

masyarakat dalam berkesenian khususnya seni Seni Tradisional Bali yang merupakan warisan

nenek moyang kita dan nantinya dapat terus diwariskan kepada generasi penerus

242 Karakteristik Pelaku dan Kegiatan

Karakteristik pelaku dan kegiatan secara umum dalam perencanaan Gedung

Pertunjukan Seni Tradisional Bali dikelompokkan sebagai berikut

1 Pengelola

Merupakan pihak penyelenggara dalam hal ini adalah pihak swasta dan masyarakat serta

sponsor yang terkait serta monitoring dari pihak pemerintah

2 Wisatawan

Berbagai motivasi wisatawan datang ke Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali seperti

untuk rekreasi atau dengan tujuan khusus mencari informasi untuk mengetahui lebih

dekat mengenai pementasan tari Seni Tradisional Bali

3 Penari

Merupakan pihak yang berperan untuk menampilkan adegan-adegan dalam setiap lakon

yang dibawakan di depan panggung

4 Penabuh

Mengiringi penari dengan bunyi-bunyian (gong) dalam setiap penampilannya di depan

panggung

243 Fasilitas Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali

Fasilitas Gedung Perunjukan Seni Tradisional Bali berdasarkan sintesis tinjauan teori

mengenai seni pertunjukan dan tinjauan proyek sejenis adalah sebagai berikut

32

1 Jenis ruang umumnya terbagi atas dua elemen utama yaitu

a Area ldquoDepanrdquo (font) sebagai public area

b ldquoBelakang panggungrdquo (back stage) sebagai work groups (kelompok kerja)

2 Ruang-ruang yang akan disediakan adalah

- Ruang Utama (panggung pertunjukan tempat duduk penonton tempat rias pria dan

wanita dan tempat untuk gambelan atau perlengkapan instrument dalam pementasan)

- Ruang Pertunjukan Luar (stage outdoor)

- Ruang pelayanan umum (lobby counter informasi loket karcis souvenir r

operator cafetaria keamanan toliet pengunjung)

- Ruang administrasipengelola

- Ruang penunjang (tempat parkir gudang pos satpam ME)

244 Lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali

Persyaratan lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali berdasarkan sintesis

tinjuan teori mengenai pertunjukan Seni Tradisional Bali dan tinjauan proyek sejenis adalah

sebagai berikut

1 Lokasinya berada dekat dengan kegiatan pariwisata

2 Lokasinya sesuai dengan peruntukan dari fungsi bangunan yang diwadahi

3 Lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali harus strategis dan dapat mudah

dicapai oleh berbagai pihak yang berkepentingan

4 Lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali harus dapat memberi kenyamanan

dan keamanan bagi semua civitas yang ada didalamnya

28

didalam kegiatannya

pun sudah

menggunakan bantuan

katrol lighting (sebagai

sarana pencahayaan

dalam pertunjukan)

Ruang Rias (laki-laki

dan wanita) serta

Toilet

Penjualan makanan

ringan dan minuman

serta sedangkan

fasilitas penunjang

berupa r Pengelola t

Penjualan tiket t

Penjualan sovenir toilet

t Penjualan makanan dan

minuman area parkir

Rias area pemusik

sedangkan

fasilitas

penunjang berupa

r Pengelola t

Penjualan tiket

toilet area parkir

cukup jauh dari

tempat pementasan

mengkhusus

ke bidang

pertunjukan

Seni

Tradisional

Bali

Kapasit

as

Kapasitas gedung

kurang lebih 500 orang

Kapasitas gedung kurang

lebih 800 orang

Kapasitas gedung

kurang lebih 2000

orang

Kondisi

Kondisi gedung cukup

baik sudah dilengkapi

dengan fasilitas-fasilitas

yang mendekati sebuah

ruang teater yang

dilengkapi dengan tata

lampu dan sound sistem

pada setiap

pertunjukannya

Cukup baik dan cukup

lengkap untuk sebuah

pertunjukan untuk

wisatawan namun

kondisi gedung dalam

setiap pertunjukannya

masih belum dapat

menunjang dari segi

akustik ruang dan

penerangannya hanya

memakai penerangan

alami Perlu ditambahkan

fasilitas-fasilitas

penunjang yang lainnya

seperti restauran galery

dan lain sebagainya

Cukup baik dan

fasilitas lengkap

seperti sudah

adanya t Penjualan

souvenir Toilet

setiap

pertunjukannya

ditunjang dengan

fasilitas sound

sistem dan tata

lampu yang

spektakuler

Masih

sederhana

belum ada

yang

memberikan

tampilan yang

spektakuler

dengan efek-

efek visual dan

penggunaan

sound sistem

yang canggih

dalam setiap

pertunjukanny

a

Pengelol

a

Pengelola yaitu civitas

dari akademi kampus

yang bersangkutan

yaitu ISI Denpasar

Pihak swasta Pihak swasta Pihak swasta

dan

pemerintah

29

Bentuk

Stage

Bentuk stage segi

empat lengkap dengan

pencahayaan lampu

diatasnya dan di

lengkapi dengan layar

Back ground nya dapat

di sesuaikan dengan

tema pertunjukan yang

di gelar

Bentuk stage kipas tanpa

pencahayaan lampu yang

memadai Back ground

nya berupa tebing

permanen

Pada stage ini

bentuk stagenya

sama yaitu segi

empat dan latarnya

dapat berubah

sesuai event yang

berlangsung

Bentuk

panggung yang

umum dipakai

pada gedung

pertunjukan

adalah bentuk

segi empat

Latar

Panggun

g

Pada Natya Mandala

latar panggung

menggunakan tiruan

candi bentar dari layar

Layar tersebut dapat

diganti-ganti untuk

mengkondisikan

suasana pannggung

yang diinginkan

Pada stage ini latar

berupa batu tebing yang

permanen dan tidak dapat

diubah-ubah bentuknya

Latar ygang gelap

merupakan latar

dari panggung ini

tidak permanen dan

dapat diubah-ubah

bentuknya untuk

memberikan kesan

modern

Latar

panggung pada

gedung

pertunjukan di

Bali pada

umumnya

berbentuk kori

ataupun candi

bentar

Entranc

e

Bangun

an

Entrance bangunan

pada gedung ini

mengadopsi dari bentuk

kori dari bangunan Bali

dengan bahan paras

putih namun

ornamennya tidak

dibuat secara detail

Entrance bangunan pada

gedung pertunjukan ini

berbentuk modern yang

menyerupai candi bentar

Kondisi entrance

bangunan terkesan

modern Entrance

bangunannya

dekat dengan jalan

sempadan

bangunan tidak

memenuhi syarat

Entrance

bangunan

gedung

pertunjukan di

Bali pada

umumnya

bercirikan

tradisional

Bali seperti

kori

30

24 SPESIFIKASI UMUM GEDUNG PERTUNJUKAN SENI TRADISIONAL

BALI

Berdasarkan data-data mengenai teori-teori tentang Gedung Pertunjukan Seni

Tradisional Bali serta tinjauan terhadap proyek sejenis diatas maka diperoleh beberapa

tetapi secara global

Zoning

Ruang

Pada gedung ini zone

ruangnya terdiri dari

zone depan panggung

yaitu Entrance

bangunan toilet

pengunjung pria amp

wanita r Operator r

Oudience area

penabuh dan stage

Zone belakang

panggung terdiri dari r

Rias pria amp wanita

toilet gudang side

entrance untuk pemain

dan koridor tempat

sirkulasi pemain

Pada area yang terdapat

di GWK zone ruangnya

terdiri dari zone depan

panggung yaitu Entrance

bangunan toilet

pengunjung pria amp

wanita r Tiketing dan r

Cinderamatasovenir dan

r Pengelola r Operator

r Oudience smoking

area area penabuh dan

stage Zone belakang

panggung terdiri dari

rRias dan persiapan

tempat penyimpanan

Pada gedung ini

zone ruangnya

terdiri dari zone

depan yaitu

Entrance bangunan

toilet pengunjung

pria amp wanita r

Tiketing r

Pengelola r

Oudience area

penabuh dan stage

Zone belakang

terdiri dari rRias

dan persiapan

tempat

penyimpanan Seni

Tradisional Bali

Zone ruang

umumnya

terdiri dari dua

zone yaitu

zone depan

panggung dan

zone belakang

panggung

dengan bagian-

bagiannya

Kesimp

ulan

Gedung Natya Mandala

merupakan gedung

pertunjukan yang

berada di area

pendidikan ISI

Denpasar dan dikelola

oleh civitas ISI

Denpasar dengan

fasilitas pertunjukannya

sudah memperhatikan

dari akustik ruang dan

tata lampu dalam setiap

pertunjukannya Namun

kondisi dari gedung

tersebut masih kurang

memadai

Gedung ini merupakan

tempat pertunjukan

khusus di pertontonkan

untuk para wisatawan

dan terletak pada lokasi

pariwisata dan

pengelolaannya

dipengang oleh pihak

swasta Fasilitas

pertunjukan yang modern

dan memperhatikan

akustik dan tata lampu

karena kondisi

bangunannya semi

tertutup dengan stage

terbuka

Boshe merupakan

tempat pertunjukan

khusus pertunjukan

modern

dipertunjukkan

untuk wisatawan

Fasilitas yang di

sediakan sangat

modern

31

spesifikasi umum mengenai Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali yang diuraikan

berdasarkan fungsi karakteristik pelaku dan kegiatan fasilitas bangunan gedung pertunjukan

Seni Tradisional Bali dan lokasi gedung pertunjukan Seni Tradisional Bali

241 Fungsi

Sebagai wadah pertunjukan bagi para seniman Seni Tradisional Bali dalam berkreasi

dan mempertunjukan hasil karyanya sehingga dapat dinikmati dengan nyaman oleh para

audience Selain itu diharapkan Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali ini dapat

memberikan suatu informasi obyek wisatatempat rekreasi dan untuk meningkatkan minat

masyarakat dalam berkesenian khususnya seni Seni Tradisional Bali yang merupakan warisan

nenek moyang kita dan nantinya dapat terus diwariskan kepada generasi penerus

242 Karakteristik Pelaku dan Kegiatan

Karakteristik pelaku dan kegiatan secara umum dalam perencanaan Gedung

Pertunjukan Seni Tradisional Bali dikelompokkan sebagai berikut

1 Pengelola

Merupakan pihak penyelenggara dalam hal ini adalah pihak swasta dan masyarakat serta

sponsor yang terkait serta monitoring dari pihak pemerintah

2 Wisatawan

Berbagai motivasi wisatawan datang ke Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali seperti

untuk rekreasi atau dengan tujuan khusus mencari informasi untuk mengetahui lebih

dekat mengenai pementasan tari Seni Tradisional Bali

3 Penari

Merupakan pihak yang berperan untuk menampilkan adegan-adegan dalam setiap lakon

yang dibawakan di depan panggung

4 Penabuh

Mengiringi penari dengan bunyi-bunyian (gong) dalam setiap penampilannya di depan

panggung

243 Fasilitas Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali

Fasilitas Gedung Perunjukan Seni Tradisional Bali berdasarkan sintesis tinjauan teori

mengenai seni pertunjukan dan tinjauan proyek sejenis adalah sebagai berikut

32

1 Jenis ruang umumnya terbagi atas dua elemen utama yaitu

a Area ldquoDepanrdquo (font) sebagai public area

b ldquoBelakang panggungrdquo (back stage) sebagai work groups (kelompok kerja)

2 Ruang-ruang yang akan disediakan adalah

- Ruang Utama (panggung pertunjukan tempat duduk penonton tempat rias pria dan

wanita dan tempat untuk gambelan atau perlengkapan instrument dalam pementasan)

- Ruang Pertunjukan Luar (stage outdoor)

- Ruang pelayanan umum (lobby counter informasi loket karcis souvenir r

operator cafetaria keamanan toliet pengunjung)

- Ruang administrasipengelola

- Ruang penunjang (tempat parkir gudang pos satpam ME)

244 Lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali

Persyaratan lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali berdasarkan sintesis

tinjuan teori mengenai pertunjukan Seni Tradisional Bali dan tinjauan proyek sejenis adalah

sebagai berikut

1 Lokasinya berada dekat dengan kegiatan pariwisata

2 Lokasinya sesuai dengan peruntukan dari fungsi bangunan yang diwadahi

3 Lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali harus strategis dan dapat mudah

dicapai oleh berbagai pihak yang berkepentingan

4 Lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali harus dapat memberi kenyamanan

dan keamanan bagi semua civitas yang ada didalamnya

29

Bentuk

Stage

Bentuk stage segi

empat lengkap dengan

pencahayaan lampu

diatasnya dan di

lengkapi dengan layar

Back ground nya dapat

di sesuaikan dengan

tema pertunjukan yang

di gelar

Bentuk stage kipas tanpa

pencahayaan lampu yang

memadai Back ground

nya berupa tebing

permanen

Pada stage ini

bentuk stagenya

sama yaitu segi

empat dan latarnya

dapat berubah

sesuai event yang

berlangsung

Bentuk

panggung yang

umum dipakai

pada gedung

pertunjukan

adalah bentuk

segi empat

Latar

Panggun

g

Pada Natya Mandala

latar panggung

menggunakan tiruan

candi bentar dari layar

Layar tersebut dapat

diganti-ganti untuk

mengkondisikan

suasana pannggung

yang diinginkan

Pada stage ini latar

berupa batu tebing yang

permanen dan tidak dapat

diubah-ubah bentuknya

Latar ygang gelap

merupakan latar

dari panggung ini

tidak permanen dan

dapat diubah-ubah

bentuknya untuk

memberikan kesan

modern

Latar

panggung pada

gedung

pertunjukan di

Bali pada

umumnya

berbentuk kori

ataupun candi

bentar

Entranc

e

Bangun

an

Entrance bangunan

pada gedung ini

mengadopsi dari bentuk

kori dari bangunan Bali

dengan bahan paras

putih namun

ornamennya tidak

dibuat secara detail

Entrance bangunan pada

gedung pertunjukan ini

berbentuk modern yang

menyerupai candi bentar

Kondisi entrance

bangunan terkesan

modern Entrance

bangunannya

dekat dengan jalan

sempadan

bangunan tidak

memenuhi syarat

Entrance

bangunan

gedung

pertunjukan di

Bali pada

umumnya

bercirikan

tradisional

Bali seperti

kori

30

24 SPESIFIKASI UMUM GEDUNG PERTUNJUKAN SENI TRADISIONAL

BALI

Berdasarkan data-data mengenai teori-teori tentang Gedung Pertunjukan Seni

Tradisional Bali serta tinjauan terhadap proyek sejenis diatas maka diperoleh beberapa

tetapi secara global

Zoning

Ruang

Pada gedung ini zone

ruangnya terdiri dari

zone depan panggung

yaitu Entrance

bangunan toilet

pengunjung pria amp

wanita r Operator r

Oudience area

penabuh dan stage

Zone belakang

panggung terdiri dari r

Rias pria amp wanita

toilet gudang side

entrance untuk pemain

dan koridor tempat

sirkulasi pemain

Pada area yang terdapat

di GWK zone ruangnya

terdiri dari zone depan

panggung yaitu Entrance

bangunan toilet

pengunjung pria amp

wanita r Tiketing dan r

Cinderamatasovenir dan

r Pengelola r Operator

r Oudience smoking

area area penabuh dan

stage Zone belakang

panggung terdiri dari

rRias dan persiapan

tempat penyimpanan

Pada gedung ini

zone ruangnya

terdiri dari zone

depan yaitu

Entrance bangunan

toilet pengunjung

pria amp wanita r

Tiketing r

Pengelola r

Oudience area

penabuh dan stage

Zone belakang

terdiri dari rRias

dan persiapan

tempat

penyimpanan Seni

Tradisional Bali

Zone ruang

umumnya

terdiri dari dua

zone yaitu

zone depan

panggung dan

zone belakang

panggung

dengan bagian-

bagiannya

Kesimp

ulan

Gedung Natya Mandala

merupakan gedung

pertunjukan yang

berada di area

pendidikan ISI

Denpasar dan dikelola

oleh civitas ISI

Denpasar dengan

fasilitas pertunjukannya

sudah memperhatikan

dari akustik ruang dan

tata lampu dalam setiap

pertunjukannya Namun

kondisi dari gedung

tersebut masih kurang

memadai

Gedung ini merupakan

tempat pertunjukan

khusus di pertontonkan

untuk para wisatawan

dan terletak pada lokasi

pariwisata dan

pengelolaannya

dipengang oleh pihak

swasta Fasilitas

pertunjukan yang modern

dan memperhatikan

akustik dan tata lampu

karena kondisi

bangunannya semi

tertutup dengan stage

terbuka

Boshe merupakan

tempat pertunjukan

khusus pertunjukan

modern

dipertunjukkan

untuk wisatawan

Fasilitas yang di

sediakan sangat

modern

31

spesifikasi umum mengenai Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali yang diuraikan

berdasarkan fungsi karakteristik pelaku dan kegiatan fasilitas bangunan gedung pertunjukan

Seni Tradisional Bali dan lokasi gedung pertunjukan Seni Tradisional Bali

241 Fungsi

Sebagai wadah pertunjukan bagi para seniman Seni Tradisional Bali dalam berkreasi

dan mempertunjukan hasil karyanya sehingga dapat dinikmati dengan nyaman oleh para

audience Selain itu diharapkan Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali ini dapat

memberikan suatu informasi obyek wisatatempat rekreasi dan untuk meningkatkan minat

masyarakat dalam berkesenian khususnya seni Seni Tradisional Bali yang merupakan warisan

nenek moyang kita dan nantinya dapat terus diwariskan kepada generasi penerus

242 Karakteristik Pelaku dan Kegiatan

Karakteristik pelaku dan kegiatan secara umum dalam perencanaan Gedung

Pertunjukan Seni Tradisional Bali dikelompokkan sebagai berikut

1 Pengelola

Merupakan pihak penyelenggara dalam hal ini adalah pihak swasta dan masyarakat serta

sponsor yang terkait serta monitoring dari pihak pemerintah

2 Wisatawan

Berbagai motivasi wisatawan datang ke Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali seperti

untuk rekreasi atau dengan tujuan khusus mencari informasi untuk mengetahui lebih

dekat mengenai pementasan tari Seni Tradisional Bali

3 Penari

Merupakan pihak yang berperan untuk menampilkan adegan-adegan dalam setiap lakon

yang dibawakan di depan panggung

4 Penabuh

Mengiringi penari dengan bunyi-bunyian (gong) dalam setiap penampilannya di depan

panggung

243 Fasilitas Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali

Fasilitas Gedung Perunjukan Seni Tradisional Bali berdasarkan sintesis tinjauan teori

mengenai seni pertunjukan dan tinjauan proyek sejenis adalah sebagai berikut

32

1 Jenis ruang umumnya terbagi atas dua elemen utama yaitu

a Area ldquoDepanrdquo (font) sebagai public area

b ldquoBelakang panggungrdquo (back stage) sebagai work groups (kelompok kerja)

2 Ruang-ruang yang akan disediakan adalah

- Ruang Utama (panggung pertunjukan tempat duduk penonton tempat rias pria dan

wanita dan tempat untuk gambelan atau perlengkapan instrument dalam pementasan)

- Ruang Pertunjukan Luar (stage outdoor)

- Ruang pelayanan umum (lobby counter informasi loket karcis souvenir r

operator cafetaria keamanan toliet pengunjung)

- Ruang administrasipengelola

- Ruang penunjang (tempat parkir gudang pos satpam ME)

244 Lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali

Persyaratan lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali berdasarkan sintesis

tinjuan teori mengenai pertunjukan Seni Tradisional Bali dan tinjauan proyek sejenis adalah

sebagai berikut

1 Lokasinya berada dekat dengan kegiatan pariwisata

2 Lokasinya sesuai dengan peruntukan dari fungsi bangunan yang diwadahi

3 Lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali harus strategis dan dapat mudah

dicapai oleh berbagai pihak yang berkepentingan

4 Lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali harus dapat memberi kenyamanan

dan keamanan bagi semua civitas yang ada didalamnya

30

24 SPESIFIKASI UMUM GEDUNG PERTUNJUKAN SENI TRADISIONAL

BALI

Berdasarkan data-data mengenai teori-teori tentang Gedung Pertunjukan Seni

Tradisional Bali serta tinjauan terhadap proyek sejenis diatas maka diperoleh beberapa

tetapi secara global

Zoning

Ruang

Pada gedung ini zone

ruangnya terdiri dari

zone depan panggung

yaitu Entrance

bangunan toilet

pengunjung pria amp

wanita r Operator r

Oudience area

penabuh dan stage

Zone belakang

panggung terdiri dari r

Rias pria amp wanita

toilet gudang side

entrance untuk pemain

dan koridor tempat

sirkulasi pemain

Pada area yang terdapat

di GWK zone ruangnya

terdiri dari zone depan

panggung yaitu Entrance

bangunan toilet

pengunjung pria amp

wanita r Tiketing dan r

Cinderamatasovenir dan

r Pengelola r Operator

r Oudience smoking

area area penabuh dan

stage Zone belakang

panggung terdiri dari

rRias dan persiapan

tempat penyimpanan

Pada gedung ini

zone ruangnya

terdiri dari zone

depan yaitu

Entrance bangunan

toilet pengunjung

pria amp wanita r

Tiketing r

Pengelola r

Oudience area

penabuh dan stage

Zone belakang

terdiri dari rRias

dan persiapan

tempat

penyimpanan Seni

Tradisional Bali

Zone ruang

umumnya

terdiri dari dua

zone yaitu

zone depan

panggung dan

zone belakang

panggung

dengan bagian-

bagiannya

Kesimp

ulan

Gedung Natya Mandala

merupakan gedung

pertunjukan yang

berada di area

pendidikan ISI

Denpasar dan dikelola

oleh civitas ISI

Denpasar dengan

fasilitas pertunjukannya

sudah memperhatikan

dari akustik ruang dan

tata lampu dalam setiap

pertunjukannya Namun

kondisi dari gedung

tersebut masih kurang

memadai

Gedung ini merupakan

tempat pertunjukan

khusus di pertontonkan

untuk para wisatawan

dan terletak pada lokasi

pariwisata dan

pengelolaannya

dipengang oleh pihak

swasta Fasilitas

pertunjukan yang modern

dan memperhatikan

akustik dan tata lampu

karena kondisi

bangunannya semi

tertutup dengan stage

terbuka

Boshe merupakan

tempat pertunjukan

khusus pertunjukan

modern

dipertunjukkan

untuk wisatawan

Fasilitas yang di

sediakan sangat

modern

31

spesifikasi umum mengenai Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali yang diuraikan

berdasarkan fungsi karakteristik pelaku dan kegiatan fasilitas bangunan gedung pertunjukan

Seni Tradisional Bali dan lokasi gedung pertunjukan Seni Tradisional Bali

241 Fungsi

Sebagai wadah pertunjukan bagi para seniman Seni Tradisional Bali dalam berkreasi

dan mempertunjukan hasil karyanya sehingga dapat dinikmati dengan nyaman oleh para

audience Selain itu diharapkan Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali ini dapat

memberikan suatu informasi obyek wisatatempat rekreasi dan untuk meningkatkan minat

masyarakat dalam berkesenian khususnya seni Seni Tradisional Bali yang merupakan warisan

nenek moyang kita dan nantinya dapat terus diwariskan kepada generasi penerus

242 Karakteristik Pelaku dan Kegiatan

Karakteristik pelaku dan kegiatan secara umum dalam perencanaan Gedung

Pertunjukan Seni Tradisional Bali dikelompokkan sebagai berikut

1 Pengelola

Merupakan pihak penyelenggara dalam hal ini adalah pihak swasta dan masyarakat serta

sponsor yang terkait serta monitoring dari pihak pemerintah

2 Wisatawan

Berbagai motivasi wisatawan datang ke Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali seperti

untuk rekreasi atau dengan tujuan khusus mencari informasi untuk mengetahui lebih

dekat mengenai pementasan tari Seni Tradisional Bali

3 Penari

Merupakan pihak yang berperan untuk menampilkan adegan-adegan dalam setiap lakon

yang dibawakan di depan panggung

4 Penabuh

Mengiringi penari dengan bunyi-bunyian (gong) dalam setiap penampilannya di depan

panggung

243 Fasilitas Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali

Fasilitas Gedung Perunjukan Seni Tradisional Bali berdasarkan sintesis tinjauan teori

mengenai seni pertunjukan dan tinjauan proyek sejenis adalah sebagai berikut

32

1 Jenis ruang umumnya terbagi atas dua elemen utama yaitu

a Area ldquoDepanrdquo (font) sebagai public area

b ldquoBelakang panggungrdquo (back stage) sebagai work groups (kelompok kerja)

2 Ruang-ruang yang akan disediakan adalah

- Ruang Utama (panggung pertunjukan tempat duduk penonton tempat rias pria dan

wanita dan tempat untuk gambelan atau perlengkapan instrument dalam pementasan)

- Ruang Pertunjukan Luar (stage outdoor)

- Ruang pelayanan umum (lobby counter informasi loket karcis souvenir r

operator cafetaria keamanan toliet pengunjung)

- Ruang administrasipengelola

- Ruang penunjang (tempat parkir gudang pos satpam ME)

244 Lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali

Persyaratan lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali berdasarkan sintesis

tinjuan teori mengenai pertunjukan Seni Tradisional Bali dan tinjauan proyek sejenis adalah

sebagai berikut

1 Lokasinya berada dekat dengan kegiatan pariwisata

2 Lokasinya sesuai dengan peruntukan dari fungsi bangunan yang diwadahi

3 Lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali harus strategis dan dapat mudah

dicapai oleh berbagai pihak yang berkepentingan

4 Lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali harus dapat memberi kenyamanan

dan keamanan bagi semua civitas yang ada didalamnya

31

spesifikasi umum mengenai Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali yang diuraikan

berdasarkan fungsi karakteristik pelaku dan kegiatan fasilitas bangunan gedung pertunjukan

Seni Tradisional Bali dan lokasi gedung pertunjukan Seni Tradisional Bali

241 Fungsi

Sebagai wadah pertunjukan bagi para seniman Seni Tradisional Bali dalam berkreasi

dan mempertunjukan hasil karyanya sehingga dapat dinikmati dengan nyaman oleh para

audience Selain itu diharapkan Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali ini dapat

memberikan suatu informasi obyek wisatatempat rekreasi dan untuk meningkatkan minat

masyarakat dalam berkesenian khususnya seni Seni Tradisional Bali yang merupakan warisan

nenek moyang kita dan nantinya dapat terus diwariskan kepada generasi penerus

242 Karakteristik Pelaku dan Kegiatan

Karakteristik pelaku dan kegiatan secara umum dalam perencanaan Gedung

Pertunjukan Seni Tradisional Bali dikelompokkan sebagai berikut

1 Pengelola

Merupakan pihak penyelenggara dalam hal ini adalah pihak swasta dan masyarakat serta

sponsor yang terkait serta monitoring dari pihak pemerintah

2 Wisatawan

Berbagai motivasi wisatawan datang ke Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali seperti

untuk rekreasi atau dengan tujuan khusus mencari informasi untuk mengetahui lebih

dekat mengenai pementasan tari Seni Tradisional Bali

3 Penari

Merupakan pihak yang berperan untuk menampilkan adegan-adegan dalam setiap lakon

yang dibawakan di depan panggung

4 Penabuh

Mengiringi penari dengan bunyi-bunyian (gong) dalam setiap penampilannya di depan

panggung

243 Fasilitas Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali

Fasilitas Gedung Perunjukan Seni Tradisional Bali berdasarkan sintesis tinjauan teori

mengenai seni pertunjukan dan tinjauan proyek sejenis adalah sebagai berikut

32

1 Jenis ruang umumnya terbagi atas dua elemen utama yaitu

a Area ldquoDepanrdquo (font) sebagai public area

b ldquoBelakang panggungrdquo (back stage) sebagai work groups (kelompok kerja)

2 Ruang-ruang yang akan disediakan adalah

- Ruang Utama (panggung pertunjukan tempat duduk penonton tempat rias pria dan

wanita dan tempat untuk gambelan atau perlengkapan instrument dalam pementasan)

- Ruang Pertunjukan Luar (stage outdoor)

- Ruang pelayanan umum (lobby counter informasi loket karcis souvenir r

operator cafetaria keamanan toliet pengunjung)

- Ruang administrasipengelola

- Ruang penunjang (tempat parkir gudang pos satpam ME)

244 Lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali

Persyaratan lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali berdasarkan sintesis

tinjuan teori mengenai pertunjukan Seni Tradisional Bali dan tinjauan proyek sejenis adalah

sebagai berikut

1 Lokasinya berada dekat dengan kegiatan pariwisata

2 Lokasinya sesuai dengan peruntukan dari fungsi bangunan yang diwadahi

3 Lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali harus strategis dan dapat mudah

dicapai oleh berbagai pihak yang berkepentingan

4 Lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali harus dapat memberi kenyamanan

dan keamanan bagi semua civitas yang ada didalamnya

32

1 Jenis ruang umumnya terbagi atas dua elemen utama yaitu

a Area ldquoDepanrdquo (font) sebagai public area

b ldquoBelakang panggungrdquo (back stage) sebagai work groups (kelompok kerja)

2 Ruang-ruang yang akan disediakan adalah

- Ruang Utama (panggung pertunjukan tempat duduk penonton tempat rias pria dan

wanita dan tempat untuk gambelan atau perlengkapan instrument dalam pementasan)

- Ruang Pertunjukan Luar (stage outdoor)

- Ruang pelayanan umum (lobby counter informasi loket karcis souvenir r

operator cafetaria keamanan toliet pengunjung)

- Ruang administrasipengelola

- Ruang penunjang (tempat parkir gudang pos satpam ME)

244 Lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali

Persyaratan lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali berdasarkan sintesis

tinjuan teori mengenai pertunjukan Seni Tradisional Bali dan tinjauan proyek sejenis adalah

sebagai berikut

1 Lokasinya berada dekat dengan kegiatan pariwisata

2 Lokasinya sesuai dengan peruntukan dari fungsi bangunan yang diwadahi

3 Lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali harus strategis dan dapat mudah

dicapai oleh berbagai pihak yang berkepentingan

4 Lokasi Gedung Pertunjukan Seni Tradisional Bali harus dapat memberi kenyamanan

dan keamanan bagi semua civitas yang ada didalamnya