bab ii tinjauan teori a. tinjauan teori 1....

26
BAB II TINJAUAN TEORI A. Tinjauan Teori 1. Kehamilan a. Definisi 1) Menurut Saifuddin (2007, p.89), masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya bayi. 2) Pertemuan sperma dan ovum yang dimulai dari ovulasi, konsepsi, nidasi dan implantasi sampai dengan janin hidup di dunia luar (Winkjosastro, 2007, p.55). b. Menurut Wiknjosastro, (2007, p.125), kehamilan dibagi dalam 3 trimester : 1) Trimester I (konsepsi sampai 12 minggu). 2) Trimester II (12 minggu sampai 28 minggu). 3) Trimester III (28 minggu sampai 40 minggu). c. Tanda-tanda kehamilan 1) Tanda mungkin hamil / tanda tidak pasti Indikator mungkin hamil adalah karakteristik fisik yang bisa dilihat atau sebaliknya di ukur oleh pemeriksa dan lebih spesifik dalam hal perubahan psikologis yang disebabkan oleh kehamilan. Semakin banyak tanda tidak pasti ditemukan semakin besar kemungkinan kehamilan. Tanda mungkin adalah sebagai berikut (Kusmiyati, et al, 2008, p.39). a) Amenorrhoea Gejala pertama kehamilan ialah haid tidak datang pada tanggal yang diharapkan. Bila seorang wanita memiliki siklus haid teratur dan mendadak berhenti, ada kemungkinan hamil. Tetapi meskipun demikian sebaiknya ditunggu selama 10 hari sebelum

Upload: phamduong

Post on 26-Feb-2018

220 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN TEORI A. Tinjauan Teori 1. Kehamilandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/118/jtptunimus-gdl-kurniastut... · merangsang melanofor dan kulit. g) ... gerak usus yang mengarah

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Tinjauan Teori

1. Kehamilan

a. Definisi

1) Menurut Saifuddin (2007, p.89), masa kehamilan dimulai

dari konsepsi sampai lahirnya bayi.

2) Pertemuan sperma dan ovum yang dimulai dari ovulasi, konsepsi, nidasi

dan implantasi sampai dengan janin hidup di dunia luar (Winkjosastro,

2007, p.55).

b. Menurut Wiknjosastro, (2007, p.125), kehamilan dibagi dalam 3 trimester :

1) Trimester I (konsepsi sampai 12 minggu).

2) Trimester II (12 minggu sampai 28 minggu).

3) Trimester III (28 minggu sampai 40 minggu).

c. Tanda-tanda kehamilan

1) Tanda mungkin hamil / tanda tidak pasti

Indikator mungkin hamil adalah karakteristik fisik yang bisa

dilihat atau sebaliknya di ukur oleh pemeriksa dan lebih spesifik dalam

hal perubahan psikologis yang disebabkan oleh kehamilan. Semakin

banyak tanda tidak pasti ditemukan semakin besar kemungkinan

kehamilan. Tanda mungkin adalah sebagai berikut (Kusmiyati, et al,

2008, p.39).

a) Amenorrhoea

Gejala pertama kehamilan ialah haid tidak datang pada

tanggal yang diharapkan. Bila seorang wanita memiliki siklus haid

teratur dan mendadak berhenti, ada kemungkinan hamil. Tetapi

meskipun demikian sebaiknya ditunggu selama 10 hari sebelum

Page 2: BAB II TINJAUAN TEORI A. Tinjauan Teori 1. Kehamilandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/118/jtptunimus-gdl-kurniastut... · merangsang melanofor dan kulit. g) ... gerak usus yang mengarah

memeriksakan diri ke dokter. Karena sebelum masa itu sulit untuk

memastikan adanya kehamilan.

Haid yang terlambat pada wanita berusia 16-40 tahun, pada

umumnya memang akibat adanya kehamilan. Tetapi kehamilan

bukanlah satu-satunya penyebab keterlambatan haid. Haid dapat

tertunda oleh tekanan emosi, beberapa penyakit tertentu, dan juga

akibat makan obat-obat tertentu. Selain kehamilan, penurunan berat

badan dan tekanan emosi juga sering menjadi penyebab

keterlambatan haid pada wanita yang semula mempunyai siklus

normal.

b) Perubahan pada payudara

Banyak wanita merasakan payudara memadat ketika

menjelang haid. Bila terjadi kehamilan, gejala pemadatan bersifat

menetap dan semakin bertambah. Payudara menjadi lebih padat,

kencang dan lebih lembut, juga dapat disertai rasa berdenyut dan

kesemutan pada putting susu.

Perubahan di atas disebabkan oleh tekanan kelamin wanita,

estrogen dan progesterone yang dihasilkan oleh uri (plasenta).

Hormon-hormon ini menyebabkan saluran dan kantong kelenjar susu

membesar, dan tertimbun lemak di daerah payudara. Rasa kesemutan

dan berdenyut disebabkan oleh bertambahnya aliran darah yang

mengaliri payudara.

c) Mual dan muntah-muntah

Kira-kira separuh dari wanita yang mengandung

mengalami mual dan muntah-muntah, dengan tingkat yang berbeda-

beda, biasanya cukup ringan dan terjadi dipagi hari. Penyebabnya

tidak diketahui, tetapi juga disebabkan oleh peningkatan kadar

hormon kelamin yang diproduksi selama hamil. Sesudah 12 minggu

Page 3: BAB II TINJAUAN TEORI A. Tinjauan Teori 1. Kehamilandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/118/jtptunimus-gdl-kurniastut... · merangsang melanofor dan kulit. g) ... gerak usus yang mengarah

gejala-gejala itu biasanya menghilang, karena tubuh sudah

menyesuaikan diri.

d) Sering kencing

Sering terjadi karena kandung kencing pada bulan-bulan

pertama kehamilan tertekan oleh uterus yang mulai membesar. Pada

triwulan kedua umumnya keluhan ini hilang oleh karena uterus yang

membesar keluar dari rongga panggul. Pada akhir triwulan gejala

bisa timbul karena janin mulai masuk ke ruang panggul dan menekan

kembali rongga panggul.

e) Obtipasi

Terjadi karena tonus otot menurun yang disebab oleh

pengaruh hormon steroid.

f) Pigmentasi kulit

darum. Areolae mammae juga menjadi lebih hitam karena

didapatkan deposit pigmen yang berlebih. Daerah leher menjadi lebih

hitam. Demikian pula linea alba di garis tengah abdoTerjadi pada

kehamilan 12 minggu ke atas. Pada pipi, hidung, dan dahi kadang-

kadang tampak deposit pigmen yang berlebihan, dikenal sebagai

cloasma gravimen menjadi lebih hitam (linea grisea). Pigmentasi ini

terjadi karena pengaruh hormon kortiko-steroid plasenta yang

merangsang melanofor dan kulit.

g) Epulis

adalah suatu hipertrofi papilla ginggivae. Sering terjadi

pada triwulan pertama.

h) Varises dijumpai pada triwulan terakhir.

Didapat pada daerah genetalia ekstena, fossa poplitea,

kaki dan betis. Pada multigravida kadang-kadang varises ditemukan

Page 4: BAB II TINJAUAN TEORI A. Tinjauan Teori 1. Kehamilandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/118/jtptunimus-gdl-kurniastut... · merangsang melanofor dan kulit. g) ... gerak usus yang mengarah

pada kehamilan yang terdahulu, timbul kembali pada triwulan

pertama. Kadang-kadang timbulnya varises merupakan gejala

pertama kehamilan muda.

2) Tanda pasti hamil

Indikator pasti hamil adalah penemuan-penemuan

keberadaan janin secara jelas dan hal ini tidak bisa dijelaskan dengan

kondisi kesehatan yang lain (Kusmiyati, et al, 2008, p.97), yaitu

a) Denyut Janung anin (DJJ)

Dapat di dengar dengan stetoskop laenec pada minggu 17-

18. Pada orang gemuk, lebih lambat. Dengan stetoskop ultrasonik

(doppler), DDJ dapat didengar lebih awal lagi, sekitar minggu ke 12.

Melakukan auskultasi pada janin bisa juga mengidentifikasi bunyi-

bunyi yang lain, seperti bising tali pusat, bising uterus dan nadi ibu.

b) Palpasi

Yang harus di temukan adalah outline janin. Biasanya

menjadi jelas setelah minggu ke 22. Gerakan janin dapat dirasakan

dengan jelas setelah minggu ke 24.

d. Keluhan pada kehamilan trimester I

Menurut Hidayati (2009, p.49), rasa mual muntah yang terjadi

pada kehamilan dapat diakibatkan karena:

1) Mual muntah

a) peningkatan hormon HCG dan estrogen/prohesteron,

b) relaksasi otot-otot halus,

c) metabolisme, perubahan dari metabolisme karbohidrat.

d) Keletihan.

Page 5: BAB II TINJAUAN TEORI A. Tinjauan Teori 1. Kehamilandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/118/jtptunimus-gdl-kurniastut... · merangsang melanofor dan kulit. g) ... gerak usus yang mengarah

2) Sakit kepala

Sakit kepala yang terjadi pada kehamilan di akibatkan adanya

kontraksi, ketegangan otot, dan keletihan, pengaruh hormon, tegangan

meta sekunder terhadap perubahan okuler, dinamika cairan syaraf yang

berubah (Hidayati, 2009, p.49 ).

3) Kelelahan

Kelelahan yang terjadi pada ibu hamil disebabkan karena

gerak usus yang mengarah ke perlambatan waktu pengosongan

berkurang, tekanan uterus yang membesar terhadap usus besar, udara

yang tertelan (Hidayati, 2009, p.51).

4) Ngidam makanan

Mengidam yang terjadi pada kehamilan terjadi karena

berkaitan dengan anemi akibat kekurangan zat besi dan bisa merupakan

tradisi (Hidayati, 2009, p.50).

5) Frekuensi kemih meningkat (Nokturia)

Timbulnya frekuensi berkemih yang meningkat dari biasanya

pada ibu hamil disebabkan oleh tekanan uterus atas kandung kemih,

nokturia akibat sodium ekskresi yang meningkat dengan kehilangan air

yang wajib dan bersamaan, air dan sodium terperangkap didalam

tungkai bawah selama siang hari karena statis vena, sehingga pada

malam hari terdapat aliran balik vena yang meningkat menyebabkan

peningkatan dalam jumlah output

.

6) Keputihan

Terjadi keputihan pada kehamilan dapat diatasi dengan

meningkatkan kabersihan dengan mandi setiap hari, menggunakan

pakaian yang terbuat dari katun atau bahan yang kuat daya serapnya,

hindari memakai pakaian dalam dan pantyhose yang terbuat dari nilon.

Page 6: BAB II TINJAUAN TEORI A. Tinjauan Teori 1. Kehamilandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/118/jtptunimus-gdl-kurniastut... · merangsang melanofor dan kulit. g) ... gerak usus yang mengarah

e. Adaptasi Psikososial ibu hamil

Menurut Hidayati (2009, p.28-29), Adaptasi yang terjadi pada

kehamilan adalah sebagai berikut :

1) Trimester pertama

Ragu-ragu akan kelahirannya, ambivalen (konflik perasaan)

dan lebih banyak berfokus pada diri sendiri. Pada trimester ini, adanya

perasaan tidak nyaman akibat perasaan mual, muntah, dan keletihan

sering kali keinginan seksual menurun.

2) Trimester kedua

Adanya pergerakan bayi, ibu menjadi yakin dengan

keberadaan bayinya, dan ibu merasa percaya akan segera mempunyai

anak. Ibu benyak berfokus pada bayinya, biasanya ibu merasa lebih baik

dari pada trimester I dan belum terganggu aktivitasnya.perubahan

ukuran tubuh untuk beberapa orang menyebabkan perubahan body

image atau pandangan terhadap gambaran diri yang negatif.

3) Trimester ketiga

Persiapan kelahiran sudah mulai di lakukan ibu. Ibu

menanyakan tentang tanda-tanda persalinan kepada teman atau

saudaranya yang lebih mengalami proses persalinan.beberapa

mengalami ketakutan persalinan dan merasa tidak nyaman menghadapi

hari-hari menjelang persalinan.ibu menyiapkan pakaian, tempat untuk

bayi, dan merencanakan perawatannya.

2. ANEMIA

a. Pengertian

Anemi merupakan kekurangan dalam kualitas ataupun kuantitas

sel darah merah yang membawa oksigen disekitar tubuh dalam bentuk

hemoglobin; nantinya ini menimbulkan pengurangan dalam kapasitas sel

Page 7: BAB II TINJAUAN TEORI A. Tinjauan Teori 1. Kehamilandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/118/jtptunimus-gdl-kurniastut... · merangsang melanofor dan kulit. g) ... gerak usus yang mengarah

darah merah untuk membawa oksigen bagi ibu dan janin (smith, 2007,

p.150).

Anemi adalah berkurangnya kadar hemoglobin (Hb) dalam darah.

Hb adalah komponen didalam sel darah merah (oritrosit) yang berfungsi

menyalurkan oksigen keseluruh tubuh. Jika Hb berkurang, jaringan tubuh

kekurangan oksigen. Oksigen diperlukan tubuh untuk bahan bakar proses

metabolism. Zat besi merupakan bahan baku pembuat sel darah merah. Jika

jumlah sel darah banyak, jumlah Hb pun banyak (sinsin, 2008, p.64)

Anemia atau sering disebut kurang darah adalah keadaan dimana

darah merah kurang dari normal,dan biasanya yang di gunakan sebagai

dasar adalah kadar hemoglobin (HB). WHO menetapkan kejadian anemi

hamil berkisar antara 20% sampai 89% dengan menentukan HB 11 gr%

sebagai dasarnya Anemi kehamilan adalah anemi karena kekurangan zat

besi. Anemi pada kehamilan merupakan masalah nasional mecerminkan

nilai kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat,dan pengaruhnya sangat

besar terhadap kualitas sumber daya manusia.

Anemia hamil disebut “potensial danger to mother and clild”

anemi (potensial membahayakan ibu dan anak). Karana itulah anemi

memerlukan perhatian serius dan semua pihak yang terkait dalam

pelayanan kesehatan pada masa yang akan datang (Manuaba,2002)

1. TABLET TAMBAH DARAH

a. Pengertian Tablet Zat Besi

Zat besi adalah mineral yang dibutuhkan untuk membentuk sel darah

merah (hemoglobin). (Soebroto, 2009)

b. Fungsi Zat Besi

Menurut Almatser (2002)

1) Sebagai alat angkut oksigen dari paru-paru kejaringan

2) Sebagai alat angkut eletro pada metabolism energi

Page 8: BAB II TINJAUAN TEORI A. Tinjauan Teori 1. Kehamilandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/118/jtptunimus-gdl-kurniastut... · merangsang melanofor dan kulit. g) ... gerak usus yang mengarah

3) Sebagai enzim pembentuk kekebalan tubuh dan sebagai pelarut obat-

obatan.

c. Sumber makanan yang mengandung zat besi

1) Zat besi yang berasal dari hewani yaitu :daging, Ayam, ikan, telur.

2) Zat besi yang berasal dari nabati yaitu : kacang-kacangan, sayuran

hijau, dan pisang ambom.

Keaneka ragaman konsumsi makanan berperan penting dalam

membantu meningkatkan penyerapan Fe didalam tubuh. Kehadiran

protein hewani, Vitamin C, vitamin A,Asam folat, zat gizi mikro lain

dapat meningkatkan penyerapan zat besi dalam tubuh. Manfaat lain

dari mengkonsumsi makanan sumber zat besi adalah terpenuhinya

kecukupan vitamin A, karena makanan sumber zat besi biasanya juga

merupakan sumber vitamin A. (Almatsir, 2002)

d. Kebutuhan Zat Besi pada ibu hamil

Kebutuhan akan zat-zat selama kehamilan meningkan,

peningkatan ini ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhanjanin untuk

bertumbuh (pertumbuhan janin memerlukan banyak darah zat besi,

pertumbuhan plasenta dan peningkatan volume darah ibu, jumlahnya

enzim 1000mg selama hamil (Arisman, 2007).

Kebutuhan zat besi akan meningkat pada trimester dua dan tiga

yaitu sekitar 6,3 mg perhari. Untuk memenuhi kebutuhan zat besi ini

dapat diambil dari cadangan zat besi dan peningkatan adaptif penyerapan

zat besi melalui saluran cerna. Apabila cadangan zat besi sangat sedikit

atau tidak ada sama sekali sedangakan kandungan dan serapan zat besi

dari makana sedikit, maka pemberian suplemen sangat diperlukan untuk

memenuhi kebutuhan zat besi ibu hamil (Arisman, 2007).

Kebutuhan zat besi menurut Waryaman,(2010) adalah sebagai berikut:

Page 9: BAB II TINJAUAN TEORI A. Tinjauan Teori 1. Kehamilandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/118/jtptunimus-gdl-kurniastut... · merangsang melanofor dan kulit. g) ... gerak usus yang mengarah

1) Trimester I : kebutuhan zat besi ± 1 mg/hari, (kehilangan basal 0,8

mg/hari) ditambah 30-40 mg untuk kebutuhan janin dan sel darah

merah

2) Trimester II : kebutuhan zat besi ± 5 mg/hari, (kehilangan basal 0,8

mg/hari) ditambah kebutuhan sel darah merah 300 mg dan conceptus

115 mg

3) Trimester III : Kebutuhan zat besi ± 5 mg/hari, (kehilangan basal 0,8

mg/hari) ditambah kebutuhan sel darah merah 150 mg dan conceptus

223mg.

Penyarapan besi dipengaruhu oleh banyak faktor. Protein

hewani dan Vitamin C meningkatkan penyerapan. Kopi, the, garam

kalsium, magnesium dapat mengikat Fe sehingga mengurangi jumlah

sarapan, sementara makanan yang mengikat Fe sebaiknya dihindarikn,

atau tidak dimakan dalam waktu bersamaan. Disamping itu, penting pula

diingat, tambahan besi sebaiknya diperoleh dari makanan.

e. Efek samping terapi zat besi pada ibu hamil

Peningkatan absorpsi zat besi dapat menambah intensitas efek

samping yang dialami pasien (Sue jardon, 2002).

Suplemen oral zat besi dapat menyebabkan mual,muntah, kram

lambung, nyeri ulu hati, dan konstipasi (kadang-kadang diare). Namun

derajat mual yang ditimbulkan oleh setiap preparat tergantung pada

jumlah element zat besi yang diserap. Takaran zat besi diatas 60 mg dapat

menimbulkan efek samping yang tidak dapat diterima pada ibu hamil

sehingga terjadi ketidak patuhan dalam pemakaian obat jadi tablet zat besi

dengan dosis rendah lebih cenderung ditoleransi (dan diminum ) dari pada

dosis tinggi. Bagi banyak wanita dosis rendah sudah memadai (Sue

jardon, 2003).

f. Dosis tablet zat besi pada ibu hamil

Page 10: BAB II TINJAUAN TEORI A. Tinjauan Teori 1. Kehamilandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/118/jtptunimus-gdl-kurniastut... · merangsang melanofor dan kulit. g) ... gerak usus yang mengarah

Pemberian tablet zat besi selama kehamilan merupakan salah

satu cara yang paling cocok bagi ibu hamil untuk meningkatkan kadar Hb

sampai tahap yang diinginkan, karenasangat efektif dimana satu tablet

mengandung 60 mg Fe. Setiap tablet setara dengan 200 mg ferrosulfat.

Selama kehamilan minimal diberikan 90 tablet sampai 42 minggu setelah

melahirkan diberikan sejak pemeriksaan ibu hamil pertama.

1) Pemberian tablet zat besi lebih bisa ditoleransi jika dilakukan pada saat

sebelum tidur malam

2) Pemberian zat besi harus dibagi serta dilakukan dengan interval

sedikitnya 6-8 jam, dan kemudian interval ini ditingkatkan hingga 12

atau 24 jam jika timbul efek samping

3) Mintah dank ram perut merupakan efek samping dan sekaligus tanda

dini toksitasi zat besi, keduanya ini menunjukan perlu mengubah

(menurunkan) dosis zat besi dengan segera

4) Minum tablet zat besi pada saat makan atau segera sesudah makan

selain dapat mengurangi gejala mual yang menyertainya tetapi juga

akan menurunkan jumlah zat besi yang diabsorpsi (Sue Jordan,2004).

g. Akibat Kekurangan Zat Besi

Defisiensi besi berpengaruh luas terhadap kualitas sumber daya

manusia, yaitu terhadap kemampuan dan produktifitas kerja. Kekurangan

besi dapat terjadi karena konsumsi mkanan yang kurang seimbang atau

gangguan absorpsi besi.

Kekurangan besi pada umumnya menyebabkan pucat, rasa

lemah, letih, pusing, kurang nafsu makan, menurunya kebugaran tubuh,

menurunya kekebalan tubuh dan gangguan penyembuhan luka.

Disamping itu kemampuan mengatur suhu tubuh menurun. Pada anak-

anak kekurangan besi menimbulkan apatis, mudah tersingung, menurunya

kemampuan untuk berkonsentrasi dan belajar (Almatsier, 2002).

Page 11: BAB II TINJAUAN TEORI A. Tinjauan Teori 1. Kehamilandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/118/jtptunimus-gdl-kurniastut... · merangsang melanofor dan kulit. g) ... gerak usus yang mengarah

2. KEPATUHAN MINUM TABLET BESI PADA IBU HAMIL

Kepatuhan berasal dari kata dasar patuh yang berarti taat.

Kepatuhan adalah tingkat pasien melaksanakan cara pengobatan dan

perilaku yang disarankan dokter atau oleh orang lain (Arisman,2007)

Ibu hamil minimal mendapatkan 90 tablet, dan bermanfaat bila

diminum secara teratur setiap hari selama kehamilan. Tablet tambah darah

diminum dengan air putih jangan diminum dengan dengan air the, susu atau

kopi karena dapat menurunkan penyerapan zat besi dalam tubuh sehingga

manfaatnya menjadi berkurang (Depkes,2004)

Konsumsi tablet zat besi dapat menimbulkan efek samping yang

mengganggu sehingga orang cenderung menolak tablet yang diberikan.

Penolakan tersebut sebenarnya berpangkal dari ketidak tahuan bahwa selama

kehamilan mereka memerlukan tambahan zat besi (Arisman,2007)

Ketidak patuan ibu hamil meminum tablet zat besi dapat

mencerminkan seberapa besar peluang untuk terkena anemia,pemberian

informasi tentang anemia akan menambah pengetahuan mereka tentang

anemia, karena pengetahuan memegang peranan yang sangat penting

sehingga ibu hamil patuh meminum zaat besi (Arisman,2007)

Menurut Depkes Ri (2004) dalam niver (2002) faktor-faktor yang

mempengaruhi kepatuhan ibu hamil meminum tablet zat besi yaitu :

a. Pengetahuan

Pengetahuan ibu tentang anemia dan kegunaan dari zat besi

didapat dari penyuluhan yang diberikan bidan pada waktu ibu hamil

tersebut melakukan pemeriksaan Ante Natal Care (ANC).Tingkat

pengetahuan ibu juga mempengaruhi ibu hamil dan mengkonsumsi

tablet zat besi.

b. Tingkat pendidikan

Latar belakang pendidikan ibu hamil juga sangat berpengaruh

terhadap kepatuhan ibu meminum tablet besi.

Page 12: BAB II TINJAUAN TEORI A. Tinjauan Teori 1. Kehamilandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/118/jtptunimus-gdl-kurniastut... · merangsang melanofor dan kulit. g) ... gerak usus yang mengarah

c. Pemeriksaan ANC

Pemeriksaan ANC selama hamil sedikitnya 4x pelayanan

antenatal yaitu satu kali untuk trimester 1, satu kali untuk trimester II,

dan dua kali untuk trimester III.Pemeriksaan meliputi anamnesa dan

pemantauan ibu dan janin dengan seksama untuk menilai apakah

perkembangan berlangsung normal. Bidan juga harus mengenal

kehamilan resiko tinggi khususnya anemi kurang gizi, hipertensi. Bidan

juga memberikan nasehat dan penyuluhan kesehatan serta tugas

terkaitlainya. Dalam setiap kunjungan ANC bidan menonjolkan kepada

ibu hamil apakah persediaannya cukup.

Menurut WHO (1995) dalam Depkes Ri (2004) manfaat dan

kepatuhan ibu hamil meminum tablet zat besi yaitu :

1. Bisa mencegah anemi defisiensi besi

Karena pada wanita hamil cenderung mengalami

defisiansi baik zat besi maupun folat. Oleh karena itu penting sekali

bagi ibu hamil untuk meminu tablet zat besi setiap hari.

2. Bahaya selama kehamilan, persalinan dan nifas dapat dihindari

Menurut smet (1994), beberapa sebab rendahnya

kepatuhan ibu hamil meminum tablet zat besi antara lain karena

faktor progam dan faktor individu yang meliputi :

a) Individu tidak merasa dirinya sakit

b) Ketidak patuhan akan gejala atau tanda-tanda dan dampak yang

ditimbulkan.

c) Kelainan ibu hamil atau rendahnya motivasi ibu hamil dalam

tablet zat besi setiap hari sampai waktu yang cukup lama

d) Adanya efek samping gastrointestinal seperti mual, rasa nyeri

lambung

e) Kurang doterimanya warna, rasa dan beberapa karateristik lain

dari suplemen besi.

Page 13: BAB II TINJAUAN TEORI A. Tinjauan Teori 1. Kehamilandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/118/jtptunimus-gdl-kurniastut... · merangsang melanofor dan kulit. g) ... gerak usus yang mengarah

f) Rasa takut terhadap suplemen besi dapat memperbesar janin

dan akan menyulitkan dalam persalinan.

Menurut Niver (2002) cara-cara untuk meningkatkan kepatuhan

ibu hamil untuk meminum tablet zat besi yaitu :

a. Memberikan informasi tujuan dari pemberian tablet zat besi seorang ibu

hamil akan dengan senang hati meminum tablet zat besi setiap hari

apabila dia tahu manfaat dan tujuan dari tablet zat besi.

b. Perilaku sehat bumil yang menyadari pentingnya untuk mengkonsumsi

tablet zat besi setiap hari.

c. Tenaga kesehatan memberikan petunjuk cara meminum tablet zat besi.

d. Motivasi dari keluarga ibu hamil agar patuh meminum tablet zat besi

setiap hari.

e. Dukungan dari tenaga kesehatan dengan menjalin komunikasi yang baik

memberikan penghargaan yang positif bagi ibu hamil yang telah mampu

meminum tablet zat setiap hari

Menurut. Farmadiani (2007) Makanan yang mengandung zat besi

yaitu:

a. Whitebait , sarden dalam saos tomat, sprat, kipper, pilchard, tiram,

salmon

b. Daging merah, hati, kuning telur

c. Red kidney bean, kacang panjang, kacang kedelai, lentil

d. Prune, apricot kering,fig kering, peach kering

e. Bayam,ganggang laut, seledri air, daun dandelion, chicory

f. Kentang, sping onion, parsley, chives

g. Almond, tunas grain dan seed

h. Roti gandum, sereal gandum, muesli

i. Kue oat, roti malt, molasses

j. Chapatis, tepung kare

k. Jahe tanah, biscuit jahe, roti jahe

Page 14: BAB II TINJAUAN TEORI A. Tinjauan Teori 1. Kehamilandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/118/jtptunimus-gdl-kurniastut... · merangsang melanofor dan kulit. g) ... gerak usus yang mengarah

3. Perilaku

a. Pengertian

Perilaku adalah suatu kegiatan atau suatu aktifitas makhluk

hidup yang bersangkutan. Untuk kerangka analisis dapat dikatakan bahwa

perilaku adalah semua kegiatan atau aktifitas manusia, baik yang dapat

diamati langsung, maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar

(Notoatmodjo, 2003 p.114).

b. Macam-macam perilaku

Menurut Notoatmodjo(2003 p.115) di lihat dari bentuk respon

terhadap stimulus, maka perilaku dapat dibedakan menjadi 2 yaitu:

1) Perilaku tertutup (cover behavior)

Respon atau reaksi terhadap stimulus ini masih terbatas pada

perhatian, persepsi, pengetahuan, kesadaran dan sikap yang terjadi pada

orang yang menerima stimulus tersebut dan belum di amati secara jelas

oleh orang lain

2) Perilaku terbuka (over behavior)

Respon seorang terhadap stimulus dalam bentuk tindakan nyata

atau terbuka. Respon terhadap stimulus terhadap stimulus tersebut sudah

jelas dalam bentuk tindakan atau praktik, yang dengan mudah dapat di

amati oleh orang lain.

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku

Green (dalam Notoatmodjo, 2003 pp.164-165) mencoba

menganalisis perilaku manusia dari tingkat kesehatan. Kesehatan seseorang

Page 15: BAB II TINJAUAN TEORI A. Tinjauan Teori 1. Kehamilandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/118/jtptunimus-gdl-kurniastut... · merangsang melanofor dan kulit. g) ... gerak usus yang mengarah

atau masyarakat dipengaruhi oleh 2 faktor pokok yaitu faktor perilaku

(behavior causes) dan faktor di luar perilaku (non-behavior causes).

Selanjutnya perilaku itu sendiri ditentukan atau terbentuk dari 3 faktor,

yaitu:

1) Faktor predisposisi (predisposing factor) yang terwujud dalam

pendidikan, pengetahuan, sikap, kepercayaan, keyajkinan, nilai-

nilai dan sebagainya.

2) Faktor pendukung (enabling factor) yang terwujud dalam lingkungan

fisik, tersedia atau tidak tersedianya fasilitas-fasilitas atau

sarana-sarana kesehatan, misalnya pukesmas, obat-obatan, alat-

alat kontrasepsi, jamban dan sebagainya.

3) Faktor pendorong (reinforcing factor) yang terwujud dalam sikap dan

perilaku petugas kesehatan, atau petugas yang lain, yang

merupakan kelompok referensi dari perilaku masyarakat.

Pada penelitian ini peneliti hanya akan meneliti dua faktor yang

diduga mempengaruhi terjadinya kepatuhan pada ibu hamil.

Untuk itu dari bab ini peneliti akan menguraikan teori mengenai

tingkat pendidikan, pengetahuan dan kepatuhan minum tablet Fe

6. Pendidikan

a. Pengertian

Pendidikan adalah suatu proses belajar yang berarti dalam

pendidikan itu berarti dalam pendidikan itu terjadi proses pertumbuhan,

perkembangan, atau perubahan kearah yang lebih dewasa. Manusia adalah

makhluk sosial yang dalam kehidupannya untuk mencapai nilai-nilai hidup

dalam masyarakat selalu memerlukan bantuan orang lain. Dalam mencapai

Page 16: BAB II TINJAUAN TEORI A. Tinjauan Teori 1. Kehamilandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/118/jtptunimus-gdl-kurniastut... · merangsang melanofor dan kulit. g) ... gerak usus yang mengarah

tujuan tersebut, seorang individu, kelompok, atau masyarakat tidak terlepas

dari kegiatan belajar.

Kegiatan atau proses belajar dapat terjadi dimana saja, kapan

saja, dan oleh siapa saja. Kegiatan belajar mempunyai ciri-ciri: belajar

adalah kegiatan yang menghasilkan perubahan pada diri individu,

kelompok, atau masyarakat yang sedang belajar, baik aktual maupun

potensial. Ciri kedua dari hasil belajar bahwa perubahan tersebut di

dapatkan karena kemampuan baru yang berlaku untuk waktu yang relatif

lama. Ciri yang ketiga adalah bahwa perubahan itu terjadi karena usaha,

dan didasari bukan karena kebetulan (Notoatmodjo, 2007, p. 108).

Menurut UU No.20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan

nasional, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

agama,pengendalian diri,kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang

diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

b. Manfaat/ fungsi Pendidikan

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi

peserta didik agar menjadi manusia yang beriman, dan bertakwa, kepada

Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan

menjadi warga negara yang demokratis serat bertanggung jawab (UU

No.23 tahun 2003).

Menurut Fuad Ichsan (2001, p. 11) fungsi pendidikan terbagi

menjadi dua yaitu:

1) Fungsi pendidikan secara mikro (sempit) ialah membantu (secara sadar)

perkembangan jasmani dan rohani peserta didik.

2) Fungsi pendidikan secara makro (luas) ialah sebagai alat:

Page 17: BAB II TINJAUAN TEORI A. Tinjauan Teori 1. Kehamilandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/118/jtptunimus-gdl-kurniastut... · merangsang melanofor dan kulit. g) ... gerak usus yang mengarah

a) Pengembangan pribadi

b) Pengembangan warga negara

c) Pengembangan kebudayaan

d) Pengembangan bangsa

c. Tujuan Pendidikan

Menurut Notoadmodjo (2007, p.127) tujuan pendidikan diantaranya :

1) Mengubah pengetahuan/ pengertian, pendapat, dan konsep-konsep

2) Mengubah sikap dan persepsi

3) Menanamkan tingkah laku/ kebiasaan yang baru.

d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Proses Pendidikan

Menurut Notoadmodjo (2007, p.109) faktor-faktor yang

mempengaruhi proses pendidikan, diantara lain :

1) Masukan (Input)

Menyangkut sasaran belajar (sasaran didik). Yaitu individu,

kelompok, atau masyarakat yang sedang belajar itu sendiri dengan

berbagai latar belakangnya.

2) Proses (Process)

Mekanisme dan interaksi terjadinya perubahan kemampuan

(perilaku) pada subjek belajar tersebut. Dalam proses ini terjadi

pengaruh timbal balik antara berbagai faktor, antara lain : subjek belajar,

pengajar (pendidik atau fasilitator), metode, dan teknik belajar, alat

bantu belajar, dan materi atau bahan yang dipelajari.

3) Keluaran (OutPut)

Hasil belajar itu sendiri, yaitu beberapa kemampuan atau

perubahan perilaku dari subjek belajar.

e. Jenis pendidikan

Jenis pendidikan adalah suatu pendidikan yang dikelompokkan

sesuai dengan sifat dan tujuannya. jenis pendidikan dalam sistem

pendidikan nasional terdiri dari pendidikan sekolah dan pendidikan luar

Page 18: BAB II TINJAUAN TEORI A. Tinjauan Teori 1. Kehamilandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/118/jtptunimus-gdl-kurniastut... · merangsang melanofor dan kulit. g) ... gerak usus yang mengarah

sekolah.

1) Pendidikan sekolah

Jenis pendidikan sekolah adalah jenis pendidikan yang

berjenjang, berstuktur dan berkesinambungan sampai dengan

pendidikan tinggi. jenis pendidikan sekolah mencakup pendidikan

umum, kejuruan, kedinasan, keagamaan dan angkatan bersenjata

republik indonesia.

2) Pendidikan luar sekolah

Pendidikan luar sekolah adalah jenis pendidikan yang tidak

selalu terikat oleh jenjang dan struktur persekolahan tetapi dapat

berkesinambungan.pendidikan luar sekolah menyediakan program

pendidikan yang memungkinkan terjadinya perkembangan peserta didik

dalam bidang sosial, keagamaan, budaya, keterampilan, dan keahlian

(Ihsan, 2001 pp.20-22).

f. Jenjang pendidikan

Di dalam UU No. 20 th 2003 menyebutkan jenjang pendidikan

adalah tahapan pendidikan yang ditetapkan berdasarkan tingkat

perkembangan peserta didik, tujuan yang akan dicapai dan kemampuan

yang akan dikembangkan. Pendidikan di indonesia mengenal empat

jenjang pendidikan, yaitu pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar,

pendidikan menengah dan pendidikan tinggi. Menurut UU No. 20 tahun

2003 tentang jenjang pendidikan adalah sebagai berikut :

1) Pendidikan anak usia dini

Pendidikan anak usia dini adalah (PAUD) adalah suatu upaya

pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia 6

tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk

membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar

Page 19: BAB II TINJAUAN TEORI A. Tinjauan Teori 1. Kehamilandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/118/jtptunimus-gdl-kurniastut... · merangsang melanofor dan kulit. g) ... gerak usus yang mengarah

anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut (UU

No. 20 tahun 2003 ).

2) Pendidikan dasar

Pendidikan dasar yaitu jenjang pendidikan yang melandasi

jenjang pendidikan menengah. Pendidikan dasar berbentuk sekolah

dasar (SD), dan madrasah ibtida’iyyah (MI), atau bentuk lain yang

sederajat, serta sekolah menengah pertama (SMP), dan madrasah

tsanawiyah (MTs) atau bentuk lain yang sederajat (UU No.20 tahun

2003).

3) Pendidikan menengah

Pendidikan menengah yaitu lanjutan pendidikan dasar yang

terdiri dari pendidikan menengah umum dan pendidikan menengah

kejuruan. Pendidikan menengah berbentuk sekolah menengah atas

(SMA), madrasah aliyah (MA), sekolah menengah kejuruan (SMK), dan

madrasah aliyah keagamaan (MAK) atau bentuk lain yang sederajat.

4) Pendidikan tinggi

merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah

yang mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister dan

doktor yang diselenggarakanoleh pendidikan tinggi.pendidikan tinggi

dapat berbentuk akademi, politeknik, sekolah tinggi, institut atau

universitas. Pendidikan juga dapat dikategorikan menjadi 2 kategori

yaitu pendidikan rendah meliputi tamat SLTP kebawah dan pendidikan

tinggi meliputi SLTA keatas (Rinkesdas, 2007).

7. PENGETAHUAN

a. Pengertian

Page 20: BAB II TINJAUAN TEORI A. Tinjauan Teori 1. Kehamilandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/118/jtptunimus-gdl-kurniastut... · merangsang melanofor dan kulit. g) ... gerak usus yang mengarah

Pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi

setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu

(Notoatmodjo, 2003 p.121). Pengindraan terjadi melalui panca indra

manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba.

Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.

(Notoatmodjo, 2003)

b. Pentingnya pengetahuan

Pengetahuan atau kongnitif merupakan domain yang sangat

penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (over behavior).dari

pengalaman dan pengetahuan ternyata perilaku yang didasari oleh

pengetahuan akan lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak didasari

oleh pengetahuan (Notoatmodjo, 2003, p.212).

Penelitian Rogers (1974) mengungkapkan bahwa sebelum orang

mengadopsi perilaku baru (berperilaku baru),di dalam diri orang tersebut

terjadi proses yang berurutan, yakni:

1) Awareness (kesadaran), yakni orang tersebut menyadari dalam arti

mengetahui terlebih dahulu mengetahui stimulus (objek).

2) Interenst (merasa tertarik) terhadap stimulus atau objek tersebut.

3) Evaliation (menimbang-nimbang) terhadap baik dan tidaknya stimulus

tersebut bagi dirinya.

4) Trial, sikap dimana subjek mulai mencoba melakukan sesuatu sesuai

dengan apa yang dikehendaki oleh stimulus.

5) Adoption, dimana subjek telah berperilaku baru sesuai dengan

pengetahuan, kesadaran dan sikapnya terhadap stimulus. Apabila

penerimaan perilaku baru atau adopsi perilaku melalui proses seperti ini,

didasari oleh pengetahuan, kesadaran atau sikap positif, maka perilaku

tersebut akan bersifat langgeng (long lasting). Sebaliknya, apa bila

perilaku tidak didasari oleh pengetahuan dan kesadaran maka tidak akan

berlangsung lama. Jadi, pentingnya pengetahuan di sini adalah dapat

Page 21: BAB II TINJAUAN TEORI A. Tinjauan Teori 1. Kehamilandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/118/jtptunimus-gdl-kurniastut... · merangsang melanofor dan kulit. g) ... gerak usus yang mengarah

memberi dasar dalam merubah perilaku sehingga perilaku itu langgeng.

(Notoatmodjo,2003)

c. Tingkat pengetahuan

Pengetahuan di cakup didalam domain kognitif mempunyai 6

tingkatan, yaitu (Notoatmodjo, 2003, p.122)

1) Tahu (know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu suatu meteri yang

telah dipelajari sebelumnya, termasuk ke dalam pengetahuan tingkat

ini adalah mengingat lagi (recall) terhadap sesuatu yang spesifik dari

seluruh behan yang di pelajari atau rangsangan yang telah diterima.

Oleh sebab itu, tahu ini marupakan tingkat pengetahuan yang paling

rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang tautentang yang

dipelajiri antara lain menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan,

menyatakan, dan sebagainya. Contohnya dapat menyebutkan tanda-

tanda nifas.

2) Memahami (comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk

menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui, dan dapat

menginterprestasikan materi tersebut secara besar. Orang yang telah

paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan,

menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan, dan sebagainya

terhadap objek yang di pelajari. Misalnya mejelaskan mengapa harus

makan makanan yang bergizi.

3) Aplikasi (aplication)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan

meteri yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi real (sebenarnya).

Aplikasi disini dapat diartikan sebagai aplikasi atau panggunaan

hukum-hukum, rumus, metode, prinsip, dan sebagainya dalam konteks

Page 22: BAB II TINJAUAN TEORI A. Tinjauan Teori 1. Kehamilandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/118/jtptunimus-gdl-kurniastut... · merangsang melanofor dan kulit. g) ... gerak usus yang mengarah

atau situasi yang lain. Misalnya dapat menggunakan rumus statistik

dalam perhitungan-perhitungan hasil penelitian, dapat menggunakan

prinsip-prinsip siklus pemecahan masalah (problem solving cyclel) di

dalam pemecahan masalah kesehatan dari kasus yang di berikan.

4) Analis (analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menyebarkan

meteri atau suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih

didalam satu stuktur organisasi, dan masih ada kaitannya satu sama

lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja,

seperti dapat menggambarkan (membuat bagan), membedakan,

memisahkan, mengelompokkaan, dan sebagainya.

5) Sintesis (synthesis)

Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk

meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk

keseluruhan yang baru.dengan kata lain sintesis adalah suatu

kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi

yang ada. Misalnya, dapat menyusun, dapat merencanakan, dapat

meringkaskan, dapat menyesuaikan, dan sebagainya terhadap suatu

teori atau rumusan-rumusan yang telah ada.

6) Evaluasi (evaluation)

Berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan penelitian

terhadap suatu materi. Penilaian-penilaian itu berdasarkan kriteria yang

di tentukan atau menggunakan kriteria yang telah ada.

d. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan.

Menurut sukma dinata (2003) faktor-faktor yang mempengaruhi

pengetahuan seseorang adalah sebagai berikut :

1) Faktor internal

a) Jasmani

Faktor jasmani diantaranya adalah kesehatan indera seseorang.

Page 23: BAB II TINJAUAN TEORI A. Tinjauan Teori 1. Kehamilandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/118/jtptunimus-gdl-kurniastut... · merangsang melanofor dan kulit. g) ... gerak usus yang mengarah

b) Rohani

Faktor rohani dianaranya adalah kesehatan psikis, In

telektual, psikomotor, serta kondisi efektif serta kognitif individu.

2) Faktor Eksternal

a) Pendidikan

Tingkat pendidikan seseorang akan berpengaruh

dalam meberi respon terdapat sesuatu yang datang dari luar.

Orang yang berpendidikan tnggi akan member repon yang lebih

rasional terhadap informasi yang akan datang dan akan berfikir

sejauh mana keuntungan yang mungkin akan mereka peroleh

gagasan tersebut.

b) Paparan media masa (akses informasi)

Melalui berbagai media baik cetak maupun elektronik

berbagai informasi dapat di

Terimaoleh masyarakat, sehingga seseorang lebih sering terpapar

media massa (TV, Radio, Majalah, Pamflet) akan memperoleh

informasi yang lebih banyak dibandingkan dengan orang yang

tidak pernah terpapar informasi media.

c) Ekonomi (pendapat)

Dalam memenuhi kebutuhan pokok (primer) maupun

kebutuhan sekunder keluarga dengan status ekonomi baik akan

lebih mudah tercukupi di banding keluarga dengan status

ekonomi rendah. Hal ini akan mempengaruhi pemenuhan

kebutuhan akan informasi pendidikan yang termasuk kebutuhan

sekunder. Hubungan social manusia adalah makhluk social

dimana didalam kehidupan beriteraksi antara satu dengan yang

lain. Individu yang dapat berinteraksi secara kontinyu akan lebih

besar terpapar informasi.

d) Hubungan social

Page 24: BAB II TINJAUAN TEORI A. Tinjauan Teori 1. Kehamilandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/118/jtptunimus-gdl-kurniastut... · merangsang melanofor dan kulit. g) ... gerak usus yang mengarah

Manusia adalah makhluk sosial, sehingga dalam

kehidupan saling beriteraksi antara satu dengan yang lain.

Individu yang dapat berinteraksi secara kontinyu akan lebih

besar berpapar informasi, sementara vaktor hubungan social juga

mempengaruhi kemampuan individu sebagai komunikan untuk

menerima pesan menurut model komunikasi media.

e) Pengalaman

Pengalaman individu tentang berbagai hal biasa yang

diperoleh dari tingkat kehidupan dalam proses perkembangannya,

misalnya sering mengikuti kegiatan yang mendidik seperti

seminar.

e. Hubungan tingkat pendidikan dan pengetahuan ibu dengan kepatuhan

minum tablet besi

Menurut Koentjoroningrat (1997, dalam Nursalam, 2001,

p.133), makin tinggi tingkat pendidikan seseorang, makin mudah

seorang itu menerima informasi sehingga makin banyak pula

pengetahuan yang dimiliki. Sebaliknya, pendidikan yang kurang akan

menghambat perkembangan sikap seseorang terhadap nilai-nilai yang

diperkenalkan. Pendidikan menuntut manusia untuk berbuat dan

mengisi kehidupannya untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaan.

Pendidikan diperlukan untuk mendapat informasi, misalnya hal-hal

yang menunjang kesehatan yaitu pengetahuan ibu hamil tentang

kepatuhan minum tablet Fe.

Page 25: BAB II TINJAUAN TEORI A. Tinjauan Teori 1. Kehamilandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/118/jtptunimus-gdl-kurniastut... · merangsang melanofor dan kulit. g) ... gerak usus yang mengarah

8. Kerangka teori

Gambar 2.1 Bagan Kerangka teori

Sumber: Lawrance Green dalam Notoatmodjo, 2005

Pendidikan

kesehatan

Reinforcing

faktor/penguat

1.sikap dan perilakupetugas kesehatan

2.sikap dan perilakutokoh masyarakat

Presdiporsing faktor

1.pengetahuan2.sikap3..kepercayaan4.keyakinan

Enabling faktor/pendukung

1.lingkungan fisik

2.Ketersediaan saranadan prasaranasumber/fasilitaskesehatan

Perilaku

kepatuhan

minum

tablet Fe

Page 26: BAB II TINJAUAN TEORI A. Tinjauan Teori 1. Kehamilandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/118/jtptunimus-gdl-kurniastut... · merangsang melanofor dan kulit. g) ... gerak usus yang mengarah

9. Kerangka Konsep

Variabel bebas Variabel terikat

Gambar 2.2 Bagan kerangka konsep Penelitian

10. Hipotesis

Hipotesis penelitian adalah suatu jawaban sementara dari

pertanyaan penelitian. Biasanya hipotesis ini dirumuskan dalam bentuk

hubungan antara dua variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat.

Hipotesis berfungsi untuk menentukan kearah pembuktian, artinya hipotesis

ini merupakan pertanyaan yang harus dibuktikan (Notoatmodjo, 2010 p.84).

Ha1: Ada hubungan pendidikan ibu dengan kepatuhan

Ha2: Ada hubungan pengetahuan ibu dengan kepatuhan

Pendidikan ibu

Kepatuhan minum

tablet besi

pengetahuan ibu