bab ii tinjauan teori a. tinjauan teori 1....

45
BAB II TINJAUAN TEORI A. Tinjauan Teori 1. Kehamilan a. Pengertian kehamilan Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intrauterine mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan. Lamanya kehamilan mulai dari ovulasi sampai partus kira- kira 280 hari (40 minggu), dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu). Kehamilan 40 minggu ini disebut kehamilan matur (cukup bulan). Bila kehamilan lebih dari 43 minggu disebut kehamilan postmatur. Kehamilan antara 28 dan 36 minggu disebut kehamilan prematur (Sarwono, 2006). Ditinjau dari tuanya kehamilan, kehamilan dibagi dalam 3 bagian; masing-masing 1) kehamilan triwulan pertama (antara 0 sampai 12 minggu); kehamilan triwulan kedua (antara 12 sampai 28 minggu); dan 3) kehamilan triwulan terakhir (antara 28 sampai 40 minggu) (Sarwono, 2006). b. Tanda dan Gejala Menurut (Sulistyawati, 2009), untuk mengetahui seorang wanita sedang hamil atau tidak, kita dapat melihat tanda-tanda kehamilan yang ada. 10

Upload: others

Post on 24-Feb-2021

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN TEORI A. Tinjauan Teori 1. Kehamilandigilib.unimus.ac.id/files//disk1/136/jtptunimus-gdl...1. Kehamilan a. Pengertian kehamilan Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Tinjauan Teori

1. Kehamilan

a. Pengertian kehamilan

Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin

intrauterine mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan

persalinan. Lamanya kehamilan mulai dari ovulasi sampai partus kira-

kira 280 hari (40 minggu), dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu).

Kehamilan 40 minggu ini disebut kehamilan matur (cukup bulan). Bila

kehamilan lebih dari 43 minggu disebut kehamilan postmatur.

Kehamilan antara 28 dan 36 minggu disebut kehamilan prematur

(Sarwono, 2006).

Ditinjau dari tuanya kehamilan, kehamilan dibagi dalam 3

bagian; masing-masing 1) kehamilan triwulan pertama (antara 0

sampai 12 minggu); kehamilan triwulan kedua (antara 12 sampai 28

minggu); dan 3) kehamilan triwulan terakhir (antara 28 sampai 40

minggu) (Sarwono, 2006).

b. Tanda dan Gejala

Menurut (Sulistyawati, 2009), untuk mengetahui seorang

wanita sedang hamil atau tidak, kita dapat melihat tanda-tanda

kehamilan yang ada.

10

Page 2: BAB II TINJAUAN TEORI A. Tinjauan Teori 1. Kehamilandigilib.unimus.ac.id/files//disk1/136/jtptunimus-gdl...1. Kehamilan a. Pengertian kehamilan Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan

11

Tanda-tanda kehamilan dapat dibagi menjadi:

1) Tanda-tanda dugaan hamil

a) Amenorea/tidak mengalami menstruasi (terlambat haid)

b) Mual (nausea) dan muntah (emesis)

c) Pusing

d) Miksi/sering buang air kecil

e) Pigmentasi kulit terutama di daerah muka, areola payudara, dan

dinding perut

f) Varices atau penampakan pembuluh darah vena

g) Payudara menegang dan sedikit nyeri

h) Epulis: hipertropi dari pupil gusi.

2) Tanda tidak pasti kehamilan

a) Rahim membesar, sesuai dengan umur kehamilan

b) Pada pemeriksaan dalam dijumpai

(1) Tanda Hegar : SBR lunak.

(2) Tanda Chadwicks: Warna kebiruan pada serviks, vagina,

dan vulva.

(3) Tanda Piscaseck: Pembesaran uterus ke salah satu arah

sehingga menonjol jelas ke arah pembesaran tersebut.

(4) Kontraksi braxton hicks: Bila uterus dirangsang

(distimulasi dengan diraba) akan mudah berkontraksi.

Page 3: BAB II TINJAUAN TEORI A. Tinjauan Teori 1. Kehamilandigilib.unimus.ac.id/files//disk1/136/jtptunimus-gdl...1. Kehamilan a. Pengertian kehamilan Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan

12

(5) Ballotement positif: Jika dilakukan pemeriksaan palpasi di

perut ibu dengan cara menggoyang-goyangkan di salah satu

sisi, maka akan terasa “pantulan” di sisi yang lain.

c) Tes urin kehamilan ( tes HCG) positif, yaitu tes urin

dilaksanakan minimal satu minggu setelah terjadi pembuahan.

Tujuan dari pemeriksaan ini adalah mengetahui kadar hormon

gonadotropin dalam urin. Kadar yang melebihi ambang normal,

mengindikasikan bahwa wanita mengalami kehamilan.

3) Tanda pasti kehamilan

a) Terdengar denyut jantung janin (DJJ)

b) Terasa gerak janin

c) Pada pemeriksaan USG terlihat adanya kantong kehamilan dan

ada gambaran embrio

d) Pada pemeriksaan rontgen terlihat adanya rangka janin (> 16

minggu).

c. Perubahan-perubahan Fisik Ibu Hamil

Perubahan Fisik fisik pada ibu hamil menurut Kurnia (2009) adalah :

1) Perubahan Fisik pada Trimester I

a) Morning Sickness, mual dan muntah

Hampir 50% wanita hamil mengalami mual dan biasanya mual

dimulai sejak awal kehamilan. Mual muntah diusia muda

disebut morning sickness tetapi kenyataannya mual muntah ini

dapat terjadi setiap saat. Mual ini biasanya akan berakhir pada

Page 4: BAB II TINJAUAN TEORI A. Tinjauan Teori 1. Kehamilandigilib.unimus.ac.id/files//disk1/136/jtptunimus-gdl...1. Kehamilan a. Pengertian kehamilan Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan

13

14 mingggu kehamilan. Pada beberapa kasus dapat berlanjut

sampai kehamilan trimester kedua dan ketiga.

b) Pembesaran Payudara

Payudara akan membesar dan mengencang, karena terjadi

peningkatan hormon kehamilan yang menimbulkan pelebaran

pembuluh darah dan untuk mempersiapkan pemberian nutrisi

pada jaringan payudara sebagai persiapan menyusui.

c) Sering buang air kecil

Keinginan sering buang air kecil pada awal kehamilan ini

dikarenakan rahim yang membesar dan menekan kandung

kencing. Keadaan ini akan menghilang pada trimester II dan

akan muncul kembali pada akhir kehamilan, karena kandung

kemih ditekan oleh kepala janin.

d) Konstipasi atau Sembelit

Keluhan ini juga sering dialami selama awal kehamilan, karena

peningkatan hormon progesteron yang menyebabkan relaksasi

otot sehingga usus bekerja kurang efisien. Adapun keuntungan

dari keadaan ini adalah memungkinkan penyerapan nutrisi yang

lebih baik saat hamil.

e) Sakit Kepala/Pusing

Sakit kepala atau pusing sering dialami ibu hamil pada awal

kehamilan karena adanya peningkatan tekanan darah ke tubuh

sehingga ketika akan mengubah posisi dari duduk / tidur ke

Page 5: BAB II TINJAUAN TEORI A. Tinjauan Teori 1. Kehamilandigilib.unimus.ac.id/files//disk1/136/jtptunimus-gdl...1. Kehamilan a. Pengertian kehamilan Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan

14

posisi yang lain (berdiri) tiba-tiba, sistem sirkulasi darah

merasa sulit beradaptasi. Sakit kepala / pusing yang lebih

sering daripada biasanya dapat disebabkan oleh faktor fisik

maupun emosional. Pola makan yang berubah, perasaan tegang

dan depresi juga dapat menyebabkan sakit kepala.

f) Kram Perut

Kram perut saat trimester awal kehamilan seperti kram saat

menstruasi di bagian perut bawah atau rasa sakit seperti ditusuk

yang timbul hanya beberapa menit dan tidak menetap adalah

normal. Hal ini sering terjadi karena adanya perubahan

hormonal dan juga karena adanya pertumbuhan dan

pembesaran dari rahim dimana otot dan ligamen merenggang

untuk menyokong rahim.

g) Meludah

Keinginan meludah yang terjadi pada ibu hamil yang terus

menerus dianggap normal sebab hal ini termasuk gejala

morning sickness.

h) Peningkatan Berat Badan

Pada akhir trimester pertama wanita hamil akan merasa

kesulitan memasang kancing / rok celana panjangnya, hal ini

bukan berarti ada peningkatan berat badan yang banyak tapi

karena rahim telah berkembang dan memerlukan ruang juga,

dan ini semua karena pengaruh hormon estrogen yang

Page 6: BAB II TINJAUAN TEORI A. Tinjauan Teori 1. Kehamilandigilib.unimus.ac.id/files//disk1/136/jtptunimus-gdl...1. Kehamilan a. Pengertian kehamilan Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan

15

menyebabkan pembesaran rahim dan hormon progresteron

yang menyebabkan tubuh menahan air.

2) Perubahan Fisik dan Psikologis pada Trimester II

a) Perut semakin membesar

Setelah usia kehamilan 12 minggu, rahim akan membesar dan

melewati rongga panggul. Pembesaran rahim akan tumbuh

sekitar 1 cm setiap minggu. Pada kehamilan 20 minggu, bagian

teratas rahim sejajar dengan puser (umbilicus). Setiap individu

akan berbeda-beda tapi pada kebanyakan wanita, perutnya akan

mulai membesar pada kehamilan 16 minggu.

b) Sendawa dan buang angin

Sendawa dan buang angin akan sering terjadi pada ibu hamil

hal ini sudah biasa dan normal karena akibat adanya

perenggangan usus selama kehamilan. Akibat dari hal tersebut

perut ibu hamil akan terasa kembung dan tidak nyaman.

c) Rasa panas di perut

Rasa panas diperut adalah keluhan yang paling sering terjadi

selama kehamilan, karena meningkatnya tekanan akibat rahim

yang membesar dan juga pengaruh hormonal yang

menyebabkan rileksasi otot saluran cerna sehingga mendorong

asam lambung kearah atas.

Page 7: BAB II TINJAUAN TEORI A. Tinjauan Teori 1. Kehamilandigilib.unimus.ac.id/files//disk1/136/jtptunimus-gdl...1. Kehamilan a. Pengertian kehamilan Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan

16

d) Pertumbuhan rambut dan kuku

Perubahan hormonal juga menyebabkan kuku bertumbuh lebih

cepat dan rambut tumbuh lebih banyak dan kadang di tempat

yang tidak diinginkan, seperti di wajah atau di perut. Tapi,

tidak perlu khawatir dengan rambut yang tumbuh tak

semestinya ini, karena akan hilang setelah bayi lahir.

e) Sakit perut bagian bawah

Pada kehamilan 18-24 minggu, ibu hamil akan merasa nyeri di

perut bagian bawah seperti ditusuk atau tertarik ke satu atau

dua sisi. Hal ini karena perenggangan ligamentum dan otot

untuk menahan rahim yang semakin membesar. Nyeri ini

hanya akan terjadi beberapa menit dan bersifat tidak menetap.

f) Pusing

Pusing menjadi keluhan yang sering terjadi selama kehamilan

trimester kedua, karena ketika rahim membesar akan menekan

pembuluh darah besar sehingga menyebabkan tekanan darah

menurun.

g) Hidung dan gusi berdarah

Perubahan hormonal dan peningkatan aliran darah ke seluruh

tubuh termasuk ke daerah hidung dan gusi selama masa

kehamilan akan menyebabkan jaringan disekitarnya menjadi

lebih lembut dan lunak. Akibatnya, hidung dan gusi akan bisa

Page 8: BAB II TINJAUAN TEORI A. Tinjauan Teori 1. Kehamilandigilib.unimus.ac.id/files//disk1/136/jtptunimus-gdl...1. Kehamilan a. Pengertian kehamilan Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan

17

berdarah ketika menyikat gigi. Keluhan ini akan hilang setelah

melahirkan.

h) Perubahan kulit

Perubahan kulit timbul pada trimester ke-2 dan 3, karena

melanosit yang menyebabkan warna kulit lebih gelap. Timbul

garis kecoklatan mulai dari pusar ke arah bawah yang disebut

linea nigra. Kecoklatan pada wajah disebut chloasma atau

topeng kehamilan. Tanda ini dapat menjadi petunjuk kurangnya

vitamin folat.

i) Payudara

Payudara akan semakin membesar dan mengeluarkan cairan

yang kekuningan yang disebut kolostrum. Putting dan

sekitarnya akan semakin berwarna gelap dan besar. Bintik-

bintik kecil akan timbul disekitar putting, dan itu adalah

kelenjar kulit.

j) Sedikit pembengkakan

Pembengkakan adalah kondisi normal pada kehamilan, dan

hampir 40% wanita hamil mengalaminya. Hal ini karena

perubahan hormon yang menyebabkan tubuh menahan cairan.

Pada trimester kedua akan tampak sedikit pembengkakan pada

wajah dan terutama terlihat pada kaki bagian bawah dan

pergelangan kaki. Pembengkakan akan terlihat lebih jelas pada

posisi duduk atau berdiri yang terlalu lama.

Page 9: BAB II TINJAUAN TEORI A. Tinjauan Teori 1. Kehamilandigilib.unimus.ac.id/files//disk1/136/jtptunimus-gdl...1. Kehamilan a. Pengertian kehamilan Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan

18

3) Perubahan Fisik dan Psikologis pada Trimester III

a) Sakit bagian tubuh belakang

Sakit pada bagian tubuh belakang (punggung-pinggang),

karena meningkatnya beban berat dari bayi dalam kandungan

yang dapat memengaruhi postur tubuh sehingga menyebabkan

tekanan ke arah tulang belakang.

b) Konstipasi

Pada trimester ini sering terjadi konstipasi karena tekanan

rahim yang membesar kearah usus selain perubahan hormon

progesteron.

c) Pernafasan

Karena adanya perubahan hormonal yang mempengaruhi aliran

darah ke paru-paru, pada kehamilan 33-36 minggu, banyak ibu

hamil akan merasa susah bernapas. Ini juga didukung oleh

adanya tekanan rahim yang membesar yang berada di bawah

diafragma (yang membatasi perut dan dada).

d) Sering buang air kecil

Pembesaran rahim ketika kepala bayi turun ke rongga panggul

akan makin menekan kandung kencing ibu hamil.

e) Varises

Peningkatan volume darah dan alirannya selama kehamilan

akan menekan daerah panggul dan vena di kaki, yang

mengakibatkan vena menonjol, dan dapat juga terjadi di daerah

Page 10: BAB II TINJAUAN TEORI A. Tinjauan Teori 1. Kehamilandigilib.unimus.ac.id/files//disk1/136/jtptunimus-gdl...1. Kehamilan a. Pengertian kehamilan Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan

19

vulva vagina. Pada akhir kehamilan, kepala bayi juga akan

menekan vena daerah panggul yang akan memperburuk

varises. Varises juga dipengaruhi faktor keturunan.

f) Kontraksi perut

Braxton-Hicks atau kontraksi palsu ini berupa rasa sakit di

bagian perut yang ringan, tidak teratur, dan akan hilang bila ibu

hamil duduk atau istirahat.

g) Bengkak

Perut dan bayi yang kian membesar selama kehamilan akan

meningkatkan tekanan pada daerah kaki dan pergelangan kaki

ibu hamil, dan kadang membuat tangan membengkak. Ini

disebut edema, yang disebabkan oleh perubahan hormonal

yang menyebabkan retensi cairan.

h) Kram pada kaki

Kram kaki ini timbul karena sirkulasi darah yang menurun,

atau karena kekurangan kalsium.

2. Persalinan

a. Pengertian persalinan

Persalinan adalah proses alamiah dimana terjadi dilatasi serviks,

lahirnya bayi dan placenta dari rahim ibu (Depkes, 2004). Persalinan

adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup dari

dalam uterus melalui vagina kedunia luar (Prawirohardjo, 2002).

Page 11: BAB II TINJAUAN TEORI A. Tinjauan Teori 1. Kehamilandigilib.unimus.ac.id/files//disk1/136/jtptunimus-gdl...1. Kehamilan a. Pengertian kehamilan Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan

20

Persalianan adalah proses membuka dan menipisnya serviks,

dan janin turun kedalam jalan lahir. Persalinan dan kelahiran normal

adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup

bulan (37-42 mingu), lahir tanpa komplikasi baik pada ibu maupun

pada janin (Arfian, 2008).

b. Etiologi persalinan

Menurut Saifudin (2006) sebab terjadinya persalinan terdiri dari

teori-teori yang kompleks yaitu :

1) Teori penurunan hormon

Penurunan kadar estrogen dan progesteron, seperti telah diketahui

progesteron merupakan penenang bagi otot-otot uterus. Menurunnya

kadar kedua hormon ini terjadi kira-kira 1-2 minggu sebelum partus

dimulai.

2) Teori plasenta menjadi tua

Terjadinya penurunan fungsi plasenta seiring dengan tuanya

kehamilan.

3) Teori distensi rahim

Keadaan uterus yang membesar dan menjadi tegang mengakibatkan

iskemia otot-otot uterus.

4) Teori berkurangnya nutrisi pada janin

Bila nutrisi pada janin berkurang maka hasil konsepsi akan segera

dikeluarkan

Page 12: BAB II TINJAUAN TEORI A. Tinjauan Teori 1. Kehamilandigilib.unimus.ac.id/files//disk1/136/jtptunimus-gdl...1. Kehamilan a. Pengertian kehamilan Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan

21

c. Tahapan persalinan

Menurut Varney (2008) tahapan persalinan dibagi dalam dua

kelompok yaitu :

1) Tahapan permulaan persalinan

a) Lightening yaitu kepala turun memasuki pintu atas panggul

terutama pada primi gravida terjadi sebelum persalinan.

b) Perut kelihatan lebih melebar, fundus uteri turun

c) Perasaan sering atau susah kencing karena kandung kemih

tertekan oleh bagian terbawah janin.

d) Perasaan sakit di perut dan pinggang oleh adanya kontraksi

lemah dari uterus.

e) Servix menjadi lunak dan mulai mengalami penipisan

(effacement)

f) Terjadi pengeluaran lendir bercampur darah (bloody show) di

mana lendir menjadi pelindung dan menutupi jalan lahir selama

kehamilan.

2) Tahapan persalinan pasti

a) Servix membuka dan menipis

b) Rasa nyeri dengan interval teratur

c) Interval antara rasa nyeri yang secara perlahan semakin pendek

d) Waktu dan kehebatan kontraksi semakin bertambah yang

mengakibatkan perubahan serviks (frekuensi minimal 2 kali

dalam 10 menit).

Page 13: BAB II TINJAUAN TEORI A. Tinjauan Teori 1. Kehamilandigilib.unimus.ac.id/files//disk1/136/jtptunimus-gdl...1. Kehamilan a. Pengertian kehamilan Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan

22

e) Berjalan menambah intensitas

f) Lendir darah sering tampak cairan lendir bercampur darah

(Bloody show) melalui jalan lahir.

g) Terjadi penurunan bagian terbawah janin

d. Fase-fase dalam persalinan

1) Kala I persalinan

Persalinan Kala I dimulai sejak terjadinya kontraksi uterus

yang teratur dan meningkat (frekuensi dan kekuatannya ) hingga

serviks membuka lengkap ( 10 cm). Klinis dapat dinyatakan partus

dimulai his dan wanita tersebut mengeluarkan lendir yang bersemu

darah (bloody show). Lendir yang bersemu darah ini berasal dari

lendir servikalis karena serviks mulai membuka atau mendatar.

Sedangkan darahnya berasal dari pembuluh-pembuluh kapiler yang

berada di sekitar kanalis servikalis itu pecah karena pergeseran-

pergeseran ketika servik membuka.

Kala I persalinan terdiri atas dua fase, yaitu fase laten dan

fase aktif.

a) Fase laten :

(1) Berlangsung selama 8 jam. Pembukaan terjadi.

(2) Berlangsung hingga serviks membuka kurang dari 4 cm.

(3) Pada umumnya, fase laten berlangsung hampir atau hingga

8 jam.

Page 14: BAB II TINJAUAN TEORI A. Tinjauan Teori 1. Kehamilandigilib.unimus.ac.id/files//disk1/136/jtptunimus-gdl...1. Kehamilan a. Pengertian kehamilan Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan

23

b) Fase aktif : dibagi dalam 3 fase, yakni:

(1) Fase akselerasi yaitu pembukaan 3 cm menjadi 4 cm dalam

waktu 2 jam pada primipara jika multipara 1 jam

(2) Fase dilatasi maksimal yaitu pembukaan berlangsung cepat

dari 4 cm menjadi 9 cm dalam waktu 6 jam pada primipara

pada multipara 3 jam.

(3) Fase deselarasi yaitu pembukaan dari 9 cm jadi lengkap

dalam waktu 2 jam pada primipara pada multipara 1 jam.

c) Fase dikategorikan menjadi 2, yaitu :

(1)Lambat : Pada primipara lamanya kala I > 10 jam

Pada multipara lamanya > 5 jam

(2) Cepat : Pada Primipara lamanya kala I ≤ 10 jam

Pada Multipara lamanya kala I ≤ 5 jam

d) Fase-fase tersebut dijumpai pada primigravida. Pada

multigravida pun terjadi demikian, akan tetapi fase laten, fase

aktif, dan fase deselerasi terjadi lebih pendek.

2) Kala II persalinan

Persalinan Kala II dimulai dari adanya tanda dan gejala kala

II dan berakhirnya dengan lahirnya bayi. Pada kala II his menjadi

lebih cepat, kira-kira 2 sampai 3 menit sekali. Karena biasanya

dalam hal ini kepala janin sudah masuk di ruang panggul, maka

pada his dirasakan tekanan pada otot-otot dasar panggul, yang

secara reflektoris menimbulkan rasa mengedan.

Page 15: BAB II TINJAUAN TEORI A. Tinjauan Teori 1. Kehamilandigilib.unimus.ac.id/files//disk1/136/jtptunimus-gdl...1. Kehamilan a. Pengertian kehamilan Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan

24

Tanda dan gejala kala dua persalinan :

a) Ibu merasa ingin meneran bersamaan dengan terjadinya

kontraksi.

b) Ibu merasakan adanya peningkatan tekanan pada rektum dan

atau vaginanya .

c) Perineum menonjol.

d) Vulva-vagina dan sfingter ani membuka.

e) Meningkatkan pengeluaran lendir bercampur darah.

Tanda pasti kala II ditentukan melalui periksa dalam (informasi

obyektif) yang hasilnya adalah :

a) Pembukaan serviks telah lengkap

b) Terlihatnya bagian kepala bayi melalui introitus vagina (JNPK-

KR.2007).

3) Kala III persalinan :

Persalinan disebut juga sebagai kala uri atau kala

pengeluaran plasenta. Setelah bayi lahir, uterus teraba keras dengan

fundus uteri agak di atas pusat. Beberapa menit kemudian uterus

berkontraksi lagi untuk melepaskan plasenta dari dindingnya.

Biasanya plasenta lepas dalam 6 sampai 15 menit setelah bayi lahir

dan keluar spontan atau dengan tekanan pada fundus uteri.

Pengeluaran plasenta disertai dengan pengeluaran darah.

Page 16: BAB II TINJAUAN TEORI A. Tinjauan Teori 1. Kehamilandigilib.unimus.ac.id/files//disk1/136/jtptunimus-gdl...1. Kehamilan a. Pengertian kehamilan Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan

25

4) Kala IV persalinan

Dimulai dari saat lahirnya plasenta sampai 2 jam pertama

postpartum.

Hal – hal yang harus diperhatikan dalam kala empat :

a) Lakukan rangsangan taktil (masase) uterus untuk merangsang

uterus berkontraksi baik dan kuat.

b) Evaluasi tinggi fundus dengan meletakkan jari tangan anda

secara melintang dengan pusat sebagai patokan. Umumnya,

fundus uteri setinggi atau beberapa jari di bawah pusat.

c) Memperkirakan kehilangan darah secara keseluruhan.

d) Periksa kemungkinan perdarahan dari robekan (laserasi atau

episiotomi) perineum.

e) Evaluasi keadaan umur ibu.

Dokumentasikan semua asuhan dan temuan selama

persalinan kala empat di bagian belakang partograf, segara setelah

asuhan diberikan atau setelah penilaian dilakukan (APN, 2008).

3. Persalinan Kala II

a. Pengertian Persalinan Kala II

Persalinan Kala II adalah sejak terjadinya pembukaan lengkap

sampai lahirnya bayi secara keseluruhan (Siti Maimunah, Amd. Keb.,

S.Pd, 2005 : 138).

Pada kala ini ibu bersalin harus tetap ditemani oleh karena setiap

saat terancam oleh keadaan gawat yang memerlukan pertolongan.

Page 17: BAB II TINJAUAN TEORI A. Tinjauan Teori 1. Kehamilandigilib.unimus.ac.id/files//disk1/136/jtptunimus-gdl...1. Kehamilan a. Pengertian kehamilan Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan

26

Pengawasan persalinan kala II, diperlukan observasi yang ketat dan

terutama kerja sama antara ibu bersalin dengan penolongnya.

b. Fisiologis persalinan Kala II

Pada Kala II his menjadi kuat dan lebih cepat, kira – kira 2

sampai 3 menit sekali. Karena biasanya dalam hal ini kepala janin

sudah masuk di ruang pangul, yang secara reflek menimbulkan rasa

mengedan. Wanita merasa pula tekanan kepada rectum dan hendak

buang air besar. Kemudian perineum mulai menonjol dan menjadi

lebar dengan anus membuka. Labia mulai membuka dan tidak lama

kemudian kepala janin tampak dalam vulva pada waktu his, bila dasar

panggul sudah lebih berelaksasi, kepala janin tidak masuk lagi diluar

his, dan dengan his dan kekuatan mengedan maksimal kepala janin

dilahirkan dengan suboksiput di bawah simfisis dan dahi, muka, dan

dagu melewati perineum. Setelah istirahat sebentar, his mulai lagi

untuk mengeluarkan badan, dan anggota bayi. Pada primigravida kala

II berlangsung rata – rata 1,5 jam dan pada multipara rata – rata 0,5

jam.( Prof. dr. Hanifa Wiknjosastro, 2006 : 184 ).

c. Mekanisme persalinan Kala II

Hampir 96% janin berada dalam uterus dengan presentasi

kepala dan pada presentasi kepala ini ditemukan ± 58% ubun – ubun

kecil terletak di kiri depan, ± 23% di kanan depan, ± 11% di kanan

belakang, dan ± 8% di kiri belakang oleh kolon sigmoid dan rectum.

Page 18: BAB II TINJAUAN TEORI A. Tinjauan Teori 1. Kehamilandigilib.unimus.ac.id/files//disk1/136/jtptunimus-gdl...1. Kehamilan a. Pengertian kehamilan Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan

27

Menjadi pertanyaan mengapa janin dengan presentase yang

tinggi berada dalam uterus dengan presentasi kepala ? Keadaan ini

mungkin disebabkan karena kepala relatif lebih besar dan lebih berat.

Mungkin pula bentuk uterus sedemikian rupa, sehingga volume

bokong dan ekstremitas yang lebih besar berada di atas, di ruangan

yang lebih luas, sedangkan kepala berada di bawah, diruang yang lebih

sempit. Ini dikenal sebagai teori akomodasi.

Dengan fleksi kepala janin memasuki ruang panggul dengan

ukuran yang paling kecil, yakni dengan diameter suboksipito

bregmatikus (9,5cm) dan dengan sirkumferensia

suboksipitobregmatikus ( 32 cm ). Sampai di dasar panggul kepala

janin berada di dalam keadaan fleksi maksimal. Kepala yang sedang

turun menemui diafragma pelvis yang berjalan dari belakang atas

kebawah depan. Akibat kombinasi elastisitas diafragma pelvis dan

tekanan intra uterin disebabkan oleh his yang berulang – ulang, kepala

mengadakan rotasi, disebut pula putaran paksi dalam. Di dalam hal

mengadakan rotasi ubun – ubun kecil berputar kearah depan, sehingga

di dasar ubun – ubun kecil berada di bawah simfisis, maka dengan

suboksiput sebagai hipomoklion, kepala mengadakan gerakan defleksi

untuk dapat dilahirkan. Pada tiap his vulva lebih membuka dan kepala

janin makin tampak. Perineum menjadi makin lebar dan tipis, anus

membuka dinding rectum. Dengan dahi, muka, dan akhirnya dagu.

Page 19: BAB II TINJAUAN TEORI A. Tinjauan Teori 1. Kehamilandigilib.unimus.ac.id/files//disk1/136/jtptunimus-gdl...1. Kehamilan a. Pengertian kehamilan Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan

28

Sesudah kepala lahir, kepala segera mengadakan rotasi, yang disebut

putaran paksi luar.

Putaran paksi luar ini ialah gerakan kembali sebelum putaran

paksi dalam terjadi, untuk menyesuaikan kedudukan kepala dengan

punggung anak. Bahu melintasi pintu atas panggul dalam keadaan

miring. Di dalam rongga panggul bahu akan menyesuaikan diri dengan

bentuk panggul yang dilaluinya, sehingga di dasar panggul, apabila

kepala telah dilahirkan, bahu akan berada dalam posisi depan

belakang. Selanjutnya dilahirkan bahu depan terlebih dahulu, baru

kemudian bahu belakang. Demikian dilahirkan trokanter depan terlebih

dahulu, baru kemudian trokanter belakang. Kemudian, bayi lahir

seluruhnya.

d. Faktor-faktor yang mempengaruhi persalinan Kala II

Menurut Sarwono (2003) faktor-faktor yang mempengaruhi

proses persalinan adalah sebagai berikut :

1) Power/His (kontraksi uterus)

His adalah kontraksi otot-otot rahim pada persalinan.

Kontraksi atau his yang normal mulai dari salah satu sudut di

fundus uteri yang kemudian menjalar merata simetris keseluruh

korpus uteri dengan adanya dominasi kekuatan pada fundus uteri

dimana lapisan otot uteri paling dominan, kemudian mengadakan

relaksasi secara merata dan menyeluruh. Kekuatan terdiri dari

kemampuan ibu melakukan kontraksi involunteer secara

Page 20: BAB II TINJAUAN TEORI A. Tinjauan Teori 1. Kehamilandigilib.unimus.ac.id/files//disk1/136/jtptunimus-gdl...1. Kehamilan a. Pengertian kehamilan Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan

29

bersamaan untuk mengeluarkan janin dan plasenta dari uterus.

Kontraksi involunteer disebut juga kekuatan primer (his),

menandai terjadinya persalinan. Kekuatan voluenteer disebut

kekuatan sekunder (mengedan) yaitu terjadi segera setelah bagian

presentasi mencapai dasar panggul, sehingga ibu merasa ingin

mengejan. Power yang tidak normal dalam kekuatan atau sifatnya

menyebabkan bahwa rintangan pada jalan lahir yang lazim terdapat

pada setiap persalinan, sehingga persalinan mengalami hambatan

atau kemacetan.

Kelainan his sering ditemukan pada primigravida,

khususnya primigravida tua. Pada multipara lebih banyak

ditemukan kelainan yang sifatnya inersia uteri, faktor herediter

memegang peranan pula dalam kelainan his. Faktor emosi

(ketakutan dan lain-lain) mempengaruhi his (Sarwono, 2002).

2) Passage

Pada saat ibu hamil menghadapi persalinan umumnya ibu

yang belum pernah melahirkan memiliki jalan lahir yang tidak

terlalu lebar. Sehinnga proses persalinan pada ibu hamil primipara

dan multipara sangatlah berbeda.

Pada terutama otot dasar panggul belum terelaksasi begitu

sempurna. Membutuhkan waktu cukup lama untuk proses

persalinan ibu primipara. (Sarwono.2002).

Page 21: BAB II TINJAUAN TEORI A. Tinjauan Teori 1. Kehamilandigilib.unimus.ac.id/files//disk1/136/jtptunimus-gdl...1. Kehamilan a. Pengertian kehamilan Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan

30

3) Passager

Keadaan janin yang berada didalam rahim ibu sangatlah

berperan penting. Apakah janin dalam keadaan sehat, sejahtera dan

dalam keadaan posisi yang benar. Dengan fleksi kepala janin

memasuki ruang panggul dengan ukuran yang kecil. Dan sampai

akhirnya pada dasar panggul kepala janin berada dalam fleksi

maksimal.

Putaran paksi luar sangat berpengaruh dalam proses

persalinan. Putaran paksi luar adalah gerakan kembali sebelum

putaran paksi dalam terjadi untuk menyesuaikan kedudukan kepala

dengan punggung anak.

4) Psikis

Pada saat ibu hamil menghadapi persalinan, umumnya pada

ibu yang belum pernah melahirkan maupun ibu yang sudah

berpengalaman melahirkan sering dilanda rasa cemas dan panik.

Jika persalinan ini adalah yang pertama, maka ketidakpastian inilah

yang menjadi penyebab sebagian besar kegugupan dan kegelisahan

yang dirasakan calon ibu dalam menghadapi persalinan (Nolan,

2003).

Rasa panik pada proses persalinan dapat menghambat

relaksasi tubuh terutama otot dasar panggul yang berperan pada

proses persalinan. Sehingga dengan adanya kelurga dapat

membantu ibu untuk siap menghadapi proses persalinan. Dukungan

Page 22: BAB II TINJAUAN TEORI A. Tinjauan Teori 1. Kehamilandigilib.unimus.ac.id/files//disk1/136/jtptunimus-gdl...1. Kehamilan a. Pengertian kehamilan Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan

31

mental dan spiritual dari pihak keluarga maupun bidan dapat

mengurangi kecemasan ibu dalam menghadapi persalinan

(Purwaningrum, 2001)

5) Penolong

Dalam hal ini penolong disini adalah tenaga medis yaitu

dokter atau bidan yang mengetahui ilmu tentang kebidanan.

Sehinnga ibu dan anak dapat terselamatkan dengan baik.

(Sarwono.2002).

6) Aktivitas fisik

Aktivitas fisik yang dilakukan ibu hamil merupakan salah

satu persiapan fisik dalam menghadapi persalinan. Aktivitas ibu

hamil yang dilakukan secara rutin sangat membantu kelancaran

dalam proses persalinan. Bagi wanita yang suka melakukan

aktivitas fisik secara teratur, mereka akan merasakan manfaat dari

senam hamil yaitu menguatkan tonus otot dan sistem

kardiovaskuler, mendukung stamina fisik, mengurangi

ketegangan, memperbaiki posisi tubuh dan merasa lebih nyaman

(Widianti & Proverawati, 2010).

4. Senam Hamil

a. Pengertian

Senam hamil adalah terapi latihan gerak untuk mempersiapkan

ibu hamil, secara fisik atau mental, pada persalinan cepat, aman dan

spontan. Ibu hamil dianjurkan untuk mengikuti senam hamil bila

Page 23: BAB II TINJAUAN TEORI A. Tinjauan Teori 1. Kehamilandigilib.unimus.ac.id/files//disk1/136/jtptunimus-gdl...1. Kehamilan a. Pengertian kehamilan Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan

32

kandungan sudah mencapai usia 6 bulan ke atas. Senam hamil juga

disarankan bagi ibu yang pertama kali hamil, serta ibu yang pernah

mengalami kesulitan dalam persalinan atau melahirkan anak prematur

(Widianti & Proverawati, 2010).

Senam hamil dilakukan bagi calon ibu agar kehamilannya

dapat berjalan dengan normal. Biasanya senam dilakukan ketika masa

usia kehamilan sudah cukup kuat, sekitar 5 bulan. Hal tersebut dengan

pertimbangan pada masa-masa awal kehamilan masih cukup rentan

untuk banyak kegiatan, sehingga dianjurkan ibu lebih banyak istirahat

(Agnesti & Linggarjati, 2009).

b. Manfaat Senam Hamil

Menurut Widianti dan Proverawati (2010), manfaat senam

hamil bagi ibu adalah :

1) Mengurangi rasa sakit selama persalinan

2) Memperkuat otot-otot panggul sehingga dapat memperlancar dan

mempercepat proses kelahiran

3) Mengurangi keluhan-keluhan saat kehamilan berlangsung

4) Memperkuat dan mempertahankan kelenturan otot-otot dinding

perut dan dasar panggul yang penting dalam proses persalinan

5) Melatih sikap tubuh guna menghindari atau memperingan keluhan-

keluhan seperti sakit pinggang dan punggung selama kehamilan

6) Membuat tubuh lebih rileks (membantu mengatasi stress dan rasa

sakit akibat his ketika bersalin)

Page 24: BAB II TINJAUAN TEORI A. Tinjauan Teori 1. Kehamilandigilib.unimus.ac.id/files//disk1/136/jtptunimus-gdl...1. Kehamilan a. Pengertian kehamilan Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan

33

7) Melatih berbagai teknik pernafasan yang penting agar persalinan

berjalan lancar

8) Meningkatkan energi dan kekuatan

c. Tahapan Senam hamil

Senam hamil dibagi menjadi empat tahap di mana setiap

tahapnya mempunyai manfaat tersendiri bagi wanita hamil (Yuliarti,

2010) :

1) Senam Aerobik

Aerobik merupakan aktivitas senam berirama, berulang, dan cukup

melelahkan. Wanita hamil tidak disarankan untuk melakukan

semua gerakan aerobik. Gerakan yang disarankan adalah jalan.

Manfaat :

a) Meningkatkan kebutuhan oksigen dalam otot

b) Merangsang paru-paru dan jantung, juga kegiatan otot dan

sendi

c) Secara umum menghasilkan perubahan pada keseluruhan

tubuh, terutama kemampuan untuk memproses dan

menggunakan oksigen

d) Meningkatkan peredaran darah

2) Kalistenik

Senam pada tahap ini berupa gerakan-gerakan senam ringan

berirama yang dapat membugarkan dan mengembangkan otot-otot

serta dapat memperbaiki postur tubuh.

Page 25: BAB II TINJAUAN TEORI A. Tinjauan Teori 1. Kehamilandigilib.unimus.ac.id/files//disk1/136/jtptunimus-gdl...1. Kehamilan a. Pengertian kehamilan Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan

34

Manfaat :

a) Meredakan sakit punggung

b) Meningkatkan kesiapan fisik dan mental, terutama

mempersiapkan tubuh untuk menghadapi masa persalinan

3) Relaksasi

Relaksasi merupakan latihan pernafasan dan pemusatan perhatian.

Gerakan ini bermanfaat untuk menenangkan pikiran dan tubuh.

4) Kebugaran Panggul (biasa disebut latihan kegel)

Manfaat :

a) Menguatkan otot-otot vagina dan sekitarnya (perineal) sebagai

persiapan persalinan

b) Mempersiapkan diri, baik secara fisik maupun mental

d. Gerakan Dasar Senam Hamil

Sebelum memulai senam hamil, sebaiknya ibu hamil

melakukan gerakan pemanasan terlebih dahulu sehingga peredaran

darah dalam tubuh akan meningkat dan oksigen yang diangkut ke otot-

otot dan jaringan tubuh bertambah banyak, serta dapat mengurangi

kemungkinan terjadinya kejang atau luka karena telah disiapkan

sebelumnya untuk melakukan gerakan yang lebih aktif. Langkah-

langkah dasar senam hamil, antara lain (Widianti & Proverawati,

2010).

1) Duduk bersila dan tegak, kedua lengan mengarah ke depan dan

santai. Lakukan sebanyak mungkin dalam posisi sehari-hari

Page 26: BAB II TINJAUAN TEORI A. Tinjauan Teori 1. Kehamilandigilib.unimus.ac.id/files//disk1/136/jtptunimus-gdl...1. Kehamilan a. Pengertian kehamilan Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan

35

2) Sikap merangkak, jarak antara kedua tangan sama dengan jarak

antara kedua bahu. Keempat anggota tubuh tegak lurus pada lantai

dengan badan sejajar lantai. Lakukan gerakan ini : tundukkan

kepala, lihat perut bagian bawah dan pinggang diangkat sambil

mengempiskan perut dan mengerutkan lubang anus. Selanjutnya

turunkan pinggang dengan mengangkat kepala melemaskan otot-

otot dinding perut dan otot dasar panggul. Lakukan gerakan ini

sebanyak 8 kali.

3) Lakukan sikap merangkak dengan meletakkan kepala di antara

kedua tangan lalu menoleh ke samping kanan / kiri, selanjutnya

turunkan badan hingga dada menyentuh kasur dengan menggeser

siku sejauh mungkin ke samping. Bertahanlah pada posisi tersebut

selama 1 menit, kemudian tingkatkan menjadi 5-10 menit atau

sesuai kekuatan ibu hamil

4) Berbaring miring ke kiri (lebih baik ke arah punggung bayi), lutut

kanan diletakkan di depan lutut kiri (ganjal dengan bantal). Lengan

kanan ditekuk di depan dan lengan kiri diletakkan di belakang

5) Berbaring miring, kedua lutut dan kedua lengan ditekuk, bawah

kepala diberi bantal, demikian juga bawah perut agar tidak

menggantung. Tutup mata, tenang, atur nafas dengan berirama

6) Berbaring telentang, pegang kedua lutut dengan kedua tangan dan

rileks

Page 27: BAB II TINJAUAN TEORI A. Tinjauan Teori 1. Kehamilandigilib.unimus.ac.id/files//disk1/136/jtptunimus-gdl...1. Kehamilan a. Pengertian kehamilan Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan

36

Buka mulut secukupnya, tarik nafas dalam semaksimal mungkin,

katupkan. Mengejanlah seperti buang air besar, gerakan badan ke

bawah dan ke depan. Setelah tak dapat menahan lelah, kembali ke

posisi awal.

Bila dilihat dari gerakan-gerakannya, senam hamil sama seperti

olahraga biasa yang membuat tubuh segar dan bugar. Namun senam

hamil sangat membantu dalam proses persalinan, karena selama senam

hamil ini calon ibu dipersiapkan baik secara fisik maupun mental

untuk persalinan yang cepat dan spontan. Berikut ini adalah gerakan

senam hamil (Yuliarti, 2010) :

1) Ambil posisi berdiri di atas matras, kedua tangan di samping

badan. Kemudian angkat kedua tangan ke atas kepala sambil

menarik nafas dari hidung. Kemudian buang nafas lewat mulut

sambil menurunkan kedua tangan

2) Ambil posisi duduk di atas matras, kedua kaki diluruskan. Berat

badan bertumpu pada kedua tangan. Kemudian sambil tarik nafas

dorong dan tarik telapak kaki secara bergantian

3) Masih tetap dalam posisi yang sama, gerakkan kedua telapak kaki

secara bersamaan, ke arah depan dan belakang secara bergantian

disertai dengan tarik dan buat nafas

4) Tetap dalam posisi yang sama, buka kaki selebar paha, kemudian

tarik telapak kaki ke arah luar secara bersamaan, kemudian tarik ke

dalam secara bersamaan pula

Page 28: BAB II TINJAUAN TEORI A. Tinjauan Teori 1. Kehamilandigilib.unimus.ac.id/files//disk1/136/jtptunimus-gdl...1. Kehamilan a. Pengertian kehamilan Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan

37

5) Ambil posisi duduk sila, kemudian putar kepala, empat hitungan

pertama tarik nafas dan empat hitungan kemudian buang nafas

6) Lalu ambil posisi berbaring, letakkan kedua tangan di samping

tubuh, posisi kedua kaki di tekuk, lalu tarik nafas sambil

mengangkat kaki hingga membentuk sudut 900 lalu hembuskan

nafas sambil mengembalikan posisi kaki seperti semula

7) Tetap dalam posisi duduk dan kaki tertekuk, kemudian sambil

menarik nafas, angkat pantat, tahan beberapa lama, kemudian

hembuskan nafas sambil menurunkan pantat

8) Setelah itu, ambil posisi telentang, lalu tegangkan seluruh otot

tubuh, genggam tangan, tarik telapak kaki hingga lurus, pejamkan

mata, katupkan otot dubur, kemudian rilekskan otot-otot tersebut

dengan cara membuka telapak tangan dan mata, dan telapak kaki

kondisi normal, ulangi secara bergantian

9) Untuk relaksasi, ambil posisi berbaring miring ke kiri, kaki kanan

di depan, lalu tangan kiri di belakang dan tangan kanan berada di

depan muka (seperti posisi orang berbaring). Buat tubuh serileks

mungkin.

5. Laserasi Perineum

a. Pengertian Laserasi Perineum

Pengertian ruptur sesuai dengan kamus kedokteran adalah

robeknya atau koyaknya jaringan (Dorland, 1998). Perineum

merupakan ruang berbentuk jajaran genjang yang terletak di bawah

Page 29: BAB II TINJAUAN TEORI A. Tinjauan Teori 1. Kehamilandigilib.unimus.ac.id/files//disk1/136/jtptunimus-gdl...1. Kehamilan a. Pengertian kehamilan Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan

38

dasar panggul. Batas superior yaitu dasar panggul yang terdiri dari

musculus levator ani dan musculus coccygeus. Batas lateral tulang dan

ligamentum yang membentuk pintu bawah panggul, yaitu depan ke

belakang angulus pubicus, ramus ischiopubicus, tuber ischiadicum,

ligamentum sacrotuberosum, dan oscoccyges. Batas inferior yaitu kulit

dan vagina. Ruptur perineum adalah robekan yang terjadi pada

perineum sewaktu persalinan (Mohtar, 1998).

Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa ruptur

perineum spontan merupakan robekan pada ruang berbentuk jajaran

genjang yang terletak di bawah dasar panggul yang terjadi secara alami

tanpa tindakan pada saat persalinan.

b. Klasifikasi Ruptur Perineum

Menurut Bandiyah (2009), klasifikasi ruptur perineum ada dua yaitu :

1) Ruptur Perineum Spontan

Yaitu luka pada perineum yang terjadi karena sebab-sebab tertentu

tanpa dilakukan tindakan perobekan atau disengaja. Luka ini terjadi

pada saat persalinan dan biasanya tidak teratur.

2) Ruptur perineum yang disengaja (Episiotomi)

Yaitu luka perineum yang terjadi karena dilakukan pengguntingan

atau perobekan pada perineum: Episiotomi adalah torehan yang

dibuat pada perineum untuk memperbesar saluran keluar vagina.

Page 30: BAB II TINJAUAN TEORI A. Tinjauan Teori 1. Kehamilandigilib.unimus.ac.id/files//disk1/136/jtptunimus-gdl...1. Kehamilan a. Pengertian kehamilan Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan

39

c. Derajat Ruptur Perineum

Menurut Bobak (2005), derajat ruptur perineum dapat dibagi

menjadi empat derajat, yaitu :

1) Ruptur perineum derajat satu

Dengan jaringan yang mengalami robekan adalah :

a) Mukosa Vagina

b) Komisura posterior

c) Kulit perineum

2) Ruptur perineum derajat dua

Dengan jaringan yang mengalami robekan adalah :

a) Mukosa Vagina

b) Komisura posterior

c) Kulit perineum

d) Otot perineum

3) Ruptur perineum derajat tiga

Dengan jaringan yang mengalami robekan adalah :

a) Mukosa Vagina

b) Komisura posterior

c) Kulit perineum

d) Otot perineum

e) Otot sfingter ani

Page 31: BAB II TINJAUAN TEORI A. Tinjauan Teori 1. Kehamilandigilib.unimus.ac.id/files//disk1/136/jtptunimus-gdl...1. Kehamilan a. Pengertian kehamilan Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan

40

4) Ruptur perineum derajat empat

Dengan jaringan yang mengalami robekan adalah :

a) Mukosa Vagina

b) Komisura posterior

c) Kulit perineum

d) Otot perineum

e) Otot sfingter ani

f) Dinding depan rectum

d. Tanda dan Gejala Ruptur Perineum

Perdarahan dalam keadaan dimana plasenta telah lahir lengkap

dan kontraksi rahim baik, dapat dipastikan bahwa perdarahan tersebut

berasal dari perlukaan jalan lahir (Bandiyah, 2009). Tanda-tanda yang

mengancam terjadinya robekan perineum antara lain :

1) Kulit perineum mulai melebar dan tegang.

2) Kulit perineum berwarna pucat dan mengkilap.

3) Ada perdarahan keluar dari lubang vulva, merupakan indikasi

robekan pada mukosa vagina.

4) Bila kulit perineum pada garis tengah mulai robek, di antara

fourchette dan sfingter ani.

e. Penyebab Terjadinya Ruptur Perineum

Faktor penyebab ruptur perineum diantaranya adalah faktor

ibu, faktor janin, dan faktor persalinan pervaginam. Diantara faktor-

faktor tersebut dapat diuraikan sebagai berikut (Bobak, 2005) :

Page 32: BAB II TINJAUAN TEORI A. Tinjauan Teori 1. Kehamilandigilib.unimus.ac.id/files//disk1/136/jtptunimus-gdl...1. Kehamilan a. Pengertian kehamilan Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan

41

1) Faktor Ibu

a) Paritas

Menurut panduan Pusdiknakes 2003, paritas adalah jumlah

kehamilan yang mampu menghasilkan janin hidup di luar

rahim (lebih dari 28 minggu). Paritas menunjukkan jumlah

kehamilan terdahulu yang telah mencapai batas viabilitas dan

telah dilahirkan, tanpa mengingat jumlah anaknya. Menurut

Kamus Besar Bahasa Indonesia paritas adalah keadaan

kelahiran atau partus. Pada primipara robekan perineum hampir

selalu terjadi dan tidak jarang berulang pada persalinan

berikutnya (Sarwono, 2005).

b) Meneran

Secara fisiologis ibu akan merasakan dorongan untuk meneran

bila pembukaan sudah lengkap dan reflek ferguson telah

terjadi. Ibu harus didukung untuk meneran dengan benar pada

saat ia merasakan dorongan dan memang ingin mengejan. Ibu

mungkin merasa dapat meneran secara lebih efektif pada posisi

tertentu. Beberapa cara yang dapat dilakukan dalam memimpin

ibu bersalin melakukan meneran untuk mencegah terjadinya

ruptur perineum, diantaranya :

(1) Menganjurkan ibu untuk meneran sesuai dengan dorongan

alamiahnya selama kontraksi.

Page 33: BAB II TINJAUAN TEORI A. Tinjauan Teori 1. Kehamilandigilib.unimus.ac.id/files//disk1/136/jtptunimus-gdl...1. Kehamilan a. Pengertian kehamilan Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan

42

(2) Tidak menganjurkan ibu untuk menahan nafas pada saat

meneran.

(3) Mungkin ibu akan merasa lebih mudah untuk meneran jika

ibu berbaring miring atau setengah duduk, menarik lutut ke

arah ibu, dan menempelkan dagu kedada.

(4) Menganjurkan ibu untuk tidak mengangkat bokong saat

meneran.

(5) Tidak melakukan dorongan pada fundus untuk membantu

kelahiran bayi. Dorongan ini dapat meningkatkan resiko

distosia bahu dan ruptur uteri.

(6) Pencegahan ruptur perineum dapat dilakukan saat bayi

dilahirkan terutama saat kelahiran kepala dan bahu.

2) Faktor Janin

a) Berat Badan Bayi Baru lahir

Makrosomia adalah berat janin pada waktu lahir lebih dari

4000 gram (Rayburn, 2001). Makrosomia disertai dengan

meningkatnya resiko trauma persalinan melalui vagina seperti

distosia bahu, kerusakan fleksus brakialis, patah tulang

klavikula, dan kerusakan jaringan lunak pada ibu seperti

laserasi jalan lahir dan robekan pada perineum (Rayburn,

2001).

Page 34: BAB II TINJAUAN TEORI A. Tinjauan Teori 1. Kehamilandigilib.unimus.ac.id/files//disk1/136/jtptunimus-gdl...1. Kehamilan a. Pengertian kehamilan Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan

43

b) Presentasi

Menurut kamus kedokteran, presentasi adalah letak hubungan

sumbu memanjang janin dengan sumbu memanjang panggul

ibu (Dorland, 1998). Presentasi digunakan untuk menentukan

bagian yang ada di bagian bawah rahim yang dijumpai pada

palpasi atau pada pemeriksaan dalam. Macam-macam

presentasi dapat dibedakan menjadi presentasi muka, presentasi

dahi, dan presentasi bokong.

(1) resentasi Muka

Presentasi muka atau presentasi dahi letak janin

memanjang, sikap extensi sempurna dengan diameter pada

waktu masuk panggul atau diameter submentobregmatika

sebesar 9,5 cm. Bagian terendahnya adalah bagian antara

glabella dan dagu, sedang pada presentasi dahi bagian

terendahnya antara glabella dan bregma. Sekitar 70%

presentasi muka adalah dengan dagu di depan dan 30%

posisi dagu di belakang. Keadaan yang menghambat

masuknya kepala dalam sikap flexi dapat menjadi penyebab

pesentasi muka. Sikap ekstensi memiliki hubungan dengan

diproporsi kepala panggul dan merupakan kombinasi yang

serius, maka harus diperhitungkan kemungkinan panggul

yang kecil atau kepala yang besar. Presentasi muka

menyebabkan persalinan lebih lama dibanding presentasi

Page 35: BAB II TINJAUAN TEORI A. Tinjauan Teori 1. Kehamilandigilib.unimus.ac.id/files//disk1/136/jtptunimus-gdl...1. Kehamilan a. Pengertian kehamilan Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan

44

kepala dengan UUK (Ubun-ubun Kecil) di depan, karena

muka merupakan pembuka servik yang jelek dan sikap

ekstensi kurang menguntungkan. Penundaan terjadi di pintu

atas panggul, tetapi setelah persalinan lebih maju semuanya

akan berjalan lancar. Ibu harus bekerja lebih keras, lebih

merasakan nyeri, dan menderita lebih banyak laserasi dari

pada kedudukan normal. Karena persalinan lebih lama dan

rotasi yang sukar akan menyebabkan traumatik pada ibu

maupun anaknya.

(2) Presentasi Dahi

Presentasi dahi adalah sikap ekstensi sebagian

(pertengahan), hal ini berlawanan dengan presentasi muka

yang ekstensinya sempurna. Bagian terendahnya adalah

daerah diantara margo orbitalis dengan bregma dengan

penunjukknya adalah dahi. Diameter bagian terendah

adalah diameter verticomentalis sebesar 13,5 cm,

merupakan diameter antero posterior kepala janin yang

terpanjang. Presentasi dahi primer yang terjadi sebelum

persalinan mulai jarang dijumpai, kebanyakan adalah

skunder yakni terjadi setelah persalinan dimulai. Bersifat

sementara dan kemudian kepala fleksi menjadi presentasi

belakang kepala atau ekstensi menjadi presentasi muka.

Proses lewatnya dahi melalui panggul lebih lambat, lebih

Page 36: BAB II TINJAUAN TEORI A. Tinjauan Teori 1. Kehamilandigilib.unimus.ac.id/files//disk1/136/jtptunimus-gdl...1. Kehamilan a. Pengertian kehamilan Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan

45

berat, dan lebih traumatik pada ibu dibanding dengan

presentasi lain. Robekan perineum tidak dapat dihindari dan

dapat meluas atas sampai fornices vagina atau rektum,

karena besarnya diameter yang harus melewati PBP (Pintu

Bawah Panggul).

(3) Presentasi Bokong

Presentasi bokong memiliki letak memanjang dengan

kelainan dalam polaritas. Panggul janin merupakan kutub

bawah dengan penunjuknya adalah sacrum. Berdasarkan

posisi janin, presentasi bokong dapat dibedakan menjadi

empat macam yaitu presentasi bokong sempurna, presentasi

bokong murni, presentasi bokong kaki, dan presentasi

bokong lutut. Kesulitan pada persalinan bokong adalah

terdapat peningkatan resiko maternal. Manipulasi secara

manual pada jalan lahir akan meningkatkan resiko infeksi

pada ibu. Berbagai perasat intra uteri, khususnya dengan

segmen bawah uterus yang sudah tipis, atau persalinan

setelah coming head lewat servik yang belum berdilatasi

lengkap, dapat mengakibatkan ruptur uteri, laserasi serviks,

ataupun keduanya. Tindakan manipulasi tersebut dapat pula

menyebabkan robekan perineum yang lebih dalam

(Cunningham, 2005).

Page 37: BAB II TINJAUAN TEORI A. Tinjauan Teori 1. Kehamilandigilib.unimus.ac.id/files//disk1/136/jtptunimus-gdl...1. Kehamilan a. Pengertian kehamilan Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan

46

3) Faktor Persalinan Pervaginan

a) Vakum ekstrasi

Vakum ekstrasi adalah suatu tindakan bantuan persalinan, janin

dilahirkan dengan ekstrasi menggunakan tekanan negatif

dengan alat vacum yang dipasang di kepalanya (Mansjoer,

2002). Waktu yang diperlukan untuk pemasangan cup sampai

dapat ditarik relatif lebih lama daripada forsep (lebih dari 10

menit). Cara ini tidak dapat dipakai untuk melahirkan anak

dengan fetal distress (gawat janin). Komplikasi yang dapat

terjadi pada ibu adalah robekan pada serviks uteri dan robekan

pada vagina dan ruptur perineum..

b) Ekstrasi Cunam/Forsep

Ekstrasi Cunam/Forsep adalah suatu persalinan buatan, janin

dilahirkan dengan cunam yang dipasang di kepala janin

(Mansjoer, 2002). Komplikasi yang dapat terjadi pada ibu

karena tindakan ekstrasi forsep antara lain ruptur uteri, robekan

portio, vagina, ruptur perineum, syok, perdarahan post partum,

pecahnya varices vagina.

c) Embriotomi

Embriotomi adalah prosedur penyelesaian persalinan dengan

jalan melakukan pengurangan volume atau merubah struktur

organ tertentu pada bayi dengan tujuan untuk memberi peluang

yang lebih besar untuk melahirkan keseluruhan tubuh bayi

Page 38: BAB II TINJAUAN TEORI A. Tinjauan Teori 1. Kehamilandigilib.unimus.ac.id/files//disk1/136/jtptunimus-gdl...1. Kehamilan a. Pengertian kehamilan Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan

47

tersebut (Syaifudin, 2002). Persalinan macet dengan anak mati

merupakan indikasi dari embriotomi. Komplikasi yang

mungkin terjadi atara lain perlukaan vagina, perlukaan vulva,

ruptur perineum yang luas bila perforator meleset karena tidak

ditekan tegak lurus pada kepala janin atau karena tulang yang

terlepas saat sendok tidak dipasang pada muka janin, serta

cedera saluran kemih/cerna, atonia uteri dan infeksi ( Mansjoer,

2002).

d) Persalinan Presipitatus

Persalinan presipitatus adalah persalinan yang berlangsung

sangat cepat, berlangsung kurang dari 3 jam, dapat disebabkan

oleh abnormalitas kontraksi uterus dan rahim yang terlau kuat,

atau pada keadaan yang sangat jarang dijumpai, tidak adanya

rasa nyeri pada saat his sehingga ibu tidak menyadari adanya

proses persalinan yang sangat kuat (Cunningham, 2005).

Sehingga sering petugas belum siap untuk menolong persalinan

dan ibu mengejan kuat tidak terkontrol, kepala janin terjadi

defleksi terlalu cepat. Keadaan ini akan memperbesar

kemungkinan ruptur perineum (Mochtar, 1998). Laserasi

spontan pada vagina atau perineum dapat terjadi saat kepala

dan bahu dilahirkan. Kejadian laserasi akan meningkat jika

bayi dilahirkan terlalu cepat dan tidak terkendali.

Page 39: BAB II TINJAUAN TEORI A. Tinjauan Teori 1. Kehamilandigilib.unimus.ac.id/files//disk1/136/jtptunimus-gdl...1. Kehamilan a. Pengertian kehamilan Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan

48

e) Faktor Penolong Persalinan

Penolong persalinan adalah seseorang yang mampu dan

berwenang dalam memberikan asuhan persalinan. Pimpinan

persalinan yang salah merupakan salah satu penyebab

terjadinya ruptur perineum, sehingga sangat diperlukan

kerjasama dengan ibu dan penggunaan perasat manual yang

tepat dapat mengatur ekspulsi kepala, bahu, dan seluruh tubuh

bayi untuk mencegah laserasi.

f. Penanganan Ruptur Perineum

Penanganan ruptur perineum diantaranya dapat dilakukan

dengan cara melakukan penjahitan luka lapis demi lapis, dan

memperhatikan jangan sampai terjadi ruang kosong terbuka kearah

vagina yang biasanya dapat dimasuki bekuan-bekuan darah yang akan

menyebabkan tidak baiknya penyembuhan luka. Selain itu dapat

dilakukan dengan cara memberikan antibiotik yang cukup (Mochtar,

1998). Prinsip yang harus diperhatikan dalam menangani ruptur

perineum adalah :

1) Bila seorang ibu bersalin mengalami perdarahan setelah anak lahir,

segera memeriksa perdarahan tersebut berasal dari retensio

plasenta atau plasenta lahir tidak lengkap.

2) Bila plasenta telah lahir lengkap dan kontraksi uterus baik, dapat

dipastikan bahwa perdarahan tersebut berasal dari perlukaan pada

Page 40: BAB II TINJAUAN TEORI A. Tinjauan Teori 1. Kehamilandigilib.unimus.ac.id/files//disk1/136/jtptunimus-gdl...1. Kehamilan a. Pengertian kehamilan Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan

49

jalan lahir, selanjutnya dilakukan penjahitan. Prinsip melakukan

jahitan pada robekan perineum :

a) Reparasi mula-mula dari titik pangkal robekan sebelah

dalam/proksimal ke arah luar/distal. Jahitan dilakukan lapis

demi lapis, dari lapis dalam kemudian lapis luar.

b) Robekan perineum tingkat I : tidak perlu dijahit jika tidak ada

perdarahan dan aposisi luka baik, namun jika terjadi perdarahan

segera dijahit dengan menggunakan benang catgut secara

jelujur atau dengan cara angka delapan.

c) Robekan perineum tingkat II : untuk laserasi derajat I atau II

jika ditemukan robekan tidak rata atau bergerigi harus

diratakan terlebih dahulu sebelum dilakukan penjahitan.

Pertama otot dijahit dengan catgut kemudian selaput lendir.

Vagina dijahit dengan catgut secara terputus-putus atau jelujur.

Penjahitan mukosa vagina dimulai dari puncak robekan. Kulit

perineum dijahit dengan benang catgut secara jelujur.

d) Robekan perineum tingkat III : penjahitan yang pertama pada

dinding depan rektum yang robek, kemudian fasia perirektal

dan fasia septum rektovaginal dijahit dengan catgut kromik

sehingga bertemu kembali.

e) Robekan perineum tingkat IV : ujung-ujung otot sfingter ani

yang terpisah karena robekan diklem dengan klem pean lurus,

kemudian dijahit antara 2-3 jahitan catgut kromik sehingga

Page 41: BAB II TINJAUAN TEORI A. Tinjauan Teori 1. Kehamilandigilib.unimus.ac.id/files//disk1/136/jtptunimus-gdl...1. Kehamilan a. Pengertian kehamilan Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan

50

bertemu kembali. Selanjutnya robekan dijahit lapis demi lapis

seperti menjahit robekan perineum tingkat I.

g. Meminimalkan Derajat Ruptur Perineum

Menurut Bandiyah (2009) persalinan yang salah merupakan

salah satu sebab terjadinya ruptur perineum. Menurut Buku Acuan

Asuhan Persalinan Normal kerjasama dengan ibu dan penggunaan

perasat manual yang tepat dapat mengatur ekspulsi kepala, bahu, dan

seluruh tubuh bayi untuk mencegah laserasi atau meminimalkan

robekan pada perineum. Cara-cara yang dianjurkan untuk

meminimalkan terjadinya ruptur perineum diantaranya adalah :

1) Saat kepala membuka vulva (5-6 cm), penolong meletakkan kain

yang bersih dan kering yang dilipat sepertiganya di bawah bokong

ibu dan menyiapkan kain atau handuk bersih di atas perut ibu,

untuk mengeringkan bayi segera setelah lahir.

2) Melindungi perineum dengan satu tangan dengan kain bersih dan

kering, ibu jari pada salah satu sisi perineum dan empat jari tangan

pada sisi yang lain pada belakang kepala bayi.

3) Menahan belakang kepala bayi agar posisi kepala tetap fleksi pada

saat keluar secara bertahap melewati introitus dan perineum.

4) Melindungi perineum dan mengendalikan keluarnya kepala, bahu,

dan seluruh tubuh bayi secara bertahap dengan hati-hati dapat

mengurangi regangan berlebihan (robekan) pada vagina dan

perineum.

Page 42: BAB II TINJAUAN TEORI A. Tinjauan Teori 1. Kehamilandigilib.unimus.ac.id/files//disk1/136/jtptunimus-gdl...1. Kehamilan a. Pengertian kehamilan Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan

51

h. Bahaya dan Komplikasi Ruptur Perineum

Bahaya dan komplikasi akibat terjadinya ruptur perineum

antara lain adalah :

1) Perdarahan

Perdarahan pada ruptur perineum dapat menjadi hebat khususnya

pada ruptur derajat dua dan tiga atau jika ruptur meluas ke samping

atau naik ke vulva mengenai clitoris.

2) Infeksi

Laserasi perineum dapat dengan mudah terkontaminasi feses

karena dekat dengan anus. Infeksi juga dapat menjadi sebab luka

tidak segera menyatu sehingga timbul jaringan parut.

B. Kerangka Teori

Bagan 2.2 Kerangka Teori

Laserasiperineum

Senam Hamil

Ketrampilanpenolong

HIS

Stress

Power tidakterkendali

Emosional ibu

In elastisitas

Regangan ototlebih

Ukuran passage

Page 43: BAB II TINJAUAN TEORI A. Tinjauan Teori 1. Kehamilandigilib.unimus.ac.id/files//disk1/136/jtptunimus-gdl...1. Kehamilan a. Pengertian kehamilan Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan

52

C. Kerangka Konsep

Bagan 2.3 Kerangka Konsep

D. Hipotesis

Notoatmodjo (2005), hipotesis penelitian adalah jawaban sementara

penelitian, patokan dugaan atau sementara, yang kebenarannya akan

dibuktikan dalam penelitian tersebut.

Hipotesis dalam penelitian ini adalah :

Ha : Ada perbedaan keikut sertaansenam hamil terhadap derajat laserasi

perineum pada persalinan primipara di Bidan Praktek Mandiri Tri

Yuliastuti Kecamatan Karangawen Kabupaten Demak.

H0 : Tidak ada perbedaan keikutsertaan senam hamil terhadap derajat

laserasi perineum pada persalinan primipara di Bidan Praktek

Mandiri Tri Yuliastuti Kecamatan Karangawen Kabupaten Demak.

Variabel Independen

Senam hamil

Variabel Dependen

Derajat Laserasiperineum pada

persalinan primipara

Page 44: BAB II TINJAUAN TEORI A. Tinjauan Teori 1. Kehamilandigilib.unimus.ac.id/files//disk1/136/jtptunimus-gdl...1. Kehamilan a. Pengertian kehamilan Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan

53

Page 45: BAB II TINJAUAN TEORI A. Tinjauan Teori 1. Kehamilandigilib.unimus.ac.id/files//disk1/136/jtptunimus-gdl...1. Kehamilan a. Pengertian kehamilan Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan

54