bab ii tinjauan pustaka -...

28
10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Komunikasi Interpersonal Menurut DeVito (2007: 5), komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang terjadi antara dua orang yang telah menjalin hubungan, orang yang dengan suatu cara “terhubung”. Komunikasi ini juga terjadi di antara kelompok kecil orang, dibedakan dari publik atau komunikasi massa; komunikasi sifat pribadi, dibedakan dari komunikasi yang bersifat umum; komunikasi di antara atau di antara orang-orang terhubung atau mereka yang terlibat dalam hubungan yang erat (DeVito, 2007: 334). Dengan demikian, komunikasi interpersonal akan mencakup seperti komunikasi antara anak dengan ayahnya, majikan dengan karyawan, kakak-beradik, guru dengan murid, orang berpacaran, dua teman, dan sebagainya. Tipe-tipe interaksi ini yang terlintas dalam pikiran ketika kita berpikir tentang percakapan. Dengan kemajuan teknologi, banyak percakapan sekarang terjadi secara online (DeVito, 2007: 6), yaitu melalui Internet. Komunikasi online sekarang adalah bagian utama dari pengalaman orang-orang di seluruh dunia. Demikian komunikasi menjadi penting secara personal, sosial, dan profesional. Lebih lanjut, Jhon December 1 (1999) sudah melakukan pendekatan dalam penelaahan unit-unit analisis penelitian media Internet, dengan menelusuri istilah- istilah dasar dari komunikasi bermedia komputer (Computer-Mediated Communications) untuk mengatasi hambatan-hambatan teoritikal tentang teori komunikasi klasik yang terurai sebagai berikut : a. Internet – based Komunikasi dasar dalam media Internet adalah tahapan data yang dikonfirmasikan/disesuaikan dengan setting data communicatons protocols. Artinya secara mekanistis jaringan komputer membutuhkan protocols untuk 1 Berdasarkan sumber dari http://www.december.com diakses 12 November 2011

Upload: phamnhu

Post on 01-Feb-2018

227 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6950/2/T1... · Komunikasi Interpersonal ... istilah dasar dari komunikasi bermedia komputer

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Komunikasi Interpersonal

Menurut DeVito (2007: 5), komunikasi interpersonal adalah komunikasi

yang terjadi antara dua orang yang telah menjalin hubungan, orang yang dengan

suatu cara “terhubung”. Komunikasi ini juga terjadi di antara kelompok kecil

orang, dibedakan dari publik atau komunikasi massa; komunikasi sifat pribadi,

dibedakan dari komunikasi yang bersifat umum; komunikasi di antara atau di

antara orang-orang terhubung atau mereka yang terlibat dalam hubungan yang

erat (DeVito, 2007: 334). Dengan demikian, komunikasi interpersonal akan

mencakup seperti komunikasi antara anak dengan ayahnya, majikan dengan

karyawan, kakak-beradik, guru dengan murid, orang berpacaran, dua teman, dan

sebagainya. Tipe-tipe interaksi ini yang terlintas dalam pikiran ketika kita berpikir

tentang percakapan.

Dengan kemajuan teknologi, banyak percakapan sekarang terjadi secara

online (DeVito, 2007: 6), yaitu melalui Internet. Komunikasi online sekarang

adalah bagian utama dari pengalaman orang-orang di seluruh dunia. Demikian

komunikasi menjadi penting secara personal, sosial, dan profesional.

Lebih lanjut, Jhon December1 (1999) sudah melakukan pendekatan dalam

penelaahan unit-unit analisis penelitian media Internet, dengan menelusuri istilah-

istilah dasar dari komunikasi bermedia komputer (Computer-Mediated

Communications) untuk mengatasi hambatan-hambatan teoritikal tentang teori

komunikasi klasik yang terurai sebagai berikut :

a. Internet – based

Komunikasi dasar dalam media Internet adalah tahapan data yang

dikonfirmasikan/disesuaikan dengan setting data communicatons protocols.

Artinya secara mekanistis jaringan komputer membutuhkan protocols untuk

1 Berdasarkan sumber dari http://www.december.com diakses 12 November 2011

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6950/2/T1... · Komunikasi Interpersonal ... istilah dasar dari komunikasi bermedia komputer

11

dapat tersambung pada jaringan guna pengiriman dan penerimaan pesan, yaitu

TCP/IP (Transfer Control Protocol/Internet Protocols).

b. Computer

Istilah komputer dalam konteks Internet CMC didefinisikan sebagai

penyedia platform (bentuk dasar) dalam pengoperasian sistem dan aplikasi

software untuk membantu jaringan data dan pemakaian pengguna (user).

c. Mediated

Media perantara komunikasi dalam Internet, meliputi pengambilan pesan

(message) kedalam media atau encoding pesan ke dalam elektromagnetik, atau

bentuk optikal untuk penyimpanan dan pengiriman pesan. Pesan dalam Internet

di-code, disimpan, dikirimkan menyesuaikan aturan penerapan client – server

dan TCP/IP protocols.

d. Communications

Pada hakekatnya komunikasi melalui Internet adalah komunikasi antar

manusia/insani melalui jaringan komputer Internet, sehingga bermacam

komunikasi Internet juga memerlukan batasan-batasan yang digunakan dalam

komunikasi manusia/insani itu sendiri.

e. Integrated

Penawaran-penawaran dalam media Internet mampu mengakses berbagai

aplikasi komunikasi seperti penggunaan program window yang terintegrasi

untuk digunakan sebagai sarana e-mail, web-client dan sebagainya. Pengguna

Internet dapat membuat akses yang memungkinkannya berkomunikasi dengan

partner atau mencari informasi yang luas tak terbatas. Pengguna Internet juga

akan berhadapan dengan berbagai konteks kultur dalam komunikasinya.

2.2. Elemen-Elemen Komunikasi Interpersonal

Menurut DeVito (2007: 10-21) merumuskan elemen-elemen komunikasi

interpersonal:

a. Sumber-Penerima

Komunikasi interpersonal melibatkan paling sedikit dua orang. Istilah

sumber-penerima menekankan bahwa kedua fungsi dilakukan oleh setiap

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6950/2/T1... · Komunikasi Interpersonal ... istilah dasar dari komunikasi bermedia komputer

12

individu dalam komunikasi tersebut. Setiap orang melakukan fungsi sumber

(merumuskan dan mengirimkan pesan) dan juga melakukan fungsi penerima

(mempersepsikan dan memahami pesan).

b. Encoding-Decoding

Istilah encoding (berbicara atau menulis) dan decoding (mendengar atau

membaca) untuk menekankan bahwa kedua aktivitas dilakukan dalam

kombinasi oleh setiap partisipan.

c. Pesan

Pesan adalah sinyal yang disajikan sebagai stimuli untuk penerima,

mungkin bisa didengar, dilihat, disentuh, berbau, dirasakan, atau kombinasi

apapun. Cara kita berbicara, berjabat tangan, menyisir rambut, duduk,

tersenyum, adalah sinyal dari pesan komunikasi interpersonal tentang diri kita.

Komunikasi interpersonal dapat terjadi melalui telepon, tatap muka, dan

bahkan melalui komputer (DeVito, 2007: 12).

d. Media

Media adalah sarana di mana pesan bisa lewat. Ini adalah jembatan yang

menghubungkan sumber dan penerima. Komunikasi jarang terjadi hanya di

satu media. Dua, tiga, atau empat media sering digunakan serentak. Contohnya,

interaksi tatap muka, kita berbicara dan mendengar, tetapi kita juga bergerak

dan menerima sinyal secara visual, dan kita mengeluarkan bau serta mencium

bau orang lain. Media lainnya adalah kontak tatap muka, telepon, e-mail, surat

biasa yang lambat, grup chat, pesan instant, postingan berita, film, televisi,

radio, sinyal asap, atau fax. Perlu diingat bahwa media membebankan

pembatasan yang berbeda dalam penafsiran pesan kita. Contohnya, dalam

CMC (Computer Mediated Communication), kita dapat berhenti untuk

memikirkan kata atau kalimat selama yang kita mau tanpa interupsi dan kita

dapat memperbaiki pesan kita dengan mudah (DeVito, 2007: 15).

e. Gangguan

Gangguan adalah sesuatu yang mengubah pesan, sesuatu yang mencegah

penerima menerima pesan (DeVito, 2007: 15).

f. Konteks

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6950/2/T1... · Komunikasi Interpersonal ... istilah dasar dari komunikasi bermedia komputer

13

Konteks adalah secara fisik, psikologis, sosial, dan lingkungan sementara

di mana komunikasi terjadi (DeVito, 2007: 331).

g. Etika

Etika dalam komunikasi adalah moralitas dari tingkah laku pesan

(DeVito, 2007: 332).

h. Kompetensi

Dalam komunikasi interpersonal, artinya pengetahuan tentang

komunikasi dan kemampuan untuk melibatkan dalam komunikasi secara

efektif (DeVito, 2007: 330).

2.3. Tujuan Komunikasi Interpersonal

Tujuan komunikasi interpersonal menurut DeVito (2009: 9-10):

• Untuk mempelajari

Ketika seseorang berkomunikasi dengan orang lain, orang tersebut

belajar mengenai diri sendiri selain juga tentang orang lain. Kenyataannya,

persepsi diri seseorang sebagian besar dihasilkan dari apa yang telah dipelajari

tentang diri sendiri dari orang lain selama komunikasi, khususnya dalam

perjumpaan-perjumpaan antarpribadi. Komunikasi juga membantu seseorang

menemukan dunia luar, dunia yang dipenuhi obyek, peristiwa, dan manusia

lain.

• Untuk berhubungan

Seseorang menghabiskan banyak waktu dan energi berkomunikasi untuk

membina dan memelihara hubungan sosial. Seseorang berkomunikasi dengan

teman dekat di sekolah, di kantor, dan di telepon, dan Internet. Seseorang

berinteraksi pula dengan rekan kerjanya.

• Untuk membantu

Membantu seseorang mengkritik, menyatakan sebuah empati, bekerja

dengan suatu kelompok untuk memecahkan suatu masalah atau mendengarkan

dan mendukung orang lain pada saat berbicara.

• Untuk mempengaruhi

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6950/2/T1... · Komunikasi Interpersonal ... istilah dasar dari komunikasi bermedia komputer

14

Dalam perjumpaan sehari-hari seseorang berusaha mengubah sikap dan

perilaku orang lain. Seseorang akan berusaha mengajak orang lain melakukan

sesuatu, mencoba cara diet yang baru, membeli produk tertentu, menonton

film, mengunjungi website tertentu, meyakini, bahwa sesuatu itu benar atau

salah, menyetujui atau mengecam gagasan tertentu, dan sebagainya.

• Untuk bermain

Komunikasi seperti bermain, memasukkan motif kesenangan,

melepaskan diri, dan relaksasi. Kita menceritakan humor, sesuatu yang cerdas,

dan berhubungan dengan cerita menarik sebagian besar untuk kesenangan yang

diberikan kepada kita dan pendengar. Demikian pula, kita mungkin

berkomunikasi karena hal tersebut membuat relaks, mengijinkan kita untuk

melepaskan diri dari tekanan dan tanggungjawab.

2.4. Tipe Hubungan Interpersonal

a. Pertemanan (Friendship)

Pertemanan adalah hubungan interpersonal di antara dua orang yang

saling produktif, tergantung, dan dipertahankan melalui kesan saling

membebaskan pilihan, serta ditandai dengan anggapan saling positif (DeVito,

2007: 333). Ada 3 tipe utama pertemanan, yaitu timbal balik, kesediaan

menerima, dan asosiasi (DeVito, 2007: 261).

• Pertemanan timbal balik (the friendship of reciprocity)

Tipe ini adalah tipe ideal. Dicirikan dengan loyalitas, pengorbanan

diri, saling menyayangi, dan kemurahan hati. Pertemanan tipe ini

berdasarkan persamaan; setiap individu membagi secara sama dalam

memberi dan menerima keuntungan dan hadiah dalam hubungan.

• Pertemanan dengan kesediaan menerima (the friendship of receptivity)

Ada ketidakseimbangan antara memberi dan menerima; seseorang

adalah pemberi utama dan yang lain adalah penerima utama. Hal ini adalah

ketidakseimbangan positif, bagaimanapun juga, setiap individu memperoleh

sesuatu dalam hubungan. Perbedaan kebutuhan dari kedua individu yang

menerima dan yang memberi kasih sayang adalah merasa puas. Hal ini

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6950/2/T1... · Komunikasi Interpersonal ... istilah dasar dari komunikasi bermedia komputer

15

memungkinkan pertemanan berkembang di antara guru dan muridnya atau

antara dokter dan pasien. Sesungguhnya, perbedaan status adalah hal

penting untuk perkembangan pertemanan dengan kesediaan menerima.

• Pertemanan asosiasi (the friendship of asosiation)

Pertemanan ini bersifat sementara. Pertemanan ini mungkin

dideskripsikan sebagai hubungan yang ramah daripada pertemanan

sesungguhnya. Pertemanan asosiasi adalah jenis yang kita sering miliki

dengan teman sekelas, tetangga, dan teman sekerja. Tidak ada kesetiaan

yang besar, tidak ada kepercayaan yang besar, tidak ada pemberian atau

penerimaan yang besar. Asosiasi adalah hal yang menggembirakan namun

tidak kuat.

b. Cinta (Love)

Cinta adalah hubungan interpersonal di mana anda merasakan kedekatan,

kepedulian, kehangatan, dan kegembiraan dalam hubungan dengan orang lain

(DeVito, 2007: 334).

c. Keluarga (Family)

Keluarga adalah kelompok orang-orang yang memandang diri mereka

berhubungan dan terhubunga satu dengan yang lain dan di antara tindakan

salah satu anggota memiliki konsekuensi bagi orang lain (DeVito, 2007: 332).

d. Hubungan tempat kerja (Workplace relationship)

Tempat kerja adalah konteks di mana semua bentuk hubungan terjadi dan

tidak mengherankan semua jenis hubungan mungkin terlihat. Ada hubungan

cinta (romantic relationship), hubungan mentoring (mentoring relationship),

dan hubungan jaringan (networking relationship) (DeVito, 2007: 279-281).

2.5. Teori Perkembangan Hubungan

a. Teori daya tarik (attraction theory)

Teori daya tarik berdasarikan 3 faktor utama yaitu ketertarikan

(attractiveness), kedekatan (proximity), dan kesamaan (similarity) (DeVito,

2007: 234-235).

• Ketertarikan (attractiveness)

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6950/2/T1... · Komunikasi Interpersonal ... istilah dasar dari komunikasi bermedia komputer

16

Ketertarikan didasarkan pada penampilan dan kepribadian. Apabila

kita mengklasifikasikan seseorang itu menarik atau tidak, berdasarkan fisik,

kepribadian atau tingkah laku yang menarik.

• Kedekatan (proximity)

Jika kita melihat sekeliling pada siapa kita tertarik, kita mungkin akan

melihat bahwa mereka hidup atau berkerja dekat dengan kita. Contohnya

pertemanan kuliah. Orang-orang yang menjadi teman adalah mereka yang

mempunyai peluang lebih besar untuk berinteraksi. 1 alasan kedekatan

mempengaruhi daya tarik adalah hal tersebut mengijinkan kita untuk

mengenal orang lain. Kita datang kepada orang yang kita sukai dan kenal

karena kita dapat memprediksi lebih baik tingkah lakunya; mungkin karena

ini mereka kelihatan kurang menakutkan daripada orang asing.

• Kesamaan (similarity)

Faktor kesamaan berarti mungkin bahwa kita akan tertarik kepada

gambaran cermin diri kita; pada orang-orang yang sama dengan kita dalam

kebangsaan, ras, kemampuan, karakteristik fisik, kecerdasan, tingkah laku,

dan seterusnya.

b. Teori pertukaran sosial

Teori oleh Thibaut & Kelley ini berdasarkan model ekonomi dari

keuntungan dan kerugian, mengklaim bahwa kita mengembangkan hubungan

sosial dan profesional yang memungkinkan kita untuk memaksimalkan profit

(DeVito, 2007: 238). Keuntungan = hadiah – biaya. Hadiah adalah segala

sesuatu yang kita inginkan, yang kita nikmati, dan yang kita bersedia untuk

dikenakan biaya untuk mendapatkannya. Contohnya, untuk memperoleh

hadiah keuntungan finansial, kita mungkin harus bekerja daripada bermain.

Untuk menghasilkan nilai A dalam matakuliah komunikasi interpersonal, kita

harus menulis paper yang sesuai dan belajar lebih. Untuk mendapatkan

promosi, kita mungkin harus melakukan tugas tidak menyenangkan atau

bekerja lembur. Cinta, kasih sayang, status, uang, kado, keamanan, penerimaan

sosial, persahabatan, pertemanan, dan keintiman adalah beberapa contoh

hadiah.

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6950/2/T1... · Komunikasi Interpersonal ... istilah dasar dari komunikasi bermedia komputer

17

Biaya adalah segala sesuatu yang kita coba hindari, sesuatu yang kita

pikir tidak menyenangkan atau sulit. Kerja lembur, mencuci piring, dan

menyetrika pakaian, menonton acara televisi yang teman kita menikmatinya

tetapi kita bosan, berpakaian yang secara fisik tidak nyaman, dan memberikan

bantuan kepada orang yang tidak kita sukai mungkin semua dianggap biaya.

Dengan menggunakan teori dasar ekonomi model ini, teori pertukaran

sosial mengklaim bahwa kita mencari hubungan yang berkembang

(pertemanan dan cinta) yang hadiahnya lebih besar daripada biayanya.

Hubungan yang disukai, menurut teori ini, adalah yang paling menguntungkan,

yang memberikan kita hadiah paling besar dengan biaya yang paling sedikit.

c. Teori keadilan (equity theory)

Teori keadilan ini menggunakan konsep pertukaran sosial tetapi

melangkah lebih jauh. Teori tersebut mengklaim bahwa kita berkembang dan

memelihara hubungan di mana perbandingan hadiah kepada biaya kita adalah

kira-kira setara pada pertemanan kita.

2.6. Efektivitas Komunikasi Interpersonal

Pengertian efektivitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh

target (kuantitas, kualitas, dan waktu) telah tercapai (Hidayat, 1986: 41). Dalam

penelitian ini, penulis akan meneliti efektivitas komunikasi interpersonal dosen

dan mahasiswa dengan menggunakan 14 kualitas yang dipertimbangkan dalam

komunikasi interpersonal untuk mengetahui sejauh mana hubungan interpersonal

terjalin menurut Joseph A. DeVito (2007: 23-319):

2.6.1. Kesadaran (mindfulness)

Kesadaran menyatakan kesadaran mental; dalam kesadaran kita

menyadari alasan untuk berpikir dan berperilaku dengan cara tertentu (DeVito,

2007: 23). Untuk mempunyai kesadaran, seseorang harus memiliki kriteria:

• Membuat dan membuat kembali kategori

Misalnya, kita mengkategorikan seseorang berdasarkan perannya, ada

yang berperan sebagai anak, orangtua, karyawan, dosen, mahasiswa,

tetangga, teman, dan lain sebagainya. Hindari menyimpan ingatan tentang

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6950/2/T1... · Komunikasi Interpersonal ... istilah dasar dari komunikasi bermedia komputer

18

gambaran seseorang dengan 1 label. Jika ya, maka kita akan kesulitan untuk

mengkategorikan kembali seseorang.

• Terbuka terhadap informasi dan pandangan yang baru

Bahkan ketika kita memegang teguh suatu stereotip. Informasi baru

memaksa kita mempertimbangkan kembali apa mungkin cara berpikir kita

sudah ketinggalan jaman. Informasi baru membantu kita menantang yang

sudah lama dipegang tetapi keyakinan dan sikap sekarang menjadi tidak

tepat. Kemauan untuk melihat tingkah laku kita dan orang lain dari beragam

sudut pandang, terutama perspektif orang yang sangat berbeda dengan diri

kita.

• Berhati-hati dalam mengandalkan kesan pertama dengan kuat

Anggaplah kesan pertama kita itu sementara, sebagai hipotesis yang

membutuhkan investigasi lebih jauh. Bersiaplah untuk merevisi, menolak,

atau menerima kesan awal ini.

• Berpikir sebelum bertindak

Terutama dalam situasi yang peka (seperti mengekpresikan kemarahan

atau menyampaikan pesan komitmen). Adalah bijaksana untuk berhenti dan

memikirkan baik-baik situasi secara sadar. Dengan cara ini, kita akan

memiliki kesempatan bertindak dan bereaksi lebih baik secara tepat.

2.6.2. Sensitivitas budaya (cultural sensitivity)

Sensitivitas budaya adalah sikap dan cara untuk berperilaku di mana kita

sadar dan mengakui perbedaan budaya (DeVito, 2007: 49). Ini sangat penting

seperti untuk beberapa tujuan dunia seperti perdamaian dan pertumbuhan

ekonomi seperti untuk komunikasi interpersonal yang efektif (Franklin &

Mizell, 1995). Tanpa sensitivitas budaya, tidak ada komunikasi interpersonal

yang efektif di antara orang-orang yang berbeda gender atau ras atau

kebangsaan atau orientasi kasih sayang. Maka, sadarlah akan perbedaan

budaya antara diri kita dan orang lain. Teknik komunikasi interpersonal yang

bekerja dengan baik dengan orang Eropa-Amerika, mungkin tidak bekerja

dengan baik dengan orang Asia-Amerika. Apa yang terbukti efektif di Jepang

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6950/2/T1... · Komunikasi Interpersonal ... istilah dasar dari komunikasi bermedia komputer

19

mungkin tidak di Meksiko. Jarak fisik yang dekat yang normal di Arab

mungkin terlihat sangat familiar atau sangat membosankan di banyak negara

Amerika Serikat dan Eropa Utara. Empati yang sebagian besar orang Amerika

menyambutnya mungkin menjadi tidak nyaman untuk sebagian orang Korea,

Jepang, dan Cina. Untuk mempunyai sensitivitas budaya, seseorang harus:

• Menyiapkan diri, membaca dan mendengarkan dengan cermat tingkah laku

yang mempengaruhi secara budaya

• Menyadari dan menghadapi ketakutan kita akan tindakan yang tidak tepat

terhadap orang-orang yang berbeda budaya

• Menyadari perbedaan antara diri kita dan orang lain yang berbeda secara

budaya

• Menyadari bahwa sering ada kendala utama perbedaan dalam grup budaya

• Menyadari perbedaan arti, kata-kata jarang berarti sesuatu yang sama

kepada orang-orang yang berbeda budaya

• Menyadari peraturan dan adat budaya lain

2.6.3. Fleksibilitas (flexibility)

Fleksibilitas berarti kualitas berpikir dan berperilaku di mana kita

membedakan pesan berdasarkan situasi yang unik (DeVito, 2007: 58). Satu

ukuran fleksibilitas menyuruh kita mempertimbangkan kembali seberapa benar

kita mempercayai pernyataan tertentu seperti “Orang harus jujur dan spontan

dalam percakapan” atau “Ketika marah, seseorang sebaiknya tidak berkata

apapun daripada mengucapkan sesuatu, dia akan menyesal nantinya.” Jawaban

yang lebih disukai untuk semua pertanyaan tersebut adalah “Kadang-kadang

benar,” menggarisbawahi kepentingan fleksibilitas dalam semua situasi

interpersonal (Hart, Carlson, & Eadie, 1980). Untuk mempunyai fleksibilitas,

seseorang harus:

• Menyadari bahwa tidak ada dua orang atau situasi yang persis

Tanya diri kita apa yang berbeda dari situasi ini atau orang dan ambil

perbedaan ini ke dalam pertimbangan seperti kita membangun pesan kita

• Menyadari bahwa komunikasi selalu terjadi dalam konteks

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6950/2/T1... · Komunikasi Interpersonal ... istilah dasar dari komunikasi bermedia komputer

20

Tanya diri kita apa yang unik tentang konteks spesifik ini dan

bagaimana keunikan ini sebaiknya mempengaruhi pesan-pesan kita

• Menyadari bahwa semua hal mengalir

Meskipun cara kita mengkomunikasikan bulan sebelumnya efektif, itu

tidak berarti akan efektif sekarang atau besok. Sadari juga bahwa perubahan

tiba-tiba (kematian orang yang dicintai atau sakit parah) akan

mempengaruhi pesan yang tepat dan tidak tepat

• Menyadari bahwa setiap situasi menawarkan kita pilihan berbeda untuk

berkomunikasi

Pertimbangkan pilihan ini dan coba untuk memprediksi yang setiap

efek pilihan miliki

2.6.4. Berorientasi kepada pihak lain (other orientation)

Berorientasi kepada pihak lain adalah kualitas dari keefektivan yang

termasuk kemampuan untuk mengadaptasikan pesan kita untuk orang lain

(DeVito, 2007: 96). Hal tersebut melibatkan komunikasi penuh perhatian dan

ketertarikan kepada orang lain dan sungguh-sungguh tertarik pada apa yang

orang lain katakan. Untuk mempunyai berorientasi kepada pihak lain,

seseorang harus:

• Memperlihatkan pertimbangan dan sikap menghargai

Tanyakan pada orang lain apa segala sesuatu baik-baik saja untuk

menceritakan kesulitan kita kepada orang tersebut sebelum melakukannya

atau tanyakan apa telepon kita datang di waktu yang tepat

• Mengakui perasaan orang lain sebagai legitimasi

Ekspresi seperti: “Anda benar.” atau “Saya dapat mengerti kenapa

anda sangat marah.” membantu memfokuskan pada interaksi orang lain dan

mengkonfirmasi yang kita dengar.

• Mengakui kehadiran dan kepentingan orang lain

Tanyakan orang lain untuk saran, opini, dan klarifikasi dengan tepat.

Ini akan meyakinkan bahwa kita mengerti apa yang orang lain katakan dari

pandangan orang lain

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6950/2/T1... · Komunikasi Interpersonal ... istilah dasar dari komunikasi bermedia komputer

21

• Memfokuskan pesan kita pada orang lain

• Menggunakan pertanyaan terbuka untuk melibatkan orang lain pada

interaksi (seperti melawan pertanyaan yang hanya menanyakan jawaban ya

atau tidak) dan buat pernyataan yang secara langsung bertujuan ke orang

tersebut. Gunakan kontak mata yang fokus dan ekspresi wajah yang tepat,

senyum, mengangguk, dan condong terhadap orang lain

• Memberikan ijin kepada orang lain untuk mengekspresikan (atau tidak

mengekspresikan) perasaan mereka. Pernyataan sederhana seperti “Saya

tahu betapa sulitnya untuk membicarakan tentang perasaan” membuka topik

perasaan dan memberi ijin orang lain untuk mengejar orang lain untuk

diskusi atau tidak berkata apapun

2.6.5. Keterbukaan (openness)

Keterbukaan adalah kemauan orang untuk mengungkapkan informasi

tentang dirinya yang mungkin secara normal disembunyikan, asalkan saja

beberapa pengungkapan tepat (DeVito, 2007: 112). Keterbukaan juga termasuk

kemauan untuk mendengarkan secara terbuka dan bereaksi secara jujur

terhadap pesan orang lain. Untuk mempunyai keterbukaan, seseorang harus:

• Mengungkapan diri ketika waktu tepat

Sadar tentang pengungkapan diri kita, mengingat ada keuntungan dan

bahaya dari bentuk komunikasi

• Merespon mereka yang berinteraksi dengan kita secara spontan dan dengan

kejujuran tepat, tetapi juga dengan kesadaran apa yang kita katakan dan apa

yang mungkin berakibat dari pesan kita

• Memiliki pikiran dan perasaan kita. Bertanggung jawab atas apa yang kita

katakan. Gunakan I-Messages (pesan yang berorientasi pada “Saya/Aku”)

daripada You-Messages (pesan yang berorientasi pada “Kamu/Anda”).

Gantikan “Kamu membuatku merasa bodoh ketika kamu tidak meminta

pendapatku” dengan “Aku merasa bodoh ketika kamu bertanya pada orang

lain tentang apa yang mereka pikirkan tetapi tidak padaku”. Dengan

menggunakan I-Messages, membuat fakta menjadi jelas yang perasaan kita

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6950/2/T1... · Komunikasi Interpersonal ... istilah dasar dari komunikasi bermedia komputer

22

hasilkan dari interaksi antara apa yang di luar kita (contohnya, apa yang

orang lain katakan) dan di dalam kita (konsepsi, tingkah laku, prasangka).

2.6.6. Metakomunikasi (metacommunication)

Metakomunikasi adalah komunikasi yang merujuk kepada komunikasi

lainnya; komunikasi tentang komunikasi (DeVito, 2007: 122). Baik pesan

verbal dan nonverbal dapat metakomunikasional. Secara verbal, kita dapat

berkata, “Apakah anda mengerti apa yang coba saya katakan?”. Secara

nonverbal, kita dapat memeluk yang menghibur kita

Keefektivan interpersonal sering bergantung pada kemampuan

metakomunikasi. Contohnya, dalam situasi konflik, sering terbantu dengan

mengatakan cara kita berjuang. Dalam hubungan cinta, sering terbantu dengan

mengatakan setiap maksud kita, misalnya “pacar” atau “sangat peduli”. Dalam

pekerjaan, sering dibutuhkan untuk berbicara tentang cara memerintah yang

didelegasikan atau cara mengkritik harus diekspresikan..

Untuk mempunyai metakomunikasi, seseorang dapat melakukan:

• Menjelaskan perasaan yang sejalan dengan pikiran kita

• Memberikan feedforward yang jelas untuk membantu orang lain

mendapatkan gambaran umum dari pesan yang akan mengikuti

• Menguraikan pesan kompleks kita sehingga membuat maksud kita lebih

jelas. Dengan cara yang sama, cek pengertian kita tentang pesan orang lain

dengan menguraikan apa yang kita pikirkan maksud tentang orang lain

• Meminta klarifikasi jika kita memiliki keraguan tentang maksud orang lain

• Menggunakan metakomunikasi ketika kita ingin mengklarifikasikan pola

komunikasi di antara diri kita dan orang lain: “Saya lebih suka berbicara

tentang cara anda membicarakan saya di depan teman-teman kita”

2.6.7. Percaya diri (confidence)

Percaya diri adalah kepercayaan seseorang yang ada padanya

komunikator efektif dan kompeten dan kemampuan seseorang untuk

memproyeksikan ketika berinteraksi dengan orang lain (DeVito, 2007: 146).

Ketegangan, kekakuan, dan ketidaknyamanan, pada lain pihak, sinyal

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6950/2/T1... · Komunikasi Interpersonal ... istilah dasar dari komunikasi bermedia komputer

23

kekurangan indera kontrol, di mana mensinyalkan ketidakmampuan untuk

mengontrol lingkungan atau mungkin untuk mengatur atau memimpin orang

lain. Untuk mempunyai percaya diri, seseorang harus:

• Mengambil inisiatif dalam memperkenalkan diri sendiri untuk orang lain

dan memperkenalkan topik percakapan

• Mendemonstrasikan tingkah laku percaya diri nonverbal, di mana santai

(tidak kaku), fleksibel (tidak terkunci pada satu atau dua rentang vokal atau

gerakan tubuh), dan terkontrol (tidak gemetar dan kikuk)

• Mengontrol emosi kita. Sekali emosi kita meledak, kita akan tampak

kehilangan percaya diri. Kepercayaan diri seseorang mendekatkan situasi

dan membuat keputusan pada dasar logika dan bukti bukan berdasar emosi

• Mengakui kesalahan kita. Hanya orang yang percaya diri akan mengakui

kesalahan kita secara terbuka dan tidak khawatir apa yang orang lain akan

pikirkan

• Menghindari berpindah kalimat deklaratif secara normal pada pertanyaan

dengan menaikkan intonasi (contohnya, “saya akan sampai jam 9?”.

Bertanya persetujuan sering mengkomunikasikan kurangnya percaya diri

2.6.8. Kesegeraan (immediacy)

Kesegeraan adalah menciptakan kebersamaan, kesatuan, di antara

pembicara dan pendengar (DeVito, 2007: 170). Ketika kita berkomunikasi

dengan segera, kita menyampaikan rasa ketertarikan dan perhatian, kesukaan

atau atraksi kepada orang lain. Orang-orang merespon komunikasi segera lebih

menguntungkan daripada komunikasi yang tidak segera. Ada banyak bukti

yang mendemonstrasikan keefektivan kesegeraan dalam variasi situasi

komunikasi. Untuk mempunyai kesegeraan, seseorang harus:

• Mengekspresikan kedekatan dan keterbukaan secara fisik, contohnya

memelihara kedekatan fisik dan mengatur tubuh kita untuk mengeluarkan

pada pihak ketiga. Pelihara dengan tepat kontak mata batasi melihat

sekeliling pada orang lain

• Senyum dan mengekspresikan ketertarikan pada orang lain

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6950/2/T1... · Komunikasi Interpersonal ... istilah dasar dari komunikasi bermedia komputer

24

• Menggunakan nama orang lain, contohnya “Joe, apa pendapatmu?” daripada

“Apa pendapatmu?”

• Memfokuskan diri pada ucapan orang lain. Buat pembicara tahu apa yang

kita dengar dan mengerti apa yang sudah dikatakan, dan berikan pembicara

feedback verbal dan nonverbal yang tepat

• Mengekspresikan kesegeraan dengan sensitivitas budaya. Di Amerika

Serikat, tingkah laku kesegeraan secara general terlihat ramah dan tepat, di

budaya lain, rupanya, tingkah laku kesegeraan yang sama mungkin dilihat

terlalu familiar, ketika mengira bahwa hubungan menjadi dekat ketika hanya

perkenalan yang masih eksis

2.6.9. Daya ekspresi (expressiveness)

Daya ekspresi adalah kemampuan mengkomunikasikan keterlibatan

dengan sungguh-sungguh, terlibat, contohnya, bertanggungjawab atas pikiran

dan perasaan kita, mendorong daya ekspresi atau keterbukaan dengan lainnya

dan menyediakan feedback yang tepat (DeVito, 2007: 201). Untuk mempunyai

daya ekpresi, seseorang harus:

• Mengubah-ubah kecepatan vokal, nada, volume, dan ritme untuk

menyampaikan keterlibatan dan ketertarikan. Ubah-ubah bahasa kita,

hindari kata-kata klise dan ekspresi biasa, yang mensinyalkan kurangnya

keaslian dan kurang terlibat secara personal

• Menggunakan gerak tubuh dengan tepat, terutama gerak tubuh yang fokus

pada orang lain daripada diri kita. Jaga kontak mata dan kecondongan

terhadap seseorang; pada saat yang sama, hindari gerak tubuh yang

menyentuh diri sendiri atau mengarahkan mata kita di dalam ruangan

• Memberikan feedback verbal dan nonverbal untuk menunjukkan bahwa kita

mendengarkan. Demikian, feedback mengembangkan kepuasan hubungan

• Mengkomunikasikan daya ekspresi dalam beberapa budaya merupakan hal

yang sensitif. Beberapa budaya (Itali misalnya) mendorong daya ekpresi dan

mengajarkan kepada anak untuk ekspresif. Budaya lain (Jepang dan

Thailand misalnya) mendorong gaya tanggapan untuk lebih diam. Beberapa

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6950/2/T1... · Komunikasi Interpersonal ... istilah dasar dari komunikasi bermedia komputer

25

budaya (Arab dan banyak budaya Asia) daya ekspresi wanita dalam bisnis

menjadi tidak sesuai

2.6.10. Sikap positif (positiveness)

Sikap positif dalam komunikasi interpersonal harus dilakukan dengan

penggunaan pesan positif daripada negatif (DeVito, 2007: 224). Contohnya,

gantikan pesan negatif “Saya berharap anda tidak mengabaikan pendapat

saya,” dengan mempertimbangkan alternatif positif, “Saya merasa baik ketika

anda menanyakan pendapat saya.” Gantikan “Kamu terlihat mengerikan

dengan rambut panjang,” dengan mempertimbangkan pesan positif, “Kamu

terlihat menawan dengan rambut pendek.” Seperti kita dapat mengharapkan,

pesan positif penting untuk menciptakan dan mempertahankan kepuasan

hubungan dan digunakan lebih sering oleh wanita, baik komunikasi tatap muka

maupun CMC, daripada pria (Gattis, Berns, Simpson, & Christensen, 2004).

Untuk mempunyai sikap positif, seseorang harus:

• Melihat sisi positif seseorang atau dalam pekerjaan dan berikan pujian.

Pujian yang spesifik; pujian yang terlalu umum (“Proyek anda menarik”)

jarang seefektif yang spesifik dan kongkrit tersebut (“Proposal anda akan

meningkatkan efisiensi dan menghasilkan penghematan keuangan”)

• Mengungkapkan kepuasan secara nonverbal ketika berkomunikasi dengan

orang lain. Contohnya, gunakan ekspresi wajah yang ramah, pertahankan

kelayakan tetapi dengan jarak dekat yang tepat, dan fokuskan kontak mata

dan hindari lirikan menjauh dari orang lain dalam waktu yang lama. Pada

saat yang sama, hindari sindiran negatif, yang ditunjukkan untuk kepuasan

yang rendah di antara pasangan (Horvath, 2004)

• Mengekspresikan sikap positif dengan pengenalan perbedaan budaya

(Dresser, 1996, Chen, 1992). Di Amerika Serikat, hal tersebut dianggap

tepat untuk supervisor untuk memuji karyawan yang mengerjakan pekerjaan

luar biasa. Namun dalam banyak budaya kolektivis, hal tersebut menjadi

tidak tepat, karena individu tunggal dan terpisah dari grup

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6950/2/T1... · Komunikasi Interpersonal ... istilah dasar dari komunikasi bermedia komputer

26

2.6.11. Empati (empathy)

Empati adalah merasakan apa yang orang lain rasakan dari sudut

pandang seseorang tanpa kehilangan identitas kita (DeVito, 2007: 248). Empati

memampukan kita untuk mengerti seperti apa orang lain secara emosional

(untuk bersimpati; berbeda, untuk merasakan kepada seseorang, untuk merasa

menyesal dan bahagia untuk sesesorang). Untuk mempunyai empati, seseorang

harus:

• Membuat jelas ketika mencoba mengerti, tidak menilai, menghakimi, atau

mengkritik

• Memfokuskan konsentrasi kita: pertahankan kontak mata, postur penuh

perhatian, kedekatan fisik. Ekspresikan keterlibatan melalui ekpresi wajah

dan gerak tubuh

• Menggambarkan kembali perasaan pembicara yang kita akan ekspresikan,

dalam rangka mengecek akurasi persepsi kita dan untuk menunjukkan

komitmen kita untuk mengerti pembicara. Tawarkan pernyataan sementara

tentang perasaan orang tersebut bagaimana, “Kamu kelihaan sangat marah

dengan ayahmu” atau “Saya mendengar beberapa kekhawatiran dalam

suaramu”

• Ketika tepat, menggunakan pengungkapan diri kita sendiri untuk

mengkomunikasikan pengertian kita, tetapi hati-hati jangan memfokuskan

diskusi pada diri kita

• Menujukan pesan yang dicampur sehingga dapat mendorong komunikasi

yang lebih terbuka dan jujur. Contohnya, jika teman kita secara verbal

mengekspresikan kepuasan tetapi menunjukkan tanda nonverbal depresi, itu

mungkin bijaksana untuk menanyai kemungkinan perbedaan

4 macam tingkat respon dalam skala empati oleh Gazda dkk (dalam

Budiningsih, 2004: 49) dengan penjelasan mengapa setiap respon dinilai pada

tingkatan yaitu :

• Tingkat I (irrelevant, hurful), yang menyatakan bahwa respon yang tidak

relevan atau menyakitkan, tidak mengarah pada perasaan pembicara

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6950/2/T1... · Komunikasi Interpersonal ... istilah dasar dari komunikasi bermedia komputer

27

• Tingkat II (Subtactive), bahwa respon hanya berhubungan sedikit dengan

apa yang dikatakan oleh pembicara

• Tingkat III (surface feeling reflected), respon menunjukan bahwa perasaan

pembicara dipahami secara pribadi oleh responden

• Tingkat IV (underlying feeling; additiveI) yaitu respon dapat meningkatkan

kesadaran pembicara dan dapat mengidentifikasikan perasaannya yang

mendasar

2.6.12. Sikap mendukung (supportiveness)

Sikap mendukung dalam komunikasi adalah perilaku yang lebih

mendeskripsikan daripada mengevaluasi dan sementara daripada pasti (DeVito,

2007: 266). Pesan deskriptif menyatakan kondisi objek secara relatif apa yang

kita lihat atau apa yang kita rasa, seperti melawan untuk menilai pesan, yang

mengekspresikan pendapat kita dan penilaian kita. Pesan deskriptif mungkin

membuat orang lain merasa didukung, di sisi lain menghakimi atau menilai

pesan, mungkin membela diri. Ini tentu saja tidak berarti semua komunikasi

evaluatif bertemu dengan tanggapan membela diri. Contohnya, seseorang akan

menjadi aktor jika mau meningkatkan teknik, sering menyambut evaluasi

positif maupun negatif. Untuk mempunyai sikap mendukung, seseorang harus:

• Menghindari tuduhan atau menyalahkan (“Saya sebaiknya tetap pada

pekerjaan lama saya dan tidak mendengarkan saran kakakmu”)

• Menghindari kondisi mengevaluasi secara negatif (“Apakah kakak

perempuanmu tidak kelihatan mengerikan dengan gaun merah?”)

• Mengekspresikan kemauan untuk mendengar dengan pikiran terbuka dan

kesiapan untuk mempertimbangkan kembali perubahan cara kita berpikir

dan melakukan sesuatu

• Menanyakan pendapat orang lain, dan tunjukkan ini sangat penting untuk

kita. Tolak godaan untuk terlalu fokus pada cara kita memandang sesuatu

2.6.13. Kesetaraan (equality)

Istilah kesetaraan merujuk kepada tingkah laku atau pendekatan yang

mengajarkan setiap orang sebagai kontributor yang penting dan sangat penting

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6950/2/T1... · Komunikasi Interpersonal ... istilah dasar dari komunikasi bermedia komputer

28

kepada interaksi dalam berbagai situasi, tentu saja akan ada ketidaksetaraan; 1

orang akan lebih tinggi dalam hirarki organisasional; lebih berpengalaman atau

lebih efektif secara interpersonal (DeVito, 2007: 291). Tetapi meskipun ini

kenyataan, tingkah laku superioritas dihindari komunikasi interpersonal yang

secara umum lebih efektif ketika itu terjadi pada atmosfer kesetaraan. Untuk

mempunyai kesetaraan, seseorang harus:

• Menghindari pernyataan “seharusnya” (contoh: “Kamu seharusnya

menelepon ibumu lebih sering” atau “Kamu seharusnya belajar berbicara”).

Kalimat-kalimat tersebut meletakkan pendengar di posisi bawah

• Membuat permintaan (terutama yang sopan) dan menghindari tuntutan

(terutama yang tidak sopan)

• Menghindari menginterupsi; ini adalah sinyal ketidaksetaraan dan

menyiratkan bahwa apa yang ingin kita katakan lebih penting daripada yang

orang lain katakan

• Mengakui kontribusi orang lain sebelum mengekspresikan pesan kita.

Katakan “Saya mengerti,” “Oke,”. Biarkan orang lain tahu apa yang kita

dengar dan pahami

• Mengakui bahwa perbedaan budaya mengajarkan kesetaraan yang sangat

berbeda. Dalam budaya low-power-distance, ada kesetaraan yang lebih

besar daripada budaya high-power-distance, status besar perbedaan

mempengaruhi interaksi interpersonal

2.6.14. Manajemen Interaksi (interaction management)

Manajemen interaksi merujuk pada teknik dan strategi oleh yang kita atur

dan bawa pada interaksi interpersonal (DeVito, 2007: 319). Manajemen

interaksi yang efektif mengakibatkan interaksi yang memuaskan kedua pihak,

juga tidak ada orang merasakan diabaikan; setiap pihak berkontribusi;

bermanfaat dari, dan menikmati perubahan interpersonal. Untuk mempunyai

manajemen interaksi, seseorang harus:

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6950/2/T1... · Komunikasi Interpersonal ... istilah dasar dari komunikasi bermedia komputer

29

• Mempertahankan peran kita sebagai pembicara atau pendengar dan

melewatkan peluang berbicara kembali dan sebagainya, melalui gerakan

mata yang tepat, ekspresi vokal, dan gerak tubuh dan wajah

• Menjaga percakapan fasih, hindari berhenti lama, dan aneh. Contohnya,

ditemukan pada pasien kurang puas dengan interaksi mereka dengan dokter

mereka, ketika kesunyian di antara komen mereka dan respon dokter

panjang berlebihan

• Mengkomunikasikan pesan dengan verbal dan nonverbal yang konsisten

dan menguatkan satu sama lain. Hindari mengirimkan pesan campuran

dengan sinyal kontradiksi. Contohnya, pesan nonverbal yang kontradiksi

pesan verbal

2.7. Dimensi Diri

3 aspek mendasar dari dimensi diri yang mempengaruhi diri kita saat

berkomunikasi (DeVito, 2007: 56):

a. Konsep diri (cara melihat diri sendiri)

Konsep diri terdiri dari perasaan dan pikiran kita tentang kekuatan dan

kelemahan kita, tentang kemampuan dan keterbatasan kita, serta aspirasi dan

pandangan dunia kita (Black, 1999). Konsep diri kita berkembang setidaknya

dari 4 sumber, gambaran orang lain tentang diri kita, perbandingan sosial,

pengajaran budaya, serta interpretasi dan evaluasi diri milik kita.

• Gambaran orang lain tentang diri kita

Jika kita ingin melihat bagaimana rambut kita, maka kita akan

membutuhkan cermin. Tetapi, jika kita ingin melihat seberapa ramah diri

kita, maka kita akan melihat gambaran diri kita yang orang lain nyatakan

kepada kita melalui cara mereka memperlakukan kita dan bereaksi terhadap

kita (Hensley, 1996). Kita akan melihat gambaran positif tentang diri kita

yang direfleksikan pada tingkah laku mereka. Tetapi, jika mereka sedikit

berpikir tentang kita, maka kita akan melihat gambaran negatif. Refleksi

yang kita lihat pada orang lain ini membantu kita menjelaskan konsep diri

kita.

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6950/2/T1... · Komunikasi Interpersonal ... istilah dasar dari komunikasi bermedia komputer

30

• Perbandingan sosial

Cara lain kita mengembangkan konsep diri kita adalah dengan

membandingkan diri kita dengan orang lain. Ketika kita ingin untuk

memperoleh wawasan siapa kita dan seberapa efektif atau kemampuan kita,

kita mungkin melihat kepada sesama. Contohnya, setelah ujian kita

mungkin ingin tahu bagaimana relatif yang kita lakukan terhadap

mahasiswa lain di kelas.

• Pengajaran budaya

Melalui orang tua kita, guru, dan media, budaya kita yang ditanamkan

pada kita meliputi beragam kepercayaan, nilai, dan tingkah laku; tentang

kesuksesan (bagaimana kita menjelaskan dan bagaimana kita harus

menerimanya); tentang agama kita, ras, atau kebangsaan; tentang prinsip

etis yang harus kita ikuti dalam bisnis dan kehidupan pribadi. Pengajaran-

pengajaran ini menyediakan patokan terhadap yang kita dapat ukur dari diri

kita. Kesuksesan, contohnya, penerimaan apa yang budaya kita jelaskan

sebagai kesuksesan akan menyumbangkan konsep diri yang positif.

Kegagalan yang dirasakan apa yang budaya kita promosikan (contohnya,

tidak menikah ketika umur kita 30) mungkin menyumbangkan konsep diri

yang negatif.

• Interpretasi dan evaluasi diri kita

Banyak cara orang lain membentuk gambaran tentang kita

berdasarkan apa yang kita lakukan, kita juga bereaksi kepada tingkah laku

kita; kita menginterpretasikan dan mengevaluasinya. Interpretasi dan

evaluasi ini membantu untuk membentuk konsep diri kita. Contohnya, mari

kita katakan kita percaya bahwa berbohong adalah salah. Jika kita bohong,

kita akan mengevaluasi tingkah laku ini ke dalam batas-batas internalisasi

kepercayaan tentang berbohong. Kita akan bereaksi secara demikian negatif

kepada tingkah laku kita. Kita mungkin merasa salah jika tingkah laku kita

bertentangan dengan kepercayaan kita. Dalam kontras, mari katakan kita

mengajar mahasiswa lain dan membantunya lulus mata kuliah. Kita

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6950/2/T1... · Komunikasi Interpersonal ... istilah dasar dari komunikasi bermedia komputer

31

mungkin akan mengevaluasi tingkah laku ini secara positif; kita akan

merasa baik tentang tingkah laku, sebagai hasilnya tentang diri kita.

b. Kesadaran diri (wawasan dan pengetahuan diri sendiri)

Kesadaran diri mewakili luasnya yang kita tahu tentang diri kita.

Mengerti bagaimana konsep diri kita berkembang adalah satu cara untuk

meningkatkan kesadaran diri: Kita mengerti lebih tentang mengapa kita

melihat diri kita seperti yang kita lakukan, maka kita akan lebih mengerti siapa

kita. Tambahan pemahaman diperoleh dengan melihat pada kesadaran diri

melalui Johari Window. Johari Window mempunyai 4 kuadran, setiap kuadran

mewakili diri yang berbeda. Johari Window menekankan bahwa beberapa

aspek diri bukan bagian terpisah tetapi bagian yang interaktif secara

keseluruhan. Setiap bagian tergantung setiap bagian yang lain. Seperti itulah

komunikasi interpersonal, model diri ini bersifat transaksional.

Tabel 2.1. Johari Window

Saya tahu Saya tidak tahu

Orang lain tahu

Orang lain tidak tahu

• Diri yang terbuka

Diri yang terbuka mewakili semua informasi, tingkah laku, sikap,

perasaan, keinginan, motivasi, dan ide yang kita dan orang lain tahu. Tipe

informasi yang termasuk di sini mungkin berkisar dari nama kita, warna

kulit, dan jenis kelamin, sampai umur, keanggotaan politik dan agama, serta

situasi finansial. Diri kita yang terbuka akan bermacam-macam dalam

ukuran, berdasarkan situasi kita berada dan orang yang kita ajak

berinteraksi. Beberapa orang, contohnya, membuat kita merasa nyaman dan

I Terbuka (Open)

III Buta

(Blind)

II Tersembunyi

(Hidden)

IV Tidak diketahui

(Unknown)

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6950/2/T1... · Komunikasi Interpersonal ... istilah dasar dari komunikasi bermedia komputer

32

mendukung kita; kepada mereka, kita membuka diri kita secara luas, tetapi

kepada lainnya kita mungkin lebih membiarkan sebagian diri kita tertutup.

Komunikasi tergantung pada derajat diri kita membuka diri kita

kepada yang lain dan kepada diri kita sendiri. Jika kita tidak mengijinkan

orang lain untuk mengetahui diri kita (hingga menjaga agar kecil membuka

diri kita), komunikasi antara kita dan yang lain menjadi sulit, jika tidak

mustahil. Kita dapat berkomunikasi secara bermakna hanya seluas yang kita

tahu orang lain dan diri kita. Untuk meningkatkan komunikasi, pertama

lakukan pada memperluas diri kita yang terbuka.

• Diri yang buta

Diri yang buta mewakili semua hal tentang diri kita yang orang lain

tahu tetapi diri kita tidak menyadarinya. Hal ini mungkin bermacam-macam,

dari bau badan misalnya. Beberapa orang mempunyai daerah diri yang buta

yang besar. Mereka kelihatan benar-benar menyadari kesalahan mereka dan

kadang-kadang (meskipun tidak sering) untuk kebaikan mereka. Orang lain

kelihatan terlalu bersemangat untuk mempunyai daerah diri yang buta yang

kecil. Mereka mencari terapi pada setiap kesempatan dan bergabung pada

setiap grup yang menolong diri mereka sendiri. Beberapa percaya, mereka

tahu segala sesuatunya adalah untuk mengetahui tentang diri mereka, yang

mereka sudah kurangi daerah diri yang buta ke nol. Banyak dari kita

berbohong di antara ekstrem ini.

Komunikasi dan relasi interpersonal secara umum mempertinggi

daerah butanya menjadi lebih kecil. Tetapi, hati-hatilah untuk mencoba

membantu seseorang yang lain “menemukan” diri buta mereka. Hal ini

dapat menyebabkan masalah serius. Seperti pemberitahuan mungkin

memicu gangguan dalam pertahanan; hal tersebut mungkin memaksa orang

untuk mengakui kecemburuan atau prasangka mereka ketika mereka secara

psikologis tidak siap untuk berurusan informasi tersebut. Pemberitahuan

tersebut adalah yang terbaik untuk berurusan dengan hati-hati atau di bawah

bimbingan pelatih profesional.

• Diri yang tersembunyi

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6950/2/T1... · Komunikasi Interpersonal ... istilah dasar dari komunikasi bermedia komputer

33

Diri yang tersembunyi berisi semua yang kita tahu dari diri kita dan

menjadi rahasia untuk orang lain. Dalam beberapa interaksi, area ini

termasuk segalanya yang kita tidak ingin ungkapkan, apakah itu relevan

atau tidak pada percakapan. Pada kondisi ekstrim, kita punya pengungkap

diri yang berlebihan dan kurang mengungkapkan diri. Mengungkapkan diri

secara berlebihan memberitahukan semuanya. Mereka memberitahukan kita

kesulitan perkawinan, masalah anak-anak mereka, status keuangan mereka,

dan benar-benar tentang segala sesuatu yang lain. Yang kurang

mengungkapkan diri tidak memberitahukan apapun. Mereka berbicara

tentang diri kita namun tidak tentang diri mereka.

Masalahnya dengan kondisi ekstrim ini adalah individual-individual

tadi tidak membedakan di antara yang seharusnya dan tidak seharusnya

rahasia pada informasi tersebut. Mereka juga tidak membedakan di antara

tipe informasi yang mereka harus atau tidak harus ungkapkan. Mayoritas

orang-orang secara luas, rupanya, menjaga hal-hal tertentu tersembunyi dan

mengungkapkan kepada orang lain; mereka membuat pengungkapan kepada

beberapa orang dan tidak kepada yang lain. Mereka adalah pengungkap

yang selektif.

• Diri yang tidak diketahui

Diri yang tidak diketahui mewakili kebenaran tentang diri kita baik

kita maupun orang lain tidak tahu. Eksistensi diri ini disimpulkam dari

sebuah nomer sumber. Kadang-kadang, hal itu diungkapkan melalui

perubahan sementara membawa tentang kondisi eksperimental spesial

seperti hipnosis atau kekurangan sensorik. Kadang-kadang area ini

diungkapakan dengan tes projektif tertentu atau mimpi. Sebagian besar,

rupanya, diungkapkan dengan fakta bahwa kita secara konstan belajar

banyak hal tentang diri kita yang kita tidak tahu sebelumnya (hal-hal yang

sebelumnya pada diri yang tidak diketahui). Contohnya, kita menjadi

defensif ketika seseorang menanyakan kita pertanyaan atau menyuarakan

ketidaksetujuan, atau yang kita puji lainnya dengan harapan dipuji balik.

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6950/2/T1... · Komunikasi Interpersonal ... istilah dasar dari komunikasi bermedia komputer

34

Untuk meningkatkan kesadaran diri, kita dapat: menanyai diri kita

tentang diri kita, mendengarkan orang lain, secara aktif mencari informasi

tentang diri kita, melihat perbedaan diri kita, dan meningkatkan keterbukaan

diri.

c. Penghargaan diri (nilai yang kita tempatkan pada diri sendiri)

Orang-orang yang mempunyai penghargaan diri yang tinggi, contohnya,

akan berkomunikasi di seluruh pesan verbal dan nonverbal. Cara mereka

memfrasekan ide mereka dan pertanyaan atau cara mereka menguasai kepala

dan mengatur kontak mata seperti berbeda secara besar dari cara orang dengan

penghargaan diri yang rendah berkomunikasi. Demikian pula orang-orang

dengan pandangan berbeda dari diri mereka akan berkembang dan mengatur

hubungan dengan teman, pacar, dan keluarga dengan berbeda.

Penghargaan diri itu penting, itu dipikirkan, karena kesuksesan

mengembangbiakkan kesuksesan. Ketika kita merasa diri kita bagus, tentang

siapa diri kita dan kemampuan kita melakukan sesuatu, kita akan menampilkan

sesuatu lebih baik. Ketika kita berpikir seperti kesuksesan, kita akan lebih

bertindak seperti orang yang sukses. Ketika kita berpikir kita gagal, kita lebih

bertindak seperti orang yang gagal. Menambah kemauan penghargaan diri,

membantu kita untuk berfungsi lebih efektif dalam sekolah, dalam hubungan

interpersonal, dan dalam karir.

2.8. Persepsi

Persepsi adalah proses di mana kita menjadi sadar akan obyek, kejadian, dan

terutama orang-orang yang melalui indra: penglihatan, penciuman, rasa, sentuhan,

dan pendengaran (DeVito, 2007: 81). Persepsi adalah proses aktif bukan pasif.

Persepsi kita menghasilkan dari apa yang ada di dunia luar dan dari pengalaman

pribadi kita, kemauan, kebutuhan dan keinginan, cinta, serta kebencian. Di antara

alasan persepsi itu penting dalam komunikasi interpersonal karena hal tersebut

mempengaruhi pilihan komunikasi kita. Pesan yang kita kirim dan dengar akan

tergantung pada bagaimana kita melihat dunia, bagaimana kita beranggapan

tentang situasi tertentu, dan apa yang kita pikirkan tentang orang-orang yang kita

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6950/2/T1... · Komunikasi Interpersonal ... istilah dasar dari komunikasi bermedia komputer

35

ajak berinteraksi. Untuk meningkatkan keakuratan dalam persepsi interpersonal,

maka:

a. Menganalisis persepsi

• Mengenali peran kita dalam persepsi: emosi dan kondisi psikologis turut

mempengaruhi arti yang kita berikan pada persepsi kita

• Menghindari kesimpulan dini: pertama-tama kita membuat hipotesis dan

mencari validasi dari orang lain. Jika pendapat orang lain berbeda dengan

persepsi kita, maka kita harus memeriksa kembali persepsi kita

b. Memeriksa persepsi

Memeriksa persepsi adalah cara lain untuk mengurangi ketidakpastian

dan membuat persepsi kita lebih akurat. Poin-poinnya:

• Mendeskripsikan apa yang kita lihat atau dengar, mengenali bahwa

deskripsi tersebut tidak sungguh-sungguh objektif tetapi sangat berat

dipengaruhi oleh siapa kita serta pernyataan emosi kita

• Carilah informasi, tanyakan pada orang lain apakah deskripsi kita akurat.

Hindari membaca pikiran. Jangan coba untuk membaca pikiran dan

perasaan orang lain hanya dari mengobservasi tingkah laku mereka. Tanpa

memperhatikan seberapa banyak tingkah laku yang kita observasi dan

seberapa hati-hatinya kita memeriksa mereka, kita dapat hanya menebak apa

yang terjadi di pikiran seseorang. Motif seseorang tidak terbuka untuk

inspeksi luar. Kita hanya dapat membuat asumsi berdasarkan tingkah laku

yang jelas. Jadi, berhati-hatilah bahwa apa yang kita minta sebagai

konfirmasi tidak terdengar seolah-olah kita sudah tahu jawabannya.

2.9. Konsep dan Batasan Penelitian

a. Elemen-Elemen Komunikasi Interpersonal

Menurut DeVito (2007: 10) merumuskan elemen-elemen komunikasi

interpersonal, yaitu sumber-penerima, encoding-decoding, pesan, media,

gangguan, konteks, etika, dan kompetensi.

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6950/2/T1... · Komunikasi Interpersonal ... istilah dasar dari komunikasi bermedia komputer

36

b. Efektivitas Komunikasi Interpersonal

Kesadaran, sensitivitas budaya, fleksibilitas, berorientasi kepada pihak

lain, keterbukaan, metakomunikasi, percaya diri, kesegeraan, daya ekspresi,

sikap positif, empat, sikap mendukung, kesetaraan, dan manajemen interaksi.

c. Facebook

Facebook mempunyai bermacam-macam fitur yang digunakan untuk

berkomunikasi. Ada wall (dalam timeline), comment, chat, dan message.

Peneliti hanya membatasi menggunakan chat untuk meneliti karena survei

yang telah penulis lakukan kepada dosen mahasiswa. Peneliti menemukan

mereka berkomunikasi hanya lewat chat. Sekarang fitur chat dan message

sudah terintegrasi. Kata-kata dalam chat akan masuk ke menu message setelah

komunikator dan komunikan sama-sama log out dari Facebook.

d. Kondisi-Kondisi yang Berpengaruh

Kondisi-kondisi berpengaruh pada individu yang berinteraksi adalah

konsep diri, kesadaran diri, penghargaan diri, persepsi, etika, kompetensi, jenis

kelamin, ketertarikan, kedekatan, dan kesamaan.

Page 28: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6950/2/T1... · Komunikasi Interpersonal ... istilah dasar dari komunikasi bermedia komputer

37