bab ii tinjauan pustaka / landasan teorirepository.unwira.ac.id/4348/3/bab ii.pdf · 5. pendekatan...

31
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA / LANDASAN TEORI 2.1. Pemahaman Judul 2.1.1. Pengertian Untuk mengartikan judul Perencanaan dan Perancangan. Kantor sewa di Dili maka perlu kita lihat beberapa kata membentuk kalimat tersebut. a. Perencanaa (Planning) adalah suatu kerangka kerja yang dituangkan lewat konsep b. Perancangan (Planning) adalah merancang sesuatu dengan apa yang sudah direncanakan (kamus umum bahasa indonesia W.J.S. Poerwardimata). Perencanaan dalam konteks arsitek adalah semata-mata usulan pokok yang mengubah yang sudah ada menjadi sesuatu yang lebih baik (Snyder d Catanese, 1991: 218). c. Kantor (Office) adalah tempat bekerja bagian tata usaha, balai, (gedung, ruang, rumah) tempat suatu pekerjaan / perusahaan, dan sebagainya ( Ahmad D. Santoso, 1996: 186). Kantor adalah tempat bekerja, tempat menangani (mengurus) pekerjaan (Fadjri d Senja, 2002: 420) d. Sewa (Rent), adalah uang yang dibayarkan setelah meggunakan sesuatu (rumah, toko, mobil, kapal, dsb). e. Dari pengertian-pengertian tersebut diatas maa dapat diambil sebuah kesimpulan judul tulisan ini adalah sebuah konsep merancang arsitek yang mengutamakan pelayanan ruang kerja yang maksimal, aman dan nyaman. 2.1.2. Interpretasi Judul Perencanaan dan Perancangan kantor sewa di Kota Dili” dengan pendekatan rancangan Arsitektur Modern adalah menyediakan suatu fasilitas bangunan yang memadai dalam hal membantu para penyewah bangunan yang mengacu pada pendekatan arsitektur Modern dengan lokasinya yang terletak di kota Dili. 2.1.3. Pembanding Judul Sejenis Sesuai judul yang diambil yaitu perencanaan dan perancangan kantor sewa di kota Dili maka studi kasus yang di ambil sebagai pembanding perencanaan di atas yaitu Gedung Kantor Sewa Menara Palma

Upload: phamminh

Post on 22-May-2019

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA / LANDASAN TEORIrepository.unwira.ac.id/4348/3/BAB II.pdf · 5. Pendekatan Perencanaan Pertimbangan utama dalam mengidentifikasi pendekatan yang paling tepat

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA / LANDASAN TEORI

2.1. Pemahaman Judul

2.1.1. Pengertian

Untuk mengartikan judul Perencanaan dan Perancangan. Kantor sewa di Dili

maka perlu kita lihat beberapa kata membentuk kalimat tersebut.

a. Perencanaa (Planning) adalah suatu kerangka kerja yang dituangkan lewat konsep

b. Perancangan (Planning) adalah merancang sesuatu dengan apa yang sudah

direncanakan (kamus umum bahasa indonesia – W.J.S. Poerwardimata). Perencanaan

dalam konteks arsitek adalah semata-mata usulan pokok yang mengubah yang sudah

ada menjadi sesuatu yang lebih baik (Snyder d Catanese, 1991: 218).

c. Kantor (Office) adalah tempat bekerja bagian tata usaha, balai, (gedung, ruang,

rumah) tempat suatu pekerjaan / perusahaan, dan sebagainya ( Ahmad D. Santoso,

1996: 186). Kantor adalah tempat bekerja, tempat menangani (mengurus) pekerjaan

(Fadjri d Senja, 2002: 420)

d. Sewa (Rent), adalah uang yang dibayarkan setelah meggunakan sesuatu (rumah, toko,

mobil, kapal, dsb).

e. Dari pengertian-pengertian tersebut diatas maa dapat diambil sebuah kesimpulan

judul tulisan ini adalah sebuah konsep merancang arsitek yang mengutamakan

pelayanan ruang kerja yang maksimal, aman dan nyaman.

2.1.2. Interpretasi Judul

“Perencanaan dan Perancangan kantor sewa di Kota Dili” dengan pendekatan

rancangan Arsitektur Modern adalah menyediakan suatu fasilitas bangunan yang

memadai dalam hal membantu para penyewah bangunan yang mengacu pada pendekatan

arsitektur Modern dengan lokasinya yang terletak di kota Dili.

2.1.3.Pembanding Judul Sejenis

Sesuai judul yang diambil yaitu perencanaan dan perancangan kantor sewa di

kota Dili maka studi kasus yang di ambil sebagai pembanding perencanaan di atas yaitu

Gedung Kantor Sewa Menara Palma

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA / LANDASAN TEORIrepository.unwira.ac.id/4348/3/BAB II.pdf · 5. Pendekatan Perencanaan Pertimbangan utama dalam mengidentifikasi pendekatan yang paling tepat

9

2.1.4.Pemahaman Obyek Perencanaan

1. Pengertian kantor sewa

Menurut Cyrill M. Haris dalam bukunya Dictionary of Architecture and

Construction, kantor berarti bangunan yang digunakan untuk tujuan profesional

ataupun administrasi dan tidak ada bagian yang dipergunakan untuk keperluan

hunian, kecuali oleh para penjaga dan pemberasih kantor.

Kantor sewa dapat diartikan sebagai kantor yang disewakan oleh pengelola

terhadap pengguna (user) yang digunakan untuk menampung segala bentuk yang

bersifat administratif dan komersil dengan menyewakan ruang-ruang yang telah

disediakan oleh pihak pengelola baik berupa ruangan terkecil (modul terkecil) dari

sebuah ruangan kantor sewa hingga disewa perlantai (modul terbesar) dari suatu

ruangan kantor sewa yang disewa dalam jangka waktu tertentu pula sesuai dengan

kesepakatan antara pihak pengelola dengan pihak penyewa (user).

Bangunan perkantoran selain dibangun untuk memenuhi seragam kebutuhan

maupun tuntutan yang berlaku umum, juga dimaksudkan untuk dapat menarik

sebanyak mungkin peminat dari segala lapisan yang membutuhkannya. Keadaan

akan tuntutan ini mendorong munculnya perbedaan-perbedaan dalam bentuk

bangunannya.

Secara teoritis tidak boleh ada perbedaan karena untuk semua rancangan

perkantoran pada dasarnya memiliki prinsip dasar yang sama yakni perubahan

bentuk suatu organisasi berubah lebih cepat dibandingkan perubahan bangunannya

sendiri.

Untuk bertahun-tahun terakhir terdapat dua pola pengembangan dasar dalam

bangunan-bangunan perkantoran, yakni pertama, ditandai dengan mengurangi

sekaligus sebagai bentuk rancangan penunjang untuk jangka waktu pemakaian

singkat saja, terutama yang berbentuk perabotan yang dapat dimanfaatkan untuk

berbagai fungsi, sehingga pemisahan antara instalasi pelayanan teknis, baik secara

pandangan dan akustik, maupun yang befungsi dekoratif secara teratur dapat

disesuaikan dengan perabotan sekaligus. Kedua, ditandai dengan adanya kesulitan

memilah fungsi aktifitas sampingannya seperti laboratorium, proses suatu industri,

pendidikan.

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA / LANDASAN TEORIrepository.unwira.ac.id/4348/3/BAB II.pdf · 5. Pendekatan Perencanaan Pertimbangan utama dalam mengidentifikasi pendekatan yang paling tepat

10

2. Tujuan dan Fungsi Kantor

Kantor sewa bertujuan untuk menampung kegiatan administratif sebuah

badan usaha ataupun perorangan baik berupa pelayanan jasa, penjualan secara makro

dengan menggunakan list, penyimpanan uang (pengawasan keuangan), mencatat

keterangan, menjamin aktiva-aktiva dan lainnya.( sumber : Kamus Bahasa Indonesia

Lengkap, Eko hadi Wiyono, 2007)

Tujuan perancangan dari sebuah kantor sewa dapat Dilihat dari:

a. Pengelola

Motivasi pengelola adalah untuk mencari keuntungan sebesar-besarnya

dengan cara menyediakan tempat/ruang ataupun bangunan yang difungsikan

sebagai kantor dengan strandar dan ukuran tertentu sesuai dengan modul – modul

yang telah ditetapkan dan dapat disewakan seluas-luasnya. Yang perlu

diperhatikan dalam perancangan kantor sewa adalah :

Luasan lantai

Sistem informasi

Sistem komunikasi

Sistem utilitas

Fasilitas eksekutif

Tempat makan dan sosialisasi

Standby listrik

b. Penyewa

Sesuai dengan aktivitasnya sebagai penyewa, maka yang diinginkan oleh

penyewa adalah :

Penampilan bangunan yang memiliki nilai estetik dan representatif . Hal ini

sangat dibutuhkan sebagai bukti dan untuk memberikan rasa kepercayaan

terhadap penyewa untuk menghadapi klien-klien dari masing-masing

penyewa.

Suasana kerja yang nyaman yang diciptakan untuk meningkatkan

produktifitas kerja hingga mampu mendorong kemajuan kantor.

Fleksibilitas dari modul ruang yang disewakan sesuai dengan tingkat

kebutuhan penyewa sesuai dengan jumlah pegawai, jenis kantor dan aktivitas

yang berlangsung serta asumsi kebutuhan luas kantor yang selalu berubah

sesuai dengan tingkat kemajuan perusahaan.

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA / LANDASAN TEORIrepository.unwira.ac.id/4348/3/BAB II.pdf · 5. Pendekatan Perencanaan Pertimbangan utama dalam mengidentifikasi pendekatan yang paling tepat

11

Para penyewa tidak perlu mengeluarkan biaya ulang untuk maintenance

bangunan

Tingkat keamanan dan keselamatan

3. Klasifikasi Kantor

Secara garis besar jenis kantor dapat dibedakan menjadi 4 macam

menurut (Manasseh & Cunliffe, 1962), yaitu :

1. Commercial Office

Jenis perkantoran yang termasuk golongan ini adalah perkantoran (untuk,

disewakan), perusahaan (trading company), asuransi dan transportasi.

2. Industrial Office

Jenis perkantoran ini terikat hams mempunyai hubungan fisik dengan

pabriknya.

3. Profesional Office

Jenis perkantoran ini tidak dipakai dalam waktu yang panjang dan

merupakan perkantoran yang jumlah modal yang digunakan relative kecil.

4. Institutional / Governmental Office

Jenis perkantoran ini bersifat usaha yang teratur dalam bentuk lembaga.

Biasanya digunakan dalam waktu yang lama atau panjang. Berdasarkan kelasnya,

gedung perkantoran dibedakan menjadi beberapa kelas, antara lain :

Kelas Premium (dengan luas gedung minimal 20.000 m2 serta terletak di

Central Business District)

Kelas A (Luas minimum gedung 6.000 m2 serta terletak di daerah pusat

bisnis)

Kelas B (dengan luas berapa saja dan terletak dilokasai mana saja namun

memiliki kualitas material yang baik dan cukup modern) Dilihat dari segi

kelas, yang lebih diperhatikan adalah dalam hal luas gedung perkantoran,

lokasi, fasilitas serta kualitas material bangunan yang digunakan.

Guna membantu pengambilan keputusan desain ruang kerja dan kantor,

dapat dibedakan tiga jenis ruang kantor :

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA / LANDASAN TEORIrepository.unwira.ac.id/4348/3/BAB II.pdf · 5. Pendekatan Perencanaan Pertimbangan utama dalam mengidentifikasi pendekatan yang paling tepat

12

a. Ruangan Kerja (Work Spaces)

Ruangan kerja dalam suatu kantor biasanya digunakan untuk

melaksanakan pekerjaan kantor yang lazim, seperti membaca, menulis

dan pekerjaan dengan computer. Ada sembilan jenis generik ruangan

kerja dengan aktivitas-aktivitas yang berbeda.

b. Ruangan Pertemuan (Meeting Spaces)

Ruangan pertemuan dalam sebuah kantor biasanya digunakan

untuk proses interaktif, dapat berupa percakapan singkat atau

pertukaran pendapat brainstorm intensif. Ada enam jenis generik

ruangan pertemuan dengan aktivitas-aktivitas yang berbeda.

c. Ruangan Pendukung (Support Spaces)

Ruangan pendukung dalam suatu kantor biasanya digunakan

untuk aktivitas sekunder seperti pengarsipan dokumen atau

beristirahat. Ada dua belas jenis generik ruangan pendukung dengan

aktivitas-aktivitas yang berbeda.

1. Kantor Sewa

Menurut Hunt, W.D. dalam Marlina (2008), kantor sewa adalah

suatu bangunan yang mewadahi transaksi bisnis dan pelayanan secara

profesional. Memaparkan bahwa kantor sewa merupakan suatu fasilitas

perkantoran yang berkelompok dalam satu bangunan sebagai respon

terhadap pesatnya pertumbuhan ekonomi khususnya di kota-kota besar

(perkembangan industri, bangunan/konstruksi, perdagangan, perbankan, dan

lain-lain). Berdasarkan kepemilikannya, gedung perkantoran terbagi

menjadi 2 macam yaitu:

Gedung perkantoran sewa

Pada tipe gedung perkantoran sewa, yang disewakan adalah besaran

atau luasan tertentu dari gedung perkantoran tersebut. Penyewaan dilakukan

sesuai dengan jangka waktu yang disepakati bersama. Biaya yang harus

dikeluarkan bagi penyewa adalah biaya sewa dan service charge kepada

pengelola yang biasanya dihitung berdasarkan luas ruangan yang disewa dan

dibayar per bulan.

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA / LANDASAN TEORIrepository.unwira.ac.id/4348/3/BAB II.pdf · 5. Pendekatan Perencanaan Pertimbangan utama dalam mengidentifikasi pendekatan yang paling tepat

13

Gedung perkantoran Strata tittle (milik)

Pada tipe gedung perkantoran Strata Title (milik), ruang bangunan

gedung perkantoran dapat dimiliki seperti rumah tinggal ataupun

apartemen strata title. Namun pemiliknya harus tetap membayar service

charge per bulan sebagai biaya perawatan dan pemeliharaan gedung.

2. Konstruksi Bangunan Kantor Sewa

Menurut Oya ada dua hal penting yang harus diperhatikan dari sisi

konstruksi pada bangunan kantor sewa adalah Teknologi dan Modul

Ruang Sewa.

Teknologi Bangunan Kantor Sewa

Bangunan kantor sewa memerlukan rancangan yang dapat

mengakomodasi perkembangan teknologi, karena selain merupakan

bangunan komersial, bangunan kantor sewa juga identik dengan

kemudahan dan kenyamanan layanan. Teknologi yang dimaksud

meliputi teknologi pembangunan itu sendiri (material maupun sistem

struktur), teknologi infrastruktur bangunan (utilitas bangunan), serta

teknologi pengelolaan bangunan (teknologi komunikasi, pengamanan,

pemeliharaan, serta layanannya).

Modul Ruang Sewa

Dalam perancangan gedung kantor sewa, modul ruang menjadi penting

karena berpengaruh pada seberapa banyak ruang yang bisa disewakan dan

menghasilkan keuntungan bagi pemilik bangunan. Adapun klasifikasi

modul ruang sewa dibagi menjadi tiga yakni, small space, medium space

dan large space.

Pertimbangan yang mendasari pembagian/klasifikasi modul tersebut

diantaranya:

Efisiensi dan efektifitas penataan ruang. Ruang dalam kantor sewa

perlu penataan yang efisien namun juga efektif dalam mewadahi

aktivitas di dalamnya,

Tipe lantai yang disewakan dapat dipilih menggunakan sistem rentable

floor area, Gross Area System, atau semi Gross System,

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA / LANDASAN TEORIrepository.unwira.ac.id/4348/3/BAB II.pdf · 5. Pendekatan Perencanaan Pertimbangan utama dalam mengidentifikasi pendekatan yang paling tepat

14

Jenis kegiatan yang ada akan mempengaruhi kebutuhan ruang

yang meliputi dimensi, dan karakter ruang serta fasilitas yang perlu

direncanakan,

Faktor kebutuhan ekonomi. Faktor ini didasarkan pada analisis

keburuhan dan ekonomi konsumen yang menjadi sasaran penyewa.

4. Konfigurasi Kantor

1. Central (interior)

Lokasi ini untuk inti memiliki sejumlah keunggulan. Ini

memungkinkan semua jendela ruang untuk dimanfaatkan sebagai sewa

ruang kantor dan tergantung pada konfigurasi dari rencana bangunan akan

mengizinkan kantor kedalaman bervariasi untuk menerima cahaya alami.

Lokasi pusat juga hal itu sangat nyaman akses dan dalam beberapa kasus

mungkin berjarak sama untuk semua pihak. Ini menyederhanakan

pembagian wilayah dan menyediakan fleksibilitas yang baik distribusi

penyewa dengan cara yang sama. Horisontal utilitas berjalan juga mungkin

relatif berjarak sama dari inti. Dikombinasikan dengan rencana bangunan

persegi, bantalan eksterior, dan dinding inti, lokasi ini memungkinkan

rencana lantai bebas kolom dan dengan demikian benar-benar fleksibel

untuk tata letak kantor.

2. Off-center (interior)

Seperti inti pusat-interior, off-pusat inti interior memungkinkan

semua jendela atau bangunan perimeter ruang yang akan digunakan untuk

kantor. Namun, menyajikan fleksibilitas agak lebih mendalam dan penataan

ruang yang maksimal. Ini akan sangat diinginkan di mana ruang terbuka

besar seperti kolam sekretaris atau administrasi yang diperlukan. Lokasi inti

ini mungkin menyajikan beberapa masalah akses. Karena itu off-pusat, itu

agak jauh dan dengan demikian kurang nyaman untuk sisi jauh dan sudut-

sudut bangunan. Jika ada beberapa tenant-hunian pada setiap lantai yang

diberikan, koridor akses panjang akan diperlukan sebagai akan menjadi

koridor perimeter sekitar inti itu sendiri.

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA / LANDASAN TEORIrepository.unwira.ac.id/4348/3/BAB II.pdf · 5. Pendekatan Perencanaan Pertimbangan utama dalam mengidentifikasi pendekatan yang paling tepat

15

3. Split ( Interior)

Kelebihan utama dari inti perpecahan adalah bahwa hal itu hampir

menghilangkan kebutuhan untuk koridor perifer pada inti. Akses ke inti ini

adalah dari daerah antara unsur-unsur perpecahan dan bukan berasal dari

daerah sekitar tepi. Hal ini memungkinkan fleksibilitas yang lebih dari

divisi lantai-daerah, meninggalkan bahkan daerah yang berbatasan langsung

dengan inti yang tersedia untuk ruang kantor.

4. Exterior

Berbeda dengan tiga lokasi inti interior dibahas, keuntungan utama

dari pengaturan inti eksterior adalah bahwa ia meninggalkan seluruh luas

lantai bangunan tersedia untuk digunakan penyewa. Selain itu, inti tidak

menyulitkan rencana lantai baik fungsional atau struktural. Dengan jenis

pengaturan, fleksibilitas maksimum dicapai sehubungan dengan distribusi

penyewa, kedalaman kantor, dan tata letak. Lokasi di luar bangunan juga

memungkinkan inti untuk bertindak sebagai titik transisi antara satu

bangunan dan lain skala mungkin berbeda.

Beberapa bidang masalah juga dibuat dengan menempatkan core di

luar bangunan. Kelemahan utama adalah bahwa, dalam kasus multi-

penyewa hunian, inti membutuhkan koridor akses panjang mengurangi

fleksibilitas distribusi penyewa. Selain itu, inti menempati ruang jendela

yang diinginkan sehingga kantor berbatasan langsung ke inti mungkin tidak

menerima cahaya alami.

5. Pendekatan Perencanaan

Pertimbangan utama dalam mengidentifikasi pendekatan yang paling

tepat untuk merencanakan daerah kantor umum:

o Jumlah fleksibilitas perencanaan diperlukan

o Jumlah privasi visual dan akustik diperlukan untuk personil

o Biaya konstruksi dan furniture awal dan siklus hidup

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA / LANDASAN TEORIrepository.unwira.ac.id/4348/3/BAB II.pdf · 5. Pendekatan Perencanaan Pertimbangan utama dalam mengidentifikasi pendekatan yang paling tepat

16

2.1.5.Studi Banding Obyek Sejenis

Kantor Sewa Menara Palma

Gambar 2. 1 menara palmaSumber : www.skyscrapercity.com, diakses pada tanggal 09 Oktober 2015

Nama Objek : Menara Palma, Jakarta

Lokasi : Jl. Rasuna Said, Jakarta

Pemilik : PT. Wanamitra Permai

Arsitek : Budiman Hendropurnomo, Dicky Hendrasto

Luas Tapak : 4720 m2

Total luas bangunan : 28,700 m2 (24 tingkat).

Fungsi bangunan : Rental Office

Tema bangunan : Arsitektur Modern

Kesan yang timbul dari bentuk bangunan ini adalah monumental karena

menjulang ke atas lebih tinggi secara visual dari pada 24 lantai yang ada, sebagai

suatu simbol tentang kekuatan yang terus maju menjulang ke atas. Kesan ini

lebih di perkuat lagi karena permainan bidang – bidang kaca yang lebih gelap

pada sisi timur dan barat bangunan, yang berada di antara kedua lempengan –

lempengan miring tersebut, sehingga mempertegas jarak renggang antara kedua

bidang miring tersebut.

Bentuk citra yang muncul berupa abstraksi dari dua bidang setebal 6 m

yang pada suatu kemiringan, mendekati satu dengan dengan yang lainnya. Tetapi

tidak bersentuhan sehingga tampak seperti huruf A secara asimetris. Bentuk

seperti huruf A ini sebenarnya berkaitan dengan kondisi lahannya yang sempit.

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA / LANDASAN TEORIrepository.unwira.ac.id/4348/3/BAB II.pdf · 5. Pendekatan Perencanaan Pertimbangan utama dalam mengidentifikasi pendekatan yang paling tepat

17

Struktur y

balok, kolom, dan

desain arsitektur,

ruang dapat terjaga

Seperti terl

geometri 2D terliha

Begitu pul

bentuk persegi pa

tampak seperti Hur

DENAH

POTONG

Gambar 2. 2 dSumber : www.skys

Secara 3D, menabertansformasi melalui peseperti yang terlihat pada g

17

yang di gunakan pada menara palma merupa

dan dinding geser, kemudian untuk menangani pe

ur, di pakai kolom miring dengan demikian fung

aga dan fungsi ruang tidak terganggu.

terlihat pada denah, menara palma memiliki banguna

lihat seperti persegi panjang.

pula pada tampak dan potongan, bangunan ini

panjang yang telah ditransformasikan sedemikian

Huruf ‘A’.

NGAN

2 denah, potogan, tampak kantor sewa menara palmakyscrapercity.com, diakses pada tanggal 09 Oktober 2015

enara palma ini memiliki bentuk dasar bal pengurangan dan penambahan bentukan massa hida gambar di bawah ini.

17

upakan kombinasi

permainan bentuk

ungsi kolom pada

gunan yang secara

ini terlihat seperti

kian rupa sehingga

5

balok yang telaha hingga terbentuk

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA / LANDASAN TEORIrepository.unwira.ac.id/4348/3/BAB II.pdf · 5. Pendekatan Perencanaan Pertimbangan utama dalam mengidentifikasi pendekatan yang paling tepat

18

Gamb

Sumber : www.skys

2.2. Pemahaman Tema

2.2.1.Pendekatan Rancangan

Tema rancangan y

1. Pendekatan

Pendekatan meng

antara usaha dalam rang

orang yang diteliti, met

rancangan Menurut kamus

246),

2. Arsitektur

Arsitektur adalah s

metode dan gaya meranc

bahasa Depdiknas (2001 :

a) Arsitektur adalah bag

kehidupan antara lain;

arsitektur modern, Yul

b) Dari segi seni, Arsit

ragam hiasnya, dari se

c) Dari segi teknik, Ar

perancangan konstr

dekorasi dan keindaha

18

mbar 2. 3 prefektif kantor sewa menara palma

kyscrapercity.com, diakses pada tanggal 09 Oktober 2015

n yang dipakai adalah pendekatan arsitektur moder

ngandung pengertian yaitu proses, cara, perbua

ngka aktivitas penelitian untuk mengadakan hu

etode untuk mencapai pengertian tentang mas

mus besar bahasa Indonesia pusat bahasa Depdi

h seni dan ilmu merancangg serta membuat konst

ncang bangunan. Menurut kamus besar bahasa

2001 : 246),

bagian dari kebudayaan manusia, berkaitan denga

ain; seni, teknik, ruang/tata ruang, geografi, sejar

Yulyanto Sumalyo, Gajah mada university press :

sitektur adalah seni bangunan termasuk didalam

i segi menguraikan tentang pengertian tentang arsi

Arsitektur adalah sistem mendirikan bangunan t

konstruksi, struktur, dan didalam hal ini juga me

ndahan.

18

5

odern

buatan mendekati,

hubungan dengan

asalah penelitian;

Depdiknas (2001 :

konstruksi bangunan,

bahasa Indonesia pusat

ngan berbagai segi

jarah. Dalam buku

s :

amnya bentuk dan

rsitektur.

n termasuk proses

enyangkut aspek

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA / LANDASAN TEORIrepository.unwira.ac.id/4348/3/BAB II.pdf · 5. Pendekatan Perencanaan Pertimbangan utama dalam mengidentifikasi pendekatan yang paling tepat

19

d) Dari segi ruang: Arsitektur adalah pemenuhan kebutuhan ruang oleh manusia atau

kelompok untuk melaksanakan aktifitas tertentu.

e) Dari segi sejarah: Arsitektur adalah ungkapan fisik dan peninggalan budaya dari

suatu masyarakat didalam batasan tempat dan waktu. Berdasarkan beberapa batasan

diatas maka dapat dikatakan bahwa arsitektur tidak hanya dibangun oleh manusia

mulai dari zaman primitive misalnya pohon atau di gua, tetapi juga oleh makhluk

hidup lainnya sebagai tempat tinggal (burung, serangga). Arsitektur sudah ada sejak

adanya manusia pertama hidup bumi ini, untuk melindungi dirinya dari alam

(hujan,terik matahari, angin dan lain-lain) ataupun gangguan makluk hidup lainnya

baik binatang maupun manusia dari kelompok lain. Sejak itu, hingga sekarang dan

masa yang akan datang arsitektur akan selalu berkembang dalam bentuk semakin

kompleks, sejalan dengan perkembangan peradaban dan budaya termasuk ilmu

pengetahuan, teknologi dan tuntutan kebutuhan manusia baik secara kualitatif

maupun kuantitatif

Jadi sacara umum Arsitektur dapat disimpulkan sebagai salah satu ilmu yang

dapat memadukan seni dan teknologi dalam menciptakan ruang atau bangunan bagi

manusia.

3. Modern

- Modern mempunyai arti terbaru, muthakhir atau sikap dan cara berpikir serta cara

bertindak sesuai dengan tuntutan zaman

- Memodernkan artinya menjadikan (menyebabkan, membuat menjadi modern).

Menurut kamus besar bahasa Indonesia pusat bahasa Depdiknas (2001 : 751),

Dari pemahaman uraian diatas maka dapat diambil kesimpulan dari

pendekatan arsitektur modern adalah suatu proses perancangan terhadap ilmu

arsitektur yang dapat memadukan seni dan teknologi dalam menciptakan ruang atau

bangunan bagi manusia dengan gaya bangunan yang terbaru atau muthakhir sesuai

dengan tuntutan zaman.

2.2.2.Pemahaman Arsitektur Modern

a. Sejarah Perkembangan Arsitektur Modern

Arsitektur modern muncul pada abad ke XX akibat adanya revolusi industri

dalam bentuk rasionalisasi dan penggunaan mesin secara besar-besaran. Sistem fabrikasi

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA / LANDASAN TEORIrepository.unwira.ac.id/4348/3/BAB II.pdf · 5. Pendekatan Perencanaan Pertimbangan utama dalam mengidentifikasi pendekatan yang paling tepat

20

diterapkan di mana sebagian besar elemen bangunan dibuat di pabrik, penggunaan

mesin-mesin, teknologi baja tulang dan sebagainya. Hal ini menyebabkan terjadinya

perubahan revolusioner, cepat, mendasar dan total dalam arsitektur dari klasik, Neo

klasik dan Elektik manjadi modern. Gejala ini terjadi selain karena kejenuhan terhadap

bentuk, teori dan kaidah-kaidah tentang seni dan arsitektur yang sudah berkembang

ratusan bahkan ribuan tahun sebelumnya, dan juga terjadi kerena perubahan dalam pola

pikir, pola hidup dan budaya masyarakat. Perubahan juga terjadi dalam segi dinamika

penduduk, jumlahnya berlipat ganda, yang semuanya menuntut penyediaan fasilitas

modern, praktis, ekonomi, cepat dibangun fungsional tanpa mengabaikan aspek

keselarasan, kesombongan dan keindahan.

Pada masa ini timbul berbagai aliran seni, budaya dan arsitektur seperti arsitektur

fungsionalisme, kubisme, rasionalisme dan juga sering di sebut purisme karena

mempertahankan kemurnian, mentabukan dekorasi yang tidak fungsional. Setelah seni

dan arsitektur Art Noeveau, Art-Deco, kemudian berkembang aliran murni abstrak total

dipelopori oleh kelompok De Stil. Konsep keindahan semacam ini tidak hanya

diterapkan dalam bentuk rumah-rumah dan bangunan tidak bertingkat lainnya, tetapi juga

diterapkan dalam arsitektur bangunan pencakar langit, suatu bentuk yang belum pernah

ada pada masa sebelumnya. Selanjutnya arsitektur modern berkembang begitu cepat

dalam bentuk dan aliran yang sangat kompleks, dan tidak dapat di kelompokkan dalam

periode waktu dan tempat seperti pada masa klasik dan tradisional.

Selain itu juga terjadi spesialisasi dan terpisahnya dua keahlian yaitu arsitek

dalam hal bentuk, ruang dan fungsi dan di lain pihak ada juga arsitek dibidang keahlian

konstruksi dan struktur dalam hal perhitungan dan pelaksanaan bangunan.

Dengan kata lain adanya pemikiran bahwa seni tidak lagi dipandang sebagai

sesuatu untuk kesenangan dan kepuasan tetapi bagi suatu seni terapan dalam estetika

industri sehingga perkembangan terakhir pada abad XIX dan pada sepuluh tahun awal

abad XX, perkembangan arsitektur modern berkaitan menjadi satu sama lain dalam

keseragaman gagasan yang kemudian menyebar hampir ke seluruh dunia dan akhirnya

disebut international Modern / International Style.

Arsitektur modern tidak bermula dengan revolusi yang tidak dengan tiba-tiba

membuang yang pra modern dan menggantinya dengan geometris sebagai satu-satunya

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA / LANDASAN TEORIrepository.unwira.ac.id/4348/3/BAB II.pdf · 5. Pendekatan Perencanaan Pertimbangan utama dalam mengidentifikasi pendekatan yang paling tepat

21

rupa arsitektur, tetapi secara setahap demi setahap menghapuskan ornamen-ornamen dan

dekorasi yang digantikan oleh geometri. Arsitektur modern diketahui telah berkembang

lebih kurang setengah abad, berawal kira-kira tahun 1920 hingga 1960 dan pada bulan

September 1930 telah diadakan suatu konggres oleh CIAM yang menghasilkan metode

berpikir secara rasional untuk membangun kembali bangunan - bangunan yang hancur

akibat perang dunia II. Dalam hal ini mereka menerapkan kecepatan dalam membangun

(pabrikasi komponen bangunan), efisien, ekonomis, dan rasional. Penekanannya pada

rasionalitas. Bangunan yang demikian ini dianggap mencerminkan fungsinya dan gejala

ini melintasi batas Negara dan budaya, sehingga dapat dianggap bersifat Internasional.

Arsitektur modern mempunyai pandangan bahwa arsitektur adalah ‘olah pikir’

dan bukan ‘olah rasa’ (tahun 1750), dan ‘permainan ruang’ dan bukan ‘bentuk’. Sejalan

dengan kemajuan teknologi yang pesat ikut mempengaruhi arsitektur. Munculnya

teknologi bahan bangunan yang mendukung arsitektur modern. Misalnya kaca yang

dapat digunakan untuk mengekspresikan space atau ruang.

Karena ciri-cirinya yang ‘ada tapi tak terlihat’. Selain itu untuk mewujudkan

kecepatan dalam membangun maka dilakukan dengan produksi masal bahan bangunan

sehingga mengakibatkan arsitektur modern dapat menembus batas budaya dan geografis,

dan arsitektur menjadi suatu gaya internasional serta bangunan-bangunan di dunia

menjadi seragam. Ornamen-ornamen dalam bangunan dianggap suatu kejahatan dan

klasisme yang pernah dipakai oleh kaum fasis dan nazi menjadi simbol yang negatif dan

perlu diolah. (sumber: Hubertus nong , skripsi tugas akhir, 2005, 21-23. )

b. Arsitektur puncak modern

1. Para empu arsitektur modern

Arsitektur pada puncak modern hadir tidak pada hanya 1 Macam rupa

arsitektur, tetapi ada empat aliran besar yaitu: Alvar Aalto yang tradisionalis, Lee

Corbusier yang seniman, dengan Frank Lloyd Wright yang naturalis, Mies Van Der

Rohe yang fungsionalis.

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA / LANDASAN TEORIrepository.unwira.ac.id/4348/3/BAB II.pdf · 5. Pendekatan Perencanaan Pertimbangan utama dalam mengidentifikasi pendekatan yang paling tepat

22

Alvar Aalto yang tradisionalis Lee Corbusier yang seniman

Frank Lloyd Wright Mies Van Der Rohe

Gambar 2. 4 beberapa desain arsitektur modern)

Para empat tersebut sama sekali sudah praktis tidak memperlihatkan

ornamentasi, kecuali Frank Lloyd Wright yang masih memakai ornamentasi. Di

Indonesia gaya arsitektur yang terkenal pada jaman itu adalah arsitektur gaya

Jengki.

2. Degradasi arsitektur modern dengan tertib-gubahan klasik.

Arsitektur modern merupakan Internasional Style yang menganut Form

Follows Function ( bentuk mengikuti fungsi ). Bentukan platonic solid yang serba

kotak, tak berdekorasi, perulangan yang monoton, merupakan ciri arsitektur

modern. Suasana degradatif ditampilkan oleh adanya arsitektur modern yang telah

tidak mampu membedakan dirinya dari sembarang bangunan ( arsitektur itu lebih

dari sekedar bangunan ), gubahan olah seni atau olah nalar atau keduanya tidak

jelas karena prosesnya telah sedemikian mekanistik dan terformulasi keinginan

untuk mendongkrak kembali degradasi ini.

Hal ini justru merupakan kesalahan karena yang muncul malah cemoohan

dan kelainan. Gerakan yang mengarah ke keadaan suatu langgam dan selalu

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA / LANDASAN TEORIrepository.unwira.ac.id/4348/3/BAB II.pdf · 5. Pendekatan Perencanaan Pertimbangan utama dalam mengidentifikasi pendekatan yang paling tepat

23

berpedoman pada rasionalitas dan fungsionalitas ini, mengakibatkan reaksi dan

kritik dari masyarakat. Masyarakat merasa jenuh, dan keterasingan akan budaya

masa lalu mereka. Salah satu kerangka teoritis yang menonjol dalam menentang

doktrin arsitektur modern ini dikemukakan oleh Robert Venturi dalam bukunya:

Complexity and contradiction in Architecture. Kerangka teoritis tersebut adalah

‘less is bore’ yang menentang doktrin ‘less is more’ dari L. M. Van Der Rohe.

Karenanya arsitektur modern mengalami kemerosotan popularitas, bahkan oleh

beberapa arsitek dikatakan telah mati dengan tanda resmi kematiannya; saat

diledakkannya permukiman orang Negro ‘Pruit Igoe’ karya Yamasaki di St. Louis

pada tahun 1972. sumber: Cerfer, Francisco Asencio., Architecture 1, European

master-3, Ediciones S. A., 1991

3. Ciri – Ciri Arsitektur Modern

Arsitektur modern yang muncul pada abad ke XX mempunyai ciri-ciri sebagaiberikut :

1. Asimetris

2. Kubisme / semua sisi ( depan, samping dan belakang ) dalam komposisi

kesatuan bentuk.

3. Elemen bangunan ( seperti jendela, dinding, atap dan lain-lain ) menyatu dalam

komposisi bangunan.

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA / LANDASAN TEORIrepository.unwira.ac.id/4348/3/BAB II.pdf · 5. Pendekatan Perencanaan Pertimbangan utama dalam mengidentifikasi pendekatan yang paling tepat

24

Gambar 2. 5, ciri-ciri arsitektur modern)

c. Arsitektur Modern akhir abad XIX

Arsitektur Modern akhir abad XIX terdiri dari :

a. Arsitekur klasik ( Eklektisme per-neoklaasik ; 1872 – 1892 );

Arsitektur modern mulai berkembang pada abad XVI di Eropa dan dimulai

dengan Eklektisme, selain karena kejenuhan terhadap pola klasik juga karena

semakin banyak pilihan untuk digabungkan atau diulangi tetapi dalam pola, konsep

dan bentuk baru. Dalam perkembangan arsitektur istilah Eklektisme dipakai untuk

menandai gejala pemilihan pencampuran gaya-gaya pada abad XIX masa

berakhirnya klasikisme, masa awal modernisasi bukan pencampuran maupun

perkembangan pada masa sebelumnya.

b. Arsitektur Fungsionalisme dan porisme ( 1880 – 1890 )

Pada awal revolusi industri yang kedua terjadi penggunaan mesin secara

besaran- besaran serta rasionalisasi bangunan.

Pada masa ini terjadi peledakan-paledakan jenis bangunan, di mana pada

masa sebelumnya tidak seperti yang di pikirkan. Bangunan-bangunan tersebut

disempurnakan menjadi bangunan-bangunan publik, seperti : pabrik, tokoh -tokoh

besar, stasiun kereta api, kantor apertemen dan Gedung pameran. Berikut ini muncul

bangunan-bangunan seperti: lapangan terbang, Hanggar dan bioskop.

c. Arsitektur Modern sesudah tahun 1940 ;

Arsitektur ini cenderung merancang dalam bentuk scluptural yang

sensasional, menerapkan konsep dengan gaya arsitektur spektakuler yakni pada

teknologi konstruksi bahan bangunan dan kebutuhan akan fasilitas ruang. Arsitektur

Modern pada tahun 1840 ini muncul pada awal perang dunia ke dua dengan Arsitek

terkenal pada masa itu adalah Le Corbusier dengan proyek-proyek raksasa.

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA / LANDASAN TEORIrepository.unwira.ac.id/4348/3/BAB II.pdf · 5. Pendekatan Perencanaan Pertimbangan utama dalam mengidentifikasi pendekatan yang paling tepat

25

2.2.3. Prinsip Desain

1. Prinsip-Prinsip Arsitektur Modern

Prinsip utama arsitektur Modern merupakan suatu bentuk pengulangan,

pemaduan serta pengambilan sepenuhnya salah satu bentuk klasik tetapi dalam skala dan

ukuran lebih besar. Hal ini terlihat jelas pada arsitektur modern awal (Neo- Klasik).

Aliran Neo-Klasik di golongkan kedalam suatu awal arsitektur modern karena selain

kaidah baku arsitektur klasik sudah sepenuhnya tidak dilaksanakan, digabungkan satu

dengan yang lainnya dan menggunakan sistem konstruksi maupun bahan-bahan

bangunan khususnya baja dan teknologi baru atau modern.

Prinsip arsitektur modern juga timbul karena terjadinya revolusi industri kedua

antara tahun 1880-1890 dalam bentuk rasionalisasi dan penggunaan mesin secara besar-

besaran. Pada masa ini terjadi ledakan jenis bangunan dimana pada masa sebelumnya

tidak, seperti : ruang pameran, pabrik, toko-besar, stasiun kereta api, kantor, apertemen.

Dua point dalam kaitan dengan hal tersebut yaitu : yang Pertama timbulnya

sistem pabrikasi dimana sebagian besar eleman bangunan dibuat dipabrik, penggunaan

mesin, teknologi baja tulang, dan sebagainya. Kedua terjadinya spesialisasi dan

terpisahnya dua keahlian : Arsitek dalam hal bentuk, ruang dan fungsi disuatu pihak dan

keahlian konstruksi dan struktur dalam hal perhitungan dan pelaksanaan bangunan dilain

pihak. Dalam masa moderenisasi awal konsep keindahan dalam arsitektur berkembang

secara radikal menantang klasikisme sebaliknya menekankan pada fungsionalisme dan

plurisme atau kemurnian.

2. Prinsip - Prinsip Arsitektur Modern Menurut para Tokoh Arsitektur :

a. Eugene Emanuel Viollet-Le-Duc (1814-1879)

Prinsip yang dikemukakan adalah sederhana : bahwa sebuah bangunan

harus direstorasi sekurang-kurangnya berdasarkan keadaan dimana kita

mendapatkannya. Oleh karena itu rekonstruksi harus memperhatikan penambahan

dari elemen-elemen yang hilang dimana kita dapat memperkirakan berdasarkan

peninggalan yang masih ada. Jadi arsitek tidak lebih dari sekedar menyusun

kembali atau mengembalikan pada bentuk semula.

(sumber: Hubertus nong , skripsi tugas akhir, 2005, 21-23. )

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA / LANDASAN TEORIrepository.unwira.ac.id/4348/3/BAB II.pdf · 5. Pendekatan Perencanaan Pertimbangan utama dalam mengidentifikasi pendekatan yang paling tepat

26

b. Otto Wagner (1841-1918)

Prinsip dasar menurut Wagner adalah gaya baru seharusnya relistis,

merupakan ekspresi langsung dari kontruksi dan memikirkan adanya teknologi

serta material modern. Wagner meletakan dasar-dasar doktrin dari Modern

Architecture, antara lain tentang adanya garis-garis horizontal, atap dasar,

pembangunan material secara lanjut. Dikatakannya pula bahwa sebagai kebutuhan

dan tuntutan modern seharusnya merupakan sumber inspirasi dari karya-karya

arsitektural. Prinsip dan pola pikir tersebut terungkap dalam berbagai karyanya

antara lain: Post Saving bank Office diWina (1904-1906).

Gambar 2. 6desain otto wagner (1841-1918 )arsitektur modern)

(sumber: Hubertus nong , skripsi tugas akhir, 2005, 21-23. )

c. Antonio Gaudi (1852-1926)

Prinsip dasar menurut Gaudi adalah dalam membahas suatu persoalan, kita

harus mempelajari, memahami dan memisahkannya dari hal-hal yang berlebihan:

kita mencoba menerapkan gagasan dalam suatu bentuk dan berusaha

menyederhanakannya, tetapi tetap dapat memberikan kepuasan pada dasar-dasar

keindahan. Dengan demikian kita dapat menghindari permasalahan struktur,

kontruksi, denah dan tata ruang dan lain-lain aspek perancangan arsitektural.

Pendapat tersebut jelas mengacu pada penyederhanaan dan menghindari

hal-hal yang tidak berfungsi, tetapi dapat menampilkan keindahan.

(sumber: Hubertus nong , skripsi tugas akhir, 2005, 21-23. )

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA / LANDASAN TEORIrepository.unwira.ac.id/4348/3/BAB II.pdf · 5. Pendekatan Perencanaan Pertimbangan utama dalam mengidentifikasi pendekatan yang paling tepat

27

d. Louis Henry Sullivan (1856-1924)

“Bentuk selalu mengikuti fungsi. Tekanan kita namakan sebagai fungsi dan

resultan atau yang dihasilkan adalah Bentuk

Dalam tulisan Sullivan tentang New Archicture beliau menyatakan “suatu

dekorasi baru harus dikembangkan dan digunakan secara wajar untuk mencapai

keharmonisan terbatas pada bentuk organis, platis dan melekat pada dayanya

untuk mengekspresikan pemikiran dan perasaan”.

Prinsip ini dicapai dengan sumbu-sumbu bangunan yang jelas, tata letak

ruang disusun secara teratur, komposisi yang logis, tidak berlebihan dan

“ memurnikan “ material kemudian menyusun unit bangunan dalam volume ruang

sedemikian rupa sehingga bangunan mendapatkan martabat dan kemegahan.

(sumber: Hubertus nong , skripsi tugas akhir, 2005, 21-23. )

e. Hendrik Petrus Berlage (1856-1934)

Prinsip dasar menurut Berlage yaitu: arsitektur baru (modern) melibatkan

penciptaan ruang dan bukan menggambarkan tampak atau wajah luar bangunan

saja; kita para arsitek seharusnya kembali pada hal-hal yang sifatnya otentik atau

asli. Perancangan bangunan harus memikirkan kembali pada pemikiran-pemikiran

mendasar tentang arsitektur. Seni konstruksi adalah menyatukan berbagai elemen

untuk mendapatkan ruangan dengan segala keharmonisannya. Kemampuan kita

adalah membuat karya yang asli, utuh dalam kesatuan dengan “kejujuran” dan

bukan menutup konstruksi, dan membuat “topeng” penutup dari bagian dalamnya.

Pendapat tersebut terlihat menekankan pada adanya kesatuan bentuk luar

dan dalam dari bangunan, yang menjadi konsep dasar dari arsitektur

fungsionalisme.(sumber: Hubertus nong , skripsi tugas akhir, 2005, 21-23. )

1. Alasan yang mendasari timbulnya modernisme

Tahun 1880-1890 terjadi semacam revolusi industri ke dua dalam bentuk

rasionalisasi dan penggunaan mesin secara besar-besaran. Pada masa itu terjadi

“ledakan” jenis bangunan di mana pada masa sebelumnya tidak seperti misalnya: ruang

pameran, pabrik, toko-toko besar, stasiun kereta api, kantor, apartemen. Berikutnya

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA / LANDASAN TEORIrepository.unwira.ac.id/4348/3/BAB II.pdf · 5. Pendekatan Perencanaan Pertimbangan utama dalam mengidentifikasi pendekatan yang paling tepat

28

muncul bangunan lapangan terbang, hangar, bioskop. Dua hal yang perlu dikemukakan

berkaitan dengan hal tersebut yaitu:

1. Timbulnya sistem pabrikasi di mana sebagian besar elemen bangunan di buat pabrik,

menggunakan mesin-mesin, teknologi baja tulang dan sebagainya, memungkinkan

pembangunan hanya dalam waktu relative singkat.

2. Terjadinya spelialisasi dan terpisahnya dua keahlian: arsitek dalam hal bentuk, ruang

dan fungsi di satu pihak dan keahlian konstruksi dan struktur dalam hal perhitungan

dan pelaksanaan bangunan di lain pihak.

a. Ciri-ciri arsitektur modern

- Ideological

- Stylistic

- Design Ideas

b. Prinsip umum arsitektur modern

- Form Follow Funcntion (Bentuk mengikuti fungsi)

- Less is More. (kurang itu lebih)

- anti ornament

- Singuler (tunggal).

- geometris

- Jujur dalam penggunaan bahan

- Nihilism.

c. klasifikasi dari ciri-ciri arsitektur moderen (1920-1960)

- one international ‘style or no style’

Bentuk model sama dimana pun berada

Tanpa langgam/gaya

- Utopia And Idealis

Arsitek seakan-akan melaksanakan impiannya memperbaiki realita dan

cenderung bersifat memaksakan

- Deterministik Form, Fungsional/D.F.F:

Syarat utama dari bangunan adalah membangun mencapai kegunaan

yang semaksimal mungkin

Ruang-ruang yang direncanakan sesuai fungsi

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA / LANDASAN TEORIrepository.unwira.ac.id/4348/3/BAB II.pdf · 5. Pendekatan Perencanaan Pertimbangan utama dalam mengidentifikasi pendekatan yang paling tepat

29

Bangunan tidak harus berdiri dari kepala, badan dan kaki.

- Zeitgeist

Berlatar belakang logika dan keilmuan

- Artis As Prophet/Healer

Berlatar belakang logika dan keilmuan

- Elist/’For Every Man’

Arsitekturnya lebih menonjolkan sikap eksklusif perancangannya yang

tumbuh dari keinginan bersama

- Wholistic, Comprehensive Redeveloment:

Adanya pemahaman yang menyeluruh dan saling mendukung antar

elemen-elemen pembentuk arsitektur

- Architect As Savior/Doctor

Arsitek menempatkan dirinya sebagai penyelamat/penyembuh dari

segala permasalahan arsitektur yang mempunyai banyak gudang ide.

Arsitektur Modern merupakan sebuah karya yang kompleks dan

kontradiktif, ia memiliki kemampuan untuk menunjukan sebuah karya baru

yang melanggar tradisi-tradisi yang telah ada. Meski demikian karya

arsitektur modern tetap mengutamakan kesederhanaan sehingga tidak

menampakkan kerumitan, Mies Van der Rohe menyebutnya dengan “Less is

More” atau mengutamakan fungsi dari suatu bangunan.

2. Konsep Dasar

• Menurut, Frank Llyod Wright (Amerika Serikat) falsafahnya setiap

permasalahan arsitektur pemecahannya adalah selalu berhubungan dengan

alam dan lingkungan seperti iklim, topografi dan bahan bangunan.

• Menurut Walter Gropius (jerman dan Amerika Serikat). Keahlian yang

dipadu dengan kamajuan teknik dapat Dilihat pada setiap perencanaannya

yang sejalan dengan kemajuan teknik.

• Menurut Mies van Der Rohes (Jerman, Amerika serikat). Kesederhanan,

ketelitian, kerapian, kedisiplinan, keseimbangan dan bersifat umum yang

diungkapkan dalam bentuk bangunannya

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA / LANDASAN TEORIrepository.unwira.ac.id/4348/3/BAB II.pdf · 5. Pendekatan Perencanaan Pertimbangan utama dalam mengidentifikasi pendekatan yang paling tepat

30

• Menurut Le Corbusier (Prancis). Menciptakan perasaan aman, keramah–

tamahan, kebahagiaan serta kesatuan yang harmonis dari bentuk-bentuk yang

ada dibumi ini dan hubungannya dengan skala manusia.

• Menurut Alvar Aalto (Finlandia). Suatu perencanaan yang memperhatikan

keadaan alam dan lingkungan, mengahargai tradisi alam serta isinya, yaitu

dengan tidak tergantung kepada bahan – bahan buatan pabrik.

• Menurut Oscar Niemeyer (Brazilia). Dasar perencanaannya selalu

dipengaruhi oleh :

o Penyesuaian terhadap keadaan alam dan lingkungan.

o Penguasaan secara fungsional.

o Kematangan dan ketepatan dalam pengolahan serta pemilihan bentuk,

bahan dan struktur.

o Pengungkapan yang khas dari arsitektur Brazilia, tempat asalnya.

3. unsur-unsur atau elemen pembentuk bangunan

a. Fungsi

Hampir selama 20 tahun, bangunan arsitektur modern dipolakan bentuk sesuai

fungsinya. Namun para ahli berpendapat fungsi saja tidak cukup. Tanpa filosofi yang

menyatukan antara estetika dan fungsi, arsitek jaman Viktoria gagal membuat arsitektur

secara estetika, namun secara fungsi mereka berhasil.

pada awal abad 20 kesadaran mulai timbul. Para arsitek terlibat langsung dalam

proses aktivitas sehari-hari. Hal ini menjadi pertimbangan bagi arsitek untuk

memikirkan ulang dari dasar seni mereka. Le Corbusier sebenarnya menginginkan dua

hal, yang pertama adalah sebuah rumah yang menyerupai mesin yang murah, standart,

mudah digunakan dan mudah dalam perawatan. Tetapi ia juga mengartikan sebuah

rumah yang didesain dengan kejujuran.

Le Corbusier selalu menggunakan ukuran dengan sistem modul berdasarkan

figur manusia ideal. Hal ini merubah pandangan arsitektur modern tentang fungsi dan

bagaimana mendesainnya.

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA / LANDASAN TEORIrepository.unwira.ac.id/4348/3/BAB II.pdf · 5. Pendekatan Perencanaan Pertimbangan utama dalam mengidentifikasi pendekatan yang paling tepat

31

b. konstruksi

Di Belanda, W.M. Dudok mengkombinasikan bentuk moderenitas dengan

permukaan batu bata, hasilnya mendapat sambutan hangat di Inggris, tetapi secara

universal dijelek-jelekan karena mereka merasa batu bata merupakan suatu

pengkhianatan pada tujuan gerakan arsitektur moderen.

Tentu saja ini bertentangan dengan ajaran dinding bersih (Clean Wall

Orthodoxy) dari puritan Adolf Loos.

c. bentuk

Idealnya bentuk, fungsi dan konstruksi harus tampak satu kesatuan dan muncul

menjadi bentuk yang khusus dan kita selalu mengharapkan solusi yang tepat agar

menghasilkan bentuk yang spesifik antar gabungan ketiganya; kecaman nyata pada

penjiplakan dalam arsitektur modern bukannya tidak menghargai individualitas, tapi

semua gedung merupakan problem yang unik.

Arsitektur modern pada dasarnya masih melakukan pengulangan bentuk-bentuk

rasional pada awal abad 20 dimana fungsi masih menjadi inspirasi utama, dan pada

masa kini bebas dalam mengembangkannya.

Selanjutnya mereka memanfaatkan material dan teknik konstruksi yang baru,

jika material baru tidak dapat ditentukan dengan tegas dalam menetapkan bentuk-

bentuk arsitektur medern. Munculnya pemikiran baru tentang struktur yang tergantung

pada tempat. dan ini saatnya untuk mempelajari hubungan antara pemikiran dan

material dalam konstruksi modern.

d. ruang

Ruang pada zaman barok mengakui adanya ketidakterbatasan akan tetapi tetap

berhati-hati ketika menghubungkan matematik barok dengan perencanaannya tanpa

adanya jaminan. Ketidakterbatasan ini berkembang tetapi hanya merupakan simbol.

Pada abad 19 perencanaan barok meluas dengan adanya jalan kereta yang dapat

menempuh perjalanan dalam sehari. Konsep ruang: ruang tak terbatas meluas ke segala

arah, ruang terukur/terbatasi/terlihat bayangan strukturnya (segi empat) arsitektur

dipahami dalam tiga dimensi, ruang dari arsitektur modern memiliki hubungan dengan

pengamat. Ruang yang didalam merupakan eksperimen ruang tak terbatas dengan

partisi yang dapat ditelusuri melalui ruang-ruang yang dilalui.

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA / LANDASAN TEORIrepository.unwira.ac.id/4348/3/BAB II.pdf · 5. Pendekatan Perencanaan Pertimbangan utama dalam mengidentifikasi pendekatan yang paling tepat

32

e. kesimpulan

Perkembangan arsitektur modern meliputi perkembangan pemikiran mengenai

konsep fungsi, bentuk, konstruksi dan ruang. Dilihat dari segi fungsi, bentuk bangunan

arsitektur modern menggunakan modul manusia (Le Corbusier) karena bangunan

ditekankan pada fungsinya.

Ditinjau dari segi bentuk, bangunan arsitektur modern memungkinkan untuk

menghasilkan bentuk-bentuk yang tidak biasa karena perkembangan teknologi

struktur dan konstruksi serta perkembangan teknologi bahan memungkinkan.

Dilihat dari segi konstruksi, perkembangan arsitektur modern ditandai oleh

penggunaan konstruksi beton bertulang, baja dan bahan-bahan bangunan yang

ringan.

Dilihat dari segi ruang, bangunan arsitektur modern memilki konsep ruang yang

dikembangkan yaitu ruang tak terbatas meluas ke segala arah, ruang

terukur/terbatasi/terlihat bayangan strukturnya (segi empat) arsitektur dipahami

dalam tiga dimensi, ruangdari arsitektur modern memilki hubungan dalam pengamat.

Periode dan aliran-aliran serta contoh banguanan arsitektur modern

Periode I (1917-1929)

Pada periode ini muncul pandangan baru tentang konsep ruang dalam arsitektur

oleh gerakan modern yakni:

Konsep ruang arsitektur sebelum modern dititik beratkan pada keinginan, emosi

dan kemuliaan, Menurut arsitektur modern faktor-faktor yang menunjang pembentukan

ruang selain kegiatan, emosi dan kemuliaaan, juga ditunjang komposisi, manipulasi,

rasio, dimensi dan daya atau power.

Pada tahun 1928 berdirinya CIAM (Congres Internationaux D’ Architecture

Modern) dijelaskan persamaan tujuan, metode, teknik dan teori estetika baru dari

arsitektur modern, suatu tanda bahwa arsitektur modern mulai mempunyai pengaruh

didunia.

Periode II (1930-1939)

Bangunan-bangunan pada periode ini bentuknya secara umum dapat dikatakan

memiliki karakter gaya internasional, yang dititik beratkan dengan penggunaan bahan-

bahan setempat, tampa menyembunyikan kekurangannya. hal ini adalah suatu

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA / LANDASAN TEORIrepository.unwira.ac.id/4348/3/BAB II.pdf · 5. Pendekatan Perencanaan Pertimbangan utama dalam mengidentifikasi pendekatan yang paling tepat

33

keberanian dari bentuk-bentuk arsitektur yang dianggap menyalahi jaman pada waktu

itu.

Hasil karya arsitektur pada periode II pada dasarnya merupakan perpaduan

keahlian, perkembangan teknologi dan industri serta yang dengan paham-paham

kedaerahan (manusia dan lingkungannya) tidak mengurangi masa kesatuan yang

disebut kemanusiaan, akal dan seni dari arsitektur moderen.

periode III (1949-1958)

Perang dunia II (1941-1945) yang menimbulkan kerusakan pada gedung-gedung

dan rumah tinggal menyebabkan faktor kebutuhan manusia akan rumah tinggal dan

gedung-gedung tersebut menjadi latar belakang arsitektur modern pada periode ini.

Ekspresi bentuk masa bangunan serta material yang mendominasi pada periode ini

(banyak dipengaruhi oleh gaya Mies Van Der Rohe dan Le Corbusier), dapat dibagi

atas:

Bentuk Curvelinear Geometris yang plastis dengan menggunakan bahan dan

struktur utama pada umumnya beton serta struktur atap baja

Bentuk geometris (kubus, prisma) umumnya menggunakan baja sebagai struktur

utama dengan dinding kaca sebagai penutup (Curtain Wall atau dinding tirai)

fase I (1949-1958)

Ciri-ciri lain pada masa ini

Penggunaan bidang-bidang kaca yang lebar

Penggunaan dinding penyekat yang diproduksi secara industri dan berfungsi

sebagai pemisah ruang maupun perlindungan cuaca

Permukaan bangunan mulai agak kasar, menjurus kearah brutalisme

Sistem lantai yang digunakan Cantilever dengan tujuan agar ruang lebih luas

Aliran penyederhanaan bentuk

Aliran bentuk sesuai dengan fungsi dan bahan

Aliran organik

Aliran perubahan sikap terhadap jaman masa lampau

Fase II (1958-1966)

Fase kedua timbul setelah mengalami beberapa fariasi sebagai akibat

kemajuan teknologi dan pandangan pada fase pertama dan periode-periode

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA / LANDASAN TEORIrepository.unwira.ac.id/4348/3/BAB II.pdf · 5. Pendekatan Perencanaan Pertimbangan utama dalam mengidentifikasi pendekatan yang paling tepat

34

sebelumnya. pada fase ini timbul dua aliran yang menonjol di Eropa dan

amerika yaitu brutalisme dan formalisme,

Aliran brutalisme

Brutalisme mengalami dua fase yaitu:

Brutalisme dalam pengertian sempit yang timbul dalam lingkungan

smithsons-pencetus brutalisme di inggris. brutalisme disini lebih

mementingkan etika dari pada estetika.

Brutalisme yang kemudian berkembang dan dikenal dengan istilah

internasional brutalisme. Brutalisme disini lebih bertujuan pada

estetika.

Aliran formalisme

Formalisme dipengaruhi oleh aliran lain diantaranya brutalisme dan neo-

historisme sehingga menjadi:

Formalisme-brutalisme

Formalisme-neo-historisme

2.2.4.Pemahaman Bentuk dan Ruang dalam Arsitektur Modern

Perkembangan Arsitektur Modern meliputi perkembangan pemikiran mengenai

konsep fungsi, bentuk, konstruksi dan ruang. Namun dalam pembahasan ini penekanan

lebih pada pembahasan bentuk dan ruang, ciri pokok dari bentuk adalah ”ada dan nyata

atau terlihat atau teraba”, sedangkan ruang memiliki ciri khas “ada dan tak terlihat atau

tidak nyata”. Ditinjau dari segi bentuk, bangunan arsitektur modern memungkinkan untuk

menghasilkan bentuk-bentuk yang tidak biasa karena perkembangan teknologi struktur dan

konstruksi serta perkembangan teknologi bahan pada masa itu. Sedangkan Dilihat dari segi

ruang bangunan arsitektur modern bersifat lebih mengalir dan hirarki berdasarkan proses

sirkulasi dan berkegiatan (step to step). Sekedar untuk melengkapi dari segi konstruksi,

perkembangan arsitektur modern ditandai oleh penggunaan konstruksi beton bertulang,

baja dan bahan-bahan bangunan yang ringan dan Dilihat dari segi fungsi, Bentuk

bangunan arsitektur modern menggunakan modul manusia (le corbusier) karena bangunan

ditekankan pada fungsinya.

Berdasarkan pada Slogan Le Corbusier “ rumah sebagai mesin untuk tempat

tinggal”. Le Corbusier sebenarnya menginginkan dua hal. Yang pertama adalah sebuah

Page 28: BAB II TINJAUAN PUSTAKA / LANDASAN TEORIrepository.unwira.ac.id/4348/3/BAB II.pdf · 5. Pendekatan Perencanaan Pertimbangan utama dalam mengidentifikasi pendekatan yang paling tepat

35

rumah yang menyerupai mesin yang murah, standard, mudah digunakan dan mudah dalam

perawatan. Tapi ia juga mengartikan sebuah rumah yang didisaign dengan kejujuran. Oleh

karena itu slogan tersebut menjadi terkenal pada masa perkembangan arsitektur modern

dan menjadi konsep dasar suatu rancangan bangunan yang modern. Merujuk pada buku

Rayner Banham “Guide to Modern Architecture”, Chapter 2,3,4 and 5. Tentang bentuk

dan ruang.

1. Bentuk

Bentuk dalam arsitektur modern adalah merupakan periode yang membingungkan

bagi para praktisi, karena tidak ditentukan dan dibentuk dari fungsi maupun bahan

bangunan yang dipakai. Tidak satupun dari fungsi maupun konstruksi tanpa

pengaruhnya, dan pelaku yang antusias pada pemecahan fungsional yang baru dan

metode baru struktur seperti terlibat juga pada ekspresi yang baru.

Dalam arsitektur modern bentuk, fungsi dan konstruksi harus tampak satu

kesatuan dan muncul menjadi bentuk yang khusus dan kita selalu mengharapkan solusi

yang tepat agar menghasilkan bentuk yang spesifik antara gabungan ketiganya. Solusi-

solusi yang unik umumnya layak karena teknik-teknik konstruksi modern menjadikan

semua bentuk mungkin untuk dibangun. Bentuk yang diinginkan adalah bentuk-bentuk

sederhana, karena semua style lama amat kompleks dan dipenuhi oleh ornamen. Bentuk

dasar pada arsitektur modern adalah bentuk–bentuk geometri (platonic solid) yang

ditampilkan apa adanya.

Arsitektur modern pada dasarnya masih melakukan pengulangan bentuk-bentuk

rasional pada awal abad 20 dimana fungsi masih menjadi inspirasi utama, dan pada masa

kini bebas dalam mengembangkannya. Selanjutnya mereka memanfaatkan material dan

teknik konstruksi yang baru, Jika material baru tidak dapat ditentukan dengan tegas

dalam menetapkan bentuk-bentuk arsitektur modern. Muncul pemikiran baru tentang

struktur yang tergantung pada tempat dimana bangunan itu dibangun.

2. Ruang

Satu hal yang tak dapat disangkal tentang arsitektur modern adalah kesadaran

dalam memanipulasi ruang. Dalam sejarah, ruang telah ada hanya didalam struktur

(diluar hanyalah alam, ketidakaturan dan tidak dapat diukur). Renesan telah mengulangi

Page 29: BAB II TINJAUAN PUSTAKA / LANDASAN TEORIrepository.unwira.ac.id/4348/3/BAB II.pdf · 5. Pendekatan Perencanaan Pertimbangan utama dalam mengidentifikasi pendekatan yang paling tepat

36

proses dan dapat melihat tampak luar dari bangunan ( seperti yang dilakukan bangsa

Yunani) dan terpisah dari seni. Ciri bangunan-bangunan dari mereka : kecil, kotak,

mempunyai pusat dan tertutup.

Konsep ruang pada arsitektur modern yaitu ruang tidak terbatas meluas kesegala

arah, ruang terukur/terbatasi/terlihat bayangan strukturnya (segi empat) arsitektur

dipahami dalam tiga dimensi, ruang dari arsitektur modern memiliki hubungan dengan

pengamat. Ruang yang didalam merupakan eksperimen ruang tak terbatas dengan partisi

yang dapat diterusuri melalui ruang-ruang yang dilalui. Pola perletakan ruang lebih

mengalir dan berurutan berdasarkan proses kegiatan.

Pada perkembangannya arsitektur modern memiliki bentuk dan struktur yang

tetap. Bagian fisik dari arsitektur modern sebagai pemecahan yang radikal dari sebuah

masalah yang fungsional yang tidak dapat hilang sebagai bagian dari estetika yang

merupakan manipulasi dari ruang yang tidak terbatas dan terukur.

Berikut adalah beberapa pendapat tentang konsep ruang dan bentuk modern

secara subjektif Menurut para tokoh arsitek terkemuka :

a. Le Corbusier,

villa savoye

Gambar 2. 7 desain Le Corbusier (arsitektur modern )

• Ruang yang tercipta haruslah seefisien mungkin, sesuai dengan kaidah industri.

Karena ruang adalah mesin untuk ditinggali/ditempati. Keindahan diperoleh dari

purisme (kemurnian), dimana bentuk-bentuk yang digunakan adalah bentuk yang

halus dan sederhana.

• Bentuk bangunan menggunakan modul manusia (le corbusier) karena bangunan

ditekankan pada fungsinya. Bentuk bersifat kubisme dan futuris.

Page 30: BAB II TINJAUAN PUSTAKA / LANDASAN TEORIrepository.unwira.ac.id/4348/3/BAB II.pdf · 5. Pendekatan Perencanaan Pertimbangan utama dalam mengidentifikasi pendekatan yang paling tepat

37

b. Mies van de Rohe,

Farnsworth house, Fox River, Illinois, 1950Gambar 2. 8 desain Mies van de Rohe (arsitektur modern )

• Ruang haruslah sederhana dan apa adanya, karena dari situlah estitika berasal.

Fleksibel adalah nilai tambah tersendiri bagi sebuah ruang yang dapat memberi

kesan dinamis dan adaptif. Secara struktural ruang harus terpisah antara kolom

dan dindingnya (skins & bones).

• Bentuk bersifat kubisme dan futuristik.

c. Walter Gropius,

Fagus Factory, Alfeld-an-der-Line,Gambar 2. 9 desain Walter Gropius (arsitektur modern )

• Awal pembentukan ruang adalah dimulai dari suasananya, baru setelah itu beralih

pada fungsi. Keindahan ditemukan dari produk industri dan bukan dari alam.

• Penciptaan bentuk bangunan, sesuai dengan pola perletakan ruang yang urut

berdasarkan sequence proses kegiatan penghuninya.

d. Frank Lloyd Wright,

Falling WaterGambar 2. 10 desain Frank Lloyd Wright (arsitektur modern )

Page 31: BAB II TINJAUAN PUSTAKA / LANDASAN TEORIrepository.unwira.ac.id/4348/3/BAB II.pdf · 5. Pendekatan Perencanaan Pertimbangan utama dalam mengidentifikasi pendekatan yang paling tepat

38

• Ruang terbentuk karena interaksinya dengan lingkungan alam. Bagaimana

lingkungan binaan merespon faktor-faktor alam, atau mengambil filosofi

kesederhanaan dan kesempurnaan dari alam.

• Bentuk suatu bangunan sangat bersifat kontekstualisme dengan merespon kondisi

alam, korelasi alam, topografi dengan arsitektur terwujud pada bentuk bangunan

yang mengadopsi bentuk site itu sendiri.