bab ii tinjauan pustaka - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/1622/3/bab ii_rahmalia...

16
3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Hasil Penelitian Terdahulu Penelitian ini mengacu pada penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Kuncahyo dan Sunardi (2007) melakukan penelitian tentang aktivitas antioksidan ekstrak belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi, L.) terhadap DPPH. Hasil penelitian menunjukkan fraksi air ekstrak metanol buah belimbing wuluh merupakan fraksi aktif yang mempunyai aktivitas antioksidan ditunjukkan dengan nilai IC 50 sebesar 44,01 ppm. B. Tinjauan Pustaka 1. Radikal Bebas Radikal bebas adalah atom atau molekul yang memiliki elektron tidak berpasangan (unpaired electron) sehingga bersifat tidak stabil dan cenderung sangat reaktif untuk mendapatkan pasangan elektron dengan mengikat sel-sel tubuh. Apabila hal ini dibiarkan terus-menerus maka dapat mengakibatkan kerusakan bahkan kematian sel (Winarsi, 2007). Selama metabolisme oksidatif, banyak oksigen yang dikonsumsi akan terkait pada hidrogen selama fosforilasi oksidatif, kemudian membentuk air. Namun, 4-5% oksigen yang dikonsumsi saat bernapas tidak diubah menjadi air, tetapi akan membentuk radikal bebas. Tubuh mempunyai sistem pertahanan antioksidan yang tergantung dari asupan vitamin, antioksidan dan mineral serta produksi antioksidan endogen seperti glutation (Clarkson dan Thompson, 2000). Pada keadaan normal sistem pertahanan antioksidan di dalam tubuh dapat secara mudah mengatasi radikal bebas yang terbentuk. Selama waktu terjadi peningkatan pemakaian oksigen, produksi radikal bebas berperan menyebabkan penyakit kardiovaskuler, kanker, penyakit Alzheimer dan Parkinson (Capelli dan Cysewski, 2006). Pada keadaan sehat, tubuh dapat mencegah terbentuknya radikal bebas karena sistem Formulasi Gel Fraksi…, Rahmalia Hapsari, Fakultas Farmasi UMP, 2017

Upload: vuhanh

Post on 19-Jul-2018

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/1622/3/BAB II_RAHMALIA HAPSARI... · Formulasi Gel Fraksi ... Gel merupakan sistem semipadat yang terdiri dari suspensi

3

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Hasil Penelitian Terdahulu

Penelitian ini mengacu pada penelitian yang telah dilakukan

sebelumnya. Kuncahyo dan Sunardi (2007) melakukan penelitian tentang

aktivitas antioksidan ekstrak belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi, L.)

terhadap DPPH. Hasil penelitian menunjukkan fraksi air ekstrak metanol

buah belimbing wuluh merupakan fraksi aktif yang mempunyai aktivitas

antioksidan ditunjukkan dengan nilai IC50 sebesar 44,01 ppm.

B. Tinjauan Pustaka

1. Radikal Bebas

Radikal bebas adalah atom atau molekul yang memiliki elektron

tidak berpasangan (unpaired electron) sehingga bersifat tidak stabil dan

cenderung sangat reaktif untuk mendapatkan pasangan elektron dengan

mengikat sel-sel tubuh. Apabila hal ini dibiarkan terus-menerus maka

dapat mengakibatkan kerusakan bahkan kematian sel (Winarsi, 2007).

Selama metabolisme oksidatif, banyak oksigen yang dikonsumsi akan

terkait pada hidrogen selama fosforilasi oksidatif, kemudian membentuk

air. Namun, 4-5% oksigen yang dikonsumsi saat bernapas tidak diubah

menjadi air, tetapi akan membentuk radikal bebas. Tubuh mempunyai

sistem pertahanan antioksidan yang tergantung dari asupan vitamin,

antioksidan dan mineral serta produksi antioksidan endogen seperti

glutation (Clarkson dan Thompson, 2000).

Pada keadaan normal sistem pertahanan antioksidan di dalam

tubuh dapat secara mudah mengatasi radikal bebas yang terbentuk. Selama

waktu terjadi peningkatan pemakaian oksigen, produksi radikal bebas

berperan menyebabkan penyakit kardiovaskuler, kanker, penyakit

Alzheimer dan Parkinson (Capelli dan Cysewski, 2006). Pada keadaan

sehat, tubuh dapat mencegah terbentuknya radikal bebas karena sistem

Formulasi Gel Fraksi…, Rahmalia Hapsari, Fakultas Farmasi UMP, 2017

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/1622/3/BAB II_RAHMALIA HAPSARI... · Formulasi Gel Fraksi ... Gel merupakan sistem semipadat yang terdiri dari suspensi

4

pertahanan natural antioksidan tubuh yang mempunyai kemampuan

melawan aksi oksigen dari radikal bebas. Menurunnya efektivitas sistem

tersebut menyebabkan defisiensi absolut atau relatif kadar antioksidan di

dalam tubuh (Iorio, 2007).

Radikal bebas berpotensi bahaya, karena cenderung mengisi orbit

terluar yang tunggal dengan elektron lain. Adanya dua elektron pada orbit

yang sama merupakan kondisi energi yang stabil secara maksimal. Ketika

radikal bebas dekat dengan target molekul yang mempunyai satu atau

lebih elektron seperti molekul dari asam lemak tidak jenuh, radikal bebas

tersebut akan segera menarik keluar elektron dari target molekul tadi.

Karena efek aksi oksigen ini, radikal bebas akan kehilangan potensi

berbahayanya (Iorio, 2007).

Mekanisme reaksi pembentukan radikal bebas terdiri atas tiga

tahap, yaitu inisiasi, propagasi, dan terminasi. Tahap inisiasi merupakan

tahap awal pembentukan radikal bebas. Tahap kedua adalah propagasi,

yaitu perubahan suatu molekul radikal bebas menjadi bentuk lain

(pembentukan radikal bebas baru). Tahap yang terakhir adalah terminasi,

yaitu tahap di mana terjadi penggabungan dua molekul radikal bebas dan

membentuk produk yang stabil.

Mekanisme reaksi ketiga tahapan tersebut dapat ditulis sebagai

berikut:

Inisiasi

RH + OH R• + H2O

Propagasi

R• + O2 ROO

ROO• + RH ROOH + R

Formulasi Gel Fraksi…, Rahmalia Hapsari, Fakultas Farmasi UMP, 2017

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/1622/3/BAB II_RAHMALIA HAPSARI... · Formulasi Gel Fraksi ... Gel merupakan sistem semipadat yang terdiri dari suspensi

5

Terminasi

ROO• + ROO

• ROOR + O2

ROO• + R

• ROOR

R• + R

• RR

(Kurniawan, 2011)

2. Antioksidan

Antioksidan adalah senyawa yang mampu menghilangkan,

membersihkan, menahan pembentukan Senyawa Oksigen Reaktif (SOR)

dan radikal bebas dalam tubuh. (Lautan, 1997; Sies, 1993). Fungsi utama

antioksidan yaitu untuk memperkecil terjadinya proses oksidasi dari lemak

dan minyak, memperkecil terjadinya proses kerusakan dalam makanan,

meningkatkan stabilitas lemak dalam makanan, dan memperpanjang masa

pemakaian dalam industri makanan (Tahir et al., 2003).

Berkaitan dengan fungsinya, senyawa antioksidan di klasifikasikan

dalam lima tipe antioksidan, yaitu:

1. Primary antioxidants, yaitu senyawa-senyawa fenol yang mampu

memutus rantai reaksi pembentukan radikal bebas asam lemak. Dalam hal

ini memberikan atom hydrogen yang berasal dari gugus hidroksi senyawa

fenol hingga terbentuk senyawa yang stabil. Senyawa antioksidan yang

termasuk dalam kelompok ini, misalnya BHA, BHT, PH, TBHP, dan

tokoferol.

2. Oxygen scavengers, yaitu senyawa-senyawa yang berperan sebagai

pengikat oksigen sehingga tidak mendukung reaksi oksidasi. Dalam hal

ini, senyawa tersebut akan mengadakan reaksi dengan oksigen yang

berbeda dalam sistem sehingga jumlah oksigen akan berkurang. Contoh

dari senyawa-senyawa kelompok ini adalah vitamin C, asam eritorbat,

askorbilpalminat dan sulfit.

3. Secondary antioxidants, yaitu senyawa-senyawa yang mempunyai

kemampuan untuk berdekomposisi hidroperoksida menjadi produk akhir

yang stabil. Tipe antioksidan ini pada umumnya digunakan untuk

Formulasi Gel Fraksi…, Rahmalia Hapsari, Fakultas Farmasi UMP, 2017

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/1622/3/BAB II_RAHMALIA HAPSARI... · Formulasi Gel Fraksi ... Gel merupakan sistem semipadat yang terdiri dari suspensi

6

menstabilkam poliolefin resin. Contohnya, asam tiodipropionat dan

dilauriltiopropionat.

4. Antioxidative enzyme, yaitu enzim yang berperan mencegah

terbentuknya radikal bebas. Contohnya, glukosa oksidase, superoksidase

dismutase (SOD), glutation peroksidase, dan kalalase.

5. Chelators sequestrants, yaitu senyawa-senyawa yang mampu

mengikat logam seperti besi dan tembaga yang mampu mengkatalis reaksi

oksidasi lemak. Senyawa yang termasuk di dalamnya adalah asam sitrat,

asam amino, ethylene diamine tetra acetic acid (EDTA) dan fosfolipid

(Maulida, 2010).

Antioksidan tidak hanya digunakan dalam industri farmasi, tetapi

juga digunakan secara luas seperti pada industri makanan, industri

petroleum, industri karet dan sebagainya. Antioksidan dapat ditemukan

pada zat sintetis maupun zat alami hasil isolasi. Adanya antioksidan

mampu menghambat oksidasi lipid, mencegah kerusakan, perubahan dan

degradasi komponen organik dalam bahan makanan. Beberapa senyawa

antioksidan sintetis yang umum digunakan adalah butylated hydroxytoluen

(BHT), butylated hydroxyanisole (BHA), tertbutylhydroxyquinone

(TBHQ), asam galat dan propil galat. Sedangkan, antioksidan alami

keberadaanya sangat melimpah di alam, dapat diperoleh dari makanan

sehari-hari seperti sayur-sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, vitamin

A, vitamin C, vitamin E, asam-asam fenolat, dan senyawa flavonoid

(Pokorny et al., 2001; Rohdiana, 2001; Tahir et al., 2003).

3. Gel

Gel merupakan sistem semipadat yang terdiri dari suspensi yang

dibuat dari partikel anorganik berukuran kecil atau molekul organik

berukuran besar terpenetrasi oleh suatu cairan (Dirjen BPOM, 1995).

Bentuk gel mempunyai beberapa keuntungan diantaranya tidak lengket,

mempunyai aliran tiksotropik dan pseudoplastik yaitu berbentuk padat

apabila disimpan dan akan segera mencair bila dikocok, konsentrasi bahan

Formulasi Gel Fraksi…, Rahmalia Hapsari, Fakultas Farmasi UMP, 2017

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/1622/3/BAB II_RAHMALIA HAPSARI... · Formulasi Gel Fraksi ... Gel merupakan sistem semipadat yang terdiri dari suspensi

7

pembentuk gel yang dibutuhkan hanya sedikit untuk membentuk massa

gel yang baik, viskositas gel tidak mengalami perubahan yang berarti pada

suhu penyimpanan (Lieberman, 1989).

Klasifikasi gel didasarkan pada pertimbangan karakteristik dari

masing-masing kedua fase gel dikelompokkan pada gel organik dan

anorganik berdasarkan sifat fase koloidal. Gel organik dibagi menjadi gom

alam (seperti gom arab, karagen, dan gom xantan), dan gom hasil sintesa

(seperti hidroksipropil selulosa dan metilhidroksipropil selulosa). Sifat

pelarut akan menentukan apakah gel merupakan hidrogel (dasar air) atau

organogel (dengan pelarut bukan air). Gel padat dengan konsentrasi

pelarut rendah dikenal sebagai xero gel, sering dihasilkan dengan cara

penguapan pelarut, sehingga menghasilkan kerangka gel (Agoes &

Darijanto, 1993).

Pemilihan bahan pembentuk gel dalam setiap formulasi bertujuan

membentuk sifat seperti padatan yang cukup baik selama penyimpanan

yang dengan mudah dapat dipecah bila diberikan gaya pada sistem.

Misalnya, dengan pengocokan botol, memencet tube atau selama aplikasi

topikal. Pertimbangan harga menyebabkan pilihan jatuh pada zat

pembentuk gel yang mampu dalam konsentrasi rendah menghasilkan

karakteristik yang diinginkan. Gel seharusnya hanya menunjukkan

perubahan viskositas yang relatif kecil pada variasi normal temperatur

kamar dan pemakaian (Agoes & Darijanto, 1993).

Dasar gel yang umum digunakan adalah gel hidrofobik dan gel

hidrofilik.

1. Dasar gel hidrofobik

Dasar gel hidrofobik umumnya terdiri dari partikel-partikel

anorganik, bila ditambahkan ke dalam fase pendispersi, hanya sedikit

sekali interaksi antara kedua fase. Berbeda dengan bahan hidrofilik, bahan

hidrofobik tidak secara spontan menyebar, tetapi harus dirangsang dengan

prosedur yang khusus (Ansel, 1989).

Formulasi Gel Fraksi…, Rahmalia Hapsari, Fakultas Farmasi UMP, 2017

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/1622/3/BAB II_RAHMALIA HAPSARI... · Formulasi Gel Fraksi ... Gel merupakan sistem semipadat yang terdiri dari suspensi

8

2. Dasar gel hidrofilik

Dasar gel hidrofilik umumnya terdiri dari molekul-molekul organik

yang besar dan dapat dilarutkan atau disatukan dengan molekul dari fase

pendispersi. Istilah hidrofilik berarti suka pada pelarut. Umumnya daya

tarik menarik pada pelarut dari bahan-bahan hidrofilik kebalikan dari tidak

adanya daya tarik menarik dari bahan hidrofobik. Sistem koloid hidrofilik

biasanya lebih mudah untuk dibuat dan memiliki stabilitas yang lebih

besar (Ansel, 1989). Gel hidrofilik umumnya mengandung komponen

bahan pengembang, air, humektan dan bahan pengawet (Voigt, 1994).

Menurut Voigt (1994), beberapa keuntungan sediaan gel adalah

sebagai berikut:

1. Kemampuan penyebarannya baik pada kulit

2. Efek dingin, yang dijelaskan melalui penguapan lambat dari kulit

3. Tidak ada penghambatan fungsi rambut secara fisiologis

4. Kemudahan pencuciannya dengan air yang baik

5. Pelepasan obatnya baik

Gel yang mengandung zat antioksidan dapat digunakan sebagai

sediaan topikal untuk menangkal radikal bebas. Apabila suatu sistem obat

digunakan secara topikal, maka obat akan keluar dari pembawanya dan

berdifusi ke permukaan jaringan kulit, ada 3 jalan masuk yang utama

melalui daerah kantung rambut, melalui kelenjar keringat, dan stratum

korneum yang terletak diantara kelenjar keringat dan kantung rambut

(Ansel, 1989).

4. Belimbing Wuluh

Belimbing wuluh ditunjukkan pada (Gambar 1.) merupakan

tanaman perdu yang dapat hidup di daerah rendah sampai dengan

ketinggian sekitar 500 meter di atas permukaan laut. Belimbing wuluh

merupakan tanaman tropis dan mudah ditanam karena mampu tumbuh

pada semua jenis tanah (Purwaningsih, 2007).

Formulasi Gel Fraksi…, Rahmalia Hapsari, Fakultas Farmasi UMP, 2017

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/1622/3/BAB II_RAHMALIA HAPSARI... · Formulasi Gel Fraksi ... Gel merupakan sistem semipadat yang terdiri dari suspensi

9

Gambar 1. Belimbing Wuluh

a. Klasifikasi

Klasifikasi belimbing wuluh adalah sebagai berikut (Dasuki, 1991):

Kingdom : Plantae

Division : Magnoliophyta

Classis : Dicotyledoneae

Ordo : Geraniales

Familia : Oxalidaceae

Genus : Averrhoa

Spesies : Averrhoa bilimbi L

b. Nama Daerah

Nama lain dari belimbing wuluh menurut Agromedia (2008) antara

lain: Belimbing asam (Indonesia, Malaysia), Belimbing wuluh (Jawa),

Calincing (Sunda), Asom belimbing, balimbingan (Batak), Iba (Tagalog),

Bhalimbing bulu (Madura), Balimbing (Lampung), Selimeng (Aceh),

Selemeng (Gayo), Blimbing buluh (Bali), Balimbeng (Flores), Celane

(Bugis), Takurela (Ambon), Malimbi (Nias), Balimbieng (Minangkabau),

Belerang (Sangi), Libi (Sawu), Limbi (Bima).

Formulasi Gel Fraksi…, Rahmalia Hapsari, Fakultas Farmasi UMP, 2017

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/1622/3/BAB II_RAHMALIA HAPSARI... · Formulasi Gel Fraksi ... Gel merupakan sistem semipadat yang terdiri dari suspensi

10

c. Morfologi Tanaman

Pohon belimbing dapat tumbuh dengan ketinggian mencapai

hingga 10m. Batang utamanya pendek, berbenjol-benjol, cabangnya

rendah dan berjumlah sedikit, batangnya bergelombang atau tidak rata.

Bentuk daunnya majemuk menyirip ganjil 21-45 pasang anak daun. Anak

daun bertangkai pendek berbentuk bulat telur sampai jorong, ujungnya

runcing, pangkal membulat, tepi rata, panjang 2-10 cm dan lebar 1-3 cm

berwarna hijau, permukaan daun berwarna hijau muda. Bunga belimbing

wulu berbentuk kecil berwarna ungu kemerahan , berkelompok, keluar

dari batang dan cabang-cabangnya dengan tangkai bunga berambut,

menggantung, panjang 5-20 cm, mahkota bunga biasanya berjumlah 5,

panjang kelopak 5-7 mm, helaian mahkota bunga berbentuk elips, panjang

13-20 mm, berwarna ungu gelap sedangkan bagian pangkalnya berwarna

ungu muda (Arland, 2006; Dalimartha, 2008).

Buah belimbing wuluh berbentuk bulat lonjong persegi, panjang

sekitar 4-6 cm, warnanya hijau kekuningan, bila sudah masak banyak

mengandung air dan rasanya masam. Biji belimbing wuluh berbentuk

bulat telur dan gepeng (Arland, 2006).

d. Khasiat

Menurut Arland (2006), belimbing wuluh banyak ditanam sebagai

pohon buah. Tanaman ini dapat mengobati bermacam-macam penyakit.

Kebanyakan pemanfaatan belimbing wuluh digunakan untuk sirup,

manisan atau bumbu masak. Namun, secara tradisional belimbing wuluh

dapat mengobati berbagai penyakit seperti batuk, diabetes, rematik,

sariawan, sakit gigi, gusi berdarah, jerawat hingga hipertensi.

e. Kandungan

Ekstrak buah dari belimbing wuluh terbukti mengandung

flavonoid, saponin dan triterpen. Kandungan kimianya terdiri dari asam

sitrat, asam amino, fenolat, gula, ion kalium dan sianidin-3-O-H-D-

Formulasi Gel Fraksi…, Rahmalia Hapsari, Fakultas Farmasi UMP, 2017

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/1622/3/BAB II_RAHMALIA HAPSARI... · Formulasi Gel Fraksi ... Gel merupakan sistem semipadat yang terdiri dari suspensi

11

glukosida. Selain itu, buah belimbing wuluh juga kaya akan vitamin C,

mineral, abu, dan protein. Penelitian tentang efek etanol belimbing wuluh

terbukti memiliki aktivitas antidiabetik dan hiplogikemik.

Kandungan kimia pada tanaman belimbing wuluh secara lebih rinci

yaitu pada daunnya mengandung tanin, sulfur, asam format, kalium sitrat

dan kalsium oksalat. Sedangkan ibu tangkai daunnya mengandung

alkaloid dan polifenol. Batang pada tanaman belimbing mengandung

senyawa saponin, tanin, glukosida, kalsium oksalat, sulfur, asam format,

peroksidase, dan buahnya mengandung senyawa flavonoid dan

triterpenoid (Permadi, 2006). Menurut Ardananurdin (2004), bunga

belimbing wuluh mengandung golongan senyawa kimia yang bersifat

antibakteri seperi saponin, flavonoid dan polifenol.

5. Ekstraksi

Ekstraksi merupakan proses pemisahan bahan campurannya

dengan menggunakan pelarut. Ekstrak adalah sediaan yang diperoleh

dengan cara ekstraksi tanaman obat dengan ukuran partikel tetentu dan

menggunakan medium pengekstraksi (menstrum) yang tertentu pula

(Agoes, 2007).

Pada dasarnya terdapat dua prosedur untuk membuat sediaan obat

tumbuhan, salah satunya dengan cara ekstraksi. Cara ekstraksi yaitu bahan

segar yang telah dikeringkan dan dihaluskan, diproses dengan suatu cairan

pengekstraksi. Jenis ekstraksi yang digunakan tergantung dari kelarutan

bahan yang terkandung dalam tanaman serta stabilitasnya (Voigt, 1995).

Menurut Harborne (1987), ekstraksi yang tepat tergantung pada tekstur

dan kandungan air bahan tumbuhan yang diekstraksi dan pada jenis

senyawa yang diisolasi.

Proses ekstraksi merupakan proses penarikan zat pokok yang

diinginkan dari bahan mentah obat dengan menggunakan pelarut yang

dipilih dengan zat yang diinginkan larut (Voigt, 1995). Kandungan kimia

dari suatu tanaman yang berkhasiat obat umumnya mempunyai sifat

Formulasi Gel Fraksi…, Rahmalia Hapsari, Fakultas Farmasi UMP, 2017

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/1622/3/BAB II_RAHMALIA HAPSARI... · Formulasi Gel Fraksi ... Gel merupakan sistem semipadat yang terdiri dari suspensi

12

kepolaran yang berbeda-beda, sehingga perlu untuk memisahkan secara

selektif menjadi kelompok-kelompok tertentu. Serbuk simplisia

diekstraksi berturut-turut dengan pelarut yang berbeda polarisnya

(Harborne, 1987).

Pada penelitian ini, metode ekstraksi yang digunakan adalah

soxhlet. Soxhlet adalah alat ekstraksi menggunakan pelarut yang selalu

baru yang umumnya dilakukan dengan alat khusus sehingga terjadi ekstrak

kontinu dengan jumlah pelarut relatif konstan dengan adanya pendingin

balik. Wadah gelas yang mengandung kantong diletakan diantara labu

suling dan suatu pendingin balik melalui pipa pipet dan berkondensasi di

dalamnya menetes ke atas bahan yang diekstraksi membawa keluar bahan

yang diekstraksi. Larutan berkumpul di dalam wadah gelas dan mencapai

tinggi maksimal secara otomatis di tarik ke dalam labu, dengan demikian

zat yang terekstraksi tertimbun melalui penguapan kontinyu dari bahan

pelarut murni (Voigt, 1995).

Ekstraksi sinambung dengan menggunakan alat soxhlet merupakan

suatu prosedur ekstraksi konstituen kimia tumbuhan dari jaringan

tumbuhan yang telah dikeringkan. Prosedur ini biasanya digunakan untuk

ekstraksi konstituen kimia yang relatif tahan terhadap pengaruh

pemanasan dan hanya dapat digunakan untuk simplisia tumbuhan dalam

jumlah kecil oleh karena terbatasnya daya tampung dari soxhlet tersebut

(Voigt, 1995).

6. Hidroksi Propil Metilselulose (HPMC)

HPMC merupakan turunan dari metilselulosa yang memiliki ciri-

ciri serbuk atau butiran putih, tidak memiliki bau dan rasa. Sangat sukar

larut dalam eter, etanol atau aseton. Dapat mudah larut dalam air panas

dan akan segera menggumpal dan membentuk koloid. Mampu menjaga

penguapan air sehingga secara luas banyak digunakan dalam aplikasi

produk kosmetik dan aplikasi lainnya (Rowe et al., 2005). Struktur HPMC

ditunjukkan pada (Gambar 2.)

Formulasi Gel Fraksi…, Rahmalia Hapsari, Fakultas Farmasi UMP, 2017

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/1622/3/BAB II_RAHMALIA HAPSARI... · Formulasi Gel Fraksi ... Gel merupakan sistem semipadat yang terdiri dari suspensi

13

Gambar 2. Struktur HPMC (Rowe et al., 2005)

HPMC digunakan sebagai agen pengemulsi, agen pengsuspensi,

dan sebagai agen penstabil pada sediaan topikal seperti gel dan salep.

Sebagai koloid pelindung yaitu dapat mencegah tetesan air dan partikel

dari penggabungan atau aglomerasi, sehingga menghambat pembentukan

sedimen (Rowe et al., 2005).

7. Propilenglikol

Propilenglikol banyak digunakan sebagai pelarut dan pembawa

dalam pembuatan sediaan farmasi dan kosmetik, khususnya untuk zat-zat

yang yang tidak stabil atau tidak dapat larut dalam air. Propilen gilkol

adalah cairan bening, tidak berwarna, kental, dan hampir tidak berbau.

Memiliki rasa manis sedikit tajam menyerupai gliserol. Dalam kondisi

biasa, propilen glikol stabil dalam wadah yang tertutup baik dan juga

merupakan suatu zat kimia yang stabil bila dicampur dengan gliserin, air,

atau alkohol. Propilen glikol juga digunakan sebagai penghambat

pertumbuhan jamur. Data klinis telah menunjukkan reaksi iritasi kulit pada

pemakaian propilen glikol dibawah 10% dan dermatitis dibawah 2%

(Lodėn, 2009). Struktur propilenglikol ditunjukkan pada (Gambar 3.)

Gambar 3. Struktur Propilenglikol (Rowe et al., 2005).

Formulasi Gel Fraksi…, Rahmalia Hapsari, Fakultas Farmasi UMP, 2017

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/1622/3/BAB II_RAHMALIA HAPSARI... · Formulasi Gel Fraksi ... Gel merupakan sistem semipadat yang terdiri dari suspensi

14

Propilen glikol telah banyak digunakan sebagai pelarut dan

pengawet dalam berbagai formulasi parenteral dan nonparenteral. Propilen

glikol secara umum merupakan pelarut yang lebih baik dari gliserin dan

dapat melarutkan berbagai bahan, seperti kortikosteroid, fenol, obat-obatan

sulfa, barbiturat, vitamin A dan D, alkaloid, dan banyak anestesi lokal

(Rowe et al., 2005).

8. Metil Paraben

Metil paraben memiliki ciri-ciri serbuk hablur halus, berwarna

putih, hampir tidak berbau dan tidak mempunyai rasa kemudian agak

membakar diikuti rasa tebal (Rowe et al., 2005). Struktur metil paraben

ditunjukkan pada (Gambar 4.)

Gambar 4. Struktur Metil Paraben (Rowe et al., 2005).

Metil paraben banyak digunakan sebagai pengawet dan

antimikroba dalam kosmetik, produk makanan, dan formulasi farmasi dan

digunakan baik sendiri atau dalam kombinasi dengan paraben lain atau

dengan antimikroba lain. Pada kosmetik, metil paraben adalah pengawet

antimikroba yang paling sering digunakan. Jenis paraben lainnya efektif

pada kisaran pH yang luas dan memiliki aktivitas antimikroba yang kuat.

Metil paraben meningkatkan aktivitas antimikroba dengan panjangnya

rantai alkil, namun dapat menurunkan kelarutan terhadap air, sehingga

paraben sering dicampur dengan bahan tambahan yang berfungsi

meningkatkan kelarutan. Kemampuan pengawet metil paraben

ditingkatkan dengan penambahan propilen glikol (Rowe et al., 2005).

Formulasi Gel Fraksi…, Rahmalia Hapsari, Fakultas Farmasi UMP, 2017

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/1622/3/BAB II_RAHMALIA HAPSARI... · Formulasi Gel Fraksi ... Gel merupakan sistem semipadat yang terdiri dari suspensi

15

9. Uji Aktivitas Antioksidan

Reagen DPPH pertama kali ditemukan oleh Goldschmidt dan Renn

pada tahun 1942. DPPH merupakan senyawa radikal bebas berwarna

ungu, dan pada awalnya digunakan sebagai reagen kolorimetri. Selain itu,

reagen DPPH juga berfungsi untuk investigasi reaksi inhibisi polimerasi,

uji antioksidan (amina, fenol, dan vitamin), serta inhibisi reaksi homolitik

(Kurniawan, 2011).

DPPH merupakan radikal bebas yang stabil pada suhu kamar dan

sering digunakan untuk mengevaluasi aktivitas antioksidan beberapa

senyawa atau ekstrak bahan alam. DPPH menerima elektron atau radikal

hidrogen akan membentuk molekul diamagnetik yang stabil. Interaksi

antioksidan dengan DPPH baik secara transfer elektron atau radikal

hidrogen pada DPPH, akan menetralkan karakter radikal bebas dari DPPH.

Jika semua elektron pada radikal bebas DPPH berpasangan, maka warna

larutan berbah dari ungu tua menjadi kuning terang dan absorbansi pada

panjang gelombang 517nm akan hilang. Perubahan ini dapat diukur secara

stoikiometri sesuai dengan jumlah elektron atau atom hidrogen yang

ditangkap oleh molekul DPPH akibat adanya zat antioksidan (Mun’im et

al., 2008)

Metode DPPH secara umum digunakan untuk screening berbagai

sampel dalam penentuan aktivitas antioksidan. Metode DPPH dapan

digunakan untuk sampel padatan maupun larutan, dan tidak spesifik untuk

komponen antioksidan partikular, tetapi dapat digunakan untuk

pengukuran kapasitas antioksidan secara keseluruhan pada suatu sampel

(Kurniawan, 2011).

Parameter yang dipakai untuk menunjukkan aktivitas antioksidan

adalah harga konsentrasi efisiensi atau Efficient Concentration (EC50) atau

Inhibition Concentration (IC50) yaitu konsentrasi yang dapat menyebabkan

50% DPPH kehilangan karakter radikal atau konsentrasi suatu zat

antioksidan yang memberikan % penghambatan 50%. Zat yang

mempunyai aktivitas antioksidan tinggi, akan mempunyai harga EC50 atau

Formulasi Gel Fraksi…, Rahmalia Hapsari, Fakultas Farmasi UMP, 2017

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/1622/3/BAB II_RAHMALIA HAPSARI... · Formulasi Gel Fraksi ... Gel merupakan sistem semipadat yang terdiri dari suspensi

16

IC50 yang rendah. Hal ini dapat diacapai dengan cara menginterpretasikan

data eksperimental dari metode tersebut (Andarwulan et al., 1996).

Gambar 5. Struktur DPPH (Kurniawan, 2011).

Formulasi Gel Fraksi…, Rahmalia Hapsari, Fakultas Farmasi UMP, 2017

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/1622/3/BAB II_RAHMALIA HAPSARI... · Formulasi Gel Fraksi ... Gel merupakan sistem semipadat yang terdiri dari suspensi

17

C. Kerangka Konsep

Kerangka konsep penelitian formulasi gel fraksi air ekstrak metanol buah

belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi, L.) dan aktivitas penangkapan radikal

bebas dengan metode DPPH ditunjukkan pada gambar 6.

Gambar 6. Kerangka Konsep Penelitian

Gel fraksi air ekstrak metanol buah

belimbing wuluh dengan perbedaan

konsentrasi memiliki aktivitas

penangkapan radikal bebas yang

berbeda-beda

Gel dengan

konsentrasi fraksi

air 0,45%

Uji aktivitas antioksidan buah belimbing wuluh diperoleh nilai IC50 fraksi

air ekstrak metanol buah belimbing wuluh sebesar 44,01 ppm. (Kuncahyo

dan Sunardi, 2007)

Diformulasikan dalam bentuk sediaan gel menggunakan HPMC

sebagai gelling agent dengan variasi konsentrasi fraksi air

ekstrak metanol buah belimbing wuluh

Gel dengan

konsentrasi fraksi

air 0,9%

Gel dengan

konsentrasi fraksi

air 1,8%

Gel tanpa fraksi

air

Uji aktivitas

penangkapan

radikal bebas

Pengujian sifat

fisik

Data sifat fisik

Formulasi Gel Fraksi…, Rahmalia Hapsari, Fakultas Farmasi UMP, 2017

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/1622/3/BAB II_RAHMALIA HAPSARI... · Formulasi Gel Fraksi ... Gel merupakan sistem semipadat yang terdiri dari suspensi

18

D. Hipotesis

Fraksi air ekstrak metanol buah belimbing wuluh bila

diformulasikan ke dalam sediaan gel mempunyai sifat fisik yang baik dan

mempunyai aktivitas penangkapan radikal bebas.

Formulasi Gel Fraksi…, Rahmalia Hapsari, Fakultas Farmasi UMP, 2017