bab ii tinjauan pustaka -...

30
1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Evaluasi Program Pendidikan AS Hornby (1986 ) yang dikutip oleh Arikunto & Abdul Jabar (2009: 1) evaluasi adalah to find out, decide the amount or value yang artinya suatu upaya untuk menentukan nilai atau jumlah. Suchman (1961, dalam Arikunto & Abdul Jabar (2009) memandang evaluasi sebagai sebuah proses menentukan hasil yang telah dicapai beberapa kegiatan yang direncanakan untuk mendukung tercapainya tujuan. Menurut Raharjo, B (2003), evaluasi adalah sistem dan bagian integral dari pengelolaan pendidikan, karena dengan evaluasi kita dapat mengukur tingkat kemajuan pendidikan baik pada tingkat sekolah, dinas pendidikan kabupaten/kota, dinas pendidikan provinsi maupun pusat. Dari ketiga pendapat tersebut menggambarkan bahwa evaluasi merupakan usaha yang berupa proses yang telah direncanakan untuk menentukan hasil yang berupa nilai atau jumlah yang dapat digunakan untuk mengukur ketercapaian pendidikan dari tingkat sekolah sampai pemerintah pusat. Worthen dan Sanders (1973, dalam Anderson 1971) mengatakan bahwa evaluasi adalah kegiatan mencari sesuatu yang berharga tentang sesuatu, dalam mencari sesuatu tersebut, juga termasuk mencari informasi yang

Upload: hoangnhi

Post on 17-Sep-2018

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6052/2/T2_942011051_BAB II… · 2 bermanfaat dalam menilai keberadaan suatu program, produksi,

1

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Evaluasi Program PendidikanAS Hornby (1986 ) yang dikutip oleh Arikunto &

Abdul Jabar (2009: 1) evaluasi adalah to find out, decidethe amount or value yang artinya suatu upaya untukmenentukan nilai atau jumlah. Suchman (1961,dalam Arikunto & Abdul Jabar (2009) memandangevaluasi sebagai sebuah proses menentukan hasil yangtelah dicapai beberapa kegiatan yang direncanakan untukmendukung tercapainya tujuan. Menurut Raharjo, B(2003), evaluasi adalah sistem dan bagian integral daripengelolaan pendidikan, karena dengan evaluasi kitadapat mengukur tingkat kemajuan pendidikan baik padatingkat sekolah, dinas pendidikan kabupaten/kota, dinaspendidikan provinsi maupun pusat. Dari ketiga pendapattersebut menggambarkan bahwa evaluasi merupakanusaha yang berupa proses yang telah direncanakanuntuk menentukan hasil yang berupa nilai atau jumlahyang dapat digunakan untuk mengukur ketercapaianpendidikan dari tingkat sekolah sampai pemerintahpusat.

Worthen dan Sanders (1973, dalam Anderson 1971)mengatakan bahwa evaluasi adalah kegiatan mencarisesuatu yang berharga tentang sesuatu, dalam mencarisesuatu tersebut, juga termasuk mencari informasi yang

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6052/2/T2_942011051_BAB II… · 2 bermanfaat dalam menilai keberadaan suatu program, produksi,

2

bermanfaat dalam menilai keberadaan suatu program,produksi, prosedur, serta alternatif yang diajukan untukmencapai tujuan yang sudah ditentukan. Stufflebeam(1971 yang dikutip Arikunto, S & Abdul Jabar, C S 2009)mengatakan bahwa evaluasi merupakan prosespenggambaran, pencarian, dan pemberian informasi yangsangat bermanfaat bagi pengambil keputusan dalammenentukan alternatif keputusan. Dari beberapapendapat di atas dapat disimpulkan bahwa evaluasiadalah sistem kegiatan untuk mengumpulkan informasisecara integral tentang bekerjanya suatu program yangselanjutnya informasi tersebut digunakan untukmenentukan alternatif yang tepat dalam mengambilsebuah keputusan.

Menurut Bloom et al. (1971 dalam Daryanto, 1997)menjelaskan bahwa dalam konteks pendidikanmengartikan evaluasi adalah pengumpulan kenyataansecara sistematis untuk menetapkan apakah dalamkenyataannya terjadi perubahan dalam diri siswa danmenetapkan sejauhmana tingkat perubahan dalampribadi siswa. Pernyataan ini menggambarkan bahwaproses pengumpulan data di lapangan untuk evaluasisuatu program memerlukan data yang sistematis. Setelahdata tersebut diperoleh akan digunakan sebagaigambaran kesimpulan bagi pengambil kepentingantentang perubahan kondisi siswa, apakah ada perubahanmembaik atau tidak, kemudian dilakukan pemantauan.

Stufflebeam et al. (1971 yang dikutip Daryanto,1997) “Evaluation is the process of delineating, obtaining,and providing useful information for judging decision

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6052/2/T2_942011051_BAB II… · 2 bermanfaat dalam menilai keberadaan suatu program, produksi,

3

alternaties”. Evaluasi adalah proses menggambarkan,memperoleh dan menyajikan data informasi yang bergunauntuk menilai alternatif keputusan.

Gambaran pengertian tersebut bahwa perolehangambaran data di lapangan sebagai alat untukmemproses informasi akurat kemudian disajikan dalamforum musyawarah pengambil kepentingan dandisimpulkan untuk alternatif kebijakan yang dilakukanoleh Kepala Sekolah/Pimpinan agar tujuan programdapat tercapai.

Menurut Stufflebeam dalam bukunya EducationalEvaluation and Decision Making yang dikutip olehDaryanto (1997) mengatakan bahwa evaluasi dalamsistem pendidikan ada 4 dimensi yaitu context, input,process, dan product. Keempat dimensi tersebut perludievaluasi selama dan pada akhir sistem pendidikan.Penjelasan masing-masing dimensi sebagai berikut:

a) Context: Situasi atau latar belakang yangmempengaruhi jenis-jenis tujuan dan strategipendidikan yang akan dikembangkan dalamsistem yang bersangkutan. Misalnya: masalahpendidikan yang dirasakan, pandangan hidupmasyarakat, keadaan ekonomi negara danseterusnya.

b) Input: Sarana/modal/bahan dan rencana strategiyang ditetapkan untuk mencapai tujuan pendidikantersebut.

c) Process:Pelaksanaan strategi dan penggunaansarana/modal/bahan di dalam kegiatan nyata dilapangan.

d) Product: Hasil yang dicapai baik selama maupunpada akhirpengembangan sistem pendidikan yangbersangkutan

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6052/2/T2_942011051_BAB II… · 2 bermanfaat dalam menilai keberadaan suatu program, produksi,

4

Dalam sistem pendidikan akan terjadi prosespelaksanaan kegiatan yang saling terintegrasi antara unityang satu dengan unit yang lain. Kegiatan unit yang satudengan yang lain saling menutupi dan melengkapi.Masing-masing unit kerja dapat bekerja dengan baikdipengaruhi oleh sarana, bahan, modal, dan rencanastrategi yang ditetapkan untuk mencapai tujuannya.Dalam pelaksanaannya, di antara fasilitas akan terjadikekurangan yang akan menyebabkan programpendidikan tidak terlaksana atau kurang sempurna. Halini disebabkan tidak ada biaya untuk memenuhi sarana,sumber daya manusia tidak kompeten, kemudahan dalampenggunaan fasilitas dan inkonsisten dalam kinerjasekolah. Pada akhirnya akan mempengaruhi mutululusan di sekolah tersebut. Oleh sebab itu evaluasisangat penting dalam sistem pendidikan guna mencapaiperbaikan secara terus menerus agar dapat fokus padakepuasan pelanggan.

Menurut Mehrens & Lehmann (1978 dalamPurwanto, 1990: 3) mengartikan evaluasi adalah suatuproses merencanakan, memperoleh dan menyediakaninformasi yang sangat diperlukan untuk membuatalternatif-alternatif keputusan. Jadi setiap evaluasimerupakan suatu kegiatan yang sengaja direncanakansecara sistematis untuk memperoleh informasi/datauntuk membuat suatu keputusan yang datanya harusakurat sesuai kenyataan di lapangan dan mendukungtujuan evaluasi yang direncanakan.

Evaluasi program adalah upaya untuk mengetahuiefektivitas komponen program dalam mendukung

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6052/2/T2_942011051_BAB II… · 2 bermanfaat dalam menilai keberadaan suatu program, produksi,

5

pencapaian tujuan program tersebut (Arikunto & AbdulJabar, 2009). Dengan demikian, jika diketahui bahwahasil evaluasi sebagai harapan suatu program tidakmemuaskan, dapat dicari di mana letak kekurangannyaatau komponen mana yang bekerja tidak sesuai standar.

Kebijakan yang sudah dikeluarkan pengambilkeputusan dan dilaksanakan, belum tentu memperolehhasil yang baik sesuai dengan jiwa kebijakan. Untukmengetahui sejauh mana dan bagian mana dari tujuanyang sudah tercapai dan bagian mana yang belumtercapai serta mengetahui apa penyebabnya, perludiadakan evaluasi program. Tanpa ada evaluasi,keberhasilan dan kegagalan program tidak dapatdiketahui. Sehingga evaluasi program artinya upayauntuk mengetahui tingkat keterlaksanaan suatukebijakan secara cermat dengan cara mengetahuiefektivitas masing-masing komponennya. Wrightstone etal. (1956 yang dikutip Purwanto, 1990) merumuskanevaluasi program pendidikan adalah penaksiran terhadappertumbuhan dan kemajuan siswa kearah tujuan-tujuanatau nilai-nilai yang telah ditetapkan di dalam kurikulum.

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkanbahwa hasil proses pendidikan di sekolah padapuncaknya akan mengevaluasi program yang telahditetapkan oleh pengambil kebijakan untuk mengetahuiperkembangan siswanya, apakah mengarah penurunanatau kemajuan dalam belajar yang dimiliki siswa,selanjutnya sekolah mengadakan instruspeksi diri untukmencari alternatif pemecahannya agar tujuan pendidikan

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6052/2/T2_942011051_BAB II… · 2 bermanfaat dalam menilai keberadaan suatu program, produksi,

6

pada siswa sesuai dengan nilai yang ditetapkan di dalamkurikulum.

B. Model EvaluasiAda beberapa ahli evaluasi program yang dikenal

sebagai penemu model evaluasi program sepertiStufflebeam, Metfessel, Michael Scriven, Stake, danGlaser. Kaufman dan Thomas yang dikutip dalamArikunto dan Abdul Jabar (2009: 40) membedakan modelevaluasi program menjadi delapan yaitu:

1. Goal Oriented Evaluation Model, dikembangkan oleh Tyler2. Goal Free Evaluation Model, dikembangkan oleh Scriven3. Formatif Summatif Evaluation Model, dikembangkan oleh

Michael Scriven.4. Countenance Evaluation Model, dikembangkan oleh Stake.5. Responsive Evaluation Model, dikembangkan oleh Stake.6. CSE-UCLA Evaluation Model, menekankan pada “kapan”

evaluasi dilakukan.7. CIPP Evaluation Model, yang dikembangkan oleh Stufflebeam.8. Discrepancy Model, yang dikembangkan oleh Provus.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan evaluasimodel CIPP yang dikembangkan oleh Stufflebeam, et al(1967, dalam Arikunto & Abdul Jabar, 2009) di Ohio StateUniversity. Model evaluasi CIPP singkatan dari Context –input – process – product. Model CIPP (1967) melihatkepada empat dimensi yaitu dimensi Konteks, dimensiInput, dimensi Proses dan dimensi Produk. Keempat katayang disebutkan dalam singkatan CIPP tersebutmerupakan sasaran evaluasi, yang tidak lain adalahkomponen dari proses sebuah program.

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6052/2/T2_942011051_BAB II… · 2 bermanfaat dalam menilai keberadaan suatu program, produksi,

7

Keunikan model ini adalah pada setiap tipe evaluasiterkait pada perangkat pengambil keputusan (decission)yang menyangkut perencanaan dan operasional sebuahprogram. Keunggulan model CIPP memberikan suatuformat evaluasi yang komprehensif pada setiap tahapanevaluasi yaitu tahap konteks, masukan, proses, danproduk. Untuk memahami hubungan model CIPP denganpembuat keputusan dan akuntabilitas dapat diamatipada visualisasi sebagai berikut :

Tipe Evaluasi Konteks Input Proses ProdukPembuatKeputusan

Obyektif Solusistrategidesainprosedur

Implementasi

DihentikanDilanjutkanDimodifikasiProgramUlang

Akuntabilitas RekamanObyektif

Rekamanpilihanstrategidesain dandesain

RekamanProsesAktual

Rekamanpencapaiandankeputusanulang

Evaluasi konteks mencakup analisis masalah yangberkaitan dengan lingkungan program atau kondisiobyektif yang akan dilaksanakan. Berisi tentang analisiskekuatan dan kelemahan obyek tertentu. Stufflebeammenyatakan evaluasi konteks sebagai fokus institusi yangmengidentifikasi peluang dan menilai kebutuhan. Suatukebutuhan dirumuskan sebagai suatu kesenjangan(discrepancy view) kondisi nyata ( reality ) dengankondisi yang diharapkan ( ideality ). Dengan kata lainevaluasi konteks berhubungan dengan analisis masalahkekuatan dan kelemahan dari obyek tertentu yang akan

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6052/2/T2_942011051_BAB II… · 2 bermanfaat dalam menilai keberadaan suatu program, produksi,

8

atau sedang berjalan. Evaluasi konteks memberikaninformasi bagi pengambil keputusan dalam perencanaansuatu program yang akan dilaksanakan. Selain itu,konteks juga bermaksud bagaimana rasionalnya suatuprogram. Analisis ini akan membantu dalammerencanakan keputusan, menetapkan kebutuhan danmerumuskan tujuan program secara lebih terarah dandemokratis. Evaluasi konteks juga mendiagnostik suatukebutuhan yang selayaknya tersedia sehingga tidakmenimbulkan kerugian jangka panjang.

Evaluasi input meliputi analisis personal yangberhubungan dengan bagaimana penggunaan sumber-sumber yang tersedia, alternatif-alternatif strategi yangharus dipertimbangkan untuk mencapai suatu program.Mengidentifikasi dan menilai kapabilitas sistem,anternatif strategi program, desain prosedur untukstrategi implementasi, pembiayaan dan penjadwalan.

Evaluasi proses merupakan evaluasi yangdirancang dan diaplikasikan dalam praktik implementasikegiatan. Termasuk mengidentifikasi permasalahanprosedur baik tata laksana kejadian dan aktivitas. Setiapaktivitas dimonitor perubahan-perubahan yang terjadisecara jujur dan cermat. Pencatatan aktivitas hariandemikian penting karena berguna bagi pengambilkeputusan untuk menentukan tindak lanjutpenyempurnaan. Disamping itu catatan akan bergunauntuk menentukan kekuatan dan kelemahan atauprogram ketika dikaitkan dengan keluaran yangditemukan. Tujuan utama evaluasi proses seperti yang

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6052/2/T2_942011051_BAB II… · 2 bermanfaat dalam menilai keberadaan suatu program, produksi,

9

dikemukakan oleh Worthen and Sanders (1973, dalamAnderson 1975), yaitu :

1. Mengetahui kelemahan selama pelaksanaantermasuk hal-hal yang baik untuk dipertahankan,

2. Memperoleh informasi mengenai keputusan yangditetapkan, dan

3. Memelihara catatan-catatan lapangan mengenai hal-hal penting saat implementasi dilaksanakan.

Evaluasi produk merupakan kumpulan deskripsidan “judgement outcomes” dalam hubungannya dengankonteks, input, dan proses, kemudian di interprestasikanharga dan jasa yang diberikan (Stuflebeam andShinkfield, 1986 dalam Arikunto & Abdul Jabar 2009)).Evaluasi produk adalah evaluasi mengukur keberhasilanpencapaian tujuan. Evaluasi ini merupakan catatanpencapaian hasil dan keputusan-keputuasan untukperbaikan dan aktualisasi. Aktivitas evaluasi produkadalah mengukur dan menafsirkan hasil yang telahdicapai. Pengukuran dikembangkan dandidokumentasikan secara cermat dan teliti. Keakuratananalisis akan menjadi bahan penarikan kesimpulan danpengajuan saran sesuai standar kelayakan.

Evaluasi akan menghasilkan informasi yang dapatdigunakan untuk pengambilan keputusan. Denganevaluasi dapat menilai apakah Sistem Manajemen MutuISO 9001:2008 benar-benar mampu menyelenggarakansekolah dengan baik khususnya dalam meningkatkanmutu pendidikan.

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6052/2/T2_942011051_BAB II… · 2 bermanfaat dalam menilai keberadaan suatu program, produksi,

10

C. Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008ISO 9001:2008 adalah suatu standar internasioal

untuk manajemen mutu kualitas. ISO 9001:2008menetapkan persyaratan-persyaratan dan rekomendasiuntuk desain dan penilaian dari suatu sistem manajemenmutu, yang bertujuan untuk menjamin kepuasanpelanggan (IWA2, 2010). Standar internasional inimenetapkan persyaratan-persyaratan untuk suatu sistemmanajemen mutu suatu organisasi pendidikan , yaitu:

a. Organisasi harus menunjukkan kemampuannyauntuk secara konsisten memenuhi persyaratanpelanggan dan peraturan perundangan yangberlaku.

b. Organisasi harus mempunyai tujuan mening-katkan kepuasan pelanggan melalui penerapansistemnya secara efektif, termasuk prosesperbaikan berkelanjutan dari sistemnya dankepastian kesesuaiannya pada persyaratanpelanggan dan peraturan perundangan yangberlaku.

Dari kutipan di atas dijelaskan bahwa suatusekolah yang menerapkan Sistem Manajemen Mutu ISO9001:2008 harus menunjukkan kemampuan dalammelaksanakan persyaratan dan konsistensinya dalamsetiap melaksanakan tugas pekerjaan sehari-hari. Setiappekerjaan yang dilaksanakan secara konsistendidokumentasikan dengan tertib, teratur dan aman sertatersimpan dengan rapi agar mempermudah pencariansetiap saat dibutuhkan. Selain itu untuk mendukungproses perbaikan terus menerus berkesinambungandalam rangka untuk mewujudkan kepuasan pelanggan

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6052/2/T2_942011051_BAB II… · 2 bermanfaat dalam menilai keberadaan suatu program, produksi,

11

Persyaratan Umum ISO 9001:2008 dalamorganisasi pendidikan harus menetapkan,mendokumentasikan, menerapkan dan memeliharasistem manajemen mutu dan secara terus menerusmemperbaiki efektivitasnya sesuai persyaratan-persyaratan ISO 9001:2008. Adapun persyaratan ISO9001:2008 secara umum bahwa

organisasi pendidikan harus menentukan proses-proses yang diperlukan untuk sistem manajemenmutu dan penerapannya, menentukan urutan-urutandan interaksi proses-proses tersebut, menentukankriteria dan metoda yang diperlukan untukmemastikan pengoperasian dan pengendalian prosessecara efektif, menentukan ketersediaan sumber dayadan informasi yang diperlukan untuk mendukungpengoperasian dan pengendalian proses, memantau,mengukur dan menganalisa proses, menerapkantindakan dan perbaikan berkesinambungan terhadapproses yang dijalankan (IWA2, 2010)

Sekolah yang menerapkan Sistem Manajemen MutuISO 9001:2008 harus menentukan proses SistemManajemen Mutu sebagai pedoman implementasiprogram mutu di sekolah, masing-masing unit kerjaterdapat instruksi kerja, terdapat sumber daya daninformasi yang dibutuhkan untuk pengendalian proses,pantauan, mengukur dan menganalisis tindakan sertaperbaikan berkesinambungan.

Persyaratan Dokumentasi dalam IWA 2 (2010)dijelaskan bahwa dokumentasi sistem manajemen mutupada ISO 9001:2008 harus mencakup:

Pernyataan terdokumentasi dari kebijakan mutu dansasaran mutu, pedoman mutu, prosedurterdokumetasi dan rekaman yang dipersyaratkan olehstandar internasional ini, dokumen termasuk rekaman

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6052/2/T2_942011051_BAB II… · 2 bermanfaat dalam menilai keberadaan suatu program, produksi,

12

yang ditentukan oleh organisasi untuk memastikankeefektifan perencanaan, pengoperasian danpengendalian proses.

Suatu sekolah yang menerapkan SistemManajemen Mutu ISO 9001:2008 harus memenuhi syaratdokumentasi yang meliputi dokumen kebijakan mutu,sasaran mutu, prosedur terdokumentasi dan rekamanyang pada akhirnya dipakai data untuk menentukankeefektifan perencanaan, pengoperasian danpengendalian proses.

Pedoman Mutu suatu organisasi pendidikan dapatmendokumentasikan dengan tertib, rapi, sesuai standarmemerlukan pedoman mutu. Pedoman mutu dalamorganisasi pendidikan harus menetapkan dan memeliharaproses yang mencakup:a. Lingkup sistem manajemen mutu, termasuk rincian

dan pertimbangan serta pengecualiannya.b. Prosedur terdokumentasi yang ditetapkan untuk

manajemen mutu atau acuanya.c. Uraian interaksi antara proses-proses dari sistem

manajemen mutu.

Dokumen yang dipersyaratkan oleh sistem manajemenmutu harus dikendalikan dalam bentuk rekaman.Rekaman adalah dokumen jenis khusus dan harusdikendalikan menurut persyaratan-persyaratan yangdipersyaratkan (IWA2, 2010).

Rekaman yang ditetapkan untuk menyediakanbukti terhadap kesesuaian pada persyaratan-persyaratandan keefektifan pengoperasian sistem manajemen mutu

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6052/2/T2_942011051_BAB II… · 2 bermanfaat dalam menilai keberadaan suatu program, produksi,

13

harus dikendalikan. Organisasi pendidikan harusmenetapkan suatu prosedur terdokumentasi untukmenggambarkan pengendalian yang diperlukan untukidentifikasi, penyimpanan, perlindungan, perolehankembali, masa simpan dan pemusnahan rekaman.

1. Tanggungjawab Manajemen

a. Komitmen ManajemenManajemen puncak harus mempunyai komitmen

dan menyediakan bukti tentang kesanggupan untukmengembangkan dan menerapkan sistem manajemenmutu dan secara terus menerus memperbaikiefektifitasnya dengan cara: berkomunikasi kepadaorganisasi tentang pentingnya pertemuan denganpelanggan seperti undang-undang, peraturan-perauranlainnya, menetapkan kebijakan mutu, sasaran mutuditetapkan, memandu kaji ulang manajemen, danmemastikan ketersediaan sumber daya (IWA 2, 2010)

b. Fokus PelangganManajemen puncak berfokus pada pelanggan.

Manajemen puncak harus memastikan bahwapersyaratan-persyaratan pelanggan ditetapkan dandipenuhi dengan tujuan untuk perluasan kepuasanpelanggan.

c. Kebijakan mutuManajemen puncak harus memastikan bahwa

kebijakan mutu harus sesuai dengan tujuan organisasi,

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6052/2/T2_942011051_BAB II… · 2 bermanfaat dalam menilai keberadaan suatu program, produksi,

14

mempunyai kesanggupan untuk memenuhi persyaratan-persyaratan dan secara terus menerus meningkatkanefektifitas sistem manajemen mutu, menyediakan suatukerangka untuk menetapkan dan meninjau ulang sasaranmutu, dikomunikasikan dan dipahami di dalamorganisasi dan ditinjau kesesuaiannya.

d. PerencanaanPerencanaan sistem manajemen mutu oleh

manajemen puncak harus memastikan bahwaperencanaan sistem manajemen mutu dilaksanakanuntuk memenuhi persyaratan-persyaratan dalam pasal4.1, ada keterpaduan sistem manajemen mutu dipeliharabila terjadi perubahan pada sistem manajemen mutuyang direncanakan dan diterapkan.

e. Tanggungjawab, wewenang dan komunikasiTanggungjawab manajemen harus memastikan

bahwa tanggungjawab dan wewenang ditetapkan dandikomunikasikan di dalam organisasi pendidikan.Manajemen puncak harus menugaskan seorang anggotamanajemen yang diluar tanggungjawab yang dinamakanWakil Manajemen Mutu (WMM). Tanggungjawab danwewenang WMM adalah memastikan proses yangdiperlukan untuk sistem manajemen mutu telahditetapkan, diterapkan dan dipelihara, melaporkankepada pucuk pimpinan kinerja sistem manajemen mutudan kebutuhan apapun untuk perbaikan, danmemastikan sosialisasi kesadaran tentang persyaratanpelanggan di seluruh organisasi pendidikan.

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6052/2/T2_942011051_BAB II… · 2 bermanfaat dalam menilai keberadaan suatu program, produksi,

15

Manajemen puncak harus mengadakan komunikasiinternal dan harus memastikan bahwa proses komunikasiyang sesuai ditetapkan di dalam organisasi dankomunikasi berlangsung mengenai efektifitas sistemmanajemen mutu.

f. Tinjauan ManajemenSeorang kepala sekolah harus meninjau ulang

sistem manajemen mutu di sekolahnya. Menurutpersyaratan ISO 9001:2008 pada IWA2 dijelaskan bahwa

masukan pada tinjauan manajemen harus mencakupinformasi tentang: hasil audit, umpan balik pelanggan,kinerja proses dan kesesuaian produk, statustindakan pencegahan dan tindakan korektif, tindaklanjut tinjauan manajemen sebelumnya, perubahanyang dapat mempengaruhi sistem manajemen mutu,saran dan rekomendasi untuk perbaikan.

2. Pengelolaan Sumber Daya

a. Penyediaan sumber dayaOrganisasi pendidikan harus menetapkan dan

menyediakan sumber daya yang diperlukan untukmenerapkan dan memelihara sistem manajemen mutudan secara terus menerus memperbaiki efektifitasnya,untuk meningkatkan kepuasan pelanggan denganmemenuhi persyaratan-persyaratan pelanggan.

a. Sumber daya manusiaPersonil yang melaksanakan pekerjaan yang dapat

mempengaruhi kesesuaian terhadap persyaratan produk

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6052/2/T2_942011051_BAB II… · 2 bermanfaat dalam menilai keberadaan suatu program, produksi,

16

harus berkompeten atas dasar pendidikan yang sesuai,pelatihan, keterampilan-keterampilan dan pengalaman.

Sesuai dengan buku persyaratan ISO 9001:2008hal: 5 dijelaskan bahwa bidang kompetensi pelatihan dankesadaran, orgnaisasi pendidikan harus:1). Menetapkan kemampuan yang diperlukan oleh

personil yang melaksanakan pekerjan dan sesuaidengan persyaratan produk

2) Menyediakan pelatihan, mengambil tindakan-tindakan lain untuk mencapai kemampuan yangdiperlukan.

3). Menilai efektifitas dari tindakan yang diambil.4). Memastikan bahwa personilnya menyadari

keterkaitan dan pentingnya mereka dan bagaimanasumbangan mereka dalam perencanaan sasaranmutu.

5). Memelihara rekaman yang sesuai dari pendidikan,pelatihan, keterampilan dan pengalaman personil.Dalam bidang sarana prasarana organisasi

menetapkan, menyediakan dan memelihara infrastrukturyang diperlukan untuk mencapai kesesuaian kepersyaratan-persyaratan produk. Infrastruktur meliputi:bangunan, ruang kerja dan kelengkapan terkait,peralatan proses (perangkat keras dan lunak), jasapendukung seperti pengangkutan, komunikasi atausistem informasi.

Lingkungan kerja termasuk komponen yang sangatpenting dalam proses sistem manajemen mutu.Organisasi pendidikan harus menetapkan dan mengelolalingkungan kerja yang diperlukan untuk mencapai

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6052/2/T2_942011051_BAB II… · 2 bermanfaat dalam menilai keberadaan suatu program, produksi,

17

kesesuaian terhadap persyaratan ISO 9001:2008.Lingkungan kerja ini berhubungan dengan faktor-faktorfisik, seperti suara gaduh, temperatur (panas/dingin),kelembaban, penerangan atau cuaca.

3. Realisasi ProdukKomponen-komponen realisasi produk dalam

sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 meliputi:perencanaan realisasi produk, proses berkaitan denganpelanggan, desain dan pengembangan, pembelian,produksi dan penyediaan jasa, kepemilikan pelanggan,

3. Pengukuran, analisis dan perbaikan

a. Kepuasan PelangganSalah satu pengukuran kinerja pada system

manajemen mutu, organisasi harus memantau informasiyang berkaitan dengan persepsi pelanggan apakahorganisasi pendidikan telah memenuhi persyaratanpelanggan. Metode untuk memperoleh dan memakaiinformasi ini harus ditetapkan. Kepuasan pelangan dapatdiperoleh dari sumber: survai kepuasan pelanggan, datakualitas produk sampai di tangan pelanggan, survaipendapat pemakai, pujian-pujian, dan laporan dari kotaksaran.

b. Audit InternalOrganisasi pendidikan harus melakukan audit

internal pada selang waktu terencana dengan tujuanuntuk memenuhi pengaturan yang direncanakan pada

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6052/2/T2_942011051_BAB II… · 2 bermanfaat dalam menilai keberadaan suatu program, produksi,

18

persyaratan ISO 9001:2008, menerapkan danmemelihara sistem manajemen mutu secara efektif.Prosedur terdokumentasi harus ditetapkan untukmenggambarkan tanggungjawab dan persyaratan untukperencanaan serta pelaksanaan audit, penetapanrekaman dan hasil pelaporan. Rekaman dari audit danhasilnya harus dipelihara. Manajemen yangbertanggungjawab atas bidang yang diaudit harusmemastikan bahwa tindakan koreksi dan tindakankorektif yang perlu diambil tanpa penundaan untukmenghilangkan ketidaksesuaian dan penyebabnya.

b. Pengendalian Produk Tidak SesuaiOrganisasi pendidikan harus memastikan bahwa

produk yang tidak sesuai persyaratan produkdiidentifikasi dan dikendalikan untuk mencegahpenggunaan atau penyerahan yang tidak sengaja.Prosedur terdokumentasi harus ditetapkan untukmenggambarkan pengendalian dan tanggungjawab sertawewenang yang terkait dalam hubungannya denganproduk yang tidak sesuai. Hal ini juga dijelaskan padaIWA2 , 2010 bahwa organisasi pendidikan harusmenangani produk untuk menghilangkanketidaksesuaian dengan cara sebagai berikut:

a. Melakukan tindakan untuk menghilangkanketidaksesuaian yang ditemukan.

b. Membolehkan pemakaian, pelepasan, ataupenerimaan melalui konsesi oleh orang yang relevandan bila dapat oleh pelanggan.

c. Melakukan tindakan mencegah pemakaian ataupenerapan awal yang dimaksudkan.

d. Melakukan tindakan yang sesuai dengan efek atauefek potensial.

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6052/2/T2_942011051_BAB II… · 2 bermanfaat dalam menilai keberadaan suatu program, produksi,

19

c. Analisis DataOrganisasi pendidikan harus menetapkan,

menghimpun menganalisis data sesuai untukmemperagakan kesesuaian dan keefektifan sistemmanajemen mutu dan untuk menilai di mana perbaikanberlanjut dapat dilakukan. Ini harus mencakup data yangdihasilkan dari pemantauan dan pengukuran sertasumber-sumber lain. Analisis data harus memberikaninformasi yang berkaitan dengan kepuasan pelanggan,kesesuaian dengan persyaratan produk, karakteristik dankecenderungan proses serta produk, termasuk peluanguntuk tindakan pencegahan dan suplier (IWA2, 2010).

Organisasi harus terus menerus memperbaikikeefektifan sistem manajemen mutu melalui pemakaiankebijakan mutu, sasaran mutu, hasil audit, analisa data,tindakan koreksi, pencegahan dan tinjauan manajemen.Tindakan koreksi dilakukan untuk menghilangkanpenyebab ketidaksesuaian. Tindakan pencegahan harusdilakukan oleh organisasi pendidikan untuk mencegahterjadinya ketidaksesuaian potensial.

D. Manajemen KesiswaanManajemen kesiswaan merupakan kegiatan

pencatatan siswa mulai dari proses penerimaan hinggasiswa tersebut keluar dari sekolah disebabkan telahtamat/lulus. Dalam pengelolaan kesiswaan terdapatempat prinsip dasar yaitu:

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6052/2/T2_942011051_BAB II… · 2 bermanfaat dalam menilai keberadaan suatu program, produksi,

20

(a) siswa harus diperlakukan sebagai subyek danbukan obyek, sehingga harus didorong untukberperan serta dalam setiap perencanaan danpengambilan keputusan yang terkait dengan kegiatanmereka; (b) kondisi siswa sangat beragam, ditinjaudari kondisi fisik, kemampuan intelektual, sosialekonomi, minat dan seterusnya. Oleh karena itu perluwahana kegiatan yang beragam, sehingga setiap siswamemiliki wahana untuk berkembang secara optimal;(c) siswa hanya termotivasi belajar, jika merekamenyenangi apa yang diajarkan oleh gurunya; dan (d)pengembangan potensi siswa tidak hanya menyangkutranah kognitif, tetapi juga ranah afektif danpsikomotor. (Sobri, dkk, 2009: 48).

Manajemen Peserta Didik adalah suatu pengaturanterhadap peserta didik dari mulai masuk sampai dengankeluar/lulus sekolah, baik yang berkenaan langsungdengan peserta didik maupun tidak langsung (Prihatin,2011: 13)

Suatu sekolah yang bermutu akan memperhatikankepentingan bakat dan minat siswa dalam perencanaandan pengambilan keputusan guna mewujudkan kepuasanpelanggan/siswa dengan memperhatikan kondisi siswayang beragam, namun menyenangkan sehingga siswadapat termotivasi untuk mengembangkan potensinyayang meliputi ranah kognitif, afektif dan psikomotorik.

Pengelolaan kesiswaan bertujuan untuk mengaturberbagai kegiatan dalam bidang kesiswaan agar kegiatanpembelajaran di sekolah dapat berjalan lancar, tertib danteratur serta mencapai tujuan pendidikan sekolah. Untukmewujudkan tujuan tersebut, bidang kesiswaansedikitnya memiliki empat tugas pencatatan murid dalambuku induk, kegiatan kemajuan belajar, bimbingan danpembinaan displin.

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6052/2/T2_942011051_BAB II… · 2 bermanfaat dalam menilai keberadaan suatu program, produksi,

21

1. Penerimaan Siswa BaruDalam penerimaan siswa baru dapat dilakukan

dengan langkah-langkah sebagai berikut: (a) membentukpanitia penerimaan siswa baru, (b) menentukanpersyaratan pendaftaran, (c) menyediakan formulirpendaftaran, (d) pengumuman pendaftaran calon, (e)menyediakan buku pendaftaran, (f) waktu pendaftaran,dan (g) penentuan calon yang diterima.

2. Pencatatan siswa baru dalam buku indukSiswa yang sudah diterima perlu dicatat dalam

buku induk berupa identitas siswa. Catatan dalam bukuinduk harus jelas dan harus detail. Catatan buku induksiswa harus tercantum nomor induk siswa, nama jelassiswa, jenis kelamin, tempat dan tanggal lahir, statuskewarganegaraan, agama, anak ke berapa?, alamat, asalsekolah, nama orang tua, dan data lain yang mendukung.

Dalam pelaksanaan penerimaan siswa baru sekolahharus melakukan sebagai berikut: secara obyektiftransparan dan akuntabel sebagaimana tertuang dalamaturan sekolah, tanpa diskriminasi atas dasar SARA,status sosial, ekonomi dan sebagainya, berdasarkankriteria hasil ujian nasional bagi SMA/SMK, MA/MAKdan kriteria tambahan bagi SMK/MAK, sesuai dengandaya tampung sekolah. Kegiatan lain yang bersifatlayanan pada proses pembinaan kepada siswa di sekolahjuga harus melakukan kegiatan:

a) Memberikan layanan konseling kepada peserta didik;b) Melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler dan kokurikuler;c) Melakukan pembinaan prestasi unggulan;

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6052/2/T2_942011051_BAB II… · 2 bermanfaat dalam menilai keberadaan suatu program, produksi,

22

d) Melakukan pelacakan terhadap alumni. (Sobri, dkk 2009:144).

Pembinaan kesiswaan di sekolah menurut kutipandi atas dijelaskan tidak hanya kegiatan olahraga, seni danketrampilan namun sekolah juga harus menyediakanlayanan kepada siswa dalam hal bimbingan dan konselingdan bimbingan karier sebagai bekal siswa menujukeberhasilan siswa dalam mencari pekerjaan.

3. Kegiatan kemajuan belajar.Kegiatan kemajuan belajar dapat ditulis pada rapor.

Di dalam rapor terdapat daftar kemajuan belajar siswayang meliputi daftar nilai masing-masing mata pelajaranbaik mata pelajaran normatif, adaftif maupun produktif.Daftar nilai menjadi tolok ukur keberhasilan prosesbelajar mengajar. Bagi guru sebagai bahan evaluasisekaligus masukan selama proses belajar mengajar untukpengajaran berikutnya. Bagi siswa sebagai alat ukurkemampuan daya serap siswa dalam menangkappelajaran yang diberikan oleh guru. Hasil belajar siswadiwujudkan dengan prestasi yang berupa nilai pada raporyang diberikan setiap ulangan tengah semester maupunsatu semester sekali.

Selain itu di dalam rapor juga tertulis informasitentang hasil kegiatan-kegiatan siswa non akademiksebagai wahana untuk penyaluran bakat dan minat siswaseperti kegiatan pramuka, renang, bulu tangkis, basket,futsal bolavoli dan sebagainya. Biasanya hasil kegiatanpengembangan diri siswa penilaiannya dengan kriteria,amat baik, baik dan cukup.

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6052/2/T2_942011051_BAB II… · 2 bermanfaat dalam menilai keberadaan suatu program, produksi,

23

Rapor juga memberikan informasi kepada orangtuaatau wali siswa tentang aktifitas kehadiran. Buktikehadiran ini merupakan penilaian dari sekolah tentanggambaran sikap dan tingkah laku siswa selama prosesbelajar mengajar berlangsung. Bukti kehadiran siswa dirapor dinyatakan dengan kalimat sakit (S), ijin (I) dan alpa(A) tanpa keterangan. Kemudian pada akhir tahunpelajaran, keberhasilan siswa dalam proses belajarmengajar secara umum ada keputusan naik dan tidaknaik. Bagi siswa yang diputuskan naik kelas, berartisiswa berubah tingkat dan siswa diputuskan tidak naikkelas berarti siswa tetap ditingkat sebelumnya.

4. Bimbingan dan pembinaan disiplinBimbingan dan pembinaan disiplin siswa perlu

diwujudkan di sekolah. Kegiatan bimbingan dapatdilakukan oleh guru kelas/mata pelajaran dan guruBimbingan Konseling. Proses bimbingan bisa diarahkankepada bimbingan belajar. Bimbingan belajar merupakanbagian integral dari pelaksanaan pendidikan di sekolah.

Untuk pembinaan disiplin, perlu dibuat tata tertibsekolah yaitu ketentuan-ketentuan yang mengaturkehidupan sekolah sehari-hari dan mengandung sangsiterhadap pelanggarnya. Aturan-aturan tersebut berupaaturan siswa terhadap guru, sikap siswa terhadap sesamasiswa, sikap siswa terhadap sesama karyawan danaturan-aturan lain yang bekaitan dengan kesiswaan

Pada Peraturan Menteri Pendidikan NasionalRepublik Indonesia Nomor 39 Tahun 2008 TentangPembinaan Kesiswaan Pasal 3, dijelaskan bahwa:

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6052/2/T2_942011051_BAB II… · 2 bermanfaat dalam menilai keberadaan suatu program, produksi,

24

Pembinaan kesiswaan dilaksanakan melalui kegiatanekstrakurikuler dan kokurikuler; Materi pembinaankesiswaan meliputi : Keimanan dan ketaqwaan terhadapTuhan Yang Maha Esa, budi pekerti luhur atau akhlakmulia, kepribadian unggul, wawasan kebangsaan, danbela Negara, prestasi akademik, seni, dan/atau olahragasesuai bakat dan minat, demokrasi, hak asasi manusia,pendidikan politik, lingkungan hidup, kepekaan dantoleransi sosial dalam konteks masyarakat plural,kreativitas, keterampilan, dan kewirausahaan, kualitasjasmani, kesehatan, dan gizi berbasis sumber gizi yangterdiversifikasi, sastra dan budaya, teknologi informasidan komunikasi, komunikasi dalam bahasa Inggris.

Pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor39 Tahun 2008 Tanggal 22 Juli 2008 dijelaskan secaraumum bahwa pokok-pokok materi Pembinaan Kesiswaansebagai berikut:

1. Pembinaan keimanan dan ketakwaan terhadapTuhan Yang Maha Esa, antara lain.

2. Pembinaan budi pekerti luhur atau akhlak mulia,antara lain.

3. Pembinaan kepribadian unggul, wawasankebangsaan, dan bela Negara.

4. Pembinaan prestasi akademik, seni, dan/atauolahraga sesuai bakat dan minat, antar lain :

5. Pembinaan demokrasi, hak asasi manusia,pendidikan politik, lingkungan hidup, kepekaan dantoleransi sosial dalam konteks masyarakat plural.

6. Pembinaan kreativitas, keterampilan dankewirausahaan, antara lain Pembinaan kualitasjasmani, kesehatan dan gizi berbasis sumber giziyang terdiversifikasi.

8. Pembinaan sastra dan budaya.9. Pembinaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK).10. Pembinaan komunikasi dalam bahasa Inggris.

Materi pembinaan kesiswaan selengkapnya seperti padalampiran 5.

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6052/2/T2_942011051_BAB II… · 2 bermanfaat dalam menilai keberadaan suatu program, produksi,

25

5. Ruang Lingkup Manajemen KesiswaanPrihatin (2011) menjelaskan bahwa ruang lingkup

manajemen kesiswaan meliputi:1. Perencanaan peserta didik yang terdiri dari sensus

sekolah, penentuan jumlah peserta didik yangditerima.

2. Penerimaan peserta didik yang terdiri darikebijakan dalam penerimaan peserta didik, sistempenerimaan peserta didik baru, dan orientasi.

3. Pengelompokan peserta didik terdiri dari kelas,bidang studi, spesialisasi, sistem kredit,kemampuan dan minat.

4. Kehadiran peserta didik terdiri dari rekapkehadiran, faktor-faktor penyebab ketidakhadirandan sumber-sumber penyebab ketidakhadiran.

5. Pembinaan disiplin peserta didik terdiri daripengertian disiplin, beberapa konsepsi tentangdisiplin kelas dan beberapa teknik pembinaandisiplin kelas.

6. Kenaikan kelas dan penjurusan terdiri daripendataan nilai siswa lengkap dan obyektif,pendayagunaan fungsi dan peranan bimbingandan penuluhan.

7. Perpindahan peserta didik terdiri dari perpindahandari peserta didik dari suatu sekolah ke sekolah lainyang sejenis, perpindahan peserta didik dari suatujenins program ke program.

8. Kelulusan dan alumni yang terdiri dari: kelulusandan alumni

9. Kegiatan ekstra kelas terdiri dari: kegiatanekstrakurikuler dan kokurikuler

10. Tata laksana peserta didik11. Peranan Kepala Sekolah12. Mengatur layanan peserta didik terdiri dari layanan

bimbingan akademik, bimbingan konseling,kesehatan, kafetaria, koperasi, perpustakaan,laboratorium, asrama dan transportasi

Selanjutnya Tim Dosen Administrasi PendidikanUniversitas Pendidikan Indonesia (2012) menyebutkanbahwa ruang lingkup manajemen peserta didik sebagaiberikut:

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6052/2/T2_942011051_BAB II… · 2 bermanfaat dalam menilai keberadaan suatu program, produksi,

26

1. Analisis kebutuhan peserta didik2. Rekruitmen peserta didik3. Seleksi peserta didik4. Orientasi siswa5. Penempatan peserta didik (pembagian kelas)6. Pembinaan dan pengembangan peserta didik7. Pencatatan dan laporan8. Kelulusan dan alumni9. Layanan khusus yang menunjang manajemen

peserta didik

Berdasarkan kedua pendapat di atas dapatjelaskan bahwa ruang lingkup kegiatan manajemenkesiswaan mulai dari perencanaan peserta didik,penerimaan peserta didik, pengelompokan kelas/jurusan,orientasi siswa, pembinaan dan pengembangan pesertadidik, kehadiran siswa, pencatatan dan pelaporan,kelulusan dan alumni serta layanan khusus yangmendukung manajemen peserta didik.

E. Hasil Penelitian Yang RelevanPenelitian yang dilakukan oleh Hernaini (2012)

meneliti dengan tujuan mengevaluasi implementasitentang sistem penjaminan mutu melalui SistemManajemen Mutu ISO 9001:2008 pada STBA TeknokratLampung yang dilakukan Universitas Lampungmenjelaskan bahwa dengan menggunakan SistemManajemen Mutu ISO 9001:2008 akan meningkatkanprestasi dan berdampak pada pencitraan serta kinerjapada perguruan tinggi.

Kajian dari Jamaludin (2009) tentang Developmentof MS ISO 9001: 2008 Management System for AutomotiveExcellence Center (AEC) at Universiti Malaysia Pahangmenyimpulkan bahwa semua struktur kerja yang ada di

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6052/2/T2_942011051_BAB II… · 2 bermanfaat dalam menilai keberadaan suatu program, produksi,

27

perguruan tinggi berdasarkan Sistem Manajemen MutuISO9001:2008 melalui penggunaan beberapa manualmutu, standar prosedur, instruksi dan dokumentasikerja. Hasil penggunaan manual mutu dan standarprosedur menyebabkan efisiensi pekerjaan meningkatuntuk mencapai misi sebagai universitas kelas dunia(world class university) dalam bidang research.

Penelitian Hartoyo (2008) Penjaminan Mutu LulusanJurusan Pendidikan Teknik Elektro Fakultas Teknik UNYMelalui Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000bahwa penerapan ISO 9001 membantu dalampeningkatan nilai akreditasi dari BAN PT, khususnyapada mutu lulusan.

Penelitian Zubedi (2011) Evaluasi PelaksanaanSistem Manajemen Mutu (ISO 9001:2000 dan ISO9001:2008) di SMK Rintisan Sekolah BerbasisInternasional Kabupaten Temanggung (Studi Kasus DiSMK Negeri 1 Temaggung Periode 2006-2010)menunjukkan bahwa tingkat pemahaman terhadapklausul-klausul SMM ISO tinggi atau baik, walaupunmasih ada beberapa warga sekolah yang tingkatpemahamannya masih rendah.

Penelitian Irnawati, dkk (2013) menemukan bahwapelaksanaan sistem ISO 9001:2008 di SMK PGRI 1Surakarta memberikan manfaat yang tinggi antara lainmeningkatkan kualitas dan kuantitas lulusan sertameningkatkan kepuasan siswa.

Page 28: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6052/2/T2_942011051_BAB II… · 2 bermanfaat dalam menilai keberadaan suatu program, produksi,

28

F. Kerangka PikirEvaluasi aspek konteks (context) untuk mengetahui

konteks kebijakan mutu bidang kesiswaan yang meliputi:Pedoman Mutu (PM), Pedoman Operasional Standar(POS), Instruks Kerja (IK) dan Format-format pelaksanaanuntuk manajemen kesiswaan; pertimbangan mutu darikepala sekolah dan yayasan; pertimbangan mutu dariinstitusi pasangan (DU/DI); pemikiran mutu sekolah darikomite sekolah; dan pemikiran tentang mutu dariorangtua siswa.

Dalam aspek input skema penilaian ISO 9001:2008lebih menekankan kesesuaian kebijakan yang ada diSMM ISO 9001:2008 dengan ketersediaan sumberdayasekolah berupa sumber daya manusia (guru) dan saranaprasarana. Pada proses penelitian, peneliti melihatkesesuaian kebijakan sumberdaya manusia (guru) dansaranan prasarana sejauh mana kesesuaiannya dengandokumen mutu yang tertuang dalam manual mutu, SOPdan instruksi kerja.

Dalam aspek proses (process) menekankan ruanglingkup pembinaan kesiswaan dalam mewujudkanstandar mutu SMM ISO 9001:2008 yang ditetapkan olehSMK Saraswati Salatiga. Ruang lingkup prosesmanajemen kesiswaan meliputi: Perencanaan siswa,penerimaan siswa baru, pengelompokan siswa, kehadiransiswa, pembinaan disiplin siswa, kenaikan kelas &penjurusan, perpindahan siswa, kelulusan & alumni,kegiatan ekstrakurkuler, pengaturan layanan khusus.

Aspek produk (product) merupakan hasil dariproses selama siswa belajar di SMK Saraswati Salatiga.

Page 29: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6052/2/T2_942011051_BAB II… · 2 bermanfaat dalam menilai keberadaan suatu program, produksi,

29

Evaluasi produk yang dilakukan lebih menekankanlulusan pada tahun pelajaran 2010-2011, 2011-2012,2012-2013, dan prestasi-prestasi yang dimiliki siswa.

Berdasarkan evaluasi konteks, input, proses danproduk akan dijadikan bahan masukan danpertimbangan Kepala Sekolah dalam pengambilankeputusan tentang manajemen kesiswaan di SMKSaraswati Salatiga. Keputusan yang dilakukan dapatditunda, gagal, ditindaklanjuti atau dimodifikasi.Keputusan yang diambil masih membutuhkan komitmenuntuk melakukan penyempurnaan terus menerus, sesuaidengan prinsip Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008.

Untuk melihat lebih jelas kerangka berpikir dalampenelitian ini ditunjukkan pada gambar 2.1. di bawah ini:

Page 30: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6052/2/T2_942011051_BAB II… · 2 bermanfaat dalam menilai keberadaan suatu program, produksi,

30

Gambar 2.1. Kerangka Pikir Penelitian Modifikasi Evaluasi CIPP

EVALUASI PELAKSANAAN SISTEM MANAJEMENMUTU ISO 9001:2008 DI SMK SARASWATI SALATIGA

EvaluasiKonteks

EvaluasiInput

EvaluasiProses

EvaluasiProduk

Kebijakanmutu bidangkesiswaansesuai ISO9001:2008,pertimbang-an mutu darikepalasekolah &yayasan,DU/DI,Tokohmasyarakat,komitesekolah,dan orangtua

Aspek inputmeliputi:- Guru- Sarana

Prasarana

- Perencanaansiswa

- Penerrimaansiswa baru

- Pengelopokansiswa

- Kehadiran siswa- Pembinaan

disiplin siswa- Kenaikan kelas &

penjurusan- Perpindahan

siswa- Kelulusan

&alumni- Kegiatan

Ekstrakurkuler- Pengaturan

layanan khusussiswa

- Lulusansiswa

- Prestasi-prestasisiswa:prestasiakademikdan nonakademik

PembuatanKeputusan

Tunda Gagal Tindaklanjut

Modi-fikasi

PENYEMPURNAAN MUTU BERKESINAMBUNGAN